pt panasia indo resources tbk dan entitas anak/ … report... · laporan keuangan konsolidasian...

97
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Upload: vukhue

Post on 09-Apr-2019

284 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS Halaman/

Pages

Surat pernyataan direksi

Directors’ statement letter

Laporan auditor independen

1-2

Independent auditors’ report

Laporan posisi keuangan konsolidasian

3-5

Consolidated statements of financial position

Laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian

6-7

Consolidated statements of profit or loss and other

comprehensive income Laporan perubahan ekuitas konsolidasian

8 Consolidated statements of changes in equity

Laporan arus kas konsolidasian

9-10

Consolidated statements of cash flows

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

11-94

Notes to consolidated financial statements

************

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK PT PANASIA INDO RESOURCES TBK

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF

KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015

Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali Expressed in thousand Rupiah, unless

dinyatakan lain otherwise stated

Catatan/

2015 Notes 2014 2013

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan bank 12.411.866 5 34.662.880 60.729.725 Cash on hand and in banks

Piutang usaha 6,14,25 Trade receivables

Pihak ketiga, setelah dikurangi Third parties, net of

penyisihan penurunan nilai provision for impairment

sebesar Rp 2.747.925 of Rp 2,747,925

(2014: Rp 2.747.925) 106.170.382 116.260.772 156.962.295 (2014: Rp 2,747,925)

Pihak berelasi 3.511.851 5.134.916 1.468.686 Related parties

Piutang lain-lain Other receivables from

pihak ketiga 22.425.240 2.686.931 4.376.629 third parties

Persediaan 309.153.529 7,14 205.112.296 192.015.441 Inventories

Pajak dibayar dimuka 106.637.779 24 98.615.763 27.576.779 Prepaid taxes

Biaya dibayar dimuka dan Prepaid expenses and

uang muka 37.944.223 34.974.390 6.898.978 advances

Jumlah aset lancar 598.254.870 497.447.948 450.028.533 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Investasi saham 7.035.609 8 7.035.609 7.035.609 Investments in shares of stock

Aset pajak tangguhan 71.097.287 24 65.876.615 61.175.424 Deferred tax assets

Piutang lain-lain jangka panjang Other long-term receivables

pihak berelasi 46.539.905 9,25 15.798.017 29.794.880 from related parties

Uang muka pembelian Advances for purchase of

aset tetap 4.300.000 8.383.134 732.676.781 fixed assets

Aset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of

Rp 1.029.204.739 Rp 1,029,204,739

(2014: Rp 849.812.216) 4.104.638.615 10,11,14 3.473.210.079 962.535.680 (2014: Rp 849,812,216)

Aset yang tidak digunakan Unused fixed assets

dalam operasi - 10 107.231.722 107.231.722 in operations

Beban eksplorasi yang Deferred exploration

ditangguhkan 32.020.112 31.659.518 22.340.706 cost

Tagihan restitusi pajak 4.883.799 24 7.209.504 7.422.872 Claims for tax refunds

Aset tidak lancar lainnya 9.597.707 10.733.210 827.868 Other non-current assets

Jumlah aset tidak lancar 4.280.113.034 3.727.137.408 1.931.041.542 Total non-current assets

JUMLAH ASET 4.878.367.904 4.224.585.356 2.381.070.075 TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to consolidated

terlampir merupakan bagian yang tidak financial statements which are an integral

terpisahkan dari laporan keuangan part of the consolidated financial statements

konsolidasian secara keseluruhan

(Disajikan kembali-Catatan 30/

Restated-Note 30 )

3

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK PT PANASIA INDO RESOURCES TBK

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL POSITION (Continued)

31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015

Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali Expressed in thousand Rupiah, unless

dinyatakan lain otherwise stated

Catatan/

2015 Notes 2014 2013

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Pinjaman bank jangka pendek 159.950.410 11 - - Short-term bank loan

Utang usaha 12,25 Trade payables

Pihak ketiga 224.570.828 192.433.725 186.503.726 Third party

Pihak berelasi 31.194 2.693 104.098 Related party

Utang lain-lain 12,25 Other payables

Pihak ketiga 92.266.320 26.941.638 687.321.690 Third parties

Pihak berelasi 213.760.384 209.245.831 62.666.928 Related parties

Uang muka penjualan 3.092.659 3.118.454 2.062.871 Sales advances

Utang pajak 1.300.106 24 1.331.597 1.212.389 Tax payables

Beban akrual 67.144.967 16.225.268 8.340.363 Accrued expenses

Liabilitas imbalan kerja karyawan Short-term employee benefits

jangka pendek 5.839.218 13 4.827.985 4.218.059 liability

Pinjaman bank jangka panjang Current portion of

yang akan jatuh tempo dalam long-term bank

waktu satu tahun 64.008.805 14 56.856.323 49.689.665 loans

Jumlah liabilitas jangka pendek 831.964.891 510.983.514 1.002.119.789 Total current liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Pinjaman bank jangka panjang, Long-term bank loans,

setelah dikurangi bagian yang net of current

jatuh tempo dalam satu tahun 2.363.501.466 14 2.014.661.572 642.315.077 portion

Liabilitas imbalan kerja karyawan 38.258.073 15 32.912.998 24.646.226 Employee benefits liability

Utang lain-lain jangka panjang 16,25 Other long-term payables

Pihak ketiga 15.261.000 1.061.162.045 Third parties

Pihak berelasi 233.420.650 - - Related parties

Jumlah liabilitas jangka panjang 2.650.441.189 3.108.736.615 666.961.303 Total non-current liabilities

JUMLAH LIABILITAS 3.482.406.080 3.619.720.129 1.669.081.092 TOTAL LIABILITIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to consolidated

terlampir merupakan bagian yang tidak financial statements which are an integral

terpisahkan dari laporan keuangan part of the consolidated financial statements

konsolidasian secara keseluruhan

(Disajikan kembali-Catatan 30/

Restated-Note 30 )

4

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK PT PANASIA INDO RESOURCES TBK

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL POSITION (Continued)

31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015

Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali Expressed in thousand Rupiah, unless

dinyatakan lain otherwise stated

Catatan/

2015 Notes 2014 2013

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat Equity attributable

diatribusikan kepada to equity holders

pemilik entitas induk of the parent company

Modal saham, nilai nominal Share capital, Rp 500 par

Rp 500 per saham (nilai penuh) value per share (full amount)

Modal dasar, Authorized,

4.000.000.000 saham 4,000,000,000 shares

Modal ditempatkan Issued and

dan disetor penuh, paid-up,

3.601.462.800 saham 3,601,462,800 shares

(2014: 1.532.571.000 (2014: 1,532,571,000

saham) 1.800.731.400 17 766.285.500 766.285.500 shares)

Agio saham 135.536.992 18 22.575.500 22.575.500 Paid-up capital

Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit)

Dicadangkan 10.640.000 10.640.000 10.640.000 Appropriated

Belum dicadangkan (851.230.029) (547.436.249) (449.923.439) Unappropriated

Jumlah 1.095.678.363 252.064.751 349.577.561 Total

Kepentingan non-pengendali 300.283.461 19 352.800.476 362.411.422 Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS 1.395.961.824 604.865.227 711.988.983 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES

DAN EKUITAS 4.878.367.904 4.224.585.356 2.381.070.075 AND EQUITY

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to consolidated

terlampir merupakan bagian yang tidak financial statements which are an integral

terpisahkan dari laporan keuangan part of the consolidated financial statements

konsolidasian secara keseluruhan

(Disajikan kembali-Catatan 30/

Restated-Note 30 )

5

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK PT PANASIA INDO RESOURCES TBK

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

LAPORAN LABA ATAU RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS

KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEAR ENDED

31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015

Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali Expressed in thousand Rupiah, unless

dinyatakan lain otherwise stated

(Disajikan

kembali-Catatan

30/Restated-

Catatan/ Note 30)

2015 Notes 2014

PENJUALAN NETO 1.401.541.455 20,25 1.175.464.357 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN (1.482.755.666) 21 (1.209.987.020) COST OF SALES

RUGI BRUTO (81.214.211) (34.522.663) GROSS LOSS

Beban penjualan (16.669.935) 22 (21.284.308) Selling expenses

General and administrative

Beban umum dan administrasi (121.497.429) 22 (44.851.833) expenses

Penghasilan lainnya 205.696 23 4.399.124 Other income

Beban lainnya (113.368.165) 23 (2.328.499) Other expenses

RUGI USAHA (332.544.044) (98.588.179) LOSS FROM OPERATIONS

Penghasilan keuangan 275.436 319.639 Finance income

Beban keuangan (28.393.824) (8.812.691) Finance charges

RUGI SEBELUM PAJAK (360.662.432) (107.081.231) LOSS BEFORE TAX

PAJAK PENGHASILAN 24 INCOME TAX

Pajak kini - - Current tax

Pajak tangguhan 5.003.413 3.515.262 Deferred tax

Jumlah pajak penghasilan 5.003.413 3.515.262 Total income tax

RUGI NETO TAHUN BERJALAN (355.659.019) (103.565.969) NET LOSS FOR THE YEAR

BEBAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE

LAIN EXPENSES

Kerugian aktuarial (869.035) 15 (4.743.716) Actuarial loss

Pajak penghasilan untuk aktuarial 217.259 24 1.185.929 Income tax for actuarial

JUMLAH BEBAN TOTAL COMPREHENSIVE

KOMPREHENSIF (356.310.795) (107.123.756) EXPENSES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to consolidated

terlampir merupakan bagian yang tidak financial statements which are an integral

terpisahkan dari laporan keuangan part of the consolidated financial statements

konsolidasian secara keseluruhan

6

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK PT PANASIA INDO RESOURCES

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

LAPORAN LABA ATAU RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS

KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (Continued)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEAR ENDED

31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015

Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali Expressed in thousand Rupiah, unless

dinyatakan lain otherwise stated

(Disajikan

kembali-Catatan

30/Restated-

Catatan/ Note 30)

2015 Notes 2014

Rugi neto yang dapat Net loss attributable

diatribusikan kepada: to:

Pemilik entitas Equity holders of the

induk (303.146.046) (94.017.905) parent company

Kepentingan non-pengendali (52.512.973) (9.548.064) Non-controlling interest

Jumlah (355.659.019) (103.565.969) Total

Jumlah beban komprehesif Total comprehensive expense

yang dapat diatribusikan attributable

kepada: to:

Pemilik entitas Equity holders of the

induk (303.793.780) (97.512.810) parent company

Kepentingan non-pengendali (52.517.015) (9.610.946) Non-controlling interest

Jumlah (356.310.795) (107.123.756) Total

Rugi per saham dasar Basic loss per share

yang dapat diatribusikan attributable to equity

kepada pemilikan holders of the parent

entitas induk (0,12) (0,06) company

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to consolidated

terlampir merupakan bagian yang tidak financial statements which are an integral

terpisahkan dari laporan keuangan part of the consolidated financial statements

konsolidasian secara keseluruhan

7

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK PT PANASIA INDO RESOURCES TBK

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEAR ENDED

31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015

Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated

Kepentingan

non-

pengendali/

Agio saham/ Belum Non- Jumlah

Catatan/ Modal disetor/ Paid-up Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ controlling ekuitas/

Notes Share capital capital Appropriated Unappropriated Total interest Total equity

Saldo per 1 Januari 2014 Balance as of January 1, 2014

(Disajikan kembali) 766.285.500 22.575.500 10.640.000 (449.923.439) 349.577.561 362.411.422 711.988.983 (Restated)

Rugi neto tahun berjalan Net loss for the year

(Disajikan kembali) - - - (94.017.905) (94.017.905) (9.548.064) (103.565.969) (Restated)

Beban komprehensif lain Other comprehensive

(Disajikan kembali) - - - (3.494.905) (3.494.905) (62.882) (3.557.787) expenses (Restated)

Saldo per Balance as of

31 Desember 2014 766.285.500 22.575.500 10.640.000 (547.436.249) 252.064.751 352.800.476 604.865.227 December 31, 2014

Penambahan modal disetor Increase in share capital

melalui konversi utang 17 1.034.445.900 - - - 1.034.445.900 - 1.034.445.900 through loan conversion

Agio saham Additional paid-in capital

melalui konversi utang 18 - 112.961.492 - - 112.961.492 - 112.961.492 through loan conversion

Rugi neto tahun berjalan - - - (303.146.046) (303.146.046) (52.512.973) (355.659.019) Net loss for the year

Beban komprehensif Other comprehensive

lain - - - (647.734) (647.734) (4.042) (651.776) expenses

Saldo per Balance as of

31 Desember 2015 1.800.731.400 135.536.992 10.640.000 (851.230.029) 1.095.678.363 300.283.461 1.395.961.824 December 31, 2015

The accompanying notes to consolidated financial statements which are an

integral part of the consolidated financial statements

Retained earnings (deficit)

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/

Equity attributable to equity holders of the parent company

Saldo laba (defisit)/

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara

keseluruhan

8

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK PT PANASIA INDO RESOURCES TBK

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEAR ENDED

31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015

Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali Expressed in thousand Rupiah, unless

dinyatakan lain otherwise stated

Catatan/

2015 Notes 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan 1.413.229.115 1.213.555.233 Receipts from customers

Pembayaran kepada pemasok Payments to suppliers and

dan lainnya (1.293.522.857) (1.195.703.366) others

Pembayaran kepada karyawan (31.078.260) (127.795.207) Payments to employees

Kas dihasilkan dari Cash generated from

(digunakan untuk) operasi 88.627.998 (109.943.340) (used for) operations

Penerimaan dari: Receipts from:

Penghasilan keuangan 275.436 319.639 Finance income

Pembayaran untuk: Payments to:

Pajak penghasilan (1.093.061) (2.910.951) Income tax

Beban keuangan (23.274.897) (3.002.381) Finance charges

Kas neto diperoleh dari (digunakan Net cash provided by (used in)

untuk) aktivitas operasi 64.535.476 (115.537.033) operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Penambahan beban eksplorasi Addition in deferred exploration

yang ditangguhkan (360.594) (9.318.812) cost

Kenaikan uang Increase in advances

muka pembelian aset tetap (4.300.000) (109.600) for purchase of fixed assets

Hasil penjualan aset tetap 2.684.288 10 60.000 Proceeds from sale of fixed assets

Perolehan aset tetap (647.812.344) 10 (1.847.584.389) Acquisition of fixed assets

Penurunan (kenaikan) aset tidak Increase in other non-current

lancar lainnya 1.135.503 (9.905.342) assets

Kas neto digunakan untuk Net cash used in

aktivitas investasi (648.653.147) (1.866.858.143) investing activities

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to consolidated

terlampir merupakan bagian yang tidak financial statements which are an integral

terpisahkan dari laporan keuangan part of the consolidated financial statements

konsolidasian secara keseluruhan

9

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK PT PANASIA INDO RESOURCES TBK

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

(Lanjutan) (Continued)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEAR ENDED

31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015

Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali Expressed in thousand Rupiah, unless

dinyatakan lain otherwise stated

Catatan/

2015 Notes 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING

PENDANAAN ACTIVITIES

Penurunan (kenaikan) piutang lain-lain Decrease (increase) in other long-term

jangka panjang pihak berelasi (30.741.888) 13.996.863 receivables from related parties

Kenaikan utang lain-lain Increase in other

pihak berelasi 4.514.553 146.578.903 payables to related parties

Pencairan pinjaman bank jangka Proceeds of long-term

panjang 370.834.024 1.319.117.129 bank loans

Pembayaran pinjaman bank jangka Payment of long-term

panjang (26.298.360) - bank loans

Pembayaran bunga pinjaman bank Payment of interest and other

dan administrasi bank lainnya (5.118.927) (5.810.310) bank charges of bank loans

Kenaikan utang lain-lain Increase in other

jangka panjang 248.681.650 482.438.070 long-term loan

Kas neto diperoleh dari Net cash provided by financing

aktivitas pendanaan 561.871.052 1.956.320.655 activities

PENURUNAN NETO NET DECREASE IN

KAS DAN BANK (22.246.619) (26.074.521) CASH ON HAND AND IN BANKS

DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECT OF CHANGES IN

NILAI TUKAR ATAS KAS EXCHANGE RATE ON CASH

DAN BANK (4.395) 7.676 ON HAND AND IN BANKS

KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS

AWAL TAHUN 34.662.880 60.729.725 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS

AKHIR TAHUN 12.411.866 34.662.880 AT ENDING OF YEAR

Tambahan informasi arus kas diungkapkan dalam Supplemental cash flows information

Catatan 33 is presented in Note 33

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to consolidated

terlampir merupakan bagian yang tidak financial statements which are an integral

terpisahkan dari laporan keuangan part of the consolidated financial statements

konsolidasian secara keseluruhan

10

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

11

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan informasi umum Perusahaan a. Establishment and other information PT Panasia Indo Resources (Perusahaan)

didirikan berdasarkan akta No. 13 tanggal 6 April 1973 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Bandung. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/174/23 tanggal 11 Maret 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 tanggal 24 Pebruari 1987, Tambahan No. 171.

PT Panasia Indo Resource Tbk (Company) was established based on notarial deed No. 13 dated April 6, 1973 of Imas Fatimah, S.H., notarial in Bandung. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. Y.A.5/174/23 dated March 11, 1981 and was published in the State Gazette No. 16 dated February 24, 1987, Supplement No. 171.

Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa

kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dalam akta No. 91 tanggal 26 Juni 2015 yang dibuat di hadapan R. Tendy Suwarman, S.H., notaris di Bandung, mengenai peningkatan modal ditempatkan melalui konversi utang dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-0939348.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 13 Juli 2015.

The Company’s articles of association has been amended several times. The latest amendment under deed No. 91 dated June 26, 2015, of R. Tendy Suwarman, S.H., notary in Bandung, pertains to increase paid-up capital through loan conversion and recodification of the entire provisions of the Articles of Association of the Company. This amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-0939348.AH.01.02.TAHUN 2015 dated July 13, 2015.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak di bidang industri tekstil dan investasi.

In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is to engage mainly in textile industries and investment.

Perusahaan mulai beroperasi secara

komersial pada tahun 1974. The Company commenced its commercial

operation in 1974. Perusahaan berdomisili di Jl. Garuda

No. 153/74, Kelurahan Garuda, Kecamatan Andir. Kantor dan Pabrik Perusahaan beralamat di Jl. Moh. Toha Km 6, Bandung.

The Company is domiciled on Jl. Garuda No. 153/74, Kelurahan Garuda, Kecamatan Andir. The Company’s head office is located on Jl. Moh. Toha Km 6, Bandung.

b. Manajemen kunci dan informasi lainnya b. Key management and other information Susunan manajemen kunci Perusahaan pada

tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The Company’s key management as of December 31, 2015, consists of the following:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris utama: Awong Hidjaja President commissioner: Komisaris: Drs. Koeswardojo Commissioners: Agnes Novelia Hidjaja Dewan Direksi Board of Directors Direktur utama: Joshua Seng Bouw Lim President director: Direktur: Soebianto Bambang Soegiarto Directors: Enrico Haryono

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

12

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) b. Manajemen kunci dan informasi lainnya

(Lanjutan) b. Key management and other information

(Lanjutan) Jumlah gaji dan remunerasi dewan komisaris

dan direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 1.983.530.000 tahun 2015 (2014: Rp 1.597.586.000).

The aggregate compensation, in the form of salaries and remuneration, paid by the Company for its commissioners and directors amounted to Rp 1,983,530,000 in 2015 (2014: Rp 1,597,586,000).

Perusahaan memiliki karyawan tetap

sebanyak 3.479 orang pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: 3.556 orang) (tidak diaudit).

The Company has 3,479 permanent employees as of December 31, 2015 (2014: 3,556 employees) (unaudited).

c. Penawaran umum saham Perusahaan c. Public offering of the Company’s shares Pada tanggal 22 Maret 1990, Perusahaan

memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan suratnya No. SI-091/SHM/MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum atas 7.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 6 Juni 1990, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

On the March 22, 1990, the Company's offering of 7,000,000 shares to the public was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. SI-091/SHM/MK.10/1990. These shares were listed in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on June 6, 1990.

Pada tanggal 22 Maret 1992, Perusahaan

memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1949/PM/1992 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas sebesar 95.000.000 saham kepada para pemegang saham. Pada tanggal 6 April 1993, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

On March 22, 1992, the Company obtained the Notice of Effectively of Share Registration No. S-1949/PM/1992 from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”) for its rights issue to the stockholders of 95,000,000 shares. These shares were listed in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on April 6, 1993.

Sebanyak 1.000.571.000 saham merupakan

saham hasil konversi utang yang dilakukan antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2006.

The Company has 1,000,571,000 shares which are debt conversion from 2004 to 2006

Sebanyak 2.068.891.800 saham merupakan

saham hasil konversi utang yang dilakukan pada tahun 2015

The Company has 2,068,891,800 shares which are debt conversion on 2015

Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh

saham Perusahaan atau sejumlah 3.601.462.800 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2015, the amount of 3.601,462,800 shares of the Company have been listed on the Jakarta Stock Exchange.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

13

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) d. Entitas Anak d. The Subsidiaries Pada tanggal 31 Desember 2015, entitas anak

Perusahaan adalah sebagai berikut: As of December 31, 2015, the Company’s

subsidiaries is as follows:

2015 2014 2015 2014

PT Sarana Logam Unggul Pertambangan kromit/ Belum beroperasi/ Sulaw esi Tenggara 55% 55% 19.334.205 22.805.346 (SLU) Kromit mining Has not

commencedPT Sinar Tambang Pertambangan semen/ 2015 Jaw a Tengah 51% 51% 3.789.769.839 3.016.149.313 Arthalestari (STA) Cement mining

Jumlah aset sebelum eliminasi/Total assets before

elimination

Saat dimulainya kegiatan

usaha/Start of commercial operations

Domisili/ Domicile

Persentase kepemilikan

(langsung dan tidak langsung) (%)/ Percentage of

ownership (direct and indirect) (%)Entitas anak/Subsidiaries

Bidang usaha/Scope of activities

Perusahaan dan Entitas Anak untuk

selanjutnya disebut menjadi “Grup”. The Company and Subsidiaries are

collectively referred hereinafter as the “Group”.

e. Ijin usaha pertambangan e. Mining operation permit Pada tanggal 18 Agustus 2010, SLU

memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) operasi produksi sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Konawe Utara No. 591 tahun 2010 dengan Kode Wilayah KW 10 AGT OP 001, dengan luas area 2.487 hektar di Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara yang berlaku selama 20 tahun dan dapat diperpanjang 2 kali.

On August 18, 2010, SLU obtained a mining operation permit (IUP) to operate its production based on Decision Letter from Bupati Konawe Utara No. 591 year 2010, with area code KW 10 AGT OP 001, 2,487 hectares located in Kecamatan Molawe, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, which is valid for 20 years and can be extended twice.

Pada tanggal 15 Maret 2011, STA

memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 545/231/2011, dengan luas area 766,3 hektar di Kecamatan Ajibarang dan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku selama 5 tahun.

On March 15, 2011, STA obtained a mining operation permit (IUP) to operate its exploration based on Decision Letter from Bupati Banyumas No. 545/231/2011, 766.3 hectares located in Kecamatan Ajibarang and Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, which is valid for 5 years.

Pada tanggal 15 Maret 2011, STA

memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 545/232/2011, dengan luas area 1.703 hektar di Kecamatan Ajibarang, Wangon dan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku selama 5 tahun.

On March 15, 2011, STA obtained a mining operation permit (IUP) based on Decision Letter from Bupati Banyumas No. 545/232/2011, 1,703 hectares located in Kecamatan Ajibarang, Wangon, and Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, which is valid for 5 years.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

14

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) e. Ijin usaha pertambangan (Lanjutan) e. Mining operation permit (Continued) Pada tanggal 16 November 2011, STA

memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 545/903/2011 dengan kode wilayah 32 3302 4 40 2011 001, dengan luas area 1.192 hektar di Desa Darmakradenan, Karangbawang, Pancasan, Sawangan, Kracak, dan Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku selama 5 tahun.

On November 16, 2011, STA obtained a mining operation permit (IUP) to operate its exploration based on Decision Letter from Bupati Banyumas No. 545/903/2011, with area code 32 3302 4 40 2011 001, 1,192 hectares located in Desa Darmakradenan, Karangbawang, Pancasan, Sawangan, Kracak, and Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, which is valid for 5 years.

Pada tanggal 22 Maret 2012, STA

memperoleh persetujuan penciutan wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 184 tahun 2012 dengan kode wilayah 32 3302 4 39 2012 014, dengan luas area 932 hektar yang sebelumnya 1.703 hektar di Kecamatan Ajibarang dan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku sesuai dengan SK Bupati Banyumas No. 545/232/2011 yang direvisi.

On March 22, 2012, STA obtained reduction of mining operation permit (IUP) based on Decision Letter from Bupati Banyumas No. 184 in 2012, with area code 32 3302 4 39 2012 014, 932 hectares from earlier 1,703 hectares located in Kecamatan Ajibarang and Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah which is valid same as IUP No. 545/232/2011.

f. Area eksplorasi f. Exploration area

Persentasekepemilikan

Tanggal sesuai ijin PerkiraanNama perolehan Masa lokasi/ cadangan per

pemilik ijin ijin eksplorasi/ berlaku ijin akan Ownership Jenis 31 Desember 2015/lokasi/The The receivement segera berakhir/ percentage cadangan/ Estimated

Nama lokasi/ Owner of date of Expiry of permitted Deposit deposit as ofLocation name the location exploration permit permit date location type December 31, 2015

Batu kapur/Lime stoneTanah liat/

Clay32 3302 4 39 2012 014 STA 15 Maret/March 2011 15 Maret/

March 2016100% 417.747.578

32 3302 4 40 2011 001 STA 16 Nopember/ November 2011

16 November/ November 2016

100% 488.623.661

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements Laporan keuangan konsolidasian telah

disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations No. VIII.G.7 concerning on Financial Statements Presentation and Disclosures issued by Monetary Services Authority (“OJK”).

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian (Lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements (Continued) Laporan keuangan konsolidasian disusun

berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows, using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.

Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan

dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash on hand and in banks classified into operating, investing, and financing activities.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam

laporan keuangan adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup.

The presentation currency used in the financial statements is Rupiah which is the Group’s functional currency.

Tahun buku Grup adalah 1 Januari -

31 Desember. The financial reporting period of the Group is

January 1 - December 31. Seluruh angka dalam laporan keuangan

konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dinyatakan dalam dan dibulatkan menjadi ribuan Rupiah.

All figures in the consolidated financial statements are rounded to, and stated in, thousand of Rupiah, unless otherwise stated.

b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation Laporan keuangan konsolidasian meliputi

laporan keuangan Grup seperti yang disebutkan pada Catatan 1d yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.

The consolidated financial statements include the accounts of the Group mentioned in Note 1d, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%.

Laporan keuangan entitas anak dibuat untuk

periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten. Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra-grup yang belum direalisasi telah dieliminasi.

The financial statements of the subsidiaries are prepared for the same reporting period as the Company, using consistent accounting policies. All significant intra and inter-group balances, transactions, income and expenses, and unrealized profits and losses resulting from intra-group transactions have been eliminated.

Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak

tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) b. Prinsip-prinsip konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of consolidation (Continued) Seluruh laba rugi komprehensif suatu entitas

anak diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan non-pengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.

Total comprehensive income within a subsidiary is attributed to the owners of the parent and to the non-controlling interests (“NCI”) even if that results in a deficit balance.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas

induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:

A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a subsidiary, it:

i) menghentikan pengakuan aset

(termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak;

i) derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;

ii) menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

ii) derecognizes the carrying amount of any NCI;

iii) menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

iii) derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

iv) mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

iv) recognizes the fair value of the consideration received;

v) mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

v) recognizes the fair value of any investment retained;

vi) mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian; dan

vi) recognizes any surplus or deficit in profit and loss; and

vii) mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

vii) reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi

dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries, not attributable directly or indirectly to the parent company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) c. Kombinasi bisnis c. Business combination Kombinasi bisnis dicatat dengan

menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan dan disertakan dalam beban-beban administrasi.

Business combinations are accounted by using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at fair value on acquisition date and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are expensed and included in administrative expenses.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis,

Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and the liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances, and pertinent conditions as at the acquisition date.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur

pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen meninjau kembali identifikasi dan pengukuran nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statement of comprehensive income as gain on bargain purchase after previously management assessing the identification and fair value measurement of the acquired assets and the assumed liabilities.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada

jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s Cash Generating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) c. Kombinasi bisnis (Lanjutan) c. Business combination (Continued) Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu

UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that unit is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.

d. Transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali d. Restructuring transactions of entities

under common control Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012),

“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Revisi terhadap PSAK No. 38 menetapkan secara spesifik bahwa ruang lingkupnya hanya meliputi kombinasi bisnis yang memenuhi persyaratan kombinasi bisnis sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang dilakukan dengan entitas sepengendali.

The Group adopted PSAK No. 38 (Revised 2012), "Business Combinations under Common Control". The revised PSAK No. 38 prescribes specifically that its scope only includes business combinations that fulfilled the criteria set forth in PSAK No. 22 (Revised 2010), "Business Combinations" and transacted with under common control entities.

Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali

tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau liabilitas yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.

The restructuring transaction of entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.

Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat

dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan, dimana selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dengan jumlah tercatat aset neto entitas yang diakuisisi diakui sebagai bagian dari akun "Tambahan Modal Disetor" pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan tersebut, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.

Business combinations under common control are accounted for using the pooling-of-interest method, whereby the difference between the considerations transferred and the book value of the net assets of the acquiree is recognized as part of "Additional Paid-in Capital" in the consolidated statement of financial position. In applying the said pooling-of-interest method, the components of the financial statements of the combining entities are presented as if the combination has occurred since the beginning of the period of the combining entity become under common control.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) e. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing e. Foreign currency transactions and

balances Transaksi dalam mata uang asing dicatat

dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.

Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.

Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai

berikut (angka penuh dalam Rupiah): The rates of exchange used are as follows

(full amount in Rupiah):

2015 2014

Euro Eropa 15.069,68 15.133,27 Europe Euro Franc Sw iss 13.951,30 12.582,83 Swiss FrancDolar Amerika Serikat 13.795,00 12.440,00 United States DollarDolar Singapura 9.751,19 9.422,11 Singapore DollarYen Jepang 114,52 104,25 Japan Yen

f. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi f. Transactions with related parties Grup mempunyai transaksi dengan pihak-

pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7 (Revisi 2010).

The Group has transactions with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7 (Revised 2010).

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup

jika: A party is considered to be related to the

Company if: i) langsung atau tidak langsung melalui

satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;

i) directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Group; (ii) has an interest in the Group that gives significant influence over the Company; or (iii) has joint control over the Group;

ii) suatu pihak yang berelasi dengan Grup; ii) the party is an associate of the Group; iii) suatu pihak adalah ventura bersama

dimana Grup sebagai venturer; iii) the party is a joint venture in which the

Group is a venturer; iv) suatu pihak adalah anggota dari

personil manajemen kunci Grup; iv) the party is a member of the key

management personnel of the Group; v) suatu pihak adalah anggota keluarga

dekat dari individu yang diuraikan dalam butir i) atau iv);

v) the party is a close member of the family of any individual referred to i) or iv);

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) f. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

(Lanjutan) f. Transactions with related parties

(Continued) vi) suatu pihak adalah entitas yang

dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir iv) atau v); atau

vi) the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to iv) or v); or

vii) suatu pihak adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.

vii) the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or any entity that is a related party of the Company.

Seluruh transaksi dan saldo yang material

dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements.

Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak-

pihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan pihak ketiga.

Unless specifically identified as related parties, the parties disclosed in the notes to the consolidated financial statements are third parties.

g. Kas dan setara kas g. Cash and cash equivalents Kas dan setara kas terdiri dari kas, investasi

jangka pendek dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang dan pinjaman rekening koran. Pinjaman rekening koran akan tercatat sebagai pinjaman pada liabilitas jangka pendek dalam laporan posisi keuangan.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. Bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities on the statements of financial position.

h. Persediaan h. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang

lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is calculated using weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.

Grup menetapkan penyisihan untuk

keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.

The Group provides allowance for obsolescence and/or decline in market values of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) i. Biaya dibayar dimuka i. Prepaid expenses Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan

dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya.

Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited.

j. Instrumen keuangan j. Financial instruments Aset keuangan Financial assets Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK

No. 55 diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi kembali pada setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan

diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.

At initial recognition, as financial assets are measured at fair value, but in the case of financial assets are not at fair value through profit or loss, the related fair values is added with the transactions costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets.

Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan

bank, piutang usaha dan lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Group’s principal financial assets include cash on hand and in banks, trade and other receivables classified as loans and receivables.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement - Pinjaman yang diberikan dan piutang - Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang

adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laba atau rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 requires such assets to be carried at amortized cost using the Effective Interest Rate (“EIR”) method. The related gains or losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) j. Instrumen keuangan (Lanjutan) j. Financial instruments (Continued) Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Pengukuran setelah pengakuan awal

(Lanjutan) Subsequent measurement (Continued)

- Pinjaman yang diberikan dan piutang

(Lanjutan) - Loans and receivables (Continued)

Penyisihan atas jumlah yang tidak

tertagih dicatat bila ada bukti yang objektif bahwa Grup tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam catatan di bawah ini.

An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed below in this note.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Penghentian pengakuan atas suatu aset

keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:

A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

i) hak kontraktual atas arus kas yang

berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

i) the contractual rights to receive cash flows from the financial assets have expired; or

ii) Grup mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (I) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (II) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

ii) the Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial assets or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (I) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial assets, or (II) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) j. Instrumen keuangan (Lanjutan) j. Financial instruments (Continued) Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Penghentian pengakuan aset keuangan

(Lanjutan) Derecognition of financial assets (Continued)

Ketika Grup mentransfer hak untuk menerima

arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, Grup mengevaluasi sejauh mana Grup memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Pada saat Grup tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan tersebut diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

When the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a “pass-through” arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risks and rewards of ownership. When the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset nor transferred control of the financial asset, the financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk

pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas

terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Grup yang ditahan.

In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset

keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba atau rugi.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized as the profit or loss.

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Grup

mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) j. Instrumen keuangan (Lanjutan) j. Financial instruments (Continued) Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Impairment of financial assets (Continued) Penurunan nilai atas aset keuangan atau

kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (“an incurred loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi

pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

(i) Aset keuangan yang dicatat pada biaya

perolehan diamortisasi (i) Financial assets carried at amortized

cost Untuk pinjaman yang diberikan dan

piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Grup pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial assets, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) j. Instrumen keuangan (Lanjutan) j. Financial instruments (Continued) Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Impairment of financial assets (Continued) (i) Aset keuangan yang dicatat pada biaya

perolehan diamortisasi (Lanjutan) (i) Financial assets carried at amortized

cost (Continued) Aset yang penurunan nilainya dinilai

secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment as impairment.

Jika terdapat bukti objektif bahwa

kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

When there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the consolidated statement of comprehensive income.

Pendapatan bunga terus diakui atas nilai

tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Grup.

Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.

Jika, dalam tahun berikutnya, nilai

estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss of financial assets increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (recovered) by adjusting the allowance account. The recovery shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is recovered. The recovery is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) j. Instrumen keuangan (Lanjutan) j. Financial instruments (Continued) Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) (ii) Aset keuangan yang dicatat pada biaya

perolehan (ii) Financial assets carried at cost

Jika terdapat bukti objektif bahwa

kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi yang tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya.

When there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses cannot be reversed in the subsequent period.

Liabilitas keuangan Financial liabilities Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup

PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang, dan pinjaman. Grup menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans, and borrowings. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat

pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are initially recognized at their fair values and, in case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan utama Grup meliputi

pinjaman bank jangka pendek, utang usaha dan lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek dan pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman.

The Group’s principal financial liabilities include short-term bank loan, trade and other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability and current portion of long-term bank loan classified as loans and borrowings.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) j. Instrumen keuangan (Lanjutan) j. Financial instruments (Continued) Liabilitas keuangan (Lanjutan) Financial liabilities (Continued) Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement - Utang dan pinjaman jangka panjang yang

dikenakan bunga - Long-term interest-bearing loans and

borrowings Setelah pengakuan awal, utang dan

pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui pada laba atau rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi SBE.

Subsequent to initial recognition, long-term interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized costs using EIR method. At the reporting date, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the EIR amortization process.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung

dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai beban keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included in finance costs in the consolidated statement of comprehensive income.

- Utang - Payables Liabilitas untuk pinjaman bank jangka

pendek, utang usaha dan lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional).

Liabilities for short-term bank loan, trade and other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability and current portion of long-term bank loan are stated at carrying amounts (notional amounts).

Penghentian pengakuan Derecognition Suatu liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) j. Instrumen keuangan (Lanjutan) j. Financial instruments (Continued) Liabilitas keuangan (Lanjutan) Financial liabilities (Continued) Penghentian pengakuan (Lanjutan) Derecognition (Continued) Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar

dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui pada laba atau rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

Saling hapus instrumen keuangan Offsetting of financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan

disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Nilai wajar instrumen keuangan Fair value of financial instruments Nilai wajar instrumen keuangan yang secara

aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan oleh PSAK No. 55 antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini; referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques permitted by PSAK No. 55 such as using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or other valuation models.

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak

diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara andal, instrumen keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial instrument are recognized and measured at their carrying amounts.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) k. Investasi pada entitas asosiasi k. Investments in associates Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan

menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang signifikan namun tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20% sampai dengan 50% kekuasaan suara. Investasi ini termasuk goodwill yang teridentifikasi pada saat akuisisi, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initally recognized at cost. Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% to 50% of the voting rights. These investments include goodwill identified on acquisition, net of any impairment loss.

Jika bagian kepemilikan atas entitas asosiasi

berkurang namun masih terdapat pengaruh signifikan, maka hanya bagian proporsional dari jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang direklasifikasi ke komponen laba rugi.

If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognized in other comprehensive income is reclassified to profit or loss where appropriate.

Bagian Grup atas laba atau rugi entitas

asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui dalam komponen laba rugi, dan bagian Grup atas perubahan pada pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui pada pendapatan komprehensif lain. Akumulasi perubahan setelah tanggal akuisisi disesuaikan pada nilai tercatat investasi. Jika penyertaan Grup atas kerugian pada entitas asosiasi sama dengan atau melebihi penyertaannya pada entitas asosiasi, Grup tidak mengakui bagiannya atas kerugian lebih lanjut, kecuali Grup memiliki kewajiban konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.

The Group’s share of its associates’ post acquisition profits or losses is recognized in consolidated statement of comprehensive income, and its share of post acquisition movements in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognize further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate.

Pada setiap tanggal pelaporan, Grup

menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa investasi pada entitas asosiasi telah mengalami penurunan nilai. Jika hal tersebut terjadi, maka Grup menghitung jumlah kerugian penurunan nilai yang merupakan selisih antara jumlah yang dapat diperoleh kembali dari investasi pada entitas asosiasi tersebut dengan nilai tercatatnya, dan mengakui penurunan nilai dalam komponen laba rugi. Laba yang belum direalisasi dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar persentase kepemilikan pada entitas asosiasi tersebut. Rugi yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut menyediakan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer.

The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the impairment in the profit or loss. Unrealized gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of its interest in the associates. Unrealized losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) k. Investasi pada entitas asosiasi (Lanjutan) k. Investments in associates (Continued) Penyesuaian dilakukan, apabila dibutuhkan,

untuk menyamakan kebijakan akuntansi pada entitas asosiasi dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Grup.

Adjustments are made where necessary to conform the associate’s accounting policies with the policies adopted by the Group.

Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi

hilir dan hulu antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.

Profits or losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associates are recognized in the Group’s consolidated financial statements only to the extent of unrelated investor’s interests in the associates.

Keuntungan atau kerugian akibat dilusi

investasi pada entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Dilution gains or losses arising from investments in associates are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.

l. Aset tetap l. Fixed assets Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya

perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya.

All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises their purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to its working condition and to the location where it is intended to be used. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.

Beban pemugaran dan penambahan dalam

jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset terkait bila besar kemungkinan bagi Grup manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset terkait.

The cost of major renovation and restoration is capitalized in the carrying amount of the related asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset.

Setelah pengakuan awal, aset tetap

dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.

Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.

Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset

tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset-aset tersebut sebagai berikut:

Depreciation of fixed assets begins when the assets available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years Bangunan, prasarana dan infrastruktur 20 Building, facilities and infrastructure Mesin dan peralatan 10-20 Machinery and equipment Kendaraan dan alat-alat berat 4-8 Vehicles and heavy equipment Perlengkapan kantor dan pabrik 4-8 Office and factory supplies

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) l. Aset tetap (Lanjutan) l. Fixed assets (Continued) Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan

dan tidak didepresiasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbarui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Land is stated at cost and not depreciated as the management is of the opinion that it is probable that the titles can be renewed/extended upon expiration.

Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan

dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.

The valuation of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable.

Jumlah tercatat komponen dari suatu aset

tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba atau rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is directly included in the profit or loss when the item is derecognized.

Nilai residu aset, umur manfaat, dan metode

penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun finansial dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.

The assets’ residual values, useful lives, and depreciation method are reviewed at each year end and adjusted prospectively if necessary.

Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar

biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.

Constructions in-progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the said asset constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed and available for use. Assets under construction are not depreciated as these are not yet available for use.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) l. Aset tetap (Lanjutan) l. Fixed assets (Continued) Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK 25,

“Hak atas Tanah”, biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”), dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB, dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.

In accordance with the transitional provision of ISAK 25, “Land Rights”, legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”), and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB, and HP are recognized as part of “Deferred Charges” account in the consolidated statement of financial position and are amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.

m. Penurunan nilai aset non-keuangan m. Impairment of non-financial assets Pada setiap akhir tahun pelaporan, Grup

menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

At the end of each annual reporting, the Group assesses whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset

individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit’s (“CGU”) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) m. Penurunan nilai aset non-keuangan

(Lanjutan) m. Impairment of non-financial assets

(Continued) Kerugian penurunan nilai dari operasi yang

berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba atau rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized as profit or loss in consistent expense categories with the functions of the impaired asset.

Untuk aset selain goodwill, penilaian dilakukan

pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.

For assets excluding goodwill, an assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the asset’s or CGU’s recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years.

Pembalikan rugi penurunan nilai diakui

sebagai laba atau rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

Reversal of an impairment loss is recognized as profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap

akhir tahun dan ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait dari goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment at the end of year and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. When the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) n. Biaya eksplorasi yang ditangguhkan n. Deferred exploration expenditure Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan

ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:

Exploration expenditure is capitalized and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:

i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh

kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau

i) such costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or

ii) kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.

ii) exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area are continuing.

Pemulihan biaya eksplorasi yang

ditangguhkan tergantung suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Direksi Grup bahwa area of interest tersebut tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.

Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the respective area of interest. Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period. Exploration expenditure in respect of an area of interest, which has been abandoned, or for which a decision has been made by the Group Directors against the commercial viability of the area are written-off in the period the decision is made.

Biaya pengembangan tambang dan biaya-

biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area tersebut, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.

Mine development expenditure and incorporated costs in developing an area of interest prior to commencement of operations in the respective area, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalized.

Biaya eksplorasi dan pengembangan yang

ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.

Deferred exploration and development expenditure represents the accumulated costs relating to general investigation, administration and license, geology and geophysics expenditures and costs incurred to develop a mine before the commencement of the commercial operations.

Biaya eksplorasi dan pengembangan

diamortisasi berdasarkan unit produksi sejak dimulainya produksi secara komersial dengan memperhatikan masa PKP2B, Kuasa Pertambangan atau Izin Usaha Pertambangan.

Deferred exploration and development expenditure is amortized based on the units of production method, from the commencement of commercial production and giving regard to the term of the Coal Agreement, Mining Rights or Mining Business License.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) o. Biaya pinjaman o. Borrowing costs Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan

langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset. Disamping itu, biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Grup sehubungan dengan peminjaman dana.

Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction, or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interests and other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat

aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.

Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets are substantially completed for their intended use.

p. Provisi p. Provisions Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini

(baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan

dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) q. Penyisihan beban imbalan kerja q. Employees benefits Grup mengakui kewajiban imbalan kerja

sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Undang-undang ini mewajibkan Grup untuk mengakui imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, di bawah peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja, dan imbalan kompensasi berbasis ekuitas. Perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”.

The Group recognizes employees’ benefits liabilities in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law). This Law requires the Group to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employees’ benefits, termination benefits, and equity compensation benefits. The calculation of liability of employees’ benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial method.

Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan

dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor”, yaitu apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense using “Corridor Approach”, that is when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.

r. Pengakuan pendapatan dan beban r. Revenue and expense recognition Pendapatan diakui bila besar kemungkinan

manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Grup menelaah pengaturan pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Grup berkesimpulan bahwa Grup bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan.

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates, and Value Added Taxes (“VAT”). The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is acting as a principal in all of its revenue arrangements.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) r. Pengakuan pendapatan dan beban

(Lanjutan) r. Revenue and expense recognition

(Continued) Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi

sebelum pendapatan diakui: The following specific recognition criteria must

also be met before revenue is recognized: Penjualan barang Sale of goods Pendapatan dari penjualan yang timbul dari

pengiriman fisik produk-produk Grup diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.

Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.

Pendapatan/beban bunga Interest income/expense Untuk semua instrumen keuangan yang diukur

pada biaya perolehan yang diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate (“EIR”), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument, where appropriate, or a shorter period, to the net carrying amount of the financial asset or liability.

Pengakuan beban Expense recognition Beban diakui pada saat terjadinya (asas

akrual). Expenses are recognized when they are

incurred (accrual basis). s. Perpajakan s. Taxes Beban pajak penghasilan merupakan jumlah

dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.

Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.

Pajak kini Current tax Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun

berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) s. Perpajakan (Lanjutan) s. Taxes (Continued) Pajak kini (Lanjutan) Current tax (Continued) Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba

yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagian-bagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.

Taxable income differs from profit as reported in the profit or loss because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are never taxable or deductible.

Bunga dan penalti atas pajak penghasilan

disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau beban lainnya karena dianggap bukan merupakan bagian dari beban pajak penghasilan.

Interests and penalties are presented as part of other income or expenses since these are not considered as part of the income tax expense.

Pajak tangguhan Deferred tax Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan

metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua

perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali: Deferred tax liabilities are recognized for all

taxable temporary differences, except: (i) pengakuan awal goodwill; (i) the initial recognition of goodwill; (ii) atau pada saat pengakuan awal aset

atau liabilitas dari transaksi yang: (ii.1) bukan transaksi kombinasi bisnis, dan (ii.2) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak atau rugi pajak.

(ii) or of an asset or liability in a transaction that is: (ii.1) not a business combination, and (ii.2) at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) s. Perpajakan (Lanjutan) s. Taxes (Continued) Pajak tangguhan (Lanjutan) Deferred tax (Continued) Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh

perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang:

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses, can be utilized, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that:

(i) bukan transaksi kombinasi bisnis dan; (i) not a business combination and; (ii) tidak mempengaruhi laba akuntansi

maupun laba kena pajak/rugi pajak. (ii) affects neither the accounting profit nor

taxable profit/loss. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas

perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.

Deferred tax assets and liabilities are recognized in respect of temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not be reversed in the foreseeable future.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah

pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui ditinjau ulang pada setiap tanggal pelaporan dan akan diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia pemulihannya.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur

dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) s. Perpajakan (Lanjutan) s. Taxes (Continued) Pajak tangguhan (Lanjutan) Deferred tax (Continued) Aset dan liabilitas pajak tangguhan

disalinghapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Grup bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.

Pajak pertambahan nilai Value added tax Pendapatan, beban-beban, dan aset-aset

diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) kecuali PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan.

Revenue, expenses, and assets are recognized net of the amount of value added tax (“VAT”) except where the VAT incurred on a purchase of assets or services is not recoverable based on prevailing tax regulation, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expenses item as applicable.

Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau

terutang kepada, otoritas perpajakan termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The net amount of VAT recoverable from, or payable to, the tax authorities is included as part of receivables or payables in the consolidated statement of financial position.

t. Informasi segmen t. Segment information Untuk tujuan manajemen, Grup dibagi menjadi

dua segmen operasi berdasarkan produk dan jasa yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen Perusahaan yang secara teratur mengkaji laba segmen sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 26, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen.

For management purposes, the Group is organized into two operating segments based on its products and services which are independently managed by the respective segment managers responsible for the performance of the respective segments under their charge. The segment managers report directly to the management who regularly reviews the segment results in order to allocate resources to the segments and to assess the segment performance. Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 26, including the factors used to identify the reportable segments and the measurement basis of segment information.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued) u. Laba per saham u. Earnings per share Laba per saham dasar dihitung dengan

membagi laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun 2015 adalah sebesar 2.567.016.900 saham (angka penuh) (2014: 1.532.571.000 saham).

Basic net earnings per share is computed by dividing income for the period attributable to equity holders of the parent by the weighted average number of issued and fully paid shares during the period. Weighted average number of outstanding shares in 2015 is 2,567,016,900 shares (full amount) (2014: 1,532,571,000 shares).

Perusahaan tidak mempunyai saham biasa

yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2015. Oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The Company has no dilutive ordinary shares as of December 31, 2015. Accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statement of comprehensive income.

3. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU/REVISI

3. REVISED/NEW ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS

Grup sudah menerapkan standar akuntansi yang

telah diterbitkan atau direvisi dan dipertimbangkan relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan Grup tahun 2015:

The Group has applied the following accounting standards that have been issued or amended and considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for 2015 financial statements:

a. PSAK No. 1 (2013), “Penyajian Laporan

Keuangan” berlaku efektif 1 Januari 2015 a. PSAK No. 1 (2013), “Presentation of

Financial Statements”, effective January 1, 2015

PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-

pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.

b. PSAK No. 4 (2013), “Laporan Keuangan

Tersendiri” b. PSAK No. 4 (2013), “Separate Financial

Statements” PSAK ini hanya mengatur persyaratan

akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.

This PSAK prescribe only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK No. 65.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

42

3. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BARU/REVISI (Lanjutan) 3. REVISED/NEW ACCOUNTING STANDARDS

PRONOUNCEMENTS (Continued) c. PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” berlaku efektif 1 Januari 2015

c. PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”, effective January 1, 2015

PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas

pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.

This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.

d. PSAK No. 24 (2013), “Imbalan Kerja”

berlaku efektif 1 Januari 2015 d. PSAK No. 24 (2013), “Employee Benefits”,

effective January 1, 2015 PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme

koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.

This PSAK, among others, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simplify clarifications and disclosures.

e. PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak

Penghasilan”, berlaku efektif 1 Januari 2015

e. PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”, effective January 1, 2015

PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi

untuk pajak penghasilan. Isu utama dalam perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan adalah bagaimana menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk: (a) pemulihan (penyelesaian) masa depan jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan entitas; dan (b) transaksi dan peristiwa lain pada periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan entitas. PSAK ini juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi pajak belum dikompensasi atau kredit pajak belum dimanfaatkan, penyajian pajak penghasilan dalam laporan keuangan, dan pengungkapan informasi yang terkait dengan pajak penghasilan.

The revised PSAK prescribes the accounting treatment for income taxes. The principal issues in accounting treatment for income taxes are how to account for the current and future tax consequences of: (a) the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) recognized in an entity’s statement of financial position; and (b) transactions and another events in the curent period which recognized in an entity’s financial statement. This PSAK also deals with the recognition of deferred tax assets arise from unused tax loss or unused tax credits, the presentation of income taxes in the financial statements and the disclosure of information relating to income taxes.

f. PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan

Nilai Aset”, berlaku efektif 1 Januari 2015 f. PSAK No. 48 (Revised 2014), “Impairment

of Assets”, effective January 1, 2015 Revisi PSAK No. 48 mengatur pengukuran

nilai wajar dikurangi biaya pelepasan mengacu pada hirarki nilai wajar dalam PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, dan juga memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang kerugian penurunan nilainya telah diakui atau dibalik selama periode pelaporan.

The revised PSAK No. 48 prescribes measurement of fair value less costs of disposal in reference to the fair value hierarchy in PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, and also requires additional disclosures for each individual asset or cash generating unit, for which the impairment loss has been recognized or reversed during the reporting period.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

43

3. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BARU/REVISI (Lanjutan) 3. REVISED/NEW ACCOUNTING STANDARDS

PRONOUNCEMENTS (Continued) g. PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen

Keuangan: Penyajian”, berlaku efektif 1 Januari 2015

g. PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instrument: Presentation”, effective January 1, 2015

Revisi PSAK ini mengikuti definisi nilai wajar

dalam PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yaitu harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Selain itu, revisi PSAK ini juga memberikan pedoman aplikasi atas kriteria saling hapus yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus, serta kriteria untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara neto atau bersamaan.

The revised PSAK defines the fair value as provided in PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, which is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. Furthermore, the revised PSAK also establishes principles for the criteria of legally enforceable right to set off, and criteria to realize assets and settle liabilities in net amount or simultaneously.

h. PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, berlaku efektif 1 Januari 2015

h. PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, effective January 1, 2015

Revisi PSAK ini menetapkan pengungkapan

atas pengukuran nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan sesuai PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Revisi PSAK ini juga mengatur pertimbangan pengukuran nilai wajar, teknik penilaian nilai wajar instrumen keuangan pada pasar tidak aktif, dan input dalam teknik penilaian nilai wajar instrumen keuangan yang mengacu pada PSAK No. 68.

The revised PSAK establishes disclosures for fair value measurement of financial assets or financial liabilities in accordance with PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”. The revised PSAK also sets forth judgments of fair value measurement, valuation techniques of financial instruments in non-active markets, and inputs for the valuation techniques of financial instruments’ fair value in accordance with PSAK No. 68.

i. PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen

Keuangan: Pengungkapan”, berlaku efektif 1 Januari 2015

i. PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instrument: Disclosures”, effective January 1, 2015

Revisi PSAK No. 60 mengatur pengungkapan

dan hirarki nilai wajar yang mengacu pada PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Revisi PSAK ini juga mengatur bahwa entitas yang memenuhi persyaratan penyajian saling hapus dalam PSAK No. 50 atau entitas yang tunduk pada perjanjian induk untuk penyelesaian secara neto (enforceable master netting arrangement) atau perjanjian serupa, harus mengungkapkan informasi kuantitatif dan kualitatif.

The revised PSAK No. 60 sets forth disclosures and fair value hierarchy in accordance with PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”. The revised PSAK also requires entities that fulfill the criteria for presentation to offset as stated in PSAK No. 50, or entities that comply to the enforceable master netting arrangement or similar arrangement, shall disclose quantitative and qualitative information.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

44

3. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BARU/REVISI (Lanjutan) 3. REVISED/NEW ACCOUNTING STANDARDS

PRONOUNCEMENTS (Continued) j. PSAK No. 65: “Laporan Keuangan

Konsolidasi”, berlaku efektif 1 Januari 2015 j. PSAK No. 65: “Consolidated Financial

Statements”, effective January 1, 2015 PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4

(2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.

k. PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain”, berlaku efektif 1 Januari 2015

k. PSAK No. 67: “Disclosure of Interest in Other Entities”, effective January 1, 2015

PSAK ini mencakup semua pengungkapan

yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009), dan PSAK No. 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.

This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009), and PSAK No. 15 (2009). This disclosures relate to an entity’s interests in other entities.

l. PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar”,

berlaku efektif 1 Januari 2015 l. PSAK No. 68: “Fair Value Measurement”,

effective January 1, 2015 PSAK ini memberikan panduan tentang

bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.

This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.

Grup telah mengevaluasi dampak dari standar

akuntansi tersebut dan tidak ada dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Grup.

The Group has evaluated the impacts of the above accounting standards and there is no significant impacts to the Group’s financial statements.

4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup

mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates, and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying amounts of the assets and liabilities affected in future periods.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

45

4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

(Lanjutan) 4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

(Continued) Pertimbangan Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen

dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency Mata uang fungsional dari masing-masing entitas

dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Manajemen mengakui bahwa mata uang fungsional dari Grup adalah Dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang diberikan.

The currency of each of the entities under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. Management assesed that the functional currency of the Group is United States Dollar, is the currency that mainly influences the revenue and expenses from sale of goods and services rendered.

Tagihan restitusi pajak Claims for tax refund Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku

saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun di atas dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Penjelasan lebih lanjut atas akun ini akan diberikan pada Catatan 24.

Based on the tax regulations currently enacted, the management uses judgment if the amounts recorded under the above account are recoverable and refundable by the Tax Office. Further explanations regarding this account are provided in Note 24.

Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial

liabilities Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 50 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 28.

The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 50. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 28.

Estimasi dan asumsi Estimates and assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama

estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of uncertainty of estimation at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group bases its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

46

4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

(Lanjutan) 4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

(Continued) Estimasi dan asumsi (Lanjutan) Estimates and assumptions (Continued) Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha Provision for impairment of trade receivables Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat

informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai penyisihan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

The Group evaluates specific accounts when it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of provision for impairment of trade receivables. The management believes that the allowance for individual impairment from third receivables is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan

persediaan Provision for decline in market values and

obsolescence of inventories Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan

persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian, dan estimasi biaya untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat digunakan dan tidak diperlukan penyisihan persediaan usang pada tanggal 31 Desember 2015.

Provision for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion, and estimated costs to be incurred for their sales. The provision is reevaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Management believes that all inventories can be used and no provision for inventory obsolescence is necessary as of December 31, 2015.

Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan

metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan aset tak berwujud berkisar antara 4 hingga 20 tahun, yang merupakan umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of the fixed assets to be within 4 to 20 years, respectively, which are common life expectations applied in the industries where the Group conducts its businesses.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

47

4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

(Lanjutan) 4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

(Continued) Estimasi dan asumsi (Lanjutan) Estimates and assumptions (Continued) Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tak

berwujud Depreciation of fixed assets and amortization of

intangible assets Perubahan tingkat pemakaian perkembangan

teknologi, dan perubahan perizinan tertentu dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Oleh karena itu, beban penyusutan dan amortisasi masa depan memiliki kemungkinan untuk diubah.

Changes in the expected level of usage technological development, and certain license could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation and amortization charges could be revised. Therefore future depreciation and amortization charges are likely to be changed.

Nilai tercatat aset tetap neto Grup pada tanggal

31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 4.104.638.615 (2014: Rp 3.473.210.079). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

The net carrying value of the Group’s fixed assets as of December 31, 2015 amounted to Rp 4,104,638,615 (2014: Rp 3,473,210,079). Further details are disclosed in Note 10.

Pensiun dan imbalan kerja Pension and employee benefits Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan

liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun, dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor”. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

The measurement of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age, and mortality rate. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense using “Corridor Approach”. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.

Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja Grup pada

tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 38.258.073 (2014: Rp 32.912.998). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15.

The net carrying amount of the Group’s employee benefits liability as of December 31, 2015 amounted to Rp 38,258,073 (2014: Rp 32,912,998). Further details are disclosed in Note 15.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

48

4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

(Lanjutan) 4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

(Continued) Estimasi dan asumsi (Lanjutan) Estimates and assumptions (Continued) Perpajakan Taxes Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan

pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak, dan jumlah dan saat timbulnya pendapatan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang telah dicatat.

Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded.

Penentuan provisi perpajakan memerlukan

pertimbangan signifikan, yang mana keputusan final atas provisi perpajakan tersebut bisa berbeda dari jumlah yang tercatat.

Determining of the tax provision needs significant judgements, in which the final assessment of those tax provision could differ from the carrying amount.

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh

perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi pajak tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup memiliki

aset pajak tangguhan - rugi pajak, neto sebesar Rp 71.097.287 (2014: Rp 65.876.615) (Catatan 24).

As of December 31, 2015, the Group has deferred tax assets - tax losses, net amounting to Rp 71,097,287 (2014: Rp 65,876,615) (Note 24).

Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset

melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.

An impairment exists when the carrying value of an asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.

Berdasarkan penilaian kecuali untuk aset tetap,

manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2015.

Based on assessment except for fixed assets, management believes that there is no indication of potential impairment of non-financial assets as of the December 31, 2015.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

49

5. KAS DAN BANK 5. CASH ON HAND AND IN BANKS Kas dan bank terdiri dari: Cash on hand and in banks consist of:

2015 2014

Kas 689.602 775.314 Cash on handBank Cash in banksPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk 6.054.605 11.768.913 (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk 3.398.321 4.911.615 (Persero) Tbk

PT Bank Mayapada PT Bank MayapadaInternasional Tbk 1.498.335 1.848.164 Internasional Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 615.211 15.061.779 PT Bank Central Asia TbkPT Bank ICBC Indonesia 25.385 209.914 PT Bank ICBC IndonesiaLain-lain (masing-masing Others (belowdibaw ah Rp 100.000) 130.407 87.181 Rp 100,000 each)

Jumlah 12.411.866 34.662.880 Total

Berdasarkan mata uang Based on currency

2015 2014

Rupiah 8.430.111 17.493.438 RupiahDolar Amerika Serikat 3.966.339 17.153.959 United States DollarEuro Eropa 15.416 15.483 Euro Europe

Jumlah 12.411.866 34.662.880 Total

Tidak terdapat penempatan dana Grup yang

ditempatkan pada bank milik pihak berelasi. No cash on hand and in banks of the Group are

placed in the bank which owned by related parties.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

50

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES Piutang usaha terdiri dari Trade receivables consist of

2015 2014

Pihak ketiga Third partiesPelanggan dalam negeri 90.794.361 101.008.421 Local customersPelanggan luar negeri 18.123.946 18.000.276 Foreign customers

Sub-jumlah 108.918.307 119.008.697 Sub-totalPenyisihan penurunan nilai (2.747.925) (2.747.925) Provision for impairment

Neto 106.170.382 116.260.772 Neto

Pihak berelasi (Catatan 25) 3.511.851 5.134.916 Related parties (Note 25)

Jumlah 109.682.233 121.395.688 Total

Berdasarkan mata uang Based on currency

2015 2014

Rupiah 88.820.799 14.831.413 RupiahDolar Amerika Serikat 23.609.359 109.312.200 United States Dollar

Jumlah 112.430.158 124.143.613 TotalPenyisihan penurunan nilai (2.747.925) (2.747.925) Provision for impairment

Neto 109.682.233 121.395.688 Net

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging of analysis trade receivables is as

follows:

2015 2014

Belum jatuh tempo 90.523.118 91.211.742 Not yet dueSudah jatuh tempo: Overdue:1-30 hari 5.180.912 24.469.466 1-30 days31-60 hari 6.187.274 5.148.800 31-60 days> 60 hari 10.538.854 3.313.605 >60 days

Jumlah 112.430.158 124.143.613 TotalPenyisihan penurunan nilai (2.747.925) (2.747.925) Provision for impairment

Neto 109.682.233 121.395.688 Net

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

51

6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (Continued) Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah

sebagai berikut: The details of allowance for impairment are as

follows:

2015 2014

Saldo aw al 2.747.925 2.747.925 Beginning balancePenambahan - - AdditionPenghapusan - - Write off

Saldo akhir 2.747.925 2.747.925 Ending balance

Piutang usaha tidak dibebani bunga dan pada

umumnya jatuh tempo sampai dengan 40 hari. Trade receivables are non-interest bearing and are

generally due within 40 days. Berdasarkan reviu atas status piutang dari masing-

masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa nilai penyisihan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha kepada pihak ketiga. Sedangkan terhadap pihak berelasi tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Based on a review of the status of individual receivable accounts at the end of the year, the management believes that the allowance for individual impairment from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. No allowance for individual impairment was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.

Piutang usaha tertentu Perusahaan sebesar

Rp 75.000.000 (2014: Rp 75.000.000) dan seluruh piutang usaha Entitas Anak (STA) digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka panjang (Catatan 14).

Certain trade receivables of the Company amounted to Rp 75,000,000 (2014: Rp 75,000,000) and all of a Subsidiary’s (STA) trade receivables are pledged as collateral for long-term bank loan (Note 14).

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat

risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.

Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in trade receivables.

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:

2015 2014

Barang jadi 104.316.803 111.410.618 Finished goodsBarang dalam proses 89.025.616 33.853.026 Work in processBahan baku 78.362.949 23.496.068 Raw materialsSuku cadang 16.379.994 17.471.975 SparepartsBahan pembantu 20.534.958 12.370.277 Indirect materialsLainnya 1.238.621 6.510.332 Others

Sub-jumlah 309.858.941 205.112.296 Sub-totalPenurunan nilai persediaan usang (705.412) - Impairment of obsolescence inventories

Jumlah 309.153.529 205.112.296 Total

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

52

7. PERSEDIAAN (Lanjutan) 7. INVENTORIES (Continued) Persediaan belum diasuransikan terhadap risiko

kerusakan apapun. Inventories are not covered by insurance against

any risks. Persediaan tertentu Perusahaan sebesar

Rp 75.000.000 (2014: Rp 75.000.000) dan seluruh persediaan Entitas Anak (STA) digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka panjang (Catatan 14).

Certain inventories of the Company amounted to Rp 75,000,000 (2014: Rp 75,000,000) and all of a Subsidiary’s (STA) inventories are pledged as collateral for long-term bank loan (Note 14).

Pada tanggal 31 Desember 2015, manajemen

berkeyakinan bahwa penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang.

As of December 31, 2015, the management believes that the impairment of inventories is adequate to cover possible losses on obsolescence inventories.

8. INVESTASI SAHAM 8. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK Investasi saham terdiri dari: Investments in shares of stock consist of:

Persentasepemilikan

(%)/Percentage of

ownership(%) 2015 2014

PT Panasia Filament Inti Tbk 2,40% 6.758.260 6.758.260 PT Panasia Filament Inti TbkPT Sarana Jabar Ventura 2,23% 277.349 277.349 PT Sarana Jabar Ventura

Jumlah 7.035.609 7.035.609 Total

9. PIUTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG PIHAK

BERELASI 9. OTHER LONG-TERM RECEIVABLES FROM

RELATED PARTIES Piutang lain-lain jangka panjang pihak berelasi

timbul karena pembayaran terlebih dahulu beban pihak berelasi yang tidak dikenakan bunga dan jadual pengembalian yang pasti (Catatan 25).

Other long-term receivables from related parties represents advance payment of expenses for related parties which no interest and definite term of repayment (Note 25).

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

53

10. ASET TETAP DAN ASET YANG TIDAK

DIGUNAKAN DALAM OPERASI 10. FIXED ASSETS AND UNUSED FIXED ASSETS IN

OPERATIONS Aset tetap Fixed assets Aset tetap terdiri dari: Fixed assets consist of:

1 Januari Reklasifikasi/ 31 Desember2015/ koreksi/ 2015/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reclassification/ December 31,2015 Additions Deductions corrections 2015

Biaya perolehan: At cost:Tanah 149.236.017 33.487.189 - - 182.723.206 LandBangunan, prasarana dan Building, facilities andinfrastruktur 100.712.475 - - 1.244.641.690 1.345.354.165 infrastructure

Mesin dan peralatan 1.246.033.454 4.522.472 27.890.266 2.021.511.821 3.244.177.481 Machinery and equipmentKendaraan dan alat-alat Vehicles and heavyberat 19.684.096 2.338.764 2.349.469 951.915 20.625.306 equipment

Perlengkapan kantor Office and factorydan pabrik 34.707.775 4.674.615 - 254.172.091 293.554.481 supplies

Aset dalam penyelesaian Construction in progressMesin dan peralatan 2.772.648.478 602.789.304 - (3.328.029.067) 47.408.715 Machinery and equipment

Jumlah 4.323.022.295 647.812.344 30.239.735 193.248.450 5.133.843.354 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Bangunan, prasarana dan Building, facilities andinfrastruktur 43.266.758 19.697.813 - 59.552 63.024.123 infrastructure

Mesin dan peralatan 769.916.076 86.425.451 25.071.923 85.388.939 916.658.543 Machinery and equipmentKendaraan dan alat-alat Vehicles and heavyberat 8.163.734 2.347.138 2.069.110 213.910 8.655.672 equipment

Perlengkapan kantor Office and factorydan pabrik 28.465.648 12.046.427 - 354.326 40.866.401 supplies

Jumlah 849.812.216 120.516.829 27.141.033 86.016.727 1.029.204.739 Total

Nilai buku neto 3.473.210.079 4.104.638.615 Net book value

1 Januari 31 Desember2014/ 2014/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Koreksi/ December 31,2014 Additions Deductions Corrections 2014

Biaya perolehan: At cost:Tanah 115.059.174 34.176.843 - - 149.236.017 LandBangunan, prasarana dan Building, facilities andinfrastruktur 97.481.278 127.757 - 3.103.440 100.712.475 infrastructure

Mesin dan peralatan 1.031.763.614 13.500.698 - 200.769.142 1.246.033.454 Machinery and equipmentKendaraan dan alat-alat Vehicles and heavyberat 14.662.773 5.140.323 119.000 - 19.684.096 equipment

Perlengkapan kantor Office and factorydan pabrik 31.172.021 3.306.669 - 229.085 34.707.775 supplies

Aset dalam penyelesaian Construction in progressBangunan dan prasarana 1.573.537 1.711.988 - (3.285.525) - Building and infrastructureMesin dan peralatan 428.302.814 2.514.023.358 - (169.677.694) 2.772.648.478 Machinery and equipmentInstalasi pabrik 31.138.448 - - (31.138.448) - Factory installation

Jumlah 1.751.153.659 2.571.987.636 119.000 - 4.323.022.295 Total

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

54

10. ASET TETAP DAN ASET YANG TIDAK

DIGUNAKAN DALAM OPERASI (Lanjutan) 10. FIXED ASSETS AND UNUSED FIXED ASSETS IN

OPERATIONS (Continued) Aset tetap (Lanjutan) Fixed assets (Continued)

1 Januari 31 Desember2014/ 2014/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Koreksi/ December 31,2014 Additions Deductions Corrections 2014

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Bangunan, prasarana dan Building, facilities andinfrastruktur 39.853.063 3.413.695 - - 43.266.758 infrastructure

Mesin dan peralatan 716.375.598 53.540.478 - - 769.916.076 Machinery and equipmentKendaraan dan alat-alat Vehicles and heavyberat 6.645.547 1.626.187 108.000 - 8.163.734 equipment

Perlengkapan kantor Office and factorydan pabrik 25.743.771 2.721.877 - - 28.465.648 supplies

Jumlah 788.617.979 61.302.237 108.000 - 849.812.216 Total

Nilai buku neto 962.535.680 3.473.210.079 Net book value

Beban penyusutan aset tetap dibebankan ke akun-

akun berikut ini: Depreciation of fixed assets were charged to the

following accounts:

2015 2014

Beban pokok penjualan 117.020.632 58.962.242 Cost of salesBeban umum dan administrasi General and administrative expenses(Catatan 22) 3.496.197 2.339.995 (Note 22)

Jumlah 120.516.829 61.302.237 Total

Rincian persentase penyelesaian dan estimasi

waktu penyelesaian untuk aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:

The detail of percentage of completion and estimated completion dates is as follows:

Mesin dan peralatan 100,00% 47.408.715 2015 Machinery and equipment

Jumlah 47.408.715 Total

Persentase penyelesaian/ Percentage of

ownershipNilai tercatat/

Carrying value

Estimasi waktu penyelesaian/

Estimated time of completion

2015

Nama aset Name of asset

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

55

10. ASET TETAP DAN ASET YANG TIDAK

DIGUNAKAN DALAM OPERASI (Lanjutan) 10. FIXED ASSETS AND UNUSED FIXED ASSETS IN

OPERATIONS (Continued) Aset tetap (Lanjutan) Fixed assets (Continued)

Mesin dan peralatan 86,80% 2.772.648.478 2015 Machinery and equipment

Jumlah 2.772.648.478 Total

2014

Nama aset Name of asset

Persentase penyelesaian/ Percentage of

ownershipNilai tercatat/

Carrying value

Estimasi waktu penyelesaian/

Estimated time of completion

Pengurangan aset tetap merupakan penjualan

dengan rincian sebagai berikut: Deductions in fixed assets represent the sales and

disposal of fixed assets with details of gain on disposals as follows:

2015 2014

Penerimaan dari penjualan aset Proceeds from sale of fixedtetap 2.684.288 60.000 assets

Nilai tercatat neto (3.098.702) (11.000) Net carrying value

Keuntungan (kerugian), neto (414.414) 49.000 Net gain (loss)

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai perolehan

aset tetap Grup yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan adalah sebesar Rp 541.671.408 (2014: Rp 433.688.833), yang terutama terdiri atas bangunan, prasarana dan infrastruktur, mesin dan peralatan, kendaraan dan alat-alat berat, perlengkapan kantor dan pabrik.

As of December 31, 2015, the costs of the Group’s fixed assets that have been fully depreciated but are still being utilized amounted to Rp 541,671,408 (2014: Rp 433,688,833), which mainly consist of buildings, facilities and infrastructure, machinery and equipment, vehicles and heavy equipment, office and factory supplies.

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan

penurunan nilai aset tetap memadai untuk menutupi kerugian dari penurunan nilai.

Management believes that the allowance for impairment of fixed assets is adequate to cover impairment losses.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup belum

mengasuransikan aset tetap atas risiko kerugian apapun.

As of December 31, 2015, The Group has not covered its fixed assets by insurance against losses from any risks.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup tetap telah

mengasuransikan aset tetap mereka terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, sabotase dan perusakan dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 178.500.000 dan USD 241.700.000, dimana menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko aset tetap tersebut.

As of December 31, 2015, the Group’s fixed assets have been covered by insurance against the risk of loss due to fire, theft, and other possible risks with total coverage of approximately Rp 178,500,000 and USD 241,700,000, which in the management’s opinion, is adequate to cover possible losses from such risks.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

56

10. ASET TETAP DAN ASET YANG TIDAK

DIGUNAKAN DALAM OPERASI (Lanjutan) 10. FIXED ASSETS AND UNUSED FIXED ASSETS IN

OPERATIONS (Continued) Aset tetap (Lanjutan) Fixed assets (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2015, tanah dan

bangunan Perusahaan telah dipasang hak tanggungan sebesar Rp 112.549.290 serta mesin dan peralatan power plant (PLTU) sebesar Rp 115.000.000 dan aset tetap Entitas Anak (STA) digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka panjang (Catatan 14).

On December 31, 2015, land and building of the Company have been installed with mortgage bearing right amounted to Rp 112,549,290 as well as power plant equipment and machinery amounted to Rp 115,000,000 and fixed asssets of the Subsidiary (STA) are used as collateral for long-term bank loan.

Aset yang tidak digunakan dalam operasi Unused fixed assets in operations Aset yang tidak digunakan dalam operasi terdiri

dari: Unused fixed assets in operations consist of:

2015 2014

Nilai perolehan 193.248.450 193.248.450 At costAkumulasi penyusutan (86.016.728) (86.016.728) Accumulated depreciation

Nilai buku, neto 107.231.722 107.231.722 Net book valueReklasif ikasi ke aset tetap (107.231.722) - Reclassifications to fixed assets

Neto - 107.231.722 Net

11. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 11. SHORT-TERM BANK LOAN Pinjaman bank jangka pendek seluruhnya

merupakan pinjaman Kredit Modal Kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Short-term bank loan represents Working Capital Loan facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Berdasarkan Surat Keputusan Kredit No. LMC-

1/3.4/085/R tanggal 15 Juli 2013, dari BNI, Entitas Anak (STA) memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 185.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk tambahan modal kerja industri semen di Jawa Tengah.

Based on Credit Decision Letter No. LMC-1/3.4/085/R date July 15, 2013, from BNI, a Subsidiary (STA) obtained bridging loan facility from BNI with maximum credit of Rp 185,000,000. This facility used for additional working capital for cement industry in Jawa Tengah.

Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 10,5% per

tahun dengan jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan sejak perjanjian kredit ditandatangani. Fasilitas ini mulai digunakan pada Pebruari 2015.

The interest rate of this facility is 10.5% per annum with due date in 12 months since a credit agreement has signed. This facility use from February 2015.

Penjelasan lebih lanjut atas pinjaman ini akan

diberikan pada Catatan 14. Further explanations regarding this loan are

provided in Note 14.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

57

12. UTANG USAHA DAN LAIN-LAIN 12. TRADE AND OTHER PAYABLES Utang usaha Trade payables Utang usaha terdiri dari: Trade payables consist of:

2015 2014

Pihak ketiga Third partiesPemasok dalam negeri 183.919.219 184.690.218 Local suppliersPemasok luar negeri 40.651.609 7.743.507 Foreign suppliers

Sub-jumlah 224.570.828 192.433.725 Sub-total

Pihak berelasi (Catatan 25) 31.194 2.693 Related party (Note 25)

Jumlah 224.602.022 192.436.418 Total

Berdasarkan mata uang Based on currency

2015 2014

Rupiah 164.005.252 44.858.003 Indonesian RupiahDolar Amerika Serikat 60.331.334 147.197.335 United States DollarEuro Eropa 255.668 301.480 Euro EuropeYen Jepang 8.273 6.658 Japan YenDolar Singapura 868 50.201 Singapore DollarFranc Sw iss 627 22.741 Swiss Franc

Jumlah 224.602.022 192.436.418 Total

Berdasarkan umur utang Based on age category

2015 2014

Belum jatuh tempo 178.450.100 152.191.289 Not yet dueSudah jatuh tempo: Overdue:1-30 hari 26.653.497 24.434.030 1-30 days31-60 hari 6.666.610 4.105.234 31-60 days> 60 hari 12.831.815 11.705.865 >60 days

Jumlah 224.602.022 192.436.418 Total

Utang usaha tidak dikenakan bunga dan umumnya

akan jatuh tempo dalam 1 sampai 30 hari. Trade payables are non-interest bearing and are

normally settled on 1 to 30 days terms. Tidak ada jaminan yang diberikan Grup

sehubungan dengan utang usaha. The Group has not provided any collaterals for

trade payables.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

58

12. UTANG USAHA DAN LAIN-LAIN (Lanjutan) 12. TRADE AND OTHER PAYABLES (Continued) Utang lain-lain Other payables Utang lain-lain terdiri dari: Other payables consist of:

2015 2014

Pihak ketiga Third partiesLexus Overseas Worldw ide Lexus Overseas WorldwideCorporation 17.264.316 15.568.546 Corporation

Lain-lain 75.002.004 11.373.092 Others

Sub-jumlah 92.266.320 26.941.638 Sub-total

Pihak berelasi (Catatan 25) 213.760.384 209.245.831 Related parties (Note 25)

Jumlah 306.026.704 236.187.469 Total

Berdasarkan mata uang Based on currency

2015 2014

Rupiah 288.762.388 220.611.086 RupiahDolar Amerika Serikat 17.264.316 15.576.383 United States Dollar

Jumlah 306.026.704 236.187.469 Total

Pihak ketiga Third party Lexus Overseas Worldwide Corporation Lexus Overseas Worldwide Corporation Pada tanggal 7 April 2011, Perusahaan

memperoleh pinjaman dari Lexus Overseas Worldwide Corporation dengan jumlah maksimum sebesar Rp 70.000.000. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan tanpa jadual pengembalian yang pasti.

On April 7, 2011, the Company obtained loan from Lexus Overseas Worldwide Corporation with a maximum credit of Rp 70,000,000. The loan has no interest and definite term of repayment.

Pihak berelasi Related parties Utang lain-lain kepada pihak berelasi timbul karena

pembayaran terlebih dahulu beban Grup yang tidak dikenakan bunga dan jadual pengembalian yang pasti.

Other payables from related parties represents advance payment of expenses for the Company which no interest and definite term of repayment.

13. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

JANGKA PENDEK 13. SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek

seluruhnya merupakan gaji yang masih harus dibayar.

Short-term employee benefits liability represents accruals for salaries.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

59

14. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG 14. LONG-TERM BANK LOANS Pinjaman bank jangka panjang terdiri dari: Long-term bank loans consist of:

2015 2014

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk (Persero) TbkKredit Investasi, USD 2.079.889 Investment Loan, USD 2,079,889(2014: USD 3.495.999) (nilai penuh) 28.692.069 43.490.228 (2014: USD 3,495,999) (full amount)

Kredit Modal Kerja, USD 4.775.371 Working Capital Loan, USD 4,775,371(2014: USD 1.357.720) (nilai penuh) 65.876.248 16.877.597 (2014: USD 1,357,720) (full amount)

Sub-jumlah 94.568.317 60.367.825 Sub-total

Credit Suisse AG Credit Suisse AGFasilitas CLC, USD 5.400.000 (nilai penuh) CLC facility , USD 5,400,000 (full amount)(2014: USD 3.400.000) (nilai penuh) 74.493.000 42.296.000 (2014: USD 3,400,000) (full amount)

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk 2.258.448.954 1.968.854.070 (Persero) Tbk

Jumlah 2.427.510.271 2.071.517.895 Total

Dikurangi bagian yang akan jatuhdalam w aktu satu tahun (64.008.805) (56.856.323) Current maturity

Pinjaman jangka panjang, neto 2.363.501.466 2.014.661.572 Long-term loans, net

Tingkat bunga pinjaman per tahun 6,00%-10,5% 6,00%-10,5% Loan interest rate per annum Berdasarkan mata uang Based on currency

2015 2014

Rupiah 2.258.448.954 1.968.854.070 RupiahDolar Amerika Serikat 169.061.317 102.663.825 United States Dollar

Jumlah 2.427.510.271 2.071.517.895 Total

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

60

14. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG

(Lanjutan) 14. LONG-TERM BANK LOANS (Continued)

Penjelasan pokok perjanjian pinjaman adalah

sebagai berikut: Significant detail of the loan agreements is as

follows: Perusahaan The Company PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kredit Investasi Investment Loan Pada tanggal 3 September 2007, Perusahaan

memperoleh fasilitas Kredit Investasi Refinancing sebesar USD 16.500.000 dengan skedul pembayaran sampai Maret 2013.

On September 3, 2007, the Company obtained Refinancing Investment Credit Facility amounting to USD 16,500,000 with payment schedule until March 2013.

Fasilitas ini digunakan untuk refinancing

pembangunan PLTU batubara milik Perusahaan dan untuk melunasi pinjaman kepada Credit Suisse Indonesia sebesar USD 8.740.000 serta sisanya sebesar USD 7.760.000 untuk keperluan restrukturisasi usaha.

This facility is used to refinance the construction of the Company’s PLTU and to pay the loan to Credit Suisse amounting to USD 8,740,000. The remaining balance of USD 7,760,000 is used for the Company’s business restructuring.

Berdasarkan akta No. 20 tanggal 27 Mei 2010 dari

Dewi Tenty Septi Artiany, SH, M.kn., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh persetujuan untuk merestrukturisasi fasilitas yang ada dan diiringi dengan penurunan pagu Kredit Investasi sebesar USD 2.644.207 (dari semula maksimum sebesar USD 16.500.000 menjadi USD 13.855.793). Fasilitas ini dicicil secara triwulan dengan skedul sebagai berikut:

Based on notarial deed No. 20 dated May 27, 2010 of Dewi Tenty Septi Artiany, SH, M.kn., notary in Jakarta, the Company obtained approval for restructuring existing facility by reducing the credit limit amounted to USD 2,644,207 (from the original maximum credit of USD 16,500,000 to USD 13,855,793). This loan is paid in quarterly installments as follows:

- Triwulan IV tahun 2010 sebesar

USD 255.793. - Tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 masing-

masing sebesar USD 650.500. - Tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 masing-

masing sebesar USD 700.000. - Triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2015

masing-masing sebesar USD 700.000. - Triwulan IV tahun 2015 sebesar

USD 696.000.

- Quarter IV in 2010 amounted to USD 255,793, - In 2011 to 2012 amounted to USD 650,500,

respectively. - In 2013 to 2014 amounted to USD 700,000,

respectively. - Quarter I to III in 2015 amounted to

USD 700,000, respectively. - Quarter IV in 2015 amounted to USD 696,000,

respectively. Pada tanggal 23 Oktober 2015, Perusahaan telah

mengajukan penjadwalan ulang fasilitas yang ada. On October 23, 2015, the Company has applied

reschedule for existing facility. Pada tanggal 25 Januari 2016, BRI setuju dengan

penjadwalan ulang fasilitas ini, namun belum ada kesepakatan untuk jangka waktu angsuran dan suku bunga. Sampai dengan laporan auditor independen, perpanjangan pinjaman masih dalam tahap negoisasi.

On January 25, 2016, BRI agrees with reschedule this facility, but there is no agreement for the duration of the installment and interest rates. As the date of independent auditors’ report the extension of the loan is still in the negotiation stage.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

61

14. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG

(Lanjutan) 14. LONG-TERM BANK LOANS (Continued)

Perusahaan (Lanjutan) The Company (Continued) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(Lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(Continued) Kredit Modal Kerja Working Capital Loan Pada tanggal 22 September 2006, Perusahaan

memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jumlah maksimum sebesar USD 5.000.000 yang digunakan untuk pelunasan pinjaman modal kerja dari Bank Mayapada dan tambahan modal kerja untuk operasional Perusahaan. Pada tanggal 3 September 2007, Perusahaan memperoleh perpanjangan dan suplesi Kredit Modal Kerja sebesar USD 3.000.000 (dari semula maksimum sebesar USD 5.000.000 menjadi USD 8.000.000) dengan skedul pembayaran sampai Triwulan III tahun 2010.

On September 22, 2006, the Company obtained Working Capital Loan facility from Bank Rakyat Indonesia (BRI) with a maximum credit of USD 5,000,000 to pay the working capital loan from Bank Mayapada and as an additional working capital. On September 3, 2007, the Company obtained the extension and additional of working capital loan of USD 3,000,000 (previously maximum at USD 5,000,000 to USD 8,000,000) with payment schedule until Quarter III in 2010.

Berdasarkan akta No. 19 tanggal 27 Mei 2010 dari

Dewi Tenty Septi Artiany, SH, M.kn., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh perpanjangan periode kredit yang diiringi dengan penurunan pagu Kredit Modal Kerja sebesar USD 2.364.468 (dari semula maksimum sebesar USD 8.000.000 menjadi USD 5.635.532).

Based on notarial deed No. 19 dated May 27, 2010 of Dewi Tenty Septi Artiany, SH, M.kn., notary in Jakarta, the Company obtained extension of the credit facility by reducing the credit limit amounted to USD 2,364,468 (from the original maximum credit of USD 8,000,000 to USD 5,635,532).

Fasilitas ini dicicil secara triwulan dengan skedul

sebagai berikut: This loan is paid in quarterly installments as follows:

- Triwulan I tahun 2011 sebesar USD 235.532.

- Triwulan II sampai dengan IV tahun 2011

masing-masing sebesar USD 266.000. - Tahun 2012 masing-masing sebesar

USD 279.250. - Tahun 2013 masing-masing sebesar

USD 292.550. - Tahun 2014 masing-masing sebesar

USD 319.150. - Triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2015

masing-masing sebesar USD 251.975. - Triwulan IV tahun 2015 sebesar

USD 282.275.

- Quarter I in 2011 amounted to USD 235,532, respectively.

- Quarter II to IV in 2011 amounted to USD 266,000, respectively.

- In 2012 amounted to USD 279,250, respectively. - In 2013 amounted to USD 292,550, respectively. - In 2014 amounted to USD 319,150, respectively. - Quarter I to III in 2015 amounted to

USD 251,975, respectively. - Quarter IV in 2015 amounted to USD 282,275,

respectively. Pada tanggal 23 Oktober 2015, Perusahaan telah

mengajukan penjadwalan ulang fasilitas yang ada. On October 23, 2015, the Company has applied

reschedule for existing facility. Pada tanggal 25 Januari 2016, BRI setuju dengan

penjadwalan ulang fasilitas ini, namun belum ada kesepakatan untuk jangka waktu angsuran dan suku bunga. Sampai dengan laporan auditor independen, perpanjangan pinjaman masih dalam tahap negoisasi.

On January 25, 2016, BRI agrees with reschedule this facility, but there is no agreement for the duration of the installment and interest rates. As the date of independent auditors’ report the extension of the loan is still in the negotiation stage.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

62

14. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG

(Lanjutan) 14. LONG-TERM BANK LOANS (Continued)

Perusahaan (Lanjutan) The Company (Continued) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(Lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(Continued) Setiap fasilitas pinjaman di atas dibayarkan secara

bulanan dan dapat ditelaah setiap saat oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Each loan facility above is paid on a monthly basis and could be reviewed every time by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Berdasarkan akta No. 183 tanggal 16 Nopember

2011 dari Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., notaris di Bandung, jaminan atas fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut:

Based on the deed No. 183 dated November 16, 2011 from Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., notary in Bandung, the Company drew collateral of the loan above and replace with new warranty with the following details:

a. Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB

No. 274, 275 dan 296 seluas 84.552 m2 atas nama Perusahaan, sertifikat HGB No. 847 seluas 20.796 m2 atas nama PT Novawool, pihak berelasi.

b. Fidusia sebagai mesin dan peralatan pabrik atas

nama PT Novawool, pihak berelasi.

a. Land and building with HGB certificate No. 274, 275 and 296 with a total area of 84,552 square meters under the Company’s name, HGB certificate No. 847 with a total area of 20,796 square meters under the name of PT Novawool, a related party.

b. Fiduciary of factory machinery and equipment from PT Novawool, a related party.

c. Fidusia mesin dan peralatan power plant atas nama Perusahaan serta mesin-mesin yang direstrukturisasi sebesar Rp 115 miliar.

d. Fidusia persediaan dan piutang Perusahaan

masing-masing sebesar Rp 75 miliar. e. Jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari

PT Panasia Synthetic Abadi, pihak berelasi. f. Jaminan pribadi (personal guarantee) dari

pemegang saham tertentu Perusahaan.

c. Fiduciary of power plant machinery and equipment under the name of the Company and restructuring machineries amounting to Rp 115 billion.

d. Fiduciary of inventories and accounts receivable of the Company in amount of Rp 75 billion, respectively.

e. Corporate guarantee of PT Panasia Synthetic Abadi, a related party.

f. Personal guarantee from one of the Company’s stockholder.

Pembatasan-pembatasan Restrictions Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan

tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain:

The loan agreement included covenants not to perform certain actions without prior written consent from the bank among others:

a. Melakukan tindakan merger atau akuisisi atau

go public atau penjualan aset-aset debitur. b. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap

pihak lain dan atau menjaminkan kekayaan perusahaan kepada pihak lain, kecuali yang sudah ada saat ini.

a. Execute merger or acquisition, or go public or sale of the debtor's assets.

b. Committing as the guarantor of the other party and or pledge Company’s assets to other parties, except that there are already currently.

c. Mengajukan permohonan pernyataan pailit

kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit dari debitur sendiri.

d. Memberikan pinjaman kepada pemegang saham.

e. Melakukan penyertaan saham, kecuali yang sudah ada saat ini.

c. Apply for a declaration bankruptcy to the Commercial Court to declare bankruptcy from the debtor.

d. Provide loans to shareholders.

e. Execute investments in shares, except that are already currently.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

63

14. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG

(Lanjutan) 14. LONG-TERM BANK LOANS (Continued)

Perusahaan (Lanjutan) The Company (Continued) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(Lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(Continued) Pembatasan-pembatasan (Lanjutan) Restrictions (Continued) f. Menerima pinjaman/kredit baru dari bank lain

atau lembaga keuangan lainnya. g. Melakukan investasi baru melebihi nilai

Rp 10.000.000.000 per tahun. h. Menyewakan aset-aset yang dijadikan agunan.

f. Obtain new loan/credit from other banks or other financial institutions.

g. Execute new investments exceeds the value of Rp 10,000,000,000 per year.

h. Lease the collateral assets. Credit Suisse Credit Suisse Fasilitas CLC CLC Facility Pada tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan

memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Credit Suisse AG, Cabang Singapura dengan jumlah maksimum sebesar USD 30.000.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja untuk operasional Perusahaan. Suku bunga pinjaman sebesar 0,25% per tahun diatas biaya modal. Fasilitas ini tidak menggunakan agunan.

On July 19, 2011, the company obtained Working Capital Loan from Credit Suisse AG, Singapore branch in with a maximum credit of USD 30,000,000 to be used for additional working capital to finance the company’s operations. The interest rate is 0.25% per annum above cost of capital. This facility requires no collateral.

Entitas Anak (STA) The Subsidiaries (STA) Fasilitas Kredit Sindikasi Syndication Credit Facility Berdasarkan akta notaris No. 240 tanggal

20 Nopember 2013, oleh M. Kholid Artha, S.H., notaris di Jakarta, Entitas Anak (STA) memperoleh fasilitas kredit sindikasi dari beberapa bank dengan jumlah keseluruhan maksimum sebesar Rp 2.333.240.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan fasilitas pinjaman bilateral dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan membayar 70% pembebanan bunga atas kredit investasi selama masa tenggang.

Based on notarial deed No. 240 dated November 20, 2013, by M. Kholid Artha, S.H., notary in Jakarta, a Subsidiary (STA) obtained a syndication credit facility from several banks with maximum credit of Rp 2,333,240,000,000. This facility used for the repayment of bilateral loan facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., and pay 70 % interest expenses on the investment credit during grace period.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas Bridging Loan Bridging Loan Facility Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 426 tanggal

19 Juli 2013, oleh M. Kholid Artha, S.H., notaris di Jakarta, Entitas Anak (STA) memperoleh Fasilitas Bridging Loan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI), dengan jumlah maksimum sebesar Rp 1.332.500.000.000 dan bersifat Non Cash Loan (L/C) sampai kredit sindikasi terbentuk. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan proyek pembangunan pabrik semen di Jawa Tengah.

Based on notarial deed No. 426 dated July 19, 2013, by M. Kholid Artha, S.H., notary in Jakarta, a Subsidiary (STA) obtained Bridging Loan Facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) with maximum credit of Rp 1,332,500,000,000 and has only Non Cash Loan (L/C) until the syndication credit is formed. This facility used for financing the cement factory development in Central Java.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

64

14. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG

(Lanjutan) 14. LONG-TERM BANK LOANS (Continued)

Entitas Anak (STA) (Lanjutan) The Subsidiaries (STA) (Continued) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(Lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(Continued) Fasilitas Bridging Loan (Lanjutan) Bridging Loan Facility (Continued) Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 10,5% per

tahun dengan jangka waktu pinjaman sampai kredit sindikasi terbentuk atau 6 bulan sejak perjanjian kredit ditandatangani.

The interest rate of this facility is 10.5% per annum with due date until credit syndication formed or 6 months since a credit agreement has signed.

Fasilitas Plafond Forex Line Plafond Forex Line Facility Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 427 tanggal

19 Juli 2013, oleh M. Kholid Artha, S.H., notaris di Jakarta, Entitas Anak (STA) memperoleh Fasilitas Palfond Forex Line dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar USD 5.000.000. Fasilitas ini merupakan limit untuk melakukan transaksi forex di BNI untuk keperluan pembangunan dan operasional pabrik semen.

Based on notarial deed No. 427 dated July 19, 2013, by M. Kholid Artha, S.H., notary in Jakarta, a Subsidiary (STA) obtained Plafond Forex Line Facility from BNI with maximum credit of USD 5,000,000. This facility is a limitation for forex transaction in BNI for build and operational cement factory.

Fasilitas ini tidak dikenakan bunga dan jangka

waktu fasilitas adalah 12 bulan sejak perjanjian ini ditandatangani.

This facility has no interest with due date in 12 months since a credit agreement has signed.

Fasilitas Kredit Modal Kerja Working Capital Loan Facility Berdasarkan Surat Keputusan Kredit No. LMC-

1/3.4/085/R tanggal 15 Juli 2013, dari BNI, Entitas Anak (STA) memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 185.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk tambahan modal kerja industri semen di Jawa Tengah.

Based on Surat Keputusan Kredit No. LMC-1/3.4/085/R tanggal 15 Juli 2013, from BNI, a Subsidiary (STA) obtained bridging loan facility from BNI with maximum credit of Rp 185,000,000,000. This facility used for additional working capital for cement industry in Central Java.

Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 10,5% per

tahun dengan jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan sejak perjanjian kredit ditandatangani. Fasilitas ini mulai digunakan pada Pebruari 2015.

The interest rate of this facility is 10.5% per annum with due date in 12 months since a credit agreement has signed. This facility use from February 2015.

Seluruh fasilitas pinjaman yang diterima Entitas

Anak (STA) di atas dijamin dengan: All of loan facilities which received by a Subsidiary

(STA) are secured by: a. Aset tetap milik Entitas Anak (STA).

b. Jaminan dari PT Panasia Indo Resources Tbk dan PT Mekar Perkasa.

c. Jaminan pribadi dari Awong Hidjaja. d. Seluruh piutang usaha, persediaan dan rekening

penampungan pendapatan operasional milik Entitas Anak (STA).

a. A Subsidiary’s (STA) fixed assets. b. Corporate guarantee of PT Panasia Indo

Resources Tbk and PT Mekar Perkasa c. Personal guarantee of Awong Hidjaja. d. All of a Subsidiary’s (STA) trade receivables,

inventories and escrow account.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

65

14. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG

(Lanjutan) 14. LONG-TERM BANK LOANS (Continued)

Entitas Anak (STA) (Lanjutan) The Subsidiaries (STA) (Continued) Pembatasan-pembatasan Restrictions Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan

tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain:

The loan agreement included covenants not to perform certain actions without prior written consent from the Bank among others:

a. Melakukan pengabungan usaha dengan

perusahaan lain. a. Execute merger with other companies.

b. Melakukan akuisisi aset milik pihak ketiga. c. Mengubah susunan pengurus, direksi, komisaris

dan kepemilikan saham perusahaan.

d. Melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham pada perusahaan lain.

e. Mengubah bentuk atau status hukum perusahaan, mengubah anggaran dasar, kecuali meningkatkan modal perusahaan cukup dengan pemberitahuan tertulis kepada bank.

f. Melunasi seluruh atau sebagian utang perusahaan kepada pemegang saham dan atau perusahaan afiliasi yang belum atau telah didudukan sebagai pinjaman subordinasi fasilitas kredit BNI.

g. Membagikan deviden atau keuntungan dalam bentuk apapun.

h. Memberikan pinjaman kepada siapapun juga. i. Menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali

berkaitan langsung dengan usahanya. j. Mengikatkan diri sebagai penjamin. k. Menggunakan dana perusahaan untuk tujuan di

luar usaha. l. Menjual atau menjaminkan harta kekayaan

perusahaan kepada pihak lain. m. Melakukan likuidasi. n. Melakukan investasi dengan nilai lebih besar

dari Rp 20.000.000.000. o. Menggadaikan saham perusahaan kepada pihak

manapun.

b. Acquisition of assets belonging to a third party. c. Changing the composition of the board,

directors, commissioners and shareholders of the Company.

d. Investment in share or takeover of shares in other companies.

e. Change the form or legal status of the Company, changing the article of association, except capital with prior written consent to the bank.

f. Paid all or part of the Company's debt to shareholders or affiliated companies which have not been seated as a loan or subordinated credit facility BNI.

g. Distribute dividends or profit in any form.

h. Provide loans to anyone. i. Obtain loans from other parties, unless directly

related to the business. j. Committing as the guarantor. k. Using the Company’s funds for unrelated

business objectives. l. Sell or pledge the assets to other parties.

m. Execute the liquidation. n. Invest with a value greater than

Rp 20,000,000,000. o. Mortgaged the Company's shares to other

party. p. Mengubah bidang usaha.

q. Menerbitkan/menjual saham kecuali di konversi menjadi modal.

r. Membuka usaha baru yang tidak terkait dengan usaha yang telah ada.

s. Hutang pemegang saham yang terkait self financing.

t. Membuat perjanjian dan transaksi tidak wajar.

u. Menyerahkan atau mengalihkan seluruh atau sebagian hak dan atau kewajiban yang timbul berdasarkan perjanjian kredit.

p. Change the field of business. q. Publish/sell the shares except the conversion

into capital. r. Opening a new business that is not related to

the existing business. s. Debt to shareholder relating to self-financing.

t. Prepare the unusual agreement and

transactions. u. Submit or transfer all or part of the rights and

obligations arising from the loan agreement.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

66

14. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG

(Lanjutan) 14. LONG-TERM BANK LOANS (Continued)

Entitas Anak (STA) (Lanjutan) The Subsidiaries (STA) (Continued) Pembatasan-pembatasan (Lanjutan) Restrictions (Continued) v. Melunasi/membayar pokok dan atau biaya

bunga atau biaya lainnya atas pinjaman kepada pihak lain di luar pihak yang telah disetujui dalam perjanjian kredit.

w. Memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali transaksi operasional.

x. Menarik kembali modal yang telah disetor. y. Tidak diperkenankan menunggak kewajiban

Bank serta kewajiban lainnya. z. Tidak diperkenankan melakukan tindakan

melanggar hukum dan peraturan yang berlaku.

v. Pay principal and or interest expense or other charges on loans to other parties outside parties that have agreed in the loan agreement.

w. Provide loans to other parties, except for the operational transactions.

x. Pulling back the capital that has been paid. y. Not allowed to delinquent the bank loan and

other liabilities. z. Not allowed to perform actions against law and

regulations acts and regulations. 15. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 15. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY Perusahaan mencatat liabilitas imbalan kerja

karyawan berdasarkan hasil perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, dalam laporan tertanggal 19 Pebruari 2016, dan Entitas Anak (STA) mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan hasil perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera, aktuaris independen, dalam laporan tertanggal 31 Desember 2015. Keduanya menghitung menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi utama sebagai berikut:

The Company recorded the liability for employees’ benefits based on the calculation performed by PT Dian Artha Tama, independent actuary, in its report dated February 19, 2016 and subsidiary (STA) recorded the liability for employees’ benefits based on the calculation performed by PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera, independent actuary, in its report dated December 31, 2015. Both calculation of them using the “Projected Unit Credit” method, with the following key assumptions as follows:

Tingkat diskonto per tahun 9% (2014: 8%) Discount rate per annum Tingkat kenaikan gaji per tahun 6% (2014: 6%) Salary increment rate per annum Tingkat kematian Indonesia – III (2011)

(2014: CSO – 1980) Mortality rate

Usia pensiun 55 tahun/55 years Retirement age Asumsi lainnya: Other assumptions: a. Usia pensiun dipercepat: Tidak berlaku. a. Early retirement age: Not applicable. b. Tingkat mortalitas: Indonesia III (2011)

(2014: CSO – 1980). b. Mortality rate: Indonesian III (2011)

(2014: CSO – 1980). c. Tingkat pengunduran diri karyawan: 5% untuk

semua karyawan. c. Employee turnover rate: 5% for all employees.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

67

15. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

(Lanjutan) 15. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued)

Beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai

berikut: Employees’ benefits expense is as follows:

(Disajikan (Disajikan

kembali-Catatan kembali-Catatan30/Restated- 30/Restated-

Note 30) Note 30)2015 2014 2013

Biaya jasa kini 2.183.173 1.719.164 1.208.063 Current service costBiaya bunga 2.639.058 1.959.268 1.253.238 Interest expense

Beban imbalan kerja karyawan 4.822.231 3.678.432 2.461.301 Employees’ benefit expense

Liabilitas imbalan kerja karyawan di laporan posisi

keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: The amount of liability for employees’ benefit in the

consolidated statement of financial positions is as follows:

(Disajikan (Disajikan

kembali-Catatan kembali-Catatan30/Restated- 30/Restated-

Note 30) Note 30)2015 2014 2013

Nilai kini kew ajiban imbalan Present value of defined benefitskerja 17.546.160 12.802.444 13.403.044 obligation

Laba (rugi) aktuarial yang belum diakui 869.035 4.743.716 (600.600) Unrecognized actuarial gains (losses)

Liabilitas neto 18.415.195 17.546.160 12.802.444 Net liabilities

Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai

berikut: The movement in the employees benefit liability is

as follows:

(Disajikan (Disajikankembali-Catatan kembali-Catatan

30/Restated- 30/Restated-Note 30) Note 30)

2015 2014 2013

Saldo aw al 32.912.998 24.646.226 23.213.633 Beginning balanceBeban tahun berjalan yang Expense recognized during currentdiakui 4.822.231 3.678.432 2.461.301 year

Penghasilan komprehensif lainnya 869.035 4.743.716 (600.600) Other comprehensive incomeImbalan kerja yang dibayar Employee benefits paid duringselama tahun berjalan (346.191) (155.376) (428.108) the current year

Saldo akhir 38.258.073 32.912.998 24.646.226 Ending balance

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

68

15. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

(Lanjutan) 15. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued)

Rekonsiliasi nilai kini kewajiban imbalan kerja

adalah sebagai berikut: The reconciliation of the present value of defined

benefits obligation is as follows:

(Disajikan (Disajikankembali-Catatan kembali-Catatan

30/Restated- 30/Restated-Note 30) Note 30)

2015 2014 2013

Saldo aw al 32.912.998 24.646.226 23.213.633 Beginning balanceKerugian (keuntungan) aktuarial 869.035 4.743.716 (600.600) Actuarial losses (gains) on obligationBiaya jasa kini 2.183.173 1.719.164 1.208.063 Current service costBiaya bunga 2.639.058 1.959.268 1.253.238 Interest costTransfer keluar (346.191) (155.376) (428.108) Transfer out

Saldo akhir 38.258.073 32.912.998 24.646.226 Ending balance

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan untuk

imbalan kerja untuk seluruh karyawan tetap telah cukup sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Management believes that the provision for employee benefits is sufficient according to the requirements of Labor Law No. 13 year 2003.

16. UTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG 16. OTHER LONG-TERM PAYABLES Utang lain-lain jangka panjang terdiri dari: Other long-term payables consist of:

2015 2014

Pihak ketiga Third partiesLucky Heights Resources Limited - 508.327.795 Lucky Heights Resources LimitedGold Gazelle Profits - 373.200.000 Gold Gazelle ProfitsOrtega Management Limited - 179.634.250 Ortega Management LimitedLain-lain 15.261.000 - Others

Sub-jumlah 15.261.000 1.061.162.045 Sub-total

Pihak berelasi (Catatan 25) 233.420.650 - Related parties (Note 25)

Jumlah 248.681.650 1.061.162.045 Total

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

69

16. UTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG

(Lanjutan) 16. OTHER LONG-TERM PAYABLES (Continued)

Berdasarkan mata uang Based on currency

2015 2014

Rupiah 237.645.650 - RupiahDolar Amerika Serikat 11.036.000 1.061.162.045 United States Dollar

Jumlah 248.681.650 1.061.162.045 Total

Pihak ketiga Third parties Lucky Heights Resources Ltd Lucky Heights Resources Ltd Pada tanggal 20 Pebruari 2013, Perusahaan

memperoleh pinjaman dari Lucky Heights Resources Limited dengan jumlah maksimum sebesar USD 30.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga SIBOR +0,25% per tahun.

On February 20, 2013, the Company obtained loan from Lucky Heights Resources Limited with a maximum credit of USD 30,000,000. The loan bear interest rate per annum at SIBOR +0.25%.

Selanjutnya, perjanjian di atas telah diperbaharui

dengan maksimum pinjaman menjadi USD 43.500.000.

Furthermore, the above agreement has been amended with the maximum loan become USD 43,500,000.

Terakhir pada tanggal 7 Desember 2014, perjanjian

di atas telah diperbaharui dengan tanggal jatuh tempo menjadi 7 Desember 2016.

The latest on December 7, 2014, the above agreement has been amended with due date until December 7, 2016.

Gold Gazelle Profits Gold Gazelle Profits Pada tanggal 20 Pebruari 2013, Perusahaan

memperoleh pinjaman dari Gold Gazelle Profits dengan jumlah maksimum sebesar USD 30.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 20 Pebruari 2014 dan dikenakan bunga SIBOR +0,25% per tahun.

On February 20, 2013, the Company obtained loan from Gold Gazelle Profits with a maximum credit of USD 30.000.000. This loan expires on February 20, 2014 and bear interest rate perannum at SIBOR +0,25%.

Terakhir pada tanggal 18 Desember 2014,

perjanjian di atas telah diperbaharui dengan tanggal jatuh tempo menjadi 20 Pebruari 2016.

The latest on December 18, 2014, the above agreement has been amended with due date become February 20, 2016.

Ortega Management Limited Ortega Management Limited Pada tanggal 18 Juli 2014, Perusahaan

memperoleh pinjaman modal usaha dari Ortega Management Limited dengan jumlah maksimum sebesar USD 30.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 18 Januari 2017 dan dikenakan bunga SIBOR +0,25% per tahun.

On July 18, 2014, the Company obtained working capital loan from Ortega Management Limited with a maximum credit of USD 30.000.000. This loan expires on January 18, 2017 and bear interest rate perannum at SIBOR +0,25%.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

70

16. UTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG

(Lanjutan) 16. OTHER LONG-TERM PAYABLES (Continued)

Pihak ketiga (Lanjutan) Third parties (Continued) Berdasarkan akta No. 91 tanggal 26 Juni 2015

yang dibuat di hadapan R. Tendy Suwarman, S.H., notaris di Bandung, utang lain-lain kepada Lucky Heights Resources Limited, Gold Gazelle Profits dan Ortega Management Limited di konversi menjadi modal saham (Catatan 17).

Based on deed No. 91 dated June 26, 2015, of R. Tendy Suwarman, S.H., notary in Bandung, other payables to Lucky Heights Resources Limited, Gold Gazelle Profits and Ortega Management Limited converted into share capital (Note 17).

Pihak berelasi Related parties PT Panasia Synthetic Abadi PT Panasia Synthetic Abadi Pada tanggal 7 Januari 2013, Perusahaan

memperoleh pinjaman dari PT Panasia Synthetic Abadi dengan maksimal pinjaman sebesar Rp 20.000.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja untuk operasional Perusahaan. Suku bunga pinjaman sebesar 12% per tahun. Pinjaman ini tidak menggunakan agunan.

On January 7, 2013, the company obtained loan from PT Panasia Synthetic Abadi with a maximum credit of Rp 20,000,000 to be used for additional working capital to finance the company’s operations. The interest rate is 12% per annum. This loan requires no collateral.

Pada tanggal 12 Januari 2015, perjanjian di atas

telah diperbaharui dengan menambah maksimal pinjaman menjadi sebesar Rp 250.000.000 dan suku bunga pinjaman menjadi sebesar 6% per tahun dan akan jatuh tempo pada 7 Januari 2018.

On January 12, 2015, the above agreement has been amended with increase maximum credit to Rp 250,000,000 and the interest rate become 6% per annum and will be due in January 7, 2018.

17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL Komposisi kepemilikan saham Perusahaan adalah

sebagai berikut: The share capital ownership of the Company is as

follows:

Jumlah Persentase Jumlahsaham/ pemilikan (%)/ modal disetor/

Number of Percentage of Total paid-upshares ownership (%) capital Name of stockholders

Lucky Heights Resources Limited 1.000.035.100 27,77% 500.017.550 Lucky Heights Resources LimitedGold Gazelle Profits Corporation 707.071.700 19,63% 353.535.850 Gold Gazelle Profits CorporationPT Panasia Synthetic Abadi 517.976.560 14,38% 258.988.280 PT Panasia Synthetic AbadiOrtega Management Limited 361.785.000 10,05% 180.892.500 Ortega Management LimitedMercury Capital International Inc. 350.200.000 9,72% 175.100.000 Mercury Capital International Inc.Prime Invesco Limited 341.788.300 9,49% 170.894.150 Prime Invesco LimitedAw ong Hidjaja 103.876.100 2,88% 51.938.050 Awong HidjajaMasyarakat (masing-masing Publicdibaw ah 5%) 218.730.040 6,07% 109.365.020 (below 5% each)

Jumlah 3.601.462.800 100,00% 1.800.731.400 Total

2015

Nama pemegang saham

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

71

17. MODAL SAHAM (Lanjutan) 17. SHARE CAPITAL (Continued)

Jumlah Persentase Jumlahsaham/ pemilikan (%)/ modal disetor/

Number of Percentage of Total paid-upshares ownership (%) capital Name of stockholders

PT Panasia Synthetic Abadi 686.000.000 44,76% 343.000.000 PT Panasia Synthetic AbadiMercury Capital International Inc. 350.200.000 22,85% 175.100.000 Mercury Capital International Inc.Prime Invesco Limited 341.788.300 22,30% 170.894.150 Prime Invesco LimitedAw ong Hidjaja 36.400.000 2,38% 18.200.000 Awong HidjajaMasyarakat (masing-masing Publicdibaw ah 5%) 118.182.700 7,71% 59.091.350 (below 5% each)

Jumlah 1.532.571.000 100,00% 766.285.500 Total

2014

Nama pemegang saham

Berdasarkan akta No. 91 tanggal 26 Juni 2015 dari

R. Tendy Suwarman, S.H., notaris di Bandung, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan melalui konversi utang sebesar Rp 1.034.445.900.

Based on deed No. 91 dated June 26, 2015 from R. Tendy Suwarman, S.H., notary in Bandung, the shareholders agreed increase paid-up capital through loan conversion amounted to Rp 1,034,445,900.

Pengelolaan modal Capital management Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah

untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholders’ value.

Grup dipersyaratkan oleh Undang-undang No. 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Grup pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”).

The Group is required by the Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Entities, effective August 16, 2007, to allocate and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Group at the Annual General Shareholders Meeting (“AGM”).

Grup mengelola struktur permodalan dan

melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015.

The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, if necessary, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust its capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the year ended December 31, 2015.

Kebijakan Grup adalah mempertahankan struktur

permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional.

The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

72

18. AGIO SAHAM 18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Akun ini merupakan jumlah selisih lebih penerbitan

saham di atas nilai nominal dengan mutasi sebagai berikut:

This account represents additional paid-in capital as the following movement:

2015 2014

Penjualan saham perdana tahun 1990 75.250.000 75.250.000 Initial public offering in 1990Pembagian saham bonus tahun 1991 (57.000.000) (57.000.000) Distribution of bonus shares in 1991Penaw aran umum terbatas tahun 1993 76.000.000 76.000.000 Rights issured to stockholders in 1993Pembagian saham bonus tahun 1996 (76.000.000) (76.000.000) Distribution of bonus shares in 1996Penerbitan saham baru sehubungan Issurance of new shares in relation withdengan konversi utang tahun 2004 4.325.500 4.325.500 loan conversion in 2004

Penerbitan saham baru sehubungan Issurance of new shares in relation withdengan konversi utang tahun 2015 112.961.492 - loan conversion in 2015

Jumlah 135.536.992 22.575.500 Total

19. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 19. NON-CONTROLLING INTERESTS Kepentingan non-pengendali atas aset neto entitas

anak adalah sebagai berikut: Non-controlling interests in net assets of

subsidiaries is as follows:

2015 2014

PT Lintang Sapta Lestari 306.871.166 357.768.114 PT Lintang Sapta LestariEpi Sapari Daskian (3.074.262) (2.318.231) Epi Sapari DaskianArdento Chandra (2.927.869) (2.207.839) Ardento ChandraDennis Ardento Chandra (585.574) (441.568) Dennis Ardento Chandra

Jumlah 300.283.461 352.800.476 Total

Kepentingan non-pengendali atas rugi tahun

berjalan entitas anak adalah sebagai berikut: Non-controlling interests in net loss of subsidiaries

are is follows:

2015 2014

PT Lintang Sapta Lestari (50.896.948) (8.067.358) PT Lintang Sapta LestariEpi Sapari Daskian (756.031) (720.341) Epi Sapari DaskianArdento Chandra (720.030) (686.039) Ardento ChandraDennis Ardento Chandra (144.006) (137.208) Dennis Ardento Chandra

Jumlah (52.517.015) (9.610.946) Total

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

73

20. PENJUALAN NETO 20. NET SALES Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut: The detail of net sales is as follows:

2015 2014

Perusahaan The CompanyLokal 728.209.460 881.510.203 LocalEkspor 278.657.729 298.558.100 ExportRetur dan potongan penjualan (10.181.706) (4.603.946) Sales discount and return

Sub-jumlah 996.685.483 1.175.464.357 Sub-total

Entitas Anak A SubsidiaryLokal 433.883.068 - LocalRetur dan potongan penjualan (29.027.096) - Sales discount and return

Sub-jumlah 404.855.972 - Sub-total

Jumlah 1.401.541.455 1.175.464.357 Total

11,46% tahun 2015 adalah penjualan Grup kepada

pihak-pihak berelasi (2014: 8,84%) (Catatan 25). 11.46% in 2015 of the above sales were made to

related parties (2014: 8.84%) (Note 25). 21. BEBAN POKOK PENJUALAN 21. COST OF SALES Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai

berikut: The detail of cost of sales is as follows:

2015 2014

Perusahaan The CompanyPersediaan bahan baku Material InventoryAw al tahun 23.496.068 30.181.385 At beginning of yearPembelian 562.779.090 748.692.788 Purchase

Sub-jumlah 586.275.158 778.874.173 Sub-totalBiaya pengiriman 4.008.750 4.394.619 Shipping cost

Bahan baku yang tersedia untuk di pakai 590.283.908 783.268.792 Material available for useAkhir Tahun (19.710.755) (23.496.068) At ending of year

Bahan baku yang digunakan 570.573.153 759.772.724 Raw material usedUpah buruh langsung 75.959.104 64.262.272 Direct laborBeban pabrikasi 393.518.993 369.061.696 Manufacturing expenses

Jumlah beban pabrikasi 1.040.051.250 1.193.096.692 Total manufacturing cost

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

74

21. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 21. COST OF SALES (Continued)

2015 2014

Perusahaan The CompanyPersediaan barang dalam proses Work in processAw al tahun 33.853.026 25.038.694 At beginning of yearAkhir tahun (36.426.618) (33.853.026) At end of year

Beban pokok produksi 1.037.477.658 1.184.282.360 Cost of goods manufactured

Barang jadi Finished goodsAw al tahun 97.302.374 87.208.380 At beginning of yearPembelian 12.695.205 35.798.654 PurchasesAkhir tahun (87.012.847) (97.302.374) At end of year

Sub-jumlah 1.060.462.390 1.209.987.020 Sub-total

Entitas Anak SubsidiariesBarang jadi Finished goodsAw al tahun 14.108.244 14.108.244 At beginning of yearPersediaan usang (705.412) - Obsolescence inventoriesAkhir tahun (13.402.832) (14.108.244) At end of year

Sub-jumlah - - Sub-total

Beban pokok penjualan semen Cement cost of goods soldBahan baku yang digunakan 347.296.617 - Raw materials usedupah buruh langsung 10.010.230 - Direct laborBahan bakar dan listrik 54.024.723 - Fuel and powerBeban penyusutan 48.403.596 - Depreciation expensesBeban pabrikasi 21.303.273 - Manufacturing exepnses

Jumlah beban pabrikasi 481.038.439 - Total manufacturing cost

Persediaan barang dalam proses Work in processAw al tahun - - At beginning of yearAkhir tahun (52.598.998) - At end of year

Beban pokok produksi 428.439.441 - Cost of goods manufactured

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

75

21. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 21. COST OF SALES (Continued)

2015 2014

Entitas Anak SubsidiariesBarang jadi Finished goods

Aw al tahun - - At beginning of yearAkhir tahun (3.195.713) - At end of yearSample (901.844) - SampleSumbangan (2.048.608) - Donation

Sub-jumlah 422.293.276 - Sub-total

Sub-jumlah 422.293.276 - Sub-total

Jumlah 1.482.755.666 1.209.987.020 Total

0,24% tahun 2015 adalah pembelian Grup dari

pihak-pihak berelasi (2014: 0,19%) (Catatan 25). 0.24% in 2015 the above purchases were made

from related parties (2014: 0.19%) (Note 25). 22. BEBAN USAHA 22. OPERATING EXPENSES Beban penjualan Selling expenses Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: The detail of selling expenses is as follows:

2015 2014

Pengiriman 11.860.381 15.519.005 FreightAdministrasi penjualan 2.999.193 3.916.953 Sales administrationGaji dan tunjangan 1.574.126 1.325.264 Salaries and allowancesLain-lain 236.235 523.086 Others

Jumlah 16.669.935 21.284.308 Total

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

76

22. BEBAN USAHA (Lanjutan) 22. OPERATING EXPENSES (Continued) Beban umum dan administrasi General and administrative expenses Rincian beban umum dan administrasi adalah

sebagai berikut: The detail of general and administrative expenses

is as follows:

(Disajikankembali-Catatan

30/Restated-Note 30)

2015 2014

Transportasi 40.551.328 - TransportationGaji dan tunjangan 30.515.367 16.760.753 Salaries and allowancesIklan 16.351.026 80.462 AdvertisingIuran, sumbangan dan perjamuan 5.222.764 3.802.410 Due and donationBeban imbalan kerja (Catatan 13) 4.822.231 3.678.432 Employee benefits expense (Note 13)Perjalanan dinas 3.694.396 2.191.699 TravelingPenyusutan (Catatan 10) 3.496.197 2.339.995 Depreciation (Note 10)Beban sew a 2.262.216 1.063.727 Rent expenseKeperluan kantor 1.580.446 1.842.221 Office suppliesAlat tulis, cetakan dan benda pos 2.041.605 1.368.656 Stationary, printing and postagePajak dan perijinan 1.748.060 2.691.607 Tax and legalJasa profesional 1.221.752 323.265 Professional feesMakanan dan minuman 1.147.154 5.083.514 Food and beverageTelepon, listrik dan air 1.091.673 1.064.944 Telephone, electricity and waterAsuransi 327.653 206.217 InsuranceLain-lain 5.423.561 2.353.931 Others

Jumlah 121.497.429 44.851.833 Total

23. PENGHASILAN DAN BEBAN LAINNYA 23. OTHER INCOME AND EXPENSES Penghasilan lainnya Other income

2015 2014

Keuntungan kurs mata uangasing, neto - 1.962.483 Gain on foreign exchange, net

Keuntungan penjualan aset tetap Gain on sale of fixed assets(Catatan 10) - 49.000 (Note 10)

Lain-lain 205.696 2.387.641 Others

Jumlah 205.696 4.399.124 Total

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

77

23. PENGHASILAN DAN BEBAN LAINNYA

(Lanjutan) 23. OTHER INCOME AND EXPENSES (Continued)

Beban lainnya Other expenses

2015 2014

Kerugian kurs mata uang asing, neto 110.448.683 - Gain on foreign exchange, netKerugian penjualan aset tetap Loss on sale of fixed assets(Catatan 10) 414.414 - (Note 10)

Lain-lain 2.505.068 2.328.499 Others

Jumlah 113.368.165 2.328.499 Total

24. PERPAJAKAN 24. TAXATION Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes Akun ini merupakan Pajak Pertambahan

Nilai neto sebesar Rp 106.637.779 (2014: Rp 98.615.763).

This account represents net Value Added Tax amounted to Rp 106,637,779 (2014: Rp 98,615,763)

Tagihan restitusi pajak Claims for tax refunds Klaim restitusi pajak penghasilan 2015 merupakan

tagihan atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun pajak 2014 dan 2015. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, pemeriksaan pajak masih dalam proses.

Claims for tax refund in 2015 represents claim for overpayment ofcorporate income tax for fiscal year 2014 and 2015. As the date of the independent auditors’ report, the tax audit is still in the process.

2015 2014

Perusahaan The CompanyTagihan restitusi pajak tahun: Claims for tax refunds from:2013 - 3.418.766 20132014 2.901.693 2.901.693 20142015 1.079.750 - 2015

Sub-jumlah 3.981.443 6.320.459 Sub-total

Entitas Anak (STA) Subsidiary (STA)Tagihan restitusi pajak tahun: Claims for tax refunds from:2013 879.787 879.787 20132014 9.258 9.258 20142015 13.311 - 2015

Sub-jumlah 902.356 889.045 Sub-total

Jumlah 4.883.799 7.209.504 Total

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

78

24. PERPAJAKAN (Lanjutan) 24. TAXATION (Continued) Utang pajak Tax payables Utang pajak terdiri dari: The detail of tax payables is as follows:

2015 2014

Pajak penghasilan: Income tax:Pasal 4 ayat 2 359.363 897.251 Article 4(2)Pasal 21 305.608 344.693 Article 21Pasal 22 138.979 Pasal 23 489.578 60.736 Article 23Pasal 26 6.578 28.917 Article 26

Jumlah 1.300.106 1.331.597 Total

Pajak kini Current tax Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak seperti yang

tercantum dalam laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan estimasi rugi fiskal Perusahaan tahun berjalan adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the loss before tax as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and the current estimated fiscal loss of the Company is as follows:

2015 2014

Rugi sebelum pajak menurut Loss before tax per consolidatedlaporan laba atau rugi dan statements of profit or losspendapatan komprehensif other comprehensivelain konsolidasian (360.662.431) (107.081.231) income

Ditambah: rugi entitas anak Addition: loss before tax ofsebelum pajak 140.573.348 22.767.529 subsidiaries

Eliminasi - (2.554.550) Elimination

Rugi sebelum pajak Loss before taxPerusahaan (220.089.083) (86.868.252) of the Company

Perbedaan waktu: Temporary differences:Perbedaan penyusutan komersial Difference between commercialdan f iskal 18.386.120 (66.283.581) and fiscal depreciation

Beban manfaat karyaw an 4.156.579 4.951.353 Employee benefits expenseKeuntungan penjualan aset tetap 453.299 11.000 Gain on sales of fixed asset

Sub-jumlah 22.995.998 (61.321.228) Sub-total

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

79

24. PERPAJAKAN (Lanjutan) 24. TAXATION (Continued) Pajak kini (Lanjutan) Current tax (Continued)

2015 2014

Perbedaan tetap: Permanent differences:Beban pajak 721.089 2.233.553 Tax expensesSumbangan dan representasi 522.391 405.631 Donation and entertainmentKesehjahteraan karyaw an 443.454 586.272 Employees' welfarePenghasilan bunga (58.598) (159.603) Interest incomeLain-lain 9.025.422 (30.696.232) Others

Sub-jumlah 10.653.758 (27.630.379) Sub-total

Rugi fiskal tahun berjalan (186.439.327) (175.819.859) Fiscal loss for the year

Kompensasi kerugian f iskal tahun: Fiscal loss carryforward from:- 2009 (setelah pembetulan) - (10.650.279) - 2009 (after revision)- 2010 - (26.586.652) - 2010- 2013 - (283.938.064) - 2013- 2014 (175.819.859) - - 2014

Akumulasi rugi fiskal (362.259.186) (496.994.854) Accumulation fiscal loss

Perhitungan taksiran restitusi pajak Calculation of claims for tax refunds

2015 2014

Beban pajak kini - - Current tax expenseDikurangi: pajak penghasilan dibayar Less: prepayment of incomedimuka: taxes:Pasal 22 1.081.965 2.817.682 Article 22Pasal 23 11.096 93.269 Article 23

Taksiran restitusi pajak (1.093.061) (2.910.951) Claims for tax refunds

Pajak tangguhan Deferred tax Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh

dari perbedaan waktu antara laporan keuangan jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajak.

Deferred tax is computed based on the effect of the temporary differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

80

24. PERPAJAKAN (Lanjutan) 24. TAXATION (Continued) Pajak tangguhan (Lanjutan) Deferred tax (Continued) Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh

dari perbedaan waktu antara laporan keuangan jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajak. Rincian dari aset pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:

Deferred tax is computed based on the effect of the temporary differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. The details of the Group’s deferred tax assets are as follows:

Dikreditkan

Dikreditkan (dibebankan)(dibebankan) ke penghasilan

ke laporan laba komprehensifatau rugi/ lain/Credited

1 Januari Credited (charged) to 31 Desember2015/ (charged) to other 2015/

January 1, statements comprehensive December 312015 profit or loss income 2015

Perusahaan The CompanyLiabilitas imbalan kerja karyaw an 8.077.784 952.597 214.509 9.244.890 Employee benefits liabilityPenyisihan penurunan Leased assetsnilai piutang 686.981 - - 686.981

Penyusutan aset tetap (73.710.908) 4.624.607 - (69.086.301) Plantation assetsKerugian f iskal 124.248.712 (33.683.917) - 90.564.795 Fiscal loss

Sub-jumlah 59.302.569 (28.106.713) 214.509 31.410.365 Sub-total

Entitas anak SubsidiariesLiabilitas imbalan kerja karyaw an 150.466 166.413 2.750 319.629 Employee benefits liabilityPenyusutan aset tetap (1.172.494) 489.661.466 - 488.488.972 Depreciation of fixed assetsKerugian f iskal 7.596.074 (456.717.753) - (449.121.679) Fiscal loss

Sub-jumlah 6.574.046 33.110.126 2.750 39.686.922 Sub-total

Jumlah 65.876.615 5.003.413 217.259 71.097.287 Total

Dikreditkan Dikreditkan(dibebankan) ke penghasilan

ke laporan laba komprehensifatau rugi/ lain/Credited

1 Januari Credited (charged) to 31 Desember2014/ (charged) to other 2014/

January 1, statements comprehensive December 312014 profit or loss income 2014

Perusahaan The CompanyLiabilitas imbalan kerja karyaw an 6.126.376 808.257 1.143.151 8.077.784 Employee benefits liabilityPenyisihan penurunan Impairment of doubtfulnilai piutang 686.981 - - 686.981 account

Penyusutan aset tetap (57.142.763) (16.568.145) - (73.710.908) Depreciation of fixed assetsKerugian f iskal 106.983.632 17.265.080 - 124.248.712 Fiscal loss

Sub-jumlah 56.654.226 1.505.192 1.143.151 59.302.569 Sub-total

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

81

24. PERPAJAKAN (Lanjutan) 24. TAXATION (Continued) Pajak tangguhan (Lanjutan) Deferred tax (Continued)

Dikreditkan Dikreditkan(dibebankan) ke penghasilan

ke laporan laba komprehensifatau rugi/ lain/Credited

1 Januari Credited (charged) to 31 Desember2014/ (charged) to other 2014/

January 1, statements comprehensive December 312014 profit or loss income 2014

Entitas anak SubsidiariesLiabilitas imbalan kerja karyaw an 35.180 72.508 42.778 150.466 Employee benefits liabilityPenyusutan aset tetap (837.361) (335.133) - (1.172.494) Leased assetsKerugian f iskal 5.323.379 2.272.695 - 7.596.074 Plantation assets

Sub-jumlah 4.521.198 2.010.070 42.778 6.574.046 Sub-total

Jumlah 61.175.424 3.515.262 1.185.929 65.876.615 Total

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK

BERELASI 25. RELATED PARTIES BALANCES AND

TRANSACTIONS a. Saldo piutang usaha dengan pihak berelasi

adalah sebagai berikut: a. The balance of trade receivables from related

parties is as follows:

2015 2014

PT Novaw ool 3.210.913 5.134.916 PT NovawoolPT Panasia Filament Inti Tbk 300.938 - PT Panasia Filament Inti Tbk

Jumlah 3.511.851 5.134.916 Total

Persentase terhadap jumlah Percentage to consolidatedaset konsolidasian 0,07% 0,12% total assets

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

82

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK

BERELASI (Lanjutan) 25. RELATED PARTIES BALANCES AND

TRANSACTIONS (Continued) b. Saldo piutang lain-lain dengan pihak berelasi

adalah sebagai berikut: b. The balance of other receivables from related

parties is as follows:

2015 2014

PT Gunung Slamet Makmur 28.558.442 65.555 PT Gunung Slamet MakmurPT Novaw ool 16.649.371 9.709.370 PT NovawoolPT Panasia Filament Inti Tbk 1.163.342 5.854.342 PT Panasia Filament Inti TbkEpi Sapari Daskin 78.750 78.750 Epi Sapari DaskinArdento Chandra 75.000 75.000 Ardento ChandraDennis Ardento Chandra 15.000 15.000 Dennis Ardento Chandra

Jumlah 46.539.905 15.798.017 Total

Persentase terhadap jumlah Percentage to consolidatedaset konsolidasian 0,95% 0,37% total assets

c. Saldo utang usaha dengan pihak berelasi

adalah sebagai berikut: c. The balance of trade payables to a related

party is as follows:

2015 2014

PT Panasia Filament Inti Tbk 31.194 2.693 PT Panasia Filament Inti Tbk

Jumlah 31.194 2.693 Total

Persentase terhadap jumlah Percentage to consolidatedliabilitas konsolidasian 0,00% 0,00% total liabilities

d. Saldo utang lain-lain dengan pihak berelasi

adalah sebagai berikut: d. The balance of other payables to related

parties is as follows:

2015 2014

PT Lintang Sapta Lestari 213.250.384 126.383.181 PT Lintang Sapta LestariPT Panasia Synthetic Abadi 510.000 82.862.650 PT Panasia Synthetic Abadi

Jumlah 213.760.384 209.245.831 Total

Persentase terhadap jumlah Percentage to consolidatedliabilitas konsolidasian 6,14% 5,78% total liabilities

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

83

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK

BERELASI (Lanjutan) 25. RELATED PARTIES BALANCES AND

TRANSACTIONS (Continued) e. Saldo utang lain-lain jangka panjang dengan

pihak berelasi adalah sebagai berikut: e. The balance of other long-term payables to

related parties is as follows:

2015 2014

PT Panasia Synthetic Abadi 222.384.650 - PT Panasia Synthetic AbadiLucky Heights Resources Limited 11.036.000 - Lucky Heights Resources Limited

Jumlah 233.420.650 - Total

Persentase terhadap jumlah Percentage to consolidatedliabilitas konsolidasian 6,70% - total liabilities

f. Transaksi penjualan dengan pihak berelasi

yang signifikan adalah sebagai berikut: f. Significant sales with related parties is as

follow:

2015 2014

PT Panasia Synthetic Abadi 69.584.184 64.164.310 PT Panasia Synthetic AbadiPT Panasia Filament Inti Tbk 60.862.627 17.279.035 PT Panasia Filament Inti TbkPT Novaw ool 30.207.241 22.518.941 PT Novawool

Jumlah 160.654.052 103.962.286 Total

Persentase terhadap jumlah Percentage to consolidatedpenjualan konsolidasian 11,46% 8,84% total sales

g. Transaksi pembelian dengan pihak berelasi

yang signifikan adalah sebagai berikut: g. Significant purchase with related parties is as

follow:

2015 2014

PT Panasia Filament Inti Tbk 1.312.047 316.110 PT Panasia Filament Inti TbkPT Novaw ool 44.500 1.083.664 PT Novawool

Jumlah 1.356.547 1.399.774 Total

Persentase terhadap jumlah Percentage to consolidatedpembelian konsolidasian 0,24% 0,19% total purchase

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

84

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK

BERELASI (Lanjutan) 25. RELATED PARTIES BALANCES AND

TRANSACTIONS (Continued) Rincian sifat hubungan pihak berelasi adalah

sebagai berikut: Nature of relationships with related parties were as

follows:

Related parties Nature of relationship PT Panasia Filament Inti Tbk Kesamaan pemegang saham utama /Common major shareholders PT Novawool Kesamaan pemegang saham utama /Common major shareholders PT Panasia Synthetic Abadi Perusahaan asosiasi /Associate PT Gunung Slamet Makmur Kesamaan grup Perusahaan /Common group Company Dennis Ardento Chandra Pemegang saham Entitas Anak /Shareholder of a Subsidiary Epi Sapari Daskin Pemegang saham Entitas Anak /Shareholder of a Subsidiary Ardento Chandra Pemegang saham Entitas Anak /Shareholder of a Subsidiary PT Lintang Sapta Lestari Pemegang saham Entitas Anak /Shareholder of a Subsidiary Lucky Heights Resources Limited Pemegang saham Perushaaan /Shareholder of the Company Pihak-pihak di atas merupakan pihak berelasi bagi

Perusahaan dan/atau entitas anak berdasarkan kesamaan dalam kepemilikan dan/atau manajemen dan transaksi dilakukan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang wajar (arm's-length).

The entities mentioned above are considered as related parties to the Company and/or its subsidiaries in view of common ownership and/or management. Transactions with related partties are conducted under normal terms and conditions (arm's-length).

26. INFORMASI SEGMEN 26. SEGMENTS INFORMATION Untuk kepentingan manajemen, Grup digolongkan

menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa dan memiliki dua segmen operasi yang dilaporkan sebagai berikut:

For management purposes, the Group is classified into business units based on their products and services and has two reportable operating segments as follows:

Segmen Operasi Operating Segments

Polimerisasi,tw isting

dan spinning/Polymerization,

twisting Pertambangan/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasian/and spinning M ining Total Elimination Consolidated

Penjualan neto 996.685.483 404.855.972 1.401.541.455 - 1.401.541.455 Net salesBeban pokok penjualan (1.060.462.390) (422.293.276) (1.482.755.666) - (1.482.755.666) Cost of sales

Hasil segmen (63.776.907) (17.437.304) (81.214.211) - (81.214.211) Segment result

Biaya yang belumdialokasikan: Unallocated expenses:Beban penjualan (16.669.935) Selling expensesBeban umum dan General and administration administrasi (121.497.429) expenses Penghasilan lainnya 205.696 Other incomeBeban lainnya (113.368.165) Other expenses

Rugi usaha (332.544.044) Loss from operations

2015

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

85

26. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 26. SEGMENTS INFORMATION (Continued) Segmen Operasi Operating Segments

Polimerisasi,tw isting

dan spinning/Polymerization,

twisting Pertambangan/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasian/and spinning M ining Total Elimination Consolidated

Beban keuangan 275.436 Finance incomePenghasilan keuangan (28.393.823) Finance charges

Rugi sebelum pajak (360.662.431) Loss before taxPajak penghasilan 5.003.413 Income tax

Rugi neto tahun berjalan (355.659.018) Net loss for the year

Aset segmen 1.730.702.668 3.836.049.229 5.566.751.897 (688.383.993) 4.878.367.904 Segment assetsLiabilitas segmen 635.024.304 3.224.420.990 3.859.445.294 (377.039.214) 3.482.406.080 Segment liabilities

Informasi lainnya: Other informations:Pengeluaran modal 5.774.761 642.037.583 647.812.344 - 647.812.344 Capital expenditurePenyusutan dan amortisasi 69.274.032 51.242.797 120.516.829 - 120.516.829 Depreciation and amortization

Polimerisasi,tw isting

dan spinning/Polymerization,

twisting Pertambangan/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasian/and spinning M ining Total Elimination Consolidated

Penjualan neto 1.175.464.357 - 1.175.464.357 - 1.175.464.357 Net salesBeban pokok penjualan (1.209.987.020) - (1.209.987.020) - (1.209.987.020) Cost of sales

Hasil segmen (34.522.663) - (34.522.663) - (34.522.663) Segment result

Biaya yang belumdialokasikan: Unallocated expenses:Beban penjualan (21.284.308) Selling expensesBeban umum dan General and administration administrasi (44.851.833) expenses Penghasilan lainnya 4.399.124 Other incomeBeban lainnya (2.328.499) Other expenses

Rugi usaha (98.588.179) Loss from operations

Beban keuangan 319.639 Finance incomePenghasilan keuangan (8.812.691) Finance charges

Rugi sebelum pajak (107.081.231) Loss before taxPajak penghasilan 3.515.262 Income tax

Rugi neto tahun berjalan (103.565.969) Net loss for the year

2015

2014

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

86

26. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 26. SEGMENTS INFORMATION (Continued) Segmen Operasi (Lanjutan) Operating Segments (Continued)

Polimerisasi,tw isting

dan spinning/Polymerization,

twisting Pertambangan/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasian/and spinning M ining Total Elimination Consolidated

Aset segmen 1.793.237.313 3.038.217.199 4.831.454.512 (606.869.156) 4.224.585.356 Segment assetsLiabilitas segmen 1.519.409.253 2.319.117.487 3.838.526.740 (218.806.611) 3.619.720.129 Segment liabilities

Informasi lainnya: Other informations:Pengeluaran modal 20.029.113 2.551.958.523 2.571.987.636 - 2.571.987.636 Capital expenditurePenyusutan dan amortisasi 60.488.693 813.544 61.302.237 - 61.302.237 Depreciation and amortization

2014

Informasi geografi Geographic information Seluruh aset produktif Grup berada di Indonesia.

Tabel berikut menyajikan penjualan berdasarkan lokasi pelanggan:

All of the Group’s productive assets are located in Indonesia. The following table presents sales based on the location of the customers:

2015 2014

Indonesia 1.122.883.727 876.906.258 IndonesiaAmerika 137.337.608 90.345.565 AmericaEropa 69.308.711 67.701.613 EuropeAsia 51.442.766 83.527.597 AsiaAfrika 17.245.656 55.574.455 AfricaTimur Tengah 3.322.987 1.408.869 Middle east

Jumlah 1.401.541.455 1.175.464.357 Total

27. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM

MATA UANG ASING 27. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES

DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam

mata uang asing sebagai berikut: The Group has monetary assets and liabilities in

foreign currencies as follows:

Mata uang asing (angka

penuh)/ Foreign

currency (full amount)

Ekuivalen dalam Rp/

Equivalent in Rp

Mata uang asing (angka

penuh)/ Foreign

currency (full amount)

Ekuivalen dalam Rp/

Equivalent in Rp

Aset AssetsKas dan bank 287.520,04 3.966.339 USD 1.378.935,65 17.153.959 Cash on hand and in banks

1.022,98 15.416 EUR 1.023,04 15.483 Piutang usaha 1.711.443,20 23.609.359 USD 8.787.154,34 109.312.200 Trade receivables

Jumlah aset 27.591.114 126.481.642 Total assets

2015 2014

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

87

27. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM

MATA UANG ASING 27. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES

DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Mata uang asing (angka

penuh)/ Foreign

currency (full amount)

Ekuivalen dalam Rp/

Equivalent in Rp

Mata uang asing (angka

penuh)/ Foreign

currency (full amount)

Ekuivalen dalam Rp/

Equivalent in Rp

Liabilitas LiabilitiesUtang usaha 4.373.420,37 60.331.334 USD 11.832.583,32 147.197.335 Trade payables

16.965,72 255.668 EUR 19.921,65 301.480 44,94 627 CHF 1.807,27 22.741 89,01 868 SGD 5.327,97 50.201

72.238,01 8.273 JPY 63.870,71 6.658 Utang lain-lain 1.251.490,83 17.264.316 USD 1.252.120,80 15.576.383 Other payablesBeban akrual 8.373,11 115.507 USD 13.984,00 173.961 Accrued expensesPinjaman bank jangka panjang 12.255.260,38 169.061.317 USD 8.252.719,00 102.663.825 Long-term bank loansUtang lain-lain jangka panjang 800.000,00 11.036.000 USD 85.302.415,21 1.061.162.045 Other long-term payables

Jumlah liabilitas 258.073.910 1.327.154.629 Total liabilities

Liabilitas, neto (230.482.796) (1.200.672.987) Net liabilities

2015 2014

Apabila posisi aset neto pada mata uang selain

Rupiah pada tanggal 31 Desember 2015 dinyatakan dengan menggunakan kurs tengah nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 maka aset dalam mata uang asing neto akan meningkat dan menurun sebesar lebih kurang Rp 23.048.280.

If the net position of assets in currencies other than Rupiah as of December 31, 2015, is reflected using the middle rate of exchange as of December 31, 2015, the net assets in foreign currencies will increase and decrease by aproximately Rp 23,048,280.

28. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi

nilai wajar dari instrumen keuangan Grup: The following table presents the carrying values

and estimated fair values of the Group’s financial instruments:

2015 2014 2015 2014

Aset keuangan Financial assetsKas dan bank 12.411.866 34.662.880 12.411.866 34.662.880 Cash on hand and in banksPiutang usaha 109.682.233 121.395.688 109.682.233 121.395.688 Trade receivablesPiutang lain-lain 22.425.240 2.686.931 22.425.240 2.686.931 Other receivables

Jumlah 144.519.339 158.745.499 144.519.339 158.745.499 Total

Nilai tercatat/Carrying amount Nilai wajar/Fair value

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

88

28. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

2015 2014 2015 2014

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesPinjaman bank jangka pendek 159.950.410 - 159.950.410 - Short-term bank loanUtang usaha 224.602.022 192.436.418 224.602.022 192.436.418 Trade payablesUtang lain-lain 306.026.704 236.187.469 306.026.704 236.187.469 Other payablesBeban akrual 67.144.967 16.225.268 67.144.967 16.225.268 Accrued expensesLiabilitas imbalan kerja karyaw an Short-term employeejangka pendek 5.839.218 4.827.985 5.839.218 4.827.985 benefits liability

Pinjaman bank jangka panjang Current portion ofyang akan jatuh tempo dalam long-term bankw aktu satu tahun 64.008.805 56.856.323 64.008.805 56.856.323 loan

Jumlah 827.572.126 506.533.463 827.572.126 506.533.463 Total

Nilai tercatat/Carrying amount Nilai wajar/Fair value

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.

Fair value is defined as the amount at which an instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.

Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang

mendekati nilai wajarnya Financial instruments with carrying amounts that

approximate their fair values

Nilai wajar untuk kas dan bank, piutang usaha dan lain-lain, pinjaman bank jangka pendek, utang usaha dan lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek, pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

The fair value of cash on hand and in banks, trade and other receivables, short-term bank loan, trade and other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability and current portion of bank loan approximate their carrying values due to their short-term nature.

Instrumen keuangan dengan nilai tercatat pada

biaya perolehan Financial instruments with carrying amounts at cost

Aset keuangan tidak lancar yang tidak memiliki

kuotasi pasar yang dipublikasikan pada pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal (aset tidak lancar lainnya - simpanan yang dapat dikembalikan) dicatat pada biaya perolehan.

Non-current financial assets which do not have quoted prices in actual market and their fair value could not be measured reliably (other non-current assets - refundable deposits) are measured at cost.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

89

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES Aset keuangan utama Grup terdiri dari kas dan

bank, piutang usaha dan lain-lain, piutang lain-lain jangka panjang dan aset tidak lancar lainnya. Grup juga mempunyai liabilitas keuangan utama seperti pinjaman bank jangka pendek, utang usaha dan lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek, pinjaman bank jangka panjang dan utang lain-lain jangka panjang.

The Group's principal financial assets comprise cash on hand and in banks, trade and other receivables, other long-term receivables and other non-current assets. The Group has various other financial liabilities such as short-term bank loan, trade and other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability, long-term bank loan and other long-term payables.

Risiko utama instrumen keuangan Grup adalah

risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko harga komoditas. Penelaahan manajemen dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:

The main risks arising from the Group's financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk, liquidity risk, and commodity price risk. The management reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:

a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk Risiko tingkat suku bunga Grup terutama

timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Grup kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.

The Group's interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk.

Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan

formal lindung nilai atas risiko suku bunga. Currently, the Group does not have a formal

hedging policy for interest rate exposures. b. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk Mata uang pelaporan Grup adalah Rupiah.

Grup dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena penjualan dan biaya beberapa pembelian dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing seperti yang dikutip dari pasar internasional.

The Group’s reporting currency is the Rupiah. The Group faces foreign exchange risk as its sales and the costs of certain purchases are either denominated in foreign currencies (mainly US Dollar) or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies as quoted in the international markets.

Grup tidak memiliki kebijakan lindung nilai

yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar antara Rupiah dan Dolar AS lainnya menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar mata uang asing Grup.

The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceeding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between The Rupiah and US Dollar provide some degree of natural hedge of the Group’s foreign exchange exposure.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

90

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES (Continued) b. Risiko mata uang asing (Lanjutan) b. Foreign currency risk (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2015,

berdasarkan simulasi yang rasional, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat melemah/menguat sebesar 10% dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 akan lebih tinggi/lebih rendah sebesar Rp 23.048.280, terutama sebagai akibat dari kerugian/keuntungan selisih kurs atas penjabaran kas dan bank, piutang usaha, utang usaha dan lain-lain, beban akrual, pinjaman bank jangka panjang dan utang lain-lain jangka panjang dalam Dolar Amerika Serikat.

At December 31, 2015, based on a sensitivity simulation, had the exchange rate of Rupiah against the US Dollar depreciated/appreciated by 10%, with all other variables held constant, income before income tax expense for the year ended December 31, 2015 would have been Rp 23,048,280 higher/lower, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash on hand and in banks, trade receivables, trade and other payables, accrued expenses, long-term bank loans and other long-term payables denominated in United States Dollar.

c. Risiko kredit c. Credit risk Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal

dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan penempatan rekening koran.

The Group has credit risk arising from the credits granted to the customers and placement of current accounts.

Selain dari pengungkapan di bawah ini, Grup

tidak memiliki konsentrasi risiko kredit. Other than as disclosed below, the Group has

no concentration of credit risk. Kas dan bank Cash on hand and in banks Risiko kredit atas penempatan rekening koran

dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Grup. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.

Credit risk arising from placements of current accounts is managed in accordance with the Group’s policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and reviewed annually by the directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.

Piutang usaha Trade receivables Grup memiliki kebijakan untuk memastikan

penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Grup bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

The Group has policies in place to ensure that whole sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group's exposure to bad debts.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

91

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES (Continued) c. Risiko kredit (Lanjutan) c. Credit risk (Continued) Piutang usaha (Lanjutan) Trade receivables (Continued) Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan

sesuai dengan syarat pembayaran, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Sesuai dengan evaluasi oleh Grup, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Group will contact the customer to act on overdue receivable. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all products to customers in the event of overdue payment and/or default.

Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum

Grup terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statements of financial position.

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk Grup mengelola profil likuiditasnya untuk

dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola utang yang jatuh tempo dengan mengatur kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.

The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and manage its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Grup secara regular mengevaluasi proyeksi

arus kas dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam penggalangan dana.

The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for fund-raising opportunities.

Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh

tempo liabilitas keuangan Grup, berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto:

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities, based on contractual undiscounted payments:

Sewaktu-waktu dan Dalam waktu 1

dalam waktu 1 sampai dengan Lebih dari 5tahun/ On 5 tahun/ tahun/

demand and Within 1 to 5 M ore than 5Jumlah/Total within 1 year years years

Pinjaman bank jangka pendek 159.950.410 159.950.410 - - Short-term bank loanUtang usaha 224.602.022 224.602.022 - - Trade payablesUtang lain-lain 306.026.704 306.026.704 - - Other payablesBeban akrual 67.144.967 67.144.967 - - Accrued expensesLiabilitas imbalan kerja karyw an Short-term employee benefitsjangka pendek 5.839.218 5.839.218 - - liability

Pinjaman bank jangka panjang 2.427.510.271 64.008.805 2.363.501.466 - Long-term bank loansUtang lain-lain jangka panjang 248.681.650 - 248.681.650 - Other long-term payables

2015

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

92

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES (Continued) d. Risiko likuiditas (Lanjutan) d. Liquidity risk (Continued)

Sewaktu-waktu dan Dalam waktu 1

dalam waktu 1 sampai dengan Lebih dari 5tahun/ On 5 tahun/ tahun/

demand and Within 1 to 5 M ore than 5Jumlah/Total within 1 year years years

Pinjaman bank jangka pendek - - - - Short-term bank loanUtang usaha 192.436.418 192.436.418 - - Trade payablesUtang lain-lain 236.187.469 236.187.469 - - Other payablesBeban akrual 16.225.268 16.225.268 - - Accrued expensesLiabilitas imbalan kerja karyw an Short-term employee benefitsjangka pendek 4.827.985 4.827.985 - - liability

Pinjaman bank jangka panjang 2.071.517.895 56.856.323 2.014.661.572 - Long-term bank loansUtang lain-lain jangka panjang 1.061.162.045 - 1.061.162.045 - Other long-term payables

2014

e. Risiko harga komoditas e. Commodity price risk Grup terkena dampak risiko harga komoditas

yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar, dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan produk tekstil, semen dan tambang, di mana margin laba atas penjualan produk tekstil dan semen tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.

The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policy, level of demand and supply in the market, and the global economic environment. Such exposure mainly arises from its sales of textile, cement and mining, where the profit margin on sale of textile products and cement may be affected from international market prices fluctuations.

Pada saat ini, Grup tidak mempunyai

kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.

Currently, the Group does not have any formal hedging policy for commodity price exposures.

30. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 30. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS Sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi

2013) yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, maka Grup telah menyajikan kembali laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014 dengan menerapkan PSAK tersebut secara retrospektif.

In connection with the adoption of the new PSAK 24 (Revised 2013) effective from January 1, 2015, the Group has restated its financial statements for the years ended December 31, 2014 and 1 January 2014 and applied the said PSAK retrospectively.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

93

30. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

(LANJUTAN) 30. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS

(CONTINUED)

Sebelum Sebelumpenyajian penyajian

Disajikan kembali/ Disajikan kembali/kembali/ Before kembali/ Before

Restatement restatement Restatement restatement

Aset pajak tangguhan 65.876.615 62.988.146 61.175.424 58.833.621 Deferred tax assetsLiabilitas imbalan kerja Employee benefitskaryaw an 32.912.998 20.252.066 24.646.226 14.174.459 liability

Defisit (536.796.249) (526.495.810) (439.283.439) (430.945.760) DeficitBeban komprehensif Other comprehensivelain (4.743.716) - (869.036) - expenses

Jumlah (442.750.352) (443.255.598) (354.330.825) (357.937.680) Total

2014 2013

31. REKLASIFIKASI AKUN 31. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk

tahun yang berakhir 31 Desember 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015.

Certain accounts in the financial statements for the year ended December 31, 2014 have been reclassified to conform to the presentation of financial statements for the year ended December 31, 2015.

32. RENCANA BISNIS 32. BUSINESS PLAN Dalam menghadapi kondisi bisnis, manajemen

tetap berhati-hati (prudent) dalam mengelola dan menjalankan operasi Grup dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

In facing this business condition, the Group continue to be prudent in their management and operations, by planning and re-implementing the following measures:

a. Perusahaan masih melanjutkan usaha di

bidang textil, dengan mempertahankan kapasitas produksi yang sudah terpasang.

a. The Company is still continuing efforts in the field of textile, by maintaining the installed production capacity.

b. Meningkatkan marjin laba dengan

memproduksi benang-benang khusus yang tidak diproduksi oleh perusahaan lain, sehingga persaingan usaha dapat di hindari.

b. Increase the profit margin by producing a special yarn which is not produced by other companies, so the business competition can be avoided.

c. Pada tahun 2016, Perusahaan masih

berkonsentrasi pada pengembangan investasi di bidang industri semen pada entitas anak yaitu PT Sinar Tambang Artha Lestari. Pada tahun 2016 Entitas Anak sudah mulai berproduksi dan di pasarkan.

c. In 2016, the Company is still concentrated in the field of cement industry in a subsidiary PT Sinar Tambang Artha Lestari. In 2016, the Subsidiary have started production and marketed.

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

Expressed in thousand Rupiah, unless

otherwise stated

94

32. RENCANA BISNIS (Lanjutan) 32. BUSINESS PLAN (Continued) d. Dalam menghadapi gejolak ekonomi dengan

tidak stabilnya mata uang asing, Perusahaan akan lebih berhati-hati dan diharapkan nilai tukar mata uang asing akan semakin membaik.

d. In the face of economic fluctuation with no stable foreign currency, the Company will be more prudent and expected exchange rates of foreign currencies will be getting better.

Manajemen memiliki perkiraan yang beralasan

bahwa Grup berada di posisi tepat untuk mengelola risiko bisnis dengan sukses meskipun adanya ketidakpastian pola ekonomi saat ini dan percaya bahwa Grup memiliki sumber yang cukup dalam melanjutkan operasi untuk masa depan. Oleh karena itu, Grup tetap mengadopsi dasar kelanjutan usaha dalam menyiapkan laporan keuangan konsolidasian.

The management has a reasonable expectation that the Group is well placed to manage its business risks successfully despite the current Group economic outlook and believes that the Company has adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.

33. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 33. SUPLEMENTARY CASH FLOWS INFORMATION

2015 2014

Reklasif ikasi uang muka Reclassification of advances for pembelian aset tetap purchase of fixed assetske aset tetap 8.383.134 724.403.247 to fixed assets

Reklasif ikasi aset dalam penyelesaian Reclassification of constructionke aset tetap 3.328.029.067 204.101.667 in progress to fixed assets

Penambahan modal saham melalui Increase the capital from convertionkonversi utang lain-lain 1.147.407.392 - other payables

34. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN 34. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Manajemen Grup bertanggung jawab atas

penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang diselesaikan pada tanggal 15 Maret 2016.

The management of the Group is responsible for the preparation of these consolidated financial statements completed on March 15, 2016.

**PT_PIR,150320DUAL**