proposal bab i-iii revisi
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
1/41
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara Republik Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang
dimana seluruh aspek bidang kehidupannya masih dalam tahap pembangunan baik
itu pembangunan bidang konstruksi, pertanian , peternakan, maupun perkebunan dan
masih banyak bidang lainnya yang menjadi tonggak kemajuan perekonomian, hal ini
tidak terlepas dari pembangunan daerah irigasi dimana antara bidang konstruksi dan
bidang pertanian, bidang perkebunan, serta bidang peternakan berhubungan erat
kaitannya dan memiliki fungsi serta peranan yang sangat besar pengaruhnya dalam
mewujudkan kehidupan yang sejahtera, makmur dibangsa yang sedang berkembang
saat ini, khususnya dalam bidang pertanian yang merupakan sebagian besar
penduduk bangsa ini bermata pencaharian pokok sebagai petani terutama di Wilayah
Nusa Tenggara Timur.
Sejumlah irigasi pedesaan di ecamatan Satar !ese, !anggarai rusak berat
dan jebol akibat hujan yang terjadi selama beberapa pekan terakhir. "ika tidak segera
diperbaiki maka akan mengganggu produksi sawah warga setempat. Sementara itu
ratusan hektar padi sawah di lokasi tersebut terendam banjir. Warga #esa Tal,
ecamatan Satar !ese, $aulus %tu selasa &'()*+ mengatakan -ujan yang terjadi
selama beberapa pekan terakhir sangat merugikan warga di tersebut. Ia mengatakan,
ratusan hektar padi sawah siap panen terendam banjir. ondisi ini menyebabkan
warga terancam gagal panen. Ratusan hektar sawah terendam banjir, ini akan
menyebabkan gagal panen, &Time/, R0T1N2 Rabu,'3 !ay 45'5+.
abupaten !anggarai yang memiliki beberapa #aerah Irigasi berfungsi untuk
mengairi areal pertanian. #aerah Irigasi Wae !antar yang terdiri beberapa "aringan
Irigasi dimana salah satunya yaitu "aringan Irigasi Wae !antar II . "aringan Irigasi
ini telah dibangun pada tahun '336 dari sistem irigasi semi teknis sehingga menjadi
sistem irigasi teknis, untuk itu perlu diidentifikasi kembali masalah tentang
kerusakan saluran sekunder, adapun hal ini didiambil oleh penulis berdasarkan
sumber diatas yang terjadi sebelumnya untuk memperkuat penelitian yang akan
dilakukan.
1
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
2/41
arena persediaan air dan curah hujan yang relatif cukup untuk mengairi
persawahan daerah irigasi tersebut, perlu dilakukan perbaikan atau rehabilitasi pada
saluran yang kurang maksimal penggunaannya dalam penyaluran air ke areal
persawahan masyarakat pada "aringan Irigasi Wae !antar II, dengan demikian
penelitian ini untuk memberikan gambaran yang dapat dijadikan refrensi untuk
menentukan lokasi, tingkat kerusakan, skala prioritas dapat menjadi perkiraan biaya
dalam konstruksi peningkatan kembali sistem irigasi yang maksimal pada jaringan
irigasi yang sudah ada.
1.2. Rumusan Masalah
%dapun rumusan masalah yang akan diambil guna kelangsungan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut 7
'. 8agaimana kondisi yang terjadi pada saluran sekunder di "aringan Irigasi Wae
!antar II 9
4. %pa yang menjadi penyebab debit aliran air semakin berkurang untuk mengairi
areal persawahan pada saluran sekunder di "aringan Irigasi Wae !antar II 9
:. 8agaimana pengaturan debit air untuk mencukupi areal persawahan dan biaya
penanganan perbaikan kondisi fisik pada saluran sekunder yang mengairi areal
persawahan di "aringan Irigasi Wae !antar II 9
1.3. Tujuan Peneltan%dapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 7
2
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
3/41
'. !engetahui kondisi yang terjadi pada saluran sekunder di "aringan Irigasi Wae
!antar II.
4. !engetahui penyebab terjadinya penurunan debit pada saluran sekunder dalam
mengairi areal persawahan yang ada di "aringan Irigasi Wae !antar II.
:. !engetahui kecukupan debit air dan biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan
perbaikan kondisi pada saluran sekunder yang mengairi areal persawahan di
"aringan Irigasi Wae !antar II.
1.!. Batasan Masalah
#engan mengacu pada rumusan masalah yang telah dibuat maka batasan
masalah dalam penelitian ini yaitu7
'. !engidentifikasi kondisi saluran sekunder pada "aringan Irigasi Wae !antar II
ecamatan Satarmese di abupaten !anggarai
4. !engidentifikasikan penyebab kekurangan debit air pada saluran sekunder
yang mengairi areal persawahan di "aringan Irigasi Wae !antar II.:. !enanggulangi masalah kondisi yang diidentifikasi serta biaya penanganan
pada saluran sekunder di "aringan Irigasi Wae !antar II ecamatan Satarmese
di abupaten !anggarai.
BAB II
TIN"AUAN PU#TA$A
2.1. Pengertan Irgas
Seringkali kita dengar tetang irigasi yang sebenarnya irigasi itu sendiri
memiliki makna baik dari kata itu sendiri maupun secara umum. ata irigasi diambil
dari kata bahasa asing Irigasi berasal dari istilah ;; irrigaite
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
4/41
keperluan pertanian, mengalirkan dan membagikan air secara teratur dan setelah
digunakan dapat pula dibuang kembali %Ma&ar' et al.(2))2+. 0ntuk mengairi suatu
daerah irigasi, haruslah ditinjau adanya sumber airnya.
Secara umum pengertian irigasi adalah pemberian air kepada tanah dengan
maksud untuk memasok lengas esensial bagi pertumbuhan tanaman %Hansen('kk(
1**)+. #alam $eraturan $emerintah &$$+ No. 4:)'3(4 $s. ', pengertian irigasi,
bangunan irigasi, dan petak irigasi telah dibakukan yaitu sebagai berikut 7
'. Irgas adalah usaha penyediaan dan penyediaan dan pengaturan air untuk
menunjang pertanian.
4. "arngan rgas adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu
kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan,
pengambilan, pembagian pemberian dan penggunaannya.:. Daerah rgas adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu
jaringan irigasi.
=. Petak rgas adalah petak tanah yang memperoleh air irigasi.
8utir>butir pengertian tentang irigasi dan jaringan irigasi tersebut di atas
kemudian dapat disusun rumusan pengertian irigasi sebagai berikut 7
Irigasi merupakan bentuk kegiatan penyediaan, pengambilan, pembagian,
pemberian dan penggunaan air untuk pertanian dengan menggunakan satu kesatuan
saluran dan bangunan berupa jaringan irigasi.
Sungai dalam hal ini memiliki debit air dan ele?asi yang cukup untuk
disadapkan ke saluran induk. $engambilan air dari sungai dapat dilakukan secara
bebas apabila ele?asi sawah lebih rendah dari ele?asi sungai, karena air akan lebih
mudah mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. $ermasalahan yang
timbul adalah apabila sungai tersebut memiliki ele?asi yang lebih rendah daripada
ele?asi sawah yang akan diairi. $ermasalahan ini dapat diatasi dengan membuat
bendung. #ibangunnya suatu bendung adalah untuk menaikkan ele?asi muka air sungai sehingga dapat mengairi suatu daerah irigasi yang memiliki ele?asi yang lebih
tinggi.
"aringan irigasi dapat dibedakan adanya empat unsur fungsional pokok yakni 7
'. 8angunan>bangunan utama &head works+ dimana air diambil dari sumbernya,
umumnya sungai atau waduk.
4. "aringan pembawa berupa saluran yang mengalirkan air ke petak>petak tersier.
:. $etak>petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangan
kolektif@ air irigasi dibagi>bagi dan dialirkan ke sawah>sawah dan kelebihan air
ditampung di dalam suatu sistem pembuangan dalam petak tersier.
4
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
5/41
=. Sistem pembuangan yang ada diluar daerah irigasi untuk membuang kelebihan
air ke sungai atau saluran>saluran alami
.2. Tujuan Dan Man,aat Irgas
.:.=. Tujuan Irigasi
Sesuai dengan definisi irigasinya, maka tujuan irigasi pada suatu daerah adalah
upaya rekayasa teknis untuk penyediaaan dan pengaturan air dalam menunjang
proses produksi pertanian, dari sumber air ke daerah yang memerlukan serta
mendistribusikan secara teknis dan sistematis. Tujuan dibangunnya suatu bendung
adalah7
'. !enaikan ele?asi air sehingga daerah yang bisa dialiri menjadi lebih
luas.
4. !emasukkan air dari sungai ke saluran melalui intake
:. !engontrol sedimen yang masuk ke saluran sungai.
=. !engurangi fluktuasi sungai.*. !enyimpan air dalam waktu singkat.
"aringan utama meliputi bangunan utama, saluran primer dan saluran sekunder.
Sedangkan jaringan tersier terdiri dari bangunan dan saluran yang berada dalam
petak tersier. Suatu kesatuan wilayah yang mendapatkan air dari suatu jarigan irigasi
disebut dengan #aerah Irigasi. Sebagai suatu ilmu pengetahuan, irigasi tidak saja
membicarakan dan menjelaskan metode>metode dan usaha yang berhubungan
dengan pengambilan air dari bermacam>macam sumber, menampungnya dalam suatu
waduk atau menaikkan ele?asi permukaannya, serta menyalurkan serta membagi>
bagikannya ke bidang>bidang tanah Irigasi adalah segala usaha manusia yang
berhubungan dengan perencanaan dan pembuatan sarana untuk menyalurkan serta
membagi air ke bidang>bidang tanah pertanian secara teratur, serta membuang air
kelebihan yang tidak diperlukan lagi yang akan diolah, tapi juga mencakup masalah>
masalah pengendalian banjir, sungai dan segala usaha yang berhubungan dengan
pemeliharaan dan pengamanan sungai untuk keperluan pertanian
.4.4. !anfaat Irigasi%dapun manfaat dari suatu sistem irigasi, adalah 7
'. 0ntuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah
hujannya kurang atau tidak menentu.
4. 0ntuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diairi
sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun
musim hujan.
5
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
6/41
:. 0ntuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung
lumpur A Bat C Bat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut,
sehingga tanah menjadi subur.
=. 0ntuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah ) rawa dengan
pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi.
*. 0ntuk pengelontoran air , yaitu dengan mengunakan air irigasi, maka
kotoran) pencemaran) limbah) sampah yang terkandung di permukaan tanah
dapat digelontor ketempat yang telah disediakan &saluran drainase+ untuk
diproses penjernihan secara teknis atau alamiah.
D. $ada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi dari
pada tanah, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan proses pertanian pada
musim tersebut..3. $las,kas "arngan Irgas
4.:.'. Tingkat "aringan Irigasi
8erdasarkan cara pengaturan pengukuran aliran air dan lengkapnya fasilitas,
jaringan irigasi dapat dibedakan ke dalam tiga tingkatan lihat Tabel '.' yakni7
'. Sederhana
4. Semiteknis, atau
:. Teknis.
etiga tingkatan tersebut diperlihatkan pada 2ambar 4.', 4.4 dan 4.:.
Tabel 4.' lasifikasi "aringan Irigasi
$las,kas "arngan Irgas
Tekns #emtekns #e'erhana
' 8angunan utama 8angunan $ermanen 8angunan $ermanen
atau Semi $ermanen
8angunan
Sementara
4 emampuan 8angunan
#alam !engukur dan!engatur #ebit
8aik Sedang "elek
: "aringan Saluran Saluran Irigasi dan
$embuang terpisah
Saluran Irigasi dan
$embuang tidak
sepenuhnya terpisah
Saluran Irigasi dan
$embuang jadi satu
= $etak Tersier #ikembangkan
sepenuhnya
8elum dikembangkan
atau densitas
bangunan tersier
jarang
8elum ada jaringan
terpisah yang
dikembangkan
* 1fisiensi Secara Tinggi *5 C D5 E Sedang =5 C *5 E urang dari =5 E
6
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
7/41
eseluruhan &ancar C ancar+ &ancar C ancar+ &ancar C ancar+
D 0kuran Tak ada batasan Sampai 4555 ha Tidak lebih dari
*55 ha
6 "alan 0saha Tani %da keseluruhan
areal
-anya sebagian areal Fenderung tidak
ada
( ondisi dan G$ > %da instansi yang
menangani
> #ilaksanakan
teratur
8elum teratur Tidak ada G A $
Sumber. Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi – KP 01, 2010
Standarisasi dalam konteks Irigasi ini, hanya irigasi teknis saja yang ditinjau.
8entuk irigasi yang lebih maju ini cocok untuk dipraktekkan di sebagian besar
pembangunan irigasi di Indonesia. #alam suatu jaringan irigasi dapat dibedakan
adanya empat unsur fungsional pokok, yaitu 7
a. 8angunan>bangunan utama &headworks+ di mana air diambil dari
sumbernya, umumnya sungai atau waduk,
b. "aringan pembawa berupa saluran yang mengalirkan air irigasi ke petak>
petak tersier,
c. $etak>petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangan
kolektif, air irigasi dibagi>bagi dan dialirkan kesawah>sawah dan
kelebihan air ditampung di dalam suatu sistem pembuangan di dalam
petak tersier@
d. Sistem pembuang berupa saluran dan bangunan bertujuan untuk
membuang kelebihan air dari sawah ke sungai atau saluran>saluran
alamiah.
4.:.4. "aringan Irigasi Sederhana) Tradisional
Irigasi sederhana, lihat gambar 4.' pembagian air tidak diukur atau diatur, air
lebih akan mengalir ke saluran pembuang. $ara petani pemakai air itu tergabung
dalam satu kelompok jaringan irigasi yang sama, sehingga tidak memerlukan
keterlibatan pemerintah di dalam organisasi jaringan irigasi semacam ini. $ersediaan
air biasanya berlimpah dengan kemiringan berkisar antara sedang sampai curam.
Gleh karena itu hampir>hampir tidak diperlukan teknik yang sulit untuk sistem
pembagian airnya. "aringan irigasi yang masih sederhana itu mudah diorganisasi
tetapi memiliki kelemahan>kelemahan yang serius. $ertama>tama, ada pemborosan
air dan, karena pada umumnya jaringan ini terletak di daerah yang tinggi, air yangterbuang itu tidak selalu dapat mencapai daerah rendah yang lebih subur. edua,
7
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
8/41
terdapat banyak penyadapan yang memerlukan lebih banyak biaya lagi dari
penduduk karena setiap desa membuat jaringan dan pengambilan sendiri>sendiri.
arena bangunan pengelaknya bukan bangunan tetap)permanen, maka umurnya
mungkin pendek.
2ambar 4.' Irigasi Sederhana
Sumber. Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi – KP 01, 2010
.:.:. "aringan Irigasi Semi Teknis) Semi Intensif
"aringan irigasi sederhana dan jaringan semi teknis memiliki perbedaan dimana
jaringan semi teknis bendungnya terletak di sungai lengkap dengan bangunan
pengambilan dan bangunan pengukur di bagian hilirnya. !ungkin juga dibangun
beberapa bangunan permanen di jaringan saluran. Sistem pembagian air biasanya
serupa dengan jaringan sederhana &lihat 2ambar 4.4+. %dalah mungkin bahwa
pengambilan dipakai untuk melayani)mengairi daerah yang lebih luas dari daerah
layanan pada jaringan sederhana. Gleh karena itu biayanya ditanggung oleh lebih
banyak daerah layanan. Grganisasinya akan lebih rumit jika bangunan tetapnya
berupa bangunan pengambilan dari sungai, karena diperlukan lebih banyak
keterlibatan dari pemerintah, dalam hal ini #epartemen $ekerjaan 0mum.
8
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
9/41
2ambar 4.4 Irigasi Semi Teknis
Sumber. Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi – KP 01, 2010
.:.=. "aringan Irigasi Teknis) Intensif
$rinsip salah satu dalam perencanaan jaringan teknis adalah pemisahan antara
jaringan irigasi dan jaringan pembuang) pematus. -al ini berarti bahwa baik saluran
irigasi maupun pembuang tetap bekerja sesuai dengan fungsinya masing>masing, dari
pangkal hingga ujung. Saluran irigasi mengalirkan air irigasi ke sawah>sawah dan
saluran pembuang mengalirkan air lebih dari sawah>sawah ke saluran pembuang
alamiah yang kemudian akan diteruskan ke laut &lihat 2ambar 4.:+.
$etak tersier menduduki fungsi sentral dalam jaringan irigasi teknis. Sebuah
petak tersier terdiri dari sejumlah sawah dengan luas keseluruhan yang idealnya
maksimum *5 ha, tetapi dalam keadaan tertentu masih bisa ditolerir sampai seluas 6*
ha. $erlunya batasan luas petak tersier yang ideal hingga maksimum adalah agar
pembagian air di saluran tersier lebih efektif dan efisien hingga mencapai lokasisawah terjauh. $ermasalahan yang banyak dijumpai di lapangan untuk petak tersier
dengan luasan lebih dari 6* ha antara lain7
'. #alam proses pemberian air irigasi untuk petak sawah terjauh sering tidak
terpenuhi.
4. esulitan dalam mengendalikan proses pembagian air sehingga sering terjadi
pencurian air,
:. 8anyak petak tersier yang rusak akibat organisasi petani setempat yang tidak
terkelola dengan baik.
9
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
10/41
Semakin kecil luas petak dan luas kepemilikan maka semakin mudah
organisasi setingkat $:%) 2$:% untuk melaksanakan tugasnya dalam melaksanakan
operasi dan pemeliharaan. $etak tersier menerima air di suatu tempat dalam jumlah
yang sudah diukur dari suatu jaringan pembawa yang diatur oleh Institusi $engelola
Irigasi.
$embagian air di dalam petak tersier diserahkan kepada para petani. "aringan
saluran tersier dan kuarter mengalirkan air ke sawah. elebihan air ditampung di
dalam suatu jaringan saluran pembuang tersier dan kuarter dan selanjutnya dialirkan
ke jaringan pembuang primer. "aringan irigasi teknis yang didasarkan pada prinsip>
prinsip di atas adalah cara pembagian air yang paling efisien dengan
mempertimbangkan waktu merosotnya persediaan air serta kebutuhan>kebutuhan
pertanian."aringan irigasi teknis memungkinkan dilakukannya pengukuran aliran,
pembagian air irigasi dan pembuangan air lebih secara efisien. "ika petak tersier
hanya memperoleh air pada satu tempat saja dari jaringan &pembawa+ utama, hal ini
akan memerlukan jumlah bangunan yang lebih sedikit di saluran primer, eksploitasi
yang lebih baik dan pemeliharaan yang lebih murah dibandingkan dengan setiap
petani diiBinkan untuk mengambil sendiri air dari jaringan pembawa. esalahan
dalam pengelolaan air di petak>petak tersier juga tidak akan mempengaruhi
pembagian air di jaringan utama. #alam hal>hal khusus, dibuat sistem gabungan
&fungsi saluran irigasi dan pembuang digabung+. Walaupun jaringan ini memiliki
keuntungan tersendiri, dan kelemahan>kelemahannya juga amat serius sehingga
sistem ini pada umumnya tidak akan diterapkan.
euntungan yang dapat diperoleh dari jaringan gabungan semacam ini adalah
pemanfaatan air yang lebih ekonomis dan biaya pembuatan saluran lebih rendah,
karena saluran pembawa dapat dibuat lebih pendek dengan kapasitas yang lebih
kecil. elemahan>kelemahannya antara lain adalah bahwa jaringan semacam ini
lebih sulit diatur dan dioperasikan sering banjir, lebih cepat rusak dan menampakkan
pembagian air yang tidak merata. 8angunan>bangunan tertentu di dalam jaringan
tersebut akan memiliki sifat>sifat seperti bendung dan relatif mahal.
10
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
11/41
2ambar 4.: Irigasi Teknis
Sumber. Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi – KP 01, 2010
.!. Bangunan Pem-a&a
8angunan pembawa pada jaringan irigasi yang pada jaringan irigasi teknis
sebagai berikut 7
a. Saluran Irigasi 0tama
'+ Saluran $rimer Saluran yang membawa air dari saluran utama atau bendungan ke
saluran sekunder. 8atas untuk daerah saluran $rimer adalah pada
bangunan bagi yang terakhir. $etak primer terdiri dari beberapa petak
sekunder yang mengambil langsung air dari saluran primer. $etak primer
dilayani oleh satu saluran primer yang mengambil air langsung dari
bangunan penyadap. #aerah di sepanjang saluran primer sering tidak
dapat dilayani dengan mudah dengan cara menyadap air dari saluran
sekunder. %pabila saluran primer melewati sepanjang garis tinggi daerah
saluran primer yang berdekatan harus dilayani langsung dari saluran
primer.
4+ Saluran Sekunder
Saluran yang membawa air dari saluran primer terus saluran
tersier. $etak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang
kesemuanya dilayani oleh satu saluran sekunder. 8iasanya petak
11
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
12/41
sekunder menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluran
primer atau sekunder. 8atas>batas petak sekunder pada urnumnya berupa
tanda topografi yang jelas misalnya saluran drainase. Huas petak
sukunder dapat berbeda>beda tergantung pada kondisi topografi daerah
yang bersangkutan. Saluran sekunder pada umumnya terletak pada
punggung mengairi daerah di sisi kanan dan kiri saluran tersebut sampai
saluran drainase yang membatasinya. Saluran sekunder juga dapat
direncanakan sebagai saluran garis tinggi yang mengairi lereng > lereng
medan yang lebih rendah.
:+ Saluran $etak Tersier
Saluran yang membawa air dari saluran dari muka tersier kedaerah
persawahan $etak tersier terdiri dari beberapa petak kuarter masing>
masing seluas kurang lebih ( sampai dengan '* hektar. $embagian air,
eksploitasi dan perneliharaan di petak tersier menjadi tanggung jawab
para petani yang mempunyai lahan di petak yang bersangkutan dibawah
bimbingan pemeintah. $etak tersier sebaiknya mempunyai batas>batas
yang jelas, misalnya jalan, parit, batas desa dan batas>batas lainnya.
0kuran petak tersier berpengaruh terhadap efisiensi pemberian air.
8eberapa faktor lainnya yang berpengaruh dalam penentuan luas petak
tersier antara lain jumlah petani, topografi dan jenis tanaman. %pabila
kondisi topografi memungkinkan, petak tersier sebaiknya berbentuk
bujur sangkar atau segi empat. -al ini akan memudahkan dalam
pengaturan tata letak dan pembagian air yang efisien. $etak tersier
sebaiknya berbatasan langsung dengan saluran sekunder atau saluran
primer. Sedapat mungkin dihindari petak tersier yang terletak tidak
secara langsung di sepanjang jaringan saluran irigasi utama, karena akanmemerlukan saluran muka tersier yang membatasi petak>petak tersier
lainnya.
b. Saluran !uka Tersier
'+ Saluran Irigasi Tersier
Saluran yang membawa air dari muka tersier ke petak tersier.
4+ Saluran uarter ) $emakai
12
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
13/41
Saluran yang membawa air dari daerah saluran petak tersier ke petak>
petak sawah.
.. Bangunan Bag 'an Bangunan #a'a/
.*.'. 8angunan 8agi
%ir irigasi apabila dibagi dari saluran primer, sekunder, maka akan dibuat
bangunan bagi. 8angunan bagi terdiri dari pintu>pintu yang dengan teliti mengukur
dan mangatur muka air yang mengalir ke berbagai saluran. Salah satu dari pintu>
pintu bangunan bagi berfungsi sebagai bangunan pengatur muka air, sedangkan
pintu>pintu sadap lainnya hanya mengukur debit. 8iasanya untuk memasang pintu
pengatur disalurkan terbesar dan membuat alat>alat pengukur dan pengatur di
bangunan>bangunan sadap yang lebih kecil.
8angunan bagi merupakan bangunan yang terletak pada saluran primer,
sekunder dan tersier yang berfungsi untuk membagi air yang dibawa oleh saluranyang bersangkutan) primer. husus untuk saluran tersier dan kuarter bangunan bagi
ini masing C masing disebut boks tersier dan boks kuarter. 8angunan bagi dilengkapi
dengan pintu dan alat ukur. Waktu debit kecil muka air akan turun. $intu diperlukan
untuk menaikkan kembali muka air sarnpai batas yang diperlukan, supaya pemberian
air ke cabang saluran sekunder dapat dilakukan. $ada cabang saluran dibuat alat ukur
guna mengukur debit yang akan dialirkan melalui saluran yang bersangkutan sesuai
dengan kebutuhan air disawah yang akan diairi.
8angunan bagi pada saluran>saluran besar pada umumnya mempunyai : &tiga+
bagian utama, yakni7
'. %lat pembendung, bermaksud untuk mengatur ele?asi muka air sesuai
dengan tinggi pelayanan yang direncanakan
4. $erlengkapan jalan air melintasi tanggul, jalan atau bangunan lain
menuju saluran cabang. onstruksinya dapat berupa saluran terbuka
ataupun gorong>gorong. 8angunan ini dilengkapi dengan pintu pengatur
agar debit yang masuk saluran dapat diatur.
:. 8angunan ukur debit, yaitu suatu bangunan yang dimaksudkan untuk
mengukur besarnya debit yang mengalir.
.*.4. 8angunan Sadap
8angunan sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau sekunder
menuju saluran tersier penerima. #alam rangka penghematan bangunan bagi dan
sadap dapat digabung menjadi satu rangkaian bangunan.
'. 8angunan Sadap Sekunder
13
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
14/41
%da tiga tipe bangunan yang dapat dipakai untuk bangunan sadap
sekunder, yaitu 7
a. %lat ukur Romjin
b. %lat ukur Crump de Gruyter ambang lebar.
c. $intu aliran bawah dengan alat ukur
4. 8angunan Sadap Tersier
8angunan sadap tersier untuk mengatur dan mengukur aliran dipakai alat
ukur Romijn atau jika fluktuasi di saluran besar dapat dipakai alat ukur Crump-
de Gruyter . #ipetak>petak tersier kecil di sepanjang saluran primer dengan
tinggi muka air yang ber?ariasi dapat dipertimbangkan untuk memakai
bangunan sadap pipa sederhana, di lokasi yang petani tidak bisa menerima
bentuk ambang sebaiknya dipasang alat ukur parshall atau cut throat flume.%lat ukur parshall memerlukan ruangan yang panjang, presisi yang tinggi dan
sulit pembacaannya, alat ukur cut throat flume lebih pendek dan mudah
pembacaannya. %lat>alat ukur yang dapat dipakai ditunjukkan pada Ta-el 2.2
berikut 7
Tabel 4.4. %lat>alat ukur
Tipe !engukur dengan !engatur
%lat ukur ambang lebar %liran atas Tidak
%lat ukur Parshall %liran atas Tidak %lat ukur Cipoletti %liran atas Tidak
%lat ukur Romijn %liran atas ya
%lat ukur Crump-de
Gruyter
%liran bawah ya
8angunan sadap pipa
sederhana
%liran bawah ya
Constant-Head Orifice
(CHO)
%liran bawah ya
Standar $erencanaan Irigasi $>5', #ept. $0 #irjen $engairan, '3(D
.0. E,sens "arngan Irgas
4.D.'. $engertian 1fisiensi "aringan Irigasi
1fisiensi irigasi adalah perbandingan antara jumlah air yang nyata bermanfaat
bagi tanaman yang diusahakan dengan jumlah air yang diberikan yang dihitung
dalam persen &E+. !enurut %rsyad &45'5+, efisiensi irigasi dipengaruhi oleh efisiensi
pemakaian air di petak sawah dan efisiensi pengaliran air dari bendung &sumber air+
sampai ke sawah, yang dipengaruhi oleh7
'. ondisi tekstur lapisan olah dan permeabilitas lapisan bawah & su-soil +,4. eadaan topografi,
14
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
15/41
:. 8anyaknya air di dalam saluran, dan
=. Sistem pengelolaan air &water management +.
ehilangan air sistem pendistribusian berbeda tergantung pada metode
distribusi dan pemberian air. ehilangan air pada sistem pendistribusian dengan
sistem distribusi saluran terbuka yang salurannya tidak dilapisi ditaksir sebesar =5E.
$ada sistem irigasi pipa, kehilangan air berkisar dari '5E untuk sistem irigasi mikro
lokal dan irigasi tetes &drip irrigation+, sedangkan pada sistem irigasi sprinkler
sampai :5E &%rsyad, 455(+. #alam praktek irigasi terjadi kehilangan air. ehilangan
air dapat terjadi karena menguap di saluran irigasi, rembesan dari saluran ke luar,
bahkan diambil orang untuk kebutuhan rumah tangga atau penyadapan air secara
ilegal. %pabila kehilangan air sangat besar, nilai efisiensi irigasi menjadi rendah.
4.D.4. !acam 1fisensi Irigasi
!enurut Sudjarwadi &'333+ efisiensi irigasi meliputi7
'. 1fisiensi $engaliran &!ater con"eyance effficiency+, disebut juga efisiensi
penyaluran air, yaitu merupakan perbandingan antara jumlah air yang sampai di
areal irigasi &petak persawahan+ terhadap jumlah air yang dialirkan dari
bangunan sadap.
a. Rumus yang digunakan dalam 1fsiensi $engaliran &!ater con"eyance
effficiency+ adalah7
1$N2 J Asa
Adb ×100
1$N27 efisiensi pengaliran
%sa 7 jumlah air yang sampai di areal irigasi
%db 7 jumlah air yang diambil dari bangunan sadap
b. Kaktor yang mempengaruhi efisiensi pengaliran7
ondisi jaringan irigasi, bangunan dan salurannya@ kehilangan air
banyak terjadi waktu pengaliran, baik karena penguapan maupun
peresapan. $enyadapan air secara liar pada saluran sekunder dan primer
guna dialirkan secara langsung ke petak persawahan.
4. 1fisiensi $emakaian &!ater aplication efficiency+ disebut juga efisiensi
pemberian air yaitu perbandingan antara jumlah air yang tersimpan di dalam
15
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
16/41
Bone perakaran selama periode pemberian air terhadap jumlah air yang sampai
di areal irigasi &petak persawahan+.
a. Rumus yang digunakan dalam 1fisiensi $emakaian
1$! J Adzp
Asa ×100
1$!7 efisiensi pemakaian air,
%dBp 7 jumlah air yang ditahan &tersimpan+ pada Bone perakaran, selama
periode pemberian air.
%sa 7 jumlah air yang sampai di areal irigasi
b. Kaktor yang mempengaruhi efisiensi pemakaian7
!etode)cara pemberian air pada tanaman, Sifat tanah dan bentuk
topografi wilayahnya, Huas areal pertanaman, ualitas air irigasi.
:. 1fisiensi $enyimpanan &!ater storage efficiency+
%pabila keadaan sangat kekurangan air, jumlah air yang dibutuhkan untuk
mengisi lengas tanah pada Bone perakaran adalah As/ &air simpanan penuh+
dan air yang diberikan hanya A'k , maka refisiensi penyimpanan adalah7
a. 1fisiensi $enyimpanan &!ater storage efficiency+
1$NL J
Adk
Asp ×100
1$NL 7 efisiensi penyimpanan
%dk 7 air yang diberikan
%sp 7 air simpanan penuh
Salah satu sebab yang menimbulkan kecilnya 1$NL adalah
sulitnya infiltrasi, berarti air irigasi sulit melewati &menembus+
permukaan tanah untuk memasuki Bona perakaran. ecilnya persediaan
air dan kecilnya kapasitas infiltrasi tanah juga berpengaruh terhadap nilai
1$NL.
b. Kaktor yang mempengaruhi efisiensi penyimpanan7
Tata air tanah, permeabilitas dan kapasitas lapang dari tanah yang
bersangkutan, kualitas)mutu pengolahan tanah.
=. 1fisiensi Sebaran
1fisiensi sebaran ini sering pula disebut efisiensi distribusi. !engingat
pentingnya keseragaman sebaran air irigasi dalam Bona perakaran. eadaan
16
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
17/41
umum menunjukkan suatu gejala, bahwa makin seragam sebaran air irigasi
pada Bone perakaran, akan makin baiklah produksi tanaman.
a. Sebagai indikator &petunjuk+ tentang efisiensi sebaran digunakan rumus7
1S8 J' C
( y
d ) ×100
1S8 7 efisiensi sebaran
y 7 rerata de?iasi numerik dari kedalaman air tersimpan terhadap nilai d.
d 7 rerata kedalaman air tersimpan selama periode irigasi.
0saha>usaha untuk meningkatkan efisiensi pengairan, yaitu7
'+ !emperbaiki sarana jaringan irigasi &bangunan dan salurannya+ agar
kehilangan air melalui resapan)kebocoran dapat dikurangi.
4+ Saluran>saluran pengangkut hendaknya dibuat lurus, dengan kemiringan
tertentu, sehingga air dapat lancar mengalir@ hal ini dapat mengurangi
kehilangan air melalui e?aporasi sepanjang saluran.
:+ Hahan harus dikerjakan dengan baik dan rata sebelum ditanami.
=+ Furah hujan efektif di daerah irigasi yang bersangkutan harus
dimanfaatkan semaksimal mungkin.
*+ !enerapkan pola bercocok tanam dengan sistim giliran &rotasi tanaman+.
D+ $etak>petak sawah yang letaknya saling terpencar dan berukuran sempit
seyogianya dikonsentrasikan menyatu sehinggaa menjadi unit yang lebihefektif.
6+ !empersingkat waktu pengolahan tanah dan membuat persemaian di
satu tempat untuk masing>masing kelompok petak persawahan.
(+ $etani>petani pemakai air harus dilatih dan dibiasakan menggunakan air
secara wajar, sehingga mereka dapat melakukan pemberian air dalam
jumlah yang proporsional pada saat yang tepat, tidak berlebihan.
ehilangan air utama pada saluran adalah rembesan. !enurut %rsyad &45'5+,
penyebab rembesan adalah7
'+ Sifat tanah yang dilalui saluran. Rembesan saluran besarnya dari *5
mm)hari pada tanah liat, sampai *55 mm)hari pada tanah berpasir.
4+ 2eometri saluran. Hebih dalam air di dalam saluran semakin besar
rembesan dan semakin besar parameter basah, semakin besar
kemungkinan rembesan.
:+ #alamnya air bawah tanah. Semakin jauh letak permukaan air bawah
tanah dari saluran semakin besar rembesan.
17
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
18/41
=+ andungan sedimen di dalam air yang disalurkan. andungan sedimen
yang tinggi akan dengan cepat menutupi pori>pori tanah yang akan
memperkecil rembesan.
ehilangan air pada saluran>saluran biasanya tinggi, yaitu berkisar antara 45>
=*E untuk saluran primer dan sekunder. Salah satu cara untuk meningkatkan
efisiensi air yang disalurkan untuk irigasi adalah mengurangi ?olume air yang hilang
oleh rembesan selama perjalanan air melalui saluran ke lahan>lahan tani dengan
melapisi saluran. !enurut %rsyad &455(+, beberapa alasan teknis untuk melapisi
saluran air adalah7
'+ 8erkurangnya air hilang oleh rembesan,
4+ !eningkatnya kapasitas saluran melepaskan air &discharge capacity+,
:+ Terhambatnya pertumbuhan gulma,
=+ 8erkurangnya &water logging +*+ Tercegahnya erosi tebing saluran,
D+ #istribusi air lebih merata,
6+ Terhindarnya kerusakan lahan yg berdekatan,
(+ 8erkurangnya biaya drainase.
$enelitian di Nebraska, %merika Serikat, menunjukkan bahwa pelapisan
saluran primer dengan beton dapat mengurangi kehilangan air dari :55 mm)hari
menjadi '=5 mm)hari, sedangkan di India menunjukkan bahwa pelapisan dengan
beton dapat mengurangi kehilangan air oleh rembesan sebesar *5E di saluran primer dan =*E di saluran distribusi &sekunder dan tersier+ & Plus#uellec and Ochs, 455:
dalam %rsyad, 45'5+.
1fisiensi pemakaian air pada tingkat lapangan atau petak usaha tani akan
meningkat jika air yang masuk merata ke seluruh petak. !asuknya air ke petak usaha
tani secara merata sulit dicapai jika permukaan tanah tidak rata, yang akan
mengakibatkan rendahnya efisiensi pemakaian air dan hasil tanaman yang tidak baik.
$eningkatan efisiensi pemakaian air pada tingkat lapangan atau petak usaha
tani selain dari meratakan permukaan tanah, dapat dilakukan dengan7
'+ $enggunaan tanaman berumur pendek.
4+ $enggunaan tanaman berumur 35 hari akan menghemat banyak air dari
pada tanaman berumur '45 hari,
:+ $erbaikan genetik tanaman. Seleksi tanaman yang kebutuhan airnya lebih
rendah,
=+ $enggenangan air lebih rendah pada tanaman padi sawah dan cara
pengolahan tanah sawah memperbaiki efisiensi pemakaian air pada padi
sawah.
18
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
19/41
*+ $emberian air padi di bawah kandungan air kapasitas lapang untuk
tanaman bukan padi sawah, akan meningkatkan efisiensi pemakaian air.
D+ $enggunaan sisa tanaman dan mulsa plastik dan berbagai metode
konser?asi tanah,
6+ $ergiliran pemberian air, berdasarkan saluran sekunder, tersier atau petak
sawah.
.. /eras 'an Pemelharaan "arngan Irgas
$engelolaan jaringan irigasi adalah kegiatan yang meliputi operasi
pemeliharaan, dan rehabilitasi jaringan irigasi didaerah irigasi.
Gperasi "aringan Irigasi itu sendiri adalah upaya pengaturan air irigasi yaitu
kegiatan yang meliputi pembagian, pemberian , dan penggunaan air irigasi serta
pembuangannya, termasuk kegiatan membuka > menutup pintu bangunan irigasi,
menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana
pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu, mengumpulkan data, memantau dan
menge?aluasi.
$emeliharaan "aringan Irigasi adalah upaya menjaga kondisi dan fungsi
jaringan irigasi serta mencegah terjadinya hal C hal yang merugikan terhadap
jaringan dan fasilitas jaringan sehingga selalu berfungsi dengan baik guna
memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya. $ada
pengembangan dan pengelolaan sistem jaringan irigasi partisipasif yang selanjutnya
disebut $$SI$ dimana penyelenggaraan irigasi berbasis peran serta masyarakat petani
mulai dari pemikiran awal, pengambilan keputusan, sampai pada pelaksanaan
kegiatan pada tahap perencanaan, pembangunan, peningkatan, operasi, pemeliharaan
dan rehabilitasi.
4.6.'. egiatan Gperasi "aringan Irigasi
'. $engertian GperasiGperasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan
pembuangannya, termasuk kegiatan membuka>menutup pintu bangunan irigasi,
menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu)bangunan, mengumpulkan data,
memantau,dan menge?aluasi.
!aksud dan Tujuan Gperasi "aringan Irigasi 7 0ntuk membantu
masyarakat pedesaan dalam melakukan pengembangan dan pengelolaan irigasi
desa dengan pendekatan partisipatif, serta pemberdayaan masyarakat melalui
perkumpulan petani pemakai air. !eningkatkan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat desa melalui peningkatan produksi pertanian. egiatan operasi
jaringan irigasi secara rinci meliputi 7
19
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
20/41
a. $ekerjaan $engumpulan data &data debit, data curah hujan, dan data luas
tanam, dll.+
b. $ekerjaan kalibrasi alat pengukur debit.
c. $ekerjaan membuat pembagian dan pemberian air &termasuk pekerjaan 7
membuat laporan permintaan air, mengisi papan operasi, mengatur
bukaan pintu+
d. $ekerjaan mengatur pintu C pintu air pada bendung berkaitan dengan
datangnya debit sungai banjir.
e. $ekerjaan mengatur pintu kantong lumpur untuk menguras endapan
lumpur.
f. oordinasi antar instansi terkait.
g. !onitoring dan e?aluasi kegiatan operasi jaringan irigasi.
4. Ruang Hingkup egiatan Gperasi "aringan Irigasi
Ruang lingkup kegiatan operasi jaringan irigasi 7
a. $erencanaan'+ $erencanaan penyediaan air tahunan
4+ $erencanaan tata tanam detail
:+ Rapat komisi irigasi untuk menyusun rencana tata tanam
=+ $erencanaan pembagian dan pemberian air tahunan
*+ !elaksanakan rencana tata tanam
b. $elaksanaan
'+ Haporan keadaan air dan tanaman
4+ $enentuan rencana kebutuhan air dipintu pengambilan
:+ $encatatan debit saluran
=+ $enetapan pembagian air pada jaringan primer dan sekunder
*+ $encatatan debit sungai) debit pengambilan
D+ $erhitungan faktor atau faktor palawija relatif
6+ Haporan produktifitas dan neraca pembagian air setiap daerah
irigasi
(+ Rekap kabupaten setiap masa tanam
3+ $engoperasian bangunan pengatur irigasi
c. !onitoring dan e?aluasi
'+ !onitoring pelaksanaan Gperasi
4+ alibrasi alat ukur
:+ !onitoring inerja #aerah Irigasi
:. #ata pendukung kegiatan operasi jaringan irigasiGperasi jaringan irigasi dapat dilaksanakan dengan baik jika tersedia data
pendukung antara lain 7
a. $eta wilayah kerja pengelola irigasi sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab &Skala ' 7 4*.555 atau di sesuaikan+. #engan plotting sumber air,
waduk, bendung, saluran induk, lahan irigasi.
b. $eta daerah irigasi &' 7 *555 atau disesuaikan+. #engan batas daerah
irigasi dan plotting saluran induk) sekunder, bangunan air, lahan irigasi
serta pembagian golongan.
20
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
21/41
c. Skema jaringan irigasi yang menggambarkan saluran induk dan sekunder,
bangunan air dan bangunan lainnya yang ada disetiap ruas dan panjang
saluran, petak tersier dengan data debit rencana, luas petak, kode
golongan yang masing C masing dilengkapi dengan nomenklatur.
d. Skema rencana pembagian dan pemberian air yang menggambarkan
skema petak dengan data pembagian dan pembagian air mulai dari petak
tersier, saluran sekunder, saluran primer dan bendungan ) sumber air.
e. 2ambar purna konstruksi &as uilt drawing +, merupakan gambar kerja
purna konstruksi untuk saluran maupun bangunan.
f. #okumen dan data lain yang berupa 7
'+ !anual pengoperasian bendung, bangunan, ukur debit, atau
bangunan khusus lainnya.
4+ #ata seri dari catatan curah hujan.
:+ #ebit sungai=+ #ata klimatologi dan lainnya.
4.6.4. egiatan $emeliharaan "aringan Irigasi
'. $engertian $emeliharaan$emeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan
jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar
pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya. !aksudnya, adalah
untuk menMngkatkan peran dan kemandirian perkumpulan petani pemakai air
dalam pengelolaan irigasi dengan memperjelas wewenang, tugas, dan tanggung
jawab masing masing lembaga pengelola irigasi tingkat propinsi dan
kabupaten) kota. Tujuannya adalah 7
a. 0ntuk meningkatkan keterpaduan berbagai lembaga dalam pengelolaan
irigasi propinsi dan kabupaten guna terjaminnya keberlanjutan sistem
irigasi.
b. !enjaga agar jaringan dapat beroperasi
c. !enciptakan pemakaian ma/imum dari seluruh fasilitas jaringan
d. !enjaga agar umur manfaat dari jaringan tercapai tanpa rehabilitasi
secara besar>besaran.4. Ruang lingkup pemeliharaan
$emeliharaan yang penting dalam pengangkutan air irigasi adalah
pembersihan saluran. Tumbuhnya rumput>rumput dan semak>semak pada tepi
saluran dan lumut serta tanaman air lainnya disaluran sangat menghalangi
kecepatan air dan mengurangi kapasitas saluran. Humpur dan lempung yang
mengendap pada saluran juga mengurangi aliran air. $ertumbuhan rumput yang
dapat menahan pemeriksaan tepi saluran yang sepadan dan menyebabkan
hewan>hewan pemakan rumput berkeliaran serta merusak saluran. !etode
21
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
22/41
kerja tangan untuk pembersihan saluran diganti dengan pemakaian uldo$er ,
dragline% e&ca"ator dan traktor draw chain. !etode yang sangat umum pada
pengendalian rumput>rumputan diatas saluran adalah pembabatan, pencabutan,
pembakaran, dan pemakaian obat>obatan kimia pembunuh rumput. !etode
untuk mengendalikan tumbuhnya tumbuh>tumbuhan air dapat berlangsung
secara mekanik, pengeringan penutupan dan kimiawi.
:. !acam>macam pemeliharaan 7
a. $emeliharaan Rutin 7
'+ !embersihkan sampah atau lumpur yang ada disaluran atau pintu
air.
4+ !emotong rumput dan tumbuhan pengganggu disaluran dan
:+ !emberi pelumas pada pintu air.
b. $emeliharaan 8erkala 7'+ !engecat pintu air
4+ !engganti skot balik yang rusak
:+ !emperbaiki sayap bangunan, tembok saluran.
c. $emeliharaan #arurat 7$erbaikan sebagai akibat bencana alam, perbaikan ini dilakukan sebatas
air irigasi dapat mengalir agar fungsi jaringan irigasi dapat melayani
daerah irigasi dan dilaksanakan dalam waktu yang cepat.
.. I'ent,kas $erusakan "arngan
ondisi bangunan yang die?aluasi meliputi e?aluasi terhadap kondisi bangunandengan cara menjumlah semua komponen dari bangunan sesuai dengan kondisinya
&baik, rusak ringan dan rusak berat+. emudian dari hasil penjumlahan tersebut
dihitung prosentase dari masing>masing kondisi. #ari hasil prosentase
tersebut dilakukan e?aluasi untukk menentukan rekomendasi penanganan yang
dilakukan dengan asumsi sebagai berikut 7
a. 8aik.
b. Rusak Ringan, dan
c. Rusak 8erat.
8erdasarkan hasil in?entori lapangan yang sudah dilaksanakan, dilakukan
pembagian kriteria kerusakan menjadi : yaitu rusak ringan, rusak sedang dan rusak
berat dan yang dimaksud kriteria penanganan kerusakan tersebut sebagai berikut 7
'. Rusak ringan, yaitu kerusakan pada kriteria ini bisa diakibatkan karena
kerusakan teknis maupun fungsi. erusakan ini hanya merupakan penurunan
fungsi jaringan tetapi tidak sampai mengganggu sistim jaringan secara
keseluruhan. $enanganan dilakukan pada lokasi>lokasi yang mengalami
22
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
23/41
kerusakan dengan skala kecil, seperti penutupan saluran pengambilan
air, pembersihan sedimen dan tanaman liar di saluran dan bangunan,
penggantian stang penggerak pintu, pengecatan dan pelumasan pintu pada
bangunan sadap serta kerusakan kecil lain yang hanya mengembalikan ke
kondisi semula.
4. Rusak sedang, yaitu penanganan ini dilakukan pada lokasi>lokasi
yang mengalami kerusakan dengan skala menengah)sedang, kerusakan
ini menyebabkan penurunan fungsi bangunan dan saluran serta mengganggu
kelancaran sistim jaringan yang ada, seperti pada rehabilitasi saluran dikiri dan
kanan saluran, rahabilitasi dasar, rehabilitasi dengan penambahan tinggi jagaan
saluran.
:. Rusak berat, yaitu penanganan ini akan dilakukan pada lokasi>lokasi
yang mengalami kerusakan total karena rusak oleh alam maupun karena umur
bangunan maupun karena keperluan desain untuk mengoptimalkan fungsi
jaringan, baik saluran maupun bangunan. erusakan ini menyebabkan
penurunan fungsi saluran dan bangunan serta menyebabkan sistem hampir
tidak berfungsi.
Secara umum kerusakan saluran diakibatkan oleh @
a. 8encana %lam b. 0mur pemakaian bangunan itu sendiri
c. Tidak ada atau kurangnya operasi dan pemeliharaan
d. $enggunaan material pekerjaan awal tidak berkualitas
Sedimentasi juga salah satu penyebab utama berkurangnya fungsi layanan,
didefinisikan sebagai penumpukan bahan sedimen disuatu lokasi akibat terjadinya
erosi tebing yang terjadi pada daerah tangkapan air terbawa oleh aliran sampai
kelokasi tersebut &sumber @ 2untara, $" dan Hukito, '33:+. Sebagian besar masalah
erosi disebabkan oleh faktor air, meskipun angin juga dapat menyebabkan erosi.
.. Pr4'user Penlaan k4n's 'an ,ungs jarngan
$roduser penilaian kondisi dan fungsi jaringan irigasi dilakukan terhadap
beberapa komponen utama jaringan irigasi meliputi bangunan utama, saluran
pembawa, bangunan bagi, bangunan bagi sadap, saluran pembuang dan bangunan
sepanjang saluran pembuang.
$enilaian kondisi fisik dan fungsi jaringan irigasi dilakukan terhadap beberapa
bangunan yaitu luas) areal yang menerima manfaat irigasi, kondisi penyediaan air &ma/ dan min+. Rencana tata tanam &pola tanam+ dan intensitas tanaman &cropping
23
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
24/41
intencity+ penilaian tersebut dilakukan dengan cara membandingkan keadaan
menurut rencana dan keadaan menurut kenyataan.
4.(.'. omponen dan pembobotan
Setiap komponen utama dibagi menjadi beberapa komponen yang lebih kecil,
yang masing>masing perlu dinilai kondisinya. Setiap komponen akan diberikan
kontribusi nilai kondisi terhadap kondisi fisik jaringan secara keseluruhan.
ontribusi setiap komponen utama terhadap keseluruhan fisik jaringan secara
keseluruhan fisik jaringan irigasi mempunyai bobot yang tidak sama. 0ntuk setiap
komponen, bobot disusun atas dasar besarnya pengaruh setiap komponen tersebut
terhadap jaminan pelayanan jaringan irigasi.
8obot komponen utama dapat dirumuskan sebagai berikut @
Tabel.4.:. 8obot omponen 0tama Sistem "aringan Irigasi
NG omponen 8angunan 8obot &E+
' 8angunan 0tama :*
4 Saluran $embawa 4*
: 8angunan 8agi 8angunan 8agi Sadap 4*
= Saluran $embuang '5
* 8angunan Sepanjang Saluran $embuang *
"umlah '55Sumber 7 $edoman $enilaian "aringan Irigasi dari Subdit. 1$!$ #it. 1$!$. #it bina
program ditjen air, jakarta, '333
8obot untuk setiap komponen utama tersebut merupakan gabungan dari
masing>masing komponen penyusunnya, dan distribusi bobot baik untuk komponen
utama maupun komponen penyusunnya &komponen lebih kecil+
4.(.4. !etode $erhitungan $enilaian ondisi "aringan
$enilaian kondisi jaringan irigasi secara keseluruhan dilakukan dengan
menghitung kondisi bangunan utama, saluran pembawa, bangunan bagi, bangunan
sadap, saluran pembuang dan bangunan sepanjang saluran pembuang dengan metode
perhitungan sebagai berikut @
'. J ms O toO cc O dc O sdPP................................................ &4.6+
#engan 7
J kondisi jaringan &E+
msJ kondisi bangunan utama &E+
to J kondisi bangunan bagi atau sadap &E+
cc J kondisi saluran pembawa &E+
24
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
25/41
dc J kondisi saluran pembuang &E+
sd J kondisi saluran sepanjang saluran pembuang &E+
4. ondisi bangunan utama di hitung berdasarkan rumus berikut7
Kms=
N 1 xKms1+ N 2 xKms2+ N 3 xKms3 N 1+ N 2+ N 3 …………………… (2.8)
#engan 7
ms J ondisi bangunan 0tama &E+
N' J "umlah bangunan utama yang dalam kondisi baik
ms' J ondisi rata>rata bangunan utama yang kondisi baik &E+
N4 J "umlah bangunan utama yang berkondisi cukup
ms4 J ondisi rata>rata bangunan utama yang kondisi cukup&E+
N: J "umlah bangunan utama yang berkondisi rusak
ms: J ondisi rata>rata bangunan utama yang kondisi rusak &E+
:. ondisi bangunan bagi sadap di hitung sebagaimana rumus berikut 7
Kto= N 1 xKto1+ N 2 xKto2+ N 3 xKto3
N 1+ N 2+ N 3……………… ..………(2.9)
#engan 7
to J ondisi bangunan 8agi sadap &E+
N' J "umlah bangunan 8agi sadap yang dalam kondisi baik
to' J ondisi rata>rata 8agi sadap yang kondisi baik &E+
N4 J "umlah bangunan 8agi sadap yang berkondisi cukup
to4 J ondisi rata>rata 8agi sadap yang kondisi cukup&E+ N: J "umlah bangunan 8agi sadap yang berkondisi rusak
to: J ondisi rata>rata 8agi sadap yang kondisi rusak &E+
=. ondisi saluran pembawa di hitung sebagaimana rumus berikut7
Kcc= N 1 xKcc 1+ N 2 xKcc2+ N 3 xKcc 3
N 1+ N 2+ N 3……………………………(2.10)
#engan 7
cc J ondisi saluran pembawa &E+
N' J "umlah saluran pembawa yang dalam kondisi baik cc' J ondisi rata>rata saluran pembawa yang kondisi baik &E+
N4 J "umlah saluran pembawa yang berkondisi cukup
cc4 J ondisi rata>rata saluran pembawa yang kondisi cukup &E+
N: J "umlah saluran pembawa yang berkondisi rusak
cc: J ondisi rata>rata saluran pembawa yang kondisi rusak &E+
*. ondisi saluran pembuang di hitung sebagaimana rumus berikut7
Kdc= N 1 xKdc1+ N 2 xKdc2+ N 3 xKdc3
N 1+ N 2+ N 3……………………………(2.11)
#engan 7 dc J ondisi Saluran pembuang &E+
25
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
26/41
N' J "umlah Saluran pembuang yang dalam kondisi baik
dc' J ondisi rata>rata Saluran pembuang yang kondisi baik &E+
N4 J "umlah Saluran pembuang yang berkondisi cukup
dc4 J ondisi rata>rata Saluran pembuang yang kondisi cukup&E+
N: J "umlah Saluran pembuang yang berkondisi rusak
dc: J ondisi rata>rata Saluran pembuang yang kondisi rusak &E+
D. ondisi bangunan disepanjang saluran pembuang dihitung berdasarkan rumus
berikut7
Ksd= N 1 xKsd1+ N 2 xKsd 2+ N 3 xKsd 3
N 1+ N 2+ N 3…………………………… (2.12)
#engan 7
sd J ondisi 8angunan disepanjang Saluran pembuang &E+
N' J 8angunan di sepanjang Saluran pembuang yang dalam baik
sd' J ondisi rata>rata 8angunan disepanjang Saluran pembuang yang
kondisi baik &E+
N4 J "umlah 8angunan disepanjang Saluran pembuang yang
berkondisi cukup
sd4 J ondisi rata>rata 8angunan disepanjang Saluran pembuang yang
kondisi cukup&E+
N: J "umlah 8angunan disepanjang Saluran pembuang yang
berkondisi rusak
sd: J ondisi rata>rata 8angunan disepanjang Saluran pembuang yang
kondisi rusak &E+
.*. Penlaan 5sk $4m/4nen Bangunan Pa'a "arngan Irgas
Tabel 4.: $enilaian Kisik Saluran $embawa
N4 Bangunan $4n's ,sk Bangunan
Bak 6uku/ Rusak
26
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
27/41
'. $engendapan
dan erosi
Tidak ada endapan atau
yang berpengaruh
terhadap kapasitas
rencana saluran, dan
atau terhadap fungsi
bangunan ukur ondisi rata>rata aspekdiatas (5E > '55E
1ndapan dan atau
erosi sedikit
berpengaruh
terhadap kapasitas
rencana saluran dan
atau terhadap fungsi bangunan ukur
&Q:5E+
ondisi rata>rata
aspek diatas *5E >
63E
1ndapan dan atau erosi
berpengaruh besar
terhadap kapasitas
rencana saluran dan
atau terhadap fungsi
bangunan ukur&:5E+
ondisi rata>rata aspek
diatas 5E > =3E
4. Tubuh Saluran
$rofil Saluran Tanggul mempunyai
stabilitas yang baik
Tanggul mempunyai
tinggi jagaan yang
cukup untuk mencegah
air melimpah &o"er
topping + selama masa
operasi
$ada saluran pasang
&lining +keadaannya
masih baik
ondisi rata>rata aspek
diatas (5E>'55E
Stabilitas tanggul
memenuhi syarat
1le?asi muka air
maksimum operasi
masih dalam batas
jagaan yang
diijinkan.
$ada saluran pasang
&lining + terdapat
sedikit bagian yang
retak atau pecah
&Q:5E+
ondisi rata>rata
aspek diatas *5E>
65E
Stabilitas tanggul tidak
memenuhi syarat
Tinggi tanggul tidak
memenuhi syarat
untuk ele?asi air
maksimum selama
operasi
$ada saluran pasang
keadaan banyak yang
retak atau pecah
ondisi rata>rata aspek
diatas 5E > =3E
Talang Tidak terdapat kebocoranatau bagian yang retak
atau pecah
Terdapat kisi>kisi
penyaringan sampah
&trashtrack +
8ila talang berfungsi
ganda sebagai jalan
&talang>tutup+ ada
penguras yang berfungsi
baik
onstruksi aman
terhadap lalulintas
kendaraan &jika talang
melintasi jalan+
ondisi rata>rata aspek
diatas (5E > '55E
Tidak terdapat
kebocoran atau
bagian yang retak
atau pecah
Tidak ada penyaring
sampah
Kasilitas penguras
kurang berfungsi
dengan baik
ondisi rata>rata
aspek diatas *5E>
63E
8anyak terdapat bocor)
retak) pecah.
Tidak ada penyaring
sampah &trashrack +
Kasilitas penguras
sudah tidak berfungsi
ondisi rata>rata aspek
diatas 5E>=3E
Shipon tidak terdapat bocoranatau bagian yang retak
terdapat kisi>kisi
penyaring sampah&trasrack +
terdapat saluran
pelimpah
&trashrack +
fasilitas penguraskurang berfungsi
8anyak terdapat
kebocoran atau retak
Tidak ada penyaring
sampah & trashrack) Kasilitas penguras
27
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
28/41
terdapat saluran pelimpah
& spillway+
fasilitas penguras
berfungsi dengan baik
konstruksi aman terhadap
gerusan yang terjadi pada dasar sungai
kondisi rata>rata aspek
diatas (5E>'55E
dengan baik
tidak terdapat
bocoratau bagian
yang retak
kondisi rata>rata
*5E>63E
tidak berfungsi
ondisi rata>rata diatas
5E>=3E
Terow
ongan
#apat mengalir air sesuai
dengan kapasitas
rencana
#inding terowongan
diberi perkuatan sesuai
dengan keadaan
setempat &beton, batu
cadas, atau pasangan #apat dilalui oleh
petugas GA$ untuk
inspeksi
ondisi rata>rata diatas
(5E>'55E
#apat mengalir air
sesuai dengan
kapasitas rencana
#inding terowongan
tidak diberi
perkuatan
Tidak dapat dilalui
oleh petugas G A $
untuk inspeksi
ondisi rata>rata
diatas *5E>63E
Sering terjadi tanah
terban & longsor+ pada
dinding terowongan
sehingga terjadi
pengumpalan endapan
yang mengakibatkan
menurunnya kapasitas
aliran menjadi lebih
kecil dari kapasitas
debit rencana
#inding terowongan
tidak diberi perkuatan
Tidak dapat dilalui
oleh petugas G A $
untuk inspeksi
ondisi rata>rata diatas
5E>=3E
8ocoran "ika secara kuantitastidak mengganngu serta
mempengaruhi kapasitas
debit rencana saluran
#isepanjang ruas tidak
terdapat sadap air
&illegal offtake+
ondisi rata>rata diatas
(5>'55E
Secara kuantitasmempengaruhi
kasitas rencana
saluran
Terdapat sadap liar
yang sedikit
mempengaruhi
terhadap kapasitas
rencana saluran
ondisi aspek rata>
rata diatas 5>=3E
Secara kuantitas sangatmempengaruhi
kapasitas rencana
saluran
Terdapat sadap liar
yang berpengaruh
terhadap kapasitas
rencana saluran
ondisi aspek rata>rata
diatas 5>=3E
Sumber 7 $edoman $enilaian "aringan Irigasi dari Subdit. 1$!$ #it. 1$!$. #it bina
program ditjen air, jakarta, '333
Tabel 4.= 8angunan 8agi) 8agi Sadap) Sadap #an $engatur
N4 Bangunan $4n's -angunan
Bak 6uku/ Rusak
'. $intu bagi) bagi
sadap) sadapA
pengatur
Semua pintu
berfungsi
dengan baik
secara mekanis
Semua pintu masih
berfungsi dengan
baik
Tidak tersedia
Semua pintu
sudah tidak
berfungsi
Tidak tersedia
28
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
29/41
dan hidrolis
Tersedia
petunjuk
manual operasi
pintu
Terdapat atap
pelindung pintu
untuk
bangunan bagi)
bagi sadap
yang besar
Tidak terdapat
bocoran pada
semua pintu
terpasang
ondisi rata>
rata (5>'55E
petunjuk pada
operasional pintu
8ocoran pada pintu
masih
mempengaruhi
:5E
ondisi rata>rta
aspek diatas *5>63E
petunjuk
operasional
Tingkat
kerusakan pintu
sudah
mempengaruhi
kapasitas
rencana saluran
ondisi 5>=3E
4. 8angunan
pengukur debit
#apat
berfungsi dan
dapat
mengukur debit
dengan baik
#apat diterima
baik oleh
petani
Terdapat papan
duga& peilschaal +
Tersedia tabel
pebaca debit
ondisi (5>
'55E
#apat mengukur
debit dengan baik
$etani belumdapat
menerima apa yang
dihasilkan oleh
pengukur debit
Terdapat papan duga ondisi *5>63E
8angunan ukur
sudah tidak
berfungsi lagi
ondisi 5>=3E
:. Tubuh
bangunan
Tubuh bangunan tidak
retak yang
membahayakan
konstruksi dan
fungsi bangunan
Tidak ada gerusan di
seluruh bangunan
Tidak ada
penurunan
&settlement+
tubuh bangunan
#ilengkapi dengan
papan duga muka
air) peilschaal
ondisi rata>rata (5>
'55E
Terdapat retak) pecah
pada tubuh
bangunan, tetapi
tidak berpengaruh
pada kapasitas
rencana saluran
Terdapat beberapa
gerusan
Terjai penurunan
&settlement+ pada
tubuh bangunan
ondisi rata>rata *5>
63E
Kungsi
bangunan
berubah karena
tubuh bangunan
retak atau pecah
8anyak terdapat
penurunan
bangunan
Terjadi gerusan
pasangan yang
dalam waktu
relati?e lama
dapat
menghanyutkan
mercu
bangunan ondisi rata>
29
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
30/41
rata 5>=3E
Sumber 7 $edoman $enilaian "aringan Irigasi dari Subdit. 1$!$ #it. 1$!$. #it bina
program ditjen air, jakarta, '333
Tabel 4.* Saluran $embuang
No 8angunan ondisi bangunan
8aik Sedang Rusak'. 1rosi dan
sedimentasi
Terdapat
erosi)
sedimentasi
yang
menghambat
aliran
pembuang
ondisi rata>
rata (5>'55E
#i beberapa
tempat terjadi
beberapa erosi)
sedimentasi,
tetapi tidak
menghambat
aliran
pembuang
ondisi *5>
63E
8anyak terdapat
erosi)
sedimentasi yang
mengahambat
saluran
pembuang
ondisi rata>rata
aspek diatas 5>
=3E
4. $rofil saluran Stabilitas
tanggul baik
dan
memenuhi
syarat
$rofil saluran
cukup untuk
menampung
debit pembuangan
ondisi rata>
rata aspek
(5E>'55E
Stabilitas
tanggul
memenuhi
syarat
1le?asi air
maksimum
masih dalam
batas yang
diijinkan ondisi rata>
rata (5E>
'55E
Stabilitas tanggul sudah
tidak memenuhi syarat
Tinggi tanggul tidak
memenuhi syarat untuk
ele?asi maksimum
ondisi rata>rata 5E>
=3E
Sumber 7 $edoman $enilaian "aringan Irigasi dari Subdit. 1$!$ #it. 1$!$. #it bina
program ditjen air, jakarta, '333
#ata kerusakan jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya ditetapkan
berdasarkan bobot kerusakan dari yang terbesar kebobot yang terkecil, hal tersebut
akan dijelaskan pada pembahasan..1). Ren7ana Anggaran Ba8a %RAB+
30
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
31/41
Rencana %nggaran 8iaya &R%8+ adalah penjumlahan dari seluruh biaya item
pekerjaan. 8iaya item pekerjaan merupakan hasil perhitungan antara ?olume setiap
item pekerjaan dengan analisa harga satuan per>item pekerjaan tersebut
Tahapan> tahapan yang harus dilakukan untuk menyusun anggaran biaya
adalah sebagai berikut 7
a. !elakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta kemampuan pasar
menyediakan bahan)material konstruksi secara kontinu.
b. !elakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang berlaku di daerah
lokasi proyek dan upah pada umumnya pekerja)tenaga karja didatangkan dari
luar daerah lokasi proyek.
c. !elakukan perhitungan analisis bahan dan upah dengan menggunakan analisis
yang diyakini baik oleh si pembuat anggaran.
d. !elakukan perhitungan harga satuan pekerjaan dengan memanfaatkan hasil
analisa satuan pekerjaan dan daftar kuantitas) ?olume pekerjaan.
e. !embuat rekapitulasi terhadap keseluruhan biaya proyek tersebut termasuk
pajak.
f. !enentukan jadwal pelaksanaan serta membuat rencana kerja atau syarat>
syarat teknis terhadap seluruh item pekerjaan yang termasuk dalam perhitungan
biaya yaitu7
2ambar 4.= 8entuk Tahapan $enyusunan %nggaran 8iaya &R%8+
Sumber@ !ukomoko .#asar $enyusunan %nggaran 8iaya 8angunan..
4.=.' %nalisa -arga Satuan Item $ekerjaan
%nalisa harga satuan pekerjaan adalah perhitugan detail dari penggunaan
sumber daya &tenaga kerja, material, peralatan, dan uang+ untuk dapat menyelesaikan
satu item pekerjaan. 8erdasarkan diagram alir biaya proyek, analisa harga satuan
item pekerjaan merupakan penjumlahan dari semua biaya sumber daya yang
digunakan untuk menyelesaikan satu item pekerjaan.
%nalisa harga satu item pekerjaan yang mempunyai satuan Hs, harus dilakukan
melalui suatu pendapat kebutuhan akan sumber daya yang digunakan untuk
menyelesaikan item pekerjaan. uantitas atau ?olume pekerjaan merupakan
31
#aftar -arga Satuan 8ahan #aftar -arga Satuan 0pah
#aftar -arga Satuan 0pah dan Tenaga erja
#aftar olume #an -arga Satuan $ekerjaan
Rekapitulasi
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
32/41
banyaknya item pekerjaan yang harus dikerjakan untuk memenuhi seluruh atau
sebagian bangunan.
$ajak merupakan pendapat pemerintah dari usaha atau transaksi yang
dilakukan oleh orang atau perusahan yang berbeda dalam koordinasi pemerintah
yang bersangkutan. 8erdasarkan pajak ditentukan oleh pemerintah dan umumnya
berbeda>beda menurut lingkungan usahanya.
Tabel 4.D Fontoh %nalisa -arga Item
No #eskripsi Sat uantitas-arga Satuan
&Rp+
"umlah
-arga
&Rp+
I. Tenaga kerja
'. $ekerja "am Rp Rp
4. Tukang "am Rp Rp
"umlah Rp
II. !aterial
'. Semen Uak > Rp Rp
4. $asir !: > Rp Rp
"umlah Rp
III. $eralatan
'. Foncerte
!i/er
"am > Rp Rp
4. %lat 8antu Hs > Rp Rp
"umlah Rp
I "umlah
IOII OIII
Total Rp
Sumber@ $T.Kloresco %neka Indah.
Tabel 4.6 Fontoh #aftar uantitas dan -arga $ekerjaan
N4. Uraan Pekerjaan #at 94l. Pek. Harga
#atuan %R/+
"umlah
Harga
%R/+
I. $erja Persa/an'. %ir kerja Hiter !:
4. $engukuran dan pematokan Hs Rp. Rp.
"umlah I Rp.
I. Pekerjaan :alan Dan
Urugan
'. 2alian tanah asli !: Rp. Rp.
4. 0rugan tanah bekas galian !: Rp. Rp.
"umlah II Rp.
III #an seterusnya Rp.
"umlah IOIIOIII Rp. Sumber@ $T.Kloresco %neka Indah.
32
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
33/41
4.=.4 -arga Satuan Sumber #aya &Tenaga erja, !aterial, $eralatan+
'. -arga satuan tenaga kerja atau upah tenaga kerja
Fara yang digunakan untuk menentukan harga satuan tenaga kerja adalah
diukur berdasarkan pendapatan rata>rata perkapita tiap tahun yakni pendapatan
kotor nasional) regional tiap tahun dibagi dengan jumlah penduduk.
$erhitungan biaya proyek, upah tenaga kerja umumnya diambil dari
standar upah minimum propinsi &0!$+, yang dikeluarkan oleh pemerintah
daerah setempat dimana proyek akan dilaksanakan. $enempatan upah tenaga
kerja juga ditentukan oleh tingkat keterampilan dari tenaga kerja tersebut.
4. -arga Satuan $eralatan
$engunaan peralatan pada proyekCproyek konstruksi disamping adanya
tuntutan spesifikasi proyek dan teknologi konsruksi, juga dapat memberikan
nilai tambah pada pelaksanaan proyek yang menyangkut mutu pelaksanaan,
mutu pekerjaan, tingkat kesulitan dan biaya. Waktu pelaksanaan diharapkan
lebih singkat bila menggunakan peralatan, sehingga penyelesaian pekerjaan
tidak terlambat. 8iaya alat dapat dibagi atas beberapa bagian yakni 7
a. 8iaya alat 7 segala macam biaya yang dibutuhkan untuk
mengoperasikan alat
b. 8iaya tetap 7 biaya>biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan
status kepemilikan alat, biaya ini tetap ada walaupun tidak
beropersi dan besarnya tetap tidak mengalami perubahan jika alat
tersebut beroperasi.
c. 8iaya operasi &biaya ?ariabel+, biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan beroperasinya alat tersebut.
d. 8iaya produksi 7 biaya penggunaan alat untuk memindahkan
material atau melakukan pekerjaan sebanyak satu satuan.
:. -arga satuan material
-arga satuan material adalah material yang telah dihitung, jika material
sampai dilokasi berarti sampai asecamp sebagai tempat penampungan
sementara sebelum digunakan seperti semen, besi &material nonlokal+. "ika
harga material memperhitungkan seluruh pengeluaran sampai material tersebut
siap dipakai dilokasi pekerjaan, maka biaya>biaya yang dikeluarkan untuk
mengadakannya dapat dikelompokan sebagai berikut 7
a. 8iaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan material yang
disebut harga beli atau dasar
33
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
34/41
b. 8iaya yang dikeluarkan untuk memindahkan material ke lokasi
proyek yang disebut biaya angkut atau transportasi
c. 8iaya yang dikeluarkan untuk menurunkan akan menaikan material
ke atas angkut yang disebut dengan biaya bongkaran muat.
d. 8iaya yang dikeluarkan untuk menyimpan material sebelum
digunakan yang disebut dengan biaya penanganan atau perawatan.
4.=.: oefesien Sumber #aya &Tenaga erja, !aterial, $eralatan+
'. oefesien tenaga kerja
oefesien tenaga kerja adalah7 $enggunaan waktu tenaga kerja untuk
sekelompok tenaga kerja yang terdiri dari beberapa kualifikasi tenaga kerja
seperti mandor, kepala tukang, tukang, pekerja.
4. oefesien material
oefesien material adalah jumlah material yang digunakan untuk
menyelesaiakan satu item pekerjaan. %da dua kelompok material yangdibedakan menurut asalnya yaitu7 !aterial yang berasal dari alam &material
lokal+ seperti pasir, batu, sedang material yang berasal dari produk pabrik
&material non lokal+ seperti semen, besi, dan sebagainya, dalam perhitungan
biaya proyek, koefesien material pada umunya digunakan standar koefesien
dalam SNI.
:. oefesien peralatan
oefesien peralatan adalah7 jumlah penggunaan waktu kerja peralatan
untuk menyelesaikan satu item pekerjaan. Satuan pekerjaaan yang digunakan
untuk mengukur koefesien peralatan adalah waktu dan jam yang diperlukan
untuk menyelesaikan satu item pekerjaan.
4.=.= Hangkah>langkah perhitungan R%8
'. $ersiapan dan pengecekan gambar kerja
2ambar kerja adalah dasar untuk menentukan pekerjaan apa saja yang ada
dalam komponen bangunan yang akan dikerjakan. #ari gambar akan
didapatkan ukuran bentuk, dan spesifikasi pekerjaan. $astikan gambar
mengandung semua ukuran dan spesifikasi material yang akan digunakan
untuk mempermudah perhitungan ?olume pekerjaan.
#alam tahapan ini perlu juga dilakukan pengecekan harga>harga material dan
upah yang ada disekitar atau lokasi paling dekat dengan tempat bangunan
rehabilitasi saluran yang akan dikerjakan.
4. $erhitungan ?olume
Hangkah awal untuk menghitung ?olume pekerjaan yang perlu dilakukan
adalah mengurutkan seluruh item dan komponen pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja yang ada.
34
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
35/41
"ika item pekerjaan tertuang, selanjutnya mulai menghitung ?olume masing>
masing ?olume pekerjaan tersebut. 0ntuk format sederhana dan memudahkan
perhitungan harus sama dengan analisa harga satuan pekerjaan. "ika
perhitungan sudah selesai, tidak salah jika dilakukan pengecekan kembali
bilamana ada kemungkinan kesalahan perhitungan ukuran.
Tabel 4.( Fontoh perhitungan ?olume
olume $ekerjaan
No 0nit $ekerjaan Sub Item #imensi ol 0nit ol
Total
Sat.
$&m+ l &m+ T &m+"umlah
%. $ekerjaan Saluran
'. $ekerjaan bongkar
pasangan lama)
baru
Sekunder 4* ',4 5,3 34( 46,=5 !:
Sumber@ $T.Kloresco %neka Indah.
:. !embuat -arga Satuan $ekerjaan
0ntuk menghitung harga satuan pekerjaan, yang perlu dipersiapkan adalah7
a. Indeks &oefisien+ analisa pekerjaan
'+ -arga material)bahan sesuai satuan
4+ -arga upah kerja perhari termasuk mandor, kepala tukang, dan
pekerja.
Indeks &koefisien+ analisa pekerjaan mungkin sedikit agak rumit
dan membinggungkan, jika kurang pahan darimana indeks tersebut resmi
yang dikeluarkan oleh pemerintah &dapat melihatnya dari SNI yang sudah
ada saat ini masing>masing item pekerjaan+.
0ntuk harga material dan upah kerja tinggal dimasukan harga
berdasarkan harga yang ada di daerah lokasi proyek &diperoleh dari dinas
pekerjaan umum+. $erlu mengantisipasi nilai yang dimasukan bilamana
kemungkinan akan ada kenaikan harga jika pekerjaan masih untuk
dimulai.
Tabel 4.3 Fontoh -arga Satuan $ekerjaan
No 0raian
$ekerjaan
Sat oef. -arga
Satuan
&Rp+
-arga 0pah
&Rp+
-arga
8ahan
&Rp+
"umlah
-arga
&Rp+
a b c d e f g h
'. $ekerjaan 8ongkaran !: 5,( =5,555.55 =*,555.55 *5,555.55 '5(
4. $ekerjaan 2alian !: 5,( =*,555.55 *5,555.55 **,555.55 '45
Sumber@ $T.Kloresco %neka Indah.
35
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
36/41
$erhitungan analisa harga satuan saat ini semakin berkembang,
dimana banyak terdapat metode perhitungannya. 8ila mengecek beberapa
analisa harga satuan dari beberapa R%8 yang ada, kemungkinan akan
dijumpai ada berapa perbedaan harga dalam satu item pekerjaan yang
sama.
b. $erhitungan "umlah 8iaya $ekerjaan
$erhitungan ?olume dan harga satuan pekerjaan setelah didapat
kemudian mengalikannya untuk mendapatkan harga biaya pekerjaan
masing>masing tiap item pekerjaan, untuk memisahkan biaya antara upah
kerja dan jumlah biaya, material, dapat memisahkan kolom perhitungan
seperti pada gambar dibawah ini.
Tabel 4.'5 Fontoh -arga 0pah dan !aterialN4 Uraan
Pekerjaan
94l. #at Harga #atuan T4tal
u/ah
T4tal
materal
T4tal
-a8a
U/ah Materal
a B 6 ' e , g h
'. 2alian Tanah
Termasuk
$erapihan 2alian
!4 =*,555.55
**,555.55 =*,555.55 **,555.55 '55,555.55
4. 2alian 8atu
Termasuk
$erapihan 2alian
!4 **,555.55
*5,555.55 **,555.55 *5,555.55 '5*,555.55
Sumber@ $T.Kloresco %neka Indah.
c. Rekapitulasi R%8
Rekapitulasi adalah jumlah masing>masing sub item pekerjaan dan
kemudian ditotalkan sehingga didapatkan jumlah total biaya pekerjaan.
#alam rekapitulasi ini bila diperlukan juga ditambahkan biaya o"erhead
dan biaya pajak. Fontoh rekapitulasi biaya pekerjaan dapat dilihat pada
gambar dibawah ini7
Tabel 4.'' Fontoh Rekapitulasi R%8
N4 Uraan Pekerjaan "umlah Harga #atuan %R/+
a b c
'. $ekerjaan $ersiapan =D,(55,555.55
4. 8ongkar $asangan Hama) 8eton :,655,555.55
A "UMLAH )())())).))
B PPN 1); ())())).))
6 TTAL ()())).))
D DIBULAT$AN
Terbilang <
Sumber@$T.Kloresco %neka Indah.
36
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
37/41
BAB III
METDE PENELITIAN
3.1. L4kas Peneltan
Hetak "aringan Irigasi Wae !antar berada di #esa Tal ecamatan Satarmese
dengan koordinat 7 Hintang Selatan 7 (55 :5V 4( 8ujur Timur 7 '455 4:V 5 dan jarak
jangkauan dari Ibu ota abupaten !anggarai yaitu Ruteng X D: kmV. 0ntuk
keterangan dari pada "aringan Irigasi Wae !antar II dapat dilihat pada peta
ecamatan Satar !ese abupaten !anggarai berikut ini7
37
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
38/41
2ambar.:.'. Hokasi $enelitian
Sumber@ $engairan 0mum abupaten !anggarai
3.2. #kema "arngan
38
em!at Pe"a#sanaan
Kegiatan Pene"itian
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
39/41
2ambar.:.4. Skema "aringan Irigasi Wae !antar II
Sumber@ 8alai Sungai Nusa Tenggara II NTT
3.3. #um-er Data
'. #ata $rimer #ata $rimer, yaitu data yang diperoleh dari hasil obser?asi lapangan dan
wawancara langsung dengan kelompok tani $:%, meliputi 7 kondisi jaringan
irigasi yang ada, pola operasi dan pemeliharaan yang dilaksanakan.
4. #ata Sekunder
#ata Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait yaitu #inas
$ekerjaan 0mum Sub 8idang Sumber #aya %ir abupaten !anggarai dalam
hal ini, data sekunder meliputi data>data yang berhubungan dengan penelitian,
antara lain 7 peta lokasi, peta daerah irigasi, skema jaringan dan dokumen
kontrak.
3.!. Met4'e Pengum/ulan Data
'. !etode Studi epustakaan
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang rele?an dengan topik atau masalah yang
akan atau sedang diteliti. !etode ini bertujuan mendapatkan data tentang
kondisi daerah berdasarkan studi C studi yang pernah dilakukan.4. !etode Studi Hapangan
39
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
40/41
Studi Hapangan & 'ield Research+ adalah pengumpulan data dengan
tujuan memperoleh gambaran dari data yang berhubungan dengan kondisi fisik
dari objek penelitian. !aksud dari metode ini yaitu untuk mendapatkan data
kondisi e/sisting saluran atau data primer.
:. !etode Inte?iew) Wawancara
Wawancara, yaitu mengadakan akti?itas tanya jawab secara langsung kepada
pihak C pihak yang terkait dengan tempat penelitian.
3.. Peng4lahan Data
$engolah data dalam penulisan ini dilakukan dengan analisis kuantitatif melalui
tahapan pengumpulan data $rimer dan data Sekunder serta pembahasan berdasarkan
metode yang dipaparkan dalam landasan teori.
-asil dari penelitian selanjutnya akan dibahas dalam pembahasan denganmasalah yang diajukan mengenai identifikasi kerusakan saluran sekunder dalam
jaringan irigasi, penyebab kerusakan saluran jaringan irigasi dan penanganan yang
alternatif, hal ini dapat dilihat dari bagan alir kegiatan dalam penelitian.
3.0. Bagan Alran $egatan I'ent,kas
40
Mula
-
8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi
41/41
$engumpulan #ata
Tinjauan Hapangan'. #imensi
saluran
#ata $rimer #ata sekunder
'. Skema "aringan4. $eta #aerah
Tingkat kerusakan
olume kerusakan
#ampak erusakan
Rencana %nggaran8iaya &R%8+
$enanganan erusakan "aringan Irigasi
#elesa
esimpulan dan Saran