bahan modul 5 blok 12
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
1/26
1. rampan karies
Rampankariesadalahistilah yang digunakanuntukmenggambarkanterjadinyakerusakan yang
sangatcepatpadabeberapagigi yang seringmelibatkanpermukaangigi.Rampan karies biasanya
terdapatpadagigi anterior rahang atas, gigi molar bawah dan molar atas serta kadang-kadang dapat
terjadi pada gigi anterior rahang bawah. Apabila rampankaries dibiarkan, proses karies ini dapat
cepat meluas mengenai seluruh gigi sehingga keadaan menjadi lebih parah serta terjadi kerusakan
pada gigi permanen. Pada saat itu penderita akan kesulitan makan dan akan mempengaruhi
kesehatan. Rampan karies juga bisa muncul pada gigi permanen pada usia remaja, karena seringnya
mereka mengkonsumsi makanan ringandan juga minuman yang manis. Rampan karies pada orang
dewasa ditandai dengan karies pada bukal dan lingual dari premolar dan molar dan juga proximal
dan labial karies di insisiv Rahang bawah (Paradipta, !!"#.
Penyebabutama dari Rampan $aries padaanakadalahpenggunaanbotolsusudalamwaktu yang
berkepanjangan.%usu akan berada di dalam mulut dalam jangka waktu yang lama dan akan terjadi
&ermentasi, sehingga menyebabkan gigi akan mudah terkena in&eksi. Pemberian A%' denganperiode
yang lama, memakai dot kosong yang dicelupkankedalammadu,
sirupataugulajugadapatmenyebabkanrampankaries.%ayangnya,sebagianbesaranak-anak yang
menderitarampankariestidaksesegeramungkindiatasi.$arena orang
tuabaruakanmemberiperhatian,apabilatelahadakeluhandari sang anak.$ebanyakandarimerekaberpikiranbahwagigisusu yang
terin&eksiakanmengalamipergantianolehgigitetap.
%ehinggaperawatanterhadapgigisususeringkaliterabaikan.
Adapun&aktorlainnya yang dapatmenyebabkan Rampankariesyaitu
a. )aktor predisposisi yaitu terjadinya rampan karies karena mengkonsumsi gula, berkurangnya
saliva, adanya streptokokus mutans dalam tingkat yang in&eksius, perubahan &isiologi dalam
rongga mulut misalnya karena kebiasaan oral hygiene yang buruk.
b. )aktorherediter, orang tua yang pekaterhadapkaries,
halinidisebabkankarenadalamkeluargamempunyaipolakebiasaanmakan yang
samadanpemeliharaankesehatangigi yang sama pula.
c. )aktorsistemik, misalnyapenderita diabetes mellitus.
d. %eringnyamengkonsumsimakanandanminuman yang mengandungkarbohidratterutama di
antarawaktumakan
Proses karies ini berlangsung sangat cepat dan menyebar dari satu gigi ke gigi seri rahang lainnya,
pada gigi seri rahang bawah jarang terjadi karena gigi-gigi itu terlindung oleh saliva ketika anak
menghisap susu dari botol. *an bila ditinjau dari &aktor pathogenesis bahwa posisi tidur, dengan
dot botol dalam rongga mulut maka cairan manis akan membasahi permukaan gigi sulung terutama
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
2/26
insisi&, molar atas dan molar bawah.Pada keaadaan tersebut jumlah aliran saliva menurun dan
kualitas saliva mengental sehingga e&ek pembersihan saliva berkurang. +ingkungan demikian akan
meningkatkan kualitas bakteri kariogenik.asil &ermentasi antara sukrosa dan bakteri menurunkan
ph saliva sehingga lingkungan rongga mulut menjadi asam, permukaan gigi yang terkena akan
mengalami demineralisasi dan akhirnya karies.
indakan pencegahan terhadap rampankaries harus dilakukan, karena semakin parah karies maka
semakin kompleks pula perawatan yang harus dilakukan. Ada beberapa cara untuk
mencegahterjadinyarampan karies, meliputi
a. erikan nasihat pada orang tua anak agar membuat anak merasa tenang dan nyaman saat tidur,
jangan memberikan dot botol yang berisi larutan gula (susu &ormula atau sari buah#, biasakan
berikan anak air putih dalam dot botol atau dot karet.
b. /sahakan jangan memasukkan gula, madu, atau yang mengandung larutan gula ke dalam dot
botol.
c. 0angan membiarkan anak menghisap A%' secara kontinyu saat tidur karena A%' juga dapat
menyebabkan kerusakan gigi. iasakan anak menghisap dot botol yang berisi air.
d. 0angan menambahkan gula yang berlebihan dalam makanan anak
e. 1unakan kain kasa yang dibasahi air atau kain tipis untuk membersihkan gigi dan gusi anak
setelah makan atau minum yang mengandung gula atau karbohidrat. 'ni akan membantu
menghilangkan plak bakteri dan gula yang tumbuh dalam gigi dan gusi.
f. Ajarkan kepada anak untuk membiasakan minum menggunakan gelas atau cangkir menjelang
umurnya 2 tahun. Anak sebaiknya berhenti minum menggunakan dot botol setelah umurnya 2
tahun.
g. erikan nasihat pada orang tua anak untuk segera mengunjungi dokter gigi, apabila tampak
tanda kemerahan dan bengkak pada mulut anak atau bercak3spot hitam pada gigi anak
Padakasusrampankariesdapat di lakukanbeberapaperawatansebagaiberikut
a. Relie& o& pain (menghilangkan rasa sakit#
indakan yang dilakukanadalahtrepanasiapabila di jumpaiganggrenpulpaatauabses,
kemudianberikanobat- obatanmelalui oral (antibiotic,analgetik#
b. 4enghentikan proses karies
iap kavitas meskipun kecil mempunyaijaringannekrotik, setelah rasa
sakithilangkavitasdipreparasiuntukmembuangsemuajaringan yang nekrotiksehingga proses
kariesterhenti.
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
3/26
c. Anjuranuntukmelakukan diet kontroldanjelaskanmengenai *5 dan oral hygene. +akukan
oral pro&ilaksispadagigi.
d. +akukan topical aplikasidenganlarutan&luorpadagigisebagaipreventi&.
Apabilatidakjumpaikariescukupdenganpemakaian pasta gigi yang mengandung&luor.
e. 5valuasisecara periodic setiap6 bulansampaidiperolehkeadaan oral hygene yang baikdan diet
yang sesuiadengananjurankoreksi&aktorsistemik(bilaada# .
Pengertian
Menurut Winter (1996), rampant karies adalah sebuah lesi yang onsetnya akut yang meliputi
sebagian besar atau semua bagian dari gigi yang telah erupsi, secara cepat menghancurkan
jaringan koronal, sering pada bagian yang normalnya kebal terhadap karies dan mengarah
kepada keterlibatan dari pulpa gigi sedari dini.
Menurut inanoff (19!") mendefinisikan rampant caries sebagai karies yang terdapat pada
orang hidup yang memiliki # atau lebih permukaan gigi yang karies selama setahun.
Menurut Masseler (19$#), rampant karies merupakan %keadaan karies yang muncul secara
tiba&tiba, menyebar dengan cepat dan terdapat keterlibatan a'al dari pulpa, danmengenai
gigi&gigi yang biasanya kebal terhadap karies yang biasa.
Keadaan Klinis
entukan dari rampant karies pada gigi sulung biasanya berhubungan dengan urutan dari
erupsi gigi, dengan pengecualian pada insisi sulung mandibula. *ada insisi mandibula
kemungkinan lebih resistan terhadap karies karena jaraknya yang dekat dari tempat sekresi
kelenjar mandibula juga karena proses pembersihan dari lidah selama proses menghisap
susu botol.
+esi a'al biasanya muncul pada permukaan labial dari insisi maksila dekat dengan margin
gingia, terlihat sebagai area keputihan dari dekalsifikasi atau pitting dari permukaan enamel
segera setelah erupsi. +esi ini dengan cepat terpigmentasi menjadi 'arna kuning dan pada
'aktu yang bersamaan menyebar ke arah permukaan proimal dan juga kearah sisi insisal
dari gigi. *ada kasus yang jarang dekalsifikasi muncul pada permulaan di permukaan palatal
atau pada insisal edge pada kasus yang etreme. *ada kasus yang lebih parah, proses
karies akan menyebar pada lingkar gigi, yang nantinya mengarah pada fraktur patologis dari
mahkota pada trauma yang kecil.
-igi yang lain, seperti molar 1 sulung, molar sulung dan bahkan kaninus akan terkena
secara bertahap.
/ursing bottle caries, juga dikenal dengan nama seperti bottle caries, baby bottle syndrome,
baby bottle decay merupakan bentukan dari rampant karies pada gigi sulung dari bayi atau
anak&anak(, ", dan $ tahun). *ada kebanyakan kasus, masalahnya biasanya ditemui pada
bayi yang sering tertidur dengan botol bayi yang berisi susu atau air gula. 0ondisi seperti ini
juga bisa ditemui pada bayi yang meminum 23 yang memiliki kebiasaan minum 23 yang
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
4/26
terlalu lama atau pada bayi yang menggunakan dot yang dicelupkan ke madu, gula, atau
syrup.
*enurunan flo' rate salia selama tidur juga mengumpulkan larutan manis disekitar gigi, juga
berakibat pada lingkungan kariogenik yang tinggi.
4ampant karies juga bisa muncul pada gigi permanen pada usia remaja, karena seringnya
mereka mengkonsumsi snack&snack yang bersifat kariogenik juga minuman yang manis
diantara 'aktu makan. 4ampant karies pada orang de'asa ditandai dengan karies pada
bukal dan lingual dari premolar dan molar dan juga proimal dan labial karies di insisi
4ahang ba'ah.
entukan spesifik dari rampant karies bisa muncul pada anak&anak dan orang de'asa yang
memiliki aliran salia yang menurun drastis sebagai hasil dari radioterapi untuk pera'atan
kanker bagian kepala dan leher setelah pembedahan neoplasma pada rongga mulut.Etiologi
5ua faktor predisposisi mayor pada rampant karies adalah specific mikroorganisme dan diet.
$ ariabel penting yang menga'ali dan berperan dalam terjadinya karies (dimodifikasi oleh
nebrun)
ost7 2alia dan permukaan gigi harus dipertimbangkan sebagai penyebab dari penyakit ini.8
2alia7 eberapa faktor yang menyebabkan salia bertanggung ja'ab sebagai faktor
penyebab.
liran saliva: 2eseorang yang memiliki sekresi salia yang lebih rendah dari biasanya akan
lebih nudah terserang karies. 2eseorang yang sedang menjalani radiotherapy dan obat
antihistamin memiliki lebih sedikit sekresi salia.
Faktor biologis: 2alia mengandung beberapa komponen, yang dapat mengurangi tingkat
terserang karies, seperti misalnya opsononis, lysoomes dan agen bakterolytic
Fungsi khemis: fungsi khemis dari salia yang telah diketahui. 0emampuan buffer salia
dan kereaktifannya terhadap ion inorganic, khususnya kalsium dan fosfat dengan permukaan
enamel.
Permukaan gigi: -igi yang mengalami hypoplastik atau hypokalsifikasi lebih mudah terserang
karies.
. Microflora oral
2treptococcus mutans merupakan bakteri patogen yang penting dalam proses
perkembangan karies. iasanya mikroorganisme ini tidak terdeteksi pada mulut bayi sampai
tahap lanjut dari kerusakan insisi. idak terdeteksinya s.mutans pada tahap perkembangan
menandakan bah'a keberadaan dari micro&organisme ini berhubungan dengan infeksi a'al,
dan sumber utama dari s.mutans pada infeksi a'al ini biasanya dari ibu.
Microorganisme lain yaitu lactobacilus, eillonella juga bertanggung ja'abterhadap karies
gigi. Mikroorganisme ini bisa bereaksi terhadap substrat(makanan) seperti misalnya sukrosa
untuk membentuk etracellular dan intracellular polysaccharides seperti amylopectins,
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
5/26
detrans, dan leans. 2ubstansi etracellular ini yang berasal dari substansi yang
lengketyang nantinya mengikat plak pada struktur gigi dan polysaccharida intracellular
memberikan nutrisi yang terus menerus kepada plak yang nantinya akan membentuk
bakteria.
:ika leel streptococcus mutans pada ibu lebih dari 1;; per ml ( ? nit), maka anak akan 9 kali lebih mudah terserang karies.
". 2ubstrate (5iet)
erdasarkan hasil studi klasik dari ipeholm mengemukakan tentang potensi terjadinya
kariogenik sangat erat kaitannya dengan teture dari karbhohidrate dan frekuensi
mengkonsumsi gula&gula yang lengket dibandingkan dengan jumlah gula yang dikonsumsi.
Molekul karbhohidrat yang sederhana yang siap berdifuse dengan plak dan dimetabolisme
oleh bakteri plak lebih kariogenik dibandingkan molekul karbhohidrat komplek. 2ukrosadiketahui sebagai gula yang paling kariogenik, karena 7
• 0ecil, mudah berdifusi ke dental plak
• 2angat soluble, dan bertindak sebagai substrat untuk produksi etracellular
polysaccharides dan produksi asam
• erpengaruh dalam menjaga kehidupan s.mutans dalam gigi
*enyebab lain dari rampant karies adalah7
• pemberian susu botol dengan air gula yang terlalu lama, biasanya saat tidur siang.
• *emberian susu 23 yang terlalu lama.
• nak&anak menggunakan dot yang biasanya di celupkan kedalam madu atau
gula4emaja yang sering mengkonsumsi snack, makanan yalengket dan coklat, serta
jus buah.
Perawatan Rampant karies
ipe pera'atan dari pasien yang terserang rampant karies sangat tergantung dari motiasi
pasien dan orang tua terhadap pera'atan gigi, luas dari karies, umur, dan kekooperatifan
anak. =aktor&faktor ini harus diperhitungkan pada kunjungan a'al anak ke dokter gigi.
*era'atan a'al mencakup 7
Perawatan sementara
2tabilisasi karies dan tumpatan sementara harus di tempatkan pada gigi yang bebas gejala
dengan karies dentin yang terjaga untuk meminimalisasi resiko terpaparnya pulpa di masadepan dan untuk meningkatkan fungsi dari gigi. *ulpotomy formacresol bisa dilakukan jika
pulpa masih dalam keadaan ital, tapi indikasi pulpektomy yang diikuti oleh obturasi dengan
inc oide eugenol cement, dilakukan bila pulpa nonital.
• Program diet
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
6/26
@rang tua harus diberikan pengetahuan untuk mengurangi frekuensi konsumsi sukrose oleh
anak&anak mereka, terutama diantara 'aktu makan. 0onsumsi makanan dan hidangan yang
mengandung gula harus dibatasi saat makan. @rang tua bisa di instruksikan untuk merekam
jumlah dan kuantitas dari makanan dan hidangan yang dikonsumsi selama dan diantara
'aktu makan untuk " hari berurutan. 2uplemen itamin makanan dan juga medikasi oral
harus dimasukkan. 0eberhasilan management dari rampant karies mengharuskan modifikasi
pola makan yang berat.
• Instruksi oral Hygiene
anyak anal&anak berumur " sampai # tahun tidak bisa menyikat gigi secara benar ketika
tidak diajari dan di a'asi. 0ebanyakan anak berumur # tahun menghabiskan kurang dari 6;
second untuk menyikat gigi dan lebih dari !;A dari 'aktu menyikat diletakkan pada tempat
yang jarang karies ? regio anterior mandibular yang peka. 0arena dari itu, sangatlah pentinguntuk mengajari anak&anak teknik yang benar dalam menyikat gigi pada kelompok umur
yang berbeda. *ada umumnya, anak yang berusia diba'ah ! tahun bisa menguasai teknik
circular scrub dengan baik, diba'ah penga'asan orang tua. 2etelah 11 sampai 1 tahun,
teknik menyikat sulkular seperti teknik ass bisa diajarkan.
• Perawatan di rumah dan penggunaan Fluor oleh dokter gigi
aik pera'atan fluor sistemik maupun topikal sangat berguna dalam mencegah karies gigi.
*ilihannya didasarkan pada leel dari fluoride yang terkandung dalam air minum dan tahap
perkembangan dari gigi geligi. +eel fluor dalam air minum pada beberapa ariasi umur 7
nak&anak yang masih terdapat gigi sulung akan sangat baik bila menggunakan tablet fluor
dan pasta gigi berfluoride dalam jumlah kecil. nak&anak harus diberikan dorongan untuk
mengunyah tablet ini, pada saat sebelum tidur. erapi topical fluoride yang periodik
dengan gel acidulated phosfate fluoride (*=) atau arnish fluoride sangat bermanfaat pada
anak&anak dengan rampant karies untuk mencegah kehancuran gigi.
erikut merupakan metode dari pera'atan fluoride dan metode lain yang digunakan dalam
mencegah terjadinya rampant karies dalam kelompok umur yang berbeda.
Gigi sulung (usia 0 – 5 tahun)
2aran pola makanan & 0onsultasi tentang pemberian pola makan yang baik dengan orang
tua
8 erapi =luoride & pasta gigi
& pemberian tablet pada daerah yang kurang fluoridasi air
& =luoridasi
& pemberian topikal fluoridasi oleh dokter gigi.
& plikasi setiap 6 bulan sekali
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
7/26
• *lak kontrol & menginstruksikan orang tua untuk menjaga oral hygiene anaknya.
Menga'asi saat anak sikat gigi. (suruh datang kembali setelah " ? 6 bulan)
Fase geligi pergantian (5-12 tahun)
• 2aran pola makanan & konsul tentang pola makan dengan orang tua danpasien
• erapi fluoride & pasta gigi
& *emberian tablet hingga usia ! tahun pada daerah yang air nya tidak terfluoridasi
& *embersihan mulut
& topikal fluoride setiap 6 bulan oleh dokter gigi.
• *lak kontrol & 3nstruksi untuk menjaga oral hygiene pada pasien. Menyikat gigi tanpa
dia'asi orang tua, disclosing tablet, fissure sealent (suruh datang kembali setelah "&6
bulan)
Fase geligi permanen (12 tahun dan seterusna)
• erapi fluoride & pasta gigi
& *embersihan mulut
& topikal fluoride setiap 6 bulan oleh dokter gigi.
• *lak kontrol & 3nstruksi untuk menjaga oral hygiene pada pasien. & 5isclosing tablet,
fissure sealents, dental floss
(suruh datang kembali setelah "&6 bulan untuk fissure sealant)
2. avulsi
Avulsi gigi merupakan suatu kondisi dimana gigi terlepas dari soketnya. Untuk
menanganinya, dokter gigi perlu melakukan suatu tindakan untuk
mengembalikan gigi ke dalam soketnya semula, tindakan ini disebut replantasi
gigi.
Golden periode untuk melakukan replantasi gigi adalah 2 jam setelah gigitersebut terlepas. Apabila gigi direplantasi lebih dari 2 jam, kemungkinan gigi
akan menjadi non vital sehingga gigi tersebut perlu dilakukan perawatan
endodontik setelah difksasi. Selama gigi terlepas, gigi harus selalu berada
dalam keadaan yang lembab. Simpanlah gigi dalam kassa steril yang sudah
dibasahi Na!l fsiologis ",#$, dalam susu murni, atau dengan menggunakan
saliva sendiri. Namun, bukan dengan %ara direndam. Selama penanganan gigi
yang avulsi sebaiknya dihindari memegang bagian akar gigi. Setelah gigi
direplantasi, fksasi gigi tersebut selama &'( minggu. )eriksa vitalitas gigi
se%ara berkala *tiap satu minggu+, apabila gigi menjadi non vital maka harus
segera dilakukan perawatan endodontik.
erdasarkan penelitian Andreasen dkk, menjelaskan bahwa waktu keberadaan
gigi ekstra alveolar berhubungan dengan prediksi prognosis gigi. -urasi ekstra
alveolar melebihi menit dapat menurunkan kemungkinan regenerasi ligamen
periodontal jika dilihat dari gambaran roentgen /oto. 0asil ini mendukung
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
8/26
penelitian Andreasen dan odin yang menyatakan bahwa, resorpsi akar tidak
akan terjadi apabila replantasi dilakukan dalam waktu kurang dari 1" menit
gigi avulsi, tapi resorpsi akar kemungkinan terjadi "$ pada replantasi gigi 1"'
1 menit pas%a avulsi sehingga jelaslah bahwa replantasi yang segera akan
mempengaruhi hasil perawatan.
Sebelum mendapatkan tindakan perawatan pasien diinstruksikan untuk
menyimpan gigi dalam media alumunium /oil atau perintahkan pasien untuk
menggenggam dengan hati'hati gigi dalam sapu tangan ataupun kain bersih
dan segera ke dokter gigi. Gigi dapat juga disimpan dalam media
penyimpanan untuk menghindari dehidrasi ligamen periodontal dan kematian
pulpa.
2. )ersyaratan
a. eplantasi harus dilakukan dalam waktu seminimum mungkin yaitu kurang
dari &" menit setelah avulsi
b. Gigi harus dalam keadaan bersih. Apabila gigi kotor akan mengakibatkanin/eksi akibat kuman yang terbawa oleh gigi
%. 3idak terdapat karies yang luas
d. 3ulang alveolar tidak han%ur agar dapat menopang gigi yang akan
direplantasi
e. 4igamen periodontal tidak tergores
&. )rosedur )engerjaan
a. Gigi dipegang pada bagian mahkota dengan kain kasa yang basah dan tidak
boleh dikerok atau digosok. 5ika masih ada kotoran yang tertinggal %ukup
dengan meletakkan gigi dibawah air mengalir atau men%elupkan padarendaman salin
b. erikan anestesi lokal pada regio yang akan direplantasi agar pasien tidak
merasa kesakitan pada saat penanganan
%. Gigi dipegang pada bagian mahkota
d. Gigi dimasukkan perlahan'lahan dengan tekanan ringan
1. Penyebab Gigi Avulsi
Avulsi pada gigi permanen biasanya terjadi pada anak lelaki usia 7-2! tahun. Penyebab yang khas
biasanya karena kecelakaan bersepeda, bermain skateboard dan olahraga-olahraga lain. Pada usia
7-2! tahun, akar pada gigi permanen belum sepenuhnya matur, struktur jaringan periodontal masihlonggar dan hubungan akar dengan tulang alveolar masih lemah, serta tulang alveolar relati& lunak.
erbeda dengan orang dewasa yang memiliki akar yang sudah matur, jaringan periodontal yang
kuat, serta tulang alveolar yang kuat sehingga lebih cenderung mengalami &raktur gigi daripada
avulse ($ing dan enretig, !!8#.
1utmann dan 1utmann (2""9# memaparkan penyebab gigi avulse adalah (2# $ecelakaan lalu
lintas: (# Perkelahian: (6# 0atuh: (;# $ecelakaan olahraga: (9# $erusakan jaringan periodontal: dan
(
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
9/26
1igi yang mengalami avulsi harus cepat dikembalikan pada soketnya atau yang sering disebut
dengan istilah replantasi. )aktor yang paling penting untuk memastikan keberhasilan dari replantasi
adalah kecepatan gigi tersebut dikembalikan ke dalam soketnya. %angat penting untuk mencegah
agar gigi yang avulsi tidak kering. $ondisi gigi yang kering akan menyebabkan hilangnya
metabolisme &isiologis normal dan mor&ologi sel-sel ligamentum periodontal. >leh karena itu
waktu yang diperlukan untuk mengembalikan gigi pada soketnya tidak boleh lebih dari 29-!menit. Apabila dalam jangka waktu tersebut gigi tidak dapat dikembalikan pada soketnya, maka
gigi haruscepat disimpan dalam media yang sesuai sampai pasien bisa ke klinik gigi untuk
replantasi. (rope, !!#.
Perawatan gawat darurat pada daerah yang terkena trauma ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu
1. asil yang bagus diperoleh bila gigi di replantasi segera setelah terjadi avulsi. 1igi yang
mengalami avulsi harus cepat dikembalikan pada soketnya atau yang sering disebut dengan
istilah replantasi. )aktor yang paling penting untuk memastikan keberhasilan dari replantasi
adalah kecepatan gigi tersebut dikembalikan ke dalam soketnya. %angat penting untuk
mencegah agar gigi yang avulsi tidak kering. $ondisi gigi yang kering akan menyebabkanhilangnya metabolisme &isiologis normal dan mor&ologi sel-sel ligamentum periodontal. >leh
karena itu waktu yang diperlukan untuk mengembalikan gigi pada soketnya tidak boleh lebih
dari 29-! menit. (rope, !!#.
>rang tua, guru, atau orang dewasa lain yang bertanggungjawab sebaiknya secepat mungkin
menempatkan kembali gigi yang mengalami avulsi ke soketnya. Pengembalian ini sangat
membantu proses penyembuhan pasien. Apabila seseorang menelpon anda dan mengatakan
bahwa ada seseorang yang giginya luksasi, cobalah meminta orang dewasa di sana untuk
mengembalikan gigi ke soketnya. ahkan bila gigi tersebut sudah terkontaminasi, karena
tercampur lumpur atau terkena kotoran hewan, cobalah meminta orang dewasa untuk
mengembalikan gigi tersebut ke soket, tanpa disterilisasi terlebih dahulu, tidak bolehdibersihkan dengan sabun atau detergen. 1igi harus dibersihkan di bawah air yang mengalir
sehingga kotoran hilang, tetapi tidak boleh ada jaringan gigi yang hilang (=eine, !!;#.
2. %etelah dibersihkan, jika dibutuhkan, gigi dengan lembut dan cepat dikembalikan ke dalam
soketnya dengan memegang hanya pada bagian mahkotanya saja. *okter gigi harus segera
dihubungi dan pasien harus datang ke tempat praktek dokter gigi secepat mungkin. anduk
kecil atau sesuatu yang lembut bisa diletakkan pada bagian oklusal atau incisal gigi yang telah
di replantasi dan ditahan supaya gigi tetap pada soketnya selama perjalanan menuju tempat
praktek dokter gigi (=eine, !!;#.
3. Apabila tidak memungkinkan untuk melakukan replantasi, sebaiknya gigi diletakkan pada
suatu media untuk menyimpan gigi atau transport medium dan di bawa ke tempat praktek
dokter gigi. 4edia yang bisa digunakan adalah Hank’s Balanced Salt Solution (%%#, Via
span, saliva, susu, dan air.
1. %% merupakan media yang paling sering digunakan. 89,6? gigi yang avulse
berhasil dilakukan replantasi dengan menyimpan gigi pada media tersebut. %% terdiri
dari sodium klorid, glukosa, potassium klorida, sodium bikarbonat, sodium &os&at,
kalsium klorid, magnesium klorid, dan magnesium sul&at. %% mampu menjaga dan
mempertahankan sel-sel jaringan perodiontal yang menempel pada gigi.
2. Via span digunakan karena mampu menjaga vitalitas &ibroblas.
3. %aliva digunakan sebagai media, sebab saliva merupakan cairan yang kerap
berkontak dengan gigi dan bagian dari rongga mulut. 1igi yang avulse dapat diletakan di
dalam rongga mulut atau di dasar lidah. etapi teknik ini sebaiknya digunakan pada
orang dewasa atau remaja, sebab jika dilakukan pada anak-anak dikhawatirkan gigi
tersebut akan tertelan.
4. %usu terdiri dari berbagai macam antigen yang dapat melawan reaksi negati& ..
5. Air adalah media yang dapat digunakan kapan pun dan di mana pun. Air mampu
menurunkan kecepatan kematian jaringan periodontal.
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
10/26
4. Tindakan yang dilakukan di klinik gigi
• Emergency visit
ujuan dari emergency visit (tindakan darurat# adalah untuk mereplantasi gigi dengan kerusakan
sel yang seminimal mungkin karena akan menyebabkan in&lamasi dan memaksimalkan jumlah sel
ligamen periodontal yang memiliki potensi untuk meregenerasi dan memperbaiki kerusakan pada
permukaan akar (rope, !!#.• Diagnosis and Treatment Planning
o Pemeriksaan gigi yang avulsi
%uatu media khusus yang dapat digunakan untuk menyimpan gigi sebelum direplantasi
adalah Hank’s Balanced Salt Solution (HBSS) 4edia ini terbukti dapat mempertahankan vialbilitas
serabut periodontal dalam jangka waktu yang lama. %elain itu dapat juga digunakan susu atau salin
&isiologis (rope, !!#.
• Pemeriksaan Soket dan Tulang Alveolar
Pemeriksaan soket dilakukan untuk meyakinkan bahwa kondisinya masih bagus dan
memungkinkan untuk dilakukan replantasi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara menekan
(palpasi# pada permukaan &asial dan palatal dari soket. %elanjutnya, soket dibersihkan denganlarutan salin dan ketika gumpalan darah dan debris yang berada di dalamnya sudah bersih, periksa
dinding soket apakah terjadi abses atau kolaps. Penting juga dilakukan pemeriksaan tulang alveolar
untuk mengetahui apakah terjadi &raktur atau tidak (rope, !!#.
*ianjurkan pula untuk melakukan pemeriksaan radiogra&is pada soket dan daerah sekitarnya,
termasuk jaringan lunak. Three vertical angulation diperlukan untuk mendiagnosis &raktur
hori@ontal pada akar gigi (rope, !!#.
ahap kedua adalah perawatan gawat darurat saat pasien sudah di tempat praktek dokter gigi. Pada
tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
1. $etika pasien sampai di tempat praktek, gigi diletakkan di gelas yang berisi larutan saline
(sedikit garam dimasukkan pada air akan menghasilkan salinitas sekitar !,7?#. %eperti prosedur pada umumnya, perlu dilakukan anamnesis untuk mengetahui riwayat kesehatan
psien, periksa area gigi dan lakukan rontgen gigi secepat mungkin. Apabila gigi sudah
dikembalikan ke soketnya, dan tempatnya sudah sesuai, nyaman, maka gigi tersebut tinggal di
splinting saja (=eine, !!;#.
2. Apabila gigi belum direplantasi, dokter gigi tidak boleh mengkuretase gigi atau
mensterilisasi bagian akar atau soket gigi. 1igi dipegang sepanjang waktu pada bagian
mahkotanya saja dengan sponge yang telah diberi saline. uang dengan lembut debris pada
permukaan akar dengan sponge basah. 'rigasi soket dengan saline dan jangan membuat akses
untuk kavitas, jangan memotong bagian akar serta jangan sampai terjadi apikal penestrasi
(=eine, !!;#.
3. %ecepat mungkin, gigi avulsi direplantasi pada soket dengan sponge. ek gigi tesebut
dengan rontgen. +akukan splinting dengan so!t arch "ire dan dengan etsa asam. Pasien diberi
in&ormasi untuk mengkonsumsi makanan lunak dahulu (tidak boleh makan makanan seperti
apel, cangkang udang3kepiting, sandwich tertentu#. 4akanan yang dianjurkan seperti ice
cream# ice milk , hamburger yang lunak (=eine, !!;#. eknik splinting memungkinkan
gerakan &isologis gigi selama selama penyembuhan dan akan mengurangi insidensi ankylosis.
eknik splinting yang direkomendasikan adalah &iksasi semi-rigid selama 7-2! hari (rope
!!#
1igi yang mengalami avulsi perlu dilakukan perawatan endodontik. Penyelesaian perawatan
endodontic tersebut meliputi
1. %atu minggu setelah replantasi, siapkan akses kavitas, lakukan saluran akar debridement
dan preparasi berdasarkan panjang akar dari &oto rontgen yang telah dilakukan sebelumnya,
lalu tumpat dengan tumpatan sementara seperti B>5. Pada gigi dengan apikal yang belum
tertutup sempurna, maka tidak dilakukan ekstirpasi karena pulpa tersebut akan mengalami
revitalisasi untuk melanjutkan perkembangan apikal. ila pulpa tersebut kemudian menjadi
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
11/26
nekrosis, maka canal debridement dan prosedur apeksi&ikasi dapat dilakukan. /ntuk
mencegah ankilosis, ambil splin pada akhir perawatan.
2. *ua minggu setelah replantasi, tempatkan pasta kalsium hidroksida pada saluran akar untuk
mencegah dan mengurangi eksternal resorpsi. ila pasta kalsium hidroksida ditempatkan
terlalu cepat, sebelum ligamen periodontal mengalami regenerasi, hal ini dapat meningkatkan
resorpsi.3. %etelah ligamen periodontal dan apek terlihat terbentuk kembali pada pemeriksaan
radiogra&, di mana biasanya memakan waktu 6-< bulan, buka kembali gigi tersebut. ersihkan
kembali dinding saluran akar dengan sedikit preparasi dan isi dengan gutta-percha dan sealer.
'nisial kontrol pada bulan pertama, kemudian dilanjutkan setiap tiga bulan. 5ksternal resorpsi
biasanya terjadi pada tahun pertama.
- *e&inisi
Robeknya substansi jaringan lunak yang biasanya mengenai kulit, mukosa, otot dan tulang.Pada skenario ini, avulsi merujuk pada terlepasnya gigi secara keseluruhan dari soketnya,
sehingga ligamen periodontal yang melekatkannya sobek.
- 1ambaran klinis
%ecara klinis, pada soketnya dapat ditemukan bekuan darah atau kosong.
- Penatalaksanaan
Pertama kali yang dilakukan ketika gigi avulsi
2. 0ika gigi avulsi, temukan dan ambil gigi dengan memegangnya pada bagian mahkota.
0angan sentuh bagian akar.
. 0ika gigi kotor, bersihkan secara cepat (2! detik# dengan air mengalir yang dingin, danmasukkan kembali ke dalam soket gigi dengan tekanan ringan oleh jari.
6. Camun jika tidak memungkinkan, tempatkan gigi pada medium penyimpanan yang
sesuai, contohnya dalam susu atau media khusus yang sesuai untuk menyimpan gigi
yang avulsi (medium penyimpanan hankDs balanced (%%# atau larutan saline. Atau
juga dapat disimpan dalam mulut, diantara pipi bagian dalam, namun jika pasien terlalu
muda, dapat dilakukan oleh orang tuanya. indari perendaman dengan air.
;. %egera ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan kedaruratan pada gigi yaitu
replantasi. ( golden period gigi avulsi E jam#.
Perawatan oleh dokter gigi untuk gigi yang avulsi
No. Kondisi gigi Perawatan
2. Pada gigi yang apeksnya
tertutup sempurna,
dimana gigi sudah di
replantasi oleh pasien
ketika datang ke klinik
gigi
2. Ambil kembali gigi dari
soketnya
. ersihkan daerah soket dengan
"ater spray saline atau
chlorhe$idine
6. +akukan penjahitan apabila
terjadi laserasi pada gingiva
;. +akukan replantasi gigi ke
soketnya dan sesuaikan dengan
posisi normal gigi secara klinis
dan radiogra&i
9. 1unakan splint &lexible selama
dua minggu
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
12/26
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
13/26
secara klinis dan radiogra&i
setelah minggu
6. Pemeriksaan dan kontrol secara
klinis dan radiogra&i dilanjutkan
setelah ; minggu, 6 bulan, <
bulan 2 tahun dan beberapa
tahun berikutnya bila diperlukan
. Apeks gigi tertutup
sempurna. 1igi berada
diluar mulut G
1igi sudah disimpan
dalam media yang sesuai
(seperti susu, saliva,
%%#
2. ersihkan akar dan &oramen
apikal dengan larutan saline,
rendam gigi dalam larutan
saline sehingga kontaminasi dan
sel-sel mati dipermukaan akar
hilang
. +akukan anastesi lokal
6. 'rigasi soket dengan larutan
saline
;. Periksa soket alveolar, jika
terdapat &raktur pada dinding
soket, reposisi dengan
instrumen yang sesuai
9. Replantasi gigi dengan perlahan
dan tekanan ringan
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
14/26
. *iet makanan lunak selama
minggu
6. ersihkan gigi dengan sikat
yang lembut setiap selesai
makan
;. 1unakan chlore$idine !,2?sebagai pencuci mulut x sehari
selama 2 minggu
)ollow-up
2. Perawatan saluran akar 7-2!
hari setelah replantasi.
Aplikasikan kalsium hidroksida
sebagai medikamen intra canal
selama 2 bulan kemudian diikutidengan pengisian saluran akar
dengan bahan yang sesuai.
%ebagai alternati& dapat
diletakkan pasta antibiotik
corticosteroid selama replantasi
hingga minggu
. +epas splint, pemeriksaan
secara klinis dan radiogra&i
setelah minggu
6. Pemeriksaan dan kontrol secaraklinis dan radiogra&i dilanjutkan
setelah ; minggu, 6 bulan, <
bulan 2 tahun dan beberapa
tahun berikutnya bila diperlukan
6. Apeks gigi tertutup
sempurna. 1igi berada di
luar mulut H
+igamen periodontal
mungkin telah nekrosis
dan tidak dapat pulih.
1igi dapat direstorasi
untuk kepentingan
estetis, untuk pemulihan
&ungsi dan psycological
dan memelihara bentuk
tulang alveolar. Camun
resikonya dapat terjadi
ankilosis, resorpsi akar
dan gigi dapat tanggal
pada akhirnya.
2. Area yang mengalami avulsi
gigi diperiksa dengan
Radiogra&i untuk mengetahui
ada &raktur alveolar atau tidak
. *ebris dan sisa jaringan lunak
dibersihkan dari gigi
6. Perawatan saluran akar dapat
dilakukan sebelum replantasi
atau 7-2! hari setelahnya
;. Aplikasi anastesi lokal
9. 'rigasi soket dengan larutan
saline
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
15/26
". %tabilisasi gigi dengan &lexible
splint selama ; minggu
2. eri antibiotik sistemik.
etrasiklin x sehari selama 2
minggu untuk orang dewasa dan
pheno$ymethyl penicillin atau
amo$ycillin untuk anak-anak G
2thn dengan dosis sesuai umur
dan berat badan
5dukasi pasien
2. /ntuk tidak melakukan
aktivitas-aktivitas olah raga
yang beresiko
. *iet makanan lunak selama
minggu6. ersihkan gigi dengan sikat
yang lembut setiap selesai
makan
;. 1unakan chlore$idine !,2?
sebagai pencuci mulut x sehari
selama 2 minggu
)ollow-up
2. Perawatan saluran akar 7-2!
hari setelah replantasi.Aplikasikan kalsium hidroksida
sebagai medikamen intra canal
selama 2 bulan kemudian diikuti
dengan pengisian saluran akar
dengan bahan yang sesuai.
%ebagai alternati& dapat
diletakkan pasta antibiotik
corticosteroid selama replantasi
hingga minggu. +epas splint, pemeriksaan
secara klinis dan radiogra&i
setelah minggu
6. Pemeriksaan dan kontrol secara
klinis dan radiogra&i dilanjutkan
setelah ; minggu, 6 bulan, <
bulan 2 tahun dan beberapa
tahun berikutnya bila diperlukan
;. Apeks gigi terbuka. 1igisudah direplantasi saat
pasien datang ke klinik
gigi
2. Ambil kembali gigi darisoketnya
. ersihkan daerah soket dengan
"ater spray saline atau
chlorhe$idine
6. +akukan penjahitan apabila
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
16/26
terjadi laserasi pada gingiva
;. +akukan replantasi gigi ke
soketnya dan sesuaikan dengan
posisi normal gigi secara klinis
dan radiogra&i
9. 1unakan splint &lexible selamadua minggu
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
17/26
sebagai pencuci mulut x sehari
selama 2 minggu
)ollow-up
2. /ntuk gigi immature, Perawatan
saluran akar tidak disarankan,
kecuali ada bukti jika pulpa
telah nekrosis secara
pemeriksaan klinis dan
radiogra&i.
. +epas splint, pemeriksaan
secara klinis dan radiogra&i
setelah minggu
6. Pemeriksaan dan kontrol secara
klinis dan radiogra&i dilanjutkan
setelah ; minggu, 6 bulan, <
bulan 2 tahun dan beberapa
tahun berikutnya bila diperlukan
9. Apeks gigi terbuka. 1igi
berada diluar mulut G
menit. 1igi disimpan
dalam penyimpanan yang
sesuai (seperti susu,
saliva, %%#
2. ersihkan akar dan &oramen
apikal dengan larutan saline,
rendam gigi dalam larutan
saline sehingga kontaminasi dan
sel-sel mati dipermukaan akar
hilang. +akukan anastesi lokal
6. 'rigasi soket dengan larutan
saline
;. Periksa soket alveolar, jika
terdapat &raktur pada dinding
soket, reposisi dengan
instrumen yang sesuai
9. Replantasi gigi dengan perlahan
dan tekanan ringan
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
18/26
telah terkena tanah dan
dikhawatirkan terjadi tetanus,
dapat diberika vaksinasi tetanus
22. +akukan perawatan saluran akar
7-2! hari setelah replantasi dan
sebelum pelepasan dari splint2. Replantasi pada gigi yang masih
berkembang (immature# pada
anak-anak adalah untuk
membiarkan terjadinya
revaskularisasi pada pulpa gigi.
0ika hal itu tidak terjadi, dapat
dilakukan perawatan saluran
akar
26. /ntuk merangsang penutupan
apeks, dapat diaplikasikan
&luoride ? pada permukaan
akar sebelum direplantasi
selama ! menit
5dukasi pasien
2. /ntuk tidak melakukan
aktivitas-aktivitas olah raga
yang beresiko
. *iet makanan lunak selama minggu
6. ersihkan gigi dengan sikat
yang lembut setiap selesai
makan
;. 1unakan chlore$idine !,2?
sebagai pencuci mulut x sehari
selama 2 minggu
)ollow-up
2. /ntuk gigi immature, Perawatan
saluran akar tidak disarankan,
kecuali ada bukti jika pulpa
telah nekrosis secara
pemeriksaan klinis dan
radiogra&i.
. +epas splint, pemeriksaan
secara klinis dan radiogra&i
setelah minggu
6. Pemeriksaan dan kontrol secaraklinis dan radiogra&i dilanjutkan
setelah ; minggu, 6 bulan, <
bulan 2 tahun dan beberapa
tahun berikutnya bila diperlukan
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
19/26
berada diluar mulut H
menit.
gigi diperiksa dengan
Radiogra&i untuk mengetahui
ada &raktur alveolar atau tidak
. *ebris dan sisa jaringan lunak
dibersihkan dari gigi
6. Perawatan saluran akar dapatdilakukan sebelum replantasi
atau 7-2! hari setelahnya
;. Aplikasi anastesi lokal
9. 'rigasi soket dengan larutan
saline
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
20/26
makan
;. 1unakan chlore$idine !,2?
sebagai pencuci mulut x sehari
selama 2 minggu
)ollow-up
2. /ntuk gigi immature, Perawatan
saluran akar tidak disarankan,
kecuali ada bukti jika pulpa
telah nekrosis secara
pemeriksaan klinis dan
radiogra&i.
. +epas splint, pemeriksaan
secara klinis dan radiogra&i
setelah minggu6. Pemeriksaan dan kontrol secara
klinis dan radiogra&i dilanjutkan
setelah ; minggu, 6 bulan, <
bulan 2 tahun dan beberapa
tahun berikutnya bila diperlukan
4. Trauma injuri
rauma dengan kata lain disebut injury atau wound, dapat diartikan sebagai kerusakan atau
luka yang biasanya disebabkan oleh tindakan-tindakan &isik dengan terputusnya kontinuitas normal
suatu struktur (*orland, !!#.
Penyebab trauma gigi pada anak-anak yang paling sering adalah karena jatuh saat bermain,
baik di luar maupun di dalam rumah dan saat berolahraga. rauma gigi anterior dapat terjadi secara
langsung dan tidak langsung, trauma gigi secara langsung terjadi ketika benda keras langsung
mengenai gigi, sedangkan trauma gigi secara tidak langsung terjadi ketika benturan yang mengenai
dagu menyebabkan gigi rahang bawah membentur gigi rahang atas dengan kekuatan atau tekanan
besar dan tiba-tiba
-efnisi trauma gigi adalah kerusakan yang mengenai jaringan keras gigi danatau periodontal karena sebab mekanis *S%huurs, 1##2+. 3raumatik injuri pada
rongga mulut dan sekitarnya merupakan kasus yang banyak terjadi di
kalangan anak dan remaja, sehingga mernbutuhkan perhatian baik dan teliti
mengenai perawatan dari dokter gigi. !edera traumatik pada anak dikatakan
hampir &" persen anak pernah mengalami trauma pada gigi dan wajah pada
saat bermain, berolah raga atau aktivitas lainnya. 3rauma yang melibatkan gigi
depan tetap atas sering terjadi pada usia ( sampai 12 tahun. )enyebab trauma
pada gigi permanen antara lain jatuh dari sepeda, berkelahi, ke%elakaan lalu
lintas dan olahraga.)erawatan yang dapat dilakukan, pada hal ini perawatan endodonti%, pada
trauma gigi salah satunya adalah pulpektomi. )U4)67389 *6kstirpasi )ulpa+)ulpektomi adalah pengangkatan seluruh jaringan pulpa. )ulpektomi
merupakan perawatan untuk jaringan pulpa yang telah mengalami kerusakan
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
21/26
yang bersi/at irreversible atau untuk gigi dengan kerusakan jaringan keras
yang luas *en%e, 1##"+. Atau pulpektomi meliputi pembuangan jaringan
nekotik dari bagian korona dan saluran akar gigi sulung yang pulpanya telah
nonvital atau mengalami radang kronis *8athewson dan )rimos%h, 1##+.
8eskipun perawatan ini memakan waktu yang lama dan lebih sukar
daripada pulp capping atau pulpotomi namun lebih disukai karena hasil
perawatannya dapat diprediksi dengan baik. 5ika seluruh jaringan pulpa dan
kotoran diangkat serta saluran akar diisi dengan baik akan diperoleh hasil
perawatan yang baik pula *en%e, 1##"+.9ndikasi perawatan pulpektomi pada anak adalah gigi yang dapat direstorasi,
anak dengan keadaan trauma pada gigi insisi/ sulung dengan kondisi patologis
pada anak usia :':, tahun, tidak ada gambaran patologis dengan resorpsi
akar tidak lebih dari dua pertiga atau tiga perempat *7ennedy, 1##2+. 9ndikasi
lain perawatan pulpektomi adalah gigi dengan pulpa radikular mengalami
radang kronis atau nekrosis, terdapat rasa sakit spontan atau menetap, tidakada resorpsi internal, resorpsi eksternal masih terbatas, kegoyangan atau
kehilangan tulang interradikular minimal, terdapat abses atau fstula,
perdarahan setelah amputasi pulpa merah tua dan sulit dikontrol, tidak ada
gigi permanen pengganti *en%e, 1##"+.)erawatan pulpektomi merupakan kontraindikasi pada keadaan berikut; gigi
tidak dapat direstorasi, panjang akar kurang dari dua pertiga disertai resorpsi
internal atau eksternal, resorpsi internal dalam ruang pulpa dan saluran akar
*8athewson dan )rimos%h, 1##2+, pasien dengan penyakit kronis misalnya
leukemia, penyakit jantung rematik dan %ongenital dan penyakit ginjal kronis*8athewson dan )rimos%h, 1##+. 5ika pulpektomi merupakan kontraindikasi, gigi harus di%abut dan pebuatan
alat penahan ruang perlu dipertimbangkan. ila gigi dibiarkan tidak dirawat
mungkin akan timbul akibat patologis seperti abses, granuloma atau kista,
osteomielitis, gangguan pada perkembangan normal dan erupsi gigi pengganti
dan e/ek sistemik sebagai hasil in/eksi kronis *7ennedy, 1##2+.
1. )ulpektomi
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
22/26
=. )erdarahan yang terjadi setelah pembuangan jaringan pulpa
dikendalikan dengan menekankan cotton pellet steril yang telah dibasahi
larutan saline atau akuades selama & sampai dengan menit.>. 7amar pulpa dibersihkan dari sisa'sisa jaringan pulpa yang telah terlepas
kemudian diirigasi dan dikeringkan dengan cotton pellet steril. 5aringan pulpa
di saluran akar dikeluarkan dengan menggunakan jarum ekstirpasi
danheadstrom fle.(. Saluran akar diirigasi dengan akuades steril untuk menghilangkan
kotoran dan darah kemudian dikeringkan dengan menggunakan paper
point steril yang telah dibasahi dengan /ormokresol kemudian diaplikasikan ke
dalam saluran akar selama menit.#. Saluran akar diisi dengan pasta mulai dari apeks hingga batas koronal
dengan , menggunakan jarum lentulo.1". 4akukan lagi /oto rontgen untuk melihat ketepatan pengisian .11. kamar pulpa ditutup dengan semen, misalnya dengan semen seng
oksidaeugenol atau seng /os/at.12. Selanjutnya gigi di restorasi dengan restorasi permanen.
2. )ulpektomi Nonvital *6ndo 9ntrakanal+)erawatan endodontik untuk gigi sulung dengan pulpa non vital adalah
pulpektomi mortal *pulpektomi devital+ *Andlaw dan o%k, 1##&+. )ulpektomi
mortal adalah pengambilan semua jaringan pulpa nekrotik dari kamar pulpa
dan saluran akar gigi yang non vital, kemudian mengisinya dengan bahan
pengisi. ?alaupun anatomi akar gigi sulung pada beberapa kasus menyulitkan
untuk dilakukan prosedur pulpektomi, namun perawatan ini merupakan salahsatu %ara yang baik untuk mempertahankan gigi sulung dalam lengkung
rahang *8athewson dan )rimos%h, 1##+.4angkah'langkah perawatan pulpektomi non vital *Andlaw dan o%k,
1##&@7ennedy, 1##2@ 8athewson dan )rimos%h, 1##+;Kunjungan pertama ;1. 4akukan /oto rontgen.2. 9solasi gigi dengan rubber dam.&. uang semua jaringan karies dengan ekskavator, selesaikan preparasi dandesin/eksi kavitas.:. uka atap kamar pulpa selebar mungkin.. 5aringan pulpa dibuang dengan ekskavator sampai muara saluran akar
terlihat.=. 9rigasi kamar pulpa dengan air hangat untuk melarutkan dan membersihkan
debris.>. 4etakkan cotton pellet yang dibasahi trikresol /ormalin pada kamar pulpa.(. 3utup kavitas dengan tambalan sementara.#. 9nstruksikan pasien untuk kembali 2 hari kemudian.
Kunjungan kedua ;1. 9solasi gigi dengan rubber dam.
2. uang tambalan sementara.&. 5aringan pulpa dari saluran akar di ekstirpasi, lakukan reaming, flling, dan
irigasi.:. erikan Beechwood creosote.!elupkan cotton pellet dalam beechwood creosote, buang kelebihannya, lalu
letakkan dalam kamar pulpa.
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
23/26
. 3utup kavitas dengan tambalan sementara.=. 9nstruksikan pasien untuk kembali & sampai dengan : hari kemudian.
Kunjungan ketiga ;1. 9solasi gigi dengan rubber dam.
2. uang tambalan sementara.&. 7eringkan kamar pulpa, dengan cotton pellet yang ber/ungsi
sebagaistopper masukkan pasta sambil ditekan dari saluran akar sampai
apeks.:. 4etakkan semen zinc osat .. estorasi gigi dengan tambalan permanen.
Akhir'akhir ini pulpektomi gigi sulung sering dilakukan dalam satu kali
kunjungan. 3etapi bila gigi sudah nekrosis disertai dengan rasa sakit dan
terdapat pus pada saluran akar, maka perawatan sebaiknya dilakukan lebih
dari satu kali kunjungan *2 atau & kali+, untuk meningkatkan keberhasilanperawatan *8%-onald dkk., 2"":+.
6valuasi Setelah )erawatanSetiap perawatan pulpa pada gigi sulung perlu dievaluasi baik se%ara klinis
maupun radiografs. 6valuasi klinis dilakukan kira'kira seminggu setelah
perawatan dan dilanjutkan dengan evaluasi setiap = bulan, untuk melihat
apakah gigi goyang, ada rasa sakit yang menetap, ada pembengkakan atau
fstula di jaringan sekitar gigi. 6valuasi radiografs dilakukan antara 12 sampai
1( bulan setelah perawatan. )erawatan dianggap berhasil bila se%ara
radiografs terlihat penyembuhan tulang dengan tidak ada tanda atau gejala.)erawatan dianggap gagal bila terapat mobilitas patologis, timbul fstula, rasa
sakit *biasanya pada perkusi+@ se%ara radiografs terlihat daerah radiolusensi
yang meningkat, adanya resorpsi eksternal maupun internal *8athewson dan
)rimos%h, 1##+.
Perawatan Gigi Anak yang Terkena Trauma.
1. *ada fraktur email gigi desidui dengan menghaluskan permukaan yang tajam dan
diinstruksikan kepada orang tua untuk mengontrolkan anaknya setiap 6 bulan
. *era'atan fraktur gigi sampai dentin ialah dengan merestorasi gigi sistem etsa dan resin
komposit
". *era'atan gigi dengan pulpa terbuka dan masih hidup dengan teknik pulpotomi.
=raktur ini pada umur tertentu akan memberi dampak terhadap gigi penggantinya.
$. *era'atan fraktur akar pada gigi desidui yang terjadi, dan kalau ada tindakannya adalah
pencabutan.
0onkusi, sublusasi dan 3usasi suatu injuri yang dominan pada gigi desidui.
0ebanyakan anak yang mengalami trauma mi sering diikuti dengan kerusakan jaringan
lunak, seperti bibir melepub, :aserasidan perdarahan dan mukosa dan atau gingia.
@rang tua diintruksi untuk membersihkan luka dengan chiorheidin ;,1A dengan
kapasBkoton dua kali sehari untuk 'aktu minggu. :aringan lunak kembali normal sangat
cepat dan untuk pembengkaan proses penyembuhan diperlukan 'aktu 1 minggu.
0asus konkusi paling banyak tidak terlihat oleh dokter gigi pada saat terjadi
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
24/26
keeelakaan, karena orang tua yang memeriksakan anaknya kecuali kalau ada sedikit
perubahan 'ama mahkota gigi.
*ada kasus sublusasi, orang tua dianjurkan untuk membersihkan daerah injuri dan
anak diberi diet lunak untuk beberapa han dan mobilitas akan hilang dalam 'aktu 1 &
minggu.
*ada kasus lusasi yang dilkuti dengan ekstrusi sangat mencolok adalah mobilitas
gigi dan pera'atan yang baik adalah segera dilakukan pencabutan.
*ada kasus luksasi mahkota kelateral, seperti pindah tempat kepalatinal,
implikasinya ujung akar secara menekan langsung kebukal dan mengenai benih gigi
permanen. 0asus mi tidak dilakukan pera'atan dan dalam 'aktu 1& bulan tidak akan
menekan dan
*ada kasus pindah tempat ke bukal, akar akan bergerak kepalatinal benih
permanen scam langsung. Ckstraksi adalah pilihan pertama akan mencegah kerusakan
benih permanen.
*ada kasus luksasi dengan intrusi, sering memperlihatkan pindah tempat. 0adang&
kadang gigi intrusi masuk kedalam proses aleolaris. emuan kasus intrusi akar dapat
ditekan kearah palatinal atau bukal secara langsung.
eberapa gangguan perkembangan gigi perkembangan akibat trauma pada gigi desidui
1. *erubahan 'ama kuning atau kecokiatan pada email karena hipoplasia
. 5elacerasi mahkota
". Malformasi seperti odontoma, granuloma, cysta
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
25/26
$. kar gigi mengalami duplikasi
#. *embelokan akar estibulair
6. *embelokan akar sebelah lateral
D. *enghentian akar gigi secara total atau sebagian
!. Cctopic, prematur, kelambatan erupsi atau impaksi
9. erjadinya seEuester benih gigi
Perawatan trauma pada gigi permanen muda
rauma paling banyak dialami pada anak dalam umur !&11 tahun. 0eadaan kasus
mi praktis dialami pada gigi dengan penutupan ujung akar yang belum sempurna. 5ilihat dan
segi sosial dan segi psikologi kasus ini banyak menimbulkan stres yang berat dengan gigi
yang fraktur atau hilangnya gigi perrnanen dan secara psikologis akan menimbulkan
gangguan perkembangan anak. indakan yang tepat untuk mengatasi stres bagi anak dan
orang tua dengan mengembalikan estetika akibat trauma secepat mungkin.
Perawatan fraktur pada gigi permanen muda
1. *ada fraktur klasi 3 adalah kerusakan gigi pada email. 0ebanyakan pada trauma yang
baru disertai dengan luksasi dan sebagai restorasinya dikerjakan dengan sistem etsa
dan resin komposit, disertai dengan mengembalikan posisi dan splinting pada gigi yang
goyah
. *ada fraktur klas 33 adalah kerusakan gigi pada email dan dentin, kalau disertai dengan
Bluksasi maka pera'atan disertai dengan splinting. >ntuk restorasi mahkota dikerjakan7
F *erlindungan pulpa kalsium hidroksit,
F 4estorasi komposit dengan etsa dan
F 0ontrol italitas 6&! minggu
". *ada fraktur klas 333 adalah kerusakan gigi dengan pulpa terbuka. >ntuk pera'atannya
dikerjakan7
• *era'atan pulpotomi (yang baik jika pera'atan pulpa dilakukan 1& hari setelah
mendapatkan trauma) prognosa. asil yang diharapkan pulpa tetap hidup
• *era'atan pulpektomi (bila italitas gigi tidak dapat dipertahankan). agi ujung akar
masih ternuka dilakukan dengan pera'atan apeksifikasi lebih dahulu.
• :ika ada mobilitas dilakukan splinting
$. *ada fraktur klas 3G adalah gigi non ital dengan tanpa hilangnya struktur mahkota.
*era'atannya gigi tersebut adalah7
F 5ilakukan pulpektomi, dan untuk estetika perlu pera'atan
F leaching jika ada perubahan 'ama mahkota gigi
-
8/16/2019 bahan modul 5 blok 12
26/26
#. *ada fraktur klas G adalah hilangnya gigi atau lepasanya gigi dan soket
dan pera'atannya dilakukan replantasi.
• *rognosa baik jika pera'atannya dilakukan setelah H G jam lepasnya gigi dan
soket
6. *ada fraktur klas G3 adalah fraktur yang terjadi pada akar gigi baik yang 1B" dari
ujung akar, bagian tengah&tengah akar atau 1B"
• 5ilakukan splinting (fraktur akar 1B" dan apikal)
• *ada fraktur akar 1B" dan gingia dilakukan pencabutan
D. *ada fraktur klas G33 adalah gigi mengalami perubahan tempat dan
sebagai pera'atannya adalah7
• 5ikembalikan kemudian splinting. >ntuk ini perlu ealuasi italitas gigi 1
bulan, " bulan sampai 3 tahun
!. *ada fraktur klas G333 adalah fraktur akar miring pada mahkota sampai akar
• 5ilakukan pencabutan gigi
4. Perewatan pulpa pada gigi anak
5. perbedaan perawatan gigi pada anak dan orang dewasaa