formula shampo krim

31
II. Rancangan Formula Na lauril sulfat 17 % Trietanolamin 2,5 % Asam sterat 5 % Vitamin E 0,074 % Cetyl alkohol 3 Metil paraben 0,2 % Propil paraben 0,02 % Menthol 1 % Na.CMC 0,5 % Ekstrak jeruk nipis 5 % Air suling ad 100 ml

Upload: adhy-bahy

Post on 05-Dec-2014

224 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

tekcar

TRANSCRIPT

Page 1: Formula Shampo Krim

II. Rancangan Formula

Na lauril sulfat 17 %

Trietanolamin 2,5 %

Asam sterat 5 %

Vitamin E 0,074 %

Cetyl alkohol 3

Metil paraben 0,2 %

Propil paraben 0,02 %

Menthol 1 %

Na.CMC 0,5 %

Ekstrak jeruk nipis 5 %

Air suling ad 100 ml

Page 2: Formula Shampo Krim

III. Master Formula

Nama produk : Shafa®Shampo

Jumlah produk : 1 botol @100 ml

No. Registrasi : Depkes RI No. POM CD 06020004150

No. Batch : CD 160304

Diproduksi

CONVENT

LABORATORIES

MKS – INA

Shafa®Shampo

Tanggal.Formula10 Januari 2008

Tanggal Produksi Januari 2008

Dibuat olehKelompok 1

Disetujui olehDwi Sosiyawati,

S.Si, Apt

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per Botol Per Batch

LS-01

TA-02

AS-03

VN-04

CA-05

MP-06

PP-07

MT-08

EJ- 09

NC-10

AQ-11

Na. Lauril sulfat

Trietanolamin

Asam stearat

Vitamin E

Cetyl alkohol

Metil paraben

Propil paraben

Menthol

Eks. Jeruk Nipis

Na. CMC

Air suling

Surfaktan

Emulgator

Emulgator

Antioksidan

Emolient

Pengawet

Pengawet

Pengaroma

Zat aktif

Emolient

Pelarut

17 %

2,5 %

5 %

0,074 %

3 %

0,2 %

0,02 %

1 %

5 %

0,5 %

Ad 100 ml

Page 3: Formula Shampo Krim

DASAR FORMULASI

Alasan pemilihan shampo krim :

o Shampo bentuk ini adalah bentuk yang khusus dari kelas “kosmetik”, karena

masyarakat berharap shampo ini menjadi sangat lembut dalam aksinya pada

rambut (Mod. Cosmet : 378).

o Shampo krim dipertimbangkan karena kesalahan estetis yang serius jika

shampo cair mulai berkabut setelah penyimpanan yang lama serta

pendinginan yang kuat (Jellineck : 254).

o Shampoo krim mempunyai keuntungan lain, konsistensi baru dapat dicapai,

viskositas dari shampo cair jernih berkisar dari cairan seperti air sampai sirup

kental, sedangkan shampo krim cair / padat dapat diatur sehingga tidak

mengalir atau tidak terlalu kental tetapi dapat dengan mudahnya cepat

tercampur dengan air (Jellineck : 254).

Page 4: Formula Shampo Krim

IV. Alasan Penambahan

1. Na Lauril Sulfat

o Deterjen sintetik secara normal diklasifikasikan berdasarkan kealamiahan

gugus hidrofiliknya, adalah anionic yang paling luas digunakan. Bagian

hidrofilik dari surfaktan anionik membawa muatan negatif dalam larutan.

Deterjen umumnya lebih bagus daripada kelas lain dalam hal pembusaan,

pembersihan, dan hasil akhir (BalsamII : 88).

o Asam laurat sebagai contoh sabun yang kehilangan aktivitasnya dalam air

sadah. Akan tetapi, dengan mereduksi asam laurat menjadi lauril alkohol

dan selanjutnya tersulfat. Mengandung Na. lauril sulfat deterjen yang

paling unggul dalam bahan shampo, secara lengkap efektif dengan air

sadah. Banyak shampo tergantung popularitasnya pada kondisi alkil sulfat,

mudah diberi parfum, bebas dari ketengikan / mudah dibilas dari rambut

yang membantu penjualannya di pasaran shampo (Balsam II : 89-90).

o Kebanyakan deterjen sintetik untuk shampo yang paling sering digunakan

adalah garam alkil sulfat terutama Na dan TEA lauril sulfat. Mudah

dibuat, ekonomis, memiliki aksi deterjen yang kuat dan berbusa pada

bagus pada air sadah. Bahan ini memiliki kelarutan yang baik dalam air

yang menghasilkan aksi pada rambut dan membantu pembilasan. Na lauril

sulfat paling sering digunakan pada deterjen sintetik. Kekurangan yang

paling penting dari Na lauril sulfat adalah efek menghilangkan minyak

Page 5: Formula Shampo Krim

dan cenderung mengabsorbsi pada batang rambut yang membuat rambut

terasa kering dan kaku. Efek ini bagaimanapun dapat dikurangi dengan

bahan tambahan yang cocok (Jellineck : 243).

o Konsentrasi Na Lauril sulfat–deterjen dalam shampo pengobatan 9 – 45 %

(Exp : 272).

o Konsentrasi Na. lauril sulfat – shampo krim cair 50% & 49% dalam

contoh formula (Keithler : 201).

o Konsentrasi Na. lauril Sulfat 10% dalam contoh formula (Mod. Cosmet :

303).

o Deterjen yang paling umum digunakan pada shampo krim adalah Na.

lauril sulfat pada bentuk yang sangat berat pada aturan umum shampo

yang dibuat dengan Na. lauril sulfat kadang-kadang mengandung 40%

pasta dan paling umum hingga 50% (Keithler : 195).

2. Trietanolamin (TEA) & Asam Stearat

o TEA membentuk sabun dengan asam lemak bebas. Sabun ini mempunyai

sifat sebagai deterjen dan emulsi sabun ini TEA dengan asam lemak bebas

adalah netral (pH kira-kira 8,0) dan kemudian membentuk efek iritasi pada

kulit. Sabun membentuk emulsi yang sangat stabil dari kebanyakan

minyak,lemak atau lilin untuk pengunaan luar. Konsentrasi biasanya

digunakan untuk pengemulsi 2-5% dari TEA dan 2 - 5 kali banyaknya

asam lemak. Sediaan dibuat dengan sabun TEA cenderung menjadi gelap

Page 6: Formula Shampo Krim

pada penyimpanan. Hindari dari cahaya dan kontak dengan logam dapat

menghilangkan warna (Exp. : 335).

o Banyak shampo didasarkan pada kombinasi sabun dan deterjen sintetik.

Kerugian dalam air sadah dari shampo dapat diatasi dan sifat kosmetik

yang dihasilkan dari shampo yang dimodifikasi dengan kombinasi (Balsam

II : 97).

o Saat TEA direaksikan dengan asam stearat, sabun yang dibentuk akan

bertindak sebagai emulgator o/w yang sangat baik (Presc. : 220).

o TEA stearat umumnya dalam praktek dibentuk selama proses emulsifikasi

dengan menggunakan kesetaraan halus dari TEA dan asam stearat kira-kira

2 bagian asam asam stearat digunakan untuk 1 bagian TEA (Balsam I :

21).

o Asam stearat ditambahkan dengan minyak dan TEA dengan air (Balsam I :

21).

3. Antioksidan (Vitamin E).

o Penyebab ketengikan : Secara kimia, ketengikan adalah degradasai dari

asam lemak dengan BM tinggi dengan oksidasi secara umum dihasilkan

dengan oksigen atmosfir (Jellineck : 125).

o Mekanisme ketengikan: mekanisme dari efek ini dapat dijelaskan mengapa

antioksidan dibutuhkan untuk mencegah oksidasi dari campuran lemak.

Secara teoritis kasus oksidasi dari semua asam lemak tak jenuh dalam

Page 7: Formula Shampo Krim

campuran lemak akan terjadi dalam molekul suatu rantai dari antioksidan

yang akan cukup untuk memutuskan rantai (Jellineck : 127).

o Reaksi oksidasi dapat dihambat dengan bahan berikut (Kenneth : 39) :

(1) Bahan pengkhelat untuk ion logam darireaksi oksidasi molekul besar.

(2) Bahan pereduksi adalah substansi yang dapat mengurangi oksidasi

obat.

(3) Bahan pencegah oksidasi adalah bahan yang lebih cepat dioksidasi

dari bahan yang dilindunginya.

(4) Rantai terminator adalah bahan yang mungkin bereaksi dengan radikal

dalam larutan untuk mengurangi spesies baru, radikal rantai terminal,

yang tidak masuk kembali dalam siklus propagasi radikal. Radikal

baru mungkin stabil secara intrinsic atau dimerisasi membentuk

membentuk molekul yang stabil.

o Kadang-kadang dibutuhkan untuk melindungi shampo dengan

penambahan penstabil yang mana adalah antioksidan, sunscreen, bahan

pensuspensi dan bahan pengontrol pH (Balsam II : 101).

o Vitamin E digunakan sebagai antioksidan (Lachman : 1068)

o Antioksidan biasa digunakan pada konsentrasi yang berkisar dari 0,001 %

- 0,1 % (Lachman : 1066).

Page 8: Formula Shampo Krim

o Pada antioksidan, minyak tidak jernih seperti minyak nabati, menimbulkan

ketengikan dengan bau dan rasa yang tidak menyenankan (Lachman :

1067).

4. Cetyl alkohol

o Kekurangan yang paling penting dari Na lauril sulfat adalah efek

menghilangkan minyak dan cenderung mengabsorbsi pada batang rambut

yang membuat rambut terasa kering dan kaku. Efek ini bagaimanapun

dapat dikurangi dengan bahan tambahan yang cocok (Jellineck : 243)

o Emolien adalah bahan yang digunakan untuk mencegah kekeringan

permukaan sama baiknya untuk perlindungan bagi kulit (Balsam I : 27)

o Cetil alkohol kadang-kadang ditambahkan p[ada shampoo krim,

mempunyai kecenderungan untuk penstabil busa dan mungkin untuk

memperlama busa. Cetil alkohol mungkin ditemukan mempunyai

kecenderungan untuk mengurangi efek kekeringan dari shampoo alkaline

kuat (Keithler : 198)

o Cetil alkohol dalam bagian kira-kira 1% sebagai emolien dan penstabil

(Balsam I : 8)

o Konsentrasi cetyl alkohol sebagai emolient 2 – 5 % (Exp. : 65)

5. Metil paraben & Propil paraben

Page 9: Formula Shampo Krim

o Kombinasi pengawet sering digunakan karena hal tersebut berarti

meningkatkan efektivitas kerja pengawet baik dengan penambahan

spectrum aktivitas atau dengan beberapa sifat sinergis (Lachman : 522).

o Seringkali kombinasi dari dua atau lebih ester asam parahidrokisbenzoat

digunakan untuk mencapai efek antimikroba yang dikehendaki sebagai

contoh asam metil dan propil hidroksibenzoat seringkali digunakan

bersama dalam perbandingan 10:1. Penggunaan lebih dari 1 ester

memungkinkan konsentrasi pengawet total lebih tinggi karena kelarutan

bebas masing-masing bertindak memperkuat efek antimikroba (Lachman :

962).

o Pengawet metil paraben dan propil paraben paling terkenal karena

melawan bakteri, khamir dan jamur, kombinasi 0,2% metil paraben dan

0,02% propil paraben sebagai pilihan kombinasi (Presc. : 275).

o Alasan penggunaan pengawet: Emulsi seringkali mengandung bahan

seperti karbohidrat, protein, dan fosfatida dan semua bahan yang

menunjang pertumbuhan berbagai mikroorganisme dengan adanya salah

satu bahan yang disebutkan berikut. Adanya suatu campuran lemak dan

air yang bersentuhan seringkali memungkinkan mikroorganisme menetap,

karena itu penggunaan pengawet merupakan hal yang perlu dalam proses

pemisahan (Lachman : 530).

o Substrat yang mudah ditumbuhi mikroba dalam kosmetik(Balsam II : 349):

Page 10: Formula Shampo Krim

(1) Karbohidrat dan glikosida : gom alam, mucilage, pectin, pati.

(2) Alkohol, gliserol, manitol, dan lemak alkohol.

(3) Asam lemak dan ester-esternya, lemak hewan, dan tumbuhan, minyak

dan lilin.

(4) Steroid, kolesterol, lanolin.

(5) Protein, pepton, asam amino.

(6) Vitamin.

8. Menthol

o Mentol kadang-kadang ditambahkan untuk efek mendinginkan yang

ditimbulkannya atau karena baunya lebih disukai oleh sebagian pria

(Balsam II : 7 – 8).

o Memberikan rasa dingin untuk menghilangkan rasa sakit pada akhir

pencukuran (Balsam II : 23).

o Mentol, secara khusus, merupakan bahan tambahan yang sangat penting

dalam banyak produk seperti ini. Berdasarkan berbagai pustaka, mentol

dalam krim cukur menutupi iritasi yang disebabkan tiap kali selesai

pencukuran maupun oleh krim cukur yang kurang lembut. Mentol

memiliki jumlah tertentu dari sifat astringen, anestetik dan antiseptik di

dalamnya, sehingga penambahannya mengurangi iritasi terhadap objek,

yang disebabkan oleh pencukuran. Di samping sifat ini, ia akan

menyebabkan kulit jadi segar dan dingin setelah bercukur (Keithler : 282).

Page 11: Formula Shampo Krim

9. Na.CMC

- Bahan pengental hidrofilik dan penstabil untuk emulsi tipe O/W

( RPS 18 th : 302)

- Bahan penambah kekentalan atau bahan pensuspensi

- Konsentrasi sebagai bahan pengemulsi 0,25 % - 10 % ( exp : 48 )

- Dalam larutan berair menunjukkan aliran yang resisten terhadap

komposisi bakteri danmenghsilkan viskositas yang seragam dalam range

standar ( Balsam I : 72 ).

V. Uraian Bahan

1. Natrium Lauril Sulfat (RPS 18th : 1307, FI III : 713)

Nama resmi : Sodium lauryl sulfate

Nama lain : Sulfonic acid menodecyl ester sodium

RM/BM : C12H25OSO3Na

Pemerian : kristal putih atau kuning muda, memiliki bau yang khas,

bongkahan hablur, putih.

Kelarutan : 1 g dalam 10 ml air, membentuk suatu larutan yang sangat

Mudah larut dalam air, membentuk larutan berkabut, larut

Dalam etanol (95%) P.

Incomp : Bereaksi dengan bahan aktif permukaan kationik dengan

kehilangan aktivitas, dengan konsentrasi yang terlalu

rendah menyebabkan pengendapan. Tidak seperti sabun,

Page 12: Formula Shampo Krim

Na. lauril sulfat bersifat kompatibel dengan larutan asam

dan ion natrium dan Mg.

Kegunaan : Sebagai pembersih (deterjen sintetik anionic).

2. Asam stearat (FI III : 57, Exc. : 298)

Nama resmi : Acidum stearicum

Nama lain : asam stearat

RM/BM : C18H36O2/284,47

Pemerian : Cairan kental, kekuningan sampai coklat muda , bau dan

rasa khas

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam etanol

(95%) P, dalam kloroform P, dalam eter P, dalam eter

minyak tanah

Kestabilan : Stabil dalam bentuk murni, mengandung hidroksi tanena

terbutilasi (0,005%) sebagai antioksidan.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh,terlindung dari

cahaya

Incomp : Incomp kebanyakan dengan metil hidroksida

TL : 69 – 70o C

3. Na- CMC

Nama resmi : Natrium Carboksimetil celulosa

Nama lain : Carboksi metil selulosa sodium

RM : ( (C6H7O2(OH)3-x(OCH2-COONa)x )n

Page 13: Formula Shampo Krim

BM : 90.000-700.000

Pemerian : Putih atau kuning, tidak berbau, granul atau serbuk yang

Higroskopis

Penyimpanan : Dalam wadah tetutup rapat

Kegunaaan : Pengental

4 Trietanolamin (FI III : 612, Exc. : 334)

Nama resmi : Trietanolamin

Nama lain : Trihidroksietilamin, TEA

RM/BM : (CHO-CH2CH3)3 = N / 149,19

Pemerian : Cairan kental jernih, tidak berwarna atau kuning lemah,

dan bau seperti amonia.

Kelarutan : Bercampur dengan air, methanol, aseton.

Kestabilan : Akan berwarna jika ada absorbsi dari O2 tidak masalah jika

ditangani secara normal.

Incomp : Akan bereaksi dengan asam untuk membentuk garam dan

ester. TEA bereaksi dengan tembaga untuk membentuk

garam yang kompleks. Perubahan warna terjadi jika ada

logam berat.

Kegunaan : Sebagai emulgator 2-4%

Page 14: Formula Shampo Krim

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan

suhu tidak lebih dari 50oC.

TL : 21,2oC

5 Metil paraben ( Exp. : 284, FI III : 378)

Nama resmi : Methylis parabenum

Nama lain : Nipagin

RM/BM : C8H8O3/152,15

Rumus bangun : COOCH3

OH

Pemerian : Serbuk hablur halus putih; hampir tidak berbau, tidak

mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa

tebal.

Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air , dalam 20 bagian air mendidih.

Dalam 3,5 ml etanol (95%) P dan dalam 3 bagain aseton P,

mudah larut dalam eter P dan dalam larutan alkali

hidroksida; larut dalam 600 bagian gliserol P panas dan

dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas.

Kestabilan : Metil paraben harus disimpan dalam tempat yang tertutup

baik . Larutan berair pada pH 5-6 disterilkan pada 120oC

Page 15: Formula Shampo Krim

selama 20 menit tanpa penguraian larutan berair pada pH 3-

6 stabil (kurang dari 10% penguraian) selama hampir 4

tahun pada suhu kamar.

Incomp : Bahan antimikroba dari bahan metil paraben dikurangi

dengan adanya surfaktan non ionik.

Kegunaan : Sebagai pengawet.

6 Propil paraben (Exp. : 244, FI III : 535)

Nama resmi : Propylis parabenum

Nama lain : Nipasol

RM/BM : C10H12O3/180,21

Rumus bangun : COOC3H7

OH

Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau dan tidak berasa.

Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5 bagian etanol

(95%) P, dan 3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol

P dan dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam

larutan alkali hidroksida.

Page 16: Formula Shampo Krim

Kestabilan : Larutan berair pada pH 3-6 dapat disterilkan pada 20 menit

tanpa penguraian.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai pengawet.

7 Vitamin E

Nama resmi : Tocopherolum

Sinonim : Tokoferol, Vitamin E

RM : C29H50O2

Pemerian : Tidak berbau atau sedikit berbau, tidak berasa, cairan

seperti minyak, kuning, jernih

Kestabilan : Tidak stabil di udara, dan cahaya terutama dalam suasana

alkalis.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol (95%) P,

dan dapat bercampur dengan eter P, dengan aseton P,

dengan minyak nabati, dan dengan kloroform.

Kegunaan : Sebagai antioksidan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya

8. Cetyl alkohol (Exp : 63, RPS 18th : 1312)

Nama resmi : Cetyl alkohol

Nama lain : Cetanon, palmytil alkohol

RM/BM : CH3(CH2)14CH2OH

Page 17: Formula Shampo Krim

Pemerian : Serpihan putih, granul, kubus, atau berwarna redup, bau

khas dan rasa yang lunak, mempunyai rasa seperti lilin,

terdiri dari lemak alkohol

Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, kloroform, eter

dan minyak nabati

Kestabilan : Stabil dalam kehadiran asam atau alkali, cahaya dan udara

dan tidak menajdi tengik

Penyimpanan : Dalam wadah yang tertutup baik

Konsentrasi : Emulsifier 2 – 5 %

Pelembut 2 – 10 %

Emolien 2 – 5 %

Penyerap 5 %

Kegunaan : Sebagai penstabil dan emolien

9. Menthol

Nama resmi : Mentholum

Sinonim : Menthol

RM/BM : C16H20O / 156,30

Pemerian : Hablur berbentuk jarum atau prisma, tidak berwarna, bau

tajam seperti minyak permen, rasa panas dan aromatik

disertai rasa dingin

Page 18: Formula Shampo Krim

Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol,

dalam CHCl3 and dalam eter, mudah larut dalam paraffin

cair dan dalam minyak atsiri

Kegunaan : Sebagai penyegar dan pemberi sensasi dingin

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Incompability : Menghasilkan cairan atau massa yang lembut ketika digerus

dengan camphor, fenol, kloralhidrat, resorsinol, timol dan

subtansi lainnya

10. Air suling (FI III : 96)

Nama resmi : Aqua destillata

Nama lain : Air suling

RM/BM : H2O/18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak

mempunyai rasa.

Page 19: Formula Shampo Krim

VI. Perhitungan Bahan

1. Na. lauril sulfat : 2 X 100 = 2 g 1002. Trietanolamin : 2,5 X 100 = 2,5 g 1003. Asam Stearat : 5 X 100 = 5 g 1004. Vit E : 0.074 X 100 = 0,074 g =74 mg~ 1 cap 100

1 cap Vit E = 100 UI

1 UI ~ 0,74 mg α-Tokoferol

5. Cetil alkohol : 3 X 100 = 3 g 1006. Metil paraben : 0,2 X 100 = 0,2 g 1007. Propil paraben : 0,02 X 100 =0,02 g 1008. Menthol : 1 X 100 = 1 g

Page 20: Formula Shampo Krim

1009. Na. CMC : 0,5 X 100 = 0,5 g 10010 Ekstrak jeruk nipis : 5 X 100 = 5 g 10011 Air ad 100 ml

= 100 g – (2 + 2,5 + 5 + 0,074 + 3 + 0,2 + 0.02 + 1 + 0,5 + 5) g

= 100 g – 19,29 g

= 80,706 g – 10 ml

= 70,706 ml

VII. Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Ditimbang bahan sesuai dengan perhitungan bahan

3. Dibuat mucilago Na. CMC dengan cara :

Ditimbang Na.CMC 500 mg masukkan kedalam lumping kemudian

tambahkan air panas 900C gerus, lalu tambahkan 5 ml air dingin gerus

hingga terbentuk mucilago.

4. Fase minyak :

Dilebur asam stearat dan cetil alcohol pada suhu 700C kemudian tambahkan

propel paraben aduk hingga larut, dikeluarkan dari waterbath lalu

ditambahkan Vit E dan Mentol aduk hingga larut.

5. Fase air

Page 21: Formula Shampo Krim

Dipanaskan Na. Lauril sulfat + TEA + air + metal paraben pada suhu 800C

diaduk hingga larut.

6. Dicampurkan fase minyak ke fase air lalu dimixer (dimixer dengan

intermifen shaking, selama 1 menit istirahat selama 20 detik kemudian

dilanjutkan sebanyak 5 kali.

8 Dilihat keburaman, jika kurang maka ditambahkan Mg. Stearat yang telah

dilebur.

9 Dimixer lalu dimasukkan kedalam wadah.