wrap up dehidrasi 2010

29
BLOK CAIRAN DEHIDRASI KELOMPOK : B-13 KETUA : TOPO RIANSA 1102009285 SEKRETARIS : NOVIA RIZKY Z.A 1102010211 ANGGOTA : MEIKA AYU PRIHATINI 1102010161 MUVINDA YUNINGRUM PUTRI 1102010195 MUHAMMAD DWI ROSID S 1102010178 RAJA FRISKA YULANDA 1102010230 RISTIANTI AFFANDI 1102010248 VINNA RISYA 1102009293

Upload: yoelanda-putri

Post on 04-Aug-2015

246 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wrap Up Dehidrasi 2010

BLOK CAIRAN

DEHIDRASI

KELOMPOK : B-13

KETUA : TOPO RIANSA 1102009285

SEKRETARIS : NOVIA RIZKY Z.A 1102010211

ANGGOTA : MEIKA AYU PRIHATINI 1102010161 MUVINDA YUNINGRUM PUTRI 1102010195 MUHAMMAD DWI ROSID S 1102010178 RAJA FRISKA YULANDA

1102010230 RISTIANTI AFFANDI 1102010248 VINNA RISYA 1102009293 YOELANDA PUTRI 1102010296

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI

JAKARTA

Page 2: Wrap Up Dehidrasi 2010

2010DEHIDRASI

Seorang remaja 17 tahun dibawa ke IGD RS YARSI karena pingsan setelah berolah raga. Pada pemeriksaan fisik :tampak lemas, bibir dan lidah kering. Sebelum dibawa ke rumah sakit, temannya telah memberikan larutan pengganti cairan tubuh. Di RS, penderita segera diberikan infus cairan kristaloid (elektrolit). Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan : kadar Natrium :130 mEq/L, Kalium : 2,0 mEq/L dan Klorida : 95 mEq/L. Setelah kondisi membaik pasien diperbolehkan pulang dan dianjurkan untuk minum sesuai dengan etika islam.

Page 3: Wrap Up Dehidrasi 2010

Memahami Larutan dan cairan

DefinisiLarutan adalah Campuran yang homogen dari dua atau lebih macan zat yang terdiri dari solut (Terlarut) dan solvent (Pelarut)

Cairan adalah Bahan yanng langsung mengalir secara alamiah, bukan padat / gas.

Klasifikasi larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik Berdasarkan kepekatannya

Berdasarkan kepekatannya, dibagi atas 3 macam : Larutan tidak jenuh, yakni larutan yang pada kondisi standar ( tekanan 1 atm dan suhu

25oC) masih dapat melarutkan solut Lautan jenuh, yakni larutan yang dalam kondisi standar tidak dapat lagi melarutkan solut.

Pada kondisi ini terjadi kesetimbangan antara jumlah solut yang larut dan yang tidak terlarut.

Larutan lewat jenuh, yakni larutan yang mengandung konsentrasi zat terlarut melebihi konsentrasi zat terlarut pada keadaan jenuh

Berdasarkan daya hantar listriknya, dibagi atas 2 macam: Larutan elektrolit, yakni larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Adapun larutan

elektrolit dibagi lagi atas 2 macam yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah

Larutan non elektrolit,yakni larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik

Berdasarkan fasa/wujud , dibagi atas 9 macam, sebagai berikut :

Solven Solut Larutan

NoFasa Contoh Fasa Contoh

1 Cair Air Cair Alkohol Spiritus

2 Cair Aseton Gas Asetilen Zat untuk las

3 Cair Air Padat Garam Larutan garam

4 Padat Pd Gas H2 Gas oven

5 Padat Cd Cair Hg Amalgam gigi

6 Padat Au Padat Ag Sinsin

7 Gas O2 Gas He Gas untuk

Page 4: Wrap Up Dehidrasi 2010

menyelam

8 Gas Udara Cair Minyak wangi Spray

9 Gas O2 Padat naftalen Kamfer

Berdasarkan kemampuan menyerap atau melepaskan kalor dibagi atas 2 : Larutan ideal yakni larutan yang memenuhi Hukum Roult. Pada larutan ideal tidak terjadi

penyerapan atau pelepasan kalor pada saat pencampuran larutan Larutan tak ideal yakni larutan yang tidak memenuhi hukum Roult. Larutan tak ideal ini

dapat dibagi dua yaitu: - larutan yang mengalami pelepasan kalor pada saat pencampuran

sehingga merupakan larutan yang mengalami penyimpangan positif dari hukum Roult

- larutan yang mengalami penyerapan kalor pada saat pencampuran yang menghasilkan penyimpangan negatif dari hukum Roult.

Beberapa perbedaan antara Suspensi, Koloid,dan Larutan

Suspensi Koloid Larutan1. Ukuran Partikel > 0,1 0,1 – 1 < 1 m2. Penyaringan

- biasa- ultra

DapatDapat

Tidak dapatTidak dapat

Tidak dapatTidak dapat

3.Pengendapan- dibawah pengaruh gaya berat- sentrifuge

MengendapMengendap

Tdk mengendapMengendap

Tdk mengendapTdk mengendap

4. Difusi Tdk terjadi Lambat Cepat5. Gerak Brown Mungkin

terlihatterlihat Tdk terlihat

Contoh larutan :bersifat asam :NH4CL,NH4Br.. bersifat basa: Natrium asetat (CH3COONa) Contoh cairan : NACL 0.9%, MgSO4 40%

Memahami Keseimbangan Cairan Tubuh

Page 5: Wrap Up Dehidrasi 2010

Persentase jumlah cairan tubuh : Embrio 97 % Bayi baru lahir 77 % Dewasa 60 % Usia lanjut 54 %

Jumlah cairan yang cukup banyak pada bayi berfungsi sebagai mekanisme protektif. Lemak tubuh umumnya tidak mengandung air, sehingga orang yang gemuk mempunyai cairan tubuh lebih sedikit dari orang kurus.

KOMPARTEMEN TUBUHCairan tubuh terdistribusi dalam 3 kompartemen (ruangan) :

intraselular (di dalam sel) intravaskular (di dalam pembuluh darah) interstitial (di dalam jaringan)

Persentase cairan tubuh di dalam kompartemen cairan tubuh : Cairan intraselular (2/3) 40 % Cairan ekstraselular (1/3) 20 %

- Cairan interstitial 15 %- Cairan intravaskular 5 %

Total 60 %

Input dan Output cairana. Intake Cairan :

Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-lira 1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.Berikut adalah kebutuhan intake cairan yang diperlukan berdasarkan umur dan berat badan, perhatikan tabel di bawah ini :No. Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan (mL/24 Jam).1. 3 hari 3,0 250-3002 1 tahun 9,5 1150-13003. 2 tahun 11,8 1350-15004. 6 tahun 20,0 1800-20005. 10 tahun 28,7 2000-2500 6. 14 tahun 45,0 2200-2700 7. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700

Page 6: Wrap Up Dehidrasi 2010

Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan berada di otak Sedangakan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walupun kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh tractus gastrointestinal.

b.Output Cairan :

Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :

a.Urine Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius merupakan proses output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam. Pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.

b.IWL (Insesible Water Loss) IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme difusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.

c.Keringat Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.

d.Feces Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).

TEKANAN CAIRAN (HUKUM STARLING’S)Cairan ekstraselular (CES) berpindah diantara rongga intravaskular (pembuluh darah)

dan rongga interstitial (jaringan), untuk mempertahankan keseimbangan cairan di dalam kompartemen ekstraselular.Ada 4 parameter tekanan yang menggambarkan perpindahan cairan dari rongga intravaskular dan interstitial, yaitu :

tekanan koloid osmotik (onkotik) intravaskular (plasma) : 28 mmHg tekanan hidrostatik intravaskular (plasma) : 18 mmHg tekanan koloid osmotik (onkotik) interstitial : 4 mmHg tekanan hidrostatik interstitial : -6 mmHg

Page 7: Wrap Up Dehidrasi 2010

Cairan hanya dapat berpindah melalui dinding kapiler dan tidak dapat melalui dinding arteriol atau venula. Cairan juga hanya dapat berpindah bila terdapat perbedaan tekanan pada ke-2 sistem, yang disebut sebagai gradien tekanan (pressure gradient). Perbedaan tekanan antara tekanan koloid osmotik plasma dan tekanan koloid osmotik interstitial, disebut gradien tekanan koloid osmotik (colloid osmotic pressure gradient).Perbedaan tekanan antara tekanan hidrostatik plasma dan tekanan hidrostatik interstitial, disebut gradien tekanan hidrostatik (hydrostatic pressure gradient).Karena tekanan hidrostatik plasma di arteri (18 mmHg) lebih besar dari tekanan hidrostatik interstitial (-6 mmHg), maka cairan berpindah dari kapiler dan masuk ke jaringan,Demikian pula dengan tekanan koloid osmotik plasma di vena (28 mmHg) lebih besar dari tekanan koloid osmotik interstitial (4 mmHg), maka cairan berpindah dari jaringan dan masuk ke kapiler. Bila tidak terdapat tekanan koloid osmotik, maka cairan akan tetap berada di dalam jaringan, tidak dapat masuk ke dalam sirkulasi. Keadaan ini akan mengakibatkan pembengkakan atau edema.

Tekanan hidrostatik = tekanan untuk mengeluarkan cairanTekanan onkotik = tekanan untuk memasukkan cairan

REGULATOR KESEIMBANGAN CAIRANRasa haus, elektrolit, protein dan albumin, hormon, enzim, sistem limfatik dan ginjal,

merupakan regulator utama yang mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh manusia. Rasa haus akan menyebabkan peningkatan asupan cairan. Namun mekanisme haus yang berpusat di medula oblongata ini kurang efektif pada anak-anak dan orang usia lanjut, sehingga mereka rentan untuk kekurangan cairan dan sangat mudah mengalami dehidrasi.

Bila terjadi demam atau terdapat peningkatan kelembaban, maka akan terjadi banyak berkeringat. Keadaan ini juga dapat mengakibatkan kehilangan cairan melaui kulit, lebih dari 500 ml/hari. Demikian pula pada keadaan hiperventilasi atau pernafasan yang cepat dan dalam, akan mengakibatkan banyaknya cairan yang keluar melalui paru-paru, lebih dari 500 ml/hari.

REGULATOR MEKANISME KERJAHAUSRasa haus Indikator kebutuhan cairanELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLITNatrium (Na) Natrium menyebabkan retensi air. Bila terjadi defisit air, maka

Na yang diekskresikan melalui ginjal akan berkurang, sehingga akan lebih banyak air yang diretensi

Protein, albumin Protein dan albumin merupakan substansi yang tidak dapat berdifusi (non-diffusable), meningkatkan tekanan koloid osmotik sehingga menyebabkan retensi cairan

HORMON DAN ENZIMAnti Diuretik Hormon (ADH)

ADH diproduksi oleh hipotalamus dan disimpan di kelenjar hipofisis posterior (neuro-hipofisis). ADH disekresi bila terdapat defisit volume CES atau peningkatan osmolalitas. ADH juga meningkatkan reabsorbsi air dari tubulus distal

Page 8: Wrap Up Dehidrasi 2010

Aldosteron Aldosteron disekresi oleh korteks adrenal, meningkatkan reabsorbsi air, natrium dan klorida dari tubulus ginjal

Renin Renin dihasilkan oleh sel jukstaglomerulus. Bila terjadi penurunan aliran darah ginjal maka renin yang dilepaskan akan meningkat. Renin dapat meningkatkan vasokontriksi perifer dan melepaskan aldosteron

JARINGAN TUBUH DAN ORGANSistem limfatik Protein plasma yang berpindah ke jaringan tidak dapat direabsorbsi

di dalam pembuluh darah. Sistem limfatik dapat meningkatkan kembalinya air dan protein dari ruangan interstitial ke vaskular (pembuluh darah)

Kulit Kulit dapat mengeksresikan air 300-500 ml/hari melalui keringatParu-paru Paru-paru dapat mengeksresikan air 400-500 ml/hari melalui

pernafasanGinjal Ginjal dapat mengeksresikan air 1000-1500 ml/hari melalui urin

OSMOLALITASOsmolalitas serum adalah jumlah partikel terutama natrium, urea dan glukosa yang terlarut di dalam 1 kilogram air. Iso-osmolar : osmolalitas serum 280-295 mOsm/kg (miliosmol per kilogram), konsentrasi serum dalam cairan sama dengan konsentrasi plasmaHipo-osmolar : osmolalitas serum < 280 mOsm/kg (miliosmol per kilogram), konsentrasi serum dalam cairan lebih rendah dari konsentrasi plasma Hiper-osmolar : osmolalitas serum > 295 mOsm/kg (miliosmol per kilogram), konsentrasi serum dalam cairan lebih tinggi dari konsentrasi plasma

Formula untuk menghitung osmolalitas serum

2 X Na + BUN + Glukosa 3 18

Osmolalitas : konsentrasi zat terlarut di dalam cairan tubuhTonisitas : efek cairan pada volume sel, lebih banyak digunakan untuk penentuan konsentrasi larutan intravena

Hiperosmolalitas, dapat disebabkan oleh : peningkatan impermeant solutes (Na) dan permeant solutes (BUN)

Hipertonisitas, dapat disebabkan oleh : peningkatan impermeant solutes (Na) tapi tidak oleh permeant solutes (BUN)

OSMOLALITAS LARUTAN INTRA VENAOsmolalitas larutan intra vena yang normal adalah : + 50 mOsm atau - 50 mOsm dari 290 mOsm, jadi 240-340 mOsm.Tonisitas digunakan untuk menggambarkan konsentrasi larutan intravena karena adanya impermeant solutes, seperti natrium dan klorida yang terlarut di dalam volume sel.

Page 9: Wrap Up Dehidrasi 2010

Satu liter dekstrosa 5 % dalam air (D5W) adalah 250 mOsm dan 1 liter 0,9 % natrium klorida atau saline normal adalah 310 mOsm. Osmolalitas ke-2 larutan tersebut sama dengan osmolalitas plasma, sehingga disebut larutan yasng iso-osmolar. Namun demikian larutan D5W dimetabolisme dengan cepat sehingga menyebabkan larutan tersebut menjadi hipo-osmolar. Osmolalitas 1 liter dekstrosa 5 % dalam air dengan 0,9 % NaCl adalah 560 mOsm, sehingga hiperosmolar.

Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan Tubuha.Umur Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.

b.Iklim Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.

c.Diet Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

d.Stress Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.

e.Kondisi Sakit Kondisi sakit sangat b3erpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Misalnya : - Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.- Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.

Page 10: Wrap Up Dehidrasi 2010

f.Tindakan Medis Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.

g.Pengobatan Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.h.Pembedahan :Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.

Mekanisme Keseimbangan Cairan Tubuh

Rasa haus, mekanisme pertama mengkontrol intake air, dicetuskan dengan peningkatan

tonisitas cairan tubuh atau dengan penurunan volume ekstraseluler.

Reabsorpsi air dan natrium terfiltrasi disebabkan perubahan yang diperantai faktor-faktor

hormonal Antidiuretik hormon (ADH), atrial natriuretik peptida (ANP), dan aldosteron. Air pada

ginjal mempunyai 3 komponen penting: (1) penghantaran cairan tubular ke segmen nefron yang

berdilusi; (2) pemisahan solut dan air pada segmen dilusi; dan (3) reabsorpsi variabel air pada

duktus koligentes. Pada tubulus desenden Henle, air tereabsorpsi sementara zat terlarut mencapai

osmolalitas terakhir dari cairan tubular ≈1200 mOsm/kg (Gbr. 9-3). Cairan terkonsentrasi ini

Page 11: Wrap Up Dehidrasi 2010

didilusi oleh reabsorpsi aktif elektrolit-elektrolitpada ductus ascending ansa Henle dan pada

tubulus distal, keduanya impermeabel terhadap air. Ketika cairan berada di tubulus distal

dan memasuki ductus, osmolalitasnya adalah ≈1200 mOsm/kg. Dalam ductus koligentes,

reabsorpsi air dimodulasi oleh ADH (juga disebut vasopressin). Vasopressin berikatan dengan

reseptor V2 sepanjang membran basolateral sel-sel ductus koligentes, lalu menstimulasi

pembentukan dan insersi saluran air aquaporin-2 dalam membran luminal dari sel-sel ductus

koligentes.

Hipotonisitas plasma menekan pelepasan ADH, dihasilkan pada ekskresi urin. Stimulasi

hipertonisitas sekresi ADH, yang meningkatkan permeabilitas ductus koligentes terhadap air dan

menimbulkan reabsorpsi air. Karena perubahan [Na+] plasma, perubahan sekresi ADH dapat

mempengaruhi osmolalitas urin dari 50-1200 mOsm/kg dan volume urin dari 0,4-20 l/hari (Gbr.

9-1). Faktor-faktor lain yang menstimulasi sekresi ADH, walaupun tidak sekuat tonisitas plasma,

termasuk hipotensi, hipovolemi, dan stimulus nonosmotik seperti nausea, nyeri, dan medikasi,

termasuk opioid.

Dua sistem hormonal meregulasi natrium tubuh total. Peptida natriuretik – atrial

natriuretik peptida (ANP), peptide netriuretik otak, dan peptida natriuretik C-tipe – menjaga

terhadap kelebihan natrium, dan axis renin-angiotensin-aldosteron mencegah terhadap deplesi

natrium dan hipovolemi. ANP, dilepaskan dari atrium jantung sebagai respon terhadap

peningkatan pengisian atrium, menimbulkan efek vasodilatasi dan meningkatkan ekskresi

natrium dan air ginjal. Sekresi ANP menurun selama hipovolemia. Bahkan pada pasien dengan

insuffisiensi ginjal kronik, infus ANP pada dosis rendah dan nonhipotensif meningkatkan

ekskresi natrium dan menghambat kehilangan urin.

Aldosteron adalah jalur akhir respon kompleks untuk menurunkan volume arteri efektif,

apakah penurunannya secara nyata atau relatif (keadaan edematus atau hipoalbuminemia). Pada

jalur ini, penurunan baroreseptor arkus aorta dan carotis dan reseptor pada vena-vena besar,

pembuluh darah pulmonal, dan atrium menghasilkan peningkatan simpatis. Peningkatan

simpatis, dalam kombinasi dengan penurunan perfusi ginjal, mengakibatkan pelepasan renin dan

pembentukan angiotensin I dari angiotensinogen. Angiotensin-converting enzyme (ACE)

merubah angiotensin I menjadi angiotensin II, yang menstimulasi cortex adrenal untuk

membentuk dan melepaskan aldosteron. Hal penting pada tubulus distal ialah aldosteron dosis

tinggi menyebabkan reabsorpsi natrium (GBR> 9-5) dan dapat mengurangi ekskresi natrium urin

Page 12: Wrap Up Dehidrasi 2010

sampai nol. Faktor-faktor fisik intrarenal juga penting untuk meregulasi keseimbangan natrium.

Loading natrium menurunkan tekanan osmotik koloid, sehingga meningkatkan glomerular

filtration rate (GFR), menurukan reabsorpsi natrium, dan meningkatkan hantaran distal natrium,

yang mana akan menekan sekresi renin.

Fungsi  cairan tubuh.

-          Transportasi nutrien, elektrolit dan oksigen ke dalam sel

-          Ekskresi produk sisa

-          Regulasi temperatur tubuh

-          Lubrikasi sendi dan membran

-          Medium untuk pencernaan makanan

Bila jumlah cairan tubuh tidak memadai dan ginjal dapat berfungsi normal, jumlah urin yang diproduksi akan berkurang dan timbul rasa haus. Bila jumlah cairan yang masuk berlebihan dan ginjal dapat berfungsi normal, jumlah urin yang diproduksi akan meningkat.

Sumber asupan cairan tubuh sehari : Sumber pengeluaran cairan tubuh sehari : Minuman 1000-1200 ml Urin 1200-1400 ml Makanan 800-1000 ml Feses 100 ml Oksidasi 200-300 ml Paru-paru 400-500 ml

Kulit 300-500 ml

Total 2000-2500 ml Total 2000-2500 mlCairan tubuh yang keluar melalui kulit dan tidak dapat diukur disebut insensible perspiration.

 

Memahami gangguan keseimbangan cairan tubuh(dehidrasi)

Definisi

Page 13: Wrap Up Dehidrasi 2010

Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh total, berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium(dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak dari air (dehidrasi hipetonik) Dehidrasi isotonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/Liter)dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/ Liter). Dehidrasi isotonik di tandai dengan normalnya kadar natrium serum(135-14) mmol/Liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/Liter). Dehidrasi hipotonikditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter)dan osmolalitas efektif serum (kurang dari270 mosmol/Liter).

DIAGNOSIS

Gejala dan tanda klinis dehidrasi pada usia lanjut tak jelas, bahkan bisa tidak ada sama sekali.Gejala klasik dehidrasi seperti rasa haus, lidah kering, penurunan turgor dan mata cekung sering tidak jelas. Gejala klinis yang paling spesifik dapat dievaluasi adalah penurunan berat badan akut lebih dari 3 %. Tanda klinis obyektif lainnya yang dapat membantu identifikasi mengkondisi dehidrasi adalah hipotensi ortostatik.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Kadar natrium plasma darah2. Osmolaritas serum3. Ureum dan kreatinin darah4. BJ urin5. Tekanan Vena sentral (sentral venous pressure)

TERAPI.Pada dehidrasi ringan, terapi cairan dapat diberikan secara oral sebanyak 1500-2500 ml/24 jam (30 ml/kg berat badan /24 jam) untuk kebutuhan dasar, ditambah dengan pengantian defisit

Cairan yang diberikan secara oral tergantung jenis dehidrasi. Dehidrasi hippertonik : cairan yang dianjurkan adalah air atau minuman dengan kandungan

sodium rendah, jus buah seperti apel, jeruk, dan anggur. Dehidrasi isotonik : cairan yang dianjurkan selain air dan suplemen yang mengandung

sodium(jus tomat) juga dapat diberikan isotonik yang ada di pasaran. Dehidrasi hipotonik cairan yang dianjurkan seperti diatas tetapi dibutuhkan kadar sodium

yang lebih tinggi.Pada dehidrasi sedang sampai berat dan pasien tidak dapat minum per oral, selain pemberian cairan enteral, dapat diberikan rehidrasi parenteral.

ETIOLOGI

DEFISIT VOLUME CAIRAN EKSTRASEL ISO-OSMOLAR

Page 14: Wrap Up Dehidrasi 2010

1. Muntah dan diare 2. Fistula gastro-intestinal, drain abses, cairan dari selang gastro-intestinal (naso gastric

tube, drain kolostomi)3. Demam, banyak berkeringat, peningkatan suhu lingkungan4. Perdarahan5. Luka bakar6. Asites7. Obstruksi intestinal

DEFISIT VOLUME CAIRAN EKSTRASEL HIPER-OSMOLAR1. Asupan cairan yang tidak adekuat (jumlah air yang masuk lebih sedikit dibandingkan

jumlah natrium)2. Asupan solute yang meningkat (garam, gula, protein)3. Muntah dan diare yang berlebihan4. Ketoasidosis diabetik5. Berkeringat

PENATALAKSANAANSepertiga dari cairan tubuh yang hilang berasal dari cairan ekstraselular dan dua

pertiganya dari intraselular. Cara perhitungan kebutuhan cairan :Hari ke-1 :

BB yang hilang X BB awalBB awal

Contoh :Seorang pasien mengalami diare dan kehilangan 4,5 kg. Berat badan sebelumnya 70

kg. Jadi pasien ini kehilangan cairan sebanyak :4,5 kg X 70 kg = 4,5 liter (4500 ml)70 kgJadi pada hari ke-1 pasien tersebut harus menerima cairan sebanyak 4500 ml

1/3 X 4500 ml = 1500 ml (penggantian cairan ekstraselular)2/3 X 4500 ml = 3000 ml (penggantian cairan intraselular)

Sedangkan untuk hari selanjutnya jumlah cairan yang diperlukan adalah 2500 ml.

Namun demikian penggantian cairan harus pula disesuaikan dengan kondisi pasien. Jumlahnya harus dikurangi pada pasien : usia lanjut, kelainanan jantung, gagal ginjal kronik, dan lain-lain.Manifestasi klinis

Page 15: Wrap Up Dehidrasi 2010

Gejala-gejala dehidrasi meliputi lesu, pusing, sakit kepala, kacau dan pingsan. Tanda-tanda dehidrasi meliputi kekeringan pada mulut, ludah yang sedikit, volume urine kurang atau sangat sedikit serta berwarna gelap dan sangat jenuh, mata cekung, kehilangan elastisitas kulit, tekanan darah rendah, terutama saat bangkit dari duduk atau dari duduk ke posisi berdiri, serta denyut nadi cepat, terutama ketika bergerak dari posisi berbaring ke posisi duduk atau berdiri.

Derajat dehidrasiTanda dan gejala Dehidrasi ringan Dehidrasi sedang Dehidrasi beratKeadaan umum dan kondisi

- Bayi dan anak kecil

- Anak lebih besar dan dewasa

Haus, sadar, gelisah Haus, gelisah

Mengantuk, lemas, extremitas dingin, berkeringat, mungkin koma

Haus , sadar, gelisah Haus, sadar, pusingBiasanya sadar, gelisah, kejang otot

Nadi radialis Normal Cepat dan lemahCepat, halus, kadang-kadang tak teraba

Pernafasan Normal Agak cepat CepatUbun-ubun besar Normal Cekung Sangat cekung

Elastisitas kulitKtika dicubit, elastisitas kembali segera

lambatSangat lambat (>2detik)

Mata Norma l cekung Sangat cekungAir mata Ada kering Sangat keringSelaput lendir Lembab kering Sangat kering

Urin Normal Berkurang dan warna tua

Tidak ada urin selama beberapa jam, kandung kencing kosong

Tekanan darah sistolik

Normal Normal-rendah<80mmHg, mungkin tak terukur

% kehilangan berat 4-5% 6-9% 10% atau lebihPerkiraan kehilangan cairan

40-50 ml/kg 60-90 ml/kg 100-110 ml/kg

Cairan-cairan yang dapat digunakan untuk mengobati dehidrasi adalah :1. Cairan rehidrasi oral dengan komposisi :

Page 16: Wrap Up Dehidrasi 2010

- NaCl (0,9 % larutan saline) 390ml- Glukosa (5% dalam air) 400ml- KCl (2mEq/ml)10ml- NaHCO3 (1 mEq/ml) 30ml- Air sampai 1L

2. Cairan rehidrasi parentalCairan rehidrasi parental yang biasa digunakan adalah ringer laktat, sebanyak 30ml/kg BB dalam 1 jam pertama, dilanjutkan dengan 10ml/kg BB/jam selama 7 jam berikutnya

Memahami gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh (natrium/ kalium).

Elektrolit adalah senyawa yang bila dilarutkan dapat mengkonduksi aliran listrik, yaitu sebagai ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Elektrolit dalam tubuh tersimpan di ruang intraselular dan ekstraselular. Satuan elektrolit dapat dinyatakan dalam :

miligram : menyatakan berat molekulnya miliequivalen : menyatakan aktivitas kimianya

tabel sifat elektrolit

ELEKTROLIT SIFAT ION

BERAT(mg)

EKUIVALEN(mEq)

EKSTRASEL INTRASELVASKULAR INTER-

STITIALNatrium (Na +) Kation 23 1 142 145 10Kalium (K +) Kation 39 1 5 4 141-150Calsium(Ca 2+) Kation 40 2 5 3 2Magnesium 2+ Kation 24 2 2 1 27Chloride - Anion 35 1 104 116 1Bicarbonate - Anion 27 30 10HPO4 2- Anion 2 2 100

CAIRAN EKSTRASEL CAIRAN INTRASEL

Page 17: Wrap Up Dehidrasi 2010

ANION KATION ANION KATION

Hiponatremia keadaan dimana kadar natrium kurang dari 130 meq/L.Disebabkan oleh :– Deplesi volume sirkulasi : ADH naikàhausàretensi cairanàhiponatremia– Gangguan neuro : infeksi, tumor– Infeksi paru : TBC, pneumonia, aspergilosis– Pasca bedah : karsinoma, pemberian ADH, ADH ektopik, oksitosin, vasopreisn• Berkurangnya Na+ dalam ECF disebabkan: – kekurangan/deplesi – Dilusi

àHiponatremia karena deplesi:Kehilangan Na+ :

– diuretics, chronic vomiting– Chronic diarrhea– Decreased aldosterone – Decreased Na+ intake

àHiponatremia karena dilusi:– Kelainan ginjal dg ↑ intake cairan hipotonik – Keringat berlebihan→ ↑ rasa haus → intake air yang berlebih – Syndrome of Inappropriate ADH (SIADH) atau oliguria pada gagal ginjal, severe

congestive heart failure, cirrhosis à menyebabkan àgangguan ekskresi air pada ginjal

– Hiperglikemia (gula darah meningkat) – menarik airGejala :

Cl -

HCO3 -

HPO4---

Na +

K +

Ca ++

Mg ++

HPO4---

HCO3 -

Cl -

K +

Mg ++

Na +

Ca ++

Page 18: Wrap Up Dehidrasi 2010

• Edema otak• Hipoosm. Otak terjadi selama 24 jam• Na < 125 mEq/L nausea, malaise• Na 110-120 : letargi dan sakit kepala• Na < 110 mEq/L kejang-kejang dan koma

Manifestasi klinik Hiponatremia• neurologis

-Lethargy, headache, confusion, apprehension, depressed reflexes, seizures and coma• otot

-Cramps, weakness, fatigue• Gastrointestinal –Nausea, vomiting, abdominal cramps, and diarrhea

Hipernatremia Keadaan dimana kadar natrium lebih dari 145 mEq/L.

• ↑ Na + • ↓ water– Air bergerak dari ICF → ECF

– Dehidrasi sel Penyebab

• Hypertonic IV soln.• Oversekresi aldosterone • Kehilangan air– Pengeluaran keringat yang berlebihan dg demam lama – Infeksi traktus respiratorius → kehilangan air mll respirasi • Diabetes – poliuria • intake air yang inadekuat (hipodipsia)

Gejala :• berupa gangguan neurologis : letargi, kelemahan otot , kedutan (twitching), kejan- kejang dan koma.• Terjadi karena keluarnya cairan dari sel otak• Dapat terjadi pendarahan otak

HipokalemiaKeadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5 mEq/L.Penyebab Hipokalemia

Intake K+ kurang : diakibatkan mengidap anoreksia dan alkoholism Kalium masuk ke dalam sel

Alkalosis respirasi Pemberian insulin Peningkatan aktifitas beta-adrenergik Hipotermia Paralisis periodik hipokalemik

Page 19: Wrap Up Dehidrasi 2010

Kehilangan K+ Chronic diuretics Gangguan asam basa Trauma dan stress Peningkatan aldosterone Redistribution between ICF and ECF

Gejala : Ileus paralitik, kelemahan otot/kuadriplegi, hipotensio ortostatik Pada hipokalemia kronik : vakuolisasi sel tubulus proksimal, fibrosis interstitial, atrofi /

dilatasi tubulus, poliuri dan polidipsi, osmol urin menurun. NH3 meningkatàekskresi NH4 urin meningkat. Keasaman berkurangàH+ menurunàreabs.HCO3- àmetabolik alkalosis

Manifestasi klinik Hipokalemia• Gangguan Neuromuskular

– Weakness, flaccid paralysis, henti nafas, konstipasi • Disaritmia, pada EKG akan timbul gelombang U • Hipotensi postural• Henti jantung • Gangguan elektrolit• Diare hebat dan muntah-muntah

HiperkalemiaKeadaan dimana kadar kalium serum lebih dari atau sama dengan 5,5 mEq/L.Penyebab:

• Intake kalium yang berlebihan• Trauma sel yang berat • Defisiensi Insulin• Addison’s disease • Obat Potassium sparing diuretics• pH darah yang rendah • Aktivitas berat menyebabkan K+ bergerak ke ekstra sel• Penyakit ginjal

Gejala :• Kelemahan otot dengan gangguan fungsi motorik• Meningkatnya hormon-hormon aldosterone, insulin, epineprin, glukagon untuk menstabilkan darah.

Pemeriksaan laboratorium Kalium – Bahan : serum, urin – Yang harus diperhatikan serum tidak boleh hemolisis – Hemolisis menyebabkan hasil pem Laboratorium tinggi palsu

Page 20: Wrap Up Dehidrasi 2010

Etika Makan dan Minum

Al-Mursalat ayat 48�وَن� �ْع�َم�ُل �َم�َت �نَت َم�اُك �ِب يئا �واَه�ن ِب َر� �واَو�اْش� �ُل ُكArtinya : ( katakanlah kepada mereka),”makan dan minumlah dengan rasa nikmat sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan”.Tidak makan dan minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak. Di dalam hadits Hudzaifah dinyatakan di antaranya bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: "… dan janganlah kamu minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak, dan jangan pula kamu makan dengan piring yang terbuat darinya, karena keduanya untuk mereka (orang kafir) di dunia dan untuk kita di akhirat kelak". (Muttafaq'alaih).Hendaknya memulai makan dan minum dengan membaca Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah. Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seorang diantara kamu makan, hendaklah menyebut nama Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan jika lupa menyebut nama Alloh Subhanahu wa Ta’ala pada awalnya maka hendaknya mengatakan : Bismillahi awwalihi wa akhirihi". (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani). Adapun meng-akhirinya dengan Hamdalah, karena Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya Alloh sangat meridhai seorang hamba yang apabila telah makan suatu makanan ia memuji-Nya dan apabila minum minuman ia pun memuji-Nya". (HR. Muslim).Tidak meniup makanan yang masih panas atau bernafas di saat minum. Hadits Ibnu Abbas menuturkan "Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya". (HR. At-Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).Tidak berlebiha-lebihan dalam makan dan minum. (HR.Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani)Jangan minum langsung dari bibir bejana atau tempat air yang disediakan. (HR. Al-Bukhari)Disunatkan minum sambil duduk, kecuali jika uzur. (HR. Muslim)

1. Hendaknya mendahulukan orang yang lebih tua atau mempunyai kedudukan dalam majlis.

2. Hendaknya mencuci tangan sebelum atau minum. Jika tangan kotor, begitu pula setelah makan.

3. Tidak makan dan minum dengan bejana terbuat dari emas dan perak. (mutafaq’alaih)4. Hendaknya memulai makan dan minum dengan membaca Bismillah dan diakhiri dengan

Alhamdulillah. (HR.Muslim)5. Tidak meniup makanan yang masih panas atau bernafas disaat minum. (HR. At-

Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani)6. Tidak berlebih-lebihan didalam makan dan minum. ( HR. Ahmad dan dishahihkan oleh

Al-Albani)7. Tidak berbicara menjijikan dan berbicara kotor ketika makan dan minum.8. Disunnatkan minum sambil duduk, kecuali jika uzur. (HR. Muslim)

Page 21: Wrap Up Dehidrasi 2010

Daftar pustaka

www.sabdaislam .com

Kamianti,sukmariah (1990),Kimia Kedokteran,ed.2,Binarupa Akasara,Jakarta

D.N Baron (1990),Kapita Selekta Patologi klinik,ed.4,EGC.

Price,Wilson (2005),patofisiologi,vol.1,ed.6,EGC.

Behrman RE,kliegman EM,Jenson HB,(1999),NELSON,ed.15 vol 1,EGC

FKUI (2008),gangguan keseimbangan air-elektrolit dan asam-basa,ed.2.FKUI

http://www.dzikir.org/index.php?option=com_content&view=article&id=58:etika-makan-minum&catid=40:etika-dalam-islam&Itemid=63