case kejang demam.doc

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pen dah ulu an Kej ang demam me rup akan penyakit kej ang yan g pal ing ser ing dij umpai di  bidang neurologi khususnya anak. Kejang selalu merupakan peristiwa yang menakutkan  bagi orang tua, sehingga bagi dokter kita wajib mengatasi kejang demam dengan tepat dan cepat. Kejang demam pada umumny a diang gap tidak berba haya dan sering tidak me ni mbul kan ge jala si sa; akan tetapi bi la ke jang berl angsung lama seh ingga menimbulkan hipoksia pada jaringan Susunan Saraf Pusat (SSP), dapat menyebabkan adanya gejala sisa di kemudian hari. reku ensi dan lama nya kejan g sanga t pentin g untuk diagno sa serta tata laksana kejang, ditanyakan kapan kejang terjadi, apakah kejang itu baru pertama kali terjadi atau sudah per nah sebelumny a, bila sudah per nah ber apa kali dan waktu anak ber umu r  berapa . Sifat kejang perlu ditanyakan, apakah kejang bersifat klonik, tonik, umum atau fok al. !it any a pul a lama ser angan, kes ada ran pada wak tu kej ang dan pasca kej ang. "ej ala lain ya ng menye rtai dit eli ti, ter ma suk demam, munta h, lumpuh , penuru nan kesadaran atau kemunduran kepandaian. Pada neonatus perlu diteliti riwayat kehamilan ibu serta kelahiran bayi. # Kejang demam jarang terjadi pada epilepsi, dan kejang demam ini secara spontan sembuh tanpa terapi tertentu. Kejang demam ini merupakan gangguan kejang yang paling la$im pada masa anak, dengan pragnosa baik secara seragam. % &umlah penderita kejang demam diperkirakan mencapai % ' dari jumlah penduduk di *S, *merika Selatan, dan +ropa arat. -amun di *sia dilaporkan penderitanya lebih tinggi. Sekitar % di antara  jumlah penderita mengalami kejang demam kompleks yang harus ditangani secara lebih teliti. ila dilihat jenis kelamin penderita, kejang demam sedikit lebih banyak menyerang anak laki/laki. 0 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai  pada anak yang terjadi pada suhu badan yang tinggi yang disebabkan oleh kelainan 1

Upload: yana-aurora-prathita

Post on 06-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 1/22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Kejang demam merupakan penyakit kejang yang paling sering dijumpai di

 bidang neurologi khususnya anak. Kejang selalu merupakan peristiwa yang menakutkan

 bagi orang tua, sehingga bagi dokter kita wajib mengatasi kejang demam dengan tepat

dan cepat. Kejang demam pada umumnya dianggap tidak berbahaya dan sering tidak 

menimbulkan gejala sisa; akan tetapi bila kejang berlangsung lama sehingga

menimbulkan hipoksia pada jaringan Susunan Saraf Pusat (SSP), dapat menyebabkan

adanya gejala sisa di kemudian hari.

rekuensi dan lamanya kejang sangat penting untuk diagnosa serta tata laksana

kejang, ditanyakan kapan kejang terjadi, apakah kejang itu baru pertama kali terjadi atau

sudah pernah sebelumnya, bila sudah pernah berapa kali dan waktu anak berumur 

 berapa . Sifat kejang perlu ditanyakan, apakah kejang bersifat klonik, tonik, umum atau

fokal. !itanya pula lama serangan, kesadaran pada waktu kejang dan pasca kejang.

"ejala lain yang menyertai diteliti, termasuk demam, muntah, lumpuh, penurunan

kesadaran atau kemunduran kepandaian. Pada neonatus perlu diteliti riwayat kehamilan

ibu serta kelahiran bayi.#

Kejang demam jarang terjadi pada epilepsi, dan kejang demam ini secara spontan

sembuh tanpa terapi tertentu. Kejang demam ini merupakan gangguan kejang yang paling

la$im pada masa anak, dengan pragnosa baik secara seragam.% &umlah penderita kejang

demam diperkirakan mencapai % ' dari jumlah penduduk di *S, *merika Selatan, dan

+ropa arat. -amun di *sia dilaporkan penderitanya lebih tinggi. Sekitar % di antara

 jumlah penderita mengalami kejang demam kompleks yang harus ditangani secara lebih

teliti. ila dilihat jenis kelamin penderita, kejang demam sedikit lebih banyak menyerang

anak laki/laki.0

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai

 pada anak yang terjadi pada suhu badan yang tinggi yang disebabkan oleh kelainan

1

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 2/22

ekstrakranial.0 !erajat tinggi suhu yang dianggap cukup untuk diagnosa kejang demam

adalah 01 derajat celcius di atas suhu rektal atau lebih. *nak yang pernah mengalami

kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang

demam. Kejang demam harus dibedakan dengan epilepsi, yaitu yang ditandai dengan

kejang berulang tanpa demam. *nak yang pernah mengalami kejang tanpa demam

kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam.

2.2 Epidemioloi

2nsiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 3 bulan

sampai tahun. 4ampir 0 dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah menderita

kejang demam. Kejang demam lebih sering didapatkan pada laki/laki daripada

 perempuan. 4al tersebut disebabkan karena pada wanita didapatkan maturasi serebral

yang lebih cepat dibandingkan laki/laki. erdasarkan laporan dari daftar diagnosa dari

S6 2lmu Kesehatan *nak 7S8! !r. Soetomo Surabaya didapatkan data adanya

 peningkatan insiden kejang demam. Pada tahun #999 ditemukan pasien kejang demam

sebanyak 10 orang dan tidak didapatkan angka kematian ( ). Pada tahun %

ditemukan pasien kejang demam #0% orang dan tidak didapatkan angka kematian ( ).

!ari data di atas menunjukkan adanya peningkatan insiden kejadian sebesar 0:.0,5

&umlah penderita kejang demam diperkirakan mencapai % ' dari jumlah

 penduduk di *S, *merika Selatan, dan +ropa arat. -amun di *sia dilaporkan

 penderitanya lebih tinggi. Sekitar % di antara jumlah penderita mengalami kejang

demam kompleks yang harus ditangani secara lebih teliti. ila dilihat jenis kelamin

 penderita, kejang demam sedikit lebih banyak menyerang anak laki/laki.0,5

2.! E"ioloi

+tiologi dan pathogenesis kejang demam sampai saat ini belum diketahui, akan

tetapi umur anak, tinggi dan cepatnya suhu meningkat mempengaruhi terjadinya kejang.

aktor hereditas juga mempunyai peran yaitu 1/%% anak yang mengalami kejang

demam mempunyai orang tua dengan riwayat kejang demam pasa masa kecilnya.0

2

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 3/22

Semua jenis infeksi bersumber di luar susunan saraf pusat yang menimbulkan

demam dapat menyebabkan kejang demam. Penyakit yang paling sering menimbulkan

kejang demam adalah infeksi saluran pernafasan atas terutama tonsillitis dan faringitis,

otitis media akut(cairan telinga yang tidak segera dibersihkan akan merembes ke saraf di

kepala pada otak akan menyebabkan kejang demam), gastroenteritis akut, eantema

subitum dan infeksi saluran kemih. Selain itu, imunisasi !P< (pertusis) dan campak 

(morbili) juga dapat menyebabkan kejang demam.3

2.# $a%"o& 'esi%o

aktor resiko kejang demam

<erdapat beberapa faktor yang berperan dalam etiologi kejang demam, yaitu= demam,

usia, riwayat keluarga, faktor prenatal (usia saat ibu hamil, riwayat pre/eklamsi pada ibu,

hamil primi>multipara, pemakaian bahan toksik), faktor perinatal (asfiksia, bayi berat

lahir rendah, usia kehamilan, partus lama, cara lahir) dan faktor paskanatal (kejang akibat

toksik, trauma kepala).0, 

3

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 4/22

a. $a%"o& demam.

!emam ialah hasil pengukuran suhu tubuh di atas 0:,1o? aksila atau di atas 01,0o?

rektal. !emam dapat disebabkan oleh berbagai sebab, tetapi yang tersering pada anak 

disebabkan oleh infeksi dan infeksi @irus merupakan penyebab terbanyak. !emam

merupakan faktor utama timbulnya bangkitan kejang.    Kenaikan temperatur tubuh

 berpengaruh terhadap nilai ambang kejang dan eksitabilitas neural, karena kenaikan suhu

tubuh berpengaruh pada kanal ion dan metabolisme seluler serta produksi *<P. Setiap

kenaikan suhu tubuh satu derajat celsius akan meningkatkan metabolisme karbohidrat

sebesar #/#5, sehingga meningkatkan kebutuhan glukosa dan oksigen. ,9

!emam tinggi akan mengakibatkan hipoksia jaringan termasuk jaringan otak. Pada

keadaan hipoksia, otak akan kekurangan energi sehingga menggangu fungsi normal

 pompa -aA. Permeabilitas membran sel terhadap ion -aA meningkat, sehingga

menurunkan nilai ambang kejang dan memudahkan timbulnya bangkitan kejang. !emam

 juga dapat merusak neuron "**/ergik sehingga fungsi inhibisi terganggu. ,9

angkitan kejang demam terbanyak terjadi pada kenaikan suhu tubuh berkisar 01,9B?/

09,9B? ( /53). angkitan kejang terjadi pada suhu tubuh 0:B?/01,9B? sebanyak ##

dan sebanyak % kejang demam terjadi pada suhu tubuh di atas o?. 

(. $a%"o& usia

<ahap perkembangan otak dibagi 3 fase yaitu=

#. -eurulasi

%. Perkembangan prosensefali

0. Proliferasi neuron

. 6igrasi neural

5. Crganisasi

3. 6ielinisasi.

4

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 5/22

<ahapan perkembangan otak intrauteri dimulai fase neurulasi sampai migrasi

neural. ase perkembangan organisasi dan mielinisasi masih berlanjut sampai tahun/

tahun pertama paskanatal. Kejang demam terjadi pada fase perkembangan tahap

organisasi sampai mielinisasi. ase perkembangan otak merupakan fase yang rawan

apabila mengalami bangkitan kejang, terutama fase perkembangan organisasi. Pada

keadaan otak belum matang (developmental window), reseptor untuk asam glutamat

sebagai reseptor eksitator padat dan aktif, sebaliknya reseptor "** sebagai inhibitor 

kurang aktif, sehingga otak belum matang eksitasi lebih dominan dibanding inhibisi.

?orticotropin releasing hormon (?74) merupakan neuropeptid eksitator, berpotensi

sebagai prokon@ulsan. Pada otak belum matang kadar ?74 di hipokampus tinggi dan

 berpotensi untuk terjadi bangkitan kejang apabila terpicu oleh demam.

*nak pada masa developmental window merupakan masa perkembangan otak 

fase organisasi yaitu saat anak berusia kurang dari % tahun. Pada masa ini, apabila anak 

mengalami stimulasi berupa demam, maka akan mudah terjadi bangkitan kejang.

Sebanyak anak akan mengalami kejang demam dan 9 kasus terjadi pada anak 

antara usia 3 bulan sampai dengan 5 tahun, dengan kejadian paling sering pada anak usia

#1 sampai dengan % bulan.

). 'i*a+a" %elua&a

elum dapat dipastikan cara pewarisan sifat genetik terkait dengan kejang demam.

Pewarisan gen secara autosomal dominan paling banyak ditemukan sekitar 3/1.

5

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 6/22

*pabila salah satu orang tua memiliki riwayat kejang demam maka anaknya beresiko

sebesar %/%%. *pabila kedua orang tua mempunyai riwayat pernah menderita kejang

demam maka resikonya meningkat menjadi 59/3. Sebaliknya apabila kedua

orangtuanya tidak mempunyai riwayat kejang demam maka risiko terjadi kejang demam

hanya 9. Pewarisan kejang demam lebih banyak oleh ibu dibandingkan ayah yaitu %:

 berbanding :.

d. $a%"o& P&ena"al dan Pe&ina"al

8sia ibu kurang dari % tahun atau lebih dari 05 tahun dapat mengakibatkan berbagai

komplikasi kehamilan dan persalinan. Komplikasi kehamilan diantaranya hipertensi dan

eklamsia, sedangkan gangguan pada persalinan diantaranya trauma persalinan. 4ipertensi

 pada ibu dapat menyebabkan aliran darah ke plasenta berkurang sehingga berakibat

keterlambatan pertumbuhan intrauterin, prematuritas dan D7. Komplikasi persalinan

diantaranya partus lama. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan janin dengan asfiksia

sehingga akan terjadi hipoksia dan iskemia. 4ipoksia mengakibatkan lesi pada daerah

hipokampus, rusaknya faktor inhibisi dan atau meningkatnya fungsi neuron eksitasi,

sehingga mudah timbul kejang bila ada rangsangan yang memadai seperti demam.

e. $a%"o& Pas%ana"al

7isiko untuk perkembangan kejang akan menjadi lebih tinggi bila serangan

 berlangsung bersamaan dengan terjadinya infeksi sistem saraf pusat seperti meningitis,

ensefalitis, dan terjadinya abses serta infeksi lainnya. +nsefalitis @irus berat seringkali

mengakibatkan terjadinya kejang. !i negara/negara barat penyebab yang paling umum

adalah @irus 4erpes simple (tipe l) yang menyerang lobus temporalis.   Selain infeksi,

ditemukan bukti bahwa cedera kepala memicu kejadian kejang demam pada anak sebesar 

%,3.

2., Pa"ofisioloi

Sumber energi otak adalah glukosa yang melalui proses oksidasi dipecah menjadi

?C% dan air. Sel dikelilingi oleh membran yang terdiri dari permukaan dalam yaitu lipoid

dan permukaan luar yaitu ionik. !alam keadaan normal membran sel neuron dapat dilalui

dengan mudah oleh ion kalium (K A) dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium (-aA) dan

elektrolit lainnya, kecuali ion klorida (?l/). *kibatnya konsentrasi ion K A dalam sel

neuron tinggi dan konsentrasi -aA rendah, sedang di luar sel neuron terdapat keadaan

sebalikya. Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel, maka

terdapat perbedaan potensial membran yang disebut potensial membran dari neuron.

6

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 7/22

8ntuk menjaga keseimbangan potensial membran diperlukan energi dan bantuan en$im

 -a/K *<P/ase yang terdapat pada permukaan sel.:

Keseimbangan potensial membran ini dapat diubah oleh =

• Perubahan konsentrasi ion di ruang ekstraselular 

• 7angsangan yang datang mendadak misalnya mekanisme, kimiawi atau aliran

listrik dari sekitarnya

• Perubahan patofisiologi dari membran sendiri karena penyakit atau keturunan

Pada keadaan demam kenaikan suhu #o? akan mengakibatkan kenaikan

metabolisme basal #/#5 dan kebutuhan oksigen akan meningkat %. Pada anak 0

tahun sirkulasi otak mencapai 35 dari seluruh tubuh dibandingkan dengan orang

dewasa yang hanya #5 . Cleh karena itu kenaikan suhu tubuh dapat mengubah

keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari

ion kalium maupun ion natrium akibat terjadinya lepas muatan listrik. Depas muatan

listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran

sel sekitarnya dengan bantuan EneurotransmitterF dan terjadi kejang. Kejang demam yang

 berlangsung lama (lebih dari #5 menit) biasanya disertai apnea, meningkatnya kebutuhan

oksigen dan energi untuk kontraksi otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia,

hiperkapnia, asidosis laktat disebabkan oleh metabolisme anerobik, hipotensi artenal

disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh meningkat yang disebabkan

makin meningkatnya aktifitas otot dan mengakibatkan metabolisme otak meningkat.:

2.- Klasifi%asi

6enurut 2katan !okter *nak 2ndonesia, membagi kejang demam menjadi dua

#. Kejang demam sederhana (harus memenuhi semua kriteria berikut)

/ erlangsung singkat

/ 8mumnya serangan berhenti sendiri dalam waktu G #5 menit

/ angkitan kejang tonik, tonik/klonik tanpa gerakan fokal

/ <idak berulang dalam waktu % jam

%. Kejang demam kompleks (hanya dengan salah satu kriteria berikut)

/ Kejang berlangsung lama, lebih dari #5 menit

7

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 8/22

/ Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului dengan

kejang parsial

/ Kejang berulang % kali atau lebih dalam % jam, anak sadar kembali di antara

 bangkitan kejang.

2. /anifes"asi Klinis

<erjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengan

kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat yang disebabkan oleh infeksi di luar susunan

saraf pusat, otitis media akuta, bronkitis, furunkulosis dan lain/lain. Serangan kejang

 biasanya terjadi dalam % jam pertama sewaktu demam, berlangsung singkat dengan sifat

 bangkitan dapat berbentuk tonik/klonik, tonik, klonik, fokal atau akinetik. 8mumnya

kejang berhenti sendiri. -amun anak akan terbangun dan sadar kembali setelah beberapa

detik atau menit tanpa adanya kelainan neurologik.1

"ejala yang timbul saat anak mengalami kejang demam antara lain = anak 

mengalami demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang terjadi secara

tiba/tiba), kejang tonik/klonik atau grand mal, pingsan yang berlangsung selama 0 detik/

5 menit (hampir selalu terjadi pada anak/anak yang mengalami kejang demam). Kejang

dapat dimulai dengan kontraksi yang tiba/tiba pada otot kedua sisi tubuh anak. Kontraksi

 pada umumnya terjadi pada otot wajah, badan, tangan dan kaki. *nak dapat menangis

atau merintih akibat kekuatan kontaksi otot. *nak akan jatuh apabila dalam keadaan

 berdiri. postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang biasanya berlangsung

selama #/% detik), gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama,

 biasanya berlangsung selama #/% menit), lidah atau pipinya tergigit, gigi atau rahangnya

terkatup rapat, inkontinensia (mengeluarkan air kemih atau tinja diluar kesadarannya),

gangguan pernafasan, apneu (henti nafas), dan kulitnya kebiruan.

Saat kejang, anak akan mengalami berbagai macam gejala seperti =

#. *nak hilang kesadaran

%. <angan dan kaki kaku atau tersentak/sentak 

0. Sulit bernapas

. usa di mulut

8

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 9/22

5. Hajah dan kulit menjadi pucat atau kebiruan

3. 6ata berputar/putar, sehingga hanya putih mata yang terlihat.

2.0 Dianosis

!iagnosis kejang demam dapat ditegakkan dengan menyingkirkan penyakit/

 penyakit lain yang dapat menyebabkan kejang, di antaranya= infeksi susunan saraf pusat,

 perubahan akut pada keseimbangan homeostasis, air dan elektrolit dan adanya lesi

structural pada system saraf, misalnya epilepsi. !iperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik,

 pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang yang menyeluruh untuk 

menegakkan diagnosis ini.3,9,#

#. *namnesis/ waktu terjadi kejang, durasi, frekuensi, inter@al antara % serangan

kejang

/ sifat kejang (fokal atau umum)

/ entuk kejang (tonik, klonik, tonik/klonik)

/ Kesadaran sebelum dan sesudah kejang (menyingkirkan diagnosis

meningoensefalitis)

/ 7iwayat demam ( sejak kapan, timbul mendadak atau perlahan,

menetap atau naik turun)

/ 6enentukan penyakit yang mendasari terjadinya demam (2SP*, C6*,

"+)/ 7iwayat kejang sebelumnya (kejang disertai demam maupun tidak 

disertai demam atau epilepsi)

/ 7iwayat gangguan neurologis (menyingkirkan diagnosis epilepsi)

/ 7iwayat keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan

/ <rauma kepala

%. Pemeriksaan fisik

/ <anda @ital terutama suhu

/ 6anifestasi kejang yang terjadi, misal = pada kejang multifokal yang

 berpindah/pindah atau kejang tonik, yang biasanya menunjukkan adanya

kelainan struktur otak.

/ Kesadaran tiba/tiba menurun sampai koma dan berlanjut dengan

hipo@entilasi, henti nafas, kejang tonik, posisi deserebrasi, reaksi pupil

terhadap cahaya negatif, dan terdapatnya kuadriparesis flasid

mencurigakan terjadinya perdarahan intra@entikular.

/ Pada kepala apakah terdapat fraktur, depresi atau mulase kepala

 berlebihan yang disebabkan oleh trauma. 8bun 'ubun besar yang tegang

9

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 10/22

dan membenjol menunjukkan adanya peninggian tekanan intrakranial

yang dapat disebabkan oleh pendarahan sebarakhnoid atau subdural. Pada

 bayi yang lahir dengan kesadaran menurun, perlu dicari luka atau bekas

tusukan janin dikepala atau fontanel enterior yang disebabkan karena

kesalahan penyuntikan obat anestesi pada ibu.

/ <erdapatnya stigma berupa jarak mata yang lebar atau kelainan

kraniofasial yang mungkin disertai gangguan perkembangan korte

serebri.

/ <ransluminasi kepala yang positif dapat disebabkan oleh penimbunan

cairan subdural atau kelainan bawaan seperti parensefali atau

hidrosefalus.

/ Pemeriksaan untuk menentukan penyakit yang mendasari terjadinya

demam (2SP*, C6*, "+)

/ Pemeriksaan refleks patologis

/ Pemeriksaan tanda rangsang meningeal (menyingkirkan diagnosis

meningoensefalitis)

0. Pemeriksaan laboratorium

/ !arah tepi lengkap

/ +lektrolit, glukosa darah. !iare, muntah, hal lain yang dapat mengganggu

keseimbangan elektrolit atau gula darah.

/ Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal untuk mendeteksi gangguan

metabolisme

/ Kadar <- alfa, 2D/# alfa I 2D/3 pada ?SS, jika meningkat dapat

dicurigai +nsefalitis akut > +nsefalopati.

. Pemeriksaan penunjang

/ Dumbal Pungsi jika dicurigai adanya meningitis, umur kurang dari #%

 bulan sangat dianjurkan, dan umur di antara #%/#1 bulan dianjurkan.

/ ++", tidak dapat mengidentifikasi kelainan yang spesifik maupun

memprediksi terjadinya kejang yang berulang, tapi dapat

dipertimbangkan pada K!K. <etapi beberapa ahli berpendapat ++" tidak 

sensitif pada anak G 0 tahun.

/ ?</scan atau 672 hanya dilakukan jika ada indikasi, misalnya= kelainan

neurologi fokal yang menetap (hemiparesis) atau terdapat tanda

 peningkatan tekanan intrakranial.

2. Dianosis Bandin

10

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 11/22

6enghadapi seorang anak yang menderita demam dengan kejang, harus

dipikirkan apakah penyebab kejang itu di dalam atau diluar susunan saraf pusat. Kelainan

di dalam otak biasanya karena infeksi, misalnya meningitis, ensefalitis, abses otak, dan

lain/lain.oleh sebab itu perlu waspada untuk menyingkirkan dahulu apakah ada kelainan

organis di otak.0

6enegakkan diagnosa meningitis tidak selalu mudah terutama pada bayi dan

anak yang masih muda. Pada kelompok ini gejala meningitis sering tidak khas dan

gangguan neurologisnya kurang nyata. Cleh karena itu agar tidak terjadi kekhilafan yang

 berakibat fatal dapat dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinal yang umumnya diambil

melalui pungsi lumbal. aru setelah itu dipikirkan apakah kejang demam ini tergolong

dalam kejang demam atau epilepsi yang dpro@okasi oleh demam.

<abel !iagnosa anding

No K&i"e&i Bandin Kean Demam Epilepsi /enini"is

Ensefali"is

#. Kejang Pencetusnya

demam

<idak berkaitan

dengan demam

Salah satu gejalanya

demam

%. Kelainan Ctak   345 365 3650. Kejang berulang 365 365 365

. Penurunan kesadaran 365 345 365

2. Pena"ala%sanaan

!alam penanggulangan kejang demam ada faktor yang perlu dikerjakan, yaitu =,#

#. 6engatasi kejang secepat mungkin

iasanya kejang demam berlangsung singkat dan pada waktu datang, kejang sudah

 berhenti. *pabila pasien datang dalam keadaan kejang, obat paling cepat untuk 

menghentikan kejang adalah dia$epam yang diberikan secara intra@ena dengan dosis ,0/

,5 mm>kg perlahan/lahan dengan kecepatan #/%mg.menit atau dalam waktu 0/5

menit. Cbat yang praktis dan dapat diberikan oleh orang tua di rumah atau yang sering

digunakan di rumah sakit adalah dia$epam rektal. !osis dia$epam rektal adalah ,5/,:5

mg>kg atau dia$epam rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari # kg,

dan # mg untuk berat badan lebih dari #kg. atau dia$epam rektal dengan dosis 5 mg

untuk anak di bawah usia 0 tahun atau :,5 mg mg untuk anak diatas usia 0 tahun.

11

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 12/22

&ika kejang masih berlanjut =

#. Pemberian dia$epam ,% mg>kg per infus diulangi. &ika belum terpasang

selang infus, ,5 mg>kg per rektal%. Pengawasan tanda/tanda depresi pernapasan

&ika kejang masih berlanjut =

#. Pemberian fenobarbital %/0 mg>kg per infus dalam 0 menit

%. Pemberian fenitoin #/%mg>kg per infus dalam 0 menit dengan kecepatan #

mg>kg>menit atau kurang dari 5mg>menit.

&ika kejang masih berlanjut, diperlukan penanganan lebih lanjut di ruang

 perawatan intensif dengan thiopentone  dan alat bantu pernapasan. ila kejang telah

 berhenti, pemberian obat selanjutnya tergantung dari jenis kejang demam sederhana atau

kompleks dan faktor risikonya.

%. Pengobatan penunjang

Pengobatan penunjang dapat dilakukan dengan memonitor jalan nafas,

 pernafasan, sirkulasi dan memberikan pengobatan yang sesuai. Sebaiknya semua pakaianketat dibuka, posisi kepala dimiringkan untuk mencegah aspirasi lambung. Penting sekali

mengusahakan jalan nafas yang bebas agar oksigenasi terjamin, kalau perlu dilakukan

intubasi atau trakeostomi. Pengisapan lender dilakukan secara teratur dan pengobatan

ditambah dengan pemberian oksigen. ?airan inta@ena sebaiknya diberikan dan dimonitor 

sekiranya terdapat kelainan metabolik atau elektrolit. ungsi @ital seperti kesadaran, suhu,

tekanan darah, pernafasan dan fungsi jantung diawasi secara ketat.

Pada demam, pembuluh darah besar akan mengalami @asodilatasi, manakala

 pembuluh darah perifer akan mengalami @asokontrisksi. Kompres es dan alkohol tidak 

lagi digunakan karena pembuluh darah perifer bisa mengalami @asokontriksi yang

 berlebihan sehingga menyebabkan proses penguapan panas dari tubuh pasien menjadi

lebih terganggu. Kompres hangat juga tidak digunakan karena walaupun bisa

menyebabkan @asodilatasi pada pembuluh darah perifer, tetapi sepanjang waktu anak 

dikompres, anak menjadi tidak selesa karena dirasakan tubuh menjadi semakin panas,

anak menjadi semakin rewel dan gelisah. 6enurut penelitian, apabila suhu penderita

tinggi (hiperpireksi), diberikan kompres air biasa. !engan ini, proses penguapan bisa

12

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 13/22

terjadi dan suhu tubuh akan menurun perlahan/lahan. <idak ditemukan bukti bahwa

 penggunaan antipiretik mengurangi resiko terjadinya kejang demam, namun para ahli di

2ndonesia sepakat bahwa antipiretik tetap dapat diberikan. !osis parasetamol yang

digunakan adalah # ' #5 mg>kg>kali diberikan kali sehari dan tidak lebih dari 5

kali. !osis ibuprofen 5 ' # mg>kg>kali, 0 ' kali sehari.

0. 6emberikan pengobatan rumat

Setelah kejang diatasi harus disusul dengan pengobatan rumat dengan cara

mengirim penderita ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan lebih lanjut. Kejang

demam kompleks merupakan salah satu indikasi seorang pasien untuk dirawat di rumah

sakit selain adanya hiperpireksia, pasien G 3 bulan, kejang demam yang pertama kali, dan

terdapat kelainan neurologis. Pengobatan ini dibagi atas dua bagian, yaitu=

• Profilaksis intermitten

8ntuk mencegah terulangnya kejang di kemudian hari, penderita kejang demam

diberikan obat campuran anti kon@ulsan dan antipiretika yang harus diberikan kepada

anak selama episode demam. *ntipiretik yang diberikan adalah paracetamol dengan dosis

#/#5mg>kg>kali diberikan kali sehari atau ibuprofen dengan dosis 5/#mg>kg>kali, 0/

kali sehari. *ntikon@ulsan yang ampuh dan banyak dipergunakan untuk mencegah

terulangnya kejang demam ialah dia$epam, baik diberikan secara rectal dengan dosis 5

mg pada anak dengan berat di bawah #kg dan # mg pada anak dengan berat di atas

#kg, maupun oral dengan dosis ,0 mg>kg setiap 1 jam pada saat tubuh J 01,5 ?.

Profilaksis intermitten ini sebaiknya diberikan sampai kemungkinan anak untuk 

menderita kejang demam sedehana sangat kecil yaitu sampai sekitar umur tahun.

enobarbital, karbama$epin dan fenition pada saat demam tidak berguna untuk mencegah

kejang demam.

• Profilaksis jangka panjang

Profilaksis jangka panjang gunanya untuk menjamin terdapatnya dosis teurapetik 

yang stabil dan cukup di dalam darah penderita untuk mencegah terulangnya kejang di

kemudian hari. Pengobatan jangka panjang dapat dipertimbangan jika terjadi hal berikut=

13

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 14/22

#. Kejang demam J % kali dalam % jam

%. Kejang demam terjadi pada umur G #% bulan

0. Kejang demam J kali per tahun

Cbat yang dipakai untuk profilaksis jangka panjang ialah=

#). enobarbital

!osis /5 mg>kg>hari. +fek samping dari pemakaian fenobarbital jangka

 panjang ialah perubahan sifat anak menjadi hiperaktif, perubahan siklus tidur dan kadang/

kadang gangguan kognitif atau fungsi luhur.

%). Sodium @alproat > asam @alproat

!osisnya ialah %/0 mg>kg>hari dibagi dalam 0 dosis selama #/% tahun dan

dihentikan secara bertahap selama #/% bulan. +fek samping yang dapat terjadi adalah

gejala toksik berupa rasa mual, kerusakan hepar, pankreatitis.

0). enitoin

!iberikan pada anak yang sebelumnya sudah menunjukkan gangguan sifat

 berupa hiperaktif sebagai pengganti fenobarbital. 4asilnya tidak atau kurang memuaskan.Pemberian antikon@ulsan pada profilaksis jangka panjang ini dilanjutkan sekurang/

kurangnya 0 tahun seperti mengobati epilepsi. 6enghentikan pemberian antikon@ulsi

kelak harus perlahan/lahan dengan jalan mengurangi dosis selama 0 atau 3 bulan.

. 6encari dan mengobati penyebab

Penyebab dari kejang demam baik sederhana maupun kompleks biasanya infeksi

traktus respiratorius bagian atas dan otitis media akut. Pemberian antibiotik yang tepat

dan kuat perlu untuk mengobati infeksi tersebut. Secara akademis pada anak dengan

kejang demam yang datang untuk pertama kali sebaiknya dikerjakan pemeriksaan pungsi

lumbal. 4al ini perlu untuk menyingkirkan faktor infeksi di dalam otak misalnya

meningitis. *pabila menghadapi penderita dengan kejang lama, pemeriksaan yang

intensif perlu dilakukan, yaitu pemeriksaan pungsi lumbal, darah lengkap, misalnya gula

darah, kalium, magnesium, kalsium, natrium, nitrogen, dan faal hati.

2. 11 P&onosis-711

14

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 15/22

#. Kematian. !engan penanganan kejang yang cepat dan tepat, prognosa biasanya

 baik, tidak sampai terjadi kematian. !alam penelitian ditemukan angka kematian

K!S ,3 s>d ,: .

%. <erulangnya Kejang. Kemungkinan terjadinya ulangan kejang kurang lebih %5

s>d 5 pada 3 bulan pertama dari serangan pertama.

0. +pilepsi. *ngka kejadian +pilepsi ditemukan %,9 dari K!S dan 9: dari

kejang demam kompleks. 7esiko menjadi +pilepsi yang akan dihadapi oleh

seorang anak sesudah menderita K!S tergantung kepada faktor =

a. riwayat penyakit kejang tanpa demam dalam keluarga

 b. kelainan dalam perkembangan atau kelainan sebelum anak menderita K!S

c. kejang berlangsung lama atau kejang fokal.

ila terdapat paling sedikit % dari 0 faktor di atas, maka kemungkinan

mengalami serangan kejang tanpa demam adalah #0 , dibanding bila hanya

didapat satu atau tidak sama sekali faktor di atas.

. 4emiparesis. iasanya terjadi pada penderita yang mengalami kejang lama

(berlangsung lebih dari setengah jam) baik kejang yang bersifat umum maupun

kejang fokal. Kejang fokal yang terjadi sesuai dengan kelumpuhannya. 6ula/

mula kelumpuhan bersifat flacid, sesudah % minggu timbul keadaan spastisitas.

!iperkirakan A ,% K!S mengalami hemiparese sesudah kejang lama.

5. 7etardasi 6ental. !itemuan dari 0# penderita dengan K!S tidak mengalami

kelainan 2, sedang kejang demam pada anak yang sebelumnya mengalami

gangguan perkembangan atau kelainan neurologik ditemukan 2 yang lebih

rendah. *pabila kejang demam diikuti dengan terulangnya kejang tanpa demam,

kemungkinan menjadi retardasi mental adalah 5 lebih besar.

BAB III

ILUST'ASI KASUS

IDENTITAS PASIEN

 -ama= eisya *

15

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 16/22

8mur= # tahun bulan

&enis Kelamin= Perempuan

*lamat= Sungai eringin, Penampuang

ANA/NESIS

Seorang anak perempuan berumur # tahun bulan dirawat dibangasal anak 

7S8! *chmad 6ochtar bukitiingi pada tanggal %3 april %# dengan =

Keluhan u"ama

Kejang seluruh badan sejak 0 jam sebelum masuk rumah sakit.

'i*a+a" Pen+a%i" Se%a&an

• !emam tinggi sejak 3 jam yang lalu, tidak menggigil, tidak berkeringat

• Kejang di seluruh tubuh 0 jam yang lalu, frekuensi 3 kali, lama kejang L#5

menit, jarak antar kejang L # menit, Selama kejang pasien tidak sadar dan pasien

sadar diantara dua serangan kejang, ini merupakan kejang yang pertama.

• atuk, pilek tidak ada, sesak nafas tidak ada

• 6ual tidak ada, muntah tidak ada

• *K warna biasa, jumlah banyak dari biasa

• * warna dan konsistensi biasa

• 7iwayat kejang demam saat bayi disangkal

• 7iwayat demam tinggi saat bayi disangkal

• 7iwayat trauma kepala tidak ada

• Pasien adalah rujukan 2"! 7S8! aso dengan diagnosis kerja= Kejang demam

kompleks

'i*a+a" Pen+a%i" Dahulu

Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya

'i*a+a" Pen+a%i" Kelua&a

*dik dari ibu punya riwayat kejang seperti pasien, yaitu kejang demam saat usia % tahun.

'i*a+a" Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan ke puskesmas teratur. Persalinan dibantu oleh dokter, lahir 

spontan, langsung menangis kuat, D 0 gram.

16

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 17/22

'i*a+a" /a%anan dan /inuman

• ayi= *S2 /sekarang

• iskuit= 3 bulan

•  -asi tim= 3 bulan ' #% bulan• Susu formula= 0 bulan ' sekarang

'i*a+a" Imunisasi

• ?" = # bulan scar (A)

• !P< = %,,3 bulan

• Polio = %,,3 bulan

• 4epatitis = %,,3 bulan

• ?ampak = 9 bulan

Kesan= 2munisasi dasar lengkap

Peme&i%saan $isi% 

Keadaan 8mum= tampak sakit sedang

Kesadaran = Sadar  

 -adi = #%1 > menit

 -afas = >menit

Suhu = 01, B?

erat adan = 1 kg

Kulit = *kral hangat

Kepala = entuk bulat, lingkar kepala= cm

7ambut = Pirang, tidak mudah dicabut

6ata = Konjungti@a tidak anemis, sklera tidak ikterik  

<elinga = <idak ada kelainan

4idung = <idak ada kelainan

6ulut = 6ukosa bibir dan mukosa mulut basah, tonsil <#/<# tidak hiperemis,

faring tidak hiperemis, tidak ada perdarahan gusi

17

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 18/22

Deher = Kaku kuduk tidak ada, &MP 5/% cm4%, tidak ada pembesaran K"

!ada =

Paru ' paru = 2nspeksi = Simetris kiri dan kanan, retraksi dinding dada tidak ada

  Palpasi = remitus sama kiri dan kanan

  Perkusi = Sonor  

  *uskultasi = Mesikuler, rhonki />/, whee$ing />/

&antung = 2nspeksi = 2ktus cordis tidak terlihat

  Palpasi = 2ktus cordis teraba # jari medial dari D6?S 72? M

Perkusi = atas jantung atas 72?, kanan Dinea Sternalis !etra,

kiri # jari medial D6?S 72? M

*uskultasi = 2rama teratur, bising tidak ada

*bdomen

2nspeksi = !istensi tidak ada

Palpasi = Supel, 4epar teraba #>0 ' #>0, permukaan rata, pinggir 

tajam, konsistensi kenyal, lien tidak teraba

Perkusi = <impani

*uskultasi = ising usus (A) -ormal

*lat Kelamin = <idak ditemukan kelainan

+kstremitas = *kral hangat, perfusi baik, 7efleks fisiologis A>A normal (bisep, trisep,

 patella), refleks patologis />/ (babinski grup), tanda rangsang

meningeal ' (Kernig, rud$inski 2,22)

Peme&i%saan La(o&a"o&ium 32- Ap&il 281#5

!arah

• 4emoglobin = ##, gr>dl• Deukosit = 9.:>mm0

• <rombosit = %1.> mm• 4ematokrit = 0%,#

18

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 19/22

• "!S = #0% mg>dl

Dianosa %e&a = kejang demam kompleks

Dianosis (andin = epilepsi

Ta"ala%sana 9

• 2M! 7D # gtt>menit

• Duminal 0 mg (26)

• Paracetamol # mg

'en)ana peme&i%saan =

• ++"

• Dumbal Pungsi

• ?ek elektrolit

$ollo* up pai "anal 20 ap&il 281#=

S>

• !emam ada

• Kejang tidak ada

• atuk tidak ada

• Sesak nafas tidak ada

• 6ual tidak ada, muntah tidak ada

• *K biasa

• * belum ada

C>

• Keadaan umum = sedang

• Kesadaran = sadar 

•  -adi = #1>menit

 -afas = >menit• Suhu = 0:,3 ?

• 6ata = konjungti@a tidak anemis, sclera tidak ikterik 

• Kulit = teraba hangat

• <horaks = retraksi tidak ada

• ?or = irama teratur, bising tidak ada

• Pulmo = @esikuler, ronkhi />/, whee$ing />/

• *bdomen = supel, distensi (/), bising usus (A) normal

• +kstremitas = akral hangat, perfusi baik 

Kesan = Kejang demam kompleks

19

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 20/22

BAB I:

DISKUSI

<elah dirawat seorang pasien perempuan berumur # >#% tahun dibangsal anak 

7S*6 ukittingggi sejak tanggal %3 april %# dengan diagnosa kejang demam

kompleks. Penegakan diagnosis kejang demam kompleks dilakukan berdasarkan

anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. !ari anamnesis didapatkan

 pasien mengalami kejang saat demam tinggi, dengan frekuensi kejang sebanyak 3 kali

dalam waktu % jam, dan lama kejang A #5 menit. Kejang bersifat umum. Selama kejang

 pasien tidak sadar dan pasien sadar diantara dua serangan kejang. 4al ini sesuai dengan

kriteria diagnosis kejang demam kompleks. Pasien juga tidak mempunyai riwayat kejang

 pada saat tidak demam, untuk mensingkirkan diagnosis epilepsi.

!ari pemeriksaam fisik didapatkan adanya peningkatan suhu tubuh 01,o?. <idak 

adanya kaku kuduk, rangsang meningeal, refleks patologis menunjukkan penyebab

kejang demam pada pasien tidak disebabkan oleh proses intrakranial. Pada pasien ini

20

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 21/22

dianjurkan pemeriksaan kadar elektrolit dalam darah untuk menyingkiran kemungkinan

kejang akibat gangguan elektrolit. Pemeriksaan pungsi lumbal juga dianjurkan pada

 pasien ini untuk memastikan tidak adanya penyebab intrakranial untuk terjadinya kejang.

Pemeriksaan ++" juga di anjurkan pada pasien ini untuk menyingkirkan kemungkinan

epilepsi.

Penatalaksanaan pasien ini pemberian cairan infuse 7D. 4al ini untuk 

memberikan kebutuhan glukosa, cairan, dan elektrolit pada pasien yang saat demam,

tidak terpenuhi asupannya. Pasien masuk keruangan bangsal dalam keadaan tidak kejang

lagi, sehingga seharusnya diberikan obat anti kejang profilaksis intermitten yaitu

dia$epam dengan dosis ,0mg>kg setiap 1 jam untuk oral atau ,5 mg>kg setiap 1

 jam untuk rektal. -amun dari teori yang dikemukakan diatas, bahwa dia$epam diberikan

 pada saat tubuh N 01,5?, sehingga pada pasien ini dimana suhunya 0:,3? hanya

diberikan obat profilaksis jangka panjang berupa asam @alproat yang juga diberikan

kepada pasien saat pulang. 4al ini sesuai teori dimana riwayat pasien yang mengalami

kejang demam sebanyak 3 kali dalam % jam dipertimbangkan untuk diberikan obat

 profilaksis jangka panjang berupa asam @alproat. 6engingat efek samping dari asam

@alproat dan penggunaannya dalam waktu yang lama (# tahun), maka disarankan pada

 pasien untuk rutin kontrol ke dokter.

DA$TA' PUSTAKA

#. 4aslam 7obert 4. *. Sistem Saraf, dalam 2lmu Kesehatan *nak -elson, Mol. 0,

+disi #5. Penerbit uku Kedokteran +"?, &akarta. %; OOM22 = %59 ' %3

%. 4endarto S. K. Kejang !emam. Subbagian Saraf *nak, agian 2lmu Kesehatan

*nak, akultas Kedokteran 8ni@ersitas 2ndonesia, 7S?6, &akarta. ?ermin !unia

Kedokteran -o. %:. #91% = 3 ' 1.

0. ehrman dkk, (e.d ahasa 2ndonesia), 2lmu Kesehatan *nak. +disi #5, +"?,

%. 4al %59/%3:.

. Pusponegoro 4!, Hidodo !P, Sofyan 2. Konsensus Penatalaksanaan Kejang

!emam. 8nit Kerja Koordinasi -eurologi 2katan !okter *nak 2ndonesia, &akarta.

%3 = # ' #.

5. Price, Syl@ia, *nderson. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses/Proses Penyakit.

+"?, &akarta %3.

3.  Febrile Seizures: Causes, Symptoms, Diagnosis and Treatment . !iunduh pada

tanggal 9 ebruari %#0. !idapatkan dari=

www.medicinenet.com>febrilesei$ures>article.htm

21

8/17/2019 CASE KEJANG DEMAM.doc

http://slidepdf.com/reader/full/case-kejang-demamdoc 22/22

:. 6ary 7udolf, 6alcolm De@ene. Pediatric and Child Health. +disi ke/%.

lackwell pulblishing; %3. 4al :%/9.

1. 7udolph *6.  Febrile Seizures.  Rudoplh ediatrics. +disi ke/%. *ppleton dan

Dange, %%

9. Pudjaji *4, 4egar , 4andryastuti, 2dris -S, "andaputra +P, 4armoniati +!.

Pedoman pelayanan medis. 2katan !okter *nak 2ndonesia; &akarta. %#. h. #5/

%.

#. 6inistry of health ser@ice. "uidelines and protocols febrile sei$ure. ritish

columbia medical association. %#.

##.  Febrile Seizures Fact Sheets: !ational "nstitutes o# !eurology and Stro$e

!iunduh pada tanggal 9 ebruari %#0. !idapatkan dari=

www.ninds.nih.go@>disorders>febrilesei$ures>detailfebrilesei$ures.htm

22