acrolein2 biology laporan

Upload: dadag-h-adnan

Post on 03-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 acrolein2 biology laporan

    1/2

    Pembahasan

    Pada uji kelarutan lipid, hampir semua jenis lipid, yaitu lemak dan minyak tidak

    larut dalam pelarut polar seperti air, namun larut dalam pelarut non polar sepertio

    kloroform, eter, dan benzena. Asam oleat dan gliserol larut dalam air maupun

    alkohol. Hal ini disebabkan karena pada gliserol dan asam oleat mempunyai

    kepala polar berupa gugus -OH yang dapat berikatan hidrogen dengan molekul air

    ataupun alkohol. Lemak hewan dan minyak kelapa tengik dapat terdispersi

    menjadi misel yang megubah asam-asam lemak penyusunnya menjadi sabun.

    Pada hasil uji akrolein, gliserol dalam bentuk bebas atau yang terdapat dalam

    lemak/minyak akan mengalami dehidrasi membentuk aldehid akrilat atau

    akrolein. Senyawa pendehidrasi dalam uji ini adalah KHSO4 yang menarik

    molekul air dari gliserol. Hasil uji akrolein menunjukkan bahwa semua bahan

    yang diuji memberikan bau yang tajam yang diidentifikasi oleh praktikan sebagaibau akrolein. Pada teorinya, hanya gliserol dalam bentuk bebas atau yang terikat

    berupa senyawa yang akan membentuk akrolein, sedangkan asam-asam lemak

    tidak. Dalam percobaan ini asam lemak seperti asam oleat dan stearat memberikan

    hasil uji positif untuk akrolein. Penyebab kesalahan ini adalah kesalahan praktikan

    dalam mengidentifikasi bau akrolein.

    Trigliserida yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap dapat

    diadisi oleh golongan halogen. Pada uji ketidakjenuhan, pereaksi iod huble akan

    mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya

    menjadi berikatan tunggal. Warna merah muda yang hilang selama reaksi

    menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod huble.

    Dari hasil uji ketidakjenuhan, asam oleat menunjukkan hasil negatif, yaitu bahwa

    ia mempunya uikatan rangkap pada molekulnya, sedangkan bahan lain yang

    diujikan menunjukkan hasil positif, yaitu tidak adanya ikatan rangkap pada

    molekulnya.

    Ketengikan pada kebanyakan lemak atau minyak menunjukkan bahwa

    kebanyakan golongan trigliserida tersebut telah teroksidasi oleh oksigen dalam

    udara bebas. Pada uji ketengikan, warna merah muda menunjukkan bahwa bahan

    tersebut tengik. Warna merah muda dihasilkan dari reaksi antara floroglusinol

    dengan molekul oksigen yang mengoksidasi lemak/minyak tersebut. Hasil

    percobaan menunjukkan, dari semua bahan yang diuji, hanya minyak kelapa dan

    margarin yang tidak tengik. Hal-hal yang mempengaruhi ketengikan ini adalahproses penyimpanan bahan uji yang cukup lama dan kurang tertutup, sehingga

    berinteraksi dengan udara bebas yang menyebabkannya menjadi tengik.

    Uji salkowski dan lieberman-buchard digunakan untuk mengidentifikasi adanya

    kolesterol. Pada uji salkowski, terbentuk cincin coklat yang menunjukkan

    terjadinya reaksi antara kolesterol dengan asam sulfat pekat. Warna hijau pada uji

    lieberman-buchard menunjukkan reaksi antara kolesterol dengan asam asetat

    anhidrat. Kedua uji tersebut diatas dapat digunakan untuk mengukur kadar

    kolesterol secara kalorimetri.

    Kesimpulan

  • 7/28/2019 acrolein2 biology laporan

    2/2

    Dari hasil pengamatan yang diperoleh, lipid larut dalam pelarut organik seperti

    kloroform, atau eter tetapi tidak larut dalam air. Pada uji akrololein semua bahan

    mengandung gliserol yang membedakannya hanya intensitas bau yangditimbulkan. Pada uji ketidakjenuhan bahan yang jenuh memberikan perubahan

    warna menjadi merah muda sedangkan yang tidak jenuh tetap pada warna asalnya.

    Minyak atau lemak yang tengik dapat dideteksi denga perubahan warna kertas

    menjadi merah muda. Kolesterol diuji secara kualitatif dengan uji Salkowski dan

    Lieberman Buchard. .

    Daftar Pustaka

    Girindra, A. 1986.Biokimia I. Gramedia, Jakarta.

    Lehninger, A. 1988.Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya.

    Erlangga, Jakarta