modul1_ndt
TRANSCRIPT
P R A K T I K U M
P E N G E T A H U A N B A H A N T E K N I K
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
PBT 01
NDT (Non Destructive Test)
Disusun oleh:
Kelompok 39
Hidayatun Ni’mah ( 13.04.2.1.1.00026 )
Achmad Agung Ferrianto ( 13.04.2.1.1.00077 )
Asisten:
Hidayat ( 12.04.2.1.1.00095 )
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
2014
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 1
RINGKASAN
Ni’mah Hidayatun,Ferrianto Achmad Agung, Program Studi
TeknikIndustri,FakultasTeknik, UniversitasTrunojoyo Madura, PBT 01 NDT
(Non Destructive Test), Juni 2014
Pada pratikum pengetahuan bahan teknik modul 1 yaitu tentang pengujian NDT
dengan menggunakan metode liquid penetrant inspection. Tujuan dari pratikum
modul 1 ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya retakan pada suatu benda,
mengetahui proses inspeksi pengujian NDT menggunakan metode liquid penetrant
inspection. NDT (Not DestructiveTest) adalah metode yang digunakan untuk
mengidentifikasi kecacatan pada material tanpa merusak ataupun menghancurkan
spesimen. Pada pratikum modul 1 tentang pengujian NDT ini menggunakan metode
liquid penetrant inspection yaitu metode NDT yang bertujuan untuk menemukan
cacat dipermukaan non berpori.Padapengujian NDT adabeberapametodeyaitu: visual
inspection, liquid penetrant testing, radiography testing,magnetic particle testing,
electromagnetic or eddycurrent testing,danultrasonictesting.
Prosedur yang dilakukan pada pratikum modul 1 tentang pengujian NDT yaitu
membersihkan permukaan spesimen dengan kain lap, kemudian menyeprotkan
spesimen dengan cleaner. Menghapus cleaner dengan kain lap pada spesimen,
menyemprotkan cairan penetrant pada spesimen dan dibiarkan selam 5-10 menit.
Menghapus cairan penetrant dari spesimen dengan menggunakan kain lap.
Menyemprotkan developerpada spesimen, membiarkan beberapa saat. Mengamati
bercak-bercak merah yang terdapat pada spesimen. Bercak-bercak merah disekitar
pengelasan inilah menunjukkan adanya cacat pada spesimen.
Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Non Destructive Test atau biasa disebut NDT adalah metode yang digunakan
untuk mengidentifikasi kecacatan pada material. NDT dapat diartikan sebagai
pemerikasaan yang ditujukan untuk mengidentifikasikan adanya cacat atau
kelemahan pada bahan material tanpa merusak ataupun menghancurkan benda
atau spesimen. Pada dasarnya, pengujian ini dilakukan agar menjamin bahwa
material yang kita gunakan masih aman dan belum melewati damage tolerance
(toleransi kerusakan). NDT terdiri dari beberapa metode, yaitu: liquid penetrant
inspection,acaustic emissio, eddy current, x-ray, visual test, magnetic paticle
inspection, dan ultrasonic inspection. Dalam percobaan ini, menggunakan NDT
dengan metode liquid penetrant.
NDT dimanfaatkan pada berbagai kegiatan industri, misalnya: otomotif,
bagian mesin, penerbangan, peroketan, konstruksi, struktur, jembatan,
,pemeliharaan, perbaikan dan operasi, pabrik, tuang dan tempa, industri tanaman
seperti nuklir, petrokimia, power, pulp dan kertas, tambang pengolahan, tekanan
kapal, tangki penyimpanan, las, boiler, penukar panas, dan pemipaan. Dilakukan
suatu pengujian dengan NDT, bertujuan untuk mengetahui kecacatan atau
keretakan pada sebuah bahan tanpa merusak bahan saat pengujian berlangsung.
Pada pratikum pengetahuan bahan teknik modul 1 tentang pengujian NDT
dengan menggunakan metode liquid penetrant inspection yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya retakan pada suatu benda.
1.2 Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, praktikan diharapkan:
1. Mengetahui ada atau tidaknya retakan pada suatu benda dengan memanfaatkan
NDT menggunakan metode Liquid Penetrants Inspection
2. Mengetahui proses inspeksi pengujian NDT menggunakan metode Liquid
Panetrants Inspection.
Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian NDT (Non Destructive Tet)
NDT (Non Destructive Test) adalah metode yang digunakan untuk
mengetahui dan menemukan kecacatan pada material. NDT ( Not Destructive
Test) adalah cara atau teknik analisis yang digunakan dalam ilmu pengetahuan
dan industri untuk mengevaluasi sifat-sifat material, komponen atau sistem tanpa
menyebabkan kerusakan. Pada pengujian NDT ada beberapa metode yaitu: Visual
inspection, Liquid penetrant testing, Radiography testing, Magnetic particle
testing, Electromagnetic or Eddy Current testing, dan Ultrasonic Testing
(Sharma, 2011).
2.2 Macam-Macam Metode Pengujian NDT
Berikut ini adalah metode-metode pengujian dengan NDT.
2.2.1 Visual Inspection
Visual Inspection adalah pengujian yang hanya dilakukan dengan
menggunakan mata. Cara ini memang sangat sederhana. Metode ini bertujuan
mengetahui dan menemukan cacat atau retak permukaan. Dalam hal ini tentu saja
adalah retak yang dapat terlihat oleh mata telanjang atau dengan bantuan lensa
pembesar (Winda, 2012).
Gambar 1.2.1 Visual Inspection (Vienna, 2005)
2.2.2 Liquid Penetrant Testing
Liquid penetrant testing adalah salah satu metode NDT yang bertujuan
untuk menemukan cacat di permukaan non-berpori berdasarkan prinsip
kapilaritas. Liquid penetrant testing digunakan untuk mendeteksi casting cacat,
Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 4
retak, kebocoran dalam produk baru, dan retakan komponen. Cairan penetrant
akan masuk kedalam permukaan material. Cairan yang tersisa dipermukaan akan
ditarik oleh developer. Cacat akan terlihat karena warna permukaan yang
terindikasi cacat akan mempunyai perbedaan warna dengan warna latar belakang
(Winda, 2012).
2.2.3 Radiography Testing (RT)
Radiography testing adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui dan
menemukan cacat pengelasan pada bawah permukaan yaitu dengan menggunakan
bantuan radiograph (Winda, 2012).
2.2.4 Magnetic Particle Testing (MT)
Magnetic Particle Test (MT) merupakan pengujian non-destruktif (NDT)
proses untuk mendeteksi diskontinuitas permukaan dan bawah permukaan pada
material dengan menggunakan magnet. Proses ini menempatkan sebuah medan
magnet ke bagian yang terdapat magnet dengan magnetisasi langsung atau tidak
langsung. Magnetisasi langsung terjadi ketika arus listrik dilewatkan pada benda
uji dan medan magnet terbentuk dalam material (Vienna, 2005).
Gambar 1.2.2 Magnetic particle testing (Vienna, 2005)
2.2.5 Electromagnetic or Eddy Current Testing (ET)
Electromagnetic or Eddy Current testing (ET) adalah arus listrik yang
dihasilkan dalam bahan konduktif oleh medan magnet bolak-balik yang diinduksi.
Arus listrik ini disebut arus eddy karena mengalir dalam lingkaran ditepat di
bawah permukaan materi. Gangguan dalam arus eddy, yang disebabkan oleh
ketidaksempurnaan atau perubahan sifat bahan konduktif (Vienna,2005).
Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 5
2.2.6 Ultrasonic Testing (UT)
Ultrasonic adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi
untuk bisa didengar oleh telinga manusia. Pada dasarnya pengujian ultrasonic
adalah dengan memasukkan getaran ultrasonic ke dalam spesimen. Spesimen
kemudian mengubah getaran tersebut dengan beberapa cara. Hasil perubahannya
dideteksi oleh sistem pengujian, melalui sebuah indikasi, dan diperoleh informasi
mengenai spesimen (Deddy Kristanto, 2013).
Gambar 1.2.3 Ultrasonic testing (Vienna, 2005)
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode NDT
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan metode NDT.
2.3.1 Kelebihan
Menurut Renaningsih Setjo, dkk, 2011. Non Destructive Test mempunyai
beberapa kelebihan yaitu:
a. Mempunyai kepekaan yang sangat tinggi dalam mendeteksi kecacatan pada
las.
b. Metode yang peka dalam mendeteksi adanya retak atau cacat pada permukaan
benda.
c. Mempunyai kepekaan yang sangat tinggi dalam menemukan cacat yang
terjadi pada permukaan maupun dibawah permukaan.
d. Mendeteksi cacat yang terdapat pada bagian dalam material dan metode ini
bisa di pergunakan untuk memeriksa metal yang tebal.
Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 6
2.3.2 Kekurangan
Menurut Renaningsih Setjo, dkk, 2011. Non Destructive Test juga
mempunyai kekurangan yaitu:
a. Dapat menyebabkan korosi pada permukaan benda yang diperiksa apabila
pembersihan tidak sempurna.
b. Hanya bisa mendeteksi cacat pada bagian dalam.
c. Kurang cocok untuk menemukan dan mendeteksi kecacatan pada bentuk yang
tidak beraturan.
2.4 Pengertian Baja ST-37
Baja St 37 adalah baja yang mempunyai kekuatan tarik antara 37 kg/mm²
sampai 45 kg/mm². Kekuatan tarik ini adalah maksimum kemampuan sebelum
material mengalami patah. Baja mempunyai batas kemampuan titik awal dimana
sifatnya mulai berubah dari elastis menjadi plastis. Perubahan sifat material baja
tersebut pada kondisi tertentu sangat membahayakan fungsi konstruksi mesin.
Kemungkinan terburuk konstruksi mesin akan mengalami kerusakan ringan
sampai serius (Bambang Kuswanto, 2010).
Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 7
BAB III
METODE PENILITIAN
3.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Baja St-37
2. Liquid Penetrant
3. Developer
3.2 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Kertas gosok
2. Kain lap halus
3. Pembersih (cleaner)
4. Jangka Sorong
5. Kamera
3.3 Prosedur Pelaksanaan Pratikum
Prosedur praktikum PBT modul 1 adalah sebagai berikut:
1. Membersihkan bagian permukaan benda kerja menggunakan kain lap.
2. Membersihkan permukaan benda kerja dengan menyemprotkan cleaner.
3. Menghapus cleaner dengan kain pada permukaan benda kerja dan ditunggu
sampai kering.
4. Menyemprotkan cairan penetrant pada daerah yang diselidiki dan
membiarkannya selama 5-10 menit.
5. Menghapus penetrant dari permukaan benda kerja dengan kain.
6. Membersihkan benda kerja dengan kain yang telah dibasahi dengan solvent
agar tidak ada sisa penetrant pada permukaan benda kerja.
7. Menyemprotkan developer pada permukaan benda kerja, membiarkannya
beberapa saat.
8. Mengamati bercak-bercak merah maka pada garis-garis atau bercak-bercak
inilah terdapat keretakan dan gambarkan hasil pengamatan.
Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 8
3.4 Flowchart Prosedur Pelaksanaan Praktikan
Berikut adalah gambar dari flowchart prosedur pelaksanaan praktikan
Gambar 1.3.1 Flowchart Prosedur Pelaksanaan Praktikan
Mulai
Persiapan baja st-37
Membersihkan bagian permukaan benda kerja menggunakan kertasgosok dan usap dengan kain lap.
Membersihkan permukaan benda kerja dengan menyemprotkan cleaner
Menghapus cleaner dengan kain pada permukaan benda kerja danditunggu sampai kering.
Menyemprotkan cairan penetrant pada daerah yang diselidiki danmembiarkannya selama 5-10 menit.
Menghapus penetrant dari permukaan benda kerja dengan kain.
Membersihkan benda kerja dengan kain yang telah dibasahi dengansolvent agar tidak ada sisa penetrant pada permukaan benda kerja.
Menyemprotkan developer pada permukaan benda kerja,membiarkannya beberapa saat.
Mengamati garis-garis merah atau bercak-bercak merah maka padagaris-garis atau bercak-bercak inilah terdapat keretakan
Membersihkan alat dan bahan
Selesai
Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 9
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambar Autocad Benda Kerja 2D dan 3D
Berikut adalah gambar 2D dan 3D dari baja St-37.
4.1.1 Gambar Autocad 2D
Berikut adalah gambar 2D dari baja St-37
Gambar 1.4.1 Gambar Autocad 2D
Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 10
4.1.2 Gambar Autocad 3D
Berikut adalah gambar 3D dari baja St-37.
Gambar 1.4.2 Gambar Autocad 3D
4.2 Analisa Dokumentasi Gambar
Dari praktikum yang dilakukan diperoleh dokumentasi beserta analisanya
sebagai berikut.
4.2.1 Gambar sebelum diberi penetrant
Berikut adalah gambar benda sebelum diberi penetrant
Gambar 1.4.3 Benda sebelum diberi penetrant
Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 11
Dari gambar 1.4.3 menunjukkan benda yang sudah dibersihkan, bagian
permukaan benda tersebut digosok menggunakan kertas gosok lalu dibersihkan
dengan kain lap. Kemudian diberi cleaner, didiamkan 5-10 menit, lalu
dibersihlkan lagi dengan kain lap.
4.2.2 Gambar yang diberi penetrant
Berikut adalah gambar dari benda yang diberi penetrant
Gambar 1.4.4 Benda diberi penetrant
Dari gambar 1.4.4 menunjukkan benda setelah diberi penetrant. Warna cairan dari
penetrant yang berwarna merah mengakibatkan benda menjadi bewarna merah.
Cairan penetrant masuk kedalam celah-celah hasil pengelasan.
4.2.3 Gambar yang diberi developer
Berikut adalah gambar dari benda yang diberi developer
Gambar 1.4.5 Benda yang diberi developer
Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 12
Dari Gambar 1.4.5 menunjukkan bahwa benda setelah dikasih developer
mengakibatkan sisa cairan penetrant yang berada di celah-celah pengelasan
keluar. Sisa cairan penetrant yang keluar tersebut menunjukkan bahwa
pengelasaan mengalami cacat sangat fatal dan bercak-bercak merah di sekitar
pengelasan menunjukkan bahwa permukaan benda tersebut kurang rapat atau
masih mempunyai pori-pori. Teknik pengelasan benda tersebut terdapat kesalahan
yang seharusnya dari arah kanan kemudian ke kiri lalu ke kanan lagi tetapi
pengalasan benda tersebut searah yaitu ke arah kanan sehingga terdapat gumpalan
di titik ujung. Sehingga ketika setelah diberi developer terdapat warna merah
diujung gumpalan tersebut yang menunjukkan bawa pengelasan tersebut cacat
fatal.
Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan bisa disimpulkan sebagai berikut.
1. Setelah melakukan praktikum pengetahuan bahan teknik mengenai NDT
menggunakan Liquid Penetrants Inspections pada benda baja St-37 dapat
diketahui kecacatan dengan ditandai oleh bercak-bercak merah yang keluar
pada permukaan benda.
2. Setelah melakukan praktikum yang dilakukan, diketahui proses inspeksi
dalam pengujian NDT pada benda baja St-37 dengan metode Liquid
Penetrants Inspection seperti proses membersihkan benda dengan kain gosok
membersihkan dengan kain lap, pemberian cleaner, penetrant, dan developer.
Kemudian dilakukan pengamatan pada benda tersebut untuk mengetahui
retakan atau kecatatan.
3. Dengan menerapkan NDT pada suatu produk maka kualitas produk tersebut
dapat terjaga sehingga menjamin keselamatan pengguna produk tersebut.
NDT telah diterapkan pada hampir semua sektor industri, seperti industri
transportasi (pesawat udara, kapal, kereta api), industri migas, ,industri
elektronika, industri makanan, dan masih banyak lagi. Salah satunya pada
sarana transportasi kapal. Kapal terbuat dari baja yang dihubungkan dengan
pengelasan. Apabila pengelasaan tersebut tidak sesuai dengan tahap-tahapnya
maka akan mengakibatkan kecacatan pada hasil pengelasaan. Jika kecacatan
pada pengelasan tersebut terlalu banyak maka akan berakibat fatal, dapat
mengakibatkan kapal mengalami kebocoran.
5.2 Saran
Dari pratikum yang dilakukan ada beberapa saran sebagai berikut.
1. Mohon bimbingannya untuk praktikum selanjutnya.
2. Mohon waktunya untuk mengerjakan pretest untuk ditambah karena waktunya
sangat sempit.
3. Sarana dan prasarana yang ada pada laboratorium agar lebih ditingkatkan.
Prak. Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 14
DAFTAR PUSTAKA
Vienna, 2005. Non-destructive testing for plant life assessment, Internasional
Atomic Energy Agency.
Setjo,R. , Ari Triyadi, Mudi Haryanto, R.Harja Wijaya, Kabul, dan A.Djalal.
2001. Pengujian Rotor dan Blade Dengan Metode NDT, Sigma Epsilon ISSN
0853-9013. Hal. 22-23.
Kuswanto, B. 2010. Perubahan Harga Tegangan Tarik Yield Material Baja
Karbon Rendah Setelah Melalui Proses Pack Carburizing. Prosiding Seminar
Nasional Sains dan Teknologi. 2010. Hal. D4.