ts-ffielt tiga kell september]pannmed.poltekkes-medan.ac.id/files/2013/tiurlan sep 2013.pdf ·...
TRANSCRIPT
" *
TS-ffielT TIGA KeLl $rr.AffiUhj {pE$tCIs[,,AtrdudEI, MEg, SEpTEMBER]
Tindokon Pemilohon Sompoh yong Dilokukon Mosyorokot Menrrut Koroheristik Mosyorokot' Pengetohuon' Sikop' don Moi'vos ' cKelurohon Guno Neoeri KobonioheRryonfo Suprowr'}o diiErbo Koltd Monik Hoesti Sembirin g, Mordon Ginfing
Anolisis Foktor yong Berpengoruh Terhodop Unmet Need {or Fomily Plonning di Kecomolon Tonoh Jowo Kobupoien SimolungunTohun 20,l 2Iengku Sri Wohyu ni, Juliont Purbo, Kondoce Sionipor
Hubunoon lnterqksi lbu Homil don Bidon, Pengetohuon, Sikop lbu Homil dengon Konsumsi Asom Folot uniuk Mencegoh Cccc-Bowooi Podo Bovi di Koto MedonTohun 20'2Beboskito br Ginting, Eiisobeth Surbokti, Nurido Nosution
Hubunoon fuuoon Korbohidro'i, Lemok, don Kodor Hb Serto Stotus Gizi dengon Doyo Tohon Jontung Poru {Kebugoron) AtiiSeookbLlo dipusot Pendidikon don Lotihon Olohrogo Peloior (PPLP) MedonOilido Mortony, Dini Lestrino, Ne/son Ionf ung
Determinon lnfeksi Menulor Seksuol Podo Pekerio Seks Komersiol di Nogori Pemotong Sohkudo Kec. Gunung Molelo Kob.
Simolunoun Tohun 201 2Dome ErLiino Simongunsong, Sofrino, Risnowoii IP
Penooruh Miorosi Loqom TimbolTerhodop Ikon fuin yong Direndom dengon Kertos KoronNeifto, Rosm-oyoni llosibuon, Dewi Setiyowoti
Hubunqon Periloku Remoio Tentonq Pemelihoroon Kesehoton Gigi dengon Prevolensi Kories don Niloi Orol Hygiene lndex Podo Siswo
SMP diWilovoh Kec. Medon TimurTohun 201 2Adriono Homsor Ngeno Rio, Herlinowoti
E{ekti{iios penoounoon Kelombu don Pemosonqon Kowot Koso Podo Ventilosi Rumoh dengon Keiodion Molorio di Wiloyoh Puskesmos
Mori[e keco.?on Kulomboru Kobupoten Lonlkot Provinsi Sumotero Utoro Tohun 2012Supropfo, TH. Teddy Bombong, Koesmon \{
ldenti{ikosi Boroks Podo Mie Kuning Bosoh yong Diiuol di Posor Koto Medon Tohun 20'l I
Dorwin Ismoi/ Rongkuii
Persoekti{ Budovo Minonq Terhodop Perowolon lbu Post Portum diWiloyoh Bromo Kelurohon Binioi Kecomoton Medon Deno
Dind lndorsito, Nelvo Rizd, Moriory Silolohi
penqoruh Pemberion MusikTerhodop Perubohon lntensitos Nyeri Penderiio Frokiur Femurolis Sinistro don Dextro di Ruong RB3 RSIP
H. A?om Molik Medon Tohun 20,l 2Rismo Dumiri Mon urung,Tiurlon Morosimo Do/oksoribu
Hubunqon Umur Kehomilon Ibu dengon Keodoon Gingivitis di Deso Poiumbok I don ll Kecomoton Potumbok Kobupoten Deli Serocrg
fohun1012/nton /rifonong, Nelly Kathorino Monurung, Susioni Nurosniwoli
Penooruh Fokior Personol, Sosiol don Situosionol Terhodop Kelongsungon Penggunoon Alot Kontrosepsi Dolom Rohim IAKDi. :Wilo'voh Kerio Puskesmos Medon MorelonDewiMeiiosbri
Gomboron Pengetohuon, Sikop don Tindokon MosyorokoiTerhodop Bohoyo Merokok di Lingkungon XVI P SimolingkorRosmoyoni Si/ilongo
Fohor Risiko Leptospirosis di Kobupoten KloienDesy Ari Apsori, Rino Doriono Posoribu
Penooruh Foktor Sosiodemoqrofi don Periloku lbu Bolito Serto Lingkungon Terhodop Keiodion Diore di W;lo'o' <s': :-s':::-::MeEk Kecomoton Merek Kob-upoten KoroSusonfi Br Perongin-ongin
Upoyo Dosen untuk Mempe'oleh Angko Kredit Dihubungkon dengon KinerionyoEen Sukoedoh, Nosihin, Reni Rotnosih
PerendomonUbi l6yuPohit(MonihotEsculentoGroni) dengonAirE{ehi{MenurunkonKodorfuorS5r:3g -l\.Foimosori
t
tF
PENGAR IIH PEMBERIAN MUSIK TIRI{ADAP PDR UBA}IANINTENSITAS NYERI PENDERITA FRAKTUR FEMURALIS SINISTRA
DAN DEXTRA DI RUANG RB3 RST]P H. ADAM MALIK MEDA}ITAHI]N 2OI2
Risma Dumiri Manurung dan Tiurlan Marasima DoloksaribuDosen Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
.
l
L
i
Abstrak
Terapi musik adalah teknik yang digunakan untuk penyembuhan suatupenyakit dengan menggunakan bunyi
atau irama tertentu. Beberapa$nerriiti membuktikan bahwa terapi musik dapat digunakan untuk manajemen
oy*. Oufu- bidang to"ttatut, terapi musik dikenal sebagai Complementary Medicine yang dapat
8""+t* s€tiap sai dimana *ja d; obh siapa saja serta tidakmenimbulkan efek samping. Penelitian
b.mgir* uot t -*g3fiuh"i p*#rn p"r"t"ri* terapi musik klasik,ter-hadap intensitas nyeri pada pasien
peiry*< fralfir ft*r 6i trt,i"g ns: Rs{P ttafeAam Malik Medan tahun 2012. Jenis penelitian ini
--gf,."t-- ft*tpw kign- Penelitim ini dilakukan dengan cara melakukan pretest (penganxan
*."U-Um dehhr- sebelum &t€rh inerwnsi setslah diberikan intervensi, kemudian dilalokan
t-ia,i pe rs. fulah s@d .lalrm penelitian ini adalah 30 orang. Data diperoleh dari rekam mgdik dan
meldui kmftner srta hm# observ#. Hasil panelitian didapat sebelum diberikan terapi musik klasik
imies qEi b€rd tsO"a d- setelah diberik; terapi musik klasik, mayoritas interxitas nyeri sedang
tZeS- ff*i uji statishk aiauput hasil yang signifikan terhadap perunrnan intensitas nyeri dimana p:0,00
&ngm nilai rata-rata 1.067.
Kata Kunci ; Terapi Musrk, Intensitas Nyeri dan Fraktur Femur
1. PE}IDAHULUAN
Musik merupakan simfoni kehidupan dan telah
menjadi bagian seni yang mewamai kehidupan sehari-hari
manusia di muka bumi. Musik mzlmpu mencairkan
suasan4 merelaksasi hati, dan menstimulus pikiran
manusia sebagai pemeran cerita kehidupan'
Mendengarkan, menghayati dan menilanatinya aAalah
aktivitas yang menyenangkan dan bisa membuat manusia
merasa nyaman' Efek ini yang secara medis dan
psikologis menimbulkan reaksi positif bagi kesetiaan serta
Lecerdasan manusi4 baik fisik maupun mental (Rizem
Ajzjd,20L1).- Dalam bidang kedokteran, terapi musik dikenal
sebagai Complementary Medicine yang dapat digunakan
,"tot meningkatkan, mempertahankan dan
mengembalikan kesehatan fisik, mental, emosional,
*arprn, spirihral dengan menggrmakan bunyi atau irama
tertentu (Samuel, 2007 ).Hampir semua pembedahan mengakibatkan rasa
nyeri. Nyeri nrerupakan pengalaman sensori dan emosional
i-g tidrt menyenangkan akibat luka, penarikan dan
maniprfasi jaringan sertia organ' Nyeri pasca operasi hebat
dfor*k " pada pembedahan intratoraks' pembedahan
6hp€ft mayor, operasi apendiktomi, laparatomi dan
Se** Caesar. Setelah melala.rkan terapi musik klasik
d + penunrnan nyen 46,810/o responden post operasi
qdl-- €esar, dimana skala nyeri pada kelompok
eksperimen lebih rendah setelah dilakr:kan terapi musik
y"* 53,180 dari 100% kelompok kontrol dan
menyimpulkan ada penganrh terapi musik klasik terhadap
intensitas nyeri pada post operasi Qnga dalamTodi, 201 1)'
Penelitian di Ruang Rindu 83 RSIIP Haji Adam
Malik Medan menunjukkan bahwa ada hubungan terapi
musik klasik terhadap penuruun intensita nyeri pada post
operasi apendik. Jurnlah penelitian ini adalah 15 orang, dan
hasil penelitian pada analisis univariat didapatkan sebelum
terapimusik klasik terhadap intensitas nyeri berat (93,3o/o)'
S"a*gm dalam perlakuan terapi musik kla^sik di
dapatk*an ha^sil mayoritas baik dan sedang (60%)' Dan hasil
ujistatistik di dapatkan hasil signifikan terhadap pemrmnan
intensitas nyeri (Todi, 201 l).Nyeri merupakan pengalaman
sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial' Perawat
lebih banyak menghabiskan waktunya bersama pasien
yang mangalami nyeri dibanding tenaga kesehatan lairmya
dan-perawat kesempatan untuk membantr
menghilangkan nyeri dan efeknya yang membahayakan
@runner & Suddart, 2008).
Tindakan untuk mengatasi nyeri dapat dilakukm
dengan tindakan pengobatan (farmakologi$ dan tanpa
pengobatan (non farmakologis). Secara farmakologis
meliputi penggunaan opioid (narkotika), nonopioid'
adjuvan, serta-koanalgesik. Dan secara nonfarmakologis
trrOn a-i berbagai tindakan penanganan secara fisik
pemberian perilaku kognitif seperti distalsi, teknft
Jurrnl llmiah PANNMED Vol. 7 No- 3 Januari - April 201 3
relaksasi, dan teraupeutik. Salah satu tindakan nonfarmakologis adalah pemberian terapi musik klasilg karenamusik mampu menstimulasi pelepasan endorfin di otak.Z,at lomia oak ini mampu memblok transmisi stimulusnyeri sehingga nyeri yang dirasakan oleh klien menjadiberkurang (Anas Tamsuri, 2007).
Menurut data Medikal Record RSLIP Haji AdamMalik Medan'3 tahun terakhir ini tahun 2009 sampai
dengan 2011 angka kejadian fraktur femur lebih banyakdibandingkan fraktw tibia fibula, dimana fraktur tibiafibula 435 orang dan yang mengalami fraktur femursebanyak 557 orang. Dan angka kejadian fmktur femurselalu meningkat tiap tahunny4 yaitu pada tahun 2009sebanyak 149 orang, tahun 2010 sebanyak 199 orang dantahun 201 1 sebanyak 209 orang.
Berdasarkan data dan hasil penelitian di atas sehinggapeneliti tertarik untuk melalarkan penelitian tentang
pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap intensitas
nyeri pada pasien post operasi frakuu femur di RB3 RSUPHaji Adam Malik Medantahun 2012.
2.METODE PEITELITIAN
2.1 Kerangka KonsepKerangka konsep dalam penelitian ini
menggambarkan tentang pengaruh terapi musikterhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi fiakErfemur di n:ang Rindu 83 Rumah Sakit Umum Pusat l{agiAdamMalikMedan.
2.3 HipotesisUntuk menjawab tujuan penelitian maka ditentukanhipotesa sebagai berikut:HO : Tidak ada pengaruh antara pemberian terapi
musik klasik dengan perubahan intensitas nyeripada pasien post operasi fraktur femur.
HA : Ada pengaruh pemberian terapi musik klasikterhadap perubahan intensitas nyeri pada pasienpost operasi fraktur femur.
2.4 Lokasi Dan Waktu PenelitianLokasi penelitian ini dilaksanakan di RSUP
Haji Adam Malik Medan yang dilaksanakan pada bulanJuniJuli 2012.
25 Populasi Dan Sampell. Populasi
Populasi merupakan salah satu subjek atau objekdengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukanhanya objek atau subjek saja yang dipelajari tetapi seluruhkarakteristik atau sifat yang dimiliki objek tersebut(Alimul,2007).Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien post operasifukhr femuralis sinista dan &xtra di ruang RB3 RSLIPHAM Medan hhrm 201 I yaitr 209 orang.
2.SampdSaqel adalah bagian pqulmi tedmekar
yang @at dipergrmah sebagai sbjek pcnelitianmelalui saryling (Nlffialam Zn9). Ddm penelitianini yang menjadi mryel adalah pasien post oeerasifraktur femuralis sinistra dan dcxha- Mcfiodepengambilan sampel Accidential furpling, yaitumengambil kasus atau responden yang ada atau tersediadi suatu tempat sesuai dengan konteks pcnelitim(Notoadmodjo, 2010). Penelitian ini mengambil sampelsebanyak 30 responden.Kriteria inklusi sampel pada penelitian ini sebagai berikut:1. Klien dengan usia lebih dari 20 tahun2. Klien post operasi fraktur femur (24 jam
setelah operasi)3. Klien dalam keadaan sadar4. Bersedia menjadi responden5. Mampuberbahasalndonesia.
2.6 Jenis Dan Cara Pengumpulan Datal.Jenis Pengumpulan Data
Jenis pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini adalah jmis data primer. Data primer adalah
datayang diperoleh oleh peneliti secara langsung dengan
cata atev melalui pengsian lembar observasi dan lembarinstrumen. Sedangkan data sekunder yaitu: data yang tidaklangsung diperoleh peneliti akan tetapi data yang dikumpuldari berbagai sumber yang dljadikan sebagai sumber dat4tentang data jumlah pasien post operasi fraktur feinursinisfta dan dexta yang diperoleh dari Rekam MedftRSUP HAM Medan tahun 2012.
2 DefenisiNo. Variabel Defenisi
OperasionalCaraUkur
Hasil Ukur SkalaUkur
t l'ingkatr-veri
ebelum[iberikanerapi musil:lasik
(etidalcryamanar
rkibat kerusakalaringan yantlialami olelrasien sebelun
liberikan terapnusik klasik
Ratingicala PainLembar)bservasi:ylanifestas
ryeri
RinganSedangBerat
)rdinal
tingkatryeriesudahliberikanerapi musilrlasik
rkibat kerusakar
aringan yan!lialami olellasien setelalliberikan terapnusik klasik
Ratingicala Pain
Lembar)bservasi:
lingan: 0-3iedang:4-6lerat:7-i0
Ringan:
)rdina
)rdinal
ryen nasihnampuersenyumgsdang
nengganglrktivitasidaknampuersenyum,vajahnerengutBerat:neringis,nenangis,nudahnarah"relisah-
263
Risma Dumiri Manurungdan'liurlan Marasima Dolokaribu Pengaruh Pembedan Musik Terh+=c -
i
i
I
i
i
t
h
ii
E
Z.Cara Pengumpulan DataCaru pengumpulan data yeng digunakan
menyebar lemQal observasi dengan terlebih dahulumemperkenalkan diri, menjelaskan tujuan penelitian,memberikan surat persetujuan menjadi responden danmemberi lem6ar instrumen untuk diisi serta akan
il)raupd)nn )rembd) uott* dtpen*sa deb pendh).Lembar instrumen bensi dak umum pasien dan skala
intensitas nyeri. Peneliti melakukan 3 tahapan yangdilakukan peneliti i perawat dalam memberikan terapi
rnusik klasik, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi.Tahap yang pertama, tahap persiapan pasien
yaitu menjaga kenyamanan dan privacy pasien. Kedua,
tahap pelaksanaan pasien diberikan lembar observasi
awal Qtretest) yarg berisi data demografi dan skala
numerik nyeri 0-10. Pasien melingkari angka yang
menunjukkan intensitas nyeri pada saat itu. Kemudian
pasien diberikan terapi musik klasik dengan
mengg,unakan eatphone selama 15-20 menit.
Tahap kedrg4 tahap evaluasi dimana peneliti
m.mf*r*"" lmbar observasi ekhi Qnsltest). Pasien
akan melingkari angka yang rnernmjutC<an intensitas
nyeri pasien sesudah diberikan terapi musik klasik dari
angka- 0 (tidak ada nyeri), sampai angka l0 (nyeripalinghebzt)-
2.7-hgohlan Dan Analisa Dataf-fa3cleluIlaat@IXhfrhrepodrmpada sratu data yang terkumpul,b,ilr tudryC kesahhm datrn penguryilan data makaah dipstafti dm prelitian diulmp
b.tubgPada hhap ini peneliti member nilai bila tinglat nyeriringan &.3, tingkat nyeri sedang 4-6, tingkat nyeri berat7-to.
c. CodingSetelah dilakukan editing, dilanjutkan denganpemberian kode atau tanda pada data untukmemudahkan data dimasukkan ke dalam tabel. Untuknyeri ringan diberi kode 1, nyeri sedang diberi kode 2,dan nyeri berat diberi kode 3.
d TabulatingMengolah data ke dalam bentuk tabel distribusifrekuensi untuk mempermudah analisa data,pengolahan data serta pengambilan kesimpulan.
2. Analisa Dataa. AnalisaUnivariatAnalisa Univariat dilakukan dengan menggunakan analisa
distribusi, frekuensi, dan statistik deskriptif untuk melihattingkat nyeri pasien post operasi fiaktur femur sebelum dansesudah dilakukan terapi musik kiasik. Tujuan untukmendapatkan gambaran tentang sebaran (distibusifiEkuensi) dari masing-masing variabel.
b. AnaHsa BivariatAnalisa yang dilakukan untuk mengetahui pengaruhpudan post terapi musik klasik terhadap intensitas nyeripada pasien post operasi fraktur femur. Pengajuanhipotesis yang diajukan cukup menyakinkan untukditolak atau diterima, dengan menggunakan uji-T. Hasilana)isa secara stafist* dazgrgrap d)dp <0,05 dan tidak bermakna jika nilai p > 0,05. Ataudengan kata lain Ha ditenma apabila p < 0,05 dan Haditolakjikap>0,05.
3.IIASIL PENELITIAN
1. Analisa UnivariatAnalisa Univariat dilakukan dengan
menggunakan analisa distribusi, frekuensi, dan statistikdeskriptif pasien post operasi fiaktur femur. Dengan
tuj,an untuk mendapatkan gambaran tentang sebaran
(distribusi frekuensi) dari masing-masing karakteristik
variabel. Dari lembar obsewasi, karakteristikresponden berupa data umum pasien yang meliputi:umur, jenis kelamin, agama dan tingkat pendidikan.
Tabel 1: Distribusi FrekuensiBerdasarkan Umur Di Ruang RB3Haii Adam Malik Medan Tahun2Dl?
No. Interval Usia Frekuensi Persen (%o)
19
9
2
1
2
J
213A Tahun
31-40 Tahun
>40 Tahun
63.3
30
6,7
Total
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dilihatbahwa mayoritas responden berusia 21-30 tahun yaitusebanyak 19 orang (63.3%).
2. Analisa BivariatAnalisa yang dilakukan untuk mengetahui pengaruhpemberian terapi musik klasik terhadap intensitas nyeripada pasien post operasi fraktur femur.
Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Intensitas NyeriSebelum Pemberian Terapi Musik KlasikDi Ruang RB3 RSUP Ilaji Adam MalikMedan Tahun 2012
No. Intensitas Nyeri Frekuensi Persen (%o)
Ringan
Sedang
Berat
10030
10
90
l
ru
TotaI 30 100
l-
lE
dntiil
aa
Iti
FtL1
L-I.,*
g
$
iF-irF-8.,
Jurnal llmiah PANNMED Vol, 7 No- 3 Januari - April 201 3
No.
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwaintensitas nyeri responden sebelum pemberian terapimusik klasik mayoritas intensitas nyeri berat yaifir 27orang (90%).
Tabel 3 : Distribusi Frekuensi lntensitas NyeriSesudah Pemberian Terapi Musik KlasikDi.Ruang RB3 RSUP Haji Adam MalikMedan Tahun 2012TingkatNyeri
Frekuensi Persen (7o)
RinganSedangBeratTotal
Berdasarkan Tabel 3 Dapat diketahui bahwaintensitas nyeri responden sesudah pemberian terapimusik klasik mayoritas nyeri sedang yaitu sebanyak 23
orang(76,7Yo).Responden yang mayoritas (90%) mengalami
nyeri berat sebelum pemberian terapi musik klasikmenjadi mayoritas (76,7%) nyeri sedang setelah
diberikan terapi musik klasik. Uji rata-rata untuk duasampel berpasangan (paired sample t-test) dengantingkat kepercayaan 95% yang digunakan untukmenganalisis pengaruh pemberian terapi musik klasikterhadap intensitas nyeri, dan responden memberikanruta-rata tingkat nyeri sebelum terapi musik klasikadalah nyeri berat sebesar 90 Yo dan rata+ata tingkatnyeri setelah diberikan terapi musik klasik adalah nyerisedang sebesar 76,7 o/o. Data tersebut menunjukkanterjadi penurunan tingkat nyeri setelah diberikan terapimusik klasik.
4.PEMBAIIASAF[
Penelitian membahas masalah pengaruhpemberian terapi musik klasik terhadap intensitas nyeripada pasien post operasi fraktur femur di Ruang RB3RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012. Metodepenelitian ini menggunakan Pretest-posttest design.Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pretest(pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum diberikanintervensi. Pengukuran skala nyeri dilakukan sebelumdan sesudah pemberian terapi musik klasik pada pasienpost operasi fraktur femur.
Hasil pengamatan peneliti menunjukkanbahwa mayoritas responden post operasi frakturfemuralis sinistra dan dextra di ruang RB3 mengalaminyeri berat sebelum diberikan terapi musik klasik. Dandari hasil observasi, respon fisiologik respondenmayoritas muka merah, tonus otot meningkat, meringis,merengut, cepatmarah, dan gelisah. Hal tersebut sesuai
dengan teori yang mengatakan bahwa hampir semua
pembedahan mengakibatkan rasa nyeri. Nyerimerupakan pengalaman sensori dan emosional yangtidak menyenangkan akibat luka, penarikan dan
manipulasi jaringan serta organ. Nyeri pasca operasihebat dirasakan pada pembedahan intratoraks,
pembedahan ortoperiik mayor, operasi apendiktomi,laparatomi dan Secticn Caesar. (Brunner & Suddan,2008).
Menurut teori, kebanyakan fraktur terjadipada pria muda yang mengalami kecelakaan kendaraanbermotor atau mengalami jatuh dari ketinggian.Biasanya, pasien ini mengalami trauma muliiple dan
disalokasi pinggul dan lutut yaxg menyertai frakturfemur (Brunner & Suddart, 2008). Dan penelitimenemukan kenyataan yang sesuai dengan teoritersebut, bahwa 100% responden berjenis kelamin lakilaki dan responden mayoritas berusia 20-30 tahun daarata-rata mengalami frakur femur dikarenakankecelakaan lalu lintas.
Tindakan untuk mengatasi nyeri post operasidapat dilakukan dengan tindakan pengobatanfarmakologis dan non farmakologis. Secarafarmakologis meliputi penggunaan opioid (narkotika),nonopioid, adjuvan, serta koanalgesik. Dan secaranonfarmakologis terdiri dari berbagai tindakanpenanganan secara fisik pemberian perilaku kognitifseperti dishaksi, teknik relaksasi, dan teraupeutik.Salah satu tindakan non farmakologis adalah pemberianterapi musik (Anas Tamsuri,2007).
Dalam hal ini, peneliti ingin melihat sejauhmana pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadapintensitas nyeri pasien post operasi frakfirr femuralis,karena selama ini pemberian terapi untuk pemrruruulnyeri hanya berfokus pada terapi farmakologi saja.
Karena itu peneliti mencoba memberikan terapi nonfarmakologi yang berbentuk terapi musik.Musik telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari manusia. Karena mendengarkan, menghayati danmenikmatinya dapat membuat manusia merasa
nyaman. Dan efek ini lah yang secara medis danpsikologis akan menimbulkan reaksi positif bagi fisikmaupun mental manusia. (Rizem Aizid, 20i 1).
Jika musik yang digunakan sesuai, makapendengar akan merasa nyaman, dan kenyamanan akanmembuat seseorang menjadi lebih tenang. Vibrasimusik sangat mudah diterima organ pendengaran dankemudian melalui saraf pendengaran disalurkan kebagian otak yang memproses emosi. Sehingga musikbermanfaat dalam meningkatkan kreativitas,mengoptimalkan kecerdasan, mengatasi autisme pada
anak, menyembuhkan insomnia, mencegah penyakitAlzheimer dan mengurangi nyeri (Rizem Aizid,,20ll).
Peneliti memilih jenis musik klasik Mozartkarena musik klasik ini telah dipercaya dan dikenalsebagai musik yang dapat mengalihkan perhatianpasien terhadap reaksi nyeri yang dihadapi post operasidengan cara mengaktifkan hormon endorfin (semacamprotein yang dihasilkan di dalam otak dan berfungsiuntuk menghilangkan rasa sakit), meningkatkanperasaan rileks, secara fisiologis memperbaiki sistemtubuh sehingga mefiurunkan aktivitas gelombang otak,menghalangi masuknya suara-suara bising dari luar(John M.Ortiz, 2002). Dari hasil penelitian yang
dilakukan, mayoritas intensitas nyeri sebelumpemberian terapi musik klasik adalah nyeri berat (90%)
623
L
I2
3
2076,7
10030
265
fisrtaerrtiiiihrr.nurgdan Tiurlan ltrlarasima Dolokaribu Pengaruh Pemberian MusikTerhadap...
dm sesrrdah pemberian terapi musik klasik selama 15-
20 msnit, maka intensitas nyeri berat menjadi 3,3%.
Data tersebut menunjukkan terjadi penurunan tingkat
nveri setelah diberikan terapi musik klasik. Dan hasil
uji rata-rata untuk dua sampel berpasangan (paired
sample t-test) yang digunakan untuk menunjukkan
bahwa intensitas nyeri sebelum dan sesudah pemberian
terapi musik klasik berbeda secara signifikan yaitu p :0.00 (p<0.05), artinya bahwa HO ditolak dan Ha
diterima. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pemberian
terapi musik klasik berpengaruh terhadap intensitas
nyeri pada pasien post operasi fraktur femur dengan
nllai rata-ruta penurunan I .067.Hal tersebut juga sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Todi tahun 2011 yang mengatakan
bahwa ada hubungan terapi musik klasik terhadap
penurunan intensitas nyeri pada post operasi apendik.
Dengan jumlah sampel 15 orang' dan hasil penelitian
pada analisis univariat didapatkan sebelum terapi musik
klasik terhadap intensitas nyeri berat {93,3%).Sedangkan dalam perlakuan terapi musik klasik di
dapatkan hasil mayoritas baik dan sedang (60%)' Dan
hasil uji statistik di dapatkan hasil signifikan terhadap
penumnan intensitas nyeri pada pasien post operasi
apendik (Todi, 201 l).Dari beberapa hasil penelitian serta teori di
atas temyata sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti, bahwa terapi musik dapat
mengurangi intensitas nyeri. Oleh karena itu perawat
yang lebih banyak menghabiskan waktunya bersama
pasien, seharusnya tidak hanya berkolaborasi dengan
tenaga. profesional lain tetapi dapat langsung
memberikan intervensi keperawatan dan salah satunya
adalah pemberian terapi musik klasik.
4.KESIMPT]LAilI
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai
pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap
intensitas nyeri pada pasien post operasi &aktur femur
di ruang RB3 RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun
2012 maka didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh pemberian terapi musik klasikterhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi
fraktur femur di Ruangg RB3 RSUP Haji Adam
MalikMedan lahun2}l2.2. Intensitas nyeri responden sebelum pemberian
terapi musik klasik pada pasien post operasi frakturfemur di Ruang RB3 RSUP Haji Adam MalikMedan adalah mayoritas intensitas nyeri berat yaitu
27 orang(g0%).Intensitas nyeri sesudah pemberian terapi musik
klasik pada pasien post operasi fraktur femur diruang RB3 RSUP Haji Adam Malik Medan adalah
mayoritas nyeri sedang yaitu sebanyak 23 orang(76,7oO.
3. IIa diterima dan Ho ditolak artinya ada pengaruh
pemberian terapi musik klasik terhadap intensitas
nyeri pada pasien post operasi fraktur femur yaitu
Nl--\KNsEtnleri.Dimauahasil.\statistic
T-test menunjukkan bahwa intensitas nyeri
sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasikberbeda secara signifikan yaitu nilai p=0,00 (p <0,05).
s.DAFTARPUSTAKA
Alfted. (2006). Music Composition & Generation, diunduh
Marct 200 6, from http://www. iup. contenl
Aizl{ R. (2011). Sehat Dan Cerdas Dengan Terapi Musik
Jogjakarta: Laksana
Alimul, A. (2007). Riset Kepera,vatqn Dan TeluikPenulisan llmiah. Jakarta. Saiemba Medika
Asmadi. (2008). Telmik Prosedural Keperawatan : Kowep& Aplikasi Kebutuhan Dasar Kien. Jakarta:
SalembaMedikaBrunner & Suddarth. (2008). Keperawatan Medil(nl
Bedah,vol I & voi 3. Jakarta: EGC
Djohan. Q007). Simfoni Onlq di,$dltl maret 2007, from
htto:/ipustaka. Unpad.ac.id
Ester, M. (2005). Pedoman Buku Aiar FisiologiKedolderan, diunduh April 2005, liomhttp :i/www.repository. usu.ac.id
Greer, S. (2003). The Effect Of Music On Pain Perception,
diunduh tgl 8 september 2009, from http:/Arubel
stafu .music terapY.htrn
Halim,S. Q007). Efek Mozart & Terapi Musik Dslam
Dunia Kesehatan, tgl 5 september 20A7, ftomhttp:/iwww. tempo.co. id
Notoadmodjo, S. Q0l2). Metodologi Penelitian
Ke s ehatan. Jakarta: Rineka ciPta
Nurn4 L. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Gangguan Sistem Mushtloskelaal.Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metudologi
Penelitian Dan llmu Keperawatan Jakarta:
SalembaMedikaOrtiz, John. Q002). Nutriting Your Child lltith Music.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Politeftnik Kesehatan. (2006). Panduan Penlasunan Karya
Tulis llmiuh. MedanPotter & Perry. (2006). Fundamental Keperauatan. Edisi
4. Jakarta: EGC
L
rik
h
t,*
?f,
f,
HUBUNGAN T]MT]R KEHAMILAN IBU DENGAN KEADAAN GINGTVITISDI DESA PATUMBAK I DAN II KECAMATAN PATT]MBAK KABUPATEN
DELI SERDAhIG TAHTIN 2OI2
Intan Aritonang ', Ne[y Katharina Manurung', Susiani Nurasniwati 3
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Junrsm feperwaan Glgi
Abstrak
Gingivitis adalah peradangan pada gusi. Gingivitis merryakan salah satu penyakit yang palingsering ditemukan karena inflamasi ringan ymg t€dadi tidak terasa nyeri, meskipun gingrval dapat berdarahketika pasien menyikat gtginya Sekiar 50-75% ibu hamil mengalami radang gusi. Selama masa kehamilarlhormon estrogendanprogesteronakatmeningkaghalinimemrrngkinkanrmtukpenumpukandarahdigusida" terjadi infeksi ringan. Penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional bertujuan untukmenganalisis hubungan umur kehamilan ibu dengan keadaan gingivitis, yang dilaksanakan mulai bulanMaret sampai h;1ri20l2 dengan populasi seluruh ibu hamil di Desa Patumbak I dan tr Kecamatan PahrmbakKabupaten Deli Serdang. Indeks gingivitis Ramford digunakan untuk memeriksa pada gingiva.Hasil penelitian dengan analisis statistik dengan uji One Way Anova menunjukkan bahwa ada hubunganyang bermakna antaxa umur kehamilan ibu dengan keadaan gingivitis. Nilai ruta-rata indeks gingivitis untukkehamilan Trisemester I yaitu0,46, Trisemester II yaitu 0,70, dan Trisemester III yaitu 0,93. Perbedaan rata-rata indeks gingivitis untuk Trisemester I dan tr yaitu 0,23 (1F0,04), pada Trisemester I dan m yaitu 016(p=0,00) dan Trisemester II dan III yaitu 0,23 (p<),04). Kesimpulan penelitian menunjukan adanyahubungan umur kehamilan ibu dengan keadaan gingivitis sehingga disarankan agar ibu hamil tetap menjagakebersihan grgl dan mulut selama masa kehamilan, tidak membiarkan peradangan pada gusi menjadi lebihparah dan berkonsultasi dengan dokter gigi unflrk mengetahui tindakan yang dapat dilakukan untukmengurangi resiko peradangan pada gusi selama masa kehamilan.
Kata Kunci : Umur Kehamilan, Ibu, Gingivitis
PENDAIIULUAN
Dalam UU RI no.23192 tentang kesehatan,
menjelaskan bahwa untuk mewujudkan derajatkesehatan yar,g optimal bagi masyarakatdiselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatanpemeliharaan kesehatan (promotif), pencegahanpenyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif)dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yangdilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, danberkesinambungan (Depkes RI, 2008).
Mochtar (2007) menyatakan pada masa kehamilanbiasanya perhatian tercurah pada kehamilan calon bayiyang akan dilahirkan. Sedangkan perhatian terhadap
bagian tubuh lain hampir dilupakaa karena dianggap tidakberhubungan dengan kehamilan. Pendapat ini adalah
kelinl mengingat semua anggota tubuh Fda dasarnya
saiing menunjang satu sama laiq sehingga memertukanperhatian tertentu. Kusmiyati dkk (2009) juga mengafakan
selama kehamilan mungkin ibu hamil lupa rmtuk menjagakesehatan grCr dan mulutrya karena kesibukan pekerjaan,
atau kegiatan mengunjungi klinik bersalin, rnenyiaekmpakaian atau kamar untuk calon bayinya- Sehingga selanakurun waktu tersebut ibu mengabaikan perawatan rmgga
mulutrya, baik dalam mer{aga kebersihan mulut maupunpengontrolan ke dokter gigi.
Pada ibu hamil perubahan hormonal danpeningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk gusiakan membuat gusi menjadi lebih lunak dan lembutsehingga ketika menyikat gigi akan mudah berdarah @l-Ftudan,201 1).
Hasibuan (2007) menyatakan bahwa istilahgingivitis kehamilan di buat untuk menggambarkankeadaan klinis peradangan gingiva yang terjadi pada
kebanyakan ibu hamil. Perubahan gingiva biasanya mulaiterlihat padakehamilan usia dua bulan, dan akan mancapai
pada bulan kedelapan. Hal ini disebabkan
karena aAanya peningkatan hormon estrogen dan
progesteron selama periode kehamilan, ser|a adanya
vaskularisasi yang menyebabkan respon berlebih terhadap
faktor iritasi lokai.Noerdin (2001) juga menyatakan, pembengkakan
yang terjadi pada gusi mencapai puncaknya pada bulanketojuh dan kedelapan. Meskipun setelah kelahiran akmhilang dengan sendirinya tetapi tetap akan menryakaflrmb€r perdangBn bila kebersihan grgr da" mulut tidakHpelftffi- IIal ini juga dipeftuat oleh pemyataan
Norrnen (2000) yq m€n),ahkan giugivitis akan semakinpffih dalan bulm k€del4lm 614 qkan menunm pada
267
JUBNfft II-MIRH
PRNNMED(Pharmdcist, flnalgst, Nurse, Nutrition, Miduiferg, Enuironment, Dentist)
vol,. 7, NO. 3, JANUART _ APRIL 2013TERBIT TIGA KALI SETAHUN (PERIODE JANUARI, MEI, SEPTEMBER)
penanggung Jawab:k. Zuraidah Nasutiorl M.Kes.
Redaktur:Yusrawati Hasibuan SKM., M.kes.
penyunting Editor:Drg. NgaraRia, M.Kes.
Nelson Tanjung SKM., M.Kes.
Ilesain Grafis & Fotografer:Sri Urnrr{i, S.pd, SST., Ily{-Kes-
Drg: H€rfinaurdti Daulay, Iv[-I{es.RinaDsimaksarbrrSKM.
Seh#riiat:Iv{adan Ginting, S.Si., M.Kes.
Lavinur, S.T., M.Si.Elisabeth Surbakti, SKM., M.Kes.
Sumami, SSTHafniati
Alamat Redaksi:Jl. Let Jend Jamin Ginting KM 13.5
Kelurahan Laucih Kec. Medan TuntunganTelp: 06 I _8368633
Fax:061_9369644
- \.i
, .-"
rssNi907-3046
DAF'TAR ISIEditorial
Tindakan Pernilahan Sampah yarLg DilakukanMasyarakat Menurut Karakteristik Masyarakat,
l_""g"4rT,Sikap, dan Motivasi, di Kelurahan GrurgNegeri Kabanjahe oleh Riyanto Suprawihadi, ErtaKalto Mamlq Haesti Sembiring, MardanGinting........... .......181_190
tnaljsis Faktor yang Berpengamh Tertradap [JnmetNeed for F*rrib Plailning di Kecamatan Tanah Javra
54ry"t" Simahmgun Tahun 2012 oleh Tengku SriWah54mi htimi Puba, Km&re Simip......lSt -tSA
Huhmgm keraksi Ibu lfmil dm Bida4Pengetahua, Sikatr' Ibu Hamil dengan KonsumsiAsam Folat untuk Mencegah Cacat Bawaan pada Bayidi Kota Medan Tahun 2012 oleh Bebaskira br Ginting,Elisabeth Surbakti, Nwida Nasution. . . . . .......... I gg _ZO5
'Hubungan Asupan Karbohidra! Lemak, dan Kadar HbSe_rta Status Gizi dengan Daya Tahan Jantung paru(Kebugaran) Atlit Sepakbola di pusat pendidikan danLatihan Olahraga Pelajar (ppl.p) Medan oleh OslidaMartony, Dini Lestina, Nelson Tanjung .......206_213
Determinan Infeksi Menular Seksual pada pekerjaSeks Komersial di Nagori pona&ng Sahkuda Kec.Gunung Malela Kab. Simalungun Tahun 2012 olehDame Evalina Simangunsong, Safrin4 RisnawatiT.p................. ..........21+223
Pengaruh Migrasi logam Timbal Terhadap Ikan Asinyang Direndam dengan Kerhs Koran oleh NelnaRosmayani Hasibuarg Dewi Setiyawati .-..-.......22+232
Hubungan Perilab Renoaja Tentang pemeliharaanKesehahn Gigi dengan Prgvalensi Karies dan NilaiOral Hygire hdq Pada Siswa SMp di Wilayah Kec.Medm Timur Tahrm 2Ol2 oleh Adriana Hamsar,NgenaRia"Hertinaur*i ...........233-23g
il
t
ffJ1tfr,.rr;:ffTg,, *erarnbu dan pemasangan
rvra ra.ia a -wffi
J'#l?:.I:fi, *.i:*[.:ffiitrfifl"r+fr #or?flr;,*^, f,**F, ..",i
^i
..iuilu,.*
e*,irrsld",jil,*:'* SuPraPto' rH reddy...........239_247
itil','!l "r,","#? i:' i,:ff ,Darwin Isnrail Rangkuii.
*:r1,,* Basah yanglahun 2011 oleh
Penganrh pember.ian t\
Intensir;rs \r o*i o^_r .r{u:k. Terhadap perubahanintensitrs \_r en penderir l" I srllauap rerubahan
lan Derrre ,{; D,,^..^ ^ljTry. Femuralis Sinistradan Derra
Upaya Dosen unnik;ffi;dffi"i###mx **,o:q,,Nasihin, ReniRamLU.
Kineraxla .-,leh Een- iukaedzrh,
Perspektif Buda-r,a \Jrni
I::l ]:i,,l ii, i,i^rff*{:ftiLfffrff"1,#,1ffi:1'ffj:Xo"t:f,Xf'*' or'r' o*u i,L?,n. i.,"u
,...............252_261
1 'ff,rl'#,"l' -liT-:,P3 RS,P H
'lilil n
"rirI riurla; i,H',* o",oiel:
tusma Durniri Manurung.
/ 'ksanbu" 262-266
f Uubungan Lmur Kel
I g11srf." o, 'b1.,^ilffi,fJu ,i,.#,ry,1j::gy
_Gilrgir itis di Desa pat '*-' ruu ucrlSsn Keadaan
patumhnt_ Kol,,,-^*^_ ^ pluk-l dan II Kecamatan
il1yl*"f:::rg1 o/i sla",ffi;'i, }i:1Tfil,it#,#"J,lJ:il:i,'i1,im,,,ffi*,,,,,_",l*\turasniu'afi . . . . ...... . . :. ..
***'- rYriillurung, Susiaru... . .....267_269
#,*--.$*ili1ffij,trffi fl,"ffi }"#fl I
fi p'ffi , ;.nx#ffii:, ffi oeuT .,;ffi 3lyI P. Simalingkar ol.fr-'"'"R';:;'urmsrlrronga.........
........276_2g0
;:["H,ir*:fl[Tffi:X ff *i::: "x,] ;i1Pengaruh Faktor Sosio
tr##,T#ri5:#rqdi,fr}?angin..........._ ... ::'n
susann ": iTIr;-
Perendaman Lbi kaiu ?.-t-".:r i.llattihor EsqlentaGranr) dengm.{r EFrsranida t Hc\- r oi.n r.-T ^lIc
i-c1rri'ri lGdar Asame-\ex.. ........297_303