alapendidikan juni

11
Cakra\\'ala Pendidikan Juni 2001 Th. XX NO.3 PEMBAHARUAN SISTEM EVALUASI DALAM SKALA MIKRO DAN SKALA MAKRO PADA PENGAJARAN BIOLOGI DI SMlJ Oleh : Bambang Subali FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Diterima : 8 April 2001 / disetujui : 29 Mei 2001 Abstract The article discussed about the status and function of evaluation which is proportionally using both macro and Inicro scales on Biology"! specially in Senior High School. The discussion was applied by cOlTIbining theories and the facts exist. The result concluded that macro scale evaluation on Biology in Senior High School by using the nati\onal asseSSlnent (Ebtanas) , which is only measuring the cognitive ability should be used as a mean to monitor and describe the quality of education in ilnproving the policy and not to deterlnine the graduation or entrance selection. The result of analysis on Ebtanas outcomes should be distributed to the teachers in order to make any improvement on teaching quality based on cognitive aspect. The graduation or student achievement on Biology related to the notion of IP A which contains the product and process skill was better to be assessed by using authentic assessment so that the students' work could be the orientation of teaching-learning achievement. Key words: macro scale evaluation, micro scale evaluation, authentic assessment. Pendahuluan Mempermasalahkan pembaharuan pendidikan di SMU pada· khususnya ataupun pembaharuan pendidikan pada umumnya' tidak akan terlepas dari permasalahan pembaharuan kurikulum, pembaharuan strategi (termasuk metode dan mediapembelajaran)"! dan pelnbaha- ruan sistem evaluasi. Selain itu terkait pula permasalahan pembaharuan/penga- daan saran-prasarana dan pembaharuan sistem penggajian. Dari sisi kurikulum pembaharuan pendidikan di SMU sudah dilakukan sejak digulirkannya Kuriku- lum 1975 sebagai penggantian yang cukup revolusioner terhadap' Kurikulutn 1968. kemudian Kurikulum 1984 seba- gai penyempurnaan Kurikulum dan akhirnya berlakunya Kurikulum 1994 beserta suplemennya masih mengandung banyak perdebatan. Pembaharuan strategi pembe- lajaran secara teoretik sudah dilakukan, mengingat sejalan dengan pembaharuan kurikuluJn juga disertai anjuran pene- rap an strategi yang sesuai. Demikian pula dalaln hal sisteln evaluasinya, setiap penggantian kurikulum disertai anjuran penerapan teknik evaluasi dengan karakteristik keilmuan- nya. Evaluasi dalam skala tnakro pun seperti Ebatanas dimunculkan sebagai salah satu solusi untuk Inerlnantau dan memetakan mutu pendidikan nasiona1.. Dari segi perbaikan/pengadaan sarana-prasarana banyak permasalahan yang mengelTIuka. ,Demikian pula jika dilihat dari sistem penggajian. Reo- dahnya penghargaan terhadap profesi guru, permberian tunjangan fungsional yang hampir satna antar guru pada jabatan fungsional yang berbeda dicurigai pula sebagai kendala terhadap upaya perbaikan pendidikan. Artikel ini hanya akan tnem- fokuskan pada pembahasan yang berkait dengan pembaharuan sistem evaluasi Bambang Subali .. Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri 208

Upload: others

Post on 31-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: alaPendidikan Juni

Cakra\\'ala Pendidikan Juni 2001 Th. XX NO.3

PEMBAHARUAN SISTEM EVALUASIDALAM SKALA MIKRO DAN SKALA MAKRO

PADA PENGAJARAN BIOLOGI DI SMlJ

Oleh : Bambang SubaliFMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Diterima : 8 April 2001 / disetujui : 29 Mei 2001

AbstractThe article discussed about the status and function of evaluation which is

proportionally using both macro and Inicro scales on Biology"! specially in SeniorHigh School. The discussion was applied by cOlTIbining theories and the facts exist.The result concluded that macro scale evaluation on Biology in Senior High Schoolby using the nati\onal asseSSlnent (Ebtanas) , which is only measuring the cognitiveability should be used as a mean to monitor and describe the quality of education inilnproving the policy and not to deterlnine the graduation or entrance selection. Theresult of analysis on Ebtanas outcomes should be distributed to the teachers in orderto make any improvement on teaching quality based on cognitive aspect. Thegraduation or student achievement on Biology related to the notion of IPA whichcontains the product and process skill was better to be assessed by using authenticassessment so that the students' work could be the orientation of teaching-learningachievement.

Key words: macro scale evaluation, micro scale evaluation, authentic assessment.

PendahuluanMempermasalahkan pembaharuan

pendidikan di SMU pada· khususnyaataupun pembaharuan pendidikan padaumumnya' tidak akan terlepas daripermasalahan pembaharuan kurikulum,pembaharuan strategi (termasuk metodedan mediapembelajaran)"! dan pelnbaha­ruan sistem evaluasi. Selain itu terkaitpula permasalahan pembaharuan/penga­daan saran-prasarana dan pembaharuansistem penggajian.

Dari sisi kurikulum misalnya~

pembaharuan pendidikan di SMU sudahdilakukan sejak digulirkannya Kuriku­lum 1975 sebagai penggantian yangcukup revolusioner terhadap' Kurikulutn1968. kemudian Kurikulum 1984 seba­gai penyempurnaan Kurikulum 1975~

dan akhirnya berlakunya Kurikulum1994 beserta suplemennya masihmengandung banyak perdebatan.

Pembaharuan strategi pembe-lajaran secara teoretik sudah dilakukan,

mengingat sejalan dengan pembaharuankurikuluJn juga disertai anjuran pene­rapan strategi yang sesuai. Demikianpula dalaln hal sisteln evaluasinya,setiap penggantian kurikulum disertaianjuran penerapan teknik evaluasis~suai dengan karakteristik keilmuan­nya. Evaluasi dalam skala tnakro punseperti Ebatanas dimunculkan sebagaisalah satu solusi untuk Inerlnantau danmemetakan mutu pendidikan nasiona1..

Dari segi perbaikan/pengadaansarana-prasarana banyak permasalahanyang mengelTIuka. ,Demikian pula jikadilihat dari sistem penggajian. Reo­dahnya penghargaan terhadap profesiguru, permberian tunjangan fungsionalyang hampir satna antar guru padajabatan fungsional yang berbedadicurigai pula sebagai kendala terhadapupaya perbaikan pendidikan.

Artikel ini hanya akan tnem­fokuskan pada pembahasan yang berkaitdengan pembaharuan sistem evaluasi

Bambang Subali.. Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri 208

Page 2: alaPendidikan Juni

Cakrawala Pendidikan

dalam skala makro dan skala mikro­khususnya dalam Inata pelajaranBiologi di SMU mengingat upayaperbaikan petnbelajaran tidak dapatlepas dari sistem evaluasi yangditerapkannya.

Pengertian EvaJuasi Skala Makro danSkala Mikro

Evaluasi Iebih luas dari peni­Iaian (as,-"oessment) karena evaluasiInerupakan subsisteln dalaln. sistelnpendidikan. Melalui evaluasi dapatdiketahui kemajqan dan perkeln-banganpenyelenggaraan .pendidikan dari waktuke waktu. Melalui evaluasi pula dapatd~ketahui sejauh mana tindakan yangtelah dikerjakan sebelumnya benar­benar berharga. Hasil-hasil evaluasimerupakan informasi yang sangatpenting bagi pengambil kebijakan untukmelangkah lebih jauh dalam meng­implementasikan program pendidik-anyang diselenggarakan. Dalatn skala mi­kro, setiap pengajar sebagai komponenpenyelenggaran prograln pendidikanpun memiliki tanggung jawab untukmengevaluasi setiap prograln pelnbela­jaran yang dise-Ienggarakan. Bagi guruhasilnya dipakai untuk melnperbaikiprogram yang disusun, sedangkan bagisiswa dipakai untuk tnelnperbaiki carabelajarnya agar dapat lebih berhasil(Depdikbud 1997: 2-3).

Hasil evaluasi skala mikrohendaknya dapat dimanfaatkan olehpihak yang berkepentingan, yaitu baikguru sendiri sebagai perancang programpembelajaran, dan subyek didik sebagaipihak yang berkedudukan sebagaipelaku dalam proses belajar.

Hasil evaluasi skala Inakrodiharapkan bermanfaat lebih luas,karena banyak pihak yang terkait. Hasilevaluasi diharapkan dapat dimanfaatkanoleh orang tua yang Inempercayakananaknya kepada sekolah. Sekolah daninstitusi di atasnya juga barus dapatmemanfaatkan hasil evaluasi untuk

Juni 2001 Th. XX No.3

memper-baiki dan meningkatkan mutupe-nyelenggaraan pendidikan. Dengandemikian kebijakan baru yang akanditerapkan benar-benar InalUpu tnening­katkan harkat dan martabat bangsa.

Perlnasalahannya adalah sistemevaluasi yang bagaimana yang dapatdipertanggungjawabkan yang sesuaidengan haklekat belajar Biologi padajenjallg pendidikan di SMU.

Pengajaran Biologi di SMUDalam buku Petunjuk Teknis Mata

pelajaran Biologi SMU (Depdikbud,1995) dikemukakan secara detailtentang pengertian OSPP dankomponen-komponennya. Dalam bukutersebut juga ditnuat prinsip-prinsippembelajaran baik menyangkutpendekatan, Inetode, pengelolaan kelasdan Iaboratorium, dan penilaian (dalamarti assesS-J11enl), beserta contoh­contohnya. Demikian pula tentangperencanaan petnbelajaran yangmemberikan arahan tentang caraInelnbuat persiapan mengajar Iengkapdengan contoh-contohnya serta model­Inodel pelaksanaan pelnbelajaran yangmemberikan wawasan kepada gurutentang pelaksanaan pembela-jaran yangbaik.

Berkait dengan pendekatan konsepdan pendekatan keterampilan proses didalam buku tersebut diuraikan secaradetail pengertian konsep., caraInengelnbangkan konsep dan sub-konsepserta cara menghubungkan antar konsepsebagai ballan ajar yang lebih bermakna.Dikemukakan pula Biologi sebagaibagian dari IPA terdiri dari produk yangterdiri atas fakta, konsep., prinsip, teoridan huklun; serta proses IPA yangmeliputi' berbagai keteralnpilan. Misal:(a) keteralnpilan Inengamatimenggunakan sebanyak mungkin pencaindera, Inengulnpulkan fakta yangrelevan, mencari kesamaan danperbedaan, Inengklasifikasikan; (b)keterampilan dalam menafsirkan hasil

Pembaharuan Sistem Evaluasi Dalam Skala Mikro Dan Skala Makro .... 209

Page 3: alaPendidikan Juni

Cakrawala Pendidikan

pengamatan seperti mencatat secaraterpisah setiap jenis pengatnatan, dalammenghubung-hubungkan hasil penga­matan, (~) keterampilan Inenelnukansuatu poia dalam seri pengamatan, dandalam mencari kesimpulan hasilpengamatan, (d) keterampilan dalamtneralnalkan apa yang akan terjadiberdasarkan basil-hasil perigamatan, (e)keterampilan menggunakan alat/bahandan mengapa alat/bahan itu digunakan,(1) keteralnpilan dalam Inenerapkankonsep, baik penerapan konsep dalamsituasi baru, menggunakan konsepdalam pengalaman baru untukmenjelaskan apa yang sedang terjadi,maupaun dalam 'menyusun hipotesis.Keterampilan lainnya Inisal: (a)keterampilan dalam merencanakankegiatan seperti menentukan alat bahanyang akan digunakan, menentukanvariabel~ menentukan variabel tetap/bebas dan variabel berubah/tergayut,lllenentukan apa yang diukur dandiamati, menen-tukan cara dan langkahkerja, (b) keterampilan cara' mengorga­nisasi baik dalam bentuk grafik, tabelatau yang lainnya, (c) keteralnpilan caramengolah hasil-basil pengamatan.Keterampilan IPA juga menyangkutketerampilan dalam berkomunikasiseperti (a) keterampilan tnenyusun la­poran secara sistematis, (b) menjelaskanhasil percobaan atau pengamatan, (c)cara mendiskusikan hasil percobaan, (d)cara membaca grafik atau tabel, dan (e)keterampilan mengajukan pertanyaanbaik bertanya apa, mengapa dan bagai­mana, maupun bertanya untuk memintapenjelasan serta keteralnpilan menga­jukan pertanyaan yang berlatar belakanghipotesis.

Menurut (Bryce dkk. 1990: 2).Pet;Ilbelajaran IPA, mengembangkankemampuan dasar (basic skill). sebagaikemampuan yang terendah, kemudianmeningkat ke kemampuan proses(process skill) dan menuju kekemampuan investigasi (investigation

Juni 200 I Th. XX No.3

skill) sebagai kemampuan yangtertinggi. Kematnpuan dasar mencakup:(a) kemampuan melakukan pengamatan(observational skill), (b) kemampuanmencatat data (recording skill), (c)kemampuan melakukan pengukuran(measur-ment skill), (d) kemampuantneng-itnpelemntasikan prosedur(procedural skill), dan (e) kemampuantnengikuti instruksi (following ins­truction..\-)_ Kemampuan proses meli­puti: (a) ketnalnpuan tnenginferensi(skill o.f inference) dan (b) kemam-puanuntuk menyeleksi berbagai caralprosedur (selection ~f procedures).Ketnampuan investigasi berupakemampuan merencanakan danmelaksanakan serta melaporkan hasilinvestigasi. Jika digambarkan akantalnpak model sebagai berikut:

Pembaharuan Sistem Evaluasi Dalam Skala Mikro Dan Skala Makro .... 210

Page 4: alaPendidikan Juni

Cakra\vala Pendidikan

....

Kemampuanmengikutiinstruksi ~

Kemampuanknow!wdgedan kognitif

1Kemampuanmelakukan

pengamatan

Pengetahu.antentang alat,prosedur dan

teknik

Kemampuanmengimplemetasikanprosedur, teknik atau

menggunakanoeralatan

Kemampuanmenginferensi

Kemampuanmencatat data

+Kemalilpuanmelakukanpengukuran

~ :: ,I .

I

Juni 2001 Th. XX No.3

SIKAP

Antusias

Kemampuanmemanipulasi

Kemampuan menyeleksicara yang tepat untukmemecahkanmasalah

Kemampuanmemilih/menemukan caralalatlprosedur untuk memecahkan

ma~alah yang spesifik

Kemampuan merencanakandan melaksanakan investigasi

Gambar 1. Kin·erjayang dil~kukan pada proses IPA (Sumber: Bryce dkk, 1990: 2)

Dalam proses pembelajaran IPAtnenurut Towle (1989: '16-31) barusbertumpll pada proses ilmiah. Prosesilmiah tersebut melibatkan berbagaiketerampilan. Misal keterampilantnelakukan pengatnatan dan Inengoleksidata, termasuk kematnpuanlnenggunakan alat dan Inelaporkaninformasi yang spesifik yang berkaitandengan hasil-hasil pengatnatannya(observing and collecting data).Keterampilan lainnya yaitu: (a)keterampilan melakukan pengukuran ..terlnasuk kemalnpoan Inenggunakanberbagai alat ukur (measllring), jugaketeram-pilan mengorganisasi data

dalam bentuk grafik, tabel., diagram,peta ataupun urutan dengan polatertentu agar lebih bermakna/mudahdipaha-mi (organizing data), danketeram-pilan mengklasifikasi data kedalam suatu pola tertentu untukmengha-silkan pola yang baruberdasarkan karakteristik dari obyekyang diamati, misal mengkalsifikasiberdasarkan ciri-ciri Inorfologinya,berdasar cara hidup, berdasar habitat(class~fYing). Keteralnpilan Ineru-muskan hipotesis sebagai suatupernyataan yang siap diuji/testable(hypothesizing), memprediksi berbagaihal yang relevan dalam rangka menguji

Pembaharuan Sistem E,·aluasi Dalam Skala Mikro Dan Skala Makro .... 211

Page 5: alaPendidikan Juni

Cakra\vala Pendidikan

hipotests (predicting), melakukanpercobaan untuk menguji hipotesisdengan menentukan variabeI bebas dantergayutnya serta tnengontro) variabelluaran (extraneus variable) dan(experimenting), Inenarik kesilnpulanberdasar fakta dan pengetahuan atauhasil percobaan sebelulnnya (in.ferring),membuat model dalam bentuk baganalir atau membuat model Inatematik(modeling), mengkomunikasikan basilpengamatan atau percobaan (con1mu­nicating) juga merupakan bagian dariketerampilan proses IPA. Jika prosesilmiah disusun dalam suatu urutantertentu dan digunakan untuk Inemecah­kan suatu permasalahan yang dihadapi,maka rangkaian proses iltniah itumenjadi suatu metode ilmiab. Towletneln-berikan contoh cara tnenyusunmodel kegiatan laboratorium denganmaksud melatih peserta didik untukmenguasai aspek tertentu dari prosesilmiah yang ada disesuaikan denganmateri dan tujuan kegiatan yangdiselenggarakan.

Mengingat siswa SMU dilihatdari perkembangan kognitifnya sudahmencapai tataran kemampuan berpikirformal, maka pembelajaran Biologi diSMU hendaknya sudah mengenalkansiswa k~.pada kemampuan untukinvestigasi walapun sifatnya masihsederhana. Setidaknya siswa sudahharus mampu merencanakan pengamat-an/percobaan, menyusun hipotesis.berdasar pustaka bukan sekedar menurutdugaan yang rasional menurut logika,mampu melakukan dan melaporkanpercobaan/pengamatan baik tertulismaupun secara lesan. Jika hal seperti itudibiasakan maka llasil belajar yangdapat dicapai benar-benar akan memuatunsur kognitif, unsur afektif dan unsurpsikomotor.

Sistem Evaluasi di SMUDalam buku Petunjuk Pelak­

sanaan Penilaian di SMU (Depdik-

Juni 2001 Th. XX No.3

bud, 1994:6-1 0) dijelaskan pula tujuhprinsip penilaian-dalam arti evaluasi­yaitu prinsip menyeluruh (menyangkutaspek proses dan hasil belajar, sertamenyangkut aspek pengetahuan, sikap,perilaku dan nilai, serta keterampilan),berkesi-nalnbungan, berorientasi padatujuan (sesuai dengan rumusan tlljuandalam GBPP), obyektif, terbuka (prosesdan hasil penilaian diterima oleh semuapihak), dan kebermaknaan (bagi pihak­pihak yang ber-kepentingan). Evaluasijuga barus mengacu pada prinsipberkesuaian yaitu sesllai dengan pende­katan dalam kegiatan pembelajarandalatn arti jika menggunakan'pendekatan eksperimen maka. kegiatanmelakukan percobaan 11arus menjadisalah satu aspek yang dinilai.

Dalam buku tersebut dijelaskanpula bahwa dalam menilai dalam artimelakukan assessment basil belajar,aspek yang dinilai juga mencakup aspekkognitif sebagaimana yang disusundalam taksonomi Bloom; aspek-aspekyang tercakup dalatn sikap iltniah danniulai-nilai IPA seperti ketelitian,kecertnatan, kejujuran, penghargaanterhadap pendapat orang lain, ketnauanmenerima saran; aspek-aspekkretaivitas, imajinasi serta tanggungjawab juga supaya diupayakan ikutdinilai dengan cara melakukanpengenalan secara individual kepadasetiap subyek belajar agar dapat diban­dingkan satu dengan yang lainnya.

Penilaian Autentik sebagai AlternatifPembaharuan

Dari apa yang digariskan dalam. Kurikulum 1994.. sebenarnya pengajaran

Biologi di SMU beserta caramemberikan penilaian-dalam artimemberikan asses.."lnent- seeara teoritiksudah memadai dari arah kebijakanyang digariskan karena tidak sematamengandalkan basil tes. Namundemikian kenyataanguru llanyamengandalkan basil tes dalam bentuk

Pembaharuan Sistem Evaluasi Dalam Skala Mikro Dan Skala Makro .... 212

Page 6: alaPendidikan Juni

Cakra\vala Pendidikan

ulangan harian dan ulangan umum.Nalnun delnikian banyak kendala yangditemukan di lapangan seperti banyakguru yang Jnelebihi .beban tugas yangdiwajibkan sebanyak 18 jam perminggu, banyak guru yang /11isI110Ich,

ukuran kelas yang terlalu besar.Hasil penelitian di 20 propin-si

menunjukkan banyak sekolah (hampirseparoll SLTPN di Jawa Tilnur, jugaseoagian besar propinsi.di luar Jawa)beluln Inelniliki la'boratoriuln yangInelnadai dan semakin tinggi jenjangsekolah selnakin banyak guru yangn1isnlalch sehingga Inata pelajaran IPA(Fisika, Kilnia, Biologi) dialnpu olehguru non-IPA (Jelnari Mardapi dkk.2001 ).

HasiI penelitian di DIY, Kali­Inantan Barat dan Sumatera Baratmenunjukkan· bahwa penyelenggara-anprogram perbaikan secara klasikal suIitdilaksanakan karena padatnya materi/bahan ajar. Penyelenggaraan progralnpeibaikan di luar" jampelajaran padapagi ilari praktis tidak dapat dilaksa­nakan, sementara penyelenggaraan padasore hari tidak didukung ketersediaanfinansial (Toto Kuwato dan DjemariMardapi 1999).

Berkait dengan pelaksanaan sistemevaluasi di SMU., hasil penelitian TotoKuwato dan Djemari Mardapi( 1999)Inenunjukkan bahwa:1. HasiI sistem ujian yang ada selama

inibeluln seperti yang diharapkan.Masih banyak para guru yang belumsecara rutin Inenyusun kisi-kisiulangan, menelaah soa],lnenganalisis butir soal,menganalisis hasil ulangan,Inenginforlnasikan kegagalan siswakepada orang tua~ dan belumsepenuhnya Inenindaklanjutikegagalan siswa dalatTI penguasaankonsep Inelalui prograln perbaikan.Guru belum diwajibkan untukInenyusun kisi-kisi ulangan. Dalammenyiapkan pelajaran pun guru

Juni 2001 Th. XX NO.3

hanya mencontoh renaca pelajarandan analisis lnateri peJajaran (AMP)yang disusun olehMGMP.

2. SoaJ-soaI ujian SMU belulndikalibrasi, sehingga stllit untukInelnbandingkan tnutu sekolah baikantar wilayah InaupUI1 antar tahun.

3. Faktor finansial Inenjadi kendalapengembangan bank soal di tingkatwilayah.

4. Arus inforlTIasi hasil ujian yangsangat diperJukan oleh pillak-pillakterkait beJum dapat diperoleh secaraJengkap, kalaupun ada j llga bellundimanfaatkan secara optimal.

5. ~utu alat tes untuk ulangan harianyang dibuat para guru belum baikakibat beluln adanya kisi-kisi dantidak pernah ditelaah oleh guru lainyang sebidang.

6. Keterkaitan antara ulangan harian,ulangan cawu, ulangan kenaikankelas belum baik akibat tidak adanyakisi-kisi ulangan.

7. Kurangnya dorongan dari pihakkepala sekolah kepada guru yangtelah mengikuti pelatihan untukInenerapkan pengetahuannya di'sekoJah.

Penelitian Toto Kuwato dan DjemariMardapi (1999) juga menyertakan programtindakan untuk Ineningkatkan sistelnevaluasi di sekolah. Hasilnya menunjukkanbahwa rendalmya taraf serap siswa dalamprogram tin-dakan Iebih ditentukan olehpandallgan gum yang lnenganggap .mudahsuatu konsep atau melnang karenakemampuan awal siswa yang rendah<> jadibukan karena rendahnya mutu soal yangdibuat gunl.

Sejak diperbaikinya Kurikulum 1975Inenjadi Kurikululn 1984, ditnunculkanEvaluasi tahap Akhir nsional atau disingkatEbtanas sebagai suatu national assessment..Tujuan diselenggarakannya Ebtanas 811taralain sebagai berikllt (Depdikbud, 1986).1. Merintis terciptanya standar nasionaI

111UtU pelldidikan dasar danmenengah.

Pembaharuan Sistem Evaluasi Dalam Skala Mikro Dan Skala Makro .... 213

Page 7: alaPendidikan Juni

Cakra\\'ala Pendidikan

2. Menyederhanakan prosedur pe-neriinaan peserta didik baru padasekolah yang lebih tinggi.

3. Melnpercepat peningkatan danpemerataan mutu pendidikan dasardan menengah.

4.. Menunjang tercapainya tujuankurikululn.

5.. Mendo'rong agar proses belajartnengajar dilaksanakan berdasarkurikulum, buku, dan alat peragayang telah ditetapkan.

Kritik 'terhadap penyelenggaraan ujianyang sifatnya nasional., Nitko (1996)

,mengemukakan bahwa:1. Hasil-hasil ujian tidak peka., baik

terhadap perbaikan masukan (input)pendidikan, , Inaupun terhadappersepsi guru dan orang tua perihalprestasi peserta didik.

2. Laporan hasil ujian tidakmenerangkan tentang pengetahuandanketerampilan yang dipelajariolel1 peserta didik. Akibatnyapengambilan keputusan/pengembang kurikullun tidakmengetahui aspek kurikulum manayang harus diperbaiki.

3. Hasil-hasiI ujian melnberikan dasaryang rapuh untuk Inelnbimbingpeserta didik ke arah kejuruan danpengetnbangan karjr.

4. Ke~esuaian antara tujuanbelajarI y~ng dinyatakan dalatn kurikululnresmi dan pertanyaan-pertanyaanyang Inuncul dalaln ujia~ seringkalitidak jelas bagi guru. Akibatnya paraguru mengabaikan kurikululn resmidan menggunakan soal-soal ujianyang telah lalu sebagai bahan ajar.

5.' Para pendidik di selnua jenjang. perididikan menunjukkan kele-

mahan-kelemahan tersebut bahkanada yang Inenyandarkan pada hasilsekali ujian, sehingga beresikotinggi karena mengabaikan kinerja'peserta didik bertahun-tahun dikelas.

6. ·Keluasaan dan kekayaan pemba-

Juni 200 I Th. XX No.3

haruan kurikululn diabaikan olehpara guru, yang atas kemauannyasendiri mempersetnpit kurikulumsehingga Inenjadi tugas-tugas yangbakal muncul dalam ujian.

Ebtanas sebagai instrulnen untukmelnantall lnlltu pendidikan secara makrotenlyata hanya tnetnfokuskan pada aspekkQgnitif SeInentara itu, hasil Ebtanasdijadikan alat untuk seleksi (di SLTP danSMU). Hal ini memperkuat apa yangdikelTIukakan oleh Nitka, bahwa Ebtanasmemacu gunl untuk segera menyelesaikankurikulutn agar ia dapat mempersiapkanmuridnya berhasil dalam menelnpuhEbtanas.

Banyak guru yang menggunakan soal-soal Ebtanas sebagai aellan dalarnpenyelenggaraan kegiatan pembelajaranpeserta didiknya (Wuryadi· dan bambang'Subali 2000; Djemari, Mardapi dkk 1999). Disisi lain, dalatn Petlmjuk Teknis MataPelajaran Biologi di SMU (Depdikbud,1995), guru tidak boleh Inengubah tujuanpembelajaran yang sudah ditetapkan dalamGBPP. Ole]l karena itu perlu Inenyertakanujian praktik laboratorium agar lebihkOlnprehensif

Ebtanas juga menimbulkan perbedaancara siswa dal3.1ll tnenyikapi suatu matapelajaran. Siswa lebih memberikan responsyang positif pada Inata pelajaran yangdiujikan dalam Ebtanas dibanding yang tidak(Djelnari Mardapi dkk. 2001).

Dan kenyataan di atas., sudahsewajanlya jika Ebtanas hanya dipakai untukmelnantau mutu pendidikan, danpelaksanaalmya justnl pada kelas V SD dankelas II SLTP/ SLTA. Dengan demikianhasilnya dapat dipakai unulk Inemperbaikimutu (dengan catatan hasil analisis hasilEabtanas disalnpaikan ke setiap sekolan danguru yang bersangkutan), dan kelulusan sertaselski Inasuk diserahkan kepada Inasing­masing sekolah. Peta kualitas sekolah padasetiap wilayah berdasar hasil Ebtanas dapatdiumulnkan dan diketahui olehmasyarakatluas, sellingga Inasyarakat juga dapat Inenilai

Pembaharuan Sistem Evaluasi Dalam Skala Mikro Dan Skala Makro .... 114

Page 8: alaPendidikan Juni

Cakra\vaJa Pendidikan

..secara obyektif?; ..'mengingat Ebtanas hanyamengukur' flsp~k;' kognitif

. Dalain;:' ~: sk.ala mikro, guru padaUlnn.tnnya· .'lne~gandalkan hasil ulanganharian d.an. :'"plangan lUnum untuk menilaiprestasi .,:' si~\\,:a,·· tennasuk dalam pelajaranBiologi:· di:, ~MU. Jika diperhatikan, baikulangan ha~~, ulangan eatur wulan, ulanganke~:ikan '; ... kelas, maupun Ebtanasmenggunakan tes tertulis. Teknik evaluasi inidipandang .: ~engandung banyak' kelemahankarena wnwnnya hanya Inengukur sebagiankeeil saja 'dari aspek (domain) prestasi yangdieapai oleh peserta didik. Aspek/domainyang lebih banyak diukur adalah aspekkognitif Itupun hanya beberapa jenjang yangrendah saja, seperti pengetahuan(knowledge), pemahaman (coInprehension)dan sebagian kecil aplikasi, sedangkanjenjang yang lebih tinggi, seperti analisis,sintesis dan evaluasi, kurang terukur denganbaik. Akibatnya, hasil yang tenlkur kurangmeneerminkan peneapaian hasil belajar yangsesungguhnya.

Sebagai alternatif, penilaian diSMU dititik beratkan kepadapenampilan atau kinerja yang ditun­jukkan oleh siswa, yaitu Inelaluiauthentic assesment. Authenticassessment lnerupakan suatu penilaianyang dilakukan melalui penyajian ataupenalnpilan oleh peserta didik dalalnbentuk pengerjaan tugas-tugas atauberbagai aktivitas tertentu., yang seearalang-sung Inempunyai maknapendidikan. Karena banyakInenekanka.n pada aspek penampilan,Inaka alat penilaian ini sering disebutjuga dengan istilah performance assess­Inenl.

,Istilah authentic asse..\"smentlnenurut kepustakaan Inelnangbervariasi. Ada yang menyebutnyaperj'orl11ance assessment, oulcon1es­based assessment, dan alternativeassessn1ent. Nalnun demikian, menurutMarzano dkk (1993: 9-13) semua ituInengandung tiga unsur inovasi dalambidang penilaian, yaitu (a) tidak

Juni 2001 Th. XX No.3

mengukur ketereapaian tujuanpembelajaran yang tradisional, tetapiIebih Inenekankan pada kemampuannyata subyek belajar, (b) bersifatmenyeluruh, mengembangkan' seluruhkelnatn-puan subyek melalui kegiatanpelnbelajaran menurut pahamkonstruktivistne'l dan (c) tidakmenggunakah sistem tcs tradisionaltetapi menggunakan berbagai cara.

Gronlund (] 998: 14-15)Inenatnbahkan perihal kelebihanperformance asses..~nlenl. Melaluiperj()rn1anCe aSSeSSJ11ent yang diperluas(extended per.!orn1ance assessment)guru dapat Inengetahui berbagaikemampuan yang lebih kompleks yangdieapai siswa yang tidak dapat diukurdengan menggunakan tes tertulis dalambentuk uraian sckalipun. Untukmengetahui prestasi dalam bidangmatematika misalnya, lnelalui paper-,and-pencil test sebagai salah satubentuk tes perbuatan dapat dipakaiuntuk mengetahui kemampuan siswadalatn lnelnilih diantara fakta-faktayang tersedia untuk memecahkanperlnasalahan tnatelnatika ' yangdihadapi. Demikian pula dalam bidangIPA, Inelalui paper-and-pencil testdapat dipakai untuk mengetahuikelnalnpuan testi dalam memilihprosedur untuk memecahkanperlnasalahan. Nalnun dClnikian dalambeberapa hal guru dapatlnengkolnbinasikan tes perbuatandengan tes tertulis. Menurut Gronlund(1998: 2) melalui per.(orlnanceessessment akan dapat diketa.huipenalnpilan yang aktual dari siswadalam menguasai keterampilan yangtelah dipelajarinya seperti kemalnpuanmemakai peralatan Iaboratorium,kelnalnpuan tnelaksanakan eksperimen,kemam-puan menjalankan mesin, dansebagainya. Selnentara istilah authenticassessn1ent dipakai untuk suatuperj'orlnance assessment yangdifokuskan pada aplikasi atau dari

Pembaharuan Sistem Evaluasi Dalam Skala Mikro Dan Skala Makro .... 215

Page 9: alaPendidikan Juni

Cakra\vala Pendidikan

pengetahuan yang dikuasai siswa atauuntuk inengetahui keteratnpilan siswauntuk memecahkan problem-problemyang dihadapi dalaln dunia nyata.

Menurut Newman dan Wehlage(1993: 12) authentic asseSS111ent adalahproses pengumpulan data dilnanaInahasiswa metnahalni danmenghasilkan pengetahuan yangberarti/bermakna. Authentic assessn1entdisebut juga per/or/nance as..\·e..\·snlentkarena. didasarkan atas apa yang dapatdilakukan oleh subyek belajar. Marzanodkk. (1993: 13) lpencirikan kegiatanauthentic assessment sebagai berikut:a. Mahasiswa diberi keselnpatan untuk

mendemonstrasikan kebolehannya.,pemahamannya, keteratnpilannyasecara kontekstual dan variati f.

b. Dilakukan secara kontinyu danterstruktur menurut tujuaninstruksional

c. Menghasilkan karya nyata (tangibleproduct) dan penampilan yang dapatdiamati (observable per.f()rn1ance).

d. Memacu Inahasiswa untukmelakukan penilaian diri (se(f:'assessment),

e. menyadari kelebihan dan kele-mahannya dan Inampu mengeln­bangkan kelebihannya tersebut danmelnperbaiki keletnahannya.

f. Mengungkap ketnampuan mahasiswaberdasarkan kriteria yang telahditentukan.

O'Neil (1992: 14-19) menaln­bahkan bahwa authentic assessmentmemberi data yang lebih lengkaptentang kemampuan mabasiswa dandidasarkan atas kegiatan pelnbelajaran,mengbargai produk dan proses sarnabaiknya.

Authentic assessn1ent identikpula dengan outcomes-based educationseperti yang diungkap oleh Spady(1993: 4). Menurut Spady, programstudi barns memiliki standar lulusan.Karena berbasis sekolah., tnaka siswadituntut untuk dapat melakukan

Juni 200 I Th. XX No.3

berbagai kegiatan pembelajaran disekolah. Oleh karena itu authenticasessment, per.!()rnlanCe asses..\"ment,dan outco/11es-hased educationdikembangkan dengan baik. Pro-gramIPA di SMU lnestinya juga telahmengelnbangkan standar ketnalnpuanatau kapasitas lulusan-nya sebagaicalon mahasiswa yang nantinya akanberkiprah d~lam bidang I~A.. Dengandemikian, setiap Illata pelajaran dalamprograln tersebut ditujukan untukmengelnbangkan kemaJnpuan menujustandar yang telah ditetapkan. Fungsiauthentic aseSSll1enl ialah u"ntukInelacak kelnalnpllan standar lnana yangtelah dikuasai siswa dan kemampuanlnana yang belutn dikuasai. Dengandemikian 'maka kualitas lulusan akanInelnenuhi standar tnutu yang telahditetapkan.

Tugas-tugas siswa yangdikembangkan melalui authenticaseSS111enl bervariasi nalnum tidakter)epas dari tiga prinsip dasar. Pertama,tllgas harus sangat berlnakna bagimahasiswa (meaningful). Kedua,senantiasa disertai dengan kriteriapenilaian. Ketiga, didasarka"n atas apayang dapat dilakllkan oleh siswa(Marsh 1996: .224). Ben~uk daritugas-tugas tersebut" llleliputi: (a)portfolio, (b) pembuatan jurnal/ pap'er,(c) sitnulasL (d) Inelnbuat desain danpresentasi, (e) observasi" ·kritis, (0Inengerjakan proyek individu dankelompok, (g) melaporkan basil studilapangan, (11) melakukan kegiatanpemecahan masalah, (i) membuat petakonsep, dan sebagainya. Melaluipenilaian portofolio setiap siswa dapatdiikuti perkelnbangan ketnalnpuannyaberdasar program yang dipilih dandisusul1nya. Dalatn hal ini kelnampuansiswa menjadi sangat individual danprestasi setiap siswa dapat diikutisecara individual pula.

Dari pengalalnan penerapanper.fornlance asse..\·.\·ment dalam mata

Pembaharuan Sistem Evaluasi Dalam Skala Mikro Dan Skala Makro .... "216

Page 10: alaPendidikan Juni

Cakra\vala Pendidikan

kuliah Penilaian Pencapaian HasHBelajar Biologi yang dicoba olehBambang Subali, dkk (2000), jugapenerapan authentic assesslnenl dalalnmata kuliah Mikrobiologi (Balnbangsubali dkk. 2001:35) ternyata banyaktantangan ya~g dihadapi, diantaranyayaitu:1. sukar mendesain tugas/kegiatan yang

Inampu menghasilkan kinerja yangterukur;

2'. sukar Inembuat desain tugas dengantujuan pembelajaran kompleks tetapidapat dikerjflkan dengan baik oIehpeserta didik';

3. untuk dapat mengerjakan tugas/kegiatan memerlukan pengetahuanawal dan keteralnpilan prasyaratyang menghabiskan ban-yak waktusebeluln tugas/ kegiatan yang pokokdapat dilaksanakan;

4. sukar menentukan teknik penskoranterhadap kinerja peserta didik agarbenar-benar merupa-kanpenghargaan yang setimpal denganusalla yang dilakukan-nya~

5. penyelesaian tugas/kegiatan yanglengkap dan baik banyak Inemakan 'waktu, sementara setiap jenis tugastidak mampu tnencerminkankebulatan tujuan yang ditargetkan;

6. penskoran terhadap hasil kinerjaberupa jawaban tertulis tnemerlukanbanyak waktu;

7. skor terhadap kinerja peserta didiktidak terjamin kesahihan dankehandalannya~

8. penyelesaian tugas/kegiatan yanglengkap dan bernilai l1anya akandapat 'dicapai oleh peserta didikyang mampu dan yang mautnelihatkan diri secara aktif,sehingga hanya sedikit peserta didikyang benar-benar dapat berhasildengan baik;

9. dengan ukuran kelas yang sedang(45 orang) menjadikan peserta didikyang berperan aktif lebih sedikit ji­ka waktu persentasi sangat terbatas.

Juni 2001 Th. XX No. 3

Dari kenyataan di atas p"ene­rapan penilaian terlladap kinerja/penampilan siswa perlu persiapan yangserius dan harus dapat Inengubahperilaku guru yang selalna inimengandalkan teknik ev".duasi berupates. Hasil yang perlu dipertitnbangkanadalah bahwa setelah dianalisis'l hasilkinerja yang bersifat kognitif denganhasil tes kognitif masih ll1enunjukkankorelasi yang signifikan pada tarafkesalahan 5% , selnentara hasil kinerjayang lebih bersifat psikomotor denganhasil tes kognitif tidak tnenunjukkankorelasi yang signifikan Dengandetnikian IneJnadukan basil tes dan hasilpenilaian terhadap kinerja/penampilanakan lebih Inalnpu menggambarkanprestasi siswa.

Kesimpulan

Penilaian skala 111akro padapengajaran Biologi di SI\1U denganlnenggunakan Ebtanas yang hanyaInengukuf ketnatnpuan kogntifhendaknya hanya sebagai alat untukInelnetakan Inutu pendidikan sebagaiupaya perbaikan kebijakan., bukan untukmenentukan kelulusan ataupun untukseleksi masuk. Hasil analisis hasilEbtanas harus salnpai ke meja guru agarguru dapat melnperbaiki kualitaspetnbelajaran dari asspek kognitif.Kelulusan ataupun prestasi siswa dalatnInata pelajaran Biologi sesuai denganl1akekat IPA yang metnuat produk ·danketerampilan proses IPA lebih baikdinilai melalui penilaian autentiksehingga kinerja sis\va menjadiorientasi pencapaianpembelajaran.

Daftar Pustaka

BaJnbang Subali, Slatnet Suyanto dan Paidi.2000. Peningkatan Kualitas})erkuliahan A1elalui AuthenticAsseSS111ent. Laporan PenelitianYogyakarta: Jurdik Biologi, FMIPAUNY.

Pembaharuan Sistem Evaluasi Dalam Skala Mikro Dan Skala Makro .... 217

Page 11: alaPendidikan Juni

Cakra\\'ala Pendidikan

Bambang. Spbali, Paidi, Siti Umniyati, anBernadeta Octavia. 2001. lJpayaPeningkatan Kualitas PenilaianMengarah Ke .Model AuthenticAssessment. (dalam Mata KuliahMikrobiologi). Laporan Penelitian.Yogyakarta: Jurdik Biologi, FMIPAUNY.

Bryce, T.G.K, McCall, J., MacGregor,J., Robertson, ·I.J., dan Weston,R.A.J. 1990.. Techniques .fofAssessing Process .Skil/s inPractical Science: r'eachingGuide. Oxford: HeinetnannEducational Books.

Depdikbud. 1997. Bahan Pena/aranPengujian pendidikan. Jakarta:Pusat Penelitian dan Pengem­bangan Sistem Pengujian

_Balitbang, Depdikbud.Depdikbud. 1995. Kurikulum "f)ekolah

menengah Umum (SMU): fJetunjukTeknis Mota pelajaran Biologi.Jakarta: Direktorat JenderalPendidikan Dasar dan Menengah,Depdikbud.

Depdikbud. 1994. fJetunjukPelaksanaan Penilaian. Jakarta:Direktorat Jenderal PendidikanDasar dan Menengah, Depdikbud.

Depdikbud. 1994. Pedoman }Jrogral11Perbaikan dan Pengayaan.Jakarta: Direktorat JenderaIPendidikan Dasar dan Menengah,Depdikbud.

Depdikbud. 1986. PetunjukPelaksanaan Ebtanas. Jakarta:Direktorat Jenderal PendidikanDasar dan Menengah, Depdikbud.

Djemari Mardapi, Balnbang Subali,, Badrun Kartowagiran, Nukron dan

satunggalno. 2001. Sis/em lljianAkhir dalam OJonomi daerah.Laporan penelitian selnentara.Yogyakarta: Fa~ultas Teknik .UNY.

Djemari Mardapi, Badrun Kartowa­. giran, Satunggalno, Nurcholis, dan

M. Fauzan. 1999. E,'valuasi

Juni 200 I Th. XX No.3

penyelenggaraan Ebtanas.Laporan penelitian. KerjasamaPusisjian Balitbang Dikbud danLelnbaga Penelitian IKIPYogayakarta. .

Djetnari, Balnbang Subali, AgusWidiyantoro, dan Nukron 1999.A.';urvei Eva/uasi Hasi/ BelajardiKelas. Laporan penelitian.Kerjasama Pusisjian BalitbangDikbud dan Lelnbaga PenelitianIKIP Yogayakarta.

Gronlund, N.E. 1998. Assessment ofStudent Achieve/l1ent. Boston:Allyn and Bacon.

Marsh, C.l. 1996. Handbook forBeginning Teachers. Melbourne,Australia: Longlnan.

Nitko, A.S. 1996. Workshop Papers No.2. IKIP Yogyakarta, 22-24Agustus 1996.

Patrix, G. dan Nix, P. 1991.t'lll.icational AsseSSlnent andReporting. Sidney: Harcourt BracePublisher.

Toto Kuwato dan .Djem.ari Mardapi.1999...';tudi Pengembangan SistemfIjian Berke,\'inamhungan SekolahMenengah (lmum. LaporanPenelitian. Kerjasalna DirektoratJenderal Pendidikan Dasar danMenengah Depdik-budbekerjasama dengan FakultasPsikologi UGM .

Towle, A. 1989. Modern Biology.Austin: Holt, Rinehart andWinston.

Wllry~di dan Balnbang Subali. 2000.}Jr(~fll Penyelenggaraan Kegiatanpeni/aian !>res/asi Be/ajar IPA­Bi%gi-'Biologi oleh Guru,,')LT'P,SMlJ di Propinsi DIYDitinjau dari fjatar BelakangAkade/11ik Guru. LaporanPenelitian. Yogya.karta: JurdikBiologi, FMIPA UNY.

Pembaharuan Sistem Evaluasi Dalam Skala Mikro Pan Skala Makro .... 218