penerapan model pembelajaran guided note taking …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel_eka...

13
1 Mahasiswa 2 dan 3 Pembimbing/Program Studi Pendidikan Biologi/STKIP-PGRI Lubuklinggau/2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 7 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Oleh Eka Susanti 1 , Destien Atmi Arisandy, M.Pd 2 , Yuli Febrianti, M.Pd.Si 3 . Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Guided Note Taking terhadap ketuntasan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 7 Lubuklinggau tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan rancangan berbentuk one group pretes dan postes design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI.IPA SMA Negeri 7 Lubuklinggau tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari tiga kelas. Sampel yang diambil yaitu kelas XI.IPA 1 yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes berbentuk soal pilihan ganda. Data hasil tes siswa dianalisis dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil uji-t post-test menunjukkan nilai t hitung (4,30) > ݐtabel (1,697), hal ini berarti H 0 ditolak dan H a diterima artinya hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking lebih dari sama dengan 75. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Guided Note Taking terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 7 Lubuklinggau tahun pelajaran 2017/2018 tuntas. Kata Kunci: Guided Note Taking, Hasil Belajar, Biologi. A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok dalam hal mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut Sari (2013:1) majunya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu, pendidikan menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses kehidupan. Sumiati dan Asra (2009:38) mengatakan bahwa pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran bagi setiap siswa dalam mencapai pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai objek tertentu dan spesifik. Pada proses pembelajaran, komponen proses belajar memegang peranan yang sangat penting. Proses pembelajaran akan bermakna apabila terjadi kegiatan belajar peserta didik (Sari, 2013:2). Untuk mencapai hal ini, tentunya diperlukan suatu desain atau rancangan yang tepat agar kegiatan pembelajaran dapat dialami oleh siswa secara langsung. Adapun rancangan ini berupa model pembelajaran. Menurut Sukamto (dalam Trianto, 2010:22)

Upload: others

Post on 20-Jan-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL_EKA SUSANTI... · 2017-10-12 · perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai

0

1Mahasiswa 2 dan 3 Pembimbing/Program Studi Pendidikan Biologi/STKIP-PGRI Lubuklinggau/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

KELAS XI SMA NEGERI 7 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Oleh

Eka Susanti1, Destien Atmi Arisandy, M.Pd2, Yuli Febrianti, M.Pd.Si3. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA

STKIP-PGRI Lubuklinggau

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Guided Note Taking terhadap ketuntasan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 7 Lubuklinggau tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan rancangan berbentuk one group pretes dan postes design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI.IPA SMA Negeri 7 Lubuklinggau tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari tiga kelas. Sampel yang diambil yaitu kelas XI.IPA 1 yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes berbentuk soal pilihan ganda. Data hasil tes siswa dianalisis dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil uji-t post-test menunjukkan nilai thitung (4,30) > ݐtabel (1,697), hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima artinya hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking lebih dari sama dengan 75. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Guided Note Taking terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 7 Lubuklinggau tahun pelajaran 2017/2018 tuntas. Kata Kunci: Guided Note Taking, Hasil Belajar, Biologi.

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok

dalam hal mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut Sari

(2013:1) majunya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri

karena pendidikan yang tinggi dapat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk

itu, pendidikan menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses kehidupan.

Sumiati dan Asra (2009:38) mengatakan bahwa pendidikan adalah sebuah proses

pembelajaran bagi setiap siswa dalam mencapai pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan

perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai objek tertentu dan spesifik.

Pada proses pembelajaran, komponen proses belajar memegang peranan yang sangat

penting. Proses pembelajaran akan bermakna apabila terjadi kegiatan belajar peserta didik

(Sari, 2013:2). Untuk mencapai hal ini, tentunya diperlukan suatu desain atau rancangan yang

tepat agar kegiatan pembelajaran dapat dialami oleh siswa secara langsung. Adapun

rancangan ini berupa model pembelajaran. Menurut Sukamto (dalam Trianto, 2010:22)

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL_EKA SUSANTI... · 2017-10-12 · perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai

1

model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan

berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam

merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat, relevan, dan bervariasi adalah salah satu

faktor penentu dalam mencapai keberhasilan belajar. Peran guru sebagai pendidik sangatlah

penting, sehingga guru pun dituntut dapat menerapkan berbagai model pembelajaran yang

efektif, dapat meningkatkan semangat dan aktivitas serta menarik bagi siswa dalam proses

penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat

proses pembelajaran berlangsung (Rusman, 2010:34).

Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 7 Lubuklinggau pada tanggal 17 Juli 2017

diketahui bahwa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru selama ini

ditemukan siswa kurang aktif dalam mempelajari biologi, sehingga menyebabkan hasil belajar

biologi siswa kelas XI.IPA belum maksimal. Hal ini dilihat dari hasil ulangan harian siswa

kelas XI.IPA tahun ajaran 2016/2017 pada materi sistem gerak, dari 97 siswa terdapat 73

siswa (75,26%) yang tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75 dan

masih terdapat 24 siswa (24,74%) yang belum tuntas. Selain itu juga rendahnya hasil belajar

ini disebabkan kegiatan pembelajaran biologi kurang bervariasi.

Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dan maksimal salah satunya harus

didukung oleh penggunaan model yang sesuai. Pemilihan model perlu disesuaikan dengan

tujuan pembelajaran dan kharakteristik materi yang dibahas. Selain itu juga diperlukan model

pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Salah satunya adalah

dengan menggunakan model pembelajaran aktif. Suprijono (2009:111) menyatakan bahwa

hakikat model pembelajaran aktif untuk mengarahkan potensi siswa terhadap materi yang

dipelajarinya. Salah satu model pembelajaran aktif adalah model Guided Note Taking.

Menurut Sari (2012:3) Guided Note Taking adalah salah satu model yang memungkinkan

guru maupun siswa untuk sama-sama aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Model

Guided Note Taking (catatan terbimbing) merupakan suatu metode yang dikembangkan agar

metode ceramah yang dibawakan guru mendapat perhatian siswa (Suprijono, 2009:105).

Model pembelajaran Guided Note Taking meminta siswa berkonsentrasi pada

pembelajaran untuk mengisi poin-poin kosong dari handout yang diberikan, sehingga dalam

pembelajaran siswa tidak hanya mendengarkan atau mencatat, dan setelah penyampaian

materi dengan ceramah selesai, siswa diminta untuk membacakan atau mengumpulkan

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL_EKA SUSANTI... · 2017-10-12 · perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai

2

handoutnya. Pembelajaran dengan memanfaatkan handout memberi kesempatan guru untuk

menciptakan buku panduan belajar dari berbagai sumber (Christianti, 2012:28).

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik meneliti “Penerapan Model Pembelajaran

Guided Note Taking terhadap Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri

7 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2017/2018”. Rumusan masalah dalam penelititan ini adalah

“Apakah penerapan model pembelajaran Guided Note Taking terhadap hasil belajar biologi

siswa kelas XI SMA Negeri 7 Lubuklinggau tahun pelajaran 2017/2018 tuntas?”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Guided Note Taking

terhadap ketuntasan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 7 Lubuklinggau tahun

pelajaran 2017/2018.

B. LANDASAN TEORI

Model Guided Note Taking adalah suatu model yang digunakan dalam proses

pembelajaran dengan cara guru menyiapkan bagan/skema atau yang lain yang dapat

membantu siswa dalam membuat catatan-catatan sesuai materi yang telah disampaikan, ada

banyak bentuk atau pola yang dapat dilakukan untuk strategi ini salah satunya yang paling

sederhana adalah mengisi titik-titik (Silberman, 2009:108).

Model pembelajaran Guided Note Taking (GNT) adalah model pembelajaran yang di

dalamnnya menggunakan handout berisi poin-poin penting yang sengaja dikosongi. Apabila

guru melakukan metode pembelajaran ceramah atau mencatat saja, maka siswa tersebut hanya

akan mendengarkan atau mencatat saja tanpa mengerti apa yang mereka dengar atau catat

(Christianti, 2012:28).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model Guided Note

Taking adalah pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk membuat catatan terhadap materi

yang sedang dipelajari dengan mengisi bagian kosong dari lembaran kertas yang telah

disiapkan guru.

Adapun langkah-langkah pembelajaran model Guided Note Taking menurut

(Suprijono, 2009:105) adalah sebagai berikut:

1. Memberi bahan ajar misalnya berupa handout kepada siswa 2. Materi ajar disampaikan dengan metode ceramah. 3. Mengosongi sebagian poin-poin yang penting sehingga terdapat bagian-bagian yang

kosong dalam handout tersebut, misalnya dengan mengosongkan istilah atau definisi atau bisa dengan cara menghilangkan beberapa kata kunci.

4. Menjelaskan kepada peserta didik bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar mereka tetap berkonsentrasi mengikuti pembelajaran.

5. Selama penyampaian materi berlangsung peserta didik diminta mengisi bagian-bagian yang kosong.

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL_EKA SUSANTI... · 2017-10-12 · perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai

3

6. Setelah penyampaian materi dengan ceramah selesai, mintalah kepada peserta didik membacakan handoutnya.

Menurut Zaini, dkk (2008: 32-33) langkah-langkah dalam pembelajaran dengan model

Gided Note Taking adalah:

1. Beri anak didik panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari materi pelajaran yang akan disampaikan dengan strategi ceramah.

2. Kosongkan sebagian dari poin-poin yang dianggap penting sehingga akan terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut.

3. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah: a. Berikan suatu istilah dengan pengertiannya, kosongkan istilah atau definisinya. b. Kosongkan beberapa pertanyaan jika poin-poin utamanya terdiri dari beberapa

pertanyaan. c. Menghilangkan beberapa kata kunci dari sebuah paragraf. d. Dapat juga dibuat bahan ajar (handout) yang tercantum di dalamnya sub-topik

dari materi pelajaran. 4. Bagikan bahan ajar (handout) yang dibuat kepada peserta didik. Jelaskan bahwa pada

handout tersebut segaja dihilangkan beberapa poin penting dengan tujuan agar anak didik tetap berkonsentrasi mendengarkan pelajaran yang akan disampaikan.

5. Setelah selesai menyampaikan materi, minta anak didik membacakan hasil catatanya. 6. Berikan klarifikasi.

Berdasarkan pendata ahli di atas maka dapat disimpulkan langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian ini dengan model model Guided Note

Taking adalah sebagai berikut:

1. Guru memberikan bahan ajar berupa handout yang berisi ringkasan poin-poin utama dari

materi pelajaran yang akan disampaikan.

2. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa bagian yang kosong dalam handout memang

sengaja dibuat agar mereka tetap berkonsentrasi mengikuti pembelajaran.

3. Siswa diminta mengisi bagian-bagian yang kosong.

4. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan dengan metode ceramah.

5. Guru meminta setiap siswa membacakan hasil catatanya.

6. Guru memberikan klarifikasi atas hasil catatan siswa.

Menurut Silberman (2009:116) kelebihan menggunakan model pembelajaran Guided

Note Taking adalah:

1. Siswa dikondisikan dalam sikap mencari (aktif) bukan sekedar menerima (reaktif).

2. Membuat siswa tertarik untuk mendapatkan informasi atau menguasai keterampilan guna

menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka.

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL_EKA SUSANTI... · 2017-10-12 · perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai

4

Menurut Yuliantri (2014:2) kelemahan model pembelajaran Guided Note Taking

adalah:

1. Dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit

menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan.

2. Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi dari standar yang telah

ditetapkan.

3. Biaya untuk penggandaan handout bagi sebagian guru masih dirasakan mahal dan kurang

ekonomis

C. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperiment) yang

dilaksanakan pada satu kelas eksperimen tanpa adanya kelompok pembanding (kelompok

kontrol). Metode eksperimen semu merupakan penelitian yang mendekati percobaan

sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol atau memanipulasikan semua variabel

yang relevan (Nazir, 2009:73). Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah one group pretes dan postes design. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu satu

variabel bebas dan satu variabel terikat. Arikunto (2010:159) mengatakan bahwa variabel

penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian.

Adapun variabel penelitian ini adalah: variabel bebas yaitu Model Pembelajaran Guided Note

Taking sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar biologi siswa.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI.IPA SMA Negeri 7 Lubuklinggau

tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari tiga kelas berjumlah 97 siswa. Sampel dalam

penelitian ini diambil secara purposive sampling. Pengambilan sampel dengan teknik

purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel karena pertimbangan yang diambil oleh

peneliti berdasarkan kelas yang pencapaian KKM siswanya rendah. Adapun sampel yang

diambil dalam penelitian ini yaitu sebanyak satu kelas yaitu kelas XI.IPA 1 yang berjumlah

32 siswa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes.

Teknik tes diberikan untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa. Tes dalam penelitian

dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) materi yang

diajarkan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk pilihan ganda. Pre-

test dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilakukan pembelajaran

model pembelajaran Guided Note Taking, sedangkan post-test dilakukan untuk mengukur

pencapaian siswa setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Guided Note

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL_EKA SUSANTI... · 2017-10-12 · perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai

5

Taking. Analisis data dilakukan untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak, maka data

diuji dengan menggunakan t-tes. Sebelum menggunakan t-tes, maka terlebih dahulu

menentukan rata-rata, simpangan baku dan uji normalitas data.

D. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Awal Siswa

Kemampuan awal yang dimaksud, dalam penelitian ini adalah kemampuan awal yang

dimiliki siswa sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran

Guided Note Taking. Data mengenai kemampuan awal siswa diperoleh melalui pre-test yang

dilakukan pada pertemuan pertama dan diikuti oleh 32 siswa. Nilai hasil pre-test dapat dilihat

pada lampiran C.

Dari hasil perhitungan dapat dikemukakan bahwa tidak ada satupun siswa yang

mendapat nilai ≥ 75. Nilai tertinggi adalah 58 dan nilai terendah adalah 17. Rata-rata ( x ) nilai

secara keseluruhan sebesar 39,84. Hasil perhitungan nilai rata-rata dan simpangan baku data

pre-test dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Rekapitulasi Hasil Pre-test

No. Uraian Hasil Pre-test 1. Jumlah siswa 32 2. Nilai rata-rata 39,84 3. Simpangan baku 10,87 4. Nilai tertinggi 58 5. Nilai terendah 17 6. Jumlah siswa yang tuntas 0 siswa (0%) 7. Jumlah siswa yang tidak tuntas 32 siswa (100%)

Berdasarkan Tabel 4.1., dapat dikatakan bahwa pada hasil pre-test siswa yang tuntas

adalah 0 % (0 siswa) dan yang tidak tuntas 100% (32 siswa) sebelum diterapkan pembelajaran

biologi dengan menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking, karena nilai rata-

ratanya kurang dari 75 ( ).75x 2. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Akhir Siswa

Kemampuan akhir siswa dalam penguasaan materi sistem gerak merupakan hasil

belajar setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Guided

Note Taking. Hasil kemampuan akhir siswa diperoleh melalui post-test. Soal tes yang

digunakan adalah soal pilihan ganda sebanyak 24 soal. Pelaksanaan post-test diikuti oleh 32

siswa. Nilai yang tertinggi adalah 96 dan nilai terendah adalah 67. Dari hasil post-test, dapat

dibandingkan dengan nilai pre-test, terdapat peningkatan setelah mengikuti pembelajaran

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL_EKA SUSANTI... · 2017-10-12 · perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai

6

biologi dengan menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking. Nilai rata-rata ( x)

pre-test adalah 39,84 sedangkan nilai rata-rata post-test adalah 80,63. Hasil perhitungan nilai

rata-rata dan simpangan baku data post-test dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Post-test

No. Uraian Hasil Post-test 1. Jumlah siswa 32 2. Nilai rata-rata 80,63 3. Simpangan baku 7,40 4. Nilai tertinggi 96 5. Nilai terendah 67 6. Jumlah siswa yang tuntas 28 siswa (87,50%) 7. Jumlah siswa yang tidak tuntas 4 siswa (12,50%)

Berdasarkan Tabel 4.2., dapat dikatakan bahwa pada hasil post-test (tes akhir) siswa

yang mendapat nilai lebih dari sama dengan 75 sebanyak 28 orang (87,50%) dan yang

mendapat nilai dibawah 75 sebanyak 4 orang (12,50%). Artinya bila dibandingkan dengan

nilai rata-rata pre-test dan post-test terdapat peningkatan sebesar 40,79.

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menarik kesimpulan dari data tes akhir, maka dilakukan pengujian hipotesis

secara statistik, adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “Penerapan model pembelajaran

Guided Note Taking terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 7

Lubuklinggau tahun pelajaran 2017/2018 tuntas”. Sebelum pengujian dilakukan terlebih

dahulu diadakan uji normalitas data tes awal dan tes akhir tersebut.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil tes siswa terdistribusi normal

atau tidak. Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik mengenai uji normalitas dengan taraf

kepercayaan α = 0,05, jika ଶhitung< ଶtabel, maka data terdistribusi normal. Kemudian jika

ଶhitung > ଶtabel, maka data terdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas data pre-test dan

post-test dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test

Data hitung dk tabel Kesimpulan Pre-test 0,7524 5 11,070 Normal Post-test 4,4844 5 11,070 Normal

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan nilai uji ଶhitung data pre-test dan post-test lebih

kecil daripada ଶ tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing kelompok data untuk

pre-test maupun post-test berdistribusi normal.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL_EKA SUSANTI... · 2017-10-12 · perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai

7

Gambaran data uji normalitas pre-test dan post-test dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan

Gambar 4.2.

Gambar 4.1. Kurva Normalitas Pre-test

Gambar 4.2 Kurva Normalitas Post-test

b. Uji Hipotesis

Berdasarkan uji normalitas data berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis

menggunakan uji t. Hipotesis yang diuji adalah:

H0 = Rata-rata hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran biologi dengan

menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking kurang dari 75 (ߤ < 75).

Ha = Rata-rata hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran biologi dengan

menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking lebih dari atau sama dengan

.( ≥ 75ߤ) 75

Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik yang terdapat pada lampiran C mengenai

uji t dengan taraf kepercayaan α = 0,05, jika thitung > tabel, hal ini berarti H0 ditolak dan Haݐ

diterima. Hasil uji-t data pre-test dan post-test dapat dilihat pada Tabel 4.4.

012345678

-3 -2 -1 0 1 2 3

Post-test

0123456789

-3 -2 -1 0 1 2 3

Pre-test

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL_EKA SUSANTI... · 2017-10-12 · perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai

8

Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis

Data thitung dk (n-1) ݐtabel Keterangan Uji-t 4,30 31 1,697 H0 ditolak, Ha

diterima

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hasil uji-t post-test menunjukkan nilai

thitung (4,30) > ݐtabel (1,697), hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima artinya hasil belajar

siswa setelah mengikuti pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran

Guided Note Taking lebih dari sama dengan 75. Berdasarkan uraian tersebut dapat dilihat

gambaran data lebih jelas, nilai rata-rata tes awal dan tes akhir seperti Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Grafik Nilai Rata-rata Pre-test dan Post-test

[

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dikemukakan bahwa nilai rata-rata untuk pre-test nilai

yang diperoleh adalah 39,84 dan nilai rata-rata untuk post-test nilai yang diperoleh adalah

80,63. Artinya terdapat peningkatan rata-rata sebesar 40,79. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Guided Note Taking terhadap hasil belajar

biologi siswa kelas XI SMA Negeri 7 Lubuklinggau tahun pelajaran 2017/2018 tuntas.

4. Pembahasan

Sebelum melaksanakan penelitian pada kedua kelas yang menjadi sampel penelitian,

terlebih dahulu peneliti melakukan uji coba instrumen pada tanggal 21 Juli 2017 di kelas

XII.IPA 2 SMA Negeri 7 Lubuklinggau dengan jumlah siswa yang ikut melaksanakan adalah

32 siswa pada materi sistem gerak mengunakan soal pilihan ganda sebanyak 30 butir soal. Uji

coba instrumen ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui butir soal mana yang baik dan dapat

digunakan sebagai tes kemampuan siswa dalam penelitian. Hasil dari analisis uji instrumen,

ternyata dari 30 butir soal yang diujikan, hanya 24 soal yang memenuhi kriteria soal pre-test

dan post-test.

0102030405060708090

Pre-test Post-test

80,63

39,84

Nila

i rat

a-ra

ta

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL_EKA SUSANTI... · 2017-10-12 · perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai

9

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Lubuklinggau Tahun Pelajaran

2017/2018 menggunakan satu kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas XI.IPA 1 berjumlah

32 siswa dengan proses pembelajaran menggunakan model Guided Note Taking. Sampel

penelitian tersebut diajarkan dengan materi tentang sistem gerak. Sebelum melaksanakan

kegiatan pembelajaran pada sampel penelitian maka terlebih dahulu peneliti melakukan pre-

test. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

Hasil perhitungan pre-test dapat dikemukakan pada Tabel 4.1 antara lain nilai rata-rata

hasil pre-test adalah 39,84, nilai terendahnya adalah 17, nilai tertingginya adalah 58 serta

simpangan bakunya adalah 10,87. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampaun awal siswa

tentang materi sistem gerak sebelum diterapkan pembelajaran dengan menggunakan model

Guided Note Taking sebagian besar belum tuntas. Dengan demikian kegiatan penelitian dapat

dilanjutkan dengan memberikan pembelajaran dengan model Guided Note Taking pada

sampel penelitian.

Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2017 yang kegiatan

pembelajaran dilakukan menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking. Di awal

pembelajaran guru memberikan bahan ajar berupa handout yang berisi ringkasan poin-poin

utama dari materi pelajaran yang akan disampaikan. Kemudian guru menjelaskan kepada

siswa bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar mereka tetap

berkonsentrasi mengikuti pembelajaran. Lalu, siswa diminta mengisi bagian-bagian yang

kosong. Selanjutnya guru menyampaikan materi pelajaran dengan dengan metode ceramah.

Lalu, meminta setiap siswa membacakan hasil catatanya. Diakhir pembelajaran guru

memberikan klarifikasi atas hasil catatan siswa. Pada pembelajaran ini setiap siswa aktif dan

konsentrasi dalam memperhatikan guru dalam menjelaskan materi melalui catatan/ handout

yang diberikan. Pelaksanaan pembelajaran pada awalnya mengalami sedikit hambatan karena

bagi guru dan siswa merupakan pembelajaran yang baru dan memerlukan waktu yang cukup

lama dalam mengkondisikan siswa sesuai dengan langkah kegiatan model pembelajaran

Guided Note Taking. Pada pertemuan dari 32 siswa yang hadir mengikuti pembelajaran,

hanya ada 12 siswa yang dapat mengisi handoutnya dengan baik. Namun hal ini masih wajar

karena guru baru pertama menggunakan model ini sehingga siswa masih perlu menyesuaikan

diri dan lebih konsentrasi agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Menurut

Christianti (2012:28) model pembelajaran Guided Note Taking (GNT) meminta siswa

berkonsentrasi pada pembelajaran untuk mengisi poin-poin kosong dari handout yang

diberikan, sehingga dalam pembelajaran siswa tidak hanya mendengarkan atau mencatat.

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL_EKA SUSANTI... · 2017-10-12 · perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai

10

Pertemuan kedua yang dilaksanakan pada tanggal 02 Agustus 2017 langkah-langkah

pembelajaran masih sama seperti pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini keadaan siswa

terlihat kondusif dan memperhatikan guru dalam menjelaskan materi. Selain itu, semua siswa

terlihat sangat berkonsentrasi dan aktif dalam mengisi catatan pada handout yang dimilikinya.

Dari 32 siswa yang mengikuti kegiatan pemlajaran terdapat 19 siswa yang dapat

menyelesaikan tugas mengisi handoutnya dengan baik. Pada pertemuan ini dapat dikatakan

juga kegiatan pembelajaran pertemuan ini sudah mengalami peningkatan dari pertemuan

sebelumnya walaupun masih ada sedikit hambatan siswa yang masih lamban dalam

memahami materi dan mengisi handout yang diberikan oleh guru. Menurut Sulistyaningrum

(2012:5) model pembelajaran Guided Note Taking atau catatan terbimbing merupakan salah

satu pembelajaran active learning yang dipilih untuk membantu penyampaian materi ajar

dengan menggunakan handout dengan menyimpulkan poin-poin penting dari sebuah pelajaran

yang disampaikan.

Pada pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 09 Agustus 2017 yang kegiatan

pembelajarannya masih sama. Pada pertemuan semua siswa lebih aktif dalam memahami

materi dan lebih sering bertanya sehingga mereka dapat dengan mudah mengisi handout yang

didalamnya masih terdapat bagian-bagian kosong. Pada pertemuan ini hambatan-hambatan

tidak terjadi lagi karena siswa sudah mengerti dan menyenangi kegiatan pembelajaran yang

dilakukan. Hal ini membuat siswa aktif dalam mencari informasi untuk mengisi

catatan/handout yang belum lengkap. Sari (2013:3) menegaskan bahwa pembelajaran tipe

guided note taking adalah salah satu model yang memungkinkan guru maupun siswa untuk

sama-sama aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikuatkan oleh pendapat

Suprijono (2009:105) bahwa model guided note taking (catatan terbimbing) merupakan suatu

metode yang dikembangkan agar metode ceramah yang dibawakan guru mendapat perhatian

siswa. Jadi, sangat wajar bahwa pada pertemuan ini semua siswa dapat menyelesaikan tugas

mengisi handoutnya dengan baik dan benar.

Setelah kegiatan pembelajaran maka dilakukan post-test yang hasil perhitungan post-

test didapatkan nilai rata-rata hasil post-test adalah 80,63, nilai terendahnya adalah 67, nilai

tertingginya adalah 96 serta simpangan bakunya adalah 7,40. Ini berarti bahwa terdapat

peningkatan hasil belajar antara nilai rata-rata pre-test dan post-test sebesar 40,79. Dan hasil

uji-t post-test menunjukkan bahwa thitung (4,30) > ݐtabel (1,697), hal ini berarti H0 ditolak dan

Ha diterima artinya rata-rata hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran biologi

dengan menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking lebih dari atau sama dengan

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL_EKA SUSANTI... · 2017-10-12 · perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai

11

Tingginya hasil belajar yang diperoleh siswa merupakan keunggulan dari .( ≥ 75ߤ) 75

penggunaan model pembelajaran Guided Note Taking, yaitu setiap siswa dikondisikan dalam

sikap mencari bukan sekedar menerima.

Hal ini sesuai dengan pendapat Silberman (2009:116) yang mengatakan bahwa

kelebihan menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking adalah siswa dikondisikan

dalam sikap mencari (aktif) bukan sekedar menerima (reaktif) dan membuat siswa tertarik

untuk mendapatkan informasi atau menguasai keterampilan guna menyelesaikan tugas yang

diberikan kepada mereka.

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyaningrum

(2012) yang mengatakan penerapan model pembelajaran Guided Note Taking dapat

mengoptimalkan hasil belajar biologi siswa. Kemudian penelitian Sari (2012) yang

mengatakan bahwa hasil belajar biologi siswa yang menggunakan model pembelajaran

Guided Note Taking menunjukkan hasil yang lebih baik daripada hasil belajar dengan

pembelajaran konvensional.

Berdasarkan hasil analisis data post-test terdapat peningkatan pada hasil belajar

biologi siswa. Hal ini disebabkan peneliti melakukan proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking. Model pembelajaran Guided Note

Taking merupakan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk membuat catatan terhadap

materi yang sedang dipelajari dengan mengisi bagian kosong dari lembaran kertas yang telah

disiapkan guru.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan hasil uji-t post-test bahwa

thitung (4,30) lebih besar dari ttabel (1,697) dengan nilai rata-rata tes akhir siswa sebesar 80,63

dan persentase jumlah siswa yang tuntas mencapai 87,50%. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran Guided Note Taking terhadap hasil belajar biologi

siswa kelas XI SMA Negeri 7 Lubuklinggau tahun pelajaran 2017/2018 tuntas.

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL_EKA SUSANTI... · 2017-10-12 · perubahan tingkah laku yang lebih tinggi mengenai

12

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. 2010. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Christianti. 2012. Model Pembelajaran Guided Note Taking Berbantuan Media Chemo-

Edutainment pada Materi Pokok Koloid. Jurnal Pendidikan IPA, Universitas Negeri Semarang, 01 (1): 27-31.

Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Jihad, A dan Haris, A. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Prabowowati, K. 2014. Penerapan Media Chemscool dengan Metode Guided Note Taking

pada Pemahaman Konsep Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Semarang, 08 (2): 1319-1329.

Rusman. 2010. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-model Pembelajaran

Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Sari, D. P. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Note Taking dalam

Pembelajaran Biologi Kelas VII SMPN 2 VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta, 02 (4): 1-9.

Silberman, M. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alpabeta. Sulistyaningrum, D. E. 2012. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Note Taking

(GNT) dengan Mengoptimalkan Penggunaan Torso terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, 02 (3): 1-12.

Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media. Yuliantri, C. 2014. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA

dengan Model Guided Note Taking di Kelas VII SMP 17 Kawai Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta, 02 (2): 1-10.

Zaini, H., dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.