analisis swot dan strategi tows -kwn

5
Analisis SWOT dan Strategi TOWS Proses analisis SWOT diawali dari penilaian mengenai kondisi masyarakat pada suatu saat dikaitkan dengn perumusan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan dan manfaat dan proses penyusunan rencana. Analisis ini dilakukan untuk melihat kondisi lingkungan eksternal maupun lingkungan internal yang mempengaruhi proses eksternal adalah peluang dan ancaman dalam proses penyusunan rencana, sedangkan yang dimaksud dengan kondisi internal adalah kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses penyusunan rencana. Analisis SWOT ini ditujukan untuk menemukan faktor- faktor eksternal dalam penyusunan rencana selama ini, dan hasil yang akan diperoleh nantinya dijadikan bahan masukan untuk menyusun strategi perencanaan. Pada lingkungan internal yang dianalisis adalah kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam proses penyusunan rencana pembangunan. Adapun faktor kekuatan yaitu: (a) adanya Pra-Musbang yang dapat dilakukan di tingkat Dusun/Lingkungan, maka masyarakat dapat menyusun rencana pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan menumbuhkan peran serta masyarakat dalam mengelola pembangunan yang telah disepakati bersama, (b) adanya musyawarah pembangunan Desa/Kelurahan. Kegiatan ini merupakan forum kegiatan penyusunan rencana dengan bahan dasar dari Pra-Musbang, (c) adanya program kerja yang terencana merupakan suatu sasaran kegiatan yang sudah direncanakan untuk dapat dijadikan acuan bagi pelaksanaan (d) adanya dana merupakan stimulan bagi usaha ekonomi produkstif dan pengembangan lembaga perkreditan Desa/Kelurahan dalam rangka mendorong pemupukan modal di pedesaan melalui Usaha Ekonomi Simpan Pinjam (UED-SP). Selanjutnya terdapat kelemahan yang memperngaruhi proses penyusunan rencana pembangunan Desa/Kelurahan. Kelemahan yang dihadapi adalah sebagai berikut: (a) terbatasnya kemampuan dan keterampilan aparat perencanaan, (b) perencanaan tidak terintegrasi, (c)

Upload: sures-amoeba-raj

Post on 04-Sep-2015

13 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kwn

TRANSCRIPT

Analisis SWOT dan Strategi TOWS

Analisis SWOT dan Strategi TOWS

Proses analisis SWOT diawali dari penilaian mengenai kondisi masyarakat pada suatu saat dikaitkan dengn perumusan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan dan manfaat dan proses penyusunan rencana. Analisis ini dilakukan untuk melihat kondisi lingkungan eksternal maupun lingkungan internal yang mempengaruhi proses eksternal adalah peluang dan ancaman dalam proses penyusunan rencana, sedangkan yang dimaksud dengan kondisi internal adalah kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses penyusunan rencana.

Analisis SWOT ini ditujukan untuk menemukan faktor-faktor eksternal dalam penyusunan rencana selama ini, dan hasil yang akan diperoleh nantinya dijadikan bahan masukan untuk menyusun strategi perencanaan.

Pada lingkungan internal yang dianalisis adalah kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam proses penyusunan rencana pembangunan. Adapun faktor kekuatan yaitu: (a) adanya Pra-Musbang yang dapat dilakukan di tingkat Dusun/Lingkungan, maka masyarakat dapat menyusun rencana pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan menumbuhkan peran serta masyarakat dalam mengelola pembangunan yang telah disepakati bersama, (b) adanya musyawarah pembangunan Desa/Kelurahan. Kegiatan ini merupakan forum kegiatan penyusunan rencana dengan bahan dasar dari Pra-Musbang, (c) adanya program kerja yang terencana merupakan suatu sasaran kegiatan yang sudah direncanakan untuk dapat dijadikan acuan bagi pelaksanaan (d) adanya dana merupakan stimulan bagi usaha ekonomi produkstif dan pengembangan lembaga perkreditan Desa/Kelurahan dalam rangka mendorong pemupukan modal di pedesaan melalui Usaha Ekonomi Simpan Pinjam (UED-SP).

Selanjutnya terdapat kelemahan yang memperngaruhi proses penyusunan rencana pembangunan Desa/Kelurahan. Kelemahan yang dihadapi adalah sebagai berikut: (a) terbatasnya kemampuan dan keterampilan aparat perencanaan, (b) perencanaan tidak terintegrasi, (c) kurangnya pemahaman tentang bottom up dan top down, (d) kurangnya dilakukan evaluasi.

Selain dihadapkan pada faktor kekuatan dan kelemahan juga dihadapi faktor peluang dan ancaman (Opportunities and Threats).

Faktor peluang yang dimaksud adalah: (a) adanya peraturan pemerintah yang mendukung seperti keputusan menteri dalam negeri, No.09 tahun 1982, tentang pedoman penyusunan dan pengendalian pembangunan di daerah (P5D), (b) adanya dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten, (c) adanya kebijaksanaan pemerintah dalam hal peningkatan sumberdaya manusia.

Disamping adanya peluang dalam proses penyusunan rencana, terdapat pula faktor ancaman sebagai berikut: (a) adanya keluhan masyarakat tentang pengalokasian proyek, (b) pemilihan pengurus LKMD yang tidak selektif, (c) tidak adanya insentif bagi para perencana di tingkat Desa/Kelurahan, (d) adanya kejenuhan masyarakat untuk mengikuti rapat perencanaan.

Hasil analisis SWTO , meliputi faktor-faktor internal dan eksternal diperlihatkan pada tabel 5.1.

Tabel 5.1. identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal

Faktor-faktor Internal

Kekuatan

Kelemahan

1. Adanya Pra-Musbang

2. Adanya Musbang

3. Adanya program kerja

4. Adanya dana

1. terbatasnya kemampuan dan keterampilan aparat perencanaan

2. perencanaan yang tidak terintegrasi

3. kurangnya pemahaman para perencana tentang Bottom-up dan Top-down Planning

4. kurangnya evaluasi

Faktor-faktor Eksternal

Peluang

Ancaman

1. Adanya Permendagri No.9 tahun 1982

2. Adanya dukungan Pemda Kabupaten

3. Adanya partisipasi masyarakat

4. Adanya kebijaksanaan pemerintah di bidang peningkatan SDM

1. Pengalokasian proyek yang tidak tepat

2. Pemilihan pengurus LPM tidak selektif

3. Tidak adanya intensif bagi perencana

4. Adanya kejenuhan masyarakat untuk ikut dalam rapat perencanaan

Strategi TOWS

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap proses penyusunan rencana pembangunan Desa/Kelurahan. Alat yang dipakai dalam menyusun faktor-faktor strategis perencanaan adalah Matriks SWOT. Dengan matriks SWOT ini dapat digambarkan secara jelas faktor internal maupun faktor eksternal. Dengan matriks ini dapat dirumuskan empat alternatif strategis (TOWS) pada tabel 5.2.

TABEL 5.2 STRATEGI TOWS

INTERNAL

EKSTERNAL

STRENGTH/KEKUATAN

1. adanya Pra-Musbang

2. adanya Musbangdes

3. adanya program kerja

4. adanya dana

WEAKNESS/KELEMAHAN

1. terbatasnya kemampuan dan keterampilan tenaga perencana

2. perencanaan yang tidak terintegrasi

3. kuarngnya pemahamann tentang bottom-up dan top-down planning

4. kurangnya evaluasi

OPPORTUNITIES/PELUANG

1. adanya permendagri No.09/1982

2. adanya dukungan pemda

3. adanya partisipasi masyarakat

4. adanya kebijaksanaan pemerintah di bidang peningkatan SDM

Strategi SOS (Strategi Kekuatan & Peluang)

1. mengintensifikasi Pra-Musbang dengan menggunakan metode partisipatif

2. meningkatkan kualitas rencana melalui Musbangdes

3. meningkatkan koordinasi perencanaan dengan memanfaatkan dukungan pemda

4. memanfaatkan kebijakan pemerintah dalam rangka peningkatan SDM

Strategi WO (Strategi Kelemahan & Peluang)

1. meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat melalui pelatihan perencanaan dengan memanfaatkan kebijaksaan pemerintah di bidang peningkatan SDM.

2. mengacu kepada peraturan yang ada untuk menghindari perencanaan yang tidak terpadu

3. melakukan evaluasi perencaan dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat

4. meningkatkan koordinasi melalui dukungan pemda

THREAT/ANCAMAN

1. pengalokasian proyek yang tidak tepat

2. pemilihan pengurus LKMD (LPMD) yang tidak selektif

3. tidak ada insentifbagi tenaga perencana

4. kejenuhan masyarakat untuk

Strategi ST (Strategi Kekuatan & Ancaman)

1. mengacu pada program kerja yang ada untuk menghindari pengalokasian proyek yang kurang tepat.

2. menyiapkan insentif bagi perencana melalui dana pembangunan Desa/Kelurahan

3. mengoptimalkan Mubangdes untuk menghindari kejenuhan masyarakat untuk mengikuti rapat perencanaan

4. menyusun program kerja yang baik untuk memilih LKMD (LPMD)

Strategi WT (Strategi Kelemahan & Ancaman)

1. mengatasi pengelolaan proyek yang tidak tepat

2. peningkatan evaluasi perencanaan

3. hindari perencanaan yang tidak terpadu

4. lakukan pemilihan pengurus LKMD (LPMD) secara obyektif