95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

112
Homework Help https://www.homeworkping.com/ Research Paper help https://www.homeworkping.com/ Online Tutoring https://www.homeworkping.com/ click here for freelancing tutoring sites STATUS PASIEN KEPANITERAAN FK TRISAKTI BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD BUDHI ASIH Nama Mahasiswa : Anatasyalia Pembimbing : Prof. Dr. Widagdo Sp.A NIM : 030.07.016 Tanda Tangan : I.IDENTITAS PASIEN Nama Pasien : An. N Jenis kelamin : Perempuan Umur : 8 tahun Agama : Islam Suku bangsa : Jawa Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 17 mei 2004 1

Upload: homeworkping6

Post on 12-Apr-2017

344 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Homework Help

https://www.homeworkping.com/

Research Paper help

https://www.homeworkping.com/

Online Tutoring

https://www.homeworkping.com/

click here for freelancing tutoring sites

STATUS PASIEN KEPANITERAAN FK TRISAKTI

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD BUDHI ASIH

Nama Mahasiswa : Anatasyalia Pembimbing : Prof. Dr. Widagdo Sp.A

NIM : 030.07.016 Tanda Tangan :

I.IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : An. N Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 8 tahun Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa

Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 17 mei 2004

Alamat : Jl. Dewi sartika, gang langgar. Rt 10 rw 04. No 29.

Orang Tua / Wali

Ayah : Ibu :

Nama : Tn. L Nama : Ny. S

Agama : Islam Agama : Islam

Alamat : Jl. Dewi sartika Alamat : Jl. Dewi sartika

1

Page 2: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

gg.langgar. no 29. Gg.langgar no 29.

Pekerjaan : Cleaning service Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Penghasilan : ±200.000/minggu Penghasilan : Rp. 0 /hari

Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa

Hubungan dengan orang tua : pasien merupakan anak kandung.

II. ANAMNESIS

Dilakukan secara Alloanamnesis dengan Ny. S (ibu kandung pasien)

Lokasi : Bangsal lantai V Timur, kamar 511

Tanggal / waktu : 22 April 2012, pkl 12.00 WIB

Tanggal Masuk : 22 April 2012

A. Keluhan Utama:

Demam sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit.

B. Keluhan Tambahan :

Mual , muntah dan susah buang air besar

C. Riwayat Penyakit Sekarang

OS diantar oleh orang tuanya dengan keluhan demam sejak 8 hari sebelum masuk

Rumah Sakit. Demam muncul perlahan-lahan, dirasakan naik turun, lebih tinggi pada sore

menjelang malam hari dan berkurang pada pagi hari namun tidak pernah sampai normal

dan terus menerus sepanjang hari. Pada malam harinya pasien menggigil dan berkeringat

saat tidur. Ibu pasien sempat mengukur suhu badan anaknya teraba hangat dengan

perabaan telapak tangan. Kemudian ibu pasien memberikan obat penurun panas (Proris)

sehingga demam turun secara perlahan namun tidak lama demam muncul kembali. Setiap

makan pasien mengeluhkan mual dan muntah. Muntah lebih dari 3 kali terumata setelah

makan, muntah berisi makanan dan air kira-kira sebanyak ½ gelas aqua. Nafsu makan

pasien menurun sejak sakit dan pasien menjadi malas minum. Pasien juga mengeluh

2

Page 3: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

susah buang air besar sejak 2 hari, sebelumnya os mengaku bisa buang air besar 2-3 kali

sehari, namun pernah buang air besar cair ± 1-2 kali. Batuk, pilek, nyeri tenggorokan

disangkal oleh pasien. Tidak terdapat keluhan ada keluar cairan dari telinga sebelumnya,

mata berair, bintik-bintik merah pada kedua tangan dan kaki, perdarahan gusi ataupun

hidung. Dan tidak disertai keluhan nyeri pada persendian atau badan pegal. Buang air

kecil sedikit, warna kuning pekat. Os mengaku sering jajan di pinggir sekolah. Tidak ada

riwayat bepergian ke luar kota.

D. Riwayat Penyakit dahulu

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteria - Jantung -

Cacingan - Diare 5 tahun Ginjal -

Demam

Berdarah- Kejang - Darah -

Demam

Thypoid- Kecelakaan - Radang paru -

Otitis - Morbili 7 tahun Tuberkulosis -

Parotitis - Operasi - Lainnya -

Kesan :

Pasien pernah diare dan demam sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Kedua orangtua pasien tidak memiliki riwayat demam sebelumnya0. Kedua orangtua

pasien tidak ada riwayat darah tinggi dan kencing manis.

E. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

KEHAMILAN Morbiditas kehamilan Tidak ada

3

Page 4: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Perawatan antenatalSering periksa ke bidan tiap

bulan, vaksin TT(+)

KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah bersalin

Penolong persalinan Bidan

Cara persalinan Spontan/normal

Masa gestasi Cukup bulan (38 minggu)

Keadaan bayi

Berat lahir : 3000 gram

Panjang badan : 46 cm

Lingkar kepala : tidak tahu

Langsung menangis (+)

Kulit kemerahan

Kesan :

Riwayat kehamilan dan persalinan normal

F. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :

Pertumbuhan gigi I : Umur 6 bulan (Normal: 5-9 bulan)

Psikomotor

Tengkurap : Umur 4 bulan (Normal: 3-4 bulan)

Duduk : Umur 6 bulan (Normal: 6-9 bulan)

Berdiri : Umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)

Berjalan : Umur 13 bulan (Normal: 13 bulan)

Bicara : Umur 15 bulan (Normal: 9-12 bulan)

4

Page 5: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Baca dan Tulis : Umur 48 bulan

Perkembangan pubertas

Rambut pubis : -

Payudara : -

Menarche : -

Gangguan perkembangan mental/emosi : tidak ada

Kesan :

Riwayat perkembangan baik

G. Riwayat Makanan :

Umur

(bulan

)

ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

0 – 2 ASI - - -

2 – 4 ASI - - -

4 – 6 ASI+PASI + + +

6 – 8 ASI+PASI + + +

8 – 10 ASI+PASI + + +

10 -12 ASI+PASI + + +

Umur Diatas 1 Tahun

Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah

Nasi/Pengganti 3x/hari, setengah porsi

5

Page 6: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Sayur 2x/hari

Daging 1x/minggu, 1 potong/kali

Telur 1butir, 2x/minggu

Ikan 1x/minggu

Tahu 1 potong, setiap hari

Tempe 1 potong, setiap hari

Susu (merk/takaran) Susu 1x/hari, takaran tidak ingat

Lain-lain Sering jajan dipinggir sekolah

Kesan:

Riwayat makanan baik namun pasien memiliki kebiasaan sering jajan dipinggir

sekolah.

Riwayat Imunisasi :

Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )

BCG 0 bulan - - - - -

DPT /

PT

2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan 5 tahun -

Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan -

Campak - - 9 bulan - - -

Hepatitis 0 bulan 1 bulan 6 bulan

Kesan: Riwayat imunisasi dasar pasien lengkap

6

Page 7: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

H. Riwayat Keluarga (corak reproduksi)

a. Corak reproduksi

No Tanggal

lahir (umur)

Jenis

kelamin

Hidup Lahir

Mati

Abortus Mati

(sebab)

Keterangan

kesehatan

1. 6 tahun Laki-laki + - - - sehat

b. Riwayat Pernikahan

Ayah Ibu

Nama Tn. L Ny. S

Perkawinan ke- Satu Satu

Umur saat menikah 25Tahun 23tahun

Pendidikan terakhir SMP SD

Agama Islam Islam

Suku bangsa Jawa Jawa

Keadaan kesehatan Baik Baik

I. Riwayat Perumahan dan Sanitasi

Pasien tinggal bersama ayah, ibu serta adiknya di sebuah rumah tinggal milik sendiri

dengan dua kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, beratap genteng, berlantai keramik,

berdinding tembok, terletak di jalan gang yang padat penduduk dan agak kumuh. Keadaan

rumah sempit, pencahayaan cukup, ventilasi cukup.Sumber air bersih dari air PAM. Air

limbah rumah tangga disalurkan dengan baik dan pembuangan sampah setiap harinya

diangkut oleh petugas kebersihan.

Kesan :

Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik yang memungkinkan pasien

menderita penyakit infeksi.

III.PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada tanggal 12 April 2012 7

Page 8: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Data Antropometri

Berat Badan : 20 kg

Tinggi Badan : 120 cm

Status Gizi

BB/U = (20 kg/27 kg) x 100 % = 74 % à gizi kurang (60-80 %)

TB/U = (120 cm/127 cm) x 100 % = 94 %à tinggi normal (90-110%)

BB/TB = (20 kg/ 25 kg) x 100% = 80 % à gizi kurang (70-90%)

Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa status gizi kurang.

Tanda Vital

Tekanan Darah : 100/60

Nadi : 84 x/menit, reguler

Suhu : 37,5°C

Pernapasan : 20 x/menit, teratur, tipe abdomino-thorakal

Kulit : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor normal,

kelembaban normal, tidak ada efloresensi yang

bermakna

Kepala dan Leher

Kepala : Normosefali, rambut warna hitam kecoklatan,

distribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+,

refleks cahaya tidak langsung +/+, konjungtiva

anemis -/-, sklera ikterik -/-

8

Page 9: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping

hidung -/-, sekret -/-

Telinga : Membran timpani intak, serumen -/-

Mulut : Bibir merah muda, tidak kering, sianosis (-), trismus

(-) , halitosis (-)

Lidah : Normoglossia, kotor, tepi hiperemis, tremor (+)

Gigi geligi : Caries (-)

Uvula : Letak di tengah

Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis

Tenggorokan : Faring tidak hiperemis

Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak

teraba membesar, trakea letak normal

Thorax

Paru

Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, efloresensi

primer/sekunder dinding dada (-), pulsasi abnormal(-),

gerak pernapasan simetris, irama teratur, tipe

abdomino-thorakal, retraksi (-)

Palpasi : Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris

Perkusi : Sonor di semua lapang paru

Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba, thrill (-)

9

Page 10: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Perkusi : Redup

Auskultasi : SISII reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : Bentuk datar

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)

Perkusi : Timpani di semua kuadran abdomen, ascites (-).

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, spastisitas (-), sianosis (-), parese (-),

paralisis (-)

Refleks Kanan Kiri

Bisep + +

Trisep + +

Patella + +

Refleks patologis

- Schaeffer

- Chaddok

Rangsang meningeal

- Kaku kuduk

- Brudzinsky I

- Brudzinsky II

- Kerniq

- Laseq

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Dilakukan pemeriksaan H2TL pertama kali pada tanggal 22 April 2012

10

Page 11: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

11

JENIS PEMERIKSAAN HASIL

PEMERIKSAAN

NILAI NORMAL

Hematologi

Hemoglobin 11,29 g/dL 13-16 g/dL

Hematokrit 34 % 40 – 48 %

Lekosit 4.3 rb /uL 5-10 rb/ul

Trombosit 245 rb/uL 150-400 rb/uL

Eritrosit 4,6 juta/uL 4,6-5,5 juta/uL

Hitung jenis

- Basofil

- Eosinofil

- Batang

- Segemen

- Limfosit

- Monosit

1

1

1

45

48

4

0 -1

1-3

2-6

32-62

<30

2-8

Page 12: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai

normal

Catatan

Imuno-serologi

Umum

Tubex TF

S.Typhi IGM

6 < 2

3

4-5

>6

- Negatif, tidak menunjukan tifoid

aktif

- borderline, pengukuran tidak

dapat disimpulkan, ulang

pengujian bila ragu sampling

ulang beberapa hari kemudian

- positif, menunjukan infeksi

demam tifoid aktif

- positif, indikasi kuat demam

tifoid aktif

V.

RINGKASAN

An perempuan 8 tahun, datang ke RSUD Budi Asih diantar oleh orang tuanya

dengan keluhan demam sejak 8 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Demam muncul

perlahan-lahan, dirasakan naik turun, lebih tinggi pada sore menjelang malam hari dan

berkurang pada pagi hari namun tidak pernah sampai normal. Setiap makan pasien

mengeluhkan mual dan muntah. Pasien juga mengeluh susah buang air besar sejak 2 hari,

sebelumnya os mengaku bisa buang air besar 2-3 kali sehari, namun pernah buang air

besar cair ± 1-2 kali. Pada pemeriksaan fisik; mata: ca-/-, lidah: coated tongue (+),

pemeriksaan laboratorium 22/4/2012 Hb: 11,29 g/dL, Ht: 34%, leukosit 4.3 rb/uL,

12

WIDAL

S. Typhosa O

S. Typhosa H

S. Paratyphi AO

S. Paratyphi BO

S. Paratyphi AO

S. Paratyphi CO

S. Paratyphi AH

S. Paratyphi BH

S. Paratyphi CH

1/160

1/160

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Page 13: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

trombosit 245.000/uL, eritrosit 4.6 juta/uL. S. Typhosa O 1/160, S. Typhoid H 1/160.

Tubex 5.

VI. DIAGNOSIS BANDING

Demam Tifoid

Gastroenteritis

VII. DIAGNOSIS KERJA

Demam Tifoid

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN

Feses lengkap

IX. TERAPI

Non medikamentosa

- Tirah baring

- Kebutuhan cairan terpenuhi

- Edukasi kepada orangtua agar menjaga kesehatan lingkungan

Medikamentosa

- IVFD Kaen 3B 3cc/kg bb

- inj.Colsan 4x300 mg

- Sanmol 3x150 mg

- CTM 3x1 mg

X. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad functionam : ad bonam13

Page 14: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Ad sanasionam : ad bonam

STATUS PASIEN KEPANITERAAN FK TRISAKTI

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD BUDHI ASIH

Nama Mahasiswa : Anatasyalia Pembimbing : Prof. Dr. Widagdo Sp.A

NIM : 030.07.016 Tanda Tangan :

I.IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : An. S Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 5 tahun Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa

Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 17 april 2007

Alamat :.

Orang Tua / Wali

Ayah : Ibu :

Nama : Tn. H Nama : Ny. U

Agama : Islam Agama : Islam

Alamat : Pancoran, Jakarta timur Alamat : Pancoran, Jakarta timur

Pekerjaan : buruh bangunan Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Penghasilan : ±800.000/bulan Penghasilan : Rp. 0 /hari

Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa

Hubungan dengan orang tua : pasien merupakan anak kandung.

II. ANAMNESIS

Dilakukan secara Alloanamnesis dengan Ny. S (ibu kandung pasien)

Lokasi : Bangsal lantai V Timur, kamar 511

Tanggal / waktu : 17 April 2012

14

Page 15: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Tanggal Masuk : 17 April 2012

A. Keluhan Utama:

Demam sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit.

B. Keluhan Tambahan :

Mual, muntah dan diare

C. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan demam sejak 7 hari SMRS. Demam dirasakan naik

turun. Demam lebih tinggi pada sore menjelang malam hari. Pada malam harinya pasien

menggigil dan mengigau saat tidur. Setiap makan pasien mengeluhkan mual dan muntah.

Pasien juga mencret sudah 5x berisi ampas dan air, tidak ada lendir dan darah, warna

kuning, sebanyak kurang lebih 2 gelas. Sebelumnya BAB pasien biasa saja tidak

mengalami semblit. BAK pasien normal. Nafsu makan pasien menurun sejak sakit.

Minum pasien biasa saja.

4 hari SMRS pasien telah diberikan panadol, demam sempat turun namun naik

kembali dan gejala yang lainnya masih ada. Tidak terdapat keluhan ada keluar cairan dari

telinga sebelumnya, mata berair, bintik-bintik merah pada kedua tangan dan kaki,

perdarahan gusi ataupun hidung. Dan tidak disertai keluhan nyeri pada persendian atau

badan pegal. Buang air kecil sedikit, warna kuning pekat. Os mengaku sering jajan di

pinggir sekolah. Tidak ada riwayat bepergian ke luar kota.

D. Riwayat Penyakit dahulu

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteria - Jantung -

Cacingan - Diare 1 tahun Ginjal -

15

Page 16: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Demam

Berdarah- Kejang - Darah -

Demam

Thypoid- Kecelakaan - Radang paru -

Otitis - Morbili - Tuberkulosis -

Parotitis - Operasi - Lainnya -

Kesan :

Pasien pernah diare dan tidak pernah sakit lain sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Kedua orangtua pasien tidak memiliki riwayat demam sebelumnya. Kedua orangtua

pasien tidak ada riwayat darah tinggi dan kencing manis.

E. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

KEHAMILAN Morbiditas kehamilan Tidak ada

Perawatan antenatalSering periksa ke bidan tiap

bulan, vaksin TT(+)

KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah bersalin

Penolong persalinan Bidan

Cara persalinan Spontan/normal

Masa gestasi Cukup bulan (38 minggu)

Keadaan bayi Berat lahir : 3500 gram

Panjang badan : 47 cm

Lingkar kepala : tidak tahu

Langsung menangis (+)

16

Page 17: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Kulit kemerahan

Kesan :

Riwayat kehamilan dan persalinan normal

F. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :

Pertumbuhan gigi I : Umur 6 bulan (Normal: 5-9 bulan)

Psikomotor

Tengkurap : Umur 5 bulan (Normal: 3-4 bulan)

Duduk : Umur 8 bulan (Normal: 6-9 bulan)

Berdiri : Umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)

Berjalan : Umur 15 bulan (Normal: 13 bulan)

Bicara : Umur 15 bulan (Normal: 9-12 bulan)

Baca dan Tulis : -

Perkembangan pubertas

Rambut pubis : -

Payudara : -

Menarche : -

Gangguan perkembangan mental/emosi : tidak ada

Kesan :

Riwayat perkembangan baik

G. Riwayat Makanan :

Umur ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

17

Page 18: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

(bulan

)

0 – 2 ASI - - -

2 – 4 ASI - - -

4 – 6 ASI+PASI + + +

6 – 8 ASI+PASI + + +

8 – 10 ASI+PASI + + +

10 -12 ASI+PASI + + +

Umur Diatas 1 Tahun

Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah

Nasi/Pengganti 3x/hari, setengah porsi

Sayur 1x/hari

Daging 1x/2minggu, 1 potong/kali

Telur 2 butir, 2x/minggu

Ikan 1x/2minggu

Tahu 1 potong, setiap hari

Tempe 1 potong, setiap hari

Susu (merk/takaran) -

Lain-lain Sering jajan dipinggir sekolah

Kesan:

18

Page 19: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Riwayat makanan baik namun pasien memiliki kebiasaan sering jajan dipinggir

sekolah.

Riwayat Imunisasi :

Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )

BCG 0 bulan - - - - -

DPT /

PT

2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -

Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan - - -

Campak - - 9 bulan - - -

Hepatitis 0 bulan 1 bulan 6 bulan

Kesan: Riwayat imunisasi dasar pasien lengkap

H. Riwayat Keluarga (corak reproduksi)

a. Corak reproduksi

No Tanggal

lahir (umur)

Jenis

kelamin

Hidup Lahir

Mati

Abortus Mati

(sebab)

Keterangan

kesehatan

1. 1 tahun Laki-laki + - - - sehat

b. Riwayat Pernikahan

Ayah Ibu

Nama Tn. y Ny. w

Perkawinan ke- Satu Satu

Umur saat menikah 27Tahun 23tahun

Pendidikan terakhir SMP SD

Agama Islam Islam 19

Page 20: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Suku bangsa Jawa Jawa

Keadaan kesehatan Baik Baik

I. Riwayat Perumahan dan Sanitasi

Pasien tinggal bersama ayah, ibu serta adiknya di sebuah rumah kontrak dengan dua

kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, beratap genteng, berlantai keramik, berdinding tembok,

terletak di jalan gang yang padat penduduk dan agak kumuh. Keadaan rumah sempit,

pencahayaan kurang, ventilasi kurang. Sumber air bersih dari air tanah. Air limbah rumah

tangga disalurkan dengan baik dan pembuangan sampah dua hari sekali.

Kesan :

Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik yang memungkinkan pasien

menderita penyakit infeksi.

III.PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada tanggal 17 April 2012

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Data Antropometri

Berat Badan : 13.5 kg

Tinggi Badan : 107 cm

Status Gizi

BB/U = (13.5 kg/19 kg) x 100 % = 71 % à gizi kurang (60-80 %)

TB/U = (107 cm/127 cm) x 100 % = 85 %à tinggi normal (90-110%)

BB/TB = (13.5 kg/ 19 kg) x 100% = 71 % à gizi kurang (70-90%)

Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa status gizi kurang.

20

Page 21: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Tanda Vital

Tekanan Darah : 90/60

Nadi : 88 x/menit, reguler

Suhu : 37,8°C

Pernapasan : 20 x/menit, teratur, tipe abdomino-thorakal

Kulit : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor normal,

kelembaban normal, tidak ada efloresensi yang

bermakna

Kepala dan Leher

Kepala : Normosefali, rambut warna hitam kecoklatan,

distribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+,

refleks cahaya tidak langsung +/+, konjungtiva

anemis -/-, sklera ikterik -/-

Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping

hidung -/-, sekret -/-

Telinga : Membran timpani intak, serumen -/-

Mulut : Bibir merah muda, tidak kering, sianosis (-), trismus

(-) , halitosis (-)

Lidah : Normoglossia, kotor, tepi hiperemis, tremor (-)

Gigi geligi : Caries (-)

Uvula : Letak di tengah

Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis

Tenggorokan : Faring tidak hiperemis

21

Page 22: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak

teraba membesar, trakea letak normal

Thorax

Paru

Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, efloresensi

primer/sekunder dinding dada (-), pulsasi abnormal(-),

gerak pernapasan simetris, irama teratur, tipe

abdomino-thorakal, retraksi (-)

Palpasi : Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris

Perkusi : Sonor di semua lapang paru

Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba, thrill (-)

Perkusi : Redup

Auskultasi : SISII reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : Bentuk datar

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)

Perkusi : Timpani di semua kuadran abdomen, ascites (-).

Auskultasi : Bising usus (+) normal22

Page 23: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Ekstremitas : Akral hangat, spastisitas (-), sianosis (-), parese (-),

paralisis (-)

Refleks Kanan Kiri

Bisep + +

Trisep + +

Patella + +

Refleks patologis

- Schaeffer

- Chaddok

Rangsang meningeal

- Kaku kuduk

- Brudzinsky I

- Brudzinsky II

- Kerniq

- Laseq

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Dilakukan pemeriksaan H2TL pertama kali pada tanggal 17 April 2012

23

Page 24: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

24

JENIS PEMERIKSAAN HASIL

PEMERIKSAAN

NILAI NORMAL

Hematologi

Hemoglobin 10.8 g/dL 13-16 g/dL

Hematokrit 33 % 40 – 48 %

Lekosit 3.5 rb /uL 5-10 rb/ul

Trombosit 205 rb/uL 150-400 rb/uL

Eritrosit 4,4 juta/uL 4,6-5,5 juta/uL

Hitung jenis

- Basofil

- Eosinofil

- Batang

- Segemen

- Limfosit

- Monosit

0

2

1

50

28

6

0 -1

1-3

2-6

32-62

<30

2-8

Page 25: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

V.

RINGKASAN

An S, perempuan 5 tahun, datang dengan keluhan demam sejak 7 hari SMRS.

Demam dirasakan naik turun. Demam lebih tinggi pada sore menjelang malam hari. Pada

malam harinya pasien menggigil dan mengigau saat tidur. Setiap makan pasien

mengeluhkan mual dan muntah. Pasien juga mencret sudah 5x berisi ampas dan air, tidak

ada lendir dan darah, warna kuning, sebanyak kurang lebih 2 gelas. Sebelumnya BAB

pasien biasa saja tidak mengalami semblit. Pada pemeriksaan fisik; tekanan darah

90/60mmHg, Nadi : 88x/m, suhu 37.8 ºC, pernapasan 20x/m, lidah: kotor, tepi hiperemis

(+), pemeriksaan laboratorium 17/4/2012 Hb: 10,8 g/dL, Ht: 33%, leukosit 3.5 rb/uL,

trombosit 205.000/uL, eritrosit 4.6 juta/uL, Widal S. typhosa O 1/320, S. Typhosa 1/160.

VI. DIAGNOSIS BANDING

25

WIDAL

S. Typhosa O

S. Typhosa H

S. Paratyphi AO

S. Paratyphi BO

S. Paratyphi AO

S. Paratyphi CO

S. Paratyphi AH

S. Paratyphi BH

S. Paratyphi CH

1/320

1/160

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Page 26: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Demam Tifoid

Gastroenteritis

VII. DIAGNOSIS KERJA

Demam Tifoid

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN

Pemeriksaan widal 1 minggu setelah tes pertama

Tes imunologi

Feses lengkap

IX. TERAPI

Non medikamentosa

- Tirah baring

- Kebutuhan cairan terpenuhi

- Edukasi kepada orangtua agar menjaga kesehatan lingkungan

Medikamentosa

- IVFD Asering 2 cc /kg / jam

- Sanmol 3x150 mg

- colsan 4 x 250mg

X. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad functionam : ad bonam

Ad sanasionam : ad bonam

26

Page 27: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

STATUS PASIEN KEPANITERAAN FK TRISAKTI

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD BUDHI ASIH

Nama Mahasiswa : Anatasyalia Pembimbing : Prof. Dr. Widagdo Sp.A

NIM : 030.07.016 Tanda Tangan :

I.IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : An. Y Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 4 tahun Agama : Islam

Suku bangsa : Betawi

Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 17 februari 2008

Alamat : Jl. Pengadegan timur 4 No. 39 RT.10 Rw 1 Kalibata

Orang Tua / Wali

Ayah : Ibu :

Nama : Tn. A Nama : Ny. D

Agama : Islam Agama : Islam

Alamat : Pengadegan timur 4 No. 39 Alamat : Pengadegan timur 4

RT 10 RW 1, kalibata RT 10 RW 1 Kalibata

Pekerjaan : Karyawan swasta Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Penghasilan : ±2.000.000/bulan Penghasilan : Rp. 0 /hari

Suku Bangsa : Betawi Suku Bangsa : Betawi

Hubungan dengan orang tua : pasien merupakan anak kandung.

II. ANAMNESIS

Dilakukan secara Alloanamnesis dengan Ny. D (ibu kandung pasien)

Lokasi : Bangsal lantai VI Timur, kamar 510

Tanggal Masuk : 29 Maret 2012

A. Keluhan Utama:

27

Page 28: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Demam sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit.

B. Keluhan Tambahan :

Mual dan sulit buang air besar

C. Riwayat Penyakit Sekarang

8 Hari SMRS , pasien mengalami demam yang tidak terlalu tinggi , demamnya

lebih tinggi terutama pada malam hari, namun pada siang hari suhunya turun tetapi

tidak sampai ke suhu normal. Pasien mendapat pengobatan pertama di PUSKESMAS

pada hari ke-4: Paracetamol syrup, pemeriksaan darah tidak dilakukan. Namun ,

demamnya tetap tidak membaik. Selama mengkonsumsi obat tersebut , pola demam

pasien tetap sama namun, pada siang hari suhunya kembali ke suhu normal.Suhu

tertinggi yang pernah dicapai adalah 39.1C sementara suhu terendah yang dicapai

adalah 36.1C .Keluhan tambahan lain mual sehingga nafsu makan berkurang yang

biasanya satu piring sekarang hanya setengah porsi saja dan sulit buang air besar.

Terdapat pola perubahan dalam BAB : 3 hari sekali , konsistensi padat , berwarna

coklat , tidak disertai darah , tidak nyeri. Tidak terdapat perubahan dalam pola BAK:

satu hari 3 kali , setiap kali kencing setengah aqua gelas , tidak nyeri , tidak panas ,

tidak ada terputus atau bercabang , tidak mengedan. Demam pasien ini tidak diawali

batuk , berdahak , sakit tenggorokan , amandel , pilek , tidak ada gigi berlubang , tidak

ada keluar cairan dari telinga. Demam ini tidak disertai dengan muntah , kejang,

nyeri sendi, berkeringat berlebihan , mata dan kulit berwarna kuning, mengingau ,

perubahan dalam tingkah laku. Pasien juga menyangkal pergi ke luar kota dua bulan

terakhir ini.

D. Riwayat Penyakit dahulu

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteria - Jantung -

Cacingan - Diare 1, 5 Ginjal -

28

Page 29: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

tahun

Demam

Berdarah- Kejang - Darah -

Demam

Thypoid- Kecelakaan - Radang paru -

Otitis - Morbili - Tuberkulosis -

Parotitis - Operasi - Lainnya -

Kesan :

Pasien pernah diare dan tidak pernah sakit lain sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Kedua orangtua pasien tidak memiliki riwayat demam sebelumnya. Kedua orangtua

pasien ada riwayat darah tinggi.

E. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

KEHAMILAN Morbiditas kehamilan Tidak ada

Perawatan antenatalSering periksa ke bidan tiap

bulan, vaksin TT(+)

KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah sakit

Penolong persalinan Dokter spesialis

Cara persalinan SC a/i KPD

Masa gestasi Cukup bulan (38 minggu)

Keadaan bayi Berat lahir : 2800 gram

Panjang badan : 46 cm

Lingkar kepala : tidak tahu

29

Page 30: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Langsung menangis (+)

Kulit kemerahan

Kesan :

Riwayat kehamilan dan persalinan normal

F. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :

Pertumbuhan gigi I : Umur 5 bulan (Normal: 5-9 bulan)

Psikomotor

Tengkurap : Umur 6 bulan (Normal: 3-4 bulan)

Duduk : Umur 7 bulan (Normal: 6-9 bulan)

Berdiri : Umur 10 bulan (Normal: 9-12 bulan)

Berjalan : Umur 14 bulan (Normal: 13 bulan)

Bicara : Umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)

Baca dan Tulis : -

Perkembangan pubertas

Rambut pubis : -

Payudara : -

Menarche : -

Gangguan perkembangan mental/emosi : tidak ada

Kesan :

Riwayat perkembangan baik

G. Riwayat Makanan :

30

Page 31: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Umur

(bulan

)

ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

0 – 2 ASI - - -

2 – 4 ASI - - -

4 – 6 ASI+PASI - - -

6 – 8 ASI+PASI + + +

8 – 10 ASI+PASI + + +

10 -12 ASI+PASI + + +

Umur Diatas 1 Tahun

Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah

Nasi/Pengganti 3x/hari, setengah porsi

Sayur 2x/hari

Daging 2 x/ minggu, 1 potong/kali

Telur 2 butir / minggu

Ikan 2 x minggu

Tahu 1 potong, setiap hari

Tempe 1 potong, setiap hari

Susu (merk/takaran) -

Lain-lain Sering jajan dipinggir sekolah

Kesan:

31

Page 32: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Riwayat makanan baik namun pasien memiliki kebiasaan sering jajan dipinggir

sekolah.

Riwayat Imunisasi :

Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )

BCG 0 bulan - - - - -

DPT /

PT

2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -

Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan - - -

Campak - - 9 bulan - - -

Hepatitis 0 bulan 1 bulan 6 bulan

Kesan: Riwayat imunisasi dasar pasien lengkap

H. Riwayat Keluarga (corak reproduksi)

a. Corak reproduksi

No Tanggal

lahir (umur)

Jenis

kelamin

Hidup Lahir

Mati

Abortus Mati

(sebab)

Keterangan

kesehatan

1. 5 tahun Perempua

n

+ - - - sehat

b. Riwayat Pernikahan

Ayah Ibu

Nama Tn. A Ny. D

Perkawinan ke- Satu Satu

Umur saat menikah 40 tahun 37 tahun

Pendidikan terakhir SMP SD

Agama Islam Islam

32

Page 33: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Suku bangsa Betawi Betawi

Keadaan kesehatan Baik Baik

I. Riwayat Perumahan dan Sanitasi

Pasien tinggal bersama ayah, ibu serta adiknya di sebuah rumah milik sendiri

dengan dua kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, beratap genteng, berlantai keramik,

berdinding tembok, terletak di jalan gang yang padat penduduk dan agak kumuh.

Keadaan rumah sempit, pencahayaan kurang, ventilasi kurang. Sumber air bersih dari air

tanah. Air limbah rumah tangga disalurkan dengan baik dan pembuangan sampah dua

hari sekali.

Kesan :

Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik yang memungkinkan

pasien menderita penyakit infeksi.

III.PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada tanggal 29 Maret 2012

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Data Antropometri

Berat Badan : 17 kg

Tinggi Badan : 107 cm

Status Gizi

BB/U = (17 kg/16 kg) x 100 % = 106 % à gizi baik (80-120 %)

TB/U = (107 cm/101 cm) x 100 % = 105 %à tinggi normal (90-110%)

BB/TB = (17kg/ 18 kg) x 100% = 94 % à gizi baik (90-110%)

Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa status gizi baik

Tanda Vital

33

Page 34: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Tekanan Darah : 90/60 mmHg

Nadi : 92 x/menit, reguler

Suhu : 38, 2°C

Pernapasan : 20 x/menit, teratur, tipe abdomino-thorakal

Kulit : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor normal,

kelembaban normal, tidak ada efloresensi yang

bermakna

Kepala dan Leher

Kepala : Normosefali, rambut warna hitam kecoklatan,

distribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+,

refleks cahaya tidak langsung +/+, konjungtiva

anemis -/-, sklera ikterik -/-

Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping

hidung -/-, sekret -/-

Telinga : Membran timpani intak, serumen -/-

Mulut : Bibir merah muda, tidak kering, sianosis (-), trismus

(-) , halitosis (-)

Lidah : Normoglossia, kotor, tepi hiperemis, tremor (+)

Gigi geligi : Caries (-)

Uvula : Letak di tengah

Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis

Tenggorokan : Faring tidak hiperemis

Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak

teraba membesar, trakea letak normal

34

Page 35: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Thorax

Paru

Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, efloresensi

primer/sekunder dinding dada (-), pulsasi abnormal(-),

gerak pernapasan simetris, irama teratur, tipe

abdomino-thorakal, retraksi (-)

Palpasi : Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris

Perkusi : Sonor di semua lapang paru

Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba, thrill (-)

Perkusi : Redup

Auskultasi : SISII reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : Bentuk datar

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)

Perkusi : Timpani di semua kuadran abdomen, ascites (-).

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, spastisitas (-), sianosis (-), parese (-),

paralisis (-)

Refleks Kanan Kiri

Bisep + +

35

Page 36: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Trisep + +

Patella + +

Refleks patologis

- Schaeffer

- Chaddok

Rangsang meningeal

- Kaku kuduk

- Brudzinsky I

- Brudzinsky II

- Kerniq

- Laseq

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Dilakukan pemeriksaan H2TL pertama kali pada tanggal 29 Maret 2012

36

JENIS PEMERIKSAAN HASIL

PEMERIKSAAN

NILAI NORMAL

Hematologi

Hemoglobin 12.8 g/dL 13-16 g/dL

Hematokrit 37 % 40 – 48 %

Lekosit 5 rb /uL 5-10 rb/ul

Trombosit 178 rb/uL 150-400 rb/uL

Eritrosit 4,7 juta/uL 4,6-5,5 juta/uL

Hitung jenis

- Basofil

- Eosinofil

- Batang

- Segemen

- Limfosit

- Monosit

0

2

1

58

27

8

0 -1

1-3

2-6

32-62

<30

2-8

Page 37: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai

normal

Catatan

Imuno-serologi

Umum

Tubex TF

S.Typhi IGM 6 < 2

3

4-5

- Negatif, tidak menunjukan tifoid

aktif

- borderline, pengukuran tidak

dapat disimpulkan, ulang

pengujian bila ragu sampling

ulang beberapa hari kemudian

- positif, menunjukan infeksi

demam tifoid aktif

37

WIDAL

S. Typhosa O

S. Typhosa H

S. Paratyphi AO

S. Paratyphi BO

S. Paratyphi AO

S. Paratyphi CO

S. Paratyphi AH

S. Paratyphi BH

S. Paratyphi CH

1/160

1/160

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Page 38: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

>6 - positif, indikasi kuat demam

tifoid aktif

V. RINGKASAN

An. N, perempuan, 4 tahun datang ke IGD RSUD BA dengan keluhan demam

sejak 8 Hari SMRS , pasien mengalami demam yang tidak terlalu tinggi , demamnya

lebih tinggi terutama pada malam hari, namun pada siang hari suhunya turun tetapi

tidak sampai ke suhu normal.Suhu tertinggi yang pernah dicapai adalah 39.1ºC.

sementara suhu terendah yang dicapai adalah 36.1C .Keluhan tambahan lain mual

sehingga nafsu makan berkurang yang biasanya satu piring sekarang hanya setengah

porsi saja dan sulit buang air besar. Terdapat pola perubahan dalam BAB : 3 hari

sekali , konsistensi padat , berwarna coklat. Pada pemeriksaan fisik; tekanan darah

90/60mmHg, Nadi : 92x/m, suhu 38.2 ºC, pernapasan 20x/m, lidah: kotor,

pemeriksaan laboratorium 29/3/2012 Hb: 12,8 g/dL, Ht: 37%, leukosit 5 rb/uL,

trombosit 178.000/uL, eritrosit 4.7 juta/uL, Widal S. typhosa O 1/160, S. Typhosa

1/160. Tubex : 6.

VI. DIAGNOSIS BANDING

Demam Tifoid

Gastroenteritis

VII. DIAGNOSIS KERJA

Demam Tifoid

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN

Pemeriksaan widal 1 minggu setelah tes pertama

Tes imunologi

Feses lengkap

IX. TERAPI 38

Page 39: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Non medikamentosa

- Tirah baring

- Kebutuhan cairan terpenuhi

- Edukasi kepada orangtua agar menjaga kesehatan lingkungan

Medikamentosa

- IVFD Asering 2 cc /kg / jam

- Sanmol 3x150 mg

- colsan 4 x 250mg

X. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad functionam : ad bonam

Ad sanasionam : ad bonam

STATUS PASIEN KEPANITERAAN FK TRISAKTI

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD BUDHI ASIH

Nama Mahasiswa : Anatasyalia Pembimbing : Prof. Dr. Widagdo Sp.A

NIM : 030.07.016 Tanda Tangan :

I.IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : An. R Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 6 tahun Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa

Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 17 Agustus 2006

Alamat : Jl. Batu ampar, condet

39

Page 40: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Orang Tua / Wali

Ayah : Ibu :

Nama : Tn. A Nama : Ny. N

Agama : Islam Agama : Islam

Alamat : Batu Ampar, condet Alamat : Batu Ampar, condet

Pekerjaan : Karyawan swasta Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Penghasilan : ±2.500.000/bulan Penghasilan : Rp. 0 /hari

Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa

Hubungan dengan orang tua : pasien merupakan anak kandung.

II. ANAMNESIS

Dilakukan secara Alloanamnesis dengan Ny. D (ibu kandung pasien)

Lokasi : Bangsal lantai VI Timur, kamar 510

Tanggal Masuk : 20 Maret 2012

J. Keluhan Utama:

Demam sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit.

K. Keluhan Tambahan :

Mual dan sulit buang air besar

L. Riwayat Penyakit Sekarang

8 hari SMRS Os mengeluh mengalami demam.Demam dirasakan naik turun dengan

pola demam meningkat pada malam hari dan turun pada pagi hari. Suhu tubuh diukur

hanya dengan perabaan tangan dan sudah diobati dengan obat penurun panas oleh obat

dokter. Setelah meminum obat dokter, demam kemudian turun lalu naik lagi. Os tidak

mengeluh adanya rasa menggigil dan berkeringat. Os juga mengeluh mual sepanjang hari

dan muntah sebanyak 2x/hari. Muntah berisi cairan sebanyak 1/2 gelas aqua dan

terdapat sedikit sisa makanan, tidak terdapat darah. Os juga mengeluh adanya nyeri pada

ulu hati yang terus - menerus dengan rasa seperti ditekan-tekan. Os juga mengeluh buang

air besar sebanyak 4x/hari. Buang air besar cair berwarna kuning kecoklatan disertai

40

Page 41: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

lendir sebanyak 1/2 gelas aqua, tidak ada darah. Buang air kecil sebanyak 3-4 kali sehari,

berwarna urin kuning jernih, tidak keruh, tidak ada hambatan berkemih, tidak ada nyeri

berkemih dan tidak ada darah... Nafsu makan pasien berkurang semenjak sakit.

5 hari SMRS, Os masih mengeluh demam naik turun. Pola demam meningkat saat

sore hari, turun saat pagi hari. Mual masih ada. Muntah sebanyak 1x berisi sisa makanan.

Os juga mengeluh belum buang air besar sejak pagi hari.

2 hari SMRS, Os mengeluh demam meningkat naik turun dengan pola demam yang

sama. Keluhan ini membawa pasien datang berobat ke RSUD Budhi Asih. Os masih

belum bisa BAB. Mual masih dirasakan. Muntah sebanyak 1x. Masih ada nyeri pada ulu

hati.

I. Riwayat Penyakit dahulu

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteria - Jantung -

Cacingan - Diare 2 tahun Ginjal -

Demam

Berdarah- Kejang - Darah -

Demam

Thypoid- Kecelakaan - Radang paru -

Otitis - Morbili 5 Tuberkulosis -

Parotitis - Operasi - Lainnya -

Kesan :

Pasien pernah diare dan tidak pernah sakit lain sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Kedua orangtua pasien tidak memiliki riwayat demam sebelumnya. Kedua orangtua

pasien ada riwayat darah tinggi.

41

Page 42: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

II. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

KEHAMILAN Morbiditas kehamilan Tidak ada

Perawatan antenatalSering periksa ke bidan tiap

bulan, vaksin TT(+)

KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah sakit

Penolong persalinan Dokter spesialis

Cara persalinan SC a/i PEB

Masa gestasi Cukup bulan (39 minggu)

Keadaan bayi

Berat lahir : 2600 gram

Panjang badan : 50 cm

Lingkar kepala : tidak tahu

Langsung menangis (+)

Kulit kemerahan

Kesan :

Riwayat kehamilan dan persalinan normal

III. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :

Pertumbuhan gigi I : Umur 6 bulan (Normal: 5-9 bulan)

Psikomotor

Tengkurap : Umur 6 bulan (Normal: 3-4 bulan)

Duduk : Umur 8 bulan (Normal: 6-9 bulan)

Berdiri : Umur 10 bulan (Normal: 9-12 bulan)

42

Page 43: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Berjalan : Umur 12 bulan (Normal: 13 bulan)

Bicara : Umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)

Baca dan Tulis : 6

Perkembangan pubertas

Rambut pubis : -

Payudara : -

Menarche : -

Gangguan perkembangan mental/emosi : tidak ada

Kesan :

Riwayat perkembangan baik

IV. Riwayat Makanan :

Umur

(bulan

)

ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

0 – 2 ASI - - -

2 – 4 ASI - - -

4 – 6 ASI+PASI - - -

6 – 8 ASI+PASI + + +

8 – 10 ASI+PASI + + +

10 -12 ASI+PASI + + +

Umur Diatas 1 Tahun

Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah

43

Page 44: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Nasi/Pengganti 3x/hari, setengah porsi

Sayur 2x/hari

Daging 2 x/ minggu, 1 potong/kali

Telur 2 butir / minggu

Ikan 2 x minggu

Tahu 1 potong, setiap hari

Tempe 1 potong, setiap hari

Susu (merk/takaran) -

Lain-lain Sering jajan dipinggir sekolah

Kesan:

Riwayat makanan baik namun pasien memiliki kebiasaan sering jajan dipinggir

sekolah.

Riwayat Imunisasi :

Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )

BCG 0 bulan - - - - -

DPT /

PT

2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -

Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan - - -

Campak - - 9 bulan - - -

Hepatitis 0 bulan 1 bulan 6 bulan

44

Page 45: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Kesan: Riwayat imunisasi dasar pasien lengkap

V. Riwayat Keluarga (corak reproduksi)

a. Corak reproduksi

No Tanggal

lahir (umur)

Jenis

kelamin

Hidup Lahir

Mati

Abortus Mati

(sebab)

Keterangan

kesehatan

1. 6 tahun (os) Laki-laki + - - - Sehat

b. Riwayat Pernikahan

Ayah Ibu

Nama Tn. A Ny. N

Perkawinan ke- Satu Satu

Umur saat menikah 37 tahun 32 tahun

Pendidikan terakhir SMP SD

Agama Islam Islam

Suku bangsa Jawa Jawa

Keadaan kesehatan Baik Baik

VI. Riwayat Perumahan dan Sanitasi

Pasien tinggal bersama ayah, ibu serta adiknya di sebuah rumah milik sendiri

dengan dua kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, beratap genteng, berlantai keramik,

berdinding tembok, terletak di jalan gang yang padat penduduk dan agak kumuh.

Keadaan rumah sempit, pencahayaan kurang, ventilasi kurang. Sumber air bersih dari air

tanah. Air limbah rumah tangga disalurkan dengan baik dan pembuangan sampah dua

hari sekali.

Kesan :

Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik yang memungkinkan

pasien menderita penyakit infeksi.

III.PEMERIKSAAN FISIK45

Page 46: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Dilakukan pada tanggal 20 Maret 2012 pukul 10.00

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Data Antropometri

Berat Badan : 25 kg

Tinggi Badan : 122 cm

Status Gizi

BB/U = (25 kg/21 kg) x 100 % = 119 % à gizi baik (80-120 %)

TB/U = (122 cm/115 cm) x 100 % = 106 %à tinggi normal (90-110%)

BB/TB = (25kg/ 23 kg) x 100% = 108 % à gizi baik (90-110%)

Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa status gizi baik

Tanda Vital

Tekanan Darah : 110/60 mmHg

Nadi : 80 x/menit, reguler

Suhu : 38, 3°C

Pernapasan : 20 x/menit, teratur, tipe abdomino-thorakal

Kulit : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor normal,

kelembaban normal, tidak ada efloresensi yang

bermakna

Kepala dan Leher

Kepala : Normosefali, rambut warna hitam kecoklatan,

distribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+,

refleks cahaya tidak langsung +/+, konjungtiva

anemis -/-, sklera ikterik -/-46

Page 47: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping

hidung -/-, sekret -/-

Telinga : Membran timpani intak, serumen -/-

Mulut : Bibir merah muda, tidak kering, sianosis (-), trismus

(-) , halitosis (-)

Lidah : Normoglossia, kotor, tepi hiperemis, tremor (+)

Gigi geligi : Caries (-)

Uvula : Letak di tengah

Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis

Tenggorokan : Faring tidak hiperemis

Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak

teraba membesar, trakea letak normal

Thorax

Paru

Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, efloresensi

primer/sekunder dinding dada (-), pulsasi abnormal(-),

gerak pernapasan simetris, irama teratur, tipe

abdomino-thorakal, retraksi (-)

Palpasi : Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris

Perkusi : Sonor di semua lapang paru

Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

47

Page 48: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Palpasi : Ictus cordis teraba, thrill (-)

Perkusi : Redup

Auskultasi : SISII reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : Bentuk datar

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)

Perkusi : Timpani di semua kuadran abdomen, ascites (-).

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, spastisitas (-), sianosis (-), parese (-),

paralisis (-)

Refleks Kanan Kiri

Bisep + +

Trisep + +

Patella + +

Refleks patologis

- Schaeffer

- Chaddok

Rangsang meningeal

- Kaku kuduk

- Brudzinsky I

- Brudzinsky II

- Kerniq

- Laseq

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Dilakukan pemeriksaan H2TL pertama kali pada tanggal 29 Maret 2012

48

Page 49: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

49

JENIS PEMERIKSAAN HASIL

PEMERIKSAAN

NILAI NORMAL

Hematologi

Hemoglobin 13 g/dL 13-16 g/dL

Hematokrit 40 % 40 – 48 %

Lekosit 2.3 rb /uL 5-10 rb/ul

Trombosit 146 rb/uL 150-400 rb/uL

Eritrosit 4,7 juta/uL 4,6-5,5 juta/uL

Hitung jenis

- Basofil

- Eosinofil

- Batang

- Segemen

- Limfosit

- Monosit

0

2

1

45

23

7

0 -1

1-3

2-6

32-62

<30

2-8

Page 50: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

V.

RINGKASAN

An. R, laki-laki usia 6 tahun datang ke IGD RSUD Budhi Asih dengan keluhan utama

demam sejak 8 hari SMRS Os mengeluh mengalami demam.Demam dirasakan naik

turun dengan pola demam meningkat pada malam hari dan turun pada pagi hari. Os juga

mengeluh mual sepanjang hari dan muntah sebanyak 2x/hari. Muntah berisi cairan

sebanyak 1/2 gelas aqua dan terdapat sedikit sisa makanan, tidak terdapat darah. Disertai

keluhan Os juga mengeluh nyeri pada ulu hati yang terus – menerus, buang air besar

sebanyak 4x/hari. Buang air besar cair berwarna kuning kecoklatan disertai lendir

sebanyak 1/2 gelas aqua, tidak ada darah. Pada pemeriksaan fisik; tekanan darah

50

WIDAL

S. Typhosa O

S. Typhosa H

S. Paratyphi AO

S. Paratyphi BO

S. Paratyphi AO

S. Paratyphi CO

S. Paratyphi AH

S. Paratyphi BH

S. Paratyphi CH

1/320

1/160

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Page 51: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

110/60mmHg, Nadi : 80x/m, suhu 38.3 ºC, pernapasan 20x/m, lidah: coated toungue.

Pemeriksaan laboratorium 20/3/2012 Hb: 13 g/dL, Ht: 40%, leukosit 2.3 rb/uL, trombosit

146.000/uL, eritrosit 4.7 juta/uL, Widal S. typhosa O 1/320, S. Typhosa 1/160.

VI. DIAGNOSIS BANDING

Demam Tifoid

Gastroenteritis

VII. DIAGNOSIS KERJA

Demam Tifoid

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN

Pemeriksaan widal 1 minggu setelah tes pertama

Tes imunologi (tubex)

Feses lengkap

IX. TERAPI

Non medikamentosa

- Tirah baring

- Kebutuhan cairan terpenuhi

- Edukasi kepada orangtua agar menjaga kesehatan lingkungan

Medikamentosa

- IVFD Asering 3 cc /kg / jam

- Sanmol 3x150 mg

- colsan 4 x 500mg

51

Page 52: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

X. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad functionam : ad bonam

Ad sanasionam : ad bonam

STATUS PASIEN KEPANITERAAN FK TRISAKTI

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD BUDHI ASIH

Nama Mahasiswa : Anatasyalia Pembimbing : Prof. Dr. Widagdo. Sp.A

NIM : 030.07.078 Tanda Tangan :

I.IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : An. T Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 5 tahun Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa

Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 25 Maret 2007

Alamat : Jl. Kayu Manis No 5, Matraman-Jakarta

Orang Tua / Wali

Ayah : Ibu :

Nama : Tn. Z Nama : Ny. D

Agama : Islam Agama : Islam

Alamat : Jl. Kayu Manis No 5, Alamat : Jl. Kayu Manis No 5,

Matraman-Jakarta Matraman-Jakarta

Pekerjaan : Pegawai swasta Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Penghasilan : Tidak tahu Penghasilan : Rp. 0 /hari

Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa

Hubungan dengan orang tua : pasien merupakan anak kandung.

II. ANAMNESIS

52

Page 53: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Dilakukan secara Alloanamnesis dengan Ny. D (ibu kandung pasien)

Lokasi : Bangsal lantai V Timur, kamar 511

Tanggal / waktu : 17 Maret 2012

Tanggal Masuk : 17 Maret 2012

I. Keluhan Utama:

Demam sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit.

II. Keluhan Tambahan :

Mual, muntah dan diare

III. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke RSUD Budi Asih diantar oleh orang tuanya dengan keluhan demam

sejak 7 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Demam dirasakan naik turun yang lebih tinggi

pada sore menjelang malam hari dan berkurang pada pagi hari. Pada malam harinya pasien

menggigil dan berkeringat saat tidur. Ibu pasien sempat mengukur suhu badan anaknya teraba

hangat dengan perabaan telapak tangan. Kemudian ibu pasien memberikan obat penurun

panas (Proris) sehingga demam turun secara perlahan namun tidak lama demam muncul

kembali. Setiap makan pasien mengeluhkan mual dan muntah. Muntah lebih dari 3x berisi

makanan dan cairan berwana kecoklatan sebanyak kurang lebih 2 gelas. Nafsu makan pasien

menurun sejak sakit dan pasien menjadi malas minum. Pasien juga mengeluh lemas dan

pegal-pegal di badan sehingga pasien tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Batuk, pilek,

nyeri tenggorokan disangkal oleh pasien. Tidak ada keluar cairan dari telinga sebelumnya.

Tidak ada mata berair. Tidak ada bintik-bintik merah pada kedua tangan dan kaki. Tidak ada

perdarahan gusi ataupun hidung.

1 hari smrs ibu pasien membawa anaknya ke poli RSUD budi asih karena demam yang

dirasakan serta pasien mengeluh mencret sebanyak 3x berisi ampas dan air, tidak ada lendir

dan darah, warna kuning, sebanyak kurang lebih 2 gelas. Namun dokter menyatakan pasien

terkena gejala tipes dan diberikan beberapa obat untuk mengobati keluhannya. Pada malam

harinya ibu pasien merasa demamnya semakin tinggi walaupun sudah diberi obat. Karena

53

Page 54: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

tidak kunjung membaik akhirnya orang tua memutuskan untuk membawa pasien keesokan

harinya ke RSUD budi Asih dan kemudian pasien di rawat inap.

IV. Riwayat Penyakit dahulu

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteria - Jantung -

Cacingan - Diare - Ginjal -

Demam

Berdarah- Kejang - Darah -

Demam

Thypoid- Kecelakaan - Radang paru -

Otitis - Morbili - Tuberkulosis -

Parotitis - Operasi - Lainnya -

Kesan :

Pasien tidak pernah penyakit demam sebelumnya. Pasien tidak ada riwayat keluar kota

(daerah endemis malaria)

V. Riwayat Penyakit Keluarga

Kedua orangtua pasien tidak memiliki riwayat demam sebelumnya. Namun paman

pasien juga menderita penyakit demam tipes sejak 2 minggu yang lalu. Kedua orangtua

pasien tidak ada riwayat darah tinggi dan kencing manis

VI. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

KEHAMILAN Morbiditas kehamilan Tidak ada

Perawatan antenatal Sering periksa ke bidan tiap

54

Page 55: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

bulan, vaksin TT(+)

KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah bersalin

Penolong persalinan Bidan

Cara persalinan Spontan/normal

Masa gestasi Cukup bulan (38 minggu)

Keadaan bayi

Berat lahir : 3900 gram

Panjang badan : 49 cm

Lingkar kepala : tidak tahu

Langsung menangis (+)

Kulit kemerahan

Kesan :

Riwayat kehamilan dan persalinan normal

VII. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :

Pertumbuhan gigi I : Umur 6 bulan (Normal: 5-9 bulan)

Psikomotor

Tengkurap : Umur 5 bulan (Normal: 3-4 bulan)

Duduk : Umur 7 bulan (Normal: 6-9 bulan)

Berdiri : Umur 10 bulan (Normal: 9-12 bulan)

Berjalan : Umur 13 bulan (Normal: 13 bulan)

Bicara : Umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)

Baca dan Tulis : Umur 48 bulan

Perkembangan pubertas

55

Page 56: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Rambut pubis : -

Payudara : -

Menarche : -

Gangguan perkembangan mental/emosi : tidak ada

Kesan :

Riwayat perkembangan baik

VIII. Riwayat Makanan :

Umur

(bulan

)

ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

0 – 2 ASI - - -

2 – 4 ASI - - -

4 – 6 ASI+PASI - - -

6 – 8 ASI+PASI - + -

8 – 10 ASI+PASI + + -

10 -12 ASI+PASI + + +

Umur Diatas 1 Tahun

Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah

Nasi/Pengganti 3x/hari, satu piring

Sayur 2x/hari, 1 mangkuk/kali

Daging 1x/minggu, 1 potong/kali

56

Page 57: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Telur 1butir, setiap hari

Ikan 1x/minggu

Tahu 1 potong, setiap hari

Tempe 1 potong, setiap hari

Susu (merk/takaran) Susu dancow 1x/hari, takaran tidak ingat

Lain-lain _

Kesan:

Riwayat makanan baik namun pasien memiliki kebiasaan suka memasukan tanganya

kedalam mulutnya serta sering jajan diluar.

IX. Riwayat Imunisasi :

Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )

BCG 0 bulan - - - - -

DPT /

PT

2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan 5 tahun -

Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan -

Campak - - 9 bulan - - -

Hepatitis 0 bulan 1 bulan 6 bulan

Kesan: Riwayat imunisasi dasar pasien lengkap

X. Riwayat Keluarga (corak reproduksi)

a. Corak reproduksi

No Tanggal

lahir (umur)

Jenis

kelamin

Hidup Lahir

Mati

Abortus Mati

(sebab)

Keterangan

kesehatan

57

Page 58: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

1. 10 bulan perempua

n

+ - - - Sehat

b. Riwayat Pernikahan

Ayah Ibu

Nama Tn. Z Ny. D

Perkawinan ke- Satu Satu

Umur saat menikah 28 Tahun 26 tahun

Pendidikan terakhir SMA SMA

Agama Islam Islam

Suku bangsa Jawa Jawa

Keadaan kesehatan Baik Baik

XI. Riwayat Perumahan dan Sanitasi

Pasien tinggal bersama ayah, ibu serta adiknya di sebuah rumah tinggal milik sendiri

dengan dua kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, beratap genteng, berlantai keramik,

berdinding tembok, terletak di jalan gang yang padat penduduk dan agak kumuh. Keadaan

rumah sempit, pencahayaan cukup, ventilasi cukup.Sumber air bersih dari air PAM. Air

limbah rumah tangga disalurkan dengan baik dan pembuangan sampah setiap harinya

diangkut oleh petugas kebersihan.

Kesan :

Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik yang memungkinkan pasien

menderita penyakit infeksi.

III.PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada tanggal 17 Maret 2012

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

58

Page 59: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Data Antropometri

Berat Badan : 17 kg

Tinggi Badan : 112 cm

Status Gizi

BB/U = (17 kg/18 kg) x 100 % = 94 % à gizi baik (80-120 %)

TB/U = (112 cm/109 cm) x 100 % = 102 % à tinggi normal (90-

110%)

BB/TB = (17 kg/ 17,5 kg) x 100% = 97,1 % à normal (90-110%)

Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa status gizi pasien baik

Tanda Vital

Tekanan Darah : 95/80

Nadi : 112 x/menit, reguler

Suhu : 39,8°C

Pernapasan : 38 x/menit, teratur, tipe abdomino-thorakal

Kulit : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor normal,

kelembaban normal, tidak ada efloresensi yang

bermakna

Kepala dan Leher

Kepala : Normosefali, rambut warna hitam kecoklatan,

distribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+,

refleks cahaya tidak langsung +/+, konjungtiva

anemis +/+, sklera ikterik -/-

Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping

hidung -/-, sekret -/-

Telinga : Membran timpani intak, serumen -/-

59

Page 60: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Mulut : Bibir merah muda, tidak kering, sianosis (-), trismus

(-) , halitosis (-)

Lidah : Normoglossia, kotor, hiperemis (+), tremor (+)

Gigi geligi : Caries (-)

Uvula : Letak di tengah

Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis

Tenggorokan : Faring tidak hiperemis

Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak

teraba membesar, trakea letak normal

Thorax

Paru

Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, efloresensi

primer/sekunder dinding dada (-), pulsasi abnormal(-),

gerak pernapasan simetris, irama teratur, tipe

abdomino-thorakal, retraksi (-)

Palpasi : Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris

Perkusi : Sonor di semua lapang paru

Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba, thrill (-)

Perkusi : Redup

Auskultasi : SISII reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

60

Page 61: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Inspeksi : Bentuk datar

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)

Perkusi : Timpani di semua kuadran abdomen, ascites (-).

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, spastisitas (-), sianosis (-), parese (-),

paralisis (-)

Refleks Kanan Kiri

Bisep + +

Trisep + +

Patella + +

Refleks patologis

- Schaeffer

- Chaddok

Rangsang meningeal

- Kaku kuduk

- Brudzinsky I

- Brudzinsky II

- Kerniq

- Laseq

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Dilakukan pemeriksaan H2TL pertama kali pada tanggal 17 Maret 2012

61

Page 62: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

62

JENIS PEMERIKSAAN HASIL

PEMERIKSAAN

NILAI NORMAL

Hematologi

Hemoglobin 10,9 g/dL 13-16 g/dL

Hematokrit 33 % 40 – 48 %

Lekosit 5,8 rb /uL 5-10 rb/ul

Trombosit 173 rb/uL 150-400 rb/uL

Eritrosit 4,6 juta/uL 4,6-5,5 juta/uL

Hitung jenis

- Basofil

- Eosinofil

- Batang

- Segemen

- Limfosit

- Monosit

0

0

1

74

22

3

0 -1

1-3

2-6

32-62

<30

2-8

Page 63: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai

normal

Catatan

Imuno-serologi

Umum

Tubex TF

S.Typhi IGM 5 < 2

3

4-5

>6

- Negatif, tidak menunjukan tifoid

aktif

- borderline, pengukuran tidak

dapat disimpulkan, ulang

pengujian bila ragu sampling

ulang beberapa hari kemudian

- positif, menunjukan infeksi

demam tifoid aktif

- positif, indikasi kuat demam

tifoid aktif

V. RINGKASAN

Pasien seorang anak perempuan berusia 5 tahun datang dibawa ibunya ke IGD dengan

keluhan demam sejak 7 hari smrs. Demam naik turun yang lebih tinggi pada sore menjelang

malam hari dan berkurang pada pagi hari, pasien menggigil dan berkeringat saat tidur. Ibu

pasien sudah memberikan obat penurun panas tapi demam tidak turun Pasien mengeluhkan

mual dan muntah. Muntah lebih dari 3x berisi makanan dan cairan berwana kecoklatan

sebanyak kurang lebih 1 gelas. Pasien mengeluh lemas dan pegal-pegal di badan. 2 hari

63

Page 64: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

SMRS pasien juga mengeluh mencret sudah 3x berisi ampas dan air, tidak ada lendir dan

darah, warna kuning, sebanyak kurang lebih 1 gelas. Nafsu makan pasien menurun sejak sakit

dan pasien menjadi malas minum. Pasien mempunyai kebiasaan jajan diluar dan suka

memasukan tangan ke mulut serta paman pasien menderita hal yang sama 2 minggu yang

lalu. Pada pemeriksaan fisik; mata: ca+/+, lidah: coated tongue (+), pemeriksaan

laboratorium 10/4/2012 Hb: 10,9 g/dL, Ht: 33%, diff count E/B/S : 0/1/74. Laboratorium 11

April 2012 Hb: 10,3 g/dL, Ht: 31%, leukosit: 4,9 rb/uL, pemeriksaan Tubex TF +5.

Laboratorium 12 April 2012 Hb: 9,2 g/dL, Ht: 28%, leukosit: 3,6 rb/uL, eritrosit 4 juta/uL,

LED 35 mm/jam, diff count E/B/S : 0/1/66. Laboratorium 13 April 2012 Hb: 9,0 g/dL, Ht :

28%, Leukosit : 4,1 rb

VI. DIAGNOSIS BANDING

Demam Tifoid

Gastroenteritis

VII. DIAGNOSIS KERJA

Demam Tifoid

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN

Feses lengkap

IX. TERAPI

Non medikamentosa

- Tirah baring

- Kebutuhan cairan terpenuhi

- Edukasi kepada orangtua agar menjaga kesehatan lingkungan

Medikamentosa

- IVFD Kaen 3B 3cc/kg bb

64

Page 65: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

- inj.Colsan 4x300 mg

- Sanmol 3x150 mg

- CTM 3x1 mg

X. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad functionam : ad bonam

Ad sanasionam : ad bonam

ANALISA KASUS

1. Demam tifoid (Tifus abdominalis, Enteric fever, Eberth disease) adalah penyakit

infeksi akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi pada usus halus (terutama

didaerah illeosekal) dengan gejala demam selama 7 hari atau lebih, gangguan saluran

pencernaan, dan gangguan kesadaran.

2. Dalam analisis kasus ini akan mendiskusikan cara penegakan diagnosis dari kasus ini

sesuai dengan analisis subjektif dari pasien, hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan,

analisis masalah dari pasien dan perencanaan yang terdiri dari non medikamentosa

dan medikamentosa

3. Penegakan diagnosis Demam tifoid di dasarkan atas anamnesis, pemeriksaan fisik dan

periksaan penunjang yang pasti untuk meneggakan diagnosis demam tifoid yaitu tes

imulogi Tubex yang menilai antibodi terhadap antigen Salmonella typhi.

65

Page 66: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Pasien 1 2 3

Usia 8 tahun 5 tahun 4 tahun

Keluhan

utama

Demam sejak 8 hari Demam sejak 7 hari Demam sejak 8 hari

RPS Demam sejak 8 hari smrs,

muncul perlahan-lahan,

dirasakan naik turun, lebih

tinggi pada sore menjelang

malam hari dan berkurang

pada pagi hari namun tidak

pernah sampai normal.

Setiap makan mual dan

muntah, susah buang air

besar sejak 2 hari,

sebelumnya os mengaku

bisa buang air besar 2-3

kali sehari, namun pernah

buang air besar cair ± 1-2

kali.

Demam sejak 7 hari SMRS.

Demam dirasakan naik

turun. Demam lebih tinggi

pada sore menjelang malam

hari. Pada malam harinya

pasien menggigil dan

mengigau saat tidur. Setiap

makan pasien mengeluhkan

mual dan muntah. Pasien

juga mencret sudah 5x

berisi ampas dan air, tidak

ada lendir dan darah, warna

kuning, sebanyak kurang

lebih 2 gelas. Sebelumnya

BAB pasien biasa saja tidak

mengalami semblit.

Demam sejak 8 Hari

SMRS , pasien mengalami

demam yang tidak terlalu

tinggi , demamnya lebih

tinggi terutama pada

malam hari, namun pada

siang hari suhunya turun

tetapi tidak sampai ke suhu

normal.Suhu tertinggi yang

pernah dicapai adalah

39.1ºC. sementara suhu

terendah yang dicapai

adalah 36.1C .Keluhan

tambahan lain mual

sehingga nafsu makan

berkurang yang biasanya

satu piring sekarang hanya

setengah porsi saja dan

sulit buang air besar.

Terdapat pola perubahan

dalam BAB : 3 hari sekali ,

konsistensi padat ,

berwarna coklat.

Riw

kehamilan

dan persalinan

Baik Baik Baik

66

Page 67: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Riw

Perkembanga

n

Baik Baik Baik

Riw Makanan Baik (suka jajan) Baik (suka jajan) Baik (suka jajan)

Imunisasi

dasar

Lengkap Lengkap Tidak lengkap

Riw Keluarga Tidak ada yg seperti pasien Tidak ada yg seperti pasien Tidak ada yang seperti ini

Riw

Lingkungan

Padat penduduk Pada penduduk Padat penduduk

Riw Penyakit

Dahulu

Diare Diare Diare dan Morbili

PEMERIKSA

AN FISIK

Keadaan

umum/kesada

ran

Tampak sakit sedang/CM Tampak sakit sedang/CM Tampak sakit sedang/CM

Status Gizi Baik Baik Baik

Tanda vital TD : 100/60 mmHg

Nadi : 88x/m

Suhu : 37,8 0C

TD : 90/60

Nadi : 88x/m

Suhu : 37,8 0C

TD :90/60

Nadi : 92 x/m

Suhu : 38,2 0C

67

Page 68: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

RR : 20 x/m RR : 20x/m RR : 20 x/m

Status

Generalis

yang

bermakna

Coated tongue Lidah : kotor, hiperemis Lidah : kotor, hiperemis

Laboratorium Leukoponeia,

Widal

S. Typhosa O 1/160,

S. Typhoid H 1/160.

Tubex 5.

Leucopenia

Widal

S. typhosa O 1/320,

S. Typhosa H 1/160

Leukopenia

Widal

S. typhosa O 1/160,

S. Typhosa 1/160.

Tubex : 6.

Diagnosis

Kerja

Demam tifoid Demam tifoid Demam tifoid

Pasien 4 5

Usia 6 tahun 5 tahun

Keluhan

utama

Demam sejak 8 hari Demam sejak 7 hari

RPS Demam sejak 8 hari

SMRS, dirasakan naik

turun dengan pola demam

meningkat pada malam

hari dan turun pada pagi

Demamsejak 7 hari smrs.

Demam naik turun yang

lebih tinggi pada sore

menjelang malam hari dan

berkurang pada pagi hari, 68

Page 69: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

hari. Os juga mengeluh

mual sepanjang hari dan

muntah sebanyak 2x/hari.

Disertai keluhan Os juga

mengeluh nyeri pada ulu

hati yang terus – menerus,

buang air besar sebanyak

4x/hari. Buang air besar

cair berwarna kuning

kecoklatan.

pasien menggigil dan

berkeringat saat tidur. Ibu

pasien sudah memberikan

obat penurun panas tapi

demam tidak turun Pasien

mengeluhkan mual dan

muntah, mencret sudah 3x

berisi ampas dan air, tidak

ada lendir dan darah, warna

kuning.

Riw

kehamilan

dan persalinan

Baik Baik

Riw

Perkembanga

n

Baik Baik

Riw Makanan Baik (suka jajan) Baik (suka jajan)

Imunisasi

dasar

Lengkap Lengkap

Riw Keluarga Tidak ada yg seperti pasien Tidak ada yg seperti pasien

Riw

Lingkungan

Padat penduduk Pada penduduk

Riw Penyakit

Dahulu

Diare Diare

69

Page 70: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

PEMERIKSA

AN FISIK

Keadaan

umum/kesada

ran

Tampak sakit sedang/CM Tampak sakit sedang/CM

Status Gizi Baik Baik

Tanda vital TD : 120/60 mmHg

Nadi : 80x/m

Suhu : 38,3 0C

RR : 20 x/m

TD : 90/60

Nadi : 88x/m

Suhu : 37,8 0C

RR : 20x/m

Status

Generalis

yang

bermakna

Coated tongue Lidah : kotor, hiperemis

Laboratorium Leukoponeia,

Widal

S. typhosa O 1/320,

S. Typhosa H 1/160.

Leucopenia

Tubex 5

Diagnosis Demam tifoid Demam tifoid

70

Page 71: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Kerja

Dari identitas pasien didapatkan kisaran usia yang terkena pada usia sekolah, secara

teosi kisaran usia yang dilaporkan anatra 3-19 tahun untuk daerah Indonesia. Pada

usia ini adanya kebiasaan untuk membeli makan pada sembarang tempat, cara

penyebaran dari penyakit ini sebagian besar melalui minuman / makanan yang sudah

tercemar dengan bakteri Salmonellaa typhi.

Dari keluhan utama rata-rata datang berobat dengan demam pada hari ke 7 atau lebih.

Diawali dengan demam yang timbul perlahan-lahan, naik turun namun menetap

sepanjang hari. Ada yang sudah diberikan terapi ibat penurun panas namun keluhan

demam cenderung menurun namun tetap masih demam, tidak pernah mencapai pada

suhu normal. Khas, pada demam tifoid yaitu demam berlangsung 3 minggu. Bersifat

febris remittent dan tidak terlalu tinggi. Pada minggu I, suhu tubuh cenderung

meningkat setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore hari

dan malam hari. Dalam minggu II, penderita terus berada dalam keadaan demam.

Dalam minggu III suhu berangsur-angsur turun dan normal kembali pada akhir

minggu III.

Dari keluhan tambahn berupa gejala intestinal yang dominan yaitu mual, muntah,

terkadang disertai nyeri ulu hati dan gangguan pada buang air besar. Gangguan pada

buang air besar ini terjadi perubahan dalam bab, diawali dengan perubahan menjadi

diare ataupun menjadi susah buang air besar.

Faktor kebersihan makanan dan lingkungan sekitar tempat tinggal berpengaruh pada

penyakit infeksi demma tifoid, keadaan rumah dan sanitasi yang kurang baik dapat

meningkatkan infeksi, karena cara penularan demam tifoid yaitu fekal-oral.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda khas demam tifoid, yaitu lidah kotor, dengan

pinggir hiperemis dan tremor, ketiga gejala ini disebut dengan coated tongue.

Untuk menunjang diagnosa demam tifoid dari anamnesa dan pemeriksaan fisik,

diperlukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium darah, periksa

darah rutin, serologi widal dan untuk mendiagnosa pasti demam tifoid yaitu tes

imuologi Tubex. Laboratorium darah rutin didapatkan Leukosit yang normal atau

menurun (Leukopenia < 5000/uL), dapat juga disertai dengan penurunan trmobosit

namun tidak pernah menurun sampai dengan <100.000/uL. Pemeriksaan serologi 71

Page 72: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Widal terjadi peningkatan titer S. typhi O yang menandakan penyakit demam tifoid

sedang berlangsung akut (>1/80), namun bermakna bila terjadi peningkatan 4 kali dari

titer pertama kali diperiksa. Pemeriksaan imunologi Tubex, mengenali antibody

terhadap S. typhi (IgM).

Penatalaksanaan demam tifoid bersifat kausal dan simptompatik. Kausal dapat

diberikan kloramfenikol dengan dosisi 50-100mg/kgBB/hari, dengan batas maksimal

2000mg perhari dan leukosit >2000/uL. Terapi simpromatik diberikan cairan yang

cukup dan obat penurun panas paracetamol dengan dosis 10-15mg/kgBB/kali.

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi 1,2

Demam tifoid (Tifus abdominalis, Enteric fever, Eberth disease) adalah penyakit

infeksi akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi pada usus halus (terutama didaerah

illeosekal) dengan gejala demam selama 7 hari atau lebih, gangguan saluran pencernaan, dan

gangguan kesadaran.

Etiologi 1,2,3

Penyakit demam tifoid disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella Typhi yang mana

merupakan kuman gram negatif, bergerak dengan rambut getar, tidak berspora, bersifat

aerob.

S. typhi mempunyai tiga macam antigen, yaitu:

- Antigen O = Ohne Hauch = Somatik antigen (tidak menyebar)

- Antigen H = Hauch (menyebar), terdapat pada flagella dan bersifat termolabil.

- Antigen Vi = Kapsul; merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan

melindungi O antigen terhadap fagositosis

72

Page 73: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Dalam serum penderita terdapat zat anti (agglutinin) terhadap ketiga macam antigen tersebut.

Patogenesis dan Patofisiologi 1,5,6

Kuman Salmonella typhi masuk ke dalam tubuh manusia melalui fecal-oral

transmittion melalui orang ke orang maupun melalui perantaraan makanan dan minuman

yang tidak higienis yang terkontaminasi dengan feces atau urine, sesampainya di lambung

sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung, dan sebagian lagi masuk usus halus.

Penyakit yang timbul tergantung pada beberapa faktor, antara lain (1) jumlah organisme yang

ditelan, (2) kadar keasaman dalam lambung. Untuk dapat menimbulkan infeksi, diperlukan S.

typhi sebanyak 105-109 yang tertelan. Sesampainya di lambung sebagian kuman akan

dimusnahkan oleh asam lambung. Namun tidak semua bakteri tersebut mati. Jumlah bakteri

yang mampu bertahan hidup bergantung pada keasaman lambung tersebut. Bakteri yang

mampu bertahan hidup masuk ke dalam lumen usus, lalu mengadakan perlekatan pada

mikrovili dan menyerang epitel hingga mencapai lamina propria. Melalui plak peyeri pada

ileum distal bakteri masuk ke dalam KGB mesenterium dan mencapai aliran darah melalui

duktus torasikus menyebabkan bakteriemia pertama yang asimptomatis.

Kemudian kuman akan masuk kedalam organ – organ sistem retikuloendotelial (RES)

terutama di hepar dan limpa sehingga organ tersebut akan membesar disertai nyeri pada

perabaan. Dari sini kuman akan masuk ke dalam peredaran darah, sehingga terjadi

bakteriemia kedua yang simptomatis (menimbulkan gejala klinis). Disamping itu kuman yang

ada didalam hepar akan masuk ke dalam kandung empedu dan berkembang biak disana, lalu

kuman tersebut bersama dengan asam empedu di keluarkan dan masuk ke dalam usus halus.

Kemudian kuman akan menginvasi epitel usus kembali dan menimbulkan tukak yang

berbentuk lonjong pada mukosa diatas plak peyeri. Tukak tersebut dapat mengakibatkan

terjadinya perdarahan dan perforasi usus yang menimbulkan gejala peritonitis.

Pada masa bakteriemia, kuman mengeluarkan endotoksin yang susunan kimianya

sama dengan antigen somatik (lipopolisakarida). Endotoksin sangat berperan membantu

proses radang lokal dimana kuman ini berkembang biak yaitu merangsang sintesa dan

pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang. Selanjutnya zat pirogen

yang beredar di darah mempengaruhi pusat termoregulator di hipothalamus yang

mengakibatkan terjadinya demam. Sedangkan gejala pada saluran pencernaan disebabkan

oleh kelainan pada usus.

73

Page 74: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Bagan Patofisiologi Demam Tifoid

74

KUMAN

S. TYPHI

Makanan +Minuman

Usus halus

Folikel getah bening

intestinum

Multiplikasi

Sel PMN

Aliran

Getah Bening

Aliran Darah

(Bakteremia Primer)

Aliran Darah

( Bakteremia Sekunder)

Hidup dan Berkembang Biak

Multiplikasi

LokalUsus

Lambung mati

Page 75: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Gejala Klinik1,6,8

Gejala demam tifoid pada anak-anak biasanya lebih ringan jika dibandingkan dengan

penderita dewasa. Masa inkubasi rata-rata 10-14 hari, selama dalam masa inkubasi dapat

ditemukan gejala prodromal, yaitu: anoreksia, letargia, malaise, nyeri kepala, batuk tidak

berdahak, bradikardi.

Kemudian menyusul gejala-gejala klinis yang biasa ditemukan, yaitu :

1. Demam

Pada kasus-kasus yang khas, demam berlangsung 3 minggu. Bersifat febris remittent

dan tidak terlalu tinggi. Pada minggu I, suhu tubuh cenderung meningkat setiap hari,

biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore hari dan malam hari.

Dalam minggu II, penderita terus berada dalam keadaan demam. Dalam minggu III

suhu berangsur-angsur turun dan normal kembali pada akhir minggu III.

2. Gangguan saluran cerna

Pada mulut didapatkan nafas berbau tidak sedap, bibir kering, dan pecah- pecah

(rhagaden), lidah ditutupi oleh selaput putih kotor (coated tongue)., ujung dan tepinya

kemerahan. Pada abdomen dapat dijumpai adanya kembung (meteorismus). Hepar

dan lien yang membesar disertai nyeri pada perabaan. Biasanya terdapat juga

konstipasi pada anak yang lebih tua dan remaja, akan tetapi dapat juga normal bahkan

terjadi diare pada anak yang lebih muda.

3. Gangguan kesadaran

Umumnya kesadaran penderita menurun walau tidak berapa dalam berupa apatis

sampai somnolen.

Disamping gejala-gejala diatas yang biasa ditemukan mungkin juga dapat ditemukan gejala-

gejala lain:

- Roseola atau rose spot; pada punggung, perut bagian atas dan dada bagian

bawah dapat ditemukan rose spot (roseola), yaitu bintik-bintik merah dengan

diameter 2-4 mm yang akan hilang dengan penekanan dan sukar didapat pada

75

RES

Hati dan Limpa

Page 76: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

orang yang berkulit gelap. Rose spot timbul karena embolisasi bakteri dalam

kapiler kulit. Biasanya ditemukan pada minggu pertama demam.

- Bradikardia relatif; Kadang-kadang dijumpai bradikardia relatif yang

biasanya ditemukan pada awal minggu ke II.

Komplikasi 2,7,9

Komplikasi tipoid dapat terjadi pada :

1. Intestinal (usus halus) :

Umumnya jarang terjadi, tapi sering fatal, yaitu:

a. Perdarahan usus.

Bervariasi dari mikroskopik sampai terjadi melena dan kalau sangat berat dapat

disertai perasaan nyeri perut dengan tanda-tanda syok: berupa penurunan suhu tubuh dan

tekanan darah yang drastis.

b. Perforasi usus.

Timbul pada minggu ketiga atau setelah itu dan sering terjadi pada distal ileum.

Apabila hanya terjadi perforasi tanpa peritonitis hanya dapat ditemukan bila terdapat udara

dalam rongga peritoneum, yaitu pekak hati menghilang dan terdapat udara bebas (free air

sickle) diantara hati dan diafragma pada foto rontgen abdomen yang dibuat dalam posisi

tegak.

c. Peritonitis

Ditemukan gejala abdomen akut yaitu nyeri perut yang hebat, dinding abdomen

tegang (defense muskular) dan nyeri tekan.

2. Ekstraintestinal

Miokarditis dapat timbul dengan manifestasi klinis berupa aritmia, perubahan ST-T

pada EKG, syok kardiogenik, infiltasi lemak maupun nekrosis pada jantung. Hepatitis tifosa

asimtomatik dapat dijumpai pada kasus demam tifoid dengan ditandai peningkatan kadar

transaminase yang tidak mencolok. Ikterus dengan atau tanpa disertai kenaikan kadar

transaminae, maupun kolesistitis akut juga dapat dijumpai, sedang kolesistitis kronis yang

76

Page 77: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

terjadi pada penderita setelah mengalami demam tifoid dapat dikaitkan dengan adanya batu

empedu dan fenomena pembawa kuman (karier).

Diagnosa kerja 5

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis berupa demam, gangguan

gastrointestinal dan mungkin disertai perubahan atau gangguan kesadaran, dengan criteria ini

maka seorang klinisi dapat membuat diagnosis tersangka demam tifoid. Diagnosis pasti

ditegakkan melalui isolasi S. typhi dari darah.

Pemeriksaan Penunjang 9,10

1. Pemeriksaan yang menyokong diagnosis.

Pemeriksaan darah tepi terdapat gambaran leukopenia, limfositosis relatif,

neutropenia pada permulaan sakit. Mungkin juga terdapat anemia dan trombositopenia

ringan.

2. Pemeriksaan untuk membuat diagnosa

a. Deteksi S. Typhi

Kultur merupakan pemeriksaan baku emas namun sensitifitasnya rendah.

Hasil negatif tidak menyingkirkan diagnosis. Hasil negatif palsu dapat terjadi bila

jumlah spesimen sedikit, waktu pengambilan spesimen tidak tepat atau telah

mendapat pengobatan antibiotik.

Keterlibatan biakan strain Salmonella biasanya merupakan dasar untuk diagnosis.

- Biakan darah terutama pada minggu 1-2 dari perjalanan penyakit.

- Biakan sumsum tulang masih positif sampai minggu ke-4

- Biakan sumsum tulang merupakan metode yang paling sensitif

- Kultur tinja biasanya positif pada minggu ke-3 sampai ke-5

b. Deteksi DNA S.typhi

Metode yang digunakan yaitu PCR dimana DNA S.typhi dilipat gandakan.

Metode PCR dapat mendeteksi DNA bakteri baik yang hidup maupun mati. Hasil

positif tidak selalu menunjukkan adanya infeksi aktif, sedangkan hasil negatif tidak

menyingkirkan adanya infeksi karena terdapat beberapa zat yang dapat menghambat

reaksi

c. Tes Widal

77

Page 78: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Tes Widal merupakan pemeriksaan serologis yang pertama kali diperkenalkan

dan masih banyak digunakan. Uji widal klasik mengukur antibodi terhadap antigen O

dan H S typhi. Diagnosis demam tifoid ditegakkan bila kenaikan titer S. Typhi titer O

≥1:200 atau kenaikan 4 kali titer fase akut ke fase konvalesens. Deteksi anti O dan

anti H dalam serum tidak selalu menunjukkan adanya infeksi S.typhi. S.typhi

memiliki beberapa antigen O dan H yang sama dengan Salmonella lain, sehingga

peningkatan titer tidak spesifik untuk S.typhi. Anti O dan H negatif tidak

menyingkirkan adanya infeksi. Hasil negatif palsu dapat disebabkan antibodi belum

terbentuk karena spesimen diambil terlalu dini atau antibodi tidak terbentuk akibat

defek pembentukan antibodi.

d. Tubex Test

Tubex test untuk demam tifoid mendeteksi serum antibodi dengan pemeriksaan yang

sederhana dan cepat, berdasarkan pada penghambatan pengikatan antara 2 tipe

partikel reagen, partikel magnetik diselubungi dengan antigen S. typhi

lipopolysaccharide (LPS), dan partikel indikator berwarna yang diselubungi dengan

anti-O9 IgM monoclonal antibody (MAb). Reaktan kemudian di campur di sebuah

tabung mikro khusus selama 2 menit.7 Kemudian tabung ditempatkan pada sebuah

magnet dan sehingga partikel magnet akan berada pada dasar tabung, bersama atau

tanpa partikel indikator berwarna, tergantung dari ada atau tidaknya hambatan

pengikatan dari anti-O9 MAb.8 Hasil reaksinya dibaca berdasarkan warna resultan

dari supernatant yang mengikuti sedimentasi dari butir-butir magnetik. Pada keadaan

tidak adanya antibodi penghambat, terdapat perubahan (dari biru ke merah) karena

adanya kosedimentasi dari partikel indikator dengan partikel magnetik, namun bila

terdapat antibodi, antibodi akan mencegah perubahan warna tersebut, tergantung dari

konsentrasinya.9

Pada sebuah studi mengenai perbandingan alat tes diagnosis pada demam tifoid

(Multi-Test Dip-S-Ticks (deteksi IgG), Typhidot (IgG dan IgM), dan Tubex (deteksi

IgM)), didapatkan bahwa sensitifitas dan spesifisitas untuk Multi-Test Dip-S-Ticks

adalah 89% dan 53%, untuk TyphiDot adalah 79% dan 89%, dan untuk Tubex adalah

78% dan 94%. Dari hasil ini disimpulkan bahwa 2 alat tes cepat yang memberikan

78

Page 79: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

hasil yang menjanjikan adalah TyphiDot dan Tubex. Walaupun ketiga alat diagnosis

ini relatif mudah digunakan, namun Tubex adalah yang paling sederhana.8

Diagnosa banding 1,5

- Influenza

- Gastroenteritis

- Bronkopneumonia

- Tuberkulosis

- Demam berdarah dengue

- Malaria

Tatalaksana 1,5

Sebagian besar pasien demam tifoid dapat diobati di rumah dengan tirah baring,

isolasi yang memadai, pemenuhan kebutuhan cairan, nutrisi serta pemberian antibiotik.

Sedangkan untuk kasus berat harus dirawat di rumah sakit agar pemenuhan cairan, elektrolit

serta nutrisi disamping observasi kemungkinan timbul penyulit dapat dilakukan dengan

seksama.

Pengobatan yang diberikan yaitu:

1. Isolasi penderita dan desinfeksi pakaian dan ekskreta

2. Perawatan yang baik untuk hindari komplikasi, mengingat sakit yang lama, lemah

dan anoreksia.

3. Pemberian antipiretik bila suhu tubuh > 38,5 C.

4. Diet. Makanan harus mengandung cukup cairan, kalori, dan tinggi protein. Bahan

makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang dan tidak

menimbulkan banyak gas.

5. Antibiotika:

Kloramfenikol; masih merupakan pilihan pertama pada pengobatan penderita demam tifoid.

Dosis yang diberikan 100 mg/kgBB/hari dibagi 4x pemberian selama 10-14 hari. Dosis

79

Page 80: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

maksimal 2 g/hari. Hari pertama setengah dosis dulu, selanjutnya diberikan sesuai dosis

diatas, karena kalau diberi dalam dosis yang penuh maka kuman akan banyak yang mati dan

sebagai akibatnya endotoksin meningkat dan demam akan bertambah tinggi. Kloramfenikol

tidak boleh diberikan bila jumlah leukosit < 2000/ ul.

Selain itu dapat juga diberikan:

Ampislin; dengan dosis 100-200 mg/kgBB/hari dibagi 4 x pemberian secara oral atau

suntikan IV selama 14 hari.

Amoksilin; dengan dosis 100 mg/kgBB/hari dibagi 4 x yang memberikan hasil yang setara

dengan kloramfenikol walaupun penurunan demam yang lebih lama.

Kotrimoxazol (trimethoprim 80 mg + sulphametoxazole 400 mg); dengan dosis 10

mg/kgBB/hari dibagi 2 x pemberian

Pada kasus-kasus demam tifoid yang disebabkan S.typhi yang resisten terhadap berbagai

obat diatas (MDR= multidrug resistance), terdiri atas:

Seftriakson; dengan dosis 50-80 mg/kgBB/hari, dosis tunggal selama 10 hari.

Sefiksim; dengan dosis 10-12 mg/kgBB/hari peroral, dibagi dalam 2 dosis selama 14 hari.

Gol.quinolon; Siprofloksasin, 10 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis atau ofloksasin, 10-15

mg/kgBB/hari dalam 2 dosis, sudah dipakai untuk pengobatan. Demam biasanya turun dalam

5 hari. Lama pengobatan 2-10 hari.

6. Bila terdapat komplikasi harus diberikan terapi yang sesuai. Misalnya: pemberian cairan

intravena untuk penderita dehidrasi dan asidosis. Pemberian antipiretik masih kontroversial,

di satu pihak demam diperlukan untuk efektifitas respon imun dan pemantauan keberhasilan

pengobatan, namun di pihak lain ketakutan akan terjadinya kejang dan kenyamanan anak

terganggu, sering membutuhkan antipiretik. Dianjurkan pemberian bila suhu di atas 38,5’C.

Pemberian kortikosteroid dianjurkan pada demam tifoid berat, misalnya bila ditemukan status

kesadaran delir, stupor, koma, ataupun syok. Deksamethason diberikan dengan dosis awal 3

mg/kgBB, diikuti dengan 1 mg/kgBB setiap 6 jam selama 2 hari.

Pencegahan 5

80

Page 81: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Secara umum, setiap individu harus memperhatikan kualitas makanan dan minuman

yang dikonsumsi. Kuman S.typhi akan mati apabila dipanasi dalam air setinggi 57’C untuk

beberapa menit atau dangan proses iodinasi/ klorinasi.

Penurunan endemisitas suatu negara/daerah tergantung pada baik buruknya

pengadaan sarana air, pengaturan pembuangan sampah serta tingkat kesadaran individu

terhadap higiene pribadi, dan pendidikan kesehatan masyarakat.

Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi. Vaksin yang digunakan adalah vaksin

yang berasal dari kuman yang dimatikan atau dilemahkan. Vaksin yang terbuat dari S.typhi

yang telah dimatikan ternyata tidak memberikan perlindungan yang baik, sedangkan yang

dilemahkan dapat memberikan perlindungan sebesar 87-95% / 36 bulan. Pemberian IM

dengan dosis 0,5cc. Vaksin ini terutama diberikan pada daerah endemik tifoid.

Prognosis 5

Prognosis pasien demam tifoid tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan kesehatan

sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi. Di negara maju, dengan terapi antibiotik yang

adekuat, angka mortalitas < 1%. Di negara berkembang, angka mortalitasnya > 10%,

biasanya karena keterlambatan diagnosis, perawatan dan pengobatan. Munculnya komplikasi,

seperti perforasi gastrointestinal atau perdarahan hebat, meningitis, endokarditis, dan

pneumonia, mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi.

81

Page 82: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

Homework Help

https://www.homeworkping.com/

Math homework help

https://www.homeworkping.com/

Research Paper help

https://www.homeworkping.com/

Algebra Help

https://www.homeworkping.com/

Calculus Help

https://www.homeworkping.com/

Accounting help

https://www.homeworkping.com/

Paper Help

https://www.homeworkping.com/

Writing Help

https://www.homeworkping.com/

Online Tutor

https://www.homeworkping.com/

Online Tutoring

https://www.homeworkping.com/

82

Page 83: 95419760 gabungan-case-tipoid-auto-saved

83