kelompok 8

Upload: dian-saputra-yanaka

Post on 13-Jul-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Ikhsan

Al-Habsy Dian Saputra Arif Ismail Riski Suardana Doni Perdana

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan : DSS

Pemecahan masalah terdiri dari atas respon terhadap hal yang berjalan dengan baik maupun hal yang berjalan dengan buruk dengan berbagai masalah sebagai kondisi yang bersifat membahayakan perusahaan. Pembuatan keputusan didasari dalam tindakan memilih diantara berbagai cara alternatif dari setiap solusi pemecahan masalah .

4 tahap menurut Herbert A.simon :Aktifitas Aktifitas Aktifitas Aktifitas

intelijen perancangan pemilihan pengkajian

Model

Sistem umum perusahaan Model ini memaparkan suatu sistem sebagai kerangka berpikir perusahaan, yang mengindetifikasikan elemen-elemen penting yang harus ada serta aliran data informasi dan keputusan yang menghubungkan elemen tersebut Model delapan elemen lingkungan Model lingkungan ini dalam penggunaanya direkommendasikan untuk memeahami lingkungan perusahaan dan interaksi antara perusahaan dan masing-masing elemen dalam bentuk aliran sumber daya.

Dalam melakukan pemecahan masalah kita harus menyajikan pendekatan sistem yaitu sederetan langkah yang dikelompokkan dalam 3 tahap : Upaya Upaya

Persiapan

Pendefinisian Pemecahan

Upaya

Mencegah

manajer agar tidak bingung pentingnya memiliki tujuan yang

Menekankan

baik

Menekankan

pentingnya semua bagian organisasi untuk bekerja sama hubungan antara organisasi dengan lingkungannya nilai tinggi pada informasi

Mengangkat

Menempatkan

Dengan pemahaman mengenai dasar konsep pemecahan masalah ini, kita sekarang dapat menggambarkan bagaimana konsep ini diterapkan ke dalam sistem pendukung keputusan.

Permasalahan Elemen sistem konseptual Standar Pemecah Masalah (manajer) informasi Alternatif solusi

Batasan

Solusi

Menurut Herry MintzbergAnalisis Penilaian Penawaran

Gejala (symptom) adalah kondisi yang dihasilkan masalah. Sering kali seorang manajer melihat gejala dan bukan masalah.

Masalah terstruktur terjadi karna teridiri atas unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang semuanya di pahami oleh orang yang memecahkan masalah. Masalah yang tidak terstruktur adalah masalah yang tidak memiliki elemen atau hubungan antar elemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan masalah. Masalah semi terstruktur adalah masalah yang terdiri atas beberapa elemen atau hubungan yang di pahami oleh si pemecah masalah dan beberapa yang tidak dapat di pahami.

Menurut Herbert A.simon ada 2 keputusan Keputusan terprogram bersifat repetitif dan rutin, dalam hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan

tidak terprogram bersifat baru, tidak terstruktur, dan penuh konsekuesi.

Sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system-DSS) tetap digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang nantinya dapat membantu manajer menyelesaikan masalah. DSS tidak pernah menyelesaikan masalah tanpa bantuan manajer. Jadi ide dasarnya adalah agar komputer dan manajer dapat bekerja sama dalam memecahkan masalah.

Segala cakupan dukungan keputusan oleh DSS telah meluas. Perluasan cakupan ini merupakan saksi keberhasilan DSS. Konsep ini bekerja dengan amat baik sehingga para pengembang terus memikirkan perkembangan fitur penyelesian permasalahan.