kelompok 6 fp ns

Upload: ancours

Post on 14-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fp ns

TRANSCRIPT

Kelompok 6

Kelompok 6Fundamental of pathophysiology Neurology System 2 Januari 2014Nama Anggota Awalyn Putri N.C. Umi Nur Afifah Hairul Anam Muftiya Dwi Cahyani Yessie Rohan

Kritisi Jurnal Abstrak Hasil Penelitian Diskusi Kesimpulan Kelebihan dan KekuranganSaranAplikasi di Indonesia

Current Treatment Strategies and Factors influencing Outcome in Patientswith Bacterial Brain Abscess

Oleh : M. Takeshita, M. Kagawa, M. Izawa, and K. Takakura Abstrak Kami menentukan sebuah kunci dengan jelas sekali untuk menangani pasien abses otak , dengan cara retrospektif mengevaluasi dari hasil yang buruk pada pasien . dan dari Penelitian ini kami melibatkan 113 pasien yang terdiagnosa abses otak pada era CT. Karakteristik dasar dan parameter terapi yang di anggap sebagai prediktor yang independen dari hasil yang buruk dengan menggunakan analisis regresi logistik univariat dan multivariat .

Hasil Penelitian

Abses otak di sebabkan oleh penyebaran hematogen akibat adanya infeksi primer, letaknya di white matter cerebral dengan sedikit enkapsulasi. Enkapsulasi adalah hematogen yang dapat menyebar jika lokasi dalam abses kurang luas dibandingkan yang bersebelahan dengan fokus infeksi. Oleh karena itu pertumbuhan abses yang disertai dengan massa dapat menimbulkan pecahnya abses intraventrikularNext..Pemeriksaan diagnostik yang dapat digunakan untuk memeriksa abses otak adalah CT Scan (Scan Computed Tomografi), MRI (magnetik resonansi image) telah terbukti akirat untuk mendeteksi gambar abses otak serta untuk evaluasi patofisiologi intrakranial. Peningkatan teknik bakteriologis juga dapat mendukung penggunaan antibiotik.Next..

Manifestasi klinis dan penatalaksanaan untuk pasien abses otak dengan hasil yang baik dan buruk telah di tunjukkan dalam tabel pada jurnal. Tidak ada kolerasi secara signifikan antara pasien dengan hasil yang baik ataupun yang buruk tergantung dengan jumlah, ukuran, hasil klasifikasi CT, tipe organisme dan faktor predisposisi dari abses, kejang, faktor usia, status immunocompromise.

Diskusi Kontribusi CT scan dan antibiotik yang abru-baru ini digunakan, telah mngurangi angka mortalitas kematian pada pasien dengan abses otak secara dramatis. Analisis regresi logistik multivariat menunjukkan IVROBA dengan keadaan neurologis yang sangat buruk menjadi faktor risiko yang relatif tinggi pada pasien dengan abses otak. Next..

Dari jurnal tertulis bahwa hasil tersebut mungkin disebabkan oleh buruknya akurasi , deteksi dan lokalisasi CT scan yang kurang baik pada pemeriksaan absess yang sudah dilakukan, ditambah dengan aspirasi yang cepat dari setiap dan semua abses lebih dari 2 cm diameter yang membawa tanda-tanda massa yang signifkan meskipun dalam tahap cerebritis yang lambat. Selain itu, dalam jurnal juga menjelaskan terkait dengan penanganan absess otak yang telah dilakukan dengan cara menerapkan IVROBA secara agresif ditambah dengan pemberian antibiotik intravena dan intratekal yang tepat.Manajemen Abses otak

CT scan atau MRI sangat diperlukan untuk memperkirakan perkembangan lesi pada pasien tertentu untuk setiap bentuk manajemen . Untuk pasien dengan abses kurang dari 2 cm dengan kondisi klinis stabil , pemberian antibiotik intravena beta - Lactum harus direkomendasikan. Dalam rangka untuk menurunkan tekanan intrakranial dan menghindari IVROBA , abses ini harus segera dan berulang kali disedot dengan menggunakan metode CT - tahap akhir dari cerebritis , di mana abses berkembang pesat dengan edema maksimal.11Kesimpulan

Kesimpulan utama yang timbul dari hasil analisis kita tentang IVROBA menunjukkan bahwa negara mengalami kemrosotan akibat dari meningkatnya IVRBO yaitu meghasilkan resiko yang relatif buruk terhadap penelitian dalam beberapa analisis regresi logistik. Pencegahan dan pengelolaan IVROBA mungkin dapat menurunkan angka kematian , sama kaitannya dengan IVROBA yang sangat berkorelasi dengan kondisi yang buruk pada pasien dengan purulen abses otak. Kelebihan dan Kekurangan

KELEBIHANDidalam jurnal sudah membahas tentang deteksi awal untuk mengetahui abses otak yang akurat,yaitu dengan CT-scan dan MRI.Jurnal ini memberitahu penyebab awal terjadinya abses otak.Sudah di sebutkan pula factor-faktor penyebab,komplikasi,pengobatan,manajemen abses otak.KEKURANGANTerapi yang diberikan pada pasien abses otak pada jurnal ini berfokus hanya pada terapi pengobatan.

Saran Jurnal ini sudah bagus,sudah dijelaskan pula penyebaba awal terjadinya abses otak. Dan juga sudah membahas untuk mendeteksi awal mengetahui abses otak yang dialami oleh pasien. Tetapi didalam jurnal hanya berfokus pengobatanya saja. Seharusnya juga membahas tentang terapi-terapi di luar pengobatan agar pasien bisa mengurangi rasa sakit yang di rasakan.

APLIKASI DI INDONESIA

Dalam jurnal telah dijelaskan mengenai penatalaksanaan dari abses otak. Bahwasannya telah menggunakan tindakan CT Scans/MRI dan pemberian antibiotik. Namun dari hasil deteksi dengan menggunakan CT Scans dirasa kurang akurat apalagi ditambah dengan aspirasi yang cepat. Tindakan lainnya yaitu dengan pemberian antibiotik, dimana telah dinilai jauh lebih baik dibandingkan menggunakan CT Scans. Antibiotik beta lactam intravena secara langsung dapat meningkatkan kesterilan avses otak, harus diberikan untuk menghindari IVROBA.

Next..

Antibiotik biasanya diberikan sekitar 4-6 minggu dan pemeriksaan CT Scans/MRI dilakukan dengan pengulangan selama 2 minggu. Jika antibiotik yang diberikan tidak berhasil untuk mengatasi, maka akan dilakukan pembedahan untuk membuang nanah.Antibiotik yang diberikan pun jenisnya tergantung pada kondisi dan keluhan yang dirasakan oleh pasien. Biasanya ada efek samping yang ditimbulkan seperti alergi, konstipasi, depresi, hipotensi, mual, retensi urin, vertigo, dll. Efek sanping pada masing-masing obat pun belum tentu terjadi atau muncul pada semua pasien. Asalkan kita tetap patuh sesuai dengan kegunaan obat dan dosisnya pun sesuai dengan anjuran dokter, maka efek samping dapat dihindari.

Terimakasih