pbl 2 blok 29

Upload: strawberry-pie

Post on 13-Jul-2015

164 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PROBLEM BASED LEARNING BLOK 29-EMERGENCY MEDICINE

Amirah binti dahalan 10 2008 259 a5

DefinisiGejala putus obat (drug withdrawal syndromes)

kumpulan tanda dan gejala yang muncul ketika seseorang berhenti mengkonsumsi suatu obat atau zat kimia di mana dia telah menjadi tergantung secara fisik.

anamnesisKeluhan pasien dan riwayat perjalanan penyakit terdahulu yang pernah diderita Riwayat penyalahgunaan NAPZA Jenis NAPZA yang dipakai Lamanya pemakaian Dosis, Frekuensi dan cara pemakaian Riwayat/gejala intoksikasi/gejala putus zat Alasan penggunaan

Taraf fungsi sosial Riwayat pendidikan Latar belakang kriminal Status keluarga Kegiatan sosial lain Evaluasi keadaan psikologis Keadaan emosi Kemungkinan tindak kekerasan, bunuh diri Riwayat perawatan terdahulu

Pemeriksaan fisikTTV Denyut nadi, TD , RR , dan suhu Pemeriksaan kesadaran dinyatakan secara kwantitatif maupun kwalitatif Compos Mentis (conscious) Apatis Delirium Somnolen (Obtundasi, Letargi Sopor (soporo koma Coma (comatose)

Pupil: pupil kiri dan kanan sama (isokor) atau tidak sama (anisokor), miosis, midriasis, pin point Mata: nistagmus Warna bibir: biru (sianosis), pucat, kemerahan Mulut: odor, disartria, terbakar, perdarahan Ekstremitas: tremor, rigiditas, track mark (needle track sign), pergelangan tangan Abdomen: ascites, nyeri epigastrik, nyeri kuadran kanan atas Toraks: pulmonary edema

Pemeriksaan psikiatri Pemeriksaan status mental Penampilan dan perilaku umum pasien Pikiran dan persepsi pasien saat ini Mood Ciri bicara dan bahasa pasien Penilaian fungsional Status kognitif pasien

penunjangPengujian Penyalahgunaan Obat hasil screening awal dibandingkan dengan cut-off telah ditentukanKelas obat disaring Amfetamin Barbiturat Benzodiazepin Cannibinoids Kokain Opiat Phencyclidine (PCP) Contoh obat spesifik diidentifikasi konfirmasi Methamphetamine, amphetamine Fenobarbital, secobarbital, pentobarbital Diazepam, lorazepam Ganja Kokain dan / atau metabolitnya (benzoylecognine) Kodein, morfin, heroin metabolit PC selama

Tes fungsi hati membantu mendeteksi, mengevaluasi, dan memonitor penyakit atau kerusakan hati Peningkatan atau penurunan kadar protein dan enzim tertentu dalam darah di luar kadar normal mengindikasikan adanya masalah di hatiTes ALT (Alanine Transaminase) AST (Aspartase Transaminase) ALP (Alkaline Phosphatase) Albumin Total Protein Bilirubin GGT (Gamma-glutamyltranferase) Nilai normal 7 - 55 U/L 8 - 48 U/L 45 - 115 U/L 3.5 - 5.0 g/dL 6.3 7.9 g/dL 0.1 1.0 mg/dL 0 30 U/L

Pengujian Skrining Hepatitis

Pengujian HIVPengujian antibodi HIV untuk skrining dan mendiagnosa HIV infeksi terdeteksi oleh tes skrining disebut ELISA Metode ELISA sangat sensitif tetapi membutuhkan tes lain, sebuah Western Blot , untuk mengkonfirmasi hasil karena positif palsu dapat terjadi

Tes viral load HIV adalah kuantitatif pengukuran asam nukleat HIV (RNA) yang menyediakan informasi penting yang digunakan dalam hubungannya dengan jumlah CD4 mengukur jumlah virus HIV dalam darah. Dilakukan untuk membantu memutuskan kapan memulai terapi dan memerintahkan pada interval untuk memantau efektivitas terapi.

Pengujian protein p24 dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi dini HIV dan skrining produk darah untuk HIV. Kadar antigen p24 meningkat secara signifikan sekitar 1-3 minggu setelah infeksi awal. Hal ini selama kerangka waktu sebelum antibodi HIV diproduksi ketika tes p24 adalah berguna dalam membantu untuk mendiagnosis infeksi.

Jumlah CD4 mengukur jumlah sel-T CD4 dalam darah. Dilakukan pada interval untuk menentukan kapan memulai terapi HIV, memonitor terapi, perkembangan HIV, dan status dari sistem kekebalan tubuh. Jika anda telah didiagnosa dengan HIV, tes CD4, persentase CD4, atau rasio CD4/CD8 digunakan kombinasi dgn tes viral load HIVuntuk menentukan perkembangan dan prospek penyakit HIV dan untuk memantau efektivitas pengobatan

EKG, EEG, foto toraks dan pemeriksaan lain sesuai kebutuhan

Diagnosis kerja

Kriteria diagnosis putus opoid DSM-IV Salah satu berikut ini:A.

Penghentian (atau penurunan) pemakaian opoid yang telah lama dan berat (beberapa minggu atau lebih) Pemberian antagonis opoid setelah suatu periode pemakaian opoid Tiga (atau lebih) tanda berikut ini, yang berkembang dalam beberapa menit sampai beberapa hari setelah kriteria A:

B. C.

Mood disforia Mual atau muntah Nyeri otot Lakrimasi atau rinorea Dilatasi pupil, piloereksi, atau berkeringat Diare Menguap Demam Insomnia Gejala dalam kriteria B menyebabkan penderitaan yang serius secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya. Gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum atau gangguan mental lain

D.

E.

Diagnosis banding

Depresi pasca NAPZA Ketoasidosis metabolik

patofisiologi

Paternal nondisjunction

bertambahnya jumlah reseptor opiat m yang menjadi aktif di otak . Jumlah reseptor yang banyak ini mengakibatkan timbulnya craving dan seterusnya kecanduan

Pasokan narkotik eksogen (dari luar) yang kontinyu menimbulkan kerusakan sistem keseimbangan alami zat-zat mirip narkotik yang dihasilkan otak.

Sekali terjadi pengaturan baru yang berdasarkan jumlah narkotik eksternal, penghentian tiba-tiba pasokan narkotik akan menyebabkan distres berat pada tubuh.

pasokan narkotik dihentikan, timbul ketidakseimbangan biokimiawi. Khususnya, bagian otak yang disebut lokus seruleus berubah menjadi hiperaktif dan menghasilkan hormon stres noradrenalin. Ini memicu nyeri, spasme otot dan diare, yang menjadikan gejala putus obat (sakau)

Meskipun tidak ada pasokan dari luar tubuh masih mempunyai cadangan dalam tulang dan jaringan lemak. Karenanya, diperlukan waktu lama sampai seluruh persediaan narkotik dalam tubuh habis. Bila sudah tidak ada lagi kandungan heroin, tubuh memulai proses neuroregulasi.

Gejala klinis

Jarak terakhir

waktu

dari

suntikan Gejala umum

6 12 jam

y y

Mata dan hidung berair , menuap berkeringat agitasi dan iritabel berdiri bulu roma (goosebumps) berkeringat, perasaan panas dan dingin kehilangan nafsu makan keinginan kuat untuk menggunakan heroin (craving) kram perut dan diare kehilangan nafsu makan, mual, muntah nyeri punggung, nyeri persendian, tangan atau kaki, sakit kepala sulit tidur letargi, kelelahan tidak dapat istirahat, irritable, agitasi sulit konsentrasi

12 24 jam

y y y y

Lebih dari 24 jam

y y y y y y y y

Maternal nondisjunctiony

perasaan panas dan dingin, keringat meningkat

Hari ke 2 sampai 4 Hari ke 5 sampai 7

y y

segala gejala mencapai puncaknya kebanyakan berkurang gejala fisik mulai

y Minggu ke 2 y

nafsu makan mulai kembali gangguan fisik mulai menghilang. Dapat muncul keluhan lain seperti tidak dapat tidur, rasa lelah, irritable, craving

Beberapa

minggu

sampai y

kembali ke pola tidur, level aktifitas dan mood normal, secara meningkatnya umum dan

beberapa bulan

kesehatan

penurunan craving

penatalaksanaan

Terapi Putus ObatTerapi putus opioida seketika (abrupt withdrawal ), yaitu tanpa memberi obat apa pun (Cold Turkey) Terapi simptomatik analgetik, rasa mules, gelisah, anxietas dan insomnia Gradual withdrawal metadon (PO / IV) - dosis awal 10-40 mg, 4-6 jam sampai gejala lenyap. Pada hari kedua dan seterusnya, dosis dikurangi 10 mg setiap hari.

- detoksifikasi dengan cara yang sama dengan metadon, dosis awal 4-8 mg. Kodein - dosis 3-4 kali sehari 60-80 mg. Dosis diturunkan 5-10 mg tiap hari sampai 3 mggu. Terapi substitut non-opioid misalnya klonidin. Dosis yang diberikan 17 mikrogram/kgBB/hari ; 3-4 kali pemberian. Dosis diturunkan sedikit dan selesai dlm 1 mggu sampai 10 hari

Buprenorfin

Terapi Psikologimeliputi beberapa bidang termasuk kesihatan mental dewasa, kanak-kanak dan remaja, masalah pembelajaran, hiperaktif, kesihatan mental jangka panjang, psikologi kesihatan, penyalahgunaan ubatan, dan neurologi dijalankan secara individu dan berkumpulan. 40-60 minit bagi setiap sesi mengikut keperluan setiap individu.

RehabilitasiRehabilitasi Psikososial persiapan untuk kembali ke masyarakat (reentry program) Rehablitasi kejiwaan semua berperilaku maladaptif berubah menjadi adaptif atau dengan kata lain sikap dan tindakan antisosial dapat dihilangkan

Rehabilitasi Komunitas bebas menyatakan perasaan dan perilaku sejauh tidak membahayakan orang lain. Tiap anggota bertanggung jawab terhadap perbuatannya, penghargaan bagi yang berperilaku positif dan hukuman bagi yang berperilaku negatif diatur oleh mereka sendiri. Rehabilitasi Keagamaan menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing

pencegahaN Individu Keluarga Masyarakat

PROGNOSIS

Baik

KOMPLIKASITertular HIV Masalah paru-paru Ketergantungan yang semakin kuat Hepatitis virus menyebabkan luka terbuka Infeksi kulit

SEKIAN TERIMA KASIH