skenario b blok 22 tahun 2015 shali.docx

Upload: sally-novizar

Post on 05-Mar-2016

12 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Analisis Masalah1. A mother brought her 10 days old boy to the outpatieint clinic. She noticed that both of her boys foot looks excessively turned inward since he was born. a. Bagaimana gambaran anatomi dari club foot? Azis, shaliAnatomi pada penderita CTEV

Penderits CTEV mengalami pemanjangan pada ligamen di bawaha maleollus literalis yakni ligamen calcaneofibulare,sehingga sendi diantara tulang-tulang tarsal tidak bisa bergerak seperti seharusnya dan tulang-tulang pedis mengalami deformitas.

Tulang tarsal yang kemungkinan mengalami deformitas akibat CTEV adalah calcaneuss, talus and navicular .Gambaran anatomi penderita CTEV Bentuk dari kaki sangat khas. Kaki bagian depan dan tengah inversi dan adduksi. Ibu jari kaki terlihat relatif memendek. Bagian lateral kaki cembung, bagian medial kaki cekung dengan alur atau cekungan pada bagian medial plantar kaki. Kaki bagian belakang equinus. Tumit tertarik dan mengalami inversi, terdapat lipatan kulit transversal yang dalam pada bagian atas belakang sendi pergelangan kaki. Atrofi otot betis, betis terlihat tipis, tumit terlihat kecil dan sulit dipalpasi. Pada manipulasi akan terasa kaki kaku, kaki depan tidak dapat diabduksikan dan dieversikan, kaki belakang tidak dapat dieversikan dari posisi varus. Kaki yang kaku ini yang membedakan dengan kaki equinovarus paralisis dan postural atau positional karena posisi intra uterin yang dapat dengan mudah dikembalikan ke posisi normal. Luas gerak sendi pergelangan kaki terbatas. Kaki tidak dapat didorsofleksikan ke posisi netral, bila disorsofleksikan akan menyebabkan terjadinya deformitas rocker-bottom dengan posisi tumit equinus dan dorsofleksi pada sendi tarsometatarsal. Maleolus lateralis akan terlambat pada kalkaneus, pada plantar fleksi dan dorsofleksi pergelangan kaki tidak terjadi pergerakan maleoulus lateralis terlihat tipis dan terdapat penonjolan korpus talus pada bagian bawahnya. Tulang kuboid mengalami pergeseran ke medial pada bagian distal anterior tulang kalkaneus. Tulang navicularis mengalami pergeseran medial, plantar dan terlambat pada maleolus medialis, tidak terdapat celah antara maleolus medialis dengan tulang navikularis. Sudut aksis bimaleolar menurun dari normal yaitu 85 menjadi 55 karena adanya perputaran subtalar ke medial. Terdapat ketidakseimbangan otot-otot tungkai bawah yaitu otot-otot tibialis anterior dan posterior lebih kuat serta mengalami kontraktur sedangkan otot-otot peroneal lemah dan memanjang. Otot-otot ekstensor jari kaki normal kekuatannya tetapi otot-otot fleksor jari kaki memendek. Otot triceps surae mempunyai kekuatan yang normal. Tulang belakang harus diperiksa untuk melihat kemungkinan adanya spina bifida. Sendi lain seperti sendi panggul, lutut, siku dan bahu harus diperiksa untuk melihat adanya subluksasi atau dislokasi. Pmeriksaan penderita harus selengkap mungkin secara sistematis seperti yang dianjurkan oleh R. Siffert yang dia sebut sebagai Orthopaedic checklist untuk menyingkirkan malformasi multiple.

2. Physical examinationGeneral examitaion within normal limit.Extremity examination: at foot region there are abnormalities: 1. Equinus foot, 2. Varus of the foota. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal pada hasil pemeriksaan tersebut? Wasis, shaliInterpretasi : Pemeriksaan Ekstremitas Abnormal : EquinovarusMekanisme Abnormal :Teori patogenesis clubfeet: Gangguan perkembangan fibula fetus Defek pada bagian kartilago anlage talus Faktor Neurogenik, adanya abnormalitas histokimia pada kumpulan otot posteromedial dan peroneal. Hal ini diakibatkan oleh perubahan sistem persarafan saat bayi masih didalam uterus akibat adanya gangguan neurologik seperti stroke yang mengarah ke hemiparesis atau paraparesis. Myofibrosis yang diakibatkan peningkatan jaringan fibrosa pada otot dan ligamen. Studi mendapati bahwa pada pasien clubfoot, kadar kolagen pada tendon achilles lebih tinggi dari normal sehingga tidak dapat diregangkan

Patologi umum: Terjadi deformitas pada sendi talo-navicular sehingga os navicular berada di posisi medial dari bagian kepala os talus, bukan pada aspek distal. Jaringan di sisi medial kaki tidak berkembang sempurna dan menjadi lebih pendek dari normal. Kaki mengalami adduksi dan terinversi kearah subtalar, midtarsal, dan sendi anterior tarsal, sehingga kaki berada dalam posisi equinus ( plantarflexi ) di bagian pergelangan kaki. Pada banyak kasus, otot betis dan peroneal tidak berkembang sempurna dan berkontribusi terhadap CTEV

Analisa Aspek Klinis1. Bagaimana epidemiologi penyakit pada kasus? Sasini, shaliInsiden dari CTEV bervariasi, bergantung dari ras dan jenis kelamin. Insiden CTEV di Amerika Serikat sebesar 1-2 kasus dalam 1000 kelahiran hidup. Perbandingan kasus laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Keterlibatan bilateral didapatkan pada 30-50% kasus. Pada pasien pengambilan cairan amnion,deformitas ekstrimitas bawah kira-kira 1-1,4%. Pada ibu yang mengalami pecah ketuban,kira-kira 15%

2. SKDI pada kasus :Tingkat Kemampuan 1Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik ini, dan tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level. Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, Dokter segera merujuk.

LIClub Foot : aziska, wasis, heri, sinta nida, yayak, Anatomy Pedis = otot, tulang, ligament : klara sinta, rhamdani, puji, sasini, shali, dea