repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · bab 2 tinjauan pustaka...

29
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari sel otot polos myometrium. (Nelson, 2010) Neoplasma jinak ini juga berasal dari jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma, leiomioma, atau pun fibroid. (Prawirohardjo, 2009) Mioma uteri merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan di uterus. Meskipun leiomioma memiliki potensi untuk tumbuh menjadi ukuran yang besar, tetapi potensi mioma uteri untuk menjadi ganas sangat kecil. Perubahan menjadi bentuk sarkoma muncul dalam kasus kecil dari 1 per 1000 kasus mioma uteri. (Nelson, 2010) 2.2. Anatomi Uterus Uterus pada seorang dewasa berbentuk seperti buah alpukat atau buah pir yang sedikit gepeng. Ukuran panjang uterus adalah 7 – 7,5 cm, lebar di tempat yang paling lebar 5,25 cm, dan tebal 2,5 cm. Uterus terdiri atas korpus uteri ( 2 / 3 bagian atas) dan serviks uteri ( 1 / 3 bagian bawah). Di dalam korpus uteri terdapat rongga (kavum uteri), yang membuka ke luar melalui saluran (kanalis servikalis) yang terletak di serviks. Bagian bawah serviks yang terletak di vagina dinamakan porsio uteri (pars vaginalis servisis uteri), sedangkan yang berada di atas vagina disebut pars supravaginalis servisis uteri. Antara korpus dan serviks masih ada bagian yang disebut isthmus uteri. Bagian atas uterus disebut fundus uteri, di situ Tuba Fallopii kanan dan kiri masuk ke uterus. Dinding uterus terdiri terutama atas miometrium, yang merupakan otot polos berlapis tiga; yang sebelah luar longitudinal, yang sebelah dalam sirkuler, yang antara kedua lapisan ini beranyaman. Miometrium dalam keseluruhannya dapat berkontraksi dan berelaksasi. Kavum uteri dilapisi oleh selaput lendir yang kaya dengan kelenjar, disebut endometrium. Endometrium terdiri atas epitel kubik, kelenjar-kelenjar, dan stroma dengan banyak pembuluh-pembuluh darah yang berkeluk-keluk. Di korpus uteri endometrium licin, akan tetapi di serviks berkelok-kelok; kelenjar- Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 28-Feb-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Mioma Uteri Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari sel otot polos

myometrium. (Nelson, 2010) Neoplasma jinak ini juga berasal dari jaringan ikat

yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah

fibromioma, leiomioma, atau pun fibroid. (Prawirohardjo, 2009) Mioma uteri

merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan di uterus. Meskipun

leiomioma memiliki potensi untuk tumbuh menjadi ukuran yang besar, tetapi

potensi mioma uteri untuk menjadi ganas sangat kecil. Perubahan menjadi bentuk

sarkoma muncul dalam kasus kecil dari 1 per 1000 kasus mioma uteri. (Nelson,

2010)

2.2. Anatomi Uterus

Uterus pada seorang dewasa berbentuk seperti buah alpukat atau buah pir

yang sedikit gepeng. Ukuran panjang uterus adalah 7 – 7,5 cm, lebar di tempat

yang paling lebar 5,25 cm, dan tebal 2,5 cm. Uterus terdiri atas korpus uteri (2/3

bagian atas) dan serviks uteri (1/3 bagian bawah).

Di dalam korpus uteri terdapat rongga (kavum uteri), yang membuka ke

luar melalui saluran (kanalis servikalis) yang terletak di serviks. Bagian bawah

serviks yang terletak di vagina dinamakan porsio uteri (pars vaginalis servisis

uteri), sedangkan yang berada di atas vagina disebut pars supravaginalis servisis

uteri. Antara korpus dan serviks masih ada bagian yang disebut isthmus uteri.

Bagian atas uterus disebut fundus uteri, di situ Tuba Fallopii kanan dan

kiri masuk ke uterus. Dinding uterus terdiri terutama atas miometrium, yang

merupakan otot polos berlapis tiga; yang sebelah luar longitudinal, yang sebelah

dalam sirkuler, yang antara kedua lapisan ini beranyaman. Miometrium dalam

keseluruhannya dapat berkontraksi dan berelaksasi.

Kavum uteri dilapisi oleh selaput lendir yang kaya dengan kelenjar,

disebut endometrium. Endometrium terdiri atas epitel kubik, kelenjar-kelenjar,

dan stroma dengan banyak pembuluh-pembuluh darah yang berkeluk-keluk. Di

korpus uteri endometrium licin, akan tetapi di serviks berkelok-kelok; kelenjar-

Universitas Sumatera Utara

Page 2: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

kelenjar itu bermuara di kanalis servikalis (arbor vitae). Pertumbuhan dan fungsi

endometrium sangat dipengaruhi oleh hormon steroid ovarium.

Uterus pada wanita dewasa umumnya terletak di sumbu tulang panggul

dalam anteversiofleksio (serviks ke depan atas) dan membentuk sudut dengan

vagina, sedangkan korpus uteri mengarah ke depan dan membentuk sudut 120o-

130o dengan serviks uteri. Di Indonesia uterus sering ditemukan dalam

retrofleksio (korpus uteri mengarah ke belakang) yang pada umumnya tidak

memerlukan pengobatan.

Perbandingan antara panjang korpus uteri dan serviks berbeda-beda dalam

pertumbuhan. Pada bayi perbandingan itu adalah 1:2, sedangkan pada wanita

dewasa 2:1.

Di luar, uterus dilapisi oleh serosa (peritoneum viserale). Jadi, dari luar ke

dalam ditemukan pada dinding korpus uteri serosa atau perimetrium, miometrium,

dan endometrium. Uterus mendapat darah dari arteri uterina, cabang dari arteri

iliaka interna, dan dari arteri ovarika. (Prawirohardjo, 2009)

Universitas Sumatera Utara

Page 3: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

Gambar 2.1 Anatomi Uterus Normal

2.3. Klasifikasi Mioma Uteri

Sarang mioma di uterus dapat berasal dari serviks uterus hanya 1-3%,

sisanya adalah dari korpus uterus. Menurut letaknya, mioma dapat kita dapati

sebagai:

Universitas Sumatera Utara

Page 4: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

1. Mioma submukosum: berada di bawah endometrium dan menonjol ke

dalam rongga uterus. Mioma submukosum dapat tumbuh bertangkai

menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui saluran serviks disebut

myomgeburt.

2. Mioma intramural: mioma terdapat di dinding uterus di antara serabut

miometrium.

3. Mioma subserosum: apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga

menonjol pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa. Mioma subserosum

dapat tumbuh di antara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma

intra ligamenter. Mioma subserosum dapat juga tumbuh menempel pada

jaringan lain misalnya ke ligamentum atau omentum dan kemudian

membebaskan diri dari uterus, sehingga disebut wandering/parasitic

fibroid. (Prawirohardjo, 2009)

Universitas Sumatera Utara

Page 5: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

Gambar 2.2 Jenis Mioma Uteri Berdasarkan Lokasinya

(Sumber: Martin L.Pernoll, 2001)

2.4. Epidemiologi

Berdasarkan Schwartz, insiden mioma uteri di Amerika Serikat, berkisar

dari 2,0 – 12,8 per 1000 orang per tahun. Sesungguhnya, jumlah insiden mioma

uteri lebih besar dari yang diperkirakan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya

perempuan yang mengalami mioma uteri yang bersifat asimptomatis, sehingga

hasil deteksi penyakit ini menjadi rendah.

Faktor usia mempunyai peranan yang signifikan untuk mendeteksi mioma

uteri, dengan peningkatan tingkat insiden saat perempuan mendekati masa peri

menopause dan diikuti oleh penyusutan mioma uteri memasuki masa post

menopause. Studi pada cadaver juga menunjukkan fakta bahwa banyak mioma

uteri yang menyusut pertumbuhannya seiring dengan pertambahan usia. Marshal

et al mendemonstrasikan bahwa dari 95 pasien yang diperiksa di Nurse Health

Study, insidennya berkisar antara 4,3 per 1000 perempuan per tahun dengan

perempuan usia antara 25 dan 29 tahun, 9,0 antara usia 30 dan 34 tahun, 14,7

antara usia 35-39 tahun, dan 22,5 antara usia 40 dan 44 tahun, menunjukkan

bahwa ada peningkatan linier insiden seiring bertambahnya usia. Jadi, pada grup

perempuan usia 40-44 tahun, ada peningkatan sebesar 5,2 kali insiden mioma uteri

dibandingkan dengan grup perempuan usia 20-29 tahun.

Perbedaan ras juga memainkan peranan yang signifikan di dalam

epidemiologi mioma uteri. Beberapa penelitian telah menunjukkan perbedaan

signifikan antara penderita dengan ras Afrika Amerika dan penderita kulit putih.

Schwartz menyatakan bahwa ketika ia menilai faktor usia pada penderita mioma

uteri, tingkat insiden meningkat 2-3 kali lebih tinggi pada perempuan kulit hitam

dibandingkan kulit putih. Faerstein et al menyatakan bahwa ketika menilai faktor

resiko seperti: usia menarche, penggunaan kontrasepsi oral, ukuran tubuh,

merokok, hipertensi, diabetes dan riwayat penyakit radang panggul, penderita

kulit hitam memiliki rasio odds 9,4 dibandingkan kulit putih pada kasus kontrol.

Pada perempuan yang tidak memiliki riwayat mioma uteri, sekitar 59%

perempuan kulit hitam didiagnosa dengan ultrasound terdapat mioma uteri

Universitas Sumatera Utara

Page 6: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

dibandingkan perempuan kulit putih sekitar 43%. Perempuan kulit hitam juga

didapati memiliki insiden yang lebih tinggi untuk mengalami mioma uteri yang

multipel (74% : 31%). Meskipun tidak ada hubungan ukuran mioma uteri

terhadap perbedaan ras antara perepuan kulit hitam dan putih yang mempunyai

riwayat mioma tetapi perempuan kulit hitam memiliki kecenderungan mengalami

mioma uteri yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan kulit putih.

(Victory, 2006; Zimmermann, 2012)

2.5. Etiologi dan Patogenesis

Mioma uteri telah lama dipercayai sebagai tumor jinak yang bergantung

pada esterogen. Banyak bukti dewasa ini menganggap bahwa ada juga

keterlibatan progesteron sebagai penyebabnya. Di luar semua temuan dan

pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui penyebab mioma uteri,

kontroversi tetap ada dan masih banyak pertanyaan belum dapat dijawab.

(D’Aloisio, 2010). Berikut adalah beberapa faktor yang berperan menimbulkan

mioma uteri antara lain :

- Esterogen

Berbagai usaha telah dilakukan untuk mempelajari reseptor esterogen dan

mioma uteri. Meskipun menuai kontroversi, tetapi sebagian besar studi

membuktikan bahwa ada peningkatan reseptor esterogen pada mioma uteri

dibandingkan dengan miometrium normal. Penelitian lain menyatakan bahwa

reseptor esterogen alfa dan beta terdapat pada mioma uteri dan mengalami

peningkatan (up-regulasi) dibandingkan miometrium normal. Yamamoto et al

menunjukkan bahwa adanya penurunan pertukaran estradiol menjadi estron pada

kasus mioma uteri dibandingkan miometrium normal. Hal ini terjadi akibat

penurunan kerja enzim 17-beta hydroxysteroid dehydrogenase atau dengan

peningkatan enzim aromatase. Tujuannya adalah menghasilkan senyawa

esterogenik yang berpotensi merangsang sel miometrium dan meningkatkan sel

yang bersifat leiomioma. Aktivitas esterogenik juga dapat ditingkatkan melalui

modifikasi molekul estradiol. Leihr et al mendemonstrasikan bahwa tingginya

konsentrasi metabolit C4 hydroxylated estradiol pada mioma uteri, merupakan

Universitas Sumatera Utara

Page 7: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

hasil dari peningkatan aktivitas enzim estradiol 4-hydroxylase. Metabolit yang

terbentuk itu mempunyai daya ikat reseptor yang lebih besar dibandingkan

estradiol, yang merupakan sumber lokal pertumbuhan mioma uteri. (Victory,

2006)

- Progesteron

Reseptor progesteron juga ditemukan mengalami peningkatan konsentrasi

pada mioma uteri. Meskipun bersifat kontroversi, reseptor progesteron pada

mioma uteri ditemukan meningkat konsentrasinya di semua siklus menstruasi.

Kedua reseptor progesteron didapati pada mioma uteri yaitu reseptor progesteron

A dan B. Jumlah reseptor progesteron A lebih banyak dari B pada mioma uteri

dan jaringan miometrium normal. Sifat yang berlawanan dengan esterogen

menyebabkan kadar progesteron tidak meningkat pada mioma uteri jika

dibandingkan dengan endometrium yang mengelilinginya. Akan tetapi,

peningkatan kadar progesteron telah menunjukkan peningkatan aktivitas mitosis

pada mioma uteri, yang berpotensi menumbuhkan mioma uteri baik selama siklus

menstruasi dan jika mendapat pemasukan eksogen. Kawaguchi menganalisa efek

progesteron dan esterogen pada sel otot mioma yang dikultur. Ternyata

didapatkan hasil bahwa sel yang dikultur dengan media progesteron dan esterogen

lebih aktif pertumbuhan dan perkembangannya dibandingkan hanya dengan media

esterogen saja. Kadar serum progesteron tidak meningkat pada perempuan mioma

uteri. Kecuali jika mendapat pemasukan dari luar tubuh, dimana pengaruh

progesteron terbatas pada mekanisme autokrin dan parakrin di tingkat molekular

mempunyai nilai yang bermakna atau signifikan dalam pertumbuhan dan

perkembangan mioma uteri. (Victory, 2006)

- Faktor hormon pertumbuhan (Growth factors)

Baik esterogen maupun progesteron tampak berhubungan dengan berbagai

faktor pertumbuhan lainnya pada mioma uteri untuk memulai dan merangsang

pertumbuhannya. Epidermal growth factor (EGF) dan epidermal growth factor

receptor (EGF-R) dapat ditemukan pada miometrium normal dan mioma uteri.

Maruo et al menunjukkan bahwa esterogen meningkatkan produksi lokal EGF,

Universitas Sumatera Utara

Page 8: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

sementara progesteron meningkatkan EGF-R secara sinergis pada sel mioma uteri.

Beberapa penulis juga mengungkapkan bahwa pentingnya faktor-faktor

pertumbuhan ini dalam perkembangan mioma uteri. Jumlah Transforming growth

factor β3 (TGFβ3) mRNA mencapai 5 kali lebih tinggi pada mioma uteri

dibandingkan miomterium normal. Faktor ini mempunyai kontribusi dalam

peningkatan potensi mitogenik sel mioma uteri dan juga meningkatkan deposisi

matriks ekstraseluler. Faktor lain yang berpotensi seperti platelet-derived growth

factor, vascular endothelial growth factor, insulin like growth factor-I, basic

fibroblast growth factor, dan prolaktin belum dapat dijelaskan mekanismenya

terkait pertumbuhan mioma uteri. (Victory, 2006)

Bagi Meyer dan De Snoo, mereka mengajukan teori Cell nest atau teori

genitoblast. Percobaan Lipschutz yang memberikan estrogen pada kelinci

percobaan ternyata menimbulkan tumor fibromatosa baik pada permukaan

maupun pada tempat lain dalam abdomen. Efek fibromatosa ini dapat dicegah

dengan pemberian preparat progesteron atau testosteron. Puukka dan kawan-

kawan juga menyatakan bahwa reseptor estrogen pada mioma lebih banyak

didapati daripada miometrium normal. Menurut Meyer asal mioma adalah sel

imatur, bukan dari selaput otot yang matur. (Prawirohardjo, 2009)

Beberapa faktor yang mengawali terjadinya mioma uteri tidak diketahui

dengan pasti, tetapi hormon steroid yang berasal dari ovarium berperan penting

dalam pertumbuhan mioma uteri. Mioma uteri sangat jarang terjadi sebelum

menarche dan setelah menopause kecuali jika dirangsang pertumbuhannya dengan

hormon eksogen (luar tubuh). Mioma uteri juga dapat tumbuh besar secara drastis

selama kehamilan. Mioma uteri telah meningkatkan jumlah reseptor esterogen dan

progesteron dibandingkan dengan sel otot polos lainnya. Esterogen merangsang

proliferasi dari sel-sel otot polos, sementara progesteron meningkatkan produksi

protein yang menghambat program kematian sel atau disebut dengan apoptosis.

Mioma uteri juga mempunyai kadar hormon pertumbuhan tinggi yang

merangsang produksi fibronektin dan kolagen sebagai komponen utama matriks

ekstraseluler yang memberikan karakteristik dari lesi ini. (Nelson, 2010)

Universitas Sumatera Utara

Page 9: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

2.6. Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko seorang perempuan dapat mengalami mioma uteri

antara lain: usia, hormon endogen, riwayat keluarga, etnik, indeks massa tubuh,

pola menstruasi, kehamilan dan jumlah melahirkan, kebiasaan merokok,

pemakaian kontrasepsi oral dan terapi pengganti hormon.

- Usia penderita

Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun

mempunyai sarang mioma.Mioma belum pernah dilaporkan terjadi sebelum

menarche dan setelah menopause hanya 10% mioma yang masih bertumbuh

(Prawirohardjo, 2009)

- Hormon endogen

Pertumbuhan mioma uteri bergantung pada produksi hormon esterogen.

Tumor ini berkembang pesat selama masa aktivitas ovarium yang paling hebat.

Sekresi esterogen secara terus-menerus, khususnya di luar masa kehamilan dan

menyusui merupakan faktor risiko yang paling utama dalam perkembangan

mioma uteri. Setelah menopause, penurunan kadar hormon esterogen terjadi yang

akan menyebabkan pertumbuhan mioma uteri berhenti. Seiring dengan

pertumbuhan yang berhenti, maka akan tampak pengecilan ukuran mioma uteri.

(Breech, 2003)

- Riwayat keluarga

Faktor ini pertama sekali dilaporkan oleh Winkler and Hoffman pada

tahun 1983. Mereka menyatakan bahwa ada peningkatan sebesar 4,2 kali lipat

pada penderita mioma uteri yang mempunyai riwayat keluarga yang juga

mengalami mioma uteri. Schwartz et al melakukan penilaian pada 638 perempuan

yang memiliki riwayat keluarga penderita mioma uteri. Semua pasien berumur

antara 18 – 59 tahun dan memiliki riwayat operasi dan bukti ultrasound terkait

mioma uteri. Hasilnya didapati bahwa pasien yang memiliki riwayat keluarga

yang mengalami mioma uteri risikonya terkena mioma uteri sebesar 2,5 kali

dibandingkan yang tidak dan meningkat angkanya menjadi 5,7 kali bila penderita

Universitas Sumatera Utara

Page 10: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

mempunyai riwayat keluarga yang telah didiagnosis mioma uteri pada umur 45

tahun. (Victory, 2006)

- Etnik

Etnik memegang peranan penting sebagai predileksi terjadinya mioma

uteri. Perempuan Afrika Amerika mempunyai risiko 2 sampai 10 kali lipat

mengalami mioma uteri dibandingkan perempuan kulit putih. Hal ini mendukung

bahwa faktor predisposisi genetik terhadap mioma uteri adalah perbedaan profil

DNA etnik. Schwartz menyatakan bahwa ketika ia menilai faktor usia pada

penderita mioma uteri, tingkat insiden meningkat 2-3 kali lebih tinggi pada

perempuan kulit hitam dibandingkan kulit putih. Pada perempuan yang tidak

memiliki riwayat mioma uteri, sekitar 59% perempuan kulit hitam didiagnosa

dengan ultrasound terdapat mioma uteri dibandingkan perempuan kulit putih

sekitar 43%. Perempuan kulit hitam juga didapati memiliki insiden yang lebih

tinggi untuk mengalami mioma uteri yang multipel (74% : 31%). Meskipun tidak

ada hubungan ukuran mioma uteri terhadap perbedaan ras antara perempuan kulit

hitam dan putih yang mempunyai riwayat mioma tetapi perempuan kulit hitam

memiliki kecenderungan mengalami mioma uteri yang lebih besar dibandingkan

dengan perempuan kulit putih. Marshall et al mendemonstrasikan bahwa tingkat

standarisasi (per 1000 perempuan per tahun) untuk insiden mioma uteri adalah

sangat rendah pada perempuan Asia, berikutnya perempuan kulit putih, lalu

perempuan Hispanic dan meningkat pada perempuan kulit hitam (10,4, 12,5, 14,5,

37,9 per 1000 wanita per tahun). (Victory, 2006; Fox, 2013; Goodier, 2013)

- Indeks massa tubuh

Indeks massa tubuh (IMT) itu sendiri telah diinvestigasi sebagai faktor

risiko independen untuk pertumbuhan mioma uteri. Peningkatan IMT secara

umum meningkatkan risiko pertumbuhan dan perkembangan mioma uteri.

Faerstein mengungkapkan bahwa ada peningkatan risiko sebesar 2,3 kali pada

perempuan yang memiliki IMT lebih besar dari 25,4 kg/m2. Wise menyatakan

bahwa IMT mempunyai pengaruh terhadap hubungan kehamilan dan risiko

mioma uteri. Perempuan hamil yang IMT-nya kecil dari 27 kg/m2 memiliki

Universitas Sumatera Utara

Page 11: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

penurunan risiko sebesar 40% dibandingkan dengan perempuan tidak hamil,

sedangkan penurunan risiko hanya sebesar 20% terdapat pada perempuan hamil

dengan IMT lebih besar dari 27 kg/m2. (Victory, 2006)

- Pola Menstruasi

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan pertumbuhan

mioma uteri adalah sebagai respon dari rangsangan esterogen, dengan kata lain

pemberian analog gonadotropin-releasing hormone (GnRH) akan menurunkan

pertumbuhan mioma uteri karena menimbulkan suasana yang hipoesterogen. Jadi,

paparan esterogen yang lama akan meningkatkan insiden leiomioma. Teori ini

didukung oleh data yang menyatakan bahwa adanya peningkatan risiko terhadap

insiden mioma uteri pada pasien yang mengalami menarche awal. Marshall dan

Faerstein mendemonstrasikan peningkatan insiden mioma uteri yang signifikan

pada perempuan dengan terjadinya menarche dibawah usia 11 tahun.

Pola menstruasi juga mempunyai efek pada risiko mioma uteri. Perempuan

kulit putih yang megalami menstruasi berat dan durasi siklus lebih panjang dari 6

hari memiliki peningkatan risiko mioma uteri yang signifikan sebesar 1,4 menurut

rasio odds. (Victory, 2006)

- Kehamilan dan jumlah melahirkan (Gravidity and Parity)

Perempuan dengan riwayat hamil dan melahirkan mempunyai penurunan

risiko terjadinya mioma uteri. Risiko menurun saat melahirkan seorang anak

sebesar 20% sampai 50%. Sebagian besar penelitian telah menyatakan bahwa

peningkatan paritas berdampak terhadap penurunan insiden mioma uteri sebesar

70% sampai 80% bagi perempuan yang telah melahirkan lebih dari empat kali.

Chen et al menemukan penurunan risiko sampai 70% pada perempuan kulit putih

dengan dua orang anak atau lebih, bagaimanapun pada perempuan Afrika

Amerika, tidak ada hubungan antara paritas dan insiden mioma uteri. Meskipun di

satu pihak, paritas menjadi faktor protektif dari insiden mioma uteri, ada beberapa

tanggapan yang menyatakan bahwa faktor lain seperti ras atau etnik memiliki

pengaruh yang lebih besar dibandingkan faktor lain dalam insiden mioma uteri.

(Victory, 2006)

Universitas Sumatera Utara

Page 12: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

- Kebiasaan merokok

Merokok secara konsisten menunjukkan penurunan risiko mioma uteri.

Sebagian besar pembelajaran menunjukkan bahwa ada penurunan risiko mioma

uteri sebesar 20% sampai 50% ketika dikontrol dengan faktor yang bersamaan

yaitu IMT (indeks massa tubuh). Beberapa penelitian yang dilakukan Wise

menunjukkan bahwa tidak ada perubahan risiko pada perempuan Afrika Amerika

yang merokok. Meskipun secara teori, merokok dapat menurunkan kadar

esterogen dalam tubuh yang berdampak pada pertumbuhan mioma uteri, nyatanya

hubungan ini tidak dapat dibuktikan. Sebagai tambahan, hubungan antara

perununan insiden mioma uteri dan merokok mungkin dikarenakan adanya

korelasi yang kuat antara merokok dan penurunan IMT. (Victory, 2006)

- Pemakaian kontrasepsi oral dan terapi pengganti hormon

Penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa ada respon

hormonal mioma uteri terhadap esterogen dan progestin. Berdasarkan penelitian

ini, hal tersebut sangat beralasan yang menyatakan bahwa paparan esterogen dan

progestin secara eksogen akan mempengaruhi risiko mioma uteri. Penelitian yang

menilai hubungan antara pemakaian kombinasi oral kontrasepsi dan mioma uteri

telah menghasilkan kontroversi, beberapa mengatakan terdapat hubungan dan

sebagian menyatakan tidak ada hubungan. Di Afrika Amerika, bukti muncul yang

menyatakan bahwa pemakai oral kontrasepsi telah meningkatkan risiko

pertumbuhan mioma uteri, terutama ketika oral kontrasepsi mulai dipakai sejak

remaja.

Reed et al mempelajari efek dari penggunaan terapi pengganti hormon saat

mendapati diagnosis pertama mioma uteri. Penggunaan terapi pengganti hormon

lebih dari 5 tahun berdampak pada peningkatan risiko sebesar 4 kali lipat dalam

insiden diagnosis pertama mioma uteri pada perempuan peri dan post menopause

dengan indeks massa tubuh kurang dari 24 kg/m2. (Victory, 2006)

2.7. Patologi Anatomi

Secara makroskopik, mioma uteri merupakan suatu tumor berbatas jelas,

bersimpai, pada penampang menunjukkan massa putih dengan susunan lingkaran-

Universitas Sumatera Utara

Page 13: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

lingkaran konsentrik di dalamnya. Tumor ini bisa terjadi secara tunggal tetapi

kebiasaannya terjadi secara multipel dan bertaburan pada uterus dengan ukuran

yang berbeda-beda.

Secara mikroskopik, hal yang sama juga terlihat seperti adanya gambaran

susunan lingkaran-lingkaran konsentrik pada gambaran makroskopik.

Perubahan-perubahan sekunder yang terjadi pada mioma uteri adalah

atrofi, degenerasi hialin, degenerasi kistik, degenerasi membatu, degenerasi

merah, degenerasi lemak.

Atrofi adalah suatu penyusutan mioma uteri yang terjadi sesudah

kehamilan atau sesudah melewati masa menopause.

Degenerasi hialin adalah perubahan yang sering terjadi terutama pada

penderita usia lanjut. Tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen. Dapat

meliputi sebagian besar atau sebagian kecil daripadanya seolah-olah memisahkan

satu kelompok serabut otot dari kelompok lainnya.

Degenerasi kistik meliputi daerah kecil maupun luas, di mana sebagian

dari mioma menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan yang tidak teratur berisi

agar-agar, dapat juga terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan limfe

sehingga menyerupai limfongioma. Dengan konsistensi yang lunak ini tumor

sukar dibedakan dengan kista ovarium atau suatu kehamilan.

Degenerasi membatu (Calcireous Degeneration) terutama terjadi pada

wanita berusia lanjut oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi. Dengan

adanya pengendapan garam kapur pada sarang mioma maka mioma menjadi keras

dan memberikan bayangan pada foto rontgen.

Degenerasi merah (Carneous Degeneration) biasanya terjadi pada

kehamilan dan nifas. Patogenesis terjadinya diperkirakan karena suatu nekrosis

subakut sebagai gangguan vaskularisasi. Pada pembelahan dapat dilihat sarang

mioma seperti daging mentah bewarna merah disebabkan oleh pigmen

hemosiderin dan hemofusin. Degenerasi merah tampak khas apabila pada

kehamilan muda disertai emesis, haus, sedikit demam, kesakitan, tumor pada

uterus membesar dan nyeri pada perabaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

Degenerasi lemak jarang terjadi dan merupakan lanjutan degenerasi hialin.

(Prawirohardjo, 2009)

2.8. Komplikasi Mioma Uteri

Berikut adalah komplikasi yang dapat terjadi pada mioma uteri, yaitu

degenerasi ganas dan torsi.

Degenerasi ganas adalah perubahan mioma uteri yang menjadi

leimiosarkoma ditemukan hanya 0,32-0,6% dari seluruh mioma, serta merupakan

50-75% dari semua sarkoma uterus. Keganasan umumnya baru ditemukan pada

pemeriksaan histologi uterus yang telah diangkat. Kecurigaan akan keganasan

uterus apabila mioma uteri cepat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang

mioma dalam menopause.

Torsi (Putaran Tangkai) adalah sarang mioma yang bertangkai dapat

mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis.

Dengan demikian terjadilah sindrom abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahan-

lahan, gangguan akut tidak terjadi. Hal ini hendaklah dibedakan dengan suatu

keadaan di mana terdapat banyak sarang mioma di dalam rongga peritoneum.

Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan

karena gangguan sirkulasi darah padanya. Misalnya terjadi pada mioma yang

dilahirkan hingga perdarahan berupa metroragia atau menoragia disertai leukore

dan gangguan yang disebabkan oleh infeksi dari uterus sendiri. (Prawirohardjo,

2009)

Universitas Sumatera Utara

Page 15: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

Gambar 2.3 Komplikasi Mioma Uteri

(Sumber: Hart D.M, Norman J, 2000)

2.9.Hubungan Mioma Uteri dengan Hiperplasia Endometrium dan

Adenomiosis

Ada kelainan lain yang terdapat di uterus akibat peninggian hormon

esterogen yaitu hiperplasia endometrium dan kelainan yang sering dijumpai

terjadi bersamaan dengan mioma uteri yaitu adenomiosis.

Mioma uteri secara umum merupakan tumor yang berasal dari sel-sel otot

polos di miometrium. Sel-sel ini berkembang pesat akibat pengaruh hormon

esterogen yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan progesteron. Hal yang

sama juga bisa terjadi pada endometrium. Seperti yang telah kita ketahui,

endometrium juga pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon esterogen. Paparan

esterogen yang berlama-lama tanpa diimbangi oleh progesteron akan merangsang

proliferasi endometrium yang berlebihan (hiperplasia) dari biasanya, dimana dapat

merupakan suatu preneoplastik yang disebut dengan hiperplasia endometrium.

Dalam waktu yang lama, proliferasi tersebut dapat berlangsung secara otonomi

tanpa pengaruh dari esterogen lagi. Hal inilah yang akan menjadikan pertumbuhan

Universitas Sumatera Utara

Page 16: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

hiperplasia endometrium ke arah keganasan yaitu karsinoma endometrium.

(Kumar et al, 2007)

Gejala dari hiperplasia endometrium yang terutama yaitu perdarahan

abnormal dari uterus. Beberapa penulis menyatakan bahwa ada hubungan antara

tingkat keparahan perdarahan dengan luasnya permukaan endometrium. Sebagai

tambahan, adanya peningkatan area permukaan endometrium, dimana merupakan

tempat perdarahan, endometrium menunjukkan keadaan hiperesterogen lokal di

tempat yang berdekatan dengan tumor submukosa, dan hiperplasia endometrium

serta polip endometrium sering dijumpai. Deligdish dan Lowenthal mencatat

sebuah abnormalitas jaringan pada spektrum yang luas di endometrium berkaitan

dengan mioma uteri, berkisar dari atrofi ke hiperplasia. (Breech, 2003)

Oleh karena etiologi mioma uteri dan hiperplasia endometrium adalah

sama, maka terdapat hubungan antara mioma uteri dengan adanya kejadian

hiperplasia endometrium di uterus.

Mioma uteri adalah tumor jinak miometrium dan merupakan indikasi

utama untuk dilakukan histerektomi di Amerika Serikat. Adenomiosis adalah

sebuah lesi di miometrium yang ditandai dengan adanya endometrium ektopik

baik dengan atau tanpa hiperplasia dari miometrium di sekitarnya. Selanjutnya,

baik adenomiosis dan mioma uteri biasanya terjadi bersama-sama, terdapatnya

adenomiosis dari spesimen histerektomi pada perempuan yang mengalami mioma

uteri berkisar antara 15% sampai 57%. Faktor risiko adenomiosis meliputi usia,

multiparitas, lesi pembedahan di batas endometrium-miometrium, peningkatan

kadar FSH dan prolaktin, kebiasaan merokok dan riwayat depresi. (Taran, 2010;

Johnson, 2003)

Mioma uteri dilaporkan dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk

menoragia, dismenorrhea, tekanan pada panggul dan abdomen, serta gangguan

pada sistem kemih. Mirip dengan mioma uteri, adenomiosis juga sering

dilaporkan mempunyai gejala perdarahan uterus abnormal, nyeri panggul kronik

dan dismenorrhea. Akan tetapi, karena kedua kondisi ini sering terdapat

bersamaan di daialm uterus, gejala yang menyertai masing-masing kondisi dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 17: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

membingungkan kita. Sebagai tambahan, adenomiosis umumnya didiagnosa

hanya dengan histerektomi. (Taran, 2010)

2.10. Diagnosa Mioma Uteri

2.10.1. Gejala Klinis

- Perdarahan Abnormal

Perdarahan abnormal merupakan gejala yang muncul pada sepertiga

pasien yang memilki mioma uteri simptomatis dan biasanya membutuhkan

pengobatan. Gejala dapat berupa menstruasi yang berat (menoragia), tetapi dapat

juga ringan dan menstruasinya lama (metroragia) atau keduanya disebut

menometroragia. Perdarahan abnormal dapat dikaitkan dengan adanya tumor yang

terletak di intramural, submukosa, dan subserosa tetapi biasanya tumor

submukosa lebih sering mengalami perdarahan yang hebat dibandingkan

subserosa dan intramural. Perdarahan akibat mioma submukosa dapat terjadi

secara bebas saat menstruasi atau pun diantara periode menstruasi akibat

gumpalan darah pasif, nekrosis, dan ulserasi di permukaan kontralateral uterus.

Jika mioma submukosa memiliki tangkai atau pedunculated, biasanya ada

pengeluaran cairan yang tetap, encer, dan berwarna seperti darah pada menoragia.

Tumor intramural yang mulai mencapai permukaan kavum uteri juga dapat

menyebabkan menoragia. Mioma intramural yang dekat dengan permukaan serosa

dan tumor submukosa bertangkai juga dapat dikaitkan dengan terjadinya

perdarahan abnormal. Ketika perdarahan disebabkan tumor tersebut terjadi, maka

kita harus perlu mencari lesi lain yang dapat terjadi bersamaan dengan tumor itu.

Adanya mioma uteri pada perempuan yang mengalami perdarahan abnormal

bukan merupakan bukti bahwa mioma uteri yang menyebabkan perdarahan itu.

Fakta ini penting, khususnya ketika penderita mioma uteri mengalami perdarahan

intermenstruasi. Ketika pasien mioma uteri mengalami perdarahan

intermenstruasi, maka menjadi sebuah aturan bagi kita untuk melihat dan menilai

mulut rahim secara hati-hati dengan prosedur pemeriksaan khusus dan mengambil

sampel serta menilai kavum uteri sebelum melakukan tatalaksana mioma uteri.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

Jika kanker endometrium atau mulut rahim terdeteksi, maka pengobatan mioma

uteri perlu diubah. (Breech, 2003)

Ada beberapa mekanisme tentang bagaimana mioma uteri dapat

menyebabkan perdarahan uterus abnormal, meskipun beberapa mekanisme belum

dipahami sepenuhnya pada pasien-pasien tertentu. Menurut Sehgal dan Haskin,

area permukaan endometrium sebuah kavum uterus normal adalah 15 cm2. Area

permukaan endometrium pada mioma uteri mungkin melewati 200 cm2. Hal ini

menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat keparahan perdarahan dengan

luasnya permukaan endometrium. Sebagai tambahan atas adanya peningkatan area

permukaan endometrium dimana merupakan tempat perdarahan, endometrium

mungkin menunjukkan keadaan hiperesterogen lokal di tempat yang langsung

memiliki tumor submukosa, dan hiperplasia endometrium serta polip

endometrium sering dijumpai. Deligdish dan Lowenthal mencatat sebuah

abnormalitas jaringan pada spektrum yang luas di endometrium berkaitan dengan

mioma uteri, berkisar dari atrofi ke hiperplasia. Penipisan dan ulserasi di

permukaan endometrium terdapat pada tumor submukosa yang luas dan besar,

tumor yang lebih kecil, hanya menunjukkan penipisan tanpa ulserasi. (Breech,

2003)

Makarainen dan Yilikorkala telah menampilkan bukti yang mendukung

lebih lanjut tentang konsep bahwa prostanoid memainkan peranan penting pada

menoragia. Mereka menemukan bahwa produksi 6-keto-prostaglandin F1 alpha

(6-keto-PGF1α), metabolit prostasiklin (PGI2), dan tromboksan B2 (TXB2),

metabolit tromboksan A2 (TXA2) biasanya ditemukan pada menoragia

endometrium. Bagaimanapun, keseimbangan antara TXA2 dan PGI2 bergeser

secara relatif ke defisiensi TXA2 dan secara negatif berhubungan dengan

hilangnya darah pada menoragia. Meskipun ibuprofen menurunkan jumlah darah

yang hilang pada pasien menoragia primer, obat itu gagal untuk menurunkan

kehilangan darah akibat mioma uteri. Penulis menganggap bahwa faktor uterus di

luar daripada prostanoid lebih berpengaruh dalam menyebabkan menoragia yang

berhubungan dengan mioma uteri. (Breech, 2003)

Universitas Sumatera Utara

Page 19: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

Dalam kebanyakan kasus, ketika perdarahan terjadi pada post menopause

dan mioma uteri ditemukan pada pemeriksaan bimanual, perdarahan terjadi

karena beberapa faktor lain, seperti kelainan pada endometrium dan mulut rahim,

atrofi vaginitis, atau esterogen eksogen, dan murni kejadian mioma uteri.

Bagaimanapun juga, post menopause mioma uteri dapat menyebabkan perdarahan

uterus. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, mioma uteri yang tidak berdarah

sewaktu masa menstruasi pasien telah ditemukan berpindah ke bagian submukosa

beberapa tahun berikutnya. Ini terjadi karena setelah menopause, miometrium

mengalami atrofi dan dinding uterus akan menipis. Mioma juga mengecil tetapi

tidak sebanyak miometrium di sekitarnya. Jadi, sebuah mioma uteri yang

sebelumnya terletak di intramural pada masa sebelum menopause dapat berubah

tempat di submukosa setelah menopause kemudian mengalami ulserasi dan

berdarah. Pertumbuhan mioma uteri di masa post menopause mungkin

mengindikasikan perubahan ke arah keganasan, terutama jika dihubungkan

dengan perdarahan post menopause. Beberapa peneliti telah mengobservasi

pertumbuhan mioma uteri post menopause dan tidak menemukan perubahan

menjadi ganas. Meskipun demikian, jika terdapat pembesaran mioma setelah

menopause, kita seharusnya secara serius menganggap adanya kemungkinan

perubahan menjadi bentuk sarkoma dan segera mereseksi mioma uteri. (Breech,

2003)

- Tekanan di panggul

Mioma uteri yang disertai dengan adanya tekanan di panggul merupakan

indikasi pengobatan. Kandung kemih merupakan organ yang sering mengalami

penekanan. Hal tersebut akan meningkatkan urgensi dan frekuensi berkemih dan

kadang-kadang terdapat urine incontinence. Meskipun gejala ini sering pada

mioma uteri yang besar, seseorang sering menemukan mioma uteri memenuhi

rongga panggul saat kandung kemih dalam keadaan kosong. Mioma uteri tidak

selalu menyebabkan retensi urin akut dan urine incontinence sehingga tidak selalu

diperlukan pembedahan. Gejala ini dapat timbul sebagai hasil pertumbuhan

interior mioma uteri yang cepat dan menekan uretra dan leher kandung kemih

Universitas Sumatera Utara

Page 20: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

terhadap tulang kemaluan. Sering ditemukan, tumor yang memiliki ukuran sebesar

kandungan usia 3 bulan mengalami inkarserata pada cul-de-sac, menyebabkan

mulut rahim terdorong ke depan menjepit uretra dan menyumbat aliran urin

melalui uretra. Sebuah tumor submukosa bertangkai yang besar dapat memenuhi

dan melebarkan vagina dan menekan uretra ke arah simfisis, menyebabkan retensi

urin. (Breech, 2003)

- Nyeri panggul

Nyeri perut dan panggul, perasaan penuh pada panggul, dan dispareunia

ditemukan pada sepertiga pasien dengan simptomatis mioma uteri yang

merupakan indikasi pengobatan. Ada beberapa penyebab nyeri pada mioma uteri,

yaitu perputaran tangkai mioma submukosa dan bila terjadi degenerasi merah.

Dismenorrhea biasanya dijumpai saat dekade empat atau lima mungkin

merupakan gejala yang khas dari pertumbuhan mioma uteri. Nyeri akibat mioma

uteri biasanya dihubungkan dengan lamanya menstruasi pasien. Adenomiosis

yang bersifat difus juga dapat menimbulkan gejala ini, dan untuk membedakan

kondisi ini dengan perbesaran simetris mioma uteri di intramural, membutuhkan

magnetic resonance imaging. (Breech, 2003)

Pasien yang mengalami nyeri akibat mioma, bisa mempunyai penyakit

panggul penyerta seperti kelainan ovarium, penyakit radang panggul, kehamilan

ektopik terganggu, endometriosis, atau kelainan patologis dari saluran kemih dan

saluran cerna, termasuk apendisitis. Kita harus berhati-hati untuk menyingkirkan

kemungkinan-kemungkinan patologis lain yang mungkin dapat mengaburkan

mioma uteri. (Breech, 2003)

- Abortus spontan dan masalah kehamilan lainnya

Mioma uteri dapat dihubungkan dengan peningkatan kejadian abortus

spontan. Pada sejumlah pasien yang dilakukan miomektomi, Buttram dan Reiter

melaporkan bahwa 41% pasien mengalami abortus spontan. Angka ini menurun

sebesar 19% setelah dimiomektomi. Beberapa mekanisme telah diajukan untuk

menjelaskan bagaimana abortus spontan dapat terjadi pada mioma uteri. Hal ini

meliputi gangguan aliran darah ke uterus, perubahan pasokan darah ke

Universitas Sumatera Utara

Page 21: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

endometrium, iritabilitas uterus, pertumbuhan yang cepat atau degenerasi mioma

uteri selama kehamilan, uterus yang susah membesar untuk mendukung

pertumbuhan janin dan plasenta, dan gangguan perkembangan plasenta akibat

jeleknya kondisi endometrium oleh mioma uteri. Implantasi pada endometrium

yang tipis dan kondisi vaskularisasi yang jelek melebihi submukosa adalah fatal,

karena hal ini akan menghambat pertumbuhan embrio dan plasenta di uterus.

Mioma uteri bisa juga dikaitkan dengan kelahiran prematur, kematian janin dalam

kandungan (stillbirth), kehamilan interstisial, seperti kasus yang dilaporkan oleh

Starks, meskipun kita kurang mengetahui seberapa besar angka itu. Muram dan

kawan-kawan telah mengikuti perempuan yang mengalami mioma uteri selama

kehamilan dengan ultrasonografi. Ketika mioma uteri tumbuh di dekat tempat

plasenta, peningkatan insiden terhadap masalah kehamilan terlihat. (Breech, 2003;

Larson, 2010)

Sebagian besar pasien dengan mioma uteri memiliki kesulitan dalam

mengandung dan memelihara kehamilan mereka hingga dapat melahirkan tanpa

komplikasi. Masalah yang sering dialami yaitu kesulitan dalam memperkirakan

usia kehamilan berdasarkan ukuran uterus karena adanya mioma uteri di sana.

(Breech, 2003)

- Infertilitas

Beberapa mekanisme yang dapat menyebabkan infertilitas pada pasien

mioma uteri, antara lain : siklus anovulatoar, gangguan perpindahan sperma akibat

distorsi, lokasi mioma uteri di atas saluran endoserviks, serta gangguan pada

prostaglandin yang memicu kontraksi uterus. Perubahan endometrium (atrofi,

ulserasi, hiperplasia, dan polip), perubahan vaskular (kongesti vena, gangguan

aliran darah), dan pembesaran mioma uteri bisa ditemukan. Karena mioma uteri

biasanya muncul pada usia reproduksi lanjut, kesulitan yang relatif besar terhadap

konsepsi dapat dialami oleh pasangan yang lebih tua. (Breech, 2003)

Perempuan yang subur dengan mioma uteri yang berukuran kecil, bukan

merupakan indikasi miomektomi. Perempuan infertilitas dengan mioma uteri

ditemukan mempunyai beberapa sebab lain yang menjadi penyebab

Universitas Sumatera Utara

Page 22: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

infertilitasnya. Penyakit inflamasi tuba yang menyebabkan perlengketan panggul

sering terjadi pada pasien mioma uteri. Kedua pasangan suami istri seharusnya

sudah menjalani pemeriksaan fertilitas lengkap dan menyingkirkan mioma uteri

untuk sementara. Hal utama yang membuat mioma uteri dapat disingkirkan

sebagai penyebab infertilitas yaitu ukuran dan lokasi mereka. Biasanya, tumor

subserosa yang kecil tidak dianggap sebagai penyebab infertilitas. Bahkan ketika

perempuan itu gagal untuk hamil, pengangkatan tumor subserosa yang kecil

bukan jaminan untuk dapat hamil. Ketika mioma uteri berada di intramural atau

submukosa dengan ukuran yang besar, mereka mungkin dapat menjadi penyebab

infertilitas, dan miomektomi dapat membantu terjadinya kehamilan. (Breech,

2003)

- Gejala tambahan lainnya

Beberapa masalah kesehatan lainnya yang bisa dihubungkan dengan

mioma uteri, membutuhkan pengobatan. Ascites dan inversi uterus dapat dicurigai

adanya mioma uteri. Perdarahan intraperitoneal yang tiba-tiba dapat terjadi akibat

dari rupturnya vena yang berdilatasi di bawah permukaan serosa tumor subserosa.

Meskipun mioma uteri sering dihubungkan dengan anemia defisiensi besi akibat

kehilangan darah kronik, pasien juga bisa mengalami polisitemia. Celah

arteriovena yang berada pada tumor telah ditemukan dan mungkin menjadi

penyebab polisitemia. Jika tumor menyumbat ureter dan menyebabkan tekanan

balik pada parenkim ginjal, maka hal ini dapat merangsang eritropoiesis. Weiss

dan asistennya serta para peneliti lainnya telah menemukan adanya aktivitas

eritopoietin pada mioma uteri. Polisitemia pada kasus ini dapat disembuhkan

dengan tindakan histerektomi. (Breech, 2003)

2.10.2. Pemeriksaan Fisik

Mioma uteri dengan ukuran yang sangat besar dapat langsung dipalpasi di

abdomen. Tumor-tumor yang lebih kecil dari ukuran usia kehamilan 12-14

minggu biasanya terletak di panggul. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum

pemeriksaan untuk menghindari kesalahan karena adanya retensi urin. Meskipun

mioma uteri submukosa tidak dapat diraba atau dipalpasi, pada pemeriksaan

Universitas Sumatera Utara

Page 23: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

bimanual panggul, dapat dirasakan pembesaran uterus yang kuat dan tidak

beraturan dengan penonjolan yang halus jika tumor terletak di intramural atau

subserosa. Tumor-tumor ini biasanya tidak memiliki nyeri tekan. Konsistensinya

bervariasi mulai dari sekeras batu, terutama pada mioma yang mengalami

kalsifikasi pada post menopause, sampai selembut kista, seperti pada kasus tumor

yang mengalami degenerasi kistik. Secara umum, massa mioma berada di garis

tengah uterus, tetapi terkadang sejumlah besar bagian tumor berada di lateral

panggul dan sulit dibedakan dengan massa adneksa. Jika massa berpindah ke

mulut rahim, itu dapat dianggap mioma uteri. Pemeriksaan adneksa sering

diabaikan karena adanya mioma uteri. Ultrasonografi dapat membantu kita dalam

membedakan massa adneksa atau massa mioma uteri yang terletak di lateral

uterus. (Nelson, 2010)

2.10.3. Pemeriksaan Penunjang

- Histerosalfingografi

Histerosalfingografi (HSG) merupakan alat yang biasa digunakan untuk

melihat penyempitan pada tuba. Alat ini juga sering digunakan untuk

mengevaluasi kesuburan pada pasien yang memiliki peningkatan risiko

mengalami mioma uteri. Mioma uteri dapat dideteksi oleh histerosalfingografi

jika ia terletak di dalam kavum uteri. Alat ini juga memiliki tingkat false positif

yang tinggi, misalnya suatu mioma didiagnosa mioma submukosa padahal mioma

itu adalah intramural yang tumbuh sampai ke endometrium. Hal ini terjadi karena

alat hanya mampu membedakan perubahan pada kavum uteri dibandingkan

dengan letak mioma yang sesungguhnya. Pada satu penelitian, hampir 25%

diagnosa histerosalfingografi tidak benar ketika dilanjutkan dengan

sonohisterogram. Ada sebuah tingkat false positif yang tinggi dalam mendeteksi

polip dan mioma dengan HSG yang tidak ditemukan jika diperiksa dengan

histeroskopi. Pemeriksaan ini sederhana dalam pengoperasiannya, tetapi

pemeriksaan ini bersifat invasif dan menimbulkan ketidaknyamanan. Meskipun

HSG dapat dipakai untuk melihat penyempitan tuba akibat mioma uteri, HSG

bukan pemeriksaan optimal untuk evaluasi uterus yang memiliki mioma karena

Universitas Sumatera Utara

Page 24: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

alat ini tidak dapat memberikan informasi mengenai mioma yang letaknya di luar

kavum uteri. (Victory, 2006)

- Ultrasonografi (USG)

Pemeriksaan pencitraan yang biasanya digunakan dalam mendeteksi

mioma uteri adalah ultrasonografi. Baik secara transabdominal dan transvaginal

sering dilakukan. Gambaran transabdominal memberikan lapangan pandang yang

lebih luas dan pemeriksaan ini juga kurang invasif , tetapi alat ini tidak dapat

memberikan gambaran mioma yang ukurannya kurang dari 1 cm. Pemeriksaan

secara transvaginal memberikan gambaran yang memiliki resolusi tinggi,

informasi lokasi mioma yang tepat dan deteksi untuk mioma bahkan dengan

ukuran 4 – 5 mm. Bagaimanapun juga, pemeriksaan ini bisa mengalami

penurunan sensitivitas dalam mendeteksi mioma subserosa yang bertangkai atau

yang terletak sebelah atas abdomen karena mioma tersebut di luar lapangan

pandang dari pemeriksaan ini. Pemeriksaan ultrasonografi terhadap mioma uteri

dapat bervariasi berdasarkan lokasi, ukuran, rasio jaringan ikat terhadap jaringan

otot polos, dan derajat kalsifikasi. Mioma uteri yang mengalami perubahan

degenerasi bisa mempunyai gambaran kistik, hipoekoik, atau daerah yang

dipenuhi cairan bersama dengan daerah yang mengalami nekrosis. Secara umum

mioma ditandai dengan adanya massa yang besar, berbatas tegas, ekogenik, dan

melingkar di dalam uterus. (Victory, 2006)

- Magnetic Resonance Imaging

Magnetic resonance imaging merupakan teknik pencitraan yang paling

tepat dalam menegakkan diagnosis mioma uteri karena akurasinya dalam

mendeteksi dan melokalisasi mioma uteri. Dia juga bisa memberikan keuntungan

kepada pasien yang menjalani terapi kesuburan, seperti miomektomi atau

embolisasi ateri uterus atau ketika USG transvaginal tidak dapat memberikan

gambaran yang jelas untuk diagnosa. Mioma uteri secara umum tampak sebagai

massa homogen, gelap (intensitas rendah), dan berbatas tegas. Polip endometrium

sering dapat dibedakan dari mioma uteri berdasarkan asalnya yaitu miometrium

yang terlihat di pemeriksaan ini. Mioma uteri yang ukurannya 0,5 cm juga bisa

Universitas Sumatera Utara

Page 25: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

dideteksi dengan pemeriksaan ini. Ketika mioma tumbuh lebih dari 3 cm, mioma

sering memiliki tampilan tidak homogen lagi karena berbagai tingkatan

degenerasi, perdarahan dan perubahan nekrosis pada tumor. Beberapa teknik

tambahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan ketajaman gambaran,

meliputi pemberian glukagon untuk membatasi aktivitas usus besar, dan

pemberian zat kontras melalui oral. Sebagai tambahan, magnetic resonance

angiogram dapat membantu dalam mendeteksi suplai darah kolateral ovarium

pada mioma uteri. Hal ini adalah informasi khusus yang berguna bagi pasien yang

akan menjalankan embolisasi arteri uterus. (Victory, 2006)

- Histeroskopi

Pemeriksaan histeroskopi untuk mioma uteri merupakan pemeriksaan gold

standard. Pemeriksaan ini khususnya sangat berguna pada perempuan dengan

mioma uteri submukosa dan polip yang tidak dapat ditemukan saat pembedahan.

Histeroskopi memberitahukan lokasi akurat mioma submukosa dan batas yang

jelas dari mioma bertangkai dan polip. Pemeriksaan ini juga dapat melihat distorsi

endometrium akibat mioma intramural. Manfaat pemeriksaan ini secara umum

meliputi visualisasi langsung, tindakan terapi yang terus-menerus, dan komplikasi

yang minimal. Kerugian dari pemeriksaan ini meliputi ketidakmampuan dalam

mendeteksi pertumbuhan intramiometrial, dan kebutuhan akan obat analgesik atau

anastetik. (Victory, 2006)

2.11. Penatalaksanaan Mioma Uteri

2.11.1. Farmakologi

- Kontrasepsi oral dan injeksi

Kontrasepsi oral sudah lama digunakan untuk mengontrol perdarahan

uterus abnormal dengan menurunkan pertumbuhan endometrium. Akan tetapi,

obat ini tidak dapat mengurangi nyeri yang ditimbulkan mioma uteri. Meskipun

tidak ada bukti langsung yang menyatakan hubungan pertumbuhan mioma dengan

progestin, medroxyprogesterone acetat bisa merangsang pertumbuhan mioma

uteri. Faktanya, data dari penggunaan kontrasepsi oral menyatakan adanya

peningkatan insiden mioma uteri jika digunakan sejak usia 16 tahun. Karena

Universitas Sumatera Utara

Page 26: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

tingkat keamanan kontrasepsi oral cukup tinggi dan manfaatnya dalam

kontrasepsi, obat ini sering dipakai pada perempuan usia di atas 16 tahun.

(Victory, 2006)

- Sistem levonorgestrel intrauteri

Tidak seperti penggunaan kontrasepsi oral, menoragia akibat mioma dan

volume mioma bisa diturunkan pada pasien yang mengggunakan sistem

kontrasepsi levonogestrel intrauteri. Sebuah penelitian dilakukan pada sejumlah

kecil populasi perempuan yang menyatakan bahwa adanya penurunan volume

mioma uteri dalam 6 sampai 18 bulan setelah penggunaan alat tersebut. Meskipun

alat ini dapat mengendalikan menoragia akibat mioma uteri melalui supresi

endometrium oleh progestin, hal itu juga dipercaya dapat menurunkan volume

mioma dengan meningkatkan konsentrasi insulin-like growth factor binding

protein-1, sehingga menurunkan potensi pertumbuhan mioma uteri. (Victory,

2006; Mann, 2010)

- Obat anti-inflamasi non steroid

Obat anti-inflamasi non steroid dapat menurunkan perdarahan uterus

abnormal, tetapi tidak dapat menghentikan menorrhagia akibat mioma uteri.

Dalam dua penelitian, tidak ada manfaat yang ditunjukkan pada pasien yang

menjalani pengobatan baik dengan naproxen atau ibuprofen jika terdapat mioma.

Sebagai tambahan, tidak terdapat penurunan volume dan pertumbuhan mioma

uteri. (Victory, 2006)

- Agonis gonadotropin-releasing hormon (GnRH)

Agonis GnRH merupakan bentuk terapi obat-obatan yang biasa digunakan

untuk menurunkan gejala-gejala akibat mioma uteri. Obat ini diduga memberikan

pengaruh dengan menciptakan keadaan hipoesterogen yang menghambat

pertumbuhan mioma uteri. Penggunaan obat ini juga dapat menurunkan gejala

perdarahan dan gejala lainnya. Rute pemberian obat juga mempengaruhi efikasi

obat secara signifikan. Friedman et al menyatakan bahwa pemberian secara

intranasal dari asetat leuprolide berdampak tidak ada penurunan volume uterus

Universitas Sumatera Utara

Page 27: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

jika dibandingkan dengan pemberian secara subkutan yang menurunkan volume

uterus sebesar 53%. (Victory, 2006; Kovacs, 2010)

- Antiprogesteron

Antiprogesteron dapat digunakan dalam mengobati mioma uteri.

Mekanisme kerjanya yaitu mengubah aliran darah ke uterus. Dua penelitian

menunjukkan bahwa bahkan dalam dosis rendah, mampu menurunkan volume

mioma uteri sebanyak 25% sampai 50%. Meskipun demikian, mengenai

keamanan serta efikasi dalam penggunaan jangka lama perlu analisis lebih lanjut.

(Victory, 2006; Kovacs, 2010)

2.11.2. Non-Farmakologi

- Emboloterapi

Emboloterapi merupakan teknik pengobatan mioma uteri dengan cara

melakukan embolisasi atau penyumbatan pembuluh darah yang mendarahi mioma

uteri secara selektif. Menurut teori, tindakan ini dapat menurunkan volume

bahkan menjadikan mioma uteri nekrosis ireversibel. Sebelum menjalani

pengobatan ini, pasien diharapkan melakukan tes diagnosis atas jumlah, ukuran,

dan lokasi mioma uteri yang diindikasikan. (Victory, 2006; Kovacs, 2011)

- Miomektomi vaginal

Miomektomi vaginal biasanya dilakukan pada mioma uteri multipel dan

memiliki gejala yang berat. Ada beberapa kriteria preoperative yang harus

dipenuhi, yaitu ukuran uterus kurang dari atau sama dengan ukuran usia

kandungan 16 minggu, mobilitas uterus yang bagus, akses vagina yang adekuat,

adanya mioma uteri intramural atau subserosa, dan tidak ada patologi adneksa.

(Breech, 2003)

- Reseksi histeroskopi

Reseksi histeroskopi pada mioma submukosa dapat mengurangi

menoragia pada lebih dari 90% pasien. Akan tetapi, pada kasus mioma submukosa

yang bertumbuh ke dalam miometrium, tidak dapat dilakukan reseksi lengkap.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

Meskipun demikian, tindakan reseksi histeroskopi mampu mengembalikan kontur

uterus kembali normal akibat pengangkatan sebagian besar abnormalitas di dalam

kavum uteri. Keberhasilan dan keselamatan prosedur ini juga sangat bergantung

pada kemahiran dan pengalaman ahli bedahnya. (Breech, 2003)

- Miomektomi Abdominal

Miomektomi abdominal merupakan salah satu teknik miomektomi yang

dilakukan melalui akses abdomen. Teknik ini memiliki banyak komplikasi, antara

lain: perdarahan, infeksi, dan obstruksi saluran cerna akibat perlengketan. Akan

tetapi, seiring dengan perkembangan teknik pembedahan, maka angka

miomektomi meningkat di Amerika Serikat. Pada beberapa kasus, seperti mioma

uteri yang bersifat difus atau menyebar dan lokasi mioma di dekat mulut rahim

merupakan kontraindikasi miomektomi abdominal. (Breech, 2003)

- Histerektomi

Histerektomi merupakan tindakan operatif yang memberikan kesembuhan

total terhadap pasien mioma uteri. Hal ini dibuktikan dengan tingkat kepuasan

pasien paska histerektomi mencapai 90%. Ada beberapa jenis histerektomi yang

sering dilakukan, yaitu histerektomi vaginal, abdominal, dan laparoskopi. Dari

ketiga teknik ini, histerekromi laparoskopi memberikan keuntungan khususnya

dalam masa pemulihan. Dibandingkan dengan emboloterapi, histerektomi

memiliki komplikasi yang lebih sedikit. (Breech, 2003)

- Ekstrak teh hijau

Berdasarkan penelitian Dong Zhang dan kawan-kawan, ia menyatakan

bahwa mereka telah menemukan ekstrak teh hijau yang dapat membunuh sel-sel

mioma uteri dalam media tabung reaksi. Ekstrak teh hijau tersebut menurunkan

ukuran dan berat mioma uteri pada tikus percobaan. Peneliti menginjeksikan 20

ekor tikus dengan sel mioma. Sepuluh ekor tikus disuntikkan epigallocatechin

gallate (EGCC) yang dicampurkan dalam minuman mereka, dan sepuluh ekor

tikus lagi hanya diberikan air biasa. EGCC adalah sebuah polifenol dalam teh

Universitas Sumatera Utara

Page 29: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 60896... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri2016-09-07 · BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Definisi

hijau dan sebuah senyawa yang terdapat dalam sayuran dan buah-buahan. Tikus

tersebut diikuti perkembangannya selama 8 minggu. Dalam empat minggu dan

delapan minggu setelah pengobatan, pertumbuhan mioma uteri menjadi lebih

kecil dan beratnya lebih ringan. Peneliti mencatat bahwa satu ekor tikus dalam

grup EGCC tidak mempunyai tumor terlihat lagi pada akhir minggu ke-delapan.

(Hendrick, 2010)

Universitas Sumatera Utara