kelompok 1 auditing

23
LOGO “ Add your company slogan The Influence of Business Risk on Audit Pricing and Fraud Wan Mardyatul Miza Wan Tahir and Halil Paino Faculty of Accountancy, Universiti Teknologi MARA (Pahang), Malaysia AUDITING : Kelompok 1 : 1. Prima Aji P. P2CD14044 2. Dinar Wahyu Utami P2CD14045 3. Antoni Nugroho P2CD14046 4. Eka Priyanto P2CD14047

Upload: yogo

Post on 16-Feb-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas audit

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 1 Auditing

LOGO

“ Add your company slogan ”

The Influence of Business

Risk on Audit Pricing and

FraudWan Mardyatul Miza Wan Tahir and

Halil PainoFaculty of Accountancy,

Universiti Teknologi MARA (Pahang), Malaysia

AUDITING :Kelompok 1 :1. Prima Aji P.P2CD140442. Dinar Wahyu Utami P2CD140453. Antoni Nugroho P2CD140464. Eka PriyantoP2CD14047

Page 2: Kelompok 1 Auditing

Contents

Conclusion

Results and Discussion

Research Methodology

Literature Review

Introduction

Page 3: Kelompok 1 Auditing

ABSTRACT

Pendekatan risiko bisnis untuk audit diharapkan dapat memberikan dasar yang lebih baik untuk menilai indikator yang mungkin menyebabkan kecurangan laporan keuangan. 

risiko bisnis klien yang tinggi, akan menyebabkan peningkatan dalam risiko bisnis auditor yang dapat merusak reputasi auditor sebagai praktik audit profesional. 

Tambahan pekerjaan Audit dilakukan untuk menghindari kerugian yang diperkirakan auditor. Hal ini akan mengakibatkan peningkatkan audi tfee . 

Dengan demikian, tulisan ini dimaksudkan untuk mengembangkan model dalam mengidentifikasi hubungan antara risiko bisnis,vfraud dan biaya audit. 

Page 4: Kelompok 1 Auditing

Risiko Bisnis (secara umum)

Menurut Auditor

Introduction

suatu keadaan yang dapat mempengaruhi operasi,kelangsungan hidup dan profitabilitas perusahaan sebagai akibat dari kondisi internal dan

eksternal

Potensi bagi suatu organisasi mengalami kegagalan dalam melakukan proses bisnis yang efektif

Page 5: Kelompok 1 Auditing

The Malaysian Approved Standards on Auditing (MASA), ISA 240 menyatakan ;

Introduction

mengharuskan auditor untuk menilai risiko fraud dan kesalahan dengan menggabungkan berbagai risiko indikator dalam perencanaan

audit selama audit laporan keuangan

"

Page 6: Kelompok 1 Auditing

Introduction

"

Risiko Audit Konvensional

accounting control error dan

accounting process error

Mengabaikan Risiko

Eksternal

Faktanya:1. Ditemukannya perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan berhubungan dengan kecurangan pelaporan keuangan2. Risiko bisnis klien merupakan indikator dari salah saji material karena kesalahan atau fraud

Stakeholder beranggapan audit fee yang lebih tinggi akan dibebankan oleh auditor kepada Klien yang diasumsikan lebih berisiko.

Makalah ini meneliti apakah risiko bisnis klien adalah indikator utama dari terjadinya fraud. Audit Price diamati untuk diekspektasikan meningkat sejajar dengan risiko bisnis klien ketika fraud diprediksi.

Page 7: Kelompok 1 Auditing

IntroductionLaventhol and Horwath

(L&H) (1990)

Arthur Andersen (2001)

Kasus-kasus ini telah membuktikan bahwa risiko bisnis klien dan

penemuan fraud mempengaruhi risiko bisnis auditor

Meminimalkan Risiko Audit

Prosedur Audit Menggabungkan beberapa faktor

risiko

Biaya audit semakin besar

Makalah ini meneliti apakah ada atau tidak ada koneksi antara risiko bisnis, fraud dan audit pricing (harga audit)

Page 8: Kelompok 1 Auditing

Introduction

Research Questions

Apakah penilaian keuangan pada risiko bisnis dapat mendeteksi fraud?

Apakah risiko bisnis dan jumlah biaya audit yang dibebankan oleh auditor memperingatkan adanya

fraud?

Tujuan Makalah

Untuk menyelidiki dalam fraud

prediction apakah ada korelasi antara

Risiko Bisnis dan Fraud Prediction

Risiko Bisnis, Audit Fee, dan Fraud

Prediction

Page 9: Kelompok 1 Auditing

Literature Review

(8) menyatakan bahwa risiko bisnis akhirnya diartikan sebagai risiko fraud laporan keuangan yang mengarah kegagalan bisnis. Dengan demikian, kinerja keuangan yang buruk dipengaruhi oleh ekonomi, industri atau operasi Kegiatan yang dapat mengakibatkan meningkatnya tekanan bagi seorang manajer untuk melakukan fraud laporan keuangan (9)

Bahkan, auditor didesak oleh standar audit profesional International Federation of Accountants (IFAC), ISA 315, untuk memperoleh informasi tentang risiko bisnis klien dan memahami secara menyeluruh untuk mendeteksi adanya salah saji material.

Audit risiko bisnis adalah pendekatan audit yang relatif baru yang dimasukkan dalam penilaian audit untuk menanggapi kegagalan audit yang sangat menonjol yang dilakukan oleh auditor untuk mengevaluasi risiko klien 'dalam setiap aspek (7)

Page 10: Kelompok 1 Auditing

Literature Review

• Misalnya, (10) ditemukan bukti kecenderungan manajer untuk memberikan akrual diskresioner berupa pendapatan yang tinggi padahal perusahaan dalam situasi pelanggaran perjanjian utang (of infringement of debt covenants).  

• Sedangkan, (12) berpendapat bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung untuk terlibat dalam fraud keuangan yang diukur dengan times-interest earned ratio. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menutupi bunga obligasi

• (13) Menyatakan bahwa current ratio saat ini dianggap sebagai indikator utama dari manipulasi akun. metode yang digunakan untuk meningkatkan rasio lancar adalah dengan menggembungkan nilai asaet tetap [14] atau penyembunyian kewajiban .

Page 11: Kelompok 1 Auditing

Literature Review

Manajer cenderung memanipulasi Return on Asset (ROA) sebagai dasar untuk mengukur kinerja mereka. Bahkan, [15] melaporkan perbedaan yang signifikan dari ROA antara fraud dan non

perusahaan fraud.

Tepatnya, peneliti sebelum [12] dan [16] menerapkan rasio ini untuk mewakili pengukuran risiko bisnis karena mencerminkan kelangsungan

hidup perusahaan.  fraud keuangan terjadi ketika perusahaan menggunakan accounting discretions agar kinerja keuangan terlihat

baik untuk tujuan memanipulasi investor serta agar perusahaan tetap bertahan

Sebagai konsekuensi,auditor diharapkan untuk melaksanakan prosedur audit tambahan ketika klien dianggap mempunyai risiko tinggi. Sehingga terjadi peningkatan biaya audit.

Page 12: Kelompok 1 Auditing

Literature Review

Bahkan, literatur Audit memberikan bukti bahwa risiko bisnis dapat berdampak pada biaya audit [16], [17]. Hal ini diyakini bahwa biaya audit yang

dibebankan oleh auditor adalah informasi potensial untuk mencerminkan risiko klien

kesimpulannya, sebagian besar literatur menjelaskan bahwa hubungan antara pengukuran

bisnis risiko dapat mendeteksi fraud serta bagaimana risiko dapat memberikan dampak pada

audit pricing. 

Saat ini ada bukti empiris yang terbatas pada risiko bisnis untuk mengintegrasikan risiko bisnis, fraud

dan biaya audit. Makalah ini memberikan kontribusi terhadap literatur tentang Model prediksi fraud di mana kedua risiko bisnis dan biaya audit dimasukkan dan diambil sebagai indikator fraud.

Page 13: Kelompok 1 Auditing

Research Methodology

b. Perusahaan Non Fraud Sebanyak 90 Perusahaan

Populasi dalam Penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Malaysia,

kemudian diambil sampel penelitian dan di Kelompokkan menjadi 2, yaitu :

a. Perusahaan Fraud Sebanyak 10 Perusahaan

Page 14: Kelompok 1 Auditing

Penelitian ini menggunakan Model Regresi, dengan

ANOVA sebagai analisisnya.Resiko bisnis Perusahaan di ukur dengan menggunakan perhitungan ROA (Return On Asset), yang dihitung dengan : Pendapatan dan Arus Kas, Aktiva Lancar, Leverage (Rasio Hutang dan Modal yang dimiliki), dan Bunga yang dihitung dari Beban Bunga/Laba Operasional.

Research Methodology

Page 15: Kelompok 1 Auditing

Research Methodology

Dua model dikembangkan dalam penelitian ini, untuk meneliti hubungan antara resiko bisnis dan fraud, Kemudian model selanjutnya digunakan untuk meneliti hubungan antara resiko bisnis dan fraud dengan biaya audit (audit fee) :

Model I (tanpa biaya audit)Fraud = 0 + 1 (ROA Earning) + 2 (ROA Cash) + 3 (Current) + 4 (Leverage) + 5 (Interest) +

Model II (dengan biaya audit)Fraud = 0 + 1 (ROA Earning) + 2 (ROA Cash) + 3 (Current) + 4 (Leverage) + 5 (Interest) + 6 (Audit Fee) +

Page 16: Kelompok 1 Auditing

Dimana :

Research Methodology

ROA arus kas = Arus Kas Operasi/Total Aset

Leverage = Total Kewajiban/Total Aset

Bunga = Beban bunga/Laba Operasional

Audit Fee = Biaya Audit/Total Aset

= Standar Eror

ROA Produktif atau Earning = Laba Operasi/Total Aktiva

Page 17: Kelompok 1 Auditing

Results and Discussion

1

Interest memiliki sig. tinggi dengan statistik p-value (0,000), yang menunjukkan bahwa rasio ini mungkin berhubungan dengan prediksi fraud.

3

Nilai mean ROA (Earning&cash) untuk perush. non-fraud sedikit variasi dibandingkan perus. fraud. Yang menggunakan kebijakanakuntansi  item non-tunai untuk kegiatan fraud

2

Dari nilai rata-rata bunga, ada perbedaan besar antara perush. fraud dan non-fraud. Hal ini menunjukkan, rata-rata perusahaan fraud tidak mampu menutupi bunga pada kewajiban utang

Page 18: Kelompok 1 Auditing

Results and Discussion

4Current dan nilai Leverage menunjukkan perbedaan cukup kecil antara perush. fraud dan non-fraud. Namun, kedua rasio menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan non-fraud secara finansial aman daripada perusahaan fraud

6

Hal ini jugamenemukan bahwa biaya audit perusahaan fraud adalah sedikit lebih rendah dari perusahaan non-fraudNB: Berbeda dng penelitian sebelumnya

5

Secara keseluruhan kinerja tindakan risiko bisnis menunjukkan bahwa perusahaan fraud menanggung risiko yang lebih tinggi daripada perusahaan non-fraud

Lanjutan ...(2)

Page 19: Kelompok 1 Auditing

Penyembunyian biaya pada layanan lain seperti konsultasi .

Risiko yang tidak terdeteksi oleh auditor

Berbeda dengan penelitian sebelumnya ?

Results and Discussion Lanjutan ...(1)

Page 20: Kelompok 1 Auditing

Results and Discussion Lanjutan ...(3)

1

Apabila AuditFee memasuki model selain ROA dan Interest. Ini menjelaskan bahwa ketiga variabel tersebut memiliki koefisien yang signifikan dalam model prediksi fraud dengan efek negatif

3Perusahaan yg tidak terlibat dalam fraud memiliki risiko bisnis yang rendah dan biaya audit yang dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang melakukan aktivitas fraud. . 

2

Nilai tinggi dari ROA, kali Interest dan Audit Fee terhadap total aset, menunjukkan peningka-tan probabilitas perusahaan diklasifikasi-kan sebagai perusahaan non-fraud

Page 21: Kelompok 1 Auditing

Results and Discussion Lanjutan ...(4)

1

ROA dan Interest masuk dlam model memiliki koefisien variabelyang signifikan dalam prediksi fraud. Kedua variabel menunjukkan efek negatif.

3Perusahaan menunjuk-kan pengembalian yang tinggi atas aset diukur dengan laba dan kemampuan aman untuk membayar kewajiban bunga merupakan indikator dari mereka tidak terlibat dalam fraud. 

2

Perusahaan yang memiliki return yang tinggi pada ROA dan Interest telah meningkatkan probabilitas yang diklasifikasikan sebagai perusahaan non-fraud.

Page 22: Kelompok 1 Auditing

Model 1 dan Model 2 membahas pertanyaan penelitian pertama dan kedua masing-masing. Temuan utama menunjukkan penilaian risiko bisnis akan membantu dalam prediksi fraud terutama Return on Asset (ROA) yang diukur dengan pendapatan (Earned) dan bunga (Interest) yang diperoleh.

Perusahaan yang menghadapi kesulitan keuangan menunjukkan peningkatan probabilitas untuk melakukan fraud.

Sementara, biaya audit memberikan tanda fraud ketika fee audit dibebankan relatif rendah dibandingkan dengan perusahaan lain dalam ukuran yang sama.

Menambahkan biaya audit adalah model yang lebih baik untuk memprediksi fraud dari risiko bisnis sendiri. Makalah ini memberikan hasil yang berharga bagi investor untuk mengidentifikasi 'bendera merah' oleh biaya dan risiko bisnis tindakan auditor.

Conclusion

Page 23: Kelompok 1 Auditing