ridwan eko riyanto

19
i ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PEMERINTAH DESA GIRIKERTO NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Ridwan Eko Riyanto 10.11.4069 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER 2014

Upload: yeahrightskripsi

Post on 28-Dec-2015

355 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ridwan Eko Riyanto

TRANSCRIPT

Page 1: Ridwan Eko Riyanto

i

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PEMERINTAH DESA GIRIKERTO

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Ridwan Eko Riyanto

10.11.4069

Kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

2014

Page 2: Ridwan Eko Riyanto

ii

ABSTRACT

In a government population census activity is an activity that always routinely implemented . Documenting the population , especially in the village Girikerto still using a system that is not computerized , which the employee must write the data one by one resident and still have to file it again . This will inevitably lead to many problems including , data collection is not as effective and efficient as it will take a lot of time searching for data archive and length of residence . Therefore, the required demographic data processing system that can help the population census. With the creation of a data processing system of data processing kependududkan population is expected to be effective and efficient , fast and the resulting data can be relevant . The system is able to process demographic data relating to the recording of data , creation of a certificate of residence and report generation . Perangakat software used in the manufacture of this system is Neatbeans IDE 7.0 and XAMPP. Keywords : demographic data processing , governance

ANALYSIS AND DESIGN OF DATA PROCESSING SYSTEMS GIRIKERTO VILLAGE GOVERNMENT

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PEMERINTAH DESA GIRIKERTO

Ridwan Eko Riyanto Heri Sismoro M.Kom

Page 3: Ridwan Eko Riyanto

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem pengolahan data desa mempunyai peranan penting dalam

penyelenggaraan pemerintahan. Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan

administrasi kependudukan, peran serta dalam administrasi kependudukan dan

mendukung pembangunan sistem pengolahan data. Hal ini bertujuan untuk

meningkatkan pelayanan publik tanpa adanya unsur diskriminasi. Dalam

penyelenggaraannya sistem pengolahan data desa perlu di kelola dan di tata dengan

sebaik-baiknya agar memberikan manfaat dalam peningkatan kegiatan pemerintahan.

Berkaitan dengan pengolahan data desa, di Desa Giriketo, Turi, Sleman ini masih

memiliki masalah yaitu pengolahannya masih belum terkomputerisasi, lamanya

mengelola data penduduk dimana data tersebut saling berkaitan satu sama lain dan

sulitnya mencari arsip dari data tersebut. Permasalahan tersebut sering muncul misalnya

dalam mengelola data kartu keluarga ,kartu tanda penduduk, dan surat pengantar

sehingga kurang efektif dan efisien. Hal tersebut pastinya akan menghambat kegiataan

pelayanan administrasi di Desa Girikerto, Turi.manajemen.

Seiring dengan perubahan zaman, teknologi tentunya akan sangat membantu

instansi pemerintahan khususnya Desa Girikerto ini dalam mengelola data

kependudukan. Selain itu peningkatan mutu sumber daya manusia juga harus terus

dilakukan. Maka, untuk mendukung manajemen administrasi kependudukan

disarankan untuk membuat suatu sistem pengolahan data dimana

nantinya bisa meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja pemerintahan

di Desa Girikerto, Turi, Sleman.

1.2 Metodologi Penelitian

Pembangunan sistem ini menggunakan metode waterfall dimana dilakukan dalam

beberapa tahap, yaitu :

1. Pengumpulan data yang menggunakan beberapa metode, antara lain:

a. Metode Observasi

Penulis mengamati langsung objek penelitian untuk memperoleh segala macam

informasi yang berkaitan dengan perancangan sistem informasi kependudukan

ini.

b. Metode Wawancara

Penulis melakukan wawancara langsung dengan pegawai yang berguna untuk

mengetahui sejauh mana permasalahan yang ada di objek penelitian.

c. Metode Kepustakaan

Page 4: Ridwan Eko Riyanto

2

Penulis mengumpulkan berbagai macam sumber informasi baik berasal dari

literatur dan buku penunjang konsep teori yang berkaitan dengan perancangan

sistem informasi ini.

d. Metode Kearsipan

Metode ini berhubungan dengan dokumen-dokumen yang berada di objek

penelitian yaitu Desa Girikerto.

2. Menganalisis dan merancang sistem dimana didalamnya dilakukan pendalaman

permasalahan dan menentukan pemecahan masalah.

3. Merancang desain program sebagai acuan dalam pembuatan sistem

pengolahan data ini, dimana dimulai dari perancangan basis data yang

mengacu pada pembuatan entity relationship diagram dan data flow diagram

serta perancangan desain antarmuka sistem.

4. Melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat, untuk mengetahui

adanya kerusakan atau tidak pada sistem tersebut.

5. Menyusun laporan skripsi secara sistematis sesuai dengan standar baku yang

telah ditetapkan.

2.LANDASAN TEORI

2.1 Pengenalan Sistem Secara Umum

2.1 Pengertian Sistem1

Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek-objek yang saling berelasi

dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang

dirancang untuk mencapai satu tujuan.2

Menurut Mc Leod (1995):

Sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang

sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Menurut Scoot (1996) :

Sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta

keluaran (output).

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Yaitu mempunyai

komponen (component), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem

1

2Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta:Andi, 2007, hal.3

Page 5: Ridwan Eko Riyanto

3

(environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah

(process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).3

1. Komponen sistem (Component)

Suatu sistem tediri dari sebuah komponen yang berinteraksi, yang saling

bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem bisa berupa

subsistem atau bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli berapapun

kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu

fungsi dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem

dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra

system.

2. Batasan sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang, sebagai suatu kesatuan dan

menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (Environment)

Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tesebut. Lingkungan

luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian

harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan

harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu

kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumberdaya yang mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya

dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat

berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.

5. Masukan ( Input)

Masukkan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sisitem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan dan masukan signal. Masukan perawatan

adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal

3 Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi :Pendekatan Terstruktur Teori dan

Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta:Andi, Cetakan Keempat, 1995, hal.3

Page 6: Ridwan Eko Riyanto

4

adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam

sistem komputer, program adalah masukan perawatan yang digunakan, untuk

mengoperasikan komputernya dan data signal input untuk diolah menjadi

informasi.

6. Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra system. Misalnya untuk

sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan

merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang

dibutuhkan.

7. Pengolah sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran. Sebagai contoh suatu sistem produksi akan mengolah

masukan berupa bahan baku, dan bahan-bahan lainnya menjadi keluaran berupa

barang jadi.

8. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goal)

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem

dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran dan tujuan.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih

berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata

dan dapat digunkan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan.

Menurut Davis (1995) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk

yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat

ini atau mendatang.4

2.2.1 Karakteristik Informasi

Setiap Informasi memiliki beberapa karakteristik yang menunjukan sifat dari

informasi itu sendiri. Karakteristik-karakteristik informasi tersebut antara lain adalah:5

4 Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta:Andi, 2007, hal.3

Page 7: Ridwan Eko Riyanto

5

1. Benar atau salah

Karakteristik tersebut berhubungan dengan sesuatu yang realitas atau tidak dari

sebuah informasi.

2. Baru

Sebuah informasi dapat berarti sama sekali baru bagi penerimanya.

3. Tambahan

Sebuah informasi dapat memperbaharui atau memberikan nilai tambah pada

informasi yang telah ada.

4. Korektif

Sebuah informasi dapat menjadi bahan koreksi bagi infomasi sebelumnya, salah

atau palsu.

5. Penegas

Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, hal ini masih berguna

karena dapat meningkatkan persepsi penerima atas kebenaran informasi

tersebut.

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi (information quality) mengukur kualitas keluaran dari sistem

informasi. 6

King dan Epstein (1983) menggunakan beberapa atribut informasi untuk

mengukur nilai informasi, yaitu termasuk kecukupan (sufficiency), kepahaman

(understandability), bebas dari bias (freedom from bias), relevansi keputusan (decision

relevance), dan besaran (quantitativeness).

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa bila

tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat

berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka

panjang.7

5Teguh Wahyono, Sistem Informasi: Konsep Dasar, Analisis dan Implementasi, Klaten:Graha

Ilmu, 2004 hal.3

6 Jogiyanto HM , Modul Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi, Yogyakarta:Andi, 2007

hal.15

7 Teguh Wahyono, Sistem Informasi: Konsep Dasar, Analisis dan Implementasi,

Klaten:Graha Ilmu, 2004 hal.7

Page 8: Ridwan Eko Riyanto

6

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi tersebut, ditentukan dari dua

hal pokok yaitu:

1. Manfaat (use)

2. Biaya (cost)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Mengacu pada pendapat James B Bower dan kawan-kawan dalam bukunya

Computer Oriented Accounting Information System, Maka sistem penghasil informasi

atau yang dikenal dengan nama sistem informasi, memiliki pengertian sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang

dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk

organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.”8

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS)

dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :9

1. Perangkat Keras

Perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data,

memproses data, dan keluaran.

2. Perangkat Lunak

Program dan instruksi yang diberikan ke komputer.

3. Basis Data

Kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa.

4. Telekomunikasi

Komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem

komputer secara bersama-sama kedalam suatu jaringan kerja yang efektif.

5. Manusia

Personel dari sistem informasi, meliputi, manajer, analis, programer dan

operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

8 Teguh Wahyono, Sistem Informasi: Konsep Dasar, Analisis dan Implementasi,

Klaten:Graha Ilmu, 2004 hal.17 9 Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta:Andi, 2007, hal 9-

10

Page 9: Ridwan Eko Riyanto

7

2.4 Sistem Informasi Manajemen

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa

pemakai dengan kebutuhan serupa.10

Menurut McLeod (2001) sistem informasi manajemen adalah suatu sistem

penghasil informasi yang mendukung sekelompok manajer yang mewakili suatu unit

organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu bidang fungsional.

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Kependudukan

2.5.1 Pengertian penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili diwilayah geografis indonesia

selama enam bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan

tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu

fertilitas, mortalitas dan migrasi.11

1. Fertilitas

Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata

dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini

menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang

sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut

peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup

peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.

2. Mortalitas

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen

demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk.

Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga

bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dlaam bidang ekonomi dan

kesehatan. Mati adalah menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara

permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.

Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna

perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan,

fasilitas pendidikan, dan jasa-jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data

kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program -program

kebijakan penduduk.

10

Raymond McLeod, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta:PT Prenhallindo, jilid 2, 2001,

hal .327 11

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19103/4/Chapter%20II , diakses tanggal 24

September 2013 12:03 WIB

Page 10: Ridwan Eko Riyanto

8

3. Migrasi

Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan

penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah

secara khusus mengingat adanya densitas (keadaan) dan distribusi penduduk

yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang

untuk melakukan migrasi, dipihak lain komunikasi termasuk transportasi semakin

lancar.

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu

tempat ke tempat lain melampaui batas politik atau negara ataupun batas

administratif atau batas dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan

sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain.

Migrasi antar bangsa (migrasi internasional) tidak begitu berpengaruh dalam

menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu negara kecuali dibeberapa

negara tertentu yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari bencana alam

maupun perang. Pada umumnya orang yang datang dan pergi antarnegara boleh

dikatakan boleh berimbang saja jumlahnya. Peraturan-peraturan atau undang-

undang yang dibuat oleh banyak negara umumya sanga sulit dan ketat bagi

seseorang untuk bisa menjadi warga negara atau menetap secara permanen

disuatu negara.

2.5.2 Sistem Informasi Kependudukan

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, selanjutnya disingkat SIAK

adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan ditingkat penyelenggara

dan instansi pelaksana sebagai satu kesatuan. (Pasal 1 Angka 21 UU Nomor 23 Tahun

2006 Tentang Administrasi Kependudukan).12

2.6 Konsep System Development Life Cycle

Dalam pengembangan sebuah sistem, terdapat konsep SDLC (system

development life cycle). Secara global definisi SDLC dapat dikatakan sebagai suatu

proses berkesinambungan untuk menciptakan atau merubah sebuah sistem, merupakan

sebuah model atau metodologi yang digunakan untuk melakukan pengembangan sistem.

System Development Life Cycle (SDLC) menurut O’brien (2000, p383) adalah aplikasi

penerapan dari penemuan permasalahan (problem solving) yang didapat dari

pendekatan sistem (system approach) menjadi pengembangan dari solusi sistem

informasi terhadap masalah bisnis. Menurut Turban (2003, p463) System Development

12

http://dispendukcapil.surakarta.go.id/index.php/tentangkami/74pengertianumudibidangadm

inistrasikependudukan,diakses tanggal 27 September 2013,12:43

Page 11: Ridwan Eko Riyanto

9

Life Cycle (SDLC) atau siklus hidup pengembangan sistem adalah metode

pengembagan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi saat ini.

SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:13

1. Identifikasi dan Seleksi Proyek

Merupakan langkah pertama dalam SDLC keseluruhan informasi yang

dibutuhkan oleh sistem:identifikasi, anlisis, prioritas, dan susun ulang. Dalam

tahapan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan:

a. Mengidentifikasi proyek-proyek yang potensial.

b. Melakukan klasifikasi dan merangking proyek.

c. Memilih proyek untuk dikembangan.

2. Inisiasi dan Perencanaan Proyek

Dalam tahapan ini, proyek SI yang potensial dijelaskan dan argumentasi untuk

melanjutkan proyek dikemukakan. Rencana kerja yang matang juga disusun

untuk menjalankan tahapan-tahapan lainnya.

Pada tahap ini ditentukan secara detail rencana kerja yang harus dikerjakan,

durasi yang diperlukan masing-masing tahap, sumber daya manusia, perangkat

lunak, perangkat keras, maupun financial diestimasi.

3. Tahapan Analisis

Tahapan analisis adalah tahapan dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari

dan sistem pengganti diusulkan. Tujuan utama dari fase analisis adalah

memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis (bussiness need ) dan

persyaratan proses dari sistem baru.

4. Tahapan Desain

Tahapan desain adalah tahapan mengubah kebutuhan yang masih berupa

konsep menjadi spesifikasi sistem yang riil. Tahapan desain sistem dibagi

menjadi 2 tahap, yaitu desain logis (logic design) dan tahapan desain fisik (physic

design).

5. Implementasi

Pada tahap kelima SDLC ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakaukan, yaitu:

a. Testing, yaitu menguji hasil kode program dari tahapan desain fisik.

b. Instalasi, setelah program lulus uji coba maka perangkat lunak dan

perangkat keras akan diinstal pada organisasi atau perusahaan klien dan

secara resmi mulai digunakan untuk menggantikan sistem lama.

6. Pemeliharaan

13

Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi, 2007, hal.26

Page 12: Ridwan Eko Riyanto

10

Langkah terakhir dari SDLC dimana pada tahapan ini sistem secara sistematis

diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil dari tahapan ini adalah versi baru dari

perangkat lunak.

2.7 Konsep Sistem Basis Data

2.7.1 Pengertian Sistem Basis Data

Basis data, menurut McLeod,dkk (2001) adalah kumpulan seluruh sumber daya

berbasis komputer milik organisasi. 14

Sistem manajemen basis data adalah aplikasi perangkat lunak yang meyimpan

struktur basis data, hubungan antardata dalam basis data, serta berbagai formulir dan

laporan yang berkaitan dengan basis data.

Beberapa istilah yang umum digunakan dalam basis data, yaitu :

1. Entitas

Yaitu orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam.

2. Atribut

Disebut juga elemen, atau data atau item yang digunakan untuk menerangkan

suatu entitas dan mempunyai harga tertentu.

3. Nilai data (Data Value)

Yaitu data akurat atau informasi yang disimpan pada tiap data, elemen atau

atribut.

4. File/Table

Yaitu kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama,

atribut yang sama, namun berbeda nilai datanya.

5. Record/ Tuple

Yaitu kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang

suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu atau data informasi.

2.7.2 Komponen-komponen Sistem Basis Data

Komponen-komponen sistem basis data meliputi: 15

1. Perangkat Keras (Hardware) sebagia pendukung operasi pengolahan data.

Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer. Contoh dari

perangkat keras komputer yaitu: mouse, keyboard, monitor, CPU, memori dan

lain-lain.

14

Janes Simarmata dan iman Prayudi, Basis Data, Yogyakarta: Andi, 2007, hal. 3 15

Kusrini, M.Kom, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Yogyakarta: Andi,

2007,hal 11-13

Page 13: Ridwan Eko Riyanto

11

2. Sistem Operasi (Operating System) atau perangkat lunak untuk mengelola basis

data.

Sistem operasi merupakan suatu sofware sistem yang bertugas untk melakukan

kontrol dan manajemen hardware serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk

menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan

browser web. Secara umum, sistem operasi adalah software lapisan pertama

yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sementara

software lainnya dijalankan setelah sistem operasi berjalan.

3. Basis data sebagai inti dari sistem basis data.

4. Database Mnagement System (DBMS)

DBMS adalah software yang menagani semua akses ke basis data. Secara

konsep apa yang terjadi adalah sebagai berikut:

a. User melakukan pengaksesan basis data untuk informasi yang

diperlukannya menggunakan suatu bahasa manipulasi data, biasanya

disebut SQL.

b. DBMS menerima request dari user dan menganalisa request tersebut.

c. DBMS memeriksa skema eksternal user, pemetaan eksternal atau

konseptual, skema konseptual, pemetaan konseptual atau internal, dan

struktur penyimpanan.

d. DBMS mengeksekusi operasi-operasi yang diperlukan untuk memeneuhi

permintaan user.

Contoh dari DBMS ini yaitu antara lain Microsoft SQL server 2000, Oracle,

MysQL, Interbase, Paradox, Microsoft Acces dan lain-lain.

5. Pemakai (User)

Pemakai merupakan orang atau sistem yang akan mengakses dan merubah isi

basis data. Beberapa jenis pengguna basis data yaitu:

a. Programmer Aplikasi: orang yang mengkodekan aplikasi dengan

bahasa pemrograman.

b. User Mahir: orang yang mampu menggunakan basis data secara

langsung dengan menggunakan DBMS.

c. User umum/End User: orang yang memakai basis data dengan

menggunakan perantara program aplikasi. Misalnya seorang kasir

memasukkan data dengan menggunakan aplikasi kasir.

d. User khusus: bisa berupa sistem lain.

6. Aplikasi Lain

Aplikasi lain merupakan software yang dibuat untuk memberikan interface

kepada user sehingga lebih mudah dan terkontrol dalam mengakses basis data.

Page 14: Ridwan Eko Riyanto

12

Aplikasi lain ini merupakan komponen tambahan dalam sistem basis data yang

sifatnya opsional.

3. ANALISIS

1.2.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Tujuan dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya

kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi

kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru

tidak dibutuhkan (Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, 2007).

Untuk mempermudah analisis sistem dalam menetukan keseluruhan kebutuhan

secara lengkap, maka analis membagi kebutuhan sistem kedalam dua jenis.

Jenis pertama adalah kebutuhan fungsional (functional requirement) dan jenis

kedua adalah kebutuhan non fungsional (nonfunctional requirement).

3.2 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja

yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-

informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem.(Fatta, Analisis dan

Perancangan Sistem Informasi, 2007).

1. Kategori Kebutuhan Informasi:

a. Sistem dapat merekam data penduduk yang meliputi data biodata penduduk,

data KTP dan data KK.

b. Sistem dapat mengolah surat keterangan pindah WNI.

c. Sistem dapat mengolah surat keterangan kelahiran.

d. Sistem dapat mengolah surat keterangan kematian.

e. Sistem dapat mengolah surat keterangan belum menikah.

f. Sistem dapat mengolah surat keterangan untuk menikah.

g. Sistem dapat mengolah surat keterangan catatan kepolisian.

h. Sistem dapat mencetak laporan data biodata penduduk

i. Sistem dapat mencetak laporan data KTP

j. Sistem dapat mencetak laporan data KK

k. Sistem dapat mencetak laporan pembuatan surat keterangan.

l. Sistem dapat mencetak laporan jumlah penduduk menurut angkatan kerja dan

bukan angkatan kerja.

m. Sistem dapat mencetak laporan jumlah penganggur menurut pendidikan.

n. Sistem dapat mencetak laporan jumlah penganggur menurut kelompok umur.

o. Sisten dapat mencetak laporan jumlah angkatan kerja menurut pendidikan.

Page 15: Ridwan Eko Riyanto

13

p. Sistem dapat mencetak laporan jumlah angkatan kerja menurut kelompok umur.

q. Sistem dapat mencetak laporan jumlah yang bekerja menurut sector kegiatan.

r. Sistem dapat mencetak laporan jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang

bekerja di luar negeri.

3.3 Kebutuhan Non Fungsional (Nonfunctional Requirement)

Kebutuhan nonfungsional adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang

dimiliki oleh sistem.

1.2.1.1.1 Kebutuhan Perangkat

1 Spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi

ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.7 Spesifikasi Hardware Pembuatan Aplikasi

Hardware (1 unit Laptop) Keterangan

Tipe Asus 450C

Processor Intel Core i3-3217U 1,8Ghz

RAM 4GB

Hard drive 500 GB Serial ATA 5400 RPM

2. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam proses implementasi adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.8 Spesifikasi Hardware Proses Implementasi

Hardware (1 buah PC ) Spesifikasi

Processor Intel Core Duo E2200

Motherboard Biostar G41 DDR3

RAM DDR3 2GB visipro

Casing SPC Power Pro

Monitor Acer LED 19”

Keyboard Logitech

Mouse Logitech

Printer Cannon IP1880

Page 16: Ridwan Eko Riyanto

14

3. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.9 Perangkat Lunak

Software Keterangan

Windows 8 Pro 32 bit Sistem Operasi

Netbeans Pembuatan Aplikasi

XAMPP Paket aplikasi

4.IMPLEMENTASI

4.1. Whitebox Testing

Pengujian dengan white box testing adalah dengan meneliti kode-kode program

ke dalam modul apakah terdapat kesalahan atau tidak. Salah satu contoh white

box testing adalah saat user salah memasukkan id user atau password maka

muncul pesan “id user atau password salah”. Untuk menagtasinya perlu dibuat

validasi dengan beberapa kondisi didalam program yang menentukkan layak

atau tidaknya validasi data pada kolom tersebut.

Gambar Whitebox Testing Login

4.1.16 Manual Program

Aplikasi Pengolahan Data Kependudukan ini terbagi menjadi berbagai menu

halaman Antara lain menu utama,menu login dan menu file, menu olah data, menu

laporan dan menu help.

Page 17: Ridwan Eko Riyanto

15

a. Menu Utama

Menu utama kita di berikan pilhan login dan exit, apa bila memilih login maka kita

wajib mengisikan data user dan password dan menu exit untuk keluar dari aplikasi

tersebut.

b. Menu Login

Menu login terdiri dari data user dan password akses akan berjalan ketika kita

sudah mengisikan user dan password dengan benar.

c. Menu File

Menu file terdiri dari tombol log out user dan exit dari menu file.

d. Menu Olah Data

Menu olah data kita dapat mengolah data yang kita perlukan misalnya biodata

penduduk dan olah data lainya.

e. Menu Laporan

Menu Laporan terdiri dari berbagai jenis laporan yang kita butuhkan misalnya

laporan biodata penduduk dan jenis laporan lainya yang kita bisa akses dari menu ini.

f. Menu Help

Menu Help terdiri dari menu about yang berisi tentang aplikasi dan menu help

yang berisi manual program penggunaan.

5.KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dari bab-bab terdahulu yang telah di jelaskan oleh penulis,

maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk membuat Sistem Pengolahan Data Kependudukan di Desa Girikerto

dibutuhkan beberapa langkah yaitu melakukan penelitian masalah yang

muncul pada sistem lama, melakukan interview kepada pihak desa,

Page 18: Ridwan Eko Riyanto

16

mengumpulkan landasan teori yang terkait dengan pembuatan sistem,

melakukan analisis dan perancangan, melakukan implementasi dan

melakukan pengujian terhadap program.

2. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa pelayanan dengan

sistem lama membutuhkan lebih banyak waktu, dan sistem baru

membutuhkan waktu yang lebih singkat dari sistem lama.

3. Ketika melakukan implementasi dari perancangan yang telah dibuat, tidak

lepas dari kemungkinan adanya penambahan diluar perancangan.

Data kependudukan yang disimpan pasti akan saling berkaitan sehingga data

tersebut disimpan dalam satu database agar keakuratan data terjamin

Page 19: Ridwan Eko Riyanto

17

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi

Anneahira. 2013. Xampp adalah, (http://www.anneahira.com/xampp-adalah.htm,

tanggal akses 27 September 2013)

Betha Sidik, Ir. 2005. MySQL Untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang

Aplikasi Web. Bandung:Informatika

Hakim S, Rachmad & Ir. Sutarto, Msi. 2009. Mastering Java :Konsep Pemrograman

Java dan Penerapannya untuk Membuat Software Aplikasi. Jakarta:Elex Media

Komputindo

Hartati, Sri. 2007. Pemrograman GUI Swing Java dengan Netbeans 5, Ed.1.

Yogyakarta:Andi

HM, Jogiyanto.1995. Analisis dan Desain Sistem Informasi:Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:Andi

HM, Jogiyanto. 2007. Modul Kesuksesan Sistem Teknlogi Informasi. Yogyakarta: Andi

John. 1997. Presenting Java Inilah java. Yogyakarta: Andi

Kusrini.2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi

McLeod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:PT Prenhallindo

Oetomo, Budi Sutedjo Dharma S.Kom.2002. Perencanaan dan Pembangunan Sistem

Informasi.Yogyakarta: Andi

Simarmata, Janes & Imam Prayudi. 2007. Basis Data. Yogyakarta:Andi

Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi:Konsep Dasar, Analisis dan Implementasi.

Klaten:Graha Ilmu

Dispendukcapil Surakarta. 2013. Pengertian Umum dibidang Administrasi

Kependudukan,

(http://dispendukcapil.surakarta.go.id/index.php/tentangkami/74pengertianumudibidang

administrasikependudukan,diakses tanggal 26 September 2013)

repository usu. 2013,Chapter %2011, [ pdf], (http://

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19103/4/ Chapter %2011.pdf, diakses tanggal

24 September 2013)

Wartawarga Gunadarma. 2013. keunggulan-dan-kelemahan-bahasa pemrograman java,

(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-bahasa-

pemrograman java/, tanggal akses 26 September 2013