farmasi forensik

15
FARMASI FORENSIK “DNA Fingerprinting” Kelompok 5 Marifatul Fajriyah (10613047) Rizka Alvianti (10613048) Vida Mandaya Sari (10613050) Pradhani Dhaneswari (10613060) Zahra Ulima (10613062)

Upload: marifatul-fajriyah

Post on 03-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

farmasi forensik

TRANSCRIPT

FARMASI FORENSIK DNA Fingerprinting

FARMASI FORENSIKDNA Fingerprinting

Kelompok 5

Marifatul Fajriyah(10613047)Rizka Alvianti(10613048)Vida Mandaya Sari(10613050)Pradhani Dhaneswari(10613060)Zahra Ulima(10613062)Identity of victims from fragmented and decomposed remnants by DNA proling in a case of serial killingsKASUSPada bulan Desember 2006 di sebuah desa Nithari (Noida), dilaporkan seorang wanita hilang. Ayahnya (Surinder Koli, 28 tahun) yang memiliki rumah di Noida diduga bertanggung jawab atas kehilanganya, dikarenakan wanita tersebut sering mengunjungi rumah ayahnya. Selama penyelidikan di rumah tersangka, ditemukan beberapa bagian-bagian tengkorak di sekitar halaman belakang rumah. Setelah pencarian rinci oleh tim ahli forensik dari Departemen Ilmu Forensik ,Institute of Medical Sciences, New Delhi, ditemukan sisa-sisa kerangka (627 buah), termasuk bagian tengkorak (19) ditemukan dari saluran selokan terdekat, bah dan halaman belakang rumah tersangka. Selain itu, ditemukan jaringan lunak (51) yang mengalir di sungai sekitar rumah. Sisa-sisa potongan tubuh yang terfragmentasi dan membusuk

PENYELESAIAN KASUSUntuk menentukan identitas bagian-bagian tubuh dilakukan 2 tahapRekonstruksi kerangka dengan pemeriksaan anatomi / radiologi

Upaya identifikasi pada kerangka bertujuan membuktikan bahwa kerangka tersebut adalah kerangka manusia, ras, jenis kelamin, perkiraan umur, tinggi badan, ciri-ciri khusus, deformitas dan bila memungkinkan dapat dilakukan rekonstruksiwajah. Dicari pula tanda kekerasan pada tulang. Perkiraan saat kematian dilakukan dengan memperhatikan keadaan kekeringan tulangRekonstruksi kerangka dengan pemeriksaan anatomi / radiologi

Hasil rekonstruksi kerangka

Identifikasi DNA fingerprintingEKSTRAKSI / ISOLASI DNAPrinsip dasar isolasi DNA adalah dengan memecah dan mengekstraksi jaringan tersebut sehingga akan terbentuk ekstrak sel yang terdiri atas sel-sel jaringan, DNA, dan RNA. Kemudian ekstrak sel yang diperoleh tersebut dipurifikasi hingga dihasilkan pellet sel yang mengandung DNA/RNA total(2).

AMPLIFIKASI DNAAmplifikasi: proses melipat gandakan DNA yang diperoleh dari hasil ekstraksi

Metode: PCR (Polymerase Chain Reaction)Prinsip: melibatkan beberapa tahap berulang dengan melakukan perubahan suhu.

Kelebihan dari metode PCR :Reaksi dapat dilakukan menggunakan komponen dalam jumlah sangat sedikit, serta dapat menghasilkan amplifikasi produk yang akurat, cepat, dan spesifik.

Amplifikasi DNAPada kasus ini, kesulitan yang dihadapi adalah sampel DNA yang digunakan sudah lama, terkontaminasi dan terdegradasi, nasil tidak hanya bergantung pada saat penanganan sampel di laboratorium tapi juga kondisi sampel sebelum dianalisis di lab.

HASIL IDENTIFIKASI2 korban adalah anak laki-laki dan kroban lainnya berjenis kelamin perempuan

Kerangka yang diidentifikasi menggunakan radiologi / pemeriksaan anatomi berdasarkan usia dan jenis kelamin memberikan hasil yang valid

Delapan orang cocok dengan pengadu, sehingga membentuk identitas positif dari individu-individu dengan dengan profil DNAKESIMPULANIdentifikasi DNA fingerprinting:Masih dapat dilakukan pada potongan tubuhmanusia yang telah terfragmentasi danmembusukDAFTAR PUSTAKARaina, A., Togra, T D., Yadav, B., Bhera C., Lalwani, Sanjeev, dan Leenaars Lindsey, Identity of victims from fragmented and decomposed remnants by DNA proling in a case of serial killings, Medicine, Science and the Law , 2010; 50.Handoyo, Darmo dan Rudiretna, Ari, 2001, Prinsip Umum dan Pelaksanaan Polymerase Chain Reaction (PCR), Unitas, Vol. 9, No. 1 : 17-29. Faatih, Mukhlissul, 2009, Isolasi dan Digesti DNA Kromosom, Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi, Vol. 10, No.1, 2009: 61-67.