pertanian,faperta.uho.ac.id/agriplus/fulltext/2007/agp1701004.pdf · this paper reported the land...

10
EVALUASI LAHAN UNTUK PENGEMBAIIGAI\I TANAMAN JERT}K KEPROK SIOMPU DI Kf,CAMATAI{ LASALIMU SELATAIY KABI]PATDN BUTON Oleh: Djafar MeyI) don SyansuAlanf) ABSTRACT Regional development as an integral past of nationat development was the basic frame of the developent policy in a typical region in Indonesia. A good regional developent is a change that directed to sustainably increases the social welfare in typical region, in term of economic and ecolory "siompu Keprok" citrus (Cirnrs nobilis, L) was one of leading commodities from Southern Lasalimu to be developed. This paper reported the land suitability and land potential for developing "Siompu Keprok" citrus in Southern l-.asalimu. The data wereobtained using soil survey Method with analytical approach. Intensive observations was made on each tand unit sample using purposive sampling technigue. The collected data including land slope, rock type, soil drainge condition, soil color, texture, and structure, flooding and loging potential, errosion, condition ofsurface rocks, uncovered roks, road usage, efective soil depttt" climatic datA and soil chemical properties as total Nitrogen, available P2O5, available K2O, soil pit, soil CEC. The land suitability was evaluate using Matching Method. The results showed that there were four type of actual land suitability as fotlowing: 52 (modisatelly suitable), 53 (suitable with condition), Nl (presently not suitable), N2 (permanently not suitable). The restricted factors were: high average yearly temperature (above 30"C), longer dry-month (more than 3 months) lack of soil drainase, shallow solumn, basic soil pH, low organic matter content, low phosphorom content, higler land slope (> 25o/o),higfier rock distribution are soil surface (> 25o/o), uncover rock > 257o, potential errosion high up to modesate. The soil improvement to be done at land unit 3, 4, dan l9-23,4E were amelioration in soil pH by application of sulphus or organic matter, water run-off management to reduce the enoded soil (using appropriate technology) at land unit 12, 24-25, 52; improving soil pH by application of elemental sulphur or organic mater and application phosp.horous fertilizer (with medium technolory input). l Key words: land, suitability, actual, potential, citrus PEF{DATIULUAN Pembangunan wilayah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional meru- pakan kerangka dasar arah kebijakan pembangunan dan pengembangan suatu wilayah. Pengembangan wilayah yang baik adalah pengembangen yang arahnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada dalam wilayah tersebut secara berkelanjutan baik secara ekonomi maupun secara ekologi. Hal tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan secara optimal potensi sumberdaya alam (SDA) yang dimiliki. Kecamatan Lasalimu Selatan merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara yang secara umum mempunyai potensi SDA yang cukup besar. Potensi SDA yang dapat dikem- bangkan diantaranya adalah bidang usaha pertanian, perkebunaru hortikultura, peternakan, hasil hutan, perikanan, dan pariwisata. Kebijakan Otonomi Daerah sesuai dengan UU No. 22 Tahun 1999, yang kemudian direvisi menjadi UU No. 33 Tahun 2004 mengharuskan Pemerintah Daerah untuk kreatif mengembangkan potensi daerah berdasarkan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif dari daerah masing- masing. Hal ini berarti bahwa daerah harus mampu mengembangkan daya saing wilayah berdasarkan potensi dan keunggulan sumber- daya alam (SDA), sumberdaya manusia (SDM), teknologi, dan kelembagaan yang dimiliki. Potensi SDA yang cukup besar ini tJSMasing-mosing Stof PengajorJurusan Budidaya Pertanian Fahdta Perranian Uniyercilas Haluoleo, Kenfuri 26

Upload: dangtram

Post on 07-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: pertanian,faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1701004.pdf · This paper reported the land suitability and land potential for ... Peta geologi Sulawesi ... Lahan adalah bagian

EVALUASI LAHAN UNTUK PENGEMBAIIGAI\I TANAMAN JERT}K KEPROK SIOMPUDI Kf,CAMATAI{ LASALIMU SELATAIY KABI]PATDN BUTON

Oleh: Djafar MeyI) don SyansuAlanf)

ABSTRACT

Regional development as an integral past of nationat development was the basic frame of the

developent policy in a typical region in Indonesia. A good regional developent is a change that directed to

sustainably increases the social welfare in typical region, in term of economic and ecolory "siompu Keprok"citrus (Cirnrs nobilis, L) was one of leading commodities from Southern Lasalimu to be developed.

This paper reported the land suitability and land potential for developing "Siompu Keprok" citrus in

Southern l-.asalimu. The data wereobtained using soil survey Method with analytical approach. Intensive

observations was made on each tand unit sample using purposive sampling technigue. The collected data

including land slope, rock type, soil drainge condition, soil color, texture, and structure, flooding and logingpotential, errosion, condition ofsurface rocks, uncovered roks, road usage, efective soil depttt" climatic datA

and soil chemical properties as total Nitrogen, available P2O5, available K2O, soil pit, soil CEC. The land

suitability was evaluate using Matching Method. The results showed that there were four type of actual land

suitability as fotlowing: 52 (modisatelly suitable), 53 (suitable with condition), Nl (presently not suitable),N2 (permanently not suitable). The restricted factors were: high average yearly temperature (above 30"C),longer dry-month (more than 3 months) lack of soil drainase, shallow solumn, basic soil pH, low organicmatter content, low phosphorom content, higler land slope (> 25o/o),higfier rock distribution are soil surface(> 25o/o), uncover rock > 257o, potential errosion high up to modesate. The soil improvement to be done at

land unit 3, 4, dan l9-23,4E were amelioration in soil pH by application of sulphus or organic matter, waterrun-off management to reduce the enoded soil (using appropriate technology) at land unit 12, 24-25, 52;improving soil pH by application of elemental sulphur or organic mater and application phosp.horous

fertilizer (with medium technolory input).

l

Key words: land, suitability, actual, potential, citrus

PEF{DATIULUAN

Pembangunan wilayah sebagai bagianintegral dari pembangunan nasional meru-pakan kerangka dasar arah kebijakanpembangunan dan pengembangan suatuwilayah. Pengembangan wilayah yang baikadalah pengembangen yang arahnya dapatmeningkatkan kesejahteraan masyarakat yangberada dalam wilayah tersebut secara

berkelanjutan baik secara ekonomi maupunsecara ekologi. Hal tersebut dapat dicapaidengan memanfaatkan secara optimal potensisumberdaya alam (SDA) yang dimiliki.Kecamatan Lasalimu Selatan merupakan salah

satu kecamatan di wilayah Kabupaten ButonProvinsi Sulawesi Tenggara yang secara

umum mempunyai potensi SDA yang cukup

besar. Potensi SDA yang dapat dikem-bangkan diantaranya adalah bidang usahapertanian, perkebunaru hortikultura,peternakan, hasil hutan, perikanan, danpariwisata.

Kebijakan Otonomi Daerah sesuaidengan UU No. 22 Tahun 1999, yangkemudian direvisi menjadi UU No. 33 Tahun2004 mengharuskan Pemerintah Daerah untukkreatif mengembangkan potensi daerahberdasarkan keunggulan komparatif dankeunggulan kompetitif dari daerah masing-masing. Hal ini berarti bahwa daerah harusmampu mengembangkan daya saing wilayahberdasarkan potensi dan keunggulan sumber-daya alam (SDA), sumberdaya manusia(SDM), teknologi, dan kelembagaan yangdimiliki. Potensi SDA yang cukup besar ini

tJSMasing-mosing Stof PengajorJurusan Budidaya Pertanian Fahdta Perranian Uniyercilas Haluoleo, Kenfuri 26

Page 2: pertanian,faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1701004.pdf · This paper reported the land suitability and land potential for ... Peta geologi Sulawesi ... Lahan adalah bagian

jika dikelola s,ecara tepa! efektif, efisien danberftelanjutan akan memberikan dampak yangcukup signifikan dalam mendorong per-tumbuhan dan pemenataan ekonomi wilayah.Oleh karena itu" pengembangan Kecamatanl,asalimu Selatan seyos/anya diorientasikanpada model pengembangan ekonomi wilayahberbasis potensi sumberdaya lokal (LocatResource Base Oriented) dan diikuti denganupaya pengembangan SDM yang berkualitas(berpengetahuan, terampil, menguasai tek-nologi dan.memiliki integritas moral yangtinggi). Potensi sumberdaya alam b"-puberbagai macam komoditas unggulan yangdimiliki oleh wilayah Kabupaten Buton belumdikembangkan secara maksimal. Hal ini dapatdisebabkan oleh masih lemahnya databosesumberdaya alam baik data tabular maupunspasial, arah dan strategi yang kurang fokus,pengembangan potensi agribisnis yang belumoptimal, dan kurangnya daya tarik investasi.

Jeruk Keprok Siompu (Citrus nobilis.L) merupakan Salatr satu komoditas unggulandi Kabupaten Buton, dimana tanaman inimerupakan salah satu jenis tanaman horti-kultura asli bahkan menjadi tanaman idolaProvinsi Sulawesi Tenggara" namun saat inikeberadaannya di pasaran maupun ditingkatpetani jeruk sudah mulai jarang sehingga perluada upya-upaya untuk melestarikan kembalikejayaannya. Upaya pelestarian kembali tana-man Jeruk Keprok Siompu ini dapat dilakukanmelalui penanaman kembali di daeratr asalnyayaitu Pulau Siompu dan upaya pengembangandi daerah lain dalam wilayah KabupatenButon, yaitu Kecamatan Lasalitnu Selatankarena masih memiliki lahan yang luas untukpengembangan, namun untuk lebih efektifrryaprogram pengembangan tanaman JerukKeprok Siompu ini, perlu ada data daninformasi mengenai potensi sumberdayalahannya sekaligus tingkat kesesuaian lahan-nya. Kesesuaian lahan adalah penggambarantingkat kecocokan sebidang lahan untuk suatupenggunaan tertentu (Sitorus dalam M"y,2005a), sedangkan menurut FAO dalam Mey(2004) kesesuaian lahan adalah gambarantingkat kecocokan dari sebidang lahan yangtelah ditetapkan, baik saat sekarang maupun

27

setelah lahan me-ngalami beberapa perubahan.Untuk menen-tukan kelas kesesuaian lahandiperlukan data kualitas lahan yang meliputidata karalteristik internal dan karakteristikeksternal sesuai acuan kriteria yangdikembangkan oleh Deptan (1997) yaitutemperatur, ketersediaan air, media perakanrn,retensi unsur hara, toksisitas,'hara tersedia dankondisi medan.

METODE PEI\'ELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di wilayahKecamatan [,asalimu Selatan KabupatenButon Provinsi Sulawesi Tenggar4 mulaibulan September sampai Desember 2006.Bahan dan alat yang digunakan dalampenelitian ini adalah : Peta Topografi / RBIWilayah Kabupaten Buton skala l:50.000tahun 1992, ditambah dengan peta-petapenunjang lainnya seperti peta lereng, petatanah, Peta geologi, Peta Penggunaan [..ahan,Peta Adminishasi, Peta Konsesi pertam-bangan, Peta Kawasan Hutan, Data lklim, danData sekunder berupa hasil-hasil penelitianterdahulu di daerah penelitian, termasukkebiiakan pemerintah daerah. Alat-alat untukpembuatan peta ke.ja lapangan yaiturapidogra{, mistar penggaris, mistar sablon,dan alat-alat untuk pengamatan di lapangan,yaitu : Kompas, untuk petunjuk arah mataanglrL Altimeter, untuk mengukur ketinggiantempat dari muka lav\ Abney /evef untukmengukur kemiringan lereng Rol meter,untuk mengukur panjang lereng erosi, Boruntuk identifikasi sifat fisik tanah danmengukur kedalaman efektif tanah, Alat tulislainny4 Perlengkapan laboratorium, untukanalisis sifat-sifat tanah seperti; tekstur tanahdengan metode pipet; KTK dengan metodeekstraksi M{4-'AC pH 7,0; pH tanah denganmetode elektrolit; N-total dan Bahan Organikdengan metode K,iendahl; p tersedia denganmetode Olsen, dan K tersedia dengan metodegravimetri.

Penelitian ini menggunakan metodesurvei dengan pola pendekatan analitik.Pengamatan intensif dilakukan pada setiapsatuan lahan yang menjadi sampel arc4

AGRTPLaS' volume 17 Nomor Lrlanuati z00z rssNhss+huE

Page 3: pertanian,faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1701004.pdf · This paper reported the land suitability and land potential for ... Peta geologi Sulawesi ... Lahan adalah bagian

28

dengan teknik sampling yaitu Purposivesampling. Membuat peta kerja lapangandalam bentuk peta satuan lahan skala l:50.000, dengan cara tumpang susun antaraPeta Topografi I RBI Wilayah KabupatenButon skala l:50.000, Peta lereng WilayahKabupaten Buton skala l:50.000, Peta tanahWilayah Kabupaten Buton skala l:250.000,Peta geologi Sulawesi Tenggara skalal:250.000, Peta Penggunaan Lahan WilayahKabupaten Buton Skala I :100.000, PetaAdministrasi Kabupaten Buton skalaI :100.000, Peta Konsesi Pertambangan skalal:100.000, Peta Kawasan Hutan skalaI :100.000, yang telah disamakan skalanya"lalu dicocokkan dengan hasil survei lapangantahun 2006. Teknik pengkodean menggunakanangkq dengan didasarkan pada keseragamandari faktor-faktor bentuk lahan, lereng, batuaninduk, tanah dan penggunaan lahan, danintensif dilakukan diluar kawasan hutan dankawasan konsesi. Berdasarkan unsur-unsursatuan lahan tersebut daerah penelitiandibedakan menjadi 59 satuan lahan.

Deskripsi sifat lahan dan sifat tanahmelalui pemboran tanah untuk meng-identifikasi seberapa jauh peranan faktor-faktor dan proses pembentukan tanah dalammenghasilkan satuan tanah sekaligus untukmengecek kebenaran batas satuan lahan yangtelah dibual dan jika ditemui kesalahan,pembetulan dilakukan di lapangan. Data yangdikumpulkan adalah kemiringan lereng jenisbatuan induk, kondisi drainase tanah, warnatanah, tekstur tanah, struktur tanah, bahayabanjir/genangan, erosi, kondisi batuan dipermukaan, singkapan batuan, penggunaanlahan, dan kedalaman tanah efektif. Data iklimdaerah penelitian diolah dari data hasilp€ncatatan di Stasiun Curah Hujan Lawele,Stasiun Klimatologi Ngkari-Ngkari, danStasiun Klimatologi Kaisabu.

Kesesuaian lahan aktual ditentukanmenggunakan metode matching (pem-bandingan) antara kualitas lahan setiap satuanlahan dengan syarat tumbuh tanaman jerukyang dikeluarkan oleh Deptan, 1997.Sedangkan kesesuaian lahan potensial ditentu-kan dengan mempertimbangkan masukan dan

tindakan pengelolaan yang diberikan padasetiap satuan lahan, lalu dilakukan matchinglagi dengan syarat tumbuh tanaman jeruktersebut. Satuan pengelolaan ditentukandengan mempertimbangkan padat teknologidan padat modal yang akan diberikan padasetiap satuan lahan dengan pedoman sebagaiberikut : (l) tingkat rendah :.pengelolaan biasa(ordinary management) yaitu tindakanpengelolaan yang paling umum dilakukansekarang; (2) tingkat sedang : pengelolaanmaju (improved monagement) yait;u tindakanpengelolaan biasa" akan tetapi tidakmemerlukan masukan (input) modal yangbesar serta keterampilan yang sangat tinggi;dan (3) tingkat tinggi : pengelolaan optimum(optimum management) yaitu tindakanpengelolaan dengan metode-metode mutakhiruntuk memperoleh hasil tinggi yang lestaridengan biaya yang lebih besar.

HASIL DAN PTil{B.I,H,I,S^IX

Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

L"okasi Penelitian seluas 26.911,0 ha,yang dievaluasi seluas 14943.37 ha" sisanyamerupakan kawasan hutan konservasi. Secaraqdministratif termasuk dalam wilayahKecamatan Lasalimu Selatan KabupatenButon Provinsi Sulawesi Tenggara, Secarageografis lokasi penelitian terletak padakoordinat 05o08' LS - 05?l' LS dan 122o60'BT - 123"13' BT, dengan batas wilayahsebelah Utara berbatasan dengan KecamatanLasalimu Utara" sebelah Selatan berbatasandengan Laut Banda, sebelah Timur berbatasandengan Laut Bandq dan sebelah Baratberbatasan dengan Kecamatan Pasarwajo.l,okasi penelitian mempunyai formasi geologiAluvium Mudq formasi Batu gamping batukarang napal; dan formasi Serpih, batulumpur, batu pasir konglomerat. Daerahpenelitian mempunyai bentuk wilayah; RawaPasang Surut dengan lereng (0-2 %), Datarandengan kondisi lereng datar sampai agaklandai (0-8 %), Perbukitan dengan lerenglandai (8-15 %) dan agak curam (tS*25 %),

AGRIPLUS,VoIunI 17 Nomor Llltnu*i mOZ ISSN0*S4-0129

Page 4: pertanian,faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1701004.pdf · This paper reported the land suitability and land potential for ... Peta geologi Sulawesi ... Lahan adalah bagian

dan Pegunungan dengan lereng curam (2540o/o). Daerah Penelitian memiliki satuan tanahHydraquents, Eutropepts, Dystnopepts,Ustropepts, Rendoll, dan Tropudults.

Keadaan iklim daerah penelitiandidasarkan pada : Curah hujan dari stasiuncurah hujan stasiun l-awele yaitu rata-rata1.751,14 rrrh, sedangkan temperatur dariStasiun lklim Ngkari-Ngkari yaitu 30,230C,

Tabel l. Data lklim Daerah Penelitian

Daerah Penelitian mempunyaip€nggunaan lahan seperti hutan sekunder(2.44334 ha atau 9,08 yo), hutan bakau (960,0ha atau 3,57 o/o), belukar (6.160,03 ha atau22,E9 yo), tegalan (803 ha atau 2099 %), kebuncampunan (4.576,67 ha atau 17,01 yo) dankawasbn hutan yang tidak dievaluasi11.967,63 ha atau 44,47 yo), dan mengalirbeberapa sungai besar dan kecil seperti S.Tokulo, S. Wasuamba" S. Wonco, S. Rokiro,S. Balo-Balo, S. Sawa" dan S. Oge. Kondisi airsungai pada daerah hulu umumnya jernih,sedangkan pada bagian hilir terutama sungaiutama pada umumnya agak keruh danmeningkat kekeruhannya pada musim hujan.Kondisi ini dapat dimungkinkan karena adakecenderungan terjadinya peningkatandegradasi lahan pada daerah tangkapan

29

dan stasiun iklim Kaisabu yaitu 28,980C,kelembaban udara 83,99 %. Cakupan wilayahdari masing-masing stasiun tersebutditentukan melalui metode Poligon Thiessen.Berdasarkan sistem klasifikasi Schmidth-Fergusson daerah penelitian tergolong tipeiklim B (basah), yaitu terdapat 9 bulan basah(BB), dan 2 bulan kering (BK) dengan nilaiQuotient (Q\:22,22Yo.

sehingga meningkatkan sedimen yang masukpada sungai di wilayah Kecamatan LasalimuSelatan, diperkirakan sedimentasi yang masukpada S.Wonco untuk setiap tahunnya sebesar337.386 ton (Dinas Pengairan DPU prov.Sultr4 2004).

Evaluasi LahanLahan adalah bagian dari bentang

alam yang mencakup pengertian fisiktermasuk iklim, topografi/relief, tanah,geologi, hidiologi, keadaan vegetasi alamibahkan hasil akrivitas manusia baik saatsekarang maupun masa yang akan datang yangsemuanya sscara potensial akan berpengaruhterhadap penggunaannya (FAO dalam Mey,2005b), lebih luas dinyatakan termasuk didalamnya akibat kegiatan-kegiatan manusia di

Bulan Curah Hujan(mm)

Temperatur ("C) * Temperatur (uC)*t

Kelembaban Udara(%\*

Januari t27.72 29,15 3 t,06 83.40Pebruari r73.90 29.40 3l-0r 85.20Maret t72.37 29,47 31.2t 85.25April 2t7,t0 29.33 31.18 83.28Mei 237,20 29.r0 3r.r0 8s.00Juni 222,95 29.15 3t,34 85.40Juli l3 1.54 28.23 34.94 8r.80Agustus 53.85 28.73 3A.74 83,60Seotember 34-70 29,18 31.30 84.40Oktober 69.87 30.06 31.54 82,29Nopember 130.29 29.48 3l-31 83,69Desember t79.66 29.4s 31,49 84,56Jumlah l.7st.t4Rrte-Rrta 29JO 31.18 83,99

Sumber flata: * Stasiun Iklim Ngkari-Ngkari, ** stasiun Iklim Kaisabu (lg5-2006)

AGRIPLUS,Yolume 17 Nomor Lltanuzri 2UZ ISSN08S44Q9

Page 5: pertanian,faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1701004.pdf · This paper reported the land suitability and land potential for ... Peta geologi Sulawesi ... Lahan adalah bagian

30

masa lalu maupun sekarang seperti reklamasidaerah pantai, pembukaan hutan dan jugayang berakibat merugikan seperti akumulasigaram.

Evaluasi lahan tidak terbatas hanyapada penilaian karakteristik lingkungan tetapijuga mencakup analisis ekonomin konsekuensi

sosial dan dampaknya terhadap lingkungan.Evaluasi lahan dapat dibagi atas tiga intensitas

kegiatan, yaitu : (l) reconnaissance,

umumnya dalam skala nasional' Evaluasi

lahan dilakukan secara kualitatif dan analisisekonomi yang dilakukan bersifat sangat

umum. Hasil evaluasi dapat digunakan untukperencanaan secara nasional dan dapat

ditentukan skala prioritas masing-masingdaerah; (2\ semi detail, untuk tujuan-tujuanyang lebih khusus, misalnya studi kelayakanuntuk suatu proyek. Survei pertanian dan

analisis sosial ekonomi merupakan faktorpenting bagi evaluasi lahan s€cara kuantitatif;dan (3) detail, merupakan survei untukperencanaan yang telah pasti, misalnya untukpembuatan desain. Evaluasi lahan merupakansuatu pendekatan atau cara untuk menilaipotensi sumberdaya lahan (PPTA, 1993).

Hasil evaluasi lahan ini akan memberikaninformasi dan/atau arahan penggunaan lahan

sesuai dengan untuk pengembangan

komoditas tertentu, serta usulan atau inputyang diperlukan, dan akhimya nilai harapan

produksi yang kemungkinan akan dapat

diperoleh. Evaluasi lahan dapat dilakukandengan pendekatan sistem perkalianparameter, penjumlahan, dan sistem matchingatau mencocokan antara kualitas dan sifat-sifatlahan (land qualities/land characteristics)dengan kriteria kelas kesesuaian lahan yangdisusun berdasarkan persyaratan tumbuhtanaman. Salah satu tujuan dari evaluasi lahan

adalah untuk menentukan kesesuaian lahan,dimana kesesuaian lahan yang dimaksuddalam kegiatan ini merupakan penilaianterhadap kecocokan suatu lahan untukpengembangan tanaman jeruk.

Arsyad dalam Mey (2003)

menyatakan kemarnpuan lahan yang dapatmendukung pertumbuhan tanaman atau

menghasilkan barang atau jasa dapat menurun

akibat kerusakan tanah oleh satu atau lebihproses berikut: (l) kehilangan unsur hara dan

bahan organik dari daerah perakaran, (2)pros€s salinisasi di daerah p€rakaran, (3)terkumpulnya unsur atau senyawa yangmerupakan racun bagi tanaman, (4)penjenuhan tanah oleh ur (water logging), dan(5) erosi. Dengan demikian, maka diperlukanadanya pengelolaan latran' yang optimalsehingga produktivitas lahan dapat

dipertahankan.Pengelolaan lahan dapat dilakukan

secara optimal apabila telah ada informasikesesuaian lahan tentang lahan yang akan

dikembangkan. Secara umum kesesuaian

lahan terbagi atas : (l) kesesuaian lahan aktual(saat ini) yaitu gambaran kesesuaian lahanyang diberikan pada saat ini tanpa ramalantindakan pengembangan yang diberikan. (2)kesesuaian lahan potensial yaitu kesesuaian

lahan dengan memperhatikan adanya inputteknologi dalam pengembangan yangdilaksanakan (Dent dan Young dalam Mey,2003). Penilaian kesesuaian lahan denganproses membandingkan (matching) antarakualitas lahan dan kebutuhan penggunaanlahan (syarat tumbuh tanaman) berlaku hukumminimum untuk menentukan faktor pembatasyang akan menentukan kelas dan sub kelaskesesuaian lahannya. Yang dimaksud denganhukum minimum yaitu kelas kesesuaian lahanditentukan oleh parameter yang sifatnyasebagai pembatas terberat (yang paling sulitdiatasi) atau nilai terkecil dibandingkandengan faktor-faktor pembatas lainnya.

Faktor pembatas ada yang bersifatperrnanen dan tidak memungkinkan atau tidakekonomis untuk diperbaiki dan ada juga faktorpembatas yang dapat diperbaiki atau diatasidan seara ekonomi masih menguntungkandengan masukan teknologi yang tepat(Djaenudin dan Basuni, 1994). Faktorpembatas yang dimaksud adalah kualitas latran

dan karakteristik lahan.

Kurlitas l,ehan den Krrekteristik LahanKualitas latran adalah sifat-sifat atau

atribut yang kompleks dari suatu satuan lahan,dan masing-masing kualitas lahan mempunyai

AGRIPLUS,Volume 17 Nomor 0ltenuari m7' ISSN08&h0128

Page 6: pertanian,faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1701004.pdf · This paper reported the land suitability and land potential for ... Peta geologi Sulawesi ... Lahan adalah bagian

keragaan Qterformance) tertentu yangberpengaruh terhadap kesesuaiannya bagipengguman tertentu (Djaenudin dan Basuni,1994). Kualitas lahan dapat berperan positifatau negatif terhadap p€nggunaan lahan

tergantung dari sifat-sifatnya. Kualitas lahanyang berperan positif tentu sifatnya me-nguntungkan bagi suatu p€nggunaan, sebalik-nya kualitas lahan yang berperan negatifsifatnya sebagai faktor penghambat ataupembatas setringga akan merugikan terhadappenggunaan tertentu. Kualitas lahan umumnyaditetapkan dari pengertian karakteristik lahan.

Karakteristik lahan adalah sifat lahanyang dapat diukur atau diestimasi. Setiap

Tabel2. Kualitas l,ahan Daerah Penelitian

3l

karakteristik lahan yang digunakan s@aralangsung dalam evaluasi lahan seringmempunyai interaksi satu sama lain. Olehkarena itu dalam interpretasi perlu mem-perbandingkan lahan dengan penggunaannyadalam pengertian kualitas lahan. Sebagaicontoh ketenediaan air sebagai kualitas lahanditentukan oleh bulan kering dan curatr hujanrata-rata tahunan, tetapi air yang dapat diseraptanaman tentu t€rgantung pula pada kualitaslahan lainnya yaitu kondisi perakaran, dalamhal ini tekstur tanah dan kedalaman zoneperakaran tanaman yang bersangkutan.

UL Temo BK CH Draimsc Tekstur

Kd.Tnh(Cml KTK oH BO KB

N-tot

I 3 l.l8 4 t.632,8 Baik L 70 7.33 T s R s2 3 1.18 4 t.632.8 Baik sic >tza 7.24 T SR S T3 29.20 4 1.632.8 Baik CL t20 7.78 T T T S

4 29.20 4 t.632.8 Baik CL 120 7.12 T R T s5 3 r.l8 4 l-632-8 Baik scL 2A 6.79 T T ST T6 3 l.l8 4 r.632.8 Baik SL 25 7.62 T ST ST T7 3 1.18 4 t.632.E Baik SL 32 7.56 T ST ST T8 31.18 4 1.632,8 Baik SL 30 7-8 T ST ST T9 3 l.l8 4 t.632.8 Baik sic 45 727 T R T S

l0 3 t-18 4 1.632-8 Baik sic l5 7.26 T T ST S

u 3 l.l8 4 1.632.8 Baik CL 80 7.57 T T ST T12 29.20 4 1.632-E Baik CL 80 7.57 T T ST Tl3 3 l.lE 4 1.632.t Baik CL 80 7.12 T R ST Tt4 3 l.r8 4 r.632-8 Baik SL 20 7.tt T T T Tl5 31.18 4 1.632.E Baik SL 20 7.58 T R S S

l5 3 1.18 4 1.632-8 Baik L >120 7.48 ST R ST Tl7 3 r.l8 4 r.632.8 Baik LS 93 7.2 S R s sl8 3 l.l8 4 1.632-8 Baik SCL 20 7.28 S R S S

l9 29.20 4 1.632.8 Baik SCL >120 7.42 ST R ST T20 29.20 4 1.632-8 Baik SCL >120 7.37 ST R ST T2t 31.18 4 1.632,8 Baik SiCL >120 7.t2 ST R S S

22 31.18 4 1.632.8 Baik SiCL >120 7.08 ST R S S

23 31.18 4 1.632.8 Baik sic 70 7.05 T R S S24 29.20 4 1.632.8 Baik SiCL t20 7.21 T R ST S

25 29.20 4 t.632.8 Baik SiCL 120 6.97 T R ST S26 29.20 4 1.632.8 Baik CL l2a 7.1 T T ST T27 3 t.18 4 1.632.8 Baik CL t20 7.t9 T T ST T28 3 t.l8 4 t.632.8 Ae Buruk LS >120 6.72 T S S T29 3 t.18 4 1.632-8 Baik L >120 7.32 T S ST S

30 31.18 4 1.632.8 Baik L >120 7.27 T s ST S

AGRIPLUS,Volume 17 Nomot Ollaauari 2n7, ISSN0854-0128

Page 7: pertanian,faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1701004.pdf · This paper reported the land suitability and land potential for ... Peta geologi Sulawesi ... Lahan adalah bagian

32

3l 3r.r8 4 .632,8 Baik L >t20 7.62 S R ST S

32 3 r.18 4 .632.8 Baik L 120 7.67 s S T S

33 3 l.l8 4 .632,8 Baik L 120 7.54 S S T S

34 31.18 4 .632.8 Baik L >120 6.82 T S T S

35 29.20 4 .632.8 Baik L >120 6.82 T s T s36 31.18 4 .632.8 Baik SL 70 7.9 S R s s37 29.20 4 .632.8 Baik SL 70 7.9 s R S S

38 31.18 4 .632,8 Baik SL 70 7.29 T T S S

39 3 t.18 4 .632.8 Baik L >120 7.65 T R T S

40 3t.t8 4 .632,8 Baik L >120 7.57 T R T R4l 3 t.18 4 .632.8 Baik L >120 7.15 R SR T s42 29.20 4 .632-8 Baik L >120 7.15 R SR T S

43 3t.rt 4 .632.8 Sedans scL 80 7.42 T R ST T44 3 l.r8 4 .532-8 Baik SL >t20 7.62 S R ST S

45 3 r.18 4 632-8 Sedane sic 80 7.47 T R ST S

46 3 1.18 4 .632.8 Sedane sic 80 6.92 S R ST S

47 31.18 4 .632-8 Baik SCL 20 6.28 T S ST s48 31.t8 4 .632.8 Sedans SiCL >l2a 7.5 T s T S

49 3 l.l8 4 .632.8 Sedane SiCL >120 7.3 T s T S

50 3 r.18 4 .632.8 Baik SiL 65 7.4 T R ST S

5t 3 l.l8 4 .632-8 Baik sic >120 7.6 s R T s52 31. t8 4 .632.8 Baik sic >120 7.47 T R ST S53 31.18 4 .632-8 Baik sic >t20 6.95 T R ST S

54 3 l.l8 4 .632,8 Baik SiCL >120 6.99 T R S S

55 29.20 4 .632.8 Baik SiCL >120 6.99 T R s S

56 31. t8 4 .632-8 Baik SiCL >120 7.0t T R s S57 29.20 4 .632.8 Buruk L t20 6.48 T T T. T58 31.18 4 .632-8 Buruk SCL 65 6.32 T S ST S

LanJutan Tebel 2

UL E05 K20 Lcreng Stoniness Sing.Beturn Erosi Banjir

I SR T t5 -25% l5-50o/o l0-25Yo Sedane Tanoa2 SR T t5 -25% 0.1-3o/o 2-l0o/o Sedane Tanoa3 R S 15 -25o/o 0.01-0.1% QVo Sedane Tanoa4 SR T t5 -25% 0.01-0.1% 4o/o Sedang Tanoa5 R S 25 - 4V/o >gOVo 50-9tr/o Berat Tanoa6 SR T 8-l5o/o l5-50% lo-25% Sedans Tanpa7 SR T 8- 5o/o l5-50% l0-25o/o Sedans Tanna8 R S 8- 5o/o r5-50% l0-25Yo Sedang Tanpa9 SR T 8- 5o/o 3-t5% 2-lf/o Sedane Tanoa0 R S 8- 5% l5-50% 5&90% Sedane TanpaI SR T 8- sYo 0.01-0.r% 4o/o Sedang Tanoa2 SR T 8- 5V6 0.01-0.r% 4o/o Sedans Tanoa3 R S E- Solo 0.01{.lolo 12o/o Sedane Tanoa4 R T E. 5o/o 5A-90Vo 5G9ff/o Sedans Tanna5 SR T 8- 5% 50-90% 5G909',o Sedane Tanpa6 R T 8- 5% 0.1-3o/o 2-1ff/o Sedans Tanna7 R T 8- 5o/o 0.01-0.17o QYo Sedane Tanoa8 R s 8- 5% >907o *tr/o Berat Tanoa

AGRIPLUS,YoIUne 17 Nomor Ollaauzri %n, ISSNOS*UtW

Page 8: pertanian,faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1701004.pdf · This paper reported the land suitability and land potential for ... Peta geologi Sulawesi ... Lahan adalah bagian

33

I9 R T 8- 5o/o 0.01-0.1% 1)o/o Sedang Tanoa

20 R T 8- 5o/o 0.01-0.1% <2% Sedang Tanpa2t SR T 8- 5o/o 3-l5o/o 25-50% Sedane Tanna

22 SR T 8- 5o/o 3-ls%o 25-50o/o Berat Tanpa

23 T S 8- sVo 0.01-0.1% <20h Sedane Tanoa

24 SR S 8 - l5o/o 0.014.1% <204 Ringan Tanpa

25 SR S 8 - l5o/o 0.01-0.1% 12o/o Rinsan Tanoa

26 SR T 8-15Vo 0.01-0.1% <2Vo Rinsan. Tanpa

27 SR T 8-15o/o 0.01-0.1% <2o/o Rinean Tanpa

28 R T 0 - 8o/o 0 0 Rendah Ringan

29 R R 0 -8% 0.01-0. Yo <2% Rendah Rinean

30 R R o -8% 0.01-0 % <20h Rendah Rinean

3l.SR

T 0 -8% 0.01-0. oA 4o/o Rendah Ringan

32 SR T o -8% 0.01-0. % 12o/o Rendah Tanpa

JJ SR T o -8% 0.01-0 oA 4% Rendah Tanoa

34 R S O-BVo 0.01-0. o/o <zYo Rendah Ringan35 R S 0 -8% 0.01-0. % 12o/o Rendah Rinsan

36 R S 0 - 8o/o 0.01{ o/o 0 Rendah Ringan3',1 R S 0 - 8o/o 0.01-0. Vo 0 Rendah Rinsan

38 SR T 0 -8% 0.01-0. o/o 0 Rendah Ringan39 R T O - 8o/s 0.01-0. % 12o/o Rendah Rinean40 R T O - 8o/o 0.01-0 o/s 12o/o Rendah Rinsan4t SR T 0 -8Vo 0.01-0. o/o <2o/o Rendah Ringan42 SR T 0 -8Vo 0.01-0. oA <2% Rendab Rinsen43 R S 0 - 8o/o 0.014 o/o 12o/o Rendah Rinean44 SR T 0 - 8o/o 0.01-0. % <2Yo Rendah Rinean45 SR S O -EYo 0.01{ % 4o/o Rendah Rinean46 SR T 0-8% 0.01-0. o/o <zYo Rendah Rinean47 SR T 0 - 8o/o 3-lsYo 2-l0o/o Rendalr Tanpa48 SR T o -8% 0.01-0.1% 0 Rendab Ringan49 SR T 0 -8Yo 0.01{.1% 0 Rendalr Rincan50 SR S 0 -8Yo 0.014.1% 12o/o Rendah Tanpa5l SR T 0-8Yo 0.01-0.1% 4% Rendah Rinsan52 SR S O - 8o/o 0.01-0.1% 12o/o Rendah Ringan53 SR s 0 -f/o 0.01-0.1% 12o/o Rendah Rinean54 SR T O - 8o/o 0.01-0.1% 0 Rendah Rinean55 SR T 0 - 8o/o 0.01-0.1% 0 Rendah Ringan56 SR T 0 - 8o/o 0.014.1% 0 Rendah Rinsan57 R S 0-8o/o 0 0 S Rendah Sedane58 R T 0-8% 0 0 S Rendah Sedang

Syarat Tumbuh Tanaman JerukTanaman Jeruk umumnya tumbuh di

daerah subtropik di bawah 600 m dpl, didaerah khatulistiwa (tropika) jeruk tumbuhbaik pada elevasi di bawah 1.830 m dpl.Temperatur berkisar antara l3-39oc, dan yangoptimum antara 22-30oC, curah hujansekitar 800 mm/tahun, dan toleran terhadapkelembaban tinggi, tetapi jeruk keprok siompu

mampu bertahan hidup pada kondisi iklimkering dengan curah hujan kurang dari 1.000mm/tahun asalkan tanah tempat tumbuhnyamempunyai solum yang dalam, konsistensigembur (lembab), permeabilitas sedang,drainase agak c€pat sampai agak baik, tingkatkesuburan variasi, tekstur berpasir sampailempung. Reaksi tanah (pH) berkisar antara

AGRIPLUS,VoIunI 17 Nomor 0llanuari 2MZ ISSN0851-0128

Page 9: pertanian,faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1701004.pdf · This paper reported the land suitability and land potential for ... Peta geologi Sulawesi ... Lahan adalah bagian

34

5,0-8,2 dan yang optimum antara 5,5-7,6(Deptan, 1997).

Kesesuaian Lahan AktualKesesuaian lahan aktual atau

kesesuaian lahan pada saat ini (currentsuitability) adalah kelas kesesuaian lahan yangdihasilkan berdasarkan data yang ada, belummempertimbangkan asumsi atau usahaperbaikan dan tingkat pengelolaan yang dapatdilakukan untuk mengatasi kendala atau

faktor-faktor penghambat yang ada pada

setiap satuan lahan.Berdasarkan hasil pembandingan

(motching) antara kualitas lahan pada masing-masing satuan lahan yang dievaluasi di lokasipenelitian dengan persyaratan tumbuhtanaman jeruk, diperoleh 4 kelas kesesuaianlahan aktual yaitu : kelas kesesuaian lahan 52(agak sesuai) seluas 146,67 ha (0,99 %)meliputi satuan lahan 36; kelas kesesuaian

lahan 53 (sesuai bersyara$ seluas 2.863,33 ha(19,24 %) meliputi satuan lahan 19-26,43,56,dan 58; kelas kesesuaian lahan Nl (Tidaksesuai saat ini) seluas I 1.360,37 ha(76,34 Yo)

meliputi satuan lahan l-4, 6-9, 1l-13, 16,17,27-35, 3842, 55, 57, dan 59; dan kelaskesesuaian lahan N2 (Tidak sesuai permanen)seluas 510,0 ha (3,43Yo}meliputi satuan lahan5, 10, 14, 15, dan 18, dengan faklorpenghambat utama yang beragam yaitu :

temperatur udara rata-rata tahunan > 30uC (t),kondisi rata-rata bulan kering >3 (wl),drainase tanah terhambat (rl), kedalamantanah dangkal (r3), pH tanah basa (n),kandungan bahan organik rendah (8),kandungan unsur hara fosfor sedikit (n2),kemiringan lereng >25 oA (Vml), kondisibatuan di permukaan >25 Vo (slm2), kondisisingkapan batuan > 25 Vo (Vm3), dan kondisierosi tanah sedang sampai tinggi (e).

Kesesuaian Lrhsn PotensielKesesuaian lahan potensial adalah

kesesuaian lahan yang menyatakan keadaan

kesesuaian lahan yang akan dicapai setelah

dilakukan usaha-usaha perbaikan. Usahaperbaikan yang dilakukan sedapat mungkindilakukan sejalan dengan tingkat penilaian

kesesuaian lahan yang akan dilaksanakan.Kesesuaian latran potensial inilah yangmerupakan kondisi yang diharapkan sesudahdiberikan masukan sesuai dengan tingkatmanagemen atau pengelolaan yang akanditerapkan, sehingga dapat diduga tingkatproduktivitas dari suatu lahan s,erta hasilproduksi persatuan luasnya.

Berdasarkan hasil pembandinganantara kualitas latran yang rclah diperkirakanmasukan yang akan diberikan denganpersyaratan tumbuh tanaman jemk pada setiapsatuan lahan yang dievaluasi di lokasipenelitian, diperoleh 5 kelas kesesuaian lahanpotensial yaitu : kelas kesesuaian latran Sl(sangat sesuai) seluas 146,67 ha (0,98%)meliputi satuan lahan 36; kelas kesesuaianlahan 52 (agak sesuai) seluas 1.166,67 ha(7,t|%) meliputi satuan lalran 43,56, dan 58;kelas kesesuaian lahan 53 (sesuai bersyaraQseluas 2.120,0 ha (14,19 %) meliputi satuanlahan 12, 19-26,38 dan 52; kelas kesesuaianlahan Nl (Tidak sesuai saat ini) seluas11.000,03 (73,61 %) meliputi satuan lahan l-4, 6-9, I l, I 3, 16, 17, 27-35, 37, 3942, 4447,49-51,53-55,57 dan 59; dan kelas kesesuaianlahan N2 (Tidsk sesuai , permanen) , seluas510,0 ha (3,41Vo) meliputi satuan latran 5, 10,14, 15 dan lE, dengan faktor penghambat

utama yang beragam yaitu : temperatur udararata-rata tahunan > 30'C (t), kondisi rtrta-rarta,

bulan kering >3 (wl), drainase tanahterhambat (rl ), tekstur tanah lempung liatberdebu (r2), kedalaman tanah dangkal (r3),pH tanah basa (f2), kandungan unsur harafosfor sedikit (n2), kerniringan lereng >25 yo

(Jml), kondisi batuan di permukaan >25 Vo

(Vm2), kondisi singkapan batuan > 25 yo

(Vm3), dan kondisi erosi anah sedang sampaitinggi (e); dengan masukan rendah (-l) danmasukan sedang (-2).

Kelas kesesuaian lahan potensial padaSatuan Lahan 6,7, ll, 3l-34, 37,3E,40,41,45 diperoleh dengan terlebih dahulu satuanlahan tersebut diberi masukan berupa :

perbaikan pH tanah melalui pemberianbelerang atau pemberian kapur dan bahanorganic dengan masukan teknologi sedang;pada satuan lahan 3, 4, 8, 19-23, 48 perlu

AGRIPLUS,VoIume 17 Nomor 0llzaueti n(r7, ISSNAS&|-0&9

Page 10: pertanian,faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1701004.pdf · This paper reported the land suitability and land potential for ... Peta geologi Sulawesi ... Lahan adalah bagian

35

pengaturan pH tanah melalui pemberian

belerang atau pemberian bahan organicpengaturan pangaliran air untuk mengurangilaju erosi tanah; pada satuan lahan 12, 24-26,52 perlu pengaturan pH tanah melaluipemberian belerang dan/atau bahan organic,dan pemberian pupuk fosfor dengan masukan

teknologi sedang sedangkan satuan lahan

yang lain tidak dapat diberi masukan.

. KESIMPI]LAI\

Berdasarkan hasil dan pembahasan,

dapat disimpulkan sebagai berikut : (l) dilokasi penelitian ditemukan 4 kesesuaian

lahan aktual yaitu : 52 (agak sesuai), 53

(sesuai bersyarat), Nl (Tidak sesuai saat ini),dan N2 (Tidak sesuai permanen); (2) di lokasi

penelitian ditemukan 5 kesesuaian lahan

potensial yaitu : lahan Sl (sangat sesuai), 52(agak sesuai), 53 (sesuai bersyarat), Nl (Tidaksesuai saat ini), dan N2 (Tidak sesuai

permanen); (3) faktor penghambat utama yaitu: temperatur udara rata-rata tahunan > 30oC,

kondisi rata-rata bulan kering >3, drainasetanah terhambat, kedalaman tanah dangkal,pH tanah basa" kandungan bahan organikrendah, kandungan unsur hara fosfor sedikit,kemiringan lereng >25 yo, kondisi batuan dipermukaan >25 oA, kondisi singkapan batuan> 25 yo, dan kondisi erosi tanah sedang sampai

Jinggi; dan (4) perbaikan yang akan dilakukanmeliputi : pada satuan lahan 3, 4,8, 19'23, 48

perlu pengaturan pH tanah melalui pemberian

belerang atau pemberian bahan organicpengaturan pangaliran air untuk mengurangilaju erosi tanah dengan masukan teknologisedang; pada satuan lahan 12, 24-26,52 perlupengaturan pH tanah melalui pemberianbelerang dan/atau bahan organic, dan

pemberian pupuk fosfor dengan masukanteknologi sedang.

DAFTAR PUSTAKA

Deptan, 1997. tftiteria Kesesuaian Tanah dan IklimTanaman Pertanian. Biro Perencanaan.

Departemen Pertanian. Jakarta.

Djaenudin, D. dan Basuni, 1994. Materi LatihanEvaluasi Lahan. D€partemen PertanianBadan. Pendidikan dan latihan Pertaniandengan Pusat Penelitian Tanah danAgroklimat. Bogor.

Mey Dj. 2003. Kesesuaian Lahan untuk TanamanKakao (Theobroma cacao L) dalamWilayah Kecamatan Buru Utara SelatanKabupaten Buru Provinsi Maluku. Tesis

Program Studi Geografi. Jurusan llmu-ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam.Program Pascasarjana UGM. Yogyakarta.

Mey Dj. 2004. Perubahan Penggunaan Lahan danDampaknya Terhadap Kondisi Hidrologi.Media Komunikasi Kampus-Masyarakat.Soil Environment llmu dan Teknologi.Vol 2. Nomor 2/Agustus. Manado. Hal 9-20.

2005a. Kesesuaian Lahan Aktual untukTanaman Kakao (Theobroma cacao, L)dalam Wilayah Kecamatan Buru UtaraSelatan Kabupaten Buru Provinsi Maluku.Majalah llmiah Agriplus Vol. 15 Nomor02l Mei Kendari. Hal 123-132.

2005b. Kajian Bencana Gunung Api,Dampaknya Terhadap Kondisi Lahan dan

Lingkungan Hidup. Media KomunikasiKampus-Masyarakat. Soil EnvironmentIlmu dan Teknologi. Vol 3. Nomor3/Desember. Manado. Hal 85-95.

PPTA., 1993. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan.Pusat Penelitian Tanah dan AgroklimatKerjasama Dengan Proyek PembangunanPenelitian Pertanian Nasional. BadanPenelitian dan Pengembangan Pertanian,Departemen Pertanian. Bogor.

Sitorus, S. R. P., 1985. Evaluasi Sumber DayaLahan. Tarsito. Bandung.

AGRIPLUS, Volume 17 Nomor Lltanuari 2007, ISSN 085+0128