surat tugas - iinsorayahome.files.wordpress.com€¦ · [email protected] abstract. the purpose...

SURAT TUGAS3456/B.01/LPPM-UBSI/X/2019

Tentang

PENELITIAN YANG DIPUBLIKASIKAN DALAM JURNAL ILMIAHPeriode September 2019 - Februari 2020

Menulis Pada Jurnal Public Relations Indonesia Volume 3 No. 2 November 2019 (E-ISSN : 2686-4983)

Judul :

STRATEGI PERANCANGAN LOGO DAN CORPORATE IDENTITY BETAMART DALAMMEMBANGUN IMAGE SEBAGAI MINIMARKET ISLAMI YANG BERKUALITAS

Menimbang : 1. Bahwa perlu diadakan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dalam bentukPenelitian.

2. untuk Keperluan pada butir 1 (satu) diatas, maka perlu dibentuk tugas yangberkaitan dengan penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah.

MEMUTUSKAN

Pertama : Menugaskan kepada saudara

Iin Soraya S. Sos, MM

Sebagai Penulis yang mempublikasikan Penelitianya pada Jurnal Ilmiah.

Kedua : Mempunyai tugas sbb:Melaksanakan Tugas yang diberikan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabiladikemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah dan diperbaiki sebagaimanamestinya

Jakarta,1 Oktober 2019LPPM Universitas Bina Sarana InformatikaKetua

Taufik Baidawi, M.KomTembusan

- Rektor Universitas Bina Sarana Informatika

- Arsip

- Ybs

E-ISSN: 2686-4983 Jurnal Public Relations Indonesia

Vol. 3, No. 2, 2019. November

JPRI | 22

STRATEGI PERANCANGAN LOGO DAN CORPORATE IDENTITY

BETAMART DALAM MEMBANGUN IMAGE SEBAGAI MINIMARKET ISLAMI YANG BERKUALITAS

Iin Soraya1, Dito Anjasmoro Ningtyas2, Nur Iman El Hidayah3

1. Program Studi Periklanan, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bahasa, Universitas BSI,

[email protected] 2. Program Studi Periklanan, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bahasa, Universitas BSI,

[email protected] 3. Program Studi Penyiaran, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bahasa, Universitas BSI,

[email protected]

ABSTRACT. The purpose of this design is: to assist in making the Betamart logo as a quality minimarket retail company in terms of cheap, easy, and blessing. Betamart is a minimarket retail that carries the concept of sharia. As a retailer that engages in minimarket, through the Betamart logo must be able to display the vision, mission and image of the company in line with its line of business and market segments. Company logos must be able to look different and stand out compared to similar company logos as competitors. The research method used is a qualitative method, with the type of research used is a qualitative descriptive analysis, data collection methods used include observation, documentation and literature study. All of which are used to find out the problem of the logo in the company. Corporate identity can be used as an effective promotional media by displaying the company's own philosophy. In it can be an information media for the formation of the new Betamart logo, so that the foundation is stronger than the company itself, and it introduces to the public that this company is a quality minimarket retail company in terms of cheap, easy, blessing.

Keywords: Betamart, Corporate Identity, Image, Logo.

ABSTRAK. Tujuan perancangan ini adalah: untuk membantu dalam pembuatan logo Betamart sebagai perusahaan ritel minimarket yang berkualitas dari segi murah, mudah, dan berkah. Betamart adalah ritel minimarket yang mengusung konsep syariah. Sebagai ritel yang bergerak di bidang minimarket, melalui logo Betamart harus mampu menampilkan visi, misi serta citra perusahaan sesuai bidang usaha dan segmen pasarnya. Logo perusahaan harus mampu tampil beda dan terlihat menonjol dibandingkan dengan logo perusahaan sejenis sebagai kompetitornya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Kesemuanya digunakan untuk mengetahui permasalahan logo di perusahaan. Corporate identity dapat digunakan sebagai media promosi yang efektif dengan menampilkan filosofi perusahaan sendiri. Didalamnnya dapat menjadi media informasi akan pembentukan logo baru Betamart, sehingga semakin kuat pondasi dari pada perusahaan itu sendiri, dan mengenalkan kepada masyarakat bahwa perusahaan ini adalah perusahaan ritel minimarket yang berkualitas dari segi murah, mudah, berkah.

Kata kunci: Betamart, Corporate Identity, Image, Logo.



JPRI | 23

PENDAHULUAN

Perubahan kondisi ekonomi pada beberapa tahun terakhir telah terjadi di berbagai kota – kota besar di Indonesia, yakni masuk dan berkembangnya bisnis ritel modern sebagai perwujudan perubahan gaya hidup masyarakat, khususnya dalam berbelanja.

Pertumbuhan sektor ritel di Indonesia diperkirakan bakal lebih terus melesat ke depannya dengan semakin banyaknya investor peritel yang mengincar pasar kaum menengah yang terus bertambah serta positifnya pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, setidaknya lima jaringan ritel menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam hal pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2016.

Seiring dengan perkembangan zaman, bisnis ritel tidak lagi sekedar memenuhi kebutuhan dasar, namun telah bertransformasi menjadi salah satu bentuk gaya hidup. Hal tersebut dapat dibuktikan konsumen sudah berubah kearah yang lebih modern dengan lebih sering berbelanja ke ritel modern dimana tidak ada tawar menawar, harga sudah tertera, pembayaran selain menggunakan uang cash dapat juga menggunakan kartu debit, kredit dan e- money.

Bisnis ritel memang dinilai prospektif sehingga menimbulkan persaingan yang luar biasa, persaingan lain yang menjadi permasalahan baru bagi usaha kecil adalah pesatnya minimarket dengan sistem waralaba yang bersaing pangsa pasar yang sama yakni pasar ritel. Usaha ritel modern yang semakin menjamur dan semakin mudah ditemukan hampir di setiap tempat. Usaha ritel terdiri dari beberapa bentuk mulai dari supermarket, swalayan,

hypermarket dan minimarket termasuk Betamart.

Betamart didirikan pada Januari 2018 oleh Ahmad Mundzirin selaku pemilik CV. Tri in One. Awalnya, Betamart hanya sebuah toko grosir, namun dengan kegigihan pemilik yang sekaligus sebagai ketua remaja masjid, mengajak remaja masjid untuk ikut dalam membangun sebuah ritel modern yang sekarang ini di kenal sebagai Betamart. Dengan mengusung konsep syariah yaitu berbelanja sambil bersedekah, Betamart senantiasa memberikan hal baru dalam berbelanja dan kemudahan konsumen dalam bersedekah yaitu dengan sistem bersedekah dengan berbelanja langsung terhadap produk - produk yang dijual di Betamart dengan metode harga yang sama namun sudah termasuk bersedekah di dalamnya.

Sebagai sebuah usaha baru Betamart belum memiliki pengenalan yang baik dari konsumen, maka perlu diadakannya branding yaitu berbagai bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan agar merek nya dapat dikenali, membentuk citra, daya tarik, pembeda dengan kompetitor sehingga sebuah merek dapat menjadi besar. Kegiatan branding dapat dilakukan salah satunya adalah dengan logo.

Berbicara mengenai logo, selama dalam jangka waktu 7 bulan dari awal berdiri Betamart belum memiliki logo yang dapat menjadi identitasnya. Logo merupakan hal yang sangat penting agar dapat dikenali oleh khalayak luas dan dapat berjalan dengan baik, maka penulis tertarik untuk merancang logo Betamart dalam upaya menciptakan awareness sebagai minimarket yang berkualitas.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah merancang logo Betamart dalam upaya menciptakan



JPRI | 24

awareness sebagai minimarket yang berkualitas?

Sedangkan Tujuan melakukan ini adalah untuk mengetahui strategi perancangan logo Betamart dalam upaya menciptakan image sebagai minimarket islami yang Berkualitas.

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teori-teori yang akan dijabarkan sebagai berikut:

Logo

Rustan (2013) memaparkan bahwa kata logo berasal dari bahasa Yunani yaitu logos, yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi. Logo berawal dari istilah logotype yang pertama kali muncul tahun 1810-1840 dan diartikan sebagai tulisan nama entitas (objek) yang di desain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu bahkan tulisan dan gambar berbaur menjadi satu.

membedakannya dengan perusahaan lain. Secara visual, corporate identity yang akan dirancang harus sesuai dengan prinsip/kaidah logo yang baik. serta mampu menampilkan image perusahaan yang ingin dibentuk,

a. Logo Dalam Bentuk Alphabeticaly

Gambar 1 Contoh jenis logo Alphabet

b. Logo Dalam Bentuk Symbols, Numbers

(lambang,angka)

Gambar 2 Contoh jenis logo Symbol dan Number

c. Logo Dalam Bentuk Concrete Forms

(bentuk yang serupa dengan obyek aslinya)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa logo adalah sebuah simbol dan gambar yang merupakan elemen penting dari identitas perusahaan. Logo sebagai identitas diri atau tanda kepemilikan yang fungsinya untuk membedakan identitas milik orang lain. Penulis merancang ulang corporate identity Betamart sebagai identitas visual perusahaan yang mampu

Menurut Rustan (2013) fungsi logo

diantaranya: 1. Identitas diri. 2. Tanda kepemilkan. 3. Tanda jaminan kualitas. 4. Mencegah adanya peniruan atau

pembajakan

Menurut Rustan (2013) Menjelaskan

Gambar 3 Contoh jenis logo Concrete

Forms

d. Logo Dalam Bentuk Abstract Form (bentuk abstrak)

Gambar 4 Contoh jenis logo Abstract Form bahwa tujuan dari identitas adalah meningkatkan brand awareness dan brand image yang positif di benak masyarakat.

Identitas yang di tampilkan dengan

konsisten akan memberi gambaran pada publik bahwa perusahaan tersebut konsekuen dan profesional



JPRI | 25

Dari fungsi, tujuan dan kriteria logo diatas dapat memberikan gambaran penulis untuk membuat logo yang baik, unik, mudah diingat dan mudah di asosiasikan dengan perusahaan. Langkah Proses Penciptaan Logo

Menurut Rustan, (2013) menjelaskan bahwa “Mendesain logo yang efektif sebagai suatu identitas perusahaan bukanlah perkara yang mudah yang dapat diselesaikan dalam hitungan jam atau hari. Merasa punya bakat dan taste yang baik saja tidaklah cukup. Diperlukan sejumlah tahapan pekerjaan dan pengetahuan pendukung.”

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan sebuah logo memerlukan sebuah riset dan analisa brand yang tepat. Karena pengenalan yang mendalam akan karakteristik sebuah brand menjadi landasan dari rancangan logo sebuah perusahaan. Terdapat beberapa tahapan yang biasa digunakan oleh desainer untuk mendesain sebuah logo. Tahapan- tahapan ini dilakukan untuk memperoleh sebuah desain logo yang benar-benar menggambarkan entitas dari perusahaan yang bersangkutan. Berikut beberapa tahapan yang harus dilalui oleh desainer untuk menciptakan logo perusahaan yang berkualitas menurut Rustan (2011) adalah:

1. Riset dan analisa

Riset dan Analisa adalah hal paling pertama yang dilakukan oleh seorang desainer logo dalam membuat sebuah logo tentunya. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencari fakta-fakta tentang entitas dari perusahaan yang akan dibuatkan logonya, dan tidak lupa juga entitas dari pesaingnya

2. Thumbnails Thumbnails merupakan visual brand storming atau cara pengembangan ide

melalui visual yang berupa sketsa-sketsa kasar dengan menggunakan pensil atau ballpoint yang dibuat secara manual tanpa bantuan komputer.

3. Multimedia

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia informatika. Selain dari dunia informatika, multimedia juga diadopsi oleh dunia game, dan juga untuk membuat website.

4. Klien

Setelah semua alternatif desain yang dibuat dengan komputer selesai, tahap selanjutnya adalah dengan mengajukannya kepada klien dan memberikannya kesempatan untuk memilih.

5. Pendaftaran Merek

Setelah logo yang anda buat selesai dibuat, maka logo tersebut dapat didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan Departemen Hukum dan HAM untuk melindungi karya yang telah anda buat supaya tidak disalah gunakan oleh pihak lain.

6. Produksi

Berdasarkan pedoman system identitas, berbagai media internal dan eksternal dapat mulai diproduksi dengan identitas yang telah didaftarkan

Image dan Citra

Citra adalah perasaan atau gambaran dari publik terhadap perusahaan atau organisasi.



JPRI | 26

Kesan yang sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Citra sengaja agar bernilai positif, citra merupakan salah satu asset terpenting dari suatu perusahaan. (Ardianto, 2013)

Pengertian citra itu sendiri abstrak

(intangible), tidak nyata, tidak bisa digambarkan secara fisik dan dapat diukur secara sistematis, karena citra hanya ada dalam pikiran. Walaupun demikian, wujudnya bisa dirasakan dan hasil penilaian baik atau buruk, seperti penerimaan dan tanggapan positif maupun negatif yang datang dari publik dan masyarakat luas pada umumnya (Trimana, 2012)

Menurut Jefkin menyebutkan

beberapa jenis citra (image) yaitu: a. The mirror image (cerminan citra), yaitu

bagaimana dugaan (citra) manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya.

b. The current image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat pada publik eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman publik eksternal. Citra ini bisa saja bertentangan dengan mirror image.

c. The wish image (citra yang diinginkan), yaitu manajemen menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap.

d. The multiple image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan. (Jefkins, 2003)

Formula AIDDA merupakan

kesatuan singkatan dari tahap komunikasi persuasif. Berdasarkan rumusan AIDDA,

komunikasi persuasive dapat diuraikan sebagai berikut (Effendy,2007): a. Attention

Dalam hal ini komunikasi persuasif diawali dengan membangkitkan perhatian komunikan terhadap suatu produk. Banyak cara yang dapat dilakukan komunikan. Misalnya dengan mengiklankan suatu produk maupun layanan jasa pada beberapa media.

b. Interest Setelah komunikasi telah berhasil membangkitkan perhatian komunikan, selanjutnya perlu dilakukan penumbuhan minat. Misalnya dalam mengiklankan suatu produk perlu diberi penjelasan tentang iklan atau mengungkapkan hal- hal yang menyangkut kebutuhan komunikasi.

c. Desire Pada tahap ini komunikan perlu memunculkan hasrat. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh komunikator adalah dengan membujuk komunikan.

d. Decision Setelah mendapatkan hasrat, diharapkan komunikan dapat mengambil keputusan untuk melakukan kegiatan yang diharapkan.

e. Action Tahapan terakhir dimana komunikan sudah melakukan tindakan sesuai dengan keinginan komunikator.(Effendy, 2007)

Teori AIDDA disebut A-A Procedure atau From Attention to Action Procedure dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Menurut Effendy, “AIDDA adalah akronim dari kata-kata Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (hasrat), Decision (keputusan), dan Action (tindakan)”. 16 Konsep AIDDA menjelaskan proses psikologis yang terjadi pada diri khalayak dalam menerima pesan. Para ahli komunikasi berpendapat bahwa dalam melancarkan



JPRI | 27

komunikasi sebaiknya menggunakan pendekatan AIDDA. Berdasarkan konsep AIDDA, agar komunikan membaca dan melakukan tindakan yang dianjurkan komunikator, maka pertama-tama mereka harus dibangkitkan perhatiannya. (Effendy, 2007)

Dengan penambahan kepuasan pada teori AIDDA menunjukan bahwa di dalam komunikasi persuasif diharapkan setelah ada tindakan yang dipilih, akan menimbulkan sebuah kepuasan yang akan menjadikan sebuah penguatan terhadap strategi komunikasi persuasif itu sendiri. (Mangkunegara, 2013)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini membahas mengenai penggunaan strategi perancangan logo Betamart dalam menciptakan citra perusahaan sebagai toko retail yang berkualitas. Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Metode kualitatif ini digunakan dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam- dalamnya. (Kriyantono, 2007)

Jenis penelitian yang digunakan dalam dalam menganalisis perancangan logo Betamart ini adalah menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif kualitatif, dengan berusaha menafsirkan data-data penelitian yang berbeda. Pendekatan deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara detail suatu pesan atau suatu teks tertentu, metode ini hanya semata-mata untuk menggambarkan aspek-aspek dan karakteristik dari suatu pesan. (Eriyanto, 2013)

Objek penelitian ini adalah logo Betamart. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Jenis Data Data yang akan digunakan dalam analisis penelitian kali ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari observasi dan dokumentasi logo Betamart yang ada.

Sedangkan data sekunder didapat dari studi pustaka.

2. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi data, dengan melihat dan

mengkaji dengan cermat dan teliti logo Betamart yang ada pada saat ini.

b. Dokumentasi yaitu dengan mendokumentasikan gambar dari logo yang terdahulu dan foto dari perusahaan.

c. Studi pustaka, penelitian tentang logo dan corporate identity akan data dan konsep. Dari hal tersebut, peneliti membutuhkan banyak data dari buku, majalah, surat kabar, internet dan websites.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini mengenai strategi perancangan logo dan corporate identity Betamart dalam menciptakan image sebagai toko ritel syariah yang berkualitas. Penulis melakukan observasi dengan mengamati logo yang saat ini digunakan dengan tujuan dapat memperbaiki logo yang sesuai dengan visi misi perusahaan sehingga image yang ingin diraih dapat tercapai dengan tujuan perusahaan. Setelah data terkumpul penulis melakukan perancangan dan analisis data. Dalam hal ini penulis tidak mencari pendapat benar atau salah, tetapi penulis berusaha menjabarkan dan mereduksi (merangkum). Penelitian ini menghasilkan pengaplikasian logo sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Dimana Betamart hadir sebagai ritel syar’i yang berkualitas dan memiliki tujuan mensejahterahkan. Sedangkan visi dan misi perusahaan adalah: Menjadikan perusahaan yang mengusung sistem “Belanja Murah Sedekah Mudah” dengan cara berbelanja sudah automatis bersedekah disetiap transaksinya. Sedangkan misi perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Mensejahterakan khususnya masyarakat

kecil dengan memberikan harga yang sesuai dengan kantong mereka.



JPRI | 28

2. Membudayakan bersedekah sambil berbelanja.

3. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada para konsumen, memberikan produk–produk dengan harga bersahabat namun kualitas yang terbaik. Perancangan ulang logo Betamart

memberikan nuansa baru yang lebih modern, berkarakter kuat dan tegas dengan menampilkan kekuatan yang bersyariah yang terdapat pada Betamart, tetapi tidak meninggalkan filosofi-filosofi yang terdapat dalam logo lama. Dalam perancangan ulang logo ini, penulis ingin menciptakan image Betamart yang mampu memberikan pelayanan yang baik, dengan konsep islami yang berkualitas.

Gambar 5. Logo Betamart

Filosofi yang terdapat dalam gambar logo di atas memiliki arti adalah Troli sebagai citra dasar dari sebuah minimarket menjadi gambaran besar tentang bidang usaha ritel. Dengan bentuk troli panjang dan lurus mengartikan bawah Betamart akan konsiten pada bidang usaha dan tetap menjunjung tinggi visi dan misi perusahaan. Dengan troli panjang berwarna hijau yang berarti kedamaian, kesuburan, maka dari itu Betamart pun dengan misi yaitu murah akan tetap seperti itu sampai seterusnya. Path logo icon betawi melambangkan perusahaan yang ingin mengenalkan budaya tanah asal, yang berarti pemilik ingin melestarikan budaya tanah asalnya dimana hal itu pun menjadi acuan bahwa kemudahan, kemurahan yang merakyat. Garis kuning di bawah menandakan kehangatan dan rasa bahagia, sebagai mana visi dari Betamart itu sendiri

yaitu keberkahan dengan bersedekah di setiap transaksinya. Dengan bersedekah memberikan kehangatan terhadap sesama dan memberikan rasa bahagia dengan garis yang rata dan lurus bahwasanya Betamart akan menjunjung tinggi hal itu sampai kedepannya.

Tujuan Perancangan Tujuan perancangan adalah menciptakan corporate identity terhadap Betamart sebagai perusahan ritel islami yang berkualitas terlihat dari murah, mudah dan berkah.

Citra dan Identitas yang Ditampilkan Citra yang ingin di tampilkan dalam corporate identity Betamart adalah murah, mudah dan berkah yang di usung Betamart.

Unsur Visual Untuk menampilkan corporate identity Betamart sebagai perusahaan ritel minimarket, bentuk logo dengan pilihan ikon troli dipilih sebagai unsur visual karena mewakili unsur utama dari perusahaan.

Warna Warna yang di gunakan dalam pembuatan logo baru adalah warna hijau muda, kuning, hitam, orange, ungu, biru

a) Warna Hijau

Warna hijau di representasi dari warna alam, sarat akan harmoni, kesuburan, kedamaian.

b) Warna Kuning Warna kuning memberi arti kehangatan dan rasa bahagia.

c) Warna Hitam Warna hitam melambangkan



JPRI | 29

keanggunan, kemakmuran, kuat, percaya diri dan ketegasan.

d) Warna Merah Warna merah memiliki arti pemberi energi, melambangkan semangat dan tindakan.

e) Warna Biru Warna biru melambangkan kedalaman, kepercayaan, kesetiaan, bijaksana.

f) Warna ungu Warna ungu dapat di artikan kepada sesuai hal-hal yang suci atau bersih.

g) Warna Orange Warna Orange memberikan kesan hangat, kuat, semangat dan optimis.

Tipografi

Gambar 6. Betamart Tipografi

Penggunaan kata Betamart,

mengunakan jenis huruf Calibri Bold. Jenis huruf ini dipilih agar sesuai dengan image yang ingin dimunculkan.

Calibri Bold ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*(-){=+}<”\?/[]’;:,| Font Calibri Bold, memberikan kesan angun elegan, dinamis. Secara keseluruhan font memberikan kesan modern dan berkelas. Walaupun modern dan berkelas tetap dalam konteks sederhana dengan bentuk font yang tegak dan selaras. Sebagaimana Betamart itu sendiri yang merakyat dan tetap tegas terhadap visi misi yang di usung Betamart itu sendiri.

Setelah logo ini sudah tersusun

selanjutnya dibuat corporate identity agar tujuan perusahaan lebih tercapai, isi

corporate identity adalah sebagai berikut : 1. Cover Depan

Gambar 7. Cover Depan Corporate Identity

2. Sambutan Pemilik Perusahaan

Gambar 8. Sambutan Perusahaan



JPRI | 30

3. Riwayat Perusahaan

Gambar 9. Riwayat Perusahaan 4. Signage

Gambar 10. Signage 5. Iklan Cetak

6. Billboard

Gambar 12. Billboard 7. Flayer

Gambar 13. Flayer

Gambar 11. Iklan Cetak



JPRI | 31

8. Packaging

Gambar 14. Packaging

9. Merchandise

Gambar 15. Merchandise

10. Cover Belakang

Gambar 16. Cover Belakang

Dari keseluruhan gambar di atas bahwa Betamart setelah membuat logo baru melalui corporate identity Betamart dapat menerapkan logo di berbagai aplikasi media, yaitu pada katalog buku corporate itu sendiri, yang di dalamnya terdapat media promosi. yang nanti disarankan kepada Betamart sebagai sarana memperkenalkan logo baru, visi misi yang ingin dibangun dan tujuan serta citra perusahaan yang ingin dibangun sebagai minimarket yang berkualitas.

KESIMPULAN Setelah melakukan proses perancangan logo ini maka peneliti menyimpulkan bahwa betapa pentingnya suatu identitas dalam sebuah logo Betamart sebagai sebuah usaha yang bergerak di bidang ritel syariah belum memiliki sebuah logo sehingga penulis bekerja sama dengan klien untuk membuat logo bagi Betamart agar dapat dikenali secara visual. Perancangan corporate identity Betamart diharapkan makin menguatkan identitasnya sebagai bisnis ritel yang berkualitas dari segi murah, mudah dan berkah. Logo yang dirancang untuk Betamart baik dari segi bentuk, warna dan tipografi memiliki filosofi sendiri berdasarkan visi misi serta tujuan dari perancangan logo baru dalam membentuk sebuah image yang diharapkan dapat bersaing dalam bisnis ritel.



JPRI | 32

DAFTAR PUSTAKA Mangkunegara, P. A. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Ardianto, E. (2013). Handbook of Public Relations Pengantar Komperhensif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Effendy, O. U. (2007). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Eriyanto. (2013). Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Jefkins, F. (2003). Public Relations (kelima). Jakarta: Penerbit Erlangga. Kriyantono, R. (2007). Teknik Praktis Riset Komunikasi: disertai contoh riset media, public relations, komunikasi pemasaran dan organisasi (Cetakan Ke). Jakarta: Kencana Prenada Media. Rustan, Surianto. 2011. Huruf Font Tipografi. Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama. Rustan, Surianto. 2013. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Trimanah. (2012). Reputasi Dalam Kerangka Kerja Public Relations. Jurnal Ilmiah Komunikasi, No. 1, Vol.



JPRI | 33



JPRI | 34



JPRI | 35

surat tugas - iinsorayahome.files.wordpress.com€¦ · [email protected] abstract. the purpose...

Documents