wrap up skenario 1 etik

26
WRAP UP SKENARIO 1 BLOK ETIKA, MORAL DAN PROFESIONALISME DISUSUN OLEH : Ketua: Firmansyah (1102014103) Sekretaris: Kinanthi Setya Pangestuningtyas (1102014145) Almarchiano Sandi (1102014013) Annisa Ayu Rahmawati (1102014035) Annisa Yunita Rani (1102014031) Deasy Tahari (1102014068) Elvira Sari (1102014084) Fika Rizqiah (1102014099) 1

Upload: kinanthi-s-pangestuningtyas

Post on 17-Nov-2015

53 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Wrap Up Skenario 1 Etik 2014

TRANSCRIPT

WRAP UP SKENARIO 1BLOK ETIKA, MORAL DAN PROFESIONALISME

DISUSUN OLEH :Ketua: Firmansyah(1102014103)Sekretaris: Kinanthi Setya Pangestuningtyas(1102014145)Almarchiano Sandi(1102014013)Annisa Ayu Rahmawati(1102014035)Annisa Yunita Rani(1102014031)Deasy Tahari(1102014068)Elvira Sari(1102014084)Fika Rizqiah(1102014099)Ikhsanul Akbar Misfa(1102014125)Irene Novita(1102014133)

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI2014/ 2015Jl. Letjen. Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510Telp. 62.21.4244574 Fax. 62.21.4244574SkenarioPolisi Enggan Beberkan Rekam Medis Cicit SoehartoJAKARTAMICOM: Tersangka kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu, Putri Aryanti Haryowibowo, 21, masih menjalan perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.Agar cicit mantan penguasa Orde Baru itu dapat kembali ke rutan narkoba Polda Metro Jaya, penyidik masih menunggu keterangan dari dokter soal kondisi kesehatan Putri.Sekarang masih di rumah sakit nanti kalau sudah ada surat dari dokter, apakah dia sudah layak dikembalikan ke sini tentu penyidik segera menjemputnya, terang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar, Senin (11/4).Baharudin mengatakan, penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya sudah menerima rekam medis milik Putri. Namun, Baharudin berdalih bahwa hasil rekam medis itu tidak sepenuhnya harus diketahui oleh publik.Kita ka nada, medical record kan kita ambil. Itu medical record kita dapat. Untuk yang pertama kali dia dimasukkan, dia dalam keadaan muntah-muntah dan tidak semua keadaan ini kita sampaikan pada public, kata Baharudin.Seperti yang sudah diberitakan, Putri Aryanti Haryowibowo ditangkap Jajaran Reserse Narkoba Polda Metro Jaya karena mengonsumsi narkotika jenis sabu di Hotel Maharani, Jakarta Selatan beberapa waktu yang lalu.Sumber:http://www.mediaindonesia.com/read/2011/04/11/217029/37/5/Polisi-Enggan-Beberkan-Rekam-Medis-Cicit-SoehartoPenulis: Rizki SyariefSenin, 11 April 2011 14:36 WIB

Kata-Kata Sulit1. Rekam medis/ medical record: Berkas berisi catatan dokumen idnetitas pasien yang berisi pemeriksaan, pengobatan, dll.2. Penyidik: Orang yang melakukan penyelidikan.3. Reserse: Fungsi kepolisian yang melakukan penyelidikan.4. Sabu-sabu: Jenis narkoba yang berwarna putih dimana cara penggunaannya seperti rokok dan menimbulkan efek samping berhalusinasi.5. Narkotika: Akronim narkoba dan psikotropika.6. Rutan: Rumah tahanan/ penjara.7. Penyalahgunaan narkotika: Penyalah Guna adalah orang yang menggunakan Narkotika .tanpa hak atau melawan hukum.Pecandu Narkotika adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan Narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada Narkotika, baik secara fisik maupun psikis. 8. Narkoba: obat-obatan terlarang yang memberikan pengaruh penurunan/ perubahan kesadaran dan hilangnya/ munculnya rasa nyrei dan ketergantungan.9. Muntah-muntah: keluarnya makanan atau cairan akibat kontraksi perut karena penolakan.

Pertanyaan:1. Apa saja jenis Narkoba? Alam: cocaine, heroine, morphin, ganja Semi-sintesis: benzetine, metadol Sintesis: asetil dihidro codein2. Kenapa polisi tidak membeberkan rekam medis?Karena yang mempunyai wewenang untuk membeberkan rekam medis adalah harus berdasarkan izin pasien.3. Apa saja isi rekam medis?Identitas pasien, diagnosis, pengobatan/tindakan, dll. 4. Bagaimana pandangan agama mengenai penggunaan narkoba?Haram. Karena menurut surat Al-Araf 157, dihalalkan bagi mereka segala yang baik, dan diharamkan segala hal yang buruk.5. Apa fungsi rekam medis?Mencatat/ barang bukti pemeriksaan hasil medis.6. Bagaimana cara menyebuhkan ketergantungan narkoba?Rehabilitasi untuk meningkatkan fungsi tubuh dan semangatnya.7. Bagaimana pengaruh narkoba dalam tubuh?Narkoba yang digunakan akan masuk ke pembuluh darah vena. 8. Apa saja kegunaan sesungguhnya narkotika?Untuk bidang kedokteran seperti bius, penahan rasa sakit, anti depresan.9. Apakah penyampaian ke publik seperti di kasus merupakan bentukpelanggaran etika dokter?Iya. 10. Siapa saja yang boleh melihat rekam medis?Dokter, pasien, keluarga yang berwenang, pihak penyelidik jika diperlukan, instansi yang diperlukan.

Hipotesa

Narkotika adalah zat/ obat-obatan yang berasal dari tanaman/ bukan tanaman sintesis/ semi sintesis yang menimbulkan pengaruh bagi penggunanya. Obat-obatan yang disalahgunakan dapat menimbulkan kerusakan tubuh, melanggar Undang-Undang, serta aturan Islam.Apabila terjadi kerusakan, pengobatannya dengan rehabilitasi. Dan apabila telah melanggar hukum, maka akan dilakukan penyelidikan berdasarkan rekam medis yang berisikan berkas/ catatan dokter yang berisi identitas hasil pemeriksaan pasien yang diberikan dokter/ instansi terkait.Secara etika dokter, pengobatan pasien hanya boleh diketahui dokter. Namun bila diperlukn boleh diketahui oleh pihak yang memerlukan.

Sasaran BelajarLo.1. Memahami & menjelaskan narkotikaLi.1. Definisi narkotikaLi.2. Jenis-jenis narkotika Li.3. Penggunaan narkotikaLi.4. Reaksi kimia narkotika dalam tubuhLi. 5. Dampak penggunaan narkotikaLi.6. Penyembuhan penyalahgunaan narkotikaLo.2 Memahami & menjelaskan rekam medis dan rahasia medisLi.1. Definisi rekam medis & rahasia medis Li.2. Fungsi rekam medisLi.3. Isi rekam medisLi.4. Aturan penggunaan rekam medis & rahasia medis Li.5. Kepemilikan rekam medis & rahasia medis Li.6. Etika & moral dalam menangani rekam medisLo.3. Memahami & menjelaskan Undang-Undang narkotika, rekam medis, dan rahasia medisLo.4. Memahami & menjelaskan pandangan Islam mengenai penyalahgunaan narkotika & menjaga rahasiaLi.1. Penyalahgunaan narkotika (obat-obatan terlarang)Li.2. Kerahasiaan (menjaga rekam medis dan rahasia medis).

Lo.1. Memahami & menjelaskan narkotikaLi.1. Definisi narkotikaNarkotika menurut UU RI No. 22/ 1997, yaitu at atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Li.2. Jenis-jenis narkotikaMenurut UU RI no. 35/ 2009 narkotika dibagi menjadi 3. Diantaranya: Narkotika golongan Iadalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium. Narkotika golongan IIadalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol. Narkotika golongan IIIadalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.

Jenis-jenis berdasarkan asal:1. GANJA - Ini dikenal juga dengan istilah Mariyuana, Cimeng, Gelek, Hasis2. EKSTASI - dikenal juga sebagai: Inex, enak, cui iin, flash, flipper, hammer3. KOKAIN: dikenal juga sebagai Crack, daun koka, pstasta koka4. HEROIN: dikenal juga sebagai: White, Smack, Junk, Serbuk Putih, Medicine, Ubat5. KETAMINE: Dikenal juga sebagai Vit K, Kitkat, K, Spesial K6. LYSERGIDE: Acid, Trips, Blotters, Tabs, Stamps, Balck Sesame, Seed, Micro, Micro Dot7. SHABU dikenal juga sebagai: Ice, Ubas, Methamphetamine8. INHALANTS digunakan dengan cara dihirup atau dihisap9. ERIMIN 510.

Li.3. Penggunaan narkotikaSEGI POSITIFPenggunaan Narkotika dalam Bidang Kedokteran1. Kokain digunakan sebagai penekan rasa sakit dikulit, digunakan untuk anestesi (bius) khususnyauntuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan.2. Kodein merupakan analgesik lemah. Kekuatannya sekitar 1/12 dari morfin. Oleh karena itu, kodein tidak digunakan sebagai analgesik, tetapi sebagai anti batuk yang kuat.3. Morfin adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin mempunyai rasa pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau cairan berwarna putih. Morfin, terutama digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati dengan analgetik non narkotika. Apabila rasa nyeri makin hebat maka dosis yang digunakan juga makin tinggi. Semua analgetik narkotika dapat menimbulkan adiksi (ketagihan). Morfin juga digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi.4. Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat seseorang kecanduan karena efeknya sangat kuat. Obat ini bisa ditemukan dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam bentuk cairan. Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan sering disalahgunakan orang. Heroin disebut juga putaw.5. Methadone, saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opium. Antagonis opioid (analgetik narkotika) telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid dan digunakan sebagai analgesia bagi penderita rasa nyeri.6. Meperidin (sering juga disebut petidin, demerol, atau dolantin), digunakan sebagai analgesia.Obat ini efektif untuk diare. Daya kerja meperidin lebih pendek dari morfinSEGI NEGATIFPenggunaan narkotika yang melebihi jumlah banyak dan mengakibatkan kecanduan serta rusaknya fungsi-fungsi organ tubuh. Dijelaskan dalam UU nomor 35 tahun 2009.

Li.4. Reaksi kimia narkotika dalam tubuhNarkoba bekerja di dalam tubuh manusia berbeda-beda tergantung cara pemakaiannya.1. Melalui saluran pernapasan: dihirup melalui hidung(shabu), dihisap sebagai rokok.Narkoba yang masuk ke saluran pernapasan setelah melalui hidung atau mulut, sampai ke tenggorokan, terus ke bronkus, kemudian masuk ke paru-paru melalui bronkiolus dan berakhir di alveolus.Di dalam alveolus, butiran debu narkoba itu diserap oleh pembuluh darah kapiler, kemudian dibawa melalui pembuluh darah vena ke jantung. Dari jantung, narkoba disebar ke seluruh tubuh. Narkoba masuk dan merusak organ tubuh (hati, ginjal, paru, usus, limpa, otak, dll).Narkoba yang masuk ke dalam otak merusak sel otak. Kerusakan pada sel otak menyebabkan kelainan pada tubuh(fisik) dan jiwa (mental dan moral). Kerusakan sel otak menyebabkan terjadinya perubahan sifat, sikap, dan perilaku.2. Melalui saluran pencernaan: dimakan atau diminum (ekstasi, psikotropika)Narkoba masuk melalui saluran pencernaan setelah melalui mulut, diteruskan ke kerongkongan, kemudian masuk ke lambung, dan diteruskan ke usus.Di dalam usus hakus, narkoba dihisap oleh jonjot usus, kemudian diteruskan ke dalam pembuluh darah kapiler, narkoba lalu masuk ke pembuluh darah balik, selanjutnya masuk ke hati. Dari hati, narkoba diterskan melalui pembuluh darah ke jantung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Narkoba masuk dan merusak organ-organ tubuh(hati, ginjal, paru-paru, usus, limpa, otak, dll).Setelah di otak, narkoba merusak sel-sel otak. Karena fungsi hati dan peranan sel otak, narkoba tersebut menyebabkan kelainan tubuh (fisik) dan jiwa (mental dan moral). Cara pemakaian seperti ini mendatangkan reaksi setelah relatif lebih lama karena jalurnya panjang.3. Melalui aliran darahJalan ini adalah jalan tercepat. Narkoba langsung masuk ke pembuluh darah vena, terus ke jantung dan seterusnya sama dengan mekanisme melalui saluran pencernaan dan pernapasan.

Li.5. Dampak penggunaan narkotikaPenggunaan narkobadapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.Dampak penggunaan narkotika lebih jelasnya adalah:1. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap fisika. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepib. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darahc. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksimd. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-parue. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidurf. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksualg. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)h. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnyai. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian2. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikisa. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisahb. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curigac. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutald. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekane. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri3. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan sosiala. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkunganb. Merepotkan dan menjadi beban keluargac. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Li.6. Penyembuhan penyalahgunaan narkotikaPenyalahgunaan narkoba atau napza adalah penggunaannya bukan untuk tujuan pengobatan, tetapi agar dapat menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, secara kurang lebih teratur, berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, gangguan kesehatan jiwa, dan kehidupan sosialnya (Lydia Harlina Martono dan Satya Joewana, 2006 : 43).Pencegahan adalah dengan kegiatan penyuluhan dan bimbingan untuk memberi pengetahuan dan kesadaran, tentang akibat buruk/bahaya penyalahgunaan napza, untuk meningkatkan ketahanan daya tangkal perseorangan, keluarga atau masyarakat terhadap masalah penyalahgunaan napza. Upaya pencegahan ini dilaksanakan melalui kegiatan diskusi, peningkatan kemampuan teknis, penyuluhan sosial (Depsos RI; 2003: 119).Disamping upaya preventif atau pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba atau napza, juga pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi social sebagaimana dikemukakan pada pasal 54 dalam undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Lebih lanjut pada pasal 55 ayat (1) dalam undang-undang tersebut dikemukakan : orang tua atau wali dari pecandu narkotika yang belum cukup umur wajib melaporkan kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi social yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi social. Rehabilitasi medis pencandu narkotika dilakukan di rumah sakit yang ditunjuk oleh menteri. Pada pasal 57 disebutkan, selain melalui pengobatan dan/atau rehabilitasi medis, penyembuhan pecandu narkotika dapat diselenggrakan oleh instansi pemerintah atau masyarakat melalui pendekatan keagamaan dan tradisional. Sedangkan rehabilitasi social mantan pecandu narkotika diselenggarakan baik oleh instansi pemerintah maipun masyarakat.

Lo.2 Memahami & menjelaskan rekam medis dan rahasia medisLi.1. Definisi rekam medis & rahasia medis Rekam medis menurutPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang rekam medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.Sedangkan menurut Huffman dalam Fajri (2008:5) rekam medis adalah fakta yang berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu serta saat ini yang ditulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien tersebut.Dari kesimpulan di atas dapat dikatakan bahwa suatu berkas rekam medis mempunyai arti yang lebih luas daripada hanya sekedar catatan biasa, karena didalam catatan tersebut sudah memuat segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar untuk menentukan tindakan lebih lanjut kepada rekam medik Rahasia Medik adalah segala sesuatu yang dianggap rahasia oleh pasien yang terungkap dalam hubungan medis dokter-pasien baik yang diungkapkan secara langsung oleh pasien (subjektif ) maupun yang diketahui oleh dokter ketika melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang ( objektif).Menurut Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan RahasiaKedokteran pasal 1, rahasia kedokteran adalah segala sesuatu yang diketahuitenaga kesehatan, mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan dan orang lain yang ditetapkan olehMenteri Kesehatan pda waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalamlapangan kedokteran.Li.2. Fungsi rekam medis Fungsi dari rekam medis disebutkan dalam peraturan Menteri Kesehatan No.749 A tahun 1989 dan International Federation Health Organization (1992:2) yang dapat dirangkum menjadi:1. Pengobatan PasienSebagai dasar dan petunjuk untuk merencabakan dan menganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan medis yang harus diberikan kepada pasien.2. Peningkatan Kualitas PelayananMembuat rekam medis bagi penyelenggaraan praktik kedokteran dengan jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.3. Pendidikan dan PenelitianDapat dijadikan bahan informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang profesi kedokteran dan kedokteran gigi.4. PembiayaanRekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. Catatn tersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien.5. Statistik KesehatanRekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistic kesehatan, khususnya untuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah penderita pada penyakit-penyakit tertentu.6. Pembuktian masalah hukum, disiplin dan etikRekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga berfungsi dalam penyelesaian masalah hokum, disiplin dan etik.Li.3. Isi rekam medis Disebutkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 269/MENKES/PER/III/2008 dalam pasal 3 mengenai isi dari jenis-jenis rekam medis adalah:Ayat 1: Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya memuat:a. identitas pasien;b. tanggal dan waktu;c. hasil anamnesis,d. mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit;e. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;f. diagnosis; g. rencana penatalaksanaan; h. pengobatan dan/atau tindakan; i. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien;j. untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik;k. dan persetujuan tindakan bila diperlukan.Ayat 2: Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-kurangnya memuat:a. identitas pasien; b. tanggal dan waktu; c. hasil anamnesis, d. mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit;e. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;f. diagnosis;g. rencana penatalaksanaan; h. pengobatan dan/atau tindakan;i. persetujuan tindakan bila diperlukan; j. catatan observasi klinis dan hasil pengobatan;k. ringkasan pulang;l. nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelaayanan kesehatan; m. pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu; n. dan untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.Ayat 3: Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat sekurang-kurangnya memuat: a. identitas pasien; b. kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan;c. identitas pengantar pasien;d. tanggal dan waktu;e. hasil anamnesis, f. mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit; g. hasil pemeriksaan fisik dan penunang medic;h. diagnosis; i. pengobatan dan/ atau tindakan; j. ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan kesehatan;k. sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain; l. dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Li.4. Aturan penggunaan rekam medis & rahasia medis Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan kerahasiaan yang menyangkut riwayat penyakit pasien yang tertuang dalam rekam medis. Rahasia kedokteran tersebut dapat dibuka hanya untuk kepentingan pasien untuk memenuhi permintaan aparat penegak hukum (hakim majelis), permintaan pasien sendiri atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, rahasia kedokteran (isi rekam medis) baru dapat dibuka bila diminta oleh hakim majelis di hadapan sidang majelis. Dokter dan dokter gigi bertanggung jawab atas kerahasiaan rekam medis sedangkan kepala sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab menyimpan rekam medis.

Pengambilan Rekam Medis Pengeluaran: Ketentuan pokok yang harus ditaati di tempat penyimpanan adalah : Rekam medis tidak boleh keluar dari ruangan reka medis, tanpa tanda keluar/kartu permintaan. Apabila rekam medis dipinjam, wajib dikembalikan dalam keadaan baik dan tepat waktunya. Seharusnya setiap rekam medis kembali lagi keraknya pada setiap akhir kerja pada hari yang bersamaan. Rekam medis tidak di benarkan diambil dari rumah sakit, kecuali atas perintah pengadilan. Permintaan rutin terhadap rekam medis yang datang dari poliklinik, dari dokter yang melakukan riset, harus diajukan kebagian rekam medis setiap hari pada jam yang telah ditentukan. Petugas harus menulis dengan benar dan jelas nama pasien dan nomor rekam medisnya.Aturan Penyimpanan Rekam MedisA. Lamanya penyimpanan rekam medis berpedoman kepada PERMENKES tentangRekam medis tahun 1989, pada pasal 7 dinyatakan :i. Lama penyimpanan rekam medis sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun terhitungtanggal terakhir pasien berobat.ii. Lama penyimpanan rekam medis yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifatkhusus dapat ditetapkan tersendiri.Rekam medis yang tidak aktif dapat disimpan di ruangan lain atau dibuat microfilm. Pembuatan mikrofilm atau komputer dll tentu merupakan beban bagi rumah sakit (Hanafiah dan Amir, 2007)B. Lamanya penyimpanan rekam medis berpedoman kepada PERMENKES tentangRekam medis tahun 2008, dinyatakan:Pasal 8:i. Wajib disimpan sekurang-kurangnya 5 tahun dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkanii. Setelah 5 tahun, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulangdan persetujuan tindakan medik iii. Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik dapat disimpan dalam jangka waktu 10 tahuniv. Penyimpanan rekam medis dilakukan oleh petugas yang ditunjuk pimpinansarana pelayanan kesehatan

Li.5. Kepemilikan rekam medis & rahasia medis 1. Milik rumah sakit atau tenaga kesehatan: a. Sebagai penaggungjawab integritas dan kesinambungan pelayanan. b. Sebagai tanda bukti rumah sakit terhadap segala upaya dalam penyembuhan pasien c. Rumah sakit memegang berkas rekam medis asli. Direktur RS bertanggungjawab atas: a) Hilangnya, rusak, atau pemalsuan rekam medis b) Penggunaan oleh badan atau orang yang tidak berhak2. Milik pasien, pasien memiliki hak legal maupun moral atas isi rekam medis. Rekam medis adalah milik pasien yang harus dijaga kerahasiaannya.

3. Milik umum, pihak ketiga boleh memiliki (asuransi, pengadilan, dsb). Semua informasi yang terkandung dalam rekam medis adalah rahasia oleh karena itu, pemaparan isi rekam medis harus seijin pasien, kecuali: Keperluan hukum Rujukan ke pelayanan lain untuk kepentingan pasien/keluarganya. Evaluasi pelayanan di institusi sendiri Riset/edukasi Kontrak badan atau organisasi pelayanan.

Li.6. Etika & moral menangani rekam medisKode Etik Perekam Medis Kode etik ciri profesi yang bersumber dari nilai- nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif suatu proses yang memberikan tuntutan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi (PerMenKes, 2008).Kode etik perekam medis yaitu pedoman untuk sikap dan perilaku perekam medis dalam menjalankan tugas serta mempertanggung jawabkan segala tindakan profesi baik kepada profesi ,pasien, maupun masyarakat luas. Kode etik memegang peranan penting dari suatu profesi untuk menjamin suatu moral profesi di mata masyarakat (Rustiyanto,2009). Kode etik adalah norma-norma yang harus di indahkan oleh setiap profesi didalam melaksanakan tugas profesinya didalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu kode etik merupakan ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai interal dan eksteral suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprensesif suatu profesi yang memberikan tuntutan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi. Sebaiknya suatu kode etik profesi di buat oleh profesi itu sendiri, dan kode etik tidak efektif bila di buat oleh atasan atau instansi pemerintah karena tidak akan hidup dan di jiwai oleh kalangan profesi itu sendiri. Supaya bisa berfungsi dengan baik suatu kode etik harus bisa menjadi hasil self-regulation (pengaturan diri) dari profesi. Pelaksanaan kode etik berhasil dengan baik haruslah di awasi terus menerus, serta kode kode etik harus mengandung sanksi-sanksi jika melanggar kode etik, selain itu kasus-kasus pelanggaran akan ditindak oleh suatu dewan kehormatan. (Rustiyanto, 2009)Etika ProfesiEtika Profesi adalah Suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama.Etika Profesi mengandung unsur tentang pengorbanan demi kemanusiaan, dedikasi, dan pengabdian masyarakat (Rusdiyanto, 2009).

Pada KODEKI kewajiban Dokter terhadap Pasien Pasal 12 disebutkan setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.u atau selama melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran.

Lo.3. Memahami & menjelaskan Undang-Undang narkotika, rekam medis, dan rahasia medis

Lo.4. Memahami & menjelaskan pandangan Islam mengenai penyalahgunaan narkotika & menjaga rahasiaLi.1. Penyalahgunaan narkotika (obat-obatan terlarang)Dalil Pengharaman NarkobaPara ulama sepakat haramnya mengkonsumsi narkoba ketika bukan dalam keadaan darurat. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, Narkoba sama halnya dengan zat yang memabukkan diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama. Bahkan setiap zat yang dapat menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi walau tidak memabukkan (Majmu Al Fatawa, 34: 204).Dalil-dalil yang mendukung haramnya narkoba:Pertama: Allah Taala berfirman, Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk (QS. Al Arof: 157). Setiap yang khobits terlarang dengan ayat ini. Di antara makna khobits adalah yang memberikan efek negatif.Kedua: Allah Taala berfirman, Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan (QS. Al Baqarah: 195). Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (QS. An Nisa: 29).Dua ayat di atas menunjukkan akan haramnya merusak diri sendiri atau membinasakan diri sendiri. Yang namanya narkoba sudah pasti merusak badan dan akal seseorang. Sehingga dari ayat inilah kita dapat menyatakan bahwa narkoba itu haram.Ketiga: Dari Ummu Salamah, ia berkata, - - Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang dari segala yang memabukkan dan mufattir (yang membuat lemah) (HR. Abu Daud no. 3686 dan Ahmad 6: 309. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dhoif). Jika khomr itu haram, maka demikian pula dengan mufattir atau narkoba.

Mengkonsumsi Narkoba dalam Keadaan DaruratTerkadang, jenis obat-obatan yang termasuk dalam napza atau narkoba dibutuhkan bagi orang sakit untuk mengobati luka atau untuk meredam rasa sakit. Ini adalah keadaan darurat. Dan dalam keadaan tersebut masih dibolehkan mengingat kaedah yang sering dikemukakan oleh para ulama,

Keadaan darurat membolehkan sesuatu yang terlarang

Imam Nawawirahimahullahberkata, Seandainya dibutuhkan untuk mengkonsumsi sebagian narkoba untuk meredam rasa sakit ketika mengamputasi tangan, maka ada dua pendapat di kalangan Syafiiyah. Yang tepat adalah dibolehkan.

Al Khotib Asy Syarbini dari kalangan Syafiiyah berkata, Boleh menggunakan sejenis napza dalam pengobatan ketika tidak didapati obat lainnya walau nantinya menimbulkan efek memabukkan karena kondisi ini adalah kondisi darurat.

Li.2. Kerahasiaan (menjaga rekam medis dan rahasia medis).Merupakan tradisi sejak dahulu kala, tidak boleh pula memberikan sikap yang munafik.Nabi Muhammad SAW bersabda tanda-tanda seseorang yang munafik adalah ia bohong bila berbicara, dia ingkar bila berbanji, dan berkhianat bila diberi kepercayaan.Dokter harus memegang teguh kepercayaan yang diberikan kepadanya tentang halinformasi yang didapatkannya dari yang dilihat, didengar, dan kesimpulan yang dibuat.Semangat Islam mensyaratkan setiap undang-undang haruslah menekankan hak pasiennya:a. An-nisa : 58

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusiasupaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaranyang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (An- Nisa: 58) b. Al-anfal ayat 27

wahai orang-orang beriman! Janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul dan(juga) janganlah kamu menghianati amanat yang dipercayakan kepadamu,sedang kamu mengetahuiC . majelis-majelis itu harus menjaga amanat kecuali dalam tiga hal: pertumpahan darah yang haram, kemaluan yang diharamkan dan perampasan harta tanpa hak. (abu Daud dari Jabirra) Rahasia medis menurut pandangan agama.Rahasia adalah perkara tersembunyi yang terjadi di antara diri kita dan orang lain.Dalam Islam menjaga rahasia adalah dengan tidak menyebarkannya atau bahkansekedar menampakkannya. Menjaga rahasia hukum asalnya adalah wajib karenarahasia termasuk janji yang harus ditunaikan.

DAFTAR PUSTAKAAlgozi A M. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FK Unair: http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/matkul/Forensik/Rhs%20Kedokteran.pdf [26/9/2014]An Nawazil fil Asyribah, Zainal Abidin bin Asy Syaikh bin Azwin Al Idrisi Asy Syinqithiy, terbitan Dar Kunuz Isybiliya, cetakan pertama, tahun 1432 H, hal. 205-229. http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/narkoba-dalam-pandangan-islam.html [26/9/2014]Jaid. Februari. Pengertian narkoba. Sub website informasi dan edukasi Narkoba Humas BNN. http://dedihumas.bnn.go.id/archives/read_profile/ [26/9/2014]---. 2009. Pedoman Rekam Medis Berorientasi Masalah http://kurfak2005.fk.ui.ac.id/Catatan_Medik_Berorientasi_Masalah_2009.pdf [26/9/2014]Raden Sanjoyo. ASPEK HUKUM REKAM MEDIS. http://yoyoke.web.ugm.ac.id/download/aspekhukumrekammedis.pdf [26/9/2014]UU narkotika http://e-pharm.depkes.go.id/front/pdf/UU352009.pdf [26/9/2014]UU rekam medis http://www.apikes.com/files/permenkes-no-269-tahun-2008.pdf [26/9/2014]19