visi, misi, nilai-nilai dan kebijakan mutu...

Laporan Tahunan ini terdapat pada website Perseroan dengan alamat website: www.jembo.com dan dapat diakses setiap saat.This Annual Report can be found in the Company’s website with the website address: www.jembo.com and can be accessed anytime.

1

2

3

4

6

9

11

15

25

51

53

60

70

71

VISI, MISI, NILAI-NILAI DAN KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAANVISION, MISSION, VALUES AND COMPANY’S QUALITY POLICIES

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

IKHTISAR MENGENAI SAHAMHIGHLIGHTS ON SHARES

LAPORAN DEWAN KOMISARISMESSAGE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

PROFIL DEWAN KOMISARISPROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

LAPORAN DIREKSIREPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS

PROFIL DIREKSIPROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS

PROFIL PERSEROANCOMPANY PROFILE

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGOOD CORPORATE GOVERNANCE

LAPORAN KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE REPORT

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCOMPANY SOCIAL RESPONSIBILITY

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS AND REVIEW

STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIAPPROVAL OF THE BOARD OF COMMISSIONERSAND BOARD OF DIRECTORS

LAPORAN AUDITOR INDEPENDENINDEPENDENT AUDITOR REPORT

DAFTAR ISITable of Contents

Visi

Menjadikan PT Jembo Cable Company Tbk. sebagai produsen

yang terdepan dalam industri kawat dan kabel :

» Reputasi yang sangat baik.

» Posisi keuangan yang sehat.

» Lingkungan kerja yang sehat.

» Pengembangan yang berkesinambungan.

Misi

Menjadikan seluruh mitra usaha kita sebagai pemenang, antara lain :

» Pelanggan,

» Karyawan,

» Penyalur, agen dan pemasok,

» Pemegang saham.

Memberi peluang kepada karyawan untuk menjadi unggul sehingga

berdampak baik bagi pertumbuhan Perusahaan.

» Dengan meletakkan dasar yang baik dan kuat sehingga

memungkinkan karyawan untuk meraih target mereka sesuai

dengan kemampuannya.

Nilai-nilai

» Memberikan nilai tambah dari apapun yang kita kerjakan.

» Pelanggan adalah pusat sasaran dari seluruh yang kita kerjakan.

» Pengembangan yang berkesinambungan merupakan kunci

sukses kita.

» Setiap orang tanpa pengecualian terlibat, diberdayakan dan

kontribusi mereka diakui serta prestasi mereka dihargai.

» Kami bertanggung jawab terhadap komunitas di tempat tinggal

kita dan masyarakat dunia.

» Menjadikan PT Jembo Cable Company Tbk. tempat bekerja

yang baik, menyenangkan, aman dan sehat. Kita bekerja

sebagai kelompok di dalam lingkungan yang saling

mempercayai, menghormati menghargai, jujur dan adil.

Kebijakan Mutu

» PT Jembo Cable Company Tbk. berusaha untuk menjadi

produsen yang terdepan dalam industri kawat dan kabel di

Indonesia.

» Kami bertekad untuk memproduksi produk yang sesuai dengan

kebutuhan dan persyaratan yang diinginkan oleh pelanggan.

» Setiap orang terlibat, bermotivasi dan berpengetahuan untuk

membuat kemajuan yang berkesinambungan dalam rangka

menghasilkan prestasi yang luar biasa.

Vision

To make PT Jembo Cable Company Tbk. a foremost producer in

the field of wire and cable industry:

» Good reputation.

» Sound financial position.

» Healthy occupational environment.

» Continuous development.

Mission

To make all our business partners winners, among others:

» Customers,

» Employees,

» Distributors, agent and suppliers,

» Shareholders.

Provide opportunity to the employees to become superior and

make a good impact on the Company’s growth.

» By placing a good and strong foundation and enabling the

employees to attain their target according to their capacities.

Values

» Provide added value to everything we do.

» The customer is the center objective of all our activities.

» Continuous development is the key to our success.

» Everybody without exception, is empowered and their

contributions acknowledged and their achievements honored.

» We are responsible to the community in our vicinity and the

world community.

» To turn PT Jembo Cable Company Tbk. a good occupational

place, enjoyable, safe and healthy. We work as a unit in an

environment of trust, respect, honest and fair.

Quality Policy

» PT Jembo Cable Company Tbk. efforts to become a foremost

producer in the field of wire and cable industry in Indonesia.

» We are committed to produce products which are compliant to

the needs and requirements requested by our customers.

» Everybody is involved, motivated and knowledgeable to make

continuous advancement in the framework of achieving

extraordinary performance.

VISI, MISI, NILAI-NILAIDAN KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAANVision, Mission, Values and Company’s Quality Policies

1Laporan Tahunan 2016 Annual Report

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

Dalam Miliar Rupiah

(Kecuali Jumlah Saham yang beredar

dan Laba Bersih per Saham)

In Billion Rupiah

(Except for Number of Circulating

Shares and Net Profit per Shares)

Ekuitas

Jumlah Saham yang beredar

(dalam juta lembar)

Modal Saham

Posisi Keuangan

Aset Lancar

Aset Keuangan tersedia untuk dijual

Aset Tetap

Aset Lain-lain

Jumlah Aset

Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas Jangka Panjang

Jumlah Liabilitas

Ekuitas

Jumlah Liabilitas & Ekuitas

Hasil Usaha

Penjualan Bersih

Beban Pokok Penjualan

Laba (Rugi) Kotor

Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak

Laba (Rugi) Tahun Berjalan

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan

Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang dapat

diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

dan Kepentingan Non Pengendali

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan

yang dapat diatribusikan kepada Pemilik

Entitas Induk dan Kepentingan Non

Pengendali

Laba (Rugi) per Saham (Satuan Penuh)

Rasio-Rasio Keuangan

Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aset

tLaba (Rugi) Bersih / Ekuitas

Laba (Rugi) Bersih /Pendapatan (Penjualan)

Rasio Lancar

Liabilitas/ Ekuitas

Liabilitas/ Jumlah Aset

Ekuitas / Jumlah Aset

Laba Kotor / Penjualan Bersih

Laba Sebelum Pajak / Penjualan Bersih

Laba Bersih / Penjualan Bersih

Equity

Number of Circulating Shares

(in million shares)

Shares Capital

Financial Position

Current Asset

Available for Sales Financial Assets

Fixed Asset

Other Asset

Total Asset

Current Liabilities

Non Current Liabilities

Total Liabilities

Equities

Total Liabilities & Equities

Operational Revenue

Net Sales

Cost of Good Sold

Gross Profit (Loss)

Profit (Loss) Before Tax

Profit (Loss) for The Year

Comprehensive Income for The Year

Profit Attributable for Owner Parent Entity

Non Controlling Interest

Comprehensive Income Attributable to

Owner of the Parent Entity Non Controlling

Interest

Earning Per Share (In Full Amount)

Financial Ratios

Net Profit (Loss)/Total Asset

Net Profit (Loss)/Equities

Net Profit/Net Sales

Current Ration

Liabilities/Equities

Liabilities/Total of Asset

Equities/Total Asset

Gross Profit/Net Sales

Profit Before Tax/Net Sales

Net Profit/Net Sales

151,2

75,6

1.131,7

4,8

408,7

42,0

1.587,2

992,5

124,3

1.116,9

470,3

1.587,2

2.037,8

1.689,1

348,7

175,4

132,4

132,8

132,4

132,8

875,81

%

8,34

28,15

6,50

113

237

70,4

29,6

17,1

8,6

6,5

2016

151,2

75,6

927,5

2,2

396,2

32,6

1.358,5

883,3

107,4

990,7

367,8

1.358,5

1.663,3

1.478,8

184,5

8,5

2,5

210,4

2,5

210,4

16,42

%

0,18

0,67

0,15

105

269

72,9

27,1

11,1

0,51

0,15

2015

151,2

75,6

873,2

2,2

121,8

66,9

1.064,1

846,1

51,6

897,7

166,4

1.064,1

1.493,0

1.324,5

168,5

33,2

23,8

23,7

23,8

23,7

158,13

%

2,2

13,8

1,60

103

520

83,9

16,1

11,3

2,2

1,6

2014

151,2

75,6

1.029,3

2,4

136,3

72,1

1.240,1

1.052,6

40,5

1.093,1

146,9

1.239,8

1.490,1

1.290,5

199,6

43,4

22,6

22,9

22,6

22,9

151,64

%

1,8

15,3

1,51

98

739

88,1

11,9

13,4

2,9

1,5

2013

151,2

75,6

614,7

2,0

72,2

20,1

709,0

531,7

34,4

566,1

142,9

709,0

1.234,8

1.102,1

132,7

48,9

31,8

32,0

31,8

32,0

211,71

%

4,5

22,2

2,57

118

396

79,8

20,2

10,7

6,1

4,0

2012

PT. Jembo Cable Company Tbk .2

IKHTISAR MENGENAI SAHAM

1. Jumlah Saham yang Beredar dan Transaksi Saham

Pada tanggal 31 Desember 2016, modal yang disetor

Perseroan tidak mengalami perubahan yaitu sebesar Rp75,6

miliar yang terdiri dari 151,2 juta lembar saham biasa

masing-masing dengan nilai nominal Rp500,- (lima ratus

rupiah) per lembar saham. Saham-saham Perseroan tersebut,

seluruhnya telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia

(sebelumnya Bursa Efek Jakarta) sejak tanggal 18 November

1992.

Untuk masa triwulan pada tahun tahun 2016 dan 2015, tidak

ada saham baru dari Perseroan yang diterbitkan.

2. Aksi Korporasi

Selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016, Perseroan tidak pernah melakukan aksi korporasi.

3. Penghentian Perdagangan Sementara

Selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016, perdagangan saham Perseroan yang beredar tidak

pernah mengalami penghentian sementara (suspension).

HIGHLIGHT ON SHARES

1. Number of Circulating Shares and Shares Transaction

On 31 December 2016, the Company’s paid in capital did not

underwent any changes amounting to Rp75,6 billion consisting

of 151.2 million number of common shares with a nominal value

of Rp500,- (five hundred rupiah) per share. Such Company’s

Shares are all listed in the Indonesian Stock Exchange

(previously Jakarta Stock Exchange) since 18 November 1992.

For the first quarter of 2016 and 2015, there are no issuance of

new shares of the Company.

2. Corporation Act

During the book year ended on 31 December 2016, the

Company never conducted any corporate action.t

3. Temporary Trade Closing

During the book year ended on 31 December 2016, the

circulating Company’s share trade has never underwent any

temporary suspension.


2016

Triwulan ke -1 | Quarter 1




2015





Total Transaksi

Total Transaction

3,600

153,300

339,300

437,100

933,300

19,700

28,900

8,700

3,000

60,300

Volume

Volume

6,843,500

393,144,000

1,043,058,000

1,388,162,000

2,831,207,500

45,983,500

48,704,000

12,815,500

4,080,000

111,583,000

Nilai

Value

Kapitalisasi PasarMarket Capitalization

317,520,000,000

453,600,000,000

465,696,000,000

529,200,000,000

361,368,000,000

204,120,000,000

226,800,000,000

204,120,000,000

Harga Per Saham (Rp)

Price per Share (Rp)

1,600

1,980

2,850

2,880

1,600

2,220

1,350

1,420

1,350

1,350

Terendah

Lowest

2,300

3,150

3,500

3,500

3,500

2,950

2,395

1,600

1,500

2,950

Tertinggi

Highest

2,100

3,000

3,080

3,500

3,500

2,390

1,350

1,500

1,350

1,350

Penutupan

Closing

IKHTISAR MENGENAI SAHAMHighlights on Shares


Harga Saham Perseroan Terendah, Tertinggi dan Penutupan serta Volume, Nilai Transaksi dan Kapitalisasi PasarLowest Company’s Share Prices, Highest and Closing Volume, Transaction Value and Market Capitalization

TABEL HARGA SAHAM PERSEROAN TERENDAH, TERTINGGI DAN PENUTUPAN SERTA VOLUME,NILAI TRANSAKSI DAN KAPITALISASI PASAR

THE TABLE OF COMPANY LOWEST SHARES, HIGHEST AND CLOSING AND VOLUME,TRANSACTION VALUE AND MARKET CAPITALIZATION

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan

rahmat dan anugrah Nya, kita dapat melewati tahun 2016 dengan

baik.

Dewan Komisaris sangat menghargai kerja keras yang telah

dilakukan oleh Direksi dalam menjalankan Perseroan di tahun 2016

yang ditunjukan dengan hasil positif, dimana pada tahun 2016

Perseroan mengalami peningkatan angka penjualan sebesar

Rp374,44 miliar atau naik 22,5% dari Rp1.663,34 miliar tahun

2015 menjadi Rp2.037,8 miliar pada tahun 2016. Walau angka

penjualan tersebut 6,3% berada di bawah target yaitu Rp2.174,93

miliar, namun secara keseluruhan pada kinerja akhir, Perseroan

memperoleh laba bersih sebesar Rp132,42 miliar, naik sebesar

Rp129,96 miliar atau 5.282,92% dibanding tahun 2015 sebesar

Rp2,46 miliar.

Dewan Komisaris juga telah meneliti dan menyetujui Laporan

Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun 2016 yang telah diaudit

oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang &

Rekan (member firm of BDO International) dengan pendapat

”Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir secara wajar, dalam

semua hal yang material”.

Dewan Komisaris terus melakukan pengawasan terhadap Direksi

dalam melaksanakan langkah-langkah dan kebijakan strategis

yang telah disiapkan sebagai upaya untuk menjaga dan

meningkatkan kinerja Perseroan. Di dalam persaingan yang ketat,

beberapa hal yang berkaitan erat dengan efisiensi, pengembangan

dan pengawasan menjadi fokus bagi Dewan Komisaris.

Pengendalian biaya di semua Departemen melalui

program-program yang tepat, Peningkatkan kapasitas produksi

baik dalam peningkatan kapasitas sumberdaya serta modifikasi

mesin dan melakukan pengawasan secara maksimal dalam setiap

proses produksi. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah

mendorong partisipasi karyawan untuk berperan aktif dalam

perbaikan disegala unit kerja serta terus memperluas jaringan

distribusi baik untuk pasar domestik maupun internasional.

Tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan antara produsen kabel

akan semakin ketat, namun peluang masih tetap terbuka. Dewan

Komisaris menyetujui prospek usaha Perseroan yang telah

disampaikan oleh Direksi. Industri perkabelan masih tetap memiliki

peluang yang besar, karena kebutuhan kabel listrik dan kabel

telekomunikasi masih akan terus meningkat seiring dengan

pembangunan di seluruh tanah air yang terus dilakukan baik oleh

Pemerintah maupun swasta. Diberlakukannya pasar bebas juga

Dear Shareholders,

Praise to God Almighty for His grace which enabled us to pass

through 2016 in sound conditions.

The Board of Commissioners highly appreciates the hard work

performed by the Board of Directors in managing the Company

during 2016 evidence by positive results, such as the Company’s

achievement of improving its sales rate up to Rp374.44 billion or an

increase of 22.5% from Rp1,663.34 billion in 2015 to become

Rp2,037.8 billion in 2016. Although such sales rate is 6.3% lower

than the target of Rp2,174.93 billion, in overall, however, at an end

performance, the Company succeeded in achieving net profit of

Rp132.42 billion an increase of Rp129.96 billion or 5,282.92%

compared to 2015 of Rp 2.46 billion.

The Board of Commissioners has also scrutinized and approved

the Consolidated Financial Statement of the Company during 2015

audited by the Public Accounting Office of Tanubrata Sutanto

Fahmi Bambang & Associates (member firm of BDO International)

with an unqualified opinion “ The attached Consolidated Financial

Statement is without exception in all material matters”.

The Board of Commissioners constantly supervise the Board of

Directors in conducting its action and strategic policies prepared as

an effort to maintain and improve the Company’s performance. In

the existing tight competition, several matters closely related to

efficiency, development and supervision have become the focus for

the Board of Commissioners. The cost control in all Departments,

through the proper programs, improvement in production capacity,

both in enhancing the resources capacity and modification of

machinery and conducting maximum supervision in all production

process. One other issue which is not less important is to

encourage the participation of employees to actively participate in

the improvement in all work units and constantly expand the

distribution network in both the domestic and also international

market.

There is no denying that competition between cable producers are

getting more intensive, but the opportunities are still open. The

Board of Commissioners approved the prospect of the Company’s

efforts submitted by the Board of Directors. The cable industry has

still very big opportunities as the need for electric cables and

telecommunication are still continuing to increase in line with the

development all over the country continuously implemented by the

government and private sectors. With the coming in effect of the

LAPORAN DEWAN KOMISARISMessage of The Board of Commissioners


semakin menambah besarnya persaingan, namun hal tersebut juga

sekaligus menjadikan semakin terbukanya peluang di pasar

internasional.

Pengelolaan Perseroan yang searah dengan tekad penerapan tata

kelola perusahaan yang baik merupakan kebijakan yang tetap

harus dilakukan dan dipertahankan, karena penerapan ini

menjadikan Perseroan dan segala asetnya dikelola secara baik dan

terkendali. Dewan Komisaris juga meminta kepada jajaran Direksi

untuk melakukan beberapa hal diantaranya: Guna menjaga dan

meningkatkan kinerja Perseroan, pengawasan dan efiensi disegala

bidang harus terus ditingkatkan; Memperhatikan risiko yang

mungkin timbul akibat dari operasional dan mempersiapkan

langkah antisipasi penanggulangannya; Memperkuat jajaran

pemasaran yang tangguh, sehingga target penjualan yang telah

ditetapkan dapat dicapai dengan maksimal, dan bahkan terus

dipacu dan dikendalikan agar mampu berprestasi di atas target

(over prestasi); Mempersiapkan kebijakan strategis terutama dalam

mengantisipasi dampak dari situasi politik dan ekonomi; Terus

membangun sumber daya manusia Perseroan dengan landasan

disiplin kerja yang ketat namun dengan kreatifitas yang tinggi dan

tetap terpeliharanya semangat kerja dengan motivasi yang kuat,

semangat berkompetisi dengan tekad kuat untuk tampil sebagai

pemenang.

Hingga 31 Desember 2016 tidak terjadi perubahan susunan dari

para anggota Dewan Komisaris, dimana susunan tersebut tetap

sama dengan susunan yang telah ditetapkan dalam RUPS yang

diselenggarakan pada tanggal 23 Juni 2014.

Pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris kepada Direksi dilakukan

setiap 3 bulan sekali dalam Rapat gabungan antara Dewan

Komisaris dan Direksi. Dalam rapat tersebut dibahas berbagai

temuan yang sekaligus dilakukan pemberian nasihat atau masukan

yang dapat menjadi jalan penyelesaiannya.

Pada akhirnya, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih

kepada para Pemegang Saham, Pelanggan, Mitra Kerja dan semua

pihak yang telah memberikan dukungan serta kepercayaan bagi

kami dalam usaha terus memajukan Perseroan.

Tangerang, April 2017

Drs. IGM. Putera Astaman

Presiden Komisaris | Komisaris Independen

free market, there is also additional competition but on the other

hand also open up opportunities in the international market.

The Company’s management in line with the application of good

corporate governance implementation is a policy which must be

continuously conducted and maintained as this will make the

Company and all of its asset to be well managed and controlled.

The Board of Commissioners has also requested the Board of

Directors to conduct several improvement to maintain and enhance

the Company’s performance among others, supervision and

efficiency in all field must continuously be improved; Keep a close

eye on the risk which may arise due to operational activities and

prepare anticipation steps to overcome it; Strengthen resilient

marketing teams, so that the stipulated sales target can be

maximally achieved and even constantly boost and controlled to be

able to over performance; Prepare strategic policies especially in

anticipating the impact of the political and economic situation;

Constantly developed the Company’s human resources with a

strict occupational discipline but with high creativity and

maintaining strong motivation, the will to compete and strong

intention to become a winner.

Until 31 December 2016 there are no changes of the members of

the Board of Commissioners of which the formation is still similar to

the resolution in the GMS conducted on 23 June 2014.

Every three months the Board of Commissioners hold a joint

meeting with the Board of Directors to advice the Board of

Directors. In such meeting are discussed various matters, advises

and inputs to provide solutions in various issues.

Finally, the Board of Commissioners wish to convey its heartiest

thanks to the Shareholders, Customers, Partners and all parties

who have given their support and trust in the efforts to continuously

improve the Company.


Laporan Dewan Komisaris | Message of The Board of Commissioners

PROFIL DEWAN KOMISARISProfile of The Board of Commissioners


Purnawirawan Kepolisian Republik Indonesia dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal

Polisi berusia 78 tahun berkewarganegaraan Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris

Perseroan sejak tahun 1994 yang penunjukannya melalui Rapat Umum Luar Biasa

Pemegang Saham PT Jembo Cable Company Tbk., tercatat dalam Akte Notaris No. 74

tanggal 27 Juni 1994 dan penunjukan sebagai Komisaris Independent pertama kali

tercatat dalam Akte Pernyataan Keputusan Rapat PT Jembo Cable Company Tbk. No.

59 Tanggal 27 Juni 2005. Merangkap sebagai Ketua Komite Audit dan Ketua Komite

Nominasi dan Remunerasi. Lulusan dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun

1967 dan Lemhanas KSA II tahun 1991, aktif dalam berbagai organisasi di Indonesia.

Penerima berbagai Tanda Jasa memiliki pengalaman luas, diantaranya sebagai

Komisaris Utama pada PT Kharishma Puji Anugrah tahun 2003 sampai dengan

sekarang; Komisaris PT Petras Indonesia tahun 2007 sampai dengan 2011; dan

sebagai Komisaris Utama PT Nusantara Termal Coal tahun 2008 sampai dengan 2011.

A Retiree of the Republic Indonesian Police Force with the latest rank of Police Major

General, aged 78 years an Indonesian citizen. Held the position of the Company’s

Commissioner since 1994 appointed through an Extraordinary General Meeting of

Shareholders PT Jembo Cable Company Tbk., recorded in a Notarial Deed Number 74

dated 27 June 1994 and appointed as Independent Commissioner as recorded in a

Deed of Resolution Statement of a Meeting of PT Jembo Cable Company Tbk. Number

59 dated 27 June 2005. Concurrently also as Chairman of the Audit Committee and

Chairman of the Nomination and Remuneration Commitee. A Graduate of the Police

Academy (PTIK) in 1967 and Lemhanas KSA II in 1991, active in various organization in

Indonesia. Receiver of various Honors, has an extensive experience, among others as

President Commissioner of PT Kharisma Puji Anugrah since 2003 until present;

Commissioner of PT Petras Indonesia in 2007 until 2011; and as President

Commissioner of PT Nusantara Termal Coal in 2008 until 2011.

Drs. I Gusti Made Putera Astaman

Presiden Komisaris & Komisaris Independen

President Commissioner & Independent Commissioner

Profil Dewan Komisaris | Profile of The Board of Commissioners

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1977 hingga saat ini. Penunjukan

pertamanya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 1977 dan tercatat

dalam Akte Notaris No. 113, tanggal 31 Mei 1977. Lulusan Sekolah Menengah Atas,

berkewarganegaraan Indonesia. Berusia 69 tahun, berpengalaman luas di bidang

pengelolaan perseroan, diantaranya sebagai Direktur Utama PT. Monaspermata

Persada sejak tahun 1977 s/d sekarang; sebagai Komisaris PT. Multi Tembaga Utama

sejak tahun 1992 sampai dengan sekarang; sebagai Komisaris PT Aluminametal Utama

sejak 1993 sampai dengan sekarang; dan sebagai Komisaris PT. Sinarmonas

Industries sejak tahun 2000 sampai dengan sekarang.

Held the position of the Company’s Commissioner since 1977 until present. Was first

appointed through an Annual General Meeting of Shareholders in 1977 as recorded in

a Notarial Deed Number 113, dated 31 May 1977. A Graduate of the Senior High

School, an Indonesian citizen. Aged 69 years old, has an extensive experience in the

field of company’s management, among others as President Director of PT Monas

Persada since 1977 until present; as Commissioner of PT Multi Tembaga Utama since

1992 until present; as Commissioner of PT Aluminametal Utama since 1993 until

present; and as a Commisioner of PT Sinarmonas Industries since 2000 until present.

Ny. Hauw Ay Lan

Komisaris

Commissioner



Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2001 hingga saat ini yang

penunjukan pertamanya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2001,

tercatat dalam Akte Notaris No 57 tanggal 25 Juni 2001 dan penunjukan sebagai

Komisaris Indenpenden yang pertama kali tercatat dalam Akte Risalah Rapat Umum

Para Pemegang Saham Tahunan, PT Jembo Cable Company Tbk. No. 57, tanggal 25

Juni 2001. Mendapat gelar Master of Business Administration dari Netherlands

International Institute for Management. Kewarganegaraan Indonesia, berusia 55 tahun,

pengalaman luas di bidang Akuntansi dan Keuangan sejak tahun 1987 dengan

menjabat sebagai General Manager PT AJ. Central Asia Raya tahun 1989 sampai

dengan 1996; PT Indolife Pensiontama tahun 1996 sampai dengan sekarang dengan

jabatan terakhir sebagai Direktur Utama.

Held the position of Independent Commissioner since 2001 until present appointed by

an Annual General Meeting of Shareholders in 2001, as recorded in a Notarial Deed

Number 57 of 25 June 2001 and his appointment as Independent Commissioner for

the first time was recorded in a Deed of the Minutes of the Annual General Meeting of

Shareholders PT Jembo Cable Company Tbk. Number 57, dated 25 June 2001.

Receive his Master of Business Administration from the Netherlands International

Institute for Management. An Indonesian Citizen, 55 years old, has an extensive

experience in the field of Accountancy and Finance since 1987 as a General Manager

of PT AJ. Central Asia Raya in 1989 to 1996; PT Indolife Pensiontama from 1996 until

now with the last position as President Director.

Drs. Andreas S. Soedjijanto MBA, FLMI

Komisaris Independen

Independent Commissioner

Profil Dewan Komisaris | Profile of The Board of Commissioners

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Rahmat dan

Anugrahnya, bahwa selama tahun 2016 Perseroan dapat berjalan

dengan baik, atas nama Direksi kami sampaikan Laporan Tahunan

sebagai bentuk pertanggungjawaban kami kepada Pemegang

Saham pada khususnya dan publik pada umumnya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 sebesar 4,79%, pada

tahun 2016, pertumbuhan ekonomi naik menjadi 5,02% dan pada

tahun 2017 diproyeksikan tidak akan jauh berbeda dengan tahun

2016 sebesar 5,1%. Dengan kondisi pertumbuhan perekonomian

sebagaimana tersebut di atas, kami optimis performance perseroan

juga akan mengalami pertumbuhan.

Perseroan selama ini terus berusaha untuk meningkatkan kinerjanya,

dengan meningkatkan efisiensi dan produktifitas dengan cara

meningkatkan kemampuan beberapa mesin melalui modifikasi

mesin, meningkatkan keterampilan karyawan dan menjaga kualitas

produk yang dihasilkan dengan melakukan pengawasan secara

maksimal terhadap proses produksi, melakukan pengendalian biaya

di semua departemen dengan menerapkan cost saving dan

improvement.

Pada tahun 2016, Penjualan konsolidasian Perseroan mencapai

sebesar Rp2.037,78 miliar atau 93,7% dari budget penjualan tahun

2016 sebesar Rp2.174,93 miliar, jika dibandingkan dengan realisasi

penjualan tahun 2015, penjualan konsolidasian Perseroan tahun

2106 mengalami kenaikan sebesar Rp374,44 miliar atau naik 22,5%

dari penjualan tahun 2015 sebesar Rp1.663,34 miliar.

Pencapaian laba bersih tahun berjalan 2016 sebesar Rp132,42

miliar mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika

dibandingkan dengan budget tahun 2016 maupun realita tahun

2015. Dibandingkan dengan budget tahun 2015 mengalami

kenaikan sebesar Rp61,08 miliar atau naik 85,61% dari laba bersih

menurut budget tahun 2016 sebesar Rp71,34 miliar, jika

dibandingkan dengan realisasi pencapaian laba bersih tahun 2015

sebesar Rp2,46 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp129,96 miliar

atau naik 5.282,92%. Kenaikan laba bersih tahun 2016

dibandingkan dengan tahun 2015 yang cukup signifikan terutama

disebabkan turunnya harga bahan baku utama, menurut catatan

kami harga rata-rata tahunan tembaga mengalami penurunan

masing-masing sekitar 16,3% dan 8,1%. Disamping itu dengan

diberlakukannya Peraturan Pemerintah tentang “Seluruh transaksi di

dalam negeri harus menggunakan Rupiah” mulai 1 Juli 2015

memberikan dampak positif, turunnya biaya selisih nilai tukar mata

uang asing yang cukup signifikan.

Dear Shareholders,

Praise to God Almighty on His Grace, with enabled the Company to

proceed good and well during 2016, on behalf of the Board of

Directors, we present the Annual Report as our responsibility

especially to the Shareholders and generally to the public.

The Indonesian economic growth during 2015 of 4,79%, increased

to 5,02% in 2016 and for 2017 projected only slightly different from

2016 at 5,1%. In such economic growth, we are still optimistic that

the Company’s performance shall still experience growth.

During all this time the Company constantly effort to improve its

performance, by improving its efficiency and productivity by means

of improving the capacity of several machines through modification

of the machines, improving the skill of employees, and maintain

product quality through maximum supervision on the production

process, conduct cost control in all departments by applying cost

saving and improvement.

In 2016 the Company’s consolidated sales amounted to Rp2.037,78

billion or 93.7% of the sales budget for 2016 of Rp2.174,96 billion,

compared to the sales realization in 2015, the Company’s

consolidated sales in 2016 underwent a hike of Rp374,44 billion or

increase of 22,5% compare to 2015 of Rp1.663,34 billion.

Net profit in the current year 2016 amounted to Rp132,42 billion or a

quite significant increase compared to the budget of 2016 and

realization of 2015. Compare to the budget of 2015 the increase of

Rp61,08 billion or a hike of 85,61% from the Net profit according to

the budget of 2016 amounting to Rp71,34 billion, compared to the

realization of achieving a Net profit of Rp2,46 billion in 2015 means

an increase of Rp129,96 billion or 5.282,92%. The Net profit

increase in 2016 compared to 2015 is quite significant especially due

to the price decline of the main raw material, according to our record

the annual average price of copper declined respectively around

16.3% and 8.1%. Besides it with the coming in affect of the

government regulation regarding “All domestic transaction must use

the Rupiah” as of 1 July 2015 has given a positive impact, in the

significant decrease of the foreign currency exchange rate.

LAPORAN DIREKSIMessage of The Board of Directors


The cable industry is still providing promising opportunities.

Considering that the development acceleration from Sabang until

Merauke is constantly maintained. The Government Program

targeting the construction of 35.000 megawatt (MW) power plant

projects is a very big opportunity for an increasing demand of electric

cables domestically. PT PLN (Persero) plan to tender a power plant

project with a capacity of 15.000 Mega Watt (MW) in 2017,

consisting of a tender for developing (Independent Power

Producer/IPP) and (Engineering, Procurement, and

Construction/EPC) and expected that part of the tender can be

completed in the first quarter of 2017 or at the latest in the first

semester of 2017. Besides it demand for the optic fibre cable is

constantly increasing in line with the Palapa Ring Project. The Palapa

Ring Project is a telecommunication infrastructure in Indonesia of

36.000 km. A fibre optic network development, which shall span 440

cities/regencies all over Indonesia. This Palapa Ring Project shall

integrate the existing network with a new network in the Indonesian

Eastern territory (East Palapa Ring). The East Palapa Ring shall be a

development extending 4.450 km in 21 cities/regencies.

For the Company’s Board of Directors, the implementation of a good

corporate governance is a very important matter, and fully applied to

ensure that the Company’s assets are well and prudently manage.

To make the Company able to operate its business in a transparent

way and according to the prevailing standards. In 2016, to improve

the good corporate governance the Company has assigned several

instruments prepared by the Company among other a Remuneration

Guideline for the Board of Directors and Board of Commissioners

and the stipulation of the Charter or Guideline of the Board of

Directors and the Board of Commissioners.

Until 31 December 2016 there is no changes in the composition of

the members of the Board of Directors. The present existing

composition is still the composition resolved in the Annual GMS

convened on 1 June 2016.

That is all what we want to convey as our annual report for 2016 and

on this good occasion allow us to convey our hearthiest thanks to all

parties who have assisted and supported us, both from the side of

the Government, the Board of Commissioners, employees,

shareholders, customers, the community in our vicinity and all

parties who have cooperated and supported us in our efforts to

enhance the overall performance of our Company.

Industri kabel masih akan memberikan peluang yang menjanjikan.

Mengingat percepatan pembangunan dari Sabang hingga Merauke

terus dilakukan. Program Pemerintah yang mentargetkan

pembangunan proyek ketenagalistrikan 35.000 megawatt

merupakan harapan besar bagi banyaknya permintaan kabel listrik di

tanah air. PT PLN (Persero) berencana melelang proyek

ketenagalistrikan dengan kapasitas 15.000 Mega Watt (MW) di tahun

2017, yang terdiri dari lelang bagi pengembang listrik swasta

(Independent Power Produser/IPP) dan konstruksi (Engineering,

Procurement, and Construction/EPC) dan diharapkan sebagian

lelang dapat diselesaikan pada kwartal 1 tahun 2017 atau paling

lambat semester 1 tahun 2017. Demikian pula permintaan kabel

telekomunikasi serat optik akan terus meningkat seiring dengan

proyek Palapa Ring. Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur

telekomunikasi di Indonesia sepanjang 36.000 Km. Pembangungan

jaringan serat optik nasional, yang akan menjelajah 440

kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Proyek Palapa Ring ini akan

mengintegrasikan jaringan yang sudah ada (existing network)

dengan jaringan baru (new network) pada wilayah timur Indonesia

(Palapa Ring Timur) Palapa Ring Timur akan dibangun sejauh 4.450

Km pada 21 kota/ kabupaten.

Bagi Direksi Perseroan, penerapan tata kelola perusahaan

merupakan hal yang sangat penting, hal dilakukan guna memastikan

aset Perseroan dikelola secara baik dan hati-hati, dengan demikian

menjadikan Perseroan akan menjalankan bisnisnya secara

transparan dan sesuai dengan standar etika yang berlaku. Ditahun

2016, guna meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang

baik, Perseroan membentuk beberapa instrument yang dipersiapkan

oleh Perseroan diantaranya Pedoman Remunerasi bagi Direksi dan

Dewan Komisaris yang kemudian di tetapkannya Piagam atau

Pedoman Direksi dan Komisaris.

Hingga 31 Desember 2016 tidak terjadi perubahan kompisisi dari

para anggota Direksi, dimana komposisi yang ada sekarang ini tetap

sama komposisi Direksi yang ditetapkan dalam RUPS-Tahunan yang

diselenggarakan pada tanggal 1 Juni 2016.

Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai laporan kami ditahun

2016 dan pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima

kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung

kami, baik Pemerintah, Dewan Komisaris, karyawan, pemegang

saham, pelanggan, masyarakat disekitar dan semua pihak atas kerja

sama dan dukungan dalam upaya untuk meningkatkan kinerja

Perseroan secara menyeluruh.


Santoso

Presiden Direktur | President Director


Laporan Direksi | Message of The Board of Directors

PROFIL DIREKSIProfile of The Board of Directors


Beliau merupakan pendiri Perseroan, berkewarganegaraan Indonesia, berusia 76 tahun.

Menjabat sebagai Presiden Direktur sejak tahun 1973 hingga sekarang ini yang

penunjukkanya tercantum dalam Akte Perseroan Terbatas PT Jembo Cable Company,

Akte Notaris No. 51 tanggal 17 April 1973. Merangkap sebagai Direktur Pemasaran.

Lulusan dari Sekolah Menengah Atas ini berpengalaman luas dalam dunia bisnis, industri

dan perdagangan, diantaranya sebagai Pedagang tahun 1962 sampai dengan 1964;

Direktur CV Sarihon tahun 1965; Komisaris Utama, PT Monaspermata Persada tahun

1989 sampai dengan sekarang; Komisaris Utama, PT Multi Tembaga Utama tahun 1992

sampai dengan sekarang, Direktur PT Aluminametal Utama tahun 1993 sampai dengan

sekarang; Komisaris Utama PT Sinarmonas Industries tahun 2005 sampai dengan

sekarang; Komisaris Utama PT Wanda Jembo Cable tahun 2009 sampai dengan

sekarang; Komisaris Utama PT Luhai Jembo International Technology tahun 2009 sampai

dengan sekarang; Direktur Utama PT Qualis Indonesia tahun 2010 sampai dengan

sekarang; Komisaris Utama, PT Ryu Ei Kogyo tahun 2010 s/d sekarang; Komisaris PT

Jembo Energindo tahun 2013 sampai dengan sekarang.

He is one of those who incorporated the Company, 76 years old. Held the position of

President Director since 1973 until present appointed in a Deed of the Limited Liability

Company PT Jembo Cable Company, in a Notarial Deed Number 51 dated 17 April 1973.

Concurrently as Marketing Director. A graduate of the Secondary Senior High School he

has extensive experience in the field of business, industry and trade, such as Merchants

in 1962 to 1964; Director of CV Sarihon in 1965; President Commissioner of PT

Monaspermata Persada 1989 until now; President Commissioner of PT Multi Tembaga

Utama in 1992 until now, Director of PT Aluminametal Utama in 1993 until now; President

Commissioner of PT Sinarmonas Industries 2005 to present; President Commissioner of

PT Wanda Jembo Cable in 2009 until now; President Commissioner of PT Luhai Jembo

International Technology 2009 to present; President Director of PT Qualis Indonesia 2010

until now; President Commissioner of PT Ryu Ei Kogyo in 2010 up to now; Commissioner

of PT Jembo Energindo in 2013 until now.

Santoso

Presiden Direktur

President Director

Profil Direksi | Profile of The Board of Directors

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1996, penunjukan melalui Rapat

Umum Pemegang Saham Tahunan PT Jembo Cable Company Tbk., dan tercatat

dalam Akte Notaris No. 82 tanggal 25 Juni 1996. Merangkap sebagai Sekretaris

Perseroan. Kewarganegaraan Indonesia, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, berusia 63 tahun. Berpengalaman luas di bidang akuntansi dan keuangan,

diantaranya sebagai Auditor pada Kantor Akuntan Hadori & Co. tahun 1976 sampai

dengan 1980; dan Manajer Akuntansi PT Jumbo Biskuit tahun 1983 sampai dengan

1987.

Held the position as the Company’s Director since 1996, appointed through the

Annual General Meeting of Shareholders of PT Jembo Cable Company Tbk., and

recorded in Notary Deed. 82 dated June 25, 1996. Concurrently as Corporate

Secretary. Indonesian citizenship, a graduate of the Faculty of Economics, University

of Indonesia, 63 years old. Has extensive experience in accounting and finance,

including as Auditor at Hadori & Co. 1976 to 1980; and as Accounting Manager at PT

Jumbo Biscuit from 1983 to 1987.

Antonius Benady

Direktur

Director



Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Penunjukan melalui Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan PT Jembo Cable Company Tbk., dan tercatat dalam Akte

Notaris No. 39 tanggal 15 Juni 2011. Kewarganegaraan Indonesia, lulusan dari

Universitas Toronto, berusia 50 tahun, berpengalaman luas di bidang pengelolaan

perusahaan, diantaranya menjabat sebagai Direktur Utama PT Multi Tembaga Utama

sejak tahun 1992 sampai dengan sekarang; Direktur Utama PT Aluminametal Utama

sejak tahun 1993 sampai dengan sekarang; Direktur Utama PT Ryu Ei Kogyo sejak tahun

2013 sampai dengan sekarang; kemudian menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak

tahun 1994 sampai dengan 2004; dan Komisaris Utama PT Qualis Indonesia sejak tahun

2012 sampai dengan sekarang.

Held the position of the Company’s Director since 2011. Appointed through an Annual

General Meeting of Shareholders of PT Jembo Cable Company Tbk., and recorded in a

Notarial Deed Number 39 of 15 June 2011. Indonesian citizen, a graduate of the Toronto

University, aged 50 years, has extensive experience in the field of corporate

management, including serving as President Director of PT Multi Tembaga Utama since

1992 until now; President Director of PT Aluminametal Utama from 1993 until now;

President Director of PT Ryu Ei Kogyo since 2013 until now; then served as

Commissioner of the Company from 1994 to 2004; and President Commissioner of PT

Qualis Indonesia since 2012 until now.

Nanyang Santoso

Direktur

Director



Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Penunjukannya melalui Rapat

Umum Pemegang Saham Tahunan PT Jembo Cable Company Tbk. tahun 2014 dan

tercatat dalam Akte Notaris No.106 tanggal 23 Juni 2014. Kewarganegaraan Jepang,

berusia 66 tahun, lulusan dari Fakultas Rekayasa Kelistrikan (Electrical Engineering)

Universitas Tohoku, Jepang dan sangat berpengalaman dalam bidang industri kabel.

Lebih dari 40 tahun bergabung dengan Fujikura Limited, salah satu perusahaan kabel

terkemuka di Jepang.

Held the position of the Company’s Director as of 2014. Appointed through the Annual

General Meeting of Shareholders of PT Jembo Cable Company Tbk. in 2014, and

recorded in a Notarial Deed Number 106 of 23 June 2014. A graduate from the

Electrical Engineering Faculty Tohoku University, Japan and has a wide experience in

the field of cable industry. For more than 40 years joined to Fujikura Limited, one of the

foremost cable companies in Japan.

Satoru Yoshikawa

Direktur

Director


PROFIL PERSEROANCompany Profile

DATA PERUSAHAAN | COMPANY'S DATA

Nama

Name

Tanggal didirikan

Date of establishment

Pencatatan di Bursa Efek

Listing at Jakarta Stock Exchange

Jumlah saham yang tercatat

Total share listed

Susunan modal (Setelah penawaran umum)

Capital structure (after PO)

» Modal dasar | Authorized capital

» Jumlah Saham | Total Share

» Nominal per Saham | Par Value per Share

» Modal ditempatkan | Subscribed and paid-up

Pemegang saham | Share holders

- PT Monas Permata Persada

- PT. Indolife Pensiontama

- Fujikura Ltd, Japan

- Fujikura Asia Ltd, Singapore

- Masyarakat Umum | Public

Produk-produk | Products

Alamat kantor pusat dan pabrik

Address of head office and factory

Alamat kantor pemasaran

Address of marketing office

PT Jembo Cable Company Tbk.

4 April 1973

18 November 1992

151.200.000

Rp300 miliar | bilion

600.000.000

Rp500

Rp75,6 miliar | bilion

52,57%

17,58%

13,51%

6,49%

9,85%

» Kabel listrik tegangan rendah tembaga | Low Voltage - CU insulated cable

» Kabel listrik tegangan rendah aluminium | Low Voltage -AI insulated cable

» Kabel listrik tegangan menengah | Medium voltage cable

» Kabel telekomunikasi | Telecommunication cable

» Kabel Instrumen | Instrumentation cable

» Kabel serat optik | Optical fiber cable

» Kabel marine | Marine Cable

» Kabel metal corrugated | Metal corrugated cable

Jl. Pajajaran, Kel. Gandasari – Jatiuwung

Tangerang 15137 Indonesia.

Telp. (021) 591-9442 (Hunting)

Fax. (021) 556-50466.

Email : [email protected]

Web : http://www.jembo.com

Mega Glodok Kemayoran

Office Tower B 6th Floor

Jl. Angkasa Kav B – 6

Jakarta Pusat - Indonesia

Telp. : (62-21) 6570-1511 (Hunting),

(62-21) 2937-1222 (Hunting)

Fax. : (62-21) 6570-1488, 6570-1556


RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Didirikan pada bulan April 1973, PT Jembo Cable Company Tbk.,

memulai produksinya dengan Kabel Listrik Tegangan Rendah -

penghantar tembaga, kemudian dilanjutkan dengan Kabel

Tegangan Rendah - penghantar aluminium, lalu Kabel Tegangan

Menengah, Kabel Telepon dan Kabel Serat Optik. Perseroan juga

terus memperluas pasarnya.

Mutu adalah hal yang paling diutamakan oleh Perseroan dan hal ini

terintegrasi erat dalam kinerja harian Perseroan. Demi menunjang

terjaganya mutu barang dan jasa secara terus-menerus, investasi

besar telah dilakukan Perseroan dengan melakukan pengadaan

peralatan dan perlengkapan dibidang Quality Control.

Pada tahun 1992, Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa

Efek Jakarta atau yang sekarang dikenal dengan Bursa Efek

Indonesia. Masih ditahun 1992, Perseroan membuat perjanjian

kerjasama dalam bidang teknik dengan Fujikura Ltd., merupakan

Pemegang Saham dan salah satu perusahaan kabel terkemuka

dari Jepang.

Perseroan memperoleh sertifikat ISO 9002 dari TUV Product

Service GmbH pada tahun 1995 dan sertifikat ISO 9001 di tahun

2000 yang kemudian diperbaharui dengan sertifikat ISO

9001:2008, dimana Perseroan telah dinyatakan layak menerimanya

pada bulan April 2010. Pada bulan Desember 2007, Perseroan

memperoleh Sertifikat ISO 14001:2004 untuk Sistem Management

Lingkungan dan sedangkan Sertifikat OHSAS 18001:2007 untuk

Sistem Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja di peroleh

Perseroan pada bulan Desember 2009 yang dikeluarkan oleh

Badan Sertifikasi TUV Product Service GmbH.

Hingga sekarang ini Perseroan terus menambah varietas produk

kabelnya, seperti Kabel Marine dan Kabel dengan lapisan metal

bergelombang.

BRIEF HISTORY OF THE COMPANY

Incorporated on April 1973, PT Jembo Cable Company Tbk.,

started its production with Low Voltage Cable – copper insulated –

followed by Low Voltage Cable – aluminum insulated, later on by

Medium Voltage Cable, Telephone Cable and Optic Fiber Cable.

The Company is continuously expanding its market.

Quality is the main concern of the Company and this is closely

integrated in the Company’s daily performance. In maintaining its

products quality and services, the Company has greatly invested

in providing tools and equipment in the field of quality control.

In the year 1992, the Company registered its shares in the Jakarta

Stock Exchange or which is now known as The Indonesian Stock

Exchange. Still in the year 1992, the Company entered into a

mutual cooperation agreement in the field of technique with

Fujikura Ltd., a Shareholder and one of the foremost cable

industries in Japan.

The Company achieved the ISO 9002 Certificate from TUV Product

Service GmbH in 1995 and ISO Certificate 9001 in 2000 which was

later renewed with the ISO 9001:2008 Certificate, which stated the

Company feasible to receive it in April 2010. In December 2007, the

Company obtained the ISO Certificate 14001:2004 for Environment

Management System and OHSAS Certificate 18001:2007 for

Occupational Health and Safety Management System was

obtained by the Company in December 2009 issued by the

Certification Agency TUV Product Service GmbH.

Until present the Company continuously added its cable products

variety, such as Marine Cable and corrugated metal insulated

Cable.



Riwayat Singkat Perseroan | Brief History of the Company

Dengan kemajuan dan pengalaman lebih dari empat puluh tahun,

serta semangat “TOGETHER WE GROW”, Perseroan telah mampu

menjadi produsen terkemuka dalam industri kawat dan kabel.

VISI DAN MISI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

Disajikan pada halaman tersendiri.

KEGIATAN USAHA

Perseroan memiliki kegiatan usaha pembuatan segala jenis kawat,

segala jenis kabel dan memperdagangkan produk-produk hasil

industri tersebut baik antara pulau maupun internasional.

Adapun berbagai jenis kabel yang dihasilkan tersebut antara lain:

1. Kabel listrik tegangan rendah dengan konduktor tembaga dan

aluminium;

2. Kabel listrik tegangan menengah dengan konduktor tembaga

dan aluminium;

3. Kabel transmisi udara/Distribusi;

4. Kabel telekomunikasi dengan konduktor tembaga dan serat

optik;

5. Kabel instrumen;

6. Kabel kontrol;

7. Kabel power dengan lapisan metal bergelombang;

8. Kabel marine untuk kebutuhan Shipboard, Offshore dan

lain-lain;

9. Kabel tahan api dan kabel dengan kemampuan menahan

rambatan api (flame retardant).

Produk yang dihasilkan oleh Perseroan terdiri dari berbagai macam

jenis dan ukuran yang mengacu pada standar nasional maupun

internasional. Hal inilah menjadikan produk-produk Perseroan

dapat diterima dengan baik oleh pasar domestik maupun

internasional, seperti; Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar

Perusahaan Listrik Negara (SPLN), Standard Telkom (STEL-K-QA),

Japanese Industrial Standar (JIS), Deutsche Industrial Norm (DIN)

International Electroctechical Commision (IEC), American Society

for Testing and Materials (ASTM), British Standar (BS) Australian

Standard (AS) dan lain-lain.

Perseroan juga memperdagangkan hasil produksinya. Kegiatan

usaha perseroan lainnya adalah Pembangunan Sarana dan

Prasarana Jaringan Telekounikasi, serta pembangunan di bidang

kelistrikan.

Which its development and experience of more than forty years,

with the spirit of “TOGETHER WE GROW”, the Company has able

to become a foremost producer in the wire and cable industry.

EMITEN VISION AND MISSION OR PUBLIC COMPANY

This is contained in an apart page.

BUSINESS OPERATION

The Company main business operation is producing all types of

wire, all types of cable and trade such industrial products both inter

island and also international.

The various types of cables produced are among others:

1. Low voltage electrical cable with copper and aluminum

conductor;

2. Medium voltage electrical cable with copper and aluminum

conductor;

3. Air transimission cable/Distribution;

4. Telecommunication cable with copper and optical fibre

conductors;

5. Instrumentation cables;

6. Control cables;

7. Power cables with Metal Corrugated layers;

8. Marine cables for Shipboard, Offshore needs, etc.;

9. Fire resistance cables which are flame retardant.

The Products produced by the Company consist of various types

and measurements referring to national and international

standards. This has made Company’s product well accepted by

the domestic and also international markets, such as the

Indonesian National Standard (SNI), the State Electrical Company

Standard (SPLN), Telecom Standard (STEL-K-QA), Japanese

Industrial Standard (JIS), Deutsche Industrial Norm (DIN),

International Electro technical Commission (IEC), American Society

for Testing and Materials (ASTM), British Standard (BS), Australian

Standard (AS), etc.

The Company also trades its products. Other business activities of

the Company are the Construction of Facilities and

Telecommunications Network Infrastructure, and development in

the field of electricity.

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Struktur Organisasi di sajikan dalam lembar tersendiri

PROFIL DEWAN KOMISARIS

1. Nama; Riwayat Jabatan; Pengalaman Kerja; Dasar Hukum

Penunjukan; Riwayat Pendidikan

Profil anggota Dewan Komisaris: riwayat jabatan, pengalaman

kerja yang dimiliki, dasar hukum penunjukan pertama kali dan

riwayat pendidikan disajikan dalam lembar tersendiri.

2. Pelatihan

Untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016, tidak ada pelatihan yang diikuti Dewan Komisaris.

3. Hubungan Afiliasi

Terdapat hubungan afiliasi, sebagaimana berikut ini :

» Hauw Ay Lan anggota Komisaris PT Jembo Cable Company

Tbk, juga menjabat sebagai Direktur Utama PT

Monaspermata Persada (selaku pemegang saham utama

perseroan).

4. Pernyataan Independensi Komisaris Independen dalam Hal

Komisaris Independent telah menjabat lebih dari 2 periode.

Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 (dua)

periode masa jabatannya dapat diangkat kembali pada periode

selanjutnya sepanjang Komisaris Independen tersebut

menyatakan dirinya tetap independen kepada RUPS, sesuai

Akta No. 04 Tanggal 8 Juni Tahun 2015 tentang Perubahan

Anggaran Dasar PT Jembo Cable Company Tbk. Terhitung sejak

Perubahan Anggaran Dasar tersebut, belum ada anggota

Dewan Komisaris Independent yang masa jabatannya

melampaui 2 periode.

PROFIL DIREKSI

1. Tugas & Fungsi

Dalam mengelola Perseroan, para anggota Direksi memiliki

tugas dan fungsinya masing-masing, antara lain:

» Santoso, menjabat sebagai President Direktur dan

merangkap Direktur Pemasaran:

Adapun tugas yang laksanakan sebagai Presiden Direktur

adalah Memastikan keberhasilan dan pertumbuhan

Perseroan yang berkesinambungan serta mengawasi

jalannya Perseroan secara efektif, efisien dan mudah

beradaptasi.



THE COMPANY’S ORGANIZATION STRUCTURE

The Company’s Organization Structure is presented in an apart

page.

PROFILE OF THE BOARD OF COMMISIONERS

1. Name; Occupational History; Work Experience; Legal

Standard of Appointment; Educational History

The Profile of The Board of Commissioners: occupational

history; work experience; legal standard of first appointment and

educational history is contained in an apart section.

2. Training

For the book year which ended on 31 December 2016, there

were no training attended by the Board of Commissioners.

3. Affiliation Relation

There is an affiliation relation, as follows:

» Hauw Ay Lan member of the Board of Commissioners PT

Jembo Cable Company Tbk. is concurrently President

Director PT. Monaspermata Persada (as main shareholder of

the Company).

4. Statement of Independency of the Independent

Commissioner in the Event that the Independent

Commissioner has been in office for more than two periods.

An Independent Commissioner who has been in office during

more than 2 (two) periods can be re-appointed in the following

period as long as such Independent Commissioner pronounced

itself to be independent in the General Meeting of Shareholders,

pursuant to a Deed Number 4 dated 8 June 2015 regarding

Amendment to the Articles of Association PT Jembo Cable

Company Tbk. As of the Amendment of such Articles of

Association, there is not yet any Independent Commissioner

being in office has exceeded two periods.

PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS

1. Duties & Functions

In managing the Company, the members of the Board of

Directors has their respective duties and functions, among

others:

» Santoso, as President Director and concurrently Marketing

Director:

His tasks as President Director is to ensure the continuous

success and growth of the Company and supervise the

effective, efficient and adaptable operation of the Company.

Adapun tugas yang dilaksanakan sebagai Direktur

Pemasaran, yaitu Memimpin, mengelola dan mengarahkan

serta melaksanakan pemasaran dan penjualan yang

strategis dan taktis guna mencapai pertumbuhan

pendapatan yang menguntungkan serta menciptakan dan

memelihara pemasaran dan penjualan yang terukur, efektif

dan efisien.

» Antonius Benady, menjabat sebagai Direktur Keuangan

dan merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan. Adapun

tugas yang dilakukan adalah Memastikan bahwa keuangan

Perseroan dalam keadaan benar dan ditangani dengan

cara yang bertanggung jawab, Memantau kesehatan

keuangan Perseroan secara menyeluruh, Menambah nilai

Perusahaan dengan menyediakan perspektif keuangan

yang dapat dipercaya dan konsisten.

» Nanyang Santoso, menjabat sebagai Direktur Sumber

Daya Manusia dan Urusan Umum. Adapun tugas yang

dilaksanakan adalah Memastikan tempat kerja yang sehat

dan aman serta tenaga kerja yang kompeten, Memastikan

bahwa pengelolaan Sumber Daya Perseroan aman, efisien

dan mendukung pertumbuhan Perseroan.

» Satoru Yoshikawa, menjabat sebagai Direktur Manufaktur.

Adapun tugas yang dilaksanakan adalah Memastikan

efektivitas, efisiensi dan kemampuan pabrik/kegiatan

operasi dalam Perseroan, Memastikan kesesuaian produk

dan jasa-jasa terhadap kebutuhan pelanggan serta

Mempertahankan standar-standar tinggi operasi

pembuatan, kualitas produksi, keterpercayaan dan

keamanan.

2. Riwayat Jabatan; Pengalaman Kerja; Dasar Hukum

Penunjukan; Riwayat Pendidikan

Profil Direksi: riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki,

dasar hukum penunjukan pertama kali dan riwayat pendidikan

disajikan dalam lembar tersendiri.

3. Pelatihan

Untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016, pelathan yang diikuti oleh anggota Direksi antara lain: Tax

Review PPh Badan (Evaluasi & Penyusunan Kertas Kerja

Rekonsiliasi), Tax Planning (Tips Praktis Perencanaan dan

Penghematan Pajak), Update PTKP dan Perhitungan PPh 21

yang seluruhnya diadakan oleh lembaga yang bernama

Formasi.



The tasks conducted as Marketing Director, is to Lead,

manage and direct and implement strategic and tactical

marketing and sales to achieve profitable growth revenue

and create and maintain a measurable effective and

efficient marketing and sales.

» Antonius Benady, as Financial Director and concurrently

as the Company’s Secretary. His main job is to ensure that

the Company’s finance is in sound condition and

accountable and responsibly managed. Monitor the

Company’s financial soundness in overall. Provide the

Company with added value by providing a trustworthy and

consistence financial perspective.

» Nanyang Santoso, as Director of Human Resources and

General Affair, has the task to ensure a healthy and save

occupational work place and competent man power.

Ensure that the management of the Company’s Human

Resources is safe, efficient and supporting the growth of

the Company.

» Satoru Yoshikawa, Director of Manufacture. Has the task

to ensure the affectivity, efficiency and capability of the

Company’s operational and activity. Ensure the Company’s

products and services capability to the needs of the

customers and maintain high operational manufacturing,

product quality, trust and safety.

2. Occupational History; Work Experience; Legal Standard of

Appointment; Educational History

The Profile of the Board of Directors: occupational history, work

experience, legal standard is contained in an apart section.

3. Training

For the book year which ended on 31 December 2016, the

training attended by the Board of Directors are among others:

Tax Review Legal Entity Income Tax (Evaluation & Formulating

Reconciliation Work Sheet), Tax Planning (Practical Tips on

Planning and Tax Saving), Update PTKP and Calculating

Income Tax 21 held by an institution called Formasi.

4. Affiliation

There is an affiliation relation, as follows:

» Santoso and Nanyang Santoso, members of the Company’s

Board of Directors, are family related.


Board of Directors, have family relation with Hauw Ay Lan

who is a member of the Board of Commisioners.


Board of Directors, are the shareholders of PT

Monaspermata Persada (main shareholders in the

Company).

CHANGES IN THE FORMATION OF THE BOARD OF

COMMISIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS

In the book year which ended on December 31, 2016, there are no

changes in the formation of the Board of Commissioners and Board

of Directors.

HUMAN RESOURCES

Employees are very valuable assets for the Company, one of the

Company’s Mission is to provide opportunities for employees to

improve themselves and able to have a good impact on the

Company’s growth. This is realized by laying a good and strong

foundation which enable employees to achieve their target

according to their existing capacity. In 2016, the Company

employed 939 employees.

In 2016, most of the employees are between 41-50 years old

numbering 295 persons or 28% followed by those of 25-30 years

old numbering 220 persons or 23,4% and those between 31-40

numbering 202 persons or 21%, and the rest those under or same

with 24 years old numbering 132 persons or 14% and those above

>51 years old 90 persons or 9,5%.

4. Hubungan Afiliasi

Terdapat hubungan afiliasi, sebagaimana berikut ini :

» Santoso dan Nanyang Santoso, anggota Direksi

Perseroan, memiliki hubungan keluarga.


Perseroan, memiliki hubungan keluarga dengan Hauw Ay

Lan yang merupakan anggota Dewan Komisaris.


Perseroan, merupakan pemegang saham PT

Monaspermata Persada (pemegang saham utama

Perseroan).

PERUBAHAN SUSUNAN DEWAN KOMISARIS DAN ATAU

DIREKSI

Dalam tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016, tidak

terjadi pergantian susunan Dewan Komisaris dan Direksi.

SUMBER DAYA MANUSIA

Karyawan merupakan aset yang sangat berharga bagi Perseroan,

dimana salah satu Misi dari Perseroan adalah Memberikan peluang

kepada karyawan untuk menjadi unggul sehingga berdampak baik

bagi pertumbuhan Perseroan”. Hal ini dilakukan dengan meletakan

dasar yang baik dan kuat sehingga memungkin karyawan tersebut

untuk meraih target mereka sesuai dengan kemampuan yang ada,

dan pada tahun 2016, Perseroan memiliki karyawan sebanyak 939

orang karyawan.

Pada tahun 2016, tercatat karyawan dengan usia antara 41-50

tahun menjadi yang terbanyak dengan jumlah 295 orang atau 28%,

kemudian dengan usia antara 25-30 tahun sebanyak 220 orang

atau 23,4%, lalu usia antara 31-40 sebanyak 202 orang atau 21%,

sisanya dibawah atau sama dengan 24 tahun sebanyak 132 orang

atau 14% dan >51 tahun sebanyak 90 orang atau 9,5%.


Umur | Age

≤24

25-30

31-40

41-50

>51

Jumlah

Jumlah | Total

132

220

202

295

90

939

Usia Karyawan | Employee Age

Karyawan | Employee

< SMP

SMA

Diploma

Strata I

Master S2

Jumlah

Jumlah | Total

75

766

30

64

4

939

Pendidikan Karyawan | Employee Education




PEMEGANG SAHAM

Hingga saat ini saham yang beredar sebanyak 151,2 juta lembar

atau bernilai nominal sebesar Rp75,6 miliar, yang masing-masing

dimiliki oleh PT Monas Permata Persada sebanyak 79.485.000

lembar saham atau 52,57%, PT. Indolife Pensiontama sebanyak

26.578.300 lembar saham atau 17,58%, Fujikura Ltd. Japan

sebanyak 20.430.000 lembar saham atau 13,51%, Fujikura Asia

Ltd., Singapore sebanyak 9.810.000 lembar saham atau 6,49%

dan Masyarakat sebanyak 14.896.700 lembar saham atau 9,85%

dengan kepemilikan masing-masing dibawah 5%.

Tidak ada Komisaris dan Direktur Perseroan yang memiliki saham

Emiten atau Perusahaan Publik.

JUMLAH PEMEGANG SAHAM DAN PERSENTASE

KEPEMILIKAN BERDASARKAN KLASIFIKASI INDIVIDU

DAN INSTITUSI

Pemegang saham PT Jembo Cable Company Tbk. secara

keseluruhan sebanyak 337 pemegang saham, baik individu

maupun institusi. Adapun rincian pemegang saham tersebut antara

lain; Individu lokal sebanyak 337 pemegang saham atau 89,4%,

Individu asing sebanyak 7 pemegang saham atau 1,9%. Kemudian

untuk kelompok Institusi terbagi dalam Institusi Lokal sebanyak 17

pemegang saham atau 4,5%, Institusi Asing sebanyak 16

pemegang saham atau 4,2%.

SHAREHOLDERS

The present circulating shares amount to 151,2 million number of

shares with a total nominal value of Rp75,6 billion, respectively

owned by PT Monas Permata Persada of 79.485.000 number of

shares or 52.57%, PT Indolife Pensiontama of 26,578,300 number

of shares or 17.58% Fujikura Ltd. Japan 20,430,000 number of

shares or 13.51%, Fujikura Asia Ltd., Singapore with 9,810,000

number of shares or 6.49% and The Public with 14,896,700

number of shares or 9.85% with a respective ownership below 5%.

There are no Commissioner and Director of the Company who own

Emiten and Public Company shares.

NUMBER OF SHARES AND PERCENTAGE OF

OWNERSHIP BASED ON INDIVIDUAL AND

INSTITUTIONAL CLASSIFICATION

Shareholders of PT Jembo Cable Company Tbk. number in total

337 shareholders, both individual and institution. Details of such

shareholders are among other; local individuals numbering 337

shareholders or 89.4%, individual foreigners 7 shareholders or

1.9%. Followed by the Institutional group divided into local

institution numbering 17 shareholders or 4.5%, Foreign Institution

16 shareholders or 4.2%.

KeteranganRemark

JumlahNumber

PersenPercentage

Individu Lokal

Asing

Institusi Lokal

Asing

337

7

17

16

377

89.4

1.9

4.5

4.2

100

Jumlah Pemegang Saham dan Persentase Kepemilikan

Number of Shares and Percentage of Ownership

Prosentase Pemegang Saham

PT Monaspermata Persada 52.57%

PT Indolife Pensiontama 17.58%

Fujikura Ltd. Japan 13.51%

Fujikura Asia Ltd. Singapore 6.49%

Masyarakat Umum 9.85%

9.85%

Masyarakat Umum

6.49%

Fujikura Asia Ltd. Singapore

13.51%

Fujikura Ltd. Japan

52.57%

PT Monaspermata Persada

17.58%

PT Indolife Pensiontama



INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN

PENGENDALI

Pemegang Saham utama PT Jembo Cable Company Tbk., adalah

PT Monaspermata Persada dengan jumlah prosentasi kepemilikan

sebesar 52,57%. Saham PT Monaspermata Persada dimiliki oleh

Santoso sebanyak 65%, Hauw Ay Lan sebanyak 10%, Cahayadi

Santoso sebanyak 5%, Nany Ang Santoso sebanyak 5%, Mary Ang

Santoso sebanyak 5%, Susanna Santoso sebanyak 5% dan

Lindawati Santoso sebanyak 5%.

ENTITAS ANAK

Perseroan memiliki entitas anak bernama PT Jembo Energindo

yang berkedudukan di Jakarta dengan alamat Mega Glodok

Kemayoran, Office Tower B lantai 6, Jl. Kemayoran Kav. B-6,

Kemayoran Jakarta Pusat. Telp. (62-021) 6570 – 1511, Fax.

(62-021) 6570 – 1488. Entitas anak Perseroan bergerak di bidang

industri; perdagangan; Jasa; Pembangunan dan Pertanian, dengan

total aset sebesar Rp36.932.836.532,-

Perseroan menjadi pemegang saham entitas anak Perseroan

sebesar 99,89% dan 0,11% dipegang oleh Koperasi Karyawan PT

Jembo Cable Company Tbk.

Pada tahun 2016, Perseroan tidak memiliki perusahaan asosiasi

dan perusahaan ventura.

INFORMATION CONCERNING MAIN AND CONTROLLING

SHAREHOLDERS

The main Shareholders of PT Jembo Cable Company Tbk., is

PT Monaspermata Persada with a share ownership of 52.57%.

Those shares are owned by Santoso 65%, Hauw Ay Lan 10%,

Cahayadi Santoso 5%, Nany Ang Santoso 5%, Mary Ang Santoso

5%, Susanna Santoso 5% and Lindawati Santoso 5%.

PEMEGANG SAHAM

The Company has a subsidiary entity named PT Jembo Energindo

domiciled in Jakarta with the address in Mega Glodok Kemayoran,

Office Tower B 6th floor, Jl. Kemayoran Kav. B-6, Kemayoran

Central Jakarta. Phone. (62-021) 6570 – 1511, Facsimile (62-021)

6570 – 1488. The Company’s subsidiary operate in the field of

industry; trading; services; development and agriculture with a total

asset of Rp36,932,836,532,-

The Company is the Shareholder of the subsidiary entity with

99.89% and 0.11% is owned by the Cooperatives of PT Jembo

Cable Company Tbk. Employees.

In 2016, the Company has no association company and venture

company.

Pemegang SahamShareholders of

PT Monaspermata Persada

Tn. Santoso 65%

Ny. Hauw Ay Lan 10%

Tn. Cahayadi Santoso 5%

Ny. Nany Ang Santoso 5%

Ny. Mary Ang Santoso 5%

Ny. Susanna Santoso 5%

Ny. Lindawati Santoso 5%

5%

Lindawati Santoso

5%

Susanna Santoso

5%

Mary Ang Santoso

5%

Nany Ang Santoso

5%

Cahayadi Santoso

65%

Santoso

10%

Hauw Ay lan



INFORMASI PENCATATAN SAHAM DAN PERUBAHAN

JUMLAH SAHAM

Pencatatan efek Perseroan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 18

November 1992 dengan jumlah yang tercatat sebanyak 151,2 juta

lembar saham.

Tidak ada perubahan jumlah saham yang tercatat, sejak awal

pencatatan saham hingga akhir tahun buku.

KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYA

Dalam tahun 2016 tidak ada Pencatatan Efek yang dilakukan.

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

Sejak pertama kali mencatatkan efeknya di bursa, Perseroan selalu

menggunakan jasa PT Datindo Entrycom yang beralamat di Jl.

Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120. Telp. (62-21) 350-8077

(Hunting), Fax. (62-21) 350-8078. Dalam tahun 2016, biaya jasa

pencatatan sebesar Rp40.000.000,- per tahun.

Untuk audit tahunan atas laporan keuangan Perseroan yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan

menggunakan jasa kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi

Bambang & Rekan (member firm of BDO International) yang

beralamat di Prudential Tower 17th Floor Jalan Jend. Sudirman

Kav.79 Jakarta 12910, Indonesia. Telp (62-21) 5795-7300, Fax

(62-21) 5795-7301. Dengan honorarium sebesar

Rp314.500.000,-.

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI

Sepanjang tahun 2016, Perseroan menerima beberapa Sertifikat

penting dan juga melakukan perpanjangan masa berlaku Sertifikat

yang diperlukan guna mendukung Perseroan dalam operasionalnya

seperti beberapa Sertifikat Pengawasan Mutu yang merupakan

salah satu persyaratan untuk dapat ikut serta dalam tender

pengadaan kabel pada beberapa instansi baik pemerintah maupun

swasta.

Untuk tahun 2016, beberapa Sertifikat yang diperoleh Perseroan

dari beberapa lembaga antara lain:

1. Type approval certificate dari DNV GL Norwegia untuk

kabel “Ships and offshore” untuk applikasi kabel:

» Kabel Control and instrumentation {BIOI (c) 250 V, BIOI (i)

250 V}.

Masa berlaku 29 Mei 2021;

INFORMATION REGARDING SHARE LISTING AND

CHANGES TO THE NUMBER OF SHARE

The listing of the Company’s shares in the Jakarta Stock Exchange

in 18 November 1992 amounted to 151,2 million of shares.

There are no changes to the number of listed shares as of the initial

registration until the end of the book year.

CHRONOLOGICAL RECORD OF OTHER SECURITIES

In 2016 there are no Secure Record registrations.

CAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTION

Since initially listing its effect in the exchange, the Company always

engage the services of PT Datindo Entrycom address in Jl. Hayam

Wuruk Number 28 Jakarta 10120. Phone (62-21) 350-8077

(Hunting), Facsimile (62-21) 350-8078. In 2016, recording fee

amounted to Rp40,000,000,- annually.

For the annual audit on the Company financial statement ended on

31 December 2016, the Company has assigned the Accountant

Public Office of Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Associate

(member of BDO International) domiciled in Prudential Tower 17th

floor Jalan Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta 12910, Indonesia.

Phone (62-21) 5795-7300, Facsimile (62-21) 5795-7301. With fee

of Rp314.500.000,-

HONORS AND CERTIFICATION

During the year 2016, the Company has received several important

Certificates and also conducted an extension of the Certificates

validation period necessary to support the Company in its

operation such as several Quality Supervision Certificates which is

one of the requirement to be able to participate in the cable

procurement tender in several institution both government and

private sector.

For 2016, several Certificates obtained by the Company from

several institutions are among others:

1. Type approval certificate from DNV GL Norwegia for “Ships

and offshore” cable for the cable application:

» Control and instrumentation cable {BIOI (c) 250 V, BIOI (i)

250 V}. Valid until 29 May 2021

» Kabel Control and instrumentation {TIOI(c) 250 V, TIOI(i)

250V}.


» Kable Power Medium Voltage Cable {TUOU & TUCU}.


» Kabel General power and lighting, Control {TIOI 0,6/1 kV}.


» Kabel General power and lighting, Control {BIOI 0,6/1 kV}.


» Kabel General power and lighting, Control {TUOU 0,6/1 kV}.


» Kabel General power and lighting, Control {BUOU 0,6/1 kV}.

Masa berlaku 29 Mei 2021.

2. Sertifikat untuk Kabel Elektrik dari Bureau Veritas (BV)

Marine. Sertifikasi per Projek.

3. Sertifikat Pengawasan Mutu dari LMK (Lembaga Masalah

Kelistrikan) untuk kabel AL/XLPE/CWS/DSTA/PVC

(NA2XSEYBY) 3 x 240 mm² standar SNI IEC 60502-2. Masa

berlaku 19 September 2017.

4. Sertifikat Pengawasan Mutu dari PLN - Puslitbang untuk :

» Kabel ACSR AS 250 - A1/SA1A/ - 26/3,43 - 7/2,67

(GREASE) standar SPLN T3 - 001-1 : 2015.

Masa berlaku 11 Januari 2019;

» Kabel ACSR AS 450 - A1/SA1A/ - 54/3,21 - 7/3,21

(GREASE) standar SPLN T3 - 001-1 : 2015.


» Kabel NFA2X 2x10 mm² standar SPLN D3.010-1: 2014.





Masa berlaku 12 Mei 2018.

5. Perpanjangan Sertifikat Pengawasan Mutu dari LMK

(Lembaga Masalah Kelistrikan) untuk :

» Kabel NYA standar SNI 04-6629.3.

Masa berlaku 22 Agustus 2020;

» Kabel NYM standar SNI 04-6629.4.


» Kabel NYAF standar SNI 04-6629.3.


» Kabel NYMHY standar SNI 04-6629.5.


» Kabel NYFGbY standar SNI IEC 60502-1.


» Kabel NYY standar SNI IEC 60502-1.

Masa berlaku 22 Agustus 2020.



» Control and instrumentation cable {TIOI(c) 250 V, TIOI(i)

250V}.

Valid until 29 May 2021

» Power Medium Voltage Cable {TUOU & TUCU}.


» General power and lighting cable, Control {TIOI 0,6/1 kV}.


» General power and lighting cable, Control {BIOI 0,6/1 kV}.


» Kabel General power and lighting, Control {TUOU 0,6/1 kV}.

Valid until 29 Mei 2021

» General power and lighting cable, Control {BUOU 0,6/1 kV}.

Valid until 29 May 2021.

2. Certificate for Electric Cable form the Bureau Verification

(BV) Marine. Certification per Project.

3. Quality Supervision Certificate from LMK (Lembaga

Masalah Kelistrikan) for AL/XLPE/CWS/DSTA/PVC

(NA2XSEYBY) 3 x 240 mm² cable SNI standard IEC

60502-2. Valid until 19 September 2017.

4. Quality Control Certificate from PLN - Puslitbang for:

» ACSR AS 250 - A1/SA1A/ - 26/3,43 - 7/2,67 cable

(GREASE) SPLN standard T3 - 001-1 : 2015.

Valid until 11 Januari 2019;

» ACSR AS 450 - A1/SA1A/ - 54/3,21 - 7/3,21 cable

(GREASE) SPLN standard T3 - 001-1 : 2015.


» NFA2X 2x10 mm² cable SPLN standard D3.010-1: 2014.



Valid until 12 May 2018;


Valid until 12 May 2018.

5. Extension of the Quality Control Certificate from LMK

(Lembaga Masalah Kelistrikan) for:

» NYA SNI standard 04-6629.3 cable. Valid until 22 August

2020.

» NYM SNI standard 04-6629.4 cable. Valid until 22 August

2020.

» NYAF SNI standard 04-6629.3 cable. Valid until 22 August

2020.

» NYMHY SNI standard 04-6629.5 cable. Valid until 22

August 2020.

» NYFGbY SNI standard IEC 60502-1 cable. Valid until 22

August 2020.

» NYY SNI standard IEC 60502-1 cable. Valid until 22 August

2020.

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas (‘Undang-Undang Perseroan’) dan

Anggaran Dasar Perseroan kami Jo. Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan

Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan memiliki tiga

organ pokok korporasi; Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),

Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi,

bersama-sama dengan Sekretaris Perusahaan dan Komite-Komite

di bawah Dewan Komisaris, memimpin implementasi dari tata

kelola perusahaan yang baik guna melindungi aset dari

pengelolaan Perseroan yang tidak benar, dan memberikan jaminan

bahwa Perseroan beroperasi dengan berorientasi kepada

keuntungan, serta menjamin bahwa setiap keputusan yang diambil

adalah berdasarkan pertimbangan matang yang menghasilkan

keputusan yang terbaik.

Dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan

menganut 5 prinsip dasar antara lain: Transparansi, Kemandirian,

Akuntabilitas, Pertanggung jawaban, dan Kewajaran.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Rapat Umum Pemegang Saham - Tahunan (RUPS -T) merupakan

lembaga tertinggi dalam organisasi Perseroan. Selain mengangkat

dan memberhentikan para anggota Dewan Komisaris dan anggota

Direksi dan berwenang serta meminta pertanggung-jawabannya

atas pengelolaan Perseroan, RUPS juga mengambil keputusan

tentang masalah-masalah penting yang berkaitan dengan bisnis

dan operasional Perseroan termasuk jumlah remunerasi para

Direktur dan Komisaris, pembayaran dividen dan pembagian laba

Perseroan, persetujuan Laporan Tahunan, penunjukan auditor

independen, perubahan Anggaran Dasar, dan pendelegasian

wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menindak-lanjuti

hasil-hasil keputusan yang telah disahkan dalam RUPS.

DIREKSI

Secara umum, Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh atas

pengurusan Perseroan guna mencapai maksud dan tujuan

Perseroan. Dalam Anggaran Dasar Perseroan diatur bahwa Direksi

sedikitnya terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih anggota Direksi, dan

seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Presiden Direktur.

Tidak ada perubahan susunan anggota Direksi Perseroan pada

Tahun 2016.

Pursuant to the provisions of Law No. 40 of 2007 regarding Limited

Liabilities Companies (“Limited Liability Companies Law”) and the

Company’s Articles of Association Jo. Regulation of the Financial

Service Authority Number 33/POJK.04/2014 regarding the Board

of Directors and Board of Commissioners of Issuer or Public

Company, the Company has three corporate main organs; General

Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and

Board of Directors. The Board of Commissioners and the Board of

Directors, together with the Company’s Secretary and the

Committees under the Board of Commissioners, manage the

implementation of the good corporate governance to protect the

management of the Company’s asset from errors, and ensure that

the Company operates oriented on profit, and guarantee that any

resolution taken is based on mature consideration resulting into the

best resolution.

In implementing the good corporate governance, the Company

maintain 5 basic principles, among others: Transparency,

Independency, Accountability, Responsibility and Fairness.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

The Annual General Meeting of Shareholders (A – GMS) is the

highest institution in the Company’s organization. Besides appointing

and dismissing the members of the Board of Commissioners and

Board of Directors and authorized as well as demand the

accountability on the Company’s management, the GMS also

resolve regarding important matters related to the Company’s

business and operation including the amount of remuneration for the

Board of Directors and Board of Commissioners, dividend

distribution, and the distribution of the Company’s profit, approval for

the Annual Report, the appointment of an independent auditor,

amendments to the Articles of Association, and delegating the

authority to the Board of Commissioners to follow up the result of

resolutions ratified in the GMS.

BOARD OF DIRECTORS

In general, the Company’s Board of Directors is fully responsible on

the management of the Company to achieve the Company’s

objective and goals. In the Company’s Articles of Association is

regulated that the Board of Directors consist of at least 3 (three)

persons or more members of the Board of Directors and one of them

shall be appointed as President Director.

There are no changes in the Company’s Board of Directors in 2016.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGood Corporate Governance


1. Lingkup pekerjaan dan tanggung jawab anggota Direksi

Direksi memiliki tugas pokok antara lain memimpin, mengurus

dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan

dan senantiasa berusahaa meningkatkan efisiensi dan

efektivitas Perseroan. Kemudian juga menguasai, memelihara

dan mengurus kekayaan Perseroan.

Adapun tanggung jawab dari masing-masing anggota Direksi

ditetapkan berdasarkan jabatan yang menjadi tanggung

jawabnya, antara lain:

a. Presiden Direktur

» Memastikan kontinuitas keberhasilan dan pertumbuhan

entitas Perseroan.

» Mengawasi jalannya Perseroan secara paling efektif,

efisien dan mudah beradaptasi.

b. Direktur Pemasaran

» Memimpin, mengelola dan mengarahkan; inisiatif

pemasaran dan penjualan yang strategis dan taktis

guna memastikan pertumbuhan pendapatan yang

menguntungkan.

» Menciptakan dan memelihara cara-cara pengukuran

program pemasaran dan penjualan yang efektif dan

kinerja sendiri.

c. Direktur Keuangan

» Memastikan bahwa keuangan Perseroan dalam

keadaan benar dan ditangani dengan cara yang

bertanggungjawab.

» Memantau kesehatan keuangan Perseroan secara

menyeluruh menggunakan matriks standar industri.

» Menambah nilai Perusahaan dengan menyediakan

perspektif keuangan yang dapat dipercaya dan

konsisten.

d. Direktur Manufaktur

» Memastikan efektivitas, efisiensi dan kemampuan

penyesuaian pabrik/kegiatan operasi dalam Perseroan.

» Memastikan kesesuaian produk dan jasa-jasa terhadap

kebutuhan pelanggan.

» Mempertahankan standar-standar tinggi operasi

pembuatan, kualitas produksi, keterpercayaan dan

keamanan.

1. Scope of duties and responsibilities of the members of the

Board of Directors

The Board of Directors has the main tasks among others to

lead, manage and control the Company according to the

Company’s objective and constantly efforts to improve the

Company‘s efficiency and effectiveness. And also control,

maintain and manage the Company’s assets.

The responsibility of the respective members of the Board of

Directors is stipulated based on their position, which is their

responsibility among others:

a. President Director

» Ensure the continuity of the Company’s success and

entity growth.

» Supervise the operation of the Company in an effective,

efficient and adaptable ways.

b. Marketing Director

» Lead, manage and direct; the marketing initiatives and

strategic and tactical sales to ensure the growth in a

profitable income.

» Create and maintain the assessment of effective

marketing and sales program and performance.

c. Financial Director

» Ensure that the Company’s financial is sound and

handled by accountable means.

» Monitor the Company’s financial soundness in overall,

utilizing the industry standard matrix.

» Increase the Company’s value by providing trustworthy

and consistent financial perspective.

d. Manufacturing Director

» Ensure the effectiveness, efficiency and capability to

the factory adaptability in the Company’s operation

activity.

» Ensure the compatibility of products and services to the

needs of customer.

» Maintain high operational standard of manufacturing,

product quality, trust and safety.

Tata Kelola Perusahaan yang Baik | Good Corporate Governance


e. Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Umum

- Memastikan tempat kerja yang sehat dan aman serta

tenaga kerja yang kompeten.

- Memastikan bahwa praktik-praktik Sumber Daya

Manusia Perseroan aman, efisien dan mendukung

pertumbuhan Perseroan.

Komposisi anggota Direksi pada tanggal 31 Desember 2016,

adalah sebagai berikut:

Presiden Direktur : Santoso,

merangkap sebagai Direktur Marketing

Direktur : Antonius Benady,

menjabat sebagai Direktur Keuangan

Direktur : Nanyang Santoso,

menjabat sebagai Direktur Sumber Daya

Manusia dan Urusan Umum

Direktur : Satoru Yoshikawa,

menjabat sebagai Direktur Manufaktur

2. Pernyataan bahwa Direksi memiliki Pedoman atau Piagam

Direksi

Pedoman Direksi Perseroan masih dalam proses penyusunan.

3. Prosedur, dasar penetapan, struktur dan besarnya

remunerasi

Prosedur, dasar penetapan, Struktur dan besarnya remunerasi

bagi anggota Direksi masih dalam proses penyusunan oleh

Komite Nominasi dan Remunerasi.

Remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Direksi untuk tahun

2016 ditetapkan oleh Dewan Komisaris, sesuai dengan

pendelegasian wewenang oleh RUPS. Adapunn total remunerasi

Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun 2016 sebesar

Rp4,96 miliar.

4. Kebijakan frekuensi dan tingkat kehadiran rapat anggota

Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi secara berkala

sedikitnya 1 (satu) kali dalam setiap bulan atau setiap waktu bila

mana dipandang perlu atas permintaan Presiden Direktur atau

salah seorang anggota Direksi atau permintaan Dewan

Komisaris. Sepanjang tahun 2016, Direksi telah melakukan rapat

khusus sebanyak 30 kali dengan rata-rata kehadiran sebesar

95%. Kemudian rapat gabungan yang juga dihadiri oleh Dewan

Komisaris sebanyak 5 kali, dengan rata-rata kehadiran anggota

Direksi sebesar 100%.

e. Director of Human Resources and General Affairs

» Ensure a healthy and safe working environment and

competent manpower.

» Ensure that the Company’s practice of Human

Resources are efficient, and supporting the Company’s

growth.

The composition of the Board of Directors on 31 December

2016 is as follows:

President Director : Santoso,

concurrently also Director of Marketing.

Director : Antonius Benady,

as Financial Director.

Director : Nanyang Santoso,

as Director of Human Resources and

General Affairs

Director : Satoru Yoshikawa,

as Manufacturing Director

2. Statement that the Board of Directors has a guideline or

Board of Directors Charter

The guideline of the Board of Directors Charter is still in the

process of formulation.

3. Procedure, stipulation, structure and amount of

remuneration

The procedure, stipulation, structure and amount of

remuneration for the Board of Directors are still in the process

of being formulated by the Nomination and Remuneration

Committee.

The remuneration for the members of Directors and Board of

Directors in 2016 is stipulated by the Board of Commissioners,

according to the delegation of authority by the GMS. The total

amount of the Board of Directors and Board of Commissioners

during 2016 is amount to Rp4.96 billion.

4. Policy on the frequency and level of attendance in the

members meeting

The Board of Directors must convene a Board of Directors

Meeting periodically, at least once a month or any time if

necessary on the request of the President Director or one of the

member of Board of Directors or request of the Board of

Commissioners. During 2016, the Board of Directors held 30

times special meetings with average attendance of 95%.

Moreover, there is also a joint meeting which is also attended

by the Board of Commissioners held 5 times, with an average

attendance by the Board of Directors of 100%.



5. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada

tahun buku

Informasi keputusan RUPS Tahunan, Tahun 2015 untuk tahun

buku yang berakhir 31 Desermber 2014 :

Pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015, telah

dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan beberapa

keputusan yang diambil antara lain :

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan:

a. Mata Acara Pertama dan Kedua:

1. Menyetujui untuk menerima baik dan menyetujui

Laporan Tahunan Direksi Perseroan tentang kegiatan

Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2014, termasuk Laporan Pengawasan

Dewan Komisaris yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2014.

2. Menyetujui untuk menerima dan men-sah-kan Laporan

Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2014, yang telah diaudit oleh

Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi &

Rekan dengan laporan nomor 297/5-J004/FXP-1/12.14

tanggal 24 Maret 2015 dengan pendapat Wajar Tanpa

Pengecualian.

3. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan

tanggung-jawab sepenuhnya (aquit et de charge)

kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas

pengurusan dan penagawan yang telah dijalankan

selama tahun buku 2014, sepanjang tindakan-tindakan

tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan.

b. Mata Acara Ketiga:

Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba Bersih untuk

Tahun Buku 2014, sebagai berikut :

1. Sebesar Rp9.072.000.000,- (sembilan miliar tujuh puluh

dua juta rupiah) dibagikan sebagai dividen tunai kepada

para pemegang saham, dimana dibayarkan sebesar

Rp60,- (enam puluh rupiah) per saham untuk

151.200.000 saham Perseroan yang telah dikeluarkan.

2. Sebesar Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah)

digunakan untuk dana cadangan.

3. Sisanya sebesar Rp13.622.710.000,- (tiga belas miliar

enam ratus dua puluh dua juta tujuh ratus sepuluh ribu

rupiah) dibukukan sebagai Laba Ditahan.

c. Mata Acara Keempat:

Menyetujui dan mengesahkan penunjukan dan penerapan

Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan

sebagai Akuntan Publik Perseroan untuk tahun Buku 2015

dan sekaligus memberi wewenang sepenuhnya kepada

Direksi untuk menetapkan honorarium serta

persyaratan-persyaratan lain sehubungan dengan

penunjukan Akuntan Publik tersebut.

5. The resolution of the previous annual GMS and realization in

the book year

Information on the resolution of the Annual GMS, for 2015 and

book year which ended on 31 December 2014:

In the book year which ended on 31 December 2015, was

conducted an Annual General Meeting of Shareholders and

Extraordinary General Meeting of Shareholders with several

resolution taken among others:

Annual General Meeting of Shareholders

a. First and Second Agenda:

1. Approve to well accept the Annual Report of the

Company’s Board of Directors regarding the Company’s

activities for the book year which ended on 31

December 2014, including the Message of the Board of

Commissioners Supervision which ended on 31

December 2014.

2. Approve to receive and ratify the Company’s Financial

Statement for the book year which ended on 31

December 2014, audited by the Public Accountant

Office Tanubrata Sutanto Fahmi & Associates under

report number 297/5-J004/FXP-1/12.14 dated 24

March 2015 with an Unqualified Opinion.

3. Approve to provide an acquit et de charge to all

members of the Board of Directors and Board of

Commissioners on their management and supervision

conducted during the book year 2014 as long as those

actions are reflected in the Company’s Financial

Statements.

b. Third Agenda:

Approve and stipulate the appropriation of the Net Profit for

the Book Year of 2014, as follows:

1. An amount of Rp9,072,000,000 (nine billion seventy-two

million rupiah) shall be divided as cash dividend to the

shareholders, where each shares is paid Rp60 (sixty

rupiah) for 151.200.000 number of shares issued by the

Company.

2. An amount of Rp1,000,000,000 (one billion rupiah) is

allocated as reserve fund.

3. The balance of Rp13,622,710,000 (thirteen billion six

hundred twenty-two million seven hundred ten thousand

rupiah) is booked as Retained Profit.

c. Fourth Agenda:

Approve and officiate the appointment and application of the

Public Accountant Office Tanubrata Sutanto Fahmi &

Associates as the Company’s Public Accountant for the

Book year 2015 as well as granting full authority to the Board

of Directors to stipulate the honorarium and other

requirements related to the appointment of such Public

Accountant.



d. Mata Acara Kelima:

1. a. Menyetujui menetapkan kenaikan gaji dan/atau

tunjangan lainnnya bagi seluruh anggota Dewan

Komisaris sebesar maksimum 20% (dua puluh

persen) terhitung mulai bulan Januari 2015 sampai

dengan bulan dilaksanakannya Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2016.

b. Menyetujui memberikan kuasa dan wewenang

kepada Presiden Komisaris untuk menentukan

jumlah gaji dan tunjangan lainnya bagi

masing-masing anggota Dewan Komisari

Perseroan.

2. Menyetujui memberi wewenang dan kekuasaan kepada

Dewan Komisaris untuk dan atas nama Rapat Umum

Pemegang Saham guna menetapkan gaji dan tunjangan

lainnya bagi anggota Direksi untuk jangka waktu

terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan bulan

dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan pada tahun 2016.

e. Mata Acara Keenam:

Menyetujui melimpahkan wewenang dan kuasa kepada

Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besarnya

gaji dan tujuangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan

untuk tahun Buku 2015.

Jadwal Pembagian Dividen Tahun Buku 2014

Sesuai dengan Keputusan Mata Acara Ketiga Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tersebut di atas telah

memutuskan untuk dilakukan pembayaran dividen tunai kepada

pemegang saham Perseroan sebesar Rp9.027.000.000,-

(sembilan miliar tujuh puluh dua juta rupiah) atau Rp60,- (enam

puluh rupiah) per saham dari laba Perseroan tahun buku 2014.

Adapun jadwal pembagian dividen tahun buku 2014 adalah

sebagai berikut :

RUPS Tahunan dan RUPS Luar BiasaAnnual GMS and Extraordinary GMS

Cum Dividen untuk perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar NegosiasiCum Dividend for trade in the Regular Market and Negotiation Market

Ex Dividen untuk perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar NegosiasiEx Dividend for trade in the Regular Market and Negotiation Market

Cum Dividen untuk perdagangan di Pasar TunaiCum Dividend for trade in Cash Market

Ex Dividen untuk perdagangan di Pasar TunaiEx Dividend for trade in Cash Market

Recording Date yang berhak untuk DividenRecording Date entitled to Dividend

Pembagian Dividen TunaiDistribution of Cash Dividend

Senin, 8 Juni 2015Monday, 8 June 2015

Senin, 15 Juni 2015Monday, 15 June 2015

Selasa, 16 Juni 2015Tuesday, 16 June 2015

Kamis, 18 Juni 2015Thursday, 18 June 2015

Jum'at, 19 Juni 2015Friday, 19 June 2015

Kamis, 18 Juni 2015Thursday, 18 June 2015

Rabu, 10 Juli 2015Wednesday, 10 July 2015

d. Fifth Agenda:

1. a. Approve to stipulate an increase in the salary and/or

other allowances for all of the members of Board of

Commissioners amounting to maximum of 20%

(twenty percent) as of the month January 2015 until

the month where the Annual General Meeting of

Shareholders is convened in 2016.

b. Approve to provide power of attorney and authority

to the President Commissioner to stipulate the

amount of remuneration and other allowance for the

respective members of the Company’s Board of

Commissioners.

2. Approve to provide authority and power to the Board of

Commissioners for and on behalf of the General Meeting

of Shareholders to stipulate the salary and other

allowances for the members of the Board of Directors for

a period as of the January 2015 until the month where

the Annual General Meeting of Shareholders is held in

2016.

e. Sixth Agenda:

Approve to provide authority and power to the Company’s

Board of Commissioners to stipulate the amount of salary

and other allowances of the Company’s Board of Directors

for the book year 2015.

Schedule for Dividend Distribution of the Book Year 2014

Pursuant to the Resolution of the Third Agenda of the Annual

General Meeting of Shareholders as contained above has

resolved to conduct cash dividend payment to the Company’s

shareholders amounting to Rp9,027,000,000 (nine billion

twenty-seven million rupiah) or Rp60 (sixty rupiah) per share from

the Company’s profit in the book year 2014.

The schedule for dividend distribution of book year 2014 is as

follows:



Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa:

a. Mata Acara Pertama:

1. Menyetujui menambah maksud dan tujuan Perseroan di

bidang Pembangunan dengan kegiatan usahanya yaitu :

a. Pembangunan Sarana-Pra Sarana jaringan

Telekomunikasi yang meliputi pembangunan

Sarana-Pra Sarana Telekomunikasi termasuk

Multimedia serta kegiatan usaha terkait.

b. Usaha Penunjang Ketenagalistrikan yang meliputi

Pembangunan, Pemasangan, Pemeliharaan

peralatan ketenagalistrikan dan pengembangan

teknologi yang menunjang tenaga listrik.

Sehingga untuk selanjutnya Pasal 3 Anggaran Dasar

Perseroan menjadi berbunyi sebagai berikut :

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA

= Pasal 3 =

1. Maksud dan tujuan dari Perseroan ini ialah

menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan

dan pengembangan

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas

Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha

antara lain sebagai berikut :

a. Menjalankan perusahaan industri pembuatan

segala jenis kawat, segala jenis kabel dan

plastik.

b. Memperdagangkan produk-produk hasil industri

sub a tersebut di atas baik antar pulau maupun

ekspor dan impor.

c. Pembangunan Sarana-Pra Sarana Jaringan

Telekomunikasi yang meliputi pembangunan

Sarana-Pra Sarana Jaringan Telekomunikasi

termasuk Multimedia serta kegiatan usaha

terkait.

d. Menjalankan usaha di bidang pembangunan,

yaitu Usaha Penunjang Ketenagalistrikan dan

pengembangan teknologi yang menunjang

penyediaan tenaga listrik.

3. Menyetujui memberikan wewenang dan kuasa

dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan

untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan

sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar

tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas untuk

memohon persetujuan atas perubahan anggaran

dasar tersebut kepada instansi yang berwenang

untuk menandatangani akta dihadapan Notaris serta

melaksanakan tindakan lainnya yang mungkin

diperlukan sesuai peraturan

perundangan-undangan yang berlaku.

Extraordinary General Meeting of Shareholders:

a. First Agenda:

1. Approve the addition to the objective and purpose of the

Company in the field of Development by its operational

activities which are:

a. Development of Means and Infrastructure of

Telecommunication network covering the

Development Means and Infrastructure of

Telecommunication including Multimedia and related

businesses.

b. Supportive Electricity Business covering

Development, Installation, Maintenance of electrical

tools and technology development supporting the

power energy.

Therefore henceforward Article 3 of the Company’s Articles

of Association shall read as follows:

OBJECTIVES, GOALS AND BUSINESS ACTIVITY

= Article 3 =

1. The Company’s objectives and goals is to conduct

business of industry, trade and development.

2. To achieve the objectives and goals as mentioned

above, the Company may conduct business activity

among others as follows:

a. Operated industrial company producing all types of

wires, all types of cables and plastic.

b. Trade such industrial product results of point (a)

mentioned above be it inter island, export and

import.

c. The development of means and infrastructure of

Telecommunication Network including the

development of Means and Infrastructure of

Telecommunication Network including Multimedia

and relates business.

d. Conduct business in the field of development, such

as Supporting Electric Power Generation and

technology development supporting the supply of

electric power.

3. Approve to provide authority and power with the right of

substitution to the Company’s Board of Directors to

conduct all necessary actions related to the amendment

of such Articles of Association, including but not limited

to apply for the approval on the amendment of such

Articles of Association to those in authority, to sign deed

in the presence of a Notary, and conduct all necessary

actions according to prevailing laws and regulation.



b. Mata Acara Kedua:

1. Menyetujui perubahan pasal-pasal dalam Anggaran

Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan nomor 32/POJK.04/2014

Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum

Pemegang Saham Perusahaan Terbuka juncto

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor

33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan Dewan

Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik serta

peraturan perundangan yang terkait.

2. Menyetujui untuk menyusun kembali seluruh isi

Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan konsep

perubahan Anggaran Dasar yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

3. Menyetujui memberikan wewenang dan kuasa dengan

hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk

melakukan segala tindakan yang diperlukan

sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar

tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas untuk memohon

persetujuan dan/atau melaporkan perubahan anggaran

dasar tersebut kepada instansi yang berwenang, untuk

menandatangani akta dihadapan Notaris serta untuk

melaksanakan tindakan lain yang mungkin diperlukan

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Seluruh hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk tahun

buku 2014 telah dilaksanakan oleh Perseroan pada tahun

buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

Informasi keputusan RUPS Tahunan, Tahun 2016 untuk

tahun buku yang berakhir 31 Desermber 2015

Hasil keputusan Rapat pada pokoknya adalah sebagai

berikut :

a. Mata Acara Pertama dan Kedua :

1. Menyetujui untuk menerima baik Laporan Tahunan

Direksi Perseroan tentang kegiatan Perseroan untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2015, termasuk Laporan Pengawas

Dewan Komisaris yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2015;

2. Menyetujui untuk menerima dan mensahkan

Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015,

yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik

Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan dengan

laporannya nomor 387/6-J004/FX.2/12/15 tanggal

24 Maret 2016 dengan pendapat Wajar Tanpa

Pengecualian;



b. Second Agenda:

1. Approve the amendment to the articles in the

Company’s Articles of Association to comply with the

Financial Service Authority Regulation number

32/POJK.04/2014 Concerning Plan and Implementation

of a General Meeting of Shareholders of a Public

Company juncto Regulation of the Financial Service

Authority number 33/POJK.04/2014 Regarding the

Board of Directors and Board of Commissioners of

Issuer or Public Company and related laws and

regulations.

2. Approve to reformulate all contents of the Company’s

Articles of Association according to the amendment

concept of Articles of Association which is an

inseparable part of this Resolution.

3. Approve to provide authority and power of attorney with

the right of substitution to the Company’s Board of

Directors to conduct all necessary actions related to

such amendment of the Articles of Association, including

but not limited to apply for the approval and/or report

such amendment of articles of association to those in

authority, to sign deed in the presence of a Notary as

well as to conduct all other necessary actions according

to prevailing laws and regulations.

All the resolution of the General Meeting of Shareholders and

Extraordinary General Meeting of Shareholders for the book

year 2014 are executed by the Company in the book year

which ended on 31 December 2015.

Information of the Annual GMS resolution, of 2016 for the

book year which ended on 31 December 2015.

The main resolutions of the Meeting were among others:

a. First and Second Agenda:

1. Approve to ratify the Company’s Board of Directors

Annual Report regarding the Company’s activities for

the book year which ended on 31 December 2015,

including Board of Commissioner Supervision

Message which ended on 31 December 2015;

2. Approve to receive and ratify the Company’s

Financial Statement for the book year which ended

on 31 December 2015, audited by the Public

Accountant Office of Tanubrata Sutanto Fahmi &

Associates by its report number

387/6-J004/FX.2/12/15 dated 24 March 2016 with

an Unqualified Opinion.

3. Menyetujui memberikan pelunasan dan

pembebasan tanggung –jawab sepenuhnya (aqcuit

et de charge) kepada para anggota Direksi dan

Desan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan

yang telah dijalankan selama Tahun 2015, sepanjang

tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam

Laporan Kuangan.

b. Mata Acara Ketiga:

Menyetujui penggunaan Laba Bersih untuk Tahun Buku

2015 sebesar Rp2.464.669.000,- (dua miliar empat

ratus enam puluh empat juta enam ratus enam puluh

sembilan ribu rupiah), sebagai berikut :

1. Sebesar Rp2.464.669.000,- (dua miliar empat ratus

enam puluh empat juta enam ratus enam puluh

sembilan ribu rupiah) atau 100% dari seluruh Laba

Bersih untuk Tahun Buku 2015 dicatat sebagai saldo

laba ditahan yang digunakan untuk kebutuhan

ekspansi Perusahaan;

2. Tidak membagikan dividen untuk Tahun Buku 2015

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

c. Mata Acara Keempat:

Menyetujui melimpahkan kewenangan kepada Direksi

Perseroan untuk menunjukan Kantor Akuntan Publik

yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan yang

memenuhi standar internasional sebagai Akuntan Publik

Perseroan yang akan mengaudit Laporan Keuangan

Perseroan untuk Tahun Buku 2016 dan menetapkan

honorarium serta persyaratan lain sehubungan dengan

penunjukan Akuntan Publik tersebut.

d. Mata Acara Kelima:

Menyutujui menetapkan bahwa besarnya honorarium

dan/atau tunjangan para anggota Dewan Komisari

Perseroan adalah sama seperti yang berlaku pada Tahun

2015.

e. Mata Acara Keenam:

Menyetujui melimpahkan wewenang dan kuasa kepada

Dewan Komisaris Perseroan untukdan atas nama Rapat

menenetapkan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi

anggota Direksi Persertoan untuk Tahun Buku 2016.

Seluruh hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk tahun buku

2015 telah dilaksanakan oleh Perseroan pada tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.



3. Approve to provide an overall acquit et de charge to

all members of the Board of Directors and Board of

Commissioners on their management and

supervision conducted during 2015, as long as

those actions are reflected in the Financial

Statement.

b. Third Agenda:

Approve the appropriation of Net Profit for the Book Year

of 2015 amounting to Rp 2,464,669,000 (two billion four

hundred sixty-four million six hundred sixty-nine

thousand rupiah), as follows:

1. An amount of Rp2,464,669,000 (two billion four

hundred sixty-four million six hundred sixty-nine

thousand rupiah) or 100% of all Net Profit for Book

Year of 2015 shall be recorded as retained profit to

be used as the Company’s need for expansion.

2. Does not distribute dividend for Book Year 2015


c. Fourth Agenda:

Approve to provide a power of attorney to the

Company’s Board of Directors to appoint an Public

Accountant Office registered with the Financial Service

Authority and meet the international standard as a

Company Public Accountant to audit the Company’s

Financial Statement for the Book Year 2016 and stipulate

the fee and other requirements related to such

appointment.

d. Fifth Agenda:

Approve the stipulation of the fee and/or allowances to

members of the Company’s Board of Commissioners

shall be the same as for the year 2015.

e. Sixth Agenda:

Approve to provide a power of attorney to the

Company’s Board of Commissioners for and on behalf of

the Meeting to stipulate the amount of remuneration and

other allowances for the Company’s Board of Directors

for the Book Year 2016.

All resolutions of the General Meeting of Shareholders and

Extraordinary General Meeting of Shareholders for the book year

2015 have been conducted by the Company in the book year


6. Penilaian terhadap kinerja Komite yang mendukung

pelaksanaan tugas Direksi

Direksi memberikan apresiasi terhadap kinerja dari Komite Audit

yang secara tidak langsung turut membantu Direksi dalam

menjalankan tugas, dimana temuan-temuan yang didapat oleh

Komite Audit selama bertugas menjadi bahan masukan yang

baik bagi Direksi.

DEWAN KOMISARIS

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

anggota Dewan Komisaris diangkat melalui RUPS. Dewan Komisaris

Perseroan sedikitnya terdiri dari 3 (tiga) orang, masing-masing untuk

jangka waktu sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS yang

mengangkatnya sampai dengan penutupan RUPS Tahunan yang

ke-3 (tiga) setelah tanggal pengangkatan. Formasi Dewan Komisaris

terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Komisaris dan 2 (dua) orang

anggota Komisaris atau lebih.

1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggungjawab untuk melaksanakan fungsi

pengawasan atas pengelolaan Perseroan oleh Direksi sehingga

terselenggaranya penerapan tata kelola perusahaan yang baik.

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris melakukan

komunikasi secara rutin dengan Direksi dan komite-komite di

bawah pengawasannya baik melalui pertemuan melalui

pelaporan. Dewan juga memberikan rekomendasi, saran dan

arahan kepada Direksi mengenai masalah-masalah yang

berkaitan dengan manajemen.

Komposisi Dewan Komisaris pada tanggal 31 Desember 2016,

adalah sebagai berikut :

» President Komisaris : I Gusti Made Putera Astaman

& Komisaris Independent

» Komisaris : Ny. Hauw Ay Lan

» Komisaris Independent : Drs. Andreas S. Soedjijanto,

MBA, FLMI.

2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris memiliki Pedoman

atau Piagam Dewan Komisaris.

Pedoman Dewan Komisaris masih dalam proses penyusunan.



6. Assessment on the performance of the Committee

supporting the implementation of the Board of Directors

function

The Board of Directors convey their appreciation on the

performance of the Audit Committee which has directly or

indirectly assisted the Board of Directors in conducting their

duties, and the findings obtained by the Audit Committee in line

of their duties has become good input materials for the Board of

Directors.

BOARD OF COMMISSIONERS

Pursuant to the prevailing laws and regulations, the Board of

Commissioners is appointed by a GMS. The Company’s Board of

Commissioners shall at least consist of 3 (three) persons,

respectively for a period since the date stipulated in the GMS which

appoint them until the closing of third Annual GMS as of the date of

their appointment. The Formation of Board of Commissioners

consists of 1 (one) President Commissioners and 2 (two) or more

members Commissioners.

1. Description of the duties implementation of the Board of

Commissioners

The Board of Commissioners are responsible to conduct

supervision function on the management of the Company by the

Board of Directors so that it is able to apply the good corporate

governance. In conducting their duties, the Board of

Commissioners conduct routine communication with the Board

of Directors and Committees under their supervision, be it

through meetings or reports. The Board also provide

recommendation, suggestion and direction to the Board of

Directors regarding issues related to the management.

The Composition of the Board of Commissioners on 31

December 2016 is as follows:

» President Commissioner : I Gusti Made Putera Astaman

& Independent Commissioner

» Commissioner : Mrs. Hauw Ay Lan

» Independent Commissioner : Drs. Andreas S. Soedjijanto,

MBA, FLMI.

2. Statement that the Board of Commissioners has a

guideline or Board of Commissioners Charter

The guidelines for the Board of Commissioners are still in the

process of being formulated.

3. Prosedur, dasar penetapan, struktur dan besarnya

remunerasi

Prosedur, dasar penetapan, Struktur dan besarnya remunerasi

bagi anggota Dewan Komisaris masih dalam proses penyusunan

oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.

Remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Direksi untuk

tahun 2016 ditetapkan oleh Dewan Komisaris, sesuai dengan

pendelegasian wewenang oleh RUPS. Adapun total remunerasi

Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun 2016 sebesar

Rp4,96 miliar.


Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat paling kurang 1

(satu) kali dalam 2 (dua) bulan, yang dapat dilangsungkan

apabila dihadiri mayoritas dari seluruh anggota Dewan

Komisaris. Sepanjang tahun 2016, dalam menjalankan tugas

dan wewenangnya, Dewan Komisaris telah melakukan rapat

khusus sebanyak 4 kali dan rapat gabungan yang dihadiri oleh

Direksi juga sebanyak 5 kali, dengan rata-rata kehadiran

anggota Komisaris sebesar 100%.

5. Kebijakan Emiten tentang penilaian terhadap kinerja

anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dan

pelaksanaannya paling sedikit meliputi : Prosedur

Pelaksanaan penilaian kinerja; kriteria yang digunakan

dan pihak yang melakukan penilaian

Prosedur pelaksanaan penilaian kinerja Direksi dan Dewan

Komisaris masih dalam proses penyusunan oleh Komite

Nominasi dan Remunerasi.

6. Penilaian terhadap kinerja Komite yang mendukung

pelaksanaan tugas Dewan Komisaris

Komite-komite yang ada di Perseroan sangat membantu Dewan

Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap aktifitas

Direksi dalam menjalankan Perseroan, baik Komite Audit

maupun Komite Nominasi dan Remunerasi telah menjalankan

fungsinya dengan baik.

7. Membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi

Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi yang telah

berdiri sejak 2015.



3. Procedure, base stipulation, structure and amount of

remuneration

The procedure, base stipulation and amount of remuneration for

the members of the Board of Commissioners are still in the

process of being formulated by the Nomination and

Remuneration Committee.

Remuneration for members of Directors and Board of Directors

for the year 2016 is stipulated by the Board of Commissioners,

according to the delegation of authority by the GMS. The total

remuneration for Boar of Directors and Board of Commissioners

during 2016 amounted to Rp4.96 billion.

4. Policy of frequency and level of attendance in the

members meeting

The Board of Commissioners must conduct at least 1 (one)

meeting in 2 (two) months, which can be conducted if attended

by all members of the Board of Commissioners. During 2016, in

conducting its duties and authorities the Board of

Commissioners has conducted 4 times special meetings and

joint meeting attended by the Board of Directors 5 times, with an

average attendance rate of 100%.

5. Issuer Policy concerning the assessment on the members

of Board of Directors and members of Board of

Commissioners and its implementation shall at least

cover: Procedure of Implementing performance

assessment; the criteria used and the party conducting

the assessment

The procedure of the assessment on the performance of the

Board of Directors and Board of Commissioners is still in the

process of being formulated by the Nomination and

Remuneration Committee.

6. Assessment on the performance of the Committee

supporting the implementation of the Board of

Commissioners duties

The Committees existing in the Company are assisting the Board

of Commissioners in conducting the supervision function on the

Board of Directors in managing the Company, both Audit

Committee and Nomination and Remuneration has performed its

function well.

7. Assigning the Nomination and Remuneration Committee

The Company has a Nomination and Remuneration Committee

since 2015.

DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Perseroan tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah, karena

Perseroan tidak dijalankan berdasarkan prinsip Syariah.

KOMITE AUDIT

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung

jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu

melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Komite Audit

Perseroan pertama kali dibentuk pada tahun 2001.

Perseroan telah memiliki Piagam Komite Audit yang menjadi

landasan kerja bagi Komite Audit Perseroan. Dalam Piagam tersebut

juga telah diatur secara lebih rinci mengenai tugas dan tanggung

jawab maupun wewenang dan kode etik yang harus dipatuhi oleh

Komite Audit, serta tanggung jawab mengenai pelaporannya.

1. Nama; Riwayat Jabatan; Pengalaman Kerja; dan Dasar

Hukum Penunjukan; Riwayat Pendidikan; Periode

Jabatan anggota Komite Audit.

Struktur dan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut :

» Drs. IGM Putera Astaman adalah Presiden Komisaris,

Komisaris Independen perseroan dan sekaligus bertindak

sebagai Ketua Komite Audit, Purnawirawan anggota

Kepolisian Republik Indonesia dengan pangkat terakhir

Mayor Jendral Polisi. Berusia 78 tahun, Kewarganegaraan

Indonesia.

» Drs. Helmy Darwin Siregar, anggota Komite Audit

Independen Perseroan, usia 63 tahun, Kewarganegaraan

Indonesia, lulusan Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia

jurusan Akuntansi, mempunyai pengalaman kerja sebagai

Auditor Independen di Kantor Akuntan Publik selama lebih

dari 20 tahun dengan jabatan terakhir Senior Manajer Divisi

Audit di Kantor Akuntan Publik Hans, Tuanakotta dan

Mustofa (member of Deloitte Touch Tohmatsu). Pertama

kali ditunjuk sebagai anggota Komite Audit berdasarkan

surat keputusan Dewan Komisaris Perseroan no.

001/SKP/DK/14 tanggal 23 Juni 2014 untuk masa jabatan

3 tahun.

» Drs. Ali Masykur, anggota Komite Audit Independen

Perseroan, usia 55 tahun,Kewarganegaraan Indonesia,

lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE-YKPN)

Yogyakarta jurusan Akuntansi, mempunyai pengalaman

kerja di bidang Keuangan, Akuntansi dan terakhir sebagai

Internal Auditor dengan jabatan Ketua. Pertama kali

ditunjuk sebagai anggota Komite Audit berdasarkan surat

keputusan Dewan Komisaris Perseroan no.

001/SKP/DK/14 tanggal 23 Juni 2014



THE SYARIAH BOARD OF SUPERVISION

The Company has not yet a Syariah Supervision Board, as the

Company is not operated based on the Syariah principle.

AUDIT COMMITTEE

The Audit Committee is a committee assigned by and responsible to

the Board of Commissioners in the framework of assisting the duties

and functions of the Board of Commissioners. The Company Audit

Committee was initially assigned in 2001.

The Company has an Audit Committee Charter, which is the working

platform for the Company’s Audit Committee. In such Charter is

regulated in details regarding the details and responsibility as well as

authority and code of conduct which must be complied with by the

Audit Committee, and responsible on its reporting.

1. Name; Occupational History; Working Experience; and

Legal Base of Appointment; Education History; Period in

Office of the Audit Committee.

Structure and membership of the Audit Committee is as follows:

» Drs. IGM Putera Astaman is the President Commissioner,

the company’s independent commissioner and concurrently

also acting as the Audit Committee Chairman, a Retiree of

the Indonesian Police Force with the latest rank of Police

Major General. Age 78 years old, an Indonesian Citizen.

» Drs. Helmy Darwin Siregar, member of the Company’s

Independent Audit Committee, age 63 years old, an

Indonesian Citizen, a graduate of the Economic Faculty of

Indonesia University majoring in Accountancy, has a working

experience as Independent Auditor in the Public Accounting

Office for more than 20 years with the latest position as

Senior Manager of the Audit Division in the Public

Accounting Office of Hans, Tuanakotta and Mustofa

(member of Deloitte Touch Tohmatsu). Firstly appointed as

member of the Audit Committee pursuant to the decision

letter of the Company’s Board of Commissioners no.

001/SKP/DK/14 dated 23 June 2014 for a period of 3 years.

» Drs. Ali Masykur, member of the Company’s Independent

Audit Committee, age 55 years old, an Indonesian Citizen,

graduate of the Economic High School (STIE-YKPN)

Yogyakarta majoring in Accountancy, has working

experience in the field of Finance, Accountancy and lastly as

an Internal Auditor in the position of Chairman. Firstly

appointed as member of the Audit Committee pursuant to

the decision letter of the Company’s Board of Directors no.

001/SKP/DK/13 dated 23 June 2014 for a period of 3 years.



2. Independensi Komite Audit

Anggota Komite Audit tidak mempunyai saham langsung

maupun tidak langsung pada Perseroan, tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi

ataupun pemegang saham utama Perseroan.

3. Kebijakan mengenai frekuensi dan tingkat kehadiran

rapat anggota Komite Audit

Sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit Perseroan,

Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sama

dengan minimal rapat Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam

Anggaran Dasar Perseroan, yaitu wajib mengadakan rapat paling

kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. Untuk tahun 2016,

Komite Audit telah melakukan rapat, termasuk rapat gabungan

dengan Dewan Komisaris dan Direksi Persoran sebanyak 16 kali

dengan tingkat kehadiran sebanyah 83%.

4. Pendidikan/Pelatihan yang telah diikuti dalam tahun buku

Selama tahun buku 2016, tidak ada pelatihan yang diikuti.

5. Pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku

sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam Komite

Audit.

Selama tahun 2016 , Komite Audit telah melaksanakan

kegiatan-kegiatan, antara lain :

» Melakukan penelaahan atas laporan keuangan Triwulanan

dan laporan keuangan tahun 2016

» Melakukan penelaahan dan analisis atas laporan kinerja

Triwulanan dan laporan kinerja selama tahun 2016

berkaitan dengan pencapaian target yang telah ditetapkan.

» Melakukan penelahaan atas ketaatan Perseroan terhadap

peraturn perundang-undangan yang berlaku di pasar

modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang

berhubungan dengan kegiatan usaha Perseoan.

» Melakukan penelaahan atas aktivitas pelaksanaan

manjemen risiko.

» Melakukan penelaahan atas hasil pemeriksaan yang

diakukan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI).

» Melakukan penelaahan atas Draft Laporan Keuangan

Auditan tahun buku 2016 dan kecukupan pemeriksaan

yang dilakukan oleh auditor eksternal.

» Melakukan pembahasan dengan Manajemen mengenai

hasil penelaahan dan analisistnya sebagai masukan bagi

Manajemen dalam mengelola perusahaan.

» Membuat Laporan hasil penelaahan dan analisisnya untuk

disampaikan kepada Dewan Komisaris.

Laporan Komite Audit dimuat dalam lembar tersendiri.

2. Independency of the Audit Committee

Member of Audit Committee has no direct or indirect shares in

the Company, has no affiliation relation with the members of the

Board of Commissioners, Board of Directors or major

shareholders of the Company.

3. Policy regarding the frequency and level of attendance in

the Audit Committee members meeting

As contained in the Company’s Audit Committee Charter, the

Audit Committee must hold a meeting at least the minimum as

the meeting of Board of Commissioners stipulated in the

Company’s Articles of Association, which is to hold meetings of

at least once in 2 (two) months. During 2016, the Audit

Committee has conducted meetings, including joint meeting with

the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors

16 times with an average level of attendance of 83%.

4. Education/ Training Followed in the book year

During the book year 2016, there are trainings followed.

5. Implementation of the Audit Committee activities in the

book year according to what is contained in the Audit

Committee charter

During 2016, the Audit Committee has conducted activities, such

as:

» Reviewed the Quarterly financial statements and financial

statements of 2016

» Conduct review and analyses on the Quarterly performance

report and performance report during 2016 related to the

achievement of stipulated targets.

» Review the compliance of the Company to prevailing

regulations in the capital market and other laws and

regulations related to the Company’s business activities.

» Conduct review on the activities of risk management

implementation.

» Review the examination result conducted by Internal

Supervision Unit (SPI).

» Conduct review on the Draft of the Audited Financial

Statement for the book year 2016 and adequacy of

examination performed by external auditor.

» Conduct discussion with the Management regarding the

result of review and its analyses as input for the

Management in managing the company.

» Draw up a Report of the review result and analyses to be

submitted to the Board of Commissioners.

The Audit Committee Report is contained in a separate page.



KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Perseroan telah memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi yang

fungsi dan tugasnya mendukung Direksi dan Dewan Komisaris.

Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan diangkat dan

diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris

Perseroan.

Keanggotaan Komite paling kurang terdiri dari 3 orang anggota,

dengan ketentuan; 1 (satu) orang ketua merangkap anggota yang

merupakan Komisaris Independen Perseroan; Anggota lainnya

dapat berasal dari: Anggota Dewan Komisaris Perseroan, pihak

yang berada di luar Perseroan dan pihak yang menduduki jabatan

manajerial di bawah Direksi Perseroan.

1. Nama; Riwayat Jabatan, Pengalaman Kerja, dan Dasar

Hukum Penujukan; Riwayat Pendidikan; Periode jabatan

anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

Komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi per 31 Desember

2016 adalah sebagai berikut :

» Drs. IGM Putera Astaman adalah Presiden Komisaris,

Komisaris Independen perseroan dan sekaligus bertindak

sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi,

Purnawirawan anggota Kepolisian Republik Indonesia

dengan pangkat terakhir Mayor Jendral Polisi. Berusia 78

tahun, kewarganegaraan Indonesia. Ditunjuk sebagai Ketua

Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan surat

keputusan Dewan Komisaris Perseroan No.001/SKP/DK/15

tanggal 15 bulan Juni tahun 2015 untuk masa jabatan

periode tahun 2015-2017.

» Susanna adalah anggota Komite Nominasi dan

Remunerasi, lulusan Hawaii Pacific University, Honolulu,

Hawaii, USA dan Nanyang Technology University,

Singapore. Berusia 47 tahun, kewarganegaraan Indonesia,

mempunyai pengalaman luas di bidang Akuntansi. Pertama

kali ditunjuk sebagai anggota Komite Nominasi dan

Remunerasi berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris

Perseroan No.001/SKP/DK/15 tanggal 15 bulan Juni tahun

2015 untuk masa jabatan periode tahun 2015-2017.

» Ignatius Nugroho Widiyanta adalah anggota Komite

Nominasi dan Remunerasi. Berusia 48 tahun, lulusan S1

Filsafat, STF Driyarkara Jakarta, mempunyai pengalaman

luas di bidang Pengelolaan dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia sejak tahun 1997 dan menjabat sebagai HR

– GA & HSE Manager sejak tahun 2004. Pertama kali

ditunjuk sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris Perseroan

No.001/SKP/DK/15 tanggal 15 bulan Juni tahun 2015 untuk

masa jabatan periode tahun 2015-2017.

NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE

The Company has a Nomination and Remuneration Committee

whose function and duties is to support the Board of Directors and

Board of Commissioners. The Members of the Company’s

Nomination and Remuneration Committee are appointed and

dismissed pursuant to the meeting resolution of the Company’s

Board of Commissioners.

Membership of the Committee must at least consists of 3 members,

with the stipulation: 1 (one) as chairman concurrently member of the

Company’s Independent Commissioner; Other Members may be

from: the Company’s Board of Commissioners Member, parties

who are outside the Company and party in the position of

management under the Company’s Board of Directors.

1. Name; Occupational History; Working Experience; and

Legal Base of Appointment; Education History; Period on

Office of the Nomination and Remuneration Committee

The Composition of the Nomination and Remuneration

Committee as of 31 December 2016 is as follows:

» Drs. IGM Putera Astaman is the President Commissioner,

the company’s Independent Commissioner and

concurrently acting as Chairman of the Nomination and

Remuneration Committee, a Retiree of the Indonesian

Police Force with the the last rank of Police Major General,

age 78 years old, an Indonesian Citizen. Appointed as

Chairman of Nomination and Remuneration Committee

based on a decision letter of the Company’s Board of

Commissioners No.001/SKP/DK/15 dated 15 June 2015 for

the period of 2015-2017.

» Susanna is member of the Nomination and Remuneration

committee, a graduate of the Hawaii Pacific University,

Honolulu, Hawaii and Nanyang Technology University,

Singapore, age 47 years old, an Indonesian Citizen, has

extensive experience in the field of Accountancy. Firstly

appointed as member of the Nomination and Remuneration

Committee pursuant to the decision letter of the Company’s

Board of Commissioners No.001/SKP/DK/15 dated 15

June 2015 for the period of 2015-2017.

» Ignatius Nugroho Widyanta is member of the Nomination

and Remuneration Committee. Age 48 years old, a S1

Philosophy graduate of the STF Driyarkara Jakarta, has

extensive experience in the field of Management and

Development of Human Resources since 1997 and served

as HR – GA & HSE Manager since 2004. Firstly appointed as

member of the Nomination and Remuneration Committee

pursuant to the decision letter of the Company’s Board of

Commissioners No.001/SKP/DK/15 dated 15 June 2015 for

the period of 2015-2017.



2. Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan

Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung

jawab, antara lain:

a. Terkait fungsi Nominasi:

» Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisari

Perseroan mengenai; Komposisi jabatan anggota Direksi

dan atau anggota Dewan Komisaris, Kebijakan dan

kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi, dan

Kebijakan evaluasi kinerja anggota Direksi dan /atau

anggota Dewan Komisaris.

» Membantu Dewan Komisaris Perseroan dalam

mengukur kinerja anggota Direksi dan/atau Komisaris.

» Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

Perseroan mengenai program pengembangan anggota

Direksi dan /atau anggota Dewan Komisaris.

» Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat

sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris.

b. Terkait fungsi Remunerasi:

» Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

Perseroan mengenai; Struktur dan Kebijakan atas

remunerasi serta Besaran Remunerasi

» Membantu Dewan Komisaris Perseroan, untuk

melakukan penilaian kinerja dan kesesuaian remunerasi

yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris Perseroan.

3. Pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam

komite

Komite Nominasi dan Remunerasi telah memiliki pedoman atau

piagam komite.

4. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai

independensi Komite Nominasi dan Remunerasi

Perseroan menjaga independesi dari Komite Nominasi dan

Remunerasi, dengan menempatkan 2 orang anggota komite

yang independen, hal ini tertuang jelas dalam Pedoman dan Tata

Tertib Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan yaitu pada

Keanggotaan, dimana anggota-anggota Komite yang

independen tersebut berasal dari:

» Anggota Dewan Komisaris Independen Perseroan.

2. Tasks and Responsibility of the Nomination and

Remuneration Committee

The Nomination and Remuneration Committee has the following

tasks and responsibilities:

a. Related to the Nomination function:

» Submit recommendations to the Board of Commissioners

of the Company regarding; the Composition of the Board

of Directors and/or members of the Board of

Commissioners position, Policy and Criteria required in

the Nomination process, and Policy on the performance

evaluation of the members of the Board of Directors

and/or members of the Board of Commissioners.

» Assist the Company’s Board of Commissioners in

assessing the performance of the members of Board of

Directors and/or members of Board of Commissioners.

» Provide recommendation to the Company’s Board of

Commissioners regarding the development program of

the members of the Board of Directors and/or Board of

Commissioners.

» Submit proposal on the candidate meeting the

requirements as members of the Board of Directors

and/or members of Board of Commissioners.

b. Related to Remuneration function:

» Provide recommendation to the Company’s Board of

Commissioners regarding the Structure and Policy on

remuneration and Amount of Remuneration.

» Assist the Company’s Board of Commissioners, to

conduct performance assessment and suitability of the

remuneration received by the respective members of the

Company’s Board of Directors and/or members Board

of Commissioners.

3. Statement of having a guideline or committee charter

The Nomination and Remuneration Committee has a guideline or

committee charter

4. Disclosure of the company’s policy regarding the

independency of the Nomination Remuneration

Committee

The Company maintain the independency of the Nomination and

Remuneration Committee by placing 2 independent members of

the Committee; this is clearly contained in the Guideline and

Discipline of the Company’s Nomination and Remuneration

Committee such as its membership where the independent

members of the Committee originate from:

» Independent Members of the Company’s Board of

Commissioners.



» Pihak yang berasal dari luar Perseroan bersifat independen,

memiliki integritas yang tinggi, serta tidak memiliki

hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Direksi,

anggota Dewan Komisaris atau Pemegang Saham Utama

Perseroan.


Komite Nomintasi dan Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi wajib mengadakan Rapat

Direksi secara berkala sedikitnya 1 (satu) kali dalam setiap 4

bulan. Sepanjang tahun 2016, dalam menjalankan tugas dan

wewenangnya, Komite Nominasi dan Remunerasi telah

melakukan rapat khusus sebanyak 3 kali, dengan rata-rata

kehadiran anggota Komite sebesar 100%.

6. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam

tahun buku

Selama tahun 2016, tidak ada pelatihan yang diikuti.

7. Pelaksanaan kegiatan pada tahun buku

Selama tahun buku 2016, Komite Nominasi dan Remunerasi

telah melaksanakan kegiatan-kegiatan, antara lain:

» Melakukan pemetaan Remunerasi dan Nominasi

» Membahas dan menyusun Pedoman Penetapan

Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris

» Membahas dan menyusun Pedoman Nominasi dan

Penilaian Kinerja Direksi dan Dewan Komisaris

» Membahas program-program yang berhubungan dengan

nominasi dan remunerasi serta pengembangannya.

SEKRETARIS PERSEROAN

1. Nama; Domisili; Riwayat Jabatan: Dasar Hukum

Penunjukan dan Pengalaman Kerja, serta Periode

Jabatan; Riwayat Pendidikan.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan Perseroan kepada

masyarakat pemodal, Perseroan telah membentuk Sekretaris

Perusahaan.

Antonius Benady, Direktur Perusahaan juga merangkap

jabatan sebagai Sekretaris Perusahaan, lulusan Fakultas

Ekonomi - Universitas Indonesia, berdomisili di Jakarta yang

ditunjuk berdasarkan SK No. 009A/SKP/JCC/15, tanggal 1

September 2015, untuk periode dari tahun 2015 s/d tahun

» Parties originating from outside the Company, who are

independent, has high integrity and has no affiliation

with the Company, members of Board of Directors,

members of Board of Commissioners or the

Company’s Major Shareholders.

5. Policy regarding the frequency and level of attendance in

the Nomination and Remuneration Committee members

meeting

The Nomination and Remuneration Committee must periodically

hold a Board of Directors meeting at least once every 4 (four)

months. During 2016, in conducting its duties and authority, the

Nomination and Remuneration Committee has conducted

special meeting 3 times with an attendance rate of 100%.

6. Education and/or training followed in the book year

During 2016 there was no training followed.

7. Activities implementation in the book year

During 2016, the Nomination and Remuneration Committee has

conducted the following activities:

» Conduct mapping of Remuneration and Nomination

» Discuss and formulate Guidelines of Remuneration

Stipulation of the Board of Directors and Board of

Commissioners

» Discuss and formulate Guidelines of Nomination and

Performance Assessment of the Board of Directors and

Board of Commissioners

» Discuss programs related to nomination and remuneration

and its development.

CORPORATE SECRETARY

1. Name; Domicile, Position Summary; Legal Base of

Appointment and Work Experience and Period of Serving;

Education Summary

In line with the service improvement of the Company to the

financing community, the Company has assigned a Corporate

Secretary.

Antonius Benady, the Company’s Director is also concurrently

the Company’s Secretary, graduate of the Economic Faculty of

Indonesia University, domiciled in Jakarta appointed pursuant to

the SK No. 009A/SKP/JCC/15, dated 1 September 2015 for a

period from 2015 until 2018. His work experience are among



2018. Adapun pengalaman kerja yang dimiliki, antara lain:

sebagai Auditor pada Kantor Akuntan Publik Hadori & Co.

tahun 1976 s/d 1980; Manager Akuntansi PT Jumbo Biskuit

tahun 1983 s/d 1987; Manager Akuntansi PT Jembo Cable

Company Tbk. tahun 1991 s/d 1996; Direktur PT Jembo Cable

Company Tbk. tahun 1996 s/d sekarang.

2. Pendidikan/ pelatihan yang telah diikuti dalam tahun

buku

Tidak ada pelatihan yang diikuti selama tahun buku.

3. Uraian pelaksanaan tugas dalam tahun buku

Sekretaris Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab,

antara lain:

a. Mengikuti Perkembangan Pasar Modal khususnya yang

berhubungan dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

b. Memberi masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris

untuk mematuhi ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang Pasar Modal

c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam

pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi :

» Keterbukaan informasi kepada masyarakat

» Menyampaikan laporan kepada Otoritas Jasa

Keuangan tepat waktu

» Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham

dan dokumentasinya.

» Menyelenggarakan rapat Direksi dan/atau Dewan

Komisaris dan dokumentasinya

» Melaksanakan program orientasi terhadap perusahaan

bagi Direksi dan /atau Dewan Komisaris.

d. Sebagai penghubung antara perusahaan dengan

Pemegang Saham, Otoritas Jasa Keuangan dan pemangku

kepentingan lainnya.

Untuk tahun buku 2016, Sekretaris Perusahaan telah

melaksanakan beberapa tugas, antara lain:

a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya yang

berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku di

bidang Pasar Modal.

b. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk

mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995

tentang Pasar modal dan peraturan pelaksananya Jo.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten

atau Perusahaan Publik.

others as Auditor in Public Accounting Office of Hadori & Co in

1976 until 1980; Accounting Manager of PT Jumbo Biskuit in

1983 until 1987; Accounting Manager of PT Jembo Cable

Company Tbk in 1991 until 1996; Director of PT Jembo Cable

Company Tbk since 1996 until present.

2. Education/ training followed during the book year

There are no training followed during the book year.

3. Description of the task implementation during the book

year

The Corporate Secretary has the duties and responsibility,

among others:

a. To follow the Development in the Capital Market especially

related to prevailing laws and regulations.

b. Provide input to the Board of Directors and Board of

Commissioners to comply with law and regulation in the

field of Capital Market.

c. Assist the Board of Directors and Board of Commissioners

in the implementation of good corporate governance

including:

» Information transparency to the community.

» Submit reports to the Financial Service Authority in

time.

» Hold General Meeting of Shareholders and its

documentation.

» Convene the meeting of Board of Directors and/or

Board of Commissioners and its documentation.

» Conduct the orientation program on the company for

the Board of Directors and/or Board of Commissioners.

d. As liaison between the company and Shareholders,

Financial Service Authority and other stakeholders.

For the book year 2016, the Company’s Secretary has

conducted several tasks among others:

a. Follow the Capital Market development, especially those

related to applicable regulations in the Capital Market.

b. Provide input to the Company’s Board of Directors to

comply to prevailing Laws number 8 of 1995 regarding

Capital Market and its implementation regulation Jo.

Regulation of the Financial Service Authority Number

35/POJK.04/2014 regarding the Corporate Secretary of

Issuer or Public Company.

c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam

pelaksanaan tata kelola perusahaan meliputi :

Keterbukaan Informasi kepada Masyarakat juga melalui

media Web-site perusahaan; Menyampaikan Laporan

kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku; Menyelenggarakan dan mendokumentasikan

Rapat Umum Pemegang Saham; Menyelenggarakan dan

mendokumentasikan rapat Direksi dan/atau Dewan

Komisaris; Melaksana program orientasi terhadap

Perusahaan bagi Direksi dan/atau Komisaris.

d. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Pemegang

Saham, Otoritas Jasa Keuangan dan para pemangku

kepentingan lainnya.

UNIT AUDIT INTERNAL (SATUAN PENGAWASAN

INTERNAL)

Perseroan telah memiliki Unit Audit Internal yang dikenal dengan

nama Satuan Pengawasan Internal (SPI) berdasarkan Keputusan

Direksi Perseroan No. K-013/SKP/JCC/04 tertanggal 31 Maret 2004

dan telah memiliki Piagam Audit Internal. Dalam piagam tersebut

diatur secara rinci mengenai tugas, tanggung jawab dan wewenang

Satuan Pengawas Internal.

Satuan Pengawas Internal adalah unit kerja yang menjalankan fungsi

Audit Internal, yang merupakan suatu kegiatan pemberian keyakinan

(assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif,

dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki

operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis,

dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen

risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.

1. Nama; Riwayat Jabatan, Pengalaman Kerja, dan Dasar

Hukum Penujukan; Riwayat Pendidikan; Periode jabatan

Perseroan telah mengangkat Sdr. Pepen Supendi yang sekaligus

sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal Perseroan

berdasarkan Surat Keputusan nomor K-002/SKP/JCC/16

tanggal 1 April 2016 untuk masa jabatan selama 3 tahun. Kepala

Satuan Pengawas Internal Perseroan tersebut berpendidikan

Diploma 3, dan mempunyai pengalaman kerja di bagian

Keuangan dan Akuntansi dan sudah bekerja di Perseroan lebih

dari 8 tahun.

2. Kualifikasi atau Sertifikasi sebagai Profesi Audit Internal

(jika ada)

Pelaksana audit internal belum memiliki sertifikat.



c. Assist the Board of Directors and Board of Commissioners in

conducting the good corporate governance covering:

Information transparency to the public through the

Company’s website; Submit Report to the Financial Service

Authority according to prevailing stipulations; Hold and

document the General Meeting of Shareholders; Hold and

document the Board of Directors and/or Board of

Commissioners meeting; Conduct orientation program to

the Company’s Board of Directors and/or Board of

Commissioners.

d. As liaison between the Company and Shareholders,

Financial Service Authority and other stakeholders

INTERNAL AUDIT UNIT

The Company has already an Internal Audit Unit known under the

name Internal Supervision Unit (SPI) pursuant to the Company’s

Board of Directors Decision No. K-013/SKP/JCC/04 dated 31

March 2004 and has already an Internal Audit Charter. In such

charter is regulated in detail regarding the task, responsibility and

authority of Internal Supervision Unit.

The Internal Supervision Unit is a working unit conducting the internal

audit function, which is one of the activities to provide assurance,

and independent and objective consultation, with the purpose to

improve the value and improve the company’s operation, through

systematic approach by means of evaluation and improving the risk

management effectiveness, control and process of good corporate

governance.

1. Name; Position Summary, Work Experience, and Legal

Base of Appointment; Education History; Position Tenure

The Company has appointed Pepen Supendi and also

concurrently as Head of the Company’s Internal Supervision

Unit based on a Decision Letter number K-002/SKP/JCC/16

dated 1 April 2016 for a 3 years period. The Head of the

Company’s Internal Supervision Unit has a Diploma 3 and

working experience in the Finance and Accountancy, and has

been employed in the Company for more than 8 years.

2. Qualification or Certification as Internal Audit Profession

(if any)

The internal audit executor are not yet certificated.

3. Pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun

buku

Untuk tahun buku 2016, tidak ada pelatihan yang diikuti.

4. Struktur dan kedudukan

Organisasi SPI berada di bawah Presiden Direktur Perseroan,

berfungsi membantu Presiden Direktur dalam monitoring

aktivitas Perseroan. SPI mempunyai wewenang melaksanakan

audit pada departemen-departemen yang ada pada Perseroan

dengan skala prioritas Risiko.

5. Tugas dan Tanggung Jawab

Sebagaimana tercantum dalam Piagam Audit Internal, tugas dan

tanggungjawab SPI, antara lain adalah sebagai berikut:

» Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal

tahunan.

» Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern

dari sistim manajemen risiko sesuai dengan kebijakan

perusahaan.

» Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efektivitas di

bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya

manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan

lainnya.

» Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif

tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat

manajemen.

» Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan

tersebut kepada Presiden Direktur Perseroan dan Dewan

Komisaris Perseroan.

» Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan

tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

» Bekerja sama dengan Komite Audit.

» Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit

internal yang dilakukan.

» Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

6. Pelaksanaan tugas pada tahun buku

Dalam tahun buku 2016, SPI telah melaksanakan, antara lain,

hal-hal sebagai berikut:

» Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan Triwulanan.

» Melakukan penelaahan analitis pendahuluan (preliminary

analytical review) untuk menentukan strategi dan

pendekatan audit yang paling efektif dan efisien dalam

pelaksanaannya.

» Melakukan pengujian atas transaksi-transaksi dan dokumen

untuk dibandingkan dengan Jembo Standard (JS) yang

berlaku di Perseroan.

3. Education and/or training attended during the book year

For the book year 2016, there are no training attended.

4. Structure and position

The SPI organization is responsible to the Company’s Board of

Directors, has the function to assist the President Director in

monitoring the Company’s activities. It has the authority to

conduct audit in the existing departments in the Company by

Risk priority scale.

5. Duties and Responsibilities.

As contained in the Internal Audit Charter, the SPI duties and

responsibilities are among others:

» Compile and conduct the Annual Internal Audit plan.

» Test and evaluate the implementation of internal control

from the risk management system according to the

company’s policy.

» Conduct examination and assessment on the effectiveness

in the field of finance, accountancy, operational, human

resource, marketing, information technology and other

activities.

» Provide improvement proposals and objective information

regarding the activities examined at every management

level.

» Compile report of the audit result and submit such report to

the Company’s President Director and the Company’s

Board of Commissioners.

» Monitor, analyse and report the implementation of the

proposed follow up improvement.

» Cooperate with the Audit Committee.

» Arrange program to evaluate the internal audit activities

quality conducted.

» Conduct special examinations if needed.

6. Task implementation in the book year

In the book year 2016, SPI has conducted among others, the

following matters:

» Conduct examination on the Quarterly financial report.

» Conduct preliminary analytic review to stipulate the most

effective and efficient audit strategy and approach in its

implementation.

» Conduct test on transactions and documents to be

compared with the Jembo Standards (JS) valid in the

Company.



» Mengevaluasi optimalisasi pengolahan data yang terintegrasi

antar departemen.

» Melakukan pembahasan hasil pemeriksaan bersama dengan

Auditee, sebelum laporan pemeriksaan diterbitkan.

» Memberikan saran atas temua hasil pemeriksaan yang

dilakukan dalam bentuk Laporan Hasil Audit (LHA).

» Menyampaikan LHA kepada Presiden Direktur Perseroan

dan tembusannya ke Auditee.

» Memonitor tindak lanjut atas saran perbaikan yang telah

disetujui oleh Preiden Direktur.

» Melaporkan hasil tindak lanjut yang telah dilakukan Auditee

kepada Preiden Direktur.

» Melakukan pembahasan bersama dengan Komite Audit satu

bulan sekali atas hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

oleh SPI.

URAIAN PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENGAWASAN

INTERN

a. Pengendalian Keuangan dan operasional, serta kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan.

» Perseroan telah menetapkan struktur organisasi yang

menggambarkan adanya pemisahan tugas dan tanggung

jawab diantara masing-masing direktur.

» Perseroan dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang

merangkap sebagai Direktur Pemasaran, dan dibantu oleh

Direktur Keuangan, Direktur Manufaktur dan Direktur

Sumber Daya Manusia dan Urusan Umum. Dalam mengeola

Perseroan, para anggota Direksi memiliki tugas dan fungsi

masing-masing.

» Perseroan sudah menetapkan uraian tugas dan tanggung

jawab (job description) di masing-masing tingkatan

organisasi.

» Perseroan telah memiliki standar operasi internal yang

disebut Jembo Standard.

b. Tinjauan atas efektivitas system pengendalian interen.

Perseroan melakukan evaluasi atas efektifitas system

pengendalian intern selama-lamanya 3 (tiga) tahun sekali atau

disesuaikan dengan perkembangan Perseroan dan secara rutin

Satuan Pengawas Internal melakukan pemeriksaan internal

terhadap masing-masing divisi secara bergilir.

MANAJEMEN RISIKO

Dewan Direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk

menetapkan dan mengawasi kerangka manajemen risiko. Direksi

telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung jawab untuk

mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko

Perseroan. Sedangkan fungsi internal audit memiliki tanggung jawab



» Evaluate the optimization of integrated data management

between departments.

» Conduct discussion on the result of the examination

together with the Auditee, prior to issuing the examination

report.

» Provide proposals on the finding of the examination result

compiled in the form of Audit Result Report (LHA).

» Submit the LHA to the Company’s President Director and a

copy to the Auditee.

» Monitor the follow up action of improvement proposals

approved by President Directors.

» Report the follow up action result conducted by Auditee to

the President Director.

» Discuss together with the Audit Committee once a month

on the result of examination conducted by the SPI.

DESCRIPTION ON THE INTERNAL CONTROL AND

INTERNAL SUPERVISION

a. Financial and operational control, and compliant to laws

and regulations

» The Company has stipulated an organization structure

which reflects the division of task and responsibilities

among the respective directors.

» The Company is led by the President Director concurrently

also Marketing Directors, and assisted by the Financial

Directors, Manufacturing Director, and Human Resource

and General Affair Director. In managing the Company,

members of the Board of Directors have their respective

task and function.

» The Company has already provided detailed job description

of task and responsibilities at the respective organization

level.

» The Company has an internal operational standard called

Jembo Standard.

b. Review on the effectiveness of the internal control system

The Company conduct evaluation on the effectiveness of the

internal control system at the longest once in 3 (three) years or

adjusted to the Company’s development and routinely the

Internal Supervision Unit conduct internal examination on the

respective division in turn.

RISK MANAGEMENT

The Board of Directors has the overall responsibility to stipulate and

supervise the risk management framework. The Board of Directors

has stipulated the financial function responsible for the

development and monitor the risk management policy of the

Company. While the internal audit function has the responsibility to

untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur

manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka

manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi

oleh Perseroan dengan memberikan laporannya kepada Direksi.

Tujuan keseluruhan dari manajemen risiko adalah untuk

mengindentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi

Perseroan, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang

sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap

batasan yang telah ditetapkan, namun tidak terlalu mempengaruhi

daya saing Perseroan dan fleksibilitas.

1. Jenis Risiko dan Pengelolaannya.

Perseroan menghadapi risiko dari instrument keuangan antara

lain:

a. Risiko Kredit

Resiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal kredit

yang diberikan kepada pelanggan. Guna mengurangi risiko

ini, Perseroan mengambil kebijakan yaitu melakukan

penjualan hanya kepada pelanggan yang dapat dipercaya

dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perseroan

akan melakukan analisa pemberian kredit kepada semua

calon pelanggan.

b. Risiko Pasar

Perseroan melakukan kontrak lindung nilai dengan tujuan

melakukan aktifitas lindung nilai atas risiko yang diakibatkan

oleh fluktuasi mata uang asing. Sedangkan untuk risiko

ketidak seimbangan antara mata uang Rupiah yang

diperoleh dari hasil penjualan produk Perseroan dengan

kewajiban pembayaran pembelian bahan baku dengan mata

uang asing, Perseroan melakukan transaksi berjangka

pembelian mata uang asing dengan mata uang rupiah pada

saat tanggal jatuh tempo.

c. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan dan Entitas

Anak tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada

saat jatuh tempo. Guna mengantisipasi risiko ini, Perseroan

dan Entitas Anak telah melakukan pemantauan secara terus

menerus kebutuhan likuiditas saat ini maupun untuk masa

yang akan datang dan memastikan kecukupan dana

likuiditas.

d. Risiko Operasional

Risiko operasional merupakan semua risiko yang melekat

dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, system

dan produk perusahaan. Perseroan telah menyiapkan

langkah-langkah seperti pemeliharaan secara rutin,

membentuk stok penyangga bahan baku serta menjalin

hubungan industrial yang baik dengan serikat buruh guna

mengantisipasi risiko oprasional mesin berhenti sebagai

akibat: kerusakan mesin; membentuk stok penyangga

bahan baku dan pemogokan karyawan.

monitor the compliance on policy and procedure of risk

management, and to study the adequacy of the risk management

framework related to the risks faced by the Company by submitting

reports to the Board of Directors.

The overall objective of the risk management is to identify and

analyse the risk face by the Company, stipulate the risk limit and its

suitable control, and to observe the risk and compliance to the limit

stipulated, but not affecting the Company’s competitiveness and

flexibility.

1. Types of Risk and Its Management

The Company face risk from financial instrument among other:

a. Credit Risk

The credit risks faced by the Company originate from the

credit provided to the customers. To mitigate this risk, the

Company applied a policy of conducting sales only to

trustworthy customers and proven to have good credit

history. The Company shall conduct credit issuance

analyses to all candidate customers.

b. Market Risk

The Company conduct hedging contract with the objective

to conduct hedging activities on risk due to fluctuation in

foreign currencies. While for the risk of imbalance between

the Rupiah currency obtained from the Company’s product

sales and its payment obligation for the purchase of raw

material in foreign currencies, the Company conduct long

term purchase of foreign currencies with rupiah currencies

at due time.

c. Liquidity Risk

Liquidity risk is risk where the Company and its Subsidiary

Entities are unable to meet its payment liabilities at due

time. To anticipate this risk, the Company and its Subsidiary

Entities conduct continuous monitoring on the need of

current and future liquidity and ensure the adequacy of

liquidity funds.

d. Operational Risk

Operational risk is all risks attached in all business process,

operational activities, system and product of the company.

The Company has prepared steps such as routine

maintenance, make supportive stock of raw material and

built up good industrial relation with the worker’s union to

anticipate the operational risk of machine malfunction due

to: machine damage; to stockpile raw materials and

anticipate employees’ strike.





2. Review atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko

Beberapa upaya dijalankan untuk lebih meningkatkan efektifitas

dari penerapan Manajemen Risiko diantaranya: Meningkatkan

kesadaran akan pentingnya manajemen risiko di semua level

organisasi Perseroan; Mendorong dukungan penuh dari seluruh

anggota manajemen.

Pemantauan terhadap pengembangan dan pelaksanaan

manajemen risiko terus dilakukan guna terciptanya optimalisasi

dan juga menjamin bahwa implementasi manajemen risiko telah

sejalan dengan kebijakan Perseroan. Perseroan juga meyakini

bahwa dengan memperkuat kultur dan membangun

kemampuan manajemen risiko, Perseroan akan lebih efektif

dalam memonitor dan menghadapi semua risiko yang terkait

dengan aspek operasional.

PERKARA PENTING

Pada tahun 2016, Perseroan menghadapi perkara penting, antara

lain:

1. Standard Chartered Bank

Kasus bermula dari Standard Chartered Bank (SCB) yang telah

memperkenalkan transaksi derivatif kepada Direktur Pemasaran.

Tidak ada persetujuan untuk transaksi yang diberikan oleh Rapat

Umum Pemegang Saham dan atau Komisaris. SCB mengklaim

bahwa transaksi tersebut dilakukan di London Metal Exchange

sesuai dengan Swaps dan Derivatif International Association

(ISDA), sehingga SCB menggugat Perseroan sebesar US$

14.355.578.

Perseroan menolak untuk mengakui/menerima klaim/ kewajiban

dan menunjuk pengacara untuk menuntut bahwa transaksi itu

tidak adil dan bertentangan dengan hukum di Indonesia (Pasal 1

angka 2 Peraturan Bank Indonesia No. 7/31/PBI/2005 tanggal

13 September 2005) dan juga anggaran dasar Perseroan.

Tanggal 28 Januari 2011, SCB telah berinisiatif mendaftarkan

kasus ini di Singapore International Arbitration Centre (SIAC),

dan Perseroan dengan surat tertanggal 28 Februari 2011 yang

disampaikan kepada SIAC menegaskan bahwa Yuridiksi dan

hukum yang cocok dan sesuai dengan penentuan masalah

hukum adalah hukum Indonesia.

Dan berdasarkan Putusan SIAC No. 87/2012 tanggal 28

September 2012 ditetapkan bahwa PT Jembo Cable Company

Tbk. diwajibkan melakukan pembayaran kepada SCB sebesar

US$16.067.407. Tanggal 5 Oktober 2012 Perseroan melalui

surat kembali menegaskan bahwa Yuridiksi dan hukum yang

cocok sesuai dengan penentuan masalah hukum adalah hukum

Indonesia.

2. Review on the Effectiveness of Risk Management System

Several efforts are implemented to improve the effectiveness of

the Risk Management implementation among others: Improve

the awareness on the importance of risk management at all

organization levels of the Company; Encourage full support from

all members of the management.

Monitoring on the development and implementation of risk

management is constantly conducted to create optimization and

guarantee that the risk management implementation is in line

with the Company’s policy. The Company is also of the opinion

that by strengthening the culture and developing the risk

management ability, the Company shall become more effective

in monitoring and facing all risks related to operational aspects.

IMPORTANT ISSUES

In 2016, the Company faced important issues, among others:

1. Standard Chartered Bank

The case started from the Standard Chartered Bank (SCB) who

has introduced derivative transaction to the Marketing Director.

There was no agreement given for such transaction by the

General Meeting of Shareholders and or the Board of

Commissioners. SCB claim that such transaction is conducted

in the London Metal Exchange according to the Swaps and

Derivative International Association (ISDA), so that SCB claim the

Company for US$ 14,355,578.

The Company refuse to acknowledge/ received this claim/

liability and has appointed an attorney to claim that such

transaction is not fair and contrary to the law in Indonesia (Article

1 letter 2 of the Bank Indonesia Regulation No. 7/31/PBI/2005

dated 13 September 2005) and also against the Company’s

articles of association.

On 28 January 2011, SCB took the initiative to register the case

in Singapore International Arbitration Centre (SIAC), and the

Company with its letter dated 28 February 2011 forwarded to

SIAC stated that the suitable Jurisdiction and law for the legal

issue is the Indonesian law.

Based on SIAC Award No. 87/2012 dated 28 September 2012 it

is stipulated whereas PT Jembo Cable Company Tbk must

conduct payment to SCB amounting to US$16,067,047. On 5

October 2012 the Company through its letter again stated that

the suitable Jurisdiction and law for the legal issue is the

Indonesian law.



Tanggal 28 Juni 2013, SCB melalui kuasa hukumnya

mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat untuk menyatakan bahwa putusan SIAC No. 005

tahun dapat dilaksanakan di Negara Kesatuan Republik

Indonesia (Eksekutor). Dan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

telah pula menerbitkan Penetapannya No. 28/2014. Eks

tanggal 2 April 2014. Atas permohonan SCB dan Penetapan

Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut, PT Monas

Permata Persada, salah satu pemegang saham PT Jembo

Cable Company Tbk., mengajukan gugatan perdata di

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 3 Juni 2014 melawan

SCB dan PT Jembo Cable Company Tbk. sebagai tergugat.

Gugatan tersebut telah diputuskan oleh Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat pada tanggal 8 Juni 2015, dan telah diajukan

banding oleh pihak penggugat.

Tanggal 19 Desember 2016, Perseroan mendapat Panggilan

Teguran/Peringatan (aanmaning) untuk datang menghadap

Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 27

Desember 2016 No. 28/2014. Eks jo. Putusan Arbitrase

International-Singapore International Arbiteration Centre (SIAC)

No. 005 Tahun 2011 tanggal 28 September 2012 jo. Ketetapan

Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.

13/PDT/ARB-INT/2013/PN.JKT.PST tanggal menghadap

tersebut ditunda menjadi tanggal 10 Januari 2017.

Saat ini Perseroan sedang melakukan upaya untuk

menyelesaikan masalah tersebut tetapi belum ada kepastian

penyelesaiannya dan sehubungan dengan kondisi tersebut,

manajemen Perseroan belum dapat memperkirakan hasil dan

jumlah kerugiannya.

Peristiwa Setelah Periode Pelaporan:

Pada tanggal 10 Januari 2017, Perwakilan Perseroan

didampingi Kuasa Hukumnya, menghadap dan berbicara

dengan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan

menyampaikan bahwa pada tanggal 9 Januari 2017 PT Jembo

Cable Company Tbk. telah mengajukan gugatan perlawanan

terhadap SCB sehubungan dengan adanya Panggilan/

Peringatan tersebut.

Tanggal 26 Januari 2017, melalui Kuasa Hukum menerima

Panggilan untuk menghadiri sidang tanggal pada tanggal 20

April 2017 sehubungan dengan gugatan karena adanya

penyimpangan prosedur hukum yang diajukan oleh Perseroan

tersebut di atas, yang telah didaftarkan oleh Pengadilan

dengan No. 05/PDT.BTH/2017/PN.JKT.PST.

On 28 June 2013, SCB through its lawyers submitted an

request to the Central Jakarta District Court to state whereas

the award of SIC No. 005 can be executed in the Republic of

Indonesia (Executor) and the Central Jakarta District Court has

also issued its Judgement No.28/2014. Ex dated 2 April 2014.

On the request of SCB and Judgement of the Head of Central

Jakarta District Court, PT Monas Persada, one of the holders of

PT Jembo Cable Company Tbk, has submitted a civil claim to

the Central Jakarta District Court dated 3 June 2014 to

challenge SCB and PT Jembo Cable Company as respondent.

Such claim was judged by the Central Jakarta District Court on

8 June 2015, and an appeal was filed by the plaintiff.

On 19 December 2016, the Company received a Reprimand

Letter to appear in the presence of the Central Jakarta District

Court on 27 December 2016 No. 28/2014. Eks jo. Award of the

International Arbitration of Singapore International Arbitration

Centre (SIAC) No. 005 of 2011 dated 28 September 2012 jo.

The Decision of the Head of Central Jakarta District Court No.

13/PDT/ARB-INT/2013/PN.JKT.PST the date of appear was

postponed to 10 January 2017.

Presently the Company is in effort to settle this issue but has

still no certainty regarding its settlement and related to such

condition, the Company’s management cannot predict the

result and amount of loss.

Events after the Reporting Period:

On 10 January 2017, the Company’s Representative

accompanied by Its Lawyer, appeared and discussed with the

Head of the Central Jakarta District Court and forwarded that

on 9 January 2017 PT Jembo Cable Company Tbk has filed a

third party opposition to SCB related to such

Summons/Reprimand.

On 26 January 2017, through Its Lawyer received a Summon to

attend the hearing on 20 April 2017 related to the claim due to

deviation in the legal procedure forwarded by the Company

above, which was registered by the District Court under No.

05/PDT.BTH/2017/PN.JKT.PST.



2. The Civil Claim of PT Monaspermata Persada

PT Monaspermata Persada as one of the owners of the

Company, filed a claim to the Respondent Standard Chartered

Bank and PT Jembo Cable Company Tbk, at the Tangerang

District Court to cancel the ISDA 2002 Master Agreement as it

is contrary to the Law prevailing in Indonesia (one of it is

violating the regulation of Bank Indonesia) and claim SCB to

retour the payment received and pay a certain amount as

indemnity.

Pursuant to the Judgement of the Tangerang District Court

dated 14 November 2012 among others approved the claim of

the Claimant to in part, pronounce PT Jembo Cable Company

Tbk to conduct violation against the law, order the respondent

PT Jembo Cable Company Tbk to stop all derivative transaction

based on the ISDA 2002 Master Agreement and schedule to

the 2002 Master Agreement and its derivatives. And adjudicate

respondent I to pay compensation in the form of dividend for

the book year of 2008, 2009, 2010 amounting to US$

1,138,850.47 with interest of 12% annually as of the book year

2008 until the implementation of this judgement and punish PT

Jembo Cable Company Tbk to pay the cost of proceeding

amounting to Rp291.000. On such decision, the Company

has submitted an appeal to the Banten High Court, where on

17 September 2013 such appeal was accepted and cancelled

the judgement of the Tangerang District Court dated 14

November 2012. Later, on 21 October 2013, the Company has

forwarded a cassation to the Supreme Court of the Republic of

Indonesia and until present there is still no decision and related

to such condition, the management of the Company cannot

predict the result and amount of liability it may incurr.

INFORMATION ON ADMINISTRATIVE SANCTION

During the book year which ended on 31 December 2016, there

are no Administrative Sanction received by the Company’s

members of the Board of Directors and Board of

Commissioners, be it from the Capital Market authority and

other authorities.

2. Gugatan Perdata PT Monaspermata Persada

PT Monaspermata Persada yang merupakan salah satu pemilik

Perseroan melakukan gugatan terhadap tergugat yaitu Standar

Chartered Bank dan PT Jembo Cable Company Tbk. di

Pengadilan Negeri Tangerang untuk membatalkan perjanjian

ISDA 2002 Master Agreement karena bertentangan dengan

Hukum yang berlaku di Indonesia (salah satunya melanggar

peraturan Bank Indonesia) serta menuntut SCB untuk

mengembalikan pembayaran yang telah diterima serta

membayar sejumlah uang tertentu sebagai ganti rugi.

Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Tangerang tanggal 14

November 2012 telah diputuskan antara lain mengabulkan

gugatan Penggugat untuk sebagian, menyatakan PT Jembo

Cable Company Tbk. melakukan perbuatan melawan hukum,

memerintahkan tergugat PT Jembo Cable Company Tbk. untuk

menghentikan segala transaksi derivatif yang didasarkan pada

perjanjian ISDA 2002 Master Agreement dan schedule to the

2002 Master Agreement beserta turunannya. Dan menghukum

tergugat I untuk membayar ganti rugi berupa deviden tahun

buku 2008, 2009, 2010 sebesar USD 1.138.850,47 dengan

bunga 12% per tahun sejak tahun buku 2008 sampai

dilaksanakannya putusan ini serta menghukum PT Jembo

Cable Company Tbk. untuk membayar ongkos perkara sebesar

Rp291.000 (angka penuh). Atas keputusan tersebut, Perseroan

mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi

Banten, dimana tanggal 17 September 2013 permohonan

banding tersebut diterima dan membatalkan Putusan

Pengadilan Negeri Tangerang tanggal 14 November 2012.

Kemudian pada tanggal 21 Oktober 2013, Perseroan telah

mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia

dan hingga saat ini belum ada keputusan dan sehubungan

dengan kondisi tersebut, manajemen Perseroan belum dapat

memperkirakan hasil dan jumlah kewajiban yang mungkin

ditimbulkannya.

INFORMASI SANKSI ADMINSTRATIF

Selama tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, tidak

ada Sanksi Administratif yang diterima oleh Perseroan, anggota

Dewan Komisaris dan Direksi, baik dari Otoritas Pasar Modal dan

juga otoritas lainnya.



INFORMATION REGARDING THE CODE OF CONDUCT

1. Principle of the Code of Conduct

The Company’s Code of Conduct has principles including

direction or guideline for attitude in conducting business well,

free, competitive, fair, and all are accountable, so that all parties

related to the company’s business be it in the Company’s

environment starting from the Board of Commissioners, Board of

Directors, Committees and employees, and also outside of the

Company such as Supplier, Consumer, Consultant, Auditor etc.

must comply to the Company’s Guidelines and Code of

Conduct.

2. Form of Socialization of the Code of Conduct and effort to

uphold it

The Company has socialized the Code of Conduct to the

members of the Board of Commissioners, Board of Directors,

Committees and all employees by means of information media of

the Company and explain regarding the Code of Conduct in

special classes which was later followed up by signing a

Statement that the person concerned has read, approved, and

comply to all policies and ethics stipulated in the Company’s

Guidelines and Code of Conduct and is willing to accept all

sanctions as regulated in the Company’s Guidelines and Code of

Conduct. Moreover, the new employee at the time of processing

induction is also given explanation regarding the Code of

Conduct.

3. Code of Conduct applies to the Company’s Board of

Commissioners, Board of Directors and Employees

The Company’s Code of Conduct is valid for the Board of

Commissioners, Board of Directors and Employees of the

Company, this is contained in Chapter I Introduction, Article 1

Definition, Point 8 which stated that what is meant by the

Company’s Management are Board of Directors, Board of

Commissioners, Board of Commissioners Supporting Organ and

all employees/workers of the Company.

PRINCIPLE OF THE CORPORATE CULTURE

The Company owns several matters which are the cultural

principle of the company, among others: Provide added value

from whatever is created; To make customer as main target or

destination from all works done in the Company; Consistently

conduct development which shall become the key to success;

Empowerment of every person including award for every

achievement; Fully responsible to the environment in the vicinity;

Making the Company as a good, healthy and safe occupational

place and also as a group mutually trust, respect, honest and

fair.

INFORMASI TENTANG KODE ETIK

1. Pokok-pokok Kode Etik

Kode Etik Perseroan memiliki pokok-pokok yang berikut

petunjuk atau pedoman perilaku dalam melakukan usaha secara

baik, bebas, kompetitif, fair, dan semuanya dapat dipertanggung

jawabkan, maka semua pihak yang terkait dengan usaha

perseroan, baik dalam lingkungan Perseroan sendiri mulai dari

Komisaris, Direksi, Komite dan karyawan, maupun di luar

Perseroan seperti Supplier, Konsumen, Konsultan, Auditor dan

sebagainya wajib tunduk dan patuh pada Pedoman dan Kode

Etik Perseroan.

2. Bentuk Sosialisasi Kode Etik dan upaya penegakannya

Perseroan telah melalukan sosialisasi Kode Etik kepada anggota

Komisaris, Direksi, Komite dan seluruh karyawan dengan cara

baik melalui media informasi Perusahaan maupun memberikan

pemaparan tentang Kode Etik dalam kelas khusus yang

kemudian dilanjutkan dengan melakukan penandatangan lembar

Pernyataan bahwa yang bersangkutan telah membaca dan

setuju serta tunduk, patuh dan taat terhadap seluruh kebijakan

dan etika yang telah ditentukan dalam Pedoman dan Kode Etik

Perseroan dan bersedia menerima sangsi sebagai mana yang

telah di atur dalam Pedoman dan Kode Etik Perseroan. Selain

itu, karyawan baru pada saat proses induksi juga diberikan

pemahaman tentang Kode Etik

3. Kode Etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan

Karyawan Perseroan

Kode Etik yang dimiliki oleh Perseroan berlaku bagi Komisaris,

Direksi dan Karyawan Perseroan, hal ini tertuang dalam Bab I

Pendahuluan, Pasal 1 Pengertian, Point 8 yang menyebutkan,

bahwa yang dimaksud dengan Jajaran Perusahaan adalah

Direksi, Dewan Komisaris, Organ Pendukung Dewan Komisaris

dan seluruh karyawan/pegawai Perseroan.

POKOK-POKOK BUDAYA PERSEROAN

Perseroan memiliki beberapa hal yang menjadi pokok-pokok budaya

perseroan diantara: Memberi nilai tambah dari apapun yang

dikerjakan; Menjadikan pelanggan sebagai pusat sasaran atau

tuujuan dari seluruh kerja yang kita lakukan; Terus melakukan

pengembangan yang menjadi kunci sukses kita; Pemberdayaan

setiap orang dengan disertai penghargaan bagi setiap prestasi;

Bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar; Menjadikan

Perseroan sebagai tempat bekerja yang baik, aman dan sehat, juga

sebagai kelompok yang saling mempercayai, menghormati,

menghargai, jujur dan adil.



SHARE OWNERSHIP PROGRAM FOR THE EMPLOYEES

AND/OR MANAGEMENT

The Company does not have a share ownership program for

employees.

WHISTLEBLOWING REPORTING SYSTEM

The Company does not have a Whistleblowing Reporting System.

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN

DAN/ATAU MANAJEMEN

Perseroan tidak memiliki program kepemilikan saham bagi

karyawan.

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING

SYSTEM)

Perseroan tidak memiliki Sistem Pelaporan Pelanggaran.

Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan indepensi, dan kepentingan pemegang saham.The Public Company has the means or technical procedure on voting both open and closed prioritize on independency and shareholders interest.

Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan.All members of Board of Directors and Board of Commissioners of the Public Company must be present at the Annual GMS.

Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahun.Brief Minutes of GMS is available in the Public Company’s Website for at least 1 (one) year.

Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor.Public Company has communication policy with the shareholders or investors.

Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam Situs Web.Public Company discloses the communication policy of the Public Company with the shareholders or investors in the Website.

Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka.Stipulation of total members of Board of Commissioners also regard the condition of the Public Company.

Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan.The stipulation on the composition of members of the Board of Commissioners regarding the variety of expertise and experience needed.

Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.The Board of Commissioners have self-assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners.

Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.Self-assessment policy to assess the performance of Board of Commissioners set out through the Public Company Annual Report.

Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.The Board of Commissioners has a policy related to the resignation of Board of Commissioners in the event that a member is involved in financial crime.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Rekomendasi | Recommendation

Comply.

Not Comply : Salah satu Anggota Dewan Komisaris tidak dapat hadir dikarenakan sakit.Not Comply: One of the members of Board of Commissioners cannot attend due to being sick.

Comply.

Not Comply : dalam proses penyusunan.

Not Comply: in the process of formulation.

Comply.

Comply.

Comply.







Keterangan | RemarkNo.

REKOMENDASI TATA KELOLA EMITEN DAN PERUSAHAAN PUBLIK

GOVERNANCE RECOMMENDATION OF ISSUER AND PUBLIC COMPANY



Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi.Board of Commissioners or Committee implementing the Nomination and Remuneration function formulate succession policy in the process of Nominating members of the Board of Directors.

Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektifitas dalam pengambilan keputusan.Stipulation for the total members of Board of Directors take into consideration the condition of Public Company and effectiveness in taking resolution.

Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.Stipulation on the composition of members of Board of Directors also regard the various expertise, knowledge and experience needed.

Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.Members of Board of Directors supervising the accounting/finance must have the expertise and/or knowledge in the field of accounting.

Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi.Board of Directors has self-assessment policy to evaluate the Board of Directors performance.

Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.Self-assessment policy to assess the performance of Board of Directors is stated through the Public Company Annual Report.

Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.Board of Directors has policy regarding resignation of Board of Directors member in the event they are involved in a financial crime.

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.Public Company has policy to prevent insider trading.

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud.Public Company has the policy regarding anti corruption and anti fraud.

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.Public Company has the policy on selection and supplier’s or vendor’s capability improvement.

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.Public Company has the policy regarding the compliance to the rights of creditor.

Perusahaan terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing.Public Company has the whistleblowing system policy.

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.Public Company has the policy on long term allowances to the Board of Directors and employee.

Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi.Public Company utilize the usage of information technology to be more expansive apart from the website used as information transparency media.

Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5 (lima)%, selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali.Public Company Annual Statement reveals the end benefit owner in the ownership of the Public Company’s shares of 5% (five percent), in addition to the disclosure of ownership utility in the Company’s share ownership of Public Company’s through controlling and major shareholders.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

23.

24.

25.

26.

Rekomendasi | Recommendation

Not Comply : Pendoman Nominasi sedang dalam proses penyusunan.Not Comply: Guidelines of Nomination is in the formulation process.

Comply.

Comply.

Comply.

Not Comply : Pendoman Penilaian sedang dalam proses penyusunan.Not Comply: Guidelines of Assessment is still the formulation process.





Not Comply : dalam proses penyusunan.Not Comply: in the process of formulation.


Comply.



Not Comply : Pedoman untuk Direksi dalam proses penyusunan.Not Comply: Guidelines for Board of Directors in the process of formulation.

Comply.

Comply.

Keterangan | RemarkNo.


Kami telah menelaah laporan keuangan Perseroan untuk tahun

buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Dalam

proses penelaahannya, kami telah melakukan beberapa aktifitas,

antara lain, sebagai berikut :

» Melakukan rapat kerja bulanan dengan SPI untuk membahas

program kerja, laporan hasil audit rutin dan laporan

pemeriksaan khusus dan pelaksanaan tindak lanjut dari hasil

temuannya.

» Melakukan pertemuan internal bulanan untuk membahas

laporan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris

Perseroan yang antara lain berisi hasil penelaahan atas

informasi keuangan dan permasalahan lain yang membutuhkan

perhatian manajemen.

» Melakukan pertemuan baik formal maupun informal dengan

Corporate Legal dan Corporate Secretary dan unit-unit kerja

lainnya untuk memastikan kepatuhan Perseroan terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal

dan peraturan perundang-undangan lainnya sehubungan

dengan pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan, antara lain

tperaturan perundang-undangan di bidang ketenaga kerjaan

dan program Corporate Sosial Reponsibility (CSR).

» Menyampaikan hasil penelaahan atas informasi keuangan

Perseroan kepada Dewan Komisaris setiap 3 bulan untuk

disampaikan dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan

Direksi.

» Melakukan pembahasan laporan hasil penelaahan bersama

Dewan Komisaris setiap 3 bulan untuk disampaikan dalam

rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

» Melakukan pertemuan dengan auditor eksternal Kantor

Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan

(member of BDO International Limited) yang mengaudit laporan

keuangan untuk tahun buku 2016, baik formal maupun

informal, untuk memastikan kompetensi dan independensi

Auditor eksternal dan memastikan bahwa seluruh temuan audit

telah diselesaikan secara memuaskan.

We have studied the Company’s Financial Statement for the book

year which ended on 31 December 2016. In the process of the

study we have conducted several activities, among others:

» Conduct monthly meeting with the SPI to review the work

program, report on the routine audit and report on the special

examination and implementation of follow ups from the findings

result.

» Conduct monthly internal meeting to review the report to be

submitted to the Company’s Board of Commissioners which

among others contain the result of the study on the financial

information and other matters which need the attention of the

management.

» Conduct formal and informal meeting with the corporate legal

and corporate secretary and other working units to ensure the

Company’s compliance to prevailing laws and regulations in the

Capital Market and other regulations in the field of manpower

and the corporate social responsibility program.

» Forward the result of the study on the Company’s financial

information to the Board of Commissioners every 3 months to

be presented in the joint meeting of the Board of

Commissioners and Board of Directors.

» Conduct review on the report of the study result together with

the Board of Commissioners every 3 months to be presented in

the joint meeting of the Board of Commissioners and Board of

Directors

» Conduct meeting with the external Public Accounting Office of

Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Associates (member of

BDO International Limited) auditing the Financial Statement for

the book year 2016 both formal and informal, to ensure the

competence and independency of the external auditor and

ensure that all audit findings has been settled satisfactorily.

LAPORAN KOMITE AUDITAudit Committee Report

Berdasarkan hasil penelaahan atas laporan keuangan dan

informasi lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan

usaha Perseroan untuk tahun buku 2016, sepanjang pengetahuan

terbaik yang kami miliki, kami berkeyakinan bahwa :

» Tidak terdapat hal-hal yang menyebabkan kami yakin bahwa

laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016 tidak

disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang

berlaku umum di Indonesia.

» Tidak terdapat hal-hal yang menyebabkan kami yakin bahwa

kegiatan usaha Perseroan tidak dilakukan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal

dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan

dengan kegiatan usaha Perseroan dalam tahun 2016.

Untuk meningkatkan kinerja Perseroan dan tata kelola perusahaan

yang baik (GCG), beberapa hal yang berikut ini perlu mendapat

perhatian Manajemen :

» Meningkatkan kinerja Perseroan terutama di bidang penjualan

sehingga target penjualan yang telah ditetapkan selama tahun

berjalan dapat tercapai.

» Meningkatkan terwujudnya pengendalian intern yang efektif di

Perseroan mulai dari system dan prosedur, termasuk fungsi

pengawasan melekat (Build in Control), mekanisme

pengawasan dalam setiap proses pelaksanaan kegiatan

Perseroan dan pengambilan keputusan.

» Menyesuaikan petunjuk pelaksanaan kegiatan Perseroan

sesuai kondisi terkini.

» Meningkatkan pelaksanaan Manajemen Risiko.

» Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan

perangkat lunaknya terkait dengan penggunaan system

teknologi informasi, agar dapat memberikan informasi secara

cepat, tepat dan akurat bagi Manajemen dalam mengelola

Perseroan.


Komite Audit | Audit Committee

Drs. IGM. Putera Astaman

Ketua | Chairman

Based on the review result of the Financial Statement and other

information related to the implementation of the Company’s

business operation for the book year 2016, to the best of our

knowledge, we are convinced that:

» There are no matters which may cause us to doubt that the

Company’s Financial Statement for the book year 2016 is not

presented according to financial accounting standard generally

adapted in Indonesia.

» There are no matters which may cause us to doubt that the

activities of the Company’s business is not conducted

according to prevailing laws and regulations in the Capital

Market and other regulations related to the Company’s

business operation in 2016.

To improve the Company’s performance and good corporate

governance, the following matters must have the attention of the

management:

» Improve the Company’s performance especially in the field of

sales, so that the sales target stipulated in the current year can

be achieved.

» Improve the realization of an effective internal control in the

Company, starting from system and procedure including the

built in control, supervision mechanism in every process of the

implementation of the Company’s activities and taking

decisions.

» Adapt the implementation direction of the Company’s activities

according to the latest condition.

» Improve the implementation of risk management.

» Improve the capability of human resources and other software

related to the utilization of information technology system to

provide fast information, precise and accurate for the

management in managing the Company.


Laporan Komite Audit | Audit Committee Report


Perseroan memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan juga

produk yang dihasilkannya. Hal ini ditunjukan dengan upaya

berkesinambungan yang dilakukan Perseroan dalam menjaga,

merawat dan memperbaharui demi tercipta kondisi yang aman dan

nyaman.

Berikut ini pembahasan beberapa hal yang telah dilakukan oleh

Perseroan berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan

yang telah dilaksanakan dalam tahun 2016

KEBIJAKAN DAN JENIS PROGRAM

1 Lingkungan Hidup

Perseroan berpandangan bahwa menjaga lingkungan

merupakan sesuatu yang harus dilakukan, untuk itu sejak tahun

2007 Perseroan telah menerapkan Sistem Manjemen

Lingkungan mengacu pada standard ISO 14001:2004 dengan

Sertifikat No.: 2012-0557 dan selalu mendapat audit dari

Badan Sertifikasi sekali setiap setahun. Penyediaan ruang

terbuka hijau seluas 5,5 hektar di area Perseroan merupakan

salah satu dukungan Perseroan pada pelestarian lingkungan.

Perseroan juga melakukan beberapa kegiatan seperti:

Penghematan energi, dalam rangka menghemat penggunaan

energi listrik konservatif, Perseroan memanfaatkan energi surya

yang dihasilkan oleh beberapa Panel Surya dengan daya yang

dihasilkan sebesar 250 kW, dimana daya tersebut digunakan

untuk kebutuhan plant produksi kabel Serat Optik, selain itu

guna mendukung penghematan serta efisiensi, Perseroan juga

menggunakan lampu penerangan hemat energy; Pengelolaan

dan pemantauan lingkungan, diantaranya dengan melakukan

pengukuran secara berkala terhadap kualitas udara ambien

dan udara lingkungan kerja, suhu dan kelembaban,

pencahayaan, kebisingan, kebauan, kualitas air minum, dan air

bersih, pengukuran air limbah, dan menyediakan tempat

penampungan sampah dengan pengangkutan sesuai dengan

jadwal yang telah ditetapkan dan Khusus untuk limbah yang

masuk kategori B-3, Persoran melakukan kerjasama dengan

perusahaan khusus yang bergerak di bidang jasa pengangkut,

pengumpulan serta pengelolaan limbah B-3 yang dalam hal ini

adalah PT. Tenang Jaya Sejahtera.

Dalam hal pengaduan lingkungan baik dari internal maupun

eksternal, pada Perseroan terdapat 2 cara dimana persoalan

yang dapat langsung ditangani oleh Departemen terkait

kemudian langsung ditindak lanjuti, namun bila dianggap

persoalan tersebut pembahasan yang lebih luas, maka

Departement tersebut akan membawanya dalam Rapat

Manajemen.

The Company is concerned about its environment and also the

product produced. This is evident by the continuous efforts of the

Company in maintaining and renewals to create safe and

comfortable conditions.

The following are several matters conducted by the Company for

its corporate social responsibility and environment conducted

during 2016.

POLICY AND TYPES OF PROGRAM

1. Living Environment

The Company is of the opinion that maintaining the

environment is something which is obligatory, and therefore

since 2007 the Company has already applied an Environment

Management System referring to the ISO 14001:2004 by its

Certificate No.:2012-0557 continuously audited by the

Certification Body annually. Keeping a green open space of

5.5 hectare in the Company’s area is one of the Company’s

efforts in preserving the environment. The Company also

conduct several activities such as: energy saving, in the

framework of saving by conserving electric energy, the

Company utilizes solar power produced by several Solar

Panels with a power output of 250 kW, such energy power is

utilize in the Optic Fibre cable production plant, and also to

support saving and efficiency, the Company also use energy

saving lighting; The Management and monitoring of the

environment, among others by conducting periodic

measurement on the quality of ambient air and working

environment air, temperature and moisture, lighting, noise,

smell, drinking water quality and clean water, measuring

waste water and provide waste disposal container and

transportation according to a fixed schedule and especially for

waste included in the B-3 category, the Company has

conducted cooperation with a company specialized in the

management of B-3 waste, its transportation, collection and

management assigned to PT Tenang Jaya Sejahtera.

As to environmental claims both from internal and also

external sources, in the Company there are 2 means where

such problems can be directly handled by a related

Department, but if the matter needs further discussion, such

Department shall forwad it in a Management Meeting.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCompany Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Company Social Responsibility


2. Ketenagakerjaan

Sejak tahun 2009, Perseroan telah menerapkan Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berbasis

pada standar OHSAS 18001:2007 dan bersertifikat No.: OHS

2012-0429 dan selalu mendapat audit dari badan sertifikasi

setiap setahun sekali, sedangkan untuk SMK-3 sedang dalam

proses sertifikasi.

a. Kesetaraan gender dan kesempatan kerja

Perseroan selalu memberikan kesempatan yang sama bagi

karyawan maupun karyawatinya dalam upaya peningkatan

kariernya. Perekrutan calon karyawan telah dilaksanakan

dengan baik dan sesuai dengan peraturan

perundangan-undangan yang berlaku. Kesempatan

diberikan kepada seluruh calon karyawan tanpa

memandang gender, baik laki-laki ataupun perempuan.

Bila memenuhi kualifikasi dan persyaratan yang diminta

oleh pengguna dan lulus seleksi penerimaan calon

karyawan baru, maka yang bersangkutan akan diterima

bekerja di sesuai dengan keahlian/kompetensi yang dimiliki

oleh para calon karyawan baru tersebut. Dari 939 orang

karyawan 48 orang diantaranya adalah wanita yang

menempati beberapa posisi, diantaranya 2 orang sebagai

Manager, 2 orang sebagai Supervisor, 1 orang Foreman

dan 43 orang Staff.

b. Sarana dan Keselamatan Kerja

Perseroan secara terus-menerus melakukan pemantauan

dan pengukuran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

keselamatan kerja, kemudian melengkapi dan

memperbaharui sarana prasarana kerja, peralatan

produksi, dan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi

seluruh pekerja, seperti sepatu dengan pelindung, helm,

sarung tangan, kacamata pelindung, penyumbat telinga,

tali keselamatan serta masker. Penyediakan hydrant dan

alarm kebakaran sedang dalam proses perizinan dan

instalasi.

2. Manpower

Since 2009, the Company has applied Environmental Health

and Safety Management System based on the OHSAS

18001:2007 standard and certification No. :OHS 2012-0429

and constantly audited annually by a certification body, while

for the SMK-3 is still in the process of certification.

a. Gender equality and work opportunity

The Company has provided similar opportunities for male

and female workers in its efforts to improve their careers.

Recruitment of candidate employees is well conducted

and according to prevailing laws and regulation. The same

opportunities are provided to all candidates without

considering gender, both male and female. If they can

meet the requested qualifications and requirements by the

users and pass the selection of new employee’s

recruitment, the person concerned shall be accepted to

work according to their expertise/competence of such

new employee. From the 939 employees 48 among them

are females who occupy several positions, among others

2 as Managers, 2 as Supervisors, 1 as Foreman and 43

others as Staff.

b. Occupational Means and Safety

The Company continuously conduct monitoring and

measurements related to occupational safety, complete

and renew work means and infrastructure, production

tools and also provide Personal Safety Equipment for all

workers, such as protecting boots, helmet, gloves,

protective glasses, ear plugs, safety rope and mask.

Installation of hydrant and fire alarm is still in the permit

process from those in authority.

Wanita | Female Pria | Male

GM

Manager

Supervisor

Foreman

Staff

Operator,dll

2

2

1

43

-

48

2

12

36

75

185

581

891



Perseroan juga melengkapi beberapa perizinan yang

berhubungan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja,

diantaranya: Izin Forklift (Alat Angkat Angkut), Izin

Crane/Hoist (Kantrol mesin), Izin Genset (Diesel), Izin

Pemeriksaan Penyalur Petir, Izin Bejana Tekan, Izin

Poliklinik, Izin Kantin (Jasa Boga), Izin Instalasi Listrik, Izin

Lift Barang, Izin HO (Gangguan), Izin SIPA (Pengambilan Air

Tanah).

Sesuai dengan program pemerintah dalam hal jaminan

kesehatan, Perseroan telah mendaftarkan seluruh

karyawannya menjadi anggota BPJS Kesehatan.

Sedangkan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan

karyawan, selain menyediakan Poliklinik di lingkungan

pabrik guna memudahkan dalam pelayanan kesehatan

karyawan, pemeriksaan kesehatan karyawan (Medical

Check Up) setiap sekali setahun, memberikan edukasi

kesehatan secara berkala dan menyelenggarakan Donor

Darah setiap tiga bulan sekali.

Perseroan juga mengadakan pelatihan-pelatihan di bidang

kompetensi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (sertifikasi),

diantara : SIO Forklift (Surat Izin Operasi), SIO Crane/Hoist,

Petugas P3K, Pemadam Kebakaran, Petugas Teknisi

Listrik, Juru Las, Petugas Kimia, Ahli K3, Auditor SMK3.

c. Tingkat Perpindahan

Tingkat perpindahan karyawan yang terjadi selama tahun

2016 adalah sebesar 2,4%, yaitu 23 orang dari jumlah

karyawan sebanyak 939 orang.

d. Tingkat kecelakaan kerja

Sepanjang tahun 2016, terjadi 2 kecelakaan kerja dengan

kategori ringan.

e. Pendidikan dan/atau Pelatihan

Perseroan meyakini bahwa pelatihan melalui praktik kerja

merupakan cara paling efektif untuk meningkatan dan

meraih kompetensi pada tugas-tugas tertentu. Program

Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan Perseroan

diselengarakan baik di dalam maupun di luar lingkungan

Perseroan dengan pelaksana baik dari internal maupun

pihak eksternal Perseroan, atau merupakan gabungannya.

Pada tahun 2016 direncanakan sebanyak 114 pelatihan,

dimana realisasi dari rencana pelatihan adalah sebesar

100% dari seluruh pelatihan yang telah direncanakan.

The Company also complete several permits related to

Occupational Health and Safety, among others: Forklift

Permit, Crane/Hoist Permit, Genset Permit, Lightning

Conductor Control Permit, Pressurize Permit, Polyclinic

Permit, Canteen Permit, Power Installation Permit, Goods

Lift Permit, Disturbances Permit, SIPA Permit (The Ground

Water Intake).

According to the government program in matters of health

insurance, the Company has registered its entire employee

to become member of Health BPJS. While to maintain and

improve the employee’s health besides providing a

Polyclinic in the plant environment to facilitate health

service for employee, it is also organized annual obligatory

Medical Check Up, periodically provide health education

and also quarterly hold Blood Donor.

The Company also conduct training in the field of

Occupational Health and Safety competence (certified),

among others: Certificate of Forklift Operation, Certificate

of Crane/Hoist Operation, First Aid Officials, Fire Fighter,

Electric Technician, Welders, Chemical Officials, K3

Experts, and SMK3 Auditors.

c. Transfer Rate

The level of employees transfer in 2016 is 2.4% of 23

people out of 939 people.

d. Work Injury Level

During 2016, only 2 work accident happened with a light

injury category.

e. Education and/or Training

The Company is of the opinion that training through work

practice is the most effective means to improve and

achieve competence in certain tasks. The Education and

Training Programs conducted by the Company is

implemented both inside and outside the Company by

good implementation from internal and also external parties

of the company, or combination of both. In 2016, 114

trainings were planned and could be realized 100% of all

the trainings plan.

f. Remunerasi

Dalam hal remunerasi, Perseroan telah menjalankan

ketentuan Pemerintah yaitu dengan membayarkan upah

minimum sektoral tahun 2016 sebesar Rp3.500.000,-

dimana untuk upah keseluruhan Peseroan telah

menerapkan kisaran upah.

g. Mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan

Pengaduan karyawan diselesaikan secara musyawarah

sesuai UU Ketenaga-kerjaan RI No. 13 th 2003 dan PKB

Perusahaan yang berlaku. Penyelesaian masalah biasanya

ditempuh dengan duduk bersama / musyawarah dengan

Serikat Pekerja sampai ada kata sepakat. Bila muncul

masalah yang cukup besar/berat, maka penyelesaian akan

ditempuh melalui jalur bipatrit/tripatrit, namun demikian

hingga saat ini belum pernah terjadi.

3. Sosial Kemasyarakatan

a. Penggunaan tenaga kerja lokal

Pemberdayaan masyarakat melalui penggunaan tenaga

kerja lokal atau yang berdomisili disekitar Perseroan dan

area Tangerang menjadi prioritas bagi Perseroan. Adapun

jumlah persentase nya adalah sebesar 55%.

b. Pemberdayaan masyarakat sekitar dalam hal

penggunaan bahan baku

Bahan baku yang diperlukan dalam industri perkabelan

masih belum memungkinkan untuk dihasilkan oleh industri

rumahan dengan demikian pemberdayaan masyarakat

tentang hal penggunaan bahan baku belum dilakukan oleh

Perseroan.

c. Perbaikan sarana dan prasarana sosial

Pada tahun 2016, Perseroan berpartisipasi beberapa

kegiatan perbaikan sarana dan prasarana sosial,

diantaranya bantuan bagi perbaikan rumah ibadah (Mesjid),

membersihkan kali Sabi dari sampah serta menanam

pohon di bantaran kali Sabi, ikut serta dalam pembentukan

Komunitas Lingkungan dan Posko pengaduan masalah

lingkungan.

f. Remuneration

Regarding remuneration, the Company has implemented

the Government regulation by paying the sectorial salary in

2016 of Rp3,500,000 where in overall the Company has

applied this salary range.

g. Mechanism of manpower claim

Employees claim are settled by deliberation for consensus

according to the Manpower Law of RI No.13 of 2003 and

applicable Company PKB. Issues settlement is usually

conducted by meeting / discussion with the Worker Union

until reaching a mutual covenant. In the event of severe

issues, the settlement applied shall be through a

bipatrit/tripatrit channel, until present, however, it’s has

never happened.

3. Community Social

a. Employment of local manpower

The empowerments of the community in the vicinity are

those domiciled in the vicinity of the Company and the

Tangerang area has become the priority of the Company.

The percentage amount is 55%.

b. Empowering the community in the vicinity in using raw

material

The raw material needed in the cable industry is still unable

to be produced by household industry and therefore the

empowerment of the community regarding the utilization of

raw material has not yet been conducted by the Company.

c. Social means and infrastructure improvement

In 2016, the Company participated in several

improvements of social means and infrastructure facilities,

among others assistance in repairing a mosque, cleaning

the Sabi River from waste and planting trees on the banks

of the Sabi River, participate in the formation of

Environmental Community and Commando Post to claim

environmental issues.





d. Bentuk donasi lainnya

Perseroan pada tahun 2016 juga memberi dukungan atau

bantuan, diantaranya: Bantuan Hewan Qurban bagi

masyarakat sekitar, memberikan santunan kepada para

yatim piatu dan kaum dhuafa di sekitar Perseroan,

Pengobatan gratis juga bagi masyarakat sekitar, serta

bantuan bagi salah satu panti asuhan di Tangerang.

Perseroan juga secara rutin mengadakan Donor darah

dilaksanakan setiap 4 bulan dan Perseroan juga

memberikan kesempatan kepada pelajar dan mahasiswa

dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi untuk

melakukan Praktek Kerja Industri serta kunjungan Industri

ke Pabrik Jembo Cable sebagai wujud turut sertanya

Perseroan dalam mencerdaskan anak bangsa.

e. Komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti

korupsi Perseroan dan pelatihan

Kebijakan dan prosedur anti korupsi secara umum

tercantum dalam Etika Bisnis Perseroan yang wajib

ditanda-tangani oleh seluruh karyawan. Karyawan dilarang

menerima tip/ gratifikasi dalam bentuk apapun dari pihak

luar.

4. Tanggung Jawab Produk

a. Kesehatan dan keselamatan konsumen

Seluruh produk yang dihasilkan oleh Perseroan memiliki

sertifikat tes sesuai standar yang ditetapkan dan dijamin

kualitasnya karena dipastikan telah melalui proses

pengujian secara bertahap yang dimulai dari penerimaan

material, kemudian pengujian pada proses produksi serta

pengujian pada tahap barang jadi, sehingga aman bagi

konsumen pengguna. Pada tahun 2016 sertifikasi dan

perpanjangan sertifikat produk dilakukan seperti untuk

kabel marine pada badan sertifikasi DNV – GL Norwegia,

Kabel Elektrik pada Bureau Veritas (BV) Marine (Sertifikasi

per Projek) dan pada LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan)

dan PLN – Puslitbang.

b. Informasi produk

Perseroan menghasilkan berbagai macam jenis kabel

dengan berbagai jenis keperluan, baik untuk digunakan

pada rumah tinggal, gedung perkantoran dan gedung

bertingkat, pabrikan, pertambangan, landasan pacu pada

Bandar udara, kapal laut dan pengeboran minyak serta

dengan kualitas sesuai standar lokal maupun internasional.

d. Other types of donation

The Company in 2016 also provided support or assistance,

among others: Assistance for Qurban Animal for the local

community, donation to orphans and the poor in the

Company’s vicinity, free medication for the community in

the vicinity and also assistance for an orphanage in

Tangerang. The Company also routinely held Blood

Donation activities every 4 months and the Company also

provide opportunities for people and student from various

schools and universities to conduct Industrial Work

Practice and industrial visit to the Jembo Cable plant as a

form of the Company’s participation in educating the

people.

e. Communication regarding policies and procedures of the

Company’s anti-corruption and training

The policies and procedures of anti-corruption is generally

contained in the Company’s Business Ethic which is

compulsory to be signed by all employees. Employees are

prohibited to received tips/ gratification in whatsoever form

from outside parties.

4. Product Responsibility

a. Consumer health and safety

All the product produced by the Company are test certified

according to the standard applied and its quality

guaranteed as it has gone through stage by stage testing

process starting from receiving raw material, the testing in

the production process and testing of the finished goods,

so that it is safe for the consumers usage. In 2016,

certification and extension of product certification was

conducted such as for marine cables by the certification

body DNV – GL Norway, Electric Cable in the Bureau

Veritas (BV) Marine (Certification per Project) and by the

LMK (Electrical Issues Agency) and PLN – Puslitbang.

b. Product Information

The Company produced various cables for various needs,

both for household, office building and high rise building,

factories, mining, runway in airports, sea craft as well as oil

drilling platform, with local and international standard.



c. Sarana, jumlah dan penanggulangan pengaduan

konsumen

Perseroan mengutamakan mutu produk, hal ini

ditunjukannya dengan upaya yang dilakukan untuk terus

meningkatkan kualitas pengujian produk baik dari peralatan

yang dimiliki maupun personel yang melaksanakan

pengujian. Dalam proses pengujian dilakukan mulai dari

datangnya material, kemudian proses produksi, sampai

dengan produk akhir yang semuanya didukung alat uji yang

memadai dan mendapat kalibrasi secara berkala.

Pada tahun 2016, Perseroan mendapat 3 pengaduan dari

konsumen yang semuanya lebih dikarenakan perbedaan

antara panjang dan konstruksi. Penanggulangan seluruh

kabel-kabel diganti adalah menggantinya dengan kabel

baru.

BIAYA

Dalam tahun 2016, total biaya yang dikeluarkan adalah sebesar

Rp4,56 miliar yang terdiri dari biaya untuk kegiatan lingkungan

hidup sebesar Rp0,25 miliar, Praktik ketenaga kerjaan dan K-3

sebesar Rp0,52 miliar, Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan

sebesar Rp0,17 miliar, dan Tanggung jawab produk sebesar

Rp3,62 miliar. Besarnya biaya tanggung jawab produksi

dikeluarkan untuk pengurusan Sertifikasi uji produk dan

perpanjangan sertifikat.

c. Means, amount and handling of customer’s complaint

The Company prioritized product quality, this is evident

from the effort to improve the quality by product testing

both by tools owned and also personnel who conduct

those tests. The testing process is conducted starting from

the raw material, continued into the production process,

until the end products which are all supported by proper

and fit testing tools calibrated periodically.

In 2016 the company obtained 3 claims from consumers, of

which the 3 of them are due to the difference between its

length and construction. Solving such problems is

replacing all cables with new cables.

COST

In 2016, the total cost incurred amounted to Rp4.56 billion

consisting of cost for living Environment activities of Rp0.25 billion,

Manpower practice and K-3 amounting to Rp0.52 billion, Social

and Community Development amounting to Rp0.17 billion, and

Product responsibility of Rp3.62 billion. The cost amount for

production responsibility is issued for the handling of product

testing Certification and extension of those certificates.

Pengeluaran Biaya CSR Tahun 2016

Corporate Social Responsibility Expenditure In 2016

Jenis KegiatanTypes of Activities

Lingkungan Hidup

Praktik Ketenaga Kerjaan & K-3 :

Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan

Tanggung Jawab Produk

Total

No.

1.

2.

3.

4.

JumlahTotal

0,25

0,52

0,17

3,62

4,56

Nilai dalam miliar RupiahValue in billion Rupiah



2016 Kunjungan Industri | 2016 Industry Visits

SMK Swadaya Kuningan

2016 Dukungan Kegiatan Kampus | 2016 Support Campus Activities

FT Metallurgy Universitas Indonesia


TINJAUAN OPERASIONAL

Dengan maraknya proyek kelistrikan yang dilakukan pemerintah,

kebutuhan kabel saat ini terus meningkat seiring dengan

pembangunan proyek kelistrikan pemerintah 35.000 MW, demikian

pula permintaan kabel transmisi yang digunakan sektor swasta

untuk pembangunan perumahan, gedung dan industri. Selain

permintaan kabel listrik meningkat, permintaan kabel serat optik

juga akan terus meningkat dengan mulai direalisasikan proyek

telekomunikasi Palapa Ring yang akan menghubungkan 3.000

pulau di Indonesia.

Tentunya dengan kondisi kebutuhan kabel seperti dijelaskan

tersebut di atas mendorong Perseroan untuk terus meningkatkan

utilitas mesin-mesin yang telah ada dengan melakukan modifikasi

mesin, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kapasitas

produksinya.

1. Produksi (Proses, Kapasitas dan Perkembangannya)

Pada tahun 2016, kapasitas produksi Perseroan mengalami

kenaikan khususnya pada Kabel Listrik, sedangkan pada kabel

Telekomunikasi masih tetap sama seperti pada tahun 2015.

Hampir semua jenis kabel mengalami kenaikan jumlah produksi

selama tahun 2016, kecuali kabel telekomunikasi tembaga.

Kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada kabel listrik

tegangan rendah yaitu sebesar 11.029 ton atau naik 84,0%

dari 13.126 ton pada tahun 2015 menjadi 24.155 ton.

Kemudian disusul dengan kenaikan kabel listrik tegangan

menengah sebesar 3.970 ton atau naik 75,4% dari 5.264 ton

menjadi 9.234 ton. Kabel telekomunikasi jenis Serat Optik juga

mengalami kenaikan sebesar 68.100 sf/km atau naik 9,6%,

dari 710.339 sf/km pada tahun 2015 menjadi 778.439 ton

pada tahun 2016. Penurunan terjadi pada kabel telekomunikasi

jenis tembaga sebesar 6.642 sc/km atau 6,8%, dari 96.721

sc/km tahun 2015 menjadi 90.079 sc/km pada tahun 2016.

OPERATIONAL REVIEW

The Government is currently conducting various electrical project,

and the demand for cables are continuously increasing in line with

the targeted 35.000 MW power project of the government, besides

it demand for transmission cables utilized by the private sector to

develop housing, building and industry. Not only demand for

electrical cable is increasing, but with the realization of the Palapa

Ring telecommunication project the demand for fiber optic cable is

also constantly on the rise. The Palapa Ring telecommunication

shall connect 3.000 islands in Indonesia.

Considering such condition for the need of cables as shown above

the Company is highly motivated to constantly improve its utility of

consisting machinery by conducting modification on such

machinery to be able to improve its productions capacity.

1. Production (Process, Capacity and Its Development)

In 2016, the Company’s production capacity underwent an

increase especially for Electrical Cable while

Telecommunication cables still remains the same as in 2015.

Nearly all types of cables underwent an increase in production

amount during 2016, except for copper telecommunication

cable. A quite significant increase in the low voltage electrical

cable of 11.029 tons or an increase of 84.0% from 13.126 tons

in 2015 to become 24.155 tons. Closely followed by the

increase of medium voltage electrical cable of 3.970 tons or an

increase of 75.4% from 5.264 tons to become 9.234 tons. The

Fiber Optic telecommunication cable also experience an

increase of 68.100 sf/km or an increase of 9.6% from 710.339

sf/km in 2015 to become 778.439 tons in 2016. On the other

hand there is a decrease in copper type telecommunication

cable of 6.642 sc/km or 6.8% from 96.721 sc/km in 2015 to

become 90.079 sc/km in 2016.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Analysis and Review

KAPASITAS DAN REALISASI PRODUKSI

PRODUCT CAPACITY AND REALISATION

Kapasitas Produksi | Production Capacity

2016 2015

27.400

12.000

4.188.000300.000

25.200

7.200

4.188.000300.000

Jenis Kabel | Cable Type

Kabel Listrik Tegangan RendahLow Voltage Electric Cable

Kabel Listrik Tegangan MenengahMedium Voltage Electric Cable

Kabel Telekomunikasi:Telecommunication Cable:» Kabel Serat Optik | Fibre Optic Cable» Kabel Telepon Tembaga | Lead Phone Cable

Satuan | Unit

Ton

Ton

sf/Kmsc/Km

Realisasi Produksi | Production Realisation

2016 2015

24.155

9.234

778.439

90.079

13.126

5.264

710.339

96.721

2. Pendapatan/Penjualan 2. Revenue/Sales


Analisa dan Pembahasan Manajemen | Management Analysis and Review

Kabel Listrik Tegangan Menengah (dalam Ton)Medium Voltage Electric Cable (in Tones)

20152016

Kapasitas ProduksiProduction Capacity

Realisasi ProduksiProduction Realisation

12.0

00

7.20

0

9.23

4

5.26

4

Kabel Listrik Tegangan Rendah (dalam Ton)Low Voltage Electric Cable (in Tones)

20152016



27.4

00

25.2

00

24.1

55

13.1

26

Kabel Telepon Tembaga (dalam Km)Lead Phone Cable (in Km)

20152016



300.

000

300.

000

90.0

79

96.7

21

Kabel Serat Optik (dalam Km)Fibre Optic Cable (in Km)

20152016



4.18

8.00

0

4.18

8.00

0

778.

439

710.

339

Kelompok ProdukType of Products



Kabel TelekomunikasiTelecommunication Cable

LainnyaMiscellaneous

JumlahTotal

2016

Rp1.123,45 M

Rp417,63 M

Rp302,05 M

Rp194,65 M

Rp 2.037,78 M

Naik (Turun) | Increase (Decrease)

Rupiah

Rp327,89 M

Rp177,38 M

Rp (18,21) M

Rp(112,62) M

Rp374,44 M

%

41,2

73,8

(5,6)

(36,6)

22,5

2015

Rp795,56 M

Rp240,25 M

Rp 320,26 M

Rp 307,27 M

Rp1.663,34 M

2015

2016




LainnyaMiscellaneous

1.12

3,45

417,

63

302,

05

194,

65

795,

56

240,

25

320,

26

307,

27

The Company’s consolidated sales for the book year ended on

31 December 2016 of Rp2.037,78 billion underwent an

increase of Rp374,44 billion or 22.5% compared to 2015 of

Rp1.663,34 billion. The sales increase in 2016 is obtained from

low voltage electrical cable sales of Rp327,89 billion or an

increase of 41.2% from Rp795,56 billion in 2015 to become

Rp1.123,45 billion in 2016. Such increase also happened to the

medium voltage electrical cable of Rp177,38 billion or an

increase of 73.8% from Rp240,25 billion in 2015 to become

Rp417,63 billion in 2016. A sales decrease happened to the

telecommunication cable of Rp18.21 billion or a decrease of

5.6% from Rp320,26 billion in 2015 to become Rp302,05 billion

in 2016. Such sales decrease also happened to other sales

amounting to Rp112,62 billion or 36% from Rp307,27 billion to

become Rp194,65 billion in 2016.

The decrease in telecommunication cable sales of nearly 82%

is due to the decrease in the sales of metallic

telecommunication cable as it has shifted from the conventional

telephone cable to Fiber Optic. While the decrease in other

sales especially the decrease on raw material sales which is

incidental in nature, is not a main trade.

3. Profitability

Sales per segment in 2016 is still dominated by electric cable

sales amounting to Rp1.541.1 billion or 75.6% total sales of

Rp2,037.8 billion, followed by phone cables of Rp320,0 billion

or 14.8% from the total sales and the other sales balance of

Rp194,7 billion or 9.5% of the total sales. Other sales consist of

accessories of phone network, phone cable production made

outside the plant and raw material. The highest gross margin

amounted to 19.6% on electrical cable sales, followed by

telecommunication cable sales of 11.9% and other sales of

5.6%.

Penjualan konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang

berakhir pada 31 Desember 2016 sebesar Rp2.037,78 miliar

mengalami kenaikan sebesar Rp374,44 miliar atau naik 22,5%

dibanding tahun 2015 sebesar Rp1.663,34 miliar. Kenaikan

penjualan tahun 2016 diperoleh dari penjualan kabel listrik

tegangan rendah sebesar Rp327,89 miliar atau naik 41,2% dari

Rp795,56 miliiar tahun 2015 menjadi Rp1.123,45 miliar tahun

2016. Kenaikan juga terjadi pada kabel listrik tegangan

menengah sebesar Rp177,38 miliar atau naik 73,8% dari

Rp240,25 miliar tahun 2015 menjadi Rp417,63 miliar tahun

2016. Penurunan penjualan terjadi pada kabel telekomunikasi

yaitu sebesar Rp18,21 miliar atau turun 5,6% dari Rp320,26

miliar tahun 2015 menjadi Rp302,05 miliar pada tahun 2016.

Selain itu penurunan penjualan juga terjadi pada penjualan

lainnya sebesar Rp112,62 miliar atau 36% dari Rp307,27 miliar

menjadi Rp194,65 miliar tahun 2016.

Penurunan penjualan kabel telekomunikasi hampir 82%

disebabkan penurunan penjualan kabel telekomunikasi metalik

karena beralih dari kabel telepon konvensional ke Serat Optik.

Sedangkan penurunan penjualan lainnya terutama penurunan

atas penjualan bahan baku yang sifatnya insidentil, bukan

penjualan utama.

3. Profitabilitas

Penjualan persegmen tahun 2016 masih didominasi oleh

penjualan kabel listrik yang mencapai Rp1.541.1 miliar atau

75,6 % dari total penjualan sebesar Rp2.037,8 miliar, diikuti

oleh penjualan kabel telepon sebesar Rp302,0 miliar atau14,8

% dari total penjualan dan sisanya penjualan lain-lain sebesar

Rp194,7 miliar atau 9,5 % dari total penjualan. Penjualan

lain-lain terdiri dari penjualan asesories jaringan telepon, kabel

produksi luar pabrik dan bahan baku. Margin laba kotor

tertinggi mencapai 19,6% atas penjualan kabel listrik, diikuti

oleh penjualan kabel telekomunikasi sebesar 11,9% dan

penjualan lainnya sebesar 5,6%.



Tinjauan Penjualan 2016 per SegmenSales Review of 2016 per Segment

UraianDescription

Penjualan BersihNett Sales

Beban Pokok PenjualanCost of Good Sold

Laba KotorGross Profit

Margin Laba KotorGross Profit Margin

Kabel ListrikElectrical Cable

Rp1.541,1 M

Rp1.239,1 M

Rp 302 M

75,6

73,4

86,6

Milyar | Billion Rupiah %

19,6%

Lain-lainOthers

Rp194,7 M

Rp183,8 M

Rp10,9 M

9,5

10,8

3,1


5,6%

JumlahTotal

Rp2.037,8 M

Rp1.689,1 M

Rp348,7 M

100

100

100


17,1%


Rp 302,0 M

Rp 266,2 M

Rp35,8 M

14,8

15,8

10,3


11,9%

ANALYSIS OF FINANCIAL COMPREHENSIVE

PERFORMANCE

1. Asset (Current, Problem and Total Asset)

The total Company’s consolidated Current Assets in 31

December 2016 of Rp1.131,7 billion underwent an increase of

Rp204,2 billion or an increase of 22.0% compared to 2015 of

Rp927,5 billion. Current asset increase in cash equivalent

increase on 31 December 2016 of Rp89,9 billion or an increase

of 126.8% of Rp70,9 billion in 2015 to become Rp160,8 billion

in 2016.

The Company’s consolidated Non Current Asset underwent an

increase of Rp24,5 billion or 5.6% from Rp431,0 billion in 2015

to become Rp455,5 billion in 2016. The increase of noncurrent

asset was due to the increase of fixed assets of Rp12,5 billion

or an increase of 3.2% from Rp396,2 billion in 2015 to become

Rp408,7 billion in 2016 and the increase in other noncurrent

assets of Rp9,3 billion or an increase of 41.5% from Rp22,4

billion in 2015 to become Rp31,7 billion in 2016.

2. Liability (Short Term, Long Term and Liabilities)

The Company’s Consolidated Total Liabilities underwent an

increase of Rp126,1 billion or 12.7% from Rp990,7 billion in

2015 to become Rp1.116,8 billion in 2016. This increase is

affected by the increase of the amount of the Company’s

consolidated short term and long term liabilities.

Increase in the short term liabilities is mainly due to the increase

of operating debts to third party (increase in the purchase of

raw material in 2016, amounting to Rp117,8 billion or an

increase of 152.1%, while the increase in long term liabilities is

due to the additional reserve fund as a post work fee which has

become the burden of 2016 amounting to Rp8,25 billion.

3. Equities

The Company’s total consolidated Equities on 31 December

2016 of Rp470,3 billion, underwent an increase of Rp102,5

billion or an increase of 27.9% compared to 2015 of Rp367,8

billion. This increase is obtained from the Company’s Nett profit

in 2016 amounting to Rp132,4 billion. In the third quarter the

Company has distributed an interim dividend of Rp30,24 billion

or Rp200 per share.

4. Revenue, Cost, Profit (Loss), and Other Comprehensive

Revenue, Total Comprehensive Profit (Loss)

The total Company’s consolidated Income on 31 December

2016 of Rp2.037,78 billion, underwent an increase of

Rp374,44 billion or an increase of 22.5% compared to 2015 of

ANALISA KINERJA KEUANGAN KOMPREHENSIF

1. Aset (Lancar, Tidak Lancar dan Total Aset).

Jumlah Aset Lancar konsolidasian Perseroan pada tanggal 31

Desember 2016 sebesar Rp1.131,7 miliar mengalami kenaikan

sebesar Rp204,2 miliar atau naik 22,0 % dibanding tahun 2015

sebesar Rp927,5 miliar. Kenaikan aset lancar terjadi pada

kenaikan kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2016

sebesar Rp89,9 miliar atau naik 126,8% dari Rp70,9 miliar tahun

2015 menjadi Rp160,8 miliar tahun 2016.

Aset Tidak Lancar konsolidasian Perseroan mengalami kenaikan

sebesar sebesar Rp24,5 miliar atau 5,6%, dari Rp431,0 miliar

tahun 2016 menjadi Rp455,5 miliar tahun 2016. Kenaikan aset

tidak lancar terjadi karena kenaikan aktiva tetap sebesar Rp12,5

miliar atau naik 3,2% dari Rp396,2 miliar tahun 2015 menjadi

Rp408,7 miliar tahun 2016 serta kenaikan aset tidak lancar

lainnya yaitu sebesar Rp9,3 miliar atau naik 41,5% dari Rp22,4

miliar tahun 2015 menjadi Rp31,7 miliar tahun 2016.

2. Liabilitas (Jangka Pendek, Jangka Panjang dan Liabilitas)

Jumlah Liabilitas Konsolidasi Perseroan mengalami kenaikan

sebesar Rp126,1miliar atau naik 12,7% dari Rp990,7 miliar

tahun 2015 menjadi Rp1.116,8 miliar tahun 2016. Kenaikan ini

dipengaruhi oleh naiknya jumlah liabilitas jangka pendek dan

liabiitas jangka panjang konsolidasi Perseroan.

Kenaikan liabilitas jangka pendek terutama karena kenaikan

utang usaha kepada pihak ketiga (kenaikan pembelian bahan

baku pada tahun 2016, mencapai Rp117,8 miliar atau naik

152,1%, sedangkan kenaikan liabilitas jangka panjang karena

tambahan dana cadangan imbalan paska kerja yang menjadi

beban tahun 2016 sebesar Rp8,25 miliar.

3. Ekuitas

Jumlah Ekuitas konsolidasian Perseroan pada tanggal 31

Desember 2016 sebesar 470,3 miliar, mengalami kenaikan

sebesar Rp102,5 miliar atau naik 27,9% dibandingkan tahun

2015 sebesar Rp367,8 miliar. Kenaikan ini diperoleh dari laba

bersih Perseroan tahun 2016 mencapai Rp132,4 miliar. Pada

kuartal ke 3 Perseroan telah membagikan dividen interim

sebesar Rp30,24 miliar atau Rp200 perlembar saham.

4. Pendapatan, Beban, Laba (Rugi), Pendapatan

komprehensif lain, Total Laba (rugi) komprehensif

Jumlah Pendapatan konsolidasian Perseroan pada tanggal 31

Desember 2016 sebesar Rp2.037,78 miliar, mengalami kenaikan

sebesar Rp374,44 miliar atau naik 22,5% dibandingkan tahun



Rp1.663,34 billion. This sales increase in 2016 was mainly

obtained from the increase of low voltage electric cable sales of

Rp327,89 billion or an increase of 41.2% from Rp795,56 billion

in 2015 to become Rp1.123,45 billion in 2016, followed by the

increase of medium voltage electric cable sales of Rp117,38

billion or an increase of 73.8% from Rp240,25 billion to become

Rp417,63 billion in 2016.

Telecommunication cable sales, however, and other sales

underwent a decrease of respectively 5.6% and 36.6%.

The Company’s consolidated Gross Profit for the period 2016

of Rp348,7 billion underwent an increase of Rp164,1 billion or

an increase of 88.9% compare to 2015 of Rp184,6 billion. The

increase in the consolidated gross profit for the period 2016 is

mainly due to the increase of the quantity of goods sold in 2016

compare to 2015.

The Company’s consolidated profit before tax for the period

2016 underwent an increase of Rp166,9 billion or an increase

of 1.963,5% from Rp8,5 billion in 2015 to become Rp175,4

billion in 2016. The Consolidated Profit Increase before tax due

to the increase in gross profit in overall. The consolidated

comprehensive profit for the period 2016 amounted to Rp132,4

billion

5. Cash Flow

Cash Flow during 2015 achieve a positive number amounting

to Rp89,9 billion or an increase compare to the 2015 of Rp67,5

billion, an increase of Rp22,4 billion or 33%. This increase in

nett cash flow in 2016 was obtained from the existing net cash

flow of operational activities. The cash obtained from 2016 of

Rp418,2 billion increase of Rp229,2 billion or increase of

121.3% from Rp189 billion in 2015.

2015 sebesar Rp1.663,34 miliar. Kenaikan penjualan pada tahun

2016 ini terutama diperoleh dari kenaikan penjualan kabel listrik

tegangan rendah sebesar Rp327,89 miliar atau naik 41,2% dari

Rp795,56 miliiar tahun 2015 menjadi Rp1.123,45 miliar tahun

2016, kemudian juga kenaikan penjualan pada kabel listrik

tegangan menengah sebesar Rp177,38 miliar atau naik 73,8%

dari Rp240,25 miliar tahun 2015 menjadi Rp417,63 miliar tahun

2016.

Sedangkan penjualan kabel telekomunikasi dan penjualan

lainnya mengalami penurunan masing-masing 5,6% dan 36,6%.

Laba Kotor konsolidasian Perseroan untuk periode tahun 2016

sebesar Rp 348,7 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 164,1

miliar atau naik 88,9% dibanding tahun 2015 sebesar Rp184,6

miliar. Kenaikan Laba Kotor konsolidasian untuk periode tahun

2016 terutama disebabkan kenaikan dari kwantitas barang yang

dijual pada tahun 2016 dibanding tahun 2015.

Laba konsolidasian sebelum manfaat (beban) pajak Perseroan

untuk periode tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar

Rp166,9 miliar atau naik 1.963,5% dari Rp8,5 miliar tahun 2015

menjadi Rp175,4 miliar tahun 2016. Kenaikan Laba

Konsolidasian sebelum manfaat (beban) pajak akibat dari

kenaikan laba kotor secara keseluruhan. Jumlah laba

komprehensif konsolidasian untuk periode tahun 2016 sebesar

Rp 132,4 miliar.

5. Arus Kas

Arus Kas Bersih selama tahun 2016 mencapai angka positif

sebesar Rp89,9 miliar mengalami kenaikan jika dibandingkan

2015 sebesar Rp67,5 miliar, kenaikannya sebesar Rp22,4 miliar

atau naik 33%. Adapun kenaikan arus kas bersih tahun 2016

diperoleh dari arus kas bersih tersedia dari aktifitas operasi. Kas

dihasilkan dari operasi tahun 2016 sebesar Rp418,2 miliar naik

Rp229,2 miliar atau naik 121,3% dari Rp189 miliar tahun 2015.



Analisa Keuangan(dalam miliar rupiah)

Uraian

Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak

Laba Bersih

Aset

Kewajiban

Ekuitas

Financial Analysis(In billion Rupiah)

Description

Incoming before tax benefit (expense)

Net Income

Total Assets

Liabilities

Stockholder's Equity

31 Desember | December 31

175,4

132,4

1.587,2

1.116,9

470,3

8,5

2,5

1.358,5

990,7

367,8

33,1

23,9

1.064,1

897.7

166,4

43,4

22,6

1.239,8

1.092,0

147,7

48,9

31,8

709,0

566,0

142,9

2016 2015 2014 2013 2012

Such cash flow increase in 2016 was utilized for the payment of

a short term bank loan of Rp23,2 billion, and dividend interim

payment of Rp28 billion and for investment of Rp42 billion.

LOAN PAYMENT

The average company business loan payment in 2016 was 43 days

slower by 3 days compared to the average loan payment in 2015

during 40 days. Compare, however with the average payment on

raw material procurement in 2016 in overall from the L/C book

keeping until settlement was 14 days faster or 160 days in 2016

and 174 days in 2015.

The settlement of trade debt in general is paid by the usance L/C

facility of maximum 180 days or working capital facility of the raw

material purchase maximum 180 day from Bank Mandiri.

ACCOUNTS RECEIVABLE COLLECTABILITY

The average receivable account payable of the Company for the

year 2016 is 88 days or a decrease of 13 days compared to 2015

of 101 days. Decrease in the average receivable account

collectability is due to receivable balance on phone cable sales

starting to decrease in number.

CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT POLICY

The Company’s Capital Structure in 2016 underwent improvement

by the increase in accumulated Company profit, where the

Company leverages in 2015 is 369%. In 2016 the Company

leverage underwent a decrease to become 337%.

In 2016, there are no changes to the Company’s Capital Structure.

MATERIAL BINDING FOR CAPITAL GOOD INVESTMENT

Until the compilation of this report, the Company has no material

binding for capital good investment.

Kenaikan arus kas tersebut pada tahun 2016 dipergunaan

untuk pembayaran pinjaman bank jangka pendek sebesar

Rp23,2 miliar, pembayaran dividen interim sebesar Rp.28 miliar

dan untuk investasi berjumlah Rp42 miliar.

PEMBAYARAN HUTANG

Rata-rata pembayaran hutang usaha Perseroan tahun 2016 adalah

43 hari lebih lambat 3 hari dibanding rata-rata pembayaran hutang

tahun 2015 selama 40 hari. Akan tetapi jika dibanding rata-rata

pembayaran atas pembelian bahan baku secara keseluruhan tahun

2016 dari pembukuan L/C s/d pelunasan lebih cepat 14 hari yaitu

selama 160 hari pada tahun 2016 dan 174 hari pada tahun 2015.

Penyelesaian hutang dagang pada umumnya di bayar dengan

fasilitas usance L/C maksimum180 hari atau fasilitas modal kerja

untuk pembelian bahan baku maksimum 180 hari dari Bank

Mandiri.

KOLEKTIBILITAS PIUTANG

Rata-rata kolektibilitas piutang usaha Perseroan tahun 2016 adalah

88 hari mengalami penurunan 13 hari dibandingkan tahun 2015

selama 101 hari. Penurunan rata-rata kolektibilitas piutang usaha

terutama karena saldo piutang atas pernjualan kabel telepon mulai

menurun jumlahnya.

STRUKTUR PERMODALAN DAN KEBIJAKAN

MANAJEMEN

Struktur permodalan Perseroan tahun 2016 makin mengalami

perbaikan dengan bertambahnya akumulasi keuntungan

Perseroan, dimana leverage Perseroan tahun 2015 sebesar 369%.

Pada tahun 2016 leverage Perseroan mengalami penurunan

menjadi 337%.

Pada tahun 2016, tidak ada perubahan mengenai Struktur

Permodalan Perseroan.

IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL

Sampai dengan laporan ini dibuat, Perseroan tidak ada ikatan

material untuk investasi barang modal.



CAPITAL GOOD INVESTMENT REALIZED IN BOOK YEAR

In 2016, the investment types conducted is in the form of

production machine modification and replacement of production

machines which are more efficient and fast in the production

process, with the objectives to improve the existing machine utility

and increase capacity. The investment value in machinery

expended in 2016 amounted to Rp26,9 billion.

MATERIAL FACTS INFORMATION AFTER THE

ACCOUNTING REPORT

Until this report was formulated, the Company has no material

binding for capital good investment.

BUSINESS PROSPECT

Since the first year (2015) the priority of the Government Working

Cabinet is national development focus in the development of

infrastructure, alleviation of the poor and gap between the

territories by consistently maintaining a sound and continuous

fiscal management. The global economic development in 2017 is

projected to a recovery compared to 2016 but still coloured by

uncertainty while on the domestic side, household consumption is

estimated to become a main contributor in the national economic in

2017. Besides it the government spending in the field of

infrastructure is expected able to improve the competitiveness and

national connectivity empowerment.

In the electric sector meanwhile, according to the Summary of The

Efforts to Provide Electrical Power (RUPTL) The State Electrical

Company (Persero) in 2016 until 2025, it is assumed that the

Indonesian economic growth shall be 6.7%, power growth 8.6%,

Electrification Ratio 99.7%, customer addition of 21,6 million and

investment needs of 153,7 billion USD. Therefore the electric cable

demand shall constantly increase in line with the development

project both by the government and also private sector.

Meanwhile in the telecommunication sector, the Palapa Ring shall

be the backbone of the national telecommunication network

infrastructure, boosting the industry to provide optical fiber

conductor in Indonesia including fiber optic cables. The fiber optic

company itself is becoming bigger with the existence of this Palapa

Ring project.

INVESTASI BARANG MODAL YANG DIREALISASI DALAM

TAHUN BUKU

Pada tahun 2016, Jenis Investasi yang dilakukan adalah dalam

bentuk modifikasi mesin produksi dan penggantian mesin-mesin

produksi yang lebih effisien dan cepat dalam proses produksinya,

dengan tujuan untuk meningkatkan utilitis mesin yang ada dan

pada gilirannya akan menaikan kapasitas. Adapun nilai investasi

mesin yang dikeluarkan pada tahun 2016 sebesar Rp26,9 miliar.

INFORMASI FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL

LAPORAN AKUNTANSI

Sampai dengan laporan ini dibuat, Perseroan tidak ada ikatan

material untuk investasi barang modal.

PROPEK USAHA

Sejak tahun pertama (2015) Pemerintahan Kabinet Kerja prioritas

pembangungan nasional difokuskan pada pembangunan

infrastruktur, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan antar

wilayah dengan tetap konsisten menjaga pengelolaan fiskal yang

sehat dan berkelanjutan. Perkembangan ekonomi global di tahun

2017 diproyeksikan mengalami perbaikan dibandingkan tahun

2016 meski masih diwarnai ketidak pastian sementara itu disisi

domestik, konsumsi rumah tangga diperkirakan menjadi

konstributor utama perekonomian nasional pada tahun 2017.

Selain itu belanja pemerintah dibidang infrastruktur diharapkan

mampu meningkatkan daya saing dan penguatan koneksivitas

nasional.

Sementara itu disektor kelistrikan, menurut Ringkasan Rencana

Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT Perusahaan Listrik

Negara (Persero) tahun 2016 s/d 2025, bahwa diasumsikan selama

kurun waktu 10 tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,7%,

pertumbuhan listrik 8,6%, Rasio Elektrifikasi 99,7%, pertambahan

pelanggan 21,6 juta dan kebutuhan investasi sebesar 153,7 miliar

Dollar Amerika (USD). Maka permintaan kabel listrik akan terus

meningkat seiring dengan pembangunan proyek-proyek

pemerintah maupun swasta.

Demikian pula di sektor telekomunikasi, Palapa Ring merupakan

tulang punggung infrastruktur jaringan telekomunikasi nasional ikut

mendorong industri penyediaan penghantar serat optik di

Indonesia termasuk kabel serat optik. Perusahaan serat optik

sendir semakin besar dengan adanya proyek Palapa Ring.





By the announcement of the winner of the Palapa Ring project for all

packages, starting from the West Package covering the Riau and

Riau island territory (until the Natuna island) with a total length of fiber

optic cable around 2.000 km, Central Package covering the territory

of Kalimantan, Sulawesi and North Maluku (until the Sangihe Talaud

Island) with a total optic cable length around 2.700 km, West

Package covering the territory of Nusa Tenggara Timur, Maluku,

Papua Barat and Papua (including the inner part of Papua) with a

total fiber optic cable length around 6.300 km. the Company has all

along become a fiber optic cable supplier to three of the winners of

such Palapa Ring project.

The Company is quite optimistic that the demand for cables, such as

optic fiber cable shall constantly increase in line with infrastructure

development in Indonesia.

COMPARISON BETWEEN TARGET/PROJECT AND

REALIZATION

Consolidated sales in 2016 amounted to Rp2,037.78 billion or

93.7% from the sales target in 2016 of Rp2,174.93. The non

attainment of sales in 2016 according to the target is due to the

realization of telecommunication cable sales of Rp302, 05 billion only

achieved around 48.2% of the 2016 target. Although the sales

realization in 2016 is still below target, the Company’s Net profit in

2016 of Rp132.42 billion achieved 185.61% from the 2016 target of

Rp71.34 billion. Net profit achievement of the Company in 2016 is

due to improved cable industry in 2016.

TARGET/PROJECTION TO BE ACHIEVED IN THE COMING

BOOK YEAR

In 2017, the Company stipulated a sales target of Rp2.437,07 billion

or an increase of 19.6% from the sales realization in 2016. Such

growth project of 19.6% is expected from the electric cable sales of

low voltage electrical cable and medium voltage electrical cable.

Nett profit in 2017 is targeted to achieve Rp153,63 billion or an

increase of 16% from the Net profit in 2016 of Rp132,42 billion. While

for the dividend in the book year 2017, the Company expects to be

able to provide a better dividend than the previous year.

MARKETING ASPECTS

One of the Company’s mission is to make all the Company’s

business partners to become winners among others; Customers.

The customer’s satisfaction can be achieved by providing prima

services before and after sales. Besides it the product produce must

be of good quality and trustworthy.

Dengan telah ditentukannya pemenang proyek Palapa Ring untuk

semua paket, dimulai dari Paket Barat yang menjangkau wilayah

Riau dan Kep. Riau (sampai dengan pulau Natuna) dengan total

panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km, Paket Tengah

menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara

(sampai dengan Kep. Sangihe Talaud) dengan total panjang kabel

serat optik sekitar 2.700 km, dan Paket Timur menjangkau wilayah

Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan Papua (sampai

dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik

sekitar 6.300 km. Perseroan selama ini telah menjadi supplier kabel

serat optik kepada ketiga pemenang proyek Palapa Ring tersebut.

Perseroan sangat optimis permintaan kabel, baik kabel listrik serat

optik akan terus meningkat seiring dengan pembangunan

infrastruktur di Indonesia.

PERBANDINGAN ANTARA TARGET/PROYEKSI DAN

REALISASI

Penjualan konsolidasian pada tahun 2016 mencapai sebesar

Rp2.037,78 miliar atau 93,7% dari target penjualan tahun 2016

sebesar Rp2.174,93. Tidak tercapainya penjualan tahun 2016

dengan target disebabkan realisasi penjualan kabel telekomunikasi

sebesar Rp302,05 miliar hanya mencapai sekitar 48,2% dari target

tahun 2016. Walaupun realisasi penjualan tahun 2016 masih di

bawah target, akan tetapi laba bersih Perseroan tahun 2016 sebesar

Rp132,42 miliar mencapai 185,61% dari target tahun 2016 sebesar

Rp71,34 miliar. Pencapaian laba bersih perseroan tahun 2016

karena makin membaiknya industri kabel pada tahun 2016.

TARGET/PROYEKSI YANG AKAN DICAPAI PADA 1 TAHUN

BUKU MENDATANG

Pada tahun 2017, Perseroan telah menetapkan target penjualan

sebesar Rp2.437,07 miliar atau naik 19,6% dari realisasi penjualan

tahun 2016. Proyek pertumbuhan 19,6% tersebut diharapkan pada

penjualan kabel listrik baik kabel listrik tegangan rendah maupun

kabel listrik tegangan menengah.

Laba bersih tahun 2017 ditargetkan mencapai sebesar Rp153,63

miliar atau naik 16% dari realisasi laba bersih tahun 2016 sebesar

Rp132,42 miliar. Sedangkan untuk dividen tahun buku 2017,

Perseroan berharap dapat memberikan dividen yang lebih baik dari

tahun sebelumnya.

ASPEK PEMASARAN

Salah satu misi Perseroan adalah menjadikan mitra usaha Perseroan

sebagai pemenang antara lain; Pelanggan. Kepuasan pelanggan

dapat dicapai dengan memberikan pelayanan yang prima sebelum

dan sesudah penjualan. Selain itu produk yang dihasilkan harus

berkualitas dan dapat dipercaya.



Infrastructure, industry, and Construction and Building are three

main markets served by the Company by various types of product,

both in the local market and also international.

In its efforts to improve the Company’s performance, beside

improving quality and capability, the Company also constantly effort

to increase its product types especially in the special cable types.

The development in the distribution network is one of the Company’s

effort in increasing its sales number and other efforts conducted by

the Company in improving its performance such as becoming a

contractor in handling installation of OSP network of which the need

is constantly on the rise by the development of telecommunication

technology.

DIVIDEND POLICY

Payment or dividend distribution is stipulated in the General

Meeting of Shareholder as long as it is not contrary to the

Company’s Articles of Association.

Infrastruktur, Industri, serta Konstruksi dan Bangunan merupakan

tiga pasar utama yang dilayani oleh Perseroan dengan berbagai

macam produk yang dihasilkan, baik pada pasar lokal maupun

internasional.

Dalam usaha meningkatkan kinerja Perseroan, selain terus

meningkatkan kualitas dan kemampuan, Perseroan juga terus

berusaha untuk menambah jenis produk yang dihasilkan terutama

pada jenis-jenis kabel khusus. Pengembangan jaringan distribusi

menjadi salah satu upaya bagi Perseroan dalam meningkatkan

angka penjualan dan upaya lain yang dilakukan Perseroan dalam

meningkatkan kinerjanya, yaitu dengan menjadi Kontraktor dalam

menangani pemasangan jaringan OSP yang kebutuhannya terus

meningkat seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi.

KEBIJAKAN DIVIDEN

Pembayaran atau pembagian dividen ditentukan dalam Rapat

Umum Pemegang Saham selama tidak bertentangan dengan

Anggaran Dasar Perseroan.

Data Dividen Tahun Buku 2016, 2015 dan 2014 dalam Rupiah

Data Dividend of the Book Year2016, 2015 dan 2014 in Rupiah

UraianDescription

Hasil RUPS | GMS Result

Tanggal Pembayaran Dividen TunaiDate of Cash Dividend Payment

Jumlah Dividen per saham (kas dan/ atau non kas)Amount of Dividend per share (cash and non cash)

Jumlah Dividen per tahunAmount of Dividend per year Dividen Interim | Interim Dividend

Tanggal Pembayaran Dividen TunaiDate of Cash Dividend Payment

Jumlah Dividen per saham (kas dan/atau non kas)Amount of Dividend per share (cash and /non cash)

Jumlah Dividen per saham (kas dan/atau non kas)Amount of Dividend per share (cash and /non cash)

Tahun Buku | Book Year

30 September 2016

200

30.240.000.000

2016

TidakMembagikan

dividen

2015

10 Juli 201510 June 2015

60

9.072.000.000

2014



Pursuant to the General Meeting of Shareholders of PT Jembo

Cable Company Tbk., on 8 June 2015, for the Book year 2014

which ended on 31 December 2014, approved the utilization of

profit amounting to Rp9.072.000.000 shall be distributed as cash

dividend to the shareholders, paid Rp60 per share for 151.200.000

number of shares issued by the Company. While the General

Meeting of Shareholder on 1 June 2016 for the Book year 2015

which ended on 31 December 2015, it was resolved that PT Jembo

Cable Company Tbk., shall not distribute dividend.

Pursuant to the Board of Director Meeting approved by the Board

of Commissioner on 31 August 2016, PT Jembo Cable Company

Tbk. conducted an interim dividend of Rp30.240.000.000 from the

Company’s profit in the book year 2016, and paid Rp200 per share.

REALIZATION OF FUND UTILIZATION AS A RESULT OF

PUBLIC OFFERING


was no public offering conducted.

MATERIAL INFORMATION

During the book year which ended on 31 December 2016, there are

no material matters conducted.

AMENDMENT TO LAW REGULATION


were no changes in the Law and Regulation which affected the

financial statement.

CHANGES TO THE ACCOUNTANCY POLICY

There are no changes in the Accountancy Policy affecting on the

Company’s financial statement.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham PT Jembo Cable

Company Tbk., tanggal 8 Juni 2015, untuk tahun Buku 2014 yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, menyetujui penggunaan

laba sebesar Rp. 9.072.000.000,- dibagikan sebagai dividen tunai

kepada para pemegang saham, dimana dibayarkan Rp.60,- per

saham untuk 151.200.000 lembar saham Perseroan yang telah

dikeluarkan. Sedangkan untuk pada Rapat Umum Pemegang

Saham pada tanggal 1 Juni 2016 untuk tahun Buku 2015 yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, diputuskan bahwa PT

Jembo Cable Company Tbk., tidak membagikan dividen.

Berdasarkan Rapat Direksi yang telah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris pada tanggal 31 Agustus 2016, PT Jembo Cable

Company Tbk. melakukan pembagian dividen interim sebesar

Rp30.240.000.000,- dari laba Perseroan pada tahun buku 2016,

dimana dibayarkan Rp200,- per saham.

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN

UMUM


ada penawaran umum yang dilakukan.

INFORMASI MATERIAL


ada hal-hal material yang dilakukan.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


ada perubahan peraturan Perundang-undangan yang berpengaruh

besar terhadap laporan keuangan.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Tidak ada perubahan Kebijakan Akuntansi yang berpengaruh

terhadap laporan keuangan Perseroan.


STRUKTUR ORGANISASIOrganization Structure

BO

AR

D O

FC

OM

MIS

SIO

NE

RS

Pre

sid

ent

Dire

cto

rS

anto

so

Aud

it C

om

mitt

ee

No

min

asi a

nd R

emun

eras

iC

om

mitt

ee

Inte

rnal

Co

ntro

lP

epen

Su

pen

di

MA

NA

GE

ME

NT

RE

PR

ES

EN

TA

TIV

EIS

O 9

001

: Su

ratn

o K

.IS

O 1

4001

& O

HS

AS

180

01: M

ahm

ud

Jo

nse

n

Man

ufac

turin

g D

irect

or

Sat

oru

Yo

shik

awa

Man

ufac

turin

gG

ener

al M

anag

erJa

rism

an

Qua

lity

Ass

uran

ceM

anag

erS

ura

tno

K.

Pro

duc

tion

3(P

lant

E) M

anag

erS

ura

tno

K.

Pro

duc

tion

2(P

lant

B &

D) M

anag

erB

amb

ang

Pra

mad

i P.

Pro

cess

Eng

inee

ring

Co

ord

inat

or

Man

gat

ur

Sim

atu

pan

g

Pro

duc

tion

1(P

lant

A &

C )

Man

ager

Mei

dy

Dw

i P.

P2K

3Ja

rism

an

Mai

nten

ance

Man

ager

Wija

ya S

atri

a

Pro

duc

tion

Pla

nnin

gM

anag

erH

erm

awan

Y.

Fin

ance

Dire

cto

r &

Co

rpo

rate

Sec

reta

ryA

nto

niu

s B

enad

y

Hum

an R

eso

urce

s &

G

ener

al A

ffai

rs D

irect

or

Nan

y A

ng

San

toso

Mar

ketin

g D

irect

or

San

toso

Info

rmat

ion

Tec

hno

log

yC

oo

rdin

ato

rC

hri

stia

nu

s H

adi P

.

Sup

ply

chai

nM

anag

erG

race

Tan

Fin

ance

and

Acc

oun

ting

M

anag

erC

hay

adi T

an

LEG

AL

& C

SO

Asr

i Ap

riya

nti

Co

rpo

rate

Co

mm

unic

atio

n O

ffice

rR

ud

y U

sman

y

HR

, G

A &

HS

E M

anag

erIg

n. N

ug

rah

a W

.

Sal

es M

anag

erM

uh

amm

adA

lkaf

f

Sal

es M

anag

erS

on

ny

So

etar

so

Sal

es S

upp

ort

Man

ager

Ida

Mar

ia S

.

Ind

oo

rS

ales

Man

ager

Pra

pto

no

Had

i P.

Pro

ject

Man

agem

ent

Offi

cer

Man

ager

Nu

r H

iday

at

Mar

ketin

gG

ener

al M

anag

erIn

dra

wan

Pai

min

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA/AND ITS SUBSIDIARY

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016/ FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016

DAN/AND

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

31 DESEMBER 2016

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

31 DECEMBER 2016

D A F T A R I S I C O N T E N T S

Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif

Lain Konsolidasian

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

Laporan Arus Kas Konsolidasian

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Ekshibit/

Exhibit

A

B

C

D

E

Directors’ Statement

Independent Auditors’ Report

Consolidated Statement of Financial Position

Consolidated Statement of Profit or Loss and

Other Comprehensive Income

Consolidated Statement of Changes in Equity

Consolidated Statement of Cash Flows

Notes to Consolidated Financial Statements

31 Desember/ 31 Desember/

A S E T Catatan/ December December A S S E T S

Notes 2 0 1 6 2 0 1 5

Aset Lancar Current Assets

Kas dan setara kas 4 160.862.838 70.944.918 Cash and cash equivalents

Deposito berjangka 5 - 1.504.562 Time deposit

Piutang usaha 6 Trade receivables

Pihak ketiga 437.336.193 364.814.864 Third parties

Pihak-pihak berelasi 29 88.753.865 99.619.104 Related parties

Piutang lain-lain - Pihak ketiga 2.254.934 4.655.310 Other receivables - Third parties

Persediaan 7 389.385.675 341.529.516 Inventories

Pajak dibayar dimuka 25 33.713.826 32.788.834 Prepaid taxes

Uang muka 8 17.930.173 10.085.798 Advances

Biaya dibayar dimuka 1.497.693 1.549.663 Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 1.131.735.197 927.492.569 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non-Current Assets

Taksiran klaim pajak penghasilan 25 10.183.324 10.148.530 Estimated claims for corporate income tax

Aset keuangan tersedia untuk dijual 9 4.830.000 2.200.000 Available-for-sale financial asset

Aset tetap 10 408.722.055 396.189.098 Property, plant and equipment

Aset tidak lancar lainnya 11 31.740.000 22.433.884 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 455.475.379 430.971.512 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 1.587.210.576 1.358.464.081 TOTAL ASSETS

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E

which are an integral part of

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued

in Indonesian Language

AS OF 31 DECEMBER 2016

Ekshibit A

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit A

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

31 Desember/ 31 Desember/

LIABILITAS Catatan/ December December LIABILITIES

Notes 2 0 1 6 2 0 1 5

Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities

Pinjaman bank jangka pendek 12 632.204.394 655.410.832 Short-term bank loans

Utang usaha 13 Trade payables


Pihak-pihak berelasi 29 48.459.391 31.747.439 Related parties

Utang lain-lain - Pihak ketiga 14 25.377.870 58.215.398 Other payables - Third parties

Utang pajak 25 8.393.933 4.291.098 Taxes payables

Uang muka penjualan 15 Advances from customers


Pihak-pihak berelasi 29 62.596 9.179.887 Related parties

Beban akrual 16 44.572.341 14.238.849 Accrued expenses

Utang sewa pembiayaan jangka panjang yang Current maturities of

jatuh tempo dalam waktu satu tahun 17 1.701.183 855.891 long-term finance lease liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 992.544.784 883.284.008 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities

Utang lain-lain - Pihak ketiga 7.769.532 - Other payables - Third parties

Utang sewa pembiayaan jangka panjang - setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Finance lease liabilities - net of

dalam waktu satu tahun 17 4.375.548 1.503.522 current maturities

Liabilitas pajak tangguhan 25 50.935.596 54.612.920 Deferred tax liabilities

Liabilitas imbalan kerja 28 61.246.774 51.307.372 Employee benefits obligation

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 124.327.450 107.423.814 Total Non-Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 1.116.872.234 990.707.822 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Share capital - par value Rp 500 per share

(angka penuh) (full amount)

Modal dasar - 600.000.000 saham Authorized - 600,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor - 151.200.000 saham 18 75.600.000 75.600.000 Subscribed and paid-up - 151,200,000 shares

Agio saham 19 3.900.000 3.900.000 Additional on paid-in capital

Laba yang belum direalisasi atas perubahan Unrealized gain on changes in fair value of

nilai wajar aset keuangan 9 4.430.000 1.800.000 available-for-sale financial assets

Revaluation surplus

Surplus revaluasi aset tetap 35 207.871.425 207.871.425 of property, plant and equipment

Saldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 18 12.774.497 12.774.497 Appropriated

Tidak ditentukan penggunaannya 165.771.401 65.820.092 Unappropriated

Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 470.347.323 367.766.014

Kepentingan non-pengendali 8.981)( 9.755)( Non-controlling interests

Jumlah Ekuitas 470.338.342 367.756.259 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.587.210.576 1.358.464.081 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan


See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E

which are an integral part of

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


Ekshibit A/2

PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN


AS OF 31 DECEMBER 2016


Exhibit A/2

Equity attributable to equity holders of

the parent entity

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)


CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

Catatan/

Notes 2 0 1 6 2 0 1 5

PENJUALAN BERSIH 20,29 2.037.784.842 1.663.335.876 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 21,22,29 1.689.088.200 1.478.752.662 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 348.696.642 184.583.214 GROSS PROFIT

Beban penjualan 23 58.050.601)( 37.847.935)( Selling expenses

Beban umum dan administrasi 23 52.120.888)( 34.304.349)( General and administrative expenses

Penjualan barang rusak 2 1.667.827 3.117.969 Sales of scrap

Keuntungan atas penjualan aset tetap 2 402.341 635.947 Gain on sale of property, plant and equipment

Penghasilan bunga 752.277 130.401 Interest income

Beban bunga 24 43.665.435)( 39.662.342)( Interest expenses

Loss on revaluation of property, plant

Rugi atas revaluasi aset tetap entitas anak - 682.857)( and equipment of the subsidiary

Rugi selisih nilai tukar mata uang asing - Bersih 2 581.435)( 38.937.048)( Loss on foreign exchange - Net

Provisi dan administrasi bank 11.078.602)( 8.031.974)( Provisions and bank administration

Lain-lain - Bersih 10.596.611)( 20.504.693)( Others - Net

LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK 175.425.515 8.496.333 INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSES)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 25 TAX BENEFIT (EXPENSES)

Pajak kini 45.935.985)( 6.183.104)( Current tax

Pajak tangguhan 2.933.631 151.440 Deferred tax

Beban Pajak - Bersih 43.002.354)( 6.031.664)( Tax Expenses - Net

LABA TAHUN BERJALAN 132.423.161 2.464.669 PROFIT FOR THE YEAR

PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN : OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSSES):

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Items that will not be reclassified to profit or loss

Pengukuran kembali imbalan kerja 2.974.771)( 187.177 Remeasurements of employee benefits

Surplus atas revaluasi aset tetap 35 - 277.172.651 Surplus on revaluation of property, plant and equpiment

Pajak penghasilan yang terkait pos-pos yang tidak akan Tax relating to items that will not be

direklasifikasi ke laba rugi 35 743.693 69.339.957)( reclassified to profit or loss

2.231.078)( 208.019.871

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Items that will or may be reclassified to profit or loss

Perubahan nilai wajar investasi tersedia untuk dijual 9 2.630.000 50.000)( Changes in fair value of available-for-sale financial assets

Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak 398.922 207.969.871 Other comprehensive income for the year, net of tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 132.822.083 210.434.540 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR

Laba yang dapat diatribusikan kepada: Profit attributable to:

Pemilik entitas induk 132.422.387 2.482.658 Owner of the parent entity

Kepentingan non-pengendali 774 17.989)( Non-controlling interests

J u m l a h 132.423.161 2.464.669 T o t a l

Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Total comprehensive income attributable to:

Pemilik entitas induk 398.922 207.961.808 Owner of the parent entity

Kepentingan non-pengendali - 8.063 Non-controlling interests

J u m l a h 398.922 207.969.871 T o t a l

LABA PER SAHAM (dalam angka penuh) 26 875,81 16,42 EARNINGS PER SHARE (in full amounts)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN


Ekshibit B


Exhibit B



CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E


yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan which are an integral part of

Eksh

ibit

CExhib

it C

Jum

lah

ekuit

as

Laba y

ang b

elu

myang

dir

ealisa

si a

tas

dia

trib

usi

kan

peru

bahan n

ilai

kepada p

em

ilik

waja

r ase

t

keuangan/

Surp

lus

enti

tas

induk/E

quit

y

Unre

ali

zed g

ain

revalu

asi

ase

t te

tap /

Tid

ak

att

ributa

ble

Modal

Agio

saham

/on c

hanges

inR

evalu

ati

on

Dit

entu

kan

dit

entu

kan

to e

quit

y

Kepenti

ngan

dis

eto

r/A

ddit

ional

fair

valu

e o

fsu

rplu

s of

penggunaan-

penggunaan-

hold

ers

of

non-p

engendali/

Jum

lah

Paid

-in

on p

aid

-in

avail

able

-for-

sale

pro

pert

y,

pla

nt

nya/

nya/

the p

are

nt

Non-c

ontr

oll

ing

ekuit

as/

Tota

l

capit

al

capit

al

financia

l ass

ets

equip

ment

appro

pri

ate

dunappro

pri

ate

dcom

pany

inte

rest

equit

y

Sald

o 1

Januari

2015

75.6

00.0

00

3.9

00.0

00

1.8

50.0

00

-11.7

74.4

97

73.2

69.0

51

166.3

93.5

48

171

166.3

93.7

19

Bala

nce

as

of

1 J

anuary

2015

Cadangan u

mum

--

--

1.0

00.0

00

1.0

00.0

00)

(

--

-A

ppro

pri

ati

on f

or

genera

l re

serv

e

Div

iden t

unai

--

--

-9.0

72.0

00)

(

9.0

72.0

00)

(

-9.0

72.0

00)

(

Cash

devid

end

Jum

lah laba d

an p

enghasi

lan k

om

pre

hensi

f la

innya t

ahun b

erj

ala

n-

-50.0

00)

(

207.8

71.4

25

-2.6

23.0

41

210.4

44.4

66

9.9

26)

(

210.4

34.5

40

Tota

l pro

fit

and o

ther

com

pre

hensi

ve i

nco

me f

or

the y

ear

Sald

o 3

1 D

ese

mber

2015

75.6

00.0

00

3.9

00.0

00

1.8

00.0

00

207.8

71.4

25

12.7

74.4

97

65.8

20.0

92

367.7

66.0

14

9.7

55)

(

367.7

56.2

59

Bala

nce

as

of

31 D

ece

mber

2015

Div

iden

--

--

-30.2

40.0

00)

(

30.2

40.0

00)

(

-30.2

40.0

00)

(

Devid

end

Jum

lah laba d

an p

enghasi

lan k

om

pre

hensi

f la

innya t

ahun b

erj

ala

n-

-2.6

30.0

00

--

130.1

91.3

09

132.8

21.3

09

774

132.8

22.0

83

Tota

l pro

fit

and o

ther

com

pre

hensi

ve i

nco

me f

or

the y

ear

Sald

o 3

1 D

ese

mber

2016

75.6

00.0

00

3.9

00.0

00

4.4

30.0

00

207.8

71.4

25

12.7

74.4

97

165.7

71.4

01

470.3

47.3

23

8.9

81)

(

470.3

38.3

42

Bala

nce

as

of

31 D

ece

mber

2016

Cata

tan/N

ote

18

Cata

tan/N

ote

19

Cata

tan/N

ote

9

LA

PO

RA

N P

ER

UBA

HA

N E

KU

ITA

S K

ON

SO

LID

ASIA

N

UN

TU

K T

AH

UN

YA

NG

BER

AK

HIR

31 D

ESEM

BER

2016

(Dis

aji

kan d

ala

m r

ibuan R

upia

h,

kecuali d

inyata

kan lain

)

Lih

at

Cata

tan a

tas

Lapora

n K

euangan K

onso

lidasi

an p

ada E

ksh

ibit

E t

erl

am

pir

yang m

eru

pakan b

agia

n y

ang t

idak t

erp

isahkan

Sald

o laba/R

eta

ined e

arn

ings

FO

R T

HE Y

EA

R E

ND

ED

31 D

EC

EM

BER

2016

(Expre

ssed i

n t

housa

nds

of

Rupia

h,

unle

ss o

therw

ise s

tate

d )

in

Indonesi

an L

anguage

These

Conso

lidate

d F

inancia

l Sta

tem

ents

are

Ori

gin

all

y Iss

ued

See a

ccom

panyin

g N

ote

s to

Conso

lidate

d F

inancia

l Sta

tem

ents

on E

xhib

it E

whic

h a

re a

n i

nte

gra

l part

of

the C

onso

lidate

d F

inancia

l Sta

tem

ents

taken a

s a w

hole

PT

JEM

BO

CA

BLE C

OM

PA

NY

Tbk A

ND

IT

S S

UBSID

IAR

Y

PT

JEM

BO

CA

BLE C

OM

PA

NY

Tbk D

AN

EN

TIT

AS A

NA

KN

YA

dari

Lapora

n K

euangan K

onso

lidasi

an s

ecara

kese

luru

han

CO

NSO

LID

AT

ED

ST

AT

EM

EN

T O

F C

HA

NG

ES IN

EQ

UIT

Y

Ekshibit D Exhibit D

2 0 1 6 2 0 1 5

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 1.979.024.193 1.581.044.029 Cash receipts from customers

Pembayaran kas kepada: Cash paid to:

Pemasok 1.463.403.375)( 1.308.846.152)( Suppliers

Direksi dan karyawan 97.465.776)( 83.205.124)( Directors and employees

Kas dihasilkan dari operasi 418.155.042 188.992.753 Cash generated from operations

Pembayaran bunga dan beban keuangan 42.193.158)( 39.434.140)( Payments of interest and financial cost

Beban operasi dan lainnya 152.724.249)( 122.423.237)( Operation expenses and others

(Pembayaran) penerimaan pajak penghasilan 38.246.392)( 2.824.580 (Payments) receipt of income taxes

Pembayaran pajak penghasilan atas surplus revaluasi 620.040)( 8.409.802)( Payments of income taxes of surplus revaluation

Arus kas bersih tersedia dari aktivitas operasi 184.371.203 21.550.154 Net cash flows provided by operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Deposito berjangka 1.504.562 ( 50.601.111) Time deposits

Perolehan aset tetap 34.654.034)( 16.994.866)( Acquisitions of property, plant and equipment

Hasil penjualan aset tetap 402.340 4.750.124 Proceeds from sales property, plant and equipment

Pembayaran aset tidak lancar lainnya 9.306.116)( 143.880)( Payments of other non-current assets

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi 42.053.248)( 62.989.733)( Net cash flows used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

(Pembayaran) penambahan pinjaman bank jangka pendek 23.206.438)( 118.926.826 (Payments) additional of short-term bank loans

Pembayaran dividen 28.001.071)( 9.072.000)( Dividend payment

Pembayaran utang sewa pembiayaan 1.192.526)( 881.375)( Payments of finance leases liabilities

Arus kas bersih (digunakan untuk) tersedia dari aktivitas pendanaan 52.400.035)( 108.973.451 Net cash flows (used in) provided by financing activities

KENAIKAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS 89.917.920 67.533.872 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 70.944.918 3.411.046 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEARS

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 160.862.838 70.944.918 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEARS

These Consolidated Financial Statements are Originally

Issued in Indonesian Language

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS

terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan which are an integral part of

dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E Exhibit E Exhibit E


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

1. U M U M 1. G E N E R A L

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Jembo Cable Company Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 juncto undang-undang No. 12 Tahun 1970 berdasarkan akta Notaris No. 51 tanggal 17 April 1973 dari Lody Herlianto, S.H., Notaris di Jakarta. Anggaran dasar beserta perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/ 106/17 tanggal 30 Maret 1974 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35 tanggal 3 Mei 1983, Tambahan No. 490 dan No. 491. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir diubah dengan akta Notaris No. 26 tanggal 27 Juni 2008 dari Ati Mulyati, S.H. Notaris di Jakarta mengenai perubahan pengurus Perusahaan dan perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana penerimaan laporan akta perubahan anggaran dasar perusahaan dengan Surat Keputusan No. AHU-56016.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 27 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17 tanggal 27 Februari 2009, Tambahan No. 6027.

a. Establishment and General Information

PT Jembo Cable Company Tbk (“the Company”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 of Year 1968 as amended by Law No. 12 of Year 1970 based on Notarial deed No. 51 dated 17 April 1973 of Lody Herlianto, S.H., Notary in Jakarta. The Company’s articles of association together with its amendments were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A.5/106/17 dated 30 March 1974 and was published in the State Gazette No. 35 dated 3 May 1983, Supplement No. 490 and No. 491. The Company’s articles of association have been amended several times, the latest by Notarial deed No. 26 dated 27 June 2008, of Ati Mulyati, S.H., Notary in Jakarta, regarding the exchange of the Company’s management’s and to conform with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Companies. These amendments were approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as reflected in the acknowledgment of notification on changes of the article of association of the Company in his Decision Letter No. AHU-56016.AH.01.02.Tahun 2008 dated 27 August 2008 and was published in the State Gazette of the Republic Indonesia No. 17 dated 27 February 2009, Supplement No. 6027.

Perusahaan berdomisili di Tangerang, Banten, dengan pabrik berlokasi di Jl. Pajajaran, Keluarahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Kantor perusahaan beralamat di Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B Lantai 6, Jl. Angkasa Kav B-6, Kemayoran, Jakarta Pusat – Indonesia.

The Company is domiciled in Tangerang, Banten and factory located in Jl. Pajajaran, Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. The Company’s office is located in Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B 6th Floor, Jl. Angkasa Kav B-6, Kemayoran, Central Jakarta – Indonesia.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang usaha industri kabel listrik dan telekomunikasi. Kegiatan usaha komersial Perusahaan dimulai sejak tahun 1974.

In accordance with Article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities comprises manufacturing of electrical and telecommunications cables. The Company started commercial operations since 1974.

Berdasarkan akta Notaris No. 106 tanggal 23 Juni 2014 Sakti Lo, SH., MKn, Notaris di Jakarta telah dilakukan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :

Based on Notarial deed No. 106 dated 23 June 2014 of Sakti Lo, SH., MKn, Notary in Jakarta, has been changed in the composition of the boards of Commisioners and Directors of the Company in which as of 31 December 2016 and 2015 consisted of the following :

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris/ Komisaris Independen :

Drs I Gusti Made Putera Astaman :

President Commissioner/ Independent Commissioner

Komisaris : Hauw Ay Lan : Commissioner Komisaris Independen : Drs Andreas Soewatjono Soedjianto, MBA : Independent Commissioner

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

Ekshibit E/2 Exhibit E/2





1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)

a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) a. Establishment and General Information

(Continued)

Dewan Direksi Board of Directors Presiden Direktur : Santoso : President Director

Direktur : Nany Ang Santoso : Director

Direktur : Antonius Benady : Director

Direktur : Satoru Yoshikawa : Director

Imbalan yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 sebesar Rp 4.961.010 (2015: Rp 4.265.873). Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata selama tahun 2016 sejumlah 818 karyawan (2015: 697 karyawan) (Tidak diaudit).

Total remuneration paid to Commissioners and

Directors for the year ended 31 December 2016

amounted to Rp 4,961,010 (2015: Rp 4,265,873).

The Company has average total number of 818

employees during 2016 (2015: 697 employees)

(Unaudited).

b. Entitas Anak

Perusahaan memiliki penyertaan saham sebesar 99,89% pada PT Jembo Energindo, entitas anaknya yang berkedudukan di Jakarta dengan bidang usaha industri pembangkit tenaga listrik. Entitas anak tersebut mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 5 Agustus 2002. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset entitas anaknya sebesar Rp 33.675.281 (2015: Rp 36.932.837).

b. Subsidiary

The Company has 99.89% ownership interests in PT Jembo Energindo, its subsidiary which is located in Jakarta and engaged in providing electrical power plant. The subsidiary started commercial operations on 5 August 2002. On 31 December 2016, total assets of the subsidiary amounted to Rp 33,675,281 (2015: Rp 36,932,837).

c. Penawaran Umum Efek Pada tanggal 9 Oktober 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) dengan suratnya No. S-1676/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 10.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 18 Nopember 1992, saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh saham atau sejumlah 151.200.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

c. Public Offering of Shares

As of 9 October 1992, the Company obtained the Note of Effective Statement with Share Registration No. S-1676/PM/1992 from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam - LK) for the Company’s public offering of 10,000,000 shares. On 18 November 1992, these shares were listed in the Jakarta Stock Exchange (currently known as Indonesia Stock Exchange). As of 31 December 2016 and 2015, all of the Company’s shares or amounting to 151,200,000 shares has been listed in the Indonesia Stock Exchange (formerly known as Jakarta Stock Exchange).

d. Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian d. Issuance of The Consolidated Financial

Statements Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi oleh Dewan Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2017.

The consolidated financial statements were authorized by the Board of Directors for issuance on 27 March 2017.







2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyusunan

a. Basis of Preparation

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) No VIII G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam – LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standard as issued by the Financial Accounting Standards Board of Institute of Accountants in Indonesia and Regulation of Capital Market Supervisory and Financial Institution (Bapepam – LK) No VIII. G.7. regarding to the Financial Statements Presentation Guidelines included in appendix of the decree of the chairman of the Capital Market Supervisory Board and Financial Institution No. KEP-347/ BL/2012 dated 25 June 2012.

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi

Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.

The consolidated financial statements have been

prepared in accordance with Indonesian Financial

Accounting Standard as issued by the Financial

Accounting Standards Board of Institute of

Accountants in Indonesia.

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun

berdasarkan konsep biaya historis, kecuali

sebagaimana diungkapkan didalam kebijakan

akuntansi di bawah ini.


prepared on the in historical cost concept,

except when disclosed the accounting policies

below.

b. Dasar Pengukuran b. Basis of Measurement

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun

berdasarkan konsep biaya historis, kecuali

sebagaimana diungkapkan didalam kebijakan

akuntansi di bawah ini.

Instrumen keuangan - nilai wajar melalui laporan laba rugi

Instrumen keuangan - tersedia untuk dijual

Kontinjensi

Revaluasi aset tetap

Liabilitas imbalan pasti bersih

Liabilitas pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas


prepared on the in historical cost concept,

except when disclosed the accounting policies

below.

Financial instruments – fair value through

profit or loss

Financial instruments – available for sale

Contingent consideration

Revalued property, plant and equipment

Net defined benefit liability

Cash settled share-based payment liabilities.

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam

Rupiah yang merupakan mata uang fungsional

Perusahaan dan entitas anaknya. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated financial statements are

presented in Rupiah which is the functional

currency of the Company and its subsidiary.

The consolidated statements of cash flows are prepared by using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.







2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

b. Dasar Pengukuran (Lanjutan)

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Pada tanggal 1 Januari 2016, Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan penyesuaian terhadap PSAK di 2015. Penerapan penyesuaian 2015 mewajibkan pengungkapan tambahan pada catatan segmen Perusahaan dan entitas anaknya terkait dengan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam pengaplikasian kriteria penggabungan. Termasuk didalamnya adalah penjelasan singkat atas segmen operasi yang digabungkan dan indicator ekonomi yang dinilai dalam penentuan apakah segmen operasi memiliki karakteristik ekonomi serupa. Selain dari itu, penerapan dari penyesuaian ini tidak memiliki dampak untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya dan tidak akan berpengaruh di periode yang akan datang.

Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar berikut tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anaknya dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya: ISAK 30 Pungutan

Amandemen PSAK 4 Laporan keuangan tersendiri

Amandemen PSAK 15 Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama

Amandemen PSAK 16 Aset tetap

Amandemen PSAK 19 Aset takberwujud

Amandemen PSAK 24 Imbalan kerja

Amandemen PSAK 65 Laporan keuangan konsolidasian

Amandemen PSAK 66 Pengaturan bersama

Amandemen PSAK 67 Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain

Implementasi dari standar-standar tersebut tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anaknya dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan di periode berjalan atau tahun sebelumnya.

b. Basis of Measurement (Continued)

Changes in Accounting Policies

On 1 January 2016, the Company and its subsidiary has applied annual improvements to PSAK issued in 2015. The adoption of the improvements made in 2015 has required additional disclosures in the Company and its subsidiary’ segment note related to the judgements made by management in applying the aggregation criteria. This includes a brief description of the operating segments that have been aggregated in this way and the economic indicators that have been assessed in determining that the aggregated operating segment share similar economic characteristics. Other than that, the adaption of these annual improvements did not have any impact on the current or any prior years and is not likely to affect future periods. The adoption of these new and amended standards and interpretations did not result in substantial changes to the Company and its subsidiary’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial years: ISAK 30 Levies

Amendment PSAK 4 Separate financial statements

Amendment PSAK 15 Investments in associates and joint ventures

Amendment PSAK 16 Property, plant and equipment

Amendment PSAK 19 Intangible asset

Amendment PSAK 24 Employee benefits

Amendment PSAK 65 Consolidated financial statements

Amendment PSAK 66 Joint Arrangements

Amendment PSAK 67 Disclosure of interests in other entities

The implementation of the above standards did not result in changes to the Company and its subsidiary’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for current or prior financial years.








(Lanjutan)


(Continued)

b. Dasar Pengukuran (Lanjutan) b. Basis of Measurement (Continued)

Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2016 are as follows:

PSAK 69 Agrikultur

ISAK 31 Interpretasi atas ruang lingkup PSAk 13: Properti investasi

Amandemen PSAK 1 Penyajian laporan keuangan

Amandemen PSAK 16 Aset tetap

PSAK 69 Agriculture

ISAK 31 Interpretation on the scope of PSAK 13: Investment property

Amendment PSAK 1 Presentation of financial statements

Amendment PSAK 16 Property, Plant and Equipment

Amandemen PSAK 1 “Penyajian laporan keuangan” dan ISAK 31 “Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13: Properti investasi” berlaku efektif pada 1 Januari 2017 sedangkan standar lain berlaku efektif pada 1 Januari 2018. Penerapan dini atas standar-standar tersebut diperkenankan. Pada saat penerbitan laporan keuangan, Perusahaan dan entitas anaknya masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan amandemen tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya.

The amendment to PSAK 1 ”Presentation of financial statements” and ISAK 31 “Interpretation on the scope of PSAK 13: Investment property” are effective on 1 January 2017 while the other standards are effective on 1 January 2018. Early adoption of the above standards is permitted. As at the authorization date of these financial statements, the Company and its subsidiary are still evaluating the potential impact of the implementation of these new and amendment accounting standards to its financial statements.

Penundaan Postponement

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia memutuskan untuk menunda berlakunya ISAK 21 “Perjanjian Konstruksi Real Estat” dan PPSAK 7 “Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat paragraf 08 (b)”, yang sebelumnya berlaku efektif pada periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Pada tanggal laporan keuangan ini, penundaan tersebut masih berlaku.

Financial Accounting Standards Board of The Indonesian Institute of Accountants decided to postpone the effectiveness of ISAK 21 ‘Real Estate Construction Agreement’ and PPSAK 7 ‘Withdrawal of PSAK 44 – Accounting for Real Estate Development Activities paragraph 08 (b)’, which was previously effective for the period beginning at and or after 1 January 2013. As of the date of these financial statements, the postponement is still in effect.

c. Dasar Konsolidasian

Apabila perusahaan mengendalikan investee, maka hal tersebut diklasifikasikan sebagai entitas anak. Perusahaan mengendalikan investee jika tiga elemen berikut terpenuhi: kekuasaan atas investee, eksposur atau hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee, dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Pengendalian dapat dikaji kembali ketika fakta dan kondisi mengindikasikan bahwa terdapat kemungkinan adanya perubahan pada elemen pengendalian tersebut.

c. Basis of Consolidation

Where the company has control over an investee, it is classified as a subsidiary. The company controls an investee if all three of the following elements are present: power over the investee, exposure to variable returns from the investee, and the ability of the investor to use its power to affect those variable returns. Control is reassessed whenever facts and circumstances indicate that there may be a change in any of these elements of control.








(Lanjutan)


(Continued)

c. Dasar Konsolidasian (Lanjutan)

Pengendalian de facto terjadi pada situasi dimana perusahaan memiliki kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan atas investee tanpa memiliki hak suara mayoritas. Untuk menentukan apakah pengendalian de facto terjadi, maka perusahaan mempertimbangkan beberapa fakta dan keadaan berikut ini:

- Ukuran kepemilikan hak suara entitas relatif

terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik suara lain;

c. Basis of Consolidation (Continued)

De-facto control exists in situations where the company has the practical ability to direct the relevant activities of the investee without holding the majority of the voting rights. In determining whether de-facto control exists the company considers all relevant facts and circumstances, including: - The size of the company’s voting rights

relative to both the size and dispersion of other parties who hold voting rights;

- Hak suara potensial yang substantif yang

dimiliki oleh perusahaan dan para pihak lain; - Pengaturan kontraktual lain; - Pola historis dalam penggunaan hak suara.

Laporan keuangan konsolidasian menyajikan hasil Perusahaan dan entitas anaknya (“Kelompok Usaha”) seolah-olah merupakan satu entitas. Transaksi antar entitas dan saldo antara entitas Kelompok Usaha oleh karena itu dieliminasi secara penuh. Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan hasil kombinasi bisnis dengan menggunakan metode akuisisi. DaIam laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas teridentifikasi, dan liabilitas kontinjensi pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Hasil tersebut dimasukkan dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Hasil tersebut tidak dikonsolidasi sejak pada tanggal pengendalian hilang.

- Substantive potential voting rights held by the

company and by the other parties; - Other contractual arrangements; - Historic pattern in voting attendance.

The consolidated financial statements present

the results of the Company and its subsidiaries ("the Group") as if they formed a single entity. Intercompany transactions and balances between Company in Group are therefore eliminated in full.

The consolidated financial statements incorporate the results of business combinations using the acquisition method. In the statement of financial position, the acquiree's identifiable assets, liabilities and contingent liabilities are initially recognised at their fair values at the acquisition date. The results of acquired operations are included in the consolidated statement of comprehensive income from the date on which control is obtained. They are deconsolidated from the date on which control ceases.








(Lanjutan)


(Continued)

d. Kepentingan Non-Pengendali d. Non-Controlling Interests

Untuk bisnis kombinasi yang terjadi sebelum tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan pada awalnya mengakui adanya kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi pada bagian proportional milik kepentingan nonpengendali dari aset net milik pihak yang diakuisisi. Untuk binis kombinasi yang terjadi setelah tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan memiliki pilihan, atas dasar transaksi per transaksi, untuk pengakuan awal kepentingan nonpengendali atas pihak yang diakuisisi yang merupakan kepentingan kepemilikan masa kini dan memberikan kepada pemegangnya sebesar bagian proporsional atas aset neto milik entitas ketika dilikuidasi pada baik nilai wajar tanggal akuisisi atau, pada bagian proporsional kepemilikan instrumen masa kini sejumlah aset neto teridentifikasi milik pihak yang diakuisisi. Komponen lain kepentingan nonpengendali seperti opsi saham beredar secara umum diakui pada nilai wajar. Kelompok Usaha tidak memilih untuk menggunakan opsi nilai wajar pada tanggal akuisisi yang telah selesai saat ini.

For business combinations completed prior to 1 January 2011, the Company initially recognised any non-controlling interest in the acquiree at the non-controlling interest's proportionate share of the acquiree's net assets. For business combinations completed on or after 1 January 2011 the Company has the choice, on a transaction by transaction basis, to initially recognise any non-controlling interest in the acquiree which is a present ownership interest and entitles its holders to a proportionate share of the entity's net assets in the event of liquidation at either acquisition date fair value or, at the present ownership instruments' proportionate share in the recognised amounts of the acquiree's identifiable net assets. Other components of non-controlling interest such as outstanding share options are generally measured at fair value. The Group has not elected to take the option to use fair value in acquisitions completed to date.

Sejak tanggal 1 Januari 2011, total penghasilan

komprehensif yang tidak sepenuhnya dimiliki oleh

entitas anak diatribusikan kepada pemilik dari

entitas induk dan kepada kepentingan

nonpengendali dalam proporsi sesuai dengan

kepentingan kepemilikan. Sebelum tanggal

tersebut, kerugian yang tidak terjadi dalam entitas

anak diatribusikan seluruhnya kepada Perusahaan.

Berdasarkan persyaratan ketentuan transisi dalam

PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan

Konsolidasian dan Laporan Keuangan Terpisah, nilai

tercatat kepentingan nonpengendali pada tanggal

efektif amandemen tersebut tidak disajikan

kembali.

From 1 January 2011, the total comprehensive

income of non-wholly owned subsidiaries is

attributed to owners of the parent and to the

non-controlling interests in proportion to their

relative ownership interests. Before this date,

unfunded losses in such subsidiaries were

attributed entirely to the Company. In

accordance with the transitional requirements of

PSAK 4 (Revised 2009): Consolidated and

Separate Financial Statements, the carrying

value of non-controlling interests at the

effective date of the amendment has not been

restated.

e. Mata Uang Asing

Transaksi yang terjadi pada Perusahaan dan entitas anaknya dalam mata uang selain mata uang lingkungan ekonomi utama di mana entitas Perusahaan tersebut beroperasi (mata uang fungsional) diakui dengan menggunakan kurs ketika transaksi tersebut terjadi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan.

e. Foreign Currency

Transactions entered into by Company and its

subsidiary in a currency other than the currency

of the primary economic environment in which

they operate (their "functional currency") are

recorded at the rates ruling when the

transactions occur. Foreign currency monetary

assets and liabilities are translated at the rates

ruling at the reporting date.







2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)


(Continued)

e. Mata Uang Asing (Lanjutan) Perbedaan nilai tukar yang terjadi ketika mentranslasikan ulang aset dan liabilitas moneter yang belum diselesaikan diakui langsung dalam laba rugi, kecuali pinjaman dalam mata uang asing yang digunakan sebagai lindung nilai terhadap investasi neto pada operasi luar negeri, yang mana perbedaan nilai tukar ini diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam cadangan nilai tukar asing bersama dengan perbedaan nilai tukar yang terjadi karena pentranslasian ulang operasi luar negeri. Keuntungan dan kerugian nilai tukar yang terjadi karena pentranslasian ulang aset keuangan moneter tersedia untuk dijual diperlakukan sebagai komponen terpisah dari perubahan nilai wajar dan di akui dalam laba rugi. Keuntungan dan kerugian nilai tukar atas aset keuangan non moneter tersedia untuk di jual membentuk secara keseluruhan keuntungan atau kerugian yang di akui terkait instrumen keuangan tersebut.

Ketika dikonsolidasi, hasil dari aktivitas usaha di luar negeri ditranslasikan dalam unit mata uang dengan menggunakan kurs yang mendekati saat transaksi tersebut terjadi. Seluruh aset dan liabilitas yang terjadi dari aktivitas usaha di luar negeri, termasuk goodwill yang terjadi karena pengakuisisian operasi tersebut, ditranslasikan dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan. Perbedaan nilai tukar yang terjadi ketika mentranslasikan aset neto awal pada kurs awal dan hasil operasi usaha luar negeri pada kurs aktual diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam cadangan nilai tukar asing.

e. Foreign Currency (Continued)

Exchange differences arising on the retranslation

of unsettled monetary assets and liabilities are

recognised immediately in profit or loss, except

for foreign currency borrowings qualifying as a

hedge of a net investment in a foreign operation,

in which case exchange differences are

recognised in other comprehensive income and

accumulated in the foreign exchange reserve

along with the exchange differences arising on

the retranslation of the foreign operation.

Exchange gains and losses arising on the

retranslation of monetary available for sale

financial assets are treated as a separate

component of the change in fair value and

recognised in profit or loss. Exchange gains and

losses on non-monetary available for sale

financial assets form part of the overall gain or

loss recognised in respect of that financial

instrument.

On consolidation, the results of overseas

operations are translated into CU at rates

approximating to those ruling when the

transactions took place. All assets and liabilities

of overseas operations, including goodwill arising

on the acquisition of those operations, are

translated at the rate ruling at the reporting

date. Exchange differences arising on translating

the opening net assets at opening rate and the

results of overseas operations at actual rate are

recognised in other comprehensive income and

accumulated in the foreign exchange reserve.

Keuntungan atau kerugian dari perbedaan nilai tukar diakui dalam laporan keuangan tersendiri milik Perusahaan atas translasian item moneter jangka panjang yang membentuk investasi neto milik Perusahaan pada operasi luar negeri yang direklasifikasikan pada penghasilan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam cadangan nilai tukar asing dalam konsolidasi.

Exchange differences recognised profit or loss in Company' separate financial statements on the translation of long-term monetary items forming part of the Company's net investment in the overseas operation concerned are reclassified to other comprehensive income and accumulated in the foreign exchange reserve on consolidation.

Ketika aktivitas usaha luar negri dilepaskan,

kumulatif perbedaan nilai tukar diakui dalam

cadangan nilai tukar asing terkait dengan operasi

tersebut sampai dengan tanggal pelepasan

dialihkan dalam laporan penghasilan

komprehensif konsolidasi sebagai bagian dari

keuntungan atau kerugian pelapasan.

On disposal of a foreign operation, the cumulative exchange differences recognised in the foreign exchange reserve relating to that operation up to the date of disposal are transferred to the consolidated statement of comprehensive income as part of the profit or loss on disposal.








(Lanjutan)


(Continued)

e. Mata Uang Asing (Lanjutan) e. Foreign Currency (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 kurs yang digunakan (angka penuh) adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2016 and 2015, the exchange rate (full amount) are as follows:

Mata uang 2 0 1 6 2 0 1 5 Foreign Currencies

1 EUR 14.161,55 15.069,68 1 EUR

1 US $ 13.436 13.795 1 US $

1 SG $ 9.298,92 9.751,19 1 SG $

1 AUD $ 9.724,31 10.064,16 1 AUD $

1 GBP 16.507,51 20.451,11 1 GBP

1 CNY 1.936,86 1.926,71 1 CNY

f. Pihak-Pihak Berelasi f. Related Parties

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya.

A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements.

i. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: a. memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor; b. memiliki pengaruh signifikan atas entitas

pelapor; atau c. merupakan personil manajemen kunci

entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

i. A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: a. has control or joint control over the

reporting entity; b. has significant influence over the reporting

entity; or c. is a member of the key management

personnel of the reporting entity or a parent of the reporting entity.

ii. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu dari kondisi berikut: a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota

dari Perusahaan yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain);

b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Perusahaan, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Apabila entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

ii. An entity is related to a reporting entity if any of the following condition applies:

a. The entity and the reporting entity are members of the same the Company (which means that each parent, Subsidiary and fellow Subsidiary is related to the others);

b. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a Group of which the other entity is a member);

c. Both entities are joint ventures of the same third party;

d. One entity is joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;

e. The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is running itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;








(Lanjutan)


(Continued)

f. Pihak-Pihak Berelasi (Lanjutan) f. Related Parties (Continued)

f. Entitas dikendalikan atau dikendalikan

bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (i).

g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (i)(a) memiliki pengarug signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas)

h. Entitas, atau anggota dari kelompok di mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.

f. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (i).

g. Someone who identified in (i)(a) has significant influence in the entity or as a personnel of key management entity (or the parent entity).

h. The entity or member from a group

wher the entity is a part of that group, providing personnel of key management entity service to the informant entity or the parent of the informant entity.

Transaksi tersebut dilakukan berdasarkan

persyaratan yang disepakati oleh pihak-pihak.

Persyaratan-persyaratan tersebut mungkin tidak

sama dengan transaksi-transaksi dengan bukan

pihak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.

g. Aset Keuangan g. Financial Assets

Perusahaan dan entitas anaknya

mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam

kategori yang di jelaskan di bawah ini, tergantung

pada tujuan pengakuisisian aset. Perusahaan dan

entitas anaknya tidak mengklasifikasikan aset

keuangannya sebagai dimiliki hingga jatuh tempo.

The Company and its subsidiary classify its financial assets into one of the categories discussed below, depending on the purpose for which the asset was acquired. The Company and its subsidiary have not classified any of its financial assets as held to maturity.

Selain daripada aset keuangan untuk tujuan nilai

lindung, kebijakan akuntansi Perusahaan dan

entitas anaknya dikategorikan sebagai berikut:

Other than financial assets in a qualifying hedging relationship, the Company and its subsidiary's accounting policy for each category is as follows:

Pinjaman dan Piutang Aset pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan non-derivative dengan pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Aset tersebut pada dasarnya terjadi melalui cadangan barang dan jasa kepada pelanggan (misalnya, piutang dagang), namun juga memasukkan jenis aset moneter kontraktual lain. Pengakuan awal aset tersebut pada nilai wajar ditambahkan dengan biaya transaksi yang langsung diatribusikan pada akuisisi atau penerbitannya, dan selanjutnya dicatat pada biaya amortisasi dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif, dikurangi dengan cadangan untuk penurunan nilai.

Loans and receivables These assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They arise principally through the provision of goods and services to customers (e.g. trade receivables), but also incorporate other types of contractual monetary asset. They are initially recognised at fair value plus transaction costs that are directly attributable to their acquisition or issue, and are subsequently carried at amortised cost using the effective interest rate method, less provision for impairment.








(Lanjutan)


(Continued)

g. Aset Keuangan (Lanjutan) g. Financial Assets (Continued)

Cadangan penurunan nilai diakui ketika ada bukti

objektif (seperti kesulitan keuangan signifikan

pada pihak lawan atau gagal bayar atau

penundaan pembayaran signifikan) bahwa

Kelompok Usaha tidak dapat menagih seluruh

jumlah yang jatuh tempo berdasarkan

persyaratan piutang, jumlah cadangan berbeda

antara jumlah tercatat neto dan nilai kini arus

kas masa depan yang diharapkan dari piutang

yang mengalami penurunan nilai tersebut. Untuk

piutang usaha, yang dilaporkan secara neto,

cadangan seperti ini dicatat dalam akun

pencadangan terpisah dengan kerugian diakui

dalam beban administrasi dalam laporan

penghasilan komprehensif konsolidasian. Ketika

terkonfirmasi bahwa piutang usaha tidak dapat di

tagih, nilai tercatat bruto dari aset tersebut di

hapus terhadap cadangannya.

Impairment provisions are recognised when there

is objective evidence (such as significant

financial difficulties on the part of the

counterparty or default or significant delay in

payment) that the Group will be unable to

collect all of the amounts due under the terms

receivable, the amount of such a provision being

the difference between the net carrying amount

and the present value of the future expected

cash flows associated with the impaired

receivable. For trade receivables, which are

reported net, such provisions are recorded in a

separate allowance account with the loss being

recognised within administrative expenses in the

consolidated statement of comprehensive

income. On confirmation that the trade

receivable will not be collectable, the gross

carrying value of the asset is written off against

the associated provision.

Dari waktu ke waktu, Perusahaan dan entitas

anaknya memilih untuk menegosiasi kembali

persyaratan jatuh tempo piutang usaha dari

pelanggan yang memiliki transaksi historis yang

baik. Negosiasi ulang seperti ini dapat mengubah

jangka waktu pembayaran daripada perubahan

jumlah terutang dan, sebagai akibatnya, arus kas

baru yang diharapkan terdiskonto pada tingkat

suku bunga efektif dan perbedaan yang dihasilkan

untuk nilai wajar diakui dalam laporan

penghasilan komprehensif konsolidasi (laba

operasi).

From time to time, the Company and its

subsidiary elect to renegotiate the terms of

trade receivables due from customers with

which it has previously had a good trading

history. Such renegotiations will lead to changes

in the timing of payments rather than changes to

the amounts owed and, in consequence, the new

expected cash flows are discounted at the

original effective interest rate and any resulting

difference to the carrying value is recognised in

the consolidated statement of comprehensive

income (operating profit).

Pinjaman dan piutang Perusahaan dan entitas

anaknya meliputi piutang usaha dan piutang

lainnya dan kas dan setara kas dalam laporan

posisi keuangan konsolidasian.

The Company and its subsidiary's loans and

receivables comprise trade and other receivables

and cash and cash equivalents in the

consolidated statement of financial position.

h. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, deposito jangka pendek, investasi jangka pendek yang tingkat likuidasinya sangat tinggi dengan jatuh tempo dalam waktu kurang dari tiga bulan, dan untuk tujuan laporan arus kas – rekening giro. Rekening giro disajikan dalam liabilitas jangka pendek dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

h. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents includes cash in hand, deposits held at call with banks, other short term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and – for the purpose of the statement of cash flows - bank overdrafts. Bank overdrafts are shown within loans and borrowings in current liabilities on the consolidated statement of financial position.








2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

h. Kas dan Setara Kas (Lanjutan)

Pada laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan cerukan. Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, cerukan disajikan bersama sebagai pinjaman dalam liabilitas jangka pendek.

h. Cash and Cash Equivalents (Continued)

In the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash in hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. In the consolidated statement of financial position, bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities.

i. Piutang Usaha dan Piutang Non-Usaha i. Trade and Non-Trade Receivables

Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.

Trade receivables are amounts due from

customers for merchandise sold or services

performed in the ordinary course of business. If

collection is expected in one year or less (or in

the normal operating cycle of the business if

longer), they are classified as current assets. If

not, they are presented as non-current assets.

Piutang non-usaha dari pihak berelasi merupakan saldo piutang yang terkait dengan pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi Perusahaan. Piutang usaha dan piutang non-usaha padaawalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai.

Non-trade receivables from related parties are

receivables balance reflecting loan given to

related parties of the Company. Trade and non-

trade receivables are recognised

initially at fair value and subsequently measured

at amortised cost using the effective interest

method, if the impact of discounting is

significant, less any provision for impairment.

Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Kelompok Usaha tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.

Collectability of trade and non-trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Debts which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.









i. Piutang Usaha dan Piutang Non-Usaha

(Lanjutan) i. Trade and Non-Trade Receivables (Continued)

Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan disajikan dalam “beban penurunan nilai”. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap “beban penurunan nilai” pada laporan laba rugi.

The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss within “impairment charges”. When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against “impairment charges” in profit or loss.

j. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

j. Inventories

Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined using the weighted average method.

k. Biaya Dibayar Dimuka k. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama

manfaat masing-masing biaya dengan

menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their

beneficial periods using the straight-line

method.

l. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui pada biaya. Sama halnya dengan harga pembelian, biaya termasuk yang langsung diatribusikan ke biaya dan perkiraan nilai kini pada biaya yang tidak dapat dihindari di masa depan untuk dibongkar atau dilepas. Liabilitas diakui dalam cadangan.

l. Property, Plant and Equipment

Items of property, plant and equipment are initially recognised at cost. As well as the purchase price, cost includes directly attributable costs and the estimated present value of any future unavoidable costs of dismantling and removing items. The corresponding liability is recognised within provisions.

Sejak tahun 2015 untuk aset tetap tanah,

bangunan dan mesin disajikan sebesar nilai

wajar, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh

penilai independen eksternal yang telah terdaftar

di OJK, dikurangi penyusutan untuk bangunan.

Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara

berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset

yan direvaluasi tidak berbeda secara material

dengan jumlah tercatatnya. Akumulasi

penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi

terhadap nilai tercatat bruto aset dan nilai

netonya disajikan kembali sebesar jumlah

revaluasi aset.

Since 2015 for land, buildings and machineries are shown at fair value, based on valuations performed by external independent valuers which are registered with OJK, less subsequent depreciation for buildings. Valuations are performed with sufficient regularity to ensure that the fair value of a revalued asset does not differ materially from its carrying amount. Any accumulated depreciation at the date of revaluation is eliminated against the gross carrying amount of the asset, and the net amount is restated to the revalued amount of the asset.

Peralatan pabrik, peralatan laboratorium, peralatan kantor dan kendaraan bermotor disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan penyusutan. Harga perolehan termasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset tersebut.

Factory equipment, laboratory equipment, office equipment and motor vehicles are stated at historical cost less depreciation. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the items.







2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

l. Aset Tetap (Lanjutan) l. Property, Plant and Equipment (Continued)

Tanah tidak disusutkan. Penyusutan untuk aset

dalam konstruksi tidak dapat dilakukan kecuali aset

tersebut telah selesai atau siap digunakan.

Penyusutan diterapkan untuk seluruh aset tetap

sehingga telah di hapuskan dengan nilai tercatat

selama masa manfaat ekonomi yang diharapkan.

Freehold land is not depreciated. Depreciation on

assets under construction does not commence until

they are complete and available for use.

Depreciation is provided on all other items of

property, plant and equipment so as to write off

their carrying value over their expected useful

economic lives.

Tarif berikut digunakan: It is provided at the following rates: Tahun/

Years

Bangunan 8 – 20 Buildings

Instalasi listrik 5 Electrical installations

Mesin 5 – 15 Machineries

Peralatan pabrik 4 – 15 Factory equipment

Peralatan laboratorium 4 -5 Laboratory equipment

Peralatan kantor 4 Office equipment

Kendaraan bermotor 4 Motor vehicles

Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya.

Property, plant and equipment are initially carried

at cost. The cost of an asset comprises its purchase

price and any directly attributable costs of bringing

the asset to the working condition and location for

its intended use.

Pada tanggal revaluasi, akumulasi penyusutan atas bangunan yang di revaluasi di eliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah neto di sajikan kembali terhadap jumlah revaluasi aset. Selisih penyusutan atas revaluasi bangungan terhadap jumlah yang akan dibebankan pada biaya historikal, di alihkan dari cadangan revaluasi ke saldo laba ketika tanah dan bangunan di bebankan melalui laporan penghasilan komprehensif lain konsolidasi (misalnya melalui penyusutan, penurunan nilai). Pada pelepasan aset, saldo cadangan revaluasi akan dialihkan ke saldo laba.

At the date of revaluation, the accumulated depreciation on the revalued freehold property is eliminated against the gross carrying amount of the asset and the net amount is restated to the revalued amount of the asset. The excess depreciation on revalued freehold buildings, over the amount that would have been charged on a historical cost basis, is transferred from the revaluation reserve to retained earnings when freehold land and buildings are expensed through the consolidated statement of comprehensive income (e.g. through depreciation, impairment). On disposal of the asset the balance of the revaluation reserve is transferred to retained earnings.

Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap kecuali tanah, bangunan dan mesin. Perusahaan dan entitas anaknya melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas aset tetap tanah, bangunan dan mesin dari model biaya menjadi model revaluasi sejak tanggal 31 Desember 2015. Hal ini dilakukan dengan mengacu kepada PSAK 16 “Aset Tetap” yang menyatakan bahwa “entitas harus memilih menggunakan model biaya atau model revaluasi dalam kebijakan akuntansinya” dan diterapkan secara prospektif. Perusahaan dan entitas anaknya akan melakukan penilaian atas aset tetap tanah dan bangunan setiap tahun yang akan dilakukan oleh penilai independen.

The Company and its subsidiaries applied the cost model for its property, plant and equipment except for land, buildings and machineries. The Company and its subsidiary change its accounting policy on property, plant and equipment of land and buildings from the cost model to revaluation model since 31 December 2015. This is applied by referring to PSAK 16 “Property, plant and equipment”, which states that “entities should choose to use the cost model or the revaluation model in its accounting policies” and is applied prospectively. The Company and its subsidiary shall conduct an assessment of the Property, plant and equipment of land and plantations annually that will be performed by independent valuers.









m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (selain

persediaan dan Aset Pajak Tangguhan)

Perusahaan dan entitas anaknya menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Perusahaan dan entitas anaknya membuat estimasi nilai terpulihkan aset.

m. Impairment of Non-Financial Assets (excluding inventories and Deferred Tax Assets)

The Company and its subsidiary assesses at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment assessment for an asset is required, the Company and its subsidiary make an estimate of the asset's recoverable amount.

Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi

dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk

menjual aset atau Unit Penghasil Kas dan nilai

pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset

individual, kecuali aset tersebut tidak

menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar

independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai

pakai, estimasi arus kas yang diharapkan

diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai

kininya dengan menggunakan suku bunga diskon

sebelum pajak yang mencerminkan penilaian

pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko

spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar

dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model

penilaian yang tepat.

An asset's recoverable amount is the higher of an asset's or Cash-Generating Unit's fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets. In assessing value in use, the estimated future cash flows expected to be generated by the asset are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In assessing fair value less costs to sell, an appropriate valuation model is used.

Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian kecuali aset yang relevan dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.

Where the carrying amount of an asset exceeds

its recoverable amount, the asset is written

down to its recoverable amount. Impairment

losses are recognized in consolidated statement

of comprehensive income unless the relevant

asset is carried at a revalued amount, in which

case the impairment loss is treated as a

revaluation decrease.

Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal

pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala

indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang

diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau

mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan

nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya

jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan

untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak

pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai.

Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset

meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan

tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang

telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada

kerugian penurunan nilai yang diakui

sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui di

dalam laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian kecuali aset tersebut diukur pada

jumlah revaluasian, yang dalam hal ini

diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.

An assessment is made at each reporting date as

to whether there is any indication that

previously recognized impairment losses may no

longer exist or may have decreased. A previously

recognized impairment loss is reversed only if

there has been a change in the estimates used to

determine the asset's recoverable amount since

the last impairment loss was recogni zed. If that

is the case, the carrying amount of the asset is

increased to its recoverable amount. That

increase cannot exceed the carrying amount that

would have been determined, net of

depreciation, had no impairment loss been

recognized previously. Such reversal is

recognized in consolidated statement of

comprehensive income unless the asset is

measured at revalued amount, in which case the

reversal is treated as a revaluation increase.








(Lanjutan)


(Continued)

n. Liabilitas keuangan n. Financial liabilities

Perusahaan dan entitas anaknya mengklasifikasikan liabilitas keuangannya ke dalam satu atau dua kategori, tergantung pada tujuan liabilitas tersebut diakuisisi. Selain daripada liabilitas keuangan untuk tujuan nilai lindung (lihat penjelasan dibawah ini), kebijakan akuntansi milik Perusahaan dan enitas anaknya untuk setiap kategori di jelaskan sebagai berikut: Nilai wajar melalui laba atau rugi Kategori ini hanya terdiri dari instrumen derivatif out-of-the-money (lihat ‘Aset keuangan’ di dalam derivatif uang). Instrumen tersebut dinilai di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui di dalam konsolidasi pendapatan komprehensif lainnya. Perusahaan tidak mempunyai atau mengeluarkan instrumen derivative untuk tujuan spekulasi melaikan untuk tujuan llindung nilai. Selain instrument derivative tersebut, Perusahaan tidak memiliki liabilitas untuk diperdagangkan maupun ditujukan bagi semua liabilitas keuangan yang dikelompokkan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi.

The Company and its subsidiary classify its financial liabilities into one of two categories, depending on the purpose for which the liability was acquired.

Other than financial liabilities in a qualifying hedging relationship (see below), the Company and its subsidiary's accounting policy for each category is as follows: Fair value through profit or loss This category comprises only out-of-the-money derivatives (see "Financial assets" for in the money derivatives). They are carried in the consolidated statement of financial position at fair value with changes in fair value recognised in the consolidated statement of comprehensive income. The Company does not hold or issue derivative instruments for speculative purposes, but for hedging purposes. Other than these derivative financial instruments, the Company does not have any liabilities held for trading nor has it designated any financial liabilities as being at fair value through profit or loss.

o. Aset Sewaan

Apabila secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan telah dialihkan kepada Perusahaan (“sewa pembiayaan”), maka aset tersebut diperlakukan seolah-olah sebagai pembelian biasa. Jumlah awal pengakuan diakui sebagai aset adalah mana yang lebih rendah antara nilai wajar propertI yang disewakan dan nilai kini pembayaran minimum sewa terutang selama masa sewa. Komitmen sewa disajikan sebagai liabilitas. Pembayaran sewa dianalisis antara modal dan bunga. Elemen bunga dibebankan pada laporan penghasilan komprehensif konsolidasi selama masa sewa dan diperhitungkan sehingga mencerminkan proporsi konstan liabilitas sewa. Elemen modal mengurangi saldo terutang lessor.

o. Leased Assets

Where substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of a leased asset have been transferred to the Company (a "finance lease"), the asset is treated as if it had been purchased outright. The amount initially recognised as an asset is the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments payable over the term of the lease. The corresponding lease commitment is shown as a liability. Lease payments are analysed between capital and interest. The interest element is charged to the consolidated statement of comprehensive income over the period of the lease and is calculated so that it represents a constant proportion of the lease liability. The capital element reduces the balance owed to the lessor.

Apabila secara substansial seluruh risiko dan

manfaat terkait kepemilikan aset tidak dialihkan

kepada Perusahaan (“sewa operasi”), maka total

utang sewa dibebankan dalam laporan

penghasilan komprehensif konsolidasi dengan

metode garis lurus selama masa sewa. Manfaat

agregat insentif sewa diakui sebagai pengurang

beban sewa selama masa sewa dengan metode

garis lurus.

Where substantially all of the risks and rewards incidental to ownership are not transferred to the Company (an "operating lease"), the total rentals payable under the lease are charged to the consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term. The aggregate benefit of lease incentives is recognised as a reduction of the rental expense over the lease term on a straight-line basis.








(Lanjutan)


(Continued)

p. Program Imbalan Pasti p. Defined Benefit Schemes

Surplus dan defisit program imbalan pasti diukur

pada:

- Nilai wajar dari aset yang direncanakan pada tanggal pelaporan, dikurangi

- Liabilitas yang direncanakan dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit yang di diskonto ke nilai kini dengan menggunakan imbal hasil obligasi perusahaan yang berkualitas tinggi yang tersedia yang memiliki tanggal jatuh tempo yang mendekati persyaratan liabilitas; ditambah

- Biaya servis masa lalu yang tidak diakui, dikurangi

- Dampak persyaratan pendanaan minimum yang disetujui dengan skema perwakilan.

Pengukuran kembali kewajiban pasti neto diakui langsung dalam ekuitas. Pengukuran kembali tersebut termasuk :

- Keuntungan dan kerugian aktuaris - Imbalan atas aset (tidak termasuk bunga) - Aset dengan efek batas tertinggi (tidak

termasuk bunga)

Defined benefit scheme surpluses and deficits are

measured at: - The fair value of plan assets at the reporting

date; less - Plan liabilities calculated using the projected

unit credit method discounted to its present value using yields available on high quality corporate bonds that have maturity dates approximating to the terms of the liabilities; plus

- Unrecognised past service costs; less

- The effect of minimum funding requirements agreed with scheme trustees.

Remeasurements of the net defined obligation are recognised directly within equity. The remeasurements include: - Actuarial gains and losses - Return on plan assets (interest exclusive) - Any asset ceiling effects (interest exclusive).

Biaya servis diakui dalam laba atau rugi, dan termasuk biaya servis saat ini dan masa lalu, serta kurtailmen keuntungan dan kerugian.

Service costs are recognised in profit or loss, and include current and past service costs as well as gains and losses on curtailments.

Beban bunga neto (pendapatan) diakui dalam laba rugi dan dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban imbalan pasti (aset) pada awal periode tahunan hingga pembayaran manfaat selama periode.

Net interest expense (income) is recognised in profit or loss, and is calculated by applying the discount rate used to measure the defined benefit obligation (asset) at the beginning of the annual period to the balance of the net defined benefit obligation (asset), considering the effects of contributions and benefit payments during the period.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan manfaat skema atau kurtailmen diakui secara langsung dalam laba rugi.

Gains or losses arising from changes to scheme benefits or scheme curtailment are recognised immediately in profit or loss.

Penyelesaian skema manfaat pasti diakui dalam periode dimana penyelesaian tersebut terjadi.

Settlements of defined benefit schemes are recognised in the period in which the settlement occurs.

q. Perpajakan

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laba rugi, kecuali jika berkaitan dengan item yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung dalam ekuitas. Dalam kasus ini, pajak di akui dalam penghasilan komprehensif lain atau langsung dalam ekuitas.

q. Taxation

The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognized in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognized in other comprehensive income or directly in equity, respectively.








(Lanjutan)


(Continued)

q. Perpajakan (Lanjutan) q. Taxation (Continued)

Pajak kini Beban pajak penghasilan kini dihitung dengan dasar hukum pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan. Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini terdiri dari kewajiban kepada atau klaim dari otoritas pajak yang berhubungan dengan periode pelaporan kini atau sebelumnya, yang belum di bayar pada akhir periode tanggal pelaporan. Pajak penghasilan diperhitungkan berdasarkan tarif pajak dan hukum pajak yang berlaku pada periode fiskal terkait, berdasarkan laba kena pajak untuk periode tersebut. Seluruh perubahan pada aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen biaya pajak penghasilan dalam laba atau rugi.

Current tax The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date. Current income tax assets and/or liabilities comprise those obligations to, or claims from, tax authorities relating to the current or prior reporting period, that are unpaid at the end of each reporting period date. They are calculated according to the tax rates and tax laws applicable to the fiscal periods to which they relate, based on the taxable profit for the period. All changes to current tax assets or liabilities are recognized as a component of income tax expense in profit or loss.

Pajak tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui ketika jumlah tercatat dari aset atau liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian berbeda dari dasar perpajakannya, kecuali jika perbedaan itu terjadi karena:

Deferred tax Deferred tax assets and liabilities are recognised where the carrying amount of an asset or liability in the consolidated statement of financial position differs from its tax base, except for differences arising on:

- Pengakuan awal goodwill - Pengakuan awal aset atau liabilitas pada saat

transaksi yang bukan merupakan bisnis kombinasi dan pada saat transaksi terjadi tidak mempengaruhi akuntansi atau laba kena pajak, dan

- Investasi pada entitas anak dan pengendalian bersama entitas dimana Perusahaan mampu mengendalikan waktu pembalikan perbedaan dan kemungkinan besar bahwa perbedaan tersebut tidak akan dibalik pada masa yang akan datang.

- The initial recognition of goodwill - The initial recognition of an asset or liability

in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting or taxable profit, and

- Investments in subsidiaries and jointly controlled entities where the Company is able to control the timing of the reversal of the difference and it is probable that the difference will not reverse in the foreseeable future.

Pengakuan dari aset pajak tangguhan terbatas

pada saat dimana terdapat kemungkinan besar

bahwa laba kena pajak akan tersedia terhadap

perbedaan yang dapat digunakan.

Recognition of deferred tax assets is restricted

to those instances where it is probable that

taxable profit will be available against which the

difference can be utilised. Dalam hal aset pajak tangguhan yang terjadi karena properti investasi diukur pada nilai wajar, maka asumsi bahwa pemulihan akan terjadi melalui penjualan daripada penggunaan yang masih belum dibantah.

In respect of deferred tax assets arising from

investment property measured at fair value, the

presumption that recovery will be through sale

rather than use has not been rebutted.

Jumlah aset atau liabilitas di tentukan dengan menggunakan tarif pajak pada saat tanggal pelaporan dan di harapkan akan digunakan ketika liabilitas pajak tangguhan/ (aset) telah diselesaikan/(dipulihkan).

The amount of the asset or liability is

determined using tax rates that have been

enacted or substantively enacted by the

reporting date and are expected to apply when

the deferred tax liabilities/(assets) are

settled/(recovered).








(Lanjutan)


(Continued)

q. Perpajakan (Lanjutan) q. Taxation (Continued) Pajak tangguhan Deferred tax

Aset dan liabilitas pajak tangguhan di saling

hapus ketika Perusahaan memiliki hak hukum

untuk saling hapus aset dan liabilitas pajak kini

yang berhubungan dengan pungutan oleh otoritas

pajak yang sama atas:

- Perusahaan yang dikenakan pajak adalah sama, atau

- Kelompok entitas yang berbeda yang bertujuan untuk menyelesaikan aset pajak kini secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas, pada periode masa depan dimana jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan signifikan diharapkan untuk di selesaikan atau di pulihkan.

Deferred tax assets and liabilities are offset

when the Company has a legally enforceable

right to offset current tax assets and liabilities

and the deferred tax assets and liabilities relate

to taxes levied by the same tax authority on

either: - The same taxable Company company, or - Different Company entities which intend

either to settle current tax assets and liabilities on a net basis, or to realise the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax assets or liabilities are expected to be settled or recovered.

r. Pengakuan Pendapatan dan Beban r. Revenue and Expenses Recognition

Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan

barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan

ekspor diakui pada saat barang dikapalkan

(F.O.B. Shipping Point) dan hak kepemilikan

berpindah ke pelanggan.

Local sales are recognized when the goods are

delivered to the customers, while export sales

are recognized when the goods are shipped

(F.O.B Shipping Point) and title has passed to the

customer.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang

bersangkutan (accrual basis).

Expenses are recognized when incurred (accrual

basis).

s. Biaya Pinjaman

Bunga yang timbul dari pinjaman bank yang di gunakan untuk membiayai pembangunan kantor pusat baru milik Perusahaan dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya, penerimaan bunga neto atas penarikan dibebankan. Perusahaan tidak dikenakan beban bunga lain yang dapat dikapitalisasikan.

s. Borrowing Costs

Interest incurred on the bank loan used to fund the construction of the Company's new head office is being capitalised as part of its cost, net of interest received on cash drawn down yet to be expended. The Company does not incur any other interest costs that qualify for capitalisation.

t. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

t. Earnings per Share Basic earning per share is computed by dividing net income by the weighted-average number of shares outstanding during the year.

u. Informasi Segmen u. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan

kebijakan akuntansi yang dianut dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan

konsolidasian. Bentuk primer pelaporan segmen

adalah segmen usaha sedangkan segmen

sekunder adalah segmen geografis.

Segment information is prepared using the accounting policies which are adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary reporting segment is based on business segments, while secondary segment is based on geographical segments.








(Lanjutan)


(Continued)

u. Informasi Segmen (Lanjutan) u. Segment Information (Continued)

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang

dapat dibedakan dalam menghasilkan produk

atau jasa (baik produk atau jasa individual

maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan

komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang

berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

A business segment is a distinguishable

component of an enterprise that which is

engaged in providing an individual product or

service or a Company of related products or

services that are subject to risks and returns that

are different from those of other business

segments.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan

yang dapat dibedakan dalam menghasilkan

produk atau jasa pada lingkungan (wilayah)

ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki

risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko

dan imbalan pada komponen yang beroperasi

pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

A geographical segment is a distinguishable

component of an enterprise that which is

engaged in providing products or services within

a particular economic environment and that is

subject to risks and returns that are different

from those of components operating in other

economic environments.

Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam

satu segmen atau lebih dialokasikan kepada

setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan

dan beban yang terkait dengan aset tersebut

juga dialokasikan kepada segmen-segmen

tersebut.

Assets and liabilities that relate jointly to two or

more segments are allocated to their respective

segments if, and only if, their related revenues

and expense also are allocated to those segments

and the relative autonomy of that segments.

v. Provisi v. Provisions

Provisi diakui ketika Perusahaan dan entitas anaknya memiliki liabilitas legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan.

Provisions are recognized when the Company and its subsidiary has a legal or constructive obligation as a result of past events, it is more likely than not that an outflow of resources will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount can be made.

Provisi diriview pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas, maka provisi tersebut dicadangkan.

Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of economic resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas. Ketika pendiskontoan digunakan, kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan.

If the effect of the time value of money is material, provisions are discounted using a current pre tax rate that reflects, where appropriate, the risk specific to the liability. When discounting is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as a finance cost.








(Lanjutan)


(Continued)

w. Kontinjensi w. Contingencies

Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam

laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas

kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas

laporan keuangan konsolidasian kecuali

kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi

adalah kecil. Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.

Contingent liabilities are not recognized in the

consolidated financial statements. They are

disclosed in the notes to consolidated financial

statements unless the possibility of an outflow

of resources embodying economic benefits is

remote. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when an inflow of economic benefits is probable.

x. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan x. Events After The Reporting Period

Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan

bukti kondisi yang terjadi pada akhir tahun

pelaporan (peristiwa penyesuain) yang

dicerminkan di dalam laporan keuangan

konsolidasian.

Events after the reporting period that provide

evidence of conditions that existed at the end of

the reporting year (adjusting events) are

reflected in the consolidated financial

statements. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian bila material.

Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.

3. ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN 3. ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS

a. Pengukuran Nilai Wajar a. Fair Value Measurement

Sejumlah aset dan liabilitas yang termasuk dalam

laporan keuangan milik Perusahaan mensyaratkan

pengukuran pada, dan/atau pengungkapan atas

nilai wajar.

A number of assets and liabilities included in the

Company’s financial statements require

measurement at, and/or disclosure of, fair

value.

Pengukuran nilai wajar aset dan liabilitas

keuangan dan non Keuangan milik Perusahaan

menggunakan input dan data pasar yang dapat

diobservasi sejauh mungkin. Input digunakan

dalam menentukan pengukuran nilai wajar

dikategorikan ke dalam beberapa tingkatyang

berbedaberdasarkan pada bagaimana input yang

dapat diobservasi tersebut digunakan dalam

teknik penilaian (‘hirarki nilai wajar’):

The fair value measurement of the Company’s

financial and non-financial assets and liabilities

utilises market observable inputs and data as far

as possible. Inputs used in determining fair value

measurements are categorised into different

levels based on how observable the inputs used

in the valuation technique utilised are (the ‘fair

value hierarchy’):

- Tingkat 1: Harga kuotasian dalam pasar aktif

untuk item yang identik (tidak disesuaikan) - Tingkat 2: Input yang dapat diobservasi

langsung atau tidak langsung selain daripada input Tingkat 1

- Tingkat 3: Input yang tidak dapat diobservasi (yaitu tidak berasal data pasar).

- Level 1: Quoted prices in active markets for

identical items (unadjusted) - Level 2: Observable direct or indirect inputs

other than Level 1 inputs

- Level 3: Unobservable inputs (i.e. not derived from market data).







3. ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

3. ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS

(Continued)

a. Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan) a. Fair Value Measurement (Continued)

Pengklasifikasian item pada tingkat di atas

didasarkan pada tingkat terendah dari input yang

digunakan yang memiliki efek signifikan dalam

pengukuran nilai wajar atas item. Pengalihan

item antara tingkatan diakui pada periode

terjadinya.

The classification of an item into the above

levels is based on the lowest level of the inputs

used that has a significant effect on the fair

value measurement of the item. Transfers of

items between levels are recognised in the

period they occur.

Perusahaan mengukur sejumlah item pada nilai

wajarnya: - Tanah, gedung dan mesin revaluasian - Aset

tetap (Catatan 10).

The Company measures a number of items at fair

value: - Revalued land, buildings and machine -

Property, Plant and Equipment (Note 10).

b. Asumsi Skema Imbalan Pasti b. Defined Benefit Scheme Assumptions

Biaya, aset dan liabilitas skema imbalan pasti

yang dilakukan oleh Perusahaan ditentukan

dengan menggunakan metode yang bergantung

pada estimasi dan asumsi aktuarial. Rincian dari

asumsi utama terdapat dalam Catatan 28.

Perusahaan menjalankan masukan dari aktuaris

independen terkait dengan kesesuaian asumsi.

Perubahan pada asumsi yang digunakan mungkin

memiliki efek yang signifikan pada laporan

penghasilan komprehensif konsolidasi dan

laporan posisi keuangan konsolidasi.

The costs, assets and liabilities of the defined

benefit schemes operating by the Company are

determined using methods relying on actuarial

estimates and assumptions. Details of the key

assumptions are set out in Note 28. The

Company takes advice from independent

actuaries relating to the appropriateness of the

assumptions. Changes in the assumptions used

may have a significant effect on the consolidated

statement of comprehensive income and the

consolidated statement of financial position. c. Proses Hukum c. Legal Proceedings

Perusahaan meninjau perkembangan kasus

hukum yang masih berjalan dalam proses hukum

dan pada setiap tanggal pelaporan, guna untuk

menilai kebutuhan provisi dan pengungkapan

dalam laporan keuangannya. Di antara faktor-

faktor yang dipertimbangkan dalam membuat

keputusan provisi litigasi adalah sifat litigasi,

klaim atau penilaian, proses hukum dan tingkat

potensi kerusakan dijurisdiksi di mana litigasi,

klaim atau penilaian tersebut berada,

perkembangan dari kasus (termasuk

perkembangan setelah tanggal pelaporan

keuangan namun sebelum laporan tersebut

dikeluarkan), pendapat atau pandangan

penasihat hukum, pengalaman dalam kasus

serupa dan keputusan dari manajemen

Perusahaan tentang bagaimana Perusahaan akan

merespon terhadap litigasi, klaim atau penilaian.

The Company reviews outstanding legal cases

following developments in the legal proceedings

and at each reporting date, in order to assess

the need for provisions and disclosures in its

financial statements. Among the factors

considered in making decisions on provisions are

the nature of litigation, claim or assessment,

the legal process and potential level of damages

in the jurisdiction in which the litigation, claim

or assessment has been brought, the progress of

the case (including the progress after the date

of the financial statements but before those

statements are issued), the opinions or views of

legal advisers, experience on similar cases and

any decision of the Company's management as to

how it will respond to the litigation, claim or

assessment.







3. ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

3. ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS (Continued)

d. Pajak Penghasilan d. Income Taxes

Perusahaan dikenakan pajak penghasilan dan

pertimbangan yang signifikan dipersyaratkan

dalam menentukan provisi pajak penghasilan.

Dalam kegiatan bisnis normal, ada transaksi dan

perhitungan yang mana penentuan pajaknya

tidak pasti. Sebagai akibatnya, perusahaan

mengakui adanya liabilitas pajak berdasarkan

estimasi apakah akan ada tambahan pajak dan

bunga yang akan jatuh tempo.

The Company is subject to income tax and

significant judgement is required in determining

the provision for income taxes. During the

ordinary course of business, there are

transactions and calculations for which the

ultimate tax determination is uncertain. As a

result, the company recognises tax liabilities

based on estimates of whether additional taxes

and interest will be due.

Liabilitas pajak ini diakui ketika, meskipun

perusahaan berkeyakinan bahwa posisi

pengembalian pajak terdukung, perusahaan yakin

bahwa posisi tertentu sangat mungkin tertantang

dan mungkin tidak dapat dipertahankan setelah

ditinjau oleh otoritas pajak. Perusahaan

berkeyakinan bahwa akrual untuk liabilitas pajak

telah cukup untuk seluruh tahun audit

berdasarkan pada penilaian atas banyak faktor

termasuk pengalaman masa lalu dan interpretasi

atas hukum pajak. Penilaian ini tergantung pada

estimasi dan asumsi dan mungkin melibatkan

beberapa pertimbangan yang kompleks mengenai

kejadian masa depan. Bila hasil pajak berbeda

dengan jumlah yang dicatat, maka perbedaan ini

akan berdampak pada beban pajak penghasilan

pada periode saat keputusan tersebut dibuat.

These tax liabilities are recognised when,

despite the company's belief that its tax return

positions are supportable, the company believes

that certain positions are likely to be challenged

and may not be fully sustained upon review by

tax authorities. The company believes that its

accruals for tax liabilities are adequate for all

open audit years based on its assessment of

many factors including past experience and

interpretations of tax law. This assessment

relies on estimates and assumptions and may

involve a series of complex judgments about

future events. To the extent that the final tax

outcome of these matters is different than the

amounts recorded, such differences will impact

income tax expense in the period in which such

determination is made.







4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2 0 1 6 2 0 1 5

K a s 348.109 276.966 Cash on hand

B a n k Cash in banks

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.690.606 9.112.206 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 2.057.511 5.274.685 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 274.122 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank MNC Internasional Tbk 255.032 914.280 PT Bank MNC Internasional Tbk

PT Bank Papua 111.604 91.547 PT Bank Papua

PT Bank OCBC NISP Tbk 84.306 307.492 PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 26.749 426.032 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank DKI 21.750 - PT Bank DKI

5.521.680 16.126.242

E u r o E u r o

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 255.099 15.333 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Dolar Amerika Serikat United States Dollar

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 35.219.441 969.511 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


35.312.354 1.064.897

Dolar Singapura Singapore Dollar



182.704 307.203

Pound sterling Pound sterling


Dolar Australia Australian Dollar


Chinese Yuan Chinese Yuan

PT Bank Central Asia Tbk 1.119.053 1.985.242 PT Bank Central Asia Tbk

Jumlah bank 42.540.724 19.624.263 Total cash in banks

Deposito Time deposit

Pihak ketiga Third party

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 117.974.005 51.043.689 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

J u m l a h 160.862.838 70.944.918 T o t a l

Setara kas termasuk deposito dengan jatuh tempo kurang dari tiga bulan. Tingkat bunga setara kas sebesar 3,8% - 7,25% (2015: 4,25% - 7,25%) per tahun.

Cash equivalents represents deposit with original maturity of three months on less. Interest rate on cash equivalents amounted to 3.8% - 7.25% (2015: 4.25% - 7.25%) per annum.







5. DEPOSITO BERJANGKA 5. TIME DEPOSIT Akun ini terdiri dari : This account consist of :

2 0 1 6 2 0 1 5

Pihak ketiga Third party

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 1.504.562 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Akun ini merupakan deposito berjangka dengan jangka waktu 6 bulan dan diklasifikasikan sebagai “aset lancar”. Tingkat bunga di atas 6% per tahun.

This accounts represents time deposit with original maturities of 6 months and classified as “current assets”. Interest rate on the above ranges from 6% per annum.

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut :

Total trade receivables by customers are as follows:

2 0 1 6 2 0 1 5


Pelanggan dalam negeri 384.691.670 353.804.046 Domestic customers

Pelanggan luar negeri 60.489.243 13.298.277 Foreign customers

445.180.913 367.102.323

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai 7.844.720)( 2.287.459)( impairment losses

437.336.193 364.814.864

Pihak-pihak berelasi (Catatan 29) 88.753.865 99.619.104 Related parties (Note 29)

J u m l a h 526.090.058 464.433.968 T o t a l

Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

Total trade receivables by age (days) are as follows:

2 0 1 6 2 0 1 5

Belum jatuh tempo - 30 hari 169.721.232 132.407.613 Not yet due - 30 days

Lewat jatuh tempo 31 - 60 hari 101.669.351 68.926.786 31 - 60 days past due



Lewat jatuh tempo lebih dari 120 hari 171.797.315 193.255.104 More than 120 days past due

533.934.778 466.721.427

Cadangan kerugian penurunan nilai 7.844.720)( 2.287.459)( Allowance for impairment lossespenurunan nilai 2.287.459)( losses

B e r s i h 526.090.058 464.433.968 N e t







6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (Continued) Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Total trade receivables by customers are as follows:

2 0 1 6 2 0 1 5

Rupiah 469.959.605 423.817.093 Rupiah

Euro 57.599.903 - Euro

Dolar Amerika Serikat 6.375.270 36.037.239 United States Dollar

Dolar Singapura - 6.867.095 Singapore Dollar

533.934.778 466.721.427

Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment

nilai 7.844.720)( 2.287.459)( losses

Bersih 526.090.058 464.433.968 N e t

2 0 1 6 2 0 1 5

Mutasi cadangan kerugian Changes in the allowance for

penurunan nilai impairment losses

Saldo awal 2.287.459 2.376.381 Beginning balance

Penambahan 5.557.261 2.287.459 Addition

Penghapusan - 2.376.381)( Write-off

Saldo akhir 7.844.720 2.287.459 Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang pada pihak berelasi tidak diadakan penurunan nilai piutang usaha karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Management believes that the allowance for impairment losses of trade receivables from third parties is adequate to cover possible losses on collectibility of these accounts. No allowance for impairment losses was provided on trade receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.

Semua piutang usaha dijadikan jaminan atas pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 12).

All trade receivables are used as collaterals for the loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 12).







7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

Akun ini terdiri dari : This account consist of :

2 0 1 6 2 0 1 5

Barang jadi 171.176.461 177.312.951 Finished goods

Bahan baku 141.618.372 112.874.803 Raw materials

Barang dalam proses 65.324.769 41.092.387 Work in process

Suku cadang 8.292.823 8.230.687 Spare parts

Bahan pembungkus 2.973.250 2.018.688 Packaging materials

J u m l a h 389.385.675 341.529.516 T o t a l

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap segala risiko kepada konsorsium asuransi yang dikoordinasi oleh PT Estika Jasatama dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 300.000.000 (2015: Rp 190.000.000). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan entitas anaknya.

On 31 December 2016 and 2015, inventories were insured with insurance consortium which was coordinated by PT Estika Jasatama against all risks for Rp 300,000,000 (2015: Rp 190,000,000). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible risk of losses to the Company and its subsidiary.

Perusahaan dan entitas anaknya tidak membentuk penyisihan penurunan nilai persediaan karena manajemen berpendapat bahwa seluruh persediaan mencerminkan nilai realisasi netonya.

The Company and its subsidiary did not provided an allowance for decline in value of inventories because management believes that all of inventories are realizable at the above amount.

Semua persediaan dijadikan jaminan atas pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 12).

All inventories are used as a collateral for loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 12).

8. UANG MUKA 8. ADVANCES


2 0 1 6 2 0 1 5


Pembelian bahan baku Purchases of raw and

dan pembantu 11.739.309 2.404.344 supporting material

Uang muka impor 2.720.030 1.964.229 Advances for import

Uang muka lain-lain 3.470.834 5.717.225 Other advances

J u m l a h 17.930.173 10.085.798 T o t a l







9. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL 9. AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSET

Akun ini terdiri dari investasi sebesar 1,6% di PT Tembaga Mulia Semanan Tbk.

This account consist of 1.6% holdings investment in PT Tembaga Mulia Semanan Tbk.

2 0 1 6 2 0 1 5

Biaya perolehan 400.000 400.000 C o s t

Laba yang belum direalisasi dari Unrealized gain or changes

aset keuangan in fair value of

tersedia untuk dijual : available for sale financial asset :


Perubahan nilai pasar 2.630.000 50.000)( Changes in fair value for the year


Nilai pasar 4.830.000 2.200.000 Fair value







10. ASET TETAP 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

2 0 1 6 Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Revaluasi/ Saldo akhir/ 2 0 1 6

Beginning balance Additions Disposals Reclassification Revaluation Ending balance

Biaya perolehan C o s t

Pemilikan langsung Direct ownership

T a n a h 215.957.270 - - - - 215.957.270 L a n d

Bangunan 64.106.370 15.000 - 1.405.861 - 65.527.231 Buildings

Instalasi listrik 7.306.939 - - - - 7.306.939 Electrical installations

M e s i n 97.144.676 - - 25.733.943 - 122.878.619 Machineries

Peralatan pabrik 43.037.591 1.721.068 - 437.500 - 45.196.159 Factory equipment

Peralatan laboratorium 8.447.643 - - - - 8.447.643 Laboratory equipment

Peralatan kantor 14.305.111 602.947 - 426.390 - 15.334.448 Office Equipment

Kendaraan bermotor 7.525.885 109.050 1.296.200 - - 6.338.735 Motor vehicles

Sewa pembiayaan Finance lease

Kendaraan bermotor 10.059.988 3.265.108 - 2.049.392 - 15.374.488 Motor vehicles

Peralatan laboratorium - 979.290 - 508.215 - 1.487.505 Laboratory equipment

J u m l a h 467.891.473 6.692.463 1.296.200 30.561.301 - 503.849.037 To t a l

Aset dalam penyelesaian Construction in progress

Bangunan 367.529 1.038.332 - 1.405.861)( - - Buildings

Instalasi listrik 1.041.636 - 1.041.636 - - - Electrical installation

M e s i n 2.559.637 26.985.098 - 25.733.943)( - 3.810.792 Machineries

Peralatan pabrik - 1.198.542 - 437.500)( - 761.042 Factory equipment

Peralatan laboratorium - 508.215 - 508.215)( - - Laboratory equipment

Peralatan kantor - 426.390 - 426.390)( - - Office equipment

Kendaraan bermotor - 2.049.392 - 2.049.392)( - - Motor vehicles

J u m l a h 3.968.802 32.205.969 1.041.636 30.561.301)( - 4.571.834 To t a l

Jumlah biaya perolehan 471.860.275 38.898.432 2.337.836 - - 508.420.871 Total cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation


Bangunan - 5.754.741 - - - 5.754.741 Buildings

Instalasi listrik 6.577.479 252.444 - - - 6.829.923 Electrical installation

M e s i n - 12.188.744 - - - 12.188.744 Machinery

Peralatan pabrik 35.030.886 3.787.024 - - - 38.817.910 Factory equipment

Peralatan laboratorium 7.979.595 195.147 - - - 8.174.742 Laboratory equipment

Peralatan kantor 13.029.466 628.223 1.403 - - 13.656.286 Office equipment

Kendaraan bermotor 4.270.230 745.533 1.389.431 - - 3.626.332 Motor vehicles


Kendaraan bermotor 8.783.521 1.866.617 - - - 10.650.138 Motor vehicles

J u m l a h 75.671.177 25.418.473 1.390.834 - - 99.698.816 T o t a l

Jumlah tercatat 396.189.098 408.722.055 Carrying amount







10. ASET TETAP (Lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT(Continued)

2 0 1 5 Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Revaluasi/ Saldo akhir/ 2 0 1 5

Beginning Additions Disposals Reclassification Revaluation Ending balance

Biaya perolehan C o s t


T a n a h 15.090.854 - - - 200.866.415 215.957.270 L a n d

Bangunan 37.332.070 12.000 - 4.254.258 22.508.040 64.106.370 Buildings

Instalasi listrik 7.306.939 - - - - 7.306.939 Electrical installations

M e s i n 184.687.033 - 1.627.603 10.472.989 96.387.743)( 97.144.676 Machineries

Peralatan pabrik 40.680.576 1.789.601 - 567.414 - 43.037.591 Factory equipment


Peralatan kantor 13.639.482 665.629 - - - 14.305.111 Office equipment

Kendaraan bermotor 8.239.736 468.695 1.020.628 161.918)( - 7.525.885 Motor vehicles


Kendaraan bermotor 10.494.608 1.731.950 1.414.800 751.770)( - 10.059.988 Motor vehicles

J u m l a h 325.705.077 4.881.739 4.063.031 14.380.973 126.986.712 467.891.473 To t a l

Aset dalam penyelesaian Construction in progress

Bangunan 60.000 4.561.787 - 4.254.258)( - 367.529 Buildings

Instalasi listrik 1.041.636 - - - - 1.041.636 Electrical installation

M e s i n 2.246.452 11.063.252 - 10.750.067)( - 2.559.637 Machineries

Peralatan pabrik 238.482 328.932 - 567.414)( - - Factory equipment

J u m l a h 3.586.570 15.953.971 - 15.571.739)( - 3.968.802 To t a l

Jumlah biaya perolehan 329.291.647 20.835.710 4.063.031 1.190.766)( 126.986.712 471.860.275 Total cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation


Bangunan 17.153.088 2.887.662 - - 20.040.750)( - Buildings

Instalasi listrik 6.325.038 252.441 - - - 6.577.479 Electrical installation

M e s i n 118.458.248 12.908.762 944.746 277.078)( 130.145.186)( - Machineries

Peralatan pabrik 31.522.506 3.508.380 - - - 35.030.886 Factory equipment


Peralatan kantor 12.374.700 654.766 - - - 13.029.466 Office equipment

Kendaraan bermotor 4.814.423 638.353 1.020.628 161.918)( - 4.270.230 Motor vehicles


Kendaraan bermotor 9.097.806 1.852.285 1.414.800 751.770)( - 8.783.521 Motor vehicles

J u m l a h 207.509.064 22.918.989 3.380.174 1.190.766)( 150.185.936)( 75.671.177 T o t a l

Jumlah tercatat 121.782.583 396.189.098 Carrying amount








Perusahaan dan entitas anaknya memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Tangerang dan Pulau Batam dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20-30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2004 – 2028. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Company and its subsidiary own several pieces of land located in Jakarta, Tangerang and Batam Island with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for 20 to 30 years will be due between 2004 –2028. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Pada tahun 2016, perusahaan dan entitas anaknya tidak melakukan revaluasi untuk aset tetap tanah, bangunan dan mesin, karena manajemen berkeyakinan tidak ada perubahan nilai wajar yang signifikan.

In 2016, the Company and it’s subsidiary did not conduct annual fixed asset revaluation of land, building and machinery, because the management belivies there are no changes in significant fair value.

Pada tahun 2015, perusahaan melakukan penilaian kembali aset tetap tanah, bangunan dan mesin. Nilai wajar ditentukan berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh konsultan properti independen, Ruky, Safrudin & Rekan tanggal 22 Desember 2015.

In 2015, The Company conducted revaluation for land, building and machineries. The fair value was determined based on the results of the assessment by independent property consultants, Ruky, Safrudin & Rekan dated 22 December 2015.

Pada tahun 2015, entitas anak melakukan penilaian kembali aset tetap tanah, bangunan dan mesin. Nilai wajar ditentukan berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh konsultan properti independen, Ruky, Safrudin & Rekan tanggal 31 Desember 2015.

In 2015, Subsidiary conducted revaluation for land, building and machineries. The fair value was determined based on the results of the assessment by independent property consultants, Ruky, Safrudin & Rekan dated 31 December 2015.

Dalam melakukan penilaian wajar, Penilai Independen menggunakan metode penilaian dengan mengkombinasikan 3 (tiga) pendekatan yang terdiri dari pendekatan data pasar, pendekatan biaya dan pendekatan pendapatan. Sehubungan dengan penerapan metode revaluasi pada aset tetap tanah dan bangunan, pendekatan yang digunakan adalah sebagai berikut:

In determining fair value, the Independent Valuers use assessment method by combining 3 (three) approaches, consist of market data approach, cost approach and income approach. In connection with the adoption of revaluation of land and building, the approaches used are as follows:

- Pendekatan Pasar (Market Approach) adalah

pendekatan penilaian yang menggunakan data transaksi atau penawaran atas properti yang sebanding dan sejenis dengan obyek penilaian yang didasarkan pada suatu proses perbandingan dan penyesuaian. Pendekatan pasar digunakan untuk mendapatkan Nilai Wajar tanah, kendaraan dan alat berat, yaitu dengan membandingkan beberapa data jual beli dari obyek penilaian yang sejenis dan sebanding, yang akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan.

- Market Approach (Market Approach) is a valuation approach that uses data on property transactions or deals that are comparable and similar to the valuation object based on a process of comparison and adjustment. Market approach used to obtain the fair value of land, vehicles and heavy equipment, namely by comparing the sale and purchase of some of the data object similar and comparable assessment, which can ultimately be concluded.

- Pendekatan pendapatan (Income Approach) adalah pendekatan penilaian yang didasarkan pada pendapatan dan biaya dari obyek penilaian, yang kemudian dikapitalisasikan

- Approach income (Income Approach) is an approach based on the assessment of revenues and expenses from the valuation object, and then be capitalized








- Konsep dasar pendekatan biaya adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan indikasi nilai dengan perkiraan biaya yang diperlukan untuk menggantikan, memperbaiki atau membangun kembali property kekondisi yang secara substansial sama dengan, tapi tidak lebih baik atau lebih ekstensif dari kondisi baru yang meliputi biaya/ harga bahan, upah buruh, biaya supervisi, biaya tetap kontraktor , termasuk keuntungan, biaya tenaga ahli teknik termasuk semua pengeluaran yang berkaitan seperti biaya angkutan, asuransi, biaya pemasangan, bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN) bila ada, tetapi tidak termasuk biaya upah lembur dan premi/bonus. Pendekatan biaya digunakan untuk mendapatkan Nilai Wajar bangunan, sarana pelengkap, Peralatan Kantor, Mesin Produksi, Peralatan Laboratorium, Peralatan Bengkel dan Peralatan Pabrik dengan melakukan metode biaya penggantian baru disusutkan dikurangi penyusutan-penyusutan yang terjadi dan juga menghitung meter persegi dari unit terpasang.

- The basic concept of the cost approach is an approach that is used to get an indication of the value of the estimated costs necessary to replace, repair or rebuild property into the condition that is substantially equal to, but not better or more extensive than the new conditions that include the cost / price of materials , wages, cost of supervision, the fixed costs of contractors, including benefits, costs of technical specialists, including all expenses related such as transport costs, insurance, installation costs, import duties, value added tax (VAT) if any, but does not include the cost of overtime pay and premium / bonus. The cost approach is used to obtain the fair value of the building, supplementary facilities, Office Equipment, Production Engineering, Laboratory Equipment, Equipment Repair and Equipment Factory to perform depreciation calculation using New Replacement Cost method then its value minus depreciation expenses that occurred and can be calculated by calculate square meters of units installed.

Perusahaan melakukan pembebanan atas pembatalan asset dalam penyelesaian sebesar Rp 1.041.636.

The Company charged for the cancellation of construction in progress amounted Rp 1,041,636.

Perusahaan mencatat laba atas penjualan aset tetap sebagai berikut :

The Company recorded a gain on sale of property, plant and equipment as follows :

2 0 1 6 2 0 1 5

Biaya perolehan 1.296.200 2.435.428 Acquisition cost

Akumulasi penyusutan 1.296.200)( 2.435.428)( Accumulated depreciation

Jumlah tercatat - - Carrying amount

Harga jual 402.341 635.947 Selling price

Keuntungan atas penjualan Gain on sale of property,

aset tetap 402.341 635.947 plant and equipment

2 0 1 6 2 0 1 5

Penyusutan dialokasikan pada: Depreciation are allocated to:

Beban produksi tidak langsung Manufacturing expenses

(Catatan 22) 17.534.816 19.584.516 (Note 22)

Beban penjualan (Catatan 23) 485.550 868.568 Selling expenses (Note 23)

Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

(Catatan 23) 7.398.107 2.465.905 (Note 23)

J u m l a h 25.418.473 22.918.989 T o t a l








Pada tahun 2016 dan 2015, seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap segala risiko kepada konsorsium asuransi yang dikoordinasi oleh PT Estika Jasatama dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 335.000.000 (2015: Rp 240.000.000). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

In 2016 and 2015, all property, plant and equipment except for land, the insurance consortium coordinated by PT Estika Jasatama with total coverage of Rp 335,000,000 (2015: Rp 240,000,000) respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Aset tetap dijadikan jaminan atas utang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 12).

Property, plant and equipment are used as a collateral for the loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 12).

11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 11. OTHER NON-CURRENT ASSETS


2 0 1 6 2 0 1 5

Uang jaminan 31.740.000 22.433.884 Security deposits

Pada tanggal 27 Febuari 2015, entitas anak melakukan penjualan atas aset tidak lancar dimiliki untuk dijual berdasarkan perjanjian No. 001/JE/ P/01/2015.

On 27 February 2015, subsidiary executed the sale of other non current assets held for sale by agreement No. 001/JE/P/01/2015.

12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 12. SHORT-TERM BANK LOANS


2 0 1 6 2 0 1 5

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Rupiah 268.465.860 296.603.304 Rupiah

Dolar Amerika Serikat US Dollar

US$ 2.054.507 US$ 2,054,507

(2015: US$ 1.315.271) 27.604.362 18.144.158 (2015: US$ 1,315,271)

Letter of credit : Letter of credit :

Dolar Amerika Serikat US Dollar

US$ 25.017.429 US$ 25,017,429

(2015: US$ 24.694.699 ) 336.134.172 340.663.370 (2015: US$ 24,694,699)

J u m l a h 632.204.394 655.410.832 T o t a l







12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued)

Jumlah Periode Tingkat suku Saldo pada tanggal/ Saldo pada tanggal/

fasilitas/ Periode pembayaran bunga per Tipe Outstanding Outstanding

Mata Total facility pinjaman/ bunga/ tahun/ fasailitas/ balance as of balance as of

uang/ (dalam ribuan/ Loan Interest Annual Type of Jaminan/ 31 Desember/ 31 Desember/

Currency in thousand) term payment period interest rate facility Collateral 31 December 2016 31 December 2015

Rupiah 37.000.000 15 Jun 16 - 14 Jun 17 Bulanan/monthly 11,00% 34.128.526,00 61.859.065

(2015: 135.000.000)

35.243.000 15 Jun 16 - 14 Jun 17 Bulanan/monthly 11,00% 26.517.334,00 22.014.239

68.000.000 15 Jun 16 - 14 Jun 17 Bulanan/monthly 11,00% 68.000.000,00 68.000.000

300.000.000 15 Jun 16 - 14 Jun 17 Bulanan/monthly 11,00% 139.820.000 144.730.000

Dolar AS/ 45.000 15 Jun 16 - 14 Jun 17 Bulanan/monthly - Credit and 336.134.171 340.663.369

US Dollar (2015 : 30.000) Trust Receipt

Bank

13.000 15 Jun 16 - 14 Jun 17 Bulanan/monthly - Guarantee Piutang usaha, - -

(2015: 10.000) persediaan dan

Treasury aset tetap/

15.000 15 Jun 16 - 14 Jun 17 Bulanan/monthly - line trade receivables, - -

inventories and

Bill property, plant

1.600 15 Jun 16 - 14 Jun 17 Bulanan/monthly - purchasing and equipment - -

line

Kredit Modal

2.125 15 Jun 16 - 14 Jun 17 Bulanan/monthly 5.75% - 6% Kerja/Working 27.604.362 18.144.158

Capital facility

Kredit Modal

Kerja/

Working

Capital

Facility

Piutang usaha,

persediaan dan aset

tetap/ trade

receivables,

inventories and

property, plant and

equipment







13. UTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES

Akun ini merupakan kewajiban kepada pemasok atas pembelian bahan baku, suku cadang dan bahan pembantu dengan rincian sebagai berikut:

This account represents amounts due to suppliers arising from purchases of raw materials, spare parts and supplies, with details as follows:

a. Jumlah utang usaha berdasarkan pemasok, adalah sebagai berikut:

a. Total trade payables by suppliers, are as follows:

2 0 1 6 2 0 1 5


Pihak - pihak berelasi Related parties

(Catatan 29) 48.459.391 31.747.439 (Note 29)

J u m l a h 243.757.097 109.182.881 T o t a l

b. Jumlah utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

b. Total trade payables by currency are as follows:

2 0 1 6 2 0 1 5

Rupiah 171.515.266 58.774.271 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 72.064.812 50.408.428 United States Dollar

Euro 177.019 - Euro

Dolar Singapura - 182 Singapore Dollar

E u r o

-

E u r oJ u m l a h 243.757.097 109.182.881 T o t a l

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai dengan 180 hari.

Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 180 days.

14. UTANG LAIN-LAIN 14. OTHER PAYABLES


2 0 1 6 2 0 1 5

Pembelian bahan baku 11.328.763 13.669.652 Purchase of raw material

Purchase of property,

Pembelian aset tetap 14.049.107 23.539.624 plant and equipment

Pembayaran konsorsium - 13.202.288 Payment of concorcium

Lain-lain Others

(Saldo di bawah 5 miliar) - 7.803.834 (Balance below 5 billion)36.741.912

J u m l a h 25.377.870 58.215.398 T o t a l







15. UANG MUKA PENJUALAN 15. ADVANCE FROM CUSTOMERS


2 0 1 6 2 0 1 5


Pihak berelasi (Catatan 29) 62.596 9.179.887 Related parties (Note 29)

J u m l a h 36.537.966 41.089.059 T o t a l

16. BEBAN AKRUAL 16. ACCRUED EXPENSES


2 0 1 6 2 0 1 5

Komisi 34.163.519 11.501.210 Commission

Listrik 1.986.194 1.700.271 Electricity

Lain-lain 8.422.628 1.037.368 Others11.501.210

J u m l a h 44.572.341 14.238.849 T o t a l

17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 17. FINANCE LEASE LIABILITIES

Rincian sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo: The details of finance lease by due dates:

2 0 1 6 2 0 1 5

Antara satu sampai lima tahun 7.684.132 2.828.561 Between one and five years

Dikurangi biaya pembiayaan Less future

masa datang 1.607.401 469.148 finance charges

Nilai kini sewa pembiayaan 6.076.731 2.359.413 Present value of finance lease

Dikurangi bagian yang jatuh tempo Less current maturities

dalam satu tahun 1.701.183 855.891 in one year

Bagian jangka panjang 4.375.548 1.503.522 Net of current maturities







17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) 17. FINANCE LEASE LIABILITIES (Continued)

Manajemen Perusahaan dan entitas anaknya menetapkan kebijakan untuk membeli kendaraan melalui pembiayaan sewa pembiayaan. Jangka waktu sewa adalah 3-5 tahun dengan tingkat bunga berkisar 6% - 10% flat per tahun. Semua utang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. Utang ini dijamin dengan aset tetap pembiayaan yang bersangkutan (Catatan 10).

The management of the Company and its subsidiary established a policy to purchase vehicles for operations through finance lease. The leases have terms between 3-5 years with effective interest rate ranged from 6% - 10% flat per annum. All the finance lease are denominated in Rupiah, payable every month at fixed amounts. The finance lease is secured by the related leased assets (Note 10).

18. MODAL SAHAM 18. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham dan pemiliknya pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The shareholders’ and their respective shareholdings as of 31 December 2016 and 2015 are as follows:

Jumlah Persentase Jumlah modal

saham/ pemilikan/ disetor/

Number of Percentage Total paid-up

Pemegang saham shares of ownership capital Shareholders

PT Monaspermata Persada 79.485.000 52,57% 39.742.500 PT Monaspermata Persada

PT Indolife Pensiontama 26.578.300 17,58% 13.289.150 PT Indolife Pensiontama

Fujikura Ltd 20.430.000 13,51% 10.215.000 Fujikura Ltd

Fujikura Asia Limited 9.810.000 6,49% 4.905.000 Fujikura Asia Limited

Masyarakat Public

(masing-masing di bawah 5%) 14.896.700 9,85% 7.448.350 (each under 5%)

J u m l a h 151.200.000 100,00% 75.600.000 T o t a l

Sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Perusahaan disyaratkan membuat cadangan penyisihan laba bersih paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan telah membentuk dana cadangan sebesar Rp 12.774.497.

Under limited liability No. 40 (“Law”) Year 2007 regarding Limited Liability Companies, the Company required to set up statutory reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid-up capital. Until 31 December 2016 and 2015, the Company has established its reserve amounting to Rp 12,774,497.

19. AGIO SAHAM 19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum kepada masyarakat tahun 1992:

On 31 December 2016 and 2015, this account consists of additional paid-in capital related to sale of shares through public offering in 1992:

2 0 1 6 2 0 1 5

Saldo agio saham 3.900.000 3.900.000 Additional paid-in capital







20. PENJUALAN BERSIH 20. NET SALES

a. Rincian penjualan bersih menurut kelompok barang, adalah sebagai berikut:

a. Details of net sales by type of products, are as follows:

2 0 1 6 2 0 1 5

Kabel listrik tegangan rendah: Low voltage power cables:

Kabel tembaga 739.219.409 584.818.421 Copper

Kabel aluminium 384.234.781 210.735.538 Aluminium

Kabel listrik tegangan menengah 417.630.456 240.246.524 Medium voltage power cables

Kabel telepon 302.048.899 320.264.022 Telephone cables

Lainnya 194.651.297 307.271.371 Others

Jumlah Penjualan Bersih 2.037.784.842 1.663.335.876 Total Net Sales

b. Rincian penjualan bersih menurut kelompok

langganan, adalah sebagai berikut: b. The details of net sales by company of

customers, are as follows:

2 0 1 6 2 0 1 5

Lokal 1.903.389.900 1.549.492.100 Local

Ekspor 134.394.852 113.843.776 Export

Penjualan Bersih 2.037.784.842 1.663.335.876 Net Sales

Persentase penjualan kepada pihak-pihak berelasi adalah sebesar 19,86% (2015: 30,49%) dari jumlah penjualan (Catatan 29).

Percentage of sales made to related parties is amounted to 19.86% (2015: 30.49%) of total sales (Note 29).

Rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih:

The details of sales exceeding 10% from net sales:

2 0 1 6 2 0 1 5


PT PLN (Persero) 566.749.709 338.098.950 PT PLN (Persero)

PT Telkom Akses 185.151.521 419.167.426 PT Telkom Akses

Pihak berelasi Related parties

PT Sinarmonas Industries 195.267.162 240.786.558 PT Sinarmonas Industries

PT Monaspermata Persada 182.203.288 175.767.422 PT Monaspermata Persada0

J u m l a h 1.129.371.680 1.173.820.356 T o t a l







21. BEBAN POKOK PENJUALAN 21. COST OF GOODS SOLD


2 0 1 6 2 0 1 5

Persediaan bahan baku Raw materials

Awal tahun 112.874.803 154.948.899 At beginning of year

Pembelian 1.474.359.851 1.125.473.275 Purchases

Tersedia untuk dipakai 1.587.234.654 1.280.422.174 Available for use

Akhir tahun 141.618.372)( 112.874.803)( At end of year

Bahan baku yang digunakan 1.445.616.282 1.167.547.371 Raw materials used

Upah langsung 70.321.212 58.910.771 Direct labor

Beban produksi tidak

langsung (Catatan 22) 69.352.828 60.842.797 Manufacturing expenses (Note 22)

Jumlah beban produksi 1.585.290.322 1.287.300.939 Total manufacturing costs

Persediaan barang dalam proses Work in process



Beban pokok produksi 1.561.057.940 1.281.894.863 Cost of goods manufactured

Persediaan barang jadi Finished goods


Pembelian 121.893.770 203.538.112 Purchases


Jumlah Beban Pokok Penjualan 1.689.088.200 1.478.752.662 Total Cost of Goods Sold

Persentase pembelian pada tahun 2016 sebesar 41,45% (2015: 36,23%) dilakukan dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 29).

Percentage of purchases in 2016 amounting to 41.45% (2015: 36.23%) were from related parties (Note 29).

Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih tahun 2016 dan 2015:

The following are details of purchases which representing more than 10% of total net purchases for 2016 and 2015:

2 0 1 6 2 0 1 5

Pihak berelasi Related parties

PT Tembaga Mulia Semanan Tbk 299.263.836 169.792.415 PT Tembaga Mulia Semanan Tbk


J u m l a h 483.637.745 400.329.983 T o t a l







22. BEBAN PRODUKSI TIDAK LANGSUNG 22. MANUFACTURING EXPENSES


2 0 1 6 2 0 1 5

Listrik, air dan gas 23.908.292 21.443.546 Electricity, water and gas

Perbaikan dan pemeliharaan 18.784.401 13.369.025 Repairs and maintenance

Penyusutan (Catatan 10) 17.534.816 19.584.516 Depreciation (Note 10)

Bahan bakar dan pelumas 5.483.816 4.060.335 Fuel and oil

Gaji dan tunjangan 1.834.915 717.887 Salaries and allowance

Sewa gudang 856.817 794.659 Warehouse rent

Laboratorium dan pengujian 262.123 608.933 Laboratory and testing

Pertemuan dan jamuan 93.389 128.924 Meeting and entertainment

Komunikasi 85.805 54.321 Communication

Asuransi 34.095 37.812 Insurance

Jasa profesional 500 4.000 Professional fees

Lain-lain 473.859 38.839 Others

Jumlah Beban Produksi Tidak Total Manufacturing

69.352.828 60.842.797 Langsung (Catatan 21) Expenses (Note 21)

23. BEBAN USAHA 23. OPERATING EXPENSES


2 0 1 6 2 0 1 5

Beban Penjualan Selling Expenses

Pengangkutan 26.752.251 14.575.251 Freight out

Gaji, upah dan tunjangan-tunjangan 8.300.492 7.016.082 Salaries, wages and allowances

Komisi penjualan 4.862.888 3.358.260 Sales commission

Denda keterlambatan pengiriman 2.804.357 1.579.132 Penalties for late deliveries

Pertemuan dan jamuan 1.391.558 909.906 Meeting and entertainment

Perjalanan dinas 1.307.531 819.162 Traveling

Alat tulis dan cetak 598.626 604.320 Office supplies and stationeries

Penyusutan (Catatan 10) 485.550 868.568 Depreciation (Note 10)

Bahan bakar dan pelumas 259.356 305.505 Fuel and oil

Perbaikan dan pemeliharaan 221.146 334.153 Repairs and maintenance

Lain-lain 11.066.846 7.477.596 Others

Jumlah Beban Penjualan 58.050.601 37.847.935 Total Selling Expenses







23. BEBAN USAHA (Lanjutan) 23. OPERATING EXPENSES (Continued)

2 0 1 6 2 0 1 5

Beban penjualan (pindahan) 58.050.601 37.847.935 Selling expenses (carry forward)

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses

Gaji, upah dan tunjangan-tunjangan 17.009.157 14.827.035 Salaries, wages and allowances

Beban imbalan kerja (Catatan 28) 8.251.248 6.256.055 Employee benefits expenses (Note 28)

Penyusutan (Catatan 10) 7.398.107 2.465.905 Depreciation (Note 10)

Penurunan nilai piutang usaha 5.557.261 - Impairment of trade receivables

Perbaikan dan pemeliharaan 3.481.277 2.786.487 Repairs and maintenance

Jasa profesional 1.159.831 2.319.314 Professional fees

Perjalanan dinas 510.860 472.975 Traveling

Representasi dan sumbangan 505.499 194.492 Representation and donation

Komunikasi 416.892 449.159 Communication

Lain-lain 7.830.756 4.532.927 Others

Beban Umum dan Administrasi 52.120.888 34.304.349 General and Administrative Expenses

Jumlah Beban Usaha 110.171.489 72.152.284 Total Operating Expenses

24. BEBAN BUNGA 24. INTEREST EXPENSES


2 0 1 6 2 0 1 5

Pinjaman bank 43.124.925 39.448.964 Bank loans

Sewa pembiayaan 540.510 213.378 Finance lease

J u m l a h 43.665.435 39.662.342 T o t a l

25. PERPAJAKAN 25. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes


2 0 1 6 2 0 1 5

Pajak Pertambahan Nilai 33.713.826 24.284.701 Value Added Tax

Pajak Penghasilan Final Pasal 19 - 8.504.133 Final Tax Article 19

J u m l a h 33.713.826 32.788.834 T o t a l







25. PERPAJAKAN (Lanjutan) 25. TAXATION (Continued)

a. Pajak dibayar dimuka (Lanjutan) a. Prepaid taxes (Continued)

Perusahaan dan entitas anaknya telah mengajukan surat permohonan kepada Direktorat Jendral Pajak Jakarta Khusus atas penilaian kembali aset tetap untuk tujuan perpajakan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015 dan telah diperbaharui dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 233/PMK.03/2015 tanggal 21 Desember 2015. Aset tetap yang diajukan berupa tanah, bangunan dan non bangunan dengan perkiraan nilai buku fiskal sebelum penilaian kembali sebesar Rp 85.990.622 dan perkiraan nilai buku fiskal (nilai pasar) setelah penilaian kembali sebesar Rp 369.461.715. Selisih atas revaluasi tersebut sebesar Rp 283.471.089 telah disetor Direktorat Jendral Pajak dengan tarif 3% atau sebesar Rp 8.504.133 yang dicatat sebagai pajak dibayar dimuka. Pada tanggal 2 Maret 2016, Perusahaan kembali mengajukan surat permohonan kepada Direktorat Jendral Pajak Jakarta Khusus atas penilaian kembali aset tetap untuk tujuan perpajakan. Aset tetap yang diajukan berupa tanah, bangunan dan non bangunan dengan perkiraan nilai buku fiskal sebelum penilaian kembali sebesar Rp 48.195.453 dan perkiraan nilai buku fiskal (nilai pasar) setelah penilaian kembali sebesar Rp 344.023.195. Selisih atas revaluasi tersebut sebesar Rp 15.501.000 telah disetor Direktorat Jendral Pajak dengan tarif 4% atau sebesar Rp 620.040. Tahun 2016, seluruhnya telah dibebankan dan dicatat sebagai beban pajak final.

The Company and its subsidiaries have filed application letter to the Directorate General of Taxation Jakarta especially on revaluation of property, plant and equipment for tax purposes by the Ministerial Regulation No. 191/PMK.010/2015 dated 15 October 2015 and has been renewed in Ministerial Regulation No. 233/PMK.03/2015 dated 21 December 2015. The property, plant and equipment were submitted in the form of land, buildings and non buildings with an estimated value of the fiscal book before revaluation amounted to Rp 85,990,622 and the estimated fiscal book value (market value) after the revaluation amounted to Rp 369,461,715. The differences on revaluation revaluation amounted to Rp 283,471,089 has been paid in the Directorate General of Taxation with rates of 3% or amounted to Rp 8,504,133 recorded as prepaid taxes. On 2 March 2016, the Company has filed application letter again to the Directorate General of Taxation Jakarta especially on revaluation of property, plant and equipment for tax purposes. The property, plant and equipment were submitted in the form of land, buildings and non buildings with an estimated value of the fiscal book before revaluation amounted to Rp 48,195,453 and the estimated fiscal book value (market value) after the revaluation amounted to Rp 344,023,195. The differences on revaluation revaluation amounted to Rp 15,501,000 has been paid in the Directorate General of Taxation with rates of 4% or amounted to Rp 620,040. In 2016, all have been charged and recorded as the final tax.

b. Taksiran klaim pajak penghasilan b. Estimated claims for corporate income tax

Akun ini terdiri dari: This account consist of:

2 0 1 6 2 0 1 5

Taksiran klaim Estimated claims for

pajak penghasilan corporate income tax

Tahun 2016 34.794 - Year 2016

Tahun 2015 10.148.530 10.148.530 Year 2015

J u m l a h 10.183.324 10.148.530 T o t a l








c. Utang Pajak c. Taxes Payable

Akun ini terdiri dari: This account consist of:

2 0 1 6 2 0 1 5

Pajak Pertambahan Nilai - 3.444.136 Value Added Tax

Pajak Penghasilan: Income Taxes:

Pasal 21 236.162 454.642 Article 21

Pasal 23 99.318 23.460 Article 23

Pasal 25 3.430.495 368.860 Article 25

Pasal 29 4.627.958 - Article 29

J u m l a h 8.393.933 4.291.098 T o t a l

d. Pajak Penghasilan d. Income tax

Beban (manfaat) pajak Perusahaan, terdiri dari: Tax (expense) benefit of the Company consists of the following:

2 0 1 6 2 0 1 5

Pajak kini 45.935.985 6.183.104 Current tax

Pajak tangguhan 2.933.631)( 151.440)( Deferred tax

J u m l a h 43.002.354 6.031.664 T o t a l

e. Pajak kini e. Current tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak, adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income with taxable income, is as follow:








e. Pajak kini (Lanjutan) e. Current tax (Continued)

2 0 1 6 2 0 1 5

Laba sebelum pajak menurut Profit before tax per

laporan laba rugi dan penghasilan consolidated statement of profit or loss

komprehensif konsolidasian 175.425.515 8.496.333 and other comprehensive income

Rugi entitas anak 1.107.807 16.789.580 Subsidiary's loss

Laba Perusahaan 176.533.322 25.285.913 Profit of the Company

Perbedaan temporer: Temporary differences :

Depreciation of property,

Penyusutan aset tetap 6.093.055 114.822 plant and equipment

Beban imbalan kerja 6.964.631 1.426.433 Employee benefits expense

Penyusutan aset sewa pembiayaan 1.693.388 930.517 Depreciation of leased assets

14.751.074 2.471.772

Perbedaan tetap: Permanent differences :

Pertemuan dan jamuan 1.280.542 1.158.652 Meeting and entertainment

Biaya kantin dan tunjangan lainnya 214.561 750.414 Canteen expense and other allowance

Penurunan nilai piutang usaha 2.414.361 - Impairment of trade receivables

Penghasilan bunga 746.366)( 124.797)( Interest income

Beban bunga Interest expenses of

sewa pembiayaan 347.927 213.378 finance lease liabilities

Beban pajak 9.029.842 - Tax expenses

Denda pajak 7.657.767 472.869 Tax penalty

Pendapatan atas jasa sewa Income from rent

dan konstruksi 26.731.793)( 4.633.195)( and construction

Lainnya 1.007.299)( 862.590)( Others

7.540.458)( 3.025.269)(

Taksiran laba kena pajak 183.743.938 24.732.416 Estimated taxable profit

2 0 1 6 2 0 1 5

Beban pajak kini, tarif 25% 45.935.985 6.183.104 Current tax, rate 25%

Pajak penghasilan dibayar dimuka: Prepayment of income taxes :

Pajak Penghasilan Pasal 22 19.248.513 11.871.984 Income Tax Article 22

Pajak Penghasilan Pasal 23 1.102 735.188 Income Tax Article 23

Pajak Penghasilan Pasal 25 22.058.412 3.724.462 Income Tax Article 25

41.308.027 16.331.634

Taksiran utang (klaim) Estimated payable (claim)

pajak penghasilan 4.627.958 10.148.530)( corporate income tax








e. Pajak kini (Lanjutan) e. Current tax (Continued) Pada tanggal 22 November 2016, Perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 7.973.224 sisanya ke beban usaha untuk masa Juli 2015 sebesar Rp 525.127.315 berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00022/407/15/054/16 tanggal 14 September 2016 dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa.

On 22 November 2016, the Company has received refund of overpayment Value Added Tax amounting to Rp 7,973,224 remaining to operating expenses for period July 2015 amounting to Rp 525,127,315 based on tax overpayment assesment (SKPLB) No. 00022/407/15/054/16 dated 14 September 2016 from Office for Publicly Listed Company.

f. Pajak Tangguhan f. Deferred tax

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anaknya, adalah sebagai berikut:

The details of the Company and its subsidiary’s deferred tax assets (liabilities), are as follows:

2 0 1 4

(Dibebankan)

dikreditkan ke

laba rugi/

Charged

(credited) to

profit or loss

(Dibebankan)

dikreditkan

ekuitas/

Charged

(credited) to

equity 2 0 1 5

(Dibebankan)

dikreditkan ke

laba rugi/

Charged

(credited) to

profit or loss

(Dibebankan)

dikreditkan

penghasilan

komprehensif

lain/

Charged

(credited) to

other

comprehensive

income 2 0 1 6

Aset (Liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities)

Imbalan kerja 12.597.459 356.608 46.794)( 12.907.273 1.741.158 743.693 15.392.124 Employee benefits

Surplus revaluasi - - 69.293.163)( 69.293.163)( - - 69.293.163)( Revaluation surplus

Sewa pembiayaan 317.213)( 233.874)( - 551.087)( 330.791)( - 881.878)( Lease liabilities

Depreciation of property,

Penyusutan aset tetap 2.295.351 28.706 - 2.324.057 1.523.264 - 3.847.321 plant and equipment

Aset (Liabilitas) Deferred tax assets

tangguhan – Bersih 14.575.597 151.440 69.339.957)( 54.612.920)( 2.933.631 743.693 50.935.596)( (liabilities) – Net








f. Pajak Tangguhan (Lanjutan) f. Deferred tax (Continued) Rekonsiliasi antara penghasilan beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak Perusahaan dan entitas anaknya yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax of the Company and its subsidiary is as follows:

2 0 1 6 2 0 1 5

Laba Perusahaan sebelum pajak 175.425.515 8.496.333 Profit before tax of the Company

Pajak penghasilan sesuai tarif 43.856.379 2.124.083 Tax expense at effective tax rate

Pengaruh pajak atas

penghasilan (beban) yang

tidak dapat diperhitungkan Tax effects of non deductible

menurut fiskal : income (expenses) :

Penyusutan aset sewa pembiayaan 423.347 232.629 Depreciation of finance assets

Pertemuan dan jamuan 320.136 289.663 Meeting and entertainment

Penurunan nilai piutang usaha 603.590 - Impairment of trade receivables

Penghasilan bunga 186.592)( 31.199)( Interest income

Beban bunga sewa pembiayaan 86.982 53.344 Interest expenses of lease liabilities

Lain-lain 2.101.487)( 3.363.145 Others

854.025)( 3.907.581

Jumlah Beban Pajak 43.002.354 6.031.664 Total Tax Expense

26. LABA PER SAHAM 26. EARNINGS PER SHARE

Pada tahun 2016 dan 2015, laba bersih yang digunakan Perusahaan untuk perhitungan laba per saham dasar masing-masing adalah Rp 132.422.387 dan Rp 2.482.658. Jumlah rata-rata saham yang beredar untuk tahun 2016 dan 2015 adalah 151.200.000 saham. Laba per saham (angka penuh) tahun 2016 dan 2015 adalah 875,81 dan 16,42.

In 2016 and 2015, profit used by the Company to calculate earnings per share amounted to Rp 132,422,387 and Rp 2,482,658, respectively. The weighted average number of shares outstanding was 151,200,000 shares in 2016 and 2015. Earnings per share (full amount) in 2016 and 2015 were 875.81 and 16.42.

27. DIVIDEN 27. DIVIDENDS

Berdasarkan Keputusan Rapat Direksi tanggal 31 Agustus 2016, pemegang saham menyetujui pembagian dividen interim sebesar Rp 30.240.000 termasuk pajak. Dividen tunai sebesar Rp 28.001.071 telah dibagikan pada 30 September 2016 dan sisanya merupakan utang dividen yang dibukukan di beban akrual lain-lain.

Based on the Management' Meeting on 31 August 2016, the shareholders approved to distributed interim dividend amounted Rp 30,240,000 include tax. The cash dividends amounted Rp 28,001,071 had been distributed on 30 September 2016 and remaining are dividend payable was recorded in accrued expenses others.







27. DIVIDEN (Lanjutan) 27. DIVIDENDS (Continued)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Rapat No. 02 tanggal 8 Juni 2015 dari Notaris Ati Mulyati S.H., MKn, Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 9.072.000 dan Rp 1.000.000 sebagai cadangan umum. Dividen tunai telah dibagikan pada Juli 2015.

Based on the Annual General Shareholders' Meeting as stated by notarial deed No. 02 dated 8 June 2015 from notary Ati Mulyati S.H. MKn, Notary in Jakarta, the shareholders approved to distributed dividend amounted Rp 9,072,000 and Rp 1,000,000 as a general reserve. The cash dividends had been distributed on July 2015.

28. LIABILITAS IMBALAN KERJA 28. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Perusahaan membukukan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja tersebut adalah 818 karyawan tahun 2016 (2015: 697 karyawan).

The Company provided employee benefits obligation for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The total of employees entitled to the benefits is 818 employees in 2016 (2015: 697 employees).

Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT Sentra Jasa Aktuaria tanggal 9 Januari 2017 dan (2015: 10 Februari 2016), yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut :

The cost of employee benefits obligation is calculated by an independent actuary, PT Sentra Jasa Aktuaria dated 9 January 2017 and (2015: 10 February 2016), the actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

2 0 1 6 2 0 1 5

Tingkat diskonto 8,24% 9,00% Discount rate

Tingkat kenaikan gaji 7,00% 7,00% Salary increment rate

Tingkat kematian TMI 2011 TMI 2011 Mortality rate

Tingkat cacat 10% dari/of TMI 2011 10% dari/of TMI 2011 Disability rate

Tingkat pengunduran diri 4% sebelum usia 30

tahun dan terus

menurun

4% sebelum usia 30

tahun dan terus

menurun

Resignation rate

menjadi 0% pada usia

di atas 50 tahun/ 4%

before 30 years old

and

menjadi 0% pada usia

di atas 50 tahun/ 4%

before 30 years old

and

linearly decrease to

0% after 50 years old

linearly decrease to

0% after 50 years old

Tingkat pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years Normal retirement







28. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 28. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)

Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

Employee benefits obligation is recognized in consolidated statement of comprehensive income as follows :

2 0 1 6 2 0 1 5

Beban jasa kini 4.003.963 2.875.568 Current service cost

Beban bunga 4.617.663 4.031.324 Interest cost

Pengukuran kembali atas Remeasurement of other long term

Imbalan kerja 370.378)( 650.837)( employee benefits

J u m l a h 8.251.248 6.256.055 T o t a l

Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut :

Provision for employee benefits obligation is recognized in the consolidated statement of financial position, are as follows :

2 0 1 6 2 0 1 5


Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan, konsolidasian adalah sebagai berikut :

Movements in the liability recognized in the consolidated statement of financial position, are as follows :

2 0 1 6 2 0 1 5


Pembayaran manfaat 1.286.617)( 5.153.050)( Benefit payments

Jumlah yang diakui dalam Total amount recognized

penghasilan komprehensif lain 2.974.771 187.177)( in other comprehensive income

Beban tahun berjalan 8.251.248 6.256.055 Expense in current year


Akumulasi (keuntungan) kerugian aktuaria di penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

Accumulations of (gains) losses recognized in other comprehensive income, are as follows :

2 0 1 6 2 0 1 5


Pengukuran kembali atas Remearsurement on the net

keuntungan nilai kewajiban bersih 2.974.771 187.177)( defined benefit liability








29. PIHAK-PIHAK BERELASI 29. RELATED PARTIES Sifat Berelasi:

a. PT Monas Permata Persada, Fujikura Ltd dan

Fujikura Asia Limited adalah pemegang saham Perusahaan.

b. Pemegang saham mayoritas Perusahaan juga

merupakan pemegang saham PT Multi Tembaga Utama, PT Aluminametal Utama dan PT Sinarmonas Industries.

c. Perusahaan dimana pengurusnya merupakan keluarga dari pengurus Perusahaan adalah CV Sarihon Elektrik, Nextrom Enterprise Pte. Ltd., Singapura (NEL), Naga Mas, PT AKS dan PT Ryu Ei Kogyo.

d. Perusahaan menyewa bangunan kantor di Mega

Glodok Kemayoran milik PT Monas Permata Persada. Beban sewa tahun 2016 dan 2015 sebesar Rp 593.208 (2015 : Rp 539.280).

e. Pada tahun 2016 dan 2015, penjualan kepada

Nextrom Enterprise Pte., Ltd. merupakan penjualan barang jadi dan piutang yang timbul dicatat sebagai piutang usaha.

Nature of Relationship: a. PT Monas Permata Persada, Fujikura Ltd and

Fujikura Asia Limited are shareholders of the Company.

b. The Companies with stockholder also majority

shareholders of the Company are PT Multi Tembaga Utama, PT Aluminametal Utama and PT Sinarmonas Industries.

c. The Companies with common member of the family of the Company’s management are CV Sarihon Elektrik, Nextrom Enterprise Pte. Ltd., Singapore (NEL), Naga Mas, PT AKS and PT Ryu Ei Kogyo.

d. The Company leases the PT Monas Permata

Persada’s office at Mega Glodok Kemayoran. Lease expenses for 2016 and 2015 amounting to Rp 593,208 (2015 : Rp 539,280).

e. In 2016 and 2015, sales the Company to Nextrom Enterprise Pte., Ltd. represent sales of finished goods and receivable arise from its sales were recorded as trade receivable.

Saldo piutang dan utang pihak-pihak berelasi : The balances of trade receivables and trade payables with related parties :

Piutang usaha (Catatan 6) Trade receivables (Note 6)

2 0 1 6 2 0 1 5


PT Monaspermata Persada 36.650.604 33.406.053 PT Monaspermata Persada

Fujikura Federal Cables Sdn Bhd 103.188 5.185.087 Fujikura Federal Cables Sdn Bhd

Nextrom Enterprise Pte. Ltd. - 6.813.021 Nextrom Enterprise Pte. Ltd.

Fujikura Ltd - 170.506 Fujikura Ltd

CV Sarihon Elektrik - 38.660 CV Sarihon Elektrik

J u m l a h 88.753.865 99.619.104 T o t a l

Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi keuangan pihak-pihak berelasi, manajemen Perusahaan dan entitas anaknya berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga atas piutang kepada pihak tersebut tidak diadakan penyisihan penurunan nilai piutang usaha.

Based on the review of the status of related parties, the Company and its subsidiary’s management release the opinion that all the accounts are collectible, no allowance for impairment of trade receivables is necessary accordingly.







29. PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 29. RELATED PARTIES (Continued)

Utang usaha (Catatan 13) Trade payables (Note 13)

2 0 1 6 2 0 1 5



PT Ryu Ei Kogyo 3.742.386 156.327 PT Ryu Ei Kogyo

Fujikura Asia Ltd 2.525.692 844.100 Fujikura Asia Ltd

PT Monas Permata Persada 447.038 507.146 PT Monas Permata Persada

Naga Mas 371.546 1.007.450 Naga Mas

Koperasi Karyawan PT JCC 222.925 - Koperasi Karyawan PT JCC

PT Fujikura Indonesia - 299.503 PT Fujikura Indonesia

Fujikura Ltd - 9.561 Fujikura Ltd

J u m l a h 48.459.391 31.747.439 T o t a l

Uang muka penjualan (Catatan 15) Advances from customer (Note 15)

2 0 1 6 2 0 1 5

PT JJ-Lapp SMI 57.637 - PT JJ-Lapp SMI

PT Sinarmonas Industries 4.959 - PT Sinarmonas Industries

Fujikura Federal Cables Sdn Bhd - 5.712.687 Fujikura Federal Cables Sdn Bhd

PT AKS - 3.467.200 PT AKS

J u m l a h 62.596 9.179.887 T o t a l

Transaksi-transaksi Pihak-pihak Berelasi Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:

a. Tahun 2016, 19,86% dari jumlah penjualan

(2015: 30,49%), merupakan penjualan kepada pihak-pihak berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal laporan posisi keuangan, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 5,59% (2015: 7,33%) dari jumlah aset.

In the normal course of business, the Company entered into certain transaction with related parties, including the following :

a. In 2016, 19.86% from total sales (2015: 30.49%),

represent of the net sales to related parties, according to management, were made at normal price and conditions as those done with third parties. At statement of financial position dates, the receivables from these sales were presented as trade receivable, which constitutes 5.59% (2015: 7.33%) respectively, of the total assets.







29. PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 29. RELATED PARTIES (Continued)

Rincian penjualan kepada pihak-pihak berelasi, sebagai berikut:

The details of sales to related parties, are as follows:

2 0 1 6 2 0 1 5


PT Monaspermata Persada 182.203.288 175.767.422 PT Monaspermata Persada

PT Alumina Metal Utama 16.456.388 67.579.682 PT Alumina Metal Utama

Fujikura Federal Cables Sdn Bhd 5.759.729 - Fujikura Federal Cables Sdn Bhd

Fujikura Ltd 4.333.571 10.762.492 Fujikura Ltd

Nextrom Enterprise Pte Ltd. 594.488 8.743.523 Nextrom Enterprise Pte Ltd.

Fujikura Asia Ltd 67.269 2.524.131 Fujikura Asia Ltd

C.V Sarihon Elektrik 15.975 195.396 C.V Sarihon Elektrik

PT JJ-Lapp Cable SMI - 786.362 PT JJ-Lapp Cable SMI

J u m l a h 404.697.870 507.145.566 T o t a l

b. Tahun 2016, 41,45% (2015: 36,23%) dari jumlah

pembelian masing-masing merupakan pembelian dari pihak-pihak berelasi, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal laporan posisi keuangan, utang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang meliputi 4,34% (2015: 3,20%) dari jumlah liabilitas.

b. In 2016, 41.45% (2015: 36.23%) from total purchases represented of purchase from related parties, which, according to management, were made at normal prices and conditions as those done with third parties. At statement of financial position dates, the liabilities for these purchases were presented as trade account payable, which is constituted 4.34% (2015: 3.20%) respectively, of the total liabilities.

Rincian pembelian kepada pihak-pihak berelasi, sebagai berikut:

The details of purchases from related parties, are as follows:

2 0 1 6 2 0 1 5



PT Alumina Metal Utama 129.152.954 7.996.598 PT Alumina Metal Utama

Fujikura Asia Ltd 18.266.083 20.489.405 Fujikura Asia Ltd

Naga Mas 17.918.921 - Naga Mas

PT Ryu Ei Kogyo 6.559.367 - PT Ryu Ei Kogyo

PT Monas Permata Persada 6.078.096 8.181.559 PT Monas Permata Persada

PT Fujikura Indonesia 57.408 4.133.517 PT Fujikura Indonesia

PT Multi Tembaga Utama - 38.890.484 PT Multi Tembaga Utama

Fujikura Federal Cable Sdn Bhd - 1.479.963 Fujikura Federal Cable Sdn Bhd

J u m l a h 661.670.574 481.501.509 T o t a l







30. INFORMASI SEGMEN 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

2 0 1 6 2 0 1 6

% Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/

Rp’millions Rp’millions Rp’millions Rp’millions

Penjualan bersih 76% 1.541.085 15% 302.049 10% 194.651 100% 2.037.785 Net sales

Beban pokok penjualan 1.689.088 Cost of goods sold

Laba kotor 348.697 Gross profit

Beban usaha yang tidak dapat Unallocated operating

dialokasikan 110.171 expenses

Laba dari usaha 238.526 Income from operation

Penghasilan lain - lain yang tidak Unallocated other

dapat dialokasikan-Bersih 63.100)( charge-Net

Laba sebelum pajak 175.426 Income before tax

Pajak penghasilan 43.002)( Income tax

Laba tahun berjalan 132.424 Profit for the year

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Pengukuran kembali imbalan kerja 2.975)( Remeasurements of employee benefits


direkalasifikasi ke laba rugi 744 reclassified to profit or loss

Jumlah penghasilan komprehensif lain 2.231)( Total comprehensive income for the year

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Items that will or may be reclassified to profit or loss:

Perubahan nilai wajar investasi tersedia untuk dijual 2.630 Changes in fair value available-for-sale financial assets

Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak 399 Other comprehensive income for the year, net of tax

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 132.823 Total comprehensive income for the year


Pemilik entitas induk132.423 Owner of the parent entity

Kepentingan non-pengendali 1 Non-controlling interests

132.424


Pemilik entitas induk399 Owner of the parent entity

Kepentingan non-pengendali - Non-controlling interests

J u m l a h 399 T o t a l

Kabel listrik/ Kabel telepon/ Lainnya/ Jumlah/

Power cable Telephone cable Others Total







30. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (Continued)

2 0 1 5 2 0 1 5

% Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/

Rp’millions Rp’millions Rp’millions Rp’millions

Penjualan bersih 64% 1.069.760 19% 320.264 16% 273.312 100% 1.663.336 Net sales

Beban pokok penjualan 1.478.753 Cost of goods sold

Laba kotor 184.583 Gross profit

Beban usaha yang tidak dapat Unallocated operating

dialokasikan 72.152 expenses

Laba dari usaha 112.431 Income from operation

Penghasilan lain - lain yang tidak Unallocated other

dapat dialokasikan-Bersih 103.935)( charge-Net

Laba sebelum pajak 8.496 Income before tax

Pajak penghasilan 6.032)( Income tax

Laba tahun berjalan 2.464 Profit for the year

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Pengukuran kembali imbalan kerja 187 Remeasurements of employee benefits

Surplus atas revaluasi aset tetap 277.173 Surplus on revaluation of property, plant and equpiment


direkalasifikasi ke laba rugi 69.340)( reclassified to profit or loss

Jumlah penghasilan komprehensif lain 208.020 Total comprehensive income for the year

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Items that will or may be reclassified to profit or loss:

Perubahan nilai wajar investasi tersedia untuk dijual 50)( Changes in fair value of available-for-sale financial assets

Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak 207.970 Other comprehensive income for the year, net of tax

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 210.434 Total comprehensive income for the year



Kepentingan non-pengendali 18)( Non-controlling interests

2.464



Kepentingan non-pengendali 8 Non-controlling interests

J u m l a h 207.970 T o t a l

Kabel listrik/ Kabel telepon/ Lainnya/ Jumlah/

Power cable Telephone cable Others Total







31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan dan entitas anaknya mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of 31 December 2016 and 2015, the Company and its subsidiary have monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

Mata uang

asing/

Ekuivalen

Rupiah/

Mata uang

asing/

Ekuivalen

Rupiah/

Foreign

currencies

Rupiah

Equivalent

Foreign

currencies

Rupiah

Equivalent

A s e t A s s e t s

Kas dan setara kas US$ 2.643.951 35.524.130 242.849 3.350.102 Cash and cash equivalents

SG$ 20.163 187.491 31.504 307.203

EUR 18.014 255.099 1.017 15.333

GBP 5.007 82.656 5.067 103.629

AUD 8.648 84.098 2.158 21.717

CNY 577.767 1.119.053 934.495 1.985.241

Piutang usaha Trade receivables

Pihak-pihak berelasi US$ 7.680 103.188 388.227 5.425.474 Related parties

SG$ - - 704.232 6.867.095

Pihak ketiga US$ 466.812 6.272.082 2.224.114 30.681.646 Third parties

EUR 4.067.345 57.599.903 - -

AUD - - 713.983 6.962.181

Uang jaminan US$ 635.422 8.537.535 865.940 11.945.635 Security deposit

Jumlah Aset 109.765.236 67.665.257 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Pinjaman bank Short-term

jangka pendek US$ 2.054.507 27.604.362 1.315.271 18.144.158 bank loans

Utang usaha Trade payables

Pihak-pihak berelasi US$ 187.979 2.525.692 83.382 1.150.252 Related parties

Pihak ketiga US$ 5.175.582 69.539.120 3.564.355 49.170.276 Third parties

SGD - - 18,7 182

Utang lain-lain US$ 1.915.192 25.732.520 2.821.686 38.925.162 Other payables

EUR 187.500 2.655.291 - -

Jumlah Liabilitas 128.056.984 107.390.031 Total Liabilities

Jumlah Liabilitas - Bersih 18.291.748)( 39.724.774)( Total Liabilities -Net

2 0 1 6 2 0 1 5







31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)

31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)

27 Maret 2017/ 31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/

Mata uang 27 March 2017 31 December 2016 31 December 2015 Foreign Currencies

1 EUR 14.440,38 14.161,55 15.069,68 1 EUR

1 US $ 13.314,00 13.436,00 13.795,00 1 US $

1 SG $ 9.539,65 9.298,92 9.751,19 1 SG $

1 AUD $ 10.149,27 9.724,31 10.064,16 1 AUD $

1 GBP 16.668,47 16.507,51 20.451,11 1 GBP

1 CNY 1.937,97 1.936,86 2.124,40 1 CNY

Pada masa mendatang, nilai kurs masih mungkin berubah-ubah, dan mata uang Rupiah mungkin mengalami depresiasi atau apresiasi secara signifikan terhadap mata uang lainnya.

Apabila liabilitas bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dinyatakan dengan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal 27 Maret 2017, maka jumlah liabilitas akan turun sebesar Rp 16.694.750.

In the future the rates still fluctuate, and Rupiah has a possibility to depreciate significantly against other currencies.

If net assets and liabilities in foreign currencies on 31 December 2016 are expressed using Bank Indonesia middle rates as on 27 March 2017, total liabilities will decrease by Rp 16,954,750.

32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

a. Bank Garansi

Dalam rangka kontrak penjualannya, Perusahaan telah menyerahkan bank garansi sebagai jaminan pelaksanaan yang diterbitkan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk kepentingan langganannya terutama PT PLN (Persero), tender dan ekspor. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah bank garansi yang masih berlaku adalah sebesar Rp 30.198.126.

a. Bank Guarantees

In relation to the sales agreements, the Company has submitted bank guarantees which are issued by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for the benefit of its customers, mainly PT PLN (Persero), bid bond and export. On 31 December 2016, total bank guarantees outstanding amounted to Rp 30,198,126.

b. Standard Chartered Bank b. Standard Chartered Bank

Standard Chartered Bank (SCB) telah memperkenalkan transaksi derivative kepada Direktur Marketing. Tidak ada persetujuan yang diberikan oleh pemegang saham dan/atau komisaris untuk transaksi ini. SCB mengklaim bahwa transaksi tersebut dilakukan di London Metal Exchange sesuai dengan International Swaps and Derivatives Association (ISDA), sehingga dengan itu, SCB mengajukan klaim kepada Perusahaan sebesar US$ 14.355.578. Perusahaan telah menolak untuk mengakui/menerima klaim/kewajiban dan menugaskan Pengacara untuk menyelesaikan secara hukum dengan mengajukan tuntutan agar transaksi derivatif tersebut dinyatakan batal atau tidak berlaku karena tidak adil dan bertentangan dengan hukum Indonesia dan juga anggaran dasar Perusahaan, termasuk tuntutan untuk memperoleh kompensasi dan pembebasan dari semua kewajiban kepada SCB.

Standard Chartered Bank (SCB) had introduced a derivative transaction to the Director of Marketing. There was no approval given by shareholders and/or commissioners for such transaction. SCB Claims that the transaction was held in London Metal Exchange in accordance with the International Swaps and Derivatives Association (ISDA) with which SCB proposed a claim to the Company for an amount of US$ 14,355,578. The Company has refused to admit/accept any claim/liability and assigned a lawyer to resolve legally by proposing a demand that the derivative transaction be declared void or invalid because of its unfairness and against Indonesian Laws and the Company's articles of association, including a demand to obtain compensation and acquittal of all liability to SCB.







32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) 32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued)

b. Standard Chartered Bank (Lanjutan) b. Standard Chartered Bank (Continued) Berdasarkan pendapat hukum dari penasehat atau konsultan hukum di Jakarta, salah satu aspek penting dari transaksi tersebut, yang bertentangan dengan hukum Indonesia, yaitu tidak ada satupun dokumen kontrak atau transaksi pembelian tembaga yang dilakukan Perusahaan dengan pihak lain dimana transaksi ini kemudian dijadikan dasar (underlying transaction) pembuatan perjanjian ISDA di atas.

Based on legal opinion of legal advisors or consultants in Jakarta, one of essential aspects of the transaction, which is against Indonesian laws, is that it has no document of purchasing contract or transaction of copper made by the Company with any other party, where the transaction is then used as a basis of transaction (underlying transaction) in creating the ISDA agreement.

Dengan demikian, perjanjian ISDA, dengan semua dokumen yang berhubungan dan telah ditandatangani oleh SCB dan Perusahaan, pada dasarnya bukan merupakan kontrak atau transaksi derivatif karena perjanjian yang mendasari “transaksi derivatif” tersebut (the "underlying transaction") tidak ada. Maka, transaksi derivatif tersebut dapat dikategorikan sebagai transaksi derivatif yang tidak nyata.

Accordingly, then the ISDA agreement, with its entire associated documents signed by SCB and the Company, basically is not a derivative agreement or transaction because the agreement underlying the “derivative transaction” (the "underlying transaction") does not exist. Thus, the derivative transaction can be categorized as an unreal derivative transaction.

Dengan demikian, jumlah dan harga tembaga yang terkandung dalam dokumen yang berkaitan dengan transaksi derivatif (ISDA) adalah perkiraan dan bukan transaksi yang nyata, sehingga perjanjian atau transaksi derivatif tersebut berlawanan atau bertentangan dengan transaksi derivatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 Peraturan Bank Indonesia No.7/31/PBI/2005 tanggal 13 September 2005 yang berbunyi sebagai berikut: "Transaksi Derivatif adalah transaksi yang didasari oleh suatu kontrak atau perjanjian pembayaran yang nilainya merupakan suatu turunan dari nilai instrumen yang mendasari seperti suku bunga, nilai tukar, komoditi, ekuiti dan indeks, baik yang diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan dana atau instrumen, namun tidak termasuk transaksi derivatif kredit.” Dengan demikian, perjanjian ISDA tersebut cacat dan batal demi hukum sejak dari awal pembuatannya.

Accordingly, the number and price of copper contained in documents relating to the derivative transaction (ISDA) is an estimation and not a real character, so that the derivative agreement or transaction is against or contrary to the derivative transaction referred in Article 1 point 2 of Bank Indonesia Regulation No. 7/31/PBI/2005 dated on 13 September 2005 which reads as follows: "Derivative Transaction is the payment transaction based on contracts or agreements whose value derived from underlying instruments such as interest rates, exchange rates, commodities, equities and indices, followed either by movement or without movement of funds or instruments, but excluding credit derivative transactions." Accordingly, the ISDA agreement is then invalid and null and void since the inception.

Berdasarkan surat No. 005 tahun 2011 (ARB005/11/AU) tanggal 28 Januari 2011, SCB telah berinisiatif mendaftarkan kasus ini ke Singapore International Arbitration Centre (SIAC). Perusahaan dalam suratnya tanggal 28 Pebruari 2011 yang disampaikan kepada SIAC menegaskan bahwa yurisdiksi dan hukum yang cocok dan sesuai untuk menyelesaikan masalah ini adalah hukum Indonesia.

Based on the letter No. 005 of 2011 (ARB005/11/AU) dated on 28 January 2011, SCB has initiated to register the case to the Singapore International Arbitration Centre (SIAC). The Company has in its letter dated 28 February 2011 to SIAC reiterated that the suitable and appropriate jurisdiction and law to resolve the matters is Indonesian law.







32. KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) 32. COMMITMENT AND CONTINGENCIES (Continued)

b. Standard Chartered Bank (Lanjutan) b. Standard Chartered Bank (Continued) Berdasarkan putusan Badan Arbitrase Singapore (SIAC) No.87/2012 tanggal 28 September 2012, ditetapkan bahwa PT Jembo Cable Company Tbk diwajibkan melakukan pembayaran kepada SCB sebesar USD 16.067.407 terkait dengan transaksi ISDA 2002 yang dibuat oleh SCB dan PT Jembo Cable Company Tbk atas hal tersebut. Perusahaan dalam suratnya tanggal 5 Oktober 2012 menegaskan kembali bahwa yuridiksi dan hukum yang cocok dan sesuai untuk menyelesaikan masalah ini adalah hukum Indonesia.

Based on the decision of Singapore Arbitration (SIAC) No.87/2012 dated on 28 September 2012, it was stated that PT Jembo Cable Company Tbk is required to pay to SCB a sum of US$ 16,067,407 related to the ISDA 2002 transactions made by SCB and PT Jembo Cable Company Tbk above. The Company in its letter dated on 5 October 2012 restated that the suitable and appropriate jurisdiction and law to resolve the matters is Indonesian law.

Pada tanggal 28 Juni 2013, SCB melalui kuasa hukumnya telah mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menyatakan bahwa putusan SIAC No. 005 Tahun 2011 dapat dilaksanakan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (Eksekuatur), dan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah pula menerbitkan Penetapannya No. 28/2014.Eks tanggal 2 April 2014. Atas permohonan SCB dan penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut, PT Monas Permata Persada, salah satu pemegang saham PT Jembo Cable Company Tbk, telah mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 3 Juni 2014 dengan register perkara No. 257/Pdt.G.ARB/ 2014/PN.JKT.PST. melawan SCB dan PT Jembo Cable Company Tbk sebagai tergugat. Gugatan tersebut berisi tuntutan, antara lain agar Pengadilan Negeri Jakarta Pusat membuat keputusan : 1. Menyatakan bahwa tindakan SCB dan PT Jembo

Cable Company Tbk menandatangani ISDA 2002 Master Agreement dan semua dokumen turutannya adalah tindakan melawan hukum;

2. Menyatakan bahwa Putusan SIAC No. 005 Tahun 2011 tanggal 28 September 2011 tidak dapat dilaksanakan di Indonesia;

3. Membatalkan atau setidak-tidaknya menyatakan bahwa Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 28/ 2014.Eks tanggal 2 April 2014 tidak memiliki kekuatan hukum.

On 28 June 2013, SCB represented by its lawyers has filed an application to the Chief of Central Jakarta District Court to declare that the SIAC Award No. 005 Year 2011 can be executed in the Republik of Indonesia (Eksekuatur), and the Chief of Central Jakarta District Court has published his Judgment No. 28/2014.Eks dated on 2 April 2014. Upon SCB’s application and the judgment of the Chief of Central Jakarta District Court, PT Monas Permata Persada, one of shareholders of PT Jembo Cable Company Tbk filed a lawsuit to the Central Jakarta District Court on 3 June 2014 with case registration No. 257/Pdt.G.ARB/2014/PN.JKT.PST. against SCB and PT Jembo Cable Company Tbk as defendants. The lawsuit consists of petitions, among others that the Central Jakarta District Court shall make its decision : 1. Declaring that the deed taken by SCB and PT

Jembo Cable Company Tbk in signing ISDA 2002 Master Agreement and its entire associated documents is unlawful;

2. Declaring that SIAC Award No. 005 Year 2011

dated on 28 September 2011 cannot be executed in Indonesia;

3. Nullifying or at least declaring that the judgment of the Chief of Central Jakarta District Court No. 28/2014.Eks dated on 2 April 2014 does not have its legal enforcement.

Pada tanggal 8 Juni 2015 gugatan tersebut telah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan telah diajukan banding oleh pihak pengugat. Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan oleh Pengadilan Tinggi Jakarta.

On 8 June 2015 that lawsuit has been ruled by Central Jakarta District Court and was appealed by other parties. Currently, in the process of legal examination by High Court of Jakarta.







32. KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) 32. COMITMENT AND CONTINGENCIES (Continued)

b. Standard Chartered Bank (Lanjutan) b. Standard Chartered Bank (Continued) Pada tanggal 19 Desember 2016, PT Jembo Cable Company Tbk menerima Relaas Panggilan Teguran/Peringatan (aanmaning) untuk datang menghadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 27 Desember 2016, yaitu No. 28/2014.Eks jo. Putusan Arbitrase International-Singapore International Arbitration Centre (SIAC) No. 005 Tahun 2011 tanggal 28 September 2012 jo. Ketetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.13/PDT/ARB-INT/2013/PN.JKT.PST tanggal 19 September 2016, tetapi kemudian tanggal menghadap tersebut ditunda menjadi tanggal 10 Januari 2017 (lihat Catatan 37).

On 19 December 2016, a Summons to appear in the Court of law in 27 December 2016 from the Central Jakarta Distric Court, No. 28/2014.Eks, was received by PT Jembo Cable Company Tbk, wich related to the Final Award made by Singapore International Arbitration Center (SIAC) No. 005 Year 2011 dated 28 September 2012, and related to the Decree made by the Chief of the District Court of Central Jakarta No. 13/PDT/ARB-INT/ 2013/PN.JKT.PST dated 19 September 2016, the Court, then, the agenda for PT Jembo Cable Company Tbk to appear in the court of law was adjourned to 10 January 2017 (see Note 37).

Sehubungan dengan kondisi di atas, manajemen Perusahaan belum bisa memperkirakan hasil dan jumlah kewajiban kontijensi yang mungkin timbul.

In connection with the above conditions, the Company's management is unable to estimate the result of the decision and any purported amount of any contigent liabilities may arised.

c. Gugatan Perdata PT Monas Permata Persada c. Dispute PT Monas Permata Persada

Pada tanggal 27 September 2011, sesuai dengan gugatan No. 429/PDT.G/2011/PN.TNG, PT Monas Permata Persada, yang merupakan salah satu pemilik Perusahaan, melakukan gugatan terhadap Standard Chartered Bank dan PT Jembo Cable Company Tbk di Pengadilan Negeri Tangerang untuk membatalkan ISDA 2002 Master Agreement karena bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia (salah satunya melanggar peraturan Bank Indonesia) serta menuntut SCB untuk mengembalikan pembayaran yang telah diterimanya serta membayar sejumlah uang tertentu sebagai ganti rugi.

On 27 September 2011, based on lawsuit No. 429/PDT.G/2011/PN.TNG, PT Monas Permata Persada, one of shareholders of the Company, filed a lawsuit against Standard Chartered Bank and PT Jembo Cable Company Tbk in the District Court of Tangerang, to cancel ISDA 2002 Master Agreement because it is against the law enforced in Indonesia (one of them violating the Bank Indonesia Regulation) and demanded SCB to return the payment that it has received and pay a certain amount of money as compensation.

Pada tanggal 14 November 2012, Pengadilan Negeri Tangerang telah memutuskan, memerintahkan dan menyatakan, antara lain mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian, tergugat PT Jembo Cable Company Tbk melakukan perbuatan melawan hukum, memerintahkan tergugat PT Jembo Cable Company Tbk untuk menghentikan segala transaksi derivatif yang didasarkan pada ISDA 2002 Master Agreement dan schedule to the 2002 Master Agreement berikut seluruh turunannya, menghukum tergugat PT Jembo Cable Company Tbk untuk membayar ganti rugi berupa dividen tahun buku 2008, 2009 dan 2010 sebesar USD 1.138.850,47 dengan bunga 12% per tahun sejak tahun buku 2008 sampai dilaksanakannya putusan ini serta menghukum tergugat PT Jembo Cable Company Tbk membayar ongkos perkara sebesar Rp 291.000 (angka penuh).

On 14 November 2012, Tangerang District Court has decided, ordered and asserted that, among other things for the most part in favor of Plaintiff, defendant PT Jembo Cable Company Tbk has committed an unlawful act, ordered the defendant PT Jembo Cable Company Tbk to stop all derivative transactions under ISDA 2002 Master Agreement and schedule to the 2002 Master Agreement along with all its derivatives, sentenced defendant PT Jembo Cable Company Tbk to pay restitution in the form of dividends of fiscal year 2008, 2009 and 2010 amounted to USD 1,138,850.47 with interest of 12% per year since fiscal year 2008 through the implementation of this decision and punish defendant PT Jembo Cable Company Tbk to pay the administrative case fee Rp 291,000 (full amount).







32. KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) 32. COMMITMENT AND CONTINGENCIES (Continued)

c. Gugatan Perdata PT Monas Permata Persada (Lanjutan)

c. Dispute PT Monas Permata Persada (Continued)

Atas putusan tersebut kemudian diajukan banding ke Pengadilan Tinggi Banten. Kemudian Pengadilan Tinggi Banten dalam putusannya No. 27/PDT/2013 PT.BTN tanggal 17 September 2013, antara lain menerima permohonan banding yang diajukan oleh pihak penggugat maupun para tergugat, dan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Tangerang No. 429/Pdt.G/2011/PN.TNG tanggal 14 November 2012. Pada tanggal 21 Oktober 2013, Perusahaan telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia dan sampai saat ini belum ada keputusannya.

Upon the decision then it was appealed to the High Court of Banten. The High Court of Banten then in its decision No. 27/PDT/2013 PT.BTN on 17 September 2013, among of other things received the appeal filed by the plaintiff and the defendants, and canceled the decision made by the Tangerang District Court No. 429/Pdt.G/2011/PN.TNG dated 14 November 2012.

On 21 October 2013, the Company has filed an appeal to the Supreme Court of Indonesia and until now there has been no decision yet.

Sehubungan dengan kondisi di atas, manajemen Perusahaan belum bisa memperkirakan hasil dan jumlah kewajiban kontijensi yang mungkin timbul.

In connection with the above conditions, the Company's management has not been yet able to estimate the result of the decision and amount of any contigent liabilities may arised.

d. Perjanjian kerjasama konsinyasi penyediaan

kabel d. Consignment cooperation agreement

providing cable

Pada tanggal 25 Juni 2013, sesuai dengan perjanjian No. 1122/HK.810/TA-00/2013 telah dilakukan kerjasama konsinyasi dalam penyediaan kabel yang diproduksi dan/atau dijual oleh PT Jembo Cable Company Tbk dengan PT Telkom Akses, dengan lingkup pekerjaan menyediakan kabel yang termasuk kategori barang fast moving, dimana pihak PT Telkom Akses berkewajiban untuk memasarkan dan menjual kabel konsinyasi kepada konsumen. Selama barang atau kabel belum terjual atau dianggap terjual atau dijual oleh PT Telkom Akses maka hak milik atas barang atau kabel dan/atau nota pesanan barang atau kabel tetap berada pada PT Jembo Cable Company Tbk. Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun sejak tanggal ditandatanganinya. Pada akhir masa berlaku perjanjian dan jika masih terdapat penyelesaian pekerjaan dari nota pesanan barang atau kabel yang telah diterbitkan maka perjanjian ini berlaku sampai dengan diselesaikan seluruh hak dan kewajiban masing-masing.

On 25 June 2013, in accordance with the agreement No. 1122/HK.810/TA-00/2013 have carried out cooperation in the provision of cable consignment manufactured and/or sold by PT Jembo Cable Company Tbk and PT Telkom Akses, with the scope of work to provide cable which belongs to the category of fast moving goods, where the PT Telkom Akses obligated to market and sell the consignment cable to consumers. During unsold goods or cable or deemed sold or sold by PT Telkom Akses the property rights to goods or cable and/or cable memorandum or order goods remain on PT Jembo Cable Company Tbk. This agreement is valid for 2 years from the date of signing. At the end of the validity period of the agreement and if there are completion of the memorandum order goods or cables that have been published so the agreement is valid until completed all the rights and obligations of each.







33. MANAJEMEN RISIKO 33. RISK MANAGEMENT

Aset keuangan Financial assets

2 0 1 6 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 5

- - 160.862.838 70.944.918 - -

Deposito berjangka - - - 1.504.562 - - Time deposits

- - 526.090.058 464.433.968 - -

- - 2.254.934 4.655.310 - -

Available-for-sale

- - - - 4.830.000 2.200.000 financial asset

Aset tidak lancar lainnya - - 31.740.000 22.433.884 - - Other non-current assets

- - 720.947.830 563.972.642 4.830.000 2.200.000

tersedia untuk dijual

Total financial assetsJumlah aset keuangan

profit or loss

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

Piutang usaha

Piutang lain-lain Other receivables

Trade receivables

Available - for - sale

Aset keuangan

Pinjaman dan piutang /

Loans and receivable

Aset keuangan pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi/

Financial assets at fair value

through Tersedia untuk dijual/

Liabilitas keuangan Financial liabilities

2 0 1 6 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 5

Pinjaman bank jangka pendek - - 632.204.394 655.410.832 Short-term bank loans

Utang usaha - - 243.757.097 109.182.881 Trade payables

Utang lain-lain - - 33.147.402 58.215.398 Other payables

- - 44.572.341 14.238.849

- - 6.076.731 2.359.413

Jumlah liabilitas keuangan - - 959.757.965 839.407.373

Utang sewa pembiayaan Finance lease liabilities

Total financial liabilities

Beban akrual Accrued expenses

Liabilitas keuangan pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi /

Kewajiban keuangan pada biaya

amortisasi/

Financial liabilities at fair value

through profit or lossFinancial liabilities at amortised cost







33. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 33. RISK MANAGEMENT (Continued) Pendahuluan dan tinjauan Introduction and overview

Dewan Direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk menetapkan dan mengawasi kerangka manajemen risiko. Direksi telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perusahaan. Sedangkan fungsi internal audit memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan dengan memberikan laporannya kepada Direksi.

The Board of Directors has overall responsibility for setting and overseeing risk management framework, and has established a financial function that is responsible for developing and monitoring the Company's risk management policy. The internal auditor function has the responsibility to monitor compliance with risk management policies and procedures, and to review the adequacy of risk management framework related to the risks faced by the Company and to provide its report to the Board of Directors.

Tujuan keseluruhan dari manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan dan entitas anaknya, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan, namun tanpa terlalu mempengaruhi daya saing Perusahaan dan entitas anaknya dan fleksibilitas.

The overall objective of risk management is to identify and analyze the risks faced by the Company and its subsidiary, set risk limits and ensure appropriate controls, and to monitor risks and adherence to a predetermined limit, but without unduly affecting the Company and its subsidiary's competitiveness and flexibility.

Perusahaan menghadapi risiko dari instrumen keuangan sebagai berikut: • Risiko kredit • Risiko pasar • Risiko likuiditas • Risiko operasional

The Company faces the following risks of financial instruments as follows: • Credit risk • Market risk • Liquidity risk • Operational risk

Instrumen keuangan utama yang digunakan oleh Perusahaan dan entitas anaknya, di mana risiko instrumen keuangan timbul, adalah sebagai berikut:

Piutang usaha

Kas dan setara kas

Utang usaha dan utang lain-lain

Pinjaman bank dengan tingkat suku bunga mengambang

Pinjaman bank dengan tingkat suku bunga tetap

The principal financial instruments used by the Company and its subsidiary, from which financial instrument risk arises, are as follows:

• Trade receivables • Cash and cash equivalents • Trade and other payables • Floating-rate bank loans

• Fixed rate bank loan

a. Risiko kredit a. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan nasabah atau counterparty gagal memenuhi liabilitasnya.

Credit risk is the risk of financial loss due to the failure of customers or counterparties fails to meet their obligations.

Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi resiko ini, kebijakan untuk melakukan penjualan hanya kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik.

Credit risk which is faced by the Company derived from credits granted to customers. To reduce this risk, the policy to sell only to customers who can be trusted and proven to have a good credit history.

Perusahaan akan melakukan analisa pemberian kredit kepada semua calon pelanggan.

The company will perform credit analysis to all prospective customers.







33. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 33. RISK MANAGEMENT (Continued) a. Risiko kredit (Lanjutan) a. Credit risk (Continued)

Jumlah Bruto/ Neto/ Jumlah Bruto/ Neto/

Total gross Net Total gross Net

Kas dan setara kas - 160.862.838 - 70.944.918 Cash and cash equivalents

Deposito berjangka - - - 1.504.562 Time deposit

Piutang usaha - 526.090.058 - 464.433.968 Trade receivables

Piutang lain-lain - 2.254.934 - 4.655.310 Other receivables

Aset keuangan tersedia Available-for-sale

untuk dijual - 4.830.000 - 2.200.000 financial asset

Aset tidak lancar lainnya - 31.740.000 - 22.433.884 Other non-current assets

J u m l a h - 725.777.830 - 566.172.642 T o t a l

2 0 1 52 0 1 6

b. Risiko pasar b. Market risk

Perusahaan menyadari adanya risiko yang terjadi akibat fluktusi mata uang rupiah terhadap nilai tukar mata uang asing, sehingga perusahaan melakukan kontrak lindung nilai dengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilai atas fluktuasi mata uang asing.

The company is aware of the risks arising from fluktusi rupiah exchange rate against foreign currencies, so the company hedging contracts with a view to hedging the foreign currency fluctuations.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Sebagian besar hasil penjualan produk perusahaan diperoleh dengan mata uang rupiah sedangkan seluruh pembelian bahan bahan baku dilakukan dengan mata uang asing. Sehingga terjadi ketidak seimbangan antara mata uang rupiah yang ada dari hasil penjualan produk dengan kewajiban pembayaran pembelian bahan baku dengan mata uang asing. Untuk mengurangi ketidak seimbangan tersebut maka perusahaan melakukan transaksi berjangka pembelian mata uang asing dengan mata uang rupiah pada saat tanggal jatuh tempo.

Foreign Exchange Risk Foreign Currency Most of the results obtained by the company's product sales rupiah while all raw material purchases made in foreign currency. So there is imbalance between the existing rupiah from the sale of the product with the purchase of raw material payment obligations in foreign currency. To reduce these imbalances futures transactions the company purchases foreign currency rupiah at the maturity date.







33. MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) 33. RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Risiko pasar (Lanjutan) b. Market risk (Continued)

Mata uang

asing/

Ekuivalen

Rupiah/

Mata uang

asing/

Ekuivalen

Rupiah/

Foreign

currencies

Rupiah

Equivalent

Foreign

currencies

Rupiah

Equivalent

A s e t A s s e t s

Kas dan setara kas US$ 2.643.951 35.524.130 242.849 3.350.102 Cash and cash equivalents

SG$ 20.163 187.491 31.504 307.203

EUR 18.014 255.099 1.017 15.333

GBP 5.007 82.656 5.067 103.629

AUD 8.648 84.098 2.158 21.717

CNY 577.767 1.119.053 934.495 1.985.241

Piutang usaha Trade receivables

Pihak-pihak berelasi US$ 7.680 103.188 388.227 5.425.474 Related parties

SG$ - - 704.232 6.867.095

Pihak ketiga US$ 466.812 6.272.082 2.224.114 30.681.646 Third parties

EUR 4.067.345 57.599.903 - -

AUD - - 713.983 6.962.181

Uang jaminan US$ 635.422 8.537.535 865.940 11.945.635 Security deposit

Jumlah Aset 109.765.236 67.665.257 Total Assets

2 0 1 6 2 0 1 5

Mata uang

asing/ Ekuivalen Rupiah/

Mata uang

asing/

Ekuivalen

Rupiah/

Foreign

currencies

Rupiah

Equivalent

Foreign

currencies

Rupiah

Equivalent

Jumlah Aset (pindahan) 109.765.236 67.665.257 Total Assets (carry forward)


Pinjaman bank Short-term

jangka pendek US$ 2.054.507 27.604.362 1.315.271 18.144.158 bank loans

Utang usaha Trade payables

Pihak-pihak berelasi US$ 187.979 2.525.692 83.382 1.150.252 Related parties

Pihak ketiga US$ 5.175.582 69.539.120 3.564.355 49.170.276 Third parties

SGD - - 18,7 182

Utang lain-lain US$ 1.915.192 25.732.520 2.821.686 38.925.162 Other payables

EUR 187.500 2.655.291 - -

Jumlah Liabilitas 128.056.984 107.390.031 Total Liabilities

Jumlah Liabilitas - Bersih 18.291.748)( 39.724.774)( Total Liabilities -Net

2 0 1 6 2 0 1 5








c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan dan entitas anaknya tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan dan entitas anaknya telah memantau terus menerus kebutuhan likuiditas saat ini maupun untuk masa yang akan datang dan memastikan kecukupan dana likuiditas.

Liquidity risk is the risk that the Company and its subsidiary can not comply with the obligations of payment at maturity. To reduce this risk, the Company and its subsidiary has been continuously monitoring the liquidity needs of today and for the future and ensure adequate liquidity funds.

2 0 1 6 2017 dan Nilai

seterusnya/ wajar/2016 2017 and etc Fair value

Aset Assets

Kas dan setara kas 160.862.838 - 160.862.838 Cash and cash equivalents

Piutang usaha 526.090.058 - 526.090.058 Trade receivables

Piutang lain-lain 2.254.934 - 2.254.934 Other receivables

Aset tidak lancar lainnya 31.740.000 - 31.740.000 Other non-current assets

Jumlah aset 720.947.830 - 720.947.830 Total assets


Pinjaman bank jangka pendek 632.204.394 - 632.204.394 Short-term bank loans

Utang usaha 243.757.097 - 243.757.097 Trade payables

Utang lain-lain 25.377.870 7.769.532 33.147.402 Other payables

Biaya yang masih harus dibayar 44.572.341 - 44.572.341 Accrued expenses

Utang sewa pembiayaan 1.701.183 4.375.548 6.076.731 Lease liabilities

Jumlah liabilitas 947.612.885 12.145.080 959.757.965 Total liabilities

Jumlah liabilitas bersih 226.665.055 12.145.080 238.810.135 Total net liabilities

Jatuh tempo/ maturity

2 0 1 5 2016 dan Nilai

seterusnya/ wajar/2015 2016 and etc Fair value

Aset Assets

Kas dan setara kas 70.944.918 - 70.944.918 Cash and cash equivalents

Deposito berjangka 1.504.562 - 1.504.562 Time deposit

Piutang usaha 464.433.968 - 464.433.968 Trade receivables

Piutang lain-lain 4.655.310 - 4.655.310 Other receivables

Aset tidak lancar lainnya 22.433.884 - 22.433.884 Other non-current assets

Jumlah aset 563.972.642 - 563.972.642 Total assets


Pinjaman bank jangka pendek 655.410.832 - 655.410.832 Short-term bank loans

Utang usaha 109.182.881 - 109.182.881 Trade payables

Utang lain-lain 58.215.398 - 58.215.398 Other payables

Biaya yang masih harus dibayar 14.238.849 - 14.238.849 Accrued expenses

Utang sewa pembiayaan 855.891 1.503.522 2.359.413 Lease liabilities

Jumlah liabilitas 837.903.851 1.503.522 839.407.373 Total liabilities

Jumlah liabilitas bersih 273.931.209 1.503.522 275.434.731 Total net liabilities

Jatuh tempo/ maturity








d. Risiko operasional d. Operational risk Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Perusahaan. Risiko operasional terjadi antara lain mesin berhenti proses produksi karena putus pasokan listrik. Demikian pula mesin berhenti karena kekurangan bahan baku, Perusahaan membentuk stok penyangga bahan baku. Jika mesin berhenti karena kerusakan mesin, perusahaan selalu melakukan pemeliharaan secara rutin. Apabila mesin berhenti beroperasi karena pemogokan karyawan, perusahaan telah menjalin hubungan industrial yang baik dengan serikat buruh.

Operational risk is the risk of losses resulting from inadequate or failed internal processes, human factors, inadequate systems or from external events. This risk is inherent in all business processes, operations, systems and products of the Company. Operating risks, among other things, the machine stops the process of production due to the end of the source of electricity. In the same way, the engine stopped due to lack of raw materials, the company to establish a reserve of stabilization of raw materials. If the machine stops due to engine failure, the company always perform routine maintenance. When the machine stops operating due to strike of employees, the company has established a good industrial relations with trade unions.

34. PENGELOLAAN PERMODALAN 34. CAPITAL MANAGEMENT

Tujuan utama pengelolaan permodalan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan memelihara peringkat kredit yang kuat dan rasio permodalan yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimumkan nilai pemegang saham Perusahaan. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan membuat penyesuaian terhadap struktur permodalan tersebut terkait dengan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan melakukan kebijakan dengan menunda pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Perusahaan memantau penggunaan modal dengan menggunakan rasio gear yaitu utang neto dibagi dengan total modal ditambah utang neto. Perusahaan memasukkan utang neto, utang sewa pembiayaan, utang usaha dan utang lainnya dan pinjaman, dikurangi kas dan setara kas. Modal meliputi ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang ekuitas Perusahaan. Tidak terdapat perubahan dari periode sebelumnya terhadap manajemen permodalan Perusahaan.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 total liabilitas bersih terhadap total ekuitas adalah sebesar Rp 336.299.324 dan Rp 400.706.197, dan rasio gear adalah sebesar 63% dan 68%

Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan telah taat dengan persyaratan manajemen permodalan.

The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust dividend payments to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares. The Company monitors capital using a gearing ratio, which is net debt divided by total capital plus net debt. The Company includes within net debt, finance lease payables, trade and other payables and loans and borrowings, less cash and cash equivalents. Capital includes equity attributable to the equity holders of the Company. There were no changes from the previous period for the Company’s capital management. On 31 December 2016 and 2015 total net liabilities to total equity amounting to Rp 336,299,324 and Rp 400,706,197, and gearing ratio amounting to 63% and 68%. For the years ended 31 December 2016 and 2015, the Company has complied with its capital management requirements.







35. PENGUNGKAPAN PENGARUH PAJAK TERKAIT SETIAP KOMPONEN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

35. DISCLOSURE OF TAX EFFECT RELATED TO OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Jumlah sebelum Manfaat (beban) Jumlah setelah

pajak / Total pajak / Tax benefit pajak / Total before tax (expenses) after tax

Pos-pos yang tidak akan Items that will not be

direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss

Pengukuran kembali Remeasurements of

imbalan kerja 2.974.771)( 743.693 2.231.078)( employee benefits

Pos - pos yang akan direklasifikasi Items that will or may be

ke laba rugi reclassified to profit or loss

Perubahan nilai wajar investasi Changes in fair value of avaiable

tersedia untuk dijual 2.630.000 - 2.630.000 for sale financial assets

J u m l a h 344.771)( 743.693 398.922 T o t a l

2 0 1 6

Jumlah sebelum Manfaat (beban) Jumlah setelah

pajak / Total pajak / Tax benefit pajak / Total before tax (expenses) after tax




imbalan kerja 187.177 46.794)( 140.383 employee benefits

Surplus atas revaluasi Surplus on revaluation of

aset tetap : property, plant and equipment :

Perusahaan 267.399.303 *)

66.849.826)( 200.549.477 The Company

Entitas anak 9.773.348 *)

2.443.337)( 7.330.011 The Subsidiary




tersedia untuk dijual 50.000)( - 50.000)( for sale financial assets

J u m l a h 277.309.828 69.339.957)( 207.969.871 T o t a l

2 0 1 5

*) Surplus revaluasi aset tetap sebesar Rp 277.172.651

yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya konsolidasian.

*) Revaluation surplus of property, plant and equipment amounting to Rp 277,172,651 was reported to consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.







36. ANALISIS JUMLAH YANG DIAKUI DI DALAM PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

36. ANALYSIS OF AMOUNTS IN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Cadangan tersedia

Surplus revaluasi/ untuk dijual / Saldo laba/

Surplus Available for Retainedrevaluation sale earnings




imbalan kerja - - 2.974.771)( employee benefits

Pajak penghasilan yang terkait pos- Tax relating to items that

pos yang tidak akan direklasifikasi will not be reclassified

ke laba rugi - - 743.693 to profit or loss




tersedia untuk dijual - 2.630.000 - for sale financial assets

J u m l a h - 2.630.000 2.231.078)( T o t a l

2 0 1 6

Cadangan tersedia

Surplus revaluasi/ untuk dijual / Saldo laba/

Surplus Available for Retainedrevaluation sale earnings




imbalan kerja - - 187.177 employee benefits

Surplus atas revaluasi Surplus on revaluation of

aset tetap 277.172.651 - - property, plant and equipment :

Pajak penghasilan yang terkait pos- Tax relating to items that

pos yang tidak akan direklasifikasi will not be reclassified

ke laba rugi 69.293.163)( - 46.794)( to profit or loss




tersedia untuk dijual - 50.000)( - for sale financial assets

J u m l a h 207.879.488 50.000)( 140.383 T o t a l

2 0 1 5

Surplus revaluasi aset tetap sebesar Rp 207.879.488 terdiri dari kepetingan pengendali sebesar Rp 207.871.425 dan kepentingan non-pengendali sebesar Rp 8.063.

Surplus on revaluation on property, plant and equipment amounting to Rp 207,879,488 consists of controlling interest amounting to Rp 207,871,425 and non-controlling interest amounting to Rp 8,063.







37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 37. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

Pada tanggal 10 Januari 2017 PT Jembo Cable Company Tbk, diwakili oleh Asri Apriyanti, didampingi Kuasa Hukumnya, menghadap dan berbicara dengan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan menyampaikan bahwa pada tanggal 9 Januari 2017 PT Jembo Cable Company Tbk telah mengajukan gugatan perlawanan terhadap SCB sehubungan dengan adanya Panggilan/Peringatan (aanmaning) tersebut, dan sebagai tanggapannya, PT Jembo Cable Company Tbk dan SCB dianjurkan untuk mencari penyelesaian secara baik-baik melalui proses mediasi.

On 10 January 2017, PT Jembo Cable Company Tbk, represented by Asri Apriyanti, accompanied by its lawyers, appeared in the Court of law and spoke to the Chief of the District Court of Central Jakarta that on 9 January 2017 PT Jembo Cable Company Tbk had filed a lawsuit against SCB concerning the Summons, and as a response, PT.Jembo Cable Company and SCB were suggested to find an amicable resolution under the process of mediation.

Pada tanggal 26 Januari 2017, melalui Kuasa Hukumnya, PT Jembo Cable Company Tbk menerima Relaas Panggilan untuk menghadiri sidang pada tanggal 20 April 2017 sehubungan dengan gugatan yang diajukan oleh PT Jembo Cable Company Tbk tersebut di atas yang telah didaftar oleh Pengadilan dengan No.05/PDT.BTH/2017/PN.JKT.PST.

On 26 January 2017, through its lawyers, PT Jembo Cable Company Tbk received a Summons to appear in the court hearing on 20th April 2017 regarding the lawsuit filed by PT Jembo Cable Company Tbk above, which had been registered by the Court with No. 05/PDT.BTH/2017/PN.JKT.PST.

PT Jembo Cable Company Tbk melalui kuasa hukumnya, Imran Nating, SH., MH., M. Yusuf Syamsuddin, SH., CLA dan Ade Irawan, SH. kemudian mengajukan gugatan perlawanan terhadap SCB disebabkan karena adanya penyimpangan prosedur hukum pada tanggal 9 Januari 2017.

PT Jembo Cable Company Tbk, represented by its lawyers, Imran Nating, SH., MH., M. Yusuf Syamsuddin, SH., CLA and Ade Irwan, SH. filed a lawsuit against SCB due to the aberration of legal procedure on 9 January 2017.

Dalam gugatan tersebut disampaikan alasan-alasan hukumnya sebagai berikut:

a. Panggilan aanmaning, yang dikeluarkan oleh

Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut tidak mengikuti prosedur hukum bahkan melanggar hukum itu sendiri, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternative Penyelesaian Sengketa.

b. Proses penerbitan Penetapan Ketua Pengadilan

Jakarta Pusat mengenai permohonan exequatur dari SCB adalah melampaui batas kewenangannya;

c. Perjanjian yang digunakan oleh Singapore

International Arbitration Centre (SIAC) dalam menerbitkan keputusannya, yaitu No.005 tahun 2011 tanggal 28 September 2012, adalah tidak sah dan bertentangan dengan Hukum Indonesia.

The legal argumentations made by the lawyers as follows:

a. The Summons, which was made by the Chief of

the District Court of Central Jakarta, is not following the legal procedures or even is against the law, as stipulated in the Act No. 30 Year 1999 of Arbitration and Dispute Resolution Alternatives.

b. The process of establishing a Decree made by the Chief of the District Court of Central Jakarta regarding the exequatur proposal requested by SCB is extrajudicial.

c. The agreement used as a basis by Singapore

International Arbitration Centre (SIAC) in establishing its Final Award No. 005 Year 2011 dated 28 September 2012 is not valid and against the Indonesian Law.

38. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS 38. THE SUPPLEMENTAL INFORMATION ON CASH FLOWS

Penambahan aset tetap sebesar Rp 38.898.432, aktivitas yang tidak melalui kas adalah sebesar Rp 7.960.031 dari aset tetap sewa pembiayaan.

Additional for property, plant and eqipment amounted to Rp 38,898,432, non cash activities is Rp 7,960,031 of finance lease property, plant and equipment.

Dividen sebesar Rp 203.264 merupakan aktivitas yang tidak melalui kas yang dibukukan di beban akrual lain-lain.

Dividend amounted Rp 203,264 are non cash activities was recorded in accrued expenses others.

Kantor Pusat dan Pabrik | Head Office and Factory

Jl. Pajajaran, Kel. Gandasari - Jatiuwung

Tangerang 15137 Indonesia

Phone : (021) 591-9442 (Hunting)

Fax : (021) 556-50466

Email : [email protected]

Web : http://www.jembo.com

visi, misi, nilai-nilai dan kebijakan mutu...

Documents