buku procedings konferensi nasional ke-2

26
UNIVERSITAS MUHAMIIADIYAH PAW SULAWESI TENGAN 2015 M/1431 H Volume 1 BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2 ASOSIASI PROGRAM PASCASARJANA PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH (APPPTM)

Upload: others

Post on 04-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

UNIVERSITAS MUHAMIIADIYAH PAW SULAWESI TENGAN 2015 M/1431 H

Volume

1

BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

ASOSIASI PROGRAM PASCASARJANA PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH

(APPPTM)

Page 2: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU SULAWESI TENGAH

2015 M/1436 H

. '

BUKU PROSIDING KONFERENSI NASIONAL KE-2

ASOSIASI PROGRAM PASCASARJANA PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH (APPPTM)

JUM'AT-AHAD, 8-10 MEI 2015

. . .

Page 3: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

Direrbirkan oleh:

Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)

Cetakan Perrarna, 20 15 Di Cecak di Yogyakarca

Cover & Layout: Komar Yusuf

Prof. Khudzaifah Dimyaci Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc. Dr. M. Nurul Yamin Dr. Sudarno Shobron

Editor:

KONFERENSI NASIONAL KE-2 ASOSIASI PROGRAM PASCASARJANA PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH (APPPTM) Buku Presiding

KONFERENSI NASIONAL.KE-2 Oleh: Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)

Volume I, xiv + 1-948 halaman, 170 x 250 mm

ISBN: 602199224-7

Page 4: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

iii Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)

Prof. Dr. Khuzaifah Dirnyati, M.Hum Kerua Asosiasi Pascasatjana

Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia

Yogyakarta, 14 September 2015

Buku ini merupakan hasil penelitian dari mahasiswa clan dosen program pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia yang diselenggarakan di Palu, Sulawesi Tengah pada tanggal 8 - 10 Mei 2015 . Hasil penelitian mahasiswa clan dosen berasal dari berbagai bidang ilmu: ilmu pendidikan, ilmu teknik, ilmu administrasi publik, ilmu politik, ilmu psikologi, ilmu farmasi clan lain sebagainya.

Dengan terbitnya buku ini diharapkan dapat menjadi cemun dari tahapan penting dari penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Asosiasi Pengelola Program Pascasarjana mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama editor yang telah meluangkan waktunya untuk mereview clan mengedit buku sehingga dapat ditampilkan dalam bantu buku baik hard book maupun e- book. Harapan kami, sebagai pengelola pascatjana dapat secara terus menerus meningkatkan suasana clan kualitas akademik program Pascasatjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia.

Sebagai sebuah produk hasil penelitian, kami mengharapkan buku ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti-peneliti sejenis baik di dalam negeri maupun di luar negeri dalam bentuk jumlah sitasi yang meningkat. Dengan semakin meningkatnya jumlah sitasi, maka semakin penting penelitian tersebut,

Segala kekurangan dapat disampaikan kepada kami.

Kata Pengantar

Page 5: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Motivasi Belajar dan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas VI SD Negeri I Karangreja Kabupaten Purbalingga Dasiman - 95

Pendidikan Keluarga Muslim Minoritas - 67 Yusron Masdaki ~67

Peran Spiricualitas Dalam Kinerja Guru Di Lembaga Pendidikan Muhammadiyah fmron - 45

Model Penjaminan Mucu Pembdajaran Pada Perguruan Tinggi Muhammadiyah Eko Supriyanto - 43

Evaluasi Program Wajib Belajar 9 Tahun pada Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta (Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Dasar Muhammadiyah di Kora Yogyakarta) Iyan Fathul Khoeriyah dan Achmad Nurmandi - 4 l

Pendidik Berkepribadian Rahmahdalam Al-Qur'an, Telaah Psikologis Dalarn Ayat-Ayat Rahmah Idi Warsah - 15

Perbedaan Kemampuan Kognitif Siswa dengan Penerapan Pendekatan Saintifik dan Problem Based Learning di Madrasah Aliyah Negeri I Model Bengkulu. Neni Mumiati - 13

Chapter 1. Pendidikan ': 1 Sikap Guru Bahasa Indonesia Terhadap Musyawarah Guru Mata Pelajaran (Mgmp) Suwartono - 3

Daftar Isi

Page 6: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

Kererkairan Akhlak Dan Kemampuan Berpikir Matematis Siswa SMP Dalam Pendidikan Berbasis Budaya Islam Akhmad]azuli - 211

Konsep Diri dan Religiusitas ·Remaja Yatim: Studi Kasus Remaja Yatim di Kabupaten Magelang Syahrul dan Arif Budi Rabarjo - 191

Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kurikulum 2013 Berbasis Lesson Study di SMP - 179 Sutama, Sabar Narimo, dan Samino - 179

Bahan Ajar Berbasis Multimedia Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk Siswa Cerdas Istimewa Sujinah - 159

Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) Dan Kecerdasan Spiritual (SQ) Dosen cerhadap Motivasi Belajar Mahasiswa dengan Kornperensi Dosen sebagai Variabel Moderator di Fakultas Tarbiyah WN Syekh Nurjati Cirebon - 139 Etty Ratnawati - 139

Iman Sebagai Basis Penguatan Pendidikan Muhammadiyah - 119 Muhammad Anis ~ 119

Konferensi Noslonol Ke-2, Unlversitas Muhommodiyah Palu Sulawesi Tengoh, Jum'ot-Ahod, 8-10 Mel 2015 M/1436 H

vi

Page 7: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

157 Asosiasi Pragram Pascasarjona Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)

Pengondisian pemilihan bahan ajar yang selama ini berlangsung kurang mendukung pencapaian

Guru tidak selalu melakukan pemilihan bahan ajar untuk rnata pelajaran yang diajarkan, Mereka sering mengambil langsung eeks yang ada untuk diajarkan baik dalam wujud worksheet, buku, maupun supplemen bahan ajar yang bisa diakses, demikian juga jenis tugas yang akan diberikan kepada siswa (jackson, 2011: 41). Kondisi kebiasaan pemilihan bahan ajar oleh guru yang demikian tidak hanya berbahaya bagi gagalnya pencapaian kornperensi retapi juga dapat terjebak pada polarisasi penetapan bahan ajar yang tidak akademis.

Latar Belakang

. Kata kunci: bahan ajar berbasis multimedia, diftrensiasi,

terualidasi.

berbasis multimedia mata pelajaran bahasa -Indonesia yang memenubi target kompetensi unruk siswa cerdas istimewa yakni target pembekalan pengetahuan, bermuatan pemecaban masalah, dan bermuatan target penciptaan yang

Sujinah*

ABSTRAK Peserta didik cerdas istimeu/a (Cl) memiliki perbedaan (individual dijferencies) dengan siswa reguler dalam gaya be/ajar. minat, serta kemampuan. Peserta didik CI bi/a tidak disediakan layanan pembelajaran diferensiasi akan mengalami berkemampuan di bawah kemampuan yang sebenarnya (underachievement). Oleh karma itu penyediaan baban pembelajaran yang sesuai menjadi keniscayaan. Bahan ajar berbnsis multimedia yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan baban ajar yang terdiri atas teks, bagan, audio, dan video. Baban ajar ini disusun berdasarkan kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII dengan topik Teks Laporan Hasil Obseruasi dan dikembangkan dengan menggunakan silabus dalam Permen no 57 Tabun 2014 dan media pembelajaran Kemendikbud 2014. Tujuan penelitian (I) mengembangkan bnhan ajar berbasis multimedia melalui kurikulum diferensiasi sisu/a cerdas istimeura mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP dan (2) menguji kevalidiras bahan ajar tersebut. Penelitian pengembangan ini menggunakan pendekatan ISO/ !EC TR 19796-1 :2005, dengan teknik pengumpulan data angket dan penganalisisan dengan deskriftif kualitatif. Hasi! yang dicapai dalam penelitian ini berupa bahan ajar

• Dr. Sujinah, MPd. Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surabaya. E-Mail: sujijanuari30@gmaiJ com

BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SISWA CERDAS ISTIMEWA

Page 8: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

Konferensi Nasional Ke-2, Unlversltos Muhommadlyoh Palu Sulawesi Tengah, Jum'ot-Ahod, 8-10Mei 2015 M/1436 H

158

Berdasarkan pada kekhususan tun- tutan bahan ajar yang diterapkan pada siswa yang memiliki keunggulan dibandingkan siswa regular ini maka pengembangan bahan ajar yang disesuaikan dengan karakter siswa menjadi keharusan bukan hanya dalam level kesulieannya tetapi juga formatnya. Oalam kajian ini pengembangan bahan ajar yang clipilih dibaeasi dalam mata pelajaran bahasa In- donesia dan diforrnar dalam bencuk multimedia. Tujuan pokok dari pengembangan bahan ajar adalah untuk mendaparkan desain bahan ajar yang mampu meningkatkan retensi maea pelajaran bahasa Indonesia secara maksimal.

Bahan ajar dalam format multimedia dimaknakan oleh Selwyn (201 1: 7) secara makna reknikal sehingga bahan ajar dalam format multimedia adalah bahan ajar bahasa Indonesia yang dapat digunakan uncuk menghasilkan, memanipulasikan,

eermasuk clalam peneeapan bahan ajar sebab mereka membucuhkan bahan ajar yang menantang, merniliki kemampuan melakukan arnatan terhadap konsep yang lebih kompleks clan bahan yang abscrak clemikian juga adanya minat pada ropik isi pelajaran rertentu. Karena ieu peneeapan bahan ajar bagi siswa yang memiliki karakrer lebih unggul clibandingkan siswa regular perlu rancangan seleksi bahan ajar tersencliri.

target kornperensi (Selwyn, 2011: 4). Sekolah terlanjur menempatkan sumber belajar seperti buku eeks yang mudah diakses serra secara psikologis guru menaruh kepercayaan tinggi pada kevaliclan bahan ajar tersebut sehingga ridak lagi guru melakukan analisis pemilihan isi pelajaran.

Perilaku guru yang dinilai kurang teliri clalam penetapan bahan ajar yang cligunakan untuk meng- hantarkan pencapaian kornperensi sebenarnya berakar dari kebijakan pendidikan nasional yang selama ini bercorak senrralistik, yaitu semua aspek komponen pembelajaran ditenrukan dari pusac, eermasuk dalam pemilihan bahan ajar. Acas dasar iru maka guru rerbiasa langsung menggunakan buku eeks yang ada untuk dijaclikan bahan ajar. Asumsi yang digunakan adalah bahwa apa yang rercantum dalam buku eeks eelah cliseleksi clan clisyahkan oleh pusae.

Perilaku guru yang sedemikian dalam konreks peneeapan bahan ajar, memang dapae dibenarkan apabila peneeapan bahan ajar rersebut clikenakan pada siswa regular yang tidak mempunyai eingkat diferensiasi inscruksional yang rnernbutuhkan pembeclaan layanan pembelajaran akibat karakreristik siswa. Dalam perspekrif Conklin (2007:45) cliregaskan bahwa layanan terhadap siswa CI cliperlukan layanan pembelajaran yang berbeda

Page 9: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

159 Asosiasi Program Pascasarjano Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)

dalam penggunaan teknologi pembeiajaran ridak selalu dapat menghasilkan hasil belajar yang sesuai. Ketidaksesuaian hasil belajar ini karena penggunaan teknologi dalam pembelajaran bermuatan dimensi sosiologis, psikologis, clan instruksional yang harus ditimbang secara proporsional.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Jemes (1997) di sekolah- sekolah di lnggris yang mengikuti program wajib belajar (K 12) menunjukkan hasil bahwa ridak semua penggunaan ceknologi di sekolah mempunyai dampak positif pada pembelajaran. Dalam laporannya, James (1997) mencatar bah wa, penggunaan teknologi dalam ;· belajar seringkali dalam implemenrasinya terjadi konAik antara agenda sosial, aspek budaya dengan kepentingan sekolah sehingga kebijakan teknologi tidak segaris dengan kepentingan sekolah dalarn layanan pendidikan. Dalam kasus pendidikan di Indonesia, seringkali memperliharkan fenorne- na yang sama. Dalam prakcek di sekolah yang menginginkan optimalnya hasil bdajar melalui penggunaan multimedia narnun rernyata alat media yang dikirim ridak sesuai bahkan di daerah rerrentu tidak terdukung dengan peralacan yang ada. Dalam kasus lain rnernperliharkan juga ketersediaan alac nedia sekolah tidak sesuai dengan tunturan karakrer siswa

menyimpan, mengomunikasikan clan mendisimilasikan informasi. Karena itu desain bahan ajar yang dikaji dalam penelitian ini sengaja dirancang sedemikian rupa sehingga difungsikan unruk mengomunikasikan 1s1 mara pelajaran melalui semua alar terima pada siswa baik visual, audio, clan kinestetik serca daya kreativitasnya. Sejak tahun 1980 sampai sekarang ini, desain bahan ajar untuk rnara pelajaran yang diterapkan di sekolah ini ditemparkan dalam benruk teknologi digital seperci computer, maupun aplikasi lainnya, sehingga dalam format yang dikembangkan dalam penelirian akan juga mengambil benruk audio visual yang didigitalkan.

Dorongan ucama dari upaya rnem- format bahan ajar untuk sajian siswa cerdas iscimewa dalam mara pelajaran bahasa Indonesia di SMP ini agar diperoleh format bahan ajar yang sesuai dengan tun tu tan karakrer akademik siswa cerdas isnrnewa sehingga menghasilkan tingkar ketercapaian kornperensi maksimal. Demikian juga diharapkan memenuhi prinsip diferensiasi bahan ajar yang dicuntut oleh Tomlinson (2004) selaku penganjur diferensiasi dalam 'pernbelajaran. Penggunaan kemajuan ceknologi dalam pembelajaran tidak serra merra akan menghasilkan hasil belajar yang maksimal sebab sesungguhnya

Page 10: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

xooferens! Nosional Ke-2, Universitas Muhammadiyah Palu Su/owes/ Tengah, Jum'at-Ahad, 8-10 Mel 2015 M/1436 H

160

(2006: 226), disimpulkan memang ada yang mengharuskan hadir teknologi dalam bahan ajar namun adapula hanya sebacas suplemen yang tidak diterminan.

Persoalan yang muncul di kemudian hari adalah apakah kehadiran siswa yang memiliki keunggulan akademik sebagai siswa cerdas isnmewa mampu uncuk disediakan perangkac bahan __ ajar yang berdemensi multimedia? Persoalan ini menjadi penting karena fakcor decerminan teknologi yang digunakan untuk mengemas bahan ajar relah juga dilakukan rekonscruksi untuk diadaptasikan dengan keunikan akademik siswa cerdas istimewa. Dari pengalaman yang terjadi di Amerika sebagaimana dilaporkan oleh Deparcemen Pendidikan USA (2009) menunjukkan bahwa inovasi pendidikan seperti halnya pengemasan bahan ajar ataupun program layanan pendidikan (after school program) akan menjadi aset utarna pendidikan apabila dirancang dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa. K.ajian ini memperlihatkan bahwa program inovasi pendidikan mampu mengurangi penyimpangan yang cidak diinginkan (Incarose, 20 l 0: 325). Urgensi perancangan bahan ajar bagi siswa cerdas istimewa sebenarnya bukan sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan barat, sebab dala.m dunia pendidikan barar sudah muncul kesadaran adanya

Kegagalam penggunaan ceknologi dalam pembelajaran cermasuk di dalamnya penyusunan bahan ajar adalah menjadikan keridakefisienan sehingga individu siswa harus melakukan langkah yang tidak ekonomis dalam belajar karena penggunaan ceknologi ditempackan sebagai asesoris. Percentangan penggunaan teknologi dalam pengemasan bahan ajar muncul ancara state of art clan state of the actual. Penencangan 1111 akan menempatkan penggunaan tekno- logi sebagai sebacas asesori atau sebagai penunjang yang oleh Bassett

bahkan tidak paralel dengan runrutan bahan ajar.

Menyiasati fenomena demikian memang diharuskan adanya analisis kritis yang komprehensif yang lebih memfokus pada keunikan siswa sehingga penyediaan multimedia yang digunakan untuk mengemas bahan ajar dapat digu_nakan secara tepat. Dalam penerapan teknologi pembelajaran khususnya dalam pengemasan bahan ajar diperlukan adanya analisis clan pertimbangan mendalam. Ada sejumlah penimbangan yang dikemukakan oleh James (1997: 112), rerkait dengan pengemasan bahan ajar yang menggunakan teknologi yaitu individual siswa, resistensi dalam mikro polirik dalam kelas, clan jaringan yang tersedia terutama pada pernbentukan jaringan sosial dalam kelas.

Page 11: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

161 Asosiosi Progrom Poscosorjono Pergurvon Tinggi Muhommodiyoh (APPPTM)

res yang dilakukan oleh psikolog. Berdasarkan spesifikasi keunggulan itu memerlukan kemasan bahan ajar yang khusus.

Hadirnya pengembangan bahan ajar yang berdiferensiasi sebe- narnya bukan sekedar unruk me- ngernbangkan keterampilan secara cepar :: dan pengembangan lebih awal tetapi yang terpenring adalah menyediakan sarana pembelajaran yang mampu memberikan ling- kungan yang kondusif untuk tumbuhnya kreativitas clan pro- duktivtas siswa (Smurney, 2000: 2). Akibat dari tujuan mewujudkan hasil belajar yang produkrif clan terciptanya situasi belajar yang kondusif maka kelas harus dikreasikan pembelajarannya de- ngan bahan ajar yang diferensiasi yang khusus unruk bahan ajar harus berkarakrer ernpat jenis.

Menurur Tomlinson (2004: 41) terdapat empat karakter bahan ajar y_ang harus disediakan bagi siswa " cerdas rsnrnewa apabila diharapkan akan muncul kondisi kelas yang mendorong kreativiras clan produktivitas siswa, yaitu bahan ajar merupakan konsep yang mempunyai sifat mendorong keinginrahuan siswa sehingga setiap siswa cerdas istimewa terdorong untuk mengeksplorasi dan menerapkannya. Kedua, bahan ajar harus dilengkapi dengan asesmen yang ongoing unruk mengetahui kesiapan dan pertumbuhannya.

diferensiasl kluster siswa yang memang mempunyai kelebihan yang harus dilayani secara tersendiri. Dari laporan Marland 1971 menegaskan bahwa dalam dunia pendidikan di Amerika relah terjadi malprakrek yang berakibar hilangnya peluang belajar bagi sejumlah siswa yang dikaregorikan sebagai siswa unggul karena perangkar pembelajaran yang disediakan disamakan dengan siswa biasa/regular. Berdasarkan pada laporan itu maka dikemaslah perangkar bahan ajar khusus melalui pengembangan layanan pendidikan yang dikelola oleh Joseph Renzulli

Perancangan bahan ajar melalui penerapan prinsip diferensiasi melalui penelirian ini merniliki maksud yang sarna dengan apa yang ditempuh Marland sebagai upaya memelihara layanan pendidikan bagi siswa yang dikaregorikan sebagai siswa cerdas iscimewa agar Indonesia ridak kehilangan aset siswa unggul yang jumlahnya hanya 2.13%. Pemihakan ini menJadi sangat pencing karena ternyara di SMP Negeri I di Surabaya secara aktual ditemukan siswa dengan karegori siswa cerdas rsnrnewa namun belum mendaparkan layanan pendidikan yang sesuai. Secara empirik siswa SMP Negeri I Surabaya mempunyai karakrer gifted (cerdas istimewa) seperti merniliki bakat isrrmewa, kemampuan akademikkhusus, berkaregori kreatif produkrif yang dibukrikan dengan

Page 12: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

Konferensi Nosionol Ke-2, Unlversitos Muhommodiyoh Palu Sulawesi Tengoh, Jum'ot-Ahod, 8-10 Mei 2015 M/1436 H

162

Penelitian pengembangan ini menggunakan pendekaran ISO/ IEC TR 19796-1: 2005 ten tang Pengembangan Sistem e-Pembelajaran. Pengembangan dilaksanakan dengan langkah-langkah yang diigambarkan sebagai berikut.

Dalam tahap proses pemodelan yang dikembangkan dalam penelitian ini menuruc Pawlowski (2007: 7) bahwa penelician untuk mengarah pada produk harus mengawali dengan analisis kebutuhan. Oleh karena iru uncuk menghasilkan bahan ajar yang berbasis multimedia dalam mata pelajacan bahasa Indonesia, peneliti juga melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebucuhan sebagai langkah pencing karena selama ini banyak kendala memformulasikan produk karena tidak mengecahui secara utuh apa keburuhan lapangan sehingga implernentasi di lapangan banyak hambatan (Reralis, 2003: 62). Mendasarkan target penelitian yang dicapai maka tidak semua tahapan dirempuh sebab tujuan utama hanya

METODE PENELITIAN

opportunities to express their own creativity so chat it will grow and develop.

Berdasarkan karakrer yang khas rersebut tidak mungkin bahan ajar disiapkan secara regular canpa adanya diferensiasi.

need students 5. Gifted

on to new material Ketiga bahan ajar hams lebih ban yak memberikan peluang kepada siswa cerdas istimewa untuk melakukan pembelajaran secara independen baik dalam kelompok maupun individual, bahan ajar yang bercorak PBL maupun projek lebih disarankan. Keempat, bahan ajar mengarah pada ritik akhir yairu munculnya produk.

Tomlinson menegaskan bahwa penetapan bah an ajar bagi siswa cerdas iscimewa memang memerlukan perancangan khusus agar sesuai dengan karakcer siswa dan karakter belajarnya. Berikut ini beberapa karakcer belajar siswa cerdas iscimewa yang diiventarisasi sebagai acuan keharusan merancang bahan ajar yang diferensiasi.

1. Gifted children learn new information in shorter time frames and tend co remember what was caught better than the average students.

2. The gifted students can observe concepts and ideas at more complex and abstract levels than most children their age.

3. At times gifted students learn not to be so gifted when they quickly discover that being gifted only call for additional work.

4. Gifted children have a passionate interest in selected topics and desire co spend large amount of time on the topic before moving

Page 13: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

163 Asosiosi Program Poscosorjono Pergurvon Tinggi Muhommodiyoh (APPPTM)

terutama sumber daya guru pengajar sekaligus target produk dari bahasan ajar yang akan dirancang.

Kegiatan dalam tahapan ketiga yaitu perancangan dan pernbentukan desain awal. Sesuai dengan tahapan yang ada, peneliti melakukan penyesuaian level KD mara pelajaran bahasa Indonesia semester VII dengan melakukan eskalasi KD, berdasarkan eskalasi yang diterapkan melalui taksonomi Vargas maka segera dilakukan penemuan materi yang sesuai dengan tunruran KO yang relah mengalami eskalasi. Dalam kegiaran tahapan keriga ini dilakukan pemetaan bahan ajar ti"nruk diperoleh irisan bahan ajar· ~iliasa Indonesia yang akan divisualkan, bagian mana yang diaudiokan sehingga diternukan concept for media and interaction desain. Serelah rahapan pemetaan

sampai pada rahapan keernpar, yaitu menghasilkan produk berupa bahan ajar berbasis multimedia, sedangkan irnpelemenrasi yang merupakan rahapan ke lima dan seterusnya dirargerkan pada penelitian selan- jurnya.

Dalarn analisis kebutuhan berusaha menemukan level kemampuan siswa secara akrual sehingga dikerahui tunturan dan kebutuhan bahan ajar yang disiapkan oleh guru. Tindakan yang ditempuh uncuk mengerahui kebucuhan melalui identifikasi pada stakeholder, menafsirkan tuntutan belajar dari siswa CI SMP sebagai bentuk dari analisis kebucuhan (demand analysis). Dalam langkah kedua yaitu analisis kerangka kerja, peneliri melakukan sejumlah anal is is seperci menganalisis konreks eksrernal persekolahan, menganalisis daya dukung sumber

Sumbcr ISO/IEC TR 19796.· l :2005

' .7. EVALUASI/OPTIMASI . • ' 6. PRQSES PEMBELAJARAN ' • · ' , . , 5. IMPLEMENTASI • i . ': ;'i ,, 4. 9EVELOP/PRODUKSI

. , 3. KONSEPSI/DESAIN • ' · , , 2, ANALISISRANGA ~ERJA ' ·

, · · · i. ~NAllSIS KEBUTUHAN . ·

Page 14: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

Konferensi Nasional Ke-2, Universitas Muhommodiyoh Palu Su/owes/ Tengoh, Jum'ot-Ahod, 8-10Mei2015M/1436H

164

perancangan clan kecukupan implemencasi kecukupan rernuan bahan ajar yang diperuncukkan bagi siswa CI. ISO/ IEC ini juga difungsikan sebagai inscrumen uncuk mengernbangkan kualicas dalam bidang penyusunan bahan ajar mulcimedia. Uncuk memenuhi kualitas cersebut !EC berisikan tiga bagian yaitu, a description for quality apparoacb,

yang rnetode

roadmap

Scandar ISO/I EC dikembangkan dalam penelirian ini dijadikan secara konskutif

validasi ke ahli uncuk rnendapatkan masukan. Secara lengkap hasil produk dan rnasukan validasi dari pakar dideskripsikan dalam laporan hasil penelitian.

Prosedur yang dikembangkan dalam rnetode penelitian ini menggunakan produk ISO khusus unruk kelembagaan pendidikan karena munculnya kualicas bahan ajar pada siswa CI merupakan isu pencing, sedangkan kualitas itu sendiri multi konstruks (Decker : 2005). Karena itu penggunaan Scandar ISO/ IEC 19796-1 sebagai pedoman uncuk kasus mata pelajaran bahasa Indonesia dicerapkan dengan melalui adapcasi dan adopsi. Tujuan ucama penggunaan srandar ini adalah peneliti mempresencasikan kualitas adaptasi model (QAM) sebagai konsep penerapan clan penggunaan panduan rnenemukan bahan ajar yang bagus dalam pendidikan siswa CI.

ini dilanjutkan dengan perancangan media yang akan diproduk.

Pernetaan bahan ajar sebagai langkah ketiga bukan hanya menemukan bagian mana bahan ajar yang dirnediakan tetapi juga menempuh penetapan pemilihan rnateri esensial menuju terwujudnya bahan ajar yang menantang yang merupakan persyaratan pokok adanya bahan ajar khusus bagai siswa CI. Mekanisrne yang diternpuh untuk mencmukan mater i ajar esensial menggunakan teknik compacting course yang dikembangkan oleh Renzulli (2007: 87). Tujuan ucama melakukan compacting bahan ajar adalah untuk rnendaparkan bahan final yang dirancang sebelum diproduksi atau dikembangkan

Langkah keempar yang merupakan langkah rerakhir dari kegiatan penelirian ini yaitu produksi bahan ajar bahasa Indonesia untuk siswa CI SMP dengan menggunakan bahan semester VII kurikulum 2013 khususnya Teks Laporan Hasil Observasi. Langkah ini hakikamya adalah merealisasikan tampilan ba- han ajar itu sendiri dalam format multimedia sehingga akan diperoleh bahan ajar tertentu yang dimediakan dengan visual dan bahan ajar lainnya dimediakan dengan audio sehingga tersusun variasi presentasi yang memanfaackan beragam media. Sebagai pertanggungjawaban aka- demik rnaka produk yang dihasilkan langkah keernpar ini juga dilakukan

Page 15: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

165 Asosiosi Program Poscosorjono Perguruon Tinggi Muhommodiyoh (APPPTMJ

Pengernbangan bahan ajar bagi siswa . CI mengikuci pola yang diawal: dengan analisis cerhadap kompecensi inti {KI) dan melakukan need asessment terhadap siswa yang akan menerima menu bahan ajar multimedia yairu siswa CI SMP dengan menggunakan bahan ajar semester VII. Dengan demikian, orienrasi utarna pcngembangan bahan ajar bagi siswa CI adalah kompetensi inti {Kl). Kecenderungan pengem- bangan bahan ajar bagi siswa CI terikar dengan kompetensi inti {KI) yang telah dieskalasikan se- hingga dalam pengembangan bahan ajar khusus untuk siswa CI lebih dahulu dilakukan langkah awal berupa eskalasi kompecensi

Analisis keburuhan meliputi inisiasi pengembangan bahan ajar berbasis multimedia melipuci analisis kurikulum, materi esensi yang dibutuhkan, bentuk bahan ajar

sehingga menghasilkan format susunan bahan ajar bahasa Indonesia SMP yang berbencuk multimedia. Hasil format bahan ajar multimedia rersebut muncul diawali dengan analisis cunrucan keharusan adanya bahan ajar berdiferensiasi unruk menu kelas CI di tingkac SMP yang berbasis kurikulum 2013. Sehingga hasil akhir dari bahan ajar berbasis multimedia dari penelitian ini merupakan adapsi yang celah disesuaikan dengan karakrer siswa CI.

Penelician unruk rnendaparkan hasil berupa pengembangan bahan ajar multimedia dikembangkan melalui langkah-langkah yang diuraikan dalam ISO/IEC 19796-1 2005

Gambar 1: Hubungan dalam model

HASIL DAN PEMBAHASAN dan aplikasi; spesifikasi bahan ajar, sasaran pengembangan bahan ajar, dan deskripsi operasionalnya; serra kendali mutu bahan ajar dan unsur- unsur yang cerkaic.

Adapted Quality Model

requirements adaptation

model

content quality

approaches

quality approaches

Untuk pengembangan model yang merupakan hasil pengembangan bahan ajar untuk siswa CI dalam pelajaran bahasa Indonesia dirernpuh langkah sebagai berikur.

a process model as reference classification, dan reference criteria

for evaluation. Secara hirarkhi tiga bagian iru akan diternpuh untuk menghasilkan bahan ajar yang berdiferensiasi (ISO/IEC.2005).

Page 16: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

Konferensi Nasional Ke-Z, Universitos Muhammadiyah Palu Sulawesi Tengah, Jum'at-Ahad, 8-10 Mel 2015 M/1436 H

166

Target 1

Pengetahuan yairu menguasai fakca

ajar .ma1,1pun kurikulum menjadi sangat penting pengaruhnya cerhadap prestasi siswa. Dalam penelician yang juga dilakukan oleh Pomeram (1999) disimpulkan bahwa fakror penting keberhasilan sekolah dalam mengembangkan presrasi siswa adalah isi bahan ajar yang dimenukan untuk siswa. Level faktor bahan ajar rerhadap keefekrifan sekolah dalam usaha mengembangkan potensi siswa diternparkan pada urutan kedua serelah fakror kepemimpinan se- kolah. Dalam penelirian yang dilakukan oleh Marzano pada aspek yang terkait dengan kurikulum rnenunjukkan bahwa desain ba- han . aja~ merupakan aspek yang langsung berpengaruh pada ke- unggulan akademik siswa clan hal iru dijadikan perhatian pokok di sekolah. Marzano dalam temuannya menernparkan ururan aspek yang berpengaruh pada prestasi sis- wa (1) jaminan clan kelayakan isi rnata pelajaran, (2) wakru, (3) monitoring, tekanan untuk ber- presrasi, kererlibatan orang tua, iklim sekolah, kepemimpinan dan (4) kerjasama (Marzano. 2003).

Bentuk target kompecensi yang tercermin dalam rumusan kom- petensi dasar (KO) yang harus dikuasai siswa CI dijelaskan sebagai berikur. ·.

Modifikasi untuk penyediaan ku- rikulum siswa CJ yang berbasis kurikulum 2013 digunakan teori dari Vargas. Menurut Vargas (2009) rumusan kornpetensi dasar unruk siswa CI harus berrnuaran tiga domain, yakni bermuaran target pembekalan pengecahuan, bermuaran pernecahan masalah, dan bermuacan target penciptaan. Sehingga setiap rumusan kom- perensi dasar untuk CI harus dirinjau apakah celah berrnuaran tiga tuntutan kompetensi tersebur.

Penyediaan bahan ajar secara berkualiras rnenurut hasil penelician Marzano (2000) maupun Scheerens. J. dan Bosker. R. ( 1997) merupakan aspek yang sangac berpengaruh pada peningkaran kualiras akademik siswa. Fokus perhatian pada bahan

dasar (KO) sehingga menjadi KO kurikulum diferensiasi. Kebutuhan untuk dilakukan diferensiasi karena siswa CI adalah siswa yang memiliki keunggulan akademik di atas rerara siswa reguler, sehingga kurikulum 2013 yang reguler harus dieskalasikan. Keharusan ini karena pemberian menu secara reguler akan berisiko siswa CI mengalami underachievement dan gagal akademik (Harpine, 2013:2). Ketersediaan bahan ajar yang menjamin sukses akademik dan memarangkan secara psikologis siswa menjadi tuntutan baru dalam layanan pendidikan (Anthony, 2010: 288).

Page 17: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

167 Asosiosi Program Poscosorjono Perguruon Tinggi Muhommodiyoh (APPPTM}

Dalam arrikel ini hanya disajikan beberapa cuplikan produk bahan ajar berbasis multimedia, karena bentuk seutuhnya dalam bentuk online yang dimuar di share its. Bahan ajar berbasis multimedia anrara lain berbentuk: rulisan/ eeks, bagan, video, clan lagu seperci tampak pada tampilan berikur,

yang lebih dominan rnenenrukan materi esensi. Sebenarnya penenruan rnateri esensi bukan beroriencasi kepenringan guru sehingga guru tidak harus dominan dan menencukan sebab rnateri esensi harus mementingkan kebucuhan siswa mengingat diferensiasi diarahkan pada kepenringan siswa (Tomlinson, 2000:5). Hal ini karena adanya fenomena pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 yang berbasis teks. Teks ini merupakan ha! baru bagi guru bahasa Indonesia. Guru saja harus belajar tenrang rnareri ini apalagi siswa, sehingga materi esensi secara otornatis adalah rnareri yang terdapat di kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia.

Materi esensi yang cerdapac dalam kurikulum 2013 bagi siswa CI Kelas VII dengan topik Teks Laporan Hasil Obseruasi, melipuri konsep eeks laporan hasil observasi, struktur eeks lapotan hasil observasi, ci;i k~hal1asaan teks laporan hasil observasi, contoh teks laporan hasil observasi.

unruk siswa cerdas istimewa yang relah disesuaikan dengan tuntutan kornperensi Vargas, yakni kurikulum siswa CI harus bermuacan target pengerahuan, cargec pemecahan masalah, dan target kreasi, selanjucnya ditenrukan mareri esensi. Penentuan materi esensi yang seharusnya dilakukan oleh guru dan siswa. Penencuan apakah siswa sudah menguasai materi cersebuc atau belurn, dilakukan res. Terapi tidak semata hasil res siswa yang menenrukan karena peran guru sangat menenrukan juga.

Maceri-materi kurikulum 2013 unruk siswa CI, tampaknya guru

2013 kurikulum Berdasarkan

dasar, pnns1p maupun prosedur yang diburuhkan dalam bi dang yang dikerjakan. Pengerahuan adalah tujuan konvergen sebab siswa CI akan merespons dengan cara-cara yang sama.

Target 2

Pemccahan Masalah yairu kererarn- pilan yang diperlukan untuk me- mecahkan masalah. Pemecahan masalah rnelibarkan dua rujuan yaitu konvergen dan tujuan divergen sebagai merode unik.

Target 3

Kreasi yaitu kemampuan mem- produksi hasil rertenru. Mengkreasi/ menghasilkan produk rujuan di- vergen merupakan dasarnya dan keunikan merupakan persyararan.

Page 18: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

Mengamah pepohonan di vv.feo hutan

Sumbeo. Kemdikbud 2014

.. - •• O• . .-..

Homt ) Couis.ts ) M1!.cellaneous ) BMI ) Clnta Ungkungan - Pettemoan I ) Men9amat1 peµohonan d1 video huum

' ' .' ·,' 'I ' • ' ,'f 'I lj I' ' '

Bahasa Indonesia Ke las NII : , · · · . · · · ' .1· ~ .1 ! ' ' f I ' I ' ' I ' ' II I ' I ;'

Apersepsl

Home > Courses > Miscellaneous l EIVII ) Cinta Lmgkungan - Pertemuan I ) Aperseps:

Bahasa Indonesia Kelas VII · . . ·, .. ·· · .. ' /'• I ' I ' \ I I I ' I '

t 1 , t , • '

1, , I' 1 ' ' • l I ' , ' I • ' ·, ' ,

Konferensi Nasional Ke-l, Universitas Muhammodiyah Polu Sulawesi Tengah, Jum'ot-Ahad, 8-10 Mei 1015 M/1436 H

168

Page 19: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

169 Asosiosi Program Poscosorjono Perguruon Tinggi Muhommodiyoh (APPPTM)

Kumpull<an dalam satu Ille word.

Setclah mengamari video lagu tentang llngkungan hldup, kerjakan puranyaan benkur:

1. sebutkan gambar keg Iatan apa saja yang kallan llhat pada video lagu lingkungan hidup tee sebut!

2. desknpsikan gamba1·-9ambar keg,atan yang kallan temukan pade pertanvaen no. 11

Tugas untuk Membangun Konteks

ttome > courses I Mlscellan~ous I BIVII ) Clnta llngkungan - Pertemuan I ) Tugas unrul< Membangun Komelu

. . Tugas untuk Membanqun Konteks , .

sada mutanya. Pt1k Lr.ba1 mtngayuh perahunya menuju dua hutu sung111i. Kemudlan, di tengah perjahman, Pak U.bal berubah plklran. la berbdlik rnendayuno ptrdhunya ~nuju des.. hlllr SUJl9al. Ke:Uka la h1mpir umpdl di de.sa hillr sungal, dillhatnya btber'1pa tamu mtnuJu des.a hulu sungal. Tamu {CfStbut mengata.kan bahwa kuba.u yang dhembelih di s1.na sangat kurus. S<ttlt.h mtndengar apa yang disampalkan ta.mu tersebut, Pak Ltbal pun mtngubah h._luan pttahunya me.nuJu dc-sa hulu sungal. Sesamp.alnya di 1epl desa hulu su~ai, para tamu sudah beranjd.k pulang. Pes.ta di una sudah se~sa.t.

Pak Lebai mcm~n1mban9kan untung dan tug, kedua undangan tersebut. Akan tetapr. 1a Udak dapat mengambll kepurusan dengan cepu ipakah la at.an dc1.tang k.e desa hulu sungal c1.tau kt dtta hllir sungat. Kalau la ~rgt kc pesta d1 t.lt:sa hulu sun9a1. 1a akan mend.apat dua kepala kerbau. Kalau 1a pergl h pest• d1 desa h1l11 sun9,11. ia akan n1endc1.pat had1ah satu kepala kerbau yang dimasak dengan enak. Menurut !nf'ormc1.Sl, ma1oak.an orang-orang d1 desa hulu suoga.1 rnJak set.ndk. orang di nu« sungat

Ctrita ini t>erk1sah ttnt:ang seorang guru agama yang bem•m• tebar, LAkl-lllci ya.ng sering dipanggil Pak Leb,al mi hldup CSI sebuan dtsa di Sumate,a Sarac. Ocsa llu terletak di tepl sungal. Pad1 suatu harl I.a mendepat undan9an pcsta darl dua orang kaya yang tlnggal di desa-desa tetanqga. Pesta tencbut dladak.an pad11 hart dan waktu yano btrso.maan.

Cerita Rakyat "Lebai Malang"

H<'me ) courses > Mfsce.ilan~ou\ ) BMI ) Clnta Ungk.ungan - Pertemuan IV ) Centa Rakyat "lebai Malang"'

,1, ' r ' •I' ,' ' I ' l • \ •. \ • .. . \•

Bahasa lndonesla Kelas VII .. · · I I ' I • I ~

Page 20: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

Konferensi Nasional Ke-2, Universiras Muhammadiyah Palu Sulawesi Tengah, lum'at-Ahad, 8-lO Mei 2015 M/1436 H

170

l.mgk11ngm1 hidup yang ttrp~lihura dapat meu;damtJtka,.~h,bl~J manusia karcna keselmba11ga,mya 1ctjaga.

Kata berunbuhao, , yakn1 ka.ta dasar yang sud.ah me.ndapat aw-alan (prtfik.s,. akhtran (sufiksJ, atau s1s,pan (lnMc.s,.

IS'o. P,o,.. Pcmbffltukan K<lompok IC,it• Kdompok K,iia (fnJa) (l'rasa)

I. benda + mali btnJomatl

z, makhluK + hidup mokhluk hidup r-- -

J. lingkung.1n .., h.ldup lmgkungan hldup

2. ~rase arau k•lompok kaca adalah gabungan dua kata atau ltblh yang hanya m•ndudukl sacu Jabatan k.llfmac (udak meleblht sacu batas lungs,).

I Pada t,1ng9al 1 I Ft.bruan 2013, J4k4rtll inengalaml banJlr bevar. Of kot» lnlbanya.k I rumah yang rerendam air h1ngga satu st(engah meter.

I. Merujuk ~ata, yakm satu k.ata metujuk pada kata lain yang mempcrllhatk.an kct-er1katannya.

Unsur kebanasaan

Pada tanggal 1 7 Februari 2013, Jakana mengalaml banJlr besar. DI kot« lnl banyak rumah yang rerendam air hlngga satu setengah meter.

I. Merujuk kata, yakni satu kata rnerujuk pada kata lain yang memperllhatkan keterlkatannya.

Unsur kebanasaan

Struktur laporan hasil observasi: Clnta Lingkungan Hidup

I Deskripsi bagian

I Definisi umum

Bagan srrukrur teks laporan hasil observasl

Materi penunjang

Horne ) Courses ) Miscellaneous ) BIVII ) Cima Ungkungan - Pertemuan II ) Materi penunjang

Bahasa Indonesia Kelas VII . '

Deskripsi manfaat

Page 21: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

171 Asosiosi Program Poscosorjono Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)

I. Kapabilitas Siscem

Model penyarnpaian yang digunakan dalam produk penelitian ini berbasis web (web based) baik online maupun offline. Sedangkan target pengguna yakni pendidik clan peserca didik, Pendidik berperan mernberikan bimbingan narnun, pe'.~erta didik tidak memberikan

'·· f.

Prociuk pengembangan bahan ajar berbasis multimedia divalidasi oleh validator di bidang teknologi pendidikan dengan menggunakan format penilaian. Hasil dari kegiacan validasi rersebur, validator memberikan masukan sebagai berikut,

Hasil Validasi Prociuk

.. - Amati gambar dan syair dalarn video tentang llngkungan hidup untuk membangun konteks

0 •........... .,

Home > Courses > Miscellaneous \ BIVII > Clnta lingkungan - Penemuan I ) Lago tenrang Ungkungan Hidup

I I ! I I • 'I I I • I •

Bahasa lndonesla'Kelas VII ' ' I ' I '' '

! I'! ' ',

§d a new d1scussio~

Sarnpatkan Juga hasll slmpulan tentang perbedaan reks laporan has II observes: dengan teks SMtra berdasarkan bentuk.1suuktur tek.s

sampalkan hasll pemahaman tentang bentuk. teb laporan hasH cbservasi

Oalam forum lnl:

Home ) ccmses ) M1sceUdt~s ) BIVII } Cmta L.ingkungan - Pertemuan in ) Forum komunika.s1 · <:r[_----------EaJ(:h forums)

) If 'I I 1, •, , I , l ! , I , •• LI ' 1 I ii ... I I . i I l I ' 1 I • ,.,.,

~flasa Indonesia Kelas VII ·: · . , , , . . ' .'! ·. II' I • ' I L ' • ,1 • ' I. • : ' l' ' '

Page 22: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

Konferensi Nosionol Ke-2, Universitos Muhommodiyoh Polu Sulawesi Tengoh, lum'at-Ahad, 8-10 Mel 2015 M/1436 H

172

Tidak

Tidak

Ada

ulang

3

Peninjauan keburuhan berkelanjuran (Kerersediaan link unruk referensi pendukung yang lebih lengkap) Menyesuaikan kebutuhan dengan peluang pembelajaran yang rersedia Mengidentifikasi pilihan pe~belajaran lebih lanjut

2

secara

URAIAN l KONDISI PILIHAN I Ada-

Tidak Fituc

Tool dan Fitur Pcngcmbangan Professional

Bahan ajar ini dapat diakses melalui PC yang terhubung dengan intranet dan juga melalui internet. Bahan ajar ini belum dilengkapi tool pencarian serta asesmen penilaian diri dan piranti unruk mengakses nilai pesena didik secara mandiri atau penilaian umpan balik automatis (untuk larihan). Sedangkan jenis penilaian cenderung subjekrif

Bahan ajar ini sudah dilengkapi latihan penguasaan pokok bahasan, rerapi belum dilengkapi dengan ketersediaan link untuk referensi pendukung yang lebih lengkap.

Berikur diserrakan instrumen penilaian berupa format penilaian validasi.

mentoring kepada peserta didik yang lain. Di dalam bahan ajar ini dapar direrapkan berbagai metode pembelajaran, misalnya srudi kasus, small group discussion, problem based learning dan sebagainya.

2. Tool dan Fitur

Bahan ajar ini belum dilengkapi dengan manual untuk peserta didik, hal ini dapat disediakan pada rahap berikumya, rerapi rampilan mara pelajaran yang diikuti tampak di halaman depan. Bahan ajar ini memungkinkan rerjadinya kolaborasi dan diskusi, baik antara pendidik dengan peserta didik maupun antara peserra didik dengan peserra didik.

Page 23: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

173 Asosiosi Program Poscosorjono Pergul'IJon Tinggl Muhommodiyoh (APPPTM)

berrnuatan target penciptaan 3. Bisa dioperasikan secara

porrabel, misal dengan Hashdisk. 4. Bisa diakses offiine, namun

terkadang masih loading dalam waktu yang cukup lama

5. Tampilan/perwajahan perlu ditingkatkan kevariasiannya supaya lebih menarik.

6. Ukuran mencapai 800 MB, karena juga memuat engine

Kornentar Validator: I. Bahan ajar berbasis multimedia

rnara pelajaran bahasa Indonesia yang berbentuk modul online yang relah dihasilkan ini:

2. Bahan ajar ini relah memenuhi krireria kornperensi yang harus dicapai oleh siswa CI, yakni target pembekalan pengerahuan, berrnuaran pemecahan masalah, dan

Windows

PILI HAN

• IMS AICC • SCORM • ISO • Yang Lain (

2 Sistern Operasi

Komplian dengan standar Tidak

No URAIAN KONDISI Ada-Tidak Fitur

Tcknologi I Standar yang Oigunakan

Tool dan Fitur Manajemen Test

No Fitur Ada-Tidak 1.r:11 PILI HAN

Batas waktu Ada

2 Pengacakan soal Ada

3 Pengacakan jawaban Ada

4 Batas pengerjaan yang Ada diijinkan

5 Res pons Ada

6 Umpanbalik Ada

7 Penilaian Ada

8 Kunci dan Tidak Pcmbahasan

9 Pembagian tingkat Tidak kesulitan soal

Page 24: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

Konferensi Nosionol Ke-2, Universitas Muhammadiyah Palu Sulawesi Tengah, Jum'at-Ahad, /J.10 Mei 2015 M/1436 H

°174

Daftar Pustaka Anthony, Durlak J. 2010.

"Developing and Improving After School Program to Enchance youth's Growth and Adjustment: A Special Issue". American journal of Community Psychology. 45.

Bassett, Charles. 2006. Culture studies and new media Edinburgh: Universiry Press

Conklin, Wendy. 2007. Differentiating the Curriculum for Gifted Learners, Practical Strategies for Successful classrooms. California: Shell Education.

Decker, Ehlers U. 2005. Use and Distribution of quality approaches in European e-learning. Thessalonika, Greece: CEDEFOP.

Harpine, Elaine Clanton. 2013.

tingkar rerensi pada siswa sebagai basil belajar menjadi tinggi. Dernikian pula diharapkan dengan format multimedia dapat memenuhi semua sensori penerimaan stimulus dari bahan ajar yang dirancang.

Perancangan bahan ajar multimedia yang ditempuh melalui mekanisme akademik dan mecodologis melalui penerapan ISO/IEC. 1976-1 2005 diinginkan dalam produknya dapar sesuai clan menjadi sarana untuk peningkaran basil belajar siswa CI dan mengondusifkan terciptanya suasana pembelajar produktif

Penyusunan bahan ajar yang bercorak multimedia bagi siswa cerdas istimewa ridak bisa langsung diadopsi dari kurikulum 2013 apa adanya tetapi memerlukan penyesuaian dalam dua hal yaitu melakukan eskalasi dalam kerangka menyesuaikan ringkar kornpleksiras bahan ajar agar sesuai dengan karakter siswa CI supaya tidak menimbulkan underachievement, yang kedua menemukan mareri esensial agar muncul rnareri ajar yang menantang.

Susunan bahan ajar multimedia dapar dicapai dengan lebih dahulu memetakan bahan ajar unruk menyeleksi bahan ajar yang divideokan, diaudiokan, clan dideskripsikan secara grafis. Keragaman ini dicapai agar semakin

SIMPULAN

moodle portabel

7. Sudah rerdapar alat evaluasi proses, namun evaluasi akhir belum ada.

8. Tidak independen, hanya bisa diakses dengan sistern moodle.

9. Bahan ajar ini tersimpan di share ics sehingga dapar bertahan dalam waktu yang lama.

Hasil validasi ahli ini akan dipergunakan untuk memperbaiki produk pengembangan bahan ajar berbasis multimedia mata pelajara.n bahasa Indonesia semester VII pokok bahasan Teks Hasil Obseruasi.

Page 25: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

175 A5osiosi Program Poscosorjono Perguruon Tinggi Muhommodiyoh (APPPTM)

Retalis, Kafalas, R.. 2003. Quality Assurance procedures and e-ODL . Proceedings of the Internacional Conference on Network University and

kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah menengah Pertamal Madrasab Tsanatoiyab. Jakarta.

Kemencerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Media Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta.

Marzano, J. Robert. 2003. What Works in School, Translating Research into Action. Alexandria. ASCD

Selwyn, Neil. 2011. Schools and Schooling in the Digital Age. New York: Routledge.

Pawlowski, Jan. M. 2007. The Quality Adaptation Model· Adaptation and Adoption of the Quality Standard ISO/ I EC 19796-1 for Learning

Education and Training. Essen, Germany: lsnritute for Computer Science and Business Info System

Pomeranc, Sammons. 1999. School Effectiveness: Coming of age in the Twenty first century. Lisse: Swets and Zeidinger.

Renzulli, Joseph S .. 2007. Enriching 'Curriculum for All Students. Thousand Oaks. CA: Corwin Press

James. 1997. Tangled up in school: Politic, space, bodies and signs in the Educational process. London: Routledge

Vargas, Julie. 2009. Babauior Analysis for Effective Teaching. New York: Routledge.

Kemencerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Peraturan M enteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 81 A Tabun 2013 ten tang Implementasi Kurikulum. Jakarta.

Kemencerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan

After School Prevention Program for At Risk Students, Promoting Engagement and Academic Success. New York: Springer

Inca rose, Shernoff I. 2010. "Engagement in the after program as a predictor of social competence and academic performance". American Journal of community psychology, 45

Incernarional Organization for Standardization/Internacional Eleccrocechnical Commision. 2005. ISOIIEC TR 19796- 1:2005. lnformation technology- learning, education and training- quality management, Assurance and Metrics- Part 1: General Approach. Internacional Organ ization for Standardization.

Page 26: BUKU PROCEDINGS KONFERENSI NASIONAL KE-2

Konfetensi Nasional Ke-1, Universitru Muhammadiyah Palu SulaweSi Tengah, Jum'at-Ahad, 8-10 Mel 1015 M/1436 H

176

£-learning. Valencia: Spain.

Jackson, Robyn R. 2011. How to Plan Rigorous Instruction, Mastering The Principles of Great Teaching. Alexandria: ASCD.

Bosker, R dan Scheerens. J. 1997. The Foundations of Educational Effectiveness. New York: Elsevier. .

Smutney, Jeane .F. 2000. Teaching young gifted children in the regular classroom. Virginia: Eric Clearringhouse

Tomlinson, Carlos A. 2000. Leadership for Differentiating School and Classrooms. Alexandria, Virginia: ASCD.

Tomlinson, Carlos A.. 2004. Differentiation for gifted and talented students. Thousand Oaks. California: Corwin Press