ubi jalar unguu

Upload: yofi-ike-pratiwi

Post on 04-Jun-2018

257 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    1/53

    1

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Ubi jalar ungu ( Ipomea Batatas L ) merupakan komoditi pangan

    yang melimpah di Indonesia dan dapat tumbuh dari daerah dataran

    rendah sampai dataran tinggi. Tanaman ini mampu beradaptasi

    di daerah yang kering, sehingga dapat dibudidayakan sepanjang tahun.

    Warna ungu yang dimiliki Ubi jalar ( Ipomea Batatas L ) dapat dijadikan

    salah satu daya tarik, selain memilki kandungan gizi yang baik bagi

    tubuh. Seperti antosianin yang dapat mencegah proses penuaan dan

    juga serat yang dapat memperlancar proses pencernaan dalam tubuh.

    Es Krim merupakan makanan selingan beku yang terbuat dari

    campuran susu dan bahan lainnya seperti whipping dan lain-lain. Sifatnya

    yang lembut dimulut membuat banyak orang yang menyukainya

    khususnya anak-anak. Namun melihat letak geografis wilayah Indonesia

    yang berada pada daerah tropis mengakibatkan es krim cepat meleleh

    yang menjadikan masalah pada produk es krim. Salah satu produk

    olahan es krim yaitu es krim ubi jalar ungu dimana es krim yang

    divariasikan dengan penambahan ubi jalar ungu sehingga memiliki rasa

    yang khas. Salah satu kelebihan ubi jalar ungu dalam pembuatan es krim

    yaitu memiliki warna yang menarik tanpa perlu menambahkan bahan

    pewarna dan kandungan pati yang dapat mengikat air sehingga

    menghambat melelehnya produk es krim.

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    2/53

    2

    Mutu Es krim dapat diketahui dengan mengukur tingkat

    kelelehan pada produk es krim dan dijadikan salah satu parameter mutu

    es krim secara fisik. Tingkat leleh sangat perlu diperhatikan dalam

    pembuatan es krim, dimana kondisi wilayah Indonesia terletak pada

    daerah tropis. Faktor inilah yang dijadikan dasar penelitian pembuatan es

    krim dengan menggunakan bahan tambahan ubi jalar ungu untuk

    kemudian dilakukan pengujian pengaruh tingkat leleh pada es krim yang

    telah ditambahkan dengan ubi jalar ungu. Diharapkan hasil penelitian ini

    dapat diaplikasikan dalam industri skala rumah tangga maupun industri

    skala besar yang nantinya dapat meningkatkan nilai ekonomis dari ubi

    jalar ungu ( Ipomea batatas L ).

    B. Rumusan Masalah

    Berapa jumlah konsentrasi terbaik pada penambahan ubi jalarungu pada formulasi produk es krim untuk meningkatkan daya ikat air

    pada produk es krim, sehingga menghasilkan es krim yang tidak cepat

    meleleh.

    C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu:

    1. Untuk mengetahui fungsi penambahan ubi jalar ungu sebagai bahan

    pengikat air pada produk es krim.

    2. Sebagai bahan informasi dan acuan bagi masyarakat, industri

    pangan, maupun peneliti selanjutnya untuk mengetahui prosedur

    pembuatan es krim dan perbandingan yang tepat antara ubi jalar ungu

    dengan susu full cream.

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    3/53

    3

    Kegunaan dari penelitian ini adalah:

    1. Menambahkan penggunaan bahan dasar ubi jalar ungu terhadap

    produk es krim yang beredar dipasaran.

    2. Agar kosumen dapat melikmati es krim dalam jangka waktu yang lebih

    lama dibandingkan produk es krim lainnya, sehingga dapat

    diaplikasian pada industri rumah tangga dan industri besar.

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    4/53

    4

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Ubi Jalar Ungu ( Ipom ea Batatas L )

    Tanaman ubi jalar ungu ( Ipomea batatas L ) berasal dari Amerika

    bagian Tengah dan pada sekitar tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar

    dan ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia (Rukmana, H. R,

    2001). Karakteristik umbi ubi jalar atau sweet potato adalah warna kulit

    antara jingga muda, jingga sampai cokelat muda, warna daging umbi

    jingga muda, jingga sampai kuning, dan rasa umbi manis, manis agak

    berair, manis berair sampai manis enak tergantung pada varietasnya.

    Beberapa varietas ubi jalar adalah seperti Daya, Prambanan, Borobudur,

    Mendut, dan Kalasan.

    Pengolahan ubijalar dapat dijadikan keripik, chips, tepung, mie,

    permen, bahan es krim dan nasi. Di Kabupaten Kuningan Jawa Barat

    sudah berkembang 36 industri kecil yang mengolah ubi jalar menjadi

    tepung ubi jalar, chip ubi jalar, kue basah, kue kering, kremes, kripik, dan

    ice cream (Deperin, 2009). Dalam hal ini ubi jalar akan berperan sebagai

    bahan subtitusi susu skim pada pembuatan produk es krim.

    Berat kering umbi adalah 16-40% berat basah. Potensi besar ubi

    jalar terutama terletak pada kandungan karbohidrat, dimana sebanyak

    75-90% berat kering umbi merupakan gabungan dari pati, gula, dan serat

    seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin (Hartoyo, T, 2004).

    Karbohidrat di dalam umbi ini telah banyak diolah lebih lanjut. Teknik

    olahan tradisional yang sudah banyak diterapkan di masyarakat dalam

    bentuk beberapa jajanan lokal, seperti kue apem, kue mangkok, dan

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    5/53

    5

    pilus dari ubi jalar, termasuk juga keripik ubi jalar. Teknologi pengolahan

    pangan modern juga telah banyak berperan menghasilkan kreasi baru

    olahan ubi jalar, dengan bentuk yang paling banyak berupa jajanan atau

    makanan ringan (snack food). Dalam pembuatan makanan ini, ubi jalar

    dapat berperan sebagai bahan utama atau bahan pensubtitusi. Salah

    satu jenis makanan yang memanfaatkan umbi ubi jalar sebagai bahan

    bakunya adalah es krim.

    Tiap varietas ubi jalar memiliki karakteristik yang berbeda dengan

    keunggulan tertentu, seperti Ubi Selat Jawa Timur yang warna

    dagingnya dominan ungu dengan selingan cokelat-jingga dan terkenal

    sebagai bahan pembuatan keripik, Ubi Gunung Kawi yang jika dikukus

    warna kulit umbi akan mengkilap dan rasanya sangat manis, Ubi

    Madu Cilembu yang istimewa karena umbinya yang dipanggang

    mengeluarkan cairan kental dengan rasa yang sangat manis, Ubi Bali

    yang sering disajikan sebagai pendamping buah-buahan dalam

    pembuatan rujak manis, Ubi Papua yang diduga merupakan indukan

    dari varietas ubi jepang, dan Ubi Jepang yang cukup populer di

    Indonesia dengan berbagai varietas seperti ibaraki, beniazuma, dan

    naruto (Hartoyo, T, 2004).B. Pati Ubi Jalar

    Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan -glikosidik.

    Pati disusun oleh unit D-glukopiranosa. Pati terdiri dari dua fraksi yang

    dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan

    fraksi yang tidak terlarut disebut amilopektin. Amilosa memiliki struktrur

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    6/53

    6

    lurus yang dominan dengan ikatan -(1,4)-D-glukosa, sedangkan

    amilopektin mempunyai cabang dengan ikatan -(1,6)-D-glukosa

    (Winarno, 2004).

    Sifat-sifat fisik dan kimia pati berbeda-beda, bergantung pada

    bahan dasarnya. Perbedaan tersebut menentukan kesesuaian

    penggunaannya untuk bahan olahan pangan dan nonpangan (Widodo et

    al ., 2005).

    Sifat fungsional pati yang penting adalah kemampuan

    mengentalkan dan membentuk gel. Sifat pengental pati ditunjukkan

    dengan kemampuan pati mencapai viskositas tinggi, yang mampu

    dibentuk oleh pati selama pemanasan (Honestin 2007).

    Pemberian air pada pati menyebabkan terjadinya gelatinisasi,

    yang kemudian akan mengganggu kristalinitas amilosa dan mengganggu

    struktur heliksnya. Gelatinisasi pati terjadi dengan perusakan ikatan

    hidrogen intramolekuler, yang berfungsi untuk mempertahankan

    integritas granula. Cready dalam Honestin (2007) menjelaskan

    mekanisme gelatinisasi pati terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, air

    berpenetrasi secara bolak-balik kedalam granula. Kedua, granula akan

    mengembang dengan cepat dan akhirnya kehilangan sifat birefrigence-nya. Pada tahap ketiga, jika temperatur terus naik maka molekul-molekul

    pati akan terdifusi dari granula.

    Ubi jalar tidak memiliki perbedaan suhu gelatinisasi dan kapasitas

    penyerapan air yang signifikan, namun umumnya suhu gelatinisasi pati

    ubi jalar lebih rendah dibandingkan dengan tepungnya. Viskositas

    puncak tepung ubi jalar lebih rendah dibandingkan patinya, namun

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    7/53

    7

    kisaran suhu gelatinisasi tepung lebih tinggi yang dipengaruhi oleh

    granula-granula yang membengkak dan adanya partikel lain yang

    terdapat pada tepung (Honestin, 2007).

    Kandungan pati yang terdapat didalam pati ubi jalar berkisar

    antara 88.1 sampai 99.8% dan kandungan amilosa sekitar 8.5 sampai

    37.4%(Takedaand others 1986; Tian and others 1991; Madhusudhan

    and others 1992; Collado and Corke 1997; Garcia and Walter 1998;

    Oduro and others 2000). Ukuran kedalaman granula diantara 2.1 sampai

    30.7 m dan ukuran titik tengahnya dimulai dari 9.2 sampai 11.3 m

    (Zhang and Oates 1999) dalam (Zhen et al ., 2003).

    Banyak macam pati ditemukan di alam karena ia disintesis oleh

    ribuan macam tumbuhan. Sebagai senyawa atau zat, pati yang berasal

    dari banyak sumber tersebut dibedakan dari bentuk mikroskopisnya.

    Setiap macam pati memiliki bentuk partikel atau granula yang berbeda.

    Bentuk granula pati secara mikroskopis tersebut dipakai untuk

    membedakan berbagai pati alamiah secara praktis. Granula pati

    mengandung 14% sampai dengan 19% air, 10% di antaranya sebagai

    air terikat daklam molekul. Di alam, lebih banyak ditemukan pati

    berstruktur amilopektin, yaitu 80-90%, sedangkan sisanya 10%-20%merupakan pola amilosa. Kedua tipe tersebut dapat dipisahkan, yaitu

    dengan melarutkannya ke dalam air mendidih, amilosa akan mengendap

    sedangkan amilopektin membentuk koloid yang kalau dibiarkan akan

    menarik air dan terbentuk pasta (Hawab, 2004).

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    8/53

    8

    C. Es krim

    Es krim adalah produk pangan beku yang dibuat melalui

    kombinasi proses pembekuan dan agitasi pada bahan-bahan yang terdiri

    dari susu dan produk susu, pemanis, penstabil, pengemulsi, serta

    penambah citarasa (flavor). Es krim biasa dikonsumsi sebagai makanan

    selingan (desert) dan dikelompokkan dalam makanan camilan (snack).

    Prinsip pembuatan es krim adalah membentuk rongga udara pada

    campuran bahan es krim atau Ice Cream Mix (ICM) sehingga diperoleh

    pengembangan volume yang membuat es krim menjadi lebih

    ringan, tidak terlalu padat, dan mempunyai tekstur yang lembut

    (Padaga, M, dkk, 2005) .

    Tabel 01. Komposisi Rata-rata Es KrimUnsur Jumlah (%)

    Air 63

    Protein 4,6Lemak 11,5Laktosa 5,0Sukrosa/dekstrosa 15Bahan Penstabil 0,25-0,5Bahan Flavor Seperlunya

    Abu 0,9Sumber : (Julianti E,2011)

    Ubi jalar ungu dipilih sebagai bahan dasar pembuatan es krim

    karena kaya akan kandungan nutrisi yang meliputi protein, karbohidrat,

    kalori, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, vitamin B1, B2, C dan asam

    nikoninat. Selain itu ubi jalar berkhasiat sebagi tonik dan menghentikan

    pendarahan antioksidan yang tersimpan dalam ubi jalar ungu mampu

    menghalangi laju perusakan sel oleh radikal bebas. Dengan kondisi

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    9/53

    9

    tersebut, maka ubi jalar dapat mencegah kemerosotan daya ingat dan

    kepikunan, penyakit jantung koroner serta kanker (Kiefs, 2009)

    Es krim yang baik harus memenuhi persyaratan komposisi umum Ice

    Cream Mix (ICM ) atau campuran es krim sebagai berikut :

    Tabel 02. Komposisi Umum Es KrimLemak susu : 10-16%

    Bahan kering tanpa lemak : 9-12%

    Bahan pemanis gula : 12-16%

    Bahan penstabil : 0-0,4%

    Bahan pengemulsi : 0-0,25%

    Air : 55-64%Sumber : Padaga, M, dkk (2005)

    Pada pembuatan es krim, komposisi adonan akan sangat

    menentukan kualitas es krim tersebut nantinya. Banyak faktor yang

    mempengaruhi kualitas tersebut, mulai dari bahan baku, proses

    pembuatan, proses pembekuan, packing, dan sebagainya. Pada proses

    pembuatan seluruh bahan baku es krim akan dicampur, menjadi suatu

    bahan dasar es krim. Pada proses ini dikenal beberapa istilah, salah

    satunya yaitu viskositas / kekentalan. Kekentalan pada adonan es krim

    akan berpengaruh pada tingkat kehalusan tekstur, serta ketahanan es

    krim sebelum mencair. Proses pembuatannya sendiri melalui

    pencampuran atau mixer bahan-bahan menggunakan alat pencampur

    yang berputar (Padaga, M, dkk., 2005).

    Bahan-bahan utama yang diperlukan dalam pembuatan es krim

    antara lain : lemak, bahan kering tanpa lemak (BKTL), bahan pemanis,

    bahan penstabil, dan bahan pengemulsi. Lemak susu (krim) merupakan

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    10/53

    10

    sumber lemak yang paling baik untuk mendapatkan es krim berkualitas

    baik (Padaga, M, dkk ., 2005). Pada produk es krim

    tidak diberikan bahan tambahan makanan karena penguat cita rasa

    adalah suatu zat bahan tambahan yang ditambahkan kedalam makanan

    yang dapat memperkuat aroma dan rasa (Afrianti, 2008).

    Bahan-bahan utama yang diperlukan dalam pembuatan es krim

    antara lain : lemak, bahan kering tanpa lemak (BKTL), bahan pemanis,

    bahan penstabil, dan bahan pengemulsi. Lemak susu (krim) merupakan

    sumber lemak yang paling baik untuk mendapatkan es krim berkualitas

    baik. Lemak susu berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi es krim,

    menambah citarasa, menghasilkan karakteristik tekstur yang lembut,

    membantu memberikan bentuk dan kepadatan, serta memberikan sifat

    meleleh yang baik. Bahan kering tanpa lemak (BKTL) berfungsi untuk

    meningkatkan kandungan padatan di dalam es krim sehingga lebih

    kental. BKTL juga penting sebagai sumber protein sehingga dapat

    meningkatkan nilai nutrisi es krim. Unsur protein dalam pembuatan es

    krim berfungsi untuk menstabilkan emulsi lemak setelah proses

    homogenisasi, menambah citarasa, membantu pembuihan,

    meningkatkan dan menstabilkan daya ikat air yang berpengaruh padakekentalan dan tekstur es krim yang lembut; juga dapat meningkatkan

    nilai over run es krim. Sumber BKTL antara lain susu skim, susu kental

    manis, dan bubuk whey (Padaga, M, dkk, 2005).

    Bahan pemanis yang umum digunakan dalam pembuatan es krim

    adalah gula pasir (sukrosa) dan gula bit. Bahan pemanis selain berfungsi

    memberikan rasa manis, juga dapat meningkatkan citarasa, menurunkan

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    11/53

    11

    titik beku yang dapat membentuk kristal-kristal es krim yang halus

    sehingga meningkatkan penerimaan dan kesukaan konsumen.

    Penambahan bahan pemanis sekitar 12 sampai 16 gram per 100 gram

    campuran es krim akan menghasilkan es krim dengan tekstur yang

    halus. Laktosa (gula dari susu) juga merupakan sumber pemanis selain

    gula yang ditambahkan dari luar. Laktosa berfungsi untuk menahan titik

    beku sehingga es krim masih mengandung air yang tidak membeku jika

    disimpan pada temperatur yang sangat rendah (-15 sampai -18C). Jika

    seluruh air di dalam es krim membeku selama penyimpanan, tekstur es

    krim akan menjadi keras dan sulit disendok (Padaga, M, dkk, 2005).

    Bahan penstabil yang umum digunakan dalam pembuatan es krim

    adalah CMC (carboxy methyl celulose), gum arab, sodium alginat,

    karagenan, dan agar. Bahan penstabil berperan untuk meningkatkan

    kekentalan ICM terutama pada saat sebelum dibekukan dan

    memperpanjang masa simpan es krim karena dapat mencegah

    kristalisasi es selama penyimpanan. Bahan pengemulsi utama yang

    digunakan dalam pembuatan es krim adalah kuning telur, juga minyak

    hewan atau nabati. Bahan pengemulsi bertujuan untuk memperbaiki

    struktur lemak dan distribusi udara dalam ICM, meningkatkankekompakan bahan-bahan dalam ICM sehingga diperoleh es krim yang

    lembut, dan meningkatkan ketahanan es krim terhadap pelelehan bahan.

    Campuran bahan pengemulsi dan penstabil akan menghasilkan es krim

    dengan tekstur yang lembut (Padaga, M, dkk, 2005).

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    12/53

    12

    D. Kecepatan Meleleh

    Kecepatan meleleh merupakan waktu yang dibutuhkan es krim

    untuk meleleh sempurna. Es krim yang berkualitas baik adalah es krim

    yang resisten terhadap pelelehan. Es krim yang bertekstur kasar dan

    rendah total padatannya akan memiliki resistensi terhadap pelelehan

    yang rendah, sehingga akan mudah meleleh (Arbuckle,1996). Es krim

    diharapakan tidak cepat meleleh pada suhu ruang, namun cepat meleleh

    pada suhu tubuh. Jadi, es krim dengan resistensi pelelehan tinggi lebihdiharapkan.

    Kecepatan meleleh es krim sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan

    yang digunakan dalam pembuatan ICM, Es krim yang baik adalah es

    krim yang tahan terhadap pelelehan pada saat dihidangkan pada suhu

    ruang. Es krim yang cepat meleleh kurang disukai karena es krim akan

    segera mencair pada suhu ruang; namun juga perlu diperhatikan bahwa

    es krim yang lambat meleleh atau kecepatan melelehnya terlalu rendah

    juga tidak disukai oleh konsumen karena bentuk es krim yang tetap

    (tidak berubah) pada suhu ruang sehingga memberikan kesan terlalu

    banyak padatan yang digunakan (Padaga, M, dkk, 2005).

    E. Overrun

    Overrun adalah penambahan Ice Cream Mix (ICM) karena proses

    agitasi (Padaga dan Manik, 2005). Overrun menunjukkan banyak

    sedikitnya udara yang terperangkap dalam es krim atau ICM karena

    proses agitasi. Overrun mempengaruhi tekstur dan kepadatan yang

    sangat menentukan kualitas es krim (Suprayitno, E, dkk ., 2001).

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    13/53

    13

    Semakin sempit ruang partikel antar bahan, semakin sedikit udara

    yang mudah masuk dalam ICM selama agitasi maka semakin rendah

    pula nilai overrunnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Suprayitno, dkk

    (2001), bahwa sempitnya ruang antar partikel menyebabkan udara yang

    masuk dalam ICM selama agitasi semakin sedikit nilai overrun yang

    dihasilkan semakin rendah.

    F. Viskositas

    Viskositas adalah faktor terpenting untuk mengontrol

    pembentukan dan stabilitas busa. Viskositas dapat ditingkatkan dengan

    homogenisasi. Viskositas adonan yang terlalu tinggi kurang baik karena

    akan membutuhkan energi yang lebih besar untuk pengadukan sehingga

    berpengaruh terhadap proses pemerangkapan udara, yang selanjutnya

    akan mempengaruhi overrun es krim yang dihasilkan (Arbuckle, 1996).

    G. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Produk Es Krim

    a. Lemak Susu

    Lemak bisa dikatakan sebagai bahan baku es krim, lemak yang

    terdapat pada es krim berasal dari susu segar yang disebut krim.

    Lemak susu berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi es krim,

    menambah citarasa, menghasilkan karakteristik tekstur yang lembut,

    membantu memberikan bentuk dan kepadatan, serta memberikan

    sifat meleleh yang baik.Kadar lemak dalam es krim yaitu antara 8%

    sampai 16% (Padaga, M, dkk , 2005).

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    14/53

    14

    b. Bahan Kering Tanpa Lemak

    Bahan kering tanpa lemak (BKTL) berfungsi untuk

    meningkatkan kandungan padatan di dalam es krim sehingga lebih

    kental. BKTL juga penting sebagai sumber protein sehingga dapat

    meningkatkan nilai nutrisi es krim. Unsur protein dalam pembuatan es

    krim berfungsi untuk menstabilkan emulsi lemak setelah proses

    homogenisasi, menambah citarasa, membantu pembuihan,

    meningkatkan dan menstabilkan daya ikat air yang berpengaruh padakekentalan dan tekstur es krim yang lembut;. Sumber BKTL antara

    lain susu skim, susu kental manis, dan bubuk whey. Kadar skim

    dalam es krim yaitu antara 9% sampai 12%. (Padaga, M, dkk , 2005).

    c. Bahan Pemanis

    Bahan pemanis yang umum digunakan dalam pembuatan es

    krim adalah gula pasir (sukrosa) dan gula bit. Bahan pemanis selain

    berfungsi memberikan rasa manis, juga dapat meningkatkan citarasa,

    menurunkan titik beku yang dapat membentuk kristal-kristal es krim

    yang halus sehingga meningkatkan penerimaan dan kesukaan

    konsumen. Penambahan bahan pemanis sekitar 12% sampai

    16%.(Padaga, M, dkk , 2005).

    d. Bahan Penstabil (stabilizer)

    Bahan penstabil yang umum digunakan dalam pembuatan es

    krim adalah CMC ( carboxy methyl celulose ), gum arab, sodium

    alginat, karagenan, dan agar. Bahan penstabil berperan untuk

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    15/53

    15

    meningkatkan kekentalan ICM terutama pada saat sebelum dibekukan

    dan memperpanjang masa simpan es krim karena dapat mencegah

    kristalisasi es selama penyimpanan. Kadar penstabil dalam es krim

    yaitu antara 0% sampai 0.4% (Padaga, M, dkk 2005).

    e. Bahan Pengemulsi

    Bahan pengemulsi utama yang digunakan dalam pembuatan

    es krim adalah garam halus. Bahan pengemulsi bertujuan untuk

    memperbaiki struktur lemak dan distribusi udara dalam ICM,

    meningkatkan kekompakan bahan-bahan dalam ICM sehingga

    diperoleh es krim yang lembut, dan meningkatkan ketahanan es krim

    terhadap pelelehan bahan. Campuran bahan pengemulsi dan

    penstabil akan menghasilkan es krim dengan tekstur yang lembut.

    Kadar pengemulsi dalam es krim yaitu antara 0% sampai

    0.25%.(Padaga, M, dkk , 2005).

    f. Aging

    Aging merupakan suatu proses pendinginan campuran yang

    telah dihomogenisasi pada suhu di bawah 5 oC selama antara 4

    sampai 24 jam. Waktu aging selama 24 jam memberikan hasil yang

    terbaik pada industri skala kecil. Hal ini menyediakan waktu bagi

    lemak untuk menjadi dingin dan mengkristal serta menghidrasi

    protein dan polisakarida sepenuhnya. Selain itu kristalisasi lemak,

    adsorpsi protein, stabilizer dan emulsifier dalam globula lemak

    membutuhkan waktu beberapa jam terutama jika gelatin ditambahkan

    sebagai stabilizer ( Eckles et al . 1980)

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    16/53

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    17/53

    17

    III. METODOLOGI

    A. Waktu Dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan Februari - Maret

    2012 di Laboratorium Pengolahan Pangan, Program Studi Ilmu dan

    Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian,

    Universitas Hasanuddin, Makassar.

    B. Alat Dan Bahan

    Alat yang digunakan dalam penelitian adalah timbangan, labu

    ukur,kompor, saringan, lumpang, mixer, panci, ice cream maker, sendok

    pengaduk, baskom, thermometer, dan lemari pendingin.

    Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah ubi jalar ungu, ,

    susu bubuk full cream, whipped cream, gula pasir, agar-agar, garam,

    cone dan air.

    C. Prosedur pembuatan Es Krim

    Total jumlah adonan es krim yang akan dibuat adalah 1000 gr

    dengan persentase yaitu air 68,2% sebanyak 682 gr, bahan kering

    sebanyak 40% terdiri dari susu bubuk full cream 11,4 %sebanyak 114 gr,

    gula 13,6% sebanyak 136 gr, whipped cream 5,6% sebanyak 56 gr,

    garam 0,7% sebanyak 7 gr, agar-agar 0,5% sebanyak 5 gram dengan

    perlakuan ubi jalar ungu 0% atau tanpa ubi jalar ungu, 6% ubi jalar ungu

    sebanyak 60 g dan 12% ubi jalar ungu sebanyak 120 g. Proses

    pembuatan es krim yang dilakukan dalam penelitian yaitu:

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    18/53

    18

    C.1. Persiapan Bahan

    1. Ubi jalar ungu

    Ubi jalar ungu dikukus kemudian dilakukan pengupasan

    dan pelumatan, setelah dilumatkan ubi jalar ungu dicampurkan

    air sebanyak 300 gr dan di saring untuk mendapatkan bubur ubi

    ungu yang baik.

    2. Pemasakan Agar-agar, gula dan garam

    Agar-agar, gula dan garam dicampur dengan air 382 gr

    dan dimasak sambil diaduk sampai suhu 85 0 C selama 2-3 menit

    (adonan 1)

    C.2. Pencampuran Bahan

    1. Pengadukan

    Pengadukan dilakukan dengan pencampuran adonan 1,

    bubur ubi jalar, susu bubuk full cream dan whipped cream pada

    suhu 40 0 C, menggunakan mixer dengan kecepatan maksimal

    hingga homogen dan diperoleh adonan es krim.

    C.3. Pembuatan Es Krim

    1. Pemeraman

    Pemeraman adonan es krim dilakukan pada refrigeratordengan suhu 5 0 C, selama 24 jam.

    2. Pengadukan dengan Ice Cream Maker

    Pengadukan menggunakan Ice Cream Maker (ICM)

    dilakukan selama 15 menit.

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    19/53

    19

    3. Pengemasan

    Pengemasan es krim dilakukan menggunakan cone yang

    dapat disimpan pada frezer dan juga dapat dikonsumsi.

    4. Penyimpanan

    Es krim disimpan di frezer pada suhu beku -37 0 C.

    D. Formula Bahan dan Perlakuan Penelitian

    Formula bahan es krim adalah bahan yang digunakan dan

    ditambahkan dengan ubi jalar ungu sebagai perlakuan penelitianterdapat pada tabel 03.

    Tabel 03. Formulasi dan perlakuan pembuatan es krim sebagaiperlakuan penelitian.

    Bahan Jumlah(gram) (%)

    A. Bahan FormulasiEs Krim

    Susu Full Cream 114 11,4Gula 136 13,6Whipped cream 56 5,6Garam 7 0,7

    Agar-agar 5 0,5 Air 682 68,2Jumlah 1000 100

    B. Bahan PerlakuanUbi Jalar Ungukukus

    B0 0 0B1 60 6B2 120 12

    Total bahan baku B 0 = 1000 g, B 1 = 1060 g, B 2 = 1120 g

    E. Parameter Pengamatan

    E.1. Viskositas

    Visikositas dapat diukur dengan visikometer dan dinyatakan

    dalam satuan cP atau centipoises. Pengukuran Visikositas

    dilakukan pada adonan sejumlah 100 ml. Adonan dimasukan ke

    dalam gelas beker dan kemudian dilakukan pengukuran visikositas.

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    20/53

    20

    E.2. Overun

    Over run dihitung dalam bentuk persentase over run

    berdasarkan perbedaan volume es krim dan ICM atau campuran es

    krim. Over run dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

    Vol adonan setelah diaduk - Vol adonan sebelum diadukOver run = x 100%

    Vol adonan sebelum diaduk

    E.3. Kecepatan Meleleh Es Krim dan Sifat Mengikat Air

    Kecepatan meleleh merupakan waktu yang dibutuhkan es

    krim untuk meleleh sempurna dan sifat mengikat air merupakan

    kemampuan untuk mempertahankan kandungan air agar tetap

    pada bahan. Es krim yang berkualitas baik adalah es krim yang

    resisten terhadap pelelehan. Waktu pelehan dan daya ikat air akan

    diukur dengan metode sebagai berikut:

    Es krim dituang dalam cone ice cream kemudian dimasukkan

    dalam freezer dan dibiarkan selama 24 jam.

    Es krim disimpan pada suhu ruang dan dicatat waktu semula

    sampai es krim benar-benar mencair semua dan diamati

    rembesan air yang terlihat pada cone.

    E.4. Organoleptik

    Pengujian organoleptik akan dilakukan dengan uji kesukaan

    hedonik. Pada pengujian uji kesukaan hedonik, panelis diminta

    memberikan penilaian sampel mana yang paling disukai, dari warna,

    aroma, tekstur dan rasa dengan menggunakan 15 panelis semi

    terlatih dengan skor yang digunakan adalah

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    21/53

    21

    5 = sangat suka

    4 = suka

    3 = agak suka

    2 = tidak suka

    1 = sangat tidak suka

    F. Pengolahan Data

    Pengolahan data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif

    yang menampikan gambar/data rata-rata dari 3 kali ulangan. Ubi jalar

    ungu sebagai faktor perlakuan penelitian dengan tiga tingkat konsentrasi

    ditambahkan ke dalam formula es krim.

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    22/53

    22

    Air 68,2 %

    Bubur Ubi Jalar Kukus

    Ubi Jalar Ungu 38,2 % Agar-agar0,5 %

    PengukusanGula 13,6 %

    PelumatanGaram 0,7 %

    Pencampuran air (30%)

    Penyaringan

    Bubur ubi Jalar Ungu

    Bubur Ubi Jalar UnguB0 = 0 %B1 = 6 %B2 = 12%

    Susu bubuk ful cream11,4 %

    whipped Cream5,6 %

    Es krim

    Pengamatan Overrun Visikositas Kecepatan meleleh dan daya ikat air Organoleptik

    - Aroma- Rasa- Tekstur- Warna

    Gambar 01. Diagram Pembuatan Es Krim ubi Jalar Ungu

    Pengadukan hinggahomogen

    (mix kecepatan Max) Suhu 40 0 C

    Pemeraman adonan es krim(refrigerator, 5 0 C, 24 jam)

    Penyimpanan 24 jam(Frezer, -37 0 C)

    Pengadukan Ice Creammaker (ICM) 15 menit

    Pengemasan

    Pencampuran bahan

    Pemanasan 85 0 C(adonan 1)

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    23/53

    23

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Es krim sebaiknya dapat dibuat dengan menggunakan bahan-bahan

    yang mudah didapatkan dan tersedia secara lokal. Salah satu bahan yang

    digunakan dalam pembuatan es krim adalah ubi ungu, yang terlebih dahulu

    dikukus untuk membuat sifat jel, sehingga akan mempengaruhi tingkat

    kelelehan dari es krim ubi jalar ungu yang dihasilkan. Ubi jalar ungu ini

    berfungsi sebagai pengganti padatan susu skim pada pembuatan es krim

    juga diharapkan dapat mengoptimalkan sifat dan daya ikat air dan

    kelelehanya. Formulasi bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air

    68,2%, susu full cream 11,4%, whipped cream 5,6%, gula pasir 13,6%,

    agar-agar 0,5% dan garam 0,7%, dengan perbandingan ubi jalar ungu 0%,

    6%, dan 12% sebagai perlakuan faktor. Pengaruh konsentrasi bubur ubi jalar

    ungu terhadap mutu produk es krim yang dihasilkan diamati berdasarkan

    parameter sifat fisik untuk kelelehan, daya ikat air, visikositas, overrun dan

    sifat organoleptik untuk tekstur, rasa, aroma, dan warna.

    Preparasi bubur ubi jalar ungu dilakukan melalui pengukusan,

    pelumatan, pengenceran dan penyaringan. Bubur ubi jalar ungu dibuat

    dengan menambahkan sebagian air dari total air yang diperlukan sesuai

    formula perlakuan. Kandungan ubi jalar kukus terlebih dahulu di analisa

    kadar airnya dan dihasilkan 67%. Bubur tersebut berfungsi sebagai pengikat

    air pada es krim agar tidak mudah meleleh. Amilopektin ubi jalar ungu akan

    membentuk koloid dengan bagian air bahan dan bentuk sifat jell atau pasta.

    (Hawab, 2004).

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    24/53

    24

    Sifat kelelehan merupakan parameter terpenting karena produk es

    krim diharapkan agar memiliki daya ikat air yang baik serta produk es krim

    tidak mudah meleleh. Berbeda halnya dengan daerah subtropis, masalah

    kelelehan produk es krim tidak akan terjadi pada daerah dingin yang memiliki

    suhu yang lebih rendah dari pada berbeda daerah tropis. Oleh karena itu

    penambahan ubi jalar ungu bertujuan untuk mengikat air dalam produk es

    krim, sehingga dapat menghambat tingkat kelelehan produk es krim. Selain

    itu ubi jalar ungu memiliki manfaat fungsional untuk kesehatan disamping

    memiliki warna ungu alami yang menarik. Antosianin berfungsi sebagai

    antioksidan, zat antosianin mampu menghalangi laju perusakan sel oleh

    radikal bebas (Kiefs, 2009).

    Kecepatan meleleh merupakan waktu yang dibutuhkan es krim untuk

    meleleh sempurna. Sedangkan daya ikat air merupakan kemampuan adonan

    untuk mempertahankan air dalam bahan. Es krim yang berkualitas baik

    adalah es krim yang cukup resisten terhadap pelelehan pada suhu ruang

    dalam waktu tertentu. Es krim yang bertekstur kasar dan rendah total

    padatannya akan memiliki resistensi terhadap pelelehan yang rendah,

    sehingga akan mudah meleleh (Arbuckle,1996). Es krim diharapakan tidak

    cepat meleleh pada suhu ruang, namun cepat meleleh pada suhu tubuh.Jadi, produk es krim dengan resistensi pelelehan cukup tinggi lebih cocok

    untuk daerah tropis.

    Kecepatan meleleh es krim sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan

    yang digunakan dalam pembuatan es krim. Es krim yang baik adalah es krim

    yang cukup lama tahan terhadap pelelehan pada saat dihidangkan pada

    suhu ruang. Es krim yang cepat meleleh kurang disukai karena es krim akan

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    25/53

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    26/53

    26

    Gambar 02. Produk Es Krim dalam cone air meresap pada cone yang disimpanpada Suhu ruang dalam waktu yang tampak relatif lama.

    Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa semakin banyak konsentrasi

    ubi jalar ungu yang ditambahkan maka kecepatan meleleh dan daya ikat air

    semakin lama (Gambar 2). Ubi jalar ungu yang ada pada es krim berperan

    untuk mengikat air sehingga dapat menghambat kecepatan meleleh pada es

    krim.

    Ubi jalar ungu adalah bahan tambahan yang digunakan dalam

    pembuatan es krim. Ubi jalar ungu ini berperan dalam mengikat air dan

    menghambat kecepatan meleleh. Es krim yang memiliki daya ikat air yang

    baik akan tahan terhadap suhu tinggi yang tidak dikehendaki. Sifat tersebut

    berhubungan dengan kemampuan pati mengikat senyawa yang bersifat

    hidrofilik (air), sehingga terbentuk emulsi yang baik dan kompak.

    Viskositas sangat penting pada pembentukan tekstur es krim dan

    dapat mempengaruhi kandungan udara yang terdapat pada es krim. Sifat

    visikositas juga dapat digunakan sebagai acuan penting dalam formulasi es

    krim. Berdasarkan visikositas tersebut dapat diperkirakan tekstur dan overrun

    yang akan dihasilkan pada produk es krim hasil formulasi.

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    27/53

    27

    Tabel 05. Hasil Pengujian Visikositas Adonan Es Krim dengan berbagaitingkat penambahan ubi jalar ungu.

    Ulangan Perlakuan(cp)

    0% 6% 12% 1 1044 1656 42002 918 1540 49403 1140 1610 4320

    Rata-rata 1034 1602 4486,6Sumber : Data Primer Penelitian, 2012.

    Hasil pengujian visikositas berpengaruh pada hasil produk es krim.

    menunjukkan bahwa viskositas relatif berbeda dengan penambahan ubi jalar

    ungu. Semakin banyak penambahan ubi jalar ungu semakin tinggi nilai

    visikositas. Hal ini sesuai dengan pendapat Padaga, M, dkk , (2005), bahwa

    Bahan kering tanpa lemak (BKTL) berfungsi untuk meningkatkan kandungan

    padatan di dalam es krim sehingga lebih kental.

    Overrun sangat mempengaruhi tekstur dan kepadatan pada es krim

    yang sangat menentukan kualitas es krim. Overrun merupakan hasil

    penambahan volume dari adonan es krim setelah pengadukan akibat

    terperangkapnya udara. Semakin tinggi overrun semakin rendah padatan

    pada produk es krim, juga semakin cepat meleleh pada suhu ruang.

    Tabel 06. Hasil Pengujian Overrun Produk Es Krim dengan berbagai tingkatpenambahan ubi jalar ungu

    Ulangan Perlakuan(%)

    0% 6% 12% 1 32 28 262 31 29 253 30 29 25

    Rata-rata 31 28,6 25,3Sumber : Data Primer Penelitian, 2012.

    Hasil pengujian overrun menunjukkan jumlah pengisi pada produk es

    krim, jumlah overrun berpengaruh terhadap tekstur produk es krim (tabel 07).

    Hal ini sesuai dengan pendapat Suprayitno, dkk (2001), bahwa Semakin

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    28/53

    28

    sempit ruang partikel antar bahan, semakin sedikit udara yang mudah masuk

    dalam es krim selama agitasi maka semakin rendah pula nilai overrunnya.

    Pengujian organoleptik penting dilakukan untuk mengetahui mutu

    produk yang dihasilkan, selain itu kelayakan produk merupakan faktor

    penting yang harus diujikan ke panelis karena ini menyangkut penerimaan

    terhadap produk es krim yang dihasilkan. Mutu produk es krim yang

    dihasilkan dibandingkan satu dengan lainnya dengan melakukan pengujian

    menggunakan metode hedonik. Parameter mutu produk es krim yang diamati

    yaitu sifat fisik dan organoleptik produk. Sifat organoleptik, khususnya tekstur

    (kelembutan) merupakan parameter terpenting dari produk yang dihasilkan .

    Berdasarkan sifat fisik dan organoleptik tersebut, maka akan diuraikan

    sebagai berikut:

    1. Tingkat kelembutan.

    Kelembutan adalah salah satu bagian dari sifat organoleptik

    produk pada makanan dan minuman. Lemak susu dan pengemulsi

    berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi es krim, menambah citarasa,

    menghasilkan karakteristik tekstur yang lembut, membantu

    memberikan bentuk dan kepadatan, serta memberikan sifat meleleh

    yang baik.Kadar lemak dalam es krim yaitu antara 8% sampai 16%(Padaga, M, dkk , 2005). Seperti pada bahan yang digunakan dalam

    penelitian ini berupa bubuk susu full cream. Bubuk susu full cream

    dan pengemulsi selain berfungsi sebagai bahan pengisi juga dapat

    berfungsi sebagai pelembut. Faktor yang terpenting dalam tingkat

    kelembutan dari produk es krim adalah hasil pencampuran bahan

    yang sempurna untuk menghasilkan es krim yang bertekstur lembut.

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    29/53

    29

    Pada bahan yang tidak tercampur rata akan menyebabkan es krim

    bertekstur kasar seperti berpasir atau gumpalan saat dikunyah.

    Ubi jalar ungu menyebabkan perbedaan karakteristik fisik,

    terutama berpengaruh pada sifat tekstur es krim dan proses

    pembuatannya sebagai pengganti BKTL (Bahan kering Tanpa Lemak)

    juga penting sebagai sumber karbohidrat sehingga dapat

    meningkatkan nilai nutrisi es krim. Unsur karbohidrat dalam

    pembuatan es krim berfungsi meningkatkan tekstur, menambah cita

    rasa, meningkatkan dan menstabilkan daya ikat air yang berpengaruh

    pada kekentalan dan tekstur es krim yang lembut. Sumber BKTL

    antara lain susu skim, susu kental manis, dan bubuk whey. Kadar

    BKTL dalam es krim yaitu antara 9% sampai 12%. Padaga, M, dkk ,

    (2005). Hal ini juga dapat dilihat pada tekstur (tingkat kelembutan) es

    krim yang dihasilkan (Tabel 07).Kelembutan es krim terasa dan

    terdapat perbedaan pada perlakuan dikarenakan penggunaan jumlah

    padatan yang berbeda pada setiap sampel. Pada perlakuan A, B, dan

    C secara berurut konsentrasi ubi jalar ungu adalah 0%, 6%, dan 12%.

    Tabel 07. Frekuensi Hasil Penilaian Panelis terhadap Tekstur* SampelEs Krim.

    Nilai Skor Frekuensi Nilai

    0% 6% 12% Sangat tidak disukai 0 0 0

    Tidak disukai 0 2 7 Agak disukai 10 8 20

    Suka 25 23 12Sangat suka 10 12 5

    Rerata 4 4 3,2*. Total Hasil penilaian oleh 15 Panelis dengan 3 kali Ulangan.

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    30/53

    30

    Dengan menggunakan metode hedonik, tingkat kelembutan

    produk es krim dapat dinilai. Panelis menilai kelembutan es krim

    dengan cara memakan es krim. Tingkat kesukaan pada tekstur produk

    es krim dalam penelitian ini yakni bertekstur cukup lembut (skor 3,2 -

    4). Penilaian panelis pada (Tabel 07) menunjukkan bahwa produk es

    krim yang diperoleh dari 3 macam perlakuan memiliki tingkat

    kelembutan yang relatif tidak berbeda jauh (Tabel 07). Respon dari

    panelis yang relatif seragam tersebut sesuai dengan respon panelis

    terhadap tingkat kelembutan.

    Uji organoleptik dengan metode hedonik dilakukan pada

    penelitian ini. Pengujian dengan metode tersebut dilakukan untuk

    mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur (tingkat

    kelembutan) es krim untuk semua perlakuan. Tingkat penilaian panelis

    terhadap tekstur (tingkat kelembutan) es krim yang dihasilkan dapat

    dilihat pada Gambar 03 berikut ini:

    Gambar 03. Hasil Total Frekuensi Penilaian Panelis terhadap Tekstur(tingkat kelembutan) Es krim dengan menggunakanUji Hedonik.

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    SangatTidak Suka

    Tidak suka Agak Suka Suka SangatSuka

    T o t a

    l F

    r e

    k u e n s i

    Nilai Skor

    0%

    6%

    12%

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    31/53

    31

    Respon panelis terhadap tekstur (tingkat kelembutan) untuk uji

    hedonik dari es krim memberikan hasil penilaian yang berbeda,

    penilaian panelis yang dapat dijadikan tolok ukur penilaian adalah nilai

    skor 4 (suka) karena pemusatan penilaian ada pada nilai tersebut.

    Respon panelis terhadap tekstur es krim pada perlakuan A (0% ubi

    jalar ungu) pada nilai skor 4, total frekuensi dari kedua ulangan adalah

    25 sedangkan perlakuan B (6% ubi jalar ungu) pada nilai skor 4, total

    frekuensi dari kedua ulangan sebanyak 23 dan perlakuan C (12% ubi

    jalar ungu) pada nilai skor 3, total frekuensi dari kedua ulangan yaitu

    12. Dari hasil analisa tingkat kesukaan panelis diketahui bahwa

    tekstur es krim yang relatif disukai adalah sampel pada perlakuan A

    (0% ubi jalar ungu), ini disebabkan karena tekstur yang dihasilkan

    pada perlakuan tersebut merupakan es krim yang teksturnya disukai

    oleh panelis.

    2. Tingkat rasa.

    Tingkat rasa produk es krim menjadi hal penting dalam

    penelitian ini. Faktor-faktor yang berpengaruh pada rasa es krim yaitu

    jumlah penggunaan susu, gula, garam dan ubi jalar ungu dalam

    komposisi es krim. Panelis menilai rasa es krim dengan cara mencicipiatau memakan es krim untuk dapat mengetahui rasanya. Dengan

    menggunakan metode hedonik, tingkat rasa produk es krim dapat

    dinilai. Panelis menilai rasa es krim dengan cara memakan es krim.

    Hasil penilaian panelis pada (Tabel 08) menunjukkan bahwa produk

    es krim yang diperoleh dari 3 macam perlakuan memberikan rasa

    agak suka sampai suka. Panelis memiliki respon yang relatif hampir

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    32/53

    32

    berbeda. Hasil nilai rata-rata penilaian dari 15 panelis dengan

    menggunakan metode hedonik melalui pengujian organoleptik, panelis

    memberikan nilai terhadap tingkat kemanisan produk es krim yakni

    berkisar antara 3,1 - 4,4 (agak suka - suka). Respon dari panelis yang

    relatif berbeda diduga ada hubungannya dengan tekstur produk es

    krim.

    Perlakuan 6% ubi jalar ungu memberikan rasa produk es krim

    yang disukai (Tabel 08). Hasil rerata penilaian panelis terhadap

    produk tersebut adalah 4,4 dengan frekuensi penilaian panelis

    sebanyak 22 pada nilai skor 5 (sangat suka). Panelis memberikan

    penilaian dapat diterima baik dari segi tingkat kesukaan. Sesuai

    dengan pengelompokan nilai skor berdasarkan tingkat penerimaan

    panelis, penilaian panelis memusat pada nilai skor 5 yang berarti

    dapat diterima. Penilaian panelis berdasarkan frekuensi nilai melalui

    uji organoleptik terhadap rasa produk es krim yang dihasilkan dapat

    dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 08. Frekuensi Hasil Penilaian Panelis terhadap Rasa* SampelEs krim.

    Nilai

    Skor

    Frekuensi Nilai

    0% 6% 12% Sangat tidak disukai 0 0 0

    Tidak disukai 1 1 7 Agak disukai 9 1 21

    Suka 27 21 9Sangat suka 8 22 6

    Rerata 3,9 4,4 3,1*. Total Hasil penilaian oleh 15 Panelis dengan 3 kali Ulangan.

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    33/53

    33

    Uji organoleptik dengan metode hedonik dilakukan pada

    penelitian ini. Pengujian dengan metode tersebut dilakukan untuk

    mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap rasa es krim untuk

    semua perlakuan. Tingkat frekuensi penilaian panelis terhadap rasa

    es krim yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 04 berikut ini:

    Gambar 04. Hasil Total Frekuensi Penilaian Panelis terhadap Rasa(tingkat kemanisan) Es krim dengan menggunakanUji Hedonik.

    Produk es krim hasil perlakuan 6% cenderung memiliki tingkat

    kemanisan yang sangat disukai (Tabel 0 8). Dari total 45 frekuensi

    penilaian panelis ada 22 penilaian yang memberikan nilai skor tingkat

    kemanisan 5 (sangat suka), sedangkan tingkat frekuensi untuk hasil

    formula 0% dan 12% adalah 8 dan 6 yang memberikan nilai skor yang

    sama yaitu 5 (sangat suka). Keadaan tersebut diduga disebabkan

    oleh panelis yang menerima rasa dari produk es krim yang dihasilkan.

    Rincian daya terima panelis terhadap rasa produk es krim dapat

    diuraikan berdasarkan nilai skor pengujian antara lain: nilai 1-2 adalah

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    SangatTidak Suka

    Tidak suka Agak Suka Suka SangatSuka

    T o t a

    l F r e

    k u

    e n s i

    Nilai Skor

    0%

    6%

    12%

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    34/53

    34

    tidak dapat diterima, nilai 3 adalah tidak ada keputusan, dan nilai 4-5

    adalah dapat diterima.

    Penambahan jumlah ubi jalar pada es krim yang dihasilkan

    tampak memberikan perbedaan terhadap rasa dari es krim tersebut.

    Penggunaan 12% ubi jalar persampel perlakuan dapat memberikan

    tingkat kesukaan yang lebih rendah dari produk yang dibuat tanpa

    menggunakan ubi jalar (berdasarkan nilai reratanya). Hal tersebut

    berarti perlu upaya pengurangan ubi jalar sesuai tingkat rasa yang

    dikehendaki.

    3. Tingkat aroma

    Hasil uji organoleptik terhadap aroma es krim yang dihasilkan

    menunjukkan bahwa perlakuan dengan penambahan bahan subtitusi

    ubi jalar ungu sebanyak 6% lebih disukai panelis dibandingkan

    perlakuan dengan penambahan bahan 12% dan perlakuan tanpa

    penambahan ubi jalar ungu.

    Es krim yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu es krim yang

    memiliki aroma aslinya tanpa menggunakan perlakuan tambahan dan

    es krim yang memiliki aroma dengan penambahan ubi jalr ungu

    dengan konsentrasi yang berbeda. Penilaian panelis dapat dilihatpada (Tabel 09) menunjukkan bahwa es krim yang diperoleh dari 3

    macam perlakuan memiliki tingkat warna yang relatif berbeda jauh.

    Dengan menggunakan metode hedonik, tingkat warna es krim dapat

    dinilai. Hasil nilai rata-rata penilaian dari 15 panelis memberikan

    penilaian yang bersifat subjektif yakni berkisar 3,5- 4,3. Respon yang

    berbeda tersebut disebabkan oleh adanya penambahan ubi jalar

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    35/53

    35

    ungu. Ubi jalar ungu memberikan kontribusi aroma ubi terhadap

    produk es krim yang dihasilkan. Jumlah ubi jalar ungu yang

    ditambahkan memberikan pengaruh terhadap aroma yang dihasilkan

    pada produk tersebut. Hal ini dapat dilihat pada tabel 09 dibawah ini :

    Tabel 09. Frekuensi Hasil Penilaian Panelis terhadap Aroma* SampelEs krim.

    NilaiSkor

    Frekuensi Nilai

    0% 6% 12%

    Sangat tidak disukai 0 0 0Tidak disukai 2 0 5 Agak disukai 15 6 16

    Suka 20 29 17Sangat suka 8 10 7

    Rerata 3,7 4,3 3,5*. Total Hasil penilaian oleh 15 Panelis dengan 3 kali Ulangan.

    Aroma pada es krim yang dihasilkan dipengaruhi oleh bahan

    subtitusi yang digunakan. Aroma pada suatu bahan pangan atau

    produk dipengaruhi oleh bahan tambahan yang digunakan seperti

    penguat cita rasa, sementara pada produk es krim tidak diberikan

    bahan tambahan makanan akan tetapi jika penambahan berlebihan

    akan mengurangi aroma es krim itu sendiri. Hal ini sesuai dengan

    pendapat Afrianti (2008), bahwa penguat cita rasa adalah suatu zat

    bahan tambahan yang ditambahkan kedalam makanan yang dapat

    memperkuat aroma dan rasa. Hal ini dapat dilihat pada gambar 05

    dibawah ini :

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    36/53

    36

    Gambar 05. Hasil Total Frekuensi Penilaian Panelis terhadap aromaEs krim dengan menggunakan Uji Hedonik.

    4. Tingkat warna

    Warna produk pangan adalah salah satu sifat organoleptik

    yang terdapat pada produk pangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

    warna dari produk es krim adalah ada atau tidaknya penggunaan ubi

    jalar ungu. Warna dapat memberikan penilaian yang berbeda

    terhadap pemakaian ubi jalar ungu yang baik. Es krim yang

    dihasilkan pada penelitian ini menggunakan ubi jalar ungu.

    Es krim yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu es krim yang

    memiliki warna aslinya tanpa menggunakan perlakuan tambahan dan

    es krim yang memiliki warna ungu muda dan ungu tua. Hal ini

    disebabkan karena adanya penambahan ubi jalar ungu dengan

    konsentrasi yang berbeda. Penilaian panelis dapat dilihat pada (Tabel

    10) menunjukkan bahwa es krim yang diperoleh dari 3 macam

    perlakuan memiliki tingkat warna yang relatif berbeda jauh. Dengan

    menggunakan metode hedonik, tingkat warna es krim dapat dinilai.

    Hasil nilai rata-rata penilaian dari 15 panelis memberikan penilaian

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    SangatTidak Suka

    Tidak suka Agak Suka Suka SangatSuka

    T o t a

    l F r e

    k u e n

    s i

    Nilai Skor

    0%

    6%

    12%

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    37/53

    37

    yang bersifat subjektif yakni berkisar 3,8- 4,1. Respon yang berbeda

    tersebut disebabkan oleh adanya penambahan ubi jalar ungu. Ubi

    jalar ungu memberikan kontribusi warna ungu terhadap produk es

    krim yang dihasilkan. Jumlah ubi jalar ungu yang ditambahkan

    memberikan pengaruh terhadap warna yang dihasilkan pada produk

    tersebut.

    Tabel 10. Frekuensi Hasil Penilaian Panelis terhadap Warna* SampelEs krim.

    NilaiSkor

    Frekuensi Nilai

    0% 6% 12% Sangat tidak disukai 0 0 0

    Tidak disukai 2 1 6 Agak disukai 11 6 9

    Suka 26 24 16Sangat suka 6 14 14

    Rerata 3,8 4,1 3,8*. Total Hasil penilaian oleh 15 Panelis dengan 3 kali Ulangan.

    Perlakuan 6% ubi jalar memberikan warna produk es krim yang

    relatif baik (Tabel 10). Hasil rerata penilaian panelis terhadap produk

    tersebut adalah 4,1 dengan total frekuensi penilaian panelis sebanyak

    24 pada nilai skor 4. Panelis memberikan penilaian dapat diterima

    baik dari segi warna. Sesuai dengan pengelompokan nilai skor

    berdasarkan tingkat penerimaan panelis. Penilaian panelis memusatpada nilai skor 4 yang berarti dapat diterima.

    Warna dari ubi jalar ungu dapat mempengaruhi es krim yang

    akan dibuat apabila menggunakan ubi jalar ungu maka akan

    menghasilkan es krim yang berwarna ungu sedangkan apabila tidak

    menggunakan ubi jalar ungu pada perlakuan 0%, maka akan

    menghasilkan es krim yang berwarna putih. Disamping itu, pengunaan

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    38/53

    38

    ubi jalar ungu dipilih karena kaya akan kandungan nutrisi yang

    meliputi protein, karbohidrat, kalori, kalsium, fosfor, zat besi, karoten,

    vitamin B1, B2, C dan asam nikoninat. Selain itu ubi jalar berkhasiat

    sebagi tonik dan menghentikan pendarahan antioksidan yang

    tersimpan dalam ubi jalar ungu mampu menghalangi laju perusakan

    sel oleh radikal bebas. Dengan kondisi tersebut, maka ubi jalar dapat

    mencegah kemerosotan daya ingat dan kepikunan, penyakit jantung

    koroner serta kanker (Kief, 2009)

    Uji organoleptik dengan metode hedonik dilakukan pada

    penelitian ini. Pengujian dengan metode tersebut dilakukan untuk

    mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap warna es krim untuk

    semua perlakuan. Tingkat penilaian panelis terhadap warna es krim

    yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 06 berikut ini :

    Gambar 06. Hasil Total Frekuensi Penilaian Panelis terhadap Warna Es krimdengan menggunakan Uji Hedonik.

    Respon panelis terhadap warna untuk uji hedonik dari es krim

    memberikan hasil penilaian yang berbeda, penilaian panelis yang

    dapat dijadikan tolok ukur penilaian adalah nilai skor 4 (suka) karena

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    SangatTidak Suka

    Tidak suka Agak Suka Suka SangatSuka

    T o t a

    l F r e

    k u e n s i

    Nilai Skor

    0%

    6%

    12%

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    39/53

    39

    pemusatan penilaian ada pada nilai tersebut. Respon panelis

    terhadap warna es krim pada perlakuan A (0% ubi jalar ungu) pada

    nilai skor 4, total frekuensi dari kedua ulangan adalah 26 sedangkan

    perlakuan B (6% ubi jalar ungu) pada nilai skor 4, total frekuensi dari

    kedua ulangan sebanyak 24 dan pada perlakuan C (12% ubi jalar

    ungu) pada nilai skor 4, total frekuensi dari kedua ulangan yaitu 16.

    Dari hasil analisa tingkat kesukaan panelis diketahui bahwa warna es

    krim yang relatif disukai adalah sampel dengan perlakuan A (0% ubi

    jalar ungu), ini disebabkan karena warna yang dihasilkan pada

    perlakuan tersebut seperti warna es krim yang sering mereka

    sehingga disukai oleh panelis.

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    40/53

    40

    IV. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    1. Ubi jalar ungu dapat mengikat air pada produk es krim sehingga dapat

    mempertahankan tingkat kelelehan dan daya ikat air pada produk es

    krim

    2. Jumlah frekuensi pada pengujian tekstur, rasa, dan warna es krim

    dengan penggunaan 0% ubi jalar ungu menunjukan jumlah terbanyak

    dibandingkan penambahan konsentrasi ubi jalar 6% dan 12% pada

    nilai skor suka, namun produk es krim tersebut menunjukan sifat yang

    mudah meleleh.

    3. Jumlah rerata pada pengujian tekstur pada penambahan ubi jalar

    dengan konsentrasi 0% dan 6% memiliki nilai skor yang sama yaitu

    disukai.

    4. Jumlah frekuensi penambahan bubur ubi jalar ungu 0% menghasilkan

    produk es krim yang terbaik pada pengujian rasa, aroma dan warna.

    B. Saran

    Visikositas dan overrun dapat dijadikan acuan penting dalam formulasi

    es krim. Sebaiknya di teliti visikositas dan overrun sebagai faktor

    perlakuan penelitian selanjutnya.

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    41/53

    41

    DAFTAR PUSTAKA

    Afrianti, L.H. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan. Alfabeta. Bandung

    Arbuckle, W.S. 1996 . Ice Cream Third Edition . Avi Publishing Company, IncWest Port, Connecticut

    Deperin 2009. Program Dan rencana Aksi Pengembangan IKM PanganPengolahan Ubi Jalar di kabupaten Kuningan Melalui PendekatanOVOP (One Village One Product). Direktorat Industri Pangan, DitjenIndustri Kecil Menengah, Departemen Perindustrian. Jakarta.

    Dian Adi A. Elisabeth, 2011. Es Krim Be Smile Lah .http://lordbroken.wordpress.com/category/ilmu-dan-teknlogi-pangan/artikel-es-krim/ akses tanggal 1 Februari 2012. Makassar.

    Hartoyo, T, 2004. Olahan dari Ubi Jalar, Trubus Agrisarana, Surabaya.

    Hawab, 2004. Tinjauan Pustaka Ubi Jalar (Ipomoea batatas L ). http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)% akses tanggal 1 februari 2012. Makassar.

    Honestin T. 2007. Karakterisasi Sifat Fisiko Kimia Tepung Ubi Jalar. FakultasTeknologi Pertanian IPB. Bogor.

    Julianti E, 2011 , Tinjauan Pustaka Ubi Jalar (Ipomoea batatas L ). http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)% akses tanggal 1 februari 2012. Makassar.

    Kiefs, 2009. Ubi Jalar Pangan Sederhana kaya manfaat .http://www.indowebster.web.id/archive/index.php/t-61193.html aksestanggal 1 Januari 2012. Makassar.

    Marshall Robert, T., H. Douglas Goff, Richard W. Hartel, 2003, Ice CreamSixth Edition , Kluwer Academic/Plenum Publishers, London.

    Padaga, M dan M, E, Sawitri, 2005, Es Krim yang Sehat, Trubus Agrisarana,Surabaya.

    Rukmana, H, R, 2001. Aneka Keripik Umbi, Kanisisius, Yogyakarta.

    Suprayitno, E, H, Kartikaningsih, dan S, Rahayu, 2001, Pembuatan Es Krimdengan Menggunakan Stabilisator Natrium Alginat dari Sargassum sp,Dalam Jurnal Makanan Tradisional Indonesia ISSN: 1410-8968, Vol, 1No, 3, Hal, 23-27.

    Widodo et al. 2005. Karakteristik Pati Beberapa Varietas Ubi Jalar.

    http://www.puslittan.bogor.net

    http://lordbroken.wordpress.com/%20category/keilmuan/artikel-es-krim/http://lordbroken.wordpress.com/%20category/keilmuan/artikel-es-krim/http://lordbroken.wordpress.com/%20category/keilmuan/artikel-es-krim/http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)%25%20akses%20tanggal%201%20februari%202012.%20Makassar.%20http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)%25%20akses%20tanggal%201%20februari%202012.%20Makassar.%20http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)%25%20akses%20tanggal%201%20februari%202012.%20Makassar.%20http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)%25%20akses%20tanggal%201%20februari%202012.%20Makassar.%20http://www.indowebster.web.id/archive/index.php/t-61193.htmlhttp://www.puslittan.bogor.net/http://www.puslittan.bogor.net/http://www.indowebster.web.id/archive/index.php/t-61193.htmlhttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)%25%20akses%20tanggal%201%20februari%202012.%20Makassar.%20http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)%25%20akses%20tanggal%201%20februari%202012.%20Makassar.%20http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)%25%20akses%20tanggal%201%20februari%202012.%20Makassar.%20http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)%25%20akses%20tanggal%201%20februari%202012.%20Makassar.%20http://lordbroken.wordpress.com/%20category/keilmuan/artikel-es-krim/http://lordbroken.wordpress.com/%20category/keilmuan/artikel-es-krim/http://lordbroken.wordpress.com/%20category/keilmuan/artikel-es-krim/http://lordbroken.wordpress.com/category/ilmu-dan-teknlogi-pangan/artikel-es-krim/http://lordbroken.wordpress.com/category/ilmu-dan-teknlogi-pangan/artikel-es-krim/
  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    42/53

    42

    Winarno FG. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka utama,Jakarta.

    Zhen et al ., 2003. Tinjauan Pustaka Ubi Jalar (Ipomoea batatas L ).

    http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)% akses tanggal 1 februari 2012. Makassar.

    http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)%25%20akses%20tanggal%201%20februari%202012.%20Makassar.%20http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)%25%20akses%20tanggal%201%20februari%202012.%20Makassar.%20http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)%25%20akses%20tanggal%201%20februari%202012.%20Makassar.%20http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ubi%20jalar%20(ipomoea%20batatas%20l)%25%20akses%20tanggal%201%20februari%202012.%20Makassar.%20
  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    43/53

    43

    LAMPIRANLampiran 01. Rekapitulasi Data Hasil Pengamatan Es Krim Ubi Jalar

    unguPerlakuan Overrun

    (%) Viskositas(cp)

    KecepatanMeleleh

    (Menit)

    Dayaikat air(menit)

    Uji Organoleptik Tekstur Rasa Aroma Warna

    0 % 31 1034 29,3 27 4 3,9 3,7 3,86% 28,6 1602 35,6 32,3 4 4,4 4,3 4,112% 25,3 4486,6 53,3 42,3 3,2 3,1 3,5 3,8Sumber : Data Primer Penelitian Pengaruh Penggunaan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea BatatasL) Sebagai Bahan Tambahan Terhadap Mutu Es Krim.

    Lampiran 2. Hasil Analisa Nilai Visikositas Es Krim pada BerbagaiTingkat Konsentrasi.

    Ulangan Perlakuan (Cp)0% 6% 12%

    1 1044 1656 42002 918 1540 49403 1140 1610 4320

    Total 3102 4806 13460Rata-rata 1034 1602 4486.6

    Lampiran 03. Hasil Analisa Nilai Overrun Es Krim pada BerbagaiTingkat Konsentrasi.

    Ulangan Perlakuan (Menit)0% 6% 12%

    1 32 28 262 31 29 253 30 29 25

    Total 93 86 76Rata-rata 31 28,6 25,3

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    44/53

    44

    Lampiran 04. Tabel Hasil Pengujian Organoleptik terhadap TeksturProduk Es Krim

    Panelis Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

    0% 6% 12% 0% 6% 12% 0% 6% 12%1 5 3 2 5 3 2 4 3 22 4 4 5 4 4 3 4 5 33 5 5 3 4 4 3 4 5 34 3 5 3 4 4 3 5 4 55 4 5 4 3 3 4 3 3 46 4 4 4 4 3 2 4 4 47 3 5 4 3 5 4 5 4 38 4 3 4 4 4 4 4 4 39 4 5 5 4 4 5 3 4 510 3 3 3 4 4 3 4 5 311 4 2 4 3 4 2 3 5 312 5 5 4 5 4 3 5 4 413 4 5 3 5 4 3 5 4 414 3 4 3 4 4 3 4 4 315 4 4 2 4 4 3 4 3 2Rata-

    rata

    3.9 4.1 3.5 4 3.8 3.1 4 4 3.4

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    45/53

    45

    Lampiran 05. Tabel Hasil Pengujian Organoleptik terhadap Rasa ProdukEs Krim

    Panelis Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

    0% 6% 12% 0% 6% 12% 0% 6% 12%1 5 4 2 5 4 3 5 4 22 4 5 2 4 4 3 4 5 43 4 5 3 5 5 4 4 5 24 4 5 3 4 5 3 4 5 45 3 4 3 3 4 3 3 4 36 3 4 3 4 4 3 3 4 37 3 2 2 4 5 3 4 5 38 4 4 5 4 4 5 4 5 49 4 5 4 3 5 4 3 4 510 4 4 3 4 5 3 4 5 311 4 4 2 4 4 2 2 5 512 5 5 5 4 5 4 5 5 413 4 5 4 4 5 5 5 4 414 4 4 3 4 4 3 4 5 315 3 3 3 5 4 3 4 4 5Rata-

    rata

    3.8 4.2 3.1 4 4.4 3.4 3.8 4.6 3.6

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    46/53

    46

    Lampiran 06. Tabel Hasil Pengujian Organoleptik terhadap AromaProduk Es Krim

    Panelis Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

    0% 6% 12% 0% 6% 12% 0% 6% 12%1 4 4 3 4 3 3 5 4 42 4 4 3 4 4 3 4 5 43 5 4 2 5 4 3 5 4 34 4 5 4 4 4 4 3 5 35 3 4 4 3 4 3 3 4 36 3 4 3 3 3 3 3 4 37 2 4 5 5 4 4 3 5 48 4 4 5 4 4 4 2 5 49 5 5 2 3 5 5 4 3 510 3 4 4 3 3 2 4 5 411 4 3 2 4 4 2 3 5 512 4 4 4 5 5 4 5 4 413 4 4 5 4 4 4 3 4 514 3 4 3 4 4 3 4 4 415 4 4 4 3 4 3 4 3 3Rata-

    rata

    3.7 4 3.5 3.8 3.9 3.3 3.6 4.2 3.8

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    47/53

    47

    Lampiran 07. Tabel Hasil Pengujian Organoleptik terhadap WarnaProduk Es Krim

    Panelis Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

    0% 6% 12% 0% 6% 12% 0% 6% 12%1 5 3 2 5 4 4 5 4 32 3 4 5 5 4 4 4 4 33 4 5 3 4 5 2 4 5 34 4 4 4 4 4 3 4 4 45 4 4 5 3 3 4 3 3 46 4 4 2 3 4 2 4 4 27 2 5 5 3 5 4 4 5 3

    8 2 5 5 3 4 5 4 5 49 4 5 3 5 4 4 4 3 510 4 4 5 3 4 5 3 4 511 4 2 4 4 4 2 3 5 512 5 5 5 4 5 4 4 5 413 4 4 5 4 3 4 4 5 414 4 4 3 4 4 3 4 4 415 3 4 5 4 4 5 3 3 4

    Rata-rata 3.7 4.1 4 3.8 4 3.6 3.8 4.2 3.8

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    48/53

    48

    Lampiran 08. Bahan-bahan yang digunakan dalam Pembuatan Es krimUbi Jalar Ungu

    Ubi Jalar Ungu Whiped cream

    Gula Pasir Garam

    Susu Bubuk full cream Agar agar

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    49/53

    49

    Lampiran 08. (Lanjutan). Bahan-bahan yang digunakan dalamPembuatan Es krim Ubi jalar Ungu

    Cone Es Krim

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    50/53

    50

    Lampiran 09. Proses Pembuatan dan Pengujian Es Krim

    Pengukusan Ubi Jalar

    Penimbangan Bahan

    Uji Visikositas Es Krim

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    51/53

    51

    Lampiran 09. (Lanjutan). Proses Pembuatan dan Pengujian Es Krim

    Overrun Es Krim Tanpa Ubi jalar

    Overrun Es Krim Ubi Jalar 6%

    Overrun Es Krim Ubi Jalar 12%

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    52/53

    52

    Lampiran 09. (Lanjutan). Proses Pembuatan dan Pengujian Es Krim

    Es Krim Tanpa Ubi Jalar

    (menit 1) (menit 30)

    Es Krim Ubi Jalar 6 %

    (menit 1) (menit 35)

    Es Krim Ubi Jalar 12%

    (menit 1) (menit 55)

  • 8/13/2019 Ubi Jalar Unguu

    53/53

    53

    Lampiran 09. (Lanjutan). Proses Pembuatan dan Pengujian Es Krim

    Uji Organoleptik