tablet salut gula

Upload: bayyinah-ardian

Post on 12-Jul-2015

885 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

OSlide 2 13 OSlide

13 _ 28 =maul

.

= adam

OSlide 29 _ 42 = hesty OSlide 43 _ 53 = nana OSlide 54 _ 62 = endah OSlide 63 _ 72 = ogy5/5/12

MANAJEMEN INDUSTRIAdam Dzulfaqih Amri 1081020000 Bayyinah 108102000026 Click to edit Master subtitle style Endah Purnamasari 108102000002 Hesty Priska Aprina 108102000009 Maria Ulfa 108102000008 Ogy Andhika Putra 1081020000335/5/12

Pendahuluan Tablet salut adalah tablet yang disalut

dengan satu atau lebih lapisan dari campuran berbagai zat seperti damar atau sintetik, gom, gelatin, pengisi yang tidak larut dan tidak aktif, gula, pemlastis, poliol, malam, zat pewarna yang diperbolehkan oleh peraturan, dan kadang-kadang penambah rasa serta zat aktif. Zat-zat yang digunakan sebagai penyalut biasanya diterapkan sebagai suatu larutan 5/5/12 atau suspensi dalam kondisi dengan pembawa yang mudah menguap.

Komponen tablet salut

5/5/12

Bahan Mentah yang Digunakan dalam Salut GulaO bahan utama yang digunakan

dalam saut gula adalah sukrosa walaupun sukrosa ini dapat diganti dengan bahan lain seperti sorbitol untuk produk berkalori rendah ataupun produk diabetik.5/5/12

bahan tambahan yang digunakan Pengisi (kalsium karbonat, talk, titanium

dioksida) Pewarna (pewarna yang larut air, lak

aluminium, besi oksida, titanium dioksida) gelatin, senyawa selulosa)

Pembentuk salut selaput (gom arab, Antiadhesi (talk) Penambah rasa5/5/12

Surfaktan (sebagai zat pembasah dan

Proses Penyalutan GulaO Penyegelan (sealing) O Penyalutan dasar (subcoating) O Pembesaran (grossing) O Pelicinan permukaan (smoothing) O Penyalutan warna (color coating) O Pemolesan (polishing) O Pencetakan cap (printing)5/5/12

Faktor yang mempengaruhi keseragaman salutO Bahan penyalut tetap cair sampai cairan itu

menyebar melintasi permukaan tiap tablet dalam bets.

O Volume cairan penyalut yang dimasukkan

harus cukup untuk memastikan agar setiap tablet dalam bets dapat dibasahi. Volume cairan dapat diubah setelah proses berkembang untuk mempertimbangkan perubahan ukuran tablet dan kondisi pengeringan.5/5/12

O Panci penyalut menunjukkan karakteristik

pencampuran yang baik, terutama titik mati

VALIDASIO konsep validasi telah diakui

manfaatnya dalam membantu menjaminkarakter mutu berbagai golongan produk obat, bukan hanya untuk produk steril.Prosedur validasi telah diterapkan pada bentuk sediaan padat oral, khususnya tabletkempa

5/5/12

Definisi FDAO Menurut definisi FDA, proses

pembuatan yang divalidasi adalah proses yang telah dibuktikan melakukan apa yang diakui atau dinyatakan harus dilakukan. Selanjutnya, FDA memberikan definisi sebagai berikut:Proses validasi adalah suatu program terdokumentasi yang menyajikan tingkat 5/5/12 jaminan mutu yang tinggi agar

Alasan pentingnya validasi dilakukanO Sesuai dengan undang-undang,

pabrik (industri farmasi) dipersyaratkan untuk memenuhi aturan CGMP/CPOBO Bisnis yang baik mengharuskan suatu

fabrik menghindari kemungkinan penolakan dan penarikan bets

O Validasi

membantu memastikan keseragaman, keterulangan, dan mutu produk. 5/5/12

O

TAHAPAN VALIDASI

5/5/12

Tahap PertamaO Tahap pertama adalah mengidentifikasi semua

karakter mutu dan spesifikasi atau menetapkan mutu dan akseptabilitas produk jadi dan menetapkan spes jfikasi produk dalam proses (in-process).O Tujuan tahap pertama validasi adalah

memastikan bahwa spesifikasi telah di-tentukan dengan tepat untuk menetapkan karakter utarrta mutu produk dan untuk menetapkan batas akseptabilitas produk5/5/12

Tahap KeduaO Tahap kedua adalah mengkaji ulang

daya guna produk terhadap spesifikasi yang diusulkan. Setelah menguraikan karakter mutu yang harus dicapai dalam produk dan nilai minimum yang dapat diterima untuk setiap karakter tersebut spesifikasi yang dikembangkan untuk produk hendaknya dikaji ulang dan disetujui setelafc spesifikasi dinyatakan tepat dan wajar oleh orang yang berpengetahuan dalam risel dan pengembangan, produksi dan 5/5/12 jaminan mutu.

Tahap Ketiga, Keempat , dan kelimaO Tahap ketiga adalah mengidentifikasi

metodologi, proses, dan bagian-bagian alat yang akan digunakan dalam pembuatan produk.O Tahap keempat adalah mengidentifikasi

variabel proses yang kemungkinan besar relevan dan kritis. validasi proses. Sebelum percobaan ; validasi dapat dilakukan, berbagai bagian peralatan 5/5/12 yang digunakan dalam proses di unit operasi yang berbeda harus disertifikasi untuk

O Tahap kelima adalah mengadakan percobaan

Tahap KeenamO Tahap keenam adalah mengkaji ulang, memantau,

dan memvalidasi ulang (revalidasi) jika diperlukan. Setelah proses divalidasi, parameter-parameter yang mengendalikan proses perlu dipantau secara kontinu. Instrumen yang digunakan harus dikalibrasi secara rutin. Peralatan harus dirawat secara berkala agar daya gunanya tidak ber-ubah. Perhatian yang saksama juga harus diberikan agar tidak ada bagian proses yang diubah. Perubahan proses perbaikan atau proses lain harus divalidasi ulang, Pengkajian ulang semua spesifikasi, produk, dan proses secara tetap juga penting dilakukan agar spesifikasi dapat diketatkan atau diperluas 5/5/12 untuk meningkatkan sistem yang tervalidasi secara menyeluruh.

JENIS VALIDASI1. Validasi Bahan Mentah Keberagaman kondisi bahan mentah merupakan salah satu penyebab utamaperbedaan atau penyimpangan produk dari spesifikasi. Zat aktif dapat menjadiingredien yang paling tidak dapat dikendalikan dalam skema validasi produk atauproses lengkap; misalnya, sifat-sifat fisika penting, seperti ukuran partikel dan luas permukaan, yang sama sekali tidak dapat ditetapkan secara dini dalam urutan proses. Sintesis zat aktif yang baru sering tidak dapat ditetapkan sama sekali pada 5/5/12 tahap awal.

Tahapan validasi bahan mentahO 1.

Tiap bahan mentah hendaknya divalidasi dengan melakukan pengecekan pi da sejumlah bets, lebih baik tiga bets, yang diambil dari pemasok utama da juga pemasok pengganti. Bets yang dipilihhendaknya diseleksi untuk mewaki rentang spesifikasi yang dapat diterima, baik batas spesifikasi atas maupunbawah.

2. Salah satu uji stabilitas fisik, kimia, atau mikrobiblogi hendaknya dilakukan bergantung pada kerentanan bahan mentah selama pemrosesan dan penyimpanan. Hal. ini terutama harus-dilakukan pada ingredien cair atau 5/5/12 semisolidyang berinteraksi dengan wadah atau apabila permeabilitas wadah terhadapudara dan

Lanjutan.,.3. Setelah memilih sampel bahan mentah yang berada dalam rentang spesifikasi dan stabilitas yang dapat diterima sesuai dengan rentang spesifikasi dan stabilitas yang ditetapkan sebelumnya, bahan mentah tersebut hendaknya digunakan untuk membuat suatu bets bentuk sediaan jadi. Dalam hal ini, cara yang lebih tepat adalah membuat sejumlah lot produk jadi dengan menggunakanbahan mentah yang memiliki spesifikasi dalam rentang batas bawah dan batas atas. Pengujian demikian berguna apabila diketahui bahwa produk kemungkinan rentan terhadap perubahan kecil pada karakteristik eksipien atau zat aktif. 4. Tahap akhir validasi bahan mentah hendaknya meliputi inspeksi tempat pemasok untuk mengkaji ulang 5/5/12 prosedur operasi dan pengendalian pada pabrik penjual. Keterandalan tiap penjual dan seberapa baik masing

2. Validasi metode analisisO Metode analisis yang digunakan

untuk menganalisis bahan mentah dan produk oral padat harus divalidasi.

5/5/12

Evaluasi dan seleksi prosesO Pelaksanaan pencampuran O Penetapan waktu pencampuran yang

optimal didasarkan pada

O a. Apakah pencampuran yang

ekstensif menyebabkan pemisahan ingredien ?O b. Pengujian dilakukan untuk menilai

keseragaman produk jadi.O Apakah pencampuran granul

dilakukan dengan benar untuk mencapai distribusi zat aktif yang

5/5/12

lanjutanO Tetapkan waktu pemisahan campuran. Sebagai contoh,

waktu hilangnya keseragaman campuran serbuk. Selain itu, pada pencampuran granul dapat terpisah akibat perbedaan ukuran partikel atau bobot jenis. Misalnya, formula kempa langsung yang mengadung zat aktif yang dimikronisasi (5 mikron ) dan eksipien berupa granul (500-1000 mikron ) interaksi itu pada pengempaan tablet (inti). Sebagai contoh, rpm panggung mesin tablet akan mempengaruhi waktu huni, hal ini pada akhirnya dapat memengaruhi kekerasan, friabilitas, disolusi, dan lain-lain. Waktu huni adalah waktu selama massa serbuk berada dalam proses pengempaan oleh pons tablet. Peningkatan waktu huni umumnya akibat tablet lebih keras akan tetapi, jika sistem cam mesin tablet tidak memungkinkan pengempaan bersinambungan, udara 5/5/12 kemungkinan akan terjerat didalam tablet ehingga mengakibatkan caping. Cam adalah bagian mesin tablet yang memindahkan gerakan.

O Cek interaksi yang mungkin terjadi antara proses dan efek

lanjutanO Cek karakteristik campuran: O a. Bobot jenis O b. Distribusi ukuran partikel O c. Kelembaban O Apakah ingredien tertentu dalam formulasi memberikan

pengaruh lebih besar pada bobot jenis campuran akhir daripada satu atau beberapa ingredien lain? Jika ini terjadi, spesifikasi bobot jenis ingredien tersebut perlu benar benar dikendalikanO Keseragaman warna. Warna campuran serbuk atau tablet

kempa dapat berubah ubah sesuai dengan tekanan yang diberikan karena tekanan dapat merusak bentuk atau menyebabkan deagregasi zat aktif atau zat pewarna dan 5/5/12 memengaruhi corak, intensitas, dan keseragaman warna.

O Menguji berbagai ukuran muatan alat pencampur, yaitu

Evaluasi peralatan1. Alat pencampur (Blending equipment) O. Bagaimana kapasitas kerja alat? O. Apakah alat beroperasi lebih efisien bila serbuk

berbobot jenis kecil.O. Bagaimana kisaran beban kerja, yaitu muatan alat

pencampur yang tepat untuk memastikan keseragaman campuran yang baik. yang memudahkan penanganan serbuk, pengisian, dan pengeluaran otomatis seperti Vac-U-Max, Gemco Valvess?5/5/12

O. Apa ciri atau keistimewaan yang dimiliki oleh alat-alat

O. Apakah alat dapat memanaskan campuran serbuk jika

diperlukan berfungsi sebagai pengering dan sebagai

2. Alat granulasi

O Bagaimana kapasitas kerja alat? O Bagaimana metode pencampuran?Sebagai contoh,

.

apakah dengan metode planetary, plow, atau chopper?O Apakah alat itu memadatkan serbuk selama granulasi?

Apakah proses memerlukan alat yang demikian?O Apakah alat hanya membasahi serbuk dengan

menggunakan gaya geser minimal untuk menyatukan zat penggranulasi dan lapisan serbuk atau apakah alat itu mempunyai gaya geser yang tinggi untuk menambahkan larutan granulasi ke dalam campuran serbuk?O Apakah alat itu dapat mengeringkan granul setelah 5/5/12

proses granulasi selesai?Bagaimana efisiensi pengeringan dibandingkan teknik yang lebih

3. Alat tablet

.

OBerapa banyak tablet yang

dibuat untuk memenuhi perkiraan penjualan (sales forecast)?OBerapa jumlah stasiun kempa

yang diperlukan untuk 5/5/12 menghasilkan kuantitas tablet yang dikehendaki?

4. Penyalutan tablet

O Berapakah kisaran kapasitas beban kerja panci? O Apakah panci salut mempunyai kapasitas

.

penggerak yang berubah-ubah (variabel drive). Ini kemungkinan diperlukan untuk memperoleh penyalutan tablet yang baik dalam panci sehingga menghasilkan lapisan larutan salut yang seragam pada semua tablet. diubah-ubah?

O Apakah sudut kemiringan (pitch) panci dapat O Bagaimana kondisi udara masuk (volume dan

suhu) dan vakum yang diperlukan untuk 5/5/12 mengoperasikan panci salut secara optimum? Persyaratan untuk kebutuhan ini dapat melebihi

O Bagaimana bentuk panci salut?Apakah oval,

cendawan atau bulat?Karakteristik bentuk panci akan mempengaruhi tingkat agitasi dan arah aliran tablet dalam panci. Susunan atau bentuk pipa semprot harus didesain sedemikian rupa untuk memastikan cakupan semprotan yang memadai pada lapisan tablet.

.

O Apakah alat salut untuk penyalutan gula dapat

digunakan juga untuk penyalutan selaput?jika alat bisa digunakan untuk kedua proses ini, pengeluaran modal tentu saja akan berkurang.O Apakah mungkin memodifikasi panci dengan

memasang pelat penahan (buffle)?pelat penahan pasti diperlukan untuk memastikan 5/5/12 tablet teragitasi dengan baik di dalam panci. Jika panci tidak dapat dipasangi pelat penahan,

5/5/12

1. Sistem manajemen mutuCara pembuatan Obat yang baik (CPOB) menyangkut seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu, bertujuan untuk menjamin mutu yang telah disesuaikan dengan tujuan penggunaannya.

5/5/12

2. PersonaliaPersonalia merupakan faktor penting dalam menjaga kualitas sediaan obat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah: Organisasi dan tanggung jawab Manajer Produksi hendaknya memiliki wewenang serta tanggung jawab penuh untuk mengelola produksi obat. Manajer produksi memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga mutu obat, baik dengan manajer pengawasan mutu maupun manajer teknik. Manajer Pengawasan Mutu memiliki wewenang serta tanggung jawab penuh dalam seluruh tugas pengawasan mutu yaitu penyusunan, verifikasi dan pelaksanaan seluruh prosedur pengawasan mutu. Manajer pengawasan mutu adalah satu-satunya yang memiliki wewenang untuk meluluskan bahan awal produk antara, produk ruahan dan obat jadi bila produk sesuai spesifikasinya, atau menolaknya bila tidak cocok dengan spesifikasinya atau bila tidak dibuat dengan prosedur yang tidak disetujui kondisi yang ditentukan. 5/5/12 Pelatihan

3. Bangunanq

q

q

q

q

q

Pabrik ditata sedemikian rupa untuk mencegah kekacauan dan kemungkinan pencemaran silang serta tercampurnya obat, komponen obat, dan bahan pengemas yang berlainan. Sekat ruangan digunakan untuk mencegah pencemaran atau kesalahan. Diperlukan pemisahan ruangan untuk kegiatan tertentu sesuai dengan fungsi kegiatan produksi. Ruangan yang diperlukan untuk pembuatan steril harus terpisah dari kegiatan lainnya. Untuk kegiatan produksi, permukaan bagian dalam ruangan (dinding, lantai, dan langit-langit) harus licin, bebas dari keretakan dan sambungan terbuka, mudah didesinfeksi dan dibersihkan. Lantai dibuat dari bahan kedap air, permukaan rata, dan mudah dibersihkan. Daerah penyimpanan diatur sedemikian rupa, sehingga 5/5/12 memungkinkan penyimpanan bahan dan produk dalam keadaan kering, bersih dan teratur. Disediakan daerah khusus untuk

4. Peralatan

Permukaan peralatan yang bersentuhan dengan bahan baku, produk antara, dan produk jadi tidak boleh bereaksi. Mengadisi atau mengabsorpsi yang dapat mengubah identitas, mutu atau kemurniannya diluar batas yang ditentukan. Peralatan tidak boleh menimbulkan akibat yang merugikan terhadap produk. Bahan-bahan yang diperlukan untuk tujuan khusus seperti pelumas atau pendingin tidak boleh bersentuhan langsung dengan bahan yang diolah. Peralatan dibersihkan dengan mudah, baik bagian dalam maupun bagian luar. Peralatan yang digunakan untuk menimbang, mengukur, menguji, dan mencatat diperiksa ketelitiannya secara teratur serta dikalibrasi menurut suatu program dan prosedur yang tepat. Peralatan dirawat sesuai dengan jadwal yang tepat. Ala-alat harus dikalibrasi dan divalidasi untuk menjamin kelancaran kerja. Daerah yang digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan yang mudah terbakar dilengkapi dengan perlengkapan elektris yang eksploisasi serta dibumikan dengan sempurna.

5/5/12

5. Sanitasi & higieneRuang lingkup sanitasi dan higiene meliputi personalia, bangunan, peralatan dan perlengkapan, bahan produksi serta wadahnya dan setiap hal yang dapat menjadi sumber pencemaran produk. Sumber pencemaran dapat dihilangkan melalui suatu program sanitasi dan higiene yang menyeluruh dan terpadu. Proses sanitasi dan higiene harus selalu divalidasi dan dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa hasil penerapan prosedur yang bersangkutan cukup efektif dan memenuhi persyaratan.

5/5/12

6. Produksi

Aspek-aspek dalam kegiatan produksi meliputi:

5/5/12

lanjutan

5/5/12

7. Pengawasan mutuBagian pengawasan mutu bertanggung jawab untuk memastikan bahwa: a. Tahap produksi obat telah dilaksanakan sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan telah divalidasi sebelumnya, antara lain melalui evaluasi dokumentasi produk terdahulu. b. Semua pengawasan selama proses dan pemeriksaan laboratorium terhadap suatu bets obat telah dilaksanakan dan bets tersebut telah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan sebelum didistribusi. c. Suatu bets memenuhi persyaratan mutunya selama waktu peredaran yang ditetapkan. Bagian pengawasan mutu memiliki wewenang untuk memberikan keputusan akhir meluluskan atau menolak atas mutu bahan baku atau produk obat ataupun hal lain yang mempengaruhi mutu obat.5/5/12

8. Inspeksi diri

Inspeksi diri bertujuan untuk melakukan penilaian apakah seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu selalu memenuhi CPOB. Hal-hal yang diinspeksi meliputi karyawan, bangunan termasuk fasilitas untuk karyawan, penyimpanan bahan awal dan obat jadi, peralatan produksi, pengawasan mutu, dokumentasi, serta pemeliharaan gedung dan peralatan.

5/5/12

9. Penanganan ketentuan terhadap obat, penarikan kembali, dan obat kembalianPenarikan kembali obat dapat berupa penarikan kembali satu atau beberapa batch atau seluruh obat jadi tertentu dari suatu mata rantai distribusi. Penarikan kembali dilakukan apabila ditemukan adanya produk yang tidak memenuhi persyaratan mutu atau dasar pertimbangan efek samping yang tidak diperhitungkan yang merugikan kesehatan. Obat kembalian adalah obat jadi yang telah beredar, yang kemudian dikembalikan ke pabrik karena adanya keluhan, kadaluarsa, masalaha keabsahan, atau sebab lain mengenai kondisi obat, wadah atau kemasan sehingga menimbulkan keraguan, keamanan, identitas, mutu dan jumlah obat yang bersangkutan. Prosedur pengamanan obat kembalian, meliputi: identifikasi dan pencatatan mutu dari obat kembalian, dikarantina, dilakukan penelitian, pemeriksaan dan pengujian. Obat kembalian tidak 5/5/12 boleh diolah kembali hendaklah dimusnahkan dabn dibuat prosedur pemusnahan bahan atau produk yang ditolak.

10. dokumentasiDokumentasi pembuatan obat merupakan bagian dari sistem informasi yang meliputi spesifikasi, prosedur, metode dan instruksi, catatan dan laporan, serta jenis laporan lain yang ditentukan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi seluruh rangkaian pembuatan obat. Sistem dokumentasi digunakan pula dalam pemantauan dan pengendalian kondisi lingkungan, perlengkapan, dan personalia.

5/5/12

11. Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrakPembuatan dan analisis berdasarkan kontrak harus dibuat secara benar, disetujui dan dikendalikan untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat menyebabkan produk atau pekerjaan dengan mutu yang tidak memuaskan. Kontrak tertulis antara pemberi kontrak dan penerima kontrak harus dibuat secara jelas menentukan tanggung jawab dan kewajiban masing-masing pihak. Kontrak harus menyatakan secara jelas prosedur pelulusan setiap bets produk untuk diedarkan yang menjadi tanggung jawab penuh kepala bagian manajemen mutu. Bagian ini meliputi tanggung jawab industri farmasi terhadap Otoritas Pengawasan Obat (OPO) dalam hal pemberian izin edar dan pembuatan obat.

5/5/12

12. Kualifikasi dan validasi

CPOB mensyaratkan industri farmasi untuk mengidentifikasi validasi yang perlu dilakukan sebagai bukti pengendalian terhadap aspek kritis dan kegiatan yang dilakukan. Seluruh kegiatan validasi hendaklah direncanakan dan unsur utama program validasi dirinci dengan jelas dan didokumentasi di dalam Rencana Induk Validasi (RIV) atau dokumentasi setara. Kualifikasi mencakup desain, instalasi, operasional dan kinerja pada peralatan/ mesin. Pada validasi mencakup validasi metode analisis, validasi proses (prospektif, konkuren, retrospektif), validasi pengemasan, validasi pembersihan, dan validasi sistem komputerisasi.5/5/12

Profil

5/5/12

Profil bangunan

5/5/12

5/5/12

Ppic(perencanaan pengendalian produksi dan inventory)

Merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengendalian bahan produksi dan inventori serta menjadi penghubung antara bagian marketing dan produksi. Tugas dan fungsi PPIC: a. Mengevaluasi dan mengkonfirmasi pesanan / unit lain. b. Menghitung dan merencanakan kebutuhan bahan baku / kemasan. c. Mengendalikan stok bahan baku / kemasan agar efektif dan efisien. d. Merencanakan dan membuat jadwal produksi per triwulan untuk seluruh tim. e. Mengendalikan proses produksi agar efektif, efisien, dan sesuai jadwal. f. Menyiapkan laporan manajerial per bulan.5/5/12

PPIC membawahi 2 bagian yaitu:

PenyimpananPenerimaan Oleh petugas penyimpanan, setiap barang yang datang disesuaikan dengan surat pesanan (SP) dan dilakukan pemeriksaan visual. Jika telah sesuai, bagian pembelian membuat surat bukti titipan barang sementara (BTBS) dan diberi label kuning sebagai tanda bahan berstatus karantina. BTBS juga berfungsi sebagai permohonan periksa yang diserahkan kepada bagian laboratorium pengujian. Apabila hasil lab tidak lulus, maka bahan diberi label merah dan diberi tulisan DITOLAK kemudian dikembalikan kepada pemasok disertai surat pengembalian. Untuk bahan baku yang DILULUSKAN diberi label hijau oleh bagian lab pengujian dan dibuat bon penerimaan bahan baku (BPBB) dan bon penerimaan bahan kemas (BPBK). Apabila sudah dinyatakan lulus, surat jalan ditanda tangani untuk penagihan pembayaran. Surat jalan tersebut diserahkan kepada bagian pembelian sebagai data stok barang. Pemeriksaan ulang bahan aktif dilakukan setiap 1 tahun sekali sedangkan untuk bahan tambahan dilakukan setiap 2 tahun sekali. 5/5/12 Jika hasil pemeriksaan ulang menyatakan bahan tersebut sudah tidak memenuhi persyaratan lagi, maka bahan tersebut diberi labelv

lanjutanPengeluaran Pengeluaran bahan baku dari bagian penyimpanan melalui PS berdasarkan pada SPK dari PPIC kepada bagian produksi. Kemudian bagian PS kan mengeluarkan BPBB ke bagian penyimpanan. Bagian penyimpanan akan mengeluarkan barang sesuai dengan permintaan tersebut. Sistem pengeluaran di penyimpanan menggunakan sistem FIFO (First in First Out) dengan melihat nomor hasil pemeriksaan laboratorium dan sistem FEFO (First Expired First Out) untuk barang yang kadaluarsanya sangat pendek. Pengeluaran bahan kemas dari gudang kemasan berdasarkan Bon Permintaan Bahan Pengemasan (BPBP) yang diserahkan oleh bagian produksi yang membutuhkan. Bagian penyimpanan berkoordinasi dengan bagian PPIC. Setiap akhir bulan dilakukan stok opname barang yang dapat dilihat dari kartu stok bagian penyimpanan. Jika terjadi kekeliruan penulisan tau kesalahan apapun harus dibuat dalam berita 5/5/12 acara.v

produksiAlur produksi diawali dari surat perintah kerja (SPK) dari PPIC kepada bagian Formulasi tablet salut untuk melakukan produksi, kemudian meminta bahan baku kepada bagian penimbangan sentral dengan menyertakan rencana produksi dan penimbangan bahan baku, catatan pengolahan batch (CPB) yang dilampirkan dalam Berita Acara Produksi (BAP), man hour dan machine hour dan Bon Penyerahan Bahan Baku (BPBB). Bahan baku yang telah diterima dari penimbangan sentral akan dilanjutkan dengan proses pencampuran. Proses pembuatan tablet salut diawali dengan membuat inti tablet dengan metode kempa langsung, selanjutnya dilakukan proses penyalutan tablet.

5/5/12

FormulasiTablet Inti (Core)O Vitamin C O Avicel

100 mg 102 5% 1% 2% q.s

zat aktif pengisi pengikat lubrikan antiadheren dan

pH penghancur

O Maltodekstrin O Mg stearat O Talkum

Perhitungan bobot per tabletO Dibuat tablet dengan bobot 125 mg O Vitamin C5/5/12

= 100 mg

Sigma mixer

Rotary Tablet Press 5/5/12 Machine, Tableting machine

EVALUASI TABLET INTI

5/5/12

Tahapan penyalutan

5/5/12

1. Penyegelan (Sealing) Tujuan: untuk menghalangi penetrasi air ke dlm core, memisahkan ingredien tablet (terutama zat aktif) dan air (yang merupakan konsisten utama dari formulasi penyalut) untuk memastikan stabilitas produk yang baik. Fungsi penyegelan yang kedua adalah memperkuat isi tablet. Tebal lapisan yg diperlukan berkisar 2-6 lapis Alat : Alat penyemprot. Corak penyemprot dipilih untuk memberikan suatu pita kontinu melintasi permukaan tumpukan tablet.

Bahan: Selulosa ftalat asetat (CAP) 0,5-9,0 % dari berat tablet inti, etanol 95%, aquades

Cara : CAP dilarutkan dalam etanol 95% dan aquades sampai viskositas meningkat, dicampur dengan dialiri udara panas 400C.

2. Penyalutan dasar (Sub coating) yaitu proses pemberian larutan dasar dan pemberian serbuk salut apabila sebagian tablet kering Tujuan: Berfungsi untuk menutup permukaan sisi tablet sehingga berbentuk elips, membuatkan pinggiran tablet dan menambah bobot inti. Salut dasar juga membuat pondasi untuk proses salut gula yang masih akan dilakukan.

Alat

: Fluidized Bed / rotating coating pans

5/5/12

Bahan:

3. Pembesaran (Grossing) 4. Pelicinan (Smoothing) yaitu proses pembasahan bergantian dengan sirop pelicin dan pengeringan dari salut tablet menjadi bulat dan licin. Berfungsi untuk menghaluskan permukaan tablet setelah subcoating. Bertujuan untuk memudahkan pemerataan warna disaat coloring dan membersihkan sisa coating yang menempel pada tablet. Bahan : Sirop sukrosa 70% ditambahkan titanium dioksida 1-5% sebagai suatu bahan5/5/12

6. Pengeringan (Finishing) yaitu proses pengeringan salut sirop yang terakhir dengan cara perlahan-lahan sehingga memperoleh hasil akhir yang licin.

7. Pemolesan (Polishing) dilakukan dengan menggunakan lapis tipis lilin yang licin Tujuan: Berfungsi untuk mengkilapkan permukaan tablet setelah coloring. Penambahan bahan pengkilap bisa dalam bentuk serbuk halus atau dalam bentuk larutan atau suspensi Alat Bahan: Larutan Cera carnauba dalam aseton Cara : Penambahan larutan sedikit demi sedikit, dan apabila perlu, penguapan solven pada temperatur kamar 8. Pencetakan cap (Printing) Tablet yang disalut gula selanjutnya diberi identitas dengan suatu nama produk, kekuatan dosis atau logo perusahaan, hal ini harus dilakukan dengan suatu proses penstempelan. Secara khas, penstempelan demikian meliputi penerapan tinta bercap farmaseutik pada permukaan tablet yang disalut : Polishing pan

5/5/12

Alat : offset rotoggravure.

pengemasanBagian pengemasan akan mulai bekerja setelah produk ruahan telah lulus dari karantina In Proses. Semua produk ruahan dikemas sesuai dengan bahan pengemas yang telah ditentukan. Proses pengemasan ada 2 macam yaitu, pengemasan primer dan pengemasan sekunder. Tahap awal dan pengemasan primer dilakukan di zona abu-abu adalah stripping, blistering, labelling. Selanjutnya dilakukan tahap pengemasan sekunder di zona hitam yaitu pemberian etiket, printing nomor batch, printing expired date, pada kemasan dus atau box, dan printing HET (Harga Eceran Tertinggi) pada dus kemasan. Setelah pengemasan sekunder selesai, kemudian dilakukan pemeriksaan akhir atau finishing pack analysis yang meliputi pemeriksaan fisik pada produk jadi, seperti: kesesuaian bahan pengemas dengan obat (blister), kesesuaian jumlah obat dalam kemasan, kelengkapan (obat, etiket), pengamatan terhadap cacat yang ada, kerapian kemasan dan pengepakan, kesesuaian berat bruto.

5/5/12

Uji kebocoran blister/ stripUji kebocoran blister atau strip dilakukan dengan menggunakan desikator kemudian blister / strip dimasukkan ke dalam desikator yang telah berisi air dan methylen blue sebagai indikator, kemudian divakumkan. Tekanan pada desikator dikurangi, sehingga jika terdapat kebocoran pada wadah dapat terlihat gelembung udara dan tablet akan berwarna biru karena methylen blue. Jika terjadi kebocoran maka mesin dihentikan dulu dan dapat dioperasikan kembali setelah dilakukan perbaikan.

5/5/12

Pengelolaan mutu dan validasiLaboratorium Pengujian Meliputi sampling bahan baku, pemeriksaan bahan baku dan bahan kemas (berdasarkan literatur data pada bahan baku dan spesifikasi bahan kemas yang telah ditetapkan sebelumnya), pemeriksaan produk antara (kadar zat aktif dan LOD), pemeriksaan mikrobiologi (pada air, bahan baku, dan ruangan), dan pemeriksaan produk jadi. q Teknologi Formulasi Meliputi: Evaluasi formula, bertugas melakukan kegiatan perbaikan komposisi bahan pengemas dan membuat rancangan formula di CPB, evaluasi perbaikan sistem dan prosedur pada proses produksi dan evaluasi efisiensi bahan baku. Evaluasi bahan kemas, bertugas melakukan evaluasi perbaikan komposisi bahan pengemas, dan membuat 5/5/12 rancangan formula di CPSB, evaluasi perbaikan sistem danq

JAMINAN MUTU SEDIAAN TABLET

5/5/12

DEFINISI MUTU

Mutu adalah keseluruhan ciri dan karakteristik suatu produk atau layanan yang mendukung kemampuan produk atau layanan itu untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau kebutuhan yang tersirat. Mutu merupakan ketentuan konsumen, bukan ketentuan produsen atau pemasok. Mutu harus didasarkan pada pengalaman nyata konsumen dengan suatu produk dan layanan, yang diukur dan diadakan menurut persyaratan konsumen, operasional secara teknis atau menurut pandangan sendiri (subjektif) secara keseluruhan oleh 5/5/12

PERBEDAAN JAMINAN MUTU DAN PENGENDALIAN MUTUPENGENDALIAN MUTU

suatu fungsi analisis yang mengendalikan produk, ingredien, dan bahan pengemas dengan metode fisik, kimia, dan metoda lain. Hal ini mencakup pengendalian kertas kerja dan memastikan kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan.5/5/12

PERAN PENGENDALIAN MUTU

Peranan verifikasi. Campur tangan umumnya dilakukan setelah suatu peristiwa terjadi. Pengendalian mutu tidak mencegah kesalahan atau cara pembuatan yang buruk. Pengendalian mutu dapat dan harus menghentikan suatu bets yang salah jika dapat ditemukannya. Artinya, pengendalian mutu mencegah barang yang rusak diluluskan keluar dari pabrik. Peranan penilaian ketika semua bukti berdasarkan suatu bets diperiksa atau diuji. Peranan pembuatan keputusan untuk suatu

5/5/12

Lanjutan..

Departemen Pengendalian Mutu

Memastikan bahwa Departemen Pengendalian Mutu bekerja sesuai dengan GMP atau CPOB dan praktik Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Pengujian yang Baik.

Agen Jaminan Mutu

Mengorganisasikan dan melakukan penyeliaan (supervisi) staf jaminan mutu (jika ada)5/5/12

Lanjutan ....

Standar

Memastikan bahwa standar dipenuhi (misalnya standar analisis, standar selama proses, dan lain-lain). Berpartisipasi dalam merumuskan Standar Internal.

Penilaian Mutu Memastikan bahwa prosedur pelulusan diadakan dan ditaati5/5/12

Lanjutan..

Pelulusan

Memastikan bahwa prosedur pelulusan diadakan dan ditaati

Kaji ulang mutu

Memastikan bahwa program kaji ulang diadakan dan dilaksanakan oleh pimpinan pabrik. Manajer utama, manajer mutu, manajer teknis, dan personel yang terkait harus berpartisipasi dalam kaji ulang yang sebenarnya.

Stabilitas

Memprakarsai program stabilitas apabila diperlukan dan memastikan ketaatan pada program itu.

Keluhan5/5/12

Memastikan bahwa perusahaan memiliki prosedur

.

5/5/12

JAMINAN MUTUJaminan mutu adalah semua tindakan yang sistematik dan terencana yang diperlukan untuk memberikan kepercayaan yang memadai bahwa suatu produk atau layanan memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan.5/5/12

KEGIATAN DALAM JAMINAN MUTU

Pembelian bahan awal atau bahan baku. Penyimpanan atau pergudangan. Pembuatan, pengolahan, atau produksi. Pengemasan.5/5/12

Pengendalian mutu.

MODEL UNTUK PERANAN JAMINAN MUTU1.Persetujuan Prosedur Operasional Baku

Pembuatan. Pengemasan. Distribusi. Pengendalian analisis. Pengendalian selama proses. Pembersihan dan kebersihan.

5/5/12

Lanjutan...2.AUDIT

Perencanaan dan penetapan frekuensi dan metode. Partisipasi dalam inspeksi diri dan pekerjaan audit. Tindak lanjut.

5/5/12

Lanjutan..3. INSPEKSI RESMI

.

Secara organisasi, bertanggung jawab atas pengadaan inspeksi resmi. Misalnya, badan POM dan lain-lain.4. PENARIKAN

5/5/12

Memastikan bahwa pabrik memiliki prosedur penarikan produk. Bertanggung jawab untuk mengaktifkan penarikan

Lanjutan..5. DOKUMENTASI

.

Menyetujui (atau memahami) dan memastikan bahwa semua dokumentasi berikut memenuhi persyaratan GMP/CPOB. Spesifikasi pembelian. Pesanan pembelian. Penerimaan barang. Pemindahan barang. Lembar kerja. Lembar hasil analisis. Pengendalian selama proses. Penentuan proses. Selain itu, memastikan bahwa semua dokumen selalu mutakhir, digunakan dengan baik, ditandatangani, dan disahkan oleh Unit Jaminan Mutu (manajer mutu) dan 5/5/12