skripsi - you windows world · 2020. 6. 18. · pendidikan anak usia dni fakultas keguruan dan ilmu...

91
i HUBUNGAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK MINASA UPA KECAMATAN RAPPOCINI MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Guru dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh JUNIATI NIM 105450006615 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 17-Mar-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

i

HUBUNGAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN ALAM

DENGAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS PADA ANAK USIA 5-6

TAHUN DI TK MINASA UPA KECAMATAN RAPPOCINI MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas

Guru dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

JUNIATI

NIM 105450006615

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

ii

Page 3: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

iii

Page 4: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

iv

Page 5: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

v

Page 6: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

vi

MOTTO HIDUP

“Bila kamu tak tahan lelahnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya

kebodohan”.

(Imam As Syafi‟i)

“Ilmu itu lebih baik dari harta, ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta.

Ilmu itu penghukum dan harta terhukum. Harta itu berkurang apabila dibelanjakan

tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan”.

(Saidina Ali Bin Abi Talib).

“Manusia yang bisa berintropeksi diri dari setiap kekhilafan, dan menjadikan

penyesalan memiliki arti dengan sebuah perubahan ialah manusia bijak yang

dapat

menuai hikmah dari setiap kejadian dalam kehidupan”.

(Etika Lizawati).

Kupersembahkan karya ini buat:

kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,

atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis

mewujudkan harapan menjadi kenyataan

Page 7: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

vii

ABSTRAK

Juniati. 2020. Hubungan Aktivitas Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam

dengan Perkembangan Kemampuan Sains pada Usia 5-6 Tahun di TK Minasa

Upa Kecamatan Rappocini Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd dan

pembimbing II Arie Martuty, S.Si., M.Pd.

Masalah utama dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan yang

posistif & signifikan antara aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan alam

dengan perkembangan kemampuan sains pada anak usia 5-6 tahun di TK Minasa

Upa Kecamatan Rappocini Makassar?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan alam dengan perkembangan

kemampuan sains pada anak usia 5-6 tahun di TK Minasa Upa Kecamatan

Rappocini Makassar.

Metode penelitian yang digunakan yaitu korelasional. Populasi dalam

penelitian ini adalah anak didik kelompok B usia 5-6 tahun di TK Minasa Upa

Kecamatan Rappocini Makassar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan

lembar observasi dengan daftar check list. Analisis data menggunakan jenis

korelasi spearman rank.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aktivitas pembelajaran berbasis

lingkungan alam guru mampu mencapai 87,5 persen dari 14 indikator dan berada

pada kategori sangat aktif (SA). Sedangkan pada perkembangan kemampuan sains

pada anak usia 5-6 tahun mampu mencapai 66,67 persen dari 14 indikator dan

nilai yang diperoleh dari rumus korelasi spearman rank adalah sebesar 0,544.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan yang sangat kuat dan bernilai positif antara aktivitas pembelajaran

berbasis lingkungan alam dengan perkembangan kemampuan sains pada anak usia

5-6 tahun di TK Minasa Upa Kecamatan Rappocini Mkassar.

Kata kunci: Anak usia dini, sains, lingkungan alam

Page 8: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

viii

ABSTRACT

Juniati. 2020. The Relationship between Learning Activities Based on Natural

Environment with the Development of Science Capabilities at the Age of 5-6

Years in Minasa Upa Kindergarten, Rappocini District, Makassar. Thesis.

Department of Teacher Education Education at the Age of Teacher Teacher

Training and Education, University of Muhammadiyah Makassar. Advisor I

Syamsuardi, S.Pd., M.Pd and Advisor II Arie Martuty, S.Si., M.Pd. The main

problem in this study is whether there is a positive & significant relationship

between learning activities based on the natural environment with the

development of science skills in children aged 5-6 years in Minasa Upa

Kindergarten, Rappocini District, Makassar ?. This study aims to determine the

relationship of learning activities based on the natural environment with the

development of science abilities in children aged 5-6 years in Minasa Upa

Kindergarten, Rappocini District, Makassar. The research method used is

correlational. The population in this study was group B students aged 5-6 years in

Minasa Upa Kindergarten, Rappocini District, Makassar. Data collection

techniques are done using observation and documentation. The research

instrument used observation sheets with check lists. Data analysis uses the

Spearman rank correlation type.

he results showed that the learning activities based on the natural environment of

the teacher were able to reach 87.5 percent of the 14 indicators and were in the

very active category (SA). Whereas in the development of scientific abilities in

children aged 5-6 years, they were able to reach 66.67 percent of the 14 indicators

and the value obtained from the Spearman rank correlation formula was 0.544.

Based on the results of the research above, it can be concluded that there is a very

strong and positive relationship between learning activities based on the natural

environment with the development of science abilities in children aged 5-6 years

in Minasa Upa Kindergarten, Rappocini Mkassar District.

Keywords : Teacher, Early childhood, science, natural environment

Page 9: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas hadirat Allah Swt, atas segala nikmat,

hidayah, inayah dan karunia-Nya. Maha pengasih lagi maha penyayang. Demikian

kata untuk mewakili atas segala nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bersyukur atas

anugerah yang senantiasa melengkapi langkah kaki dan hembusan nafas, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir atau SKRIPSI yang berjudul

“Hubungan Aktivitas Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam dengan

Perkembangan Kemampuan Sains Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Minasa Upa

Kecamatan Rappocini Makassar”.

Salam serta Shalawat dihaturkan untuk sang pembawa nikmat iman,

Muhammad Saw. Nabi panutan seluruh umat manusia.

Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan juga kepada orang yang penulis

hormati,yaitu : Syamsuardi, S.Pd., M.Pd dan Arie Martuty, S.Si., M.Pd, selaku

Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya dengan memberikan

bimbingan, arahan, dan masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian skripsi

ini. Dalam kesempatan baik ini pula, penulis menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E.,M.E., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 10: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

x

3. Bapak Tasrif Akib, S.Pd., M.Pd, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Anak

Usia Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar.

4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mendidik, membimbing,

memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama di bangku kuliah.

5. Seluruh jajaran sub bagian pendidikan dan kemahasiswaan yang telah membantu

dan melayani urusan administrasi.

6. Kepada Ibu Andi Tendriola Fitri K., SKM., M.Kes., selaku kepala TK Minasa

Upa Rappocini Makassar yang telah memberikan izin dan saran untuk

keberhasilan penelitian punulis.

7. Keluarga besar PG-PAUD Kelas B angkatan 2015 terima kasih atas

kebersamaannya dalam menggapai cita-cita. Selamat berkarya, semoga

sukses dijalannya masing-masing.

8. Untuk orang yang saya kasihi dan cintai terimaksih selalu memberikan

semangat, menemani dan ikut serta membantu proses dalam penyelesaian

skripsi ini.

9. Teman-teman Kos yang telah memberikan masukan dan selalu memberikan

semangat dalam penulisan skripsi ini.

10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, semoga

Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah

turut membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu,

penulis berharap atas saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.

Page 11: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

xi

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tujuan dari pembuatan skripsi ini

dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Billahi Fii sabililhaq Fastabiqul Khaerat

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Makassar, Januari 2020

Penulis,

JUNIATI

Page 12: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................................... i v

SURAT PERJANJIAN ................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ .. viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ............................................................................................... 1

Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

1. Manfaat Teoritis ............................................................................... 5

2. Manfaat Praktis ................................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ........................................................................................... 7

1. Karakteristik Pembelajaran Anak Usia Dini ..................................... 7

2. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini ........................................... 11

3. Perkembangan Kemampuan Sains .................................................... 15

4. Aktivitas Pembelajaran Berbasis LIngkungan Alam ......................... 23

B. Kerangka Pikir ........................................................................................ 28

C. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 31

B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 31

Page 13: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

xiii

1. Populasi .............................................................................................. 31

2. Sampel ............................................................................................... 32

C. Prosedur Penelitian .................................................................................. 32

1. Penelitian Pendahuluan ...................................................................... 32

2. Tahap Perencanaan ............................................................................. 32

3. Tahap Pelaksanaan ............................................................................. 32

D. Devinisi Operasional Variabel ................................................................ 33

1. Variabel Bebas ................................................................................... 33

2. Variabel Terikat ................................................................................. 33

E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 34

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 34

G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 35

H. Teknik Uji Hipotesis ............................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 38

1. Gambaran Umum Subjek dan Pelaksanaan Penelitian ................... 38

2. Deskripsi Data ................................................................................. 39

a. Aktivitas Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam ................ 39

b. Perkembangan Kemampuan Sains ........................................... 41

3. Uji Hipotesisi ................................................................................... 41

B. Pembahasan ............................................................................................. 46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ......................................................................................... 50

B. Saran ............................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 52

Page 14: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel Nilai-Nilai p (RHO), Korelasi Sperman Rank ............................. ............................ 37

Hasil Penilaian Aktivitas Pembelajaran Berbasisi Lingkungan Alam ........................... 39

Distribusi Frekuensi Aktivitas Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam di TK Minasa Upa

Rappocini Makasar 2019 ..................................................................................... 40

Hasil Penilaian Perkembangan Kemampuan Sains Anak ............................................. 41

Distribusi Frekuensi perkembangan Kemampuan Sanis di TK Minasa Upa Rappocini

Makassar 2019 ..................................................................................................... 42

Selisi Peringkat Aktivitas Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam Dengan

Perkembangan Kemampuan Sains ..................................................................... 44

Nilai-nilai p (RHO), Korelasi Spermank Rank ................................................................ 45

Hasil Korelasi Rank Spermank ..................................................................................... 46

Page 15: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Kerangka Pikir Penelitian ....................................................... ............................ 30

Rumus Interval .................................................................................................. 36

Rumus Kategori Data ........................................................................................ 37

Page 16: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lembar Observasi Guru .......................................................... ............................ 55

Lembar Observasi Anak ................................................................................... 56

Lembar Penilaian Peringkat ............................................................................. 57

Lembar Dokumentasi Kegiatan Penelitian ......................................................... 58

Lembar RPPH ................................................................................................... 62

Daftar Hadir ..................................................................................................... 63

Keterangan Validasi ............................................................................................ 64

Surat Keterangan Penelitian .............................................................................. 65

Page 17: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu upaya sadar dan terencana dalam rangka

mencerdaskan peserta didik untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada

didalam dirinya yang diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi, dan memberikan ruang yang cukup bagi pengembangan

kreativitas, kemandirian, dan penyesuaian anak dengan lingkungan melalui

pendidikan teori dan praktik.

Berdasarkan jenjangnya pendidikan dibagi dalam beberapa tingkatan yakni

pendidikan dasar, menengah dan atas. Sebelum memasuki jenjang pendidikan

dasar, terdapat pendidikan anak usia dini sebagai suatu penyelenggaraan

pendidikan pra-sekolah yang justru memiliki peran fundamental selama rentang

kehidupan manusia. Berdasarkan Permendikbud No. 137 tahun 2014 tentang

Standar Nasional PAUD terdapat berbagai aspek yang harus dicapai anak yaitu

mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, social

emosional, serta seni. Stimulus dan intervensi yang diperoleh anak pada seluruh

aspek perkembangannya akan mencapai masa keemasan yang sangat bermanfaat

untuk keberhasilan hidupnya dimasa mendatang.

Perkembangan kognitif pada anak usia dini menurut Piaget dalam (Jamaris,

2006:18-21) mengemukakan bahwa kecerdasan atau kemampuan kognitif anak

mengalami kemajuan melalui empat tahap yang jelas salah satunya adalah tahap

praoperasional (usia 2-7 tahun). Dimana tahap ini merupakan awal dari

Page 18: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

2

kemampuan anak usia dini untuk mengkonstruksi pengetahuan. Tahap ini

merupakan masa permulaan bagi mereka untuk membangun kemampuannya

dalam menyusun pikirannya.

Oleh sebab itu cara berpikir anak pada fase ini belum stabil dan tidak

terorganisasi secara baik. Anak usia dini berpikir secara abstrak, oleh karena itu

mereka perlu fakta yang nyata. Menurut Leeper dalam Nugraha (2008:28),

menyatakan bahwa pembelajaran sains ditujukan untuk merealisasikan

pengembangan sains pada anak usia dini ditujukan agar anak-anak menjadi lebih

berminat dan tertarik untuk menghayati sains yang berada dan ditemukan di

lingkungan dan alam sekitarnya. Anak usia dini membangun pengetahuannya

sendiri dengan cara mengamati lalu menemukan benda-benda di sekitar,

menanyakan hasil dari penemuan tersebut, mengumpulkan informasi sehingga

anak dapat memecahkan masalah sendiri.

Hakikat pengembangan sains di Taman Kanak-Kanak adalah kegiatan yang

menyenangkan dan menarik dilaksanakan sambil bermain melalui pengamatan,

penyelidikan dan percobaan untuk mencari tahu atau menemukan jawaban tentang

kenyataan yang ada di dunia sekitar. Secara umum permainan sains di Taman

Kanak-Kanak bertujuan agar anak mampu mencari informasi tentang apa yang

ada di sekitarnya. Untuk mengetahui rasa keingintahuannya melalui eksplorasi di

bidang sains, anak mencoba memahami dunianya melalui pengamatan,

penyelidikan dan percobaan. Untuk menstimulasi aspek-aspek tersebut di atas,

maka penggunaan metode yang digunakan guru haruslah tepat.

Page 19: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

3

Apabila diberikan sejak usia dini, maka pembelajaran sains akan mampu

merangsang serta meningkatkan kemampuan anak dalam memahami fenomena

alam atau perubahan lingkungan di sekitarnya. Kemampuan ini akan diperoleh

anak secara alamiah dan berlangsung selama bertahun-tahun seiring dengan

pertambahan usia. Proses perkembangan ini merupakan salah satu tahapan

terpenting dalam proses perkembangan intelektual anak.

Lingkungan sebagai sumber belajar yang memfasilitasi kegiatan

pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Guru harus mengetahui bagaimana

merancang lingkungan sebagai sumber belajar. Hal ini sangat penting diketahui

oleh guru Taman Kanak-Kanak mengingat peran guru Taman Kanak-Kanak

sebagai fasilitator belajar bagi anak-anak. Seorang guru Taman Kanak-Kanak

harus mampu memberikan berbagai kemudahan bagi anak untuk melakukan

kegiatan belajar sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai anak.

Agar guru dapat mengoptimalkan pemanfaatan lingkungan yang potensial

bagi peningkatan dan pengembangan aspek-aspek perkembangan anak, guru harus

mengetahui dan memahami bagaimana prosedur pemanfaatannya. Selain itu, guru

juga harus mengetahui dampak pemanfaatan lingkungan terhadap perkembangan

anak Taman Kanak-Kanak sehingga pemanfaatan lingkungan tersebut tidak hanya

merupakan kegiatan formalitas atau asal ada, tetapi memang merupakan kegiatan

yang terpadu dengan kegiatan belajar anak.

Untuk memberikan pengenalan-pengenalan sains kepada anak melalui

pembelajaran berbasis lingkungan alam, maka penggunaan metode pembelajaran

sangat menentukan. Pembelajaran berbasis lingkungan alam merupakan suatu

Page 20: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

4

strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar,

sumber belajar, dan sarana belajar. Pembelajaran dengan memanfaatkan

lingkungan sebagai sumber belajar sangat membantu seorang guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran.

Adapun tujuan utama dari belajar dengan memanfaatkan lingkungan

sebagai sumber belajar adalah untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan daya

berfikir kritis anak terhadap suatu masalah. Hal ini, peneliti menggunakan

aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan alam, pembelajaran yang dapat

mengaitkan antara aspek yang dikembangkan akan menjadi bermakna dan nyata

yang dekat dengan lingkungan keseharian anak, dalam aktivitas pembelajaran

berbasis lingkungan alam ini guru bisa mengembangkan kemampuan sains anak,

dengan demikian perlu dilakukannya perbaikan dan inovasi untuk meningkatkan

mutu pembelajaran yang berkualitas dan meningkatkan kualitas pendidikan

dengan harapan mampu mengembangkan kemampuan sains anak usia 5-6 tahun.

Berdasarkan hal diatas, Maka peneliti tertarik untuk dilakukan penelitian di

TK Minasa Upa Kecamatan Rappocini Makassar dengan judul “Hubungan

Aktivitas Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam Dengan Perkembangan

Kemampuan Sains Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Minasa Upa Kecamatan

Rappocini Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah apakah ada hubungan yang posistif & signifikan antara aktivitas

Page 21: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

5

pembelajaran berbasis lingkungan alam dengan perkembangan kemampuan sains

pada anak usia 5-6 tahun di TK Minasa Upa Kecamatan Rappocini Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas pembelajaran

berbasis lingkungan alam dengan perkembangan kemampuan sains pada anak usia

5-6 tahun di TK Minasa Upa Kecamatan Rappocini Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

mengembangkan ilmu yang berkaitan dengan kemampuan sains anak usia dini

pada anak kelompok B melalui aktivitas pembelajran berbasis lingkungan alam.

2. Manfaat praktis

a. Manfaat Bagi Pendidik

1) Guru dapat mengetahui cara meningkatkan kemampuan sains anak

salah satunya dengan aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan

alam yang dapat diterapkan di pembelajaran dalam kelas dan luar

kelas.

2) Dapat memotivasi anak melalui model pembelajaran yang lebih

kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kemampuan sains anak usia

5-6 tahun.

Page 22: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

6

b. Manfaat Bagi kepala Sekolah

1) Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah untuk memperbaiki

praktik-praktik pembelajaran guru agar pembelajaran pada anak

dapat sesuai dengan karakteristik anak.

2) Dapat meningkatkan kualitas sekolah serta kepercayaan masyarakat

terhadap sekolah.

c. Manfaat Bagi Peneliti

Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

proses belajar mengajar dengan aktivitas pembelajaran berbasis

lingkungan alam.

d. Manfaat Bagi Peneliti Lain

Dapat menjadi sumber informasi dan referensi dalam pengembangan

penelitian untuk menumbuhkan inovasi pembelajaran.

Page 23: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

7

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Karakteristik Pembelajaran Anak Usia Dini

Pembelajaran merupakan muara dari upaya pendidikan. Tanpa pembelajran,

pendidikan hanya sebagai konsep, oleh karena itu kualitas pendidikan akan

berbanding lurus dengan kualitas pembelajaran. Menurut Haenilah (2015:73-74)

Pembelajaran terdiri dari kata mengajar dan belajar. Artinya terdapat dua subjek

pendidikan yang terlibat didalamnya;

1) Guru sebagai pengajar yang memiliki tanggung jawab untuk membina potensi

Anak Usia Dini, dan

2) Anak sebagai pembelajar yang difasilitasi oleh guru untuk tumbuh dan

berkembang sesuai dengan kebutuhan usianya. Oleh karena itu pembelajaran

dimaknai sebagai upaya pembinaan yang dilakukan melalui stimulasi agar anak

mengalami tumbuh kembang dalam rangka mempersiapkan dirinya untuk

memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

Rentang usia dini terdapat karakteristik belajar anak yang harus difahami

oleh guru. Karakteristik itu di antaranya (1) anak hanya bisa belajar jika tidak

dipisahkan dari kebutuhan bermainnya, (2) anak hanya bisa belajar jika dalam

bermainnya dibantu oleh alat permainan secara konkrit, (3) anak hanya bisa

belajar jika perannya terlindungi, (4) anak hanya bisa belajar jika terbebas dari

paksaan orang dewasa.

Page 24: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

8

8

Memahami karakteristik di atas, maka guru harus memahami makna

bermain untuk anak usia dini. Sesungguhnya ketika bermainlah hakikatnya anak

menikmati proses belajar. Pada hakikatnya anak belajar sambil bermain, oleh

karena itu pembelajaran pada anak usia dini pada dasarnya adalah bermain. Sesuai

dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif dalam melakukan berbagai

eksplorasi terhadap lingkungannya, maka aktivitas bermain merupakan bagian

dari proses pembelajaran.

Menurut Greeberg (Isjoni, 2011:56) melukiskan bahwasanya “pembelajaran

dapat efektif jika anak dapat belajar melalui bekerja, bermain dan hidup bersama

dengan lingkungannya. Melalui pengalaman yang secara langsung atau nyata anak

dapat menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu secara optimal dan

mengembangkan semua aspek perkembangannya, faktor guru atau pendidik

sebagai pendamping, pembimbing serta fasilitator bagi anak pun sangat

mempengaruhi perkembangan anak secara optimal”.

Menurut Howard Gardner (Yus, 2012:19) mengemukakan “masa anak

merupakan masa terjadinya peningkatan perkembangan kecerdasan dari 50%

menjadi 80%. Peningkatan ini akan tercapai bila lingkungan memberikan

rangsangan atau rangsangan tidak tepat maka otak tidak akan berkembang

maksimal atau bahkan otak tidak akan berkembang maksimal atau bahkan otak

tidak berfungsi maksimal. Berarti, peran lingkungan termasuk lingkungan TK, RA

atau yang lainnya dalam memberi pengalaman sangat diperlukan anak‟‟.

Pembelajaran pada anak usia dini adalah kegiatan pembelajaran yang

berorientasi pada anak yang disesuaikan dengan tingkat usia anak dengan

Page 25: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

9

9

pengembangan kurikulum yang berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah

pengalaman belajar melalui bermain yang dipersiapkan oleh pendidik dengan

menyiapkan materi dalam proses belajar yang membantu untuk mengembangkan

semua potensi atau pengetahuan serta perkembangan yang dimiliki oleh anak,

melalui bermain anak dapat mengembangkan secara optimal serta memenuhi

kebutuhannya.

Hakikatnya anak belajar sambil bermain, oleh karena itu pembelajaran pada

anak usia dini pada dasarnya adalah bermain. Sesuai dengan karakteristik anak

usia dini yang bersifat aktif dalam melakukan berbagai eksplorasi terhadap

lingkungannya, maka aktivitas bermain merupakan bagian dari proses

pembelajaran.

Tingkat pencapaian perkembangan merupakan gambaran perkembangan

yang diharapkan dapat dicapai anak sesuai dengan tahapan perkembangannya

pada setiap lingkup perkembangan. Peran guru dan penggunaan alat permainan

edukatif serta memilih kegiatan yang tepat, akan membantu proses perkembangan

tersebut dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kondusif

sehingga menjadikan sesuatu yang sulit bagi anak menjadi mudah dan

menyenangkan, terjadi interaksi anak dengan guru. Seperti halnya menurut Joyce

dalam Yamin dan Sabri (2010:27) inti dari proses belajar adalah pengaturan

lingkungan agar peserta didik dapat saling berinteraksi dan dapat belajar

bagaimana seharusnya belaPembelajaran merupakan proses penting bagi

perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan

Page 26: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

10

10

dikerjakan. Setiap orang menjadi dewasa karena belajar dan pengalaman selama

hidupnya.

Menurut Robert F Mager (Uno, 2006:35) “memberikan pengertian tujuan

pembelajaran sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan

oleh anak pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Proses pembelajara

merupakan suatu sistem. Sistem adalah satu kesatuan berbagai unsur yang

mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai

tujuan. Jadi proses pembelajaran sebagai suatu sistem adalah suatu kesatuan dari

berbagai sub-sub sistem seperti guru, peserta didik, materi, media, perpustakaan,

tujuan pembelajaran, dan lain-lain yang saling berinteraksi dalam mencapai tujuan

pembelajaran”.

Dari beberapa teori tersebut diatas bisa disimpulkan bahwa permasalahan

utama dalam pembelajaran adalah bagaimana cara pembelajaran yang efektif.

Sedangkan pembelajaran adalah cara-cara mengimplementasikan teori-teori

belajar yang berfungsi untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk

mengembangkan kreativitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan

berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi

pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap

materi pembelajaran. Dalam pembelajaran guru harus memahami materi

pembelajaran yang diajarkan sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan

Page 27: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

11

11

kemampuan berfikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang

dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan

pengajaran yang matang oleh guru.

Kesimpulan yang bisa diambil dari beberapa teori diatas adalah

pemebelajaran merupakan suatu proses dimana seseorang dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal dalam proses belajar yang kompleks yang terjadi pada

semua orang dan berlangsung seumur hidup dan adanya perubahan tingkah laku

dalam diri orang tersebut yang menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan

(Kognitif) dan keterampilan (Psikomotor) Maupun yang menyanggkut nilai dan

sikap (Afektif) yang berisi serangkaian rencana yang kemudian

diimplementasikan untuk memecahkan masalah yang ada.

2. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Perkembangan kognitif merupakan salah satu dari bidang perkembangan

kemampuan dasar yang dimiliki oleh anak. Perkembangan kognitif merupakan

suatu proses berpikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan

mempertimbangkan sesuatu. Dapat juga dimaknai sebagai kemampuan untuk

memecahkan masalah. Perkembangan kemampuan kognitif bertujuan untuk anak

agar mereka mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacam

macam alternatif pemecahan masalah, pengembangan kemampuan logika

matematika, pengetahuan ruang dan waktu, kemampuan memilih dan

mengelompokkan, serta persiapan pengembangan kemampuan berpikir teliti.

Page 28: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

12

12

a. Pengertian Perkembangan Kognitif

Kemampuan kognitif merupakan awal dari kemampuan anak untuk berpikir.

Menurut Susanto (2011:48) “Perkembangan kognitif adalah suatu proses berpikir,

yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan

mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Jadi proses kognitif

berhubungan dengan tingkat kecerdasan intelegensi yang menandai seseorang

dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide belajar”.

Sedangkan perkembangan kognitif menurut Piaget (Jamaris, 2006:18-21)

mengemukakan bahwa “kecerdasan atau kemampuan kognitif anak mengalami

kemajuan melalui empat tahap yang jelas. Keempat tahapan tersebut antara lain

tahap sensorimotor (usia 0-2 tahun), tahap praoperasional (usia 2-7 tahun), tahap

operasi kongkrit (7-12 tahun) dan tahap operasi formal (12 tahun sampai usia

dewasa)”.

Tahap sensorimotor lebih ditandai dengan pemikiran anak berdasarkan

tindakan inderanya, sedangkan tahap praoperasional diwarnai dengan mulai

digunakannya simbol-simbol untuk menghadirkan suatu benda atau pemikirannya,

khususnya penggunaan bahasa. Tahap operasi konkrit ditandai dengan

penggunaan aturan logis yang jelas. Tahap operasi formal dicirikan dengan

pemikiran abstrak, hipotesis, deduktif, serta induktif. Tahapan tersebut saling

berkaitan.

Anak usia dini berada dalam tahap praoperasional yaitu anak usia 2-7 tahun.

Tahap ini merupakan masa permulaan bagi anak untuk membangun

kemampuannya dalam menyusun pikirannya. Oleh sebab itu cara berpikir anak

Page 29: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

13

13

pada fase ini belum stabil dan tidak terorganisasi secara baik. Anak berpikir secara

abstrak, oleh karena itu mereka perlu fakta yang nyata. Pengalaman nyata atau

mereka sama sekali tidak memahami. Anak belajar menggunakan fungsi panca

inderanya seoptimal mungkin seperti melihat, mendengar, mencium, merasa dan

meraba. Melalui fungsi panca indera yang dimiliki maka anak dapat menemukan,

menanyakan hasil penemuannya, mengungkapkan sesuatu sampai menyusun

sendiri informasi-informasi yang didapatkan di sekitar mereka sehingga menjadi

suatu informasi atau pengetahuan.

Selanjutnya Piaget (Sujiono, 2010:29), menyatakan bahwa “perkembangan

kognitif terjadi ketika anak membangun pengetahuan melalui eksplorasi aktif dan

penyelidikan pada lingkungan fisik dan sosial di lingkungan sekita”. Teori ini

menjelaskan bahwa perkembangan kognitif yang dimiliki anak akan berkembang

ketika anak melakukan aktivitas eksplorasi atau menyelidik di lingkungan sekitar

anak. Aktivitas di sini diartikan dengan berbuat. Berbuat untuk mengubah sesuatu

yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Berbuat dengan melakukan suatu kegiatan.

Dengan demikian maka guru seyogyanya tidak hanya memberikan pengetahuan

kepada anak. Anak harus membangun pengetahuannya melalui kegiatan

pembelajaran. Guru harus memberikan kesempatan pada anak untuk menemukan

ide-ide mereka sendiri. Pengetahuan itu diciptakan kembali melalui pengamatan,

pengalaman dan pemahamannya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

perkembangan kognitif merupakan suatu proses berfikir dan bagaimana berfikir

Page 30: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

14

14

itu bekerja dalam mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa yang

berhubungan dengan kecerdasan anak.

b. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif

Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif menurut Piaget

(Budiningsih, 2005:35). Pertambahan umur seseorang akan makin komplek

susunan selsarafnya dan makin meningkat pada kemampuannya. Ketika individu

berkembang menuju kedewasaan akan mengalami adaptasi biologis dengan

lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif di

dalam sruktur kognitifnya.

Pada dasarnya faktor perkembangan kognitif memiliki peran yang cukup

besar dalam perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini oleh karena itu orang

tua memilki peran yang cukup besar dalam memberikan arahan dan memberikan

efek tersendiri kepada anak agar dalam perkembangan dan pertumbuhan anak

sesuai dengan harapan.

Sedangkan menurut Susanto (2011:59) Faktor yang mempengaruhi

perkembangan kognitif dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Faktor keturunan,

bahwa manusia sudah lahir membawa potensi tertentu yang dapat dipengaruhi

lingkungannya, 2) Faktor lingkungan, perkembangan manusia sangat ditentukan

oleh lingkungannya, 3) Faktor kematangan, kematangan berhubungan erat dengan

usia, 4) Faktor pembentukan, pembentukan ialah segala keadaan dari luar diri

seseorang yang mempengaruhi perkembangan, 5) Faktor minat, minat

mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan untuk

Page 31: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

15

15

berbuat lebih baik lagi, 6) Faktor kebebasan, kebebasan yaitu keluasan untuk

berpikir menyebar dan memilih sesuai kebutuhan.

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif

pada anak usia dini sehingga jika tidak diatasi dengan cepat dan tepat untuk

mengatasinya maka sulit untuk mengarahkan dalam perkembanganya. Dapat

disimpulkan bahwa melalui faktor-faktor perkembangan kognitif yang dialami

oleh anak selama masa perkembanganya dalam proses melakukan sesuatu yang

menunjukan adanya rasa ingin tahu dan antusias yang kuat terhadap banyak hal

oleh anak dari pengalaman dan semakin menunjukan terhadap minat yang

dilakukan anak. kematangan dan pengalaman yang berasal dari interaksi dan

lingkungan sekitar anak.

3. Perkembangan Kemampuan Sains

Kemampuan sains permulaan ini berhubungan dengan berbagai percobaan

atau demonstrasi sebagai suatu pendekatan secara saintifik atau logis tetapi tetap

dengan mempertimbangkan tahapan berfikir anak usia dini. Menurut Wiyani

(2014:84) kemampuan sains permulaan yang dikembangkangkan pada anak usia

dini antara lain :

a) Mengeksplorasi berbagai benda yang ada di sekitarnya.

b) Mengadakan berbagai percobaan sederhana.

c) Mengkomunikasikan apa yang telah diamati dan teliti.

d) Berbagai bentuk permainan yang dapat mengembangkan kemampuan sains

permulaan pada anak usia dini seperti mencampur warna, mengenal asal mula

sesuatu, meniup dan melepas balon, melihat benda dengan kaca pembesar,

Page 32: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

16

16

bermain besi berani, menanam tanaman, memasukkan berbagai benda ke

dalam air, dan lainnya.

Kemampuan sains pada anak dapat dikembangkan meskipun setiap anak

memiliki pengalaman masing-masing dan pasti pengalaman anak yang satu

berbeda dengan anak yang lain. Setiap anak pasti mendapatkan pengalaman

melihat, meraba, merasa, mendengar dan lain sebagainya, sehingga terjalin suatu

hubungan dengan sel otak, yang semakin lama semakin berkembang akan terjadi

komunikasi yang lebih banyak, maka kemampuan belajar akan semakin baik.

Pembelajaran sains yang berkembang terus-menerus seiring dengan berbagai

usaha dan explorasi manusia dari waktu ke waktu perlu dipelajari oleh pendidik

anak usia dini untuk pengembangan kemampuan sains pada anak. Kemampuan

sains yang dapat dikembangkan menurut Suyanto (2005:159) pengenalan sains

untuk anak usia dini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berikut :

a) Eksplorasi dan investigasi, yaitu kegiatan untuk mengamati dan menyelidiki

objek dan fenomena alam.

b) Mengembangkan keterampilan proses sains dasar, seperti melakukan

pengamatan, mengukur, menggunakan bilangan, dan mengkomunikasikan hasil

pengamatan.

c) Mengembangkan rasa ingin tahu, rasa senang, dan mau melakukan kegiatan

inkuiri dan penemuan.

d) Memahami pengetahuan tentang berbagai benda, baik ciri, struktur, maupun

fungsinya.

Page 33: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

17

17

Pengenalan sains pada usia dini lebih ditekankan pada proses dari pada

produk, anak mulai dapat memahami beberapa konsep sains yang bersifat abstrak,

tetapi tetap dengan contoh-contoh nyata yang kongkrit dan praktek langsung dan

biarkan anak secara alami menemukan berbagai pengertian dari interaksinya

bermain dengan berbagai benda. Dengan kata lain proses lebih penting dari pada

produk.

Menurut Conant (Nugraha, 2008:25) memberikan pengertian “sains sebagai

ilmu teoritis yang didasarkan atas pengamatan, percobaanpercobaan terhadap

gejala alam berupa makrokosmos (alam semesta) dan mikrokosmos (isi alam

semesta yang lebih terbatas, khususnya tentang manusia dan sifat-sifatnya)”.

Bagaimana konsep sains ditinjau dari sudut anak, berdasarkan

pengamatannya terhadap perilaku anak-anak ketika berinteraksi dengan berbagai

obyek sains, maka ia menarik kesimpulan bahwa sains bagi anak adalah segala

sesuatu yang menakjubkan, sesuatu yang ditemukan dan dianggap menarik serta

memberi pengetahuan atau merangsangnya untuk mengetahui dan

menyelidikinya.

a. Tujuan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini

Tujuan pendidikan sains sejalan dengan tujuan kurikulum yang ada

disekolah, yaitu mengembangkan anak secara utuh baik pikirannya, hatinya

maupun jasmaninya. Menurut Liek Wilarjo (Nugraha, 2008:30) fokus dan tekanan

pendidikan sains terletak pada bagaimana kita membiarkan diri (dalam hal ini

diartikan sebagai diri anak) dididik oleh alam (perantaranya bisa guru atau orang

dewasa), agar kita menjadi manusia yang lebih baik.

Page 34: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

18

18

Pengembangan sains bagi anak usia dini Menurut Leeper (Nugraha,

2008:28), pada hal-hal di atas secara umum menyampaikan bahwa pengembangan

pembelajarn sains pada anak usia dini hendaklah di tujukan untuk merealisasikan

empat hal yaitu :

1) Pengembangkan pembelajaran sains pada anak usia dini ditunjukan agar anak-

anak memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya melalui

penggunaan metode sains, sehingga anak-anak terbantu dan menjadi terampil

dalam menyelesaikan berbagai hal yang dihadapinya.

2) Pengembangkan pembelajaran sains pada anak usia dini ditunjukan agar anak-

anak memiliki sikap-sikap ilmiah. Misalkan tidak cepat-cepat dalam

mengambil keputusan, dapat melihat segala sesuatu dari berbagai sudut

pandang, berhati-hati terhadap informasi-informasi yang diterimanya serta

bersifat terbuka.

3) Pengembangkan pembelajaran sains pada anak usia dini ditunjukan agar anak-

anak mendapatkan pengetahuan dan informasi ilmiah (yang lebih dipercaya

dan baik), maksudnya adalah segala informasi yang diperoleh anak

berdasarkan pada standar keilmuan yang semestinya, karena informasi yang

disajikan merupakan hasil temuan dan rumusan yang obyektif serta sesuai

kaidah keilmuan yang menaunginya.

4) Pengembangan pembelajaran sains pada anak usia dini ditujukan agar anak-

anak menjadi lebih berminat dan tertarik untuk menghayati sains yang berbeda

dan ditemukan di lingkungan dan alam sekitarnya.

Page 35: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

19

19

Berdasarkan seluruh uraian diatas, secara lebih rinci tujuan sains atau

pengembangan pembelajaran sains pada anak usia dini dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran sains membantu pemahaman anak tentang sains dan keterkaitannya

dengan kehidupan sehari-hari, membantu anak agar mampu menerapkan berbagai

konsep sains untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari, membantu anak agar mampu menggunakan

teknologi sederhana yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dengan pembelajaran yang

menyenangkan dan sesuai dengan hakikat pembelajaran anak usia dini melalui

bermain serta membantu anak untuk dapat mengenal dan memupuk rasa cinta

terhadap alam sekitar, sehingga menyadari kebesaran dan keagungan tuhan yang

maha esa.

Dapat dikatakan pula bahwa semakin tinggi kemampuan dan sikap sains

melekat pada anak, maka akan semakin berarti pula kemampuan tersebut dalam

menunjang produktivitas dan aktivitas anak dalam pengungkapan dan penggalian

sains. Tingginya kemampuan dan sikap sains yang dimiliki anak mencerminkan

akan semakin terampilnya anak dalam mengenali obyek sains, berpikir logis dan

mengikuti prosedur kerja sesuai standar kerja ilmiah yang dipersyaratkan.

b. Nilai Sains Bagi Pengembangan Kemampuan Kognitif, Afektif, dan

Psikomotorik Anak.

Sumbangan pengembangan pembelajaran sains menjadikan anak berada

pada suatu pembentukan karakter yang lebih manusiawi dan dihargai sebagai

individu yang harus berkembang didunianya dan lingkungannya. Nilai

Page 36: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

20

20

kemampuan sains anak usia dini dapat dibedakan menjadi 3 jenis menurut

Nugraha (2008:34-36) :

1) Nilai sains bagi pengembangan kemampuan kognitif anak.

Mengacu pada teori perkembangan kognitif, yang terpenting adalah bukan

anak menyerap sebanyak-banyaknya pengetahuan, tetapi adalah bagaimana

anak dapat mengingat dan mengendapkan yang diperolehnya, serta bagaimana

ia dapat menggunakan konsep dan prinsip yang dipelajarinya dalam lingkup

kehidupannya atau belajarnya. Menjadikan pembelajaran sains yang didapat

anak menjadi fungsional dan memiliki makna dalam kehidupan sehari-hari

anak, sehingga pengetahuan anak bertambah dan bukan hanya memahami

konsep tetapi juga fungsi dan setiap pembelajaran yang anak peroleh.

2) Nilai sains bagi pengembangan afektif anak

Domain afeksi akan melekat dan menjadi suatu karakter yang mempribadi atau

mengindividualisasi pada jati diri anak, jika dalam pengembangannya

disesuaikan dengan tuntutan perilaku yang terjadi secara nyata dalam

kehidupan anak. Nilai sains yang berkembang pada domain afeksi anak tidak

semata hanya secara verbal tetapi bagaimana bisa terealisasi secara pola

perilaku anak.

3) Nilai sains bagi pengembangan psikomotorik anak

Terkait dengan sifat perkembangan psikomotorik, biasanya mengarah pada

tuntutan anak memiliki kesanggupan untuk menggerakkan anggota tubuh dan

bagian-bagiannya. Kemampuan ini diperuntukkan agar anak dapat

memanipulasi lingkungannya.

Page 37: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

21

21

Berdasarkan tujuan tersebut, jelaslah bahwa pengembangan pembelajaran

sains bukan saja membina domain kognitif anak saja, melainkan membina aspek

afektif dan psikomotor secara seimbang, bahkan lebih jauh diharapkan dengan

mengembangkan pembelajaran sains yang memadai (adequate) akan

menumbuhkan kreativitas dan kemampuan berfikir kritis yang semuanya akan

sangat bermanfaat bagi aktualisasi dan kesiapan anak untuk menghadapi perannya

yang lebih luas dan kompleks pada masa akan datang.

Arah pengembangan program pembelajaran sains sebagai suatu proses

ditujukan pada perencanaan dan aktivitas sains yang dapat membantu anak dalam

menguasai keterampilan yang terkait dengan cara pengenalan dan perolehan sains

yang benar. Cara-cara tersebut sering dikenal sebagai metode sains, atau metode

ilmiah. Pentingnya anak menguasai cara-cara tersebut, karena sains dipandang

sebagai sesuatu yang memiliki disiplin yang ketat, obyektif dan suatu proses yang

bebas nilai. Adapun, sesuai dengan krakteristik proses sains, maka kemampuan

yang dapat di programkan dan dilatihkan pada anak usia dini, diantaranya :

kemampuan mengamati, menggolongkan, mengukur, menguraikan, menjelaskan,

mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting tentang alam, merumuskan problem,

merumuskan hipotesis, merancang penyelidikan termasuk eksperimeneksperimen,

mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan dan sebagainya.

c. Indikator Hail Belajar Kemampuan Sains

Menurut Harahap (Sudirman, 2013;55) “prestasi atau hasil belajar sebagai

perolehan siswa setelah menempuh periode pembelajaran tertentu, dapat

dikriteriakan menurut tingkat penguasaan materi pembelajaran. Umumnya hasil

Page 38: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

22

22

belajar akan meningkatkan kemampuan mental siswa. Menurut Hakim (2011; 26)

menyatakan Bahwa “Kemampuan yang dicapai dalam pembelajaran merupakan

tujuan pembelajaran tersebut”. Menurut Hidayat dan Badrujaman (2009;3)

“Indikator keberhasilan merupakan kriteria yang ditetapkan sebagai dasar

menentukan apakah tindakan yang dilakukan berhasil atau tidak, mengacu pada

proses pelaksanaan tindakan serta sejauh mana peningkatan/penurunan variabel

masalah.

Berdasarkan kurikulum PAUD yang tertuang dalam Permendikbud No. 58

(2010;11), yang termasuk tingkat pencapaian kemampuan sains dalam rentang

usia 5-6 tahun adalah sebagai berikut:

1) Menklasifikasikan benda berdasarkan fungsi

2) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik (Seperti:

apa yang terjadi ketika air ditumpahkan)

3) Menyusun perecnaan kegiatan apa yang akan dilakukan

4) Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya (angin bertiup menyebabkan

daun bergerak, air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah).

Berdasarkan beberapa teori dan tingkat pencapaian perkembangan diatas

maka indikator yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut:

Lingkup

Perkembanagn

Tingkat Pencapaian

Perkembangan

Indikator

Kemampuan

Sains

1. Menunjukkan aktivitas

yang bersifat eksploratif

dan menyelidik

Melakukan pencampuran warna

sesuai warna pelangi

menggunakan sabun

Mampu meneliti perubahan

yang terjadi dari kegiatan yang

sedang dilaksanakan dengan

tepat

Menjelaskan proses

Page 39: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

23

23

pertumbuhan kecambah

Menunjukkan bagian-bagian

Kecambah

2. Mengenal sebab akibat

tentang lingkungannya

Menjelaskan hasil kegiatan

kepada teman-teman kelompok

Mendiskusikan benda yang

dapat tenggelam di dalam air

dan yang terapung di dalam air

Mendiskusikan benda yang

larut dan tidak larut

4. Aktivitas Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam

Kegiatan pembelajaran yang melibatkan anak untuk aktif dalam

pembelajaran akan berdampak baik pada hasil belajarnya. Seperti yang

dikemukakan oleh Djamarah (2000: 67) bahwa: “Belajar sambil melakukan

aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang

didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan didalam benak anak

didik”. Senada dengan hal diatas, Gie (1985: 6) mengatakan bahwa :

”Keberhasilan anak dalam belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukannya

selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar adalah segenap rangkaian kegiatan

atau aktivitas secara sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan

perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang

sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan”.

Menurut Depdiknas (2006) anak belajar aktif adalah belajar yang

melibatkan keaktifan mental (intelektual-emosional) walaupun dalam banyak hal

diperlukan keaktifan fisik. Kadar keaktifan anak dalam belajar terdapat dalam

rentang keaktifan antara teacher centered dan student centered.

Page 40: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

24

24

Menurut Conny (Sujiono, 132:2009) pendidikan bagi anak usia dini

merupakan belajar sambil bermain. Dengan bermain secara bebas anak dapat

bereksplorasi untuk memperkuat hal-hal yang sudah diketahui dan menemukan

hal-hal baru. Mengingat bahwa bermain merupakan kebutuhan bagi anak usia dini

oleh karena itu proses kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan melalui bermain.

Sedangkan aktivitas belajar menurut Hartono (2008:11) merupakan suatu

proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan sedemikian rupa agar

menciptakan siswa yang aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan

gagasan. Aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan Alam merupakan

pembelajaran dimana siswa diajak langsung berhadapan dengan lingkungan di

mana fakta atau gejala alam itu berada. Para pendidik yang bekerja dengan anak

usia dini sebaiknya memperhatikan lingkungan anak. Anak usia dini tersebut,

mempunyai pengalaman bersama keluarga, lingkungan rumah, teman sebaya,

orang dewasa lain dan lingkungan sekolah (Patmonodewo, 2003:44-45).

Jan Lighthart (Nurani, 2009:101) mengungkapkan bahwa bahan

pembelajaran dari lingkungan dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu :

1) Lingkungan alam, sebagai bahan mentah,

2) Lingkungan produsen atau lingkungan pengrajin, sebagai pengelola dan

penghasil bahan mentah menjadi bahan jadi,

3) Lingkungan masyarakat pengguna bahan jadi yaitu sebagai sebagai konsumen.

Adapun yang dimaksud dengan „bahan‟ ini dapat saja berupa tanaman, tanah,

batu-batuan, kebun, sungai dan ladang, pengrajin kayu, rotan dan pasar atau

toko sebagai pusat jual beli bahanbahan jadi tersebut.

Page 41: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

25

25

Alam sebagai sarana pembelajaran, hal ini didasarkan pada beberapa teori

pembelajaran yang menjadikan alam sebagai sarana tak terbatas bagi anak untuk

berekplorasi dan berinteraksi dengan alam dalam membangun pengetahuannya.

Viquette (Sujiono,2009:94) mengemukakan bahwa terdapat tiga aspek penting

dalam alam, yaitu alam merupakan ruang lingkungan untuk mengembangkan jati

diri, alam merupakan ruang lingkup yang dapat dieksplorasi dan peranan pendidik

di lokasi kegiatan. Sementara itu yang disebut lingkungan pendidikan adalah

lingkungan atau keadaan, kondisi tempat yang ada di sekitar anak yang

mempengaruhi berlangsungnya proses pendidikan. Lingkungan pendidikan secara

umum dibagi menjadi tiga macam yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

dan lingkungan masyarakat. ketiga lingkungan pendidikan itu mempunyai

peranan yang besar dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak menuju

terbentuknya kepribadian anak.

Piaget (Suparno, 2001:141) menyatakan bahwa “pengetahuan itu dibentuk

sendiri oleh murid dalam berhadapan dengan lingkungan atau objek yang sedang

dipelajarinya. Proses belajar harus membantu dan memungkinkan murid aktif

mengkonstruksi pengetahuannya. Tekanan lebih pada murid yang aktif dan bukan

guru yang aktif”.

Lingkungan alam juga dapat berperan sebagai media belajar, dan sebagai

objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan alam khususnya di sekitar

sekolah merupakan sumber belajar yang akan membuat anak merasa senang saat

belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan alam tidak selalu harus di luar

kelas. Bahan dari lingkungan alam dapat dibawa ke dalam kelas untuk menghemat

Page 42: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

26

26

biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah

keterampilan seperti mencari benda-benda di lingkungan alam sekitar sekolah,

membedakan, mengelompokkan, menunjukkan, mengukur benda-benda tersebut,

menggunakan benda-benda, dan sebagainya.

Aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan alam berarti mengaitkan

lingkungan alam dalam suatu proses pembelajaran. Lingkungan alam digunakan

sebagai sumber belajar. Pembelajaran lingkungan alam dilakukan untuk

memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari anak

khususnya di lingkungan alam sekitar sekolah.

Menurut Musbikin (2010:125) pembelajaran berbasis lingkungan alam

sebenarnya telah digagas pertama kali oleh Jan Lightghart pada Tahun 1859 yang

dikenal dengan pengajaran barang sesungguhnya. Ide dasarnya adalah pendidikan

pada anak usia dini dilakukan dengan mengajak anak dalam suasana

sesungguhnya melalui belajar pada lingkungan alam sekitar yang nyata.

Selanjutnya Jan Lightghart (Musbikin, 2010:126), mengatakan bahwa

sumber utama bentuk pengajaran ini adalah lingkungan di sekitar anak. Melalui

bentuk pembelajaran ini akan tumbuh keaktifan anak dalam mengamati,

menyelidik, serta mempelajari lingkungan. Kondisi lingkungan yang

sesungguhnya juga akan menarik perhatian spontan anak, sehingga anak memiliki

pemahaman dan kekayaan pengetahuan yang bersumber pada lingkungannya

sendiri.

Decroly (Musbikin, 2010:127) “menegaskan kembali bahwa: (1) sekolah

harus dihubungkan dengan kehidupan alam sekitar; (2) pendidikan dan pengajaran

Page 43: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

27

27

agar didasarkan pada perkembangan anak; (3) sekolah harus menjadi laboratorium

bekerja bagi anak-anak; dan (4) bahan-bahan pendidikan/pengajaran yang

fungsional praktis”.

Pembelajaran yang berbasis lingkungan alam merupakan pandangan bahwa

pendidikan harus dapat membantu anak mengembangkan berbagai potensi

perkembangan yang dipergunakan untuk beradaptasi dengan lingkungan alam.

Kegiatan pembelajaran seharusnya menggunakan lingkungan alam dengan

berbagai variasi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak usia

dini khususnya dalam bidang kognitif kemampuan sains anak usia dini.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menstimulus kemampuan

sains anak usia dini adalah dengan memperkenalkan dan mengakrabkan mereka

pada lingkungan alam. Hal ini disebabkan karena melalui alam anak akan

mngenal banyak hal beragam, unik dan spesifik. Selain itu, pengakraban terhadap

alam pun dapat menumbuhkan kekaguman terhadap Tuhan dan rasa cinta

terhadap lingkungan. Rachmawati (Rachmawati dan Kurnia, 2010:57) dengan

belajar pada alam sekitar, anak dapat mengenal berbagai makhluk, warna, bentuk,

bau, rasa, bunyi, dan ukuran melalui alam. Anak pun dapat memanfaatkan benda

yang ada menjadi sesuatu yang baru. Mengenal dan bersahabat serta mencintai

alam akan membuat anak menjadi kreatif, agamis, serta penuh kasih. Hal itu

tergantung kepada para pendidik untuk mengarahkan dan memberi makna pada

alam yang ada di sekitar anak.

Dari pernyataan yang sudah dipaparkan oleh para ahli di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan alam merupakan

Page 44: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

28

28

kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan alam

sebagai sumber belajar yang di dalamnya mencakup segala sesuatu baik itu benda

ataupun objek di alam seperti tumbuhan, hewan, cuaca, air, manusia dan

bendabenda lainnya yang berorientasi kepada perkembangan serta kebutuhan

anak.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan

anak selama proses pembelajaran. Dengan melakukan berbagai aktivitas dalam

kegiatan pembelajaran diharapkan anak dapat membangun pengetahuannya

sendiri tentang perkembangan kemampuan sains anak usia dini. Dalam hal ini,

aktivitas yang diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat diperoleh

dari lingkungan alam yang ada disekitar anak.

B. Kerangka Pikir Penelitian

Perkembangan kognitif anak usia dini terjadi ketika anak membangun

pengetahuan melalui aktivitas bereksplorasi aktif dan penyelidikan pada objek-

objek yang ada di sekitar mereka. Seperti halnya kemampuan sains anak dapat

distimulasi dengan cara terlibat langsung saat melakukan proses kegiatan

pembelajaran. Anak akan belajar menggunakan fungsi panca inderanya seoptimal

mungkin seperti melihat, mendengar, mencium, merasa dan meraba melalui objek

atau benda-benda yang ada di sekitarnya. Anak akan meggembangkan

kemampuan sains nya melalui lingkungan alam disekitar sekolah sehingga anak

mampu mengamati atau memperhatikan benda-benda, mampu membangun

pengetahuannya melalui pertanyaan-pertanyaan, menemukan informasi,

Page 45: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

29

29

mengumpulkan informasi lalu mengkomunikasikan atau menyimpulkan informasi

yang didapat melalui pengalamannya. Untuk mengembangkan kemampuan

tersebut maka perlu diadakannya suatu aktivitas yang mendukung.

Aktivitas disini dapat diartikan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan

kemampuan sains anak usia dini. Oleh sebab itu peneliti menggunakan aktivitas

pembelajaran berbasis lingkungan alam untuk mengetahui bagaimana

hubungannya terhadap perkembangan kognitif pada anak usia dini khususnya

dalam kemampuan sains. Aktivitas yang berkaitan dengan kemampuan sains pada

anak usia dini antara lain mencari, menunjukkan, membedakan dan menggunakan

benda-benda atau objek yang ada di sekitar anak. Aktivitas pembelajaran berbasis

lingkungan alam merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan memanfaatkan

lingkungan alam sebagai sumber belajar dalam proses kegiatan pembelajaran yang

di dalamnya mencakup segala sesuatu baik itu benda ataupun objek di alam

seperti tumbuhan, hewan, cuaca, air, manusia dan benda-benda lainnya yang

berorientasi kepada perkembangan serta kebutuhan anak.

Dengan demikian perlu dilakukannya perbaikan dan inovasi untuk

meningkatkan mutu pembelajaran yang berkualitas dan meningkatkan kualitas

pendidikan dengan harapan mampu mengembangkan kemampuan kognitif anak

dalam lingkup sains menggunakan aktivitas berbasis lingkungan alam.

Page 46: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

30

30

Berdasarkan pembahasan di atas, maka penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir diatas, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah :

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas pembelajaran berbasis

lingkungan alam dengan pengembangan kemampuan sains pada anak usia

dini 5-6 tahun di TK Minasa Upa Kecamatan Rappocini Makassar.

X

Aktivitas

Pembelajaran

berbasis

lingkungan alam

Y

Perkembangan

Kemampuan

Sains

Page 47: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian

Kuantitatif Korelasional. Menurut (Azwar, 2010:8-9) penelitian korelasional

bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan

dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi.

Dari Penelitian ini dapat memperoleh informasi mengenai taraf hubunganyang

terjadi, bukan mengenai ada-tidaknya efek variabel satu terhadap variabel yang

lain.

Penelitian korelasional kuantitatif merupakan penelitian yang dimaksudkan

untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

(Arikunto.S, 2005:247). Penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah

penelitian menggunakan pendekatan yang data-datanya numerikal dan diolah

dengan menggunakan metode statistik.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Bungin (Siregar, 2014:56) Populasi digunakan untuk menyebutkan

serumpun/sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. populasi penelitian

merupakan keseluruhan objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,

tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya.

Page 48: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

32

Populasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah keseluruhan anak

yang ada di TK Minasa Upa Kecamatan Rappocini Makassar dengan jumlah 18

anak usia 5-6 Tahun.

2. Sampel

Sampel adalah bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari

suatu populasi dan diteliti secara rinci Santoso dan Tjiptono (2002:79). Sampel

merupakan suatu prosedur pengambilan data, dimana hanya sebagaian populasi

saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang

dikehendaki dari suatu populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan purposive sampling yang merupakan metode penetapan responden

untuk dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu.

Mengingat keterbatasan penelitian, maka peneliti memutuskan untuk

menggunakan anak-anak di TK Minasa Upa Kelompok B2 yang berusia 5-6 tahun

dan berjumlah 18 anak sebagai sampel pada penelitian ini.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan tahap pelaksanaan

penelitian. Adapun langkah-langkah dari setiap penelitian tersebut, adalah:

1. Penelitian Pendahuluan

Terdiri dari langkah-langkah berikut:

a) Membuat surat izin penelitian ke sekolah tempat dilakukan penelitian.

b) Observasi ke sekolah tempat dilakukannya penelitian untuk

mengumpulkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti.

Page 49: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

33

2. Tahap Perencanaan

a) Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang telah disusun.

b) Membuat instrument evaluasi yaitu berupa lembaran observasi.

3. Tahap Pelaksanaan

a) Melaksanakan penelitian sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Harian (RPPH) yang telah disusun.

b) Mengevaluasi menggunakan lembar observasi.

c) Mengumpulkan mengolah dan menganalisis data.

d) Membuat laporan hasil penelitian

D. Devinisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas : Aktivitas Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam (X)

Definisi konseptual: Aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan alam

merupakan kegiatan dengan memanfaatkan benda-benda atau objek-objek yang

ada di sekitar anak. Adapun definisi operasional variabel adalah Nilai yang

diperoleh dari hasil observasi tentang aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan

alam adalah sebagai berikut :

a) Mencari benda-benda yang ada di sekitar.

b) Menunjukkan benda-benda yang ada di sekitar.

c) Menggunakan benda-benda yang ada di sekitar.

d) Membedakan benda-benda yang ada di sekitar.

Page 50: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

34

2. Variabel terikat: Kemampuan Sains (Y)

Definisi konseptual : Kemampuan sains anak usia dini berhubungan dengan

berbagai percobaan atau demonstrasi sebagai suatu pendekatan secara saintifik

atau logis tetapi tetap dengan mempertimbangkan tahapan berfikir anak usia dini.

Adapun definisi operasional variabel adalah nilai yang diperoleh dari hasil

observasi tentang kemampuan sains dalam menyelesaikan masalah sebagai

berikut :

a) Memperkirakan suatu peristiw a yang akan terjadi.

b) Mengamati dengan teliti perubahan yang terjadi dari kegiatan yang sedang

dilakukan.

c) Menjelaskan sebab akibat suatu peristiwa alam secara sederhana.

d) Menyimpulkan kegiatan yang sedang dilakukan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam

arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi

jenis instrumen penelitian adalah, ceklis (check-list), atau daftar centang, pedoman

pengamatan (Arikunto, 2010:203).

Instrumen penelitian ini menggunaan pendoman observasi berbentuk daftar

ceklis (check-list) yang bersifat terstruktur. Lembar observasi yang digunaka

tersebut di tujukan pada anak kelas B2 di TK Minasa Upa Kecamatan Rappocini

Makassar yang sedang melakukan proses pembelajaran di kelas. Instrumen yang

peneliti buat berupa indikator-indikator yang diturunkan berdasarkan konseptual

variabel dan operasional variabel.

Page 51: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

35

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan tehnik observasi dan dokumentasi, dengan

adanya tehnik tersebut akan mempermudah peneliti dalam menyusun instrumen

yang akan dianalisis pada hasil akhir dalam penelitian ini.

a. Observasi

Metode observasi adalah pengumpulan data penelitian dengan melalui

pengamatan terhadap objek yang diteliti. Observasi dilakukan di TK Minasa Upa

Kecamatan Rappocini Makassar. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah observasi partisipasif dimana peneliti terlibat secara langsung dalam

kegiatan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi

digunakan untuk memperoleh data tambahan yang berupa laporan gambar, foto

dan video yang diambil pada setiap pertemuan saat proses pembelajaran

berlangsung. Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi

tentang sekolah yang dijadikan tempat penelitian dan proses pembelajaran TK

Minasa Upa Kecamatan Rappocini Makassar.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik

kuantitatif dengan uji statistik yaitu dengan menggunakan rumus korelasi tata

jenjang (spearman).

Page 52: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

36

Setelah data terkumpul, data dikelompokkan dan dikategorikan dalam bukti

data ordinal, kemudian dianalisis untuk mengetahui besarnya peningkatan

kemampuan sains anak usia dini. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar

dalam menguji hipotesis penelitian. Untuk menyajikan data secara singkat maka

perlu menentukan interval, rumus interval dalam Hadi Sutrisno (2006: 178)

adalah sebagai berikut :

Sumber : Hadi Sutrisno (2006 : 178)

Gambar 2. Rumus Interval

Keterangan :

NT : Nilai Tertinggi

NR : Nilai Terendah

K : Kategori

Adapun pengelompokkan dalam penskoran untuk variabel X yaitu :

Sangat Aktif (SA) diberi skor 4

Aktif (A) diberi skor 3

Cukup Aktif (CA) diberi skor 2, dan

Kurang Aktif (KA) diberi skor 1

Penskoran untuk variabel Y yaitu :

Berkembang Sangat Baik (BSB) dengan Skor 4

Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dengan skor 3

Mulai Berkembang (MB) dengan skor 2 dan

Belum Berkembang (BB) dengan skor 1.

𝒊 =𝑵𝑻−𝑵𝑹

𝑲

Page 53: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

37

Dalam penelitian yang menggunakan lembar observasi, diperlukan rumus

rubrik untuk menghitung jumlah nilai yang didapat oleh anak karena untuk

menyajikan data atau nilai yang diperoleh anak maka digunakan rumus kategori

data sebagai berikut :

Sumber: Sudjana (2006)

Gambar 3. Rumus Kategori Data

H. Tehnik Uji Hipotesis

Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah tehnik kuantitatif dengan

uji statistik yaitu dengan menggunakan rumus korelasi spearman rank. Korelasi

Spearman Rank digunakan untuk menguji hubungan antara aktivitas pembelajaran

berbasis lingkungan alam dengan perkembangan kemampuan sains anak usia dini.

Dan rumus yang digunakan sugiyono (2014:267) sebagai berikut:

ρ = 1 -

Sumber : Sugiyono (2010)

Gambar 4. Rumus Korelasi Spearman Rank

Keterangan :

ρ = Koefisien Korelasi Spearman Rank

6 & 1 = Bilangan konstan

bi = Selisih peringkat setiap rank

n = Number Of Cases

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Page 54: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

38

Untuk mengetahui apakah kedua variabel memiliki hubungan yang

signifikan atau tidak, maka harus dilakukan uji signifikansi denganmenggunakan

tabel ρ (rho) sebagai berikut :

Tabel 3.1 Tabel Nilai-nilai ρ (RHO), Korelasi Spearman Rank

N Drajat Signifikansi N Drajat Signifikansi

5 % 1 % 5 % 1 %

5 1,000 16 0,506 0,665

6 0,886 1,000 18 0,475 0,625

7 0,786 0,929 20 0,450 0,591

8 0,738 0,881 22 0,428 0,562

9 0,683 0,883 24 0,409 0,537

10 0,648 0,794 26 0,392 0,515

12 0,591 0.777 28 0,377 0,496

14 0,544 0,715 30 0,364 0,478

Sumber : Sugiyono (2011 : 387)

Page 55: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penlitian

1. Gambaran umum subjek dan pelaksanaan penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang dilakukan pada

anak Usia 5-6 Tahun TK Minasa Upa Kecamatan Rappocini Makassar. Dalam

penelitian ini, peneliti menghubungkan antara aktivitas pembelajaran berbasis

lingkungan alam dengan perkembangan kemampuan sains anak usia 5-6 tahun TK

Minasa Upa Kecamatan Rappocini Makassar.

Sebelum melaksanakan penelitian pada hari sabtu tanggal 18 Oktober 2019,

peneliti melakukan kunjungan ke TK Minasa Upa Kecamatan Rappocini

Makassar, Untuk membahas rencana penelitian dengan kepala sekolah dan wali

kelas B2 yang dilanjutkan dengan penyerahan surat izin penelitian dari kantor

permodalan. Dari hasil diskusi yang dilakukan disepakati bahwa jadwal

pelaksanaan penelitian dilakukan 2 kali pertemuan dalam satu minggu yakni pada

hari selasa dan hari kamis, waktu pelajaran mulai pukul 07.30 - 10.30, awal

pelaksanaan penelitian pada tanggal 19 Oktober 2019 pada di Tk Minasa Upa

Kecamatan Rappocini Makassar yang berjumlah 18 anak dengan rentang usia 5 –

6 tahun. Proses pembelajaran dilakukan pada 19 Oktober s/d 5 November 2019,

yang didampingi oleh guru sebagai pengajar dan penelitibertugas sebagai

pengamat.

Page 56: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

39

2. Dreskipsi Data

a. Aktivitas Pembelajaran Berbasis lingkungan alam

Data tentang aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan alam dalam

penelitian ini diperoleh melalui lembar observasi yang merupakan instrumen

penelitian. Berikut ini merupakan hasil penilaian terhadap aktivias guru dalam

pengelolaan pembelajaran berbasis lingkungan alam di TK Minasa Upa Rapocini

Makassar dengan menggunakan lembar observasi sebagai berikut :

Tabel 4.1. Hasil Penilaian

Aktivitas Pembelajarn Berbasis Lingkungan Alam

di TK Minasa Upa Rappocini Makassar

NO URAIAN KEGIATAN KRITERIA

KA CA A SA

1 Guru membawa anak belajar dilingkungan sekitar 3

2 Guru menunjukan benda-benda disekitar 4

3 Guru mengajak anak mencari benda-benda yang ada disekitar 4

4 Guru membedakan benda-benda sekitar 4

5 Menggunakan benda-benda sekitar 4

6 Mengukur benda-benda yang ada disekitar 3

7 Guru mengajarkan pada anak cara mengelompokan benda-benda

sekitar 4

8 Guru mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-sehari anak 4

9 Guru memancing anak untuk menanyakan benda-benda disekitar 4

10 Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritakan

tentang ligkungan sekitar 4

11 Guru membawa benda-benda dari lingkungan alam kedalam kelas 4

12 Guru mengajak anak untuk mengamati benda-benda tersebut 4

13 Guru menunjukan satu persatu benda-benda tersebut 4

14 Guru mengajarkan pada anak cara memanfaatkan benda-benda dari

lingkungan alam 4

JUMLAH SKOR YANG DICAPAI 0 0 6 48

JUMLAH RATA-RATA 14

JUMLAH SKOR MAKSIMAL 4

JUMLAH SKOR MINIMAL 3

TOTAL NILAI PEROLEHAN 3

Sumber: hasil pengolahan data menggunakana excel 2010.

Page 57: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

40

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat diperoleh jumlah skor perolehan

mencapai 14 dengan jumlah skor maksimal 4 dan jumlah skor minilal 3. Untuk

jumlah nilai perolehan adalah 3. Dengan demikian deskripsi pengelompakan data

variabel aktivitas pembelajaran berbasis lingkunagan alam diketahui sebagai

berikut :

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi

Data Aktivitas Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam

Sumber Data : Data Rekapitulasi Hasil Penilaian Aktivitas Pembelajaran

Berbasis Lingkungan Alam TK Minasa Upa Rappocini Makassar 2019 dengan

menggunakan lembar kerja excel 2010.

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa aktivitas dalam melakukan

pembelajaran berbasis linkungan alam menunjukkan presentase sebesar 87,5

persen yang berada pada kategori Sangat Aktif (SA), artinya hanya terdapat 87,5

persen yang mampu dicapai oleh guru dari keseluruhan indikator dalam aktivitas

pembelajaran berbasis lingkungan alam. Selanjutnya, terdapat 12,5 persen yang

berada pada kategori Akatif (A), artinyadari keseluruhan indikator, guru belum

sepenuhnya menerpkan 2 sampai 3 indikator yang mencpai 12,5 persen.

Sedangkan tidak ada guru yang berada pada kategori cukup aktif (CA) dan kurang

aktif (KA), artinya tidak ada guru yang tidak mencapai keseluruhan indikator pada

aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan alam.

Interval Skor Kategori F Presentasi

3 – 4 SA 14 87,5

2 – 3 A 2 12,5

1 – 2 CA 0 0

0 – 1 KA 0 0

Jumlah 16 100

Page 58: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

41

Dengan demikian dalam proses aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan

alam guru berada pada kategori sangat aktif (SA) yaitu dengan 14 indikator guru

mencapai perolehan 87,5 persen, artinya guru hampir mencapai keseluruhan

indikator pembelajarandengan kata lain guru sangat aktif dalam aktivitas

pembelajaran berbasis lingkungan alam. Sedangkan yang berada pada kategori

Cukup Aktif (CA) dan kategori Kurang Aktif (KA) adalah 0.

b. Perkembangan Kemampuan Sains

Data tentang Perkembangan Kemampuan Sains pada anak usia dini

diperoleh melalui lembar observasi yang merupakan instrumen penilaian dalam

penelitian ini.Berikut ini merupakan hasil penilaian terhadap aktivias guru dalam

pengelolaan pembelajaran berbasis lingkungan alam di TK Minasa Upa Rapocini

Makassar dengan menggunakan lembar observasi sebagai berikut :

Tabel 4.3. Hasil Penilaian

Perkembangan Kemampuan Sains Anak

di TK Minasa Upa Rappocini Makassar

NO URAIAN KEGIATAN KRITERIA

KA CA A SA

1 Anak dapat mengamati lingkungan sekitar 4

2 Mampu meneliti perubahan yang terjadi dari kegiatan yang sedang

dilaksanakan dengan tepat 3

3 Anak dapat mengetahui Benda-benda seperti tanaman, batu, pasir

dan bunga 4

4 Anak dapat membedakan benda-benda alam yang ada di sekitar 4

5 Anak dapat mengetahui manfaat benda-benda disekitar 3

6 Anak dapat mengetahui benda yang larut dan tidak larut 3

7 Anak mampu mengelompokan benda-benda sekitar sesuai dengan

jenisnya 4

Page 59: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

42

NO URAIAN KEGIATAN KRITERIA

KA CA A SA

8 Anak dapat mnyebutkan benda-benda alam dalam kehidupan

sehari-hari 4

9 Anak aktif dalam bertanya tentang nama-nama benda yang ada

disekitar 3

10 Mendiskusikan benda yang tenggelam dan terapung di dalam air 2

11 Anak dapat mengetahui bagian-bagian benda seperti tumbuhan

kecamba 4

12 Mengamati tumbuhan kecamba (kacang hijau) 4

13 Anak dapat menyebutkan bain-bagian tumbuhan kecambah (kacang

hijau) 3

14 Anak dapat mengetahui manfaat setiap benda dari lingkungan alam 4

JUMLAH SKOR YANG DICAPAI 0 2 15 32

JUMLAH RATA-RATA 12

JUMLAH SKOR MAKSIMAL 4

JUMLAH SKOR MINIMAL 2

TOTAL NILAI PEROLEHAN 3

Sumber: hasil pengolahan data menggunakana excel 2010

Berdasarkan hasi l perhitungan diatas dapat diperoleh jumlah skor perolehan

mencapai 12 dengan jumlah skor maksimal 4 dan jumlah skor minilal 2. Untuk

jumlah nilai perolehan adalah 3. Dengan demikian deskripsi pengelompakan data

variabel perkembangan kemampuan sains diketahui sebagai berikut :

Tabel 4.4.Distribusi Frekuensi

Data Perkembabangan Kemampuan Sains

Interval Skor Kategori f Presentasi

3 – 4 BSB 14 66,67

2 – 3 BSH 6 28,57

1 – 2 MB 1 4,76

0 – 1 BB 0 0

Jumlah 21 100

Page 60: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

43

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa 66,67 persen anak memiliki

perkembangan kemampuan sains yang berada pada kategori Berkembang Sangat

Baik (BSB), artinya sebanyak 66,67 persen anak mampu mencapai keseluruhan

indikator pada perkembangan kemampuan sains yang telah ditentukan oleh

peneliti. Selanjutnya terdapat 28,57 persen anak mendapat kategori Berkembang

Sesuai Harapan (BSH), artinya dari keseluruan indikator anak berada pada

kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Sedangkan 4,76 persen anak berada

pada kategori Mulai Berkembang (MB) artinya dari keseluruan indikator masi ada

anak yang maru Mulai Berkembang (MB) dan 0 persen anak berada pada kategori

Belum Berkembang (BB).

Dengan demikian mayoritas anak yang memiliki perkembangan

kemampuan sains berada pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) yaitu

sebesar 66,67persen, artinya dari 14 indikator penilaian anak hanya 8 indikator

anak Berkembang Sangat Baik (BSH) dan terdapat 5 indikator anak Berkembang

Sesuai Harapan (BSH) dengan pencapaian 28,57 persean sedangkan 1 indikator

anak baru Mulai Berkembang (MB) dengan pencapaian 4,76 persen dan kategori

Belum Berkembang (BB) adalah 0.

3. Uji Hipotesis

Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah tehnik kuantitatif dengan

uji statistik yaitu dengan menggunakan rumus korelasi spearman rank. Korelasi

Spearman Rank digunakan untuk menguji hubungan antara aktivitas pembelajaran

berbasis lingkungan alam (x) dengan perkembangan kemampuan sains anak usia

Page 61: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

44

dini(y). Untuk mengetahui tingkat atau derajat keeratan hubungan antara variabel-

variabel yang diteliti, digunakan tabel Selisih Peringkat antara lain :

Tabel 4.3

Selisih Peringkat Aktivitas Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam

dengan Perkembangan Kemampuan Sains

N PA (X) KS (Y) Peringkat

(X)

Peringkat

(Y) Selisih

1 3 4 1,5 10,5 -9 81

2 4 3 8,5 4 4,5 20,25

3 4 4 8,5 10,5 -2 4

4 4 4 8,5 10,5 -2 4

5 4 3 8,5 4 4,5 20,25

6 3 3 1,5 4 -2,5 6,25

7 4 4 8,5 10,5 -2 4

8 4 4 8,5 10,5 -2 4

9 4 3 8,5 4 4,5 20,25

10 4 2 8,5 1 7,5 56,25

11 4 4 8,5 10,5 -2 4

12 4 4 8,5 10,5 -2 4

13 4 3 8,5 4 4,5 20,25

14 4 4 8,5 10,5 -2 3

252,5

Sumber: hasil pengolahan data menggunakana excel 2010

Berdasarkan tabel diatas, selanjutnya menghitung koefisien korelasi

aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan alam dengan perkembangan

kemampuan sains anak usia dini dengan rumus yang digunakan sebahgai berikut :

Sumber : Sugiyono (2010)

Dimana :

ρ = 1 -

= 1 -

= 1 -

و = 0,525

Jadi, koefisien korelasi (ρ) yang diperoleh adalah 0,525.

ρ = 1 - 𝑏𝑖

𝑛 𝑛

Page 62: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

45

Untuk mengetahui apakah kedua variabel memiliki hubungan yang

signifikan atau tidak, maka harus dilakukan uji signifikansi denganmenggunakan

tabel ρ (rho) sebagai berikut :

Tabel 4.4

Nilai-nilai ρ (RHO), Korelasi Spearman Rank

N Drajat Signifikansi N Drajat Signifikansi

5 % 1 % 5 % 1 %

5 1,000 16 0,506 0,665

6 0,886 1,000 18 0,475 0,625

7 0,544 0,929 20 0,450 0,591

8 0,738 0,881 22 0,428 0,562

9 0,683 0,883 24 0,409 0,537

10 0,648 0,794 26 0,392 0,515

12 0,591 0.777 28 0,377 0,496

14 0,544 0,715 30 0,364 0,478

Sumber : Sugiyono (2011 : 387)

Berdasarkan analisis diatas maka nilai koefisien korelasi menunjukkan nilai

ρ hitung sebesar 0,525 jumlah ρ hitung merupakan hasil dari analisis korelasi

spearman rankyang diambil dari nilai aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan

alam dengan perkembangan kemampuan sains anak usia 5-6 tahun. Sedangkan

nilai ρ tabel sebesar 0,544, hal ini dapat dilihat pada taraf signifikan 5% dengan N

= 14 pada tabel di atas. Hal ini terlihat bahwa nilai analisis data lebih besar dari

pada nilai p pada tabel (0,549>0,544).

Berdasarkan hasil perhitungan nilai aktivitas pembelajaran berbasis

lingkungan alam dengan kemampuan sains, peneliti melakukan uji signifikansi

koefisien korelasi dengan bantuan Software SPSS untuk menguji hubungan antara

kedua variabel. Adapun hasil dari analisis Rank Sperman yang dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 4.5

Hasil Korrelasi Rank Sperman

Page 63: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

46

Correlations

pembelajaran

alam

Perkembangan

sains

Spearman's rho pembelajaran alam Correlation Coefficient 1,000 ,555**

Sig. (2-tailed) . ,001

N 14 14

pembelajaran sains Correlation Coefficient ,555** 1,000

Sig. (2-tailed) ,001 .

N 14 14

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan output uji correlation teknik spearmen rank menggunakan

SPSS versi 22 diatas, Nmenunjukan jumlah observasi/sampel sebanyak 14,

sedangkan tingginya korelasi ditunjukan oleh angka 0,697(**). Besar korelasi

yang terjadi antara kedua variabel adalah 0,697. Sedangkan angka sig.(2-tailed)

adalah 0,001 masih lebih kecil dari pada batas kritis α = 0,05, berarti terdapat

hubungan yang signifikan antara kedua variabel (0,001<0,05).

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas

pembelajaran berbasis lingkungan alam dengan perkembangan kemampuan sains

pada anak usia 5-6 tahun di TK Minasa Upa Rappocini Makassar. Berdasarkan

hasil analisis data diatas, maka hasil pembahasan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Aktivitas Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam

Aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan alam dalam penelitian ini

diperoleh melalui lembar observasi yang merupakan instrumen penelitian. Dalam

penelitian ini terdapat empat 14 indikator yang harus dicapai oleh

guru.Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa aktivitas dalam melakukan

pembelajaran berbasis linkungan menunjukkan presentase sebesar 87,5 persen

Page 64: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

47

yang berada pada kategori Sangat Aktif (SA), artinya hanya terdapat 87,5 persen

yang mampu dicapai oleh guru dari keseluruhan indikator dalam aktivitas

pembelajaran berbasis lingkungan alam. Selanjutnya, terdapat 12,5 persen yang

berada pada kategori Akatif (A), artinyakeaktivan guru dalam prose aktivitas

pembelajaran berbasis lingkungan alam hanya mencapai2 sampai 3 indikator dari

keseluruhan indikator pembelajaran. Sedangkan tidak ada indikator yang berada

pada kategori cukup aktif (CA) dan kurang aktif (KA), artinya tidak ada indikator

yang tidak mencapai keseluruhan indikator pada aktivitas pembelajaran berbasis

lingkungan alam.

Dengan demikian dalam proses aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan

alam guru berada pada kategori sangat aktif (SA) yaitu sebesar 87,5 persen,

artinya dari 14 indikator pembelajaran guru mencapai 87,5 persen dalam proses

aktivitas pembeljaran berbasis lingkngan alam dengan kata lain guru sangat aktif

dalam proses pembelajaran berbasis lingkungan alam Sedangkan yang berada

pada kategori Cukup Baik (CB) dan kategori Kurang Baik (KB) adalah 0.

2. Perkembangan Kemampuan Sains

Perkembangan Kemampuan Sains pada anak usia dini diperoleh melalui

lembar observasi yang merupakan instrumen penilaian dalam penelitian ini.

Terdapat delapan indikator pada perkembangan kemampuan sains yang harus

dicapai oleh anak. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa 66,67 persen anak

memiliki perkembangan kemampuan sains yang berada pada kategori

Berkembang Sangat Baik (BSB), artinya sebanyak 66,67 persen anak mampu

mencapai keseluruhan indikator pada perkembangan kemampuan sains yang telah

ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pada kategori Berkembang Sesuai Harapan

Page 65: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

48

(BSH) anak mencapai 28,57 persen artinya dari 14 indikator pembelajara ada 5

indikator yang Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan Mulai Berkembang (MB),

dan Belum Berkembang adalah 0.

Dengan demikian mayoritas anak yang memiliki perkembangan

kemampuan sains berada pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) yaitu dari

14 indikator pembelajaran anaka hanya mencapai 12 indikator pembelajaran yang

berkembang sangat baik atau hanya 66,67 persen saja.

Untuk mengetahui apakah kedua variabel memiliki hubungan yang

signifikan atau tidak, maka harus dilakukan uji signifikansi denganmenggunakan

tabel ρ (rho). Berdasrkan hasil penelitian nilai koefisien korelasi menunjukkan

nilai ρ hitung sebesar 0,525 jumlah ρ hitung merupakan hasil dari analisis korelasi

spearman rankyang diambil dari nilai aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan

alam dengan perkembangan kemampuan sains anak usia 5-6 tahun. Sedangkan

nilai ρ tabel sebesar 0,544, hal ini dapat dilihat pada taraf signifikan 5% dengan N

= 14. Hal ini membuktikan bahwa nilai analisis data lebih besar daripada nilai ρ

tabel (0,549>0,544), maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima

dan terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas pembelajaran berbasis

lingkungan alam dengan perkembangan kemampuan sains usia 5-6 tahun di Tk

Minasa Upa Kecamatan Rappocini Makassar.

Sedangkan pengujian dengan bantuan Software SPSS untuk menguji

hubungan antara kedua variabel, Nmenunjukan jumlah observasi/sampel sebanyak

14, sedangkan tingginya korelasi ditunjukan oleh angka 0,697(**). Besar korelasi

yang terjadi antara kedua variabel adalah 0,697. Sedangkan angka sig.(2-tailed)

Page 66: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

49

adalah 0,001 masih lebih kecil dari pada batas kritis α = 0,05, berarti terdapat

hubungan yang signifikan antara kedua variabel (0,001<0,05).

Page 67: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

50

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengujian hipotesis maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas pembelajaran berbasis

lingkungan alam dengan perkembangan kemampuan sains pada anak usia 5-6

tahun di TK Minasa Upa Rappocini Makassar. Hal ini dibuktikan dari hasil

analisis data dengan menggunakan rumus korelasi spearman rank sebesar 0,544%

yang berarti bahwa aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan alam dengan

kemampuan sains anak usia dini memiliki hubungan yang kuat dan bernilai

positif. Aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan alam dapat dijadikan sebagai

salah satu kegiatan pembelajaran di PAUD untuk menstimulus perkembangan

kemampuan sains anak usia dini guna mempersiapkan anak agar memiliki

kesiapan dalam pendidikan selanjutnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka penulis

mengemukakan saran sebagai berikut :

1. Bagi Pendidik

Diharapkan dapat meningkatkan perkembangan kemampuan sains anak

usia dini dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat, salah

satunya penggunaan contextual teaching and learning. Sehingga dalam

proses belajar mengajar terasa menyenangkan.

Page 68: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

51

51

2. Bagi kepala sekolah

Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi kepala sekolah untuk

memperbaiki praktik-praktik pembelajaran guru agar menjadi lebih efektif

dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar anak

meningkat.

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai

acuan agar dapat menyusun penelitian yang lebih baik lagi dan dapat

mencoba menggunakan media atau jenis permainan lain dalam

meningkatkan perkembangan mengenal huruf pada anak.

Page 69: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

52

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2011). Memahami Riset Perilaku dan Sosial. Bandung : Pustaka

Cendekia

Candra, Nita. (2013). Mengembangkan kemampuan sains anak melalui metode

eksperimen pada kelompok B pada BA Aisyiyah Lorog, Kecamatan

Tawangsari Kabupaten Sukoharjo, tahun ajaran 2013/2014.

http://eprints.ums.ac.id/26665/12/02.NASKAH_PUBLIKASI.pdf). Jurnal

UMS. 18 April 2019.

Djamarah dan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka.

Gie. (1985). Pengertian Aktivitas Belajar. (Online). Tersedia:

http://www.definisionline.com/2011/06/pengertian-aktivitasbelajar.html.

(18 April 2019).

Hadi, Sutrisno. (2006). Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Andi Offset.

Hartono. (2008). PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan. Pekan Baru : Zanafa.

Hapsari, dkk. (2013). Implementasi bermain sambil belajar sains untuk

mengembangkan minat dan karakter siswa taman kanak-kanak (TK)

kartini 1 musuk boyolali. (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej).

Jurnal UNNES. 20 April 2019).

Irawati, Satri. (2013). Penerapan Metode Bermain Sambil Belajar Sains Dalam

Perkembangan Otak Anak Usia Dini POS PAUD AL-Uswah Desa Lecari

Kec. Sukorejo Kab. Pasuruan. (http://karyailmiah.im.ac.id/index.php/

PLS/article/ view/29653.) Jurnal UNM. 20 April 2019.

Isoni. 2011. Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Alfabeta, Bandung.

Jamaris, Martini. (2006). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman

Kanak-anak. Jakarta : PT Grasindo.

Masitoh, dkk. (2007). Strategi Pembelajaran TK. Universitas Terbuka, Jakarta.

Mariyana, Rita. dkk. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana.

Musbikin, Imam. (2010). Buku Pintar PAUD. Jogjakarta :Laksana

Page 70: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

53

Nugraha, Ali. (2008). Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini.

Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Nurani Yuliani dan Sujiono Bambang. (2010). Bermain Kreatif Berbasis

Kecerdasan Jamak. Indek, Jakarta : Indek.

Patmonodewo, Soemiarti. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta.

Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan

Anak Usia Dini.

Rachmawati, Yeni dan Kurniati Euis. (2010). Strategi Pengembangan Kreativitas

pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Kencana.

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2010). Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sujiono, Yuliani Nurani, dkk. (2011). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Suyanto, Slamet. (2005). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta :

Hikayat.

Wiyani, Novan Ardy. (2014). Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini.

Yogyakarta : Penerbit Gava Media.

Yus, Anita. 2012. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak

Kencana, Jakarta.

Page 71: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

54

Instrumen penelitian

Absen

Penilaian

Tabel Nilai

Dokumentasi

LAMPIRAN

Page 72: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

55

LAMPIRAN 1

LEMBAR OBSERVASI GURU

Nama Sekolah : TK Minasa Upa Rappocini

Makassar

Nama Peneliti : Juniati

Nama Pengamat : Darmiati S. Pd

Materi : Aktivitas Pembelajaran Berbasis

Lingkungan

Alam

Kelas : B (Usia 5-6 Tahun)

Hari/Tgl :

Berilah Penilaian terhadap aspek pengamatan yang di amati dengan

membubuhkan tanda check list pada bagian nilai sesuai dengan indikator.

NO URAIAN KEGIATAN KRITERIA

KA CA A SA

1 Guru membawa anak belajar dilingkungan sekitar

2 Guru menunjukan benda-benda disekitar

3 Guru mengajak anak mencari benda-benda yang ada disekitar

4 Guru membedakan benda-benda sekitar

5 Menggunakan benda-benda sekitar

6 Mengukur benda-benda yang ada disekitar

7 Guru mengajarkan pada anak cara mengelompokan benda-benda sekitar

8 Guru mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-sehari anak

9 Guru memancing anak untuk menanyakan benda-benda disekitar

10 Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritakan tentang

ligkungan sekitar

11 Guru membawa benda-benda dari lingkungan alam kedalam kelas

12 Guru mengajak anak untuk mengamati benda-benda tersebut

13 Guru menunjukan satu persatu benda-benda tersebut

14 Guru mengajarkan pada anak cara memanfaatkan benda-benda dari

lingkungan alam

JUMLAH SKOR YANG DICAPAI

JUMLAH RATA-RATA

JUMLAH SKOR MAKSIMAL

JUMLAH SKOR MINIMAL

TOTAL NILAI PEROLEHAN

Page 73: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

56

LAMPIRAN 2

LEMBAR OBSERVASI ANAK

Nama Sekolah : TK Minasa Upa Rappocini

Makassar

Nama Peneliti : Juniati

Nama Pengamat : Anak Usia 5-6 Tahun

Materi : Perkembangan Kemampuan Sains

Kelas : B (Usia 5-6 Tahun)

Hari/Tgl :

Berilah Penilaian terhadap aspek pengamatan yang di amati dengan

membubuhkan tanda check list pada bagian nilai sesuai dengan indikator.

NO URAIAN KEGIATAN KRITERIA

BB MB BSH BSB

1 Anak dapat mengamati lingkungan sekitar

2 Mampu meneliti perubahan yang terjadi dari kegiatan

yang sedang dilaksanakan dengan tepat

3 Anak dapat mengetahui Benda-benda seperti

tanaman, batu, pasir dan bunga

4 Anak dapat membedakan benda-benda alam yang ada

di sekitar

5 Anak dapat mengetahui manfaat benda-benda

disekitar

6 Anak dapat mengetahui benda yang larut dan tidak

larut

7 Anak mampu mengelompokan benda-benda sekitar

sesuai dengan jenisnya

8 Anak dapat mnyebutkan benda-benda alam dalam

kehidupan sehari-hari

9 Anak aktif dalam bertanya tentang nama-nama benda

yang ada disekitar

10 Mendiskusikan benda yang tenggelam dan terapung

di dalam air

11 Anak dapat mengetahui bagian-bagian benda seperti

tumbuhan kecamba

12 Mengamati tumbuhan kecamba (kacang hijau)

13 Anak dapat menyebutkan bain-bagian tumbuhan

kecambah (kacang hijau)

14 Anak dapat mengetahui manfaat setiap benda dari

lingkungan alam

JUMLAH SKOR YANG DICAPAI

JUMLAH RATA-RATA

JUMLAH SKOR MAKSIMAL

JUMLAH SKOR MINIMAL

TOTAL NILAI PEROLEHAN

Page 74: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

57

LAMPIRAN 3

LEMBAR PENILAIAN PERINGKAT

TK MINASA UPA RAPPOCINI MAKASSAR

N PA (X) KS (Y) Peringkat (X) Peringkat (Y) Selisih

1 3 4 1,5 10,5 -9 81

2 4 3 8,5 4 4,5 20,25

3 4 4 8,5 10,5 -2 4

4 4 4 8,5 10,5 -2 4

5 4 3 8,5 4 4,5 20,25

6 3 3 1,5 4 -2,5 6,25

7 4 4 8,5 10,5 -2 4

8 4 4 8,5 10,5 -2 4

9 4 3 8,5 4 4,5 20,25

10 4 2 8,5 1 7,5 56,25

11 4 4 8,5 10,5 -2 4

12 4 4 8,5 10,5 -2 4

13 4 3 8,5 4 4,5 20,25

14 4 4 8,5 10,5 -2 3

252,5

Page 75: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

58

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Kelompok / Usia : B / 5-6 Tahun

Tema : lingkungan

Hari /tanggal :

Pukul : 07.30-10.30

Kompetensi Dasar

1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya

2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu

giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih

kedisiplinan.

3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal

dan non verbal)

3.6 Mengenal benda-benda di sekitarnya (nama, warna , bentuk, ukura,

pola, sifat, suara, tekstur fungsi, dan ciri-ciri lainnya.

Indikator pencapaian pembelajaran

Menunjukkan benda-benda yang ada disekitar

Mampu menemukan batu, daun dan pasir

Mampu mampu membedakan batu, daun dan pasir

Membuat mahkota dari daun

Media dan sumber belajar

Guru

Anak

Lingkungan sekitar

Batu

Daun

Page 76: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

59

pasir

Langkah-langkah kegiatan

1. Pembukaan (30 menit)

- Berdo‟a sebelum belajar.

- Menyanyikan lagu “apa kabar”

- Bercakap-cakap tentang lingkungan sekitar sekolah

2. Inti(60 menit)

a. Mengamati

- Guru memperlihatkan lingkungan sekitar sekolah.

b. Menanya

- Guru memancing anak untuk mau mengajukan pertanyaan.

- Anak dan guru melakukan tanya jawab.

c. Mengumpulkan informasi, menalar, mengkomunikasikan

- Menggalih informasi yang sudah didapat anak dari lingkungan sekitar

sekolah

- Memberikan kesempatan kepada anak untuk menyebutkan apa saja yang

ada disekitar lingkungan sekolah

- Memberikan kesempatan kepada anak untuk memperkenalkan apa saja

yang ada disekitar lingkungan sekolah

Adapun kegiatan yang dilakukan

Mencari batu, dau dan pasir

Membedakan batu, daun dan pasir

Membuat mahkota dari daun

3. Istirahat (30 menit)

- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

- Berdo‟a sebelum dan sesudah makan

Page 77: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

60

- Membereskan peralatan makan sendiri tanpa bantuan guru

4. Penutup (30 menit)

- Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan sebelumya.

- Menginformasikan kegiatan untuk esok hari.

- Menyanyi lagu “mari pulang”

- Berdo‟a sebelum pulang

Page 78: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

61

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Kelompok / Usia : B / 5-6 Tahun

Tema / Sub tema : lingkungan

Hari /tanggal :

Pukul :07.30-10.30

Kompetensi Dasar

1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya

2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu

giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih

kedisiplinan.

3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal

dan non verbal)

3.6 Mengenal benda-benda di sekitarnya (nama, warna , bentuk, ukura,

pola, sifat, suara, tekstur fungsi, dan ciri-ciri lainnya.

Indikatorpencapaianpembelajaran

Mendiskusikan benda yang larut dan tidak larut

Media dan sumberbelajarMampu

Guru

Anak

garam

gula

jasjus

beras

batu

kacang hijau

Page 79: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

62

Langkah-langkahkegiatan

5. Pembukaan (30 menit)

- Berdo‟asebelumbelajar.

- Menyanyikan lagu “apa kabar”

- Bercakap-cakap tentang lingkungan sekitar sekolah

6. Inti(60 menit)

d. Mengamati

- Guru memperlihatkan benda yang larut dan benda yang tidak larut.

e. Menanya

- Guru memancing anak untuk mau mengajukan pertanyaan.

- Anakdan guru melakukantanyajawab.

f. Mengumpulkaninformasi, menalar, mengkomunikasikan

- Menggalih informasi yang sudah didapat anak dari benda yang larut dan

tidak larut

- Memberikan kesempatan kepada anak untuk menyebutkan benda yang

larut dan tidak larut

- Memberikan kesempatan kepada anak untuk memperkenalkan yang larut

dan benda yang tidak larut

Adapunkegiatan yang dilakukan

Melarutkan gula, gara, jasjus, batu, kacang hijau dan beras

7. Istirahat (30 menit)

- Mencucitangansebelumdansesudahmakan

- Berdo‟asebelumdansesudahmakan

- Membereskanperalatanmakansendiritanpabantuan guru

8. Penutup (30 menit)

- Tanya jawabtentangkegiatan yang telahdilakukansebelumya.

- Menginformasikankegiatanuntukesokhari.

- Menyanyi lagu “mari pulang”

- Berdo‟asebelumpulang

Page 80: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

63

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Kelompok / Usia : B / 5-6 Tahun

Tema / Sub tema : lingkungan

Hari /tanggal :

Pukul : 07.30-10.30

Kompetensi Dasar

1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya

2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu

giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih

kedisiplinan.

3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal

dan non verbal)

3.6 Mengenal benda-benda di sekitarnya (nama, warna , bentuk, ukura,

pola, sifat, suara, tekstur fungsi, dan ciri-ciri lainnya.

Indikator pencapaian pembelajaran

Melakukan pencampuran warna menggunakan cat air sesuai dengan

warna pelangi

Mampu meneliti perubahan yang terjadi dari kegiatan yang sedang

dilaksanakan dengan tepat

Menjelaskan hasil kepada teman-teman

Media dan sumber belajar

Guru

Anak

Cat air

wadah

kuas

Page 81: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

64

Langkah-langkah kegiatan

9. Pembukaan (30 menit)

- Berdo‟a sebelum belajar.

- Menyanyikan lagu “apa kabar”

- Bercakap-cakap tentang lingkungan sekitar sekolah

10. Inti(60 menit)

g. Mengamati

- Guru memperlihatkan pelangi

h. Menanya

- Guru memancing anak untuk mau mengajukan pertanyaan.

- Anak dan guru melakukan tanya jawab.

i. Mengumpulkan informasi, menalar, mengkomunikasikan

- Menggalih informasi yang sudah didapat anak dari warna pelangi

- Memberikan kesempatan kepada anak untuk menyebutkan warna-warna

pelangi

- Memberikan kesempatan kepada anak untuk memperkenalkan warna-

warna pelangi

Adapun kegiatan yang dilakukan

Mencampur warna menggunakan cat air sesuai warna pelangi

11. Istirahat (30 menit)

- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

- Berdo‟a sebelum dan sesudah makan

- Membereskan peralatan makan sendiri tanpa bantuan guru

12. Penutup (30 menit)

- Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan sebelumya.

- Menginformasikan kegiatan untuk esok hari.

- Menyanyi lagu “mari pulang”

- Berdo‟a sebelum pulang

Page 82: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Kelompok / Usia : B / 5-6 Tahun

Tema / Sub tema : lingkungan

Hari /tanggal :

Pukul : 07.30-10.30

Kompetensi Dasar

1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya

2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu

giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih

kedisiplinan.

3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal

dan non verbal)

3.6 Mengenal benda-benda di sekitarnya (nama, warna , bentuk, ukura,

pola, sifat, suara, tekstur fungsi, dan ciri-ciri lainnya.

Indikator pencapaian pembelajaran

Mendiskusikan benda yang tenggelam dan terapung di dalam air

Media dan sumber belajar

Guru

Anak

wadah

batu

gunting

sendok

daun

tutp botol

spon

Page 83: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

66

Langkah-langkah kegiatan

13. Pembukaan (30 menit)

- Berdo‟a sebelum belajar.

- Menyanyikan lagu “apa kabar”

- Bercakap-cakap tentang lingkungan sekitar sekolah

14. Inti(60 menit)

j. Mengamati

- Guru memperlihatkan pelangi

k. Menanya

- Guru memancing anak untuk mau mengajukan pertanyaan.

- Anak dan guru melakukan tanya jawab.

l. Mengumpulkan informasi, menalar, mengkomunikasikan

- Menggalih informasi yang sudah didapat anak dari benda yang

tenggelam dan benda yang terapung

- Memberikan kesempatan kepada anak untuk menyebutkan benda yang

tenggelam dan benda yang terapung

- Memberikan kesempatan kepada anak untuk memperkenalkan benda

yang tenggelam dan benda yang terapung

Adapun kegiatan yang dilakukan

Melakukan percobaan benda tenggelam dan terapung

1. Istirahat (30 menit)

- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

- Berdo‟a sebelum dan sesudah makan

- Membereskan peralatan makan sendiri tanpa bantuan guru

2. Penutup (30 menit)

- Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan sebelumya.

- Menginformasikan kegiatan untuk esok hari.

- Menyanyi lagu “mari pulang”

- Berdo‟a sebelum pulang

Page 84: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

67

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Kelompok / Usia : B / 5-6 Tahun

Tema / Sub tema : lingkungan

Hari /tanggal :

Pukul : 07.30-10.30

Kompetensi Dasar

1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya

2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu

giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih

kedisiplinan.

3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal

dan non verbal)

3.6 Mengenal benda-benda di sekitarnya (nama, warna , bentuk, ukura,

pola, sifat, suara, tekstur fungsi, dan ciri-ciri lainnya.

Indikator pencapaian pembelajaran

Menjelaskan proses pertumbuhan kecamba (kacang hijau)

Mengamati tumbuhan kecamba (kacang hijau)

Menunjukkan bagian-bagian kecambah (kacang hijau)

Media dan sumber belajar

Guru

Anak

Kacang hijau

Wadah

Tumbuhan kecamba (kacang hijau

Kapas

Air

Page 85: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

68

Langkah-langkah kegiatan

1. Pembukaan (30 menit)

- Berdo‟a sebelum belajar.

- Menyanyikan lagu “apa kabar”

- Bercakap-cakap tentang lingkungan sekitar sekolah

2. Inti(60 menit)

m. Mengamati

- Guru memperlihatkan tumbuhan kecamba

n. Menanya

- Guru memancing anak untuk mau mengajukan pertanyaan.

- Anak dan guru melakukan tanya jawab.

o. Mengumpulkan informasi, menalar, mengkomunikasikan

- Menggalih informasi yang sudah didapat anak dari tumbuhan kecamba

- Memberikan kesempatan kepada anak untuk menyebutkan bagian-

bagian kecamba

- Memberikan kesempatan kepada anak untuk memperkenalkan tumbuhan

kecamba

Adapun kegiatan yang dilakukan

Mengamati tumbuhan kecamba

1. Istirahat (30 menit)

- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

- Berdo‟a sebelum dan sesudah makan

- Membereskan peralatan makan sendiri tanpa bantuan guru

2. Penutup (30 menit)

- Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan sebelumya.

- Menginformasikan kegiatan untuk esok hari.

- Menyanyi lagu “mari pulang”

- Berdo‟a sebelum pulang

Page 86: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

69

Lampiran 4

Dokumentasi pada saat penelitian

Page 87: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

70

Page 88: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

71

Page 89: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

72

Page 90: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

73

Lampiran 5

DAFTAR NAMA DAN ABSEN ANAK

TK MINASA UPA KELOMPOK B2

No Nama anak Pertemuan Ket

1 2 3 4 5 6

1. Alya

2. Ahcmad

3. Al

4. Frea

5. Nasyat

6. Aniqta

7. Arkan

8. Arya

9. Dzakirah

10. Gaurel

11. Asaf

12. Fatir

13. Hafiz

14. Jibril

15. Nayla

16. Neyla

17. Nimal

18. aleya

Page 91: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 6. 18. · Pendidikan Anak Usia Dni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Syamsuardi, S.Pd., M.Pd

74

RIWAYAT HIDUP

Juniati. Dilahirkan di Pulo Bembe, Kecamatan

Pasimasunggu, Kabupaten Kepulauan Selayar pada tanggal

4 Juni 1995, dari pasangan Ayahanda U‟ding dan Ibunda

Hamusiah. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2002 di

SDI 109 Kepulauan Selayar dan tamat tahun 2008, tamat

SMPN SATAP 29 Kepulauan Selayar pada tahun 2011, dan tamat MAN

Bontoharu Kepulauan Selayar pada tahun 2014. Pada tahun 2015 penulis

melanjutkan pendidikan pada Program Strata satu (S1) Program Studi

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.