konferensi asia afrika

7
 KONFERENSI ASIA A FRIKA, DULU & SEKARANG Erika, 9b Konferensi Asia Afrika tahun 19! Konferensi "in#kat "in##i Asia$Afrika %an# isin#kat 'en(ai K"" Asia$Afr ika atau KAA %an# serin# isebut en#an Konferensi )anun#* +erte'uan ini beran#sun# a ntara 1- A.ri / 0 A.ri 19 i Geun# 2ereka, )anun#* Aa 09 ne#ara %an# 'en#hairi atau 'en(ai .eserta Konferensi Asia A frika %an# iseen##arakan i )anun#* Ke$09 ne#ara .eserta Konferensi Asia A frika i )anun# tersebut antara ain aaah ! Af#anistan, 3 orania, Saui Arabia, )ur'a, Ka'bo(a, Srianka, 4e.an#, Laos, Suan, Ethio.ia, Libanon, Suriah, Fii.ina, Liberia, " urki, Ghana, Lib%a, 5 ietna' Seatan, Inia, "haian, 5iet na' Utara, Inonesia, 2esir, 3 a'an, Irak, Ne.a, +akistan, Iran, an RR6* Konferensi Asia Afrika ibuat karena sebeu' .eran# unia II, ne#ara$ne#ara unia keti#a %an# beraa i ka7asan benua Asia an Afrika u'u'n%a aaah aerah (a(ahan* Na'un seteah berakhirn%a .eran# unia II .a a A#ustus 19, ne#ara$ne#ara unia keti#a 'en(ai  ban#kit an se'akin 'enin#katkan .er(uan#an 'ereka untuk 'e'.eroeh ke'erekaan* 8a tersebutah %an# 'en%ebabkan ti'bun%a ko nfik an .er#oakan i berba#ai te'.at se.erti konfik i Se 'enan(un# Korea, 5i etna', +aestina, 3a 'an, Daratan 6h ina, Afrika, an Inonesia* Konisi kea'anan unia %an# 'asih beu' stabi .asa berakhirn%a .eran# unia keua tersebut se'akin i.er.arah en#an 'unun%a .eran# in#in antara ua bok %an# sain#  berseberan#an %aitu )ok )arat %an# i.i'.in oeh A'erika Serikat, an )ok "i'ur % an# i.i'.in oeh Uni So:%et* Keua kekuatan besar %an# sain# bera7anan baik seara ieoo#is 'au.un ke.entin#an tersebut terus bero'ba$o'ba untuk 'e'ban#un sen(ata 'oern, sehin##a situasi unia .aa saat itu seau ii.uti oeh kee'asan akan ter(ain%a .eran# nukir* Konisi tersebutah %an# 'enoron# ne#ara$ne#ara %an# baru 'ereka untuk 'en##aan#  .ersatuan an 'enari (aan keuar e'i 'ereakan kete#an#an unia an 'e'eihara  .era'aian* Isu$isu %an# ibahas atau %an# ibiarakan .aa 7aktu itu aaah! Usaha untuk 'enin#katkan ker(asa'a bian# ekono'i, sosia, bua%a, an 8A2* 8ak 'enentukan nasib seniri* Rasiais'e ;.erbeaan 7arna kuit<* Ker(asa'a internasiona* 2asaah .euutan sen(ata* 2asaah rak%at %an# 'asih ter(a(ah i Afrika Utara*

Upload: erika

Post on 04-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penjelasan tentang kkadan perbandingan antara kka pertama dan tahun 2015.source : wikipedia dan lain2tercantum di dalam file.

TRANSCRIPT

KONFERENSI ASIA AFRIKA, DULU & SEKARANGErika, 9b

Konferensi Asia Afrika tahun 1955:

Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang disingkat menjadi KTT Asia-Afrika atau KAA yang sering disebut dengan Konferensi Bandung. Pertemuan ini berlangsung antara 18 April 24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung.Ada 29 negara yang menghadiri atau menjadi peserta Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung. Ke-29 negara peserta Konferensi Asia Afrika di Bandung tersebut antara lain adalah : Afganistan, Yordania, Saudi Arabia,Burma, Kamboja, Srilanka,Jepang, Laos, Sudan, Ethiopia, Libanon, Suriah,Filipina, Liberia, Turki,Ghana, Libya, Vietnam Selatan,India, Thailand, Vietnam Utara,Indonesia, Mesir, Yaman,Irak, Nepal, Pakistan,Iran, dan RRC.Konferensi Asia Afrika dibuat karena sebelum perang dunia II, negara-negara dunia ketiga yang berada di kawasan benua Asia dan Afrika umumnya adalah daerah jajahan. Namun setelah berakhirnya perang dunia II pada Agustus 1945, negara-negara dunia ketiga menjadi bangkit dan semakin meningkatkan perjuangan mereka untuk memperoleh kemerdekaan. Hal tersebutlah yang menyebabkan timbulnya konflik dan pergolakan di berbagai tempat seperti konflik di Semenanjung Korea, Vietnam, Palestina, Yaman, Daratan China, Afrika, dan Indonesia. Kondisi keamanan dunia yang masih belum stabil pasca berakhirnya perang dunia kedua tersebut semakin diperparah dengan munculnya perang dingin antara dua blok yang saling berseberangan yaitu Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Sovyet. Kedua kekuatan besar yang saling berlawanan baik secara ideologis maupun kepentingan tersebut terus berlomba-lomba untuk membangun senjata modern, sehingga situasi dunia pada saat itu selalu diliputi oleh kecemasan akan terjadinya perang nuklir.Kondisi tersebutlah yang mendorong negara-negara yang baru merdeka untuk menggalang persatuan dan mencari jalan keluar demi meredakan ketegangan dunia dan memelihara perdamaian.

Isu-isu yang dibahas atau yang dibicarakan pada waktu itu adalah: Usaha untuk meningkatkan kerjasama bidang ekonomi, sosial, budaya, dan HAM. Hak menentukan nasib sendiri. Rasialisme (perbedaan warna kulit). Kerjasama internasional. Masalah pelucutan senjata. Masalah rakyat yang masih terjajah di Afrika Utara. Masalah Irian Barat.

Hasil Konferensi Asia Afrika yang paling penting adalah telah terjadinya suatu kerjasama di antara negara-negara Asia Afrika. Selain itu, pertemuan KAA telah berhasil pula merumuskan sepuluh asas yang tercantum dalam Dasasila Bandung. Dalam Dasasila Bandung, tercermin penghargaan terhadap hak asasi manusia, kedaulatan semua bangsa, dan perdamaian dunia. Dan berikut adalah isi Dasasila Bandung :

Menghormati hak-hak asasi manusia sesuai dengan Piagam PBB. Menghormati kedaulatan wilayah setiap bangsa. Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil. Tidak melakukan campur tangan dalam soal-soal dalam negara lain. Menghormati hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian/secara kolektif. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain. Tidak melakukan agresi terhadap negara lain. Menyelesaikan masalah dengan jalan damai. Memajukan kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

Pengaruh Konferensi Asia Afrika bagi Indonesia dan Dunia Internasional di bidang Politik dan Ekonomi antara lain adalah : Perintis dalam membina solidaritas bangsa-bangsa dan merupakan titik tolak untuk mengakui kenyataan bahwa semua bangsa di dunia harus dapat hidup berdampingan secara damai. Cetusan rasa setia kawan dan kebangsaan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan. Penjelmaan kebangkitan kembali bangsa-bangsa di Asia dan Afrika. Pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa di dunia pada umumnya serta di Asia dan Afrika khususnya. Memberikan pengaruh yang besar terhadap perjuangan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam mencapai kemerdekaannya. Banyak negara-negara Asia-Afrika yang merdeka kemudian masuk menjadi anggota PBB.Selain membawa pengaruh bagi solidaritas dan perjuangan kemerdekaan bangsa di Asia dan Afrika, Konferensi Asia Afrika juga menimbulkan dampak yang penting dalam perkembangan dunia pada umumnya. Pengaruh atau dampak itu, antara lain sebagai berikut. Konferensi Asia Afrika mampu menjadi penengah dua blok yang saling berseteru sehingga dapat mengurangi ketegangan/dtenteakibat Perang Dingin dan mencegah terjadinya perang terbuka. Gagasan Konferensi Asia Afrika berkembang lebih luas lagi dan diwujudkan dalam Gerakan Non Blok. Politik bebas aktif yang dijalankan Indonesia, India, Burma (Myanmar), dan Sri Lanka tampak mulai diikuti oleh negara-negara yang tidak bersedia masuk Blok Timur ataupun Blok Barat. Belanda cemas dalam menghadapi kelompok Asia Afrika di PBB sebab dalam Sidang Umum PBB, kelompok tersebut mendukung tuntutan Indonesia atas kembalinya Irian Barat ke pangkuan RI. Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan diskriminasi ras di negaranya.Konferensi Asia Afrika dan pengaruhnya terhadap solidaritas antarbangsa tidak hanya berdampak pada negara-negara di Asia dan Afrika, tetapi juga bergema ke seluruh dunia.

Konferensi Asia Afrika tahun 2015:

Dalam Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika dan Peringatan ke-10 Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP), Pemerintah Republik Indonesia akan menjadi tuan rumah serangkaian acara tingkat tinggi dengan tema "Penguatan Kerja sama Selatan-Selatan dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan dan Perdamaian Dunia" di Jakarta dan Bandung pada 1924 April 2015. Sebanyak 109 negara Asia dan Afrika, 16 negara pengamat dan 25 organisasi internasional diundang untuk berpartisipasi dalam acara penting ini.Forum ini bertujuan untuk menjembatani negara-negara Asia dan Afrika dalam mengejar kemitraan yang lebih kuat dan sarana berbagi pengalaman dalam meningkatkan pembangunan ekonomi kedua kawasan. Forum ini juga menjadi kesempatan untuk membahas solusi dan cara mengatasi tantangan bersama melalui penguatan kerja sama Selatan-Selatan.Rangkaian pertemuan ini akan diawali dengan pertemuan tingkat pejabat tinggi (Senior Official Meeting) pada tanggal 19 April 2015, diikuti oleh pertemuan tingkat menteri (Ministerial Meeting) pada 20 April dan pertemuan tingkat kepala negara (Leaders Meeting) pada 2223 April 2015. Selain itu, Asia-Africa Business Summit akan diselenggarakan pada 2122 April di Jakarta sebagai acara pendamping. Peringatan KAA yang ke-60 akan diselenggarakan di Bandung pada tanggal 24 April 2015.Konferensi Asia Afrika 2015 bertujuan untuk menyimpulkan tiga dokumen keluaran yaitu Bandung Message, dokumen tentang penghidupan kembali NAASP, dan deklarasi mengenai dukungan negara-negara Asia-Afrika untuk Palestina.BANDUNG, KOMPAS.com Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, pada 24 April 2014 mendatang, salah satunya membahas masalah keadilan dan keseimbangan global, terutama negara-negara yang ada di Benua Asia dan Afrika.

Hal ini untuk menyikapi fenomena yang saat ini terjadi, seperti soal perebutan lahan perbatasan, paham radikalisme, persaingan ekonomi, dan konflik-konflik lainnya.

"Saya kira persoalan kawasan, persoalan di Asia Afrika, akhir-akhir ini memang memerlukan sebuah perhatian khusus karena kita memang menginginkan sebuah keseimbangan global, memerlukan sebuah keadilan global. Itu akan dibahas pada saat pertemuan (dengan para kepala negara dan delegasi). Seperti apa detailnya kita lihat saja nanti," kata Jokowi di Bandung, Kamis (16/4/2015).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari Kamis (23/4) malam secara resmi menutup peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan Konferensi Asia Afrika kali ini telah menghasilkan 3 dokumen yaitu pesan Bandung 2015, Deklarasi penguatan kemitraan strategis Asia dan Afrika dan Deklarasi kemerdekaan Palestina.Pesan Bandung berisi target-target yang harus dicapai serta rencana kerjasama yang akan dijalin negara Asia Afrika, mulai dari isu demokrasi, HAM, pemerintahan, sampai reformasi PBB. Konferensi Asia Afrika lanjut Jokowi juga mendorong tercapainya kerjasama yang saling menguntungkan agar dapat menjembatani kesenjangan pembangunan di kawasan dan merealisasikan kemerdekaan Palestina.Konferensi tersebut tambahnya juga berhasil menyusun kerangka operasional mekanisme pemantauan atas implementasi tiga dokumen tersebut. Para Menteri Luar Negeri kata Jokowi diminta untuk melakukan pertemuan dua tahun sekali disela-sela sidang umum PBB untuk membahas perkembangan hasil konferensi Asia Afrika 2015 di Jakarta.Negara-negara Konferensi Asia Afrika lanjut Jokowi juga sepakat dan siap membantu Palestina dalam pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia dan kelembagaan bagi Palestina.Pentingnya penguatan kerjasama selatan-selatan melalui inisiatif dan program pengembangan kapasitas kerjasama teknis. Negara-negara di sekitar ekuator mempunyai peran sentral untuk memperkuat kerjasama ini. Tentu saja Palestina memperoleh perhatian khusus selain adopsinya deklarasi khusus mengenai Palestina dan dukungan peserta bagi kemerdekaan Palestina, kata Jokowi.Lebih lanjut Jokowi mengatakan sidang konferensi Asia Afrika juga sepakat menetapkan 24 April sebagai hari Asia Afrika dan menetapkan Bandung sebagai ibukota solidaritas Asia Afrika.Sidang di Konferensi Asia Afrika tambah Jokowi telah mengirimkan pesan kepada dunia bahwa kondisi kehidupan dunia masih tidak seimbang dan jauh dari keadilan dan perdamaian.Dalam rangka peringatan 60 tahun KAA, faktor hubungan antar masyarakat, hubungan antar pelaku bisnis dan upaya kerjasama budaya akan lebih terlihat, papar Jokowi.Presiden Jokowi mengatakan para peserta Konferensi Asia Afrika juga mendukung berdirinya Asia Afrika Center di Indonesia.Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Asia Afrika Center atau pusat kajian kerja sama negara-negara Asia dan Afrika akan memberikan banyak potensi baik, khususnya dalam melakukan evaluasi hubungan bilateral maupun multilateral yang terjalin antara negara-negara pesertanya.Dia mengatakan, negara-negara yang turut serta dalam Konferensi Asia Afrika bisa menjadikan pusat kajian ini sebagai wadah bertukar informasi serta tempat diskusi untuk mengulas kerja sama terkait potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, sosial maupun teknologi unggulan di berbagai sektor.Dari informasi itu tambahnya setiap pemerintah negara anggota akan memiliki pegangan jelas terkait keputusan kerja sama yang akan dijalankan, sehingga diharapkan keuntungannya dapat dirasakan kedua belah pihak.Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dalam pidato penutupnya menyoroti pentingnya kerjasama yang telah digagas sejak 1955 oleh negara-negara Asia Afrika.Konferensi Asia Afrika ini akan menjadi sejarah bagi kita. Dan orang-orang akan mendapatkan semangat Bandung seperti di tahun 1955, ujar Mugabe.Dalam pembukaan konferensi Asia Afrika, Mugabe mengatakan menilai negara-negara di Asia dan Afrika telah menderita ketertinggalan dari negara-negara Barat karena penjajahan di masa lalu. Ia mengakui bahwa negara-negara Asia telah mampu berkembang lebih baik dari negara-negara Afrika setelah melewati masa penjajahan.Presiden Mugabe menyayangkan sistem yang ada di dalam PBB yang tidak melihat suara negara-negara di Asia Afrika. Menurutnya, sistem PBB tidak berlaku adil kepada semua negara-negara anggotanya, dengan mendahulukan suara dari negara-negara anggota permanen Dewan Keamanan (DK PBB).Delegasi peserta Konferesi Asia Afrika (KAA) akan melanjutkan peringatan 60 tahun di Bandung hari ini, Jumat (24/4)