case mumps

Upload: ricksando-siregar

Post on 06-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Case Mumps

    1/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Parotitis merupakan penyakit sistemik pada anak yang sampai saat ini masih sering

    dijumpai. Mumps merupakan salah satu virus penyebab parotitis yang tersering. Saat ini

    sudah tersedia vaksin yang dapat mencegah parotitis yang disebabkan oleh mumps.2

    Sebelum ditemukan vaksin parotitis pada tahun 1967 parotitis epidemika merupakan

     penyakit yang sangat sering ditemukan pada anak. !nsidens pada umur "1# tahun $#%

    dengan puncak insidens kelompok umur #&9 tahun. Setelah ditemukan vaksin parotitis

    kejadian parotitis epidemika menjadi sangat jarang. 'i negara barat seperti (merika dan

    !nggris rata&rata didapat kurang dari 1.))) kasus per tahun. 'emikian pula insidens parotitis

     bergeser pada anak besar dan de*asa muda serta menyebabkan kejadian luar biasa di tempat

    kuliah atau tempat kerja. 'i !ndonesia tidak didapatkan adanya data mengenai insidens

    terjadinya parotitis epidemika. 'i 'epartemen !lmu +esehatan (nak ,!+(- umah Sakit

    /ipto Mangunkusumo ,S/M- sejak tahun 1997&2))$ terdapat 1)# kasus parotitis

    epidemika. 0umlah kasus tersebut semakin berkurang tiap tahunnya dengan jumlah 11&1#

    kasustahun sebelum tahun 2))) dan 1 kasustahun setelah tahun 2))). Selama tahun 2))$

    hanya didapatkan satu kasus parotitis epidemika.1

    1

  • 8/17/2019 Case Mumps

    2/20

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    I. IDENTITAS

    A. IDENTITAS PASIEN

     ama 3 (n. 4

    5mur 3 1) tahun

    0enis +elamin 3 aki&laki

    (gama 3 !slam

    (lamat 3 a*a umbu

    anggal Masuk S 3 16 8ebruari 2)1

    B. IDENTITAS ORANG TUA

     ama (yah 3 n. (m. ama !bu 3 y. Sb.

    5mur 3 2 5mur 3 :#

    (gama 3 !slam (gama 3 !slam

    Pendidikan 3 S1 Pendidikan 3 SM(

    Perka*inan 3 Pertama Perka*inan 3 Pertama

    Pekerjaan 3 Pega*ai S*asta Pekerjaan 3 !bu rumah tangga

    2

  • 8/17/2019 Case Mumps

    3/20

    II. ANAMNESA

    (namnesa dilakukan secara (llo&(namnesa pada tanggal 17 8ebruari 2)1 dengan ibu os.

    A. KELUHAN UTAMA

    ;s datang dengan keluhan demam tinggi sejak 2 hari SMS

    B. KELUHAN TAMBAHAN

    •  yeri pada leher 

  • 8/17/2019 Case Mumps

    4/20

    G. SUSUNAN KELUARGA

    ;s adalah anak pertama dari dua orang bersaudara.

    H. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

    • Motorik +asar.

    o Mulai berbalilk dan mengangkat kepala pada usia sekitar 2 bulan

    o Mulai kuat menahan kepalanya pada usia sekitar bulan

    o Mulai merangkak pada usia 6 bulan

    o Mulai berjalan pada usia sekitar 1 tahun

    • Motorik halus.

    !bu os tidak tahu kapan os mulai memegang benda&benda disekitarnya.

    • i?i cukup.

    J. RIWAYAT IMUNISASI

    !bu os mengaku bah*a os sudah mendapatkan imunisasi yang lengkap namun

    ibu os tidak dapat mengingat pada usia berapa os menerima imunisasi tersebut.

    4

  • 8/17/2019 Case Mumps

    5/20

    K. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

    (yah os merupakan seorang karya*an s*asta dengan penghasilan yang

    mencukupi kebutuhan sehari& hari dan !bu os merupakan ibu rumah tangga tanpa

     penghasilan tetap.

    III. PEMERIKSAAN FISIK 

    +eadaan 5mum 3 Sakit sedang.

    +esadaran 3 /ompos Mentis

    anda @ital 3

    ek. 'arah 3 11)7) mmAg

     adi 3 116 kalimenit

    Suhu 3 :$.1 B/

    aju aCas 3 26 kalimenit

  • 8/17/2019 Case Mumps

    6/20

    Iajah 3 ampak ptechiae ukuran miliar sirkumskrip multiple diskret

    Mata 3 Pupil bulat isokor eClek /ahaya angsung ==

    eClek /ahaya idak angsung ==

      /onjungtiva (nemis && Sclera !cterik &&. Mata cekung ,&-

    elinga 3 ormotia Sekret && Serumen &&.

    Aidung 3 Septum 'eviasi ,&- Sekret &&aCas cuping hidung ,&-

    Mulut 3 ampak hematoma pada gusi ba*ah

    eher 3 ampak benjolan pada coli deFtra dan sinistra jumlah pada

    masing Jmasing sisi 1 benjolan tampak kemerahan

     berbentuk lonjong tepi tidak rata permukaan tidak rata sulit

      digerakkan nyeri tekan ,=- dan teraba hangat

    6

  • 8/17/2019 Case Mumps

    7/20

    horak 3

    0antung

    !nspeksi 3 !ctus /ordis tidak terlihat.

    Palpasi 3 !ctus /ordis teraba di !/S !@

    Perkusi 3 allop ,&-.

    Pulmo

    !nspeksi 3 Simetris pada kedua hemithorak.

    Palpasi 3 @ocal 8remitus kanan E kiri.

    Perkusi 3 Sonor di kedua lapang paru.

    (uskultasi 3 Suara aCas @esikuler Ihee?ing && onchi &&.

    (bdomen 3 'atar Super

  • 8/17/2019 Case Mumps

    8/20

    'arah Periksa engkap 5nit ilai ormal

    aju 4ndap 'arah :) mm jam "1)

    eukositK $1)) mm:

    #))) & 1).)))

    Aemoglobin ,Ab- 12. gdl  11&16

    Aematokrit ,At-K :7.: % )&$

    hrombosit :)) F1)9l 1#)&))

    +imia 'arah 5nit ilai ormal

     atrium 1:9 mmoll 1:# J 1#

    +alium :.# mmoll :.# J #

    /hloridaK $$ mmoll 9 J 11)

    V. PEMERIKSAAN ANJURAN

    Pemeriksaan anjuran yang disarankan adalah 3

    • 8oto horaks (P

    VI. DIAGNOSIS KERJA

    Parotitis 4pidemika

    VII. DIAGNOSIS BANDING

    imCadenitis <

    VIII. PENATALAKSANAAN

    Medikamentosa

    o !@8' +(4 :< $ tpm

    o /eCtriaFone 2F1g

    o anitidine 2F2)mg

    o Sanmol iv :F#)mg

    8

  • 8/17/2019 Case Mumps

    9/20

    o (mbroFol :F:)mg

     on&medikamentosa

    o irah baring

    I*. PROGNOSIS

    (d @itam 3 bonam

    (d 8ungsionam 3 bonam

    (d Sanationam 3 bonam

    *. FOLLOW UP

    $+,(','($) $-,(','($)

    S 'emam ,&-

  • 8/17/2019 Case Mumps

    10/20

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    III.$ DEFINISI

    Mumps ,Parotitis 4pidemika- adalah penyakit inCeksi akut dan menular yang

    disebabkan virus. @irus menyerang kelenjar air liur di mulut terutama kelenjar parotis yang

    terletak pada tiap&tiap sisi muka tepat di ba*ah dan di depan telinga. 7

    Mumps atau parotitis epidemika merupakan  self limiting disease  yang disebabkan

    oleh inCeksi virus yang paling sering terjadi di sekolah&usia anak dan remaja. >ambaran

    klasik mumps adalah pembengkakan nonsuppuratiC dan rasa nyeri kelenjar ludah. !nCeksi ini

     biasanya bersiCat jinak dan banyak kasus yang subklinis.#

    III.' ETIOLOGI

    Penyebab adalah virus mumps.7 @irus ini adalah anggota kelompok paramiksovirus

    yang juga mencakup parainCluen?a campak dan virus penyakit e*castle. Aanya deiketahui

    ada satu serotype.

  • 8/17/2019 Case Mumps

    11/20

    Mangunkusumo 0akarta penderita parotitis yang berobat di unit ra*at jalan sejak tahun 199

    & 199$ adalah sebanyak 61 kasus sedangkan data Survai umah angga 1966 tidak 

    menyertakan parotitis sebagai penyakit yang diteliti. Salah satu virus penyebab parotitis

    adalah mumps golongan paramyFovirus yang terdiri dan satu rangkaian tunggal (  yang 

    memiliki kapsul Iipoprotein. >olongan umur #&9 tahun adalah golongan yang paling banyak 

    diserang oleh penyakit ini. +omplikasi yang berat meliputi orkitis pankreatitis

    meningoenseCalitis dan berbagai keterlibatan organ ke!enjar lainnya.2

    Meskipun insiden menurun pada semua kelompok usia penurunan terbesar ,L #)%

     pengurangan tingkat kejadian per 1)).))) penduduk- terjadi pada orang yang berusia 1)

    tahun atau lebih. ;rang yang berusia 1# tahun atau lebih tua menyumbang lebih dari

    sepertiga dari total yang dilaporkan pada tahun 19$#&19$7 sedangkan pada periode 1967&

    1971 rata&rata hanya $% dari kasus yang dilaporkan terjadi pada populasi ini. Meskipun

    dilaporkan insiden mumps tetap meningkat di semua kelompok usia dari tahun 19$#&19$7

     peningkatan paling dramatis adalah di kalangan remaja yang berusia 1)&1 tahun

    ,peningkatannya hampir 7 kali lipat- dan de*asa muda yang berusia 1#&19 tahun

    ,peningkatannya lebih dari $ kali lipat-.1)

    +arena virus ini ada di seluruh dunia risiko terkena mumps di luar (merika Serikatmungkin tinggi. 'i banyak negara di seluruh dunia mumps tetap endemik. @aksin mumps

    digunakan di hanya #7% dari negara&negara yang tergabung dalam ;rganisasi +esehatan

    'unia ,IA;- sebagian besar negara&negara dengan ekonomi lebih berkembang.1)

    III.) PATOGENESIS

    Sesudah masuk dan mulai membelah dalam sel saluran pernapasan virus diba*a

    darah ke banyak jaringan diantaranya ke kelenjar ludah dan kelenjar lain yang paling rentan.:

    Setelah virus masuk ke dalam sistem pernapasan virus akan bereplikasi secara lokal.

    'iseminasi viremic kemudian terjadi pada jaringan target seperti kelenjar parotis. Sel

    nekrosis dan peradangan dengan inCiltrasi sel mononuklear adalah respon jaringan +elenjar 

    ludah edema dan terjadi deskuamasi sel epitel yang melapisi sel nekrotik. 1)

    11

  • 8/17/2019 Case Mumps

    12/20

    Ga"bar $. Perjalanan penyakit

    III./ MANIFESTASI KLINIK 

    Penyakit ini paling sering terjadi pada anak&anak dan orang muda berusia lima sampai

    1# tahun. >ejalanya nyeri se*aktu mengunyah dan menelan. ebih terasa lagi bila menelan

    cairan asam seperti cuka dan air jeruk. Pembengkakan yang nyeri terjadi pada sisi muka dan

    di ba*ah telinga. +elenjar&kelenjar di ba*ah dagu juga akan lebih besar dan membengkak.

    Penderita juga merasa demam. Suhu tubuh dapat meningkat hingga :9#o/. +omplikasi

    mungkin terjadi pada anak laki&laki pada umur belasan tahun nyeri pada perut dan alat

    kelamin. Pada penderita remaja perempuan nyeri akan terasa juga di bagian payudara.

    +omplikasi serius terjadi jika virus mumps menyerang otak dan susunan syaraC. !ni

    menyebabkan radang selaput otak dan jaringan selaput otak. Penularan penyakit ini melalui

    kontak langsung dengan penderita seperti persentuhan dengan cairan muntah dan air seni

     penderita atau melalui udara ketika penderita bersin atau batuk.7

    12

  • 8/17/2019 Case Mumps

    13/20

    Ga"bar '. Pembesaran kelenjar parotis dan submandibular.

    III.% DIAGNOSIS

    Masa inkubasi virus mumps adalah 16 sampai 1$ hari. >ejala prodromal meliputi

    demam ringan anoreksia sakit kepala dan malaise. 'alam *aktu 2 jam dari gejala

     prodromal pasien mungkin akan mengeluh sakit telinga dan nyeri pada kelenjar parotis

    ipsilateral. Setelah pembengkakan parotis mencapai puncaknya rasa nyeri dan demam hilang

    dengan cepat dengan kelenjar biasanya kembali ke ukuran normal dalam *aktu 7 sampai 1)

    hari.#

    'iagnosis penyakit parotitis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan tidak 

    memerlukan pemeriksaan laboratorium kecuali gejala klinis yang muncul tidak klasik untuk 

     parotitis. Parotitis merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri. Pengobatan yang

    diberikan hanya untuk mengurangi gejalanya saja yaitu parasetamol untuk mengurangi rasa

    nyeri dan menurunkan demam. Pengobatan dengan anti virus sampai saat ini masih belum

    terbukti dapat bermanCaat begitu pula dengan obat imunomodulator yang bertujuan untuk 

    meningkatkan daya tahan tubuh. Pemberian nutrisi dan cairan yang adekuat dapat membantu

    mempercepat penyembuhan.

    $

    13

  • 8/17/2019 Case Mumps

    14/20

    'iagnosis mumps didasarkan pada ri*ayat pajanan dan pembengkakan parotis

    dengan rasa nyeri. Penegasan laboratorium mumps yang khas menjadi penting dalam suatu

    *abah dan dalam kasus&kasus dengan gejala subklinis. es khusus meliputi isolasi virus dari

    cucian tenggorokan atau hidung titer !g> ,hemaglutinasi inhibisi assay A(!N Ciksasi

    komplemen assay en?yme immunoassay- tes !gM dan &P/ testing.#

    !nCeksi dikonCirmasi oleh isolasi virus atau asam nukleat dari spesimen klinis.

    Pemeriksaan serologi menunjukkan peningkatan titer !g> yang signiCikan di antara spesimen

    akut dan konvalesen atau !gM antibodi mumps positiC.#

    @irus ParainCluen?a : juga dapat menyebabkan parotitis dan dapat menghasilkan

    respon antibodi heterolog yang dapat mempengaruhi tes mumps A(!. Aal ini penting untuk 

    menyingkirkan inCeksi ini ketika menggunakan tes A(! untuk mendiagnosa penyakit

    mumps.#

    III.0 DIFERENSIAL DIAGNOSIS

    @irus mumps satu&satunya penyebab epidemi parotitis. Parotitis terutama kasus

    sporadis dapat berhubungan dengan virus selain dari mumps. Parotitis juga dapat disebabkan

    oleh  Epstein Barr virus human herpesvirus   B6   ,penyebab roseola- cytomegalovirus

     parainfluenza virus  tipe 1 dan : influenza A virus, coxsacieviruses dan  enteroviruses

    lainnya , lymphocytic choriomeningitis virus, human immunodeficiency virus, !taphylococcus

    aureus, dan nontu"erculous #yco"acterium.9

    III.+ PENATALAKSANAAN

    Penatalaksanaan parotitis seluruhnya simtomatik. irah baring harus diatur menurut

    kebutuhan penderita tetapi tidak ada bukti statistic yang menunjukkan bah*a tirah baring ini

    mencegah komplikasi. 'iet harus disesuaikan dengan kemampuan penderita untuk 

    mengunyah. ;rkitis harus diobati dengan dukungan local dan tirah baring. (rthritis parotitis

    dapat berespon terhadap pemberian 2 minggu agen antiradang kortikosteroid atau nonsteroid.

    Salisilat tampak tidak eCektiC.:

    III.- PROFILAKSIS

    $. Pa112  

    14

  • 8/17/2019 Case Mumps

    15/20

    >amma globulin parotitis hiperimun tidak eCektiC dalam mencegah parotitis atau

    mengurangi komplikasi.:

    '. A3t2  

    Pemberian rutin vaksin parotitis hidup yang dilemahkan. (nak yang divaksinasi

     biasanya tidak mengalami demam atau reaksi klinis lain yang dapat dideteksi tidak 

    mengekskresi virus dan tidak menular terhadap kontak yang rentan. 0arang parotitis dapat

     berkembang 7&1) hari sesudah vaksinasi. @aksin memicu antibodi pada sekitar 96% resipien

    seronegatiC dan mempunyai eCek protektiC sekitar 97% terhadap inCeksi parotitis alamiah.

    Proteksi tampak berakhir lama. Pada satu *abah parotitis beberapa anak yang telah

    diimunisasi dengan vaksin parotitis sebelumnya mengalami sakit yang ditandai dengan

    demam malaise dan ruam papular merah yang melibatkan badan dan tungkai tetapi

    menyelamatkan telapak tangan dan kaki. uam berakhir sekitar 2 jam. idak ada virus yang

    diisolasi dari anak ini tetapi kenaikan titer antibody parotitis ditnjukkan.:

    III.$( KOMPLIKASI

    +eterlibatan sistem saraC pusat ,SSP- dalam bentuk meningitis aseptik ,sel&sel

    inClamasi pada cairan serebrospinal- adalah yang paling sering terjadi tanpa gejala pada #)%

    sampai 6)% pasien. >ejala meningitis ,sakit kepala kaku kuduk- terjadi sampai 1#% pasien

    dan berubah tanpa seOuelae : sampai 1) hari. ;rang de*asa memiliki risiko lebih tinggi

    untuk komplikasi ini dibandingkan anak&anak dan laki&laki lebih sering dibandingkan anak 

     perempuan ,dengan rasio :31-. Parotitis mungkin tidak ada di sebanyak #)% pasien demikian.

    Penyakit otak adalah jarang ,kurang dari 2 per 1))))) kasus mumps-.

    $. M&445o&41&2a6t1

    +omplikasi ini merupakan komplikasi yang sering pada masa anak. !nsiden yang

    sebenarnya sukar diperkirakan karena inCeksi subklinis system saraC sentral seperti

    dibuktikan oleh pleositasis cairan serebrospinal telah dilaporkan lebih dari 6#% penderita

    dengan parotitis. ManiCestasi klinis terjadi pada lebih dari 1)% penderita. !nsiden

    meningoenseCalitis parotitis sekitar 2#)1)).))) kasus 1)% dari kasus ini terjadi pada

     penderita lebih tua dari 2) tahun. (ngka mortalitas adaah sekitar 2%. ;rang laki&laki terkena

    tiga sampai lima kali lebih sering daripada *anita. Parotitis merupakan salah satu dari

     penyebab meningitis aseptik yang paling sering.:

    15

  • 8/17/2019 Case Mumps

    16/20

    Patogenesis meningoenseCalitis parotitis telah diuraikan sebabagai ,1- inCeksi primer 

    neuron dan ,2- enseCalitis pascainCeksi dengan demielinasi. Pada tipe pertama parotitis sering

    muncul bersamaan atau menyertai enseCalitis. Pada tipe ke dua enseCalitis menyertai parotitis

     pada sekitar 1) hari. Parotitis mungkin pada beberapa kasus tidak ada. Stenosis aOueduktus

    dan hidroseCalus telah dihubungkan dengan inCeksi parotitis. Menginjeksikan virus parotitis

    ke dalam tpai pada umur menyusui telah menghasilkan lesi yang serupa.:

    MeningoenseCalitis parotitis secara klinis tidak dapat dibedakan dari meningitis sebab

    lain. (da kekakuan leher sedang tetapi pemeriksaan neorologis lain biasanya normal. /airan

    serebrospinal ,/SS- biasanya berisi sel kurang dari #)) selmm : *alaupun kadang&kadang

     jumlah sel dapat melebihi 2.))). selnya hamper selalu limCosit berbeda dengan meningitis

    aseptik enterovirus dimana leukosit polimorConklear sering mendominasi pada a*al

     penyakit. @irus parotitis dapat diisolasi dari cairan serebrospinal pada a*al penyakit.:

    '. Or3t17 E899"t1

    ;rchitis ,inClamasi testicular- adalah komplikasi paling umum pada laki&laki setelah

    masa pubertas. Penyakit ini terjadi sebanyak #)% pada laki&laki setelah masa pubertas

     biasanya setelah parotitis tapi penyakit ini mungkin mendahuluinya terjadi secara serempak

    atau terjadi sendirian.

    +omplikasi ini jarang terjadi pada anak laki&laki prapubertas tetapi sering ,1&:#%-

     pada remaja dan orang de*asa. estis paling sering terinCeksi dengan atau tanpa epididimitis

    epididimitis dapat juga terjadi sendirian. 0arang ada hidrokel. ;rkitis biasanya menyertai

     parotitis dalam $ hari atau sekitarnya orkitis dapat juga terjadi tanpa bukti adanya inCeksi

    kelenjar ludah. Pada sekitar :)% penderita kedua testis terkena. Mulainya biasanya

    mendadak dengan kenaikan suhu menggigil nyeri kepala mual dan nyeri perut ba*ah bila

    testis kanan terlibat appendisitis dapat dikesankan sebagai kemungkinan diagnostik. estis

    yang terkena menjadi nyeri dan bengkak dan kulit yang berdekatan edema dan merah. ata&

    rata lamanya adalah hari. Sekitar :)&)% testis yang terkena atroCi. >angguan Certilitas

    diperkirakan sekitar 1:% tetapi inCertilitas absolut mungkin jarang.:

    . Oo2ort1

     yeri pelvis dan kesakitan ditemukan pada sekitar 7% pada penderita *anita pasca

     pubertas. idak ada bukti adanya gangguan Certilitas.:

    16

  • 8/17/2019 Case Mumps

    17/20

    ). N&2rt1

    @iruria telah sering dilaporkan. Pada satu penelitian orang de*asa kelainan Cungsi

    ginjal terjadi kadang&kadang pada setiap penderita dan viruria terdeteksi pada 7#%.

    8rekuensi keterlibatan ginjal pada anak belum diketahui. eCritis yang mematikan terjadi 1)&

    1 hari sesudah parotitis telah dilaporkan.:

    /. Pra43r&att1

    Pankreatitis adalah jarang tapi adakalanya terjadi tanpa parotitis hyperglycemia

    adalah temporer dan bersiCat reversibel.

    %. Mo3ar9t1

    ManiCestasi jantung yang serius sangat jarang tetapi inCeksi ringan miokardium

    mungkin lebih sering daripada yang diketahui. ekaman elektrokardigraCi menunjukkan

     perubahan&perubahan kebanyakan depresi segmen S pada 1:% orang de*asa pada satu

    seri. +eterlibatan demikian dapat menjelaskan nyeri prekordium bradikardia dan kelelahan

    kadang&kadang ditemukan pada remaja dan orang de*asa dengan parotitis.:

    0. Ma1tt1

    +omplikasi ini tidak la?im pada masing&masing jenis kelamin.:

    +. K&t!6a4

    uli saraC dapat terjadi unilateral jarang bilateral *alaupn insidennya rendah

    ,131#.)))- parotitis adalah penyebab utama tuli saraC unilateral. +ehilangan pendengaran

    mungkin sementara atau permanen.:

    -. Ko"863a1 O3!6&r

    +omplikasi ini meliputi darioadenitis, pembengkakan yang nyeri biasanya bilateral

    dari kelenjar lakrimalis neuritis optic $papillitis%dengan gejala&gejaa bervariasi dari

    kehilangan penglihatan sampai kekaburan ringan dengan penyembuuhan dalam 1)&2) hari

    uveoeratitis, biasanya unilateral dengan CotoCobia keluar air mata kehilangan penglihatan

    cepat dan penyembuhan dalam 2) hari sleritis, tendonitis, dengan akibat eksoCtalmus dan

    tro"osis vena sentral.:

    $(. Artrt1

    17

  • 8/17/2019 Case Mumps

    18/20

    (tralgia yang disertai dengan pembengkakan dan kemerahan sendi merupakan

    komplikasi yang jarang biasanya penyembuhannya sempurna.:

    $$. P!r8!ra Tro"bo1to8&4

    anda ini tidak sering terjadi.:

    $'. E"bro8at Parott1

    idak ada bukti yang kuat bah*a inCeksi ibu mencederai janin kemungkinan

    hubungan endokardial Cibroelastosis belum ditegakkan. Parotitis pada a*al kehamilan

    menambah peluang abortus.:

    III.$$ PROGNOSIS

    Prognosis keseluruhan mumps dengan tanpa komplikasi adalah sangat baik. Prognosis

     pasien dengan enseCalitis umumnya baik namun kerusakan neurologis dan kematian dapat

    terjadi. 'ilaporkan angka kejadian enseCalitis mumps sebesar # kasus per 1))) kasus mumps

    yang dilaporkan. SeOuelae permanen jarang terjadi sedangkan laporan kasus enseCalitis

    angka kematian rata&rata 1%. Myelitis sementara atau polyneuritis jarang. Sekitar 1)% dari

    semua pasien yang terinCeksi berkembang dalam bentuk meningitis ringan yang sulit

    dibedakan dengan meningitis bakteri.1)

    18

  • 8/17/2019 Case Mumps

    19/20

    BAB IV

    ANALISIS KASUS

    Pada kasus ini diagnosis yang ditegakkan adalah parotitis epidemika atau mumps.

    'iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan Cisik pada anamnesis

    ditemukan os yang menderita demam tinggi sebelum mengalami pembengkakan pada leher 

    yang cocok dengan gejala prodormal *alaupun mungkin lebih mendekati gejala seperti

    Caringitis yang la?im ditemukan pada pasien anak munculnya bengkak pada kedua sisi leher 

     pada hari kedua demam memperjelas diagnosis ke arah mumps dan menyingkirkan diagnosis

    Caringitis. i*ayat pajanan ditemukan pada teman os yang menderita keluhan serupa

    *alaupun teman os saat ini diakui sudah sembuh dan tidak memerlukan pera*atan di S

    seperti os.

    Pada pemeriksaan Cisik ditemukan suhu tubuh yang meningkat saat os pertama datang

    ,:$.1)/- yang merupakan salah satu gejala prodormal pada mumps.

  • 8/17/2019 Case Mumps

    20/20

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Marissa ania Stephanie Pudjiadi Sri e?eki S. &ritis   pada Infesi 'arotitis

     Epidemia( laporan asus. Sari Pediatri @ol. 11 o. 1 0uni 2))9. p 72. Satari Aindra !ra*an et.al. !tudi !ero epidemiologi pada Anti"odi #umps Ana 

    !eolah Dasar di )aarta. Sari Pediatri @ol. 6 o. : 'esember 2)). p. 1:

    :. Maldonado Qvonne.  'arotitis Epidemia.  'alam3 elson !lmu +esehatan (nak

    2))). p.1)7#&1)77

    . Mumps Pinkbook 2)12  Epidemiology and 'revention of *accine 'reventa"le

     Diseases 12th 4dition Second Printing evised May 2)12.

     p. 2)6

    5. Vikas S. Kancherla, I. Celine Hanson. Mumps resurgence in the

    United States.   The o!rnal o" #ller$% an& Clinical I''!nolo$%

    Vol!'e 118, Iss!e( 2006. ).938*941. +iakses &ari

    http://www.jacionline.org /article/S0091-6749(06)01582-

    /!"llte#t )a&a !lan -er!ari 2014

    6. 04@5S+(.  #umps $'arotitis Epidemia%. 'alam3 (nak (rtikel +edokteran 2))7.

    'iakses dari h)/.e!ska.co' 20070402'!')s*)aroiis*

    e)i&e'ika pada bulan 8ebruari 2)17. 'epkes !. #umps $parotitis Epidemia%. Pedoman Pengobatan 'asar di Puskesmas

    2))7. 0akarta3 2))$. p.1#$

    $. (nggraeni Melisa '*i ingga 5tama ! Md >d. +ondongan $#umps atau

     'arotitis%.