skripsi internal aduitor

Upload: hennyfransiska

Post on 08-Jul-2015

347 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    1/22

    PENGARUH SIKAP PROFESIONALISME INTERNALAUDITOR TERHADAP PERANAN INTERNAL AUDITORDAlAM PENGUNGKAPAN TEMUAN AUDITBACHTIAR ASIKIN

    ABSTRAKPengaruh sikap profesionalisme internal auditor terhadap peranan internal auditordalam pengungkapan temuan audit,Ada dua 2 hal pada yang ingin dikemukakan disini, yaitu (1) sikap profesionalismeinternal auditor, adalah standar profesionalisme internal auditor, pengetahuan dankecakapan, hubungan antar manusia dan komunikasi, pendidikan berkelanjutan,dan ketelitian profesional. (2) peranan internal auditor dalam pengungkapantemuan audit, adalah unsur-unsur temuan audit.Kata Kunci: lnterbal auditor, sikap profesionalisme, perananPENDAHULUANPeran internal audit adalah suatu fungsi penilaian yang independen yangada dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk membantu paraanggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung-jawabnya secaraefektif. Untuk hal tersebut, internal auditor akan melakukan analisa-analisa danpenilaian-penilaian serta memberikan rekornendasi, dan saran-saran. Peranpenting internal audit didalam suatu organisasi ini dapat dilihat pada laporan surveyHarvard university yang ditulis oleh Chambers (1981:10) yang tersadur padamajalah internal audit no. 3 tahun 1997: "Menunjukkan bahwa audit internal telahmenangani sekitar 30 % efisiensi dan efektivitas kegiatan perusahaan. Disampingitu audit internal semakin banyak memberikan pelayanan kepada manajemendimana aktivitas audit tidak lagi terfokus pada keuangan namun telah banyakkebidang operasional antara lain produksi, penjualan, distribusi, personel, dansebagainya". .Profesi internal auditor sangat dituntut akan kemampuannya memberikanjasa yang terbaik dan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diperintahkan olehmanajemen tertinggi organisasi. Peningkatan pengawasan internal di dalam suatuorganisasi tentunya menuntut tersedianya internal audit yang baik, agar tercapainyasuatu proses pengawasan internal yang balk pula. Dengan adanya internal auditmaka akan diperoleh hasil proses audit yaitu berupa temuan audit, temuan auditdihasilkan dari proses perbandingan antara "apa yang seharusnya terdapat" dan"apa yang ternyata terdapat". Singkatnya, temuan audit adalah penyimpangan darinorma atau standar yang telah ditetapkan. Karena penyimpangan ini pengawasaninternal harus jeli dan mempunyai pengalaman dan daya analitis kritis yang tinggisehingga penyimpangan yang dilakukan dapat terdeteksi dan dapat diungkapkandalam temuan audit. Oleh karena itu profesi internal auditor adalah profesi yangsangat unik dan menantang.

    Untuk meningkatkan kualitas peran internal auditor dalarn rnenqunqkapkantemuan audit, internal auditor memerlukan kemampuan profesional yaitukemampuan individu dalarn melaksanakan tugas, yang berarti kualifikasi personaliayang sesuai dengan bidang tugas internal audit dan berkaitan dengan kemampuanprofesionalnya dalarn bidang audit serta penguasaan atas bidang operasionalterkait dengan kegiatan perusahaan. Profesionalisme merupakan suatu kredibilitasdan profesionalisme pada internal auditor dan merupakan salah satu kunci sukses. .. ..__ - -7_q?

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    2/22

    793 Jumal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi, Volume 7 Nomor 3 Februari 2006 792-810

    dalammenjalankan perusahaan. Hal ini .dlkemukakan oleh Richard L Ratliff(1988:41): "Professionalism in any endeavor connotes status and credibility. Theeconomic community has come to expect a high degree of.professionalism frominternal auditors. The expectation arises from what is becoming a tradition ofexcellence in the profession. Many internal auditor and their managers have madesignificant efforts to set and maintain high standars for the professions and toestablish internal auditing as a key management function in the succesful operationof their organizations".Protesionalisme akan meningkat dengan sendirinya seiring dengan

    perkembangan sikap mental dari internal auditor itu sendiri dalam melakukanpekerjaannya. Jadi semakin lama seseorang bekerja maka ia akan semakinprofesional. Kalbers dan Fogathy (1995), menambah dimensi profesionalismedalam rangka memperkaya khasanah profesionalisme dari internal auditor. Adapunlima dimensi profesionalisme tersebut adalah: "1). Believe their work to haveimportance, 2). Are committed to the service of the public good, 3). Demandautonomy in the provision of their service, 4). Advocate self regulation for theirwork, 5)Affiliate with other members of their occupation".

    Dengan adanya sikap profesionalisme internal audit yang handaldiharapkan dalam upaya mengambil langkah untuk mengantisipasi setiap tindakanpenyimpangan yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang danmengungkapkannya dalam temuan audit. Saran dan sikap korektif dari internalauditor akan sangat membantu untuk mencegah kejadian penyimpangan terulanqlagi dalam perusahaan dan menjadi bahan penindakan bag! karyawan yangmelakukan penyimpangan.

    Temuan audit adalah tanda-tanda dari seseorang internal auditor yangprofesional. Disini internal auditor dituntut untuk bersikap profesional dalamrTiengungkapkan temuan audit, karena berdasarkan pengalaman pengungkapantemuan audit bukan karena hasil dari profesionalisme internal auditor, tetapitemuan audit itu ditemukan karena kebetulan (by accident) ini berarti suatu temuanaudit tidak mudah diungkapkan walaupun dengan usaha yang sengaja.Meningkatnya kompleksitas pada perusahaan besar menimbulkankebutuhan akan alat untuk memantau sistem pengawasan. Tujuan daripengawasan ini antara lain untuk tercapainya efektivitas dan efisiensi operasionalperusahaan. Pendekatan yang dapat dHakukan dalam melaksanakan pengawasanadalah meninqkatkan peran internal audit dalam memonitor kinerja sistempengawasan perusahaan dan internal audit melakukan mekanisme umpan balikkepada fungsi manajemen.

    Mengenai begitu pentingnya peran internal auditor, hal ini dikemukakanoleh Kalbers dan Forgathy (1995) dalam tulisannya pada auditing, A journal ofpractice and theory vof.14, no.1 Professionalism and its consequensy, a study of. internal auditors: "Internal auditors now serve an important role in the moderncorporation. Their work focuses on the extent to which other function in theorganization are operating control parameter established by law and corporate. policy. In addition to evaluate compliance, internal auditors pass judgment upon theeficiency and economic viability of produktive elements of the company".Melihat apa yang disebutkan diatas maka internal auditor adalah protest,bahkan Rodriquez menyatakan bahwa internal auditor telah memenuhi beberapakriteria sebagai profesi (Hiro, 1996:49), maka sikap apa yang dilakukan internalauditor seharusnya bersifat profesional(profesionalisme). Sikap internal audit yangprotesionallsmaberarti suatu usaha untuk niempertahankan kualitas suatu hasilpekerjaan ataumenlnqkatkannya,

    L ,

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    3/22

    Bachtiar Asikin, Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor TerhadapPeranan Internal Auditor dalam Pengungkapan Temuan Audit

    794

    Sebagaimana diungkapkan Hiro Tugiman (1996:24): "Jika kitamembicarakan profesionalisme berarti menyangkut pada penggunaan teknlk-tekniktertentu oleh individu, proses belajar dan mempraktekkannya selama bertahun-tahun guna mengembangkan teknik tersebut. Loyalitas individu guna mencapaikesempurnaan, dan berdiri sebagai individu diantara sesamanya".Dalam usaha untuk mencapai sasarannya, perusahaan selalu menghadapiberbagai risiko, salah satunya adalah risiko adanya temuan audit yangmenggambarkan kondisi atau kegiatan yang bukan mengenai apa yangseharusnya terjadi termasuk sistem-sistem yang tidak mencapai tujuan yangdiinginkan. Temuan audit yang dapat juga disebut sebagai temuan defisiensi(deficiency findings) dideskripsikan oleh Amin Widjaja Tunggal (2000 : 56):"Temuan defisiensi dideskripsikan sebagai kondisi yang tidak seharusnya terjadi,termasuk sistem yang tidak mampu mencapai objektif yang diinginkan". Singkatnya,suatu temuan audit adalah penyimpangan/deviasi dari norma-norma yangdiharapkan atau standar yang diharapkan/ditentukan.Internal auditor bukan saja dituntut untuk bersikap profesional tetapi dituntutuntuk memiliki suatu keterampilan untuk mengembangkan fakta dan detail dalamsuatu temuan audit yang signifikan dan dapat dilaporkan. Agar dapat menjalankanfungsi pencegahan dan pendeteksian penyimpangan dengan baik, sikap internalauditor harus mewaspadai berbagai kesempatan seperti kelemahan-kelemahaninternal control aktivitas operasional yang memungkinkan dilakukannyapenyimpangan dan juga harus melakukan pengujian-pengujian yang ditujukanterhadap identifikasi dari berbagai unsur-unsur temuan, internal auditor besertapengawasnya harus mengenal dengan baik unsur-unsur temuan dan tidak bolehmerasa puas setelah semuanya ditemukan, secara eksplisit maupun secaralmplisit. Setiap temuan audit yang telah mencakup semua unsur-unsur kelemahanakan merupakan suatu argumentasi yang kuat untuk melakukan tindakan korektif.

    i Peranan internal auditor dapat dikatakan efektif atau tidak efektif denganmelihat sikap internal auditor, yang mana sikap itu sendiri dipengaruhi oleh kognitif,afektif, dan konatif, dan juga proteslonallsrne dapat dinilai dari lima dimensiprofesionalisme: 1) Believe their to take importance; 2)Are committed to the serviceof the public good; 3)Demand autonomy in the provision of their service; 4)Advocate self regulation for their work; 5) Affiliate with other members of theiroccupation. Dengan sikap profesionalisme internal auditor tersebut maka perananinternal audit dalam mengungkapkan penyimpangan akan baik pula yang dapatdilihat dari hasll temuan audit yang kemudian hasil tersebut akan dianalisis dandisimpulkan oleh internal auditor dalam berupa laporan data atau berupa laporandalam bentuk angka statistik. Setelah hasil penyelidikan disimpulkan internalauditor harus melakukan penilaian terhadap berbagai fakta yang diketahui dengantujuan untuk :1. Menentukan apakah control yang ada perlu dilaksanakan atau ditingkatkan

    untuk mengurangi berbagai penyimpangan yang ada.2. Menetapkan suatu pengujian pemeriksaan untuk membantu pengungkapantemuan audit yang sejenis di waktu yang akan datang.3. Membantu terpenuhinya tanggung jawab para internal auditor untukmengembangkan pengetahuan yang memadai tentang temuan audit, sehinggaakan dapat mengidentifikasikan berbagai temuan audit di waktu yang akandatang.Di bawah ini akan digambarkan bagaimana seharusnya sikap internal

    auditor terhadap peranannya :

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    4/22

    795 Jurnal Bisnis, Manaj~men dan Ekonomi, Volume 7 Nomor 3 Februari 2006 792-810

    , r " Sikap profesionalisme internal 1 Peranan internal auditori,.auditor ! dalam pengungkapanjI t r tem uan auditI 1.Standar I! profesionalauditor i 12. Pengetahuan ~Kognitif I~ & kecakapan !. Hubungan! Afektif r-- antar manusia f

    IHasil temuan

    Idan !Konatif komunikasiI 4. Pendidikan i lI berkelanjutan ;5.Ketelitian ,,! I Iprofesional ! Analisis, iHipotesis: lerdapat pengaruh sikap profesionalisme internal auditorterhadap peranan internal auditor dalam pengungkapan

    I Kesimpulan Iem uan aud itGAM BAR 1.1

    ; BAGAN KERANGKA PEMIKIRANPENGARUH SIKAP PROFESIONALISME INTERNAL AUDITOR TERHADAPPERANAN INTERNAL AUDITo'R DALAM PENGUNGKAPAN TEMUAN AUDIT

    Tujuan pelaksanaan internal audit adalah membantu para anggota organisasi agarmereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut,internal .auditor akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi,petunjuk, dan informasi sehubungan dengan kegiatan yang sedang diperiksa.Tujuan pemeriksaan mencakup pula usaha mengembangkan pengendalian yangefektif dengan biaya yang wajar. Anggota organisasi yang dibantu dengan adanyainternal audit mencakup seluruh tingkatan manajemen dan dewan.Ruang lingkup internal audit menilai keefektivan sistem internal controlserta pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektivan sistem internal control

    . yangdimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan.PengertianauditingPengertian audit menurut Taylor (1994:3): '~ system process of objectivelyobtaining and evaluating evidence regarding assertion about economic actions andevents to ascertain the degree of correspondence between these assertion andestaplish criteria and communicating the result to interested users".Menyimak apayang dikatakan oleh Taylor tersebut di atas mengenai pengertian auditbahwaaudltadalah suatu proses pemeriksaan bahan bukti yang berkaitan denqan _asersimanalernen __untuk, rnemastlkan __anakah .sesual.cdenoan kriteria vana telah __"II-.-",

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    5/22

    Bachtiar Asikin, Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor TerhadapPeranan Internal Auditor dala~ Pengungkapan Temuan Auditditetapkan. Arens dan Loebbecke yang diadaptasi oleh Amir Abadi Jusuf (1996:1)mengungkapkan hakekat auditing yaitu "Auditing adalah proses pengumpulan danpengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatuentitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang kompeten dan independen untukdapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengankriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorangyang independen dan kompeten".Pengertian audit menurut Arens dan Loebbecke tersebut mempunyai limakata kunci atau frase yaitu :1) Informasi yang dapat diukur dan kriteria yang ditetapkan, Untuk melaksanakanaudit, diperlukan informasi yang dapat diverifikasi dan sejumlah standar (kriteria)yang dapat digunakan sebagai pegangan pengevaluasian informasi tersebut. Agardapat diverifikasi, informasi harus dapat diukur. Informasi yang dapat diukur (yangdapat dikuantifisir) memiliki berbagai bentuk. Adalah mungkin untuk mengaudit hal-hal seperti laporan keuangan perusahaan, jumlah waktu yang dibutuhkan seorangkaryawan untuk menyelesaikan tugas, total biaya kontrak konstruksi pemerintah,dan surat pemberitahuan pajak penghasilan (SPT PPh) perseorangan. Kriteria yangdigunakan dalarn suatu audit akan tergantung pada tujuan audit yangbersangkutan, misalnya dalam audit atas SPT PPh, kriteria yang digunakan adalahaturan-aturan pelaksanaannya.2) Entitas ekonomi, Pada setiap melakukan audit lingkup tanggung jawab auditorharus [elas, terutama mengenai entitas ekonomi dan periode waktu yang diaudit.Entitas ekonomi yang dimaksud seringkali merupakan satuan legal, misalnyaperseroan terbatas (PT), persekutuan komanditer (GV), persekutuan firma (Fa),lembaga pemerintah, koperasi atau perusahaan perorangan. Tetapi dalam kondisitertentu satuan bisa berbentuk divisi, departemen atau bahkan seorangmanusia.Periode waktu audit umumnya satu tahun, tetapi ada pula yang satubulan, satu kuartal, beberapa tahun, dan dalam kasus-kasus tertentu, seluruh usiaentitas yang bersangkutan.3) Pen1gumpulandan pengevaluasian bukti, Bahan bukti merupakan informasi yangdigunakan auditor dalam menentukan kesesuaian informasi yang sedang diauditdengan kriteriayang ditetapkan. Bahan bukti terdiri dari bentuk macam yangberbeda, terutama pernyataan lisan dari pihak yang diaudit (klien), komunikasitertulis dari pihak ketiga dan liasil pengamatan auditor. Adalah penting untukmemperoleh bahan bukti dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk memenuhitujuan audit. Proses penentuan jumlah bahan bukti yang diperlukan dan penilaiankelayakan informasi sesuai dengan kriteria merupakan bagian penting dari audit.4) Orang yang kompeten dan independen, Seorang auditor harus mempunyaikemampuan memahami kriteria yang digunakan serta mampu menentukan jumlahbahan bukti yang dibutuhkan untuk mendukung kesimpulan yang akan diambil.Auditor harus pula mempunyai sikap mental independen. sekalipun dia seorangahll, apabila tidak mempunyai sikap independen dalam mengumpulkan informasi,hal itu tidak akan berguna sebab informasi yang digunakan untuk mengambilkeputusan haruslah tidak bias. Independensi merupakan tujuan yang harus selaludiupayakan, dan itu dapat dicapai sampai tingkat tertentu. Misalnya, sekalipunauditor dibayar oleh klien, ia harus tetap memiliki kebebasan yang cukup untukmelakukan audit yang andal.5) Pelaporan, Tahap terakhir dalam audit adalah penyusunan laporan audit yangmerupakan alat penyampaian temuan-temuan audit kepada para pemakai laporantersebut. Walaupun isi laporan audit dapat berbeda-beda, tetapi pada hakekatnyalaporan tersebut harus mampu memberikan informasi mengenai kesesuaian

    796

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    6/22

    797 Jur nal B isnis, M an aje me n da n E kono mi, V Olunie 7 Nornor 3 Februar i 2006 792-810informasi-informasi yang diperiksa dengan kriteria yang telah ditetapkan. Laporanjuga dapat disajikan dalam bentuk berbeda dan bervariasi dari mulai yangkompleks mengenai suatu entitas ekonomi sampailaporan Iisan yang sederhanamengenai audit yang dilakukan terhadap perseorangan.Jenis-jenis auditing1. Audit Laporan Keuangan (Financial audit), Audit laporan keuangan bertujuanuntuk menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan yangmerupakan informasi terukur yang akan diverifikasi telah disajikan sesuaidengan kriteria-kriteria tertentu. Umumnya, kriteria tersebut adalah prinsipakuntansi yang berlaku umum. Seringkali juga dilakukan audit laporan keuanganyang disusun berdasarkan basis kas atau basis akuntansi lainnya yang sesuaidengan kebutuhan organisasi yang bersangkutan.2. Audit Operasional (Operational audit), Audit operasional merupakan peneJaahanatas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi untukmenilai efisiensi dan efektivitasnya. Umumnya. Pada saat seJesainya auditoperasional, auditor akan memberikan sejumlah saran kepada manajemenuntuk memperbaiki jalannya operasi perusahaan.3. Audit ketaatan (Compliance audit),Audit ketaatan bertujuan mempertimbangkanapakah auditee (kHen)telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telahditetapkan pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi. Suatu audit ketaatan padaperusahaan swasta dapat termasuk penentuan apakah para pefaksanaakuntansi telah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan,peninjauan tingkat upah untuk menentukan kesesuaian dengan peraturan upahminimum, atau pemeriksaan surat perjanjian dengan bank atau kreditor lainuntuk memastikan bahwa perusahaan tersebut telah memenuhi ketentuanhukum yang berfaku. Dalam audit atas badan-badan pemerintah makin banyakaudit ketaatan yang dilakukan oleh karena banyaknya aturan yang dibuat olehpihak yang berwenang. Pada hampir semua organisasi swasta dan nirfabaselalu terdapat kebijakan khusus, perjanjian dan kewajiban hukum yangmembutuhkan suatu audit ketaatan.

    Pengertian Internal auditingThe Institute of Internal Audit (IIA) yang ditulis oJehAmin Widjaja Tunggal(2000:3) teJah mendefinisikan internal auditing yaitu "Internal auditing is anindependent appraisal function established within an organization to examine andevaluate activities as a service to the organization. The objective of internal auditingis to assist members of the orgaization in the effective discharge of theirresponsibilities. To this end, internal auditing furnishes them with analyses,appraisals, recommendations,. counsel, and information concerning the activitiesreviewed. The audit objective includes promoting effective control at reasonablecost". Dari pengertian tersebut tercermin bahwa internal audit merupakankegiatan penilaian yang bebas di dalam suatu organisasi. Maka internal auditordalam menjalankan aktivitasnya berarti berfungsi membantu perusahaan. Untukmelaksanakan fungsinya tersebut, internal auditor rnelakukan anallsls, penilaian,rekomendasi, dan saran-saran terhadap kegiatan organisasi secara menyeluruhuntuk kepentingan manajemen dan pada akhirnya dapat meningkatkan kerjaperusahaan.Manfaat dan peran internal auditor membantu manajemen dalammeningkatkan kinerjaperusahaan sangat tergantung dari sikap pimpinan, persepsimanajemen terhadap fungsi internal audit dan sikap auditor itu sendiri. Sikap

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    7/22

    Bachtiar Asikin. Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor TerhadapPeranan Internal Auditor dalam Pengungkapan Temuan Audit

    798

    pimpinan sangat pentinq karena keberadaan dan fungsi internal audit akanditentukan oleh sikap tersebut. Bila pimpinan memberikan dukungan terhadapinternal audit, internal auditor akan mampu melaksanakan fungsinya.Menurut Barlow (1995:11) dalam bukunya Hiro Tugiman (1996:10) terdapatlima konsep kunci internal auditing sebagai berikut :a. Independen. standar menentukan bahwa para auditor seharusnya tidak terikatpada kegiatan yang mereka periksa, karenanya suatu fungsi audit harus bebasdari unit-unit yang diperiksanya. Masalahnya adalah bagaimana para auditordapat bebas padahal ada didalam organisasi? dapat dipastikan bahwa internalaudit bersentuhan dengan fungsi-fungsi lain dalarn organisasi. Sebagaiakibatnya ia harus kehilangan kebebasan meski bagaimana kerasnya berusahauntuk tidak disentuh, seharusnya internal auditor tidak terlibat dalam pembuatansistem tetapi dalam praktiknya hal ini sulit dilakukan. Jika internal auditor terlibatdalam merancang suatu sistem sebaiknya tidak dalam pemeriksaan ataumeminta auditor lain untuk memeriksa.b. Kegiatan penilaian, pada hakekatnya kegiatan audit adalah penilaian. Jika parapengelola audit melakukan penilaian oleh mereka sendiri dan melaporkanhasilnya, para auditor dapat dihubungi guna menilai mutu laporan danmenunjukkan keabsahannya, lebih jauh lagi mereka bisa menilai mutu prosespenilaian diri yang diikuti oleh para pengelola unit. Untuk menilai sesuatu yangdipersyaratkan penilai harus sudah menata standar kinerja sebagai pengukurkinerja. Untuk menilai kinerja suatu unit, auditor membandingkan kinerja aktualterhadap standar kinerja yang menuntut kinerja yang diminta, yaitu apa yangseharusnya dicapai, sama halnya dengan menilai suatu mutu audit itu sendirl,c. Diadakan dalam organisasi, para internal auditor merupakan karyawan dariorganisasi yang mereka audit. Untuk membedakan mereka dari eksternalauditor, mereka menambahkan kata keterangan sifat "internal". Para eksternalauditor melaksanakan tugas seperti internal auditor namun bekerja untukorganisasi lain.d. Pelayanan terhadap organisasi lain, konsep ini paling penting bagikelangsungan internal audit. Kuncl keberadaan internal audit adalah layananyang oleh pemakai jasa dianggapmengalami pertambahan nilal-nllal yang akanberlangsung keberadaannya apabila ikut membantu keberhasilan unit. Layananbagi user memperkuat kedudukannya dalam organisasi. Internal audit yangmemberikan layanan yang kurang bermutu terhadap pemakai jasa akanmengalami ancaman. Ancaman ini akan meningkat apabila persaingan semakintajam, dimana organisasi mencoba mengurangi biaya. Beberapa kasus internalaudit diberhentikan disebabkan mereka tidak memberikan pelayanan kepadapemakai jasa.e. Pengawasan yang menguji pengawas lain, konsep terakhir adalah konsep yangberkisar tentanq apa yang dilakukan para internal auditor. Standar mengatakanbahwa audit adalah suatu pengawasan yang berfungsi menguji Qan menilaiefektivitas dari pengawas lainnya. Seperti halnya standar menggunakan istilah

    "Pengawas dari pengawas internal".Karakteristik internal auditorMenurut David S. Kowalczyk (1987:14) yang dikutip oleh Amin WidjajaTunggal (2000:24) terdapat beberapa karakteristik dari seorang internal auditoryang kompeten yaitu: " 1. Keingintahuan (curiosity); 2. Keras hati (persistence); 3.Pendekatan yang konstruktif (constructive approach); 4. Mempunyai kepahamanterhadap usaha (business sense); 5. Kerjasama (cooperation)".

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    8/22

    799 Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi, Volume 7 Nomor 3 Februari 2006 792-810

    Karakterlstlk-karakterlstik tersebut dapatlah diuraikan lebih jelas seperti berikut ini :1. Keingintahuan ( curiosity), Ketertarikan pada semua operasi. Sering

    menanyakan pertanyaan seperti : " Apa yang sedang ia lakukan? Apasebabnya hal tersebut dilakukan? Bagaimana hal yang dilakukan sesuaidengan tuiuan usaha? Apakah ada orang lain yang melakukan pekerjaan yangsarna? Apakah ada cara yang lebih mudah dan lebih baik dalammelakukannya? Apakah kita perlu melakukannya semua? Apakah hal tersebutrnerupakan operasi yang efisien? ".2. Keras hati (persistence), Melakukan investigasi sampai puas, yaitu sampaisituasi secara penuh dimengerti. Pengujian, pengecekan, atau memperolehbukti yang memuaskan bahwa hal-hal sebenarnya dilakukan sesuai denganyang dllukiskan, '

    3. Pendekatan yang konstruktif (constructive approach), Melihat masalah-masalahyang tampaknya salah sebagai kunci untuk membuka rahasia atau tanda(clues), bukan kriminal (crimes). Tertarik pada melihat bagaimana repetisikesalahan dapat dihindari, bukan dalam pendakwaan/penuduhan siapa yangbertanggung jawab. Suatu kesalahan dipertimbangkan sesuai petunjuk yangmungkin terhadap area perbaikan di masa yang akan datang.

    4. Mempunyai kepahaman terhadap usaha (business sense), Menelaah setiap haldari pandangan yang luas dari akibat pada operasi yang menguntungkan danefisien. Tidak diarahkan oleh ide yang dogmatis terhadap apa yang benar atausalah. Melakukan analisis dengan perspektif global daripada pandangan yangsempit.

    5. Kerjasama (cooperation), Mempertimbangkan auditee sebagai mitra (partner).Tujuannya bukan mengkritik departemen, akan tetapi untuk memperbaikioperasi usaha. .

    Peranan internal auditorPeranan internal auditor tersebut harus dijalankan dengan POSISI yangindependen dalam organisasi. Pada suatu saat, konsultasi internal akan diterima

    sebagai salah satu dari aktivitas internal auditor yang valid.,Fungsi internal auditor

    Internal auditor bekerja di suatu perusahaan untuk melakukan audit bagikepentingan manajemen perusahaan. Bagian audit di suatu perusahaan bisaberanggotakan lebih dari seratus orang dan biasanya bertanggungjawab langsungkepada presiden direktur, direktur eksekutif, atau kepada komite audit dari dewanatau komisaris. Pada BUMN, internal auditor berada dibawah SPI (SatuanPengawas Intern).

    Untuk menjalankan tugas dengan baik, internal auditor harus berada diluarfungsi lini suatu organisasi, tetapi tidak terlepas dari hubungan atasan-bawahanseperti lainnya. Internal auditor wajib memberikan informasi yang berharga bagimanajemen untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan operasiperusahaan. Biasanya pihak-pihak ekstern enggan memanfaatkan informasi dariinternal auditor karena indenpendensinya yang terbatas. Keterbatasannyaindependensi ini merupakan perbedaan utama antara internal auditor denganakuntan publik.

    Auditor biasanya meminta keterangan dari manajemen yang semestinyadan dari stat internal auditor mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan fungsiinternal auditor berikut ini :1. Status internal auditor dalam organisasi entitas2. Penetapan standar protesional

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    9/22

    Bachtiar Asikin. Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor TerhadapPeranan Internal Auditor dalam Pengungkapan Temuan Audit

    800

    3. Perencanaan audit, termasuk sifat, saat, dan lingkup pekerjaan audit.4. Akses ke catatan dan apakah terdapat pembatasan atas lingkup aktivitasmereka.

    Sikap Menurut Stephen P. Robbins yang dialih bahasa oleh Hadyana Pujaatmakadan Benyamin Molan (2001 :138) definisi sikap yaitu: "Sikap adalah pernyataan ataupertimbangan evaluatif, baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkanmengenai objek, orang atau peristiwa".

    Secara sing kat dapat pula dikatakan bahwa sikap adalah kesiapanseseorang dalam menghadapi berbagai objek. Sikap lahir dari suatu proses yangditata dalam jangka panjang. terorganisir dengan melibatkan proses-proses psikisyang kompleks seperti pengamatan, motivasi, emosi, karena sikap merupakansuatu kesiapan diri dalam menghadapi berbagai objek dalam dunia individu.Tipesikap

    Stephen P. Robbins yang dialih bahasa oleh Hadyana Pujaatmaka danBenyamin Molan (2201 :139) menjelaskan beberapa tipe sikap yaitu: "1.Kepuasan kerja (job satisfaction); 2. Keterlibatan kerja (job involvement); 3.Komitmen pada organisasi".1. Kepuasan kerja, istilah kepuasan kerja (job satisfaction) merujuk pada sikap

    umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkatkepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap kerja itu,seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yangnegatif terhadap pekerjaan itu.2. Keterlibatan kerja (job involvement), adalah suatu definisi yang dapatdigunakan untuk menyatakan bahwa keterlibatan kerja mengukur derajatsejauh mana seseorang memihak secara psikologis pada pekerjaannya danmenganggap tingkat kinerjanya yang dipersepsikan sebagai penting untukhatqa diri. Karyawan dengan tingkat keterlibatan kerja yang tinggi dengan kuatmemihak pada jenis kerja yang diIakukan dan benar-benar peduli dengan jeniskerja itu.3. Komitmen pada orqanisasl, didefinisikan sebagai suatu keadaan dimanaseorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Jadi,keterlibatan kerja yang tinggi berarti pemihakan seseorang pada pekerjaanyang khusus, komitmen pada organisasi yang tinggi berarti pemihakan padaorganisasi yang mempekerjakannya.

    Pengertian profesionalismeHiro Tugiman memberikan beberapa pengertian mengenai profesionalisme,yaitu: mengartikan profesionalisme sebagai suatu sikap dan perilaku seseorang

    dalam melakukan profesi tertentu. la menyebutkan seseorang yang profesional,disampinq mempunyai keahlian dan kecakapan tekhnis harus mempunyaikesungguhan dan ketelitian bekerja, mengejar kepuasan orang lain, keberanianmenanggung risiko, ketekunan dan ketabahan hati, integritas tinggi, konsistensidan kesatuan pikiran, kata, dan perbuatan.Menurut Ratliff, profesionalisme dapat dilihat dan ditingkatkan dari tigatingkatan, yaitu :A. Profesi internal audit secara umum

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    10/22

    801 Jumal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi, Volume 7 Nomor 3 Februari 2006 792-810

    Pada tingkat ini, IIA (the institute of internal auditors) telah mengambil empatlangkah penting dalam meningkatkan profesionalisme internal auditornya diseluruh dunia.IIA telah memuat:1. Pernyataan tanggung jawab internal auditingPertama kali dibuat tahun 1977 dan terus menerus mengalami perubahanterakhir tahun 1990. Pernyataan ini adalah sebagai dasar umum mengenaibagaimana anggaran dasar departemen internal auditing seharusnyadibuat, yang secara formal mencakup peran dari otoritas organisasimereka.Pernyataan ini mencakup 3 topik :a. Tujuan dan ruang lingkup internal auditingb. Tanggung jawab dan otoritas yang diberikan kepada fungsi internal

    auditing.c. Independensi dari fungsi2. Standar praktik profesional internal auditingDipublikasikan oleh itA tahun 1978. Standar terbagi atas 5 bagian umumyang mencakup berbagai aspek auditing dalam sebuah organisasi :a. Independensib. Kemampuan profesionalc. Lingkup kerjad. Pelaksanaan kegiatan pemeriksaane. Manajemen bagian internal auditingStandar tersebut bersifat minimum dan dapat diterapkan secara luasdiberbagai jenis perusahaan yang memiliki departemen internal audit.Sebagaimana yang dikatakan Ratliff (1996:907) :'The standard are meant to serve the entire profession in al/ types oforganization where internal auditors are tound".Dalam hal-hal tertentu jika ada pertanyaan-pertanyaan timbul yang tidakdapat dijelaskan secara mencukupi dalam standar, llA mengeluarkanstatement on internal auditing standards (SIAS). Standar iini mewakiliperluasan dan penerapan standar yang dibuat 1978, namun bukanmerupakan perubahan standar tersebut. Standar praktek profesionalinternal auditing ini kemudian diterjemahkan oleh Hiro Tugiman pada tahun .1995 dengan judul "Standar Profesionallnternal Audit".3. Kode etikBerisi kriteria perilaku profesional dan penghargaan bahwa anggaran itAmelaksanakan standar kompetensi moralltas dan kehormatan.4. Program sertifikasiPada tahun 1974, IIA mulai mensertifikasi internal auditor yang memenuhikriteria tertentu. Program sertifikasi ini memberikan standar profesionalismediantara mereka yang mengaku internal auditor yang profesional.B. Departemen internal auditStandar profesional internal audit mencakup dan mendiskusikan 3 cara yangpenting dalam meningkatkan profesionalisme :1. Staffing yang baik2. Memiliki pengetahuan, keterampilan, dan disiplin yang diperlukan3. pengawasan pekerjaan audit yang baikEmpat pengukuran yang berhubungan dengan departemen internal auditadalah sebagai berikLit:1. Membuat anggaran yang baik

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    11/22

    Bachtiar Asikin. Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor TerhadapPeranan Internal Auditor dala~ Pengungkapan Temuan Audit

    802

    Standar mengatakan bahwa anggaran dasar seharusnya dalam bentuktertulis dan disetujui oleh manajemen dan dewan komisaris dan mencakuptujuan, otoritas, dan tanggung jawab departemen internal audit dalarnorganisasi. lsi dari anggaran dasar ini seharusnya memasukkan topik-topiksebagai berikut :Pendirian fungsi internal auditSasaran atau tujuan fungsi auditOtoritas yang diberikan kepada departemen internal auditRuang Iingkup kerja yang diotorisasikan kepada departemen internalauditStatus organisasi departemenStandar kinerja yang dapat diterima bagi departemenHubungan departemen secara administratif maupun pelaporanTanggung jawab bagi penindaklanjutan temuan audit

    Persetujuan anggaran dasar oleh manajemeneksekutif dan komiteauditPembuatan anggaran dasar dengan baik dapat meningkatkan danmemelihara tingkat harapan integritas profesional dan kinerja yang tinggidalam departemen. Hal tersebut juga dapat meningkatkan status fungsiinternal audit.2. Menerapkan standar profesionalMenurut Ratliff (1996:75) standar yang dikeluarkan oleh lIA merupakansuatu anjuran kuat namun tidak luas diterima, bahkan dlakul juga bahwadengan menerapkan standar-standar ini profesionalisme auditor yangberada dalam departemen internal audit dapat ditingkatkan :'They are commonly held measures of excellence for internal auditors, andby accepting these standards, internal auditing department can promoteand sustain a high degree of profesionalism within their respectiveorganization".3. i Memelihara auditor inti yang profesionalDalam prakteknya dibeberapa perusahaan, menggunakan departemeninternal audit sebagai sekolah pelatihan manajemen, dimana beberapacalon manajer dilatih dalam beberapa waktu (6 bulan-3 tahun), untukkemudian menempatikedudukan manajemen di tempat lain dalarnorganisasi. Kadang-kadang ditemukan stat auditor terdiri dari cajon-cajonmanajer tersebut. HaJ ini tentu saja dapat merusak kualitas danprotesionalisme fungsi audit itu sendiri, maka kalaupun ada jumlahnyaharus dibatasi.4. Membuka kesempatan pelatihan yang baikPengembangan yangprofesionaJ, merupakan tanggung jawab setiapinternal auditor yang dapat didukung perusahaan denganmenyelenggarakan program pelatihan di dalarn perusahaan atau denganmengirim anggota stat ke program pelatihan di luar atau seminar-seminar.

    C. Praktisi secara individualStandar protesionalisme internal audit merinci 6 hal dimana internal auditorsecara individu dapat mengembangkan profesionalisme mereka, yaitu :1. Kepatuhan pada kode etik2. Mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan disiplin penting bagi kinerjainternal audit3. Mengembangkan keterampilan hubungan antara manusia dan komunikasi4. Kelanjutan pendidikan dan karier mereka

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    12/22

    803 Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi, Volume 7 Nomor 3 Februari 2006 792-810

    5. Melakukan tugasnya secara profesional6. Mengikuti program sertifikasiDua hal lain yang penting adalah penampilan profesional dan cara pembawaandiri yang baik. Menurut Hall pada buku karangan Kalbers dan Forgarty, 5elemen profesionalisme yaitu :1. Dedikasi terhadap profesi (Dedication to proffesion)Seorang internal auditor yang profesional seharusnya memiliki dedikasiterhadap protesi yang ting9i, ia akan senang dan terdorong melihatdedikasi dan idealisme ternan seprotesinya dan antusias, memilikikomitmen terhadap profesinya.2. Tanggung jawab social (Social Obligation)Seorang internal auditor yang protesional memiliki kesadaran akantanggung jawab sosial yang tinggi, bahwa profesinya sangat penting bagikesejahteraan masyarakat luas dan jika terdapat kelemahan peranan atauindependensi dari internal audit, maka hal tersebut akan membahayakanmasyarakat luas.3. Tuntutan ekonomi (Demand for autonomy)Seorang internal auditor yang profesional akan selalu mendambakanotonomi yang sebesar-besarnya guna memberikan pelayanan yang lebihbaik dan lebih independen terhadap organisasinya dan memiliki kesadaranpenuh bahwa profesinya menuntut kekhususan sehingga segala keputusanmengenai protesinya tldak dapat dibuat oleh sembarang pihak.4. Percaya pada pengaturan sendiri (Believe in self regulation)Seorang internal auditor yang protesionalismenya dari kesungguhan bahwasebagai suatu protesi internal audit memiliki standar yang penting untukditerapkan dan menyadari bahwa standar tersebut merupakan ukuranminimum yang dapat berlaku didalam organisasi manapun juga danpenegakan standar perlu dilakukan dan dijadikan suatu tolak ukur agarprotesionalisme internal auditor dapat lebihdiandalkan.5. ;Perkumpulan protest (Proffesional Community Affiliation)Seorang internal auditor yang protesional harus menyadari penuhpentingnya untuk menambah ilmu, pengetahuan, serta intormasi mengenaihal-hal yang berkenaan dengan profesinya dan akan berusahamendapatkannya melalLii buku-buku, jurnal-jurnal, atau berpartisipasidalam seminar-seminar dan pertemuan-pertemuan dengan rekan seprofesidari perusahaan lain dan mendukung penuh perkumpulan protesi yangada.

    Sikap Profesionalisme Internal Auditor1. Kesesualan dengan standar protesi, Hiro Tugiman (1997:2.9) berpendapatbahwa: "Para pemeriksa internal harus mematuhi standar profesional dalammelakukan pemeriksaan". Kode etik menetapkan standar pretesi danmenetapkan dasar bagi pelaksanaannya. Kode etik menghendaki standar yangtinggi bagi kejujuran, sikap objektif, ketekunan, dan loyalitas, yang harusdipenuhi eleh internal auditor.2. Pengetahuan dan kecakapan, Hiro Tugiman (1997:30) berpendapat bahwa:"Para pemeriksa internal harus memiliki pengetahuan, kecakapan, danberbagai disiplin ilmu yang penting dalam pelaksanaan pemeriksaan".Setiap internal auditor harus memiliki pengetahuan dan kecakapan sebagaiberikut: .a. Keahlian internal auditor dalam menerapkan berbagai standar, prosedur,dan tekhnik audit yang diperlukan dalam pelaksanaan audit. Keahlian

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    13/22

    8achtiar Asikin, Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor TarhadapParanan Internal Auditor dalam Pengungkapan Temuan Audit

    804

    berarti kernampuandalam menerapkan pengetahuan pada persoalan yangumumnya dihadapi dan menyelesaikan persoalan tersebut tanpa perlumempelajari kembali secara luas dan bantuan atau asistensi yang berartidari pihak lain.b. Keahlian dalam prinslp-prinsip dan tekhnik-tekhnik akuntansi yangdiperlukan oleh auditor yang pekerjaannya secara luas berhubungandengan berbagai catatan dan laporan keuangan.c. Memahami prinsip-prinsip manajemen yang diperlukan untuk mengenaldan mengevaluasi darl penyimpangan atau deviasi dalam praktek usahayang baik. Pemahaman berarti kemampuan untuk menerapkanpengetahuan yang luas dalam situasi yang umumnya dihadapi dan mampumelaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan pemecahanatau solusi yang tepat.d. Diperlukan pula pemahaman terhadap dasar dari berbagai pengetahuan,seperti akuntansi, ekonomi, hukum, perdagangan, perpajakan, keuangan,metode-metode kuantitatif, dan sistem informasi yang dikomputerisasi.Pemahaman disini berarti kemampuan untuk mengetahui berbagaipersoalan yang ada atau mungkin timbul, dan untuk memecahkan lebihlanjut yang akan dilakukan atau bantuan yang akan diperoleh.3. Hubungan antar manusia dan komunikasi, Hiro Tugiman (1997:31)berpendapat bahwa: "Para pemeriksa internal haruslah memiliki kemampuanurituk menghadapi orang lain dan berkomunikasi secara efektif".a. Para internal auditor haruslah memahami hubungan antar manusia danmengembangkan hubungan baik dengan pihak yang diperiksa.

    b. Para internal auditor haruslah memiliki kecakapan dalam komunikasi lisandan tulisan sehingga mereka dapat secara jelas dan efektif menyampaikanberbagai hal seperti tujuan audit, evaluasi, kesimpulan, dan rekomendasi.4. Pendidikan berkelanjutan, Hiro Tugiman (1997:31) berpendapat bahwa: "Parapemeriksa internal harus meningkatkan kemampuan teknisnya melaluipendidikan yang berkelanjutan".Para auditor berkewajiban meneruskan pendidikannya dengan tujuanmeningkatkan keahliannya. Mereka harus berusaha memperoleh informasitentang kemajuan dan perkembangan baru dalam standar, prosedur, danteknik-teknik audit. Pendidikan !ebih lanjut dapat diperoleh melalui keanggotaandan partisipasi dalam perkumpulan profesi, kehadiran dalam berbagaikonferensi, seminar, kursus yang diadakan oleh suatu universitas, programpelatihan yang dilaksanakan oleh organisasi (in-house training programs) danpartisipasi dalam proyek peneliltian. Pendidikan berkelanjutan juga bertujuanuntuk memperoleh sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA).5. Ketelitian profesional, Hiro Tugiman (1997:31) berpendapat bahwa: "Paraperneriksa internal harus melaksanakan ketelitian profesional yangsepantasnya dalam melaksanakan pemeriksaan".a. Ketelitian profesional sepantasnya menghendaki penerapan ketelitian dankecakapan yang secara patut diduga akan dilakukan oleh seorang auditoryang bijaksana dan kompeten, dalam keadaan yang sama atau mirip.Karenanya, keteliltian profesional haruslah sesuai dengan tingkat kesulitanaudit yang sedang dilaksanakan. Dalammenerapkaan ketelitian profesionalyang sepantasnya, internal auditor harus mewaspadai berbagaikemungkinan terjadinya pelanggaran yang dilakukan dengan sengaja,kesalahan atau error, kelalaian, ketidakefektivan, pemborosan,ketidakefisienan, dan konflik kepentingan. Mereka harus mengidentifikasi

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    14/22

    805 Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi. Volume 7 Nomor 3 Februari 2006 792-810

    kontrol yang lernah dan merekomendasikan perbaikan untuk menciptakankesesuaian dengan berbagai prosedur dan praktek yang sehat.b. Ketelitian yang selayaknya menghendaki suatu ketelitian yang kompetenbukanlah pelaksanaan yang harus sempurna, tanpa ada kesalahan, atauhasilnya luar biasa. Ketelitian yang selayaknya mewajibkan internal auditormelakukan pengujian dan melakukan verifikasi terhadap suatu lingkup yangpantas dan tidak harus melakukan audit secara mendetail atau terperinciterhadap seluruh transaksi. Karenanya. auditor tidak dapat memberikanjaminan rnutlak bahwa di dalam organisasi tidak terdapat suatuketidaksesuaian atau ketidakberesan. Walau demikian. kemungkinanterjadinya ketidakberesan atau ketidaksesuaian secara material haruslahdipertimbangkan atau diperhatikan pada saat internal auditormelaksanakan tugas audit.c. Apabilaa internal auditor mencurigai atau menduga telah terjadipelanggaran, pejabat yang berwenang di dalam organisasi haruslahdiberitahu. Auditor dapat merekomendasikan apakah perlu melakukanpenyelidikan atas keadaan tersebut, Kemudian, auditor harus mereviewatau meninjau untuk meyakinkan apakah tanggung jawab bagian internalaudit telah dipenuhi.d. Melaksanakan ketelitian profesional yang selayaknya berarti menggunakankecakapan dan penilaian audit yang pantas pada saat melakukanpemeriksaan.e. Ketelitian profesional yang selayaknya mencakup mengadakan evaluasiatas standar pekerjaan atau operasi yang telah ditetapkan dan menentukanapakah standar tersebut diterima dan dapat dipenuhi. Apabila suatustandar dianggap samar atau tidak jelas, harus segera dilakukaanpenafsiran oleh pihak yang berwenang. Apabila berwenang menafsirkanatau menentukan standar pekerjaan atau operasi, internal auditor harusmembuat kesepakatan dengan pihak yang diperiksa tentang standar yang

    i akan dipergunakan untuk mengukur pelaksanaan operasi atau pekerjaan.Pengungkapan temuan audit

    Pengungkapan adalah penyajian informasi yang sesuai dengan prinsipakuntansi Indonesia yang mencakup dimuatnya pengungkapan informasi yangmemadai atas hal-hal yang material (Ikatan Akuntan Indonesia). Pengungkapaninformasi diharuskan oleh prinsip akuntansi di Indonesia. Pengungkapan informasiyang memadai tidak boleh diperlakukan sedemikian rupa, sehingga manajemenharus menyebutkan jenis informasi rahasia yang bisa dijelaskan dalam laporankeuangan akan merusak atau merugikan perusahaan atau pemiliknya. Sebagaicontoh, ancaman terhadap tuntutan hak paten mungkin dianggap perlu olehmanajemen untuk membentuk cadangan kerugiannya, walaupun tentunyamanajemen akan berusaha sedapat mungkin untuk mengungkapkannya.Temuan audit adalah hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan tentangfakta. Berbagai temuan yang diperlukan untuk mendukung atau menghindarikesalahan penqertlan tentang kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat olehinternal auditor harus dicantumkan dalam laporan pemeriksaan akhir. Berbagaiinformasi atau temuan yang kurang penting dapat diberitahukan secara lisan ataumelalui korespondensi informasi.Temuan audit dihasilkan dari proses perbandingan antara "apa yangseharusnya terdapat" dan "apa yang ternyata terdapat". Dari hasil perbandingantersebut, internal auditor rnernilikl dasar untuk membuat laporan. Apabila berbagaikeadaan yang terdapat ternyata sesuai dengan kriteria, dalamlaporan pemeriksaan

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    15/22

    B achtiar A sikin , P eng ar uh S ika p P rofesion alism e Intem al A uditor T er hada pP er ana n Intem al A udito r dalam P eng ung kapa n T em ua n A udit 806

    dapat dibuat pernyataan tentang pengakuan atas hasil pekerjaan yangmemuaskan.Bentuk-bentuk temuan audit

    Berdasarkan dari pengertian temuan audit diatas maka Amin WidjajaTunggal (2000:56) menyebutkan bentuk-bentuk temuan audit: : Suatu aksi tidakdilaksanakan sama sekali; - Sistem yang tldak memuaskan; - Suatu aksi tidakdilakukan dengan benar; - Suatu aksi yang dilarang telah dilakukan",Karakteristik ternuan audit

    Tidak setiap temuan audit yang ditemukan dan diungkapkan oleh internalauditor dapat dilaporkan sebaqal temuan audit. Sebagian tidak signifikan dan tidakbernilai untuk perhatian manajemen, sebagian lain boleh jadi tidak didukung secarakuat oeh bukti yang objektif. Sebagian lagi bahkan boleh jadi setengah matang(haft baked) sehingga belum dapat dioaharnl' tanpa pekerjaan audit yang lebihjauh/memadai untuk meyakinkan suatu pengertian yang menyeluruh dan kondisi.Bahkan temuan-temuan yang dapat dilaporkan boleh jadi 'tidakdisajikan dengancukup baik untuk menimbulkan kepercayaan dan tindak lanjut.

    Oleh karena itu, Bambang Hartadi (1991 :103) mengatakan bahwa semuatemuan audit yang dapat dilaporkan harus: ". Cukup signifikan sehingga layakuntuk dilaporkan kepada manajemen; Bersumber pada kenyataan bukan pendapat,dan didukung bukti yang memadai, kompeten dan relevan; Dirumuskan secaraobjektif tanpa bias atau praduga; Relevan terhadap topik yang terkait; Cukupmeyakinkan sehingga kesimpulan yang didasarkan atas fakta yang disajikan masukakal, logis, kesimpulan tersebut harus dapat mendorong timbulnya kegiatan untukrnemperoalld kondisi cacat yang terkait".Unsur-unsur temuan audit

    Semua temuan audit yang dapat dilaporkan harus mengandung beberapaunsur pokok tertentu. Internal auditor beserta pengawasnya harus .mengenaldengan baik unsur-unsur ini dan tidak boleh merasa puas setelah semuanyaditemukari secara eksplisit rnaupun secara implisit.

    Temuan-teniuan selama audit harus diolah untuk memenuhi seluruh unsurpelaporan. Hal ini bertujuan untuk rnenutup selurun kemungkinan "gugurnya"argumentasi auditor jika teinuan audit yang dilaporkan mendapat kritik balik dariorang yang terkena akibat laporan tersebut.

    Unsur-unsur temuan audit sebagaimana yang telah disebutkan diatasmeliputi:1. StandarDalam _membantu menemukan temuan, maka ada dua hal di dalarn konsepstandar yang perlu diingat, yaitu : .1) Goals dan Objectives yang ingin dicapai.2) Mutu dari pencapaian.Standar ini juga mencerminkan, bagaimana pengukuran dllakukan, hal apa sajayang harus diukur dan sampai sejauh mana, serta slapa yang turut terlibat didalam pengukuran. Standar mungkin juga telah ditetapkan oleh perusahaandan auditor harus memeriksa validitasnya. Jika standar belum dimiliki, makaauditor harus membuat sendiri standar yang kiranya akan mendukungpencapaian tujuan perusahaan.

    2. Kondlsl, kondisi digunakan untuk rnenunlukkan hasil yang aktual didapati saataudttormemerlksa. Informasi atas kondisi ini harus lerigkap untuk mendukung

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    16/22

    B achtiar A sikin, P engar uh S ikap P rofesionalism e Intem al A uditor T erhadapP eranan Intem al A uditor dalam P engungkapan T em uan A udit 806

    dapat dibuat ,pernyataan tentang pengakuan atas hasil pekerjaan yangmemuaskan.Bentuk-bentuk temuan audit8erdasarkan dari penqertian temuan audit diatas maka Amin WidjajaTunggal (2000:56) menyebutkan bentuk-bentuk temuan audit:

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    17/22

    807 Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonornl, Volume 7 Nomor 3 Februari 2006 792810

    auditor dalam melaporkan temuannya. Orang yang diaudit (auditee) harussetuju atas takta yang ditampilkan atas temuan auditor sehingga menguatkantemuan.3. Prosedur dan praktik, prosedur dan praktik adalah metode yang telah dibuatuntuk mencapai tujuan. Prosedur adalah instruksi tertulis manajemen,sedangkan praktik adalah cara segala sesuatunya dilaksanakan. Internalauditor harus menentukan apakah :Prosedur yang ditetapkan atau praktik yang dijalankan didesain untukmencapai objective.Prosedur yang ditetapkan telah dilaksanakan.Prosedur dan praktek lengkap.Adanya atau tidak adanya suatu prosedur atau praktik mungkin menyebabkansesuatu menjadi defisien dan perlu diperbaiki.

    4. Penyebab, menentukan penyebab dapat menunjukkan mengapa suatupenyimpangan terjadi dari standar. Identifikasi penyebab sangat penting untukmenentukan penyembuhannya.Langkah-Iangkahnya adalah sebagai berikut :1) Kumpulkan fakta2) Identifikasi masatah.Cari penyimpangan yang terjadi3) Spesifikasikan masalah (apa, di mana, kapan, dan seberapa besarpenyimpangan).4) - Uji seluruh kemungkinan penyebab5) Tentukan tujuan dari tindakan perbaikan.6) Bandingkan dan pitih alternatif perbaikan yang terbaik.7) Pikirkan keadaan yang sebaliknya yang dapat ditimbulkan dari tindakanyang diambil.8) Pertimbangkan dengan "Bagaimana jika ...",9) Usulkan pengendatian untuk memastikan tindakan yang terbaik ituditaksanakan.5. Aklbat (effect) adalah unsur yang diperlukan untuk meyakinkan orang yangdiaudlt atau manajemen yang lebih tinggi, untuk memandang kondisi yang tidakdiinginkan, yang jika terus menerus dibiarkan berlanjut, akan menyebabkankesulitan besar dan akan menelan lebih banyak kerugian daripada tindakanyang diperlukan untukmemperbaikinya.6. Kesimpulan, kesimpulan harus didukung oleh fakta, dan merupakanpertimbangan profesional. Kesimpulan harus menunjukkan tindakan apa yangharus diambil, dan bahwa tindakan itu akan lebih besar manfaatnya daripadabiaya yangdikeluarkan.7. Rekomendasi, rekomendasi mendeskripsikan tindakan yang harusdipertimbangkan manajemen untuk memperbaiki kondisi yang tidakmenguntungkan perusahaan. Rekomendasi harus bersifat positif, sedetaitmungkin, dan mengidentifikasikan siapa yang harus menjalankannya.Rekomendasi sebaiknya didiskusikan terlebih dahulu dengan manajemen, laludicantumkan dalam laporan audit.

    Peranan intern-a Iauditor dalam pengungkapan temuan auditPeran internal auditor adalah. untuk memastikan apakah temuan audit itumemang ada atau tidak, untuk menilai atau mengevaluasi suatu aktivitas dalam halmengungkapkan temuan audit berdasarkan kriteria yang tepat untukmerekomendasikan suatu rangkaian tindakan kepada pihak manajemen. Peraninternal auditor harus dijalankan dengan posisi yang independen dan kompeten

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    18/22

    8achtiar Asikln. Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor TerhadapPeranan Internal Auditor dala!l1 Pengungkapan Temuan Audit

    80B

    agar kualitas pelayanannya dapat memuaskan pihak pemakai informasi yangdiberikan. .Kegiatan internal audit tidak dapat meniadakan semua kemungkinanterjadinya kesalahan atau penyelewengan, akan tetapi diadakan untuk menekanbatas-batas biaya yang layak walaupun kesalahan dan penyelewengan terjadi, halini dapat diatasi dengan cepat. .Dengan demikian kualitas internal auditor dalam hal mengungkapkantemuan audit bukanlah aktivitas yang dapat merugikan perusahaan yang disiniberkaitan dengan sistem internal controlnya, melainkan dengan terungkapnyatemuan audit, internal auditor dapat memberikan masukan-masukan berupanasehat, saran, dan evaluasi terhadap pihak manajemen, karena semua tindaklanjut atas hasil penemuan dari internal auditor hanya pihak manajemenlah yangberhak menindaklanjuti sepenuhnya.Sikap profesionalisme internal auditor terhadap peranan internal auditordalam pengungkapan temuan auditSeorang internal auditor yang profesional akan selalu berusaha untukmencapai hasil terbaik dalam segala hal yang ia kerjakan.Prinsip-prinsip yang menjadi pedoman internal auditor dalam melakukanpengungkapan adalah sebagai berikut :1) Pusatkan perhatian pada berbagai perbaikan atau kemajuan operasional yangtelah dicapai dan berikan pengungkapan yang terperinci, terutama sekalikepada auditee dan pihak lain yang secara langsung berkepentingan terhadap

    tindakan korektif.2) Berbagai jaminan yang diberikan kepada manajemen yang memiliki tingkatanyang lebih tinggi daripada auditee terutama sekali harus didasarkan padakondisi yang diharapkan dari area yang ditinjau apabita tindakan korektif telahdilaksanakan. Dengan mengasumsikan bahwa tindakan korektif akandilaksanakan, hindaripengungkapan berbagai temuan audit yang akanmerugikan auditee.3) Bila dukungan manajemen senior terhadap fungsi audit tergantung pada sikapyang ditunjukkan oleh manajemen pada tingkatan yang lebih rendah, internalauditor harus menghindari keterlibatan dalam pengevaluasian pelaksanaankegiatan manajerial karena akan menyebabkan auditee menunjukkan sikapdefensif.4) Pengungkapan yang dilakukan kepada manajemen senior dan dewankomisaris harus dibatasi sehingga hanya meliputi gambaran tentang programaudit dan berbagai hasil umum yang telah dicapai.5) Jangan pernah mengungkapkan berbagai temuan audit secara terinci agarinternal auditor mendapat nilai dengan mengorbankan auditee dan manajemenoperasional. Bila pengungkapan terpaksa harus dilakukan, internal auditorharus berusaha untuk menampilkan hasil-hasil audit sebagai hasit yang dicapaioleh manajemen dan internal auditor secara bersama-sama.6) Secara umum, internal auditor harus berusaha menangani masalahpengungkapan sedemikian rupa dengan tujuan menlnqkatkan dukunganterhadap fungsi internal audit dari semua tingkatan di organisasi.7) Internal auditor harus mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan yangtelah diberikan oleh auditee dan manajemen operasional kepada dirinya.

    KESIMPULAN

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    19/22

    809 Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi, Volume 7 Nomor 3 Februari 2006 792-810

    Sikap profesionalisme internal auditor diukur dari kode etik dan sikap objektif,dimana kode etik dikeluarkan oleh IIA (Institute of Internal Auditors). Sedangkansikap objektif para internal auditor ditunjukkan dengan melakukan penugasanstat yang dirotasikan secara periodik serta diadakannya pemeriksaan ataslaporan audit sebelum . audit tersebut dikeluarkan yang dilakukan olehsupervisor, asisten manajerdan corporate audit.

    Pengetahuan dan kecakapan, diukur dari kemampuan menerapkanpengetahuan dan pemahaman tentang dasar pengetahuan, yang ditempuhdengan cara diadakannya pelatihan ditempat kerja (on the job training), dantraining behaviour, sedangkan untuk karyawan baru diwajibkan untuk terlebihdahulu mengikuti pelatihan yang diadakan oleh YPIA (Yayasan PendidikanInternal Auditor), Selain itu pendidikan mengenai auditor juga diperlukan olehseorang internal auditor yang biasanya pendidikan tersebut diselenggarakanoleh YPIA.

    Hubungan antar manusia dan komunikasi, diukur dari hubungan dengan pihakyang diperiksa dan komunikasi lisan dan tulisan. Seorang internal auditor harusmengenal dengan pihak yang akan diperiksa agar dapat menjelaskan maksuddan tujuan dari pemeriksaannya serta audit program yang akan dilakukannya.Internal auditor juga harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan pihakyang diperiksanya untuk dapat mencari dan menggali data agar mudahmemperoleh informasi yang dibutuhkan.

    Pendidikan berkelanjutan, diukur dari kemampuan teknis dan sertifikat QIA.Untuk meningkatkan kemampuan teknis tersebut, para internal auditordiwajibkan untuk mengikuti : informasi perkembangan baru dalam standar,prosedur, teknik-teknik audit, In house training programs, perkumpulan profesi,konferensi, seminar, kursus.

    Ketelitian profesional, diukur dari Penerapan ketejitlan dan kecakapan, ketelitianyang kompeten dan penilaian yang pantas. Ketelitian profesional sepantasnyamenghendaki penerapan ketelitian dan kecakapan yang secara patut didugaakan dilakukan oleh seorang auditor yang bijaksana dan kompeten. Internalauditor melakukan pengujian dan melakukan verifikasi terhadap suatu lingkupyang pantas dan tidak melakukan audit secara mendetail atau terperinciterhadap seluruh transaksi. Internal auditor mengadakan evaluasi atas standarpekerjaan atau operasi yang telah ditetapkan dan menentukan apakah standartersebut diterima dan dapat dipenuhi.

    InternaI auditor hanya mengusulkan suatu metode atau metode alternatif untukmemperbaiki kondisi sedangkan memilih tindakan koreksi merupakan pekerjaanmanajemen.

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    20/22

    Bachtlar Asikin, Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor TerhadapParanan Internal Auditor dalam Pengungkapan Temuan Audit

    810

    DAFT AR PUSTAKAArens, Alvin A and James K Loebbecke. 1997. Auditing and Integrated Approach,ih Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc.Amir Abadi Jusuf. 1996. Auditing: Pendekatan Terpadu. Jakarta: Salemba Empat.Dedy Achmad W. 2004. Pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap workoutcome auditor internal. Universitas Padjajaran Bandung : Skripsi yang tidakdipublikasikan.Bambang Hartadi. 1991. Internal Auditing. Yogyakarta : Andi Offset.

    Moh Kurdi. 1994. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Elex Media Komputindo.Majalah Internal Audit no. 3 tahun 1997. Forum Komunikasi Satuari PengawasanIntern BUMN/BUMD/Badan Usaha lainnya.Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.Ratliff, Richard. Et.al, 1996. Internal Auditing Principles and Technique, 2nd Edition.

    Altamonte Springs California: The Institute of Internal Auditors.Hiro Tugiman. 1997. Pandangan Baru Internal Auditing. Yogyakarta: Kanisius.______ 1997. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius.---- __ 1998. Audit Internal yang Diharapkan Kenyataan dan Upaya

    Pengembangannya. Makalah dalam Seminar Nasional : Ikatan AkuntansiIndonesia.Taylor and Glezen. 1994. Integrated Concepts and Procedures, 6th Edition.

    Canada: John Wiley and Sons Inc.Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan. 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta:Prentice-Hall Inc.Amin Widjaja Tunggal. 2000. Internal Auditing : Suatu Pengantar. Jakarta :Harvarindo.-- .......

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    21/22

    809 Jurnal Bisnis, Manajernen dan Ekonomi, Volume 7 Nomor 3 Februari 2006 792-810

    Sikap profesionalisme internal auditor diukur dari kode etik dan sikap objektif,dimana kode etik dikeluarkan oleh IIA (institute of Internal Auditors). Sedangkansikap objektif para internal auditor ditunjukkan dengan melakukan penugasanstat yang oirotasikan secara periodlk serta dladakannya pemeriksaan ataslaporan audit sebelum audit tersebut dikeluarkan yang dilakukan olehsupervisor, asisten manajer dan corporate audit. Pengetahuan dan kecakapan, diukur darl kemampuan menerapkanpengetahuan dan pemahaman tentang dasar pengetahuan, yang ditempuhdengan cara diadakannya pelatihan ditempat kerja (on the job training), dantraining behaviour, sedangkan untuk karyawan baru diwajibkan untuk terlebihdahulu mengikuti pelatihan yang diadakan oleh YPIA (Yayasan PendidikanInternal Auditor). Selain itu pendidikan mengenai auditor juga diperlukan olehseorang internal auditor yang biasanya pendidikan tersebut diselenggarakanoleh YPIA. Hubungan antar manusia dan komunikasi, diukur dari hubungan dengan pihakyang diperiksa dan komunikasi lisan dan tulisan. Seorang internal auditor harusmengenal dengan pihak yang akan diperiksa agar dapat menjelaskan rnaksuddan tujuan dari pemeriksaannya serta audit program yang akan dilakukannya.Internal auditor juga harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan pihakyang diperiksanya untuk dapat mencari dan menggali data agar mudahmemperoleh informasi yang dibutuhkan. Pendidikan berkelanjutan, diukur dari kemampuan teknis dan sertifikat QIA.Untuk meningkatkan kemampuan teknis tersebut, para internal auditordiwajibkan untuk mengikuti : informasi perkembangan baru dalam standar,prosedur, teknik-teknik audit, In house training programs, perkumpulan profesi,konferensi, seminar, kursus.

    Ketelitian profesional, diukur dari Penerapan ketelltlan dan kecakapan, ketelitianyang kompeten dan penilaian yang pantas. Ketelitian profesional sepantasnyamenghendaki penerapan ketelitian dan kecakapan yang secara patut didugaakan dilakukan oleh seorangauditor yang bijaksana dan kompeten. Internalauditor melakukan pengujian dan melakukan verifikasi terhadap suatu lingkupyang pantas dan tidak melakukan audit secara mendetail atau terperinciterhadap seluruh transaksi. Internal auditor mengadakan evaluasi atas standarpekerlaan atau operasi yang telah ditetapkan dan menentukan apakah standartersebut diterima dan dapat dipenuhi. Internal auditor hanya mengusulkan suatu metode atau metode alternatif untukmemperbaiki kondisi sedangkan memilih tindakan koreksi merupakan pekerjaanmanajemen.

  • 5/9/2018 Skripsi Internal Aduitor

    22/22

    Bachtiar Asikin, Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor TerhadapPeranan Internal Auditor d~lam Pengungkapan Temuan Audit

    810

    DAFT AR PUST AKAArens, Alvin A and James K Loebbecke. 1997. Auditing and Integrated Approach,

    ih Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc.Amir Abadi Jusuf. 1996. Auditing :Pendekatan Terpadu. Jakarta: Salemba Empat.Dedy Achmad W. 2004. Pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap work

    outcome auditor internal. Universitas Padjajaran Bandung : Skripsi yang tidakdipublikasikan.Bambang Hartadi. 1991. Internal Auditing. Yogyakarta : Andi Offset.Moh Kurdi. 1994. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Elex Media Komputindo.Majalah Internal Audit no. 3 tahun 1997. Forum Komunikasi satuan PengawasanIntern BUMN/BUMD/Badan Usaha lainnya.Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.Ratliff, Richard. Et.al, 1996. Internal Auditing Principles and Technique, 2nd Edition.

    Altamonte Springs California: The Institute of Internal Auditors.Hiro Tugiman. 1997. Pandangan Baru Internal Auditing. Yogyakarta: Kanisius.______ 1997. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius._-:-- 1998. Audit Internal yang Diharapkan Kenyataan dan Upaya

    Pengembangannya. Makalah dalam Seminar Nasional : Ikatan AkuntansiIndonesia.Taylor and Glezen. 1994. Integrated Concepts and Procedures, 6th Edition.

    Canada: John Wiley and Sons Inc.Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan. 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta:

    Prentice-Hall Inc.Amin Widjaja Tunggal. 2000. Internal Auditing : Suatu Pengantar. Jakarta :

    Harvarlndo._ _ _ _ _ _ _ c . . o o o . Management Audit : Suatu Pengantar. Jakarta : RinekaCipta.