manajemen strategis

79

Upload: lydia

Post on 25-Jun-2015

1.381 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: manajemen strategis
Page 2: manajemen strategis

Novrien Singal (3107013)Ladies Rantung (3207003)Teddy Tirtahadi (3207033)

Present By:

Page 3: manajemen strategis

Competitive Dynamics

Competitive Action & Response

First Mover Advantage

Co-Opetition

Multipoint Competition

Strategic Groups

Regional Cluster

Research Stream in Competitive Dynamics

Page 4: manajemen strategis

MARKET LEADER Vs CHALLENGER di Indonesia

Competitive Action & Response

INDUSTRIMOTOR

Market Leader PT Astra Honda Motor

ChallengerPT Yamaha

Motor Kencana Indonesia

Page 5: manajemen strategis

Company Profile Status Perusahaan : Perseroan Terbatas (PT)  Status Investasi : Penanaman Modal Asing (PMA) Tanggal Pendirian : 11 Juni 1971 sebagai PT Federal Motor

31 Oktober 2000 merger menjadi PT AHM Aktivitas : Agen Tunggal Pemegang merek (ATPM)

Manufaktur, Perakitan dan Distributor Sepeda Motor HONDA

Kepemilikan : 50% PT Astra International Tbk

50% Honda Motor Co.,Ltd Kapasitas Produksi : Terpasang 3.500.000 unit/tahun Total SDM : 3.600 Karyawan Jenis Produk : Sepeda Motor dengan berbagai tipe Revenue 2009 : 9, 50 trilliun Revenue Growth : -5%

PT Astra Honda Motor

Page 6: manajemen strategis

1999 = 288.888 unit 2000 = 488.888 unit 2001 = 940.000 unit 2002 = 1.460.000 unit 2003 = 1.570.000 unit 2004 = 2.037.000 unit 2005 = 2.652.000 unit 2006 = 2.350.000 unit 2007 = 2.138.000 unit 2008 = 2.874.576 unit 2009 = 2.710.575 unit

Volume Produksi AHM (1999-2009)

Page 7: manajemen strategis

VisiTo Be Number One Market Driven Trend-setter motorcycle Company in Indonesia in term of customer satisfaction the empowered human capital guided by shared values.

MisiTo provide mobility solution which exceed customer expectation with the best value motorcycle & Its related products, throgh empowered human capital for the benefit of all stakeholders.

Visi dan Misi

Page 8: manajemen strategis

Pada tahun 1998 Pemerintah Indonesia mengumumkan pabrik-pabrik Sepeda Motor untuk membuat motor yang ramah lingkungan, mesin 2 Tak sangat tidak ramah lingkungan, sejak itu sepeda motor Yamaha dan Suzuki menciptakan sepeda motor dengan mesin 4 Tak. Tetapi pada saat itu masyarakat masih lebih percaya pada produknya Honda.

Tetapi merk Yamaha tidak mau kalah begitu saja, mereka mulai memperbaiki semua systemnya, mulai dari desain sepeda motor sampai dengan system penjualannya terhadap konsumen.

Seiring waktu berjalan dan perbaikan dari system manajemen Yamaha semakin baik, maka secara berlahan market share Honda juga mulai digerogoti.

Pada Tahun 2007 Market Share Sepeda Motor HONDA 38% YAMAHA 36% SUZUKI 18% Lain-lain 8%

Skenario Kompetisi Persaingan Motor di Indonesia

Page 9: manajemen strategis

A. STRENGTHS (KEKUATAN HONDA)

Semua Dealer HONDA membuat Showroom yang nyaman, tempat parkir yang luas sehingga membuat konsumen merasa nyaman dalam memilih sepeda motor.

Dealer HONDA memiliki banyak type motor dan stock sepeda motor yang selalu tersedia (Ready Stock).

HONDA memiliki jaringan AHASS (Bengkel Resmi HONDA) sampai ke pelosok-pelosok desa.

Melayani pembelian secara cash maupun kredit, dan persyaratan untuk kredit cukup simpel yaitu hanya KTP & Kartu Keluarga saja.

HONDA merupakan pelopor sepeda motor yang menggunakan mesin fuel injection yang manfaatnya lebih hemat BBM dan ramah lingkungan.

Analisis SWOT Honda

Page 10: manajemen strategis

B. WEAKNESSES (KELEMAHAN HONDA)

Harga sepeda motor HONDA untuk cc yang sama lebih mahal dari merk kompetitor.

Pemberian discount ke konsumen cukup minim dibandingkan dengan merk kompetitor.

Kurang adanya event-event yang bisa menarik konsumen anak remaja seperti yang dilakukan kompetitor.

Page 11: manajemen strategis

OPPORTUNITIES (KESEMPATAN HONDA)

Mencari lokasi yang merupakan daerah kawasan industri sehingga banyak buruh,pekerja pabrik yang belum memiliki alat transportasi.

Masyarakat masih lebih percaya dengan kualitas sepeda motor merk HONDA.

Peraturan pemerintah mengenai uji emisi kelayakan kendaraan bermotor.

Page 12: manajemen strategis

THREATS (ANCAMAN HONDA)

Model merk kompetitor lebih innovatif.

Kompetitor lebih dahulu membawa inovasi atau produk baru ke market (speed to market)

Merk kompetitor memberikan discount atau low cost strategy.

Merk kompetitor lebih banyak leasing (Lembaga pembiayaan kredit) pendukungnya.

Page 13: manajemen strategis

Attribute V R I N E Strategic Advantage

CAPABILITIES

Product Development v v - v v

Integrated Supply Chain v v v v v

Production Know/How v - v - v

Marketing v - - - -

Distribution v v - - v

RESOURCES

Plants (pabrik) v v - - v

Brand Equity v V - - v

Distribution Channel v v - - v

VRINE Analysis PT Honda Motor

Page 14: manajemen strategis

Siapakah yang unggul saat ini?PT Astra Honda Motor masih unggul dalam

marketshare penjualan moor di IndonesiaApa alasannya?

Kesimpulan

Page 15: manajemen strategis

STRENGTHS + OPPORTUNITIESDimana Honda yang mempunyai strategi kekuatan dan kesempatan dalam merebut dan mempertahankan kembali market share yaitu :1.Mengadakan pameran-pameran di dalam lokasi pabrik.2.Honda meluncurkan motor khusus diminati oleh kaum cewek yaitu type sekuter.3.Untuk pembelian kredit oleh karyawan pabrik tidak perlu disurvey ke rumah lagi.4.Memberikan discount yang lebih besar untuk karyawan pabrik.5.Setiap tahun mengadakan touring pulang kampung yang disubsidi oleh dealer HONDA.

Apa strategi yang dilakukan Honda sehingga tetap unggul?

Page 16: manajemen strategis

Differentiation => Key Drivers *ch.5”II, hal.20/I.hal.15)

Speed to market (312)Strategies and tactics? => Benchmarking

(437)Responsive strategies for incumbents?

(ch.5,I,15)Bagaimana Brand Image dan reputasinya?

Mengapa PT Astra Honda Motor Indonesia lebih unggul?

Page 17: manajemen strategis

Manajemen Strategi, Kelompok VII

First Mover Vs Second Mover/Follower

First Mover Advantage

INDUSTRISoft Drink (Minuman

Ringan Berkarbon)

First Mover COCA COLA Company

Second Mover(Follower)

PEPSI Company

Page 18: manajemen strategis

“ Bagaimanakah perbandingan dinamika kompetitif Coca-Cola sebagai first Mover dan Pepsi sebagai Second Mover/Follower? ”

Rumusan Masalah

vs.

Manajemen Strategi, Kelompok VII

Page 19: manajemen strategis

Coca Cola Company

Manajemen Strategi, Kelompok VII

Company Profile

Industri :PemimpinManufaktur, distributor dan

pemasaran minuman soda/colaProduk Utama : Minuman Bersoda/ColaSegmen Geografis :Global’ Segmen Pasar : LuasRevenue : US$ 30,990 million (December 2009)Revenue Growth : 3% over 2008Net Profit : US$ 5,080 (2009)Total Asset : US$ 48,671 millions (31.12.2009)

Page 20: manajemen strategis

Visi dan MisiVisi :Orang : Jadilah tempat yang hebat untuk bekerja di mana orang terinspirasi untuk menjadi

yangterbaik mereka dapat.

Portofolio : Bawa ke dunia portofolio merek minuman kualitas yang mengantisipasi dan

memuaskan

keinginan rakyat dan kebutuhan.

Mitra :Pemeliharaan jaringan memenangkan pelanggan dan pemasok, bersama-sama kita

menciptakan saling, nilai abadi.

Dunia : Jadilah warga negara yang bertanggung jawab yang membuat perbedaan dengan

membantu membangun dan dukungan masyarakat yang berkelanjutan.

Keuntungan: Return jangka panjang. Maksimalkan untuk pemilik saham saat sedang memperhatikan

tanggung jawab kami secara keseluruhan.

Produktivitas: Menjadi organisasi yang sangat efektif, ramping dan bergerak cepat.

Misi:Untuk menyegarkan dunia.Untuk menginspirasi saat saat optimisme dan kebahagiaan.Untuk menciptakan nilai dan membuat suatu yang berbeda.

Page 21: manajemen strategis

Coca-Cola merupakan merk minuman ringan terpopuler dan paling laris dalam sejarah hingga saat ini. Diciptakan pertama kalinya di Atlanta, Georgia oleh Dr. John S. Pemberton.

Coca-Cola pertama kami perkenalkan sebagai minuman fountain dengan mencampurkan sirup rasa Cola dan air berkarbonasi.

Pertama kali terdaftar sebagai merek dagang di tahun 1887,di tahun 1895 Coca-Cola telah terjual di seluruh Amerika Serikat. Kini Coca-Cola telah ada di seluruh dunia

Profil Coca-Cola

Page 22: manajemen strategis

Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan.

Pada tahun 2001, Indonesia mencatat tingkat konsumsi produk-produk Coca-Cola terendah (hanya 13 porsi ukuran 236ml per orang per tahun), dibandingkan dengan Malaysia (33), Filipina (122) dan Singapura (141). Karena minuman ringan merupakan barang yang permintaannya elastis terhadap harga, berbagai upaya dilakukan agar harga produk-produk minuman ringan tetap terjangkau.

80% penjualan minuman ringan dilakukan oleh pengecer dan pedagang grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha kecil. Bagi para pengusaha kecil tersebut, produk minuman ringan merupakan barang dagangan terpenting mereka dengan kontribusi sebesar 35% dari total penjualan dan nilai keuntungan sebesar 34%.

Penjualan Coca-Cola

Manajemen Strategi, Kelompok VII

Page 23: manajemen strategis

Coca-Cola akan terus mengembangkan kerjasama dengan para pengusaha UKM, karena selain saling menguntungkan bagi kedua pihak, kerjasama ini menciptakan peluang kerja yang besar.

Hingga kini 80% penjualan Coca-Cola dilakukan melalui pengecer dan pedagang grosir yang jumlahnya hampir mencapai 500 ribu, dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha kecil dengan menyerap jumlah karyawan < 5 orang.

Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan kami, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.Tujuan dari Coca-Cola CSS adalah menciptakan outlet ideal di seluruh Indonesia.Pelanggan-pelanggan Coca-Cola mendapatkan keuntungan layanan secara teratur, merchandising, peralatan, dan program2 khusus yang inovatif.Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.

Pemasaran Coca-Cola

Page 24: manajemen strategis

Manajemen Strategi, Kelompok VII

1961: Mendarat di Jepang

1985: Coca-Cola pertama kalidikonsumsi di luar angkasa

1886-1887

1998-2002

2010

1886: Coca-Coladitemukan olehDr. John S. Penbarton

1887: Diluncurkan diseluruh Amerika Serikatoleh E.G. Candler

2010: Menjadi minuman sponsorresmi Olimpiade di Canadadan Piala Dunia di Afrika Selatan

1998: Coca-Cola mengiklankanproduknya untuk Ramadhan

2000: Mendirikan Musiumdi Las Vegas

2002: Mecca-Cola diluncurkanUntuk membantu pembangunandan pendidikan di Palestina

Company History (Sejarah Perusahaan)

1961-1985

Page 25: manajemen strategis

Manajemen Strategi, Kelompok VII

1

FRIGOREX(FV-280)

Untuk pengecer diwarung, toko, sekolah, supermarket & restoran

2

MOKI(Mobile Kiosk)

Dipinjamkan ke pengecer tanpa biaya, sehingga dapat menjual produk Coca-Cola dingin kepada konsumen

3

PUSH CART(Ice Chest)

Untuk segmen:kios rokok, sekolah,warung makan

Pelayanan Coca-Cola

Page 26: manajemen strategis

Manajemen Strategi, Kelompok VII

Ditemukan oleh Caleb Bradham, seorang ahli farmasi dari New Bern, North Carolina. Seperti

ahli farmasi kebanyakan pada saat itu, dia juga memasang dispenser minuman bersoda di toko

obatnya. Dia menjual minuman bersoda ciptaannya sendiri.

Minuman ciptaannya yang paling populer bernama "Brad's drink“ pada musim panas tahun 1898, dan kemudian berubah nama menjadi "Pepsi Cola" setelah pepsin dan biji cola digunakan dalam resepnya.Nama Pepsi Cola didaftarkan pada tanggal 16 Juni 1903.

Profil Pepsi Cola

Page 27: manajemen strategis

Masa PermulaanMasa Permulaan Masa PertengahanMasa Pertengahan Masa SekarangMasa Sekarang

Pada 1931,Pepsi dibeli oleh

Presiden Loft Candy:Charles G. Guthy

kemudian mngubahformula Pepsi

Tahun 1940, Pepsi Cola berhasil

dgn ‘Niche Marketing’

di benua Afrika dan Amerika Latin.

Pepsi Cola dari Masa ke Masa

Pepsi-Cola ditemukan oleh

Caleb Bradham, seorang ahli

farmasi dari North Carolina pada

tahun 1898,

Pada mulanyadiberi nama“Brad’s Drink”yg kemudian diganti menjadi “Pepsi Cola” pada tahun 1903.

Sejak Pepsi Co.(Pepsi Company)

didirikan pada tahun 1996,

perkembangan Pepsi semakin

melesat, hingga kini meluas ke seluruh dunia.

Page 28: manajemen strategis

Manajemen Strategi, Kelompok VII

Dalam hal pemasaran,Pepsi Co. lebih banyak

menguasai pangsa pasar,ditandai dengan banyaknya

varian produk yang dihasilkan oleh Pepsi Co.

mulai dari minuman ringan, minuman kesehatan,

dan juga makanan.

Pemasaran Pepsi

Berdasarkan survei ‘Beverage Digest’ tahun 2008,market share Pepsi Co. di Amerika Serikat mencapai 30,8 %,dibandingkan sedangkan Coca Cola mencapai 42,7 %.

Sedangkan penjualan Pepsi-Cola lebih terlihat dominan di Negara India, Pakistan, Arab Saudi, Guatemala, sebagian Amerika utara,

sebagian Amerika selatan, dan juga Rusia.

Page 29: manajemen strategis

Manajemen Strategi, Kelompok VII

1996

1923

1903

1898“Brad’s drink” diciptakan, sebagai cikal bakal Pepsi

Nama “Pepsi Cola” secara resmi didaftarkan

Pepsi sempat mengalami kebangkrutan

PepsiCo. didirikan

Pepsi dari Masa ke Masa

Page 30: manajemen strategis

Manajemen Strategi, Kelompok VI

Kandungan Nutrisi:• Takaran Saji:270 ml.

• Energi: 130 kkal.• Lemak total: 0 g.

• Protein: 0 g.• Karbohidrat Total: 32 g.

Kandungan Nutrisi:• Takaran Saji:200 ml.• Energi: 84 kkal.• Lemak total: 0 g.• Protein: 0 g. • Karbohidrat Total: 22 g.

Perbandingan Coca-Cola vs Pepsi-Cola

• Ditemukan: 1898

• Slogan (2010): “Refreshing All Things”

• PepsiCo. (Pepsi Company): tidak memiliki cabang di Indonesia

Pepsi-Cola

• Ditemukan: 1886

• Slogan (2010): “Open Happiness”

• The Coca-Cola Company: Cabang Indonesia: Cibitung, Bekasi

Coca-Cola

Page 31: manajemen strategis

Minuman Cola dgn Kandungan Nutrisi yg Baik

Cabang Produksi & Pembotolan Kurang

Pangsa Pasar: Timur Tengah & Afrika

Harga (250 ml): Rp. 4.200

vs.vs.

Cabang Produksi & Pembotolan Tersebar Merata

Pangsa Pasar: Menguasai 4 dari 5 benua

Harga (250 ml): Rp. 3.500

Perbandingan Coca-Cola vs Pepsi-Cola

Minuman Cola dgn Varian Rasa Terbanyak

Positioning Product, Promotion, Place, Price

Page 32: manajemen strategis

Strength Strength utama yang dimiliki oleh Coca-Cola

Company meliputi Brand Image dan Brand Loayalty yang sudah melekat kuat di masyarakat dan terbukti hingga saat ini masih menjadi pemimpin di pasar. Formula rahasia produknya juga tidak mudah ditiru oleh para pesaing yang menjadikan produk ini tetap memiliki uniqueness tersendiri. Selain itu sistem distribusinya yang telah merambah hampir keseluruh dunia tidak akan mudah untuk dikejar oleh competitor. Produk-produk baru yang terus menerus diluncurkan serta promosi yang gencar semakin memperkokoh posisi The Coca Cola Company pada pasar minuman ringan

SWOT Analysis Coca Cola

Page 33: manajemen strategis

Weakness Isu kesehatan mungkin salah satu

permasalahan utama yang dihadapi oleh produk Coca-Cola. Masalah kandungan kalori berlebih yang diantisipasi dengan cara meluncurkan produk sugarfree ternyata juga masih mendapat hambatan dari adanya isu kesehatan mengenai pemanis buatan yang digunakan sebagai pengganti. Selain itu produk ini juga belum mulai beralih ke produk ramah lingkungan sementara mulai banyak minuman ringan yang memakai isu kesehatan dan lingkungan dalam kampanye produk mereka

Manajemen Strategi, Kelompok VII

SWOT Analysis Coca Cola

Page 34: manajemen strategis

Opportunities: Peningkatan Populasi Perubahan Tren sosial Diversification Penyebaran makanan makanan

Threats :Kompetitor baik tingkat domestik maupun level International seperti Pepsi merupakan ancaman yang patut diwaspadai. Selain itu perubahan paradigma konsumen yang lebih health conscious serta meningkatnya harga gula juga packaging material merupakan ancaman yang perlu ditanggulangi sedini mungkin

SWOT Analysis Coca Cola

Page 35: manajemen strategis

Manajemen Strategi, Kelompok VII

SWOT Analysis Pepsi Co.

Strength :

Manajemen Strategi, Kelompok VII

- Company Image- Quality Conscious- Good Relation with

Franchise’- Market Share- Large No. of

diversity business- Sponsorship

- Decline in taste- Political franchises- Short term

approach- Weak distribution- Low consumer

knowledge- Lack of soft drink- Financial downfall

Weakness :

Page 36: manajemen strategis

Manajemen Strategi, Kelompok VII

Opportunities:Increase PopulationChanging Social TrendDiversificationDistribution of Snack Foods

Threats :ImitatorsGovernment regulationNon-Carbonated and other competitiveCorporation’s shortage problemThreat of labor strikes

Page 37: manajemen strategis

Kesimpulan

Dari uraian fakta dan data serta analisa yang telah dipaparkan di atas, khususnya dalam hal persaingan minuman kola bersoda antara Coca-Cola dan Pepsi-Cola, ditinjau dari swot analysis, maka dapat kami simpulkan bahwa:Coca-Cola sebagai first mover tetap mengungguli Pepsi Cola dalam industri yang sama.

Manajemen Strategi, Kelompok VII

Page 38: manajemen strategis

Coca Cola Advantage as First Mover

Sebagai first mover atau pioneer memiliki keunggulan dalam melakukan penetrasi pasar. Disini pangsa pasar masih sangat luas (blue ocean), dan biasanya first mover memiliki peluang untuk melakukan eksploitasi secara Besar besaran dan melakukan monopoli pasar. Hal ini tergantung dari seberapa besar kemampuan organisasi melakukan Penetrasi terhadap kesempatan tersebut. Karena jikalau tidak dapat memanfaatkan kesempatan tersebut second-mover sudah melirik pasar tersebutUntuk mengambil pangsa pasar. First-mover harus benar-benar dapat mengkapitalisasi kesempatan ini, dengan mengukuhkan posisi sekuatkuatnya untuk mendapatkan kontrol terhadap reseources sebesar-besarnya.

Page 39: manajemen strategis

Technological leadership : first mover dapat menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi sehingga second-mover biasanya sudah kalah selangkah dalam memenangkan keunggulan kompetitif untuk memenangkan pasar

Keunggulan dalam switching cost: second-mover biasanya harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk investasi dibandingkan dengan first mover. Hal ini disebabkan second-mover harus melampaui apa yang telah dilakukan oleh first mover, sehingga investasi semakin lebih besar dan harus dapat mengalahkan apa yang telah dilakukan pendahulunya.Biasanya first mover telah mempunyai brand reputation yang lebih unggul dari second mover, maka second mover harus bisa mengubah brand tersebut dengan switching cost yang lebih besar dari first mover.

Page 40: manajemen strategis

COMMERCIAL BREAK…

Manajemen Strategi,

Kelompok VII

Perang Merk: Coca-Cola vs. Pepsi-Cola

Page 41: manajemen strategis

“Co-opetition” terdiri dari dua kata, yaitu “coorporation” dan “competition”.

Co-opetition Porter’s Five Forces

Page 42: manajemen strategis

PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : Toyota-Astra Motor Industri : Distributor Otomotif Produk Utama : Kendaraan roda empat (sedan

dan kendaraan penumpang), truk dan kendaraan niaga.

(Vios, Corolla, Camry,Yaris, Fortuner, Kijang Innova, Avanza, Dyna)

Segmen Geografis : Nasional dan Internasional Segmen Pasar : Menengah ke atas Revenue 2009 : (PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.) Rp.

98,526 Milyar Jumlah SDM : +/- 5000 Total Aset : (PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.) Rp.

39.9 Trilyun CEO : Johnny Darmawan

Page 43: manajemen strategis

Milestone

1971 : PT Toyota-Astra Motor (TAM) resmi didirikan sebagai importir dan distributor kendaraan Toyota di Indonesia

1973  : Didirikan pabrik perakitan PT Multi Astra 1976  : Mendirikan PT Toyota Mobilindo, pabrik komponen

kendaraan niaga 1982  : Peresmian Parts Center 1982 : Pabrik mesin PT Toyota Engine Indonesia mulai beroperasi 2000  : Peresmian pabrik mobil modern di Karawang 2003  : Produksi Kijang ke-1.000.000 unit dan Restrukturisasi TAM

menjadi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan TAM sebagai distributor

2004  : Peluncuran Toyota Avanza sebagai kendaraan hasil kolaborasi TAM-TMMIN dan PT. Astra

Daihatsu Motor

Page 44: manajemen strategis

Nama Perusahaan : Astra Daihatsu Motor Industri : Distributor Otomotif Produk Utama : Kendaraan roda empat dan

kendaraan niaga Segmen Geografis : Nasional dan Internasional Segmen Pasar : Menengah ke atas Revenue 2009 : (PT ASTRA INTERNATIONAL

Tbk.) Rp. 98,526 Milyar Total Aset : (PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.) Rp.

39.9 Trilyun

PROFIL PERUSAHAAN

Page 45: manajemen strategis

1973  : Astra mendapatkan hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia

1976  : PT Astra International ditunjuk menjadi agen tunggal, importer dan distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia.

1978 : Pabrik pengepresan plat baja, PT Daihatsu Indonesia, didirikan sebagai perusahaan patungan PT Astra International, Daihatsu Motor Co.,Ltd.,  dan Nichimen Corporation.

1983  : Pabrik mesin, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia didirikan

1987 : PT National Astra Motor didirikan sebagai agen tunggal dan pengimpor kendaraan Daihatsu menggantikan posisi PT Astra International.

1992  : PT Astra Daihatsu Motor didirikan melalui penggabungan 3 perusahaan, yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia dan PT National Astra Motor.

1996  : Pabrik pengecoran aluminium dibangun di KIIC Karawang, Jawa Barat.

1998  : Pembelian pabrik perakitan dari PT Gaya Motor, sejak itu ADM memiliki 4 pabrik yaitu pabrik pengepresan plat baja, mesin, pengecoran aluminium dan perakitan.

2004  : Kolaborasi strategis Toyota – Daihatsu dicanangkan melalui peluncuran Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza di Indonesia.

Milestone

Page 46: manajemen strategis

Five Forces Porter in Automotive Industry

Five forces model (+/-) keterangan

Threat of new entrants + Susah mendapatkan pasar, karena sudah banyak perusahaan besar yang menguasai pasar.

Buyer power + Menjadi salah satu kebutuhan masyarakat. (willing to pay)

Supplier power - Supplier memiliki kekuatan yang cukup besar. Supplier bisa menaikkan atau menurunkan harga.

Threat of substitutes - Ada beberapa kendaraan pengganti atau kendaraan yang sama, dengan jenis bahan bakar berbeda

Threats of rivalry - Persaingan cukup ketat, dengan perkembangan teknologi yang ada, setiap perusahaan bisa membuat inovasi terbaru, untuk tetap mempertahankan atau memperbesar market share.

Page 47: manajemen strategis

Toyota’s Five Forces Porter Analyze

Five forces model (+/-) KeteranganThreat of new entrants + Industri otomotif merupakan industry yang memiliki biaya masuk dan keluar

yang tinggi.Buyer power + Toyota mempoduksi mobil yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Supplier power - Pemasok dapat memberikan pengaruh pada sebuah perusahaan dengan menggunakan kunci harga komponen. Jika pemasok besar menaikkan harga, Toyota dapat menderita sebagai akibatnya, sehingga mereka harus memiliki strategi untuk tetap kompetitif.

Threat of substitutes - Perusahaan lain berpotensi memasuki pasar dengan mengembangkan hibrida yang sama dengan Toyota Hybrid Synergy Drive drive dan menetralkan keuntungan Toyota. Nissan dan Honda telah mengembangkan teknologi serupa untuk model sedan. Di masa depan, Toyota mungkin akan kehilangan keunggulan kompetitif jika kendaraan hibrid mengambil pangsa pasar yang lebih besar dalam industri otomotif.

Threats of rivalry - Toyota Motor Company ada terutama di pasar otomotif, yang memiliki sejumlah pesaing. Sebagai contoh, Ford, Chevrolet, Honda, dan GM adalah beberapa pesaing utama mereka

Page 48: manajemen strategis

Daihatsu’s Five Forces Porter Analyze

Five forces model (+/-) KeteranganThreat of new entrants + Industri otomotif merupakan industry yang memiliki

biaya masuk dan keluar yang tinggi.Buyer power - Daihatsu mempoduksi mobil yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.Supplier power - Sama seperti Toyota, Pemasok dapat memberikan

pengaruh pada sebuah perusahaan dengan menggunakan kunci harga komponen. Jika pemasok besar menaikkan harga, Daihatsu akan sangat kesulitan dalam melakukan operasionalnya.

Threat of substitutes - Perusahaan lainnya berpotensi untuk masuk pada pasar produksi mobil hybrid, MPV, ataupun kolaborasi MPV.

Threats of rivalry - Sama seperti Toyota, Daihatsu juga memiliki sejumlah pesaing. Contohnya, Honda, Ford, dan lain sebagainya.

Page 49: manajemen strategis

Co-opetition PT Toyota-Astra Motor (TAM) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) bisa dilihat pada saat kolaborasi keduanya dalam memproduksi Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia (2004)

Sistem Penggerak Roda / Wheel Drive System RWD RWD

Transmisi / Transmition 5 Speed M/T 5 Speed M/T

Perbandingan Gigi / Gear Ratio 1st 3.769 3.769

Perbandingan Gigi / Gear Ratio 2nd 2.045 2.049

Perbandingan Gigi / Gear Ratio 3rd 1.376 1.376

Perbandingan Gigi / Gear Ratio 4th 1.000 1.000

Perbandingan Gigi / Gear Ratio 5th 0.838 0.838

Perbandingan Gigi / Gear Ratio Reverse 4.128 4.128

Perbandingan Gigi / Gear Ratio Final 5.125 5571

Suspensi Belakang / Rear Suspension 4 link with coil spring & lateral rod 5 link, rigid-axle dengan coil spring

Rem Depan / Front Brake Disc Disc

Rem Belakang / Rear Brake Drum Drums, leading & trailing

Steering Gear Rack & Pinion Rack & Pinion

Ukuran Ban / Tires Size 185/70 R14 185/70 R 14

AVANZA XENIASasis…

Page 50: manajemen strategis

Overall Panjang / Length 4120 4120

Overall Lebar / Width 1630 1630

Overall Tinggi / Height 1.695 1.685

Jarak Poros Roda / Wheelbase

2.655 2.655

Jarak Pijak / Tread (Depan/Front)

1.405 1.405

Jarak Pijak / Tread (Belakang / Rear)

1.415 1.415

Berat Kosong / Curb Weight 1.045 1030

Co-opetition PT Toyota-Astra Motor (TAM) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) bisa dilihat pada saat kolaborasi keduanya dalam memproduksi Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia (2004)

Dimensi…

Market share : 16.4%

Market share : 7.4%

Page 51: manajemen strategis

Multipoint Competition, dimana dua atau lebih perusahaan bersaing, tidak hanya pada satu produk saja, tapi juga di beberapa produk.

Multipoint Competition

SWOT Analysis

Page 52: manajemen strategis

PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : Toshiba Industri : Conglomerates

Computer Systems Computer Peripherals Semiconductors

Produk Utama : Desktops, Servers, Notebooks, Netbooks, Peripherals, Digital products, Electronic

devices & components, Social Infrastructure, Home appliances

Segmen Geografis : Nasional dan Internasional Segmen Pasar : Menengah ke atas Revenue 2009 : turun  ¥6,381 billion atau Rp. 63.81 T Total Aset : Rp. 48,01 T CEO : Atsutoshi Nishida

Page 53: manajemen strategis

TOSHIBA’s SWOT Analysis

Strengths Reputation Innovative Global market-share Ability to keep pace with fast-changing technology market

Weaknesses Assets tied up in slow growth areas Technology industry is so fast paced  Opportunities Increase percentage of global market share Technology becoming more commonplace in the home—more customers Internet market Threats Increased competition in technology industry Fast-paced changes in technology Slower growth areas utilizing valuable resources.

Page 54: manajemen strategis

PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : Toshiba Industri : Conglomerates Produk Utama : Consumer and Professional electronic

equipments, Communication and Information-related equipments, Semiconductor, Electronic devices and components, battery, chemicals, Sony picture entertainment, sony Music, sonu computer entertainment, playstation, blue-ray.

Segmen Geografis : Nasional dan Internasional Segmen Pasar : Menengah ke atas Revenue 2009 : turun  ¥7,214 billion /¥ 77,205 billion Jumlah SDM : +/- 167,900 Total Aset : $ 137,694 billion CEO : Howard Stringer

Page 55: manajemen strategis

SONY’s SWOT Analysis

Strength Ability to produce innovative, quality products. Ability to be successful in several different markets. They have

made an impact in the video game market, the PC market, and especially the television market and there are still numerous others.

Weakness Lack of innovation with PS3. Sony focused on digital technology

when building the PS3 and it has the ability to export video in high-definition. But this technology can only be viewed on a high definition TV so a lot of people will not even be able to see the full potential it has to offer. Yet the weakness of the PS3 is even deeper when considering the range of video game selections.

Page 56: manajemen strategis

SONY’s SWOT Analysis

Opportunities At Sony Ericsson, design is about more than just a good looking product.

Design is the essential differentiator when comparing mobile communications products.

Sony's Reader, a device the consumer-electronics giant hopes is an early draft of how the world will read books in the future, is another innovation that Sony is using as an opportunity to enter a new market.

One of the other CSL projects most likely to succeed was a nifty little piece of graphics software for cell phones. It might not sound like much, but the ability to draw realistic icons and avatars directly on a standard (non-touchscreen) phone is sure to add appeal to users of mobile social-networking sites.

ThreatsA common threat facing any company in sales is competition.

Sony’s Vaio is its newest innovation in notebook computers. However, Dell has a great reputation when it comes to laptops similar to the Vaio and has a broader range of notebooks to choose from, not to mention that Dell has also been a top seller when it comes to desktop computers. Additionally, the cost of a Dell notebook computer seems to have a lower price tag than many of Sony’s Vaio models.

Sony’s top competitors in the gaming industry are Nintendo and Microsoft. The PlayStation 3 sales have fallen behind recently. In 2007, 82,000 PS3s have sold and 360,000 Nintendo Wiis.

In the LCD television market, Sony excels but still faces some strong competition, including Samsung, Sharp, Panasonic and more. Many of these same brands appear in the DVD player market that Sony has to compete with

Page 57: manajemen strategis

TOSHIBA’s and SONY’s product multipoint milestone

1990s Sub-notebook personal computer, Dynabook SS

Developed high-density optical-disc, DVD

Flat TV, Face

Flat Panel Display VAIO PC series VAIO Notebook

2000s HDD & DVD video recorder

HD DVD players and recorders, and AV notebook PC with HD DVD drive

Optical disc “Blue-ray Disc” recorded

Digital HD video camera recorder BRAVIA series of widescreen LCD

TVs Blue-ray disc notebook computer

Page 58: manajemen strategis

Strategic groups merupakan bagian dari sebuah perusahaan, yang memiliki perbedaan masing-masing pada performancenya.

Macro EnvironmentIndustry Environment

Strategic Group

The Organization

Macro Environment

Page 59: manajemen strategis

Nama Perusahaan : Unilever Industri : Konglomerat Produk Utama : Food brands, Home care brands,

Personal care brands, Nutrition, Health, hygiene & beauty, Advertising,

Unilever Foodsolutions. Segmen Geografis : Nasional dan Internasional Segmen Pasar : bawah – menengah – atas Revenue 2009 : € 39,823 million (atau sekitar

Rp. 497.7 T) Jumlah SDM : +/- 163,000 Total Aset: € 8,94 million (Rp. 11.17 T) CEO : Paul Polman

PROFIL PERUSAHAAN

Page 60: manajemen strategis

“ARENAS-VEHICLES-DIFFERENTIATIONS-STAGING & PACING-ECONOMIC LOGIC” OF UNILEVER

Arenas Segmen Geografis national and International Kategori produk:

Food brandsHome care brandsPersonal care brandsNutritionHealth, hygiene & beautyAdvertisingUnilever Foodsolutions

Page 61: manajemen strategis

“ARENAS-VEHICLES-DIFFERENTIATIONS-STAGING & PACING-ECONOMIC LOGIC” OF UNILEVERVehicles Membuka pabrik sendiri (Lever Brothers). Mengakuisisi beberapa perusahaan, seperti Vita NV, Naarden,

Pears Soap, Planters, Wall’s, British Oil and Cake Mills. Bergabung dengan Margarine Unie untuk membuat Unilever.

Differentiations Image : Membuat campaign, seperti Clean hands campaigns Memperluas target produk (mulai dari food brands, health,

hygiene &beauty, sampai pada home care brands) Menciptakan new brands (Perkembangan produk melalui R&D

laboratory)

Page 62: manajemen strategis

“ARENAS-VEHICLES-DIFFERENTIATIONS-STAGING & PACING-ECONOMIC LOGIC” OF UNILEVER

Staging and Pacing Memperluas pembukaan pabrik sampai ke setiap negara Ekspor Melakukan aliansi dengan beberapa perusahaan, seperti Unilever mengurangi brand dari 1,600 to 900. Beberapa brand yang dijual

adalah DiverseyLever, Elizabeth Arden dan Unipath.

Economic Logic Average tariff, produk standar, dengan tingkat kepuasan konsumen yang

baik dibandingkan dengan produk lainnya. Produk-produk Unilever telah dipercaya oleh masyarakat, terbukti dengan jumlah konsumen Unilever yang cukup banyak, bukan hanya karena Unilever menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari, tetapi juga karena dampak yang dirasakan oleh konsumen dengan mengkonsumsi produk unilever.

Page 63: manajemen strategis

STRATEGIC GROUP PADA UNILEVER

Macro Environment

Industry Environment

Strategic Group

The Organization

Food Brand’s Strategic Group

· Edible fats·Ice cream·Beverages ·Meals and meal components·Professional markets

Industry Environment

·Food ·Home Care·Personal care·Nutrition·Health, hygiene, and beauty·Advertising·Unilever Foodsolutions

Page 64: manajemen strategis

Beverages Lipton

Meals and Meal components Ragu

Focus on energy drinkMain competitor: Red bullPositioning Statement : A Healthier Alternative to Energy Drinks

Focus on consumers on the Go Ragu Lunch Pack

Advertisements: Highlight healthier ingredients of the product while showcasing its ability to give energy and revitalize body

Advertisement : A mom showing how she uses Ragu as a base for her chili

Call to Action: How Do U Ragu contest & website with new uses

The created new uses will get our consumer involved in being a Unilever Believer

STRATEGIC GROUP PADA UNILEVER

Page 65: manajemen strategis

Hermès International, S.A.,

Regional Cluster

Hermès International, S.A.,

Industry Category:fashion clothing and

accessory manufacture and

retail

Page 66: manajemen strategis

Hermès International, S.A.,

Company Profile Type : Societe Anonyme /Public Company Industry : Luxury Goods Founder : Thierry Hermes (1837) Markas/Address : 24 rue du Fauborg Saint-Honorem Paris Store/Showroom Units :140 (berpusat di paris (30store) dan

menyusul banyak di negara

negara eropa lain seperti Jerman, Inggris, dll) Product : High fashion clothing and accessories luxury

manufactured Pendapatan Ritel : €1.914 billion (2009) Penghasilan Operasi : € 462.9 million (2009) Laba Bersih : € 288.8 million (2009) Pemilik Investasi : 71% (Hermès family), 29% (Public shares) Jumlah SDM : 8,173 (June, 30th 2010)

Website www.hermes.com

Page 67: manajemen strategis

Pertanyaannya:

Bagaimana Area Regional atau Geografis berpengaruh terhadap muncul dan

berkembangnya suatu industri?

Page 68: manajemen strategis

Regional Cluster

Untuk memperoleh pendekatan dan keuntungan dalam bisnis perlu dilakukan analisa segmen spesifik terlebih dahulu dan terfokus pada pasar yang ditargetkan.

Berdasarkan volume bisnis dan target pasar, maka diperlukan untuk mengidentifikasi zona/regional area tertentu dan persyaratan pasar dari produk yang akan ditawarkan di area tersebut.

Pembagian, atas dasar unit geografis/area regional disebut sebagai segmentasi geografis/ regional cluster.

Page 69: manajemen strategis

Regional Cluster (Geografis Area)

Market Segmentation

PARIS (Markas Hermes dan Store Terbanyak)

Modern, High Life Style, High Class, High Revenues,etc

Page 70: manajemen strategis

Industri High fashion clothing and accessories luxury manufactured

Area Geografis Paris (Eropa)

Mengapa Hermes memusatkan penjualannya di paris(Markas Besar) dan merupakan jumlah store terbanyak (30 store) dibandingkan negara lain?

Page 71: manajemen strategis

Characteristic Point of Paris

Dalam industri mode, Paris adalah mimpi banyak perancang. Kota dengan tradisi “mode” selama lebih dari 100 tahun ini tetap mengukuhkan dirinya sebagai pusat mode, dari sisi kreativitas dan bisnis yang bernilai miliaran dollar.

Keberhasilan Paris menjadikan dirinya sebagai kota mode tecermin dari tersedianya infrastruktur yang lengkap.

Tentu saja yang paling bergengsi adalah Pekan Mode Paris untuk pakaian siap pakai di mana perancang dan rumah mode dunia menggelar koleksi mereka. Sedangkan pekan mode adibusana menjadi acara yang ditunggu karena menyajikan kreativitas tak terbatas desainer dari rumah mode yang mapan dan berusia puluhan tahun. Baju yang terjual bukan isu dalam pekan mode ini tetapi benar terjadi.

Keberhasilan Paris menjadikan dirinya kota mode tak terlepas dari kebijakan promotif dan protektif pemerintahnya pada industri kreatif fashion.

Page 72: manajemen strategis

Differentiation Regional Cluster on Hermes Stores

Iklim winter/fall? Budaya Modern? Gaya Hidup (Life Style) Hedonisme? Status Sosial High Class? Selera Masyarakat Unique taste style? Pendapatan High Revenue? Sumber daya manusia Competence? Teknologi Mature?

Page 73: manajemen strategis

Contoh Produk-produk Hermes

Page 74: manajemen strategis
Page 75: manajemen strategis

Salah Satu Contoh Produk Hermes dan Harganya

Page 76: manajemen strategis

Kompetitor :

Page 77: manajemen strategis

Characteristic Of Hermes ProductAtributes V R I N E

RESOURCES

Brand Equity v v v v v High

Human Resources

v v v v v Medium

Factory v - - - v Medium

Product Quality

v v v v v High

Distribution Channel

v - - - v Medium

CAPABILITIES

Product Development

v v v v v High

Production Know./How

v v - - v Medium

Marketing v - v v Medium

Distribution v - - v v MEdium

Integrated Supply Chain

v v v - v High

Page 78: manajemen strategis

Key Success Hermes :

Luxury Brand High Quality Advertising By Top Artist or Top Model Innovative Designer Production Know/How Product Merchandising, Innovative Store Design

and Visual Merchandising of the selling product. Limited Edition Controlling all stores Meningkatkan Distribusi dengan Ekspansi Ke

negara-negara asing selain wilayah eropa seperti USA, Japan, Hongkong, Korea, Taiwan, dll

Page 79: manajemen strategis

Evaluating the Benefits of Clustering

Membedakan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Desain atau mendesain ulang produk dan layanan baru untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Dapat mencari kebutuhan yang tersembunyi dan melakukan perbaikan atas produk yang ada.

Dapat memilih dan memfokuskan pada segmen yang paling responsif dengan mengesampingkan kebutuhan lain, pemasaran dapat dibuat untuk lebih efektif sesuai dengan keinginan konsumen atau target pasar yang telah ditentukan.

Menemukan, memahami dan berfokus pada kebutuhan pelanggan dengan cara terbaik dapat membuat perusahaan menjadi pemimpin pasar.

Mengidentifikasi perilaku dan motif membelui dan/atau daya beli untuk produk.

Dapat mengidentifikasi pelanggan yang paling menguntungkan. Meningkatkan loyalitas merek dan menjauhi penurunan image dari

merek perusahaan.