perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id hubungan antara .../hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id...

91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: PURI UTOMO K2508071 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Upload: others

Post on 05-Nov-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU

DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

PURI UTOMO

K2508071

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Puri Utomo

NIM : K2508071

Jurusan/Program Studi : PTK/Pendidikan Teknik Mesin

menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA

KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya

bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Puri Utomo

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU

DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

PURI UTOMO

K2508071

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan

Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Puri Utomo. HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK

PGRI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk memperoleh pengetahuan

mengenai hubungan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa kelas XI

SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012, (2) Untuk memperoleh

pengetahuan mengenai hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi

belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012, (3) Untuk

memperoleh pengetahuan mengenai hubungan secara bersama antara kompetensi

guru dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1

Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan korelasional. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK PGRI 1

Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas

XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 yang berjumlah 111 siswa.

Sampel diambil dengan teknik simple random sampling sejumlah 82 siswa.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Uji coba angket

penelitian dilakukan dengan responden sejumlah 25 siswa. Untuk uji validitas

digunakan rumus Product Moment Pearson. Selanjutnya uji reliabilitas instrumen

digunakan rumus Alpha. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi

Product Moment Pearson dan teknik analisis regresi ganda dua prediktor, yang

sebelumnya terlebih dahulu telah dilakukan uji prasyarat analisis yaitu: (1) Uji

normalitas data, (2) Uji Linieritas dan Keberartian Regresi, dan (3) Uji Independen.

Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil simpulan yaitu, (1) Terdapat

hubungan positif antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa kelas XI

SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini terbukti dari hasil uji

hipotesis pertama dengan analisis korelasi Product Moment diperoleh rhitung sebesar

0,244 lebih besar dari rtabel sebesar 0,213 pada taraf signifikan 5%. (2) Terdapat

hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI

SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini terbukti dari hasil uji

hipotesis kedua dengan analisis korelasi Product Moment diperoleh rhitung sebesar

0,265 lebih besar dari rtabel sebesar 0,213 pada taraf signifikan 5%. (3) Terdapat

hubungan positif secara bersama antara kompetensi guru dan motivasi belajar siswa

dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran

2011/2012. Hal ini terbukti dari hasil uji hipotesis ketiga dengan analisis regresi dua

prediktor diperoleh Fhitung sebesar 64,627 lebih besar dari Ftabel (2;79;0,05) = 3,11 pada

taraf signifikan 5%. Variabel kompetensi guru memberikan sumbangan relatif

sebesar 48,5% dan sumbangan efektif 30,19%. Sedangkan motivasi belajar

memberikan sumbangan relatif sebesar 51,5% dan sumbangan efektif 31,9%.

Kata Kunci: kompetensi guru, motivasi belajar siswa, prestasi belajar siswa.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Puri Utomo. CORRELATION BETWEEN TEACHER COMPETENCIES AND

STUDENT LEARNING MOTIVATION WITH STUDENT LEARNING

ACHIEVEMENT 11th

GRADE SMK PGRI 1 SURAKARTA ON ACADEMIC

YEAR 2011/2012. Skripsi. The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas

Maret University of Surakarta. July 2012.

The purpose of this research are (1) To acquire knowledge about the

correlation between teacher competencies with student learning achievement 11th

grade SMK PGRI 1 Surakarta on academic year 2011/2012, (2) To acquire

knowledge about the correlation between student learning motivation with student

learning achievement 11th

grade SMK PGRI 1 Surakarta on academic year

2011/2012, (3) To acquire knowledge about the togetherly relationship between

teacher competencies and student learning motivation with student learning

achievement 11th

grade SMK PGRI 1 Surakarta on academic year 2011/2012.

This research used the descriptive methods with correlational approach.

Subjects of the research were student 11th

grade SMK PGRI 1 Surakarta on academic

year 2011/2012. Population in this research is student 11th

grade SMK PGRI 1

Surakarta on academic year 2011/2012 in which totaled 111 student. The Samples

was taken by using cluster sampling technique and 82 student were taken as sample.

The instrument used in this research by questionaire. The questionaire try out execute

25 of student as respondents. The Product Moment Pearson formula’s used to test the

validity of the instrument. Then, to test instruments reliability used Alpha formula’s.

Data analysis technique used double regression analysis two predictor technique and

correlation product moment pearson technique. However, first thing to do data

analysis, prerequisites analysis testing is needed there are: (1) Data Normality Test,

(2) Regression Linearity and Meaningful Test, (3) Independent Test.

Based on the results of the data analysis, the conclusion is, (1) There is a

positive relationship between teacher competencies with student learning

achievement 11th

grade SMK PGRI 1 Surakarta on academic year 2011/2012. This is

proven by the results of first test hypotheses with analysis of correlation product

moment obtained rcalculate 0,244 larger than rtable 0,213 at the 5% level of significance.

(2) There is a positive relationship between student learning motivation with student

learning achievement 11th

grade SMK PGRI 1 Surakarta on academic year

2011/2012. This is proven by the results of second test hypotheses with analysis of

correlation product moment obtains rcalculate 0,265 larger than rtable 0,213 at the 5%

level of significance. (3) There is a togetherly positive relationship between teacher

competencies and student learning motivation with student learning achievement 11th

grade SMK PGRI 1 Surakarta on academic year 2011/2012. This is proven by the

results of the hypotheses with two predictor regression analysis obtained Fcalculate of

64,627 larger than Ftable(2;79;0,05) = 3,11 at the 5% level of significance. Teacher

competencies contributed relatively equal to 48,5% and effective contributions to

30,19%. Whereas the student learning motivation contribute relatively of 51,5% and

31,9% effective donation.

Keywords: teacher competencies, student learning motivation, student learning

achievement.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

M O T T O

“Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai

dari suatu urusan, kerjakan dengan sungguh - sungguh urusan yang lain”.

(Alam Nasyroh: 6-7)

”Jadikanlah sabar dan sholatmu sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang

demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”.

(QS.Al-Baqoroh: 45)

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

(QS.Al-Baqoroh: 286)

”Berbahagialah orang yang bersabar

karena akan merasakan manisnya buah kesabaran”.

(Deby Hapsari)

“Pengorbanan merupakan syarat untuk mendapatkan hal yang besar

atau kecil sekalipun”.

(Deby Hapsari)

“Segala sesuatu akan indah ketika tiba saatnya”.

(Puri Utomo)

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

“Bapak dan Ibu tercinta”

Doa yang senantiasa mengiringi langkah kaki dan detak jantungku, pengorbanan

dan kasih sayang tak terbatas. Tiada kasih sayang yang setulus dan seabadi kasih

sayangmu.

“Adikku tersayang Fatimah Puri Utami”

Yang selalu menguatkanku

“Kelompok AAI Mas Syaifuddin”

( Deni, Mulyono, Tri Ujan, Momok, Agus, Dwi, Febri)

Terima kasih telah menjadi sahabat-sahabat terbaikku

“Deby Hapsari”

Terima kasih atas inspirasinya.

“Sahabat-sahabatku PTM ’08 UNS Pabelan”

Yang senantiasa berbagi bersama.

Almamater.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang memberi

ilmu, inspirasi dan semoga kemuliaan di dunia serta akhirat. Atas rahmat dan

kehendak-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara

Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas

XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan

Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai

pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan.

3. Ketua Program Pendidikan Teknik Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik dan

Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Drs. Suwachid, M.Pd., M.T. selaku Dosen Pembimbing I, yang selalu memberi-

kan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Suharno, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing II, dengan penuh semangat mem-

berikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepala SMK PGRI 1 Surakarta, yang memberikan kesempatan guna mengadakan

penelitian di SMK PGRI 1 Surakarta.

7. Waka Kurikulum SMK PGRI 1 Surakarta, yang telah memberikan pengarahan

pengambilan data penelitian.

8. Tentrem Kartini, S.Pd. yang telah memberikan pengarahan dan motivasi.

9. Siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 atas kesediaan-

nya berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan ......................... 8

1. Kompetensi Guru .................................................................... 8

2. Motivasi Belajar Siswa ............................................................ 22

3. Prestasi Belajar Siswa .............................................................. 37

4. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 39

B. Kerangka Berpikir ........................................................................ 40

C. Hipotesis ...................................................................................... 42

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 43

1. Tempat Penelitian .................................................................... 43

2. Waktu Penelitian ..................................................................... 43

B. Rancangan/Desain Penelitian ...................................................... 44

C. Populasi dan Sampel ................................................................... 44

1. Populasi .................................................................................. 44

2. Sampel .................................................................................... 45

3. Teknik Sampling .................................................................... 45

D. Pengumpulan Data ....................................................................... 46

1. Identifikasi Variabel ............................................................... 46

2. Metode Pengumpulan Data ................................................... 47

E. Teknik Analisis Data ................................................................... 53

1. Uji Persyaratan Analisis ........................................................... 53

2. Pengujian Hipotesis ................................................................. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data .............................................................................. 59

B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................... 63

1. Uji Normalitas Data .................................................................. 63

2. Uji Linieritas dan Keberartian .................................................. 63

3. Uji Independen ......................................................................... 65

C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 66

D. Pembahasan Hasil Analisis Data .................................................. 67

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ....................................................................................... 69

B. Implikasi ...................................................................................... 69

C. Saran ............................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 72

LAMPIRAN ...................................................................................................... 74

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar .............................................................................................. Halaman

2.1. Hierarki Kebutuhan Maslow .................................................................... 24

2.2. Macro Model Motivasi, Belajar dan Unjuk Kerja .................................. 26

2.3. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 42

4.1. Histogram Rerata Indikator Kompetensi Guru ......................................... 60

4.2. Histogram Rerata Indikator Motivasi Belajar Siswa ................................ 62

4.3. Histogram Data Prestasi Belajar Siswa .................................................... 63

4.4. Grafik Linieritas regresi X1 terhadap Y dan Keberartian Y= a+ b.X1 ..... 64

4.5. Grafik Linieritas regresi X2 terhadap Y dan Keberartian Y= a+ b.X1 ..... 65

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel .............................................................................................. Halaman

3.1. Jumlah Populasi Penelitian ........................................................................ 44

3.2. Jumlah Sampel Penelitian ......................................................................... 45

3.3. Skor Jawaban Angket Kompetensi Guru ................................................... 49

3.4. Skor Jawaban Angket Motivasi Belajar Siswa .......................................... 50

3.5. Interprestasi Nilai r .................................................................................... 52

4.1. Persentase Indikator Kompetensi Guru (X1) ............................................... 60

4.2. Persentase Indikator Variabel Motivasi Belajar Siswa (X2) ...................... 61

4.3. Distribusi Data Prestasi Belajar Siswa (Y) ................................................ 62

4.4. Rangkuman Uji Normalitas Data ............................................................... 63

4.5. Rangkuman Hasil Uji Linieritas dan Keberartian Regresi.......................... 65

5. Kisi-Kisi Angket Uji Coba/Try Out ........................................................... 74

6. Uji Validitas dan Reabilitas Angket Coba Kompetensi Guru .................. 88

7. Uji Validitas dan Reabilitas Angket Coba Motivasi Belajar Siswa .......... 93

8. Kisi-Kisi Angket Penelitian ....................................................................... 96

9. Skor Hasil Penilaian Angket Kompetensi Guru ........................................ 106

10. Skor Hasil Penilaian Angket Motivasi Belajar Siswa ................................ 114

11. Skor Prestasi Belajar Responden Kelas XI M 1 Semester I ...................... 122

12. Skor Prestasi Belajar Responden Kelas XI M 2 Semester I ...................... 123

13. Skor Prestasi Belajar Responden Kelas XI O 1 Semester I ....................... 124

14. Skor Prestasi Belajar Responden Kelas XI O 2 Semester I ....................... 125

15. Skor Prestasi Belajar Responden Kelas XI M 1 Semester II ..................... 126

16. Skor Prestasi Belajar Responden Kelas XI M 2 Semester II ..................... 127

17. Skor Prestasi Belajar Responden Kelas XI O 1 Semester II ...................... 128

18. Skor Prestasi Belajar Responden Kelas XI O 2 Semester II ...................... 129

19. Rangkuman Skor Hasil Penilaian Angket Variabel Kompetensi Guru ..... 130

20. Rangkuman Skor Hasil Penilaian Angket Variabel

Motivasi Belajar Siswa ............................................................................ 132

21. Data Induk Penelitian ................................................................................. 133

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Tabel .............................................................................................. Halaman

22. Distribusi Data Kompetensi Guru .............................................................. 138

23. Uji Normalitas Data Kompetensi Guru (Fkum) .......................................... 138

24. Uji Normalitas Data Kompetensi Guru (Z score) ....................................... 139

25. Uji Normalitas Data Kompetensi Guru ...................................................... 139

26. Distribusi Data Motivasi Belajar Siswa ..................................................... 140

27. Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa (Z score) .............................. 140

28. Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa ............................................. 141

29. Distribusi Data Prestasi Belajar Siswa ....................................................... 142

30. Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siswa (Z score) ................................ 142

31. Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siswa ............................................... 143

32. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi X1 terhadap Y .............................. 144

33. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi X2 terhadap Y .............................. 150

34. Uji Independen antara X1 dan X2 ................................................................ 156

35. Tabel Persiapan Data Analisis Regresi Dua Prediktor ............................... 160

36. Tabel r product moment .............................................................................. 167

37. Tabel Kurve Normal ................................................................................. 168

38. Tabel Chi Kuadrat ...................................................................................... 169

39. Tabel Nilai F .............................................................................................. 170

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ........................................................................................... Halaman

1. Kisi-Kisi Angket Uji Coba/Try Out Penelitian ........................................... 74

2. Angket Ujicoba/Try Out Penelitian ............................................................. 76

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Uji Coba .......................................... 88

4. Kisi-Kisi Angket Penelitian ......................................................................... 96

5. Angket Penelitian ........................................................................................ 98

6. Skor Hasil Angket Penelitian Variabel Kompetensi Guru ......................... 106

7. Skor Hasil Angket Penelitian Variabel Motivasi Belajar Siswa ................. 114

8. Skor Prestasi Belajar Responden ............................................................... 122

9. Rangkuman Skor Hasil Angket Penelitian Variabel Kompetensi Guru ..... 130

10. Rangkuman Skor Hasil Angket Penelitian Variabel Motivasi

Belajar Siswa ............................................................................................... 132

11. Data Induk Penelitian .................................................................................. 133

12. Uji Normalitas dan Distribusi Frekuensi Data Kompetensi Guru .............. 136

13. Uji Normalitas dan Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar Siswa ...... 140

14. Uji Normalitas dan Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Siswa ........ 142

15. Uji keberartian dan linieritas regresi Kompetensi Guru (X1)

Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y) .......................................................... 144

16. Uji keberartian dan linieritas regresi Motivasi Belajar Siswa (X2)

Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y) .......................................................... 150

17. Uji Independen X1 dan X2 ............................................................................ 156

18. Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 160

19. Daftar Siswa Kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta TA 2011/2012 .................. 165

20. Tabel r Product Moment ............................................................................... 167

21. Tabel Kurve Normal ................................................................................... 168

22. Tabel Chi Kuadrat ....................................................................................... 169

23. Tabel Nilai F ................................................................................................ 170

24. Surat Pengajuan Judul Skripsi ..................................................................... 174

25. Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi ............................................... 175

26. Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi .................. 176

27. Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................... 177

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Lampiran ........................................................................................... Halaman

28. Surat Keterangan telah selesai Penelitian .................................................... 178

29. Daftar Hadir Seminar Proposal Skripsi ....................................................... 179

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi dan persaingan bebas antarbangsa menuntut berbagai

sektor pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk terus berkembang ke-

arah yang lebih produktif dan efisien serta mampu menjawab semua tantangan

baik lokal maupun global. Pembangunan sektor pendidikan, kesehatan dan

peningkatan gizi, program-program kependudukan dan sektor-sektor yang lain

perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM agar mampu bersanding-

bahkan bersaing- dengan negara-negara maju. Dari berbagai sektor pembangunan

SDM yang ada, pendidikan merupakan salah satu penggerak utama. Sejalan

dengan hal tersebut, Suryadi menjelaskan bahwa “Pendidikan dapat dikatakan

sebagai katalisator utama pengembangan SDM” (2002:1).

Peningkatan kualitas SDM di Indonesia melalui sektor pendidikan akan

selalu berkesuaian dan berkaitan erat dengan fungsi dan tujuan Pendidikan

Nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (Sisdiknas,

pasal 3) berikut.

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan mem-

bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional tersebut di-

atas, sektor pendidikan harus mampu mencetak SDM yang berkualitas.

Pendidikan menempati posisi penting untuk menopang sektor-sektor lain.

Pendidikan banyak memberikan kontribusi baik secara langsung maupun secara

tidak langsung terhadap pengembangan kualitas SDM. Konsekuensi logis dari hal

tersebut adalah mutu pendidikan sendiri seharusnya juga sangat perlu untuk

ditingkatkan.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, maka pendidikan harus

dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang

saling berkaitan. Komponen-komponen itu antara lain: guru (pendidik), siswa

(peserta didik), kurikulum, sumber belajar, lingkungan pendidikan, sarana dan

prasarana dan sebagainya. Peningkatan mutu pendidikan tidak bisa hanya terfokus

pada salah satu atau beberapa komponen saja, tetapi harus dilakukan secara

menyeluruh dari komponen yang ada.

Keseluruhan dari komponen sistem pendidikan harus mampu bersinergi

satu sama lain dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan mutu

pendidikan akan terlihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa selama proses

belajarnya sebagaimana penjelasan Suryadi (2002) “Mutu pendidikan akan

tercermin dalam tingginya hasil belajar siswa…” (hlm. 299). Dengan kata lain,

hasil belajar siswa merupakan salah satu indikator keberhasilan peningkatan mutu

pendidikan.

Hasil belajar siswa yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah

ditunjukkan dari prestasi belajar yang lazimya berupa angka atau nilai tes. Hasil

belajar siswa akan tertuang pada prestasi belajarnya. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Tu’u yang menyatakan bahwa hasil belajar yang

dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas serta pembelajaran di-

sekolah merupakan bentuk dari prestasi belajar (2004).

Prestasi belajar siswa itu sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara

umum faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dapat

dikelompokkan menjadi 2, yaitu faktor yang berasal dari dalam siswa (internal)

dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor yang berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa menurut Tu’u.

Faktor itu terdiri dari tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai bakat

yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran,

motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi

pembelajaran variatif yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang

memberi dorongan anak untuk maju. Selain itu, lingkungan sekolah yang

tertib, teratur, disiplin, yang kondusif bagi kegiatan kompetisi siswa dalam

pembelajaran (2004:81).

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Di antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa,

guru menempati posisi paling penting. Supriadi (1998:178) mengungkapkan

bahwa “Mutu pendidikan yang dinilai dari prestasi belajar peserta didik sangat

ditentukan oleh guru, yaitu 34% pada negara sedang berkembang, dan 36% pada

negara industri” (dikutip oleh Mulyasa, 2008:8). Mulyasa (2008) berpendapat

bahwa “Guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam

kaitannya dengan proses belajar-mengajar” (hlm. 5).

Begitu besar pengaruh guru terhadap prestasi belajar siswa, maka guru

dituntut memiliki kompetensi agar siswa mendapatkan prestasi belajar yang

maksimal. Hamalik menjelaskan bahwa “Guru yang kompeten akan lebih mampu

menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih

mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat

optimal” (2006:36). Agar mampu melaksanakan perannya dalam proses belajar-

mengajar dengan baik, maka guru harus memiliki kompetensi.

Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 dan

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, kompetensi guru meliputi:

1) Kompetensi Kepribadian, mencerminkan kepribadian yang mantap,

stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,

dan berakhlak mulia.

2) Kompetensi Pedagogik, meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

evaluasi hasil belajar, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, serta

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai kompetensi

yang dimilikinya.

3) Kompetensi Profesional, merupakan penguasaan materi pelajaran secara

luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata

pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya,

serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

4) Kompetensi Sosial, merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi

dalam bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,

tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat

sekitar.

Selain faktor guru, motivasi belajar dipandang sebagai faktor lain yang

ikut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Berkaitan dengan motivasi dan

prestasi belajar, Sardiman berpendapat bahwa “Motivasi dapat berfungsi sebagai

pendorong usaha dan pencapaian prestasi” (2004:83). Motivasi memberikan

energi kepada siswa untuk terus melakukan usaha belajar. Siswa akan

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

bersemangat meraih prestasi apabila siswa tersebut memiliki sebuah motivasi.

Sedangkan dilihat dari sumber timbulnya motivasi belajar pada diri siswa,

Hamzah menjelaskan “Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik,

berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan

akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan,

lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik” (2007:23).

Pencapaian prestasi belajar siswa secara optimal tidak akan pernah

terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari pembahasan di atas,

kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru menjadi faktor penting dalam

pencapaian prestasi belajar siswa. Selain kompetensi guru, motivasi belajar yang

dimiliki siswa juga menjadi salah satu faktor penentu dalam pencapaian prestasi

belajar. Kedua faktor tersebut harus berjalan beriringan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Tanpa adanya guru yang berkompeten, sangat sulit bagi siswa

untuk meningkatkan prestasi belajar. Begitu pula sebaliknya, sebaik apapun

kompetensi yang dimiliki dan dilaksanakan guru dalam pencapaian tujuan

pembelajaran tanpa adanya motivasi belajar pada diri siswa, peningkatan prestasi

belajar sukar dilaksanakan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMK

PGRI 1 Surakarta, didapatkan banyak informasi mengenai sekolah tersebut. Guru

sebagai penyelenggara proses belajar-mengajar di kelas harus mampu me-

laksanakan tugas-tugas kaitannya dengan kegiatan pengajaran sehingga men-

dorong siswa mencapai prestasi belajar maksimal. Namun sejauh pengamatan

peneliti, masih banyak dijumpai siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta dengan

prestasi belajar rendah. Hal itu menimbulkan dugaan pada diri peneliti bahwa

terdapat keterkaitan antara kompetensi yang dimiliki guru pengampu mata

pelajaran kelas XI dalam mengajar dengan rendahnya prestasi belajar siswa

tersebut.

Selain kompetensi guru, motivasi belajar siswa pun juga ikut menentukan

tingkat prestasi belajar siswa. Motivasi mendorong siswa untuk tetap menyiapkan

dirinya terus belajar sehingga memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Seperti

uraian diatas, masih dijumpai siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta dengan

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

prestasi belajar rendah. Hal itu menimbulkan anggapan pada diri peneliti bahwa

motivasi belajar siswa juga memiliki keterkaitan dengan prestasi belajar siswa

kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta selain kompetensi guru.

Dari pembahasan yang telah diuraikan, peneliti merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian mengenai hubungan antara kompetensi yang dimiliki guru

dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa di SMK PGRI 1

Surakarta. Adapun judul penelitian yang peneliti lakukan adalah “Hubungan

antara Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar

Siswa Kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

masalahnya sebagai berikut:

1. Faktor bakat, kecerdasan, cara belajar, minat dan perhatian merupakan faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berasal dari diri siswa sendiri

(internal).

2. Faktor lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah merupakan faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa dari luar diri siswa (eksternal).

3. Kompetensi guru pengampu dalam melaksanakan tugas-tugasnya merupakan

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1

Surakarta.

4. Motivasi belajar, baik berasal dari dalam diri sendiri maupun berasal dari luar

merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas XI SMK

PGRI 1 Surakarta.

5. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI

SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 masih rendah.

6. Kompetensi guru dan motivasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta

mungkin memiliki hubungan dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK

PGRI 1 Surakarta.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dapat dijawab dan dikaji secara mendalam, maka

permasalahan perlu untuk dibatasi. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi siswa

kelas XI mengenai kompetensi guru pengampu mata pelajaran kelas XI SMK

PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 ketika pembelajaran di sekolah.

2. Motivasi belajar siswa merupakan semua dorongan yang menimbulkan usaha

atau kegiatan yang dilakukan oleh siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2011/2012 untuk mencapai tujuan belajar.

3. Prestasi belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata

mata pelajaran yang dicapai siswa kelas XI pada akhir semester I dan II di-

SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adakah hubungan positif antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa

kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012?

2. Adakah hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar

siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012?

3. Adakah hubungan posistif secara bersama antara kompetensi guru dan motivasi

belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2011/2012?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh pengetahuan mengenai hubungan antara kompetensi guru

dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran

2011/2012.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Untuk memperoleh pengetahuan mengenai hubungan antara motivasi belajar

siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun

Ajaran 2011/2012.

3. Untuk memperoleh pengetahuan mengenai hubungan secara bersama antara

kompetensi guru dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas

XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis

maupun praktis. Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan khasanah

pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pendidikan terutama dalam

meningkatkan prestasi belajar pada jenjang sekolah menengah kejuruan.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan

pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut yang relevan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

masukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa melalui

kompetensi guru dan motivasi belajar siswa khususnya siswa kelas XI SMK

PGRI 1 Surakarta.

b. Bagi sekolah, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan informasi dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

1. Kompetensi Guru

a. Pengertian Kompetensi Guru

Proses dan hasil belajar siswa tidak hanya ditentukan dari fasilitas,

kurikulum, lingkungan belajar, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh

faktor kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka di sekolah.

Guru yang berkompeten bukanlah guru yang setiap siswa takut kepadanya.

Akan tetapi guru yang berkompeten adalah guru yang mampu membuat

suasana pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan mampu mengelola

kelas dengan baik, sehingga siswa belajar berada pada tingkat optimal.

Agar mampu mengelola kelas dengan baik, efektif, dan men-

suasanakan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa, maka

guru perlu memiliki kompetensi-kompetensi untuk mewujudkannya. Seperti

yang disinyalir oleh Kiymet Selvi “Teachers are responsible for operating

educational system and they need strong and efficient professional

competencies” (2010:167) guru bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

sistem pendidikan dan mereka membutuhkan kompetensi profesional yang

kuat dan efisien. Adapun tinjauan mengenai kompetensi guru diuraikan

sebagai berikut.

1) Pengertian Kompetensi

Sebelum membahas lebih detail mengenai kompetensi guru,

maka haruslah dimengerti terlebih dahulu definisi kompetensi. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan

(kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan sesuatu. Dalam

pengertian secara luas ini dapat dipahami bahwa dengan adanya

kompetensi membuat seseorang mampu memutuskan suatu hal yang

dihadapi. Hal itu sejalan dengan pendapat yang disampaikan Usman

“Kompetensi berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif” (2005:4).

Kompetensi dapat dijadikan pengkategorian keahlian seseorang atas

dasar kemampuannya.

Sagala (2009) memberikan pengertian mengenai kompetensi

yang dinyatakan sebagai gabungan dari kemampuan, pengetahuan,

kecakapan, sikap, pemahaman, apresiasi dan harapan yang mendasari

karakteristik seseorang untuk berunjuk kerja dalam menjalankan tugas

atau pekerjaan guna mencapai standar kualitas dalam pekerjaan nyata.

Kompetensi menunjuk kepada kualitas seseorang dalam suatu pekerjaan

tertentu sebagai hasil dari kecakapan-kecakapan yang dimilikinya.

Sedangkan pendapat Johnson yang dikutip oleh Usman

mengenai kompetensi, ia mengemukakan bahwa “Competency as a

rational performance wich satisfactorily meets the objective for a desired

condition” (2005:14). Kompetensi merupakan perilaku yang rasional

untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang

diharapkan. Dengan kata lain, kompetensi digunakan sebagai alat

pencapai tujuan yang dikehendaki. Melengkapi pendapat-pendapat

tersebut di atas, kompetensi menurut Mulyasa mengacu pada kemampuan

melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan. Kompetensi

menurut Mulyasa adalah sebuah kemampuan yang dipelajari sebelumnya

(2008).

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan yang dimiliki seseorang

baik kualitatif maupun kuantitatif dalam melaksanakan suatu tugas yang

sesuai dengan bidang keahliannya dalam rangka mencapai tujuan yang

hendak diraih.

2) Pengertian Guru

Guru biasanya disebut sebagai pendidik di lingkungan sekolah.

Secara umum, guru adalah pelaksana kegiatan belajar-mengajar bersama

siswa. Umar Tirtarahardja dan La Sulo mengemukakan bahwa guru

merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pendidikan dengan sasaran peserta didik di sekolah (dikutip oleh

Rohman, 2009).

Menurut Sagala, guru adalah orang yang berwenang dan

bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara

individual maupun berkelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah

(2009). Guru dapat dikatakan sebagai orang tua kedua bagi murid-murid

yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan juga nilai-nilai kehidupan agar

murid mampu hidup mandiri kelak nantinya sebagai manusia seutuhnya.

Menurut Usman, “Guru merupakan jabatan atau profesi yang

memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa

dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan

kegiatan atau pekerjaan sebagai guru” (2005:5). Di dalam Undang-

Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

disebutkan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”.

Dari pembahasan di atas dapat dimengerti bahwa guru adalah

pelaksana pendidikan yang profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, dan tugas yang lain terhadap peserta didik pada

jalur pendidikan yang ada.

3) Pengertian Kompetensi Guru

Dalam proses pendidikan guru memiliki tugas mengajar, yaitu

menyampaikan pengetahuan-pengetahuan kepada siswa yang biasa

disebut dengan istilah transfer of knowledge. Mengajar adalah

mengorganisasikan seluruh kegiatan agar terjadi proses belajar pada

peserta didik. Selain mengajar, guru mempunyai tugas mendidik. Guru

membina kepribadian anak didik melalui penyampaian nilai-nilai atau

transfer of values. Untuk melaksanakan keduanya, guru perlu memiliki

kompetensi.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa “Kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati, dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan

tugas keprofesionalan”. Usman (2005) menyebutkan kompetensi guru

(teacher competency) the ability of a teacher to responsibility perform

has or her duties appropriately. Kompetensi guru merupakan

kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban

secara bertanggung jawab dan layak. Kompetensi guru mengacu kepada

performance dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi

tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan (Mulyasa, 2008).

Guru sebagai salah satu pelaksana fungsi dan tujuan sekolah

harus mempunyai kompetensi-kompetensi agar mampu melaksanakan

tugas-tugasnya dengan baik. Guru yang dinilai berkompeten menurut

Hamalik adalah guru yang mampu mengembangkan tanggung jawab

dengan sebaik-baiknya, guru mampu melaksanakan peranan-peranannya

secara berhasil, mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan

(tujuan instruksional) sekolah serta mampu melaksanakan peranannya

dalam proses mengajar dan belajar dalam kelas (2006).

Dari pengertian-pengertian kompetensi guru tersebut di atas

dapat diambil sebuah simpulan bahwa kompetensi guru merupakan

kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus

dimiliki dan dikuasai guru dalam menjalankan tugas keprofesionalannya

sebagai pendidik sekaligus pengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.

Sedangkan kompetensi guru yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang

dimiliki dan dikuasai guru pengampu mata pelajaran kelas XI SMK

PGRI 1 Surakarta dalam menjalankan tugas keprofesionalannya sebagai

pendidik sekaligus pengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b. Macam-Macam Kompetensi Guru

Menurut Dirto Hadisusanto, Suryati Sidharto, dan Dewi Siswoyo yang

dikutip oleh Rohman kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah:

1) Kompetensi profesional yaitu seorang guru harus memiliki pengetahuan

yang luas dan mendalam mengenai bidang studi yang akan diajarkan kepada

peserta didik dan metodologinya, memiliki pengetahuan yang fundamental

tentang pendidikan, serta memiliki keterampilan yang vital bagi dirinya

untuk memilih dan menggunakan berbagai strategi yang tepat dalam proses

pembelajaran.

2) Kompetensi personal yaitu seorang guru harus memiliki kepribadian yang

mantap, sehingga mampu menjadi sumber identifikasi khususnya bagi

peserta didik dan umumnya bagi sesama manusia.

3) Kompetensi sosial yaitu seorang guru harus bisa menunjukkan kemampuan

berkomunikasi dengan baik terhadap peserta didiknya, sesama guru,

pemimpinnya dan dengan masyarakat luas (2009).

Melengkapi keterangan Dirto et.al. yang dikutip oleh Rohman di atas,

telah disebutkan di dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun

2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 bahwa kompetensi guru

meliputi:

1) Kompetensi Kepribadian, mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,

dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan

berakhlak mulia.

2) Kompetensi Pedagogik, meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

evaluasi hasil belajar, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, serta

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai kompetensi

yang dimilikinya.

3) Kompetensi Profesional, merupakan penguasaan materi pelajaran secara

luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata

pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya,

serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

4) Kompetensi Sosial, merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi

dalam bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

Secara teoretis jenis-jenis kompetensi tersebut dapat dipisahkan satu

sama lain, akan tetapi secara praktis jenis-jenis kompetensi tersebut tidak

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

mungkin dapat dipisahkan. Guru yang terampil dalam mengajar tentu harus

menjadi pribadi yang baik dan dapat menjadi teladan bagi siswa. Selain itu

juga harus mampu bersosial dengan masyarakat. Jenis-jenis kompetensi

tersebut secara terpadu melekat pada karakteristik tingkah laku guru.

Secara lebih terperinci penjelasan mengenai jenis-jenis kompetensi

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kompetensi Kepribadian

Citra diri dan kepribadian seseorang tercemin dalam setiap

perkataan, perbuatan dan tindakan yang dilakukannya sehari-hari. Menurut

Zakiah Daradjat (1980) yang dikutip oleh Sagala “Kepribadian adalah

sesuatu yang abstrak, sukar diamati secara nyata, hanya dapat diketahui

melalui penampilan, tindakan, ucapan ketika berhadapan dengan sebuah

permasalahan, atau melalui atsarnya saja” (2009:33). Kepribadian yang

dimiliki oleh guru harus menjadikannya sebagai pendidik yang baik bagi

siswanya. Kompetensi kepribadian yang harus dimiliki guru meliputi:

a) Kepribadian yang mantap, stabil dan dewasa

Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, profesional dan dapat

dipertanggungjawabkan, guru harus memiliki kepribadian yang mantap,

stabil dan dewasa (Mulyasa, 2008). Pribadi yang mantap, stabil dan

dewasa seorang guru tercermin dari pengendalian emosi dalam setiap

aspek kehidupannya terutama ketika membelajarkan siswa. Guru dengan

kepribadian yang dimilikinya harus dapat dijadikan panutan bagi peserta

didik. Oleh karena itu, guru perlu berhati-hati dalam setiap perkataan,

perbuatan dan bertingkah laku terutama di hadapan peserta didik sebagai

cerminan dari kepribadiannya yang mantap, stabil dan dewasa.

b) Disiplin, arif dan berwibawa

Pendidikan yang mendisiplinkan peserta didik harus dimulai dari seorang

guru yang disiplin. Menurut Mulyasa (2008) dalam rangka men-

disiplinkan siswa guru harus mampu:

(1) Membantu peserta didik mengembangkan pola penilaian untuk

dirinya.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(2) Membantu peserta didik meningkatkan standar perilakunya.

(3) Menggunakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin.

Guru mempunyai tugas mengajar dan mendidik agar kompetensi dan

pribadi siswanya berkembang. Guru harus senantiasa mengamati perilaku

peserta didik di sekolah agar tidak terjadi tindakan yang tidak disiplin.

Guru harus senantiasa mampu menjadi pembimbing, pengawas dan

pengendali seluruh perilaku peserta didik di sekolah.

c) Menjadi teladan bagi peserta didik

Sebagai teladan, seorang guru akan mendapat sorotan terutama dari siswa

dan juga lingkungan tempat tinggal dia berada. Mulyasa (2008)

mengemukakan bahwa menjadi teladan merupakan sifat dasar

pembelajaran, dan ketika seorang guru tidak mau menerima atau

menggunakannya secara konstruktif, maka telah mengurangi keefektifan

pembelajaran.

d) Berakhlak mulia

Sebagai seseorang yang mempunyai kepribadian yang mantap, stabil,

dewasa, disiplin, arif, berwibawa, serta menjadi teladan bagi peserta

didik guru harus mempunyai akhlak mulia. Dengan akhlak mulia guru

menjadi penasihat dan orang kepercayaan bagi peserta didik.

2) Kompetensi Pedagogik

a) Kemampuan mengelola pembelajaran

Secara operasional, kemampuan mengelola pembelajaran menyangkut

tiga fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengendalian.

(1) Perencanaan meliputi penetapan tujuan, dan kompetensi, serta

memperkirakan cara-cara apa saja yang digunakan untuk

mencapainya. Guru sebagai manajer pembelajaran harus mampu

mengambil keputusan yang tepat untuk mengelola berbagai sumber,

baik sumber daya, sumber dana, maupun sumber belajar untuk

membentuk kompetensi dasar siswa, dan mencapai tujuan

pembelajaran. Termasuk dalam kegiatan perencanaan adalah guru

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

menjabarkan kurikulum ke dalam bentuk silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP).

(2) Pelaksanaan adalah melakukan hal-hal yang telah direncanakan

sebelumnya. Pelaksanaan merupakan proses yang harus memberikan

kepastian bahwa proses belajar mengajar telah memiliki sumber

daya manusia dan sarana prasarana yang diperlukan, sehingga dapat

membentuk kompetensi dan mencapai tujuan yang diinginkan.

(3) Pengendalian bertujuan menjamin kinerja yang dicapai sesuai

dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan.

b) Pemahaman terhadap peserta didik

Dengan memahami masing-masing peserta didik, guru dapat

memberikan pelayanan pembelajaran kepada masing-masing peserta

didik sesuai dengan keadaan mereka. Menurut Mulyasa (2008) sedikitnya

terdapat empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu

tingkat kecerdasan, kreativitas, cacat fisik, dan perkembangan kognitif.

(1) Tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik haruslah

dimengerti dan dipahami oleh guru. Pemahaman terhadap tingkat

kecerdasan peserta didik memberikan acuan bagi guru untuk

membelajarkan peserta didik dengan tingkat kecerdasan yang

berbeda-beda. Guru harus memahami tingkat kecerdasan peserta

didik agar tepat dalam memberikan materi sesuai dengan tingkat

kecerdasan yang dimiliki peserta didik.

(2) Kreativitas dan aktivitas peserta didik sebenarnya merupakan sasaran

proses pembelajaran. Guru dituntut mampu memahami kreativitas

yang dimiliki oleh peserta didik agar dapat dikembangkan dengan

sebaik-baiknya.

(3) Kondisi fisik peserta didik juga harus diperhatikan oleh guru.

Terhadap peserta didik yang memiliki kelainan fisik diperlukan

sikap dan layanan yang berbeda dalam rangka membantu per-

kembangan pribadi mereka.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

(4) Pertumbuhan dan perkembangan kognitif peserta didik berhubungan

dengan perubahan struktur dan fungsi karakteristik peserta didik

tersebut. Perbedaan individu sebagaimana diuraikan di atas perlu

dipahami oleh para guru, calon guru, pengembang kurikulum, dan

kepala sekolah agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif.

c) Perancangan pembelajaran

Perancangan pembelajaran bermuara kepada pelaksanaan pembelajaran.

Perancangan pembelajaran meliputi tiga kegiatan, yakni: identifikasi

kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program

pembelajaran.

(1) Identifikasi kebutuhan. Guru melibatkan peserta didik untuk

mengenali, menyatakan dan merumuskan kebutuhan belajar,

sumber-sumber yang tersedia dan hambatan yang mungkin dihadapi

dalam kegiatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar.

(2) Identifikasi kompetensi. Kompetensi yang harus dipelajari dan

dimiliki peserta didik perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat

dinilai, sebagai wujud hasil belajar yang mengacu pada pengalaman

langsung. Peserta didik perlu mengetahui tujuan belajar dan tingkat-

tingkat penguasaan yang akan dicapai.

(3) Penyusunan program pembelajaran. Penyusunan program

pembelajaran bermuara kepada rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), sebagai produk program pembelajaran jangka pendek

(Mulyasa, 2008).

d) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

Pelaksanaan pembelajaran harus berangkat dari proses dialogis antar

sesama subjek pembelajaran, sehingga melahirkan pemikiran kritis dan

komunikasi. Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis merupakan

langkah untuk mewujudkan interaksi belajar-mengajar yang kondusif di-

dalam kelas. Menurut Mulyasa pelaksanaan pembelajaran mencakup:

(1) Pre tes (tes awal). Pre tes dilaksanakan sebagai upaya untuk men-

jajagi proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Hasil dari pre-

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

tes digunakan guru sebagai sumber informasi awal untuk mengetahui

dari mana seharusnya proses pembelajaran dimulai. Selain itu, untuk

mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik

mengenai kompetensi dasar yang akan dijadikan topik dalam proses

pembelajaran.

(2) Proses. Proses adalah inti dari pelaksanaan pembelajaran. Proses

pembelajaran dan pembentukan kompetensi perlu dilakukan dengan

tenang dan menyenangkan. Proses pembelajaran dan pembentukan

kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat

secara aktif, baik mental, fisik maupun sosial.

(3) Post tes. Post tes digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan

peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditentukan, baik secara

individu maupun kelompok. Selain itu, post tes juga dapat digunakan

sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap proses

pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik yang telah

dilaksanakan (2008).

e) Pemanfaatan teknologi pembelajaran

Penggunaan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran dimaksudkan

untuk memudahkan atau mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Guru

dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan dan mempersiapkan

materi pembelajaran dengan menggunakan teknologi-teknologi yang

sudah ada.

f) Evaluasi hasil belajar

Dalam mengelola belajar-mengajar guru perlu mengevaluasi hasil belajar

untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai kompetensi yang

seharusnya dicapai setelah proses pembelajaran selesai. Evaluasi hasil

belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pem-

bentukan kompetensi peserta didik, yang dapat dilakukan dengan

penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan

dan sertifikasi, benchmarking, serta penilaian program.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

(1) Penilaian kelas. Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian,

ulangan umum, dan ujian akhir. Penilaian kelas dilakukan guru

untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, men-

diagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik, memperbaiki

proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik,

serta menentukan kenaikan kelas.

(2) Tes kemampuan dasar. Tes kemampuan dasar dilakukan untuk

mengetahui kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang

diperlukan dalam rangka memperbaiki program pembelajaran.

(3) Penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi. Pada setiap akhir

semester dan tahun pelajaran diselenggarakan kegiatan penilaian

guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai

ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu.

(4) Benchmarking. Benchmarking merupakan suatu standar untuk

mengukur kinerja yang sedang berjalan, proses, dan hasil untuk

mencapai suatu keunggulan yang memuaskan. Penilaian dilaksana-

kan secara berkesinambungan sehingga peserta didik dapat mencapai

satuan tahap keunggulan pembelajaran yang sesuai dengan ke-

mampuan usaha dan keuletannya.

(5) Penilaian program. Penilaian program dilakukan oleh departemen

pendidikan nasional dan dinas pendidikan secara kontinu dan

berkesinambungan. Penilaian program dilakukan untuk mengetahui

kesesuaian kurikulum dengan dasar, fungsi, tujuan pendidikan

nasional, serta kesesuaiannya dengan tuntutan perkembangan

masyarakat, kemajuan zaman.

g) Perkembangan peserta didik

Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi

pedagogik yang harus dimiliki guru untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Pada umunya setiap

peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda. Dengan dorongan

yang dilakukan oleh guru, maka diharapkan peserta didik mampu

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

memaksimalkan potensi yang dimiliki guna pencapaian prestasi belajar

secara maksimal. Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru

melalui berbagai cara, antara lain melalui kegiatan ekstrakurikuler, pe-

ngayaan dan remedial, serta bimbingan dan konseling.

3) Kompetensi Profesional

Menurut Mulyasa (2008) kompetensi profesional yang dimiliki

guru meliputi.

a) Memahami standar nasional pendidikan, yang meliputi:

(1) Standar isi

(2) Standar proses

(3) Standar kompetensi lulusan

(4) Standar pandidik dan tenaga kependidikan

(5) Standar sarana dan prasana

(6) Standar pengelolaan

(7) Standar pembiayaan

(8) Standar penilaian pendidikan

b) Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan, yang meliputi:

(1) Memahami standar kompetensi dan kompetensi standar (SKKD)

(2) Mengembangkan silabus

(3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

(4) Melaksanakan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta

didik

(5) Menilai hasil belajar

(6) Menilai dan memperbaiki kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi

dan kemajuan zaman

c) Menguasai materi standar, yang meliputi:

(1) Menguasai bahan pembelajaran (bidang studi)

(2) Menguasai bahan pendalaman (pengayaan)

d) Mengelola program pembelajaran, yang meliputi:

(1) Merumuskan tujuan

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

(2) Menjabarkan kompetensi dasar

(3) Memilih dan menggunakan metode pembelajaran

(4) Memilih dan menyusun prosedur pembelajaran

(5) Melaksanakan pembelajaran

e) Mengelola kelas, yang meliputi:

(1) Mengatur tata ruang kelas untuk pembelajaran

(2) Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif

f) Menggunakan media dan sumber pembelajaran, yang meliputi:

(1) Memilih dan menggunakan media pembelajaran

(2) Membuat alat-alat pembelajaran

(3) Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka pem-

belajaran

(4) Mengembangkan laboratorium

(5) Menggunakan perpustakaan dalam pembelajaran

(6) Menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar

g) Menguasai landasan-landasan kependidikan, yang meliputi:

(1) Landasan filosofis

(2) Landasan psikologis

(3) Landasan sosiologis

h) Memahami dan melaksanakan pengembangan peserta didik, yang

meliputi:

(1) Memahami fungsi pengembangan peserta didik

(2) Menyelenggarakan ekstrakurikuler dalam rangka pengembangan

peserta didik

(3) Menyelenggarakan bimbingan dan konseling dalam rangka pe-

ngembangan peserta didik

i) Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, yang meliputi:

(1) Memahami penyelenggaraan administrasi sekolah

(2) Menyelenggarakan administrasi sekolah

j) Memahami penelitian dalam pembelajaran, yang meliputi:

(1) Mengembangkan rancangan penelitian

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

(2) Melaksanakan penelitian

(3) Menggunakan hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas pem-

belajaran

k) Menampilkan keteladanan dan kepemimpinan dalam pembelajaran.

(1) Memberikan contoh perilaku keteladanan

(2) Mengembangkan sikap disiplin dalam pembelajaran

l) Mengembangkan teori dan konsep dasar pendidikan

(1) Mengembangkan teori-teori kependidikan yang relevan dengan

kebutuhan peserta didik

(2) Mengembangkan konsep-konsep dasar kependidikan yang relevan

dengan kebutuhan peserta didik

m) Memahami dan melaksanakan konsep pembelajaran individual, yang

meliputi:

(1) Memahami strategi pembelajaran individual

(2) Melaksanakan pembelajaran individual

4) Kompetensi sosial

Kompetensi sosial yang dimiliki seorang guru menunjuk kepada

statusnya sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial. Dengan

kompetensi sosial, guru berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungannya

yang masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri. Oleh sebab itu,

guru dituntut memiliki kompetensi sosial yang memadai guna menciptakan

interaksi yang harmonis dengan individu lain di mana guru tersebut berada.

Indikator kompetensi sosial yang harus dimiliki seorang guru adalah dapat

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat

sekitar.

Dalam penelitian ini, data mengenai kompetensi guru diperoleh dari

persepsi siswa mengenai kompetensi guru ketika kegiatan pembelajaran

berlangsung. Persepsi tersebut diperoleh siswa melalui interaksi dengan guru

maupun melalui pengamatannya selama kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Hal ini menyebabkan tidak semua indikator masing-masing kompetensi guru

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

tersebut di atas dapat digunakan karena terdapat beberapa indikator yang tidak

dapat diamati oleh siswa.

c. Peran Kompetensi Guru dalam Proses Belajar Mengajar

Kemampuan guru dalam melaksanakan berbagai peranan dalam

proses belajar mengajar sebagian besar mempengaruhi keberhasilan guru me-

laksanakan peranannya dalam bidang pendidikan. Adapun peran kompetensi

yang diperlukan guru dalam proses belajar-mengajar menurut Hamalik

(2006:48) adalah sebagai berikut:

1) Guru sebagai pengajar, menyampaikan ilmu pengetahuan, perlu me-

miliki keterampilan memberikan informasi kepada kelas.

2) Guru sebagai pemimpin kelas, perlu memiliki keterampilan cara me-

mimpin kelompok-kelompok murid.

3) Guru sebagai pembimbing, perlu memiliki keterampilan cara meng-

arahkan dan mendorong kegiatan belajar siswa.

4) Guru sebagai pengatur lingkungan, perlu memiliki keterampilan mem-

persiapkan dan menyediakan alat dan bahan pelajaran.

5) Guru sebagai partisipan, perlu memiliki keterampilan cara memberikan

saran, mengarahkan pemikiran kelas, dan memberikan penjelasan.

6) Guru sebagai ekspeditur, perlu memiliki keterampilan menyelidiki

sumber-sumber masyarakat yang akan digunakan.

7) Guru sebagai perencana, perlu memiliki keterampilan cara memilih,

meramu bahan pelajaran secara professional.

8) Guru sebagai supervisor, perlu memiliki keterampilan mengawasi

kegiatan anak dan ketertiban kelas.

9) Guru sebagai motivator, perlu memiliki keterampilan mendorong

motivasi belajar kelas.

10) Guru sebagai penanya, perlu memiliki keterampilan cara bertanya yang

merangsang kelas berpikir dan cara memecahkan masalah.

11) Guru sebagai pengganjar, perlu memiliki keterampilan cara mem-

berikan penghargaan terhadap anak-anak berprestasi.

12) Guru sebagai evaluator, perlu memiliki keterampilan cara menilai anak-

anak secara objektif, kontinu, dan komprehensif.

13) Guru sebagai konselor, perlu memiliki keterampilan cara membantu

anak-anak yang mengalami kesulitan tertentu.

2. Motivasi Belajar Siswa

a. Tinjauan Tentang Motivasi

Istilah motivasi sering muncul dalam dunia pendidikan, terutama di

dalam proses pembelajaran. Motivasi dianggap sebagai unsur pokok dalam

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

kegiatan belajar siswa. Motivasi berperan sebagai penggerak seorang siswa

untuk belajar. Motivasi diperlukan seorang siswa untuk mencapai prestasi

belajar maksimal.

1) Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai sebab

atau alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu per-

buatan. Mulyasa (2008) mengemukakan (mengutip simpulan Callahan

dan Clark, 1988) bahwa motivasi merupakan tenaga pendorong atau

penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku. Gleitman (1986); Reber

(1988) memberikan pengertian dasar mengenai motivasi yaitu sebagai

keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang

mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan atau dengan kata lain

motivasi memberikan energi untuk bertingkah laku secara terarah (Syah,

2010).

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah

motivasi diartikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang

secara sadar atau tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan

tertentu. Hamzah mengemukakan bahwa “Motivasi berarti kekuatan yang

terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut

bertindak atau berbuat” (2007:3). Motivasi menyebabkan seseorang

berusaha mencapai tujuan dengan melakukan tindakan-tindakan yang

selaras dengan tujuan yang hendak dicapainya tersebut. Motivasi

memang muncul dari dalam diri individu, tetapi kemunculannya karena

terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik sebuah

simpulan bahwa motivasi merupakan tenaga atau dorongan yang

menyebabkan individu melakukan tindakan dalam rangka mencapai

suatu tujuan.

2) Teori Motivasi

Motivasi erat hubungannya dengan tingkah laku manusia dalam

rangka pencapaian tujuan. Sehubungan dengan hal itu, banyak para ahli

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

memberikan pandangan mengenai motivasi. Perbedaan pandangan

mengenai motivasi berakar dari sudut pandang terhadap tingkah laku

manusia dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya. Adanya kebutuhan

akan mendorong seseorang melakukan sebuah tindakan. Salah satu teori

terkenal mengenai motivasi adalah teori kebutuhan Maslow (Hamzah,

2007). Hierarki itu didasarkan pada anggapan bahwa ketika seseorang

telah memuaskan satu tingkat kebutuhan tertentu, maka mereka ingin

bergeser ketingkat yang lebih tinggi.

Gambar 2.1. Hierarki Kebutuhan Maslow (Sumber: Hamzah, 2007:41)

Lebih lanjut mengenai penjelasan masing-masing tingkat dari

hierarki kebutuhan Maslow adalah:

a) Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis yang harus dipuaskan

untuk dapat tetap hidup, termasuk makanan, perumahan, pakaian,

udara untuk bernapas, dan sebagainya. Mulyasa menyebutkan bahwa

kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar yang memerlukan paling

mendesak (2008).

b) Kebutuhan akan rasa aman. “Ketika kebutuhan fisiologis seseorang

telah dipuaskan, perhatian dapat diarahkan kepada kebutuhan akan

keselamatan” (Hamzah, 2007:41). Keselamatan termasuk merasa

aman dari setiap jenis ancaman fisik atau kehilangan, serta merasa

terjamin.

c) Kebutuhan akan cinta kasih. Menurut Hamzah ketika seseorang telah

memuaskan kebutuhan fisiologis dan rasa aman, kepentingan

berikutnya adalah hubungan antarmanusia (2007). Cinta kasih dan

Aktualisasi diri

Penghargaan

Cinta Kasih

Rasa Aman

Kebutuhan fisiologis

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

kasih sayang yang diperlukan pada tingkat ini, mungkin disadari

melalui hubungan-hubungan antar pribadi yang mendalam, tetapi juga

yang dicerminkan dalam kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai

kelompok sosial. Kebutuhan kasih sayang mendorong individu

mengadakan hubungan afektif dengan individu lain (Mulyasa, 2008).

d) Kebutuhan akan penghargaan. Percaya diri dan harga diri maupun

kebutuhan akan pengakuan orang lain. Mulyasa menyebutkan bahwa

penghargaan adalah apa yang membuat seseorang merasa yakin (pasti)

dan berguna (2008).

e) Kebutuhan aktualisasi diri. Ketika semua kebutuhan lain sudah

dipuaskan, seseorang ingin mencapai secara penuh potensinya.

Seseorang ingin diakui keberadaannya dalam sebuah kelompok

ataupun dalam kegiatan-kegiatan tertentu oleh orang lain dalam

kelompok maupun kegiatan-kegiatan itu. Aktualisasi diri merupakan

realisasi potensi yang dimiliki (Mulyasa, 2008).

Selain teori kebutuhan Maslow di atas, terdapat teori motivasi

lain yang lebih spesifik mengenai pembelajaran dan unjuk kerja

seseorang. Teori tersebut adalah teori motivasi ARCS. Teori motivasi

ARCS merupakan hasil analisis dari teori-teori dan konsep motivasi yang

dikembangkan oleh Keller. Keller (2010) menyatakan bahwa “The

analysis of motivation needs and corresponding selection of tactics are

based on four dimensions of motivation that were derived from the

synthesis of motivational concepts and theories, and are known as

attention (A), relevance (R), confidence (C), and satisfaction (S)” (hlm.

4). Teori ARCS dikembangkan untuk mendapatkan rancangan pem-

belajaran yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasil

belajar.

Berdasar atas teori harapan nilai (expentancy value theory)

dengan 2 komponennya yaitu nilai (value) dari tujuan yang hendak

dicapai dan harapan (expectancy) agar berhasil meraih tujuan, teori ini

dikembangkan menjadi 4 pilar yakni perhatian (attention), perkaitan

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

(relevance), keyakinan (confidence), dan kepuasan (satisfaction) yang

mengerucut pada pencapaian tujuan dan harapan akan keberhasilan.

Pengaruh ARCS dalam belajar dan unjuk kerja seseorang dapat

ditunjukkan pada Gambar 2.2. berikut.

Gambar 2.2. Macro Model Motivasi, Belajar, dan Unjuk Kerja (Keller,

2010:5)

Dari Gambar 2.2. dapat diketahui keingintahuan seseorang

(curiosity/attention) dan motif atau nilai (relevance) berkombinasi

bersama dengan harapan untuk sukses (expetancy/confidence) akan

menentukan tujuan yang hendak diperoleh, ketiga aspek tersebut

merupakan hal utama dan kemudian memimpinnya berusaha mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Pengaruh dari luar dan dari dalam

seseorang dalam proses pencapaian tujuan mempengaruhinya untuk

berusaha dan berunjuk kerja. Ketika tujuan telah tercapai maka diperoleh

sebuah tingkat keberhasilan (consequenses) sebagai hasil dari usaha

(effort) dan unjuk kerjanya (performance). Tingkat keberhasilan yang

diperoleh menentukan derajat kepuasan sebagai hasil dari proses

pencapaian tujuan.

Seberapa besar usaha yang dilakukan seseorang secara tidak

langsung didasari atas seberapa besar harapan untuk berhasil mencapai

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

tujuan. Begitu pula dengan unjuk kerja yang dilakukannya dan secara

langsung dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan dari luar seseorang.

3) Sifat Motivasi

Motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri sendiri yang

dikenal sebagai motivasi internal, dan dari luar yang dikenal motivasi

eksternal. Menurut Dimyati dan Mudjiono, motivasi instrinsik adalah

dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di dalam perbuatan yang

dilakukannya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari

motivasi intrinsik yaitu dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada

di luar perbuatan yang dilakukannya (2002).

Mengenai motivasi intrinsik dan ekstrinsik, hal senada juga

diungkapkan Syah bahwa sifat motivasi dapat dibedakan menjadi dua

yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah

hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat

mendorongnya melakukan suatu tindakan. Sedangkan motivasi ekstrinsik

adalah kebalikan dari motivasi intrinsik yaitu hal dan keadaan yang

berasal dari luar individu yang dapat mendorongnya melakukan suatu

tindakan (2010).

4) Fungsi Motivasi

Motivasi menurut Sardiman mempunyai tiga fungsi utama yaitu:

a) Mendorong manusia untuk berbuat dengan kata lain sebagai

penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini

merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan di-

kerjakan.

b) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut (2004).

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b. Tinjauan tentang Belajar

1) Pengertian Belajar

Belajar merupakan sebagian besar kegiatan yang berlangsung pada

proses perkembangan manusia. Belajar berkenaan dengan perubahan-

perubahan tingkah laku pada diri orang yang belajar. Selain berkenaan

dengan perubahan tingkah laku, belajar berkenaan pula dengan pengalaman

berupa interaksi dengan lingkungan.

Definisi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar

adalah berusaha mengetahui sesuatu. Sedangkan menurut Syah, belajar

dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan yang melibatkan proses kognitif (2010). Dengan kata lain,

belajar adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan tingkah

laku. Perubahan yang terjadi tersebut dikarenakan adanya usaha sadar.

Perubahan tingkah laku tersebut dapat berbentuk kemampuan baru yang

dimiliki dalam waktu yang relatif lama.

Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri

individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan

lingkungannya (Usman, 2005). Pendapat Cronbach yang dikutip oleh

Sardiman (2004:20) “learning is shown by a change in behavior as a result

of experience”. Belajar ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari pengalaman. Unsur perubahan dan pengalaman kerap dikaitkan

dengan proses belajar. Sedangkan pengertian belajar menurut Dimyati dan

Mudjiono merupakan proses internal yang kompleks dalam diri seseorang

yang melibatkan seluruh mental meliputi ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik (2002).

Dari pengertian-pengertian di atas dapat dimengerti bahwa belajar

merupakan sebuah aktivitas fisik dan mental dalam diri individu yang

meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam berinteraksi dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan tingkah laku.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2) Teori Belajar

Belajar adalah proses yang terjadi dalam diri individu dalam

berinteraksi dengan lingkungan yang pada akhirnya menyebabkan

terjadinya perubahan tingkah laku. Belajar selalu beriringan dengan

perkembangan seseorang. Apa yang dipelajari dan bagaimana cara

belajarnya pada setiap fase perkembangan berbeda-beda. Sukmadinata

mengemukakan bahwa terdapat tiga rumpun teori besar psikologi tentang

belajar, yaitu: Disiplin Mental, Behaviorisme, dan Cognitive-Gestalt-Field.

Teori-teori tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a) Disiplin Mental

Menurut rumpun psikologi ini individu memiliki kekuatan, kemampuan,

atau potensi-potensi tertentu. Belajar adalah pengembangan dari

kekuatan, kemampuan, dan potensi-potensi tersebut. Proses pengembang-

an kekuatan tersebut tiap teori mengemukakan pandangan yang berbeda-

beda.

Menurut Psikologi Daya, individu memiliki sejumlah daya-daya: daya

mengingat, mengenal, menganggap, mengkhayal, berpikir, merasakan,

berbuat dan sebagainya. Daya-daya itu dapat dikembangkan melalui

latihan dalam bentuk ulangan-ulangan. Apabila anak dilatih banyak

mengulang-ulang menghafal sesuatu, maka ia akan terus ingat hal itu.

Teori lain dari disiplin mental adalah herbartisme yang disebut juga Teori

Vorstellungen yang diterjemahkan sebagai tanggapan-tanggapan yang

tersimpan dalam kesadaran. Tanggapan ini meliputi tiga bentuk, yaitu:

impresi indra, tanggapan atau bayangan dari impresi indra yang lalu,

serta perasaan senang atau tidak senang. Tanggapan-tanggapan tersebut

tidak semuanya berada dalam kesadaran, ada kalanya juga berada dalam

ketidaksadaran. Belajar adalah mengusahakan adanya tanggapan se-

banyak-banyaknya dan sejelas-jelasnya pada kesadaran individu.

Teori Disiplin Mental yang lain adalah Naturalisme Romantic dari

Rousseau. Anak memiliki potensi-potensi yang masih terpendam, melalui

belajar anak harus diberi kesempatan mengembangkan atau meng-

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

aktualkan potensi-potensi tersebut. Sesungguhnya anak mempunyai

kekuatan sendiri untuk mencari, mencoba, menemukan, dan me-

ngembangkan dirinya sendiri.

b) Behaviorisme

Teori-teori dalam rumpun ini bersifat molekuler, karena memandang

kehidupan individu terdiri atas unsur-unsur seperti halnya molekul-

molekul. Ada beberapa ciri dari rumpun teori ini, yaitu: mengutamakan

unsur-unsur atau bagian-bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan

peranan lingkungan, mementingkan pembetukan reaksi atau respon,

menekankan latihan.

Koneksionisme merupakan salah satu teori dari rumpun ini. Menurut

teori koneksionisme tingkah laku manusia tidak lain dari suatu hubungan

antara perangsang-jawaban atau stimulus-respons. Belajar adalah

pembentukan hubungan stimulus respons sebanyak-banyaknya.

Pembentukan hubungan stimulus-respons melalui ulangan-ulangan.

Dalam teori ini mengenal tiga prinsip dalam belajar. Pertama, law of

readiness, belajar akan berhasil apabila individu memiliki kesiapan untuk

melakukan perbuatan tersebut. Kedua, law of exercise, belajar akan

berhasil apabila banyak latihan, ulangan. Ketiga law of effect, belajar

akan bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik.

Teori Pengkondisian (conditoning), menurut teori ini belajar merupakan

suatu upaya untuk mengkondisikan pembentukan suatu perilaku atau

respons terhadap sesuatu. Dan teori yang terakhir dari rumpun ini adalah

teori penguatan atau reinforcement. Teori penguatan adalah menguatkan

respons. Suatu respons diperkuat oleh suatu penghargaan atau hadiah.

c) Cognitive-Gestalt-Field

Rumpun ini bersifat keseluruhan dan keterpaduan. Teori kognitif

menekankan pada peristiwa mental, bukan hubungan stimulus respons.

Perilaku juga penting sebagai indikator, tetapi yang lebih penting adalah

berpikir. Dalam kaitannya dengan berpikir ini, bahwa pada manusia

terbentuk struktur mental atau organisasi mental. Pengetahuan terbentuk

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

melalui proses pengetahuan baru dengan struktur yang telah ada setelah

pengetahuan baru diinterpretasikan oleh struktur yang ada tersebut.

Individu merupakan partisipan aktif dalam proses memperoleh dan

menggunakan pengetahuan.

Teori Gestalt memandang bahwa belajar harus dimulai dari keseluruhan,

baru kemudian kepada bagian-bagian. Belajar dalam teori ini

menekankan pemahaman atau insight. Suatu keseluruhan terdiri atas

bagian-bagian yang mempunyai hubungan yang bermakna satu sama

lain. Suatu hukum yang terkenal dari Teori Gestalt yaitu Hukum

Pragnanz, yang kurang lebih berarti teratur, seimbang, harmonis. Belajar

adalah mencari dan mendapatkan pragnanz, menemukan keteraturan,

keharmonisan dari sesuatu.

Teori Medan atau Field teori, menekankan pada keseluruhan dan

kesatupaduan. Menurut teori medan individu selalu berada dalam suatu

medan atau ruang hidup. Menurut teori medan, hidup ini ada suatu tujuan

yang ingin dicapai tetapi untuk mencapainya selalu ada hambatan.

Belajar dalam teori ini adalah berusaha mengatasi hambatan-hambatan

untuk mencapai tujuan (2009).

3) Prinsip-Prinsip Belajar

Dalam proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

dengan lingkungan maka belajar perlu adanya prinsip-prinsip. Adapun

prinsip-prinsip dalam belajar yang dikemukakan oleh Dimyati dan

Mudjiono adalah sebagai berikut:

a) Perhatian dan motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.

Tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar. Perhatian akan

timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.

Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam

kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan

mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat merupakan salah satu

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

tujuan dalam mengajar. Guru berharap bahwa siswa tertarik dalam

kegiatan intelektual dan estetik sampai kegiatan belajar berakhir.

b) Keaktifan

Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan

dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan

juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin

apabila anak aktif mengalami sendiri. Dalam setiap proses belajar, siswa

menampakkan keaktifan. Keaktifan masing-masing siswa beragam

bentuknya.

c) Keterlibatan langsung

Dalam belajar melalui pengalaman langsung atau keterlibatan langsung,

siswa tidak hanya sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus

menghayati, terlibat lansung dalam perbuatan, bertanggung jawab

terhadap hasilnya. Keterlibatan langsung tidak bisa diartikan keterlibatan

fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental

emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan

perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai

dalam pembentukan sikap dan nilai.

d) Pengulangan

Prinsip pengulangan berpijak pada teori-teori yang menekankan pada

pengulangan. Pengulangan dimaksudkan untuk memperkuat konsep-

konsep ataupun materi yang telah dipelajari oleh siswa. Meskipun sudah

sejak lama prinsip pengulangan ada, prinsip pengulangan masih relevan

sebagai dasar pembelajaran.

e) Tantangan

Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai,

tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka

timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu.

f) Balikan dan penguatan

Siswa akan lebih belajar lebih bersemangat apabila mengatahui dan men-

dapatkan hasil yang baik. Format sajian berupa tanya jawab, diskusi,

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

eksperimen, metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajar-

mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan. Balikan

yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui penggunaan metode-

metode ini akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan

bersemangat.

g) Perbedaan Individual

Siswa merupakan individu yang unik artinya tidak ada dua orang siswa

yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain.

Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, sifat-

sifatnya. Perbedaaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil

belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh

guru dalam upaya pembelajaran (2002).

4) Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi individu dalam

belajar. Syah mengemukakan bahwa secara umum faktor yang mem-

pengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani

dan rohani dalam diri siswa;

b) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan sekitar

siswa;

c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran (2010).

c. Motivasi Belajar Siswa

Telah dimengerti dari pembahasan mengenai motivasi sebelumnya

bahwa motivasi adalah tenaga atau dorongan dalam diri individu yang

menyebabkan individu melakukan tindakan dalam rangka mencapai suatu

tujuan. Sedangkan belajar merupakan sebuah aktivitas mental dalam diri

individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam

berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan tingkah laku.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Dalam kegiatan belajar, menurut Sardiman (2004:73) mengemukakan

bahwa “Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di-

dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan

belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat

tercapai”. Melengkapi pendapat di atas, Hamzah mengemukakan bahwa

“Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-

siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada

umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung” (2007: 23).

Menurut Sardiman (2004) motivasi yang ada pada diri siswa memiliki

ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang

lama dan tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan

dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas

dengan prestasi yang telah dicapainya).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah dalam kegiatan

belajar.

4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (apabila sudah yakin akan sesuatu).

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini tersebut.

8) Senang mencari dan memecahkan masalah-masalah soal.

Dari uraian di atas dapat diambil sebuah simpulan bahwa motivasi

belajar siswa adalah keseluruhan daya penggerak dari dalam dan dorongan dari

luar siswa yang menimbulkan usaha untuk mengadakan kegiatan belajar

sehingga tujuan siswa tersebut dalam belajarnya tercapai. Dalam penelitian ini

yang dimaksud motivasi belajar siswa adalah keseluruhan daya penggerak dari

dalam dan dorongan dari luar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun

Ajaran 2011/2012 yang menimbulkan usaha untuk mengadakan kegiatan

belajar sehingga tujuan dalam belajarnya tercapai.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

d. Pentingnya Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan hal yang penting dalam proses

pembelajaran. Dimyati dan Mudjiono mengemukakan pentingnya motivasi

belajar bagi siswa adalah:

1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir.

2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan

dengan teman sebaya.

3) Mengarahkan kegiatan belajar

4) Membesarkan semangat belajar.

5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja.

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh guru. Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, adapun

manfaat tersebut adalah:

1) Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk

belajar sampai berhasil.

2) Mengetahui dan memahami motivasi belajar yang dimiliki siswa di kelas

selama pembelajaran bermacam-macam.

3) Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara

bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur,

teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. Masing-masing

peranan guru harus tepat waktu kapan penggunaannya.

4) Memberi peluang guru untuk unjuk kerja pedagogis (2002).

e. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa

Untuk mencapai tujuan belajar yang akan dicapai, maka guru harus

memperhatikan motivasi belajar yang dimiliki siswa. Adapun cara untuk

menumbuhkan motivasi belajar siswa yang dikemukakan oleh Sardiman (2004)

adalah sebagai berikut:

1) Memberi Angka

Angka dimaksudkan sebagai simbol dan nilai kegiatan belajarnya.

Banyak siswa belajar justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Oleh

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

karena itu langkah selanjutnya yang ditempuh guru adalah bagaimana cara

memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di

dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak

sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya.

2) Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai salah satu cara menumbuhkan

motivasi siswa. Akan tetapi penumbuhan motivasi siswa melalui hadiah

tidak harus selalu digunakan. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan tertentu

mungkin tidak akan menarik bagi siswa yang tidak senang dan tidak

berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.

3) Saingan/Kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual

maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4) Ego-Involvement

Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan pentingnya

tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan

mempertaruhkan harga diri adalah sebagai satu-satu bentuk motivasi yang

cukup penting. Dengan dimilikinya kesadaran diri pada siswa, maka siswa

memenuhi tantangan atau tugas yang didapatkannya. Tanpa adanya sebuah

kesadaran maka hasil yang dicapai tidak akan maksimal.

5) Memberi Ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada

ulangan (evaluasi belajar). Oleh karena itu memberi ulangan ini juga

merupakan sarana memotivasi siswa untuk belajar.

6) Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan yang telah dilakukan akan

mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa

grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk

terus belajar dengan harapan hasil belajar terus meningkat.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

7) Pujian

Apabila ada siswa berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, guru

perlu memberikan pujian atas keberhasilannya. Pujian ini adalah bentuk

reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.

8) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement (penguatan) yang negatif tetapi

apabila diberikan secara tepat dan bijak dapat dijadikan sebagai alat

motivasi.

9) Hasrat untuk Belajar

Hasrat untuk belajar menunjukkan adanya unsur kesengajaan pada

diri siswa untuk belajar. Hal ini akan lebih baik apabila dibandingkan segala

sesuatu kegiatan tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu

akan lebih baik.

10) Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga dengan minat

sehingga minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan

berjalan lancar apabila siswa memiliki dengan minat.

11) Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan

menjadi alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan

yang harus dicapai –karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan–

maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

3. Prestasi Belajar Siswa

a. Pengertian Prestasi Belajar Siswa

Prestasi merupakan hasil yang diperoleh seseorang ketika

mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Syah mengemukakan bahwa

pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang

berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa (2010). Namun

demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah tersebut

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

sangatlah sulit. Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini

adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap

penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai

hasil belajar siswa. Prestasi belajar siswa terfokus pada nilai atau angka

yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut

terutama dilihat dari sisi kognitif untuk melihat penguasaan pengetahuan

sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa (Tu’u, 2004).

Prestasi belajar merupakan sarana bagi guru untuk mengetahui

sejauhmana kemampuan siswa dalam proses pembelajaran sebagai hasil dari

kegiatan belajarnya. Tu’u merumuskan pengertian prestasi belajar sebagai

berikut:

1) Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika

mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.

2) Prestasi belajar siswa dinilai dari aspek kognitif karena bersangkutan

dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.

3) Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau

angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas

siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya (2004).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

siswa merupakan penilaian atas kemampuan siswa oleh guru sebagai hasil

dari belajarnya dan biasanya diwujudkan dalam bentuk simbol, angka,

ataupun huruf. Sedangkan prestasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah

nilai rata-rata mata pelajaran yang dicapai siswa kelas XI pada akhir

semester I dan II di SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

b. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar siswa tentu tidak berdiri dengan sendirinya, melainkan

terdapat penyebab atau faktor yang mempengaruhinya. faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

faktor internal (dari diri siswa) dan faktor eksternal (dari luar diri siswa).

Menurut Tu’u, faktor tersebut meliputi:

1) Faktor kecerdasan. Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki siswa sangat

menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk prestasi

lain yang menonjol yang ada pada dirinya.

2) Faktor bakat. Bakat yang dimiliki siswa apabila diberi kesempatan

dikembangkan dalam pembelajaran, akan dapat mencapai prestasi yang

tinggi.

3) Faktor minat dan perhatian. Apabila seorang siswa menaruh minat pada satu

pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikannya dengan

baik. Minat dan perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberi

dampak yang baik bagi prestasi belajar siswa.

4) Faktor motif. Apabila seorang siswa mempunyai motif yang baik dan kuat

dalam belajar, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai

prestasi yang tinggi.

5) Faktor cara belajar. Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai

prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien.

6) Faktor lingkungan keluarga. Keluarga merupakan salah satu potensi yang

besar dan positif memberi pengaruh pada prestasi siswa.

7) Faktor sekolah. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah

terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang (2004).

4. Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang peneliti

lakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh:

a. Imami (2007) dengan judul “Hubungan antara Kompetensi Guru dan

Kemandirian Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas

XI IPS SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007”. Dengan hasil

penelitian menyatakan analisis regresi linear ganda diperoleh persamaan : Y

= 16,477 + 0,279X1 + 0,316X2. Interpretasi dari persamaan tersebut bahwa

kompetensi guru (X1) dan kemandirian belajar siswa (X2) memiliki

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

hubungan positif terhadap prestasi belajar akuntansi siswa, artinya semakin

baik atau meningkat kompetensi guru maka prestasi belajar akuntansi siswa

semakin bertambah, dan semakin baik kemandirian belajar siswa maka

prestasi belajar akuntansi siswa semakin meningkat pula.

b. Restuningtyas (2010) dengan judul “Hubungan antara Motivasi Belajar

Siswa dan Kemampuan Berkomunikasi Guru dengan Prestasi Belajar Mata

Diklat Komunikasi Kelas 2 Sekretaris SMK Murni 2 Surakarta Tahun

2009/2010”. Hasil penelitian menunjukkan, analisis regresi linear ganda

diperoleh persamaan : Y = 2,866 + 0,044X1 + 0,031X2. Interpretasi dari

persamaan tersebut bahwa Motivasi Belajar Siswa (X1) dan Kemampuan

Berkomunikasi Guru (X2) memiliki hubungan positif terhadap prestasi

belajar mata diklat komunikasi siswa, artinya semakin baik atau meningkat

motivasi belajar siswa maka prestasi belajar mata diklat komunikasi siswa

semakin bertambah baik, dan semakin baik kemampuan berkomunikasi guru

maka prestasi belajar mata diklat komunikasi siswa semakin meningkat

pula.

B. Kerangka Berpikir

1. Hubungan antara Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Siswa

Kompetensi guru merupakan gambaran dari pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang dimiliki dalam rangka menjalankan tugas

keprofesionalannya. Kompetensi guru memberikan kontribusi berarti dalam

pencapaian tujuan pembelajaran. Guru harus mampu menetapkan apa yang

telah dimiliki oleh peserta didik sehubungan dengan latar belakangnya,

kemudian mengarahkannya sampai kepada tujuan yang telah ditetapkan.

Guru berperan sebagai pendidik dalam proses belajar-mengajar.

Mendidik berarti proses penyampaian pengetahuan (transfer of knowledge)

kepada siswa. Selain itu, guru berperan sebagai pengajar dalam proses

pembelajaran. Mengajar berarti proses penyampaian nilai-nilai (transfer of

values) kepada peserta didik. Dengan kata lain, guru di samping menanamkan

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

ilmu pengetahuan juga menanamkan nilai-nilai kepada siswa agar mereka

memiliki kepribadian. Guru dituntut memiliki dan menguasai kompetensi-

kompetensi guna menjalankan dua peran tersebut. Semua itu dilaksanakan

sebagai usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran atau dalam pengertian lain

untuk mencapai prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, diduga terdapat

hubungan positif antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa.

2. Hubungan antara Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa

Motivasi belajar siswa merupakan dorongan dalam diri siswa

menyiapkan dirinya dalam usaha kegiatan belajar untuk mencapai tujuan dari

kegiatan belajarnya itu. Motivasi merupakan salah satu faktor penting yang

dapat meningkatkan mutu pembelajaran, karena siswa akan belajar dengan

sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Motivasi belajar yang dimiliki siswa akan mendorongnya untuk

mencapai prestasi belajar yang tinggi. Dengan motivasi belajar, siswa akan

bersemangat dalam proses pembelajaran. Motivasi memegang peranan penting

dalam pencapaian hasil belajar yang lebih baik. Tanpa adanya motivasi belajar,

pencapaian tujuan proses belajar-mengajar yang dilaksanakan bersama-sama

dengan guru akan terhambat. Oleh sebab itu, diduga terdapat hubungan positif

antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.

3. Hubungan antara Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar dengan Prestasi

Belajar Siswa

Dalam rangka pencapaian prestasi belajar siswa secara optimal,

kompetensi yang dimiliki guru dan motivasi pada diri siswa harus berjalan

beriringan. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru berkompeten tanpa

disertai adanya motivasi dalam diri siswanya, maka pembelajaran tersebut

tidaklah efektif. Begitu pula sebaliknya, proses pembelajaran yang dilaksana-

kan oleh guru yang kurang berkompeten dengan siswa bermotivasi belajar

tinggi juga tidak efektif. Oleh karena itu, diduga ada hubungan positif antara

kompetensi guru dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

1

3

2

Agar lebih mudah dipahami dan dilaksanakan, maka kerangka

pemikiran dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran Hubungan antara Kompetensi Guru dan

Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian

dirumuskan sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa

kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Ada hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar

siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

3. Ada hubungan positif secara bersama antara kompetensi guru dan motivasi

belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2011/2012.

Kompetensi Guru

Motivasi Belajar

Siswa

Prestasi Belajar

Siswa

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK PGRI 1 Surakarta yang beralamat di-

Jln. Pleret Utara, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta. Adapun alasan pemilihan

tempat tersebut adalah:

a. Peneliti telah menempuh mata kuliah praktik pengalaman lapangan (PPL)

di SMK PGRI 1 Surakarta.

b. Lokasi SMK PGRI 1 Surakarta mudah dijangkau oleh peneliti.

c. Telah diberikan ijin oleh Kepala Sekolah SMK PGRI 1 Surakarta kepada

peneliti untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan kurang lebih selama 5 bulan, mulai dari bulan

Maret 2012 sampai dengan bulan Juli 2012. Adapun rincian kegiatan penelitian

yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Persiapan Penelitian

1) Pengajuan Judul : 6 Maret 2012

2) Pembuatan Proposal : 7 Maret - 22 April 2012

3) Seminar Proposal : 23 April 2012

4) Revisi Proposal : 24 April - 2 Mei 2012

5) Perijinan : 3 Mei - 9 Mei 2012

b. Pelaksanaan Penelitian

1) Pengumpulan Data : 10 Mei - 9 Juni 2012

2) Analisis Data : 10 Juni - 30 Juni 2012

c. Pelaporan Hasil

1) Penyusunan : 1 Juli - 25 Juli 2012

2) Ujian dan revisi : 26 Juli – 31 Juli 2012

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

B. Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan korelasional. Penelitian deskriptif berkaitan dengan

pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau

gejala, juga menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan status subyek

penelitian saat ini. Sedangkan jenis penelitian atau pendekatan yang digunakan

adalah studi korelasional. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kompetensi

guru dan motivasi belajar siswa. Sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi

belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2005:90) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan Arikunto (2006:130) ber-

pendapat bahwa “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Populasi

merupakan keseluruhan subyek/obyek penelitian yang mempunyai

karakteristik tertentu dimana seorang peneliti menjadikannya sebagai wilayah

generalisasi dari hasil penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK

PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 sejumlah 111 siswa dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian

No Kelas Program Keahlian Jumlah Siswa

1 XI M1 Teknik Pemesinan 26

2 XI M2 Teknik Pemesinan 24

3 XI O1 Teknik Mekanik Otomotif 33

4 XI O2 Teknik Mekanik Otomotif 28

Total 111

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2. Sampel

Arikunto (2006:131) mengemukakan bahwa “Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti”. Sugiyono berpendapat bahwa “Sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut” (2005:91). Narbuko dan Achmadi menyebutkan bahwa sampel

merupakan sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu

penelitian (2003). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel

adalah sebagian individu yang diselidiki sebagai wakil dari populasi dalam

penelitian.

Arikunto (2006) menyebutkan bahwa jika subyek penelitian kurang

dari 100, lebih baik dilakukan penelitian populasi. Tetapi jika subjeknya besar,

maka dapat diambil antara 10 - 15% atau 20 - 25% atau lebih. Dalam penelitian

ini besarnya anggota sampel ditentukan 73%. Dengan jumlah populasi (N) =

111, maka jumlah sampel 0,73 x 111 = 81,03 digenapkan menjadi 82 siswa.

3. Teknik Sampling

Untuk menentukan anggota sampel yang akan diteliti diperlukan suatu

teknik atau cara pengambilan sampel. Sugiyono mengemukakan bahwa

“Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel” (2005:91).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random

sampling. Sugiyono (2011) mengemukakan bahwa “Dikatakan simple

(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”. Sampel yang

diambil dari setiap kelas dari jurusan otomotif dan mesin dinyatakan dalam

Tabel 3.2. berikut:

Tabel 3.2. Jumlah Sampel Penelitian

No Kelas Program Keahlian Banyak Sampel

1 XI M1 Teknik Pemesinan 20

2 XI M2 Teknik Pemesinan 19

3 XI O1 Teknik Mekanik Otomotif 23

4 XI O2 Teknik Mekanik Otomotif 20

Jumlah Sampel 82

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh

data yang diperlukan dalam sebuah penelitian. Adapun langkah-langkah yang

ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Definisi operasional, simbol dan skala

pengukuran dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas

Sugiyono (2005) menyatakan bahwa “Variabel bebas merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (terikat)” (hlm. 39). Variabel bebas atau

variabel independen dalam penelitian ini adalah kompetensi guru dan

motivasi belajar siswa.

1) Kompetensi Guru

a) Definisi Operasional

Kompetensi guru merupakan kemampuan berupa pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki dan dikuasai guru

dalam menjalankan tugas keprofesionalannya sebagai pendidik

sekaligus pengajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang meliputi:

kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional dan sosial. Yang

dimaksud kompetensi guru dalam penelitian ini adalah persepsi siswa

kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 mengenai

kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi

profesional dan kompetensi sosial guru pengampu mata pelajaran

kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta ketika pembelajaran di sekolah.

b) Simbol dan Skala Pengukuran

Simbol yang digunakan untuk variabel kompetensi guru adalah X1.

Sedangkan skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini

adalah skala interval.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2) Motivasi Belajar Siswa

a) Definisi Operasional

Motivasi belajar siswa adalah keseluruhan daya penggerak dari dalam

dan dorongan dari luar siswa yang menimbulkan usaha untuk meng-

adakan kegiatan belajar sehingga tujuan siswa kelas XI SMK PGRI 1

Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 dalam belajarnya tercapai. Dalam

hal ini indikatornya adalah keinginan atau hasrat untuk berhasil,

adanya kebutuhan, ulet dan tidak mudah puas, harapan akan tercapai-

nya cita-cita, lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan belajar yang

menarik, mendapatkan penghargaan/pujian, kompetisi/ koordinasi,

adanya penilaian, adanya hukuman, adanya kebutuhan kasih sayang,

serta adanya aktualisasi diri.

b) Simbol dan Skala Pengukuran

Simbol yang digunakan untuk variabel motivasi belajar siswa adalah

X2. Sedangkan skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini

adalah skala interval.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa.

1) Definisi Operasional

Prestasi belajar siswa adalah nilai rata-rata mata pelajaran yang dicapai

siswa kelas XI pada akhir semester I dan II di SMK PGRI 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2011/2012.

2) Simbol

Simbol yang digunakan untuk variabel prestasi belajar siswa dalam

penelitian ini adalah Y.

2. Metode Pengumpulan Data

Data mengenai kompetensi guru (X1) dan motivasi belajar siswa (X2)

sebagai varibabel bebas dalam penelitian ini dikumpulkan dengan instrumen

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

angket. Sedangkan data mengenai prestasi belajar siswa (Y) dikumpulkan dengan

menggunakan metode dokumentasi.

a. Metode Angket

Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner sebagai

instrumen pengumpulan data. Angket atau kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang

responden ketahui (Arikunto, 2006). Sugiyono mengemukakan bahwa

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya” (2005:162). Sehingga dapat dimengerti

bahwa angket merupakan instrumen atau alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data berupa seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang

diberikan kepada responden. Dalam penelitian ini yang menjadi responden

adalah siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

Dipandang dari cara responden menjawab, maka kuesioner

penelitian ini termasuk kuesioner tertutup sehingga responden tinggal

memilih jawaban yang telah tersedia. Dipandang dari jawaban yang

diberikan, maka kuesioner variabel kompetensi guru termasuk kuesioner

tidak langsung karena dalam hal ini siswa dimintai tanggapan mengenai

kompetensi guru. Sedangkan untuk variabel motivasi belajar siswa,

termasuk kuesioner langsung karena responden menjawab tentang dirinya

sendiri. Adapun langkah penyusunan angket dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Kisi-Kisi Angket

Variabel-variabel penelitian digunakan sebagai awal mula penyusunan

angket. Melalui definisi operasional, variabel-variabel tersebut dijabar-

kan menjadi indikator-indikator yang terkandung didalamnya. Kemudian

dari indikator yang diperoleh, disusun menjadi item pertanyaan atau

pernyataan.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Variabel-variabel yang dijadikan acuan dalam penyusunan angket pada

penelitian ini adalah kompetensi guru dan motivasi belajar siswa. Melalui

definisi operasional, variabel-variabel tersebut dijabarkan menjadi

indikator-indikatornya. Melalui masing-masing indikator, selanjutnya

disusun item-item pernyataan atau pertanyaan yang terdiri dari item

positif dan negatif. Penjabaran variabel penelitian sampai dengan

didapatkan item angket dapat disusun dalam sebuah kisi-kisi angket

(Lampiran 1).

2) Perbaikan Instrumen

Hasil penelitian banyak ditentukan oleh kualitas instrumen yang

digunakan. Sebelum angket diberikan kepada responden, maka instrumen

perlu diperbaiki terlebih dahulu. Perbaikan instrumen dilakukan dengan

cara konsultasi. Dalam penelitian ini, angket dikonsultasikan terlebih

dahulu kepada dosen pembimbing skripsi.

3) Teknik Pengukuran

Instrumen angket pada penelitian ini menggunakan teknik pengukuran

skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang

fenomena sosial. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala

Likert mempunyai rentang dari sangat positif sampai dengan sangat

negatif yang dapat berupa kata-kata. Untuk keperluan analisis kuantitatif,

maka jawaban dapat diberikan skor tertentu (Sugiyono, 2005).

Dalam penelitian ini teknik pengukuran variabel kompetensi guru dan

motivasi belajar siswa disajikan dalam Tabel 3.3. dan Tabel 3.4. berikut:

Tabel 3.3. Skor Jawaban Angket Kompetensi Guru

Alternatif Jawaban Positif Negatif

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

4

3

2

1

1

2

3

4

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 3.4. Skor Jawaban Angket Motivasi Belajar Siswa

Alternatif Jawaban Positif Negatif

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

4

3

2

1

1

2

3

4

4) Uji Coba Instrumen

Penggunaan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data,

kemungkinan besar hasil penelitian sesuai dengan keadaan subjek yang

diambil datanya. Instrumen penelitian ini diuji coba terlebih dahulu

sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian.

a) Uji Validitas

Sugiyono mengemukakan bahwa “Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”

(2005:137). Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila terdapat

kesamaan antara hasil pengukuran dengan keadaan yang sesungguh-

nya pada subjek yang diteliti.

Uji validitas angket kompetensi guru dan motivasi belajar siswa dalam

penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai

berikut:

rxy =N XY − X Y

N X2 − X2 N Y2 − Y2

(Arikunto, 2006:170)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = jumlah responden penelitian

Σx = jumlah skor X (prediktor)

Σy = jumlah skor Y (kriterium)

Hasil uji validitas butir instrumen (rhitung) yang didapatkan,

dikonsultasikan harga kritis dari rtabel product moment. Apabila rhitung

lebih besar dari rtabel, maka butir instrumen dinyatakan valid dan

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

apabila rhitung lebih kecil dari rtabel, maka butir instrumen dinyatakan

tidak valid.

Dari hasil uji coba angket terhadap 25 siswa diluar sampel penelitian,

dengan N = 25 diperoleh rtabel = 0,396 sebagai penentu validitas

konstruk angket penelitian. Setelah dilakukan perhitungan validitas

konstruk dapat diketahui bahwa; variabel kompetensi guru terdapat 25

butir angket yang tidak valid dari 62 butir angket, yaitu nomor 1, 2, 5,

7, 13, 15, 16, 18, 22, 23, 29, 30, 31, 33, 37, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 49,

51, 55 dan 56. Untuk variabel motivasi belajar siswa terdapat 18 butir

angket yang tidak valid dari 44 butir angket, yaitu nomer 1, 2, 5, 6, 9,

17, 18, 19, 25, 26, 27, 30, 34, 35, 36, 37, 39 dan 44 (Lampiran 3).

Berdasar hasil uji coba validitas instrumen, maka sebagian butir

angket yang tidak valid diperbaiki dan sebagian yang lain dieliminasi.

Selanjutnya angket divalidasi isi oleh dosen pembimbing. Sehingga

angket yang digunakan dalam penelitian ini telah divalidasi konstruk

dan validasi isi.

b) Uji Reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data

dalam waktu yang berbeda. Arikunto menyatakan bahwa “Apabila

datanya memang benar sesuai kenyataannya, maka berapa kalipun

diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat ke-

terandalan sesuatu” (2006:178).

Uji reliabilitas angket kompetensi guru dan motivasi belajar siswa

dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha. Arikunto me-

ngemukakan bahwa “Rumus Alpha digunakan untuk mencari

reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket

atau bentuk uraian” (2006:196). Adapun rumus Alpha yang dimaksud

adalah sebagai berikut sebagai berikut:

r11 = k

k − 1 1 −

σb2

σ2t

(Arikunto, 2006:170)

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

𝜎𝑏2 = jumlah varians butir

𝜎2𝑡 = varians total

Untuk mengetahui kriteria dari harga koefisien instrumen yang

diperoleh, maka dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r.

Interpretasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5. Interpretasi Nilai r

Besarnya Nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00

Antara 0,600 sampai dengan 0,799

Antara 0,400 sampai dengan 0,599

Antara 0,200 sampai dengan 0,399

Antara 0,000 sampai dengan 0,199

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

(Sumber: Arikunto, 2006:276)

Dari hasil uji coba reliabilitas instrumen dapat diketahui koefisien

korelasi instrumen variabel kompetensi guru sebesar 0,919 (sangat

tinggi), koefisien korelasi instrumen variabel motivasi belajar siswa

sebesar 0,891 (sangat tinggi) (Lampiran 3). Berdasarkan hasil uji coba

realibilitas instrumen di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini realibel dan dapat

digunakan untuk penelitian selanjutnya.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan salah satu cara yang digunakan

untuk mengumpulkan data. Arikunto mengemukakan bahwa dokumentasi

berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dengan

metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-

buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian,

dan sebagainya (2006).

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk

memperoleh daftar siswa dan nilai akhir semester I dan II siswa kelas XI

SMK PGRI 1 Surakarta yang tertera di dalam buku rapor atau di leger nilai

siswa.

E. Teknik Analisis Data

Setelah semua data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut guna

menguji hipotesis. “Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif mengguna-

kan statistik. Terdapat dua macam statitistik yang digunakan untuk menganalisis

data penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Statistik

inferensial meliputi statistik parametris dan statistik non parametris” (Sugiyono,

2005:169). Adapun dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis dan regresi

linier ganda.

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Sugiyono menyatakan bahwa “Penggunaan statistik parametris

mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus

berdistribusi normal” (2005:199). Oleh karena itu sebelum dilakukan

pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui

apakah data berdistribusi normal ataukah tidak. Dalam penelitian ini

menggunakan rumus Chi-Kuadrat sebagai berikut:

χ2 = f0 − fh

2

fh

(Arikunto, 2006:290)

Keterangan:

𝜒2 = harga Chi-Kuadrat

𝑓0 = frekuensi yang diperoleh

𝑓ℎ = frekuensi yang diharapkan

Setelah harga χ2

hitung ditemukan, kemudian dikonsultasikan dengan

χ2

tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk = k - 1. Keputusan uji adalah apabila

harga χ2

hitung < χ2

tabel, maka data dinyatakan berdistribusi normal. Dan

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

sebaliknya apabila harga χ2

hitung > χ2tabel, maka data dinyatakan berdistribusi

tidak normal.

b. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah garis regresi

merupakan garis linier. Sedangkan uji keberartian regresi dimaksudkan

untuk mengetahui apakah regresi tersebut memiliki keberartian. Uji

kelinieran dan keberartian regresi adalah sebagai berikut:

1) Fhitung (1) = 𝑆2 𝑇𝐶

𝑆2(𝐺)

2) Fhitung (2) = S2

reg

S2res

(Sudjana, 2001:15)

Keterangan :

S2 (TC) = menyatakan varian (rerata) kuadrat tuna cocok

S2 (G) = menyatakan varian (rerata) kuadrat galat

S2

reg = menyatakan varian (rerata) kuadrat regresi

S2

res = menyatakan varian (rerata) kuadrat residu

Fhitung (1)= harga bilangan F untuk uji kelinieran regresi

Fhitung (2)= harga bilangan F untuk uji keberartian regresi

Keputusan uji :

F 1 > F tab = arah regresi berarti

F 1 < F tab = arah regresi tidak berarti

F 2 > F tab = regresi tidak linier

F 2 < F tab = regresi linier

c. Uji Independen

Uji independen digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara variabel bebas yaitu X1 dan X2. Rumus yang digunakan

untuk uji independen adalah rumus korelasi Product Moment dan dilakukan

dengan langkah:

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

1) Menentukan hipotesis

Ho = populasi tidak berbeda secara nyata

Ha = populasi berbeda secara nyata

2) Memilih statistik uji, digunakan rumus:

rx1x2=

N X1 X2 − X1 X2

N X12 − X1

2 N X22 − X2

2

(Arikunto, 2006:170)

Keterangan :

𝑟𝑥1𝑥2 = koefisien korelasi antara variabel X1 dan X2

N = jumlah responden penelitian

X1 = variabel kompetensi guru

X2 = variabel motivasi belajar siswa

Setelah harga rhitung diperoleh, maka hasilnya dikonsultasikan

dengan rtabel pada taraf signifikansi 5% N = 82. Keputusan uji adalah apabila

rhitung < rtabel maka Ho ditolak. Dan apabila harga rhitung > rtabel maka maka Ho

diterima.

2. Pengujian Hipotesis

Setelah uji persyaratan analisis terpenuhi, maka pengujian hipotesis

penelitian dapat dilaksanakan. Adapun langkah pengujian hipotesis adalah sebagai

berikut:

a. Pengujian Hipotesis Pertama dan Kedua

Untuk menguji hipotesis pertama “Ada hubungan positif antara

kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1

Surakarta” dan hipotesis yang kedua “Ada hubungan positif antara motivasi

belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta”

digunakan rumus koefisien korelasi Product Moment (Hadi, 2001: 4).

rxy = 22 )( yx

xy

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y

xy = jumlah dari product dari X dan Y

x2 = jumlah kuadrat deviasi X

y2

= jumlah kuadrat deviasi Y

Kemudian harga rxy dikonsultasikan dengan nilai rtabel Product

Moment. Apabila rxy > rtabel, maka hipotesis diterima, yang berarti: hipotesis

pertama yaitu “Ada hubungan positif antara kompetensi guru dengan prestasi

belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta” dan hipotesis yang kedua “Ada

hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa

kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta” diterima.

b. Pengujian Hipotesis Ketiga

Untuk menguji hipotesis yang ketiga yaitu: “Ada hubungan positif

secara bersama antara kompetensi guru dan motivasi belajar siswa dengan

prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta”, digunakan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Mencari persamaan garis regresi dua prediktor

Persamaan garis regresi linier dua prediktor adalah:

KXaXa 2211

(Hadi, 2001: 2)

Dimana :

Y = kriteria

a1 = koefisien prediktor 1

a2 = koefisien prediktor 2

K = bilangan konstan

2) Mencari koefisien korelasi antara kriterium Y dengan prediktor X1 dan

prediktor X2 dapat diperoleh dari:

2

22112,1

y

yxayxaRy

(Hadi, 2001: 25)

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Dimana :

Ry(1,2) = koefisien korelasi antara Y dengan X1 dan X2

a1 = koefisien prediktor X1

a2 = koefisien prediktor X2

x1y = jumlah produk antara X1 dan Y

x2y = jumlah produk antara X2 dan Y

y2 = jumlah kuadrat kriteria Y

Kriteria uji:

Ry(1,2) > r tab = ada korelasi antara kriterium (Y) dengan prediktor (X1) dan

(X2)

Ry(1,2) < r tab = tidak ada korelasi antara kriterium (Y) dengan prediktor

(X1) dan (X2)

3) Menguji apakah koefisien korelasi signifikan (F) antara kriterium Y dengan

prediktor X1 dan X2, dengan menggunakan rumus:

2

2

1

1

R N mFreg

m R

(Hadi, 2001: 26)

Dimana :

F reg = harga F garis regresi

N = cacah kasus (banyaknya sampel)

m = cacah prediktor (banyaknya prediktor)

R = koefisien korelasi antara kriterium dan prediktor-prediktor

Kemudian harga Freg dikonsultasikan dengan Ftabel dengan simpulan sebagai

berikut:

a) Apabila Freg > Ftabel, maka Ha diterima yang berarti ada hubungan antara

prediktor (X) dengan kriterium (Y).

b) Apabila Freg < Ftabel, maka Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan

antara prediktor (X) dengan kriterium (Y)

4) Mencari besarnya sumbangan relatif masing-masing prediktor terhadap

kriterium dihitung dengan rumus :

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Prediktor X1 : %100.

% 111 x

regJK

yXaXSR (Hadi, 2001: 42)

Prediktor X2 : %100.

% 222 x

regJK

yXaXSR (Hadi, 2001: 42)

JKreg = a1 x1y + a2 2 xy (Hadi, 2001: 42)

Untuk mencari besarnya sumbangan efektif masing-masing prediktor

terhadap kriterium. Terlebih dahulu dicari efektivitas garis regresi yang

dicerminkan dalam koefisien determinan (R2) dengan rumus :

R2 = %100x

JK

JK

T

reg

JKT = Y2

Mencari sumbangan efektif X1 terhadap Y dengan rumus:

2

11 .%% RxXSRXSE

Mencari sumbangan efektif X2 terhadap Y dengan rumus:

2

22 .%% RxXSRXSE

Dimana : R2

= efektifitas garis regresi.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian yang berjudul “Hubungan antara Kompetensi Guru dan

Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMK PGRI 1

Surakarta Tahun Ajaran 2011 / 2012” ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu

variabel terikat. Terdapat tiga macam data yang dibahas, yakni: data kompetensi

guru, motivasi belajar siswa dan data prestasi belajar siswa.

Data yang telah diperoleh dideskripsikan sebagai berikut :

1. Deskripsi Data Kompetensi Guru (X1)

Data variabel kompetensi guru diperoleh dengan metode angket yang

disebarkan kepada siswa. Angket kompetensi guru terdiri dari 33 item per-

nyataan dengan empat alternatif jawaban yaitu: selalu, sering, jarang dan tidak

pernah dengan skor 4, 3, 2, 1 untuk item positif dan 1, 2, 3, 4 untuk item

negatif. Sehingga jumlah skor maksimal apabila responden memberikan skor 4

untuk seluruh item pernyataan adalah 132 dan jumlah skor minimal apabila

memberikan skor 1 adalah 33. Kriteria skor yaitu sangat tinggi (ST) untuk

skor 4, tinggi (T) untuk skor 3, sedang (S) untuk skor 2, dan rendah (R) untuk

skor 1.

Hasil skoring angket penelitian variabel kompetensi guru diperoleh

skor tertinggi 129 dan skor terendah 85. Nilai rata-rata sebesar 106,69; median

107,35; modus 110,35 dan standar deviasi 9,73 (Lampiran 12). Berdasarkan

Tabel 4.1. dapat diketahui bahwa sebanyak 64,6% siswa menyatakan sub

indikator kompetensi kepribadian yaitu menjadi teladan memiliki kriteria

sangat tinggi. Sedangkan sebanyak 11,0% siswa menyatakan sub indikator

kompetensi kepribadian yaitu displin, arif dan bijaksana memiliki kriteria

rendah.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 4.1. Persentase Indikator Kompetensi Guru (X1)

Kompetensi Sub Indikator Persentase (%)

ST T S R

Kepribadian - Pribadi yang mantap, stabil

dan dewasa

50,6 31,1 16,5 1,8

- Disiplin, arif dan bijaksana 22,0 18,3 48,8 11,0

- Menjadi teladan 64,6 26,2 7,9 1,2

- Berakhlak mulia 47,0 46,3 5,5 1,2

Pedagogik - Mengelola pembelajaran 48,8 40,2 10,4 0,6

- Pemahaman peserta didik 54,1 31,2 13,2 1,5

- Perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran

27,2 38,6 31,3 2,8

- Evaluasi hasil belajar 46,7 36,2 16,7 0,4

- Pengembangan peserta

didik

47,6 40,2 9,8 2,4

Profesional - Menguasai materi standar 30,5 45,9 23,2 0,4

- Mengelola kelas 28,7 35,4 29,3 6,7

- Menggunakan media 22,0 48,8 19,5 9,8

Sosial - Berkomunikasi dan

bergaul secara efektif

43,9 37,8 15,4 2,8

Rerata indikator variabel kompetensi guru tertera pada Gambar 4.1. berikut.

Gambar 4.1. Histogram Rerata Indikator Variabel Kompetensi Guru (X1)

2. Deskripsi Data Motivasi Belajar Siswa (X2)

Data variabel motivasi belajar siswa diperoleh dengan metode angket

yang disebarkan kepada siswa. Angket motivasi belajar siswa terdiri dari 28

item pernyataan dengan empat alternatif jawaban, yaitu: sangat setuju, setuju,

tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan skor 4, 3, 2,1 untuk item positif dan

3,19 3,262,92

3,23

1

2

3

4

Kepribadian Pedagogik Profesional Sosial

Kri

teri

a

Kompetensi Guru

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

1, 2, 3, 4 untuk item negatif. Sehingga jumlah skor maksimal apabila

responden memberikan skor 4 untuk seluruh item pernyataan adalah 112 dan

jumlah skor minimal apabila memberikan skor 1 adalah 28. Kriteria skor yaitu

sangat tinggi (ST) untuk skor 4, tinggi (T) untuk skor 3, sedang (S) untuk skor

2, dan rendah (R) untuk skor 1.

Hasil skoring angket penelitian variabel motivasi belajar siswa

diperoleh skor tertinggi 108 dan skor terendah 71. Nilai rata-rata sebesar 87,18;

median 84,77; modus 84,38 dan standar deviasi 8,09 (Lampiran 13).

Berdasarkan Tabel 4.2. dapat diketahui bahwa sebanyak 52,4% siswa menyata-

kan indikator harapan akan tercapainya cita-cita memiliki kriteria sangat

tinggi. Sebanyak 8,5% siswa menyatakan bahwa indikator Adanya hukuman

memiliki kriteria rendah.

Tabel 4.2. Persentase Indikator Variabel Motivasi Belajar Siswa (X2)

Simbol Indikator Persentase (%)

ST T S R

A - Keinginan atau hasrat

untuk berhasil

51,8 45,1 2,4 0,6

B - Adanya kebutuhan 35,0 60,2 3,7 1,2

C - Ulet dan tidak mudah puas 23,8 58,9 15,7 1,6

D - Harapan akan tercapainya

cita-cita

52,4 46,3 1,2 0,0

E - Lingkungan belajar yang

kondusif

25,6 67,1 4,9 2,4

F - KBM yang menarik 13,7 69,5 15,9 0,9

G - Penghargaan/pujian 27,4 53,7 12,8 6,1

H - Kompetisi/ koordinasi 46,3 48,8 3,7 1,2

I - Penilaian 33,3 52,0 13,8 0,8

J - Adanya hukuman 18,3 59,8 13,4 8,5

K - Adanya kebutuhan kasih

sayang

12,6 54,1 26,0 7,3

L - Aktualisasi diri 42,7 50,0 7,3 0,0

Distribusi rerata indikator variabel motivasi belajar siswa tertera pada Gambar

4.2.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Gambar 4.2. Histogram Rerata Indikator Variabel Motivasi Belajar Siswa (X2)

3. Deskripsi Data Prestasi Belajar Siswa (Y)

Data variabel prestasi belajar siswa diperoleh dengan metode

dokumentasi dari leger nilai siswa. Nilai rata-rata mata pelajaran variabel

prestasi belajar siswa diperoleh skor tertinggi 82,63 dan skor terendah 69,05.

Nilai rata-rata sebesar 75,28; median 74,75; modus 77,12 dan standar deviasi

2,83 (Lampiran 14). Secara umum data variabel prestasi belajar siswa disajikan

pada Tabel 4.3. berikut.

Tabel 4.3. Distribusi Data Variabel Prestasi Belajar Siswa (Y)

Interval Nilai Fo Frekuensi Relatif

69 - 70 5 6,10 %

71 - 72 10 12,20 %

73 - 74 17 20,73 %

75 - 76 16 19,51 %

77 - 78 26 31,71 %

79 - 80 7 8,54 %

81 - 82 1 1,22 %

Jumlah 82 100 %

Distribusi data prestasi belajar siswa dapat disajikan pada histogram batang

(Gambar 4.3).

3,483,29

3,05

3,513,16

2,96 3,02

3,403,18

2,882,72

3,35

1

2

3

4

A B C D E F G H I J K L

Kri

teri

a

Motivasi Belajar Siswa

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Gambar 4.3. Histogram Data Variabel Prestasi Belajar Siswa (Y)

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Pengujian persyaratan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji normalitas, uji linieritas dan keberartian regresi serta uji independensi.

1. Uji Normalitas Data

Data kompetensi guru, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar

siswa yang diperoleh dari hasil penelitian, kemudian diuji normalitas dengan

menggunakan rumus Chi Kuadrat (2) (Lampiran 12, 13 dan 14). Hasil uji

normalitas data disajikan pada Tabel 4.4. berikut:

Tabel 4.4. Rangkuman Uji Normalitas Data

No. Variabel 2 hitung

2 tabel

Keputusan

uji

1. Kompetensi Guru 7,847 12,592 Diterima

2. Motivasi Belajar Siswa 2,198 12,592 Diterima

3. Prestasi Belajar Siswa 9,163 12,592 Diterima

Berdasar Tabel 4.4. di atas dapat diketahui bahwa variabel kompetensi guru,

motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa berdistribusi normal.

2. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi

a. Hubungan Kompetensi Guru (X1) dengan Prestasi Belajar Siswa (Y)

Dari hasil perhitungan uji keberartian regresi kompetensi guru

(X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y) didapatkan harga F1 sebesar 5,03,

5

10

17 16

26

7

1

0

5

10

15

20

25

30

69-70 71-72 73-74 75-76 77-78 79-80 81-82

Fre

ku

ensi

Interval

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

harga ini dikonsultasikan dengan Ftabel (1;80;0.05) = 3,96. Hasilnya adalah

5,03 > 3,96, dan dinyatakan bahwa regresi memiliki keberartian

(Lampiran 15). Artinya prediksi persamaan regresi Y = a + b(X1) adalah

bermakna.

Dari hasil perhitungan uji linieritas regresi didapatkan harga F2

sebesar 1,227, harga ini dikonsultasikan dengan Ftabel (33;47;0,05) = 1,70.

Hasilnya adalah 1,227 < 1,70, jadi regresi kompetensi guru (X1) terhadap

prestasi belajar siswa (Y) adalah linier atau berupa garis lurus (Lampiran

15). Secara umum, linieritas regresi kompetensi guru (X1) terhadap

prestasi belajar siswa (Y) tertuang pada Gambar 4.4. berikut.

Gambar 4.4. Grafik Linieritas Regresi X1 terhadap Y dan Keberartian

persamaan : Y = 68,58 + 0,07X1

b. Hubungan Motivasi Belajar Siswa (X2) dengan Prestasi Belajar Siswa

(Y)

Dari hasil perhitungan uji keberartian regresi motivasi belajar

siswa (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y) didapatkan harga F1 sebesar

6,022, harga ini dikonsultasikan dengan Ftabel (1;80;0.05) = 3,96. Hasilnya

adalah 6,022 > 3,96, jadi regresi memiliki keberartian (Lampiran 16).

Artinya prediksi oleh persamaan regresi Y = a + b (X2) adalah bermakna.

Dari hasil perhitungan uji linieritas regresi didapatkan harga F2

sebesar 0,828, harga ini dikonsultasikan dengan Ftabel (30;50;0,05) = 1,69.

y = 0,070x1 + 68,58

60

70

80

90

80 90 100 110 120 130 140

Pre

stas

i B

elaj

ar S

isw

a

Kompetensi Guru

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Hasilnya adalah 0,828 < 1,69, jadi regresi motivasi belajar siswa (X2)

terhadap prestasi belajar siswa (Y) adalah linier atau berupa garis lurus

(Lampiran 16). Secara umum, linieritas regresi motivasi belajar siswa

(X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y) tertuang pada Gambar 4.5.

berikut.

Gambar 4.5. Grafik Linieritas Regresi X2 terhadap Y dan Keberartian

persamaan : Y = 67,18 + 0,099X2

Tabel 4.5. Rangkuman Uji Linieritas dan Keberartian Regresi

Sampel Uji Regresi Fhitung Ftabel Kriteria Keputusan

X1Y

Keberartian

Regresi F1 = 5,03 3,96 F1 > F tabel Diterima

Uji Linieritas F2 = 1,22 1,70 F2 < F tabel Diterima

X2Y

Keberartian

Regresi F1 = 6,02 3,96 F1 > F tabel Diterima

Linieritas F2 = 0,82 1,69 F2 < F tabel Diterima

Dari Tabel 4.5. dapat diketahui bahwa regresi kompetensi guru (X1)

terhadap prestasi belajar siswa (Y) dan regresi motivasi belajar siswa (X2)

terhadap prestasi belajar siswa (Y) adalah berarti dan linier.

3. Uji Independen

Uji independen digunakan untuk mengetahui apakah kedua variabel

bebas saling bebas atau tidak mempengaruhi satu sama lainnya (independen).

y = 0,099x2 + 67,18

60

70

80

90

60 70 80 90 100 110

Pre

stas

i B

elaj

ar S

isw

a

Motivasi Belajar Siswa

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Uji independen dilakukan dengan rumus korelasi product moment Pearson.

Berdasarkan hasil uji independen didapatkan rX1X2 sebesar 0,205 (Lampiran

17), dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf signifikansi 5% dengan N = 82

diperoleh 0,220. Hasilnya rhitung < rtabel (0,205 < 0,220). Berarti bahwa kedua

variabel bebas, yaitu kompetensi guru (X1) dengan motivasi belajar siswa

(X2) adalah saling bebas (independen).

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji Hipotesis Pertama

Pengujian hipotesis pertama dilaksanakan dengan menggunakan

analisis korelasi Product Moment. Hipotesis pertama menyatakan ada

hubungan positif antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa kelas

XI SMK PGRI 1 Surakarta. Dari perhitungan didapatkan harga rx1y = 0,244

harga ini dikonsultasikan dengan rtabel (82;0,05) = 0,213, hasilnya: 0,244 > 0,213,

sehingga hipotesis pertama dinyatakan diterima. Jadi ada hubungan positif

antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa (Lampiran 18).

2. Uji Hipotesis Kedua

Pengujian hipotesis kedua dilaksanakan dengan menggunakan

analisis korelasi Product Moment. Hipotesis kedua menyatakan ada hubungan

positif antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Dari

perhitungan didapatkan harga rx2y = 0,265 harga ini dikonsultasikan dengan

rtabel (82;0,05) = 0,213, hasilnya: 0,265 > 0,213, sehingga hipotesis kedua

dinyatakan diterima. Jadi ada hubungan positif antara motivasi belajar siswa

dengan prestasi belajar siswa (Lampiran 18).

3. Uji Hipotesis Ketiga

Pengujian hipotesis ketiga dilaksanakan dengan analisis regresi dua

prediktor. Hipotesis ketiga menyatakan bahwa ada hubungan positif secara

bersama antara kompetensi guru dan motivasi belajar dengan prestasi belajar

siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta. Berdasarkan hasil analisis data dengan

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

menggunakan analisis regresi dua prediktor didapatkan nilai koefisien korelasi

Ry sebesar 0,788. Harga tersebut dikonsultasikan dengan rtabel (82:0,05) diperoleh

0,213. Harga Ry lebih besar daripada harga rtabel, 0,788 > 0,213 sehingga dapat

dinyatakan terdapat hubungan positif secara bersama antara kompetensi guru

dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1

Surakarta. Selanjutnya didapatkan harga Freg sebesar 64,627 dengan Ftabel

(2;79;0,05) = 3,11. Persamaan garis regresinya adalah (Lampiran 18):

Y = 0,342 + 0,365X1 + 0,421X2

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut harga Freg dikonsultasikan

dengan Ftabel (2;79;0,05) : 64,627 > 3,11 yang berarti bahwa persamaan garis

regresi signifikan. Sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan ada hubungan

positif antara kompetensi guru dan motivasi belajar dengan prestasi belajar

siswa dinyatakan diterima.

Variabel kompetensi guru memberikan sumbangan relatif sebesar

48,5% dan sumbangan efektif 30,1%. Variabel motivasi belajar siswa

memberikan sumbangan relatif sebesar 51,5% dan sumbangan efektif 31,9%.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Hasil uji hipotesis pertama dengan analisis korelasi Product Moment

Pearson mendapatkan harga rx1y = 0,244, harga ini lebih besar dari rtabel (82;0,05) =

0,213 yaitu 0,244 > 0,213, sehingga dinyatakan ada hubungan positif antara

kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta.

Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya

sebagai pengajar dan pendidik memiilki hubungan yang positif dengan prestasi

siswa yang dididik dan diajarnya. Semakin baik kompetensi seorang guru dalam

melaksanakan tugasnya, semakin baik pula prestasi siswanya.

Hasil uji hipotesis kedua dengan analisis korelasi Product Moment

Pearson didapatkan harga rx1y = 0,265, harga ini lebih besar dari rtabel (82;0,05) =

0,213 yaitu 0,265 > 0,213, sehingga dinyatakan ada hubungan positif antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1

Surakarta. Hal ini menunjukkan motivasi yang dimiliki siswa untuk belajar

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

memiliki hubungan yang positif dengan prestasinya. Semakin tinggi motivasi

yang dimiliki untuk belajar, semakin tinggi prestasi yang diraihnya.

Dari hasil pengujian hipotesis ketiga dengan analisis regresi dua

prediktor diperoleh harga Fhitung sebesar 64,627 lebih besar dari harga Ftabel (2;79;0,05)

= 3,11. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif antara kompetensi guru dan

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1

Surakarta. Dari hasil analisis di atas dapat dinyatakan bahwa kompetensi guru

yang baik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya ditambah dengan

motivasi yang dimiliki siswa untuk belajar memiliki hubungan yang positif

dengan prestasi yang diperoleh siswa. Kompetensi guru yang baik ditunjukkan

melalui pemahaman dan pelaksanaan ke empat macam kompetensi yaitu:

kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial. Sedangkan motivasi

belajar siswa yang tinggi dapat berasal dari faktor internal maupun eksternal

siswa. Sehingga kompetensi guru dan motivasi siswa memiliki hubungan yang

positif dengan prestasi yang diperoleh siswa.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

pada BAB IV, maka dapat dibuat simpulan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan positif antara kompetensi guru dengan prestasi belajar

siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta. Hal ini terbukti dari hasil uji hipotesis

pertama dengan analisis korelasi Product Moment, diperoleh rhitung sebesar

0,244 lebih besar dari rtabel sebesar 0,213 pada taraf signifikan 5%

2. Terdapat hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan prestasi

belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta. Hal ini terbukti dari hasil uji

hipotesis kedua dengan analisis korelasi Product Moment, diperoleh rhitung

sebesar 0,265 lebih besar dari rtabel sebesar 0,213 pada taraf signifikan 5%.

3. Terdapat hubungan positif secara bersama antara kompetensi guru dan

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1

Surakarta. Hal ini terbukti dari hasil uji hipotesis ketiga dengan analisis regresi

dua prediktor diperoleh Fhitung sebesar 64,627 lebih besar dari Ftabel (2;79;0,05) =

3,11 pada taraf signifikan 5%. Variabel kompetensi guru memberikan

sumbangan relatif sebesar 48,5% dan sumbangan efektif 30,19%. Sedangkan

motivasi belajar siswa memberikan sumbangan relatif sebesar 51,5% dan

sumbangan efektif 31,9%. Sehingga dapat diketahui bahwa motivasi belajar

siswa memiliki hubungan yang lebih kuat dengan prestasi belajar siswa

dibandingkan dengan kompetensi guru.

B. Implikasi

Berdasarkan atas landasan teori serta hasil penelitian ini, maka dapat

disampaikan implikasi yang berguna secara teoritis maupun praktis dalam upaya

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta.

1. Implikasi Teoretis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pembuktian

teori bahwa prestasi belajar siswa kelas XI SMK PGRI 1 Surakarta memiliki

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

hubungan dengan kompetensi guru dan motivasi belajar siswa. Salah satu

faktor penentu prestasi belajar siswa yaitu guru yang berkompeten. Guru dapat

dikatakan berkompeten didasarkan pada penguasaan atas keempat jenis

kompetensi guru yaitu: kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian dan

sosial. Hal ini dapat diketahui dari hasil penelitian yang membuktikan bahwa

guru yang berkompeten mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif,

menyenangkan dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga siswa

dapat belajar secara optimal. Di samping itu hasil penelitian ini dapat diguna-

kan sebagai dasar pengembangan penelitian selanjutnya.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi para

guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Efektifitas peningkatan

prestasi belajar siswa melalui peningkatan kompetensi guru di sekolah ter-

gantung dari guru sebagai penyelenggara utama dari proses belajar mengajar

di kelas. Motivasi belajar siswa akan ikut serta menentukan arah tindakan

guru, sehingga kompetensi guru dan motivasi siswa dapat digunakan sebagai

upaya peningkatan prestasi belajar siswa.

Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu motivasi

belajar siswa itu sendiri. Dengan motivasi belajar yang tinggi akan memberi-

kan dorongan untuk terus tetap belajar. Sehingga pada akhirnya prestasi

belajar siswa pun dapat meningkat.

Dengan demikian kompetensi guru dan motivasi belajar siswa yang

tinggi mengakibatkan prestasi belajar siswa yang tinggi pula. Dengan adanya

penelitian ini diharapkan dapat lebih membantu meningkatkan prestasi belajar

siswa di SMK PGRI 1 Surakarta.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi serta hasil penelitian, maka terdapat

beberapa saran yang perlu disampaikan kepada guru pengampu kelas XI SMK

PGRI 1 Surakarta dan kepada peneliti berikutnya di SMK PGRI 1 Surakarta.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

1. Kepada para Guru (Pendidik)

a. Diharapkan terus meningkatkan kompetensi yang telah dimiliki agar

prestasi belajar siswa meningkat.

b. Diharapkan lebih ditingkatkan lagi kompetensi profesional yang telah

dimiliki, disamping meningkatkan kompetensi guru yang lain.

c. Diharapkan lebih mampu menciptakan kegiatan belajar mengajar (KBM)

yang menarik, sehingga siswa termotivasi.

d. Dalam mengupayakan adanya motivasi dalam pembelajaran, diharapkan

dapat menggunakan penghargaan dan hukuman kepada siswa secara

optimal.

e. Hendaknya terus dapat melaksanakan tugas sebagai pendidik dengan baik,

sehingga anak didiknya termotivasi untuk berprestasi.

2. Kepada Peneliti Berikutnya

Diharapkan untuk mengadakan penelitian mengenai faktor penentu

prestasi belajar siswa yang lain, sehingga nantinya dapat diketahui seluruh

faktor yang memiliki kontribusi terhadap meningkatnya prestasi belajar siswa

SMK PGRI 1 Surakarta.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendeketan Praktik) Edisi Revisi

VI. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Asrifah, I. (2006). Hubungan antara Kompetensi Guru dan Kemandirian Belajar

Siswa dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jendral Departemen

Pendidikan Nasional.

Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi

Mahastya.

Djohar, Ms. (2006). Guru, Pendidikan dan Pembinaannya (Penerapannya dalam

Pendidikan dan UU Guru). Yogyakarta: CV Grafika Indah.

Hadi, S. (2001). Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.

Hamalik, O. (2006). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.

Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Keller. J.M. (2010). Challenges in Learner Motivation: A Holistic, Integrative

Model for Research and Design on Learner Motivation (versi

elektronik). Makalah disajikan pada The 11th

International Conference on

Education Research New Educational Paradigm for Learning and

Instruction, Florida State University, USA, 29 September - 1 Oktober.

Diperoleh pada 26 april 2012, dari http://www.aect.org/publications/

whitepapers/2010/ICER4.pdf.

Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya Offset.

Narbuko, C. & Acmadi, A. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa

Indonesia: Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka.

Restuningtyas, I. (2010). Hubungan antara Motivasi Belajar Siswa dan

Kemampuan Berkomunikasi Guru dengan Prestasi Belajar Mata Diklat

Komunikasi Kelas 2 Sekretaris SMK Murni 2 Surakarta Tahun

2009/2010. Skripsi.

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA .../Hubungan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membuat commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Rohman, A. (2009). Profesionalisme Keguruan. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya.

Sagala, S. (2009). Kemampuan profesional guru dan tenaga pendidikan.

Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sardiman. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Selvi, K. Cultura. (2010). Teachers’ Competencies. International Journal of

Philosophy of Culture and Axiology, 7 (1), 167-175. Diperoleh 22 maret

2012, dari http://www.international-journal-of-axiology.net/articole/nr13

/art12.pdf.

Sudjana. (2001). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti.

Bandung: PT Tarsito.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT.

Remaja Rosda Karya.

Suryabrata, S. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Suryadi, A. (2002). Pendidikan, Investasi SDM dan Pengembangan : Isu, Teori

dan Aplikasi. Jakarta : Balai pustaka.

Syah, M. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tu’u, T. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta :

Penerbit PT Grasindo.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen. Jakarta:

Depdiknas.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 3. Jakarta: Depdiknas.

Usman, M. U. (2005). Menjadi Guru Professional. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya.