MATA KULIAH KEPROFESIAN | Semester Genap 2014-2015

DASAR-DASAR KEPROFESIAN ARSITEKTUR

Endy Subijono

Kuliah05 | 11 Feb15 | Biro Arsitek

Berkarir sebagai arsitek

KARAKTER Profesional - ahli

- otonom - komitmen - akuntabilitas

Integritas - tugas utama arsitek

- layanan jasa Kompeten - bakuan kompetensi

- registrasi - lisensi

Etika Profesi - kode etik

- kaidah tata laku

KEAHLIAN UTAMA Merancang dan Mengawasi Pembangunan

Ability to create architectural designs that satisfy both aesthetic and technical requirement, and which aim to be environmentally sustainable.

Adequate knowledge of the history and theories of architecture and related arts, technologies and human sciences.

Knowledge of the fine arts as an influence on the quality of architectural design. Adequate knowledge of urban design, planning and the skills involved in the planning

process. Understanding of the relationship between people and buildings and between buildings and

their environments, and of the need to relate spaces between them to human needs and scale.

An adequate knowledge of the means of achieving environmentally sustainable design. Understanding of the profession of architecture and the role of architects in society, in

particular in preparing briefs that account for social factors. Understanding of the methods of investigation and preparation of the brief for a design

project. Understanding of the structural design, construction and engineering problems associated

with building design. Adequate knowledge of physical problems and technologies and of the function of buildings

so as to provide them with internal conditions of comfort and protection against climate. Necessary design skills to meet building users requirements within the constraints imposed by

cost factors and building regulations. Adequate knowledge of the industries, organizations, regulations and procedures involved in

translating design concepts into buildings and integrating plans into overall planning. Adequate knowledge of project financing, project management and cost control.

KUALIFIKASI DASAR (KOMPETENSI) ARSITEK

ability/skill - understanding - knowledge mampu - mengerti - mengetahui

Architectural career options Occupations of people with architectural background * 01 Architectural Critic 02 Architectural Photographer 03 Architectural Programmer 04 Architectural Renderer 05 Building Inspector 06 Building Pathologist 07 CAD Coordinator 08 Campus Planner 09 Carpenter 10 Cartographer 11 City Planner 12 City or State Architect 13 Civil Engineer 14 Computer Presentation Designer 15 Computer Systems Analyst 16 Construction Inspector 17 Construction Manager 18 Contractor 19 Corporate Consultant 20 Design & Build Team Manager 21 Developer 22 Document Designer

23 Environmental Planner 24 Furniture Designer 25 Graphic Designer 26 Illustrator 27 Industrial Designer 28 Interior Designer 29 Landscape Architect 30 Lawyer 31 Market Researcher 32 Model Maker 33 Museum Curator 34 Printmaker 35 Professor 36 Property Assessor 37 Publisher 38 Real-Estate Agent 39 Real-Estate Project Manager 40 Researcher 41 Set Designer 42 Structural Engineer 43 Technical Writer 44 TV/Film Producer

* Ethics and the Practice of Architecture, Barry Wasserman, Patrick Sullivan and Gregory Palermo, 2000

FLW FG DL MG ON

RP S

Additional architects designworks Various watches designed by architects

Ini mungkin pilihan yang paling banyak dilakukan oleh arsitek fresh graduate. Bekerja disebuah biro arsitek, di dalam atau luar negeri, dan dengan demikian mendapatkan pekerjaan dari penugasan yang diberikan oleh biro tersebut. Melalui biro ini arsitek akan mengerjakan proyek sesungguhnya dan belajar mengenali aturan main dalam dunia profesi arsitek.

Bekerja pada sebuah biro arsitek

Biro arsitek?

KARAKTER Hanya terdiri dari arsitek Terdiri dari arsitek dan sistem pendukung (drafter, spec writer, cost estimator) Terdiri dan arsitek dan keahlian lain (struktur, m/e, interior, landscape)

MANAJEMEN Pemiliknya arsitek Pemiliknya bukan arsitek Pemiliknya bukan arsitek Pengambil keputusan arsitek

Melamar pekerjaan di Biro Arsitek

Resume / Curriculum Vitae (CV) Usahakan 1 (satu) halaman selesai, 2 (dua) halaman maksimal. Dengan atau tidak dengan foto diri / pasfoto. Bahasa Indonesia / Bahasa Inggris. Rancang layout halaman resume dengan baik.

Surat Lamaran Pekerjaan

Portfolio

Pengantar Surat Lamaran Pekerjaan (email)

Biro Arsitek

A. Legalitas umum biro arsitek

Perusahaan perorangan (sole proprietorship) Suatu jenis usaha yang dijalankan oleh satu orang pemilik.

Perusahaan persekutuan Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan:

1. Firma Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap- tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan.

2. Persekutuan komanditer Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih. Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan. Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan

modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan.

3. Perseroan terbatas Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil penjualan saham. Setiap pemegang surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap pemegang surat saham berhak atas keuntungan (dividen).

Biro Arsitek

B. Bentuk khusus legalitas biro arsitek

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perusahaan yang didirikan berdasarkan peraturan daerah atau perusahaan yang dimiliki Daerah Tingkat II (Kabupaten) dan Daerah Tingkat I (Provinsi).

Koperasi Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Biro Arsitek

C. Jenjang karir umum dalam biro arsitek

Contoh posisi fungsional

Senior principal/Partner

Junior principal/Partner

Project manager

Senior architect

Junior architect

Student

Contoh posisi struktural

President Director

Director

Head of Department

Head of Studio

Office Manager

Office Boy

Biro Arsitek

D. Karakter umum biro arsitek Teknologi/Design Technology Refers to particular project operating system or process employed by the firm to do its work. The choice of technology resolves such questions as: Are we going to do work in teams or departements? Will we have one key designer or do we all design our own work? Nilai/Organizational Values Refers to the personal goals and motivation of the principals in charge of the firm. The choice of values answers these questions: Why do we do what we do? What do we want to receive for our efforts? Kedua tipe ini sama-sama bekerja dibawah tuntutan baku pemberi tugas:

cepat-murah-bagus Kedua karakter ini tidak otomatis berbicara tentang kualitas hasil pekerjaan.

Hasil pekerjaan bisa sama-sama baik dan menguntungkan.

Teknologi/Design Technology Strong-idea Firms that are organized to deliver singular expertise or innovation on (unique) projects. The strong-idea firms flexibly accommodate the nature of any assignment and often depends on one or few outstanding architects or stars to provide the last word. Strong-service Firms that are organized to deliver experience and reliability, especially on complex assignments. They are frequently developed to provide comprehensive services to clients who want to be closely involved in the process. Strong-delivery Firms that are organized to provide higly efficient service on similar or more routine assignments, often to clients who seek more of a product than a service. They are developed to repeat previous solutions over and over again with highly reliable technical, cost, and schedule compliance.

Biro Arsitek

Sidney Opera House (1957-1973) Architect: Jorn Utzon (1918-2008)

Teknologi/Design Technology Strong-idea Firms that are organized to deliver singular expertise or innovation on (unique) projects. The strong-idea firms flexibly accommodate the nature of any assignment and often depends on one or few outstanding architects or stars to provide the last word. Strong-service Firms that are organized to deliver experience and reliability, especially on complex assignments. They are frequently developed to provide comprehensive services to clients who want to be closely involved in the process. Strong-delivery Firms that are organized to provide higly efficient service on similar or more routine assignments, often to clients who seek more of a product than a service. They are developed to repeat previous solutions over and over again with highly reliable technical, cost, and schedule compliance.

Biro Arsitek

Mekaki Health and Leisure Resort

Teknologi/Design Technology Strong-idea Firms that are organized to deliver singular expertise or innovation on (unique) projects. The strong-idea firms flexibly accommodate the nature of any assignment and often depends on one or few outstanding architects or stars to provide the last word. Strong-service Firms that are organized to deliver experience and reliability, especially on complex assignments. They are frequently developed to provide comprehensive services to clients who want to be closely involved in the process. Strong-delivery Firms that are organized to provide higly efficient service on similar or more routine assignments, often to clients who seek more of a product than a service. They are developed to repeat previous solutions over and over again with highly reliable technical, cost, and schedule compliance.

Biro Arsitek

San;ka - BSD Novotel - Bali Eden - Bali

Oasis - Bali Grande Alam Sutera Mercure - Surabaya

Paramount - Serpong F1 - Jakarta Luxton - Bandung

Sonny Sutanto Architects - Jakarta

Nilai/Organizational Values Practice-centered professionals They are see their calling as a way of life, typically have as their goal the opportunity to serve others and produce examples of their discipline. Their bottom line is qualitative: How do we feel about what we are doing? How did the project come out? Business-centered professionals They practice their calling as a mean of livelihood, more likely have as their personal objective a quantitative bottomline, which is more focus on the tangible rewards of their efforts: How did we do? Both values can produce equally succesful results in client service, design

quality, and even profitability. Different positions lead to different management. Practice-centered tend to

partnership structures where the leadership is collegial and decision-making is often by consensus. Business-centered firms more to have corporate models where management structure and decision-making may be more clear.

Biro Arsitek

Biro Arsitek

Strong delivery

Strong service

Strong idea

Prac;ce-centered Business-centered

E. Perkembangan umum biro arsitek

A

D

F

C

E

B

Besar kecilnya suatu Biro Arsitek dapat diukur dari besar kecilnya organisasi, asset, sales/pendapatan tahunan, cakupan bisnis dan sebaran pemasarannya, yang kemudian tertuang dalam Sertifikasi Badan Usaha (SBU) yang dikeluarkan oleh INKINDO dan LPJK menjadi kategori Besar, Menengah dan Kecil untuk masing-masing layanan konsultansi. Penggolongan kategori tersebut dibagi dalam beberapa Gred. 1. Gred 1 : Orang perseorangan kualifikasi usaha kecil.

2. Gred 2 : Kualifikasi Badan Usaha Kecil.

3. Gred 3 : Kualifikasi Badan Usaha Menengah.

4. Gred 4 : Kualifikasi Badan Usaha Besar.

5. Gred 5 : Kualifikasi usaha besar badan usaha asing yang membuka kantor perwakilan.

Biro Arsitek

F. Pengaturan umum Biro Arsitek

Sesuai dengan peraturan pemerintah tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa, paket pekerjaan dikategorikan menjadi dua yaitu: 1. Pekerjaan golongan Kecil dengan nilai paket dibawah 1 milyar rupiah, yang

dapat diikuti oleh perusahaan kategori Menengah dan Kecil.

2. Pekerjaan golongan Non Kecil dengan nilai paket di atas 1 milyar rupiah. Secara umum untuk dapat mengikuti tender/lelang proyek pemerintah, harus memenuhi persyaratan kelengkapan administrasi perusahaan antara lain :

a. Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya b. Surat Domisili Perusahaan c. SIUP/SIUJK d. NPWP dan PKP (Pengusaha Kena Pajak) e. Sertifikasi Badan Usaha f. Tanda Anggota INKINDO g. Bukti Potong Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 25

Biro Arsitek

Pengaturan umum paket pekerjaan Biro Arsitek

1. Biro Arsitek yang mengkhususkan diri pada disiplin Arsitektur. 2. Biro Arsitek yang mengkhususkan diri pada disiplin Arsitektur dan disiplin

yang berkaitan erat dengan nilai-nilai estetika lainnya (Interior, Landscape, Lighting, Graphics), misalnya DCM, Han Awal, Hadiprana, PTI dsb.

3. Biro Arsitek yang mengembangkan diri menjadi penyedia jasa multi disiplin

(Arsitektur, Struktur, Mekanikal & Elektrikal, Interior, Landscape, Urban Planning, Project Management, Construction Managemen, Engineering, Infrastructure) contoh: Arkonin, Encona, Atkins Consultant, Nikken Sekkei dsb.

Biro Arsitek

Pengaturan umum lingkup jasa Biro Arsitek

Struktur organisasi proyek perencanaan perancangan, pada dasarnya tergantung kepada kebutuhan spesifik setiap proyek.

Pemilihan bentuk struktur organisasi merupakan proses transisi dalam menemukan bentuk yang paling tepat, walaupun juga umum untuk segera menetapkan salah satu bentuk organisasi sebagai pijakan mulai berusaha.

Tim proyek Studio

Departemen Manajer Proyek Hibrida

Biro Arsitek

G. Beberapa bentuk umum organisasi proyek pada biro arsitek

Tim proyek Struktur ini mengorganisasi staf/karyawan berdasarkan kebutuhan proyek daripada

berdasarkan disiplin keahlian. Mengumpulkan berbagai keahlian dalam sebuah struktur organisasi dalam rangka

menyelesaikan sebuah proyek. Ketua tim (project manager/project director/project architect) bertanggungjawab

terhadap kemajuan pekerjaan secara keseluruhan, hubungan dengan pemberi tugas dan menjaga kualitas hasil pekerjaan.

Anggota tim boleh berubah sesuai dengan kebutuhan proyek.

PROJECT TEAM A

CLIENT 1

PROJECT ARCHITECT

PROJECT TEAM B

CLIENT 2

PROJECT ARCHITECT

Studio Hampir sama dengan struktur Tim Proyek tetapi bedanya adalah dalam struktur ini

anggota tim bersifat tetap. Proyek bisa datang berbeda-beda, tetapi dikerjakan oleh tim yang tetap.

PROJECT STUDIO A

CLIENT 1

PROJECT ARCHITECT

CLIENT 2

PROJECT STUDIO B

CLIENT 3

PROJECT ARCHITECT

CLIENT 4

Departemen Struktur departemen adalah mengelompokkan tenaga ahli berdasarkan peran dan kapabilitas. Seperti membuat pool terpisah untuk berbagai keahlian sejenis. Misalnya tim designer, tim produksi dan tim pengawas/lapangan masing-masing berada dalam pool terpisah. Ketua departemen bertanggung jawab terhadap perkembangan departemennya. Untuk setiap proyek yang diterima, yang pada umumnya memerlukan keahlian berbeda-beda, ditangani secara inter-departemen.

DESIGN DEPT.

DEPT. HEAD

PRODUCTION DEPT.

CONSTR. ADMIN. DEPT.

CLIENT

DEPT. HEAD DEPT. HEAD

Manajer proyek Mirip dengan struktur departemen, tetapi menempatkan seorang manajer proyek untuk mengatur kerjasama inter-departemen.

DESIGN DEPT.

DEPT. HEAD

PRODUCTION DEPT.

CONSTR. ADMIN. DEPT.

CLIENT

DEPT. HEAD DEPT. HEAD

PROJECT MANAGER

Hibrida Kombinasi dari berbagai struktur organisasi tersebut diatas. Struktur hibrida biasanya terbentuk berdasarkan pengalaman perusahaan dan berdasarkan kepentingan proyek tertentu.

CLIENT

DESIGN DEPT.

CHIEF ARCHITECT

PRODUCTION TEAM A

MANAGER

CLIENT CLIENT

PRODUCTION TEAM B

MANAGER

PRODUCTION TEAM C

MANAGER

Contoh organisasi proyek hibrida Pada tahun 1977, 10 (sepuluh) biro arsitek bergabung menjadi satu perusahaan (Architen) untuk menyediakan jasa perencanaan dan perancangan untuk client tunggal BPPT pada proyek-proyek Puspiptek Serpong.

1. Arsiplan

2. Atelier 6

3. Birano

4. Budaya

5. Encona

6. Gubah Laras

7. Han Awal

8. PRW

9. Studio T

10.Team 4

Segmentasi

Target

Positioning

Biro Arsitek

Strategi pemasaran jasa Biro Arsitek

Kuliah Keprofesian Universitas Pelita Harapan oleh : Ir. Achmad Noerzaman, MM, IAI, Jakarta, 28 Maret 2013

Rumah tinggal

Ruko

Perkantoran

Rekreasi/Kesenian

Pusat perbelanjaan

Hotel

Apartemen

Bangunan Transportasi

Infrastruktur

Rumah sakit

Lain - lain

Gedung Pemerintahan

Sekolah/Bang. Akademis

Biro Arsitek

Segmentasi

Kuliah Keprofesian Universitas Pelita Harapan oleh : Ir. Achmad Noerzaman, MM, IAI, Jakarta, 28 Maret 2013

PROJECT ACTION Perorangan

Pemerintah Daerah

Pemerintah Provinsi

Pemerintah Pusat

Kedutaan

Swasta Non Group

Corporate

- Bank - Developer

Non Corporate

Swasta Group

Institusi Pendidikan

LSM

Kontraktor

Dan Lain-Lain

Biro Arsitek

Target

Kuliah Keprofesian Universitas Pelita Harapan oleh : Ir. Achmad Noerzaman, MM, IAI, Jakarta, 28 Maret 2013

Biro Arsitek

Positioning

POSITIONING ACTION

BEST 100

BEST 50

BEST 10

BEST 3

THE BEST

Kuliah Keprofesian Universitas Pelita Harapan oleh : Ir. Achmad Noerzaman, MM, IAI, Jakarta, 28 Maret 2013

KEY SUCCES BISNIS KONSULTAN Memiliki konsep yang jelas

Fokus pada produk/jasa yang ditekuni

Fokus pada pasar yang dituju

Didukung oleh orang-orang yang berpengalaman dan memiliki track record bagus

Memberikan pembelajaran tanpa henti Mengenal klien dan calon klien melebihi mereka mengenal dirinya Independen dalam memberikan konsultasi Memiliki integritas tinggi Memberikan layanan total Membangun dan menjaga jejaring dengan baik

Kuliah Keprofesian Universitas Pelita Harapan oleh : Ir. Achmad Noerzaman, MM, IAI, Jakarta, 28 Maret 2013

KOMPETENSI KONSULTAN YANG DIHARAPKAN Output bisa menyelesaikan masalah

Pengetahuannya selalu diperbarui

Perusahaannya punya pengalaman dan reputasi

Tokoh kunci

Biaya bersaing

Mengeluarkan tulisan ilmiah berkala

Reportase/track record bagus

Kuliah Keprofesian Universitas Pelita Harapan oleh : Ir. Achmad Noerzaman, MM, IAI, Jakarta, 28 Maret 2013

KARAKTER KONSULTAN YANG DIHARAPKAN Bersahabat

Gaya bicaranya menyenangkan

Karismatik

Berpenampilan menarik

Rendah hati

Bisa meningkatkan prestis klien (misalnya, dengan memuji klien forum diskusi, seminar)

Mentransfer pengetahuan dan pengalaman

Pendengar yang baik

Down to earth

Kuliah Keprofesian Universitas Pelita Harapan oleh : Ir. Achmad Noerzaman, MM, IAI, Jakarta, 28 Maret 2013