thanatologi ku
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
1/45
THANATOLOGI
Oleh :
dr.DUDUT RUSTYADI,SpF
dr. KUNTHI YULIANTI, Sp.KF
FK UNUD/RSUP Sanglah
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
2/45
DEFINISI
• Thanatologi adalah topik dalam
ilmu kedokteran forensik yang
mempelajari tentang kematian,perubahan yang terjadi pada tubuh
setelah kematian, dan faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan
tersebut
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
3/45
HIDUP
SSP
RESP K-V
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
4/45
JENIS MATI
• Mati somatis / mati klinis : fungsi respirasi,
kardiovaskuler dan SSP berhenti
permanen
• Mati seluler / mati molekuler
• Mati serebral / mati otak : vegetatif state
• Mati batang otak : refleks bernafas (-),sekarang dipakai (transplantasi cadaver)
• Mati suri / mati semu
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
5/45
PENGERTIAN MATI
• MATI SOMATIS / MATI KLINIS
• MATI SELULER
• MATI SEREBRAL / MATI OTAK
• MATI BATANG OTAK
• MATI SURI / MATI SEMU
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
6/45
PERUBAHAN POST MORETM
• Perubahan dini
• Perubahan lanjut
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
7/45
PERUBAHAN DINI
• K-V : pucat, dingin, henti nadi
• Henti nafas
• SSP : relaksasi primer, atonia, arefleksi• Pendataran bagian tubuh yang tertekan
• Segmentasi/fragmenatasi kolom darah
dalam a. centralis retinae
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
8/45
PERUBAHAN LANJUT
• LEBAM MAYAT/LIVOR MORTIS
• KAKU MAYAT/RIGOR MORTIS• PENURUNAN SUHU/ALGOR MORTIS
• PEMBUSUKAN
• MUMMIFIKASI• ADIPOCERE
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
9/45
LEBAM MAYAT
• Terjadi sebagai akibat pengumpulan
darah / SDM (dalam pembuluh darah)
pada daerah yang terletak rendahkarena pengaruh gravitasi
• Contoh :
Mayat yang terlentang akan memberikanlebam mayat pada punggung
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
10/45
LEBAM MAYAT (2)
• Tampak sebagai bercak pada kulit yangmencerminkan warna darah
• Pada kematian akibat keracunan CO,dalam darah banyak terdapat CO-Hbsehingga lebam mayat tampak berwarnamerah terang
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
11/45
LEBAM MAYAT (3)
Faktor yang mempengaruhi :
• Viskositas darah
• Kadar Hb (anemia kronis)• Perdarahan (hipovolemi)
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
12/45
LEBAM MAYAT (4)
• Tampak sebagai suatu proses yang progresifsampai “lebam mayat menetap”
• Mulai tampak samar 20 – 30 menitpostmortem
• Makin nyata dan menetap +/- 12 jam
postmortem
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
13/45
LIVOR MORTIS
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
14/45
LEBAM MAYAT (6)
• Bila lebam mayat letaknya tidak sesuai
dengan posisi mayat, maka dapat dipastikan
posisi mayat telah diubah atau dipindahsetelah LM menetap
• Contoh :
Lebam mayat pada punggung pada korbanmati yang tergantung
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
15/45
KAKU MAYAT
• Saat mati somatis, proses enzimatik masih
berlangsung, masih terjadi glycogenolisis
yang menghasilkan phosphat berenergi
tinggi
• ATP yang mengalami degradasi menjadi
ADP akan diresintesa menjadi ATP lagi,
selama +/- 2 jam postmortem
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
16/45
KAKU MAYAT (2)
• Habisnya ATP berakibat aktin dan miosinmenggumpal sehingga otot menjadi kaku
• Kaku mayat mulai tampak 2-4 jam
postmortem• Kaku mayat mulai tampak 2-4 jam dan
akan lengkap meliputi seluruh otot dalam
waktu 10-12 jam postmortem
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
17/45
KAKU MAYAT (3)
• Dimulai dari otot yang kecil sampai ototyang besar
• Otot yang kecil mempunyai serabut yangkecil dengan cadangan glycogen yangsedikit dibandingkan otot yang lebih besar
• Kesan : Kaku mayat dari kranio-kaudal
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
18/45
KAKU MAYAT (4)
Faktor mempengaruhi :
• Kurus
• Suhu tinggi• Penyakit (radang/infeksi)
• Aktivitas berat
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
19/45
KAKU MAYAT
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
20/45
CADAVERIC SPASM
• Kaku mayat tanpa relaksasi primer
• Habisnya ATP yang bersamaan dengan
saat kematian atau ;
• ATP menghilang dari sekelompok otot
yang sedang aktif bekerja bertepatan
dengan saat mati
• Pada orang yang mengalami ketegangan
kejiwaan yang sangat
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
21/45
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
22/45
ALGOR MORTIS
• Saat mati, proses metabolisme masihberlangsung untuk beberapa saat,sehingga masih diproduksi kalori yang
mempertahankan suhu tubuh• Untuk 30-60 menit pertama, suhu mayat
tidak mengalami penurunan, setelah itusuhu turun sampai sama dengan suhusekitar/lingkungan
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
23/45
ALGOR MORTIS (2)
GARIS SIGMOID TERBALIK
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
24/45
ALGOR MORTIS (3)
Faktor mempengaruhi :
– suhu awal (infeksi)
– tubuh gemuk / kurus
– posisi tubuh terlentang / meringkuk
– pakaian yang dikenakan tebal / tipis
– suhu lingkungan & kelembaban
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
25/45
PEMBUSUKAN/DECOMPOSITIO
• Awal kematian masih terdapat prosespertahanan tubuh, hingga akhirnya bakteri
dalam usus besar (golongan clostridia)
akan berkembang biak• Pembusukan awal akan tampak sebagai
warna kehijauan pada perut kanan bawah,
+/- 24 jam postmortem dan makin menjalar
serta timbul perubahan pada kulit
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
26/45
PEMBUSUKAN/DECOMPOSITIO (2)
• Selanjutnya terbentuk vesikel-bullapembusukan berisi cairan hitam kehijauan
• Bila bulla pecah, kulit ari akan terkelupas
• Tubuh akan menggembung karena terjadipemecahan protein oleh bakteri,menghasilkan cairan dan gas pembusukan,
• Hal ini terjadi +/- 48-72 jam postmortem
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
27/45
DECOMPOSITIO
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
28/45
DECOMPOSITIO
Pembentukan gas pembusukan menyebabkan
tubuh membengkak sehingga sering disalahartikan bhw jenazah memiliki tubuh yang
gendut
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
29/45
DECOMPOSITIO
• Pada mayat lalat yang hinggap meletakkantelur, terutama pada lubang tubuh termasukluka, yang kemudian menetas dan tumbuhmenjadi larva
• Umur larva dapat memberikan perkiraan
saat kematian (Entomologi Forensik)
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/Forensic%20Science%20Field%20Techniques%20-%20Decomposition%20Timeline.mp4
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
30/45
DECOMPOSITIO
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/Forensic%20Science%20Field%20Techniques%20-%20Decomposition%20Timeline.mp4
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
31/45
ENTOMOLOGIFORENSIK
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
32/45
Calliphoridae Sarcophagidae Muscidae
Piophilidae Sepsidae Stratiomyidae
PhoridaeScatophagidae Sphaeroceridae
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
33/45
Silphidae Dermestidae
Staphylinidae
Histeridae CleridaeTrogidae
Nitidulidae
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
34/45
PENGUMPULANBUKTIENTOMOLOGIS
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
35/45
PERANAN
1
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/The%20Body%20Farm%20-%20Study%20of%20Human%20Decomposition.mp4
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
36/45
MUMMIFIKASI
• Terjadi pengeringan tubuh akibat suhukeliling yang tinggi serta kelembaban yangrendah
• Tubuh akan tampak menyusut, dengankulit yang kering dan kaku serta berwarnacoklat kehitaman
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
37/45
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
38/45
MUMMIFIKASI (2)
Faktor yang mempengaruhi :
• Suhu lingkungan yang tinggi• Kelembaban udara yang rendah
• Waktu yang lama
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
39/45
ADIPOSERA
• Pada awalnya terdapat aktifitas bakteri,
namun yang lebih dominan adalah
terjadinya hidrolisis jaringan lemak tubuh
• Trigliserida tubuh akan dipecah
menghasilkan gliserin dan asam lemak
tidak jenuh bebas, palmitat, stearat danoleat
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
40/45
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
41/45
ADIPOSERA (2)
• Asam lemak tidak jenuh yangmengalami hidrogenisasi berubah
menjadi asam lemak jenuh yang lebihpadat
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
42/45
ADIPOSERA (3)
Faktor yang mempengaruhi :
• Suhu lingkungan yang rendah
• Kelembaban yang tinggi• Lemak cukup
• Aliran udara rendah
• Waktu yang lama
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
43/45
MANFAAT THANATOLOGI
• Memastikan kematian
• Memperkirakan saat kematian
• Memperkirakan sebab kematian• Memperkirakan mekanisme kematian
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
44/45
PERKIRAAN SAAT KEMATIAN
• Penyidikan perkara pidana (alibi
pelaku)
• Menggunakan perubahan postmortem• Entomologi forensik
• Isi lambung
-
8/19/2019 Thanatologi Ku
45/45