qr code

8
BUSINESS CASE: Hot Mobile App Wechat Revives QR Codes Systems of Information Technology Arranged As A Paper For Case Study Material By Group 2 65d Arranged By Azila Prabaningtyas Utami, Marheni Dwi Sandra, M. Ibnu Fadhl Bagus B., Prathita Pratidina, And Wahyu Eko Setiono 1. Compare differences in QR usage in China and the United States. China : - Untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri di media sosial - QR code menjadi jembatan antara program-program online dan offline dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih karena di China penduduknya lebih senang mengakses internet menggunakan smartphone daripada PC. US : - QR code hanya digunakan satu kali, tidak ada repeat order. - Kebanyakan digunakan hanya untuk mendapatkan diskon, kupon, deal, serta informasi 2. What factors have contributed to the success of QR codes in Asia? 1

Upload: wahyuekos

Post on 03-Dec-2015

229 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

case

TRANSCRIPT

Page 1: QR code

BUSINESS CASE:Hot Mobile App WechatRevives QR Codes

Systems of Information TechnologyArranged As A Paper For Case Study Material By Group 2 65d

Arranged By Azila Prabaningtyas Utami, Marheni Dwi Sandra, M. Ibnu Fadhl Bagus B., Prathita Pratidina, And Wahyu Eko Setiono

1. Compare differences in QR usage in China and the United States.China :

- Untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri di media sosial

- QR code menjadi jembatan antara program-program online dan

offline dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih karena di China

penduduknya lebih senang mengakses internet menggunakan

smartphone daripada PC.

US :

- QR code hanya digunakan satu kali, tidak ada repeat order.

- Kebanyakan digunakan hanya untuk mendapatkan diskon,

kupon, deal, serta informasi

2. What factors have contributed to the success of QR codes in Asia?Faktor yang memberikan kontribusi terhadap keberhasilan QR codes di

Asia antara lain :

- Adanya kebiasaan konsumen atau pengguna di Asia, contohnya di

China yang lebih terbiasa menggunakan mobile internet daripada

komputer. Para pengguna di Asia lebih cepat beradaptasi

mengenai perubahan teknologi mobile yang berkembang sangat

cepat. Bagi konsumen di China, menggunakan ponsel mereka

untuk memindai QR codes lebih wajar dilakukan daripada harus

mengetik alamat web.

1

Page 2: QR code

- QR codes memungkinkan para pengguna di Asia, seperti di China

untuk mengidentifikasi diri mereka di media sosial. QR codes

merupakan sesuatu yang penting di dalam sebuah aplikasi di China

yaitu Wochacha dengan 140 pengguna.

- QR codes di Asia dapat digunakan untuk belanja secara virtual,

seperti yang dilakukan oleh masyarakat Korea ketika berbelanja di

toko yang terletak di stasiun kereta bawah tanah, Alibaba yang

menawarkan tiket lotere yang dilengkapi dengan QR codes untuk

mempromosikan shopping event mereka.

- Kesadaran perusahaan-perusahaan di Asia bahwa QR codes

memberikan banyak manfaat antara lain : sebagai sebuah alat

untuk pemasaran yang lebih kreatif, berbagi data dan media sosial

diantara berbagai bidang lainnya, sehingga banyak perusahaan

Asia yang berlomba-lomba untuk membuat QR codes mereka

menjadi lebih menarik, berwarna, dan berkesan.

Faktor-faktor inilah yang menyebabkan QR codes lebih berkembang di

Asia daripada di negara Barat.

3. In your opinion, what might cause QR code campaigns to fail?

Why?

Kenapa kampanye penggunaan QR code gagal. Satu masalah

dengan QR code adalah bahwa brand QR code tidak menawarkan

pengalaman dari QR code sendiri kepada konsumen serta apa yang

memotivasi konsumen untuk menggunakan QR code. QR code harus

menambahkan nilai dan meningkatkan kehidupan dari penggunanya.

Pengguna tidak akan mentolerir kkehidupan mereka penuh dengan

informasi yang mereka tidak mereka butuhkan untuk saat ini.

Masalah lainnya gagal dalam kampanye penggunaan QR code

adalah standarisasi penggunaannya. Sebagai contohnya iphone,

android, ataupun windows memiliki QR scanner bawaan yang memiliki

perbedaan dari sisi softwarenya yang menjadikan sulitnya standarisasi

pengalaman QR code Di luar standarisasi kecenderunganaplikasi QR

code banyak dibanjiri dengan iklan. Kebanyakan aplikasi QR code

yang free dipenuhi oleh mobile banner advertising yang menjadikan

2

Page 3: QR code

pengalaman pengguna terganggu. QR code yang berbayar secara

umum bebas dari iklan tentu saja menjdapatkan selalu update dan

akan dibutuhkan biaya untuk menggunakannya (Savitz 2012).

4. In your opinion, would consumers take time to scan a QR code if they do not expect to get something of value in exchange for the effort

Tidak, konsumen tidak akan melakukan pemindaian QR code

jika value yang ditawarkan dari sebuah QR code tidak sebanding

dengan upaya yang dilakukan untuk pemindaian QR code

tersebut.Mengapa demikian? Berdasarkan hasil pembelajaran kami

secara lebih jauh, terdapat tiga permasalahan utama dalam hal ini.

Yang pertama ialah, walaupun hampir semua orang mengerti

QR code, namun tak setiap orang mengerti cara untuk melakukan

pemindaian terhadap QR code yang ada. Mereka tidak mengerti harus

menggunakan aplikasi apakah agar pemindaian dapat dilakukan.

Sehingga jika value yang ditawarkan dari pemindaian tak sepadan

dengan effort mereka untuk “rela belajar dan mengerti cara pemindaian

QR code”, maka mereka tidak akan pernah melakukan pemindaian,

cukup hanya tahu saja.

Kedua, smartphone, baik merupakan iPhone maupun

smartphone berbasis Android, tidak memiliki pre-installed application

untuk pemindaian QR code. Artinya di dalam effort yang dibutuhkan

untuk melakukan pemindaian, para konsumen juga diharuskan

mengunduh aplikasi yang sesuai untuk melakukan pemindaian. Hal ini

menjadikan pemindaian merupakan kegiatan yang lebih berat untuk

dilakukan jika konsumen belum memiliki aplikasi pemindai tersebut.

Terlebih, jika konsumen sedang berada di tempat di mana

sinyal/koneksi internet untuk melakukan pengunduhan aplikasi tidak

tersedia. Maka biaya “repot dan sabar menunggu sinyal untuk

mengunduh aplikasi” akan semakin memberatkan expected value yang

ingin mereka dapatkan dari proses pemindaian yang dilakukan.

Ketiga, QR code harus ditempatkan pada tempat di mana

orang-orang tidak enggan untuk berhenti sejenak. Maka apabila

reward yang ditawarkan dari proses pemindaian hanya berupa

3

Page 4: QR code

mengunjungi sebuah website dan QR code ditempatkan di tempat

orang-orang enggan untuk berhenti sejenak, tidak akan ada orang

yang akan melakukan pemindaian.

Sehingga, menurut analisis kami, orang akan melakukan pemindaian

jika dan hanya jika (Matos 2014) :

a. Value yang ditawarkan sangat besar.Sehingga pada konsumen akan berpikir tentang opportunity cost yang akan mereka derita jika tidak melakukan pemindaian.

b. Penempatan dari QR code haruslah sempurna. Terletak di barang yang mampu dibawa ke mana-mana seperti majalah merupakan penempatan yang sangat baik.

5. Research recently published reports on QR code usage in two countries or areas of the world. Describe what you learned.

Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa Amerika serikat

merupakan Negara pengguna QR code terbanyak disbanding dengang

german, france dan UK. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Pitney Bowes, kepada 2000 orang amerika dan 1000 orang eropa.

Konsumen di Amerika memberikan laporan mengenai penggunaan QR

code melalui berbagai media melalui Kode-kode yang telah dikirimkan

(eMarketer 2013). QR kode yang ada di majalah biasanya 2 dari 5

penduduk amerika dengan usia 18 sampai 24 tahun dan 36 persen

penduduk amerika dengan usia 25 sampai 35 tahun setidaknya

melakukan satu kali memindai kode yang ada di majalah. Sedangkan

4

Page 5: QR code

di jerman , penggunaan QR Code lebih sering , yaitu 27 % penduduk

german dengan uasia 18 sampai 24 tahun dan 23 % penduduk german

dengan usia 25 sampai 34 tahun telah mencoba memindai barcode di

majalah.

Rata-rata , anak muda dia setiap Negara setidaknya pernah

mencoba untuk meindai majalah sebesar 27%, konsumen usia muda

cenderung lebih familiar dalam penggunaan scanning QR code di

surat, poster, atau paket.

QR codes mungkin belum2 memberikan dampak yang besar di

eropa, tetapi jumlahnya terus meningkat secara signifikan. Pada bulan

July 2012 comscore melaporkan bahwa ada 5.1 juta pengguna Qr

code di herman, dan 3.3 juta di UK dan selebihnya 3.4 juta di spanyol,

yang tidak ada dalam laporan atau penelitian Pitney Bowes.

Penelitian menemukan bawha dijerman merupakan salah satu

Negara pengguna QR code terbesae di Erpa. sebesar 18% pengguna

smartphone merupakan pengguna QR code juga, tetapi mayoritas

pemilik smartphone belum memanfaatkan tools ini dengan maksimal.

Para marketing masih harus bekerja keras untuk memasarkan Qr code

di eropa, beberapa data menegaskan bahwa kebiasaan dalam

penggunaan suatu teknologi meupakan kunci utama kesuksesaan

teknologi tersebut didalam masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

http://www.forbes.com/sites/ciocentral/2012/08/03/why-qr-codes-

dont-work/ (diakses Oktober 5, 2015).

5

Page 6: QR code

Matos, Asia. QR Codes: When Do They Work? Marketing Technology Insight.

26 2 2014.

http://www.marketingtechnologyinsights.com/2014/02/when-do-qr-

codes-work.html (diakses 6 10, 2015).

eMarketer. US Ahead Of Western Europe in QR code Usage. 28 Januari 2013.

http://www.emarketer.com/Article/US-Ahead-of-Western-Europe-QR-

Code-Usage/1009631 (diakses Oktober 7, 2015).

6