all about oilgas-training_ introduction to drilling fluid technology

6
12/4/13 All About OILGAS-TRAINING: INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY oilgas-training.blogspot.com/2012/09/introduction-to-drilling-fluid.html 1/6 Selamat datang di Oilgas_Training, disini anda akan menemukan layanan Training untuk bidang Petroleum Engineering. Semuanya kami tampilkan lengkap : Syllabus, Instruktur (not publish yet), Course Content, Discription, dan Audience. Apabila anda menghendaki seri pelatihan dimaksud, dapat menghubungi via email : [email protected] All About OILGAS-TRAINING Jumat, September 14, 2012 Tujuan utama dari sistem sirkulasi pada suatu operasi pemboran adalah untuk mensirkulasikan fluida pemboran (lumpur bor) ke seluruh sistem pemboran, sehingga lumpur bor mampu mengoptimalkan fungsinya. Sistem sirkulasi pada dasarnya terdiri dari empat komponen, yaitu : 1. Fluida pemboran (lumpur bor) 2. Tempat persiapkan 3. Peralatan sirkulasi 4. Conditioning area LUMPUR PEMBORAN (DRILLING FLUID, MUD) Fluida pemboran merupakan suatu campuran cairan dari beberapa komponen yang dapat terdiri dari : air (tawar atau asin), minyak, tanah liat (clay), bahan-bahan kimia, gas, udara, busa maupun detergent. Di lapangan fluida dikenal sebagai "lumpur" (mud). Lumpur pemboran merupakan faktor yang penting serta sangat menentukan dalam mendukung kesuksesan suatu operasi pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan dan biaya pemboran sangat tergantung pada kinerja lumpur pemboran. Fungsi lumpur dalam suatu operasi pemboran antara INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY LUMPUR PEMBORAN http://zulfikariseorengineer.bl ogspot.com/2011/06/lumpur- pemboran.html Have your training needs, please click here FMTI Assalamu'alaikum Wr. Wb Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menyatukan kita didalam ikatan tali silaturahmi ini, semoga majlis ini senantiasa memberikan manfaat untuk kita bersama. Tak lupa kami mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan, tutur saran ke arah perbaikan sangat kami harapkan. Wassalamu'alaikum Wr. Wb Selamat Datang Total Tayangan Laman 4 1 1 6 1 DAFTAR PERUSAHAAN MINYAK DAN TAMBANG BATU BARA DI INDONESIA LENGKAP Alas Watu Utama, PT. Wisma BSG, 9th Floor,Jl. Abdul Muis No. 40,Jakarta Pusat 10160,Indonesia DKI Jakarta Fax.(021) Training Paling Diminati : More Next Blog» Create Blog Sign In

Upload: abdulsani3357

Post on 24-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Drilling Fluid

TRANSCRIPT

Page 1: All About Oilgas-training_ Introduction to Drilling Fluid Technology

12/4/13 All About OILGAS-TRAINING: INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY

oilgas-training.blogspot.com/2012/09/introduction-to-drilling-fluid.html 1/6

Selamat datang di Oilgas_Training, disini anda akan menemukan layanan Training untuk bidang Petroleum Engineering. Semuanya kami

tampilkan lengkap : Syllabus, Instruktur (not publish yet), Course Content, Discription, dan Audience. Apabila anda menghendaki seri

pelatihan dimaksud, dapat menghubungi via email : [email protected]

AllAboutOILGAS-TRAINING

Jumat, September 14, 2012

Tujuan utama dari sistem sirkulasi pada suatu operasi pemboran adalah untuk

mensirkulasikan fluida pemboran (lumpur bor) ke seluruh sistem pemboran, sehingga lumpur bor

mampu mengoptimalkan fungsinya. Sistem sirkulasi pada dasarnya terdiri dari empat komponen,

yaitu :

1. Fluida pemboran (lumpur bor)

2. Tempat persiapkan

3. Peralatan sirkulasi

4. Conditioning area

LUMPUR PEMBORAN (DRILLING FLUID, MUD)

Fluida pemboran merupakan suatu campuran cairan dari beberapa komponen yang dapat

terdiri dari : air (tawar atau asin), minyak, tanah liat (clay), bahan-bahan kimia, gas, udara, busa

maupun detergent. Di lapangan fluida dikenal sebagai "lumpur" (mud). Lumpur pemboran

merupakan faktor yang penting serta sangat menentukan dalam mendukung kesuksesan suatu

operasi pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan dan biaya pemboran sangat

tergantung pada kinerja lumpur pemboran. Fungsi lumpur dalam suatu operasi pemboran antara

INTRODUCTION TO DRILLING FLUIDTECHNOLOGY

LUMPUR PEMBORAN http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/06/lumpur-pemboran.html

Have your training needs, please click here

FMTI

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah menyatukan kita didalam

ikatan tali silaturahmi ini, semoga majlis ini

senantiasa memberikan manfaat untuk kita

bersama.

Tak lupa kami mohon maaf atas segala

kesalahan dan kekurangan, tutur saran ke arah

perbaikan sangat kami harapkan.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Selamat Datang

Total Tayangan Laman

4 1 1 6 1

DAFTAR PERUSAHAAN MINYAK DANTAMBANG BATU BARA DI INDONESIALENGKAP

Alas Watu Utama, PT. Wisma BSG, 9thFloor,Jl. Abdul Muis No. 40,Jakarta Pusat10160,Indonesia DKI Jakarta Fax.(021)

Training Paling Diminati :

More Next Blog» Create Blog Sign In

Page 2: All About Oilgas-training_ Introduction to Drilling Fluid Technology

12/4/13 All About OILGAS-TRAINING: INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY

oilgas-training.blogspot.com/2012/09/introduction-to-drilling-fluid.html 2/6

lain adalah sebagai berikut :

1. Mengangkat cutting ke permukaan.

2. Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string.

3. Memberi dinding lubang bor dengan mud cake.

4. Mengontrol tekanan formasi.

5. Membawa cutting dan material-material pemberat pada suspensi bila sirkulasi lumpur

dihentikan sementara.

6. Melepaskan pasir dan cutting dipermukaan.

7. Menahan sebagian berat drill pipe dan cutting (bouyancy efect).

8. Mengurangi effek negatif pada formasi.

9. Mendapatkan informasi (mud log, sampel log).

10. Media logging.

Komposisi lumpur pemboran.

Komposisi lumpur pemboran ditentukan oleh kondisi lubang bor dan jenis formasi yang

ditembus oleh mata bor. Ada dua hal penting dalam penentuan komposisi lumpur pemboran,

yaitu :

· Semakin ringan dan encer suatu lumpur pemboran, semakin besar laju

penembusannya.

· Semakin berat dan kental suatu lumpur pemboran, semakin mudah untuk mengontrol

kondisi dibawah permukaan separti masuknnya fluida formasi bertekanan tinggi

(dikenal sebagai "kick"). Bila keadaan ini tidak dapat diatasi maka akan menyebabkan

semburan liar (blowout).

Lumpur umumnya campuran dari tanah liat (clay), biasanya bentonite, dan air yang

digunakan untuk membawa cutting ke atas permukaan. Lumpur berfungsi sebagai lubrikasi dan

medium pendingin untuk pipa pemboran dan mata bor. Lumpur merupakan komponen penting

dalam pengendalian sumur (well-control), karena tekanan hidrostatisnya dipakai untuk mencegah

fluida formasi masuk ke dalam sumur. Lumpur juga digunakan untuk membentuk lapisan solid

sepanjang dinding sumur (filter-cake) yang berguna untuk mengontrol fluida yang hilang ke dalam

formasi (fluid-loss).

Sistem yang paling penting di rig adalah sistem sirkulasi lumpur pemboran. lumpur

pemboran dipompakan ke dalam pipa bor yang akan disemprotkan keluar melalui nozzle pada

pahat dan kembali ke permukaan melalui ruang antara pipa dan lubang. Lumpur pemboran akan

mengangkat potongan-potongan batu yang dibuat oleh pahat (disebut cuttings) ke permukaan.

Hal ini mencegah penumpukan serbuk bor di dasar lubang. selama pemboran, lubang sumur

selalu penuh terisi lumpur pemboran untuk mencegah mengalirnya fluida seperti air, gas atau

minyak dari batuan bawah tanah ke lubang sumur.

Jika minyak atau gas dapat mengalir ke permukaan saat pemboran, akan menyebabkan

kebakaran. Bahkan jika hanya air yang mengalir saja dapat menggugurkan lubang dan membuat

kita kehilangan sumur. dengan adanya lumpur pemboran, fluida ini tertahan berada di dalam

batuan. pemboran sumur di lepas pantai hampir sama dengan pemboran di daratan. Untuk sumur

wildcat di lepas pantai, rig dinaikkan di atas barge, anjungan (platform) terapung, atau kapal

yang dapat berpindah. apabila lapangan lepas pantai sudah ditentukan, anjungan (platform)

produksi akan dipasang untuk membor sumur-sumur lainnya dan memproduksi migas.

Karena lumpur pemboran menjaga agar migas tetap berada di dalam batuan, cadangan

migas bawah tanah pun dapat dibor tanpa mengindikasikan adanya migas, sehingga diperlukan

evaluasi sumur dengan cara menurunkan peralatan rekam wireline. Truk alat rekam dipanggil,

menurunkan tabung berisi instrumen yang disebut sonde ke dalam lubang sumur. ketika sonde

diangkat keluar lubang, instrumen akan merekam secara elektrik, suara dan radioaktif sifat-sifat

batuan dan fluida yang dilaluinya. Pengukuran ini direkam pada kertas panjang bergaris yang

disebut well log. well log ini memberi informasi tentang komposisi lapisan batuan, pori-pori, dan

fluida yang mungkin ada di dalamnya.

3841980,Fax.(021) 35...

Nama dan Alamat Perusahaan EkplorasiMinyak dan Gas

Nama dan Alamat Perusahaan EkplorasiMinyak dan Gas, Indonesia 1. Total E&PIndonesie [Balikpapan Branch] Jl. YosSudarso,Balikpapan 76...

INHOUSE TRAINING “OPERATORPEMBORAN “ : Operator Lantai Bor (OLB) -Floorman atau Rotary Helper, Operator MenaraBor (OMB) - Derrickman , Juru Bor (JB) - Driller

PROPOSAL INHOUSE TRAINING“OPERATOR PEMBORAN “ 1. OperatorLantai Bor (OLB), 2. Operator Menara Bor(OMB) 3. Juru B...

BASIC ENHANCED OILRECOVERY (EOR)

DASAR-DASAR ENHANCEDOIL RECOVERY (EOR)

http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/04/dasar-dasar-enhanced-oil-recovery-eor.html...

Akuntansi Minyak dan Gas Bumi

http://hepiprayudi.wordpress.com/2009/07/08/psak-29-akuntansi-minyak-dan-gas-bumi/ PSAK29: Akuntansi Minyak dan Gas BumiPENDAHULU...

INTRODUCTION TO DRILLINGFLUID TECHNOLOGY

LUMPUR PEMBORAN

http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/06/lumpur-pemboran.html Tujuan utama darisistem sirkulasi p...

Horizontal Well Drilling Technology

Horizontal Well Drilling Technology Pemboran merupakan langkah yangpertama dan penting dalam industriperminyakan. S...

SCALE SQUEEZE TREATMENT

DOWNHOLE SCALE SQUEEZETREATMENT

http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/06/downhole-scale-squeeze-treatment.htmlMasal...

Optimisasi Produksi Minyak Dengan AnalisaNodal

Optimisasi Produksi Minyak Dengan AnalisaNodal Untuk mendapatkan laju produksi yangoptimal diperlukan suatu analisa dari jenissumur...

INFO KARIR DI PERUSAHAAN MINYAK

Mungkin bagi anda yang tertarik ingin bekerjadi perusahaan tambang ataupun migas, disinisaya hanya ingin berbagi beberapadiantaranya. dan...

► 2013 (27)

▼ 2012 (23)

▼ September (22)

DAFTAR PERUSAHAANMINYAK DAN TAMBANGBATU BARA DI...

Low Density Additives Pada FuidaPemboran

Arsip Blog

Page 3: All About Oilgas-training_ Introduction to Drilling Fluid Technology

12/4/13 All About OILGAS-TRAINING: INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY

oilgas-training.blogspot.com/2012/09/introduction-to-drilling-fluid.html 3/6

Dari hasil pembacaan well log, sumur dapat saja ditutup dan ditinggalkan sebagai sumur

kering atau diselesaikan untuk diproduksikan. pemasangan pipa produksi adalah cara awal

menyelesaikan sumur. untuk memasang pipa, pipa baja panjang yang bergaris tengah besar

(disebut selubung atau casing) dimasukkan ke dalam sumur. Semen basah dipompakan ke dalam

ruang antara casing dan dinding sumur hingga mengeras untuk menjaga lubang sumur. pada

kebanyakan sumur, pemasangan casing bertahap yang disebut casing program dilakukan sebagai

berikut: bor sumur, pasang casing, bor lebih dalam, pasang casing lagi, bor lebih dalam lagi, dan

pasang casing lagi.

Fungsi Lumpur Pemboran

Menurut Preston L. Moore (1974), lumpur pemboran mulai dikenal pada sekitar tahun

1900-an bersamaan dengan dikenalnya pemboran rotari. Pada mulanya tujuan utama dari

lumpur pemboran adalah untuk mengangkat serbuk bor secara kontinyu. Dengan

berkembangnya zaman, banyak fungsi-fungsi tambahan yang diharapkan dari lumpur pemboran.

Banyak additif dengan berbagai fungsi yang ditambahkan kedalamnya, menjadikan lumpur

pemboran yang semula hanya berupa fluida sederhana menjadi campuran yang kompleks antara

fluida, padatan dan bahan kimia.

Dari adanya perkembangan dalam penggunaan lumpur hingga saat ini, fungsi-fungsi utama

dari lumpur pemboran yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1) Mengendalikan tekanan formasi.

2) Mengangkat serbuk bor kepermukaan dan membersihkan dasar lubang bor.

3) Memberi dinding pada lubang bor dengan mud-cake.

4) Melumasi dan mendinginkan rangkaian pipa pemboran.

5) Menahan padatan dari formasi dan melepaskannya dipermukaan.

Masing-masing fungsi akan dijelaskan satu persatu. Dan dalam penulisan ini yang

berkaitan erat dengan judul penulisan adalah fungsi yang nomor kedua dari kelima fungsi utama

dari lumpur pemboran tersebut.

1. Mengendalikan Tekanan Formasi

Tekanan formasi umumnya adalah sekitar 0,465 psi/ft. Pada tekanan yang normal, air dan

padatan pada pemboran telah dapat untuk menahan tekanan formasi ini. Untuk tekanan yang

lebih kecil dari normal (sub-normal) densitas lumpur harus diperkecil supaya perolehan hilang

lumpur atau loss circulation tidak terjadi. Tetapi sebaliknya untuk tekanan yang lebih besar dari

tekanan normal maka penambahan barite sebagai pemberat perlu dilakukan.

2. Mengangkat Serbuk Bor ke Permukaan dan Membersihkan Dasar Lubang Bor.

Pembersihan lubang bor adalah fungsi pokok dari lumpur pemboran. Fungsi ini juga paling

sering dilalaikan dan salah dinterpretasikan. Serbuk bor biasanya mempunyai SG sekitar 2,3

samapai 3,0 dan rata-rata adalah 2,5. Jika serbuk bor lebih berat dari lumpur, maka serbuk bor

akan jatuh dengan kecepatan yang disebut dengan kecepatan slip.

Kecepatan slip dari serbuk bor dalam aliran fluida, dipengaruhi secara langsung oleh sifat

fisik lumpur antara lain kekentalan fluida. Jadi jika kecepatan lumpur di annulus dibatasi oleh

kemampuan pompa atau pembesaran lubang, maka lumpur perlu dikentalkan untuk mengurangi

kecepatan slip serbuk bor agar lubang bor tetap bersih. Keberhasilan pengangkatan juga

dipengaruhi oleh luasan permukaan atau bentuk daripada partikel serbuk bor, semakin besar

luasan dari partikel, maka gaya angkat fluida meneruskan tenaga dorong dari pompa akan

semakin bagus sehingga kecepatan slip serbuk bor juga bisa dikurangi dengan memperbaiki

sifat-sifat fisik lumpur, disamping itu juga mengoptimalkan tekanan pemompaan. Bentuk fisik

daripada partikel serbuk bor tergantung juga kepada jenis formasi yang ditembus.

Pada aliran laminer kecepatan fluida pada sisi dinding lubang bor sangatlah kecil sehingga

efek torsi mudah terjadi karena ujung alirannya yang parabolik, hal ini akan menyebabkan

serbuk bor mudah jatuh lagi ke dasar lubang bor, ini akan dapat menghambat berhasilnya

pengangkatan serbuk bor. Pengangkatan serbuk bor akan mendapatkan hasil yang lebih bagus

DASAR-DASAR PERHITUNGANCADANGAN MINYAK (InitialO...

FORMATION EVALUATION ForOilgas Production System

COILED TUBING

Blow Out Preventer ( Oilgas BOPproduction system)...

INTRODUCTION TO DRILLINGFLUID TECHNOLOGY

SIMULASI RESERVOIR UNTUKPERANCANGAN CHEMICALINJE...

SCALE SQUEEZE TREATMENT

Lost Circulation in Practice

Komposisi scale pada lapanganminyak

PERAMALAN PRODUKSIMINYAK/GAS DENGANMENGGUNAKAN D...

BASIC OIL GAS PRODUCTIONSYSTEM

BASIC RESERVOIRENGINEERING

ARTIFICIAL LIFT TECHNOLOGY

PETROLEUM PRODUCTIONSYSTEM

COAL BED METHANE (CBM)

BASIC ENHANCED OILRECOVERY (EOR)

WELL SERVICE and WELLWORK

KERUSAKAN FORMASI SUMUR

UNDERBALANCED DRILLING

Chemical Flooding (ChemicalInjection - EOR)

► Agustus (1)

► 2010 (15)

► 2009 (9)

Agus Subagya

Ikuti 147

Profesional Training and

Meeting Organizer with kinship

and friendship concept

We are ready to assist and cooperate with

various companies, agencies, and other

professional institutions in organizing the

training activities, meetings, seminars,

workshops, conventions, etc.

Trust us all meetings, MICE, seminar, and

training requirements. We will prepare all your

event planning needs, which include: hotel,

professional trainer, accreditation forms,

hospitality and registration desk, field and

laboratory practice location, Jogja city tour

guide service, transportation, souvenirs, etc.

according to your needs.

Confidence Guarantee Cooperation in the field

Mengenai Saya

Page 4: All About Oilgas-training_ Introduction to Drilling Fluid Technology

12/4/13 All About OILGAS-TRAINING: INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY

oilgas-training.blogspot.com/2012/09/introduction-to-drilling-fluid.html 4/6

dengan menggunakan aliran turbulen, karena distribusi kecepatannya datar bukan parabolik

seperti pada aliran laminer.

Kekurangannya adalah mudah terjadi pengikisan lubang bor bila formasi yang ditembus

tidak kompak, hal ini akan mengakibatkan runtuhnya dinding lubang bor yang menyebabkan

semakin mengendapnya serbuk bor dan tidak terangkatnya serbuk bor dengan baik.

Lumpur dasar air dapat dikentalkan dengan menambahkan bentonite, dengan

menambahkan banyak padatan, dengan flokulasi padatan atau dengan additif khusus. Jadi ada

beberapa pilihan, dan penentuan pilihan tergantung dari tujuan lain yang ingin dicapai. Bentonite

adalah pilihan yang murah, tetapi jika ada masalah hilang air, maka harus ditambah pengencer

untuk mencegah flokulasi.

Hasil yang didapat mungkin hanyalah sedikit penambahan pada kapasitas pengangkatan

dan masalah dalam lubang tetap terjadi. Penambahan banyak padatan akan menaikkan densitas,

pilihan ini tidak dianjurkan jika tidak digunakan untuk tujuan mengontrol tekanan. Penerapan

flokulasi lumpur adalah pilihan yang mudah dan murah, tetapi juga dibatasi oleh masalah hilang

air. Additif khusus mungkin merupakan pilihan yang paling tepat, tetapi hal ini akan menaikkan

biaya lumpur.

Lumpur pemboran yang baik untuk pembersihan dasar sumur apabila memiliki

karakteristik mengencer akibat gesekan (shear thining) yang baik, karena semakin bersih lubang

bor berarti semakin bagus pula pengangkatan serbuk bornya sampai kepermukaan.

3. Memberi dinding Pada Lubang Bor Dengan Mud Cake.

Lumpur akan membuat mud cake atau lapisan zat padat tipis didinding formasi permeabel

(lulus air), pembentukan mud cake ini akan menyebabkan tertahannya aliran fluida masuk ke

formasi (adanya aliran yang masuk yaitu cairan plus padatan menyebabkan padatan

tertinggal/tersaring). Mud Cake yang dikehendaki adalah mud cake yang tipis karena dengan

demikian lubang bor tidak dipersempit dan cairan tidak banyak yang hilang. Sifat wall building ini

dapat diperbaiki dengan penambahan :

a. Sifat koloid drilling mud dengan bentonite.

b. Memberi zat kimia untuk memperbaiki distribusi zat padat dalam lumpur dan

memperkuat mud cake.

4. Melumasi dan Mendinginkan Pahat.

Panas yang ditimbulkan terjadi karena gesekan pahat serta drillstring dengan formasi.

Konduksi formasi umumnya kecil, sehingga sukar sekali menghilangkan panas dalam waktu

cepat, tetapi umumnya dengan adanya aliran lumpur telah cukup untuk mendinginkan sistem serta

melumasi pahat. Umur pahat bisa lebih lama sehingga biaya pergantian pahat bisa ditekan,

karena dengan tertembusnya formasi yang cukup keras, kalau tidak terlumasi dengan baik, bit

akan cepat tumpul sehingga daya tembusnya menjadi lambat dan memperlambat proses

pemboran.

5. Menahan Padatan Dari Formasi dan Melepaskannya di Permukaan.

Lumpur pemboran yang baik mempunyai sifat tixotropi yang menyebabkan partikel-

partikel padatan dapat dibawa sampai kepermukaan, dan menahannya didalam lumpur selama

sirkulasi berhenti. Kemampuan lumpur untuk menahan serbuk bor selama sirkulasi dihentikan

terutama tergantung terhadap gel strength, dengan cairan menjadi gel tekanan terhadap gerakan

serbuk bor kebawah dapat dipertinggi. Serbuk bor dapat ditahan agar tidak turun kebawah,

karena bila ia mengendap dibawah bisa menyebabkan akumulasi serbuk bor dan pipa akan

terjepit. Selain itu ini akan memperberat kerja pompa untuk memulai sirkulasi kembali. Tetapi gel

yang terlalu besar akan berakibat buruk juga, karena akan menahan permbuangan serbuk bor

dipermukaan (selain pasir). Penggunaan alat seperti desander dan shale shaker dapat membantu

pengambilan serbuk bor dari lumpur dipermukaan. Patut ditambahkan bahwa pasir harus

dibuang dari lumpur karena sifatnya yang abrassive pada pompa, sambungan-sambungan

of training is a major force from us, because it

is supported by: The team of professional and

experienced organizers, trainers and instructors

are competent, Innovation and Sustainable

Development Program, as well as service to the

clients who put forward the concept of kinship

and friendship.

Services : we offer event organizers: public

training, inhouse training, international

certification, professional certification, outbound

training, achievement motivation training,

religious training, company gathering, outing

games, focus group discussion. etc.

Cooperation includes areas: Mechanical,

Electrical, Industrial, Civil, Architech, Chemical,

Petroleum, Mining, Geothermal, Geophysics,

Geology, Safety, Environment, Farming, Food

Industry, General Management, Finance, Sales

and Marketing, Human Resources,

Administration, Organization Development,

Comunity Development, Computer and

information technology, and special purpose

(mice and customice).

Lihat profil lengkapku

Agus Subagya

147 memilikisaya dilingkaran

Lihatsemua

+ ke lingkaran

Google+

Join this sitew ith Google FriendConnect

Members (5)

Already a member? Sign

in

Pengikut

Materi Petroleum Engineering YangPaling Anda Minati ?

Page 5: All About Oilgas-training_ Introduction to Drilling Fluid Technology

12/4/13 All About OILGAS-TRAINING: INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY

oilgas-training.blogspot.com/2012/09/introduction-to-drilling-fluid.html 5/6

Pemeliharaan Pompa-pompa di Rig Pemboran

Pompa lumpur adalah suatu alat untuk memompakan cairan dengan mengubahtenaga

mekanis menjadi tenaga hidrolis. Fungsinya untuk memberikan dayahidrolis berupa tekanan dan

volume aliran/debit lumpur, dengan mengalirkanlumpur dari tangki melalui manifold stand pipe

masuk ke drill string, menuju ke nozzle pahat dengan mengefektifkan jet velosity-nya. Kemudian

dengan tekananyang dihasilkan oleh pompa lumpur, cairan pemboran akan membawa serbuk

bordari dasar lubang menuju permukaan melalui annulus.

Sedangkan prinsip kerja pompa triplex single acting itu sendiri adalahdengan satu kali

gerakan bolak-balik akan menghasilkan satu kali kerja. Dimana pada saat piston bergerak ke

belakang terjadi langkah pengisapan sehingga liner terisi oleh cairan. Karena pompa triplex

bekerja cepat maka pengisian liner dilakukan oleh pompa centrifugal sebagai super charging-

nya. Sedangkan pada saat piston bergerak ke depan, maka terjadi langkah penekanan

(discharge) sehingga volume cairan yang ada di salam liner terdorong keluar menuju discharge

manifold.

Tipe Lumpur Pemboran

Sesuai dengan lithologi dan stratigrafi yang berbeda-beda untuk setiap lapangan, serta

tujuan pemboran yang berbeda-beda (eksplorasi, pengembangan, kerja ulang) kita mengenal

type/ sistim lumput yang berbeda-beda pula, seperti :

1) Sistim Lumpur Tak Terdispersi (Non Dispersed). Termasuk diantaranya lumpur tajak

untuk permukaan dan sumur dangkal dengan treatment yang sangat terbatas.

2) Sistim Lumpur Terdispersi untuk sumur yang lebih dalam yang membutuhkan berat jenis

yang lebih tinggi atau kondisi lubanh yang problematis. Lumpur perlu didispersikan

menggunakan dispersant seperti senyawa Lignosulfonat, Lignite serta Tannin

3) Lime Mud (Calcium Treated Mud), sistim Lumpur yang mengandalkan ion-ion Calcium

untuk melindungi lapisan formasi shale yang mudah runtuh karena me-nyerap air.

4) Sistim Lumpur Air Garam yang mengandalkan larutan garam (NaCl, KCl)) untuk

mengurangi pembasahan formasi oleh air.

5) Sistim Lumpur Polymer yang mengandalkan polymer-polymer seperti Poly Acrylate,

Xanthan Gum, Cellulosa untuk melindungi formasi dan mencegah terlarutnya cuttings

kedalam lumpur bor. Sistim ini dapat ditingkatkan kemam-puannya dengan

menambahkan daram KCl atau NaCl, sehingga sistim ini disebut Salt Polymer System.

6) Oil Base Mud. Untuk membor lapisan formasi yang sangat peka terhadap air, digunakan

sistim lumpur yang menggunakan minyak sebagai medium pelarut. Bahan-bahan kimia

yang dipakai haruslah dapat larut atau kompatibel dengan minyak., berbeda dengan

bahan kimia yang larut dalam air. Sistim Lumpur ini Sistim Lumpur ini sangat handal

melindungi desintefrasi formasi, tahan suhu tinggi, akan tetapi kecuali mahal juga kurang

ramah lingkungan

7) Sistim Lumpur Synthetis menggunakan fluida sintetis dar jenis ester, ether, dan poly alha

olefin, untuk menggantikan minyak sebagai medium pelarut. Lumpur ini sekwaalitas

dengan Oil Based Mud, ramah lingkungan, akan tetapi dianggap teralu mahal.

Bahan Kimia Lumpur

Seperti kita ketahui, berbagai aditif berupa bahan kimia (baik yang diproduksi khusus

untuk keperluan lumpur pemboran maupun bahan kimia umum) dan mineral dibutuhkan untuk

memberikan karakeristik pada lumpur pemboran. Bahan-bahan tesebut dapat diklasifikasi

sebagai berikut:

1) Viscosifiers (bahan pengental) seperti Bentonite, CMC, Attapulgite dan polymer

2) Weighting Materials (Pemberat): Barite, Calcium Carbonate, Garam2 terlarut.

3) Thinners (Pengencer): Phosphates, Lignosulfonate, Lignite, Poly Acrylate

4) Filtrat Reducers : Starch, CMC, PAC, Acrylate, Bentonite, Dispersant

5) Lost Circulation Materials : Granular, Flake, Fibrous, Slurries

6) Aditif Khusus: Flocculant, Corrosion Control, Defoamer, pH Control, Lubricant

Reservoir Engineering

Drilling Engineering

Formation Evaluation

Production Engineering

Refineery

Storage

Piping

Votes so far: 0 Poll closed

0 (0%)

0 (0%)

0 (0%)

0 (0%)

0 (0%)

0 (0%)

0 (0%)

Page 6: All About Oilgas-training_ Introduction to Drilling Fluid Technology

12/4/13 All About OILGAS-TRAINING: INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY

oilgas-training.blogspot.com/2012/09/introduction-to-drilling-fluid.html 6/6

Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Diposkan oleh Agus Subagya di 11:42:00 PM

Poskan Komentar

Buat sebuah Link

1 komentar:

speedlineinc mengatakan...

Saya tertarik mengikuti pelatihan untuk Operator rig, bagaimana persyaratannya dan

berapa biaya kursusnya? adakah penempatan magang?

terimakasih--

rgrds

richard

30 November 2013 03.27

Link ke posting ini

Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.