kelompok 1 audit

47
UNIVERSITAS INDONESIA GENERAL PRINCIPLES, ANALIYTICAL REVIEW OF FINANCIAL STATEMENTS, NON-CURRENT ASSETS AND TRADE RECEIVABLES Disusun Oleh : DELFITA SIAGIAN FIONA NATALIA IRFANA FADYA MARIA VIRGINIA MELATI OCKTAVIA RR. DEWI RATNASARI SITI FARAH FADILLAH ZAZA GRIYANDINI

Upload: indah-siregar

Post on 07-Sep-2015

284 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

hb

TRANSCRIPT

UNIVERSITAS INDONESIA

GENERAL PRINCIPLES, ANALIYTICAL REVIEW OF FINANCIAL STATEMENTS, NON-CURRENT ASSETS AND TRADE RECEIVABLES

Disusun Oleh :DELFITA SIAGIANFIONA NATALIAIRFANA FADYAMARIA VIRGINIA MELATIOCKTAVIARR. DEWI RATNASARISITI FARAH FADILLAHZAZA GRIYANDINI

PROGRAM EKSTENSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS INDONESIADEPOK2015

Statement of Authorship

Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir adalah murni hasil pekerjaan Kami. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk Makalah pada mata ajaran lain kecuali Kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya. Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

NAMANPMTTD

DELFITA SIAGIAN1306484242

FIONA NATALIA1306484431

IRFANA FADYA1306484596

MARIA VIRGINIA MELATI1306484785

OCKTAVIA1306485011

RR. DEWI RATNASARI1306485213

SITI FARAH FADILLAH1306485365

ZAZA GRIYANDINI1306485586

Mata Ajaran: Pengauditan 2Judul Makalah: General Principles, Analiytical Review Of Financial ..Statements, Non-Current Assets And Trade ReceivablesTanggal: 25 Mei 2015Dosen: Drs. Gatot Permadi Yoewono Ak. M.M. CPA.

CHAPTER 12FINAL WORK : GENERAL PRINCIPLES, ANALIYTICAL REVIEW OF FINANCIAL STATEMENTS, NON-CURRENT ASSETS AND TRADE RECEIVABLES(bagian 1)

PRE-FINAL WORKPada saat pemeriksaan interim telah selesai, auditor telah mendapatkan banyak informasi mengenai klien dan harus menyadari masalah utama manajemen yang mungkin akan ditemui dalam mempersiapkan laporan keuangan akhir tahun. Auditor juga akan menyesuaikan rencana audit yang berkaitan dengan masalah yang tidak diantisipasi pada tahap perencanaan awal. Contohnya, managemen Country Hotel mengekspektasikan bawa toilet baru akan sudah terpasang pada 31 Desember 2010. Jika pekerjaan tersebut sudah selesai, akan mudah untuk menentukan biaya akhir. Namun, jika pekerjaan tersebut belum selesai saat akhir tahun, maka manajemen harus memastikan : Biaya yang terjadi sudah dicatat dengan benar Asset dalam proses konstruksi sudah dicatat (di debit) dengan benar Pembayaran di muka tercermin dengan benar di laporan keuanganIni mungkin tidak sulit, namun auditor harus membahas situasi baru dan menyarankan managemen mengenai pengungkapan dan perlakuan akuntansinya.

BALANCE SHEET DATE WORKPekerjaan audit tertentu hanya bisa dilakukan pada saat akhir tahun, seperti penghitungan inventori atau mendapatkan konfirmasi bank. Berikut pekerjaan audit pada saat balance sheet date : Konfirmasi bankSebagai bagian dari prosedur verifikasi audit, auditor mendapatkan konfirmasi dari manajer bank mengenai saldo bank atau maslah lain pada saat akhir tahun. Bukti dari pihak ketiga ini merupakan salah satu bukti audit yang baik. Penghitungan inventoriPerusahaan melakukan penghitungan inventori untuk mengkonfirmasi keberadaan dan kondisi dari inventori mereka dan untuk membantu memastikan adanya hubungan yang sesuai antara pembelian dan penjualan (cut-off) Kontrak long-term constructionPerusahaan harus mempertimbangkan tahap-tahap penyelesaian kontrak dan profit yang didapat sebelum penyelesaian. Tahap penyelesaian harus ditentukan dengan jelas pada akhir tahun Non-current assets dalam proses konstruksiNon-current assets yang sedang dalam proses konstruksi harus ditransfer pada akun asset yang sesuai dan managemen harus memiliki prosedur untuk memastikan tahap penyelesaian diketahui saat akhir tahun Penyebaran pelanggan dan supplierDalam proses ini auditor menanyakan kepada klien dan vendor saldo pada buku mereka untuk dicocokan dengan saldo buku perusahaan Surat untuk para ahli lainnyaSurat untuk para profesional untuk mengkonfirmasi hal-hal yang mereka ketahui, contohnya : pengacara untuk masalah hukum, aktuaria untuk skema pensiun, penilai untuk revaluasi, dsb

BRIDGING WORK BETWEEN CONCLUSION OF INTERIM WORK AND THE BALANCE SHEET DATEAuditor akan memiliki bentuk penilaian mengenai banyak permasalahan dalam tanggal interim dan akan menggunakan penilaian ini untuk mendukung keputusan saat pemeriksaan akhir. Tetapi, saat waktu telah berlalu auditor juga harus memsatikan bahwa informasi yang sudah ada terlebih dahulu tersebut masih valid. Lalu, sebelum memulai pemeriksaan final, auditor menghentikan dan mempertimbangkan secara hati-hati hasil dari pekerjaan sebelumnya. Auditor mempertimbangkan ulang kekuatan dan kelemahan pada akuntansi dan sistem kontrol dan melakukan pekerjaan yang menghubungkan periode antara pemeriksaan interim dengan balance sheet date. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem operasi diekspektasi dalam seluruh tahun, bukan hanya pada sebagian saja. Auditor mungkin memutuskan untuk melakukan test of control dan prosedur substantif pada transaksi dan saldo pada periode intervensi. Prosedur substantifnya antara lain : Memeriksa pencatatan penjualan untuk memastikan tidak ada keberangkatan yang signifikan dari ekspektasi Memeriksa pembelian non-current assets pada periode intervensi dan membandingkan dengan budget untuk memastikan kontrol perusahaan pada pembelian non-current asset memadai

ANALYTICAL PROCEDURESMenurut ISA 520 paragraf 4 prosedur analitis adalah evaluasi informasi keuangan melalui analisis hubungan yang masuk akal antara baik data keuangan dan non keuangan. Prosedur analitis juga mencakup penyelidikan seperti fluktuasi identifikasi atau hubungan yang tidak konsisten dengan informasi lain yang relevan atau yang berbeda dari nilai yang diharapkan dengan jumlah yang signifikan.Pertama, jauh sebelum auditor memberika opini mereka pada laporan akuntansi, mereka melakukan prosedur analitis pada perencanaannya terhadap area yang menurut mereka beresiko tinggi. Hal ini sesuai dengan ISA 315 par A7 dan A8. Kedua, prosedur analitis juga digunakan pada prosedur substantif ketika merespon risiko salah saji material pada tingkat pernyataan. Ketiga, prosedur analitis digunakan sesaat sebelum audit berakhir. seperti yang dikatakan ISA 520 yaitu auditor harus merancang dan melakukan prosedur analitis mendekati akhir dari audit dimana membantu auditor dalam merancang kesimpulan secara keseluruhan apakah laporan keuangan telah konsisten dengan pemahaman auditor terhadap entitas tersebut.Prosedur analitisdilakukan dalam konteks kesimpulan yang ditarik dari pemeriksaan bukti audit rinci. Dengan kata lain auditor telah memebentuk pandangan pada angka-angka individual pada laporan keuangan, akan tetapi diperlukan untuk melihat angka yang masuk akal telah diambil bersama. Secara khusus, auditor mencoba untuk menentukan apakah menurut mereka : Laporan keuangan telah disiapkan menggunakan prinsip akuntansi yang konsisten ( kecuali jika dampak dari perubahan material diungkapkan) dan telah sesuai dengan keadaan perusahaan. Informasi yang dipublikasikan dalam laporan keuangan dan informasi lain yang dikeluarkan bersamaan dengan mereka telah sesuai dengan pengetahuan auditor tentang perusahaan tersebut Penyajian dan pengungkapan pada laporan keuangan yang seperti dipersyaratkan oleh hukum dan regulator dan secara khusus membantu pencapaian kebenaran dan keadilan Kesimpulan yang ditarik dari tes lainnya, bersama-sama dengan yang diambil dari review keseluruhan laporan keuangan, memungkinkan pendapat akan dibentuk pada pernyataan tersebut. Dalam melakukan review secara keseluruhan , auditor membandingkan laporan keuangan atau informasi individu dengan data yang tersedia. Supaya review dapat berjalan efektif auditor perlu untuk memiliki pengetahuan yang cukup tentang aktivitas dan bisnis perusahaan supaya dapat menentukan apakah ada item tertentu yang abnormal.Keempat, auditor harus yakin pada keandalan angka-angka yang digunakan pada prosedur analitis. Misalnya jika auditor membandingkan angka aktual dengan angka budgeted , mereka harus memastikan bahwa budget adalah estimasi yang dapat dipercaya untuk aktivitas di masa datang. Mereka juga harus yakin bahwa jika mereka menggunakan informasi statistik yang dipersiapkan oleh manajemen. Kontrol pada penyiapan statistik dirancang untuk memastikan adanya kelengkapan (completeness), akurasi (accuracy),dan validitas (validity). Kelima, Jika auditor hanya menggunakan prosedur analitis sebagai tes substantive daripada test of detail, mereka harus yakin bahwa risiko kontroladalah rendah. Kita telah melihat dalam penggajian dimana auditor mungkin dibatasi untuk melakukan prosedur substantive dananalytical review. Mereka menggunakan (1) tren jumlah karyawan (2) hubungan antara jumlah karyawan pada penjualan dan biaya penjualan dikurangi biaya karyawan (3) jumlah karyawan dikalikan dengan rata-rata gaji supaya dapat dibandingkan dengan total gaji (4) kontribusi karyawan terhadap cek jaminan sosial secara global dengan penerapan persentase yang diharapkan dari gaji.

Apakah Angka-Angka Masuk Akal ? Pertanyaan Untuk Upaya Pemeriksaan Langsung.Auditor melihat informasi latar belakang untuk membantu merencanakan dan untuk menempatkan pekerjaan audit dalam konteks. Selama kegiatan audit, auditor memperoleh pengetahuan rinci lebih lanjut tentang hal-hal seperti integritas manajemen, tujuan manajemen, akuntansi dan sistem kontrol serta kinerja perusahaan. Mereka menggunakan informasi ini ketika menilai apakah angka-angka dalam laporan keuangan masuk akal. Auditor menggunakan prosedur analitis untuk membantu dalam menganalisis angka-angka tersebut. Pengalaman yang cukup serta imajinasi dibutuhkan untuk tugas ini dan normalnya pekerjaan ini dilakukan oleh staf yang sudah berpengalaman. Hal ini mahal dalam hal biaya, tapi sebuah kemampuan dalam me- review harus menghasilkan penghematan waktu sebagai tujuan utama dari analytical review yaitu dengan melakukan usaha audit secara langsung pada area berisiko dan mengurangi usaha audit pada area lain. Kemampuan akan analytical review memungkinkan test of detaildikurangi.

Pendekatan Audit UntukDataAnalytical review Auditor menggunakan analisis rasio dan penafsiran untuk melakukan prosedur analistis, dalam cara yang sama dengan analis investasi yang ingin memahami organisasi atas dasar laporan keuangan yang diterbitkan. Perbedaan utama terletak di auditor, eksternal auditor dapat memperoleh informasi hampir seperti orang dalam dan lebih lengkap dibandingkan informasi analis investasi. Pada faktanya tujuan dari analytical review pada berbagai tingkatan adalah dimana auditor mencari bukti dengan melakukan usaha audit secara langsung pada bukti yang diperlukan untuk membentuk kesimpulan audit. Misalnya jika laporan keuangan menunjukkan bahwa piutang dagang menggambarkan 50 hari penjualan harian dibandingkan 45 hari, maka auditor akan menanyakan alasannya . Ini dapat mencakup : Error- Misalnya salah dalam melakukan cut-off , melebih-lebihkan penjualan dan piutang dagang Perubahan pada praktek akuntansi, seperti penjualan khusus diperlihatkan dalam pos terpisah pada laporan keuangan daripada memasukkannya kedalam penjualan secara umum. Perubahan pada peraturan manajemen- Misalnya keputusan untuk mengizinkan pelanggan dalam mengambil kredit yang diperpanjang Perubahan pada faktor komersil secara umum- Misalnya perusahaan memiliki proporsi lebih tinggi pada penjualan kredit sehinggan piutang dagang menunjukan proporsi yang lebih tinggi pada penjualan total, meskipun terdapat sedikit perubahan di kolektibilitas. Kolektibilitas yang normal harus dinilai dalam kaitannya dengan penjualan kredit, dan menekankan kebutuhan untuk perawatan dalam penggunaan data dan informasi Fraud- Jika karyawan melakukan penyalahgunaan kas yang diterima dari pelanggan pada skala yang signifikan., piutang dagang dapat dicatat terlalu tinggu dalam pencatatan akunting.

Case Study 12.1 (Periksa laporan keuangan Kohtari Limited yang masih dalam berbentuk draft tanpa menghitung rasio apapun, dan perhatikan hal-hal penting dalam konteks perencanaan ujian akhir)

Pendekatan pada analytical review , terutama pada ruang ujian :Pendekatan paling baik dibandingkan dengan menghabiskan waktu terlalu banyak dalam menghitung rasio : Lihat angka-angka secara luas, sebelum menghitung rasio apapun. Bertanyalah : apakah ada hal-hal yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut ?. Misalnya, mungkin nilai penjualan lebih tinggi (atau rendah)daripada tahun lalu, dan laba kotor terlihat tinggi (atau rendah) dan stock level terlihat tinggi (atau rendah) untuk tahun ini dibandingkan tahun lalu. Jangan cepat-cepat mencurigai adanya fraud. Langkah selanjutnya adalah menghitung rasio tertentu untuk melihat jika kesan awal adalah valid, Misalnya, auditor ingin melihat tren penjualan, menghitung persentase laba kotor dan turnover persediaan. jangan melakukan perhitungan rasio sampai benar-benar dibutuhkan. Ingat bahwa banyak rasio saling berhubungan. Misalnya, likuiditas yang buruk mungkin tidak akan menjadi makam apabila profitabilitas yang baik membuat adanyasuntikan modal. Rasio likuiditas harus diinterpretasikan dari sudut turnover persediaan (tingkat dimana persediaan di konversi kepada aset yang lebih likuid) dan kolektibiltas piutang dagang dan periode pembayaran piutang dagang.Rasio dapat menjadi panduan dalam kemampuan perusahaan untuk menaikkan tambahan dana. Analisis laporan keuangan dirancang untuk usaha audit secara langsungdan untuk membuktikan bahwa laporan keuangan menunjukkan pandangan yang sebenarnya dan adil dari apa yang ingin ditunjukkan.

Pandangan draft laporan keuangan Kohtari : Hal pertama yang mencolok adalah peningkatan pada penjualan dari 3000 ke 4600 dan kita harus bertanya kenapa ?. Mungkin peningkatan penjualan dikarenakan adanya penurunan harga, jadi harus menghitung persentase laba kotor.Dapat dilihat bahwa beban penjualan meningkat maka dari itu diperlukan pengecekan rasio beban penjualan terhadap penjualan) Hal kedua adalah terdapat keanehanpada persediaan dimana bahan baku mentah menjadi dua kali lipat namun finished good berkurang dari 500 menjadi 150. WIP menunjukkan peningkatan dari 300 menjadi 1000. Dapat ditarik perkiraan bahwa aktivitas produksi meningkat, namun ini belum cukup untuk menyimpulkan hal tentang finished good dimana menunjukkan bahwa tingkat persediaan yang ada telah dibuang. Hal ketiga adalah jumlah aset tidak lancar bertambah. sebuah indikator adanya ekspansi. Diperlukan untuk menghitung non-current asset turnover ratio, namun perlu dipikirkan bahwa diperlukan kehati-hatian dalam mengambil rasio karena bisa saja aset tidak lancar belum beroperasi sepanjang tahun ini. Bertanyalah bagaimana aset tidak lancar dapat bertambah dan bagaimana membiayai modal kerja sertabuat catatan untuk melihat di laporan arus kas. Bagaimanapun, terlihat jelas dalam laporan keuangan peningkatan aset telah dibiayai sebagian oleh pemegang saham namun utamanya dibiayai oleh pinjaman.

Activity 12.2Dengan memperoleh pandangan global, pilih rasio yang akan mendukung atau menolak pengamatan di atas. Ingatlah bahwa auditor ingin membekali diri dengan informasi yang relevan sebelum menemui akuntan. 20102009Increase in sales (%)53.33Fixed assets turnover ratio1.511.63Raw material stock in days usage112101Work in progress in days (in relation to factory cost)10648-Finished goods in days (in relation to cost of sales)1478Gross profit (%)17.3921.67Selling expense to sales (%)3.262.33Acid test ratio2.362.21Collectability of debtors in days13191Total assets financed by non ewuity holders (%)47.3620.84

Rasio yang telah dihitung tersebut menegaskan bahwa kita telah memperlihatkan analisis global yang terjadi, walaupun mereka menambahkan beberapa informasi tambahan seperti : Peningkatan aset tidak lancar melebihi penjualan, dan hal ini ditanggung oleh penurunan rasio perputaran Aset Tidak Lancar dari 1,63 ke 1,51. Anda ingin mencari tahu dari pemikiran manajemen dibalik program ekspansi dan apakah aset tidak lancar benar-benar berkontribusi terhadap kenaikan penjualan tahun ini. Beban penjualan mengalami kenaikan sehubungan dengan penjualan, dan auditor harus menemukan jenis beban apakah yang masuk ke dalamnya. Misalnya, ekspansi penjualan dipicu oleh pengiklanan. Pada saat yang sama kita mengetahui bahwa presentase laba kotor telah mengalami penurunan hingga 4 poin. Dengan begitu auditor ingin mengetahui tentang kebijakan perusahaan terkait penetapan harga. Acid test ratio mengalami kenaikan, tapi perusahaan belum menyelesaikan program ekspansi mereka. Tentunya kita tidak akan mengetahui rasio normal di industri perusahaan ini. Yang mengkhawatirkan adalah kita tidak membahas penurunan penagihan piutang, dan auditor ingin menemukan mengapa hal ini bisa terjadi. Penurunan penagihan piutang akan menghalangi ekspansi program. Mengenai persediaan dan peningkatan biaya produksi terlihat masuk akal bila kita melihat ekspansi perusahaan. Posisi persediaan akhir terlihat cukup kuat, tapi itu berarti perusahaan membersihkan persediaan lama dengan harga yang rendah (menyebabkan rendahnya laba kotor) dan mulai membuat produk baru saat yang lama belum selesai, tercermin pada jumlah persediaan akhir. Beban bunga lebih tinggi di tahun mendatang. Auditor perlu mengetahui tentang perjanjian peminjaman seperti tingkat suku bunga dan lamanya waktu pembayaran. Auditor menginginkan diskusi tentang perputaran uang jangka panjang dengan manaajemen.

Telah dijelaskan mengenai peringatan di berbagai tahap dan auditor tidak dapat meneruskannya tanpa komentar terhadap batasan rasio. Analisis rasio sangat berguna sebagai alat analisis, tapi rasio akan tidak berguna kecuali bila dibandingkan dengan rasio lainnya atau rasio tahun sebelumnya, rasio yang diharapkan oleh manajemen, atau rasio perusahaan lain di industri yang sama. Membandingkan dengan perusahaan lain di industri yang sama akan sangat berguna dan sektor komersial statistik tersedia dari berbagai sumber. Namun auditor harus memastikan nilai statistik tersebut adalah rasio yang tepat untuk perusahaan. Hal ini dipertegas oleh ISA 520.

ISA 520 paragraf A12 :Keandalan data dipengaruhi oleh sumber dan alur dan tergantung pada keadaan di mana diperoleh data tersebut. Dengan demikian, adalah relevan ketika menentukan apakah data yang dapat diandalkan untuk tujuan merancang prosedur analitis substantif:

Perbandingan informasi yang tersedia. Sebagai contoh, data industri yang luas mungkin perlu ditambah menjadi sebanding dengan entitas yang memproduksi dan menjual produk khusus. Auditor harus mengetahui ukuran kesuksesan atau indikator yang digunakan di suatu industri. Rasio harus ditangani dengan tepat. Rasio akan berguna bila memberikan informasiAuditor berkaitan dengan mendapatkan wawasan alasan penyimpangan dari harapan atau kurangnya penyimpangan, ketika penyimpangan diharapkan, dan yang sering analisis perlu dilakukan dengan sangat rinci. Misalnya, rincian laba kotor mungkin tersedia untuk lini produk atau produk individual. Hal ini jelas akan memberikan wawasan yang lebih dari tinjauan global meskipun yang terakhir mungkin menunjukkan kebutuhan untuk analisis yang lebih besar.

Other Analytical ToolsSelain dari analisis rasio ada beberapa alat analisis lainnya yang dapat digunakan oleh auditor:1. Grafik (Graphs). Grafik bisa menjadi alat analisis yang berguna ketika mendiskusikan hasil audit dengan klien.2. Analisis Regresi (Regression analysis and multiple regression analysis). Analisis ini menggunakan data masa lalu dan data proyeksi yang membantu auditor menyediakan bukti dari ekspetasi dalam hasil aktual yang terinterpretasi.3. Z Score, bentuk modern dan kontrovesial dari analisis rasio. Skor dihasilkan dari angka rasio keuangan dan jika skor dihitung sangat berbeda dari performance perusahaan sehingga mungkin ada kesempatan tinggi bahwa mereka akan menghadapi masalah keuangan yang serius dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Analisi Prosedur SubtantifPada kasus study 12.2 kita mempertimbangkan penggunaan dari analisis prosedur subtantif. Jika prosedur analisis kemungkinan dari salah saji laporan keuangan rendah, mungkin auditor dapat mengurangi uji detail dan jika salah saji tinggi, uji detail mungkin lebih luas.

Activities 12.3 Art Aid Limited Art Aid Limited adalah sebuah perusahaan yang menyediakan layanan untuk seniman lokal, dengan membuka galeri seni dan cafe di 10 lokasi. Biaya masuk ke galeri bervariasi tergantung pada reputasi artis. Perusahaan ini memiliki kebijakan mengurangi biaya masuk untuk siswa dan pengangguran. Galeri tersebut adalah toko yang menjual pajangan artis tersebut yang kemudian dibingkai dan digantung. Toko-toko menjual lukisan dan patung, sekitar 60 persen dari yang dijual memberi komisi atas nama seniman lokal. Sisa pekerjaan di toko-toko telah dibeli oleh perusahaan secara spekulatif, salah satu direktur, Brandon Smythe, menjadi kritikus seni, yang memiliki 'mata' untuk melihat apa yang mungkin dijual. Dewan memiliki 5 anggota, termasuk Brandon Smythe dan John Leslie, seorang akuntan yang berkualitas. Perusahaan ini mempekerjakan manager galeri dan kafe / toko untuk setiap lokasi. Departemen akuntansi memiliki dua staf penuh waktu termasuk John Leslie. Semua staf lain yang paruh waktu. Galeri dan kafe buka 7 hari per minggu.Anda seorang manajer yang bertanggung jawab atas audit Art Aid Limited untuk tahun yang berakhir 28 Februari 2011 dan Anda telah memperoleh laporan keuangan yang disiapkan oleh akuntan di perusahaan tersebut. Anda menyadari bahwa ada beberapa risiko tertentu dalam perusahaan dan telah memutuskan untuk menggunakan kombinasi analytical procedur dan test of detail dalam menilai laporan keuangan pada tingkat asersi. Anda berpikir juga bahwa kemungkinan akan ada diskusi terkait risiko bisnis perusahaan dan aktivitas manajemen di perusahaan tersebut.

Analiytical Review Art Aid LimitedReview laporan keuangan Seni Aid Ltd dan,dengan menggunakan pendekatan berbasis risiko, menunjukkan alasan akan ingin melakukan perhatian khusus untuk:a. likuiditas dan gearing;b. tingkat stok yang tinggi;c. hasil galeri;d. perlakuan karya seniman lokal ditampilkan di toko dan komisi yang dibayarkan oleh merekaMasalah audit dalam satu area mungkin berhubungan dengan area lain, sehingga lihat angka obyektif dan coba untuk mengidentifikasi masalah yang nyata dalam organisasi tertentu.

Kita akan mendiskusikan 4 area tersebut:a. Likuiditas dan GearingArt Aid terlihat pada posisis likuiditasnya rendah (acid test rasio 0,52) ditambah dengan tingginya gearing (62 persen dari total aset yang didanai dari modal). Acid test Ratio terlihat rendah dari tingginya gearing dan spekulasi natur dari persediaan.Likuiditas dan tingginya gearing sangat berhubungan, karena perusahaan mungkin memiliki pinjaman (menaikkan gearing) untuk memperbaiki likuiditas. Tapi jika gearing tinggi hanya opsi dapat menaikan modal, tidak mungkin jika profitibilitas perusahaan rendah. Dalam menghadapi hal itu, imbal hasil untuk pemegang saham terlihat sangat baik (sekitar 25 ersent pada akhir tahun) tapi ini membuat auditor untuk lebih memperhatikan kemampuan penjualan dari art dan auditor menentukan bagaimana kuatnya profit perusahaan.Detail pekerjaan audit sebagai berikut: Menentukan jangka waktu dari cerukan dan pinjaman jangka panjang, persetujuan limit cerukan, jangka waktu repayment dan biaya (jika ada) terhadap aset dan jaminan (jika ada) oleh direktur dan lainnya. Review koresponden antara perusahaan dan bank, memeriksa arus kas (aktual dan rencana) pada waktu cerukan/utang disetujui. Analisis perbandingan rencana dan aktual arus kas perusahaan. Alasan untuk setiap varians yang signifikan harus ditetapkan. Sikap dari bank untuk fasilitas cerukan seharusnya ditentukan (bukti dari koresponden) dan rencana perusahaan untuk mengurangi itu dan untuk membayar pinjaman jangka panjang. Berhubungan dengan pinjaman jangka panjang, auditor seharusnya menentukan kapan pembayaran kembali pinjaman sehingga bisa mengakses resiko yang perusahaa hadapi. Jika batas cerukan sudah berlebih dan pemabayaran kembali sudah dekat jatuh temponya, perusahaan dapat menghadapi masalah going concern. Tapi jika pada perusahaan merepresentasikan persediaan adalah masalah utama. Auditor tidak mengambil kesimpulan perusahaan tentang masalah going concern sampai pekerjaan audit dibawah ini dikerjakan.

b. Tingkat Persediaan TinggiPada Artwork merepresentasikan persediaan tinggi dibandingkan dengan penjualan. Perusahaan mungkin memiliki resiko tinggi karya seni tidak dijual diatas biaya atau sedikitnya pada basis tepat dan ini mungkin mempengaruhi profitabilitas.Audit kerja pada persediaan sebagai berikut ini: Auditor observasi perhitungan persediaan dan memeriksa item yang dipilih ke daftar persediaan. Pada proses ini auditor akan observasi bagaimana cara kerja artwork. Konfirmasi kesuksesan dari Brandon Smythe dalam mengidentifikasi karya seni sehingga penjualan baik. Auditor dapat mereview catatan dari pembelian bahan (biaya) dan penjualan (harga penjualan). Review dari daftar akan mengungkapkan berapa lama karya telah dijual. Konfirmasi bahwa karya seni dari seniman yang ditetapkan dan juga periksa reputasi dari seniman yang karyanya dibeli oleh Brandon Smythe. Ini adalah kasus auditor mempertimbangkan menggunakan orang ahli, meskipun hasilnya mungkin subyektif. Dapatkan estimasi Brandon Smythe berapa cepat pekerjaan/karya dijual. Auditor akan menentukan mana karya yang dijual oleh galeri dan mana yang melalui Smythe. Jumlah asuransi yang menjadi indikator dari nilai.

Kesulitan area ini untuk auditor adalah tingginya subyektifitas. Jika tinggi tingkat ketidakpastian auditor mungkin harus mengacu pada masalah dalam laporanynya.

c. Hasil GaleryPendapatan galery tidak menutupi biaya dan akan harapan bahwa penjualan kafe dan toko bergantung pada galery oleh karena itu kafe harus menanggung bagian dari biaya galery, Ini menjadi perhatian auditor bahwa galery tidak menarik cukup banyak orang.Kerja audit sebagai berikut: Bandingkan angka tahun ini dengan tahun sebelumnya dengan ekspetasi kehadiran untauk pameran. Kesulitannya adalah area pameran mungkin tidak dapat dibandingkan. Bandingkan penjualan tiket dengan penerimaan aktual dengan sample. Periksa penjualan tiket pada bank. Informasi lainnya bagaimana sistem beroperasi. Alokasi biaya dan pendapatan normal untuk aktivitas yang dibutuhkan.

d. Karya seni pada display tapi tidak dimiliki oleh perusahaanKarya ini tidak terlihat pada neraca perusahaan dan auditor seharusnya yakin bahwa karya ini teridentifkasi. Uji substantif menjadi penting untuk mengetahui pemilik persedian tersebut: Perusahaan seharusnya mempunyai daftar semua karya seni yang untuk dijual. Jika ada seniman yang aneh sehingga tidak yakin dengan hasil indetifikasi perushaan. Auditor perlu observasi perhitungan persediaan, periksa dari uji daftar karya seni menggunakan indetifikasi detail pada karya tersebut. Auditor dapat memepertimbakan bertanya kepada beberapa seniman untuk konfrimasi karya yang mereka miliki tapi berada pada perusahaan. Informasi lain pada perjanjian kontrak dengan seniman, termasuk jangka waktu karya dipegang perusahan sampai dikembalikan. Analisis perbandingan komisi yang diterima tahun ini dengan tahun lalu dan dengan anggaran. Pilih kontrak individu pada dasar representatif dan periksa tingkat komisi dan keterangan ada variasi pada tingkat komisi antara seniman.

Art aid adalah perusahaan menarik tapi bisnis yang beresiko dan kelemahan dari likuiditas dan sifat spekulatif dari bisnis memberikan perhatian pada stasus kelangsungan usaha (going concern) perusahaan. Auditor perlu diskusikan masa depan perusahaan dengan direksi dan bagaimana mereka berniat untuk merealisasikan persediaan dan menjamin dana yang cukup untuk kelangsungan operasi.

ISA 505KONFIRMASI EKSTERNAL

Konfirmasi eksternal dibutuhkan oleh auditor untuk membuat konfirmasi bahwa semua yang tercantum pada laporan keuangan telah tercantum dengan benar dan akurat. Contohnya, auditor meminta konfirmasi dari bank untuk menyesuaikan rekonsiliasi yang telah dibuat oleh perusahaan dengan tanggal yang keluar dari bank. Konfirmasi bank penting untuk menetapkan budaya perusahaan yang diungkapan dalam laporan keuangan melalui penjaminan dari direktur bersangkutan. Hal lainnya, seperti sirkulasi piutang yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggan. Konfirmasi eksternal sangat dibutuhkan untuk menghindari risiko kesalahan yang dilakukan oleh pelanggan dalam masa audit. Ketika memilih konfirmasi yang paling tepat, auditor akan bergantung pada pertimbangan yang dipengaruhi oleh beberapa factor dimana manajemen akan mengikuti konfirmasi eksternal yang dibuat dan pengalaman audit di masa lalu.

PRACTICAL INSIGHTProsedur audit yang pada umumnya digunakan oleh auditor adalah sirkulasi piutang. Dalam prosedur ini, beberapa jumlah yang sekiranya material akan ditentukan oleh auditor untuk dikirimi konfirmasi (hal ini dilakukan oleh auditor, bukan oleh perusahaan). Konfirmasi ini bertuliskan jumlah piutang yang tercantum pada buku besar dan hal ini harus disetujui atau tidak disetujui oleh perusahaan. Biasanya, ketika tidak disetujui, maka harus dihitung perbedaan antara jumlah piutang perusahaan yang dikirimi oleh auditor dan jumlah yang tertera pada buku besar utang pelanggan. Hal ini memberikan bukti, bahwa jumlah piutang yang dilaporkan sesuai pada tanggal pelaporan. Bagaimanapun hal ini juga tetap mengandung kecurigaan, karena belum tentu konfirmasi positif dikirimkan dengan melakukan verifikasi terhadap jumlah piutang sebelumnya.Melalui PRACTICAL INSIGHT di atas dapat diketahui bahwa belum tentu segala yang dikonfirmasi dapat dipercaya. Prosedur alternative lainnya adalah menanyakan langsung kepada pelanggan denganmetode wawancara apakah jumlah yang perlu dikonfirmasi melalu buku besar piutang perusahaan sudah sama dengan buku besar utang pelanggan. Hal ini memang membutuhkan perjuangan lebih besar untuk memperoleh informasi.Dalam beberapa kasus seringkali konfirmasi dikirimkan namun tak ada balasan. Dalam hal ini, auditor harus menindaklanjuti dan jika masih tidak ada balasan, maka auditor harus melakukan prosedur audit lebih lanjut. Tambahan prosedur audit yaitu menguji kejadian setelah kas diterima. Dalam bebrapa kasus juga terdapat masalah, bahwa pengirim konfirmasi tidak mengirimkannya kepada auditor namun kepada perusahaan. Hal ini dapat dicegah dengan memilki komunikasi elektronik seperti email. Namun hal ini tetap memunculkan kesulitan untuk melakukan verifikasi pegirim sebagai koresponden, namun auditor dapat mengurangi risiko tersebut dengan membuat pengaman email.

PENOLAKANJika manajemen menolak prsedur audit untuk mengirimkan surat permintaan konfirmasi ke pelanggan maka lingkup audit akan diperkecil dan auditor harus menanyakan alasan penolakan tersebut. Auditor harus sangat mempertimbangkan hal ini, karena mungkin saja hal ini dapat memunculkan kesalahan atau kecurangan. Ketika hal ini lebih mengacu pada kecurangan maka auditor harus segera memperhitungkan materialitasnya dan mengajukan provisi ISA 240 mengenai tanggung jawab auditor terkait kecurangan dalam prosedur.

EVALUASIAuditor harus mengevaluasi hasil dari setiap konfirmasi, untuk menentukan bukti apa saja yang mengandung kecurangan tergantung pada setiap keadaan seperti tidak ada respon, respon diterima dengan konfirmasi negative, dan respon yang tidak dapat dipercaya.

ISA 520PROSEDUR ANALITIS

ISA 520 mengindikasikan prosedur analitis substantif. Prosedur analitis merupakan hal yang sangat penting untuk menganalisa hubungan setiap bagian pada laporan keuangan dan data keuangan maupun data non-keuangan. Sebagai tambahan, prosedur analitis juga membantu membandingkan informasi keuangan yang diturunkan dari periode yang berbeda untuk mengidentifikasi ketidaksamaan antar periode dan fluktuasi signifikan serta hubungan tak terduga dari hasil investigasi.

PROSEDUR ANALITIS PADA TAHAP PERENCANAANProsedur analitis sangat diperlukan di tahap perencanaan karena auditor harus dengan segera memutuskan risiko apa saja yang harus ditambahkan ruang lingkupnya dan risiko apa saja yang akan dikurangi ruang lingkupnya. Prosedur inilah yang nantinya akan menemukan kunci dari area audit. Sebagai contoh, jika gross profit margin menurun dari tahun ke tahun, auditor harus mengerti alasan penurunan tersebut dengan pertanyaan seperti apakah persediaan telah dihitung dengan benar, apakah cut-off juga benar, apakah pendapatan sudah lengkap.Prosedur analitis harus dihubungkan dengan tingkat materialitas dan analisis risiko, beberapa sumber di antaranya adalah:1. Akun interim manajemen2. Dana3. Informasi interim keuangan4. VAT returns5. Rapat direktur6. Korespondensi7. Review audit atas dokumen koresponden8. Informasi non-keuanganProsedur analitis selalu dapat mengindikasikan aspek perusahaan dimana sebelumnya auditor mungkin tidak menyadari atau fluktuasi yang tiba-tiba terjadi tanpa diekspektasikan oleh auditor. Prosedur analitis tidak hanya dilakukan pada tahap perencanaan namun juga dapat menjabarkan pekerjaan audit secara mendetail hingga tahap akhir untuk memastikan apakah informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan telah sesuai dengan pemahaman auditor mengenai perusahaan tersebut. Dari sisi perusahaan, lebih baik meningkatkan audit internal daripada jumlah prosedur analitis diperbanyak dalam proses audit.

KEPERCAYAAN PROSEDUR ANALITISProsedur analitis lebih dipercaya daripada mendapatkan informasi dari internal perusahaan ataupun dari klien. Auditor menentukan prosedur analitis untuk mendesain pengujian substatif dengan mengacu pada:1. Sumber informasi2. Sumber informasi yang telah dibandingkan3. Budaya dan relevansi informasi4. Kontrol dalam persiapan penyediaan informasi

MENGINVESTIGASI HASIL PROSEDUR ANALITISKetika prosedur analitis yang dilakukan tidak sesuai dengan fluktuasi atau dengan hubungannya tidak konsisten dengan ekspektasi auditor maka auditor harus mendiskusikannya dengan manajemen untuk menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Auditor harus memberikan pernyataan professional berkaitan dengan prosedur analitis yang sudah dilakukan.

PROSEDUR ANALITIS SEBAGAI GAMBARAN PADA AKHIR MASA AUDITProsedur analitis harus dilakukan oleh auditor ketika akan mengungkapkan pernyataan audit. Mengaplikasikan prosedur analitis pada akhir periode, akan memudahkan auditor untuk membuat keputusan yang beralasan pada laporan keuangan.

Prosedur analitis sebagai gambaran di akhir auditProsedur analitis harus diterapkan oleh auditor di, atau dekat, akhir audit ketika membentuk pendapat apakah laporan keuangan secara keseluruhan sesuai dengan ekspektasi auditor. Menerapkan prosedur analitis pada akhir atau dekat akhir audit ini dimaksudkan untuk memungkinkan auditor untuk mempertimbangkan apakah kesimpulan mereka, yang telah ditarik sebagai hasil dari prosedur yang diterapkan selama audit, menguatkan kesimpulan tersebut dalam kaitannya dengan masing-masing komponen atau elemen dari laporan keuangan. Selain itu juga akan membantu auditor dalam membentuk kesimpulan keseluruhan mengenai kewajaran laporan keuangan

Teknik-teknik praktisProsedur analitis adalah alat yang sangat berguna dan penting, tidak hanya pada tahap perencanaan audit, tetapi juga selama audit dan pada tahap review akhir. Teknik khas yang dapat diadopsi selama pekerjaan audit adalah sebagai berikut:1. Rasio AnalisisAnalisis rasio sering digunakan selama audit dan dapat menjadi indikasi berbagai situasi termasuk penipuan dan kesalahan.2. Ulasan informasi keuangan periode sebelumnyaReview laporan keuangan periode kini dan sebelumnya sering dilakukan untuk mengidentifikasi fluktuasi tren.3. Tes kewajaranBiasanya disebut sebagai bukti total tes, ini dapat menawarkan konfirmasi bahwa jumlah dalam laporan keuangan disajikan secara wajar.4. Ulasan pengeluaran laporan keuanganUlasan tentang akun beban dalam laporan laba rugi komprehensif diadopsi secara luas karena ulasan tersebut akan memungkinkan auditor untuk fokus pada setiap kenaikan yang tidak proporsional / penurunan rekening pengeluaran.5. Teknik lain Perbandingan tren dalam produksi dan penjualan Pertimbangan inflasi, perselisihan industrial, perubahan metode produksi dan perubahan aktivitas pada biaya gaji dalam laporan keuangan Perbandingan biaya sewa perjanjian sewa tahunan Perbandingan biaya keuangan dengan / sewa / menyewa perjanjian pembelian kredit.

Tes yang disarankan1. Tahap perencanaanPada tahap perencanaan menerapkan prosedur analitis prosedur penilaian risiko untuk mendapatkan pemahaman tentang entitas dan lingkungannya. ini mungkin menunjukkan aspek entitas yang auditor tidak menyadari dan akan membantu dalam menilai risiko salah saji material untuk menentukan sifat, waktu, dan luas prosedur audit lebih lanjut.2. Pada tahap penyelesaianPada tahap penyelesaian, menerapkan prosedur analitis untuk membentuk kesimpulan keseluruhan apakah laporan keuangan secara keseluruhan konsisten dengan pemahaman auditor.3. Prosedur analitis prosedur substantif (opsional)Keputusan tentang prosedur audit yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu didasarkan pada pertimbangan auditor. Rincian prosedur analitik digunakan sebagai prosedur substantif untuk memastikan: Bahwa keandalan data yang digunakan sudah dinilai Apakah ekspektasi cukup tepat Perbedaan yang diterima dalam jumlah yang tercatat dari nilai-nilai yang diharapkan

ISA 550RELATED PARTIES

Pokok dari ISA 550 bahwa auditor memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa manajemen sudah benar dalam mengidentifikasi transaksi related parties dan telah menggungkapkan secara memadai transaksi tersebut dalam laporan keuangan. Tujuan umum auditor terhadap penelaahan related parties adalah melakukan prosedur audit yang dirancang untuk memperoleh bukti audit yang cukup mengenai identifikasi dan pengungkapan mengenai related parties dan efek yang bersifat material atas transaksi related parties terhadap laporan keuangan.

Pihak yang Termasuk Related Parties : Pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung melalui perantara mengendalikan atau dikendalikan atau dibawah pengendalian yang sama; pihak yang memberikan pengaruh yang seignifikan terhadap entitas ; melakukan joint control dalam entitas Pihal merupakan rekan (associate) Pihak merupakan rekan joint venture Pihak merupakan anggota dari key management personnel Pihak merupakan anggota/kerabat dekat dari keluarga atau individual Pihak yang merupakan post-employment benefit plan dari entitas tersebutPemahaman mengenai transaksi related parties dapat diperoleh dari pengalaman klien dan penyelidikan. Bukti audit lainnya dapat diperoleh dari pihak eskternal contohnya bank confirmation. Risiko bahwa realted party transactions yang tidak diungkapkan tidak akan terdeteksi oleh auditor sangat tinggi ketika: Transaksi related parties, lokasi tidak dikenakan biaya Transaksi related parties merupakan transaksi tidak jelas bagi auditor Transaksi dengan pihak yang auditor tidak mungkin diekspektasikan bahwa pihak tersebut adalah related parties Manajemen mungkin tidak sadar/tau mengenai semua hubungan related parties

Contoh Prosedur Audit terkait Related Parties Memeriksa catatan akuntansi, dan note details terkait transaksi yang melibatkan direksi dan pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan dan related parties Memeriksa piutang dan utang direksi dan related parties Memeriksa durasi waktu pertemuan untuk transaksi direksi dengan related parties Memeriksa korespondensi dan invoices dari pengacara mengenai eksistensi related parties Memeriksa kertas kerja tahun sebelumnya untuk nama-nama related parties yang dikenal

Indikator Bukti untuk Related Parties Transaksi yang memiliki persyaratan yang berlebihan atau memiliki harga, tingkat bunga, payment terms yang tidak biasa/wajar Transaksi yang muncul dengan alasan bisnis yang tidak logis Transaksi yang diproses atau diterima dengan cara yang tidak rutin/biasa oleh pihak yang biasanya tidak menangani transaksi semacam teresebut Transaksi yang tidak biasa yang masuk dalam waktu yang singkat pada waktu sebelum atau sesudah pelaporan

Identified Related Party TransactionsKetika bukti audit terkait dengan transaksi related party terbatas, maka kemudian prosedur selanjutnya yang dilakukan kauditor adalah: Mendiskusikan tujuan transaksi tersebut dengan manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan Mengkonfirmasi persyaratan dan jumlah transaksi dengan related party Mempertegas dengan related party mengenai penjelasan atas tujuan transaksi tersebut, jika perlu konfirmasikan keabsahan transaksi tersebut Konfirmasi atau diskusikan informasi dengan pihak yang terkait dengan transaksi contohnya bank

Pengungkapan di Laporan KeuanganAuditor perlu memastikan bahwa semua transaksi dengan pihak berelasi yang telah diidentifikasi secara tepat diungkapkan dalam laporan keuangan. IAS 24 mensyaratkan hal-hal yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan sebagai berikut : Deskripsi tentang hubungan Deskripsi transaksi Nilai transaksi Hal-hal lain yang perlu diungkapkan untuk memahami laporan keuangan Jumlah saldo yang berkaitan dengan pihak berelasi pada tanggal pelaporan Penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan pihak berelasi

Auditor juga perlu memperhatikan ketergantungan hukum dimana entitas beroperasi. Peraturan perundangan yang berlaku juga harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

Representasi manajemenAuditor harus mendapatkan representasi tertulis dari manajemen dan TCWG yang terkait dengan pengungkapan pihak berelasi. Representasi tertulis yang diperoleh oleh auditor berupa konfirmasi manajemen, karyawan kunci dan TCWG, bahwa mereka telah mengungkapkan semua transaksi yang berkaitan dengan entitas dan mereka tidak mengetahui adanya hal lain yang memerlukan pengungkapan undang-undang atau standar akuntansi yang berlaku. Representasi tertulis dibuat karena informasi yang diperoleh dari prosedur audit selain permintaan keterangan terbatas. Representasi manajemen tersebut merupakan bagian dari bukti audit yang diperoleh auditor, tetapi bukan merupakan pengganti bagi penerapan prosedur audit yang diperlukan untuk memperoleh dasar memadai bagi pendapat auditor atas laporan keuangan. Konsep tersebut sangatlah penting, karena jika auditor tidak melakukan prosedur audit yang relevan untuk mengumpulkan bukti audit yang memadai, hal ini dapat menjadi pembatasan ruang lingkup pemeriksaan dan dapat mempengaruhi opini yang dikeluarkan auditor terkait dengan pelaporan keuangan. Auditor harus berdiskusi tentang hal-hal yang ingin dimuat dalam surat representasi dengan orang yang bertanggung jawab untuk memberikan konfirmasi tertulis untuk memastikan bahwa mereka memahami apa yang dimuat dalam surat representasi, agar di kemudian hari tidak terjadi salah paham antara manajemen dengan auditor.

Pihak Pengendali UtamaDi banyak wilayah, pihak pengendali utama dianggap pihak yang berelasi. Akan tetapi, jika entitas merupakan perusahaan multinasional, maka akan sulit untuk mengidentifikasi pihak pengendali utama. Selain itu, jika entitas dikendalikan oleh trust, maka akan sulit untuk menentukan siapa yang memiliki pengendalian atas trust.Ketika pihak pengendali utama telah ditentukan, perlu diuangkapkan dalam laporan keuangan dan harus ada bukti audit yang memadai untuk memperkuat pengungkapan.

Laporan Audit Ketika auditor tidak bisa mendapatkan bukti audit yang mencukupi mengenai pihak berelasi atau transaksi yang terkait dengan pihak berelasi, atau berkesimpulan bahwa pengungkapan tidak memadai, maka auditor harus memodifikasi opini audit.Jika telah terdapat pengungkapan terhadap transaksi dengan pihak berelasi, namun auditor menyimpulkan bahwa pengungkapan tersebut tidak memadai, maka auditor perlu mengeluarkan opini qualified atau adverse tergantung pada ketidakcukupan pengungkapan. Komunikasi dengan Those Charged With GovernanceSemua penemuan yang signifikan pada saat auditor melakukan audit harus dikomunikasikan dengan TCWG agar auditor mendapatkan pemahaman umum dari nature dan resolusi masalah tersebut. Masalah-masalah tersebut meliputi : Manajemen secara sengaja atau tidak sengaja tidak mengungkapkan transaksi dengan pihak ke tiga yang tidak disadari pula oleh TCWG Transaksi signifikan dengan pihak berelasi tidak diotorisasi dengan benar dan dapat meningkatkan potensi fraud Perbedaan pendapat dengan manajemen terkait perlakuan akuntansi dan pengungkapan transaksi dengan pihak berelasi yang signifikan sesuai dengan standar yang berlaku Ketidakpatuhan terhadap hukum atau peraturan yang berlaku terkait dengan larangan tertentu tentang hubungan istimewa Kesulitan untuk mengidentifikasi pihak pengendali utama

Kesimpulan Kerangka laporan keuangan yang relevan akan selalu menentukan definisi dari pihak berelasi bersamaan dengan pengungkapan yang disyaratkan pada laporan keuangan Revisi ISA menyatakan bahwa terdapat resiko salah saji yang lebih besar ketika ada pihak berelasi yang terlibat Masalah yang melekat pada pengungkapan pihak berelasi berkaitan dengan sifatnya yang subjektif Tujuan auditor adalah mendapatkan pemahaman tentang hubungan pihak berelasi dan transaksi yang memadai yang dapat mengurangi faktor kecurangan dan resiko yang muncul dari hubungan pihak berelasi dan berakhir dengan pencapaian kewajaran pengungkapan. Auditor harus mendapatkan kecukupan bukti audit untuk memastikan hubungan pihak berelasi dan transaksi dapat diidentifikasi secara tepat dan diungkapkan dalam laporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Gray, Ian., Manson, Stuart. 2011. The audit Process Principles, Practices and Cases 5th ed. South Western

Steven Colling.2011. Interpretation and Application of International Standards. West Sussex: John Willey & Sons