analisis, simulasi dan percobaan getaran pada mesin...

14
1

Upload: ngothu

Post on 06-Apr-2019

247 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

1

Page 2: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

2

Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran

pada Mesin Pengering Ramah Lingkungan

Analysis, Simulation and Experimental of Vibration

on Green Dryer Machine

La Ode Mohammad Firman, Program Studi Magister Teknik Mesin, Fakultas

Teknik, Universitas Pancasila, Jakarta Selatan,

E-mail: [email protected]

Abstract

The observation was found that dryer machines for various agricultural

commodities were ineffective. The using of vibration system for moving agricultural

commodities such as cashew nuts were on the shelf could not be moved optimally.

Beside that most of the surface of cashew nuts were on the shelf could not get hot air

flow, so that on a specific moment cashew nuts must be taken out from the drying

chamber to be manually moved. The previous study by using an unbalance mass and a

piston engine explained that the spring load on dryer machine was too large, so that

the spring used as pedestal of shelves would be broken fastly. Futhermore the

previous study only did research on ratio of angular speed and natural frequency, r <

1. To solve the problems of the dryer machines and to develope the results of previous

study, then it needs to do the study about: analysis, simulation and experimental of

vibration. Beside that the study only uses an unbalance mass and the ratio of angular

speed and natural frequency is r > 1. General purpose of this study is to do analysis,

simulation and experimental of vibration on green dryer machine by using unbalance

mass. The study uses observation, literature study, analysis, simulation and

experimental methods and cashew nuts as the commodity tested on the each shelf. The

experimental results explained that the spring would not quickly broken and the

vibration optimally was found on condition of the vibration approached resonance,

namely: r = 1.004 to 1.31.

Keywords: Vibration, analysis, simulation, experimental.

Page 3: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

3

Abstrak

Pengamatan diperoleh bahwa terdapat banyak mesin pengering komoditi

pertanian yang tidak efektif dan penggunaan sistim getaran untuk menggerakkan

komoditi pertanian seperti kacang mete yang berada di atas rak tidak bergerak secara

optimal. Selain itu sebagian besar permukaan kacang mete yang berada di atas rak

tidak mendapat aliran udara panas sehingga pada saat tertentu kacang mete harus

dikeluarkan dari ruang pengering untuk digerakkan secara maual. Penelitian

sebelumnya yang menggunakan sebuah unbalance mass dan sebuah mesin torak

menjelaskan bahwa beban pegas terlalu besar sehingga pegas yang digunakan sebagai

tumpuan rak akan cepat rusak. Selanjutnya penelitian sebelumnya hanya melakukan

penelitian pada rasio kecepatan sudut putar dengan kecepatan sudut alamiah, r < 1.

Untuk menyelesaikan permasalahan pada mesin pengering tersebut dan

mengembangkan hasil-hasil penelitian sebelumnya maka perlu dilakukan penelitian

lanjut tentang: analisis, simulasi dan percobaan getaran. Disamping itu, penelitian ini

hanya menggunakan unbalance mass dan rasio kecepatan sudut putar dengan

kecepatan sudut alamiah adalah r > 1. Secara umum tujuan penelitian ini adalah:

Melakukan analisis, simulasi dan percobaan getaran pada mesin pengering ramah

lingkungan dengan menggunakan unbalance mass. Metode yang digunakan pada

penelitian ini adalah: pengamatan, studi literatur, analisis, simulasi dan percobaan

serta kacang mete merupakan komoditi yang diuji yang berada di atas rak pengering.

Hasil percobaan menjelaskan bahwa pegas tidak cepat rusak dan getaran optimal

diperoleh pada saat kondisi getaran mendekati resonansi yakni: r = 1.004 sampai 1.31.

Kata kunci: Getaran, Analisis, simulasi, percobaan.

Pendahuluan

Latar Belakang

Pengeringan biasanya menggunakan mesin pengering untuk mengeringkan

kacang mete yang berada di atas rak. Pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan

bahwa pengeringan tersebut tidak efektif, kapasitas ruang pengering relatif kecil dan

kacang mete yang berada di atas rak tidak bergerak secara optimal. Pada pengamatan

tersebut ditemukan pula bahwa terdapat mesin pengering yang menggunakan kincir

angin serta ada pula yang menggunakan an unbalance mass (massa tak seimbang)

dan mesin torak sebagai penggetar rak. Hal ini menyebabkan adanya ketergantungan

Page 4: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

4

pada kecepatan angin serta beban pegas terlalu besar sehingga pegas yang digunakan

sebagai tumpuan rak akan cepat rusak. Selain itu sebagian permukaan kacang mete

yang berada di atas rak tidak mendapat aliran udara panas sehingga pada saat tertentu

kacang mete harus dikeluarkan dari mesin pengering untuk digerakkan secara manual.

Itulah sebabnya waktu yang dibutuhkan saat mengeringkan kacang mete pada mesin

pengering akan bertambah dan menimbulkan kehilangan panas akibat pintu mesin

pengering sering dibuka. Selanjutnya penelitian sebelumnya hanya melakukan

penelitian pada rasio kecepatan sudut putar dengan kecepatan sudut alamiah, r < 1

sehingga perlu dilakukan penelitian lanjut pada r > 1.

Perumusan dan Pemecahan Masalah

Beberapa perumusan masalah yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

Berapa besarnya getaran agar diperoleh getaran rak yang optimal yakni getaran pada

rak yang dapat menyebabkan aliran udara panas pada kacang mete yang sedang

dikeringkan terdistribusi dengan baik. Bagaimana bentuk bangunan mesin pengering

yang memiliki kapasitas ruang pengering yang relatif lebih besar. Bagaimana

penempatan peralatan maupun bagian-bagian mesin pengering agar komoditi kacang

mete tidak perlu diaduk secara manual dan pintu mesin pengering tidak perlu dibuka

selama proses pengeringan berlangsung. Bagaimana melakukan analisis, simulasi dan

percobaan pada r > 1.

Pemecahan masalah yang perlu dikembangkan pada penelitian ini adalah

penerapan sistim getaran pada rak unit pengering dengan menggunakan unbalance

mass dan tidak menggunakan mesin torak. Selanjutnya dilakukan analisis, simulasi

dan percobaan getaran pada r > 1 hingga diperoleh getaran yang optimal.

Status Ilmiah

Penelitian sistim getaran yang pernah dilakukan antara lain:

1. Penelitian amplitudo getaran pada rak bergetar telah dilakukan oleh Brod et al.

(2004). Analisis menggunakan frekwensi getaran, f = 60 Hz, kecepatan sudut

putar, ω = 377 rad/s, percepatan gravitasi, g = 9.81 m/s. Penelitian tersebut

menghasilkan amplitudo getaran sebesar, X = (0.15 hingga 1.55) 10-3

m.

2. Pengering dengan menggunakan rak getar telah dilakukan oleh Eko Arif

Rahman et al. (2007). Pengering tersebut menggunakan kincir savonius dan 2

unit rak pengering yang akan digetarkan. Penelitian yang telah dilakukan

Page 5: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

5

menjelaskan bahwa kecepatan angin untuk memutar kincir savonius adalah

1.14 m/s hingga 1.72 m/s.

3. Unjuk kerja pengeringan dengan menggunakan getaran yang dibantu oleh

pengering infra merah telah dilakukan oleh Das et al. (2009). Penelitian

tersebut diperoleh bahwa pengeringan padi yang berkelembaban tinggi dengan

menggunakan tingkat intensitas radiasi pada 3100 W/m2 dan 4290 W/m

2

menunjukkan penurunan kadar air hingga 40% selama 33 menit dan 29 menit.

Amplitudo optimum diperoleh sebesar, X = 8 mm hingga 9 mm.

4. Penelitian yang berhubungan dengan resonanasi pada getaran telah dilakukan

oleh Djatmiko (2010). Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa Peningkatan

nilai konstanta pegas dapat menyebabkan menurunnya nilai resonansi.

5. Penelitian getaran pada rak kacang mete dengan menggunakan mesin torak

dan unbalance mass telah dilakukan oleh LM Firman et al (2011). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa besarnya putaran poros motor listrik

mempengaruhi besarnya getaran. Putaran motor listrk yang dapat

menghasilkan getaran XM/me terbesar terjadi pada n = 334.59 rpm. Hal ini

disebabkan oleh putaran tersebut terjadi resonansi yaitu: r = 1.

6. Sorimuda Harahap et al (2015) melakukan analisis getaran pada rak unit

pengering kacang mete dengan menggunakan unbalance mass. Penelitian yang

telah dilakukan hanya pada kecepatan sudut putar lebih kecil dari kecepatan

sudut alamiah atau r < 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

dijelaskan bahwa getaran optimal diperoleh pada r = 0.97 hingga 0.99 atau

kecepatan sudut putar mendekati kecepatan sudut alamiah.

Tujuan Penelitian dan Hasil Penelitian yang diharapkan

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Melakukan analisis, simulasi dan percobaan getaran pada mesin pengering

yang memiliki kapasitas ruang pengering yang relatif lebih besar yakni 3 unit

pengering dengan beban pegas tiap unit pengering bervariasi yakni: M = 40

kg, M = 30 kg dan M = 20 kg.

2. Melakukan percobaan getaran pada rak unit pengering dengan menggunakan

unbalance mass dan kecepatan sudut putar lebih besar dari kecepatan sudut

alamiah atau r > 1 hingga diperoleh getaran yang optimal.

Page 6: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

6

Hasil penelitian yang diharapkan adalah: mesin pengering yang memiliki

kapasitas ruang pengering yang relatif lebih besar dengan menggunakan 3 unit

pengering dan dapat diterapkan pada beban pegas maksimum 120 kg. selain itu

pemanfaatan unbalance mass diharapkan dapat menyebabkan getaran yang optimal

sehingga seluruh permukaan kacang mete memperoleh aliran udara panas.

Alat dan Bahan serta Metode

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Satu buah ruang pengering

2. Tiga buah unit pengering

3. Pegas, Alat penukar kalor dan Blower

4. Rak, Kacang mete dan Tachometer

5. Motor listrik, poros, kopling dan unbalance mass

6. Timbangan, Mistar dan Komputer.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Pengamatan pada beberapa mesin pengering komoditi kacang mete

2. Studi literatur sesuai dengan bidang penelitian

3. Analisis, simulasi dan percobaan getaran.

Saat melakukan percobaan dipastikan bahwa alat dan bahan telah diletakkan

sesuai dengan tempatnya masing-masing. Motor listrik dioperasikan dan unbalance

mass turut berputar. Putaran unbalance mass harus mampu menggetarkan rak unit

pengering secara optimal serta pintu mesin pengering dipastikan tidak dibuka selama

proses pengeringan berlangsung. Selanjutnya dilakukan pengukuran guna

memperoleh data-data percobaan yaitu:

1. Jumlah kacang mete yang berada di atas rak unit pengering.

2. Jumlah pegas yang digunakan.

3. Beban pegas

4. Berat dari unbalance mass

5. Daya dan putaran motor listrik.

6. Perubahan ketinggian posisi pegas.

Data-data yang diperoleh selama percobaan pada mesin pengering, selanjutnya

dianalisis serta disimulasi melalui komputer.

Page 7: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

7

Hasil dan Pembahasan

Mesin Pengering Ramah Lingkungan

Peralatan dan dimensi yang digunakan pada mesin pengering ini disesuaikan

dengan jumlah kacang mete serta besarnya beban yang diterima oleh pegas. Peralatan

motor listrik dan unbalance mass diletakkan di bawah rak unit pengering. Dinding

ruang pengering terbuat dari material stainless steel dengan ketebalan 0.001 m dan

dimensi ruang pengering yakni panjang 4 m, lebar 1.2 m dan tinggi sebesar 1.2 m.

Untuk menghasilkan mesin pengering yang ramah lingkungan maka mesin pengering

ini menggunakan sumber energi panas yang diperoleh dari bahan bakar Liquefied

Petroleum Gas (LPG) yang diletakkan di bawah alat penukar kalor serta carbon fiber

sebagai penyerap panas energi surya yang diletakkan dalam ruang pengering. Mesin

pengering ini memiliki 24 buah rak, 1 buah blower, 3 buah motor listrik, 3 buah

unbalance mass, 12 buah pegas serta 3 buah unit pengering yang diletakkan dalam

ruang pengering. Tiap unit pengering memiliki 8 buah rak, 1 buah motor listrik, 1

buah unbalance mass, dan 4 buah pegas. Beban pegas keseluruhan dapat mencapai

120 kg, sedangkan beban pegas tiap unit pengering pada percobaan ini bervariasi

yaitu: 40 kg, 30 kg dan 20 kg. Dimensi panjang, lebar dan tinggi tiap unit pengering

adalah masing-masing 1 m. Pada saat pengeringan, kacang mete diletakkan di atas rak

unit pengering dan udara dari lingkungan dialirkan ke dalam ruang pengering melalui

alat penukar kalor. Mesin pengering ramah lingkungan dengan kapasitas ruang

pengering relatif lebih besar ditampilkan sebagaimana Gambar 1. Sedangkan kacang

mete yang diletakkan di atas rak unit pengering ditampilkan pada Gambar 2.

T : Temperature

M: Electrical Motor

H : Humadity

CF: Carbon Fiber

Gambar 1 Mesin pengering ramah lingkungan yang memiliki 3 unit pengering

dengan menggunakan unbalance mass

Page 8: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

8

Gambar 2 Kacang mete di atas rak unit pengering

Getaran pada Rak Unit Pengering

Suatu elemen massa M dengan tumpuan pegas memiliki konstanta pegas

sebesar k dan diperoleh persamaan sebagaimana berikut [William TT., 1986]:

.M

kn (1)

Sistim getaran pada unit pengering menggunakan putaran unbalance mass dengan

gerakan ke arah vertikal ditampilkan pada Gambar 3.

Gambar 3 Sistem getaran pada rak unit pengering

Sistem getaran di atas dijelaskan bahwa M adalah beban pegas, m adalah unbalance

mass, n adalah putaran motor listrik, k adalah konstanta pegas dan e adalah jarak

poros ke unbalance mass. Motor listrik beroperasi dengan kecepatan sudut putar

sebesar ω serta kecepatan sudut alamiah sebesar ωn dan r merupakan rasio antara

kecepatan sudut putar dan kecepatan sudut alamiah. Konstanta pegas, daya motor

listrik dan jarak unbalance mass ke poros motor listrik yang digunakan adalah

Page 9: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

9

konstan yaitu: k = 49050 N/m, P = 0.5 HP dan e = 0.1 m. Masing-masing parameter

didefinisikan sebagaimana persamaan berikut [William TT., 1986]:

).2(n

r

).3(60

2 n

)4(2

k

emY

)5(2 Y

X

k

em

X

22

2

)(

Mk

meX

(6)

22

2

)1(/ r

r

Mem

X

(7)

Pada saat motor listrik dioperasikan maka unbalance mass akan berputar dan

menimbulkan getaran pada rak unit pengering. Penggunaan unbalance mass yang

diletakkan di bawah rak unit pengering berfungsi untuk menghasilkan getaran

sehingga kacang mete bergerak dan seluruh permukaan kacang mete yang berada di

atas rak unit pengering bisa memperoleh udara panas. Unbalance mass yang

diletakkan di bawah unit pengering tersebut ditampilkan pada Gambar 4.

Gambar 4 Letak unbalance mass

Page 10: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

10

Getaran optimal yang diperoleh dari percobaan terjadi pada saat kondisi getaran

mendekati resonansi yaitu: n = 438 rpm, X = 0.00288 m, dan r = 1.31. Jumlah kacang

mete yang sedang dikeringkan sebanyak 26.3 kg, M = 40 kg dan m = 0.48 kg.

Besarnya amplitudo getaran yang diperoleh pada penelitian ini hampir sama dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Brod et al. (2004) yakni X = 0.00015 m hingga

0.00155 m. Namun sebaliknya hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang

telah dilakukan oleh Das at al. (2009) yakni pengeringan padi yang juga

menggunakan getaran, dimana amplitudo optimum diperoleh, X = 0.008 m hingga

0.009 m. perbedaan ini disebabkan oleh dimensi biji padi yang relatif lebih kecil

dibanding dengan dimensi biji kacang mete sehingga amplitudo optimum yang

dibutuhkan pada pengeringan padi relatif lebih besar dibanding amplitudo optimum

untuk pengeringan kacang mete. Hasil analisis, simulasi dan percobaan getaran pada

saat M = 40 kg dan m = 0.48 kg ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil analisis, simulasi dan percobaan getaran

pada saat M = 40 kg dan m = 0.48 kg

n

(rpm)

ω

det-1

ω2

(det-1

)2

X

(m)

ωn

(det-1

)

r MX/me

(-)

X/Y

-

334.59 35.02 1,226.4 9.81 35.02 1 8,175 ≈

438 45.84 2,101.3 0.00288 35.02 1.31 2.40 1.4

950 99.43 9,886.32 0.00137 35.02 2.84 1.14 0.141

1,050 109.9 12,078.01 0.0007 35.02 3.14 0.58 0.059

Hasil penelitian sebagaimana yang ada pada Tabel 1 menunjukkan hasil yang

sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh LM Firman et al. (2011) yakni

XM/me terbesar terjadi pada keadaan resonansi yaitu r = 1. Keadaan resonansi

berhubungan dengan besarnya getaran sebagaimana penelitian yang telah dilakukan

oleh Djatmiko (2010).

Mesin pengering pada penelitian ini hanya menggunakan unbalance mass

tanpa mesin torak sehingga beban pegas lebih kecil dan hal ini menyebabkan pegas

tidak cepat rusak. Hasil yang diperoleh dari analisis, simulasi dan percobaan getaran

dengan beban pegas bervariasi ditampilkan pada Gambar 5, Gambar 6 dan Gambar 7.

Page 11: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

11

0

1

2

3

4

5

6

7

0 500 1000 1500 2000 2500

Putaran motor listrik (rpm)

Nil

ai X

M /

m e

Gambar 5 Perubahan MX/me terhadap n

dengan beban pegas, M = 40 (kg)

Gambar 5 menunjukkan hasil analisis, simulasi dan percobaan getaran pada

beban rak, M = 40 kg. Jumlah kacang mete yang sedang dikeringkan pada tiap unit

pengering sebanyak 26.3 kg. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kondisi getaran

yang mendekati resonansi terjadi pada n = 438 rpm, m = 0.48 kg serta nilai XM/me =

2.4. Hasil percobaan berikutnya menunjukkan bahwa kondisi getaran yang mendekati

resonansi terjadi pada n = 413 rpm, m = 0.26 kg serta nilai MX/me = 5.38.

0

1

2

3

4

5

6

0 200 400 600 800 1000 1200

Putaran motor listrik (rpm)

Nil

ai X

M /

m e

Gambar 6 Perubahan MX/me terhadap n

dengan beban pegas, M = 20 (kg)

Gambar 6 menunjukkan hasil analisis, simulasi dan percobaan getaran pada

beban rak, M = 20 kg. Jumlah kacang mete yang sedang dikeringkan pada tiap unit

pengering sebanyak 6.3 kg. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kondisi getaran

yang mendekati resonansi terjadi pada r = 1.004, n = 475 rpm, m = 0.2 kg serta nilai

XM/me = 5. Hasil percobaan berikutnya menunjukkan bahwa kondisi getaran yang

mendekati resonansi terjadi pada n = 395 rpm, m = 0.25 kg serta nilai MX/me = 4.

Page 12: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

12

0

1

2

3

4

5

6

0 0,5 1 1,5 2

r

X/Y

Gambar 7 Perubahan r terhadap X/Y

dengan beban pegas, M = 30 kg

Gambar 7 menunjukkan hasil analisis, simulasi dan percobaan getaran pada

beban rak, M = 30 kg. Jumlah kacang mete yang sedang dikeringkan pada tiap unit

pengering sebanyak 16.3 kg. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kondisi getaran

yang mendekati resonansi terjadi pada r = 1.08 dan X/Y = 4.6. Hasil percobaan

berikutnya menunjukkan bahwa kondisi getaran yang mendekati resonansi terjadi

pada r = 1.16 dan X/Y = 4.5. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Sorimuda Harahap et al. (2015) yakni unit rak

pengering dapat bergerak secara optimal pada saat getaran mendekati keadaan

resonansi. Namun demikian penelitian yang telah dilakukan oleh Sorimuda Harahap

et al. (2015) tersebut menggunakan r < 1 sedangkan pada penelitian ini menggunakan

r > 1.

Simpulan

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Mesin pengering ramah lingkungan ini menggunakan kapasitas ruang

pengering yang relatif lebih besar yakni 3 unit pengering dan 24 buah rak

yang ditempatkan dalam ruang pengering serta hanya menggunakan

unbalance mass.

Page 13: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

13

2. Getaran yang optimal pada kecepatan sudut putar lebih besar dari kecepatan

sudut alamiah atau r > 1 dapat terjadi saat kondisi getaran mendekati resonansi

yakni:

- M = 40 kg, r = 1.31, n = 438 rpm, m = 0.48 kg, XM/me = 2.4.

- M = 20 kg, r = 1.004, n = 475 rpm, m = 0.2 kg, XM/me = 5.

- M = 30 kg, r = 1.08, X/Y = 4.6.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan peneliti serta

ketua program studi Magister Teknik Mesin, Universitas Pancasila, Jakarta yang telah

membantu kelancaran dalam penyelesaian peneltian ini. Penulis mengucapkan banyak

terima kasih pula kepada pihak Redaksi Jurnal Keteknikan Pertanian (JTEP), IPB,

Bogor yang bersedia menerima hasil-hasil penelitian yang layak untuk dipublikasikan

melalui jurnal terakreditasi yakni Jurnal Keteknikan Pertanian (JTEP), IPB, Bogor.

Jakarta, September 2016

Penulis,

La Ode Mohammad Firman

Daftar Pustaka

1. Djatmiko. 2010. Perancangan Sistem Peredam Getaran Pada Muatan Roket

RX 320 Lapan. Jurnal Teknologi Dirgantara, Vol. 8 Nomor 1: 70 -75.

2. Eko Arif Rahman, Dyah Wulandani, Kamaruddin Abdullah. (2007).

Pengeringan Ikan Teri Jengki dengan menggunakan Energi Surya Hybrida

ERK, Biomassa, dan Angin. Creata, LPPM-IPB. Teknologi Berbasis Sumber

Energi Terbarukan Untuk Pertanian: 267 - 265

3. F.P.R. Brod, K.J. Park. 2004. Image Analysis to Obtain the Vibration

Amplitude and the Residence Time Distribution of a Vibro-Fluidized Dryer.

Journal of Food and Bioproducts Processing, Volume 82, issue 2: 157 – 163.

Page 14: Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4994411001147942282018November... · Analisis, Simulasi dan Percobaan Getaran pada Mesin

14

4. Ipsita Das, SK Das, Satish Bal. 2009. Drying Kinetics Of High Moisture

Paddy Undergoing Vibration-Assisted Infrared (IR) Drying. Journal Of Food

Engineering, Volume 95, Issue 1: 166-171.

5. LM Firman, Kamaruddin Abdullah, Leopold O. Nelwan, Dyah Wulandani.

2011. Simulasi Getaran pada Rak Pengering Kacang Mete. Jurnal Teknologi,

Vol. 1 Nomor 2:179-192.

6. Sorimuda Harahap, LM Firman. 2015. Green Drying Chamber by using

Vibration Component, Heat Exchanger and Micro Hydro in Buton Island,

Indonesia. Proceedings of Joint International Conference 2015: Solutions for

Sustainable Water and Enviromental Management, Kuala Lumpur, Malaysia,

19 – 21 August 2015: Pijic2015_9: 89 - 94.

7. William TT. 1986. Teori Getaran Dan Penerapannya. Edisi ke -2. Erlangga,

Jakarta.