jurnal lia suprihartini
DESCRIPTION
JurnalTRANSCRIPT
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK FASHION YANG
DITAWARKAN MELALUI SOCIAL NETWORKING (Studi Kasus Pada User Facebook di Kota Tanjungpinang)
Lia Suprihartini
ABSTRACT
The study was conducted to find out what are the driving force influencing consumer
purchases as well as their behavior in an online purchase. Related to the practice of online sales
(ecommerce), the phenomenon is interesting to study what factors influence consumer behavior
towards buying fashion products that are offered online through social networking. The purpose
of this study was to analyze and find out how much influence the display (display products), trust
(trust), and delivery (delivery process through the hands of consumers) on consumer behavior.
The results using the regression as an analytical tool verifikatif indicates that the
variable Trust (trust) is the greatest influence on consumer behavior. But in general these three
variables, namely the variable display (display products), trust (trust), and delivery (delivery
process through the hands of consumers), all of which have a positive and significant influence.
Keywords: Consumer Behavior, Display, Trust, Delivery.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pertumbuhan ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju
keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu. Pergeseran perekonomian dari
perekonomian tradisonal ke perekonomian
baru memberikan serangkaian teknologi
baru bagi konsumen maupun pelaku bisnis
dalam menjalankan aktivitas perekonomian.
Perekonomian lama didasarkan pada
revolusi industri dengan efisiensi sebagai
tujuan utamanya. Sedangkan perekonomian
baru didasarkan pada revolusi digital dan
sistem informasi. Perekonomian baru
membuat konsumen dan pelaku bisnis
memiliki alternatif yang tidak dimiliki pada
perekonomian lama. Salah satunya adalah
kemampuan pelaku bisnis untuk
mengoperasikan saluran informasi dan
penjualan baru yang dapat meningkatkan
cakupan geografis dalam menginformasikan
dan mendistribusikan produknya ke
konsumen. (Kotler, 2003). Salah satunya
dengan menggunakan teknologi internet.
Internet merupakan jaringan rangkaian
komputer (networking) dengan rangkaian
komputer lain di seluruh dunia. Internet
berguna untuk kita berkomunikasi dan
bertukar informasi, file, data, suara, gambar
dan sebagainya antara individu dan manusia
diseluruh dunia. Internet merupakan sarana
elektronik yang dapat dipergunakan untuk
berbagai aktivitas seperti komunikasi, riset,
transaksi bisnis dan lainnya. Pada saat ini
manajemen informasi cenderung kearah
publikasi elektronis dan meninggalkan
pelayanan secara analog (non elektronik).
Kehadiran teknologi media online dapat
meningkatkan exposure suatu produk atau
perusahaan, dan dapat juga berperan sebagai
marketing tools atau alat pemasaran suatu
2
produk melalui dunia maya. Situs web yang
efektif merupakan salah satu strategi yang
harus dijalankan oleh organisasi atau
perusahaan yang akan berpartisipasi melalui
media online.
Transaksi melalui internet ini dikenal
dengan nama e-commerce. Meningkatnya
jumlah pengguna internet, telah menarik
berbagai usaha bisnis untuk memasarkan
produknya melalui internet. Internet dapat
menyediakan channel untuk memasarkan
produk atau jasa secara online. Toko virtual
merupakan salah satu wujud perkembangan
kemampuan pelaku bisnis di era
perekonomian baru dalam menyampaikan
produk ke konsumen. Biasanya toko virtual
mengandalkan teknik informasi dan media
lainnya sebagai alat komunikasi antara
produsen atau penjual dengan konsumen
dalam mencapai tujuan pemasaran. Belanja
melalui media seperti katalog {catalog
shopping), Televisi (TV shopping), dan
internet (online shopping) merupakan
contoh dari toko virtual.
Pada Maret 2011 tercatat sebanyak 1 milyar
lebih (1.596.270.108 jiwa) dari kurang lebih
enam milyar penduduk dunia
(6.930.005.154 estimasi tahun 2011)
merupakan pengguna internet. 41,2 %
pengguna internet dunia (sekitar 864 ribu
jiwa) berasal dari Asia
(internetworldstat.com, 2011) Berdasarkan
data tersebut, negara Indonesia menempati
urutan ke empat dari jumlah pengguna
internet tertinggi se-Asia. Diperkirakan di
Indonesia terdapat 30 juta pengguna internet
dimana 44 % diantaranya mengakses di web
tertentu setiap hari dengan kisaran waktu on-
line selama dua jam (web.bisnis.com).
Dengan tingginya pengguna internet di
Indonesia akhirnya banyak orang yang
memanfaatkan peluang ini sebagai peluang
bisnis yang menjanjikan dengan banyaknya
toko online (online shop) yang bermunculan.
Hasil riset Nielsen pada tahun 2010 produk
pakaian, aksesoris dan sepatu menempati
urutan ke tiga produk yang paling sering
dibeli melalui toko online di Indonesia.
Banyak produsen pakaian, aksesoris dan
sepatu yang memiliki toko ritel dengan
wujud fisik mulai melakukan ekspansi ke
bisnis online
(sumber:http://at.nielsen.com/site/document
s/Q12010GOSOnlineShoppingTrends,
June2010).
Dengan pemanfaatan terhadap internet yang
semakin berkembang dari waktu ke waktu,
dimanfaatkan oleh banyak kalangan sebagai
media yang diyakini efektif dalam media
mempromosikan produk, tempat jual-beli
dengan membangun toko secara online yang
dianggap dapat mempersingkat jarak dan
waktu dalam berbelanja dan menjadi sebagai
pilihan yang efektif bagi para konsumen
yang dihadapkan dengan waktu yang padat
sehingga.
Di Indonesia, produk fashion yang ada saat
ini cukup cepat terjadi pergantian mode
bahkan dalam hitungan hari, khususnya
produk fashion bagi kaum wanita, baik itu
asesorries, pakaian, sepatu, sandal dan lain
sebagainya. Fenomena yang ada sekarang
ini, harga yang relatif murah dengan model
yang bahkan sama dengan merk ternama
lebih banyak menjadi pilihan kaum wanita
khususnya dengan ekonomi sedang dan
bawah. Dengan media internet, kondisi
tersebut tentunya dapat mempermudah bagi
para konsumen untuk mencari kebutuhan
mereka dengan tidak lupa untuk selalu
membandingkan harga dari setiap supplier
yang menawarkan produk tersebut.
Perilaku konsumen merupakan suatu hal
yang dinamis karena pikiran, perasaan dan
tindakan dari konsumen senantiasa berubah.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi
seseorang untuk berbelanja secara online di
situs Internet diantaranya harga yang murah,
3
kualitas jenis barang, kepercayaan, fasilitas
kemudahan dalam bertransaksi, efesien
dalam waktu. Selain itu juga, pertimbangan
konsumen untuk berbelanja secara online
diantaranya faktor tampilan (display) apakah
dapat memberikan informasi yang jelas dan
dapat menarik minat beli konsumen;
kepercayaan (trust), karena pembelian
secara online dilakukan tidak melalui tatap
muka atau bertemu langsung antara penjual
dan pembeli, apakah cukup memberikan
rasa aman dan kepercayaan dari konsumen
dalam bertransaksi dll; dan proses
pengiriman ke tangan konsumen (delivery),
karena terkadang keterlambatan dalam
pengiriman barang bisa disebabkan faktor
jasa pengiriman/ekspedisi oleh pihak ketiga.
Ketiga faktor tersebut lah yang sekiranya
memberikan pengaruh terhadap perilaku beli
konsumen yang ditawarkan secara online,
dimana ketiga faktor tersebut merupakan
variabel dari penelitian mengenai Online
Shop yang telah dilakukan sebelumnya yang
dapat dijadikan sebagai variabel independen
dengan melakukan beberapa penyesuaian
untuk setting penelitian mengenai perilaku
pembelian secara online.
Sebagai pemasar sangat penting untuk
memahami perilaku konsumennya.
Konsumen sering kali memiliki perilaku
yang berbeda dalam setiap proses pembelian
dan keputusan pembelian yang tentunya
akan berdampak langsung terhadap proses
pembelian selanjutnya. Hasil evaluasi dari
penelitian ini akan memperlihatkan faktor
apa saja yang mempengaruhi perilaku
konsumen terhadap pembelian produk
fashion yang ditawarkan melalui social
networking di Tanjungpinang (Studi kasus
pada user facebook di kota Tanjungpinang).
1.2 Permasalahan
• Bagaimana pengaruh Display
(penampilan), Trust (tingkat
kepercayaan) dan Delivery
(penyampaian), mampu mempengaruhi
perilaku konsumen terhadap pembelian
produk fashion yang ditawarkan secara
online di Tanjungpinang ?
1.3 Pembatasan Masalah
Penulis perlu membatasinya hanya pada
perilaku konsumen terhadap pembelian
produk fashion khusus wanita yang
ditawarkan secara online ditinjau dari tiga
faktor yaitu display (penampilan), trust
(kepercayaan), dan delivery (proses
penyampaian sampai ke tangan konsumen).
1.4 Tujuan Penelitian
• Untuk menganalisis serta mengetahui
seberapa besar pengaruh display
(penampilan), trust (kepercayaan), dan
delivery (proses penyampaian sampai ke
tangan konsumen) terhadap perilaku
konsumen pembelian produk fashion
yang ditawarkan secara online di
Tanjungpinang ?
2. METODE PENELITIAN
2.1. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan
melalui dua cara, yaitu (1) riset kepustakaan
dan (2) riset lapangan. Pengumpulan data di
lapangan dilakukan dengan survei
menggunakan kuesioner.
a. Data Primer; menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden, dengan
harapan mereka akan memberikan respon
atas daftar pertanyaan yang diberikan
peneliti kepada responden (Umar, 2002;
167).
b. Data Sekunder ; melalui studi literature
yang dilakukan dengan mengumpulkan
dan mempelajari teori-teori yang
bersumber dari literature yang
berhubungan dengan masalah yang
dibahas. Data sekunder dikumpulkan dari
berbagai sumber eksternal seperti literatur
4
jurnal, artikel-artikel terkait dari majalah,
indepth interview, koran, serta website.
c. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pengguna internet di Tanjungpinang yang
telah melakukan transaksi Online Shoping
minimal 3 kali transaksi dengan teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah
teknikpurposivesampling, dalam teknik ini
pemilihan unit sampling dilakukan dengan
mempertimbangkan syarat-syarat yang telah
ditetapkan sebelumnya (Simamora,
2004:207).Berikut syarat-syarat responden yang
akan dijadikan sampel dalam penelitian ini: 1. Pengguna social networking yang telah
melakukan transaksi melalui online shop
minimal 3 kali transaksi.
2. Wanita yang berusia 17 – 55 tahun.
Adapun jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.
Hal ini sesuai dengan pendapat Roscoe
dalam buku Research Methods for Business
(1992:253) dalam Sugiyono (2001:12),
ukuran sampel yang layak digunakan dalam
penelitian adalah antara 30 s/d 500.
2.2 Variabel Penelitian
Didalam penelitian ini terdapat dua
jenis variabel penelitian yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Adapun yang menjadi
variabel bebasnya adalah display (tampilan
produk) sebagai variabel X1, trust
(kepercayaan) sebagai variabel X2, dan
delivery (proses penyampaian sampai ke
tangan konsumen) sebagai variabel X3 yang
pada akhirnya variabel ini akan
mempengaruhi variabel terikat yaitu
perilaku konsumen sebagai variabel Y.
Tabel2.2
OperasionalisasiVariabel
Variabel Subvariabel Indikator Sumber
Perilaku
Kosumen (Y)
1. Display
(tampilanproduk)
X1
1. Keberadaan Ilustrasi
2. Komposisi Warna
3. Gaya Bahasa
4. Posisi/lay out
5. Ukuran Font
6. Lokasi
7. Jenis
Ilham, A.P., dan
Hardianto, D., (2009).
“Faktor-faktor Sistem
Interaksi yang
Mempengaruhi
EfketifitasIklan Online”.
Jurnal system informasi
MTI-UI,vol. 4, No.1,
1412-8896
1. Trust (kepercayaan)
2. X2
- Kompetensi
- Pengalaman
- Pengetahuan Luas
- Pengesahan Institusionl
- Perhatian
- Kemauan Berbagi
- Dapat diharapkan
- Pemenuhan
- Keterusterangan
- Kehandalan
Mayer et al dalam Ainur
Rofiq ”Pengaruh Dimensi
Keprcayaan (Trust)
terhadap partisipasi
pelanggan e-commerce di
Indonesia (2007)
3. Delivery
(proses
penyampaianketangankonsumen)
X3
- Proses
Pengirimanbarangmeliputikecepat
an, ketepatan, danperhatianselama
proses pengiriman
2. Kotlerdan Keller (2007;
385)
1
2.3 Analisis Data Data diperoleh dengan cara mentabulasi
jawaban responden dengan menggunakan
skala Likert. Skala Likert disebut juga
summated rating scale. Skala ini banyak
digunakan karena skala ini memberikan
peluang kepada responden untuk
mengekspresikan perasaan mereka dalam
bentuk persetujuan atau agreement terhadap
suatu pernyataan. Dengan demikian tipe
data yang digunakan adalah tipe interval.
(Sugiyono, 2004:66)
Kemudian data dianalisis dengan
menggunakan SPSS Regresi Berganda
(Multiple Regression) guna mengetahui
besarnya Display (penampilan), Trust
(kepercayaan), dan Delivery(Proses
penyampaiansampaiketangankonsumen)
baik secara simultan maupun parsial
terhadap Niatbelikonsumen.. Adapun
rumus Regresi Berganda (Multiple
Regression) adalah sebagai berikut
(Sugiyono, 2004: 211):
dimana:
Y = Perilaku konsumen
X1 = Display (tampilan produk)
X2 = Trust (kepercayaan)
X3 = Delivery (penyampaian)
a = Nilai intercept (konstant)
b1, b2 ,b3 = Koefisien arah regresi
e = Standar error
a. PengujianValiditas dan Reliabilitas
Instrumen
b. Uji Asumsi Klasik OLS (Ordinary Least
Square)
Menurut Santosa dan Ashari (2003:231)
dalam bukunya yang berjudul Analisis
Statistik Dengan MS. Excel & SPSS,
terdapat lima uji asumsi Ordinary Least
Square, yaitu uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji autokorelasi, uji
heterokedastisitas, dan uji linieritas. Agar
data yang digunakan valid dan tidak
memberikan hasil yang bias.
c. Hipotesis Penelitian Secara parsial (t-test) dengan = 5%
Ho : didugatidakadapengaruh yang
signifikanantaravariabel X1, x2 dan
X3secaraparsialterhadapvariabel Y
Ha :diduga ada pengaruh yang signifikan
antara variabel X1,x 2 , dan X3 secara
parsial terhadapvariabel Y
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Uji Validitas
Dalam penelitian ini uji validitas yang
digunakan adalah Uji signifikansi dengan
metode Bivariate Pearson (Korelasi
Pearson Product Momoent), yaitu
mengkorelasikan masing-masing skor item
dengan skor total, dimana jumlah sampel
yang digunakan untuk uji ini adalah
sebanyak 100 orang. Pengujian ini
menggunakan uji dua sisi dengan taraf
signifikansi 0,05, dimana kriteria
pengujian adalah sebagai berikut :
- Jika r hitung ≥ r Tabel (uji dua sisi
dengan sid. 0,05), maka instrument atau
item-item pertanyaan pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid).
- Jika r hitung < r Tabel (uji dua sisi
dengan sig. 0,05), maka item-item
pertanyaan tidak berkorelasi signifikan
terhadap skor total (dinayatakan tidak
valid)
Berdasarkan data hasil olahan yang
terdapat Lampiran 1, maka hasil uji
validitas untuk variabel X1 (Display)
diperoleh hasil perhitungan seperti yang
terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini :
eXbΧbXbaΥ 32211 3
2
Tabel 3.1
Uji Validitas Variabel X1 (Display)
Score
X11 Pearson Correlation .541(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X12 Pearson Correlation .540(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X13 Pearson Correlation .568(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X14 Pearson Correlation .603(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X15 Pearson Correlation .595(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X16 Pearson Correlation .594(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X17 Pearson Correlation .462(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
Score Pearson Correlation 1.000
Sig. (2-tailed) .
N 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan data yang terdapat pada
Tabel 3.1 di atas, diketahui bahwa nilai
korelasi antara X1 (item pertanyaan nomor 1)
sampai X7 (item pertanyaan nomor 7) untuk
variabel X1dengan Score (Nilai penjumlahan
dari X11 sampai X7) terlihat bahwa item
pertanyaan untuk variabel X1 dari item
pertanyaan nomor 1 sampai dengan item
pertanyaan nomor 7 semuanya valid dengan
signifikansi 0,01. Walaupun ada beberapa
item yang nilai korelasinya di bawah 0,5,
namun masih valid dengan signifikasi 0,05.
Hal ini berarti bahwa item pertanyaan pada
kuesioner untuk variabel X1 sudah valid.
Kemudian untuk item pertanyaan
variabel X2 (Trust), hasil uji validitasnya
dapat dilihat pada Tabel 3.2 Berikut ini :
Tabel 3.2
Uji Validitas Variabel X2 (Trust)
Score
X21 Pearson Correlation .662(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X22 Pearson Correlation .594(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X23 Pearson Correlation .743(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X24 Pearson Correlation .638(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X25 Pearson Correlation .660(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X26 Pearson Correlation .673(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X27 Pearson Correlation .718(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X28 Pearson Correlation .594(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X29 Pearson Correlation .384(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X210 Pearson Correlation .561(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
Score Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Olahan SPSS Ver.15 For Windows, 2012
Berdasarkan data yang terdapat pada
Tabel 4.38 di atas, diketahui bahwa nilai
korelasi antara X21 (item pertanyaan nomor
3
1) sampai X210 (item pertanyaan nomor 10)
untuk variabel X2 dengan Score (Nilai
penjumlahan dari X21 sampai X210)
terlihat bahwa item pertanyaan untuk
variabel X2 dari item pertanyaan nomor 1
sampai dengan item pertanyaan nomor 10
semuanya valid dengan signifikansi 0,001.
Walaupun ada beberapa item yang nilai
korelasinya di bawah 0,5, namun masih
valid dengan signifikasi 0,05. Hal ini berarti
bahwa item pertanyaan pada kuesioner
untuk variabel X2 sudah valid.
Selanjutnya untuk variabel X3
(Delivery), uji validitasnya dapat dilihat
pada Tabel 4.3 di bawah ini :
Tabel 3.3
Uji Validitas Variabel X3 (Delivery)
Score
X31 Pearson Correlation .788(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X32 Pearson Correlation .827(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
X33 Pearson Correlation .787(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
Score Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
Sumber : Hasil Olahan SPSS Ver.15 For
Windows, 2012
Berdasarkan data yang terdapat pada
Tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa nilai
korelasi antara X31 (item pertanyaan nomor
1) sampai X33 (item pertanyaan nomor 3)
untuk variabel X3 (Delivery) dengan Score
(Nilai penjumlahan dari X31 sampai X33)
terlihat bahwa item pertanyaan untuk variabel
X3 dari item pertanyaan nomor 1 sampai
dengan item pertanyaan nomor 3 semuanya
valid dengan signifikansi 0,01. Hal ini berarti
bahwa item pertanyaan pada kuesioner untuk
variabel X3 sudah valid.
Kemudian yang terakhir untuk variabel
Y (Perilaku Konsumen), hasil dari uji
validitasnya terlihat pada Tabel 3.4 berikut
ini :
Tabel 3.4
Uji Validitas Variabel Y (Perilaku Konsumen)
Score
Y01 Pearson Correlation .526(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
Y02 Pearson Correlation .291(**)
Sig. (2-tailed) .003
N 100
Y03 Pearson Correlation .592(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
Y04 Pearson Correlation .759(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
Y05 Pearson Correlation .634(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
Y06 Pearson Correlation .547(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
Y07 Pearson Correlation .661(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 100
Score Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber :HasilOlahan SPSS Ver.15 For Windows, 2012
Berdasarkan hasil perhitungan
seperti yang terlihat pada Tabel 3.4 di atas,
terlihat bahwa nilai korelasi antara Y1
(item pertanyaan nomor 1) sampai Y7
(item pertanyaan nomor 7) untuk variabel
Y(Delivery) dengan Score (Nilai
penjumlahan dari Y1 sampai Y7) terlihat
bahwa item pertanyaan untuk variabel Y
4
dari item pertanyaan nomor 1 sampai
dengan item pertanyaan nomor 7
semuanya valid dengan signifikansi 0,01..
Hal ini berarti bahwa item pertanyaan pada
kuesioner untuk variabel Y sudah valid
semua.
3.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indek yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Pengujian reliabilitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan melihat nilai Alpha
Cronbach. Menurut Santosa dan Ashari
(2003:251) suatu instrumen dapat
dikatakan handal (reliable) apabila
koefisien alpha mempunyai nilai lebih
besar dari 0,60.
Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan terhadap skor yang digunakan
pada item-item pertanyaan pada keempat
variabel yang diuji yaitu X1 (Display), X2
(Trust), X3 (Delivery), dan Y (Perilaku
Konsumen) diperoleh hasil sebagai berikut
:
1. Variabel X1 (Display)
Berdasarkan hasil output dalam menguji
alat ukur yang digunakan pada item
pertanyaan untuk varibel X1 diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100,0
Excluded(a) 0 ,0
Total 100 100,0
Sumber: Data primer diolah (2012)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,841 ,843 14
Sumber: Data primer diolah (2012)
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan hasil keterangan-keterangan di
atas seperti yang terlihat pada output
Reability Statistics di dapat bahwa nilai
Cronbach Alpha> 0,6, yaitu 0,841. Maka
dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang
digunakan dalam item pertanyaan pada
variabel X1 (Display) tersebut realibel.
2. Variabel X2 (Trust)
Berdasarkan hasil output dalam
menguji alat ukur yang digunakan pada
item pertanyaan untuk varibel X2
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.6
HasilUjiReliabilitasInstrumenPenelitian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100,0
Excluded
(a) 0 ,0
Total 100 100,0
Sumber: Data primer diolah (2012)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,668 ,695 3
Sumber: Data primer diolah (2012)
Item-Total Statistics
46,2300 43,876 ,485 ,830
46,2100 44,289 ,495 ,830
46,4000 44,101 ,507 ,829
46,6500 43,563 ,527 ,828
46,8300 43,153 ,462 ,832
46,6800 42,462 ,506 ,829
46,0000 45,636 ,374 ,837
x11
x12
x13
x14
x15
x16
x17
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
5
Berdasarkan hasil keterangan-
keterangan di atas seperti yang terlihat pada
output Reability Statistics di dapat bahwa
nilai Cronbach Alpha> 0,6, yaitu 0,668.
Maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur
yang digunakan dalam item pertanyaan pada
variabel X2 (Trust) tersebut realibel.
3. Variabel X3 (Delivery)
Berdasarkan hasil output dalam menguji
alat ukur yang digunakan pada item
pertanyaan untuk varibel X3 diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100,0
Excluded(a
) 0 ,0
Total 100 100,0
Sumber: Data primer diolah (2012)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,717 ,721 3
Sumber: Data primer diolah (2012)
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan hasil keterangan-keterangan
di atas seperti yang terlihat pada output
Reability Statistics di dapat bahwa nilai
Cronbach Alpha> 0,6, yaitu 0,717. Maka
dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang
digunakan dalam item pertanyaan pada
variabel X3 (Delivery) tersebut realibel.
4. Variabel Y (Perilaku Konsumen)
Berdasarkan hasil output dalam
menguji alat ukur yang digunakan pada
item pertanyaan untuk varibel Y diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100,0
Excluded(a
) 0 ,0
Total 100 100,0
Sumber: Data primer diolah (2012)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,671 ,663 7
Sumber: Data primer diolah (2012)
Item-Total Statistics
8,9100 ,992 ,268 ,239
8,9300 ,955 ,243 ,288
8,7800 1,163 ,194 ,375
x21
x22
x23
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item-Total Statistics
9,1700 ,850 ,480 ,706
9,2100 ,854 ,602 ,549
9,2600 ,922 ,536 ,629
x31
x32
x33
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
1 Observed Cum Prob
1.00.80.60.40.20.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan hasil keterangan-
keterangan di atas seperti yang terlihat
pada output Reability Statistics di dapat
bahwa nilai Cronbach Alpha> 0,6, yaitu
0,671. Maka dapat disimpulkan bahwa
alat ukur yang digunakan dalam item
pertanyaan pada variabel Y(Perilaku
Konsumen) tersebut realibel.
A. Uji Asumsi Klasik Ordinary Least
Square (OLS)
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan suatu
jenis uji statistik untuk menentukan
apakah suatu populasi berdistribusi
normal atau tidak. Normal atau tidaknya
suatu data dapat dilihat dari posisi atau
penyebaran titik data. Apabila titik
tersebut berada di sekitar garis dalam
penelitian ini yaitu garis keputusan
pembelian maka data tersebut
berdistribusi normal. Seperti terlihat pada
Gambar 3.1 berikut:
Gambar 4.1 GrafikNormalitas
2. Deteksi Multikolinieritas
Agar model dapat dianalisis dan
dapat memberikan hasil yang
representatif, maka perlu diuji terhadap
gejala multikolinieritas. Multi
kolinieritas adalah situasi dimana terjadi
korelasi variabel-variabel bebas antara
satu dengan yang lainnya. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya gejala
multikolinieritas pada model regresi
berganda yang diajukan, dapat dilihat
melalui perhitungan Variance Inflating
Factor (VIF). Malhotra menyatakan
bahwa nilai Variance Inflating Factor
(VIF) di bawah 10 maka tidak terjadi
multikolinieritas. Tabel 3.9 berikut dapat
dilihat bahwa nilai Variance Inflating
Factor (VIF) semua variabel berada di
bawah 10.
Item-Total Statistics
21,9300 11,621 ,312 ,655
21,8300 13,254 ,080 ,709
21,8100 11,145 ,429 ,623
22,0400 9,796 ,607 ,565
22,2900 10,652 ,426 ,622
21,9900 11,525 ,344 ,646
21,8300 10,446 ,468 ,609
y1
y2
y3
y4
y5
y6
y7
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
2
Tabel3.9
HasilPengujianMultikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.773 .698 6.835 .000
Trust .664 .110 .060 3.585 .000 .060 .059
Display .573 .139 .062 5.526 .000 .054 .053
Delivery .421 .148 .097 6.817 .000 .083 .082
Sumber: Data primer diolah (2012)
Dari Tabel 3.9 di atas dapat
disimpulkan bahwa varibel independen
dalam penelitian ini terbebas dari gejala
multikolinieritas. Karena nilai Variance
Inflating Factor (VIF) untuk ketiga variabel
bebas, baik variabel display, trust, maupun
delivery, semuanyadibawah 10.
3. Uji Autokorelasi
Agar model dapat dianalisis dan dapat
memberikan hasil yang representatif, maka
perlu diuji terhadap gejala autokorelasi.
Autokorelasi adalah terjadinya hubungan
antara variabel-variabel bebas itu sendiri atau
berkorelasi sendiri. Prosedur pendeteksian
masalah autokorelasi dapat digunakan
pengujian Durbin-Watson.
Dari Tabel 3.9 di atas dapat
disimpulkan bahwa varibel independen
dalam penelitian ini terbebas dari gejala
multikolinieritas. Karena nilai Variance
Inflating Factor (VIF) untuk ketiga variabel
bebas, baik variabel display, trust, maupun
delivery, semuanyadibawah 10.
4. Uji Autokorelasi
Agar model dapat dianalisis dan dapat
memberikan hasil yang representatif, maka
perlu diuji terhadap gejala autokorelasi.
Autokorelasi adalah terjadinya hubungan
antara variabel-variabel bebas itu sendiri
atau berkorelasi sendiri. Prosedur
pendeteksian masalah autokorelasi dapat
digunakan pengujian Durbin-Watson.
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .161(a) .026 -.005 .54546 2.070
a Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b Dependent Variable: Y
Dalam penelitian ini diperoleh bahwa
nilai pengujian Durbin Watson sebesar
2,070. Angka ini berada diantara du<d<4-du
(1,631 < 2,070 < 4-1,736 = 1,64 < 2,070 <
2,264). Ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi sama sekali. Dengan demikian,
kedua variabel bebas dalam penelitian ini
layak untuk dianalisis lebih lanjut.
5. Deteksi Heterokedastisitas
Situasi heterokedastisitas akan
menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien
regresi menjadi tidak efisien dan hasil
taksiran dapat menjadi kurang atau juga
melebihi dari yang semestinya. Dengan
demikian, agar koefisien-koefisien regresi
tidak menyesatkan, maka situasi
2
Regression Standardized Predicted Value
3210-1-2
Reg
ress
ion
Sta
ndar
dize
d R
esid
ual
3
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: Y
heterokedastisitas harus dihilangkan dari
model regresi. Salah satu cara untuk menguji
heterokedastisitas ini adalah dengan melihat
penyebaran dari varians residual dengan
melihat Scatterplot. Dalam penelitian ini,
penyebaran dari varians residual yang terjadi
dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:
Sumber: Data primer diolah (2012)
Gambar 3.2
Scatterplot
Dari gambar 3.2 di atas, dapat
dilihat bahwa penyebaran varians
residual tidak membentuk pola
tertentu. Ini berarti bahwa data yang
diperoleh dalam penelitian ini layak
untuk digunakan.
6. Uji Linieritas
Asumsi ini menyatakan bahwa
untuk setiap persamaan regresi linier,
hubungan antar variabel independen
dan dependen harus linier. Untuk
melihat linieritas dapat melihat grafik
hubungan antara variabel nilai
scoring terhadap variabel
kolektibilitas pada gambar 3.3
berikut:
Sumber: Data primer diolah (2012)
Gambar 3.3
3 , 3 3
3, 3 3
4, 0 0
4, 0 0
3, 3 3
3, 6 7
3, 3 3
3, 6 7
4, 0 0
3, 6 7
3, 3 3
4, 0 0
3, 3 3
4, 0 0
4, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
5, 0 0
X1, x2, x3
8.80
8.60
8.40
8.20
8.00
Value Y
Hubungan X1, X2, X3 terhadap Y
2
Kurva Hubungan Display, Trust, dan Delivery terhadap
Perilaku Konsumen Online Shop
Dari gambar 3.3, dapat diketahui bahwa
pergerakan kurva variabel Display, Trust,
dan Deliveryterhadap variabel Perilaku
Konsumen Online Shopadalah linier. Oleh
karena itu, data ini layak untuk dilakukan uji
regresi, baik parsial maupun secara simultan.
B. Analisis Regresi
1. Pengujian Hipotesis secara Parsial
Pengujian hipotesis secara parsial ini
dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor
apa diantara variabel bebas yang paling
dominan mempengaruhi Perilaku Konsumen
dalam proses belanja on line.
Untuk membuktikan hipotesis yang
diajukan, maka dengan menggunakan
software program SPSS 15.00 dilakukan
perhitungan regresi berganda. Dari hasil
perhitungan tersebut, diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 3.10
HasilAnalisisRegresiBerganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. Korelasi Parsial
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.773 .698 6.835 .000
Display .664 .110 .060 3.585 .000 .820
Trust .573 .139 .062 5.526 .000 .811
Delivery .421 .148 .097 6.817 .000 .740
Sumber: Data primer diolah (2012)
Dari hasil perhitungan yang ditunjukkan
pada Tabel 3.11 , diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut:
Y = 4,733+ 0,064X 1 + 0,73X 2 + 0,121X 3 +e
a. Pengaruh Display (X1) terhadap Perilaku
Konsumen On Line Shop (Y)
Berdasarkan persamaan regresi dan
Tabel output uji t (Tabel 4.2), pengaruh
variabel Display (X1) terhadap Perilaku
Konsumen On Line Shop (Y) dapat
dilihat pada Tabel 3.11 berikut:
Tabel 3.11
Pengaruh Display terhadapPerilakuKonsumen Online
Shop
thitung tTabel Korelasi Parsial
,664 3,585 1,984 ,820
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan Tabel 3.11 di atas dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
- Nilai thitung lebih besar dari tTabel untuk
%05,0 dan derajat bebas = 99 sebesar
1,984, sehingga dapat diambil keputusan
menolak Ho dan menerima Ha, hal ini
berarti berdasarkan hasil penelitian
terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel Display (X1) terhadap Perilaku
Konsumen On Line Shop (Y).
- Sehingga jika nilai variabel Display (X1)
naik sebesar 1 satuan, maka nilai variabel
Perilaku Konsumen On Line Shop (Y)
akan meningkat pula sebesar 0,664
dengan asumsi variabel independen
lainnya konstan.
2
- Nilai korelasi parsial sebesar 0,082
menunjukkan keeratan hubungan Display
(X1) terhadap Perilaku Konsumen On
Line Shop (Y). Diperoleh besarnya
pengaruh parsial Display (X1) terhadap
Perilaku Konsumen On Line Shop (Y)
adalah (0,820)2 x 100% = 67,24%.
b. Pengaruh Trust (X2) terhadap Perilaku
Konsumen On Line Shop (Y)
Berdasarkan persamaan regresi dan
Tabel output uji t (Tabel 3.11), pengaruh
variabel Trust (X2) terhadap Perilaku
Konsumen On Line Shop (Y) dapat
dilihat pada Tabel 3.12 berikut:
Tabel3.12
Pengaruh Trust terhadapPerilakuKonsumen Online
Shop
thitung tTabel Korelasi Parsial
,573 5,526 1,984 ,811
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan Tabel 3.12 di atas dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
- Nilai thitung lebih besar dari tTabel untuk
%05,0 dan derajat bebas = 99 sebesar
1,984, sehingga dapat diambil keputusan
menolak Ho dan menerima Ha, hal ini berarti
berdasarkan hasil penelitian terdapat
pengaruh yang signifikan dari variabel Trust
(X2) terhadap Perilaku Konsumen On Line
Shop (Y).
- Sehingga jika nilai variabel Trust (X2) naik
sebesar 1 satuan, maka nilai variabel
Perilaku Konsumen On Line Shop (Y) akan
meningkat pula sebesar 0,573 dengan asumsi
variabel independen lainnya konstan.
- Nilai korelasi parsial sebesar 0,811
menunjukkan keeratan hubungan Trust (X2)
terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop
(Y). Diperoleh besarnya pengaruh parsial
Trust (X2) terhadap Perilaku Konsumen On
Line Shop (Y) adalah (0,811)2 x 100% =
65,77%.
c. Pengaruh Delivery (X3) terhadap Perilaku
Konsumen On Line Shop (Y)
Berdasarkan persamaan regresi dan
Tabel output uji t (Tabel 4.2), pengaruh
variabel Delivery (X3) terhadap Perilaku
Konsumen On Line Shop (Y) dapat dilihat
pada Tabel 3.13 berikut:
Tabel3.13
Pengaruh Delivery terhadapPerilakuKonsumen Online
Shop
thitung tTabel Korelasi Parsial
,421 6,817 1,984 ,740
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan Tabel 3.13 di atas dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
- Nilai thitung lebih besar dari tTabel untuk
%05,0 dan derajat bebas = 99 sebesar
1,984, sehingga dapat diambil keputusan
menolak Ho dan menerima Ha, hal ini
berarti berdasarkan hasil penelitian
terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel Delivery (X3) terhadap Perilaku
Konsumen On Line Shop (Y).
- Sehingga jika nilai variabel Delivery (X3)
naik sebesar 1 satuan, maka nilai variabel
Perilaku Konsumen On Line Shop (Y)
akan meningkat pula sebesar 0,421dengan
asumsi variabel independen lainnya
konstan.
- Nilai korelasi parsial sebesar 0,740
menunjukkan keeratan hubungan Delivery
(X3) terhadap Perilaku Konsumen On
Line Shop (Y). Diperoleh besarnya
pengaruh parsial Trust (X2) terhadap
Perilaku Konsumen On Line Shop (Y)
adalah (0,740)2 x 100% = 54,76%.
2. Pengujian Hipotesis secara Simultan
Pengujian hipotesis ini berguna
untuk mengetahui pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama atau
keseluruhan antara variabel bebas yang
meliputi variabel Display(X 1 ),Trust (X 2 ),
dan Delivery (X3 ) terhadap Perilaku
Konsumen On Line Shop (Y).
3
Dari perhitungan yang telah
dilakukan, diperoleh hasil pengujian
korelasi berganda secara simultan sebagai
berikut:
Tabel 3.12
HasilPengujianRegresiBerganda
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .759 3 .253 8.70 .470(a)
Residual 28.562 96 .298
Total 29.321 99
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan hasil perhitungan di
atas, pada output ANOVA terlihat bahwa
nilai F hitung adalah 8,70 lebih besar dari
F Tabel untuk df1 (var-1=4-1= 3) dan df2
(n-k-1=100-3-1= 96) dengan α = 5%
adalah 8,55. Karena F hitung > F Tabel,
maka H0 ditolak, dan Ha diterima artinya
Indikator dari display, trust, dan delivery
secara bersama-sama mempunyai
pengaruh terhadap Perilaku Konsumen.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, dapat
disimpulkan bahwa:
- Display berpengaruh terhadap perilaku
konsumen online shop. Besarnya
pengaruh display terhadap perilaku
konsumen online shop secara parsial
adalah sebesar 67,24%, sedangkan
sisanya 32,76% merupakan pengaruh
faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
- Trust berpengaruh terhadap perilaku
konsumen online shop. Besarnya
pengaruh trust terhadap perilaku
konsumen online shop secara parsial
adalah sebesar 67,55%, sedangkan
sisanya 32,76% merupakan pengaruh
faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
- Delivery berpengaruh terhadap perilaku
konsumen online shop. Besarnya
pengaruh delivery terhadap perilaku
konsumen online shop secara parsial
adalah sebesar 54,76%, sedangkan
sisanya 45,24% merupakan pengaruh
faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
- Display, trust, dan delivery secara
simultan berpengaruh terhadap perilaku
konsumen online shop. Besarnya
pengaruh dari Display, trust, dan delivery
terhadap perilaku konsumen online shop
secara simultan adalah sebesar 70,5%,
sedangkan sisanya 29,5% merupakan
pengaruh faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian,
pembahasan dan kesimpulan yang
menunjukkan bahwa Variabel Trust yang
paling berpengaruh terhadap perilaku
konsumen terhadap online shop terhadap
keputusan konsumen terhadap pembelian
produk fashion yang ditawarkan melalui
social networking, maka diajukan saran
sebagai berikut:
- Penjual produk online sebaiknya
memperhatikan dan menjaga lebih baik
lagi terhadap pelayanan yang diberikan
kepada konsumen mengenai kesesuaian
barang yang dijual dengan yang
diinformasikan secara lengkap.
2
DAFTAR PUSTAKA
Ainur, Rofiq (2007), “Pengaruh Dimensi
Kepercayaan (Trust) terhadap Partisipasi
Pelanggan E-Commerce (Studi Kasus pada
Pelanggan E-Commerce di Indonesia”,
Thesis tidak dipublikasikan, Universitas
Brawijaya, Malang
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) (2011, 2 November
11.50 wib), “ Tabel Perkembangan Jumlah
Pelanggan dan Pemakai Internet
Kumulatif”.http://www.apjii.or.id/index.ph
p?option=com_content&view=article&id=
59&Itemid=53
Ilham, A.P., dan Hardianto, D., (2009).
“Faktor-faktor Siatem Interaksi yang
Mempengaruhi Efketifitas Iklan Online”.
Jurnal system informasi MTI-UI,vol. 4,
No.1, 1412-8896
Indrajit, R. E., 2001. E-Commerce: Kiat dan
Strategi Bisnis di Dunia Maya. PenerbitPT
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Internet World Stats (2011, 2 November.
11.40 wib), “World Internet Stats Users
and Population Stats”.
http://www.internetworldstats.com/stats3.ht
m
John, C. Mowon & Michael Minor, Perilaku
Konsumen, Jilid I, Jakarta “Erlangga, 2002
John, C. Mowon & Michael Minor, Perilaku
Konsumen, Jilid II, Jakarta “Erlangga, 2002
Kotler, Philip & Keller, K.L. 2007.
“Marketing Management 13th
ed”. New
Jersey : Perason Prentice Hall
Malhotra, M.K (2004), “Marketing Research
on Applied Orientation”.Pearson
International Edition, Pearson Education,
Inc.
Santosa, Purbayu Budi; Ashari, 2003,
Analisis Statistik Dengan MS. Excel &
SPSS, Andi Yogyakarta
Sigit, M., (2006). “Pengaruh Sikap dan
Norma Subjektif terhadap Niat Beli
Mahasiswa Sebagai Konsumen Potensial
Produk Pasta GigiCloseUp”. JSB, vol 1,
no. 1, April, 0853-7665
Simmamora, Bilson, Panduan Riset Perilaku
Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2008
http://at.nielsen.com/site/documents/Q12010GO
S-OnlineShoppingTrendsJune2010.pdf
www.digilib.petra.ac.id, 2010
www.wikipedia.com
Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/hi
story/1946922-sejarah
facebook/#ixzz1tVhHZ8Cw