plagiat merupakan tindakan tidak terpuji filevii if you keep on believing, a dream that you wish...

54
KESESUAIAN DOSIS ANTIBIOTIK PASIEN PEDIATRIK RAWAT INAP INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BAWAH RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA DENGAN METODE Body Surface Area dan PEDOMAN TERAPI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Victoria Sara Desindy NIM: 138114108 FAKULTAS FARMASI UNIVESITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phungthuy

Post on 08-Jun-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

KESESUAIAN DOSIS ANTIBIOTIK PASIEN PEDIATRIK RAWAT INAP

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BAWAH RS PANTI RAPIH

YOGYAKARTA DENGAN METODE Body Surface Area dan PEDOMAN

TERAPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Victoria Sara Desindy

NIM: 138114108

FAKULTAS FARMASI

UNIVESITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

ii

HALAMAN JUDUL

KESESUAIAN DOSIS ANTIBIOTIK PASIEN PEDIATRIK RAWAT INAP

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BAWAH RS PANTI RAPIH

YOGYAKARTA DENGAN METODE Body Surface Area dan PEDOMAN

TERAPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Victoria Sara Desindy

NIM: 138114108

FAKULTAS FARMASI

UNIVESITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

vii

If you keep on Believing,

a Dream that you wish will come

True - Cinderella -

Karya ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus dan Bunda Maria Penolong Abadi sebagai sumber pengharapan,

kekuatan dan teladanku

Papa dan Mama tercinta sebagai ungkapan baktiku

Adik serta keluarga tersayang

Tim skripsi, dan

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

viii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yesus, karena atas

limpahan rahmat dan kasih setia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “KESESUAIAN DOSIS ANTIBIOTIKA PASIEN PEDIATRIKK

RAWAT INAP INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BAWAH RS PANTI

RAPIH YOGYAKARTA DENGAN METODE Body Surface Area DAN

PEDOMAN TERAPI”, sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi

(S.Farm.) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan dalam

menyelesaikan tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang

setulus-tulusnya kepada :

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

mendukung penelitian.

2. Ibu Kepala Instalasi Rekam Medis RS Panti Rapih Yogyakarta yang telah

memberikan ijin pengambilan data pasien untuk keperluan penelitian.

3. Ibu Dita Maria Virginia, S.Farm.,M.Sc.,Apt. selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan saran, masukan, dan bimbingan dari awal hingga

akhir proses penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si.,Apt. dan Ibu Putu Dyana Christasani, M. Sc.,

Apt. selaku dosen penguji yang telah mendukung terselenggaranya

penelitian dan penyusunan skripsi ini dan memberikan saran serta

masukan yang berguna bagi penulis.

5. Orang tua yang terkasih Bapak Suyanto dan Ibu Florentina Endang yang

telah mendoakan, memberikan semangat, motivasi, petuah-petuah yang

berharga dan dukungan moril serta material sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini tanpa kekurangan suatu apapun.

6. Adikku Andreas Nugraha Adi yang selalu menghibur dan memberikan

semangat.

7. Keluarga Baru sekaligus sahabat tersayang : Ririn, Pam-pam, Lia, Chris,

Evo, Marshall, Ervan, Milcha, dan Riska yang selalu bersedia berbagi suka

duka dan memberikan motivasi serta dukungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

ix

8. Teman-teman kelompok skripsiku yang luar biasa : Ervin, Rere dan Sakti

atas kerjasama dan kebersamaan dalam keadaan suka dan duka hingga

tugas akhir ini dapat selesai.

9. Teman-teman FKKB 2013 dan semua angkatan 2013 yang telah bersama-

sama berproses, berbagi suka dan duka di Farmasi Universitas Sanata

Dharma.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dari proses hingga penulisan skripsi ini selesai.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi sebagai tugas akhir ini

masih jauh dari kata sempurna dan banyak terdapat kekurangan. Penulis

sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat membantu dalam

perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang kesehatan.

Yogyakarta, 5 Juni 2017

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

x

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................. vii

PRAKATA ................................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii

ABSTRAK ................................................................................................................. xiv

ABSTRACT ............................................................................................................... xv

PENDAHULUAN...................................................................................................... 1

Rancangan Penelitian ......................................................................................... 2

Analisis Data ...................................................................................................... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 5

Karakteristik Pasien dan Peresepan Antibiotik................................................. 5

Proporsi Kesesuaian Dosis Antibiotik .............................................................. 9

KESIMPULAN .......................................................................................................... 13

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 16

LAMPIRAN ............................................................................................................... 18

Biografi Penulis .......................................................................................................... 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik pasien pediatrik ISPB berdasarkan usia dan jenis

kelamin di RS Panti Rapih Yogyakarta ............................................. 5

Tabel II. Gambaran Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatrik ISPB

Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta ............................................ 7

Tabel III. Perbandingan Penilaian Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan

Formula BSA dan Pedoman Terapi ................................................... .9

Tabel IV. Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan Formula Body Surface

Area (BSA) dengan Pedoman Terapi ................................................. 10

Tabel V. Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan Distribusi Usia ................ 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clearance ............................................................................... 19

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Rumah Sakit ...................................................... 20

Lampiran 3. Keterangan Legalitas Statistika .......................................................... 21

Lampiran 4. Definisi Operasional Penelitian.......................................................... 22

Lampiran 5. Rumus Perhitungan dengan formula BSA ......................................... 24

Lampiran 6. Penyesuaian Dosis Antibiotik ............................................................ 25

Lampiran 7. Uji Statistik Chi-Square ..................................................................... 31

Lampiran 8. Uji Statistik Cohen’s Kappa ............................................................... 35

Lampiran 9. Pedoman Penyesuaian Dosis .............................................................. 37

Lampiran 10. Lembar Pengambilan Data................................................................. 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Sampel Penelitian Pasien Rawat Inap Di Bangsal Rekam

Medis RS Panti Rapih, Yogyakarta Periode Juni 2015 –

Juni 2016 ............................................................................................... 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

xiv

ABSTRAK

Infeksi saluran pernafasan bagian bawah (ISPB) biasanya meliputi bronkitis dan

pneumonia. Di Indonesia, bronkitis dan pneumonia masih merupakan masalah

kesehatan yang utama terjadi pada anak usia dibawah lima tahun. Antibiotik

merupakan obat yang paling sering diresepkan untuk pasien pediatrik. Kesalahan

pemilihan dan penggunaan antibiotik dapat menyebabkan peningkatan

morbiditas, mortalitas, dan resistensi antibiotik. Perhitungan dosis antibiotik dapat

dihitung berdasarkan 2 formula yaitu Body Suface Area (BSA) dan Pedoman

Terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keeratan kesesuaian

dosis antibiotik antara BSA dan pedoman terapi pada rumah sakit tempat

penelitian. Terdapat 79 pasien dengan 125 kasus peresepan antibiotik. Penelitian

ini merupakan jenis observasional analitik dengan rancangan cross-sectional.

Terdapat 65 (52%) peresepan antibiotik dosis rendah dan 45 (36%) peresepan

antibiotik dosis tinggi. Uji Chi-Square (p=0,000) menunjukkan terdapat

perbedaan yang bermakna untuk kesesuaian dosis antara 2 formula. Uji dengan

Cohen’s Kappa (K = 0,339 ) menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian dosis antara

2 formula adalah minimal. Hasil ini bermakna bahwa masih diperlukannya

penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah klinisi dapat menggunakan kedua

formula tersebut sebagai metode perhitungan dosis antibiotik pada pediatrik.

Kata kunci : ISPB, BSA, Pedoman Terapi, Kesesuaian Dosis Antibiotik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

xv

ABSTRACT

Lower Respiratory Tract Infection (LRTi) include bronchitis and pneumonia.

Bronchitis and pneumonia in children under five in Indonesia is still a major

health problem. This can be seen in the high rates of morbidity and mortality of

pneumonia. Antibiotics are the most commonly prescribed for children. Error in

selection and use of antibiotics may lead to increased morbidity, mortality and

antibiotic resistance. Calculations of antibiotic doses can be calculated based on

two formulas, Body Surface Area (BSA) and Guideline. This research aims to

determine the suitability of antibiotic doses conformity in pediatrics between BSA

and guidelines at the hospital where the research was conducted. There are 79

patients with 125 cases of antibiotics prescription. This research is an analytical

observation with the cross-sectional design. There were 65 (52%) prescribed

low-dose antibiotics and 45 (36%) high-dose antibiotics prescription. Chi-Square

test (p=0,000) indicate there is a significant difference on dose conformity

between two formulas. Cohen’s Kappa test (K= 0,339) showed that the dose

conformity between two formulas are minimal. Means, that further research is

still needed to find out if clinicians can use both formulas as a method of

calculating antibiotic doses in pediatric.

Keywords : LRTi, BSA, Guideline, Antibiotic Dose Adjustment

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

1

PENDAHULUAN

Infeksi saluran pernafasan bawah (ISPB) merupakan infeksi saluran nafas bagian

bawah dimana terjadi kondisi infeksi yang mungkin melibatkan atau tidak melibatkan

parenkim. Infeksi yang mungkin tidak melibatkan parenkim seperti bronkitis akut,

eksaserbasi bronkitis kronis, bronkitis asma dan bronkiolitis sedangkan infeksi yang

mungkin melibatkan parenkim seperti pneumonia (Scaparrotta et al., 2013).

Pada tahun 2015, World Health Organization (WHO) melaporkan hampir enam

juta anak balita meninggal dunia, 16% dari jumlah tersebut disebabkan oleh pneumonia.

Berdasarkan data badan PBB untuk anak-anak (UNICEF), pada 2015 terdapat kurang lebih

14% dari 147.000 anak dibawah usia lima tahun di Indonesia meninggal karena pneumonia

yang berarti sebanyak dua sampai tiga anak dibawah usia lima tahun meninggal karena

pneumonia setiap jamnya. Hal tersebut menyebabkan pneumonia sebagai penyebab

kematian utama bagi anak dibawah usia lima tahun di Indonesia (Kaswandani, 2016).

Sedangkan untuk bronkiolitis, WHO memperkirakan bahwa menjelang tahun 2020

prevalensi bronkiolitis akan meningkat. Di negara berkembang angka kejadian bronkiolitis

mencapai 25% - 50%. Angka kejadian ini lebih tinggi lagi pada musim dingin dan setiap

tahunnya diperkirakan 4 juta anak balita meninggal karena ISPA terutama pneumonia dan

bronkiolitis. Profil Kesehatan kota Yogyakarta pada tahun 2015 menyebutkan infeksi

saluran pernafasan bawah terutama pneumonia termasuk di dalam pola sepuluh besar

penyakit RSUD kota Yogyakarta pada diagnosis rawat inap (Dinas Kesehatan Pemkot

Yogyakarta, 2015).

Bayi dan anak-anak merupakan populasi yang paling rentan terkena suatu

penyakit. Antibiotik merupakan obat yang paling sering diresepkan untuk pasien pediatrik.

Antibiotik sering digunakan sebagai terapi empiris daripada sebagai terapi profilaksis dan

atau terapi definitif. Kesalahan pemilihan dan penggunaan antibiotik dapat menyebabkan

peningkatan morbiditas, mortalitas, dan resistensi antibiotik. Kesalahan penggunaan

antibiotik sering terjadi pada negara-negara berkembang (Asefa et al., 2016). Masalah

pemakaian antibiotik pada pediatrik diantaranya meliputi penentuan jenis antibiotik, dosis,

interval, dan rute pemberian. Adapun beberapa pertimbangan pemilihan jenis antibiotik

pada anak, yaitu faktor farmakokinetik, pertimbangan dosis terapetik dan lebar jendela

terapi terkait ketoksikan, perhitungan dosis dengan memperhitungkan kondisi khusus yang

membutuhkan penyesuaian dosis, dan segi praktis pemakaian obat (Shargel et al., 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

2

Selain itu, sebagian besar obat-obatan yang beredar di pasaran tidak memiliki dosis yang

sesuai dengan yang dibutuhkan pasien pediatrik, oleh karena itu dibutuhkan penyesuaian

dosis dalam pemberian obat-obatan tersebut. Pedoman Terapi Rumah Sakit atau juga

disebut Standar Pelayanan Medik (SPM) merupakan suatu standar yang mengatur tentang

penatalaksanaan penderita di rumah sakit agar pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat memenuhi mutu yang dapat dipertanggungjawabkan (Adisasmito,2008).

Terdapat banyak metode yang dapat digunakan untuk menghitung dosis pada pediatrik,

salah satunya adalah dengan menggunakan Body Surface Area (BSA) (Odgen, 2012).

Perhitungan dosis berdasarkan BSA merupakan perhitungan dosis yang lebih akurat

dibandingkan menggunakan rumus perhitungan dengan usia atau dengan berat badan.

Perhitungan dosis BSA sebaiknya dilakukan terutama untuk pasien pediatrik (Anindito,

2015).

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

karakteristik dan pola peresepan antibiotika ISPB, mengetahui persentase kesesuaian dosis

peresepan antibiotika ISPB yang dihitung menggunakan BSA dan pedoman terapi pada

pasien pediatrik rawat inap di RS Panti Rapih, dan hubungan keeratan kesesuaian dosis

antibiotik antara BSA dan berdasarkan pedoman terapi rumah sakit tempat penelitian.

Peneliti hanya melakukan penelitian pada dosis dan jenis antibiotik dalam kategori

kesesuaian. Penelitian ini dilakukan di RS Panti Rapih Yogyakarta yang merupakan

Rumah sakit dengan nilai Bed Occupation Ratio (BOR) yang tinggi yaitu sebesar 78,65%

yang memiliki 345 tempat tidur.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik rancangan cross-

sectional dengan pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medik. Pengambilan

data dilakukan pada bulan Januari 2017 – Maret 2017. Data yang diambil serta digunakan

dalam penelitian adalah data usia, berat badan, jenis kelamin dan terapi antibiotik yang

diterima pasien. Terapi antibiotik yang dimaksud meliputi nama antibiotik, dosis

pemberian, potensi, frekuensi pemberian, dan durasi pemberian.Penelitian ini memiliki

Ethical Clearance dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana dengan

nomor 292/C.16/FK/2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

3

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Panti Rapih, Kecamatan Depok ,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Populasi penelitian yang digunakan pada penelitian ini

adalah seluruh pasien rawat inap terdiagnosa ISPB pada periode Juni 2015- Juni 2016.

Kriteria inklusi adalah pasien pediatrik dengan usia 0 – 12 tahun, terdiagnosa ISPB yang

dirawat dan menyelesaikan pengobatan di RS Panti Rapih Yogyakarta, memiliki kode

ICD-10 yang sesuai untuk ISPB (J14, J18.0, J18.9, J20, J21, J22, J44),memiliki data berat

badan dan mendapat terapi antibiotik. Kriteria eksklusi adalah pasien dengan catatan rekam

medik yang tidak lengkap atau tidak dapat dikonfirmasi dan pasien yang terdiagnosa ISPB

dengan penyakit penyerta. Total sampel penelitian ini sejumlah 89 pasien. Peneliti akan

mengambil populasi seluruh rekam medis pasien pediatrik infeksi saluran pernafasan

bawah (ISPB) periode Juni 2015 – Juni 2016 sebagai sampel.

Gambar 1. Skema Sampel Penelitian Pasien Rawat Inap Di Bangsal Rekam Medis RS Panti Rapih,

Yogyakarta Periode Juni 2015 - Juni 2016.

Instrumen Penelitian

1. Rekam Medis

Rekam medis yang digunakan adalah rekam medis pasien pediatrik rawat inap

yang terdiagnosa ISPB pada periode waktu Juni 2015-Juni 2016, yaitu mencakup

nama, usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, jenis, dosis, durasi dan

frekuensi dari antibiotik yang diterima.

645 rekam medis pasien

pediatrik periode Juni 2015 –

Juni 2016 (89 rekam medis

terdiagnosa ISPB)

Kriteria Inklusi

79 RM

7 RM pasien yang tidak

menerima terapi antibiotik

3 RM pasien dengan catatan

yang tidak lengkap (tidak

terdapat BB,TB dan usia)

Kriteria Eksklusi

10 RM

79 RM pasien ISPB, dengan

125 kasus peresepan antibiotik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

4

2. Pedoman Terapi

Pedoman yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman terapi Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta (Standar Pelayanan Medik (SPM), Ikatan Dokter

Anak Indonesia (IDAI), MIMS dan Drug Information Handbook (DIH) edisi 17).

3. Formula Body Surface Area (BSA)

( )

( )

( )

(Ogden, 2012)

4. Metode perhitungan dengan Cohen’s Kappa

Interpretasi Cohen’s Kappa

Interpretasi nilai kappa dimana nilai 0,00-0,20 merupakan tidak ada kesesuaian,

0,21-0,29 kesesuaian minimal, 0,40-0,59 kesesuaian lemah, 0,60-0,79 kesesuaian

moderat kemudian dilanjutkan 0,80-0,90 kesesuaian kuat dan >0,90 kesesuaian

hampir sempurna (McHugh. 2012).

Analisis Data

Pengumpulan data berupa nama antibiotik, diagnosis, dosis, frekuensi, durasi

pemberian selama rawat inap, usia, berat badan, dan jenis kelamin pasien melalui rekam

medis. Terdapat dua metode perhitungan dosis antbiotik yang digunakan yaitu dengan

Body Surface Area (BSA) dan Pedoman Terapi Rumah Sakit menurut (Lampiran 5 dan

Lampiran 9).

Penelitian ini menggunakan uji komparatif kesesuaian kategorik menggunakan uji

Cohen’s Kappa untuk mengetahui adanya perbedaan proporsi kesesuaian dosis antibiotik

berdasarkan BSA dan pedoman terapi dimana apabila koefisien kappa bernilai 0,61 – 1,

dapat disimpulkan bahwa tingkat konsistensi antar rater yang dalam penelitian ini adalah

BSA dan pedoman terapi adalah sangat baik (Anthony, 2005). Analisis data secara statistik

dilakukan di Pusat Kajian Clinical Epidemiology & Biostatistics Units Fakultas

Kedokteran Universitas Gadjah Mada menggunakan program IBM SPSS Statistics 22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik pasien dan pola peresepan antibiotik

Jumlah keseluruhan sampel pada penelitian ini yaitu 79 rekam medis pasien

pediatrik rawat inap RS Panti Rapih yang terdiagnosa ISPB dimana jumlah pasien laki-laki

46 (58,23%) yaitu lebih banyak dibandingkan pasien perempuan yang berjumlah 33

(41,77%).

Tabel I. Karakteristik pasien pediatrik ISPB berdasarkan usia, jenis kelamin dan berat badan di RS Panti

Rapih Yogyakarta

Parameter-parameter

JENIS KELAMIN USIA Jumlah Presentase (%)

Laki-laki 0-2 tahun 24 30,4

2 tahun-6 tahun 18 22,8

6 tahun-12 tahun 4 5,1

total 46 58,2

Perempuan 0-2 tahun 20 25,3

2 tahun-6 tahun 9 11,4

6 tahun-12 tahun 4 5,1

total 33 41,8

Total keseluruhan 79 100

BERAT BADAN Jumlah Presentase (%)

0 – 10 kg 34 43,0

11 – 20 kg 32 40,5

21 – 30 kg 9 11,4

31 – 40 kg 2 2,5

41 – 50 kg 1 1,3

51 – 60 kg 1 1,3

Total keseluruhan 79 100

Berdasarkan buku pedoman program pemberantasan penyakit infeksi saluran

pernafasan akut (P2ISPA) menyebutkan jenis kelamin laki-laki adalah faktor resiko yang

memengaruhi kejadian pneumonia (Depkes, 2004). Hal ini diperkuat dengan data Profil

Kesehatan Indonesia tahun 2011 yang menyebutkan bahwa penderita pneumonia sebagian

besar berjenis kelamin laki-laki (Kemenkes RI, 2012). Penelitian Sunyataningkamto et al.

(2004) menyatakan bahwa jenis kelamin mempengaruhi kejadian infeksi saluran

pernafasan yang disebabkan diameter saluran pernafasan anak laki-laki lebih kecil

dibandingkan dengan anak perempuan atau adanya perbedaan dalam dalam daya tahan

tubuh antara anak laki-laki dan perempuan. Berdasarkan distribusi usia dan jenis kelamin

pasien, kelompok usia yang paling banyak mendapatkan terapi antibiotik di rumah sakit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

6

adalah kelompok usia 1-5 tahun sebanyak 43 (54,43%) yang terdiri dari 28 (35,44%)

pasien laki-laki dan 15 (18,99%) pasien perempuan. Hasil tersebut sesuai dengan penelitan

Asefa et al.,2016, yaitu berdasarkan distribusi usia dan jenis kelamin anak-anak dengan

penyakit ISPA, yang paling banyak di terapi dengan antibiotik di rumah sakit adalah

kelompok usia 1–5 tahun. Insiden puncak Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yaitu

pada usia 1-5 tahun dan menurun dengan bertambahnya usia anak. ISPA yang terjadi pada

anak dan bayi akan memberikan gambaran klinik yang lebih parah dibandingkan dengan

orang dewasa. Gambaran klinik yang tampak lebih berat tersebut terutama disebabkan oleh

infeksi virus pada bayi dan anak yang belum memperoleh kekebalan alamiah (Saftari,

2009). Berdasarkan berat badan, diperoleh bahwa pasien pediatrik dengan ISPB lebih

banyak terjadi pada pasien dengan rentang berat badan 0-10 kg yaitu dengan presentase

sebesar 43,0%.

Karakteristik peresepan antibiotik

Dalam penelitian ini terdiri dari 79 pasien pediatrik rawat inap terdiagnosa ISPB

dengan 125 kasus peresepan antibiotik, dimana dari semua peresepan antibiotik peresepan

antibiotik yang tertinggi adalah untuk antibiotik sefotaksim golongan sefalosporin generasi

II secara injeksi intravena (23,2%), kemudian diikuti sefiksim golongan sefalosporin

generasi III (17,6%) dan amikasin golongan aminoglikosida (8,8%). Penelitian yang

dilakukan oleh Baktygul et al. (2011) menunjukkan bahwa antibiotik yang paling sering

diresepkan adalah dari golongan penisilin G dan aminoglikosida. Sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh Alemnew dan Atnafie (2015) menunjukkan bahwa golongan

antibiotik yang paling sering diresepkan di rumah sakit yaitu dari golongan penisilin G,

aminoglikosida dan sefalosporin. Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian dari

Nurzaki et al. (2013) yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang

mengatakan bahwa antibiotik yang banyak digunakan pada terapi untuk balita dengan

pneumonia adalah golongan sefalosporin generasi ketiga karena jauh lebih aktif terhadap

Enterobacteriaceae, dan secara kimiawi, cara kerja, dan toksisitas nya mirip dengan

penisilin sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bila terjadi hipersensitifitas dari

penisilin.

Pada tabel II. ditunjukkan bahwa antibiotik yang paling banyak digunakan adalah

sefotaksim. Hal tersebut juga sesuai yang diungkapkan Nurzaki et al. (2015) bahwa

sefotaksim merupakan antibiotik yang paling banyak digunakan untuk terapi pneumonia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

7

pada pediatrik karena lebih aktif terhadap bakteri gram negatif dan aktif pada

Streptococcus pneumonia dibandingkan sefalosporin.

Dari keseluruhan penggunaan antibiotik, sepertiganya diberikan secara injeksi

parenteral. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Baktygul et al.

(2011) yang melihat peresepan antibiotik pada instalasi kesehatan dimana hampir sepertiga

dari seluruh jumlah peresepan antibiotik diberikan secara parenteral. Alemnew dan Atnafie

(2015) pada penelitiannya yang melihat pola penggunaan antibiotik pada pediatrik di suatu

rumah sakit juga menunjukkan hasil bahwa penggunaan antibiotik di rumah sakit paling

banyak diberikan melalui rute parenteral yaitu sebanyak 76%. Kemudian diperkuat dengan

penyataan Nurzaki et al. (2015) bahwa pemberian antibiotik secara intravena

direkomendasikan pada anak-anak dengan pneumonia berat atau anak yang tidak dapat

menerima antibiotik oral misalnya karena muntah dan kesulitan dalam menelan obat.

Tabel II. Gambaran Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatrik ISPB Rawat Inap RS Panti

Rapih Yogyakarta

Antibiotik Jumlah (n)

Presentase (%) n = 125

Amikasin (p.o) 11 8,8

Amoksisilin (p.o) 9 7,2

Amoksisilin (iv) 2 1,6

Ampisilin (p.o) 1 0,8

Azitromisin (p.o) 8 6,4

Azitromisin (iv) 1 0,8

Sefadroksil (p.o) 4 4,0

Sefiksim (p.o) 22 17,6

Sefiksim (iv) 1 0,8

Sefotaksim (p.o) 3 2,4

Sefotaksim (iv) 29 23,2

Seftriakson (iv) 3 2,4

Kotrimoksasol (p.o) 1 0,8

Eritromisin (p.o) 7 5,6

Gentamisin (p.o) 6 4,8

Kanamisin (p.o) 1 0,8

Kloramfenikol (p.o) 4 3,2

Kloramfenikol (iv) 2 1,6

Levofloksasin (p.o) 1 0,8

Meropenem (p.o) 3 2,4

Metronidazol (p.o) 3 2,4

Tricodazol (p.o) 1 0,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

8

Nurzaki et.al. (2015) mengatakan bahwa kriteria penggunaan antibiotik yang

rasional, yaitu ketepatan dosis, indikasi, interval waktu pemberian atau frekuensi dan

durasi. Hal tersebut penting dalam meningkatkan keberhasilan terapi. Pada penelitian ini

dari 125 peresepan antibiotik, terdapat 96 peresepan (76,8%) yang tidak tepat frekuensi

berdasarkan pedoman terapi . Untuk kriteria ketepatan dosis, terdapat 65 peresepan (52%)

dosis rendah dan 45 peresepan (36%) dosis tinggi dari total keseluruhan 125 peresepan

antibiotik. Pada praktiknya di rumah sakit, obat yang sama untuk penyakit yang sama

diresepkan berbeda untuk setiap kelompok usia dan berat badan baik dari segi dosis dan

juga durasi terapi (Asefa et al., 2016). Pemberian antibiotik yang tidak tepat dosis

merupakan suatu pertimbangan dengan berbagai variasi faktor yang mendasarinya, salah

satunya disebabkan adanya penggunaan antibiotik sebagai terapi empiris yaitu dengan

melihat pola penggunaan antibiotik di rumah sakit atau pola epidemiologi kuman di

lingkungan setempat untuk terapi penyakit tertentu dan sebagian besar tidak dilakukan tes

resistensi sebelumnya namun berdasarkan empiris saja (Ketut, 2014). Pertimbangan utama

pemberian terapi antibiotik secara empiris yaitu pengobatan infeksi sedini mungkin akan

memperkecil resiko komplikasi atau perkembangan lebih lanjut dari infeksinya (Jurizal,

2015). Penggunaan antibiotik kombinasi merupakan hal yang umum pada praktik klinis

untuk beberapa alasan seperti untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik seperti

contohnya yaitu co-trimoksasol (sulfonamide dan trimethoprim), linkomisin dan

spektinomisin, serta aminoglikosida dan kolistin. Kombinasi dapat secara khusus bertarget

pada bakteri yang resisten seperti contohnya penambahan asam klavulanat, inhibitor beta-

laktamase pada amoksisilin dibuktikan dengan penelitian yang membandingkan

amoksisilin dengan kombinasi amoksisilin-klavulanat (Augmentin) untuk terapi impetigo,

kemudian diperoleh hasil bahwa isolat bakteri Staphylococcus lebih sensitif terhadap

augmentin dan resisten terhadap amoksisilin (Germander et al., 2013). Pada penelitian ini

terdapat beberapa peresepan antibiotik kombinasi seperti peresepan amoksisilin dengan

klavulanat. dan sulfonamide dengan trimethoprim.

Penelitian Fernando (2013) yang mengevaluasi peresepan dan penggunaan

antibiotik pada anak-anak menunjukkan bahwa penggunaan pedoman terapi yang telah

terstandarisasi dapat meminimalkan terjadinya kesalahan dosis, dan dalam penelitian

terbarunya menunjukkan bahwa tidak digunakannya pedoman terapi dalam penentuan

pemberian terapi antibiotik untuk pediatrik, menyebabkan kesalahan peresepan antibiotik

dalam hal dosis dan durasi. Penggunaaan antibiotik yang tidak rasional merupakan salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

9

satu dari sepuluh penyebab kematian di seluruh dunia dan penggunaan antibiotik dalam

jangka waktu pendek yang berkaitan dengan frekuensi dan durasi dalam hal ini juga

merupakan penggunaan antibiotik yang tidak rasional (Ullah et. al., 2013). Oleh karena itu,

sedapat mungkin tenaga kesehatan benar-benar memperhatikan penggunaan obat terutama

antibiotik yang tepat dan rasional, mengingat antibiotik masih merupakan obat yang paling

banyak digunakan.

Proporsi Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan Formula BSA dan Pedoman Terapi

Tabel III. Perbandingan Penilaian Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan Formula BSA

Antibiotik

BSA

n (%)

Dosis Tidak

Sesuai Persentase

Ketidaksesuaian

Tinggi/ Rendah Dosis

(%) Sesuai

Tidak

sesuai T R

Amikasin 0 (0,0) 11 (8,8) 11 - 3953,9

Amoksisilin 0 (0,0) 9 (7,2) - 9 58,7

Amoksisilin (iv) 0 (0,0) 2 (1,6) 1 1 13,7

Ampisilin 0 (0,0) 1 (0,8) 1 - 135,4

Azitromisin 0 (0,0) 8 (6,4) 1 7 75,1

Azitromisin (iv) 0 (0,0) 1 (0,8) - 1 77,7

Sefadroksil 1 (0,8) 4 (3,2) - 4 73,6

Sefiksim 4 (3,2) 18 (14,4) - 18 55,6

Sefiksim (iv) 1 (0,8) 0 (0,0) - - -

Sefotaksim (iv) 26 (20,8) 6 (4,8) 2 4 49,6

Seftriakson (iv) 0 (0,0) 3 (2,4) 1 2 27,8

Kotrimoksasol 0 (0,0) 1 (0,8) - 1 27,9

Eritromisin 2 (1,6) 5 (4,0) 5 - 50,8

Gentamisin 0 (0,0) 6 (4,8) 6 - 1272,9

Kanamisin 0 (0,0) 1 (0,8) 1 - 1341

Kloramfenikol 0 (0,0) 4 (3,2) 4 - 991,1

Kloramfenikol (iv) 0 (0,0) 2 (1,6) 2 - 73,7

Levofloksasin 0 (0,0) 1 (0,8) - 1 22,3

Meropenem 0 (0,0) 3 (2,4) - 3 42,2

Metronidazol 0 (0,0) 3 (2,4) 3 - 6,5

Tricodazol 0 (0,0) 1 (0,8) - 1 11,3

TOTAL 34 (28,0) 91 (72,0) 38 53 *T : Tinggi , R : Rendah

Hasil penelitian yang ditampilkan pada tabel III menujukkan perbandingan

penilaian kesesuaian dosis antibiotik yang diberikan pada pediatrik di rumah sakit Panti

Rapih berdasarkan formula BSA dan diperoleh bahwa seluruh antibiotik amikasin yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

10

diresepkan tidak sesuai kriteria dosis tinggi yaitu dengan rata-rata persentase sebesar

3953,9% dosis yang diberikan lebih tinggi dari pada dosis berdasarkan formula BSA,

antibiotik sefiksim tidak sesuai dalam kriteria dosis rendah yaitu dengan rata-rata

persentase 55,6% dosis yang diberikan lebih rendah dibandingkan dengan dosis

berdasarkan formula BSA, sedangkan antibiotik metronidazole yang hanya terdapat 3

peresepan, diperoleh hasil tidak sesuai kriteria dosis tinggi yaitu dengan rata-rata

persentase 6,5% dosis lebih tinggi dibandingkan dosis berdasarkan formula BSA.

Tabel IV. Perbandingan Penilaian Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan Formula Pedoman

Terapi

Antibiotik

Pedoman Terapi

n (%)

Dosis Tidak

Sesuai Persentase

Ketidaksesuaian

Tinggi/ Rendah Dosis

(%) Sesuai

Tidak

sesuai T R

Amikasin 1 (0,8) 10 (8) 10 - 248,7

Amoksisilin 1 (0,8) 8 (6,4) - 8 57,8

Amoksisilin (iv) 0 (0,0) 2 (1,6) 1 1 50,8

Ampisilin 0 (0,0) 1 (0,8) - 1 4,7

Azitromisin 1 (0,8) 7 (5,6) 2 5 10,1

Azitromisin (iv) 0 (0,0) 1 (0,8) - 1 4,0

Sefadroksil 0 (0,0) 5 (4,0) 1 4 31,5

Sefiksim 2 (1,6) 20 (16,0) - 20 63,5

Sefiksim (iv) 0 (0,0) 1 (0,8) - 1 35

Sefotaksim (iv) 10 (8,0) 22 (17,6) 4 18 34,4

Seftriakson (iv) 0 (0,0) 3 (2,4) - 3 39,7

Kotrimoksasol 0 (0,0) 1 (0,8) 1 - 140

Eritromisin 0 (0,0) 7 (5,6) 7 - 365,2

Gentamisin 0 (0,0) 6 (4,8) 6 - 137,6

Kanamisin 0 (0,0) 1 (0,8) - 1 87,9

Kloramfenikol 0 (0,0) 4 (3,2) 2 2 29,8

Kloramfenikol (iv) 0 (0,0) 2 (1,6) 2 - 37,5

Levofloksasin 0 (0,0) 1 (0,8) 1 - 168,8

Meropenem 0 (0,0) 3 (2,4) 3 - 169,9

Metronidazol 0 (0,0) 3 (2,4) 3 - 107,5

Tricodazol 0 (0,0) 1 (0,8) 1 - 58,7

TOTAL 15 (12,0) 110

(88,0) 45 65

*T : Tinggi , R : Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

11

Pada tabel IV menujukkan perbandingan penilaian kesesuaian dosis antibiotik

yang diberikan pada pediatrik di rumah sakit Panti Rapih berdasarkan pedoman terapi

diperoleh bahwa seluruh antibiotik amikasin yang diresepkan tidak sesuai kriteria dosis

tinggi yaitu dengan rata-rata persentase sebesar 248,7% dosis lebih tinggi dibandingkan

dosis berdasarkan formula pedoman terapi, antibiotik eritromisin yang diresepkan tidak

sesuai kriteria dosis tinggi yaitu dengan rata-rata persentase paling tinggi sebesar 365,2%

dosis lebih tinggi dibandingkan dosis berdasarkan pedoman terapi, sedangkan antibiotik

ampisilin yang diresepkan tidak sesuai kriteria dosis rendah dengan persentase

ketidaksesuaian paling rendah yaitu 4,7 dosis lebih rendah dibandingkan dosis

berdasarkan pedoman terapi.

Berdasarkan tabel III dan IV, antibiotik yang mempunyai presentase paling tinggi

sebagai antibiotik yang peresepannya tidak sesuai dengan formula BSA adalah sefiksim

golongan sefalosporin yaitu sebesar 14,4%, sedangkan antibiotik yang mempunyai

presentase paling tinggi sebagai antibiotik yang peresepannya tidak sesuai dengan

pedoman terapi rumah sakit yaitu sefotaksim sebesar 17,6%. Selain itu hasil penelitian

diperoleh bahwa dari kedua formula perhitungan dosis antibiotik, dosis antibiotik yang

lebih banyak sesuai dengan dosis resep pada praktiknya adalah formula BSA yaitu 28,0 %.

Persentase antibiotik yang tidak sesuai dengan BSA sebagian besar memiliki dosis yang

rendah yaitu berjumlah 53 (42,4%) peresepan, sama halnya dengan persentase antibiotik

yang tidak sesuai dengan pedoman terapi rumah sakit sebagian besar juga memiliki dosis

yang rendah yaitu berjumlah 65 (52%) peresepan dari total 125 kasus peresepan antibiotik.

Penggunaan antibiotik pada dosis rendah dalam waktu yang lama dapat meningkatkan

resistensi bakteri (Chang-Ro et al.,2013). Kondisi yang biasanya menyebabkan

diberikannya dosis rendah adalah ketika perhitungan dosis berbasis berat yang tidak

memadai diberikan karena berat badan yang tidak akurat atau tidak tertera dalam rekam

medic, hal ini dapat menjadi masalah bagi pasien dengan berat badan yang sering berubah-

ubah atau pasien pediatrik. Pemberian dosis rendah juga dapat terjadi ketika penyedia

layanan kesehatan menurunkan dosis untuk meminimalkan efek samping namun tidak

melihat konsekuensi dari pemberian dosis rendah yaitu kehilangan potensi dan atau

penurunan efek obat (Alyssa, et al., 2013).

Pada penelitian, BSA merupakan gold standard dimana perhitungan

menggunakan formula BSA menurut Elias (2005) pada penelitiannya untuk melihat

perhitungan dosis obat untuk pediatrik menyebutkan bahwa perhitungan dosis hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

12

berdasarkan berat badan anak diyakini tidak mencukupi untuk pencapaian konsentrasi obat

pada serum plasma yang paling tepat tetapi luas permukaan tubuh merupakan basis dosis

yang paling valid karena berkaitan dengan beberapa fungsi fisiologis yang menjelaskan

perbedaan farmakokinetik pada pasien dari berbagai usia. Selain itu, efek dari obat secara

langsung berkaitan dengan volume darah dan metabolisme sehingga perhitungan dosis

untuk pediatrik lebih baik dengan luas permukaan tubuh (Elias ,2005) . Meski usia sudah

biasa digunakan untuk menghitung dosis obat pada anak, berat badan sering digunakan

untuk menghitung dosis antibiotik anak. Kegagalan untuk mengambil berat badan dapat

menyebabkan perhitungan dosis yang salah karena berat sulit diperkirakan dari usia pasien

(Asefa et al.,2016).

Tabel V. Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan Formula BSA dengan Pedoman Terapi

Alat Ukur

Kesesuaian (n = 125)

Nilai p Nilai K Sesuai

n (%)

Tidak sesuai

n (%)

Usia < 1 tahun

0,027 0,274 Pedoman Terapi 4 (9,3) 39 (90,7)

BSA 12 (27,9) 31 (72,1)

Usia 1 – 5 tahun

0,000 0,411 Pedoman Terapi 10 (15,6) 54 (84,4)

BSA 20 (31,3) 44 (68,8)

Usia 6 – 12 tahun

0,716 -0,080 Pedoman Terapi 1 (5,5) 17 (94,4)

BSA 2 (11,1) 16 (88,9) *p<0,05 menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna

Hasil pengumpulan data terdapat 79 pasien yang memenuhi kriteria inklusi

dengan total 125 data peresepan antibiotik pasien rawat inap pediatrik terdiagnosa ISPB.

Hasil uji Chi-square yang ditunjukkan dengan nilai p menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang bermakna kesesuaian dosis antibiotik baik terhadap formula BSA dan

Formula Kesesuaian (n = 125) Nilai p Nilai K

Sesuai

n (%)

Tidak sesuai

n (%)

Berdasarkan Total Subjek

Body Surface Area (BSA) 34

(27,2%)

91

(72,8%) 0,000 0,339

Pedoman Terapi RS 15

(12,0%)

110

(88,0%)

Berdasarkan Distribusi Usia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

13

pedoman terapi (p=0,000). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Jimmy (2014) yang

melihat kesesuaian peresepan antibiotik oleh dokter dibandingkan dengan suatu pedoman

terapi (National treatment guidelines) menunjukkan bahwa pola peresepan antibiotik oleh

dokter tidaklah sesuai dengan pedoman perawatan nasional yang ada. Hal tersebut

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara dosis antibiotik pada resep

dengan pedoman yang ada.

Data yang dianalisis proporsi kesesuaian dosisnya adalah seluruh antibiotik yang

diterima pasien pediatrik yang masuk dalam kriteria inklusi. Penyesuaian dosis antibiotik

dilakukan dengan Pedoman Terapi RS Panti Rapih dibandingkan dengan formula BSA

kemudian dianalisis dengan metode Cohen’s Kappa dimana diperoleh hasil nilai K = 0,339

dengan Standard Error 0,093. Standard Error menunjukkan kesalahan pengukuran

terstandar yang apabila semakin kecil menunjukkan bahwa hasil pengukurannya semakin

reliable (Widhiarso, 2015). Berdasarkan nilai Kappa yaitu 0,339 didapatkan nilai

kesesuaian yang minimal antar kedua metode. Hal tersebut disebabkan karena

ketidaklengkapan informasi yang tertera pada pedoman terapi rumah sakit mengenai dosis

antibiotik, dan juga dapat disebabkan formula BSA yang digunakan pada penelitian adalah

formula BSA berdasarkan berat badan pasien dimana menurut Ogden (2012) mengatakan

bahwa perhitungan BSA dengan berat badan saja dapat dilakukan apabila pasien pediatrik

memiliki tingi dan berat badan normal untuk usianya dimana kriteria normal tersebut dapat

dilihat pada West nomogram.

Berdasarkan distribusi usia pasien pediatrik yang menerima antibiotik, diperoleh

hasil uji Chi-square yang ditunjukkan dengan nilai p yaitu pada rentang usia < 1 tahun dan

rentang usia 1-5 tahun diperoleh nilai p 0,027 dan 0,000 dimana hasil tersebut

menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna kesesuaian dosis antibiotik yang dihitung

dengan kedua formula, sedangkan pada rentang usia 6-12 tahun diperoleh nilai p yaitu

0,716 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna hubungan kesesuaian dosis

antibiotik yang dihitung dengan kedua formula. Kemudian hasil nilai K untuk kesesuaian

dosis berdasarkan BSA dan pedoman terapi pada pasien dengan usia < 1 t tahun adalah

0,024 yang menunjukkan tidak ada kesesuaian, kemudian pada pasien dengan usia 1-5

tahun adalah 0,411 yang menunjukkan tingkat kesesuaian yang lemah, dan pada pasien

dengan usia 6-12 tahun adalah -0,080 yang menunjukkan tidak ada kesesuaian.

Berdasarkan hasil nilai K tersebut menunjukkan bahwa usia tidak mempengaruhi hasil

kesesuaian dosis antibiotik dari kedua formula yaitu BSA dan pedoman terapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

14

Persen kesepakatan yang diperoleh pada penelitian adalah 78,4%. Persen

kesepakatan secara statistik menurut McHugh (2012) merupakan persentase data yang

benar, yaitu ketika kedua rater mempunyai pendapat yang sama (sama-sama sesuai atau

sama-sama tidak sesuai). Persen kesepakatan diperoleh dengan membagi jumlah hasil data

dimana kedua rater (BSA dan Pedoman Terapi) mempunyai penilaian yang sama, dengan

keseluruhan jumlah (n) data (antibiotik). Jumlah data dengan pendapat yang sama dari

kedua rater pada penelitian adalah sebanyak 98 dari 125 data. Hal ini menunjukkan bahwa

ada sebesar 21,6% data yang keliru dalam seluruh data yang terkumpul karena hanya salah

satu rater saja yang bisa benar apabila ada ketidaksepakatan. Untuk persen kesepakatan,

persen kesepakatan 61% sudah dianggap sebagai suatu masalah, karena hampir 40% data

mewakili data yang keliru. Dalam penelitian kesehatan, hal ini dapat mengarah pada

rekomendasi untuk mengubah praktik berdasarkan bukti yang salah. Untuk laboratorium

klinis, 40% kekeliruan data menandakan adanya masalah serius pada kualitasnya.

Kebanyakan literatur merekomendasikan 80% sebagai nilai minimal yang dapat diterima

untuk kesepakatan antar rater. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa

kesepakatan antar kedua formula tidak baik karena persen kesepakatan kurang dari 80%

(McHugh,2012).

Pada dasarnya, Cohen’s Kappa dan persen kesepakatan memiliki keunggulan dan

keterbatasan. Keunggulannya presentase kesepakatan antar rater secara statistik mudah

dihitung dan dapat ditafsirkan secara langsung. Sedangkan keterbatasannya tingkat

reliabilitas interrater rendah sehingga tidak dapat diterima dalam perawatan kesehatan atau

dalam penelitian klinis, terutama bila hasil penelitian dapat mengubah praktik klinis

dengan cara yang mengarah pada efek terapi pasien yang lebih buruk (McHugh, 2012).

Penelitian tentang kesesuaian dosis antibiotik ini mempunyai manfaat bagi klinisi

kesehatan untuk memberikan informasi mengenai pemilihan dosis yang tepat bagi pasien

pediatrik apabila di rumah sakit tidak terdapat pedoman terapi, atau informasi mengenai

dosis antibiotik untuk pediatrik tidak lengkap pada pedoman terapi di rumah sakit maka

dapat digunakan metode perhitungan dengan BSA untuk mendapatkan dosis terapi

antibiotik khususnya untuk pediatrik.

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu ketidaklengkapan informasi mengenai

dosis antibiotik pada buku pedoman terapi rumah sakit sehingga pada penelitian harus

menggunakan acuan pedoman terapi dari sumber lain yaitu seperti DIH dan WHO

sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian pada hasil uji dengan Cohen’s Kappa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

15

melihat tingkat kesesuaian dosis antibiotik antara pedoman terapi dan formula BSA.

Namun disarankan dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat kesesuaian dosis antara

formula BSA dengan pedoman terapi rumah sakit.

KESIMPULAN

1. Berdasarkan karakteristik dan pola peresepan antibiotika ISPB pada pasien

pediatrik rawat inap di RS Panti Rapih,penggunaan antibiotik yang tertinggi

adalah untuk antibiotik sefotaksim golongan sefalosporin generasi II secara

injeksi intravena (23,2%), kemudian diikuti sefiksim golongan sefalosporin

generasi III (17,6%) dan amikasin golongan aminoglikosida (8,8%), kemudian

terdapat 96 peresepan (76,8%) yang tidak tepat frekuensi, terdapat 65 peresepan

(52%) dosis rendah dan 45 peresepan (36%) dosis tinggi dari total keseluruhan

125 peresepan antibiotik.

2. Berdasarkan persentase ketidaksesuaian peresepan antibiotika ISPB yang dihitung

menggunakan BSA dan pedoman terapi pada pasien pediatrik rawat inap di RS

Panti Rapih, terdapat sejumlah 91 (72,0%) peresepan antibiotik yang tidak sesuai

dengan BSA dan sejumlah 110 (88,0%) peresepan antibiotik yang tidak sesuai

dengan pedoman terapi .

3. Kesesuaian dosis antibiotik pasien pediatrik ISPB rawat inap RS Panti Rapih

antara diberikan dosis berdasarkan formula BSA dengan pedoman terapi adalah

minimal yaitu dengan nilai Kappa 0,339, sedangkan hasil nilai Kappa

berdasarkan distribusi usia menunjukkan bahwa usia tidak berpengaruh pada

hubungan keeratan kesesuaian dosis antibiotik berdasarkan dua formula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

16

DAFTAR PUSTAKA

Alemnew, G., dan Seyfe, A.A., 2015, Assessment of the pattern of antibiotics use in

Pediatrics ward of Dessie Referral Hospital, North East Ethiopia, Department of

Pharmacy, College of Health Sciences, Wollo University, Dessie, Ethiopia.

Alyssa,H., dan Adam, B.W., 2013, Medication Underdosing and Underprescribing :

Important Issues That Many Contribute to Polypharmacy and Poor Outcomes,

Modern Medicine Network, Northeastern University, Boston.

American Pharmacists Association, 2007, Drug Information Handbook : A Comprehensive

Resource for all Clinicians and Healthcare Professionals, Lexi Comp Inc.,

Hudson Ohio.

Anthony, J.V., dan Joanne, G.H., 2005, Understanding Interobserver Agreement:The

Kappa Statistic, vol. 37 no. 5, University of North Carolina, Family Medicine,

p.362.

Asefa, L.,Getu, B., dan Zelalem, B., 2016 , Antibiotics Use Evaluation for Pediatrics at

Nekemte Referral Hospital, East Wollega Zone, Oromia Region, West Ethiopia,

1 3 ( 1 ) : 1 7 - 2 6 . Baktygul, K., Bozgunchiev, M.,Zurdinov, A., Harun-or-rashid, dan Junichi, S., 2011, An

Assessment of Antibiotics Prescribed at the Secondary Health-care Level In The

Kyrgyz Republic, Departement of Young Leaders Program in Healthcare

Administration, Nagoya Univesity Graduate School of Medicine, Nagoya, Japan,

73 : 157-168.

Chang-Ro Lee, Hwang Co, Byeong Chul Jeong, dan Sang Hee-Lee, 2013, Strategies To

Minimize Antibiotic Resistance, Int J Environ Res Public Health, 10(9): 4274–

4305.

Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Yogyakarta, 2015, Profil Kesehatan Tahun 2015 (Data

Tahun 2014), Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Yogyakarta, Yogyakarta, hal.16.

Germander,S., Yanmin, H., dan Anthony, C., 2013, Pathogens , Can We Prevent

Antimicrobial Resistance by Using Antimicrobials Better?, 2 : 422-435.

Jimmy, M.H., 2014, ANTIBIOTIC PRESCRIBING PATTERNS AMONG PHYSICIANS AT

THE UNIVERSITY TEACHING HOSPITAL IN LUSAKA, ZAMBIA, Lusaka, The

University of Zambia.

Jurizal, F., 2015 , Ilmu Kedokteran : Antibiotik, http://drfirman.esy.es/2015/07/ , diakses

pada tanggal 15 Mei 2017 pukul 21: 04.

Elias, G.P., Cristina,A., dan Ronaldo, C.M., 2005, COMPARATIVE STUDY OF RULES

EMPLOYED FOR CALCULATION OF PEDIATRIC DRUG DOSAGE, Journal

of Applied Oral Science, Brazil, 13(2): 114-9.

Kaswandani,S., 2016, Memperingati Hari Pneumonia Dunia, Ikatan Dokter Anak

Indonesia, diakses dari http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-

anak/memperingati-hari-pneumonia-dunia , tanggal 24 Maret 2017.

Kelompok Staf Medik, 2014, Standar Pelayanan Medis (SPM) Kesehatan Anak RSUP Dr

Sardjito, Yogyakarta.

Kementrian Kesehatan R.I., 2011, Modul Penggunaan Obat Rasional, Direktur Bina

Pelayanan Kefarmasian, Jakarta, hal.4-6.

Ketut, S.N., 2014, Analisis Implementasi Kebijakan Penggunaan Antibiotika Rasional

Untuk Mencegah Resistensi Antibiotika di RSUP Sanglah Denpasar: Studi Kasus

Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus, Bali,Prima Medical Hospital

Bali, vol. 1 no. 1, hal.47.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

17

McHugh, M.L., 2012, Interrater reliability: the kappa statistic, Biochemmed, 22(3):276-

282.

Monthly Index of Medical Specialities (MIMS), 2017, www.mims.com , diakses pada

tanggal 20 April 2017.

Nurzaki,A., Bangunawati, R., dan Salmah,O., 2015, Evaluasi Kerasionalan Penggunaan

Antibiotik Untuk Pengobatan Pneumonia Pada Balita Rawat Inap Di RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta Periode Januari-Desember 2013, Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, (1): 1-18.

Ogden , 2012 , Pediatric Dosage , Chapter 18, Mosby, Inc,an affiliate of Elsevier , hal.422.

Saftari, D., 2009, Hubungan Antara Faktor Usia dengan Kejadian Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA) Bagian Bawah Pada Anak Usia 1 bulan – 5 tahun,

Fakultas Kedokteran ,Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Scaparrotta, A., Marina, A.,Sabrina, D.P., dan Francesco, C., 2013, Pediatric Lower

Respiratory Infection, OMICS Group eBooks 731 Gull Ave, Foster City.

CA94404, USA, p.003.

Sunyataningkamto, Iskandar, Z.,Alan R.T.,Budiman, I.,Ahmad Surjono, Tunjung,W.,

Endang, D.L.,Dwi, W., 2016, The role of indoor air pollution and other factors in

the incidence of pneumonia in under-five children, vol.44 no.1-2, Paediatrica

Indonesiana.

Sopiyudin, D., 2015, Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan : Deskriptif, Bivariat, dan

Multivariat Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS, seri 1 edisi 6, Jakarta,

Salemba Medika Jakarta, hal.

Ullah, A., Zul, K., Ghufran, U., dan Haya, H.,2013, To Determine The Rational Use Of

Antibiotics; A Case Study Conducted At Medical Unit Of Hayatabad Medical

Complex, Peshawar, Khyber Medical University, Peshawar, Khyber

Pakhtunkhwa, Pakistan, vol. 1, 2: 61-68.

Widhiarso,W., 2015, SPSS Untuk Psikologi : Mengestimasi Reliabilitas , Fakultas

Psikologi UGM, Yogyakarta, hal. 15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

18

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

19

Lampiran 1. Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

20

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian di Rumah Sakit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

21

Lampiran 3. Keterangan Legalitas Statistika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

22

Lampiran 4. Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi

Operasional

Cara Pengukuran

Skala Pengukuran

Metode

Pengukuran

Instrumen

yang

digunakan

untuk

mengukur

kesesuaian

dosis.

Kategor

ik

1 : Luas

Permuk

aan

Tubuh

2 :

Dosis

Pedoma

n

Terapi

Dosis dengan Luas Permukaan Tubuh:

( )

( )

( )

Dosis Pedoman Terapi : Berdasarkan

dosis pada Pedoman Terapi RS

Dosis pada Pedoman Terapi RS

dibandingkan dengan dosis yang

dihitung dengan BSA.

ISPB

Infeksi

saluran nafas

bagian bawah

dimana

terjadi

kondisi

infeksi

karena

bakteri.

-

Berdasarkan diagnosa. dan juga data

ICD-10 : J14 (pneumonia), J18.0

(Bronkopneumonia) , J18.9

(Pneumonia tidak spesifik), J20

(Bronkitis akut),J21 (Bronkiolitis

akut) ,J22 (Infeksi Saluran Nafas

bawah akut tidak spesifik) dan J44

(Infeksi saluran nafas bawah).

Kesesuaian

Dosis

Antibiotik

Antibiotik

yang

didapatkan

oleh pasien

berdasarkan

resep dokter

dengan

kelengkapan

dosis sekali

pemberian

yang dilihat

dari rekam

medik.

Termasuk

Kategor

ik :

1=dosis

sesuai

2=dosis

tidak

sesu

ai

Berdasarkan pedoman penyesuaian

dosis pada pasien pediatrik ISPB yaitu

Pedoman Terapi RS Panti Rapih

Yogyakarta (SPM, IDAI, MIMS dan

Drug Information Handbook (DIH)

edisi 17) dan formula BSA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

23

dalam

antibiotik

adalah semua

golongan

antibiotik

menurut

WHO (2011).

Dosis Sesuai

Dosis

pemberian

antibiotik

sesuai dan

atau tidak

melampaui

pedoman

penyesuaian

dosis

berdasarkan

Pedoman

Terapi RS

dan BSA

Kategor

ik:

1 =

sesuai

2 =

tidak

sesuai

Pedoman penyesuaian dosis

berdasarkan Pedoman Terapi RS Panti

Rapih Yogyakarta (SPM, IDAI,MIMS

dan Drug Information Handbook

(DIH) edisi 17) dan formula Body

Surface Area (BSA)

Dosis Tidak

sesuai

Dosis

pemberian

antibiotik

melebihi dan

atau kurang

dari pedoman

penyesuaian

dosis

berdasarkan

Pedoman

Terapi dan

BSA

Kategor

ik:

1 =

sesuai

2 =

tidak

sesuai

Pedoman penyesuaian dosis

berdasarkan Pedoman Terapi RS Panti

Rapih Yogyakarta (SPM, IDAI,MIMS

dan Drug Information Handbook

(DIH) edisi 17) dan formula Body

Surface Area (BSA)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

24

Lampiran 5. Rumus Perhitungan dengan formula BSA

Metode Body Surface Area (BSA) menyediakan sarana untuk mengkonversi dosis

dewasa menjadi dosis yang aman dgunakan pada pediatrik.

1. Tentukan berat badan anak dalam kilogram (kg).

2. Hitung BSA dalam meter persegi (m2). Rumus untuk perhitungan ini

adalah sebagai berikut :

( )

( )

3. Hitung dosis pediatric dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Rumus didasarkan pada premis bahwa orang dewasa yang memiliki berat

140lb mempunyai BSA 1,7 m2.

( )

(Ogden, 2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

25

Lampiran 6. Penyesuaian Dosis Antibiotik

No. Antibiotik Dosis BSA

(mg/kg)

Dosis

Resep

Pedoman

Terapi

Resep

vs

Pedom

an

Terapi

Res

ep

vs

BSA

1 Amikasin (iv) 2.87 80 mg 20.5-30.75 2 2

2 Amikasin (iv) 17.09 750 mg 250- 375 2 2

3 Amikasin (iv) 5.84 225 mg 55-82.5 2 2

4 Amikasin (iv) 5.88 220 mg 55.5-83.25 2 2

5 Amikasin (iv) 9.14 400 mg 100-150 2 2

6 Amikasin (iv) 6.47 220 mg 63-94.5 2 2

7 Amikasin (iv) 10.45 500 mg 120-180 2 2

8 Amikasin (iv) 4.64 165 mg 40.5-60.75 2 2

9 Amikasin (iv) 3.60 250 mg 28.5-42.75 2 2

10 Amikasin (iv) 4.39 50 mg 37.5-56.25 1 2

11 Amikasin (iv) 10.76 500 mg 125-187.5 2 2

12 Amoksisilin 255.39 125 mg 220-247.5 2 2

13 Amoksisilin 272.72 4 mg 240-270 2 2

14 Amoksisilin 272.72 250 mg 240-270 1 2

15 Amoksisilin 272.72 200 mg 255 2 2

16 Amoksisilin 135.80 17.5

mg 92-103.5 2 2

17 Amoksisilin 123.75 15 mg 80-90 2 2

18 Amoksisilin 456.98 250

mg/5

ml

480-540 2 2

19 Amoksisilin 306.39 125 mg 280-315 2 2

20 Amoksisilin 348.26 125 mg 332-373.5 2 2

21 Amoksisilin (iv) 510.07 500 mg 560-630 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

26

22 Amoksisilin (iv) 119.70 150 mg 76-85.5 2 2

23 Ampisilin (iv) 70.81-141.62 250 mg 262.5 2 2

24 Azitromisin 1180.46 240 mg 285 2 2

25 Azitromisin 947.77 200 mg 210 2 2

26 Azitromisin 947.77 200 mg 210 2 2

27 Azitromisin 451.55 70 mg 78 2 2

28 Azitromisin 91.33-182.66 200 mg 200 1 2

29 Azitromisin 845.64 200 mg 180 2 2

30 Azitromisin 810.33 160 mg 170 2 2

31 Azitromisin 681.35 160 mg 135 2 2

32 Azitromisin (iv) 1075.65 240 mg 250 2 2

33 Cefadroxil 473.98-947.97 187.5

mg 315 2 2

34 Cefadroxil 225.43-450.86 17 mg 117 2 2

35 Cefadroxil 121.39-242.77 125 mg 129 2 1

36 Cefadroxil 491.33-982.66 250 mg 330 2 2

37 Cefadroxil 312.14-624.31 187.5

mg 180 2 2

38 Cefixime 43.93-87.86 20 mg 46.88 -

93.75 2 2

39 Cefixime 171.12-342.21 100 mg 312.5-625 2 2

40 Cefixime 104.05-208.10 100 mg 150-300 2 2

41 Cefixime 34.68-69.36 7.5 mg 34.38-

68.75 2 2

42 Cefixime 73.98-147.98 15 mg 93.75-

187.5 2 2

43 Cefixime 84.39-168.79 15 mg 112.5-225 2 2

44 Cefixime 182.87 40 mg 125-250 2 2

45 Cefixime 54.34-108.67 35 mg 61.88-

123.75 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

27

46 Cefixime 80.92-161.85 70 mg 106.25-

212.5 2 2

47 Cefixime 65.89-131.79 50 mg 81.25-

162.5 2 2

48 Cefixime 70.52-141.04 100 mg 87.5-175 1 1

49 Cefixime 54.34-108.67 70 mg 62.5-125 1 1

50 Cefixime 43.93-87.86 40 mg 46.88-

93.75 2 2

51 Cefixime 49.71-99.42 50 mg 55.63-

111.25 2 1

52 Cefixime 98.27-196.53 90 mg 137.5-275 2 2

53 Cefixime 77.46-154.91 80 mg 100-200 2 1

54 Cefixime 77.46-154.91 70 mg 100-200 2 2

55 Cefixime 34.68-69.36 20 mg 33.75-67.5 2 2

56 Cefixime 179.19-358.38 100 mg 337.5-675 2 2

57 Cefixime 47.41-94.81 32 mg 52.5-105 2 2

58 Cefixime 43.93-87.86 40 mg 47.5-95 2 2

59 Cefixime 75.14-150.30 60 mg 96.88-

193.75 2 2

60 Cefixime (iv) 47.41-94.81 50 mg 51.25-

102.5 2 1

61 Cefotaxime 242.77-485.55 400 mg 322.5-430 1 1

62 Cefotaxime 196.53-393.06 300 mg 240-320 1 1

63 Cefotaxime 300.58-601.15 500 mg 431.25-575 1 1

64 Cefotaxime (iv) 219.65-

439.306 250 mg 281.25 -

375 2 1

65 Cefotaxime (iv) 144.51-289.02 150 mg 153.75-205 2 1

66 Cefotaxime (iv) 855.49-

1710.98 1000

mg 1875-2500 2 1

67 Cefotaxime (iv) 173.41-346.82 125 mg 206.25-275 2 2

68 Cefotaxime (iv) 473.98-947.98 750 mg 787.5-1050 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

28

69 Cefotaxime (iv) 260.12-520.23 500 mg 352.5-470 2 1

70 Cefotaxime (iv) 294.79-589.59 500 mg 416.25-555 1 1

71 Cefotaxime (iv) 439.31-878.61 500 mg 712.5-950 2 1

72 Cefotaxime (iv) 421.97-843.93 500 mg 675-900 2 1

73 Cefotaxime (iv) 271.68-543.35 500 mg 371.25-495 2 1

74 Cefotaxime (iv) 323.71-647.39 500 mg 472.5-630 1 1

75 Cefotaxime (iv) 283.24-566.47 500 mg 393.75-525 1 1

76 Cefotaxime (iv) 225.43-450.86 250 mg 296.25-395 2 1

77 Cefotaxime (iv) 404.62-809.25 500 mg 637.5-850 2 1

78 Cefotaxime (iv) 271.17-543.35 500 mg 375-500 1 1

79 Cefotaxime (iv) 231.21-462.43 250 mg 303.75-405 2 1

80 Cefotaxime (iv) 184.97-369.94 300 mg 225-300 1 1

81 Cefotaxime (iv) 491.33-982.66 1000

mg 825-1100 1 2

82 Cefotaxime (iv) 161.85-323.71 250 mg 180-240 2 1

83 Cefotaxime (iv) 219.65-439.31 200 mg 281.25-375 2 2

84 Cefotaxime (iv) 271.17-543.35 350 mg 375-500 2 1

85 Cefotaxime (iv) 236.99-473.98 250 mg 311.25-415 2 1

86 Cefotaxime (iv) 236.99-473.98 333 mg 315-420 1 1

87 Cefotaxime (iv) 219.65-439.31 500 mg 285-380 2 2

88 Cefotaxime (iv) 375.72-751.45 150 mg 581.25-775 2 2

89 Cefotaxime (iv) 404.62-809.25 500 mg 637.5-850 2 1

90 Cefotaxime (iv) 387.28-774.57 500 mg 600-800 2 1

91 Cefotaxime (iv) 404.62-809.25 500 mg 637.5-850 2 1

92 Cefotaxime (iv) 612.72-

1225.43 500 mg 1125-1500 2 2

93 Ceftriaxone (iv) 281.83 250 mg 525 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

29

94 Ceftriaxone (iv) 251.07 200 mg 450 2 2

95 Ceftriaxone (iv) 219.36 333 mg 375 2 2

96 Cotrimoxazol 133.18 96 mg 32-48 2 2

97 Eritromisin 52.02-104.05 125 mg 70 2 2

98 Eritromisin 69.36-138.73 150 mg 26 2 2

99 Eritromisin 59.25-118.51 100 mg 21 2 1

100 Eritromisin 54.91-109.83 100 mg 19 2 1

101 Eritromisin 54.91-109.83 125 mg 18.75 2 2

102 Eritromisin 92.49-184.97 200 mg 37.5 2 2

103 Eritromisin 65.03-130.06 150 mg 23.25 2 2

104 Gentamisin (iv) 1.54 17.5

mg 9.38 2 2

105 Gentamisin (iv) 1.23 12.5

mg 6.89 2 2

106 Gentamisin (iv) 1.54 15 mg 9.38 2 2

107 Gentamisin (iv) 1.54 35 mg 9.38 2 2

108 Gentamisin (iv) 0.96 20 mg 4.75 2 2

109 Gentamisin (iv) 2.65 20 mg 19.34 2 2

110 Kanamisin (iv) 1.39-2.08 25 mg 156/312-

260/520 2 2

111 Kloramfenikol 14.45-28.90 125 mg 275 2 2

112 Kloramfenikol 16.47-32.95 375 mg 325 2 2

113 Kloramfenikol 16.47-32.95 375 mg 325 2 2

114 Kloramfenikol 16.61 125 mg 190 2 2

115 Kloramfenikol

(iv) 289.72 500 mg 325 2 2

116 Kloramfenikol

(iv) 571.57 1000

mg 825 2 2

117 Levofloksasin 128.65 100 mg 37.2 2 2

118 Meropenem (iv) 424.85-849.71 333 mg 105-210 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

30

119 Meropenem (iv) 234.10-468.21 200 mg 46-92 2 2

120 Meropenem (iv) 260.12-520.23 250 mg 54-108 2 2

121 Metronidazole

(iv) 71.87 75 mg 30.75 2 2

122 Metronidazole 119.25 125 mg 42-98 2 2

123 Metronidazole

(iv) 135.84 150 mg 75 2 2

124 Trichodazole

(iv) 140.91 125 mg 78.75 2 2

125 Vankomisin 69.36-138.73 50 mg 5 2 2

Keterangan :

1 = Tidak sesuai

2 = Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

31

Lampiran 7. Uji Statistik Chi-Square

Dosis Resep vs Pedoman Terapi * Dosis Resep vs BSA Crosstabulation

Count

Dosis Resep vs BSA

Total 1 2

Sara Dosis Resep vs

Pedoman Terapi

1 11 4 15

2 23 87 110

Total 34 91 125

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 18.321a 1 .000

Continuity Correctionb 15.769 1 .000

Likelihood Ratio 16.107 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear

Association 18.174 1 .000

N of Valid Cases 125

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

4.08.

b. Computed only for a 2x2 table

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

32

Chi-Square Kesesuaian Dosis Berdasarkan Distribusi Usia (< 1 tahun)

ResepvsPedomanTerapi * ResepvsBSA Crosstabulation

Count

ResepvsBSA

Total 1 2

ResepvsPedomanTerapi 1 3 1 4

2 9 30 39

Total 12 31 43

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 4.862a 1 .027

Continuity Correctionb 2.623 1 .105

Likelihood Ratio 4.284 1 .038

Fisher's Exact Test .059 .059

Linear-by-Linear Association 4.748 1 .029

N of Valid Cases 43

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.12.

b. Computed only for a 2x2 table

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

33

Chi-Square Kesesuaian Dosis Berdasarkan Distribusi Usia (1 – 5 tahun)

ResepvsPedomanTerapi * ResepvsBSA Crosstabulation

Count

ResepvsBSA

Total 1 2

ResepvsPedomanTerapi 1 8 2 10

2 12 42 54

Total 20 44 64

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact

Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 13.110a 1 .000

Continuity Correctionb 10.559 1 .001

Likelihood Ratio 12.283 1 .000

Fisher's Exact Test .001 .001

Linear-by-Linear Association 12.905 1 .000

N of Valid Cases 64

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.13.

b. Computed only for a 2x2 table

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

34

Chi-Square Kesesuaian Dosis Berdasarkan Distribusi Usia (1 – 5 tahun)

ResepvsPedomanTerapi * ResepvsBSA Crosstabulation

Count

ResepvsBSA

Total 1 2

ResepvsPedomanTerapi 1 0 1 1

2 2 15 17

Total 2 16 18

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .132a 1 .716

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .243 1 .622

Fisher's Exact Test 1.000 .889

Linear-by-Linear Association .125 1 .724

N of Valid Cases 18

a. 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .11.

b. Computed only for a 2x2 table

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

35

Lampiran 8. Uji Statistik Cohen’s Kappa

1. Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan formula BSA dan Pedoman Terapi

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std.

Errora Approx. T

b Approx. Sig.

Measure of Agreement Kappa .339 .093 4.280 .000

N of Valid Cases 125

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

2. Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan formula BSA dan Pedoman Terapi

Pada Distribusi Usia < 1 tahun

Symmetric Measures

Value

Asymptotic

Standardized

Errora Approximate T

b

Approxim

ate

Significan

ce

Measure of Agreement Kappa .274 .152 2.205 .027

N of Valid Cases 43

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

3. Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan formula BSA dan Pedoman Terapi

Pada Distribusi Usia 1-5 tahun

Symmetric Measures

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

36

Value

Asymptotic

Standardized

Errora Approximate T

b

Approxim

ate

Significan

ce

Measure of Agreement Kappa .411 .122 3.621 .000

N of Valid Cases 64

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

4. Kesesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan formula BSA dan Pedoman Terapi

Pada Distribusi Usia 6-12 tahun

Symmetric Measures

Value

Asymptotic

Standardized

Errora Approximate T

b

Approxim

ate

Significan

ce

Measure of Agreement Kappa -.080 .058 -.364 .716

N of Valid Cases 18

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

37

Lampiran 9. Pedoman Penyesuaian Dosis

No. Nama Antibiotik Dosis Pedoman Terapi

1 Amikasin 15mg/kg/hari/IM-IV/8-12jam

MIMS

2 Amoksisilin 80-90mg/kg/hari/divided tid-qid

MIMS

3 Ampisilin 100mg/kg/hari/6 jam

IDAI

4 Azitromisin

10mg/kg/kali dosis tunggal maks

1 g

IDAI

5 Sefadroksil

30 mg/kg/day/ 2x up to a max of

2 g/day

DIH

6 Sefiksim 25-50mg/kg/hari/divided qid

MIMS

7 Sefotaksim 150mg/kg/hari/6-8jam

IDAI

8 Seftriakson

50mg/kg/24jam/kali dosis

tunggal maks 2 g

IDAI

9 Kotrimoksasol 8-12mg/kg/hari based on TM

IDAI

10 Eritromisin

10mg/kg/6jam/kali dosis tunggal

maks 1 g

MIMS

11 Gentamisin 5 mg/kg/hari/6 jam

SPM

12 Kanamisin 30-50mg/kg/hari/IM/12-24 jam

MIMS

13 Kloramfenikol 100mg/kg/hari/6 jam

IDAI

14 Levofloksasin

8 mg/kg/12h for 60 days (tidak >

50 mg/dose

DIH

15 Meropenem 30-60 mg/kg/hari/IV/8jam

MIMS

16 Metronidazol

30 mg/kg/day in divided doses

every 6 hours

MIMS

17 Tricodazol

30 mg/kg/day in divided doses

every 6 hours

DIH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

38

Lampiran 10. Lembar Pengambilan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI filevii If you keep on Believing, a Dream that you wish will come True - Cinderella - Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda

39

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Victoria Sara Desindy, lahir di Semarang 14

Juli 1995. Anak pertama dari 2 bersaudara dari pasangan

Suyanto dengan Florentina Endang Sapta. Penulis menempuh

pendidikan di TKK Santa Maria Magelang tahun 2000-2001,

SDK Santa Maria Magelang pada tahun 2001-2007, SMP

Tarakanita Magelang pada tahun 2007-2010, SMA Tarakanita

Magelang pada tahun 2010-2013, dan pada tahun 2013 penulis

melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menjalani pendidikan di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, penulis pernah

mengikuti kegiatan kepanitiaan yaitu panitia Desa Mitra I dan Desa Mitra II,

kegiatan seminar, PORSFI dan UKF.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI