partus tak maju

8
a F'AKTOR.FAKTOR YANG BERIIUBUNGAN DENGAN PARTUS TAK MAJU Maria Ety Wahyuni.r) Sri Lestariningsih" M.Ridwanr) Jurusan Kebidanan Mefio Poltek&esKemenkes Tanjungkarang e-mail : [email protected] Abstract: The Factors Associated with Long Confrnement.Long confinement in 2007 on average in the world cause of maternal mortality by 8% andin Indonesia by 9olo, whereas newborn death in the world by 26Yo and30Yo for Indonesia. [n Demang Sepulau Raya Hospital incident long confinement in 2008as manyas38 people (6.73%) of 565maternal, increased in 2009as manyas 47 people (7.860/o) of 599 mothers in labor. Cases of long confinement is the order of the three largestin 2009. Incidence of long confinement caused by various factors of fetal factors and maternal factors. Research objectives determine the factors associated with long confinement which include premature rupture of membranes factors, parity and maternal age. The research method used is analytical with cross design secsional. The studypopulation was all mothers in the public hospital matemity in Demang Sepulau Rayaamounted to 599with a sample size of 240 used systematic random sampling technique.How to measure that is used with a measuring instrument in the form of documentation and checklistsheets that were analyzed in univariate form ofthe distribution and percentages, while the bivariate analysis using chi square test.The results obtained with the proportion of matemal parhrrition long by 47 people (19.58%), the incidence of premature rupture of membranes as many as 22 people (9.17o/o), maternal parity group most at riskof 109 people (45.42yo), and age groups most at riskof 57 people (23.75%).The results of statistical tests the relationship between the KPD with long confinement obtained p value = 0.000(p <0.05) andthe valueof OR :7.817, Parityrelationship with long confinement obtained p value = 0.000(p <0.05) andthe valueof OR : 7.255. There is no relationship between age with long parturition (p value -- 0.372> 0.05). Key Words: factor, long confinement Abstrak : Faliitor - Felirtoryang Berhubungan denganPanus Tak Maju. Parfls lama tahun 2W7 rata-ratadi duniamenyebabkan kemdianibu sebesar S/o dandi Indonesia sebesar P/o, sedangkan kematian bayibaru lahirdi drnia s€besar 26%dan 3CIlo untuk Indonesia. Di RSUD DanangSe'pulau Raya kejadian partus lama tatrun 2008sebanyak 38 orang (6,73yo) dari 565ibu bersaliq meningkat pada tahun 2009 sebanyak 47 oratg (7,E6%) dari 599 ibu benalin. Kasuspanrs lama merupakan urutanke3 terbanyak pada tahun 2009. Kejadian partus lamadisebabkan olehberbagai faktor yaitu faktor janin dan frktor ibu.Tujuan penelitian mengetahui falcor-frlCor yang berhubungan dangan partuslama yang meliputifalcor k*uban pecah dini, paritas danusia ibu di RSUD Demang Sepularl Raya tatun 2009. Metode penelitian yang digunakan yaituanalitik dengan desrrin crox secsional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin di RSUDemang Sepulau Raya bojumlah 599dengan jumlah sampel sebanyak 240. Tehnik pengambilan sampel systenfricrqdom wmpling. Caraukur yang digunakan dengan dmgan dokumentasi danalatulc.r berupa lembar cheHist yang dianalisa secara univariat berbentuk disribusidan p€rsentas€ dan anatisa bivaria mengunakan uji chi qrnre. Hasil penelitian didapatkan proponi ibu berselin dengan partus lama sebanyak 47 orug(19,58%o), kejadian keurban pecah dini 22 orug(9,17/o), paritas ibu terbanyak kelompok beresiko 109orang (45,aT/o), dankelompok usiatubanyak beresiko 57 uang(23,75yi. tlasil uji gatistik hubungan arrara KPD dengan parhrs lama diperoleh p value{,000 (p <0,05) dannilai OR=7,817, Hubungan paritas dengan parurs lama diperoleh p value={,000 (p <Q05) dan nitaiOR:7,255 dan tidakterdapar hubungan antara usia dengan parnrs lama (p value{,372 > 0,05) . Kata Kunci : faktor, Paftus tak maju Persalinan lama didefinisikan sebagai ketahui, bahwa 80% dari persalinan masih persalinan yang abnormal atau sulit ditolong oleh dukun. Karenanya kasus'kasus (Prawirohardjo, 2010). Istilah partus lama ptrtus larna masih banyak dijumpai, dar disebut juga dengan pafius kasep dan partus keadaan ini memaksa kita untuk berusaha terlantar. Partus lama masih rnerupakan suatu rnenurunkan angka kernatian ibu maupun anak. masalah di Indonesia karena seperti kita Persalinan primi biasanya lebih lama 5-6 jam 217

Upload: sri-lestariningsih

Post on 20-Feb-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kejadian partus lama di RSUD Demang Sepulau Raya mengalami peningkatan, pada tahun 2008 kejadian partus lama sebanyak 6,73% mengalami peningkatan pada tahun 2009 menjadi 7,86%.

TRANSCRIPT

Page 1: Partus Tak Maju

a

F'AKTOR.FAKTOR YANG BERIIUBUNGAN DENGANPARTUS TAK MAJU

Maria Ety Wahyuni.r)Sri Lestariningsih"

M.Ridwanr)Jurusan Kebidanan Mefio Poltek&es Kemenkes Tanjungkarang

e-mail : [email protected]

Abstract: The Factors Associated with Long Confrnement. Long confinement in 2007 onaverage in the world cause of maternal mortality by 8% and in Indonesia by 9olo, whereas newborndeath in the world by 26Yo and30Yo for Indonesia. [n Demang Sepulau Raya Hospital incident longconfinement in 2008 as many as 38 people (6.73%) of 565 maternal, increased in 2009 as many as47 people (7.860/o) of 599 mothers in labor. Cases of long confinement is the order of the threelargest in 2009. Incidence of long confinement caused by various factors of fetal factors andmaternal factors. Research objectives determine the factors associated with long confinementwhich include premature rupture of membranes factors, parity and maternal age.The research method used is analytical with cross design secsional. The study population was allmothers in the public hospital matemity in Demang Sepulau Raya amounted to 599 with a samplesize of 240 used systematic random sampling technique.How to measure that is used with ameasuring instrument in the form of documentation and checklist sheets that were analyzed inunivariate form ofthe distribution and percentages, while the bivariate analysis using chi squaretest. The results obtained with the proportion of matemal parhrrition long by 47 people (19.58%),the incidence of premature rupture of membranes as many as 22 people (9.17o/o), maternal paritygroup most at risk of 109 people (45.42yo), and age groups most at risk of 57 people (23.75%).Theresults of statistical tests the relationship between the KPD with long confinement obtained p value= 0.000 (p <0.05) and the value of OR :7.817, Parity relationship with long confinement obtainedp value = 0.000 (p <0.05) and the value of OR : 7 .255. There is no relationship between age withlong parturition (p value -- 0.372> 0.05).

Key Words: factor, long confinement

Abstrak : Faliitor - Felirtor yang Berhubungan dengan Panus Tak Maju. Parfls lama tahun2W7 rata-ratadi dunia menyebabkan kemdian ibu sebesar S/o dan di Indonesia sebesar P/o, sedangkankematian bayi baru lahir di drnia s€besar 26% dan 3CIlo untuk Indonesia. Di RSUD Danang Se'pulau Rayakejadian partus lama tatrun 2008 sebanyak 38 orang (6,73yo) dari 565 ibu bersaliq meningkat pada tahun2009 sebanyak 47 oratg (7,E6%) dari 599 ibu benalin. Kasus panrs lama merupakan urutan ke3terbanyak pada tahun 2009. Kejadian partus lama disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor janin danfrktor ibu.Tujuan penelitian mengetahui falcor-frlCor yang berhubungan dangan partus lama yangmeliputi falcor k*uban pecah dini, paritas dan usia ibu di RSUD Demang Sepularl Raya tatun 2009.Metode penelitian yang digunakan yaitu analitik dengan desrrin crox secsional. Populasi penelitian adalahseluruh ibu bersalin di RSU Demang Sepulau Raya bojumlah 599 dengan jumlah sampel sebanyak 240.Tehnik pengambilan sampel systenfric rqdom wmpling. Cara ukur yang digunakan dengan dmgandokumentasi dan alat ulc.r berupa lembar cheHist yang dianalisa secara univariat berbentuk disribusi danp€rsentas€ dan anatisa bivaria mengunakan uji chi qrnre. Hasil penelitian didapatkan proponi ibuberselin dengan partus lama sebanyak 47 orug(19,58%o), kejadian keurban pecah dini 22 orug(9,17/o),paritas ibu terbanyak kelompok beresiko 109 orang (45,aT/o), dan kelompok usia tubanyak beresiko 57uang(23,75yi. tlasil uji gatistik hubungan arrara KPD dengan parhrs lama diperoleh p value{,000 (p<0,05) dan nilai OR=7,817, Hubungan paritas dengan parurs lama diperoleh p value={,000 (p <Q05) dannitai OR:7,255 dan tidak terdapar hubungan antara usia dengan parnrs lama (p value{,372 > 0,05) .

Kata Kunci : faktor, Paftus tak maju

Persalinan lama didefinisikan sebagai ketahui, bahwa 80% dari persalinan masihpersalinan yang abnormal atau sulit ditolong oleh dukun. Karenanya kasus'kasus(Prawirohardjo, 2010). Istilah partus lama ptrtus larna masih banyak dijumpai, dardisebut juga dengan pafius kasep dan partus keadaan ini memaksa kita untuk berusahaterlantar. Partus lama masih rnerupakan suatu rnenurunkan angka kernatian ibu maupun anak.masalah di Indonesia karena seperti kita Persalinan primi biasanya lebih lama 5-6 jam

217

Page 2: Partus Tak Maju

218 Jurnal Kesehatan Volume II, Nomor l, April 201I. hlm. 217-224

dari multi. Bila persalinan berlangsung lam4dapat menimbulkan komplikasi baik terhadapibu maupun anak, dan dapat meningkatkanangka kernatian ibu dan anak (Mochtar,1998).

Perhitungan oleh Biro Pusat Statistikdiperoleh AKI tahun 2007 sebesar 2481100.000KH. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2002sebesar 307/100.000 KH, AKI tersebut sudatrjauh menurun, nrunun masih jauh dari targetMDGS 2015 (102/100.000 Klf) (Supari, 2008).Salah satu fbktor yang sering menyebabkanmorbiditas dan mortalitas pada ibu bersalin danbayi baru lahir adalah partus lama.

Menurut statistik partus lama pada tahun2007 rata-rata di dunia menyebabkan kematianpada ibu sebesar 8% dan di Indonesia sendirisebesar 9% sedangkan pada bayi baru lahiradalatr sebesar 260/o arfilfr. dunia dan 30% untukIndonesia. Hasil survey demograli dankesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003dilaporkan dari seluruh persalinan di Indonesi4640/o tidak mengalami komplikasi selamapersalinan, 3l% dengm persalinan lam4 7o/oakibat perdarahan berlebihan, dan 5o/o karenainfeksi (Depkes, 2003). Angka kernatian ibu diLampung sendiri pada tahun 2005 disebabkanoleh 19 kasus dan partus lama berada padaperingkat ke empat yang menyebabkankematian pada ibu bersalin yaitu 4,60/o(Hermiati, 2009 http:[email protected]) E

Partus lama adalah persalinan dengankemajuan yang sangat lambat dengan jutnlahwaktu persalinan lebih dari 20 jam padaprimipara dan 14 jam pada multipara. Partuslama akan menyebabkan infeksi, kehabisantenag1 dehidrasi pada ibu, kadang dapat terjadipenduahan postpartum yang dapatmenyebabkan kernatian pada ibu. Pada janinakan terjadi infeksi, cedera dan asfiksia yangdapat meningkatkan kematian bayi. Semakinl4manya persalinan akan semakin tinggirnorbiditas dan mortalitas janin dan akansemakin berpotensi menimbulkan terjadinyaasfiksia, trauma cerebri, trauma akibat ekstraksidan pecahnya ketuban lama sebelum kelahiran,dan pada akhirnya akan menyebabkan kernatianibu danjanin (Oxorn, 1996). Faktor penyebabkematian ibu pada saat persalinan selainpendarahan dan hipertensi antara lain fhktorinfeksi (l2o/o\, partus lama (5%), dan lain-lain.Kasus ini terjadi pada setiap 100 ibu yangmelahirkaru sehingga terdapat l0 pasienmeninggal dunia dengan fbktor penyebabtersebut (Budiharjo, 2009 http://www.sripoku.com/).

Kejadian partus lama dapat disebabkanoleh berbagai faktor yaitu falrtor janin danfaktor ibtr' faktor janin antara lain letak, besar,kelainan kongenital faktor ibu antara lain KPD,paritas, usi4 kelainan his, panggul,grandernulti, primitu4 dan pimpinan parhrsyang salah (Mochtar, 1998). Parhr larnajuga disebabkan oleh respons stoes, presentasi janin,disproporsi sefalopelv'rlg pernbatasan mobilihsdan postur setengah baring puasa ketat do"analgesia (Chapman, 2006).

Hasil penelitim yang dilakukan olehWidarsa di Yogyakarta tahrm 2002 menyatakmbahwa usia dan paitas menymbang angkayang cukup bennakna Penelitian di Jakartaoleh Mulidah (2002) mengatakan bahwa ibudengan paritas I dm lebih dari 3 mempunyaihubungan yang bennalina dengan kejadiaparhrs lana dan beresiko mengalami partuslama sebesr 3,45 kati, selain itu juga KPDmemiliki hubungan dengrn kejadian partuslama, dimana ketuban p€cah dini menyebabkmkantong ketubm keras dan menutup, makaproses penalinan sering trr.dapat periode laayang lama (Mulidah, 2010 http:/himapiablongspot.com/ kemaim m*ernal.htnl).

Dari hasil studi dokumentasi yangdilakukan penulis di RSUD Dernang SepulaRay4 pasien yang mengalami partus lama padrtatrun 2008 sebanyak 38 orang (6,73yo) dari 565ibu bersalfu, mengalmi peningkatan padrahun 2009 sebanyak 47 orng(7,860/o) dari 599ibu bersalin. Kasus pfitus larra ini merupakaurutan ke-3 terbanyak pada Ahun 200f.(Medical RecordRSIID De.mang Sepulau Raya,2009), dan lebih trnggr dtri RS Harapan BundaAngka kejadian parhrs lana d, RSHB padrtahun 2009 terdapat 18 kasus (4,480/Q dari 401ibu bersalin dengan pmtus lana dan kejadinpartus lama ini menduduki urutan keempeterbanyak (Medicol Record RS Harapan Bunda,2o0e).

Berdasarkan fenomena di atas makrpenulis tertarik untuk melakukan penelitirmengenai faltor-faktor ymg berhubungrdengan partus larna di RSUD Demang SepuhRaya Kabupaten Lanpung Tengah tahun 2009.

Penelitian ini b€rtujum unnrk mengetahrifaktor-faktor yang berhubungan dengan parfi!lam4 meliputi; ketubm pah dini, paritas ihdan usia ibu bersalin di RSUD Demang SepuhRaya pada tahun 2009.

METODE

Rancangan penelitian yang digunakradalah analisis observasional dengu

Page 3: Partus Tak Maju

rancangan cross sectional. Subyek dalampenelitian ini adalah keseluruhan ibu bersalin diRSUD Deinang Sepulau Raya tahun 2009 yaitu599 ibu bersalin. Besar sampel penelitianadalah 240 respondsn ymg dihitung dari rumusSolvin (Notoannodjo, 2005). Teknik sampelyang digunakan adalah Systematic randomsampling. Pengumpulan data akan dilakukandengan menggunakan data sekunder yangdipqroleh dari rekam medik dengan alat ukurchecklist. Pelaksanaan penelitian dilaksanakanpada bulan 14 Yd 3l Desember 2010.Pengolahan data dan analisis data denganmenggunakan analisa univariat berbentukdistribusi frekuensi dan analisis bivariat denganmenggunakan uji chi square.

HASIL DAN PEMBAHASAN

IIssil

Analisis Univariat

Proporsi Partus Lama

Tabel 1. Distribusi Kejadian Partus Lama

Distribusi Responden nParhrs Lama 19.58Parhrs Normal 1,93 80-42

Tabel I diketahui bahwa yang mengalamikejadian partus lama yaittu 47 orang (19,58o/o).

Proporsi Ketuban Pecah Dini

Tabel2. Distribusi Ketuban Pecah Dini

9-t7Tidak KPD 218 90.83

100

Tabel 2 diketatrui bahwa yang mengalamiketuban pecah dini sebanyak 22 omng(9,17o/o).

Proporsi Paritas lbu Bersalin

Tabel3. Distribusi Paritas lbu Bersalin

ParitasBeresiko (1 atau >3) 109 4s.42T idak beresiko(2 - 3) 131 54,48

Wahyuni, dkk, Faktor-Falaor yang Berhubungan dengqn Partus Tak Maiu 219

Tabel 3 djketatrui bahwa respondenterb'anyak adalah ibu bersalin dengan paritasberesiko yaitu sebanyak 131 orarg (54,48%).

Proporsi Usia Ibu Bersalin

Tabel4. Distribusi Usia lbu Bersalin

Beresiko(<20 dau > 35 tahun)

57 23,7s

Tidak beresiko(20 - 35 tahun)

183 76,25

Jumlah

Tabel 4 diketahui bahwa terbanyakbersalin dengan usia beresiko sebanyakorang (76,250/o).

Analisis Bivariat

Hubungan KPD dengan Parhrs Lama

Tabel5. Hubungan KPD dengan PartusLama

Partus LamaTotal

13 59,1 9 40,9 100

If;fi- 34 15,6 r84 84,4 2r8 100

100

ibu183

Ya%

100

pV 0,001

7,817

Hasil Analisis diketahui bahwa du1 22responde,n yarrg mengalami ketuban pecatr dini(KPD), terdapat 13 (59,1 %) mengalami partuslana sedangkan dari 218 responden yatg tidakmengalami ketuban pecah dini (KPD), hanya 34(15,6 o/o) yang mengalami partus luna. Hasi ujistatistik diperoleh nilai p =0,001 (p<0,05), Adahubungan yang bermakna antara kehrban pecaltdini (KPD) dengan kejadian partus lama dengannilai OR=7,817, artinya responden yangmengalami ketutan pecah dini (KPD) memilikipeluang sebesar 7 kali akan terjadi partus lamadibandingkan dengan ibu bersalin yang tidakmengalami ketuban pecah dini (KPD).

Jumlalr 240 100

Page 4: Partus Tak Maju

220 Jurnal Kesehatan Volume II. Nomor I , April 2Al I, hln. 217-224

Hubungan Paritas dengan Partus Lama

Tabel 6. Hubungan Paritas dengan PartusLama

Partus LamaTotal

Paritas Ya TidaknYo

Beresiko 38 34,9 7t 65,1 109 100

Tidak beresiko 9 6,9 122 93,1 131 100

0,0001

7,22s

Hasil Analisis diketahui bahwa ibubersalin yang dengan paritas beresikomengalarni partus lama sebanyak 38 orangsedangkan ibu bersalin dengan paritas tidakberesiko mengalami partus lama sebanyak 9orang. Diperoleh pula nilai p =0,000 (p<0,05),artinya ada hubungan yang bermakna antaraparitas dengan kejadian partus lama. Hasilanalisis diperoleh nilai OR:7,225, artnya lbubersalin detrgan padtas beresiko mernilikipeluang sebesar 7 kati terjadi paffus lamadibandingkan dengan ibu bersalin denganparitas tidak beresiko.

Hubungan Paritas dengan Partus Lama

Tabel 7. Hubungan Usia dengan PartusLama

Partus LamaTotal

Usia Ya Tidak% n o/o

Beresiko 14 24,6 43 75,4 57 100Tidak

beresiko33 18,0 150 82,0 183 100

p Value 0,372

OR 3.212

Hasil Analisis diketahui bahwa ibubessalin dengan usia beresiko mengalami partuslarna sebanyak 33 orang sedangkan ibu bersalindengan usia tidak beres,iko mengalami partuslama sebanyak 14 orang. Diperoleh pula nilaip =0,372 (p>0,05), artinya tidak ada hubunganyang bermakna antara paritas dengan kejadianpartus lama.

Pembahasan

Hasil analisis diketahui bahwa yangmengalami kejadian partus lama di RSUDDernang Sepulau Raya tahun 2009 sebanyak 47

orang (19,58o/o). Hasil penelitian msmilikikesamaan dengan hasil penelitian yangdilakukan Sofiana (2008) di RS UripSumoharjo Bandar Larnpung, dimana diperolehhasil bahwa persalinan dengan partus lama dirumah sakit ters€but unnrk tahun 2008menduduki peringkat keernpat terbanyak darikeseluruhan komplkasi i'ang terjadi pada ibubersalin dengan paritas pnmr dan multi (1 dan >

3) sebanyak 50%. serta usia 20-35 tahun(82,4o/o). Kejadran paltus larna adalaltpersalinan yang berlangsung lebih dari 24 jatrrpada prini dan lebih dari 18 jam pada multi(Mochtar, 19981. Pada prinsipnya persalinanlama disebabkan oleh hrs 1'ang tidak efisien(adekuat), fal,tor Janm (malpresentasi,malposisi, jann besar r. faktor jalan lahir(panggul sempil kelarnan serviks, vaginaturnor). Keadaan parrus ,t RSUD DemangSepulau Ra1.a tahun 1t-t09 dipadat disebabkanoleh beberapa fal'ror l ang terdapat di teoriseperti his yang ndali efisren ladekuat), ketubanpecah dim (g.lroir). pantas ibu yang beresiko(45,42o/o). Berdasarkan hasil tersebut makaperlu dilakukan pemngkum pelayanan dalampertolongan persaftnan pada ibu dengan faktorresiko teqadinl'a pamrs 1ama.

Hasil analisis drletahui bahwa ibu bersalinyang mengalamr KPD dr RSUD DemangSepulau Ra-va tahua 2tit09 sebanyak 22 orang(9,17o/o). Hasil penelirian ini sezuai dengan hasilpenelitian Dipta t20l)9| di RS Santa ElisabethMedan Tahun 2005-lLtC9. 1'ang diperoleh hasilbahwa ibu ]'ang mengalami partus larnaberdasarkan keruban pecah drni terdapat 67,3o/odari 104 ibu 1'ang bersahn dengan komplikasipartus iama rl-:F repository.usu.ac.id4.Ketuban pecah drru atau Premature Ruplure OfThe fuIembrane rPRO\lt adalah pecahnyaketuban sebelum rnpartu raitu bila pembukaanpada primi < 3 cm dan pada multipara < 5 cm,bila periode laten terlalu panJang dan ketubansudah pecah maka dapat te{adi infeksi yangdapat merunegrkan angka kematian ibu dananak (\,{cchtar. i998i Ketuban pecah dinis€cara tehnis dapat didefimsrkan sebagai awitanpersalinan. tanpa memperhatikan usia gestasi.Namun dalam pral'rek dan penelitian pecahketuban dini drdefinisikan sesuai dengan jurnlahjam dan waltu pecah ketuban sampai awitanpersalinan. Inten'al iru drsebut periode laten dadapat teqadi kapan sala dan I sanpai 12 jarr

atau lebih. Keadaan di RSUD Demang SepulauRaya tahun 2009 tersebut dapat dimungkinkankarena ibu bersalin mengalamt beberapa halseperti kehamilan ganda atau hidramnion

%%

PV

OR

Yo

Page 5: Partus Tak Maju

I

kelainan letak janin seperti sungsang ataumelintang, atau kelainan bawaan dari selaputketuban. Bisa pula karena infeksi yangkemudian menimbulkan proses biomekanikpada selaput ketuban sehingga memudahkanketuban pecah. Berdasarkan hasil tersebut makadiperlukan upaya penanganan Yangkomprehensif pada ibtr yang mengalami KPDagar tidak berlanjut kepada kejadian partusIama;.

Hasil analisis diketahui bahwa di RSUDDemang Sepulau Raya tahun 2009 terbanyakibu bersalin dengan Paritas beresiko sebanyakl3l orang (54,48o/o). Hasil penelitian ini lebihrendatr dari pada hasil penelitian Amiruddin,dkk (2006) di RSIA Siti Fdtima Makasardiperoleh hasil bahwa ibu bersalin denganparitas beresiko mengalani partus lamasebanyak 65,310/o. Perbedaan ini dikarenakanperbedaan lokasi penelitian dimana di lokasitsrsebut adalah rumah sakit besar yangmerupakan rumah sakit rujukan. MenurutWiknjosastro salah satu penyebab kelainan hisyang dapat menyebabkan prtus lama terutamaditemukan pada primigravida khususnyaprimigravida tua sedangkan pada multipara ibubanyak ditemukan kelainan yang bersifatinersia uteri. Kelainan his dipengaruhtnya olehherediter, emosi, dan ketakutan menghadapipersalinan yang sering dijumpai padaprimagravida. Dikatakan bahwa terdapatkecenderungan kesehatan ibu yang berparitasrendah lebih baik dari yang berparitas tinggi(Moechtar, 1998).

Keadaan di RSUD Dernang Sepulau Rayatahun 2009 tersebut de't disebabkal krena ibuyang bersalin di RSUD Dernatg Sepulzu Rayatemetr* kebanyakan adalah ibu yang niemilikifaktcr resiko mengahni komplikmi dahnpersalinar s€perti pdtas yang beresiko yangdil<renakal kebanyakan ibu adalah pasren rujukm-Bsdasarkan hmil tersebut, maka perlu dilakukanrpaya antisipasi seperti p€rneriksaan kehamilanydrg nrtin rurtuk mernantau perfternbargan ibu danjania pemenutrm asrpan mtisi yang cukup, gunarnenrpersirykan shrnina dalan rangka menjaladproses persatinat dal mernberikan korselingmengenai istiratratyang cuhp serta senan hanil.

Hasil analisa diketahui bahwa di RSUDDernang Sepulau Raya tahun 2009 terbanyakibu bersalin dengan usiaberesiko sebanyak 183orang (76,250/o\. Hasil penelitian ini sesuaidengan hasil penelitian Amiruddin, dkk (2006)di RSIA Siti F6tima Makasar diperoleh hasilbahwa ibu bersalin dengan umur yang beresiko

Wahyuni, dkk, Fahor-Falaor yang Berhubungan dengan Partus Tak Maiu 221

mengalami partus lama sebanyak 16,70/o-Kesamaan hasit ini dimungkinkan karenakarakteristik responden yang datang ke rumahsakit kebanyakan berasal dari ibu dengan usiayang baik untuk reproduksi karena sosialbudaya yang kebanyakan masyarakat kota yangsudah memperhatian usia perkawinan.

Jika dilihat dari sisi biologis manusia 20 -35 merupakan tahun terbaik wanita untuk hamilkarena selain di usia ini kematangan organreproduksi dan hormon telah bekerja denganbaik juga belum ada penyakit-penyakitdegenerative seperti hipertensi, diabetes, sertadaya tahan tubuh masih kuat. Tidak semua ibudengan usia kurang dan20 tahun atau lebih dari35 tahun dipastikan mengalami partus lam4akan tetapi pada sebagian wanita dengan usiayang masih muda organ reproduksinya masihbelum begitu sempuma dan fungsi hormon-honnon yang berhubungan dengan persalinanjuga belum semprrna pula. Ditambah dengankeadaan psikologis, emosional dan pengalamanyang belum pernah dialami sebelumnya akanmernpengaruhi kontraksi uterus menjadi tidakaktif, yang nantinya akan mempengaruhilamanya persalinan. Sedangkan pada ibudengan usia lobih dari 35 tahun diketatrui kerjaorgan-organ reproduksinya sudah mulai lemaludan tenaga ibu pun sudah mulai berkurang halini akan membuat ibu kesulitan untuk mengejanyang pada akhirnya apabila ibu terus menenrskehilangan tenaga karena mengejan akan terjadipartus lama (Amuriddfut, 2009).

Berdasarkan hasil tersebut, makadiperlukan upaya antisipasi pada ibu denganusia yang beresiko seperti perneriksaankehamilan yangperkembangan ibu

untuk memantaujanfuu peme'nuhm

rutindan

asupan nutrisi yang cukuP, gunamernpersiapkan stamina dalam rangkamenjalani proses persalinan dan menberikankonseling nrengenai istirahat yang cukup sertasenarn harnil.

Hasil Analisis diketahui bahwa ibubsrsalin dengan KPD yang mengalami partuslama sebanyak 34 orang sedangkan ibu bersalintidak KFD mengalami partus lama sebanyak 13orang, Diperoleh pula nilai p :0,000 (p<0,05),ardny4 ada hubungan yang bermakna antaraKPD dengan kejadian partus lama. Hasilanalisis diperoleh nilai OR:7,817, artinya ibubersalin dengan KPD memiliki peluang sebesar7 kali terjadi parhrs lama dibandingkan denganibu bersalin yang tidak mengalami KPD. Hasilpenelitian ini sesuai dengan hasil penelitiml

Page 6: Partus Tak Maju

222 Jarnal Kesehotan Yolume II, Nomor l, April 201I' hlm. 217'224

Oktavia (2010) di RSB Asih Kota Metrodengan hasil terdapat hubungan yarig bermaknaantara ketuban pecah dini dengan kejadianpartus lama (nilai p : 0,000) dengan nilai OR:6,060 yang berarti bahwa ibu yang bersalindengan KPD merniliki peluang 6 kali lebihbesar dari pada yang tidak mengalami KPD.

Keadaan ini sesuai dengan teori bahwaapabila pecahnya ketuban dengan serviks yangsudah matang dan kontraksi yang kuat tidakakan memperpanjang persalinan, akan tetapi,jika ketuban pecatr pada saat serviks masihbelum matang, keras dan menutup, maka,padaproses persalinan sering terdapat periode latenyang lama. Hal ini dipengaruhi karena te{adikesempitan pintu atas panggul (PAP) yangakhirnya berpenganrh terhadap persalinan yaitupernbukaan serviks lamban dan seringkali tidaklengkap. Kerja uterus yang tidak efisien sertaketidak rnampuan serviks untuk membukasecara lancar dan cepat selain kontraksi ratrimyang tidak efisialr pada akhirnya akatrnemperbesar resiko terjadinya partus lama{Amirudin,2009).

Berdasarkan pernbahasan tersebut makakejadian ketuban pecah dini di RSD DemangSepulau Raya memiliki hubungan dengankejadian partus lama dimana ketuban pecah dinibiasanya terjadi pada saat'seryiks masih belummatang, keras dan menutup sehinggapernbukaan serviks menjadi lamban dankontraksi rahim yang tidak efisien padaakhirnya menambah resiko terjadinya partuslama.

Berdasarkan hasil tersebut makadiperlukan upaya dari tenaga kesehatan yangmenolong persalinan untuk memberikanasuhan kebidanan yang lebih komprehensifpada ibu yang mengalami KPD agar terhindardari kejadian partus lama, serta upaya dari ibusendiri guna menghindari kejadian KPD denganmelakukan pemeriksaan kehamilan secara rutinguna rnengetahui secara awal kemungkinante$adinya komplikasi dalam kehamilan danpersalinan khususnya ketuban pecah dini sertaanjuran untuk mengurangi aktivitas danistirahat cukup pada akhir triwulan kedua ataua''ryal triwulan ketiga.

Hasil Analisis diketahui bahwa ibubersalin yang dengan paritas beresikomengalami partus lama sebanyak 38 orangsedangkan ibu bersalin dengan paritas tidakberesiko mengalami partus lama sebanyak 9orang. Diperoleh pula nilai p =0,000 (p<0,05),artinya ada hubungan yang bermakna antaraparitas dengan kejadian partus lama. Hasil

analisis diperoleh nilai OR:7,225, arinya 7bubersalin dengan paritas beresiko memilikipeluang sebesar 7 kali terjadi partus lamadibandingkan dengan ibu bersalin denganparitas tidak beresiko.

Hasil penetitian ini sesuai dengan hasilpenelitian Amiruddiru dkk (2006) diperolehhasil bahwa terdapat hubungan antara paritasdan kejadian partus lama dimana ibu denganparitas I memiliki risiko mengalami partuslama lebih besar daripada ibu dengan paritas >1 dengan nilai OR: 3,441 (95o/o CI:1,992<OR<6,159). Hasil penelitian Andriyani(2010) di RSB Asih Kota Metro dengan hasilbahwa terdapat hubungan yang bermaknaantara paritas dan kejadian partus lama (p value= 0,000) dengan nilai OR : 9,844 Yan;gmenunjultcan bahwa ibu dengan paritas yangberesiko (paritas satu) memiliki peluang 9 kalilebih besar dibandinglcan dengan ibu denganparitas lebih dari satu.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teoriyang dikemukakan oleh Wiknjosastro (2002),bahwa salah satu penyebab kelainan his yangdapat menyebabkan partus lama terutamaditemukan pada primigravida lhususnyaprimigravida tu4 sedangkan pada multipara ibubanyak ditemukan kelainan yang bersifatinersia uteri. Salah satu penyebab terjadinyapartus lama menurut Moechtar (1998) adalahkelainan his. His yang tidak normal baikkekuatan maupun sifatnya akan mengharnbafpersalinan. Kelainan his dipengaruhinya olehherediter, emosi, dan ketakutan menghadapipersalinan yang sering dijumpai padaprimagravida. Dikatakan bahwa terdapatkecenderungan kesehatan ibu yang berparitasrendah lebih baik dari ymg berparitas tinggi.

Berdasarkan pembahasan tersebut makaparitas ibu yang baru pertarna kali bersalin danbersalin lebih dari 3 kali memiliki hubungmdengan kejadian parfus lama dimana ibu yangbaru pertama kali bersalin memiliki emosi danketakutan menghadapi persalinan yangmerupakan sesuatu hal yang baru bagi merekadan mereka belum memiliki pengalamanmengenai hal apa saja yang sebaiknyadilakukan pada saat hamil maupun melahirkan'Sedangkan pada ibu dengan paritas > dari 3biasanya berkaitan dengan kelainan his yangkekuatannya tidak adekuat untuk melakukanpernbukaan serviks dikarenakan seringnyamelakukan persalinan sehingga kekuatan organvitalnya sudah mulai lemah serta kekuatanfisiknyayang juga sudah mulai berkurang.

Page 7: Partus Tak Maju

Berdasarkan hasil tersebut makadiperlukan upaya kerjasama dengan pihakterkait seperti bidan dan kader posyandu gunarnerencanakan jurnlah anak dengm mengikutiprogram keluarga berencflia guna kesejahteraanibu dan keluarg4 guna memperkecil resikoterjadinya komplikasi dalam persalinankhususnya pmtus lama.

Hasil Analisis diketahui bahwa ibuberialin dengan usia beresiko mengalami partuslama sebanyak 33 orang sedangkan ibu bersalindengan usia tidak beresiko mengalami partuslama sebanyak 14 orang. Diperoleh pula nilaip :Aj72 (p>0,05), artinya tidak ada hubunganyarrg bermakna antara paritas dengan kejadianpartus larna. Hasil penelitian ini sesuai denganhasil penelitian Siti Mulidah (2006) diKabupaten Purworejo tahun 2002 menunjukkanumur ibu <20 ata'u >35 tahun tidak bermaknasecara statistik dan memiliki risiko 0,58 kalilebih besar mengalami partus lama dibandingrunur 20-35 tahun, namun berbeda dengan hasilpenelitian Aminrddin, dkk (2006) diperolehhasil bahwa terdapat hubungan antara usia dankejadian partus lama dimana ibu dengan umur<20 tahun atau >35 tahur merniliki risikomengalami partus lama 1,766 kali lebih besardibandingkan dengan ibu dengan umur 20-35tahnn dengan nilai OR: 1,766 (95o/o CI:0,853<OR <,652).

Menurut teori disebutkan bahwa tidaksemua ibu dengan usia kurang dari 20 tahunatau lebih dari 35 tahun dipastikan mengalamipartus lam4 akan tetapi pada sebagian wanitadengan usia yang masih muda organreproduksinya masih belum begitu sempurnadan firngsi hormon-hormon yang berhubungandengan persalinan juga belum sernpurna pula.Ditambah dengan keadaan psikologis,emosional dan pengalaman yang belum pernahdialami sebelumnya dan mernpengaruhikonfiaksi uterus menjadi tidak akli{ yangnantinya akan mempengaruhi lamanyapersalinan. Sedangkan pada ibu dengan usialebih dari 35 tahun diketahui kerja organ-organreproduksinya sudah mulai lemah, dan tenagaibu pun sudah mulai berkuang, hal ini akanrnernbuat ibu kesulitan untuk mengejan yangpada akhirnya apabila ibu terus meneruskehilangan tenaga karena mengejan akan te{adipartus lama (Amuriddin, 2009).

Jika dilihat dari sisi biologis manusia, padaumur 20 - 35 merupakan tahun terbaik wanitauntuk hamil karena selain di usia inikematangan organ reproduksi dan hormon telah

Wahytni. dkk, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Parns Tak Maju 223

bekerja dengan baik juga bolum ada penyakit-penyakit degenerotive seperti hipertensi,diabetes, serta daya tahan tubuh masih kuat.

Keadaan yang terjadi di RSUD DemangSepulau raya tersebut berkaitan dengan ibuyang mengalami partus lama dengan usia yangberesiko persentasenya lebih sedikit dari padaibu dengan usia yang beresiko namun tidakterjadi parhrs lam4 dimana hal tersebut dapatdimungkinkan karena ibu lebih mernperhatikankehmrilannya serta rajin melakukanpemeriksaan kehamilan.

Berdasatkan pembahasan tersebut makausia ibu bersalin yang kurang darl20 tahun danlebih dari 35 tahun memiliki hubungan dengankejadian partus lama dimana pada usia < 20tahun tersebut selain organ reproduksinyamasih belum begitu sempurna dan firngsihomron-hormon yang berhubungan denganpersalinan juga belum sempurna jugadikarenakan kesiapan mental ibu yang belumbegitu baik guna menghadapi persalinan yangberkaitrrn dengan kecemasan ibu dalammurjalani persalinan. Pada ibu dengan usia >35 tahun kerja org:n-organ reproduksinyasudatr mulai lematL dan tenaga ibu pun sudahmulai berkurang sehingga kecenderunganyaterjadinya kelelahan selama menjalani prosespersalinan yang berakhir pada kejadian partuslama.

Berdasarkan hasil tersebut maka petugaskesehatan membprikan pendidikan kesehatanmengenai usia yang rnan untuk kehamilan danpersalinan adalah 20-35 tahun gunamenghindari terjadinya komplikasi akibatkehamilan yang terlalu muda ataupun terlalutu4 anjuran pemeriksaan kehamilan secara rutinguna memantau kesehatan ibu dan janin yangdikandungny4 serta upaya kerjasama lintasprogrirm dan lintas sektoral dengan instansiterkait berkaitan dengan pencegahan usiareproduksi yang beresiko yaitu < 20 tahun dan> 35 tahun seperti dengan departeman agamayang rnenangani pernikahan dan badankoordinasi kependudukan (BKKBN) sertatokoh agarn4 tokoh adat dan tokoh masyarakatmengenai usia perkawinan dan usia reproduksiyang sehat.

SIMPUL.AN

Berdasarkan hasil penelitian danpernbahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: l) Proporsi kejadian partus lama di RSUDDemang Sepulau Raya pada tahun 2009 adalah

Page 8: Partus Tak Maju

224 Jurnal Kesehotan Volume II, Nomor l, April20Il' hln' 217-224

sebanyak 47 responden (19,58%), 2) Proporsiketuban pecah dini di RSUD Demang SepulauRaya pada tahun 2009 adalah sebanyak 22

t"jpond* (9,I7o/o), 3) Proporsi ibu bersalindengan paritas beresiko di RSUD DemangSepulau Raya pada tahun 2009 adalah sebanyak10-9 respondor (45,42W, 4) Proporsi ibu

bersalin dengan usia beresiko di RSUDDernang Sepulau Raya pada tatrun 2009 adalahsebanyak 57 responden (23,72W,5) Terdapat

hubungan yang signifikan antara ketuban pecatt

DAFTAR RUJUKAN

Anninddin, 2007, FaHor Resilw Kei adianPartus Lama di RSIA fu[akasar, diaksesdari:http ://ridwanamiruddin'wordpress'com/, pada tanggal 20 SePtember 2010'

Arikunto, S. 2006, Prosedur Penelitian Suatupendekntan PruHek' Rineka Ctpta Jakarta'

Budiharjo, 2009, Angka Kematian Ibu MasihTinggi, diakses dari httP://www'sripoku.com tanggal 20 September 2010'

Chapman, 200;6, Asuhan KebidananPers.alinan dan Ketahiran, EGC, Jakarta

Hermiati,2009,http:[email protected]' go. id

Leveno, 2009, Obstelri Williams PanduanRingkas Edisi 21, EGC, Jakarta'

Mochtar, Rustam' 1998. Sinopsis Obstelri'EGC. Jakarta

Mulidah, 2010, Kamatian Maternal, diaksesdari: http:/himapia'blongspot'co4 pada

tanggal 20 SePtember 2010

Notoadmodjo, S . 2005. Metodelogi PenelltianKesehatan. Rienka CiPta. Jakarta

dini dengan kejadian partus lama di RSUD

Demang Sepulau Raya tahun 2009 dengan nilai

p = 0,0b0 < o : 0,005, 6) Terdapat hubunganyang signifikan antda paritas daean-kejfiat

ir**t lama di RSUD Demang Sepulau Raya

iutr* ZOOS dengm nilai p: 0,000 < o: 0,005,

7) Tidak terdapat hubungan antara usia^denganrc3adian parhrs lama di RSUD Demang Sepulau

Raya tatrun 2009 dengan nilai p: 0,372 > a =

0.005

OxorrU 1996,Ilmu Kebidanan Patologis dan

Fis iolo gis Persalinan, YEM, Jakarta'

Prawirohardjo, Sarwono. 2A02. Ilmu Kebidanan'

Yayasan Bina Pustaka Jakarta

Prawirohardjo, Sarwono- 20O2' Buht P an&tan

Prakti s P elayanan Kes ehatan Maternal

dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka'

Jakarta

Pratikny4 2007, Da s ar-Dasar Metodo I ogi

Pinelitian Kedolderan dan Kesehatan, PT

Raja Gravindo Persada Jakarta'

RSU Demang Sepulau Rtya- 2009, Medical

Record, Bandar JaYa

Supari, 2008,AKI dnn AKB 2007' diakses dri

www.bascommetro- corn tanggal 20

SePternber 2010-

Sugiono, 2002, Melode P ene lilian Administrasi'

Alfabeta. Bandung.

Wilrnjosastr o, 2002, Itmu Keb idanare, YBP-SP'

Jakarta.