percobaan 6 fix
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
1/26
PERCOBAAN VI
ANTIHIPERGLIKEMIA
I. TUJUAN
1. Melakukan induksi hiperglikemi terhadap hewan coba
2. Membandingkan potensi antihiperglikemi bahan sintesis dan bahan alam
II. DASAR TEORI
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang terjadi
akibat adanya gangguan pada metabolime glukosa, disebabkan
kerusakan proses pengaturan sekresi insulin dari sel-sel beta.
Insulin, yang diahasilkan oleh kelenjar pancreas sangat penting
untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah. Kadar glukosa
darah normal pada waktu puasa antara 60-10 mg!dl, dan dua jam
sesudah makan dibawah 1"0 mg!dl. #ila terjadi gangguan pada
kerja insulin, baik secara kualitas maupun kuantitas, keseimbangan
tersebut akan terganggu, dan kadar glukosa darah cenderung naik
$hiperglikemia%.
$Kee dan &ayes,1''6( )jokroprawiro,1''*%
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai
dengan hiperglikemia dan glukosuria yang berhubungan dengan
abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang
diakibatkan kurangnya insulin yang diproduksi oleh sel + pulau
angerhans kelenjar ankreas baik absolut maupun relatie.
$&erman, 1''/( dam, 000( ukandar, 00*%.
Kelainan metabolisme yang paling utama ialah kelainan
metabolisme karbohidrat. 2leh karena itu, diagnosis diabetes
melitus selalu berdasarkan kadar glukosa dalam plasma darah.
$&erman, 1''/( dam, 000%.
Diabetes melitus merupakan salah satu jenis penyakit yang
ditandai denganmeningkatnya kadar glukosa darah $hiperglikemia%
sebagai akibat dari rendahnya sekresi insulin, gangguan e3ek
insulin, atau keduanya. Diabetes mellitus bukan merupakan patogen
melainkan secara etiologi adalah kerusakan atau gangguan
1
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
2/26
metabolisme. 4ejala umum diabetes adalah hiperglikemia,poliuria,
polidipsia, kekurangan berat badan, pandangan mata kabur, dan
kekurangan insulin sampai pada in3eksi. &iperglikemia akut dapat
menyebabkan sindrom hiperosmolar dan kekurangan insulin danketoasidosis. &iperglikemia kronik menyebabkan kerusakan jangka
panjang, dis3ungsi dan kegagalan metabolisme sel, jaringan dan
organ. Komplikasi jangka panjang diabetes adalah
macroangiopathy, microangiopathy, neuropathy, katarak, diabetes
kaki dan diabetes jantung.
$5einauer et al, 00%.
4ejala penyakit diabetes melitus dari satu penderita ke
penderita lainnya tidak selalu sama. 4ejala yang disebutkan
dibawah ini adalah gejala yang umumnya timbul dengan tidak
mengurangi kemungkinan adanya ariasi gejala lain. da pula
penderita diabetes melitus yang tidak menunjukkan gejala apa pun
sampai pada saat tertentu.
$)joktoprawiro, 1''*%.
1. ada permulaan, gejala yang ditunjukkan meliputi tiga 7 yaitu8
a. oli3agia $meningkatnya na3su makan, banyak makan%b. olidipsia $meningkatnya rasa haus, banyak minum%c. oliuria $meningkatnya keluaran urin, banyak kencing%
Dalam 3ase ini biasanya penderita menunjukkan berat badan
yang terus meningkat, bertambah gemuk, mungkin sampai terjadi
kegemukan. ada keadaan ini jumlah insulin masih dapat
mengimbangi kadar glukosa dalam darah. $Kee dan &ayes,1''6( )jokroprawiro, 1''*%.
. #ila keadaan diatas tidak segera diobati, kemudian akan timbulgejala yang disebabkan oleh kurangnya insulin, yaitu 8
a. #anyak minum
b. #anyak kencing
c. #erat badan menurun dengan cepat $dapat turun 9-10 kg
dalam waktu -" minggu%
d. :udah lelah
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
3/26
e. #ila tidak lekas diobati, akan timbul rasa mual jika kadar
glukosa darah melebihi 900 mg!dl, bahkan penderita akan jatuh
koma $tidak sadarkan diri% dan disebut koma diabetik.
Koma diabetik adalah koma pada penderita diabetes melitusakibat kadar glukosa darah terlalu tinggi, biasanya 600 mg!dl atau
lebih. Dalam praktik, gejala dan penurunan berat badan inilah yang
paling sering menjadi keluhan utama penderita untuk berobat ke
dokter.
$)jokroprawiro, 1''*%
Kadang-kadang penderita diabetes melitus tidak menunjukkan
gejala akut $mendadak%, tetapi penderita tersebut baru
menunjukkan gejala setelah beberapa bulan atau beberapa tahun
mengidap penyakit diabetes melitus. 4ejala ini dikenal dengan
gejala kronik atau menahu.
$Kat;ung, 00%
4ejala kronik yang sering timbul pada penderita diabetes adalah
seperti yang disebut dibawah ini 8
1. Kesemutan
. Kulit terasa panas, atau seperti tertusuk-tusuk jarum
/. 5asa tebal pada kulit telapak kaki, sehingga kalau berjalan seperti
diatas bantal atau kasur
". Kram
9.
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
4/26
Klasi>kasi dan ?tiologi Diabetes :ellitus
1. Diabetes :ellitus tergantung Insulin $D:)I, tipe 1%
Diabetes mellitus tergantung insulin $D:)I atau IDD:%
merupakan istilah yang digunakan untuk kelompok pasien diabetesmellitus yang tidak dapat bertahan hidup tanpa pengobatan insulin.
enyebab yang paling umum dari IDD: ini adalah terjadinya
kerusakan otoimun sel-sel beta $+% dari pulau-pulau angerhans.
$Kat;ung, 00%
Kebanyakan penderita IDD: berusia masih muda, dan usia
puncak terjadinya serangan adalah 1 tahun. @amun demikian, 10A
pasien diabetes diatas 69 tahun merupakan pengidap IDD:.
$Kat;ung, 00%.
IDD: dapat juga disebabkan adanya interaksi antara 3aktor-
3aktor lingkungan dengan kecenderungan sebagai pewaris penyakit
diabetes mellitus. &al ini menunjukkan bahwa IDD: dapat timbul
karena adanya hubungan dengan gen-gen pasien dan dapat pula
dipicu oleh 3actor lingkungan yang ada, termasuk bermacam-
macam irus.
$Bones and 4ill, 1''*( )unbridge and &ome, 1''1%.
. Diabetes mellitus tidak tergantung Insulin $D:))I ,)ipe II%
Diabetes mellitus tidak tergantung insulin $D:))I atau @IDD:%
merupakan istilah yang digunakan untuk kelompok diabetes
mellitus yang tidak memerlukan pengobatan dengan insulin supaya
dapat bertahan hidup, meskipun hampir 0A pasien menerima
insulin dengan tujuan untuk membantu mengontrol kadar glukosa
darah. @IDD: biasanya ditunjukkan oleh adanya kombinasi yang
beragam dari tahanan insulin dan kekurangan insulin.
$)unbridge and &ome, 1''1%.
Obat Antidiabetes
Insulin adalah hormon yang disekresi oleh sel + pulau
angerhans dalam pankreas. #erbagai stimulus melepaskan insulin
dari granula penyimpanan dalam sel +, tetapi stimulus yang paling
kuat adalah peningkatan glukosa plasma $hiperglikemia%. Insulin
"
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
5/26
terikat pada reseptor spesi>k dalam membran sel dan memulai
sejumlah aksi, termasuk peningkatan ambilan glukosa oleh hati,
otot, dan jaringan adipose.
$Kat;ung, 00%.Insulin adalah polipeptida yang mengandung 91 asam amino
yang tersusun dalam dua rantai $ dan #% dan dihubungkan oleh
ikatan disul>da. uatu prekursor, yang disebut proinsulin, dihidrolisis
dalam granula penyimpan untuk membentuk insulin dan peptida <
residual. 4ranula menyimpan insulin sebagai kristal yang
mengandung ;ink dan insulin.
4lukosa merupakan stimulus paling kuat untuk pelepasan
insulin dari sel-sel + pulau angerhans. )erdapat sekresi basal yang
kontinu dengan lonjakan pada waktu makan. el-sel + memiliki
kanal K C yang diatur oleh adenosin tri3os3at $)% intraselular. aat
glukosa darah meningkat, lebih banyak glukosa memasuki sel + dan
metabolismenya menyebabkan peningkatan ) intraselular yang
menutup kanal). Depolarisasi sel Depolarisasi sel + yang
diakibatkannya mengawali inuks ion
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
6/26
dan agen-agen hipoglikemia. gen-agen yang baru digunakan
sebagai kontrol diabetes mellitus adalah obat-obat dari golongan
sul3onilurea, biguanida, turunan thia;olidinedione, dan insulin
$diberikan secara injeksi%. :eskipun obat-obat ini telah digunakansecara intensi3 karena e3ek yang baik dalam kontrol hiperglikemia,
agen-agen ini tidak dapat memenuhi kontrol yang baik pada
diabetes mellitus, tidak dapat menekan komplikasi akut maupun
kronis.
(Galacia et.al , 2002)
. ekretagok Insulin
ekretagok insulin mempunyai e3ek hipoglikemik dengan cara
stimulasi sekresi insulin oleh sel + pankreas. 4olongan ini meliputi8
1. 4olongan sul3onylurea2bat ini hanya e3ekti3 pada penderita diabetes melitus tipe
yang tidak begitu berat, yang sel-sel + masih bekerja cukup
baik.:ekanisme kerja dari golongan sul3onilurea antara lain8a. :erangsang 3ungsi sel-sel + pulau angerhans pancreas
agar dapat menghasilkan insulin.
b. :encegah $inhibisi% konersi glikogen hati kembali ke
glukosa.
c. :eningkatkan penggunaan glukosa darahul3onilurea dibagi dalam dua golongan!generasi yaitu8
a. 4enerasi pertama meliputi8 )olbutamide, cetoheFamide
)ola;amide,
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
7/26
mempunyai masa tinggal yang lebih singkat dan tidak dapat
menurunkan kadar glukosa darah puasa.
$oegondo, 006%
#. ensiti;er Insulin4olongan obat ini meliputi obat hipoglikemik golongan
biguanida dan thia;olidinedione, yang dapat membantu tubuh untuk
meman3aatkan insulin secara lebih e3ekti3.
$Depkes 5I, 009%
1. 4olongan #iguanida
aat ini golongan biguanid yang banyak dipakai adalah
met3ormin.
:ekanisme kerja golongan biguanid $met3ormin%8
a. :eningkatkan glikolisis anaerobik hati.
b. Meningkatkan uptake glukosa di jaringan perifer atau mengurangi
glukoneogenesis.
c. :enghambat absorpsi glukosa dari usus.
$&erman, 1''/( oegondo, 006%
. 4olongan )hia;olidinedione atau 4lita;on
Golongan obat ini mempunai efek farmakologis untuk meningkatkan
sensiti!itas insulin. Glita"on merupakan agonist pero#isome proliferator$
acti!ated receptor gamma (%%&') ang sangat selektif dan poten. 'eseptor
%%&' gamma terdapat di jaringan target kerja insulin aitu jaringan adiposa,
otot skelet dan hati, sedang reseptor pada organ tersebut merupakan regulator
homeostasis lipid, diferensiasi adiposit, dan kerja insulin. Glita"on dapat
merangsang ekspresi beberapa protein ang dapat memperbaiki sensiti!itas
insulin dan memperbaiki glikemia, seperti G* 1, G* +, p-alpha%$/
dan uncoupling protein$2 (%)
(oegondo, 2003)
=
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
8/26
loksan
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
9/26
B. BAHAN
1. uspensi &loksan 1-0mg5kg66 tikus
2. uspensi Glukosa 2,1+ gram5kg66 tikus
/. uspensi Glibenklamid (ontrol positif)
+. arutan M 7a 0,-8 (ontrol negati!e)-. uspensi 9kstrak 'osela -00mg5kg66
C. HEWAN UJI
- ekor tikus :antan %utih
IV. SKEMA KERJA
'
4alam kelompok besar
dibagi menjadi 2 kelompok
&loksan ( 1-0 mg5g 66 )
/ hari sebelum praktikum
Glukosa (2,1+ g5g 66)
pada hari ;
4ihitung gula darah normal 4ihitung gula darah normal
%emberian aloksan selama /
hari
lp. 1
Glibenklami
d (1,<
mg5g66)
4ihitung gula darah
emberian aloksan %emberian sediaan
4ihitung gula darah
%emberian glukosa selama 1
jam
lp. 2
'osela (-00
mg5g66)
lp. / M
7a 0,-8 2,-
ml
lp. 3 M
7a 0,-8 2,-
ml
lp. -
'osela (-00
mg5g66)
lp. +
Glibenklami
d (1,<
mg5g66)
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
10/26
V. DATA PENGAMATAN
A. Aloksan
B. Glukosa
VI. PERHITUNGAN
Aloksan 150mg/kgBB tikus secara IP
66 tikus terbesar 2-0 gram
10
4iamati selama 2 jam 4iamati selama 2 jam
4ibandingkan
4iuji &7&=&
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
11/26
misal 66 tikus 230 gram
>-8? ([email protected]$113+.+mg)
Misal 66 tikus terbesar 2-0 gram
11
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
12/26
Misal 66 tikus terbesar 230 gram
Kelo!ok "
Pe#e$%an Aloksan "&'()k(BB *%kus se+a$a IP
1. *ikus 66 1
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
13/26
!p ?
+. *ikus 66 20+,@ gram
dosis ?
!p ?
-. *ikus 66 202 gram
dosis ?
!p ?
Kelo!ok ,
Pe#e$%an Aloksan "&'()k(BB *%kus se+a$a IP
1. *ikus 66 1
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
14/26
Pe#e$%an Gl%#enkla%- "./()k(BB
*ikus 66 1
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
15/26
=p ? ? 2,2+ ml
". *ikus 66 12,3 g
4o ? A 1-0 mg ? 2@,/< mg
=p ? ? 1,+3 ml
9. *ikus 66 21@ g
4o ? A 1-0 mg ? /2,-- mg
=p ? ? 2,1< ml
Kelo!ok 2
Pe#e#anan (lukosa ,."2($a)k(BB
1. *ikus 66 2//.+@gram
2. *ikus 66 2/@.0@ gram
/. *ikus 66 202.2@gram
Pe#e$%an (l%#enkla%- "./()k(BB
*ikus 66 2//.+@gram
19
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
16/26
Pe#e$%an Eks*$ak Rosella &''()k(BB
*ikus 66 2/@.0@gram
Pe#e$%an CMC Na '.&0
*ikus 66 202.2@gram
Kelo!ok &
Pe#e#anan %n-uks% (lukosa !a-a 3e4an u5%
4osis ? 212,-@ g # 2,1+ mg5kg 66 ? 0,+-- g ? +-- mg
1000 g
=p ? +-- mg ? 2,1 ml
21@,- mg5ml
4osis ? 1
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
17/26
sebanak 2,- ml pada hewan uji nomor /
Pe#e$%an (l%#enkla%- se#a(a% an*%3%!e$(l%ke%k s%n*e*%k
4osis ? 1
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
18/26
4osis ? 221,0@ g # 1,< mg5kg 66 ? 0,+1@22/ mg
1000 g
=p ? 0,+1@22/ mg ? 2,20 ml
21@,- mg5ml
• Pe#e$%an eks*$ak #un(a Rosella se#a(a% an*%3%!e$(l%ke%k ala%
4osis ? 20
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
19/26
#. Jula3 kua-$a* an*a$ kelo!ok
#Dbg ? ( #Ʃ Ʃ 1)D F ( #Ʃ 2)D F ( #Ʃ /)D $ ( #*)DƩ
n1 n2 n/ 7
? (20,-)D F (@0,3
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
20/26
M 7a (8) 9kstrak 'osella (8) Glibenklamid (8)
12,33 3,30 13,+
10@,-- 2/,1@ //,0@
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
21/26
': bg ?
?
? -@
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
22/26
(gl"cosuria. %enebab lain adalah menurunna kepekaan reseptor sel bagi insulin
(resistensi insulin) ang diakibatkan makan terlalu banak dan kegemukan. 'ata$rata
1,-$28 dari seluruh penduduk dunia menderita diabetes ang bersifat menurun
(#amilial. ;arapan hidup penderita diabetes rata$rata -$10 tahun.
:enis$:enis 4iabetes Mellitus B
1. *ipe , :enis remaja (:u!enile, 4M1)
%ada tipe ini terdapat dekstruksi dari sel beta pancreas, sehingga tidak
memproduksi insulin lagidengan akibat sel$sel tidak bisa menerap glukosa dari
darah. arena itu kadar glukosa meningkat diatas 10 mmol5l, akni nilai ambang$
ginjal, sehingga glukosa berlebihan dikeluarkan lewat urine bersama banak air
(glcosuria). 4ibawah tersebut, glukosa ditahan oleh tubuli ginjal. arena penderita
senantiasa membutuhkan insulin, maka tipe dahulu juga disebut 44M (Insulin
Dependent Diabetes $ellitus.
2. *ipe , jenis dewasa (Maturit Onset, 4M2)
a"imna mulai diatas +0 tahun dengan insidensi lebih besar pada orang
gemuk dan pada usia lebih lanjut. Mereka ang hidupna makmur, makan terlampau
banak dan kurang gerak badan lebih besar lagi resikona. 4M tipe ini terjadi karena
insulin ag diproduksi sudah tidak bisa lagi mengubah glukosa menjadi glukagon
( insulinna sudah resisten)
/. 4iabetes ehamilan (G4M)
%ada wanita hamil dengan penakit gula regulasi glukosa ang ketat adalah
penting sekali untuk menurunkan risiko akan keguguran spontan, cacat dan
o!erweight bai atau kematian perinatal
Mekanisme kerja obat$obat hipoglikemik oral secara umum ada + aituB
1. Menurunkan absorbsi karbohidrat aitu golongan biguanid Metformin, dan
&karbose dari golongan glikooksidase inhibitor.
2. Menurunkan sekresi insulin aitu golongan sulfonilurea generasi kedua dan
Miglitinid.
/. Menurunkan ambilan glukosa dihati aitu golongan 6iguanid.
+. Meningkatkan ambilan glukosa dijaringan peri!er aitu golongan sulfonil
urea generasi kedua tiasolidindion dan biguanid.
nsulin adalah hormone ang dilepaskan oleh pancreas, merupakan "at utama
ang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah ang tepat. nsulin
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
23/26
menebabkan gula darah berpindah ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energ
atau disimpan sebagai cadangan makanan. %ada praktikum ini, dilakukan percobaan
untuk memahami efek farmakologi obat anti diabetes, sehingga dilakukan pengujian
glukosa darah pada tikus dengan menggunakan alat glukometer. %rinsip kerja dari alat
glukometer secara elektrokimia aitu berdasarkan pada pengukuran potensial (daa
listrik) ang disebabkan oleh reaksi dari glukosa dengan bahan pereaksi glukosa pada
elektroda strip. ampel darah diserap masuk ke dalam ujung strip uji berdasarkan
reaksi kapiler. &pabila darah mengisi ruang reaksi pada uji strip, alium Jerisianida
diuraikan dan glukosa sampel dioksidasi oleh en"im glukosa oksidase menebabkan
penurunan bilangan oksidasi. &plikasi jumlah !oltase ang konstan dari melerasi
mengoksidasi alium ;eksasianoferat () kembali pada alium ;eksasianoferat ()
dan memberikan elektron. 9lektron ini ang dihasilkan untuk menimbulkan arus
sebanding dengan kadar glukosa pada sampel. etelah waktu 30 detik, konsentrasi
glukosa dalam sampel ditaangkan pada laar monitor.
%ada praktikum ini kelompok besar dibagi menjadi dua kelompok dengan
penginduksian menggunakan &loksan dan Glukosa. 4imana &loksan merupakan suatu
substrat ang secara structural adalah deri!ate pirimidin sederhana, aloksan itu sendiri
diperoleh secara murni dari oksidasi asam urat oleh asam nitrat. &loksan merupakan
bahan kimia ang digunakan untuk menginduksi diabetes pada hewan uji (tikus).
4engan diberikanna aloksan merupakan cara ang cepat untuk menghasilkan kondisi
diabetic eksperimental (hiperglikemik) pada hewan uji , aloksan dapat diberikan secara
intra!ena (.=), intraperitonial (.%) atau subcutan (.) pada hewan uji. 4iberi
suspensi aloksan dengan tujuan perusakan sel beta pankreas, sedangkan pada 'osella
Mekanisme kerjana adalah senawa aktifna membantu melancarkan peredaran darah
dengan mengurangi derajat !iskositas (kekentalan) darah, dengan begitu kerja jantung
memompa darahpun semakin ringan dan otomatis tekanan (darah) rendah, semua itutak lepas dari peran asam organik polisakarida dan fla!onoid ang terkandung di
dalamna. %enakit metabolic ang disebabkan oleh aloksan adalah diabetes militus.
4iabetes militus merupakan suatu penakit metabolic dengan karakteristik
hiperglikemia ang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduana
ang saling berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan
pada beberapa organ tubuh. &loksan itu sendiri memiliki kemampuan untuk merusak
sel P$pankreas.
/
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
24/26
%ercobaan ini digunakan alat glukometer, dengan alasan bahwa alat glikometer
merupakan alat ang otometik memudahkan dalam memperoleh hasil glokosa darah,
periksaan dengan menggunakan alat ini memerlukan waktu ang reltif singkat, akurat,
waktu tesna minimal /0 detik. &dapun cara penggunaan dari alat glukometer tersebut
aitu penaiapan alat dan strip glukotest, masukka strip glukotest kedalam bagian
ujung glukometer, teteskan darah pada tempat reagen strip glukotest, kemudian dibaca
kadar gula ang tertera pada laar glukometer, dimana mekanisme kerja dari alat
glukometer aitu dalam strip terdapat en"im glukooksigenase ang mana jika sampel
darah mengenai strip maka akan langsung terbaca oleh glukometer.
%ada percobaan kali ini dilakukan dengan membandingkan efek dari obat$obat
anti diabetes melitus golongan sulfonlurea aitu Glibenklamin, 9kstrak 'osella, dan
M 7a 0.-8 sebagai control negati!e.&dapun hasil dari 8 penurunan setelah induksi aloksan pada obat glibenclamid
aitu sebesar -0.3@ 8 sedangkan pada ekstrak rosella didapat hasil 8 penurunan
setelah induksi aloksan sebesar 2/.-3 8 serta pada control negati!e ang diberi M
7a diperoleh 8 penurunan sebesar 3./8.
4ari hasil kelompok ang mendapat perlakuan penginduksian aloksan dapat
disimpulkan bahwa obat golongan sulfonlurea aitu Glibenklamin memberikan efek
ang lebih cepat bila dibandingkan dengan 9kstrak 'osella, dan M 7a 0.-8
sebagai control negati!e. ;al ini dapat dilihat dari penurunan kadar glukosa darah tikus
dari pengukuran setelah dipuasakan. adar glukosa tikus menurun dan mendekati
kadar glukosa normal aitu @< mg5dl. 4imana adar glukosa normal manusia adalah
@0 mg $ 120 mg5dl sedangkan pada tikus 32$1@- mg5dl.
elain itu hasil dari 8 penurunan setelah pembebanan glukosa pada obat
glibenclamid aitu sebesar /+./+8 sedangkan pada ekstrak rosella didapat hasil 8
penurunan setelah pembebanan glukosa sebesar 1-.
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
25/26
edangkan dilihat dari hasil perhitungan ana!a pada perlakuan penginduksian
aloksan menunjukkan tidak adana perbedaan pada persentase penurunan kadar
glukosa dalam darah baik setelah penambahan glibenklamid, ekstrak rosella, dan M
7a 0.-8. 6egitu juga pada perlakuan pembebanan glukosa tidak ada perbedaan antar
kelompok pada persentase penurunan glukosa dalam darah baik. eharusna hasil
perhitungan ana!a menunjukkan adana perbedaan antar kelompok karena pada obat
glibenklamid memiliki efek menurunkan kadar glukosa dalam darah sedangkan M
7a 0.-8 tidak memiliki efek karena sebagai control negati!e.
;al ini sesuai dengan literatur ang menebutkan bahwa penurunan kadar
glukosa darah ang terjadi setelah pemberian sulfonilurea disebabkan oleh
perangsangan sekresi insulin dipankreas. ifat perangsangan ini berbeda dengan
perangsangan oleh glukosa, karena ternata pada saat hiperglikemia gagal merangsang
sekresi insulin dalam jumlah ang mencukupi, obat$obat tersebut masih mampu
merangsang sekresi insulin. tulah sebabna mengapa obat$obat ini sangat bermanfaat
pada penderita diabetes dewasa ang pankreasna masih mampu memproduksi insulin.
&dana beberapa faktor kesalahan ang mungkin mempengaruhi data ang
diperoleh aitu, penimbangan dosis ang kurang tepat, pemberian induksi maupun
obat ang kurang sesuai dengan !olume pemberian, penondean ang kurang tepat,
pemberian induksi aloksan secara intra peritoneal ang kurang tepat sasaran,
pengecekan gula ang salah, darah ang teridentifikasi hana sedikit sehingga hasilna
kurang optimal atau tidak terbaca
VIII. KESIMPULAN
4ari praktikum ang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahan obat paling
efektif dan 8 penurunanna paling besar aitu glibenklamid dibandingkan dengan
ekstrak rosella pada perlakuan penginduksian aloksan, sedangkan pada pembebanan
glukosa pemberian glibenklamid tidak memberikan efek penurunan kadar glukosa
dalam darah.
4ari hasil perhitungan ana!a pada perlakuan penginduksian aloksan dan
pembebanan glukosa menunjukkan tidak adana perbedaan antar kelompok pada
persentase penurunan kadar glukosa dalam darah.
I9. DA8TAR PUSTAKA
ee, :.. dan ;aes 9. '.1
-
8/18/2019 Percobaan 6 Fix
26/26
&dam, :.M.J.2000.lasifikasi dan kriteria diagnosis diabetes melitus ang baru.
)ermin Dunia 'edokteran *o. 1+
ukandar, 9. Q., :. igit,..&dnana, &. &. %. etiadi, usnandar.200. I-
%armakoterapi.:akartaB %enerbit %*. J %enerbitan
*jokroprawiro,&.1