perbedaan hasil belajarsiswa antarayang...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA
ANTARAYANG MENGGUNAKANPENDEKATAN
KETERAMPILAN PROSES MELALUI METODE
EKSPERIMEN DAN PENDEKATAN EKSPOSITORI
MFLALUI METODE DEMONSTRASI
(Quasi Eksperimen pada Kelas X SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang)
.......III
DISUSUN OLEH:
MIFTAHUL JANNAH102016023906 I!Mrill. '-~"~~~=:1
'hri ..~..........••....•....•1. .1..1 . cp. 3o. (Jl..,\::.'(,0[1 ;:.. OL0'..~·Oi ..;:?;;;;{i,l,\sifi1.,,:si "., .
PROGRAM STUDI PENDIDlKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDlKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF' HIDAYATULLAH
JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara yang
Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Eksperimen
dan Pendekatan EI{Spositori melalui Metode Demonstrasi di SMA Negeri 2
Cip'ltat Tangerang, yaI1g disusun oleh Miftahul Jannah, NIM Ji)20 16023906, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Studi Pendidikan Biologi telah
melalui bimbingan, dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan
pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang telah ditetapkan fakultas.
Jakarta, 16 September 2008
Pemliffi1Wtll
an
" Drs. Ah 0 an M.PdNIP. 150 231502
Ketua Panitia( Ketua Jurusan Pendidikan IPA)
If. H. Mahmud M Siregar, M.SiNIP. 150222933
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi beljudul "Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara yang Menggunakan
Pendekatan Keterampilan Proses melalui Metode Eksperimen dan Pendekatan
Ekspositori melalui Metode Demonstrasi" Diajllkan kepada Fakullas IImu Tarbiyah dan
Kegllruan (FTIK) Universilas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan
Lulus dalam Ujian MlInaqasah pada langgal 18 Desember 2008 dihadapan Dewan Penguji.
Karena illl Penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S I ( Strata I ) dalam bidang Pendidikan
Biologi.
Jakarta. Januari 2009
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal Tanda Tangan
".:0'.:'9~Sekretaris ( Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA )
Baig Hana Susanti. M.ScNIP. 150299475
Penguji I
Sujiyo Miranto. M.PdNIP. 150299933
Penguji II
If. H. Mahmud M Siregar. M.SiNIP. 150222933
Mengetahui,Dekan FITK
YOf.... '1 ......
r
~-..
ArvA........~
MA
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Miftahul Jannah
Tempatffgl.Lahir : Ciwandan, I I Juli 1984
NiM 10L016023906
Jurusan/Prodi Pendidikan IPA-Biologi
Judul Skripsi Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara yang Menggunakan
Pendekatan Keterampilan Proses melalui Metode
Eksperimen dan Pendekatan Ekspositori melalui Metode
Demonstrasi
Dosen Pembimbing : 1. Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggungjawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Jakarta, 26 Februari 2009MahasiswaYbs.
ABSTRACT
This research is titled "Comparison result ofStudents Evaluation Between the SkillsProcess Experiment Method and the Exposition of Demostration MethodApproachment". Script, Program study Education of Biologi Science EducationDepartement, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, The State IslamicUniversity SyarifHidayatullah Jakarta, March 2008. This Research was lmplimentedon March 2007 at SMA Negeri 2 Ciputat. The aim of The is know the dijJerencesresult of students evaluation between the skills process experiment method and theexposition of Demonstration method Approachment the concept ofpolution and theenvironment changed The method for this research is by using quasi experiment on36 samples for experiment class and control class. The instrument used is objectivetest with the multiple choice form consist 21 items with 0-1 scores. According to thecalculation by using "t" test formula, there are not differences result between thestudents which using the skills process experiment method and the exposition ofdemonstration method approachment on the polution concept and the environmentcahnged It is can be seen from the teounl < t'able on the significant level 0,05 which is0,037 < 2,00.
Key Word: Skills Process Approachment, Exposition Approachment,the result of theStudent Evaluation.
ABSTRAK
Miflahul Jannah: "Perbedaan HasiI Belajar Siswa antara yang lVien!!l!UnaKicPendekatan KeterampiIan Proses melalui Metode Eksperimen dan PendekatanEkspositori melalui Metode Demonstrasi. Skripsi, Program Studi PendidikanBiologi, Jurman Pendidikan Hmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatl.'llah Jakarta, Agustus 2008.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2007 yang bertempat di SMA Negeri 2Ciputat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antarayang menggunkan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen danpendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi pada konsep pencemaran danperubahan lingkungan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimenkuasi yang sampelnya masing-masing 36 siswa baik untuk kelas eksperimen maupununtuk kelas kontrol. lnstrumen yang digunakan adalah tes objektif bentuk pilihanganda yang terdiri dari 21 butir soal dengan penskoran 0-1. Berdasarkan hasilperhitungan menggunakan rumus uji "too, tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswaantara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metodeeksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi pada konseppencemaran dan perubahan lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari harga thitung < ttabelpada taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,037 < 2,00.
Kata Kunci: Pendekatan Keterampilan Proses, Pendekatan Ekspositori, HasilBelajar.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji semata-mata hanya milik Allah yang
menggenggam alam semesta. Segala syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan ke:nudahan dalarn menyelesaikan penyusunan skripsi
berjudul "Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara yang Menggnnakan Pendekatan
Keterampilan Proses melalui Metode Eksperimen dan Pendekatan Ekspositori
melalui Metode Demonstrasi". Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah
kepada Rosulnya, Baginda Nabi Muhamad SAW yang telah memberikan tauladan
kepada umatnya.
Dalam penyusunan ini penulis mengalami berbagai kendala, namun berkat
kemudahan yang diberikan Allah serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Hmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA.
3. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA.
4. Bapak Drs. Ahmad SofYan, M.Pd, Ketua Program Studi BioIogi sekaligus Dosen
Pembimbing.
5. Bapak Drs. Suhaya, MM, seIaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ciputat
Tangerang yang telah memberikan ijin penelitiannya.
6. Bapak Iping Sopingi, S. Pd, guru bidang studi SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang
yang telah banyak membantu dalam penelitiannya.
7. Kedua orang tua tercinta (M. Djumani Ismail, Hudaefah) dan kakak-kakakku
(Amrullah, Qurotul Aini, Rusman, Nurussusilawati, Hafidoh, Ikhwanul Arif)
serta ponakan-ponakan (Haikal Luthfi, Alifa Azkiya Pum) yang telah
memberikan perhatian, kasih sayang, semangat, dan pengorbanan yang tak
terhingga serta dorongan moril dan materilnya.
8. Sahabat-sahabatku lis geulis, Honey, Emma manis, Idah, Iik imut, Apri cantik,
Ani, Hoh, Ocha, Dida, Enung yang telah memberikan semangat dan perhatiannya.
9. Sahabat-sahabat Jurusan Pendidikan IPA Biologi angkatan 2002 dan kimia
angkatan 2002.
10 Sahabat-sahabatku Irmayanti, Venti. Nisa, ka AtiJ.::ah, ka Neneng, b Harun, ka Ali
SofJan, SofJan RH Zaid, Hanif yang telah memberikan semangat dan
perhatiannya.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
sendiri dan pada umumnya bagi pembaca.
Jakarta, 16 September 2008
Penulis
DAFTARISI
ABSTRACT .
ABSTRAK............................................................................................................. 11
KATA PENGANTAR........................................................................................... J1I
DAFTAR lSI v
DAFTAR TABEL.................................................................................................. viii
DAFTARGAMBAR............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPlRAN x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .
B. Identifikasi Masalah 6
C. Pembatasan Masalah 6
D. Perumusan Masalah 7
E. Manfaat Penelitian 7
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis 8
I. Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses 8
a. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses 8
b. Aspek-aspek Keterampilan Proses dalam Pembelajaran.. 14
c. Kelebihan dan Kekurangan Pendekata Keterampilan Proses 25
2. Pembelajaran Metode Eksperimen 26
a. Pengertian Metode Eksperimen 26
b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen 27
3. Pembelajaran Pendekatan Ekspositori 28
a. Pengertian Metode Ekspositori 28
b. Prosedur Pendekatan Ekspositori 32
4. Pembelajaran Metode Demonstrasi.......................................... 33
a. Pengertian Metode Demonstrasi 33
b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi 34
5. Perbandingan antara Pendekatan Keterampilan Proses dan
Ekspositori 35
6. Hasil Belajar Siswa 37
a. Pengertian Belajar 37
b. Faktor-faktor Hasil Belajar 38
c. Hasil Belajar 39
d. Pengukuran Hasil Belajar 40
7. Penelitian yang Relevan 42
B. Kerangka Berpikir 44
C. Pengajuan Hipotesis 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. TujuanPenelitian 47
B. Tempat dan Waktu Penelitian 47
C. Metode Penelitian 47
D. Populasi dan Sampel 48
E. Teknik Pengumpulan Data 48
F. Instrumen Penelitian 49
G. Varibel Penelitian 49
1. Variabel X ( Pendekatan Keterampilan Proses melalui
Metode Eksperimen) 49
2. Variabel X (Pendekatan Ekspositori melalui Metode
Demonstrasi) 49
3. Variabel Y (Hasil Belajar Siswa) 50
H. Teknik Analisis Data 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses melalui
Metode Eksperimen Biologi di SMA Negeri 2 Ciputat
Tangerang 57
B. Pembelajaran Pendekatan Ek~po~itori melalui MetoGe
Demonstrasi di SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang 58
C. Hasil Belajar Siswa 59
I. Hasil Belajar Siswa dengan Pendekatan Keterampilan
Proses melalui Metode Eksperimen 59
2. Hasil Belajar Siswa dengan Pendekatan Ekspositori
melalui Metode Demonstrasi 61
D. Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara yang menggunakan
Pendekatan Keterampilan Proses melalui Metode Eksperimen
dan Pendekatan Ekspositori melalui Metode Demonstrasi 62
I. Uji Normalitas 64
2. Uji Homogenitas 65
E. Keterbatasan Penelitian 68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 69
B. Saran 70
DAFTARPUSTAKA 71
LAMPIRAN 75
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Desain Penelitian 47
2. Kisi-kisi I'lstrullle'l 5!
3. Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen 59
4. Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol 61
5. Perbedaan Deskripsi Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 63
6. Kisi-Kisi Instrumen 97
7. Rekapitulasi Uji Validitas 105
8. Hasil Uji Coba Validitas Instrurnen 106
9. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 112
10. Data Hasil Belajar Kelas Kontrol.................................................................. 113
II. Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen 115
12. Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen........................................... 116
13. Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol.............................................................. 118
14. Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Kontrol 119
15. Persiapan Uji Norrnalitas dan Homogenitas Kelas Eksperimen 120
16. Uji normalitas Kelas Eksperimen . 121
17. Normalitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen................................................. 122
18. Persiapan Uji Normalitas Kelas Kontrol....................................................... 123
19. Uji Normalitas Kelas Kontrol....................................................................... 124
20. Normalitas Hasil Belajar kelas kontrol 125
21. Uji Homogenitas 127
22. Perhitungan Pengujian Hipotesis 129
DAFTAR GAMBAR
Gambar
I. Histogram Distribusi Frekuensi postest Kelas Eksperimen 60
2. Histogram Distribusi Frekuensi Postest Kelas Kontrol .. 62
DAFTAR LAMPmAN
Lampiran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 75
2. Lembar Kerja Siswa 92
3. Kis;-kisi Instfl!men.................... 97
4. Instrumen res Hasil Uji Validitas.................................................................. 98
5. Uji Validitas 104
6. Uji Reliabititas Instrumen Tes 106
7. Instrumen res Hasil Uji Validitas.................................................................. 107
8. Data Hasil13elajar III
9. Distribusi Frekuensi Hasil Belaja 113
10.Persiapan Uji Normalitas 119
II.Perhitungan Uji Homogenitas 125
12.Perhitungah Pengujian Hipotesis 127
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laiu per!:embangan IPTCK ::lan proses glob'llisasi secara tid::tk langsung
telah menuntut prasyarat kemampuan manusia untuk memperoleh peluang
partisipasi di dalamnya. Masyarakat masa depan yang terus mengejar kualitas dan
keunggulan, menuntut manusia bercirikan kreatif, kritis, fleksibel, terbuka,
inovatif, tangkas, kompetitif, peka terhadap masalah, menguasai informasi,
mampu bekeIja dalam lintas bidang, dan mampu beradapdtasi dalam perubahan.
Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan. I Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku
anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai
anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa:
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuban yang MahaEsa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab".z
Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuban YME dan berbudi pekerti lubur, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri, serta bertanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.3
'Syaiful Sagala, Konsep don Makna Pembelajaran un/uk Membantu MemecahkanProblemaika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 2
'Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Ten/ang Sis/em PendidikanNasional, (Jakarta: Eko Jaya, 2003), h.7
'L _ _ ~ _ _ ••• _
2
Dalam rangka upaya mewujudkan mutu yang setinggl-tmgginya,
pemerintah dan masyarakat mengadakan pembenahan terhadap dimensi-dimensi
penentu kemajuan pendidikan. Operasionalisasi upaya bersama itu tampak dalam
berbagai rupa dan bentuknya, misalnya bahan pelajaran, metode pelajaran,
lingkungan belajar, guru, dan siswa. Kelima komponen tersebut harus saling
melengkapi agar interaksi belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan efisien.
Pembelajaran dalam konteks mempersiapkan sumber daya manusia abad
21 mengacu pada konsep belajar empat pilar pendidikan (the four pillar of
education) yang dicanangkan komisi UNESCO yaitu belajar untuk mengetahui
(learning to know), belajar untuk melakukan sesuatu (learning to do ) belajar
hidup bersama sebagai dasar untuk berpartisipasi dan bekerjasama dengan orang
lain dalam keseluruhan aktivitas kehidupan manusia (learning to life together),
dan belajar menjadi dirinya (learning to be).4 Mempersiapkan Slswa yang
memiliki kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial yang bermutu
tinggi, antara lain berupa keterampilan motorik atau manual, kemampuan
intelektual, sosial, dan emosional. Dengan memiliki kompetensi tersebut, peserta
didik diharapkan mampu menghadapi dan mengatasi segala macal11 akibat dari
perkel11bangan dan perubahan yang teIjadi dalam lingkungan terdekat sampai
yang terjauh (lokal, nasional, regional, dan intemasional).
Dalam arti luas sains adalah pengkajian dan penteIjemahan pengalaman
l11anusia tentang dunia fisik, mencakup sel11ua aspek pengetahuan yang dihasilkan
oleh l11etode saintifik tidak terbatas pada fakta dan konsep tapi juga berbagai
varlaSl aplikasi pengetahuan dan proses perolehannya. Sedangkan dalam arti
sel11pit sains adalah sebagaimana yang dikenal dalam pendidikan kurikulurn
pendidikan di Indonesia sebagai ill11u Pengetahuan alat atau IPA.5 Sains berkaitan
dengan cara mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis sehingga sains
bukan hanya penguasaan kurnpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
4 Haryono, Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains, Junal"endidikan Dasar Vol. 7 No.1 (2006), h. 2
'i ~y ........ " " 'L __ .O _'-~_
3
Pendidikan sains seperti pada umumnya, memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan manusia. Dalam pendidikan sains dikenal istilah proses
sains. Para ahli dikalangan pendidikan sains juga menyatakan bahwa produk sains
atau konsep dan sekaligus juga proses. Hubungan antara produk sains dengan
proses oains dinyatakan oleh Dahar (1990) sebagai satu kesatuan karena jika kita
hanya mengajarkan produk sains berupa fakta, konsep, prinsip, atau teori pada
siswa tanpa mengajarkan proses sains maka yang diajarkan bukan sains.6 Dengan
demikian, dalam pengajaran sains penekanannya jangan terlalu berlebihan pada
konsep tanpa mempertimbangkan pada proses atau sebaliknya. Kegiatan
pengamatan dan pereobaan IPA dapat memberikan kesempatan kepada anak
untuk memperoleh pengetahuan yang muneul dari pengalaman siswa,
mengembangkan konsep dasar, belajar mempraktekkan keterampilan dan
memanipulasi, meningkatkan rasa ingin tahu melalui observasi dan pereobaan,
mengembangkan keterampilan bahasa dan berkomunikasi, merangsang minat dan
kreativitas serta memperoleh rasa pereaya diri dalam mengendalikan situasi barn.
Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan
mamahami alam sekitar seeara alamiah. Pendidikan sains diarahkan untuk
meneari tahu dan berbuat sehingga dapat membentuk siswa untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Oleh karena itu
pendekatan yang diterapkan dalam menyajikan pembelajaran sains adalah
memadukan antara pengalaman proses sains dan pemahaman produk sains dalam
bentuk pengalaman langsung.
Pemberian mata pelajaran IPA atau pendidikan IPA bertujuan agar siswa
memahami/menguasai konsep-konsep IPA dan saling keterkaitannya, serta
mampu menggunakan metode ilmiah untuk memeeahkan masalah yang
dihadapinya, sehingga lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan Peneiptanya.
Sedangkan fungsi mata pelajaran IPA antara lain ialah:
6 Qr; l--I<,"..hnl~ni rt1<L- Ppono"PlTlh:mmm Mnnf':l Pemhelaiaran Children Leaminf! In Science
4
I. Memberi bekal pengetahuan dasar, baik untuk apa melanjutkan
kejenjang pendidikan lebih inggi maupun untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam memperoleh,
mengembangkan, dan menerap!<an konser:-konsep IPA.
3. Menanamkan sikap ilmiah dan melatih siswa dalam menggunakan
metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
4. Menyadarkan siswa akan keteraturan alam dan segala keindahannya,
sehingga siswa terdorong untuk mencintai dan mengagungkan
Penciptanya.
5. Memupuk daya kreatif dan inovatif siswa.
6. Membantu siswa memahami gagasan atau informasi barn dalam
bidang IPTEK.
7. Memupuk serta mengembangkan minat siswa terhadap IPA.?
Keterkaitan tujuan dengan materi pelajaran terlihat dari penetapan tujuan
pembelajaran IPA-Biologi dalam OBPP Kurikulum 1994, yaitu:
I. Meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan, kebanggaan
nasional, dan kebesaran serta kekuasaan Tuhan YME.
2. Memahami konsep-konsep IPA saling keterkaitannya.
3. Mengembangkan daya penalaran untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk memperoleh konsep
konsep IPA dan menumbuhkan nilai dan sikap ilmiah.
5. Menerapkan konsep dan prinsip IPA untuk menghasilkan karya
teknologi sederhana untuk memenuhi kebutuhan manusia.
6. Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan menengah.8
Menyadari betapa pentingnya pendidikan sams telah banyak upaya
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sains di sekolah. Oi antara
5
upaya tersebut adalah upaya ini dapat dilihat dari langkah penyempurnaan
kurikulum yang terus dilakukan peningkatan kualitas guru bidang studi,
penyediaan dan pembaruan buku ajar, penyediaan dan perlengkapan alat-alat
pelajaran (laboratorium) IPA, pengembangan pendekatan yang lebih relevan dan
efek~if mencapai tujtian pembelajaran 3ains, dar' masih bany?k usaha lain yang
ditempuh untuk memperbaiki pencapaian hasil belajar sains siswa di sekolah.
Namun demikian sejauh ini pencapaian hasil belajar sains di sekolah secara umum
dapat dinyatakan masih belum sesuai dengan harapan.
Fakta di lapangan pembelajaran IPA masih didominasi oleh penggunaan
metode ceramah dan kegiatarmya lebih berpusat pada guru. Aktivitas siswa dapat
dikatakan hanya mendengarkan pengalaman guru dan mencatat hal-hal yang
dianggap penting. Guru menjelaskan sains sebatas produk dan sedikit proses. Hal
ini salah satunya disebabkan oleh padatnya materi yang harus dibahas oleh guru
berdasarkan kurikulum yang berlaku, padahal dalam membahas IPA tidak hanya
cukup menekankan pada produk, tapi hukum. Pembelajaran IPA sangat efektif
untuk menanarnkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
nilai ilmiah pada diri siswa serta pada akhimya pada diri siswa akan tertanam
suatu keyakinan dan pengetahuan terhadap kebesaran Tuhan yang Maha Esa.
Ekspositori yaitu strategi belajar mengajar yang menyiasati agar semua
aspek dari komponen pembentuk sistem instruksional mengarah pada
penyampaian isi pelajaran (informasi) kepada siswa secara langsung.9
Pendekatan keterampilan proses salls adalah sistem penyajian materi
secara terpadu pada transfer pengetahuan, siswa dipandang sebagai subjek belajar
yang perlu dilibatkan secara aktif yang membimbing dan mengkoordinasikan
kegiatan belajar siswa. Dalam model ini siswa diajak untuk melakukan proses
pencarian pengetahuan yang berkenaan dengan materi pelajaran melaIui berbagai
aktivitas proses sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan
penyelidikan ilmiah, dengan demikian siswa diarahkan untuk menemukan sendiri
6
berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai bam yang diperlukan untuk
kehidupannya.
Terkait dengan permasalahan di atas, penulis perlu untuk mengetahui lebih
lanjut membahas mengenai judul "Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara yang
Mengg:.makan Pendekatan Ketemmpilan Prases l'1elalui Metode E!{Sperimen
dan Pendekatan Ekspositori melalui Metode Demonstrasi".
B. Identifikasi Masalah
Berda~arkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah
yang dapat diidentifikasi adalah:
1. Bagaitnanakah hasil be1ajar slswa yang menggunakan pendekatan
keterarnpi1an pmses melalui metode eksperimen?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan
ekspositori me1alui metode demonstrasi?
3. Bagairnanakah perbedaan hasil belajar slswa yang menggunakan
pendekatan keterampilan proses sains rnelalui rnetode eksperirnen dan
pendekatan ekspositori rnelalui rnetode dernonstrasi?
4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang
rnenggunakan pendekatan keterarnpilan proses rnelalui metode
eksperirnen dan pendekatan ekspositori rne1alui rnetode demonstrasi.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, penelitian dibatasi pada
masalah perbedaan hasil belajar siswa yang rnenggunakan pendekatan
keterampilan proses melalui rnetode eksperirnen dan pendekatan ekspositori
melalui rnetode dernonstrasi pada konsep pencemaran dan perubahan lingkungan.,
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut: "Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diberikan
pembelajaran pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan
pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi.
E. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
I. Bagi siswa dapat menguasaJ konsep-konsep biologi sehingga
diharapkan hasil belajar biologinya dapat meningkat.
2. Bagi guru dapat lebih menguasai tugas seorang guru dan dapat
mengetahui perrnasalahan pembelajaran di sekolah.
BABII
DESKRIPSI TEORETlS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoreti:;
1. Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses
a. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses
Michael menyatakan bahwa assessing elementary school students scienceprocess knowledge, their knowledge about doing science, is essential for severalreasons. First, i{students are to increase the depth oftheir content knowledge ashey participate in opportunities to learn science, teachers need more accuratenformation regarding wha students have learned about scientic processes.Second, more accurate assessment ofcontent and process knowledge at all gradelevels would provide teachers, policy makers and administrators with betterinformation on which to make instructional decisions. Third, many constructivistapproaches to learning assume that valid knowledge of students existing ideaswill be communicated to other as a condition oflearning. I
Maksud pengertian diatas yaitu ada beberapa hal yang diperkirakan
penting bagi siswa sekolah dasar dalam memperoleh ilmu pengetahuan dalam
memproses pengetahuan mereka. Pertama, jika ingin meningkatkan pengetahuan
mereka, siswa harns terlibat langsung dalam pembelajaran setelah para guru
memberikan informasi mengenai proses ilmiah atau keterampilan proses. Kedua,
para pembuat tujuan instruksional dan proses pengetahuan di setiap tingkatan
akan mengfungsikan guru, pembuat kebijaksanaan dan penyusun dengan
informasi yang lebih baik ntuk melaksanakan instruksional pengajaran. Ketiga,
para constructivist mengatakan dalm pembelajaran memerlukan pendekatan
mengatakan pengetahuan tetap diperoleh siswa harns mengeluarkan ide sehingga
terbentuk komunikasi antar siswa yang dalam kondisi belajar mengajar.
Pendekatan keterampilan proses yang dilandasi oleh teori belajar Jerome
Bruner mengatakan bahwa pengetahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan
menunjukkan beberapa perbaikan antara lain pengetahuan itu akan bertahan lebih
lama dapat diingat dan lebih mudah menerapkan pengetahuan baru pada situasi
I • ••• ..-... , .....
9
baru.2 Tujuan pembelajaran dari pendekatan keterampilan proses adalah untuk
memperoleh pengetahuan suatu cara yang dapat melatih kemampuan-kemampuan
intelektualnya dan merangsang keinginan yang baru diperolehnya.
Menurut Semiawan, keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan
mental terkait dt>ngan kemampu"l1 yang menriasar yang dimiliki. dikuas?i dan
diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah sehingga para ilmuwan berhasil
menemukan sesuatu yang bmu.3 Untuk melaksanakan hal ini seorang ilmuwan
harns bertindak untuk mengadakan eksperimen, serta menemukan fakta dan
konsep sendiri. Sehingga ia mendapat ide yang baik dan konsep yang tepat.
Keterampilan proses sains adalah perangkat keterampilan kompleks yang
digunakan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah.4 Dengan
menggunakan keterampilan-keterampilan memproses perolehan, siswa akan
mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta
mengembangkan sikap dan nilai.
Keterampilan proses adalah pokok ilmu pengetahuan untuk melakukan
penyelidikan dan kesimpulan.5 Keterampilan proses berperan untuk
mengembangkan keterampilan siswa bagaimana cara mengidentifikasi,
menguraikan langkah-Iangkah proses sains.6
Menurut Nur dalam Perdy Karuru, pendekatan keterampilan proses dapat
beJjalan bila siswa telah memiliki keterampilan proses yang diperlukan untuk
satuan pelajaran tertentu.7 Para siswa mempelajari keterampilan proses untuk
mengidentifikasi dan menggambarkan variabel yang bersangkutan,
2 Wayan Memes, Model Pembe/ajaran Fisika di SMP, (Jakarta: Proyek PengembanganGuru Sekolah Menengah IBRD Loan No. 3979 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DepartemenPendidikan Nasional, 2000), h. 17
; Noehi Nasution, dkk., Materi Pokok Pendidikan IPA di SD, (Jakarta: UT, 2005), h. 174 Haryono, Model Pembelqjaran Berbasis Keterampi/an Proses, (Semarang: Fakultas
I1mu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, 2003), h. 15 !l!lp:,\\~\\J.Q!l,g~~QQQ.ccilJ~lcanva/illlag!;)""s"gc6.J)roccssskjH:i,pdU1J'! Desember 2008)6 Wynne, Haden, Teaching a f Science in Primary Schools, (David Futon Publishers,
1993), h. 267perdv Karuru. Peneranan Pendekatan Keterarnnilan Proses dalarn Seting Pembelaiaran
10
menginterpretasikan, mengubah bentuk dan meneliti, merencanakan dan
mendesain suatu eksperimen, merurnuskan hipotesis.8
Menurut kurikulum SLTP 1994, pendekatan adalah pendekatan
keterampilan proses menekankan pada keterampilan memperoleh pengetahuan
dan mengkomunikasikan has i lnya.9 Hal ini berarti proses belajar mengajar di
SLTP tidak hanya berlandaskan pada teori pembelajaran perilaku, tetapi lebih
menekankan pada penerapan prinsip-prinsip belajar teori kognitif. Implikasi teori
belajar kognitif dalam pengajaran IPA adalah memusatkan kepada berpikir atau
proses mental anak dan tidak sekedar hasilnya.
Pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA merupakan
pendekatan yang sesuai dengan hakikat IPA sebagai proses yang terdiri atas
prosedur-prosedur empirik dan analitik yang ditempuh dalam usaha untuk
memahami alam semesta ini. 1O Pendekatan pembelajaran didasarkan anggapan
bahwa ilmu itu terbentuk dan berkembang akibat diterapkannya suatu proses,
yang dikenal metode ilmiah, dengan menerapkan keterampilan-keterampilan
proses IPA, mulai dari menemukan masalah hingga mengambil kesimpulan.
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberi
kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau
penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. II Pendekatan proses
dalam pembelajaran ini guru menciptakan bentuk kegiatan yang bervariasi, agar
siswa terlibat dalam berbagai pengalaman. Siswa diminta untuk merencanakan,
melaksanakan suatu kegiatan seperti percobaan pengamatan, pengukuran,
perhitungan, dan membuat kesimpulan sendiri.
Pendapat seorang ahli psikologi Gagne yang dikutip Dewan Nyoman
Sudana, menyatakan bahwa dengan mengembangkan keterampilan proses dalam
pembelajaran IPA anak dibuat kreaktif ia akan mampu mempelajari IPA ditingkat
8 William Foulds, Jhou Row, The Enhancement of Science Process Skills in PrimaryTeacher Education Student Australian, Journal ofTeacher Education, Vol. 21 No. I (2000).
9 Perrdy Karuru, Lac. Cit.10 Dewan Nyoman Sudana, Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA dengan Intensifikasi
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar di Gugus I Kec.SukasadaKab. Buleleng, Aneka Widya [KIP Negeri Singaraja, (3),2001, h. 100
11
yang lebih tinggi dalam waktu lebih singkat. 12 Pengembangan keterampilan
proses dapat menumbuhkan sikap-sikap seperti yang dimiliki oleh para ilmuwan
(sikap ilmiah) untuk mencapai produk IPA.
Pendekatan keterampilan proses adalah kegiatan-kegiatan untuk
inelakuk~n keterampilan-keterampilan proses IPA yaitu mengamati, menafsirkan
pengamatan, meramalkan, menggunakan alat dan bahan, berkomunikasi, dan
mengajukan pertanyaan. 13 Hal senada juga dikatakan Karen Ostlund, bahwa
keterampilan proses meliputi: observasi,melakukan percobaan, pengukuran,
komunikasi, dan keterampilan untuk berfikir kritiS. 14 Melalui pengembangan
keterampilan-keterampilan memproseskan perolehan, pelajar mampu menemukan
dan mengembangkan sikap dan nilai. Dengan demikian keterampilan itu menjadi
daya pembangkit penemuan dan pengembangan konsep serta pertumbuhan sikap
dan nilai.
Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan pembelajaran yang
berakar pada proses sains, dimaksudkan untuk membantu siswa memperoleh
kompetensi dalam keterampilan proses sains. ls Perangkat kemampuan kompleks
yang biasa digunakan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah
ke dalam rangkaian proses pembelajaran, sehingga siswa dapat melakukan fakta
fakta, membangun konsep, teori dan sikap tertentu melalui proses sains secara
mandiri.
Pendekatan keterampilan proses diartikan sebagai wawasan atau anutan
pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang
bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada hakikatnya telah
ada dalam diri pembelajar. 16
12 1 Nyoman Subrata dan I Nengah Kariasa, Upaya Meningkatkan Sikap I1miah dan'<ualitas Hasil BelajarSiswa Sekolah Oasar Melalui Pembelajaran IPA dengan PendekatanKeterampilan Proses, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, (2), 2002, h. 3
;; Ibid., h. 414 Karen Ostlund, What the Research Say Abou Science Process Skills, ElSE (The
University of Texas at Austin: !lW2i!www.unr.ccl11.2000). vol 2 No.4 luni 2000. (28 Oesember2008)
15 Haryono, Efektivitas Pendekatan Keterampilan Proses dan Ekspositori dalam SainsOitinjau dari Cara Berpikir Siswa, Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 4 No.3 (2002), h. 67
12
Dalam pendekatan proses pendekatan pembelajaran didasarkan pada
anggapan bahwa ilmu pengetahuan alam itu terbentuk dan berkembang akibat
diterapkannya suatu proses, yang dikenal dengan metode ilmiah, dengan
menerapkan keterampilan-keterampilan proses IPA, yaitu mulai dari menemukan
;nasalah hingga mengambil kesimpulan. Dalam hal ini kompetensi yang
diharapkan di capai siswa tidak terbatas pada penguasaan produk (materi
pelajaran), tetapi juga perlu dikembangkan kompetensi berkenaan dengan
keterampilan proses sains dan keterampilan sosial siswa yang diharapkan dikuasai
siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.
Pendekatan proses tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam keterampilan proses atau langkah-langkah ilmiah seperti
mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan.17
Penggunaan proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.
Perlunya siswa memiliki keterampilan proses karena keterampilan proses ini
mengembangkan cara siswa untuk mengembangkan konsep sendiri dan membantu
siswa memahami konsep yang abstrak, yang jika konsep tersebut hanya dijelaskan
dengan metode ceranlah tidak selamanya menarik perhatian siswa. Dengan
demikian penggunaan keterampilan proses diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap konsep-konsep biologi dan sekaligus dapat menarik
minat siswa dalam pelajaran biologi.
Penggunaan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA seyogiyanya
dikembangkan pendekatan tersebut adalah strategi menggunakan keterampilan
proses untuk memahami konsep atau mempelajari konsep dan pembelajaran yang
berorientasi pada proses IPA. Dalam konteks pembentukan kompetensi dasar
hidup sebagaimana ditentukan oleh "World Declaration of Education for All"
kemampuan dasar belajar menjadi landasan yang kuat bagi pengembangan dan
penciptaan diri individu ke depan. Dengan kemampuan dasar belajar yang kuat
memungkinkan individu untuk mampu mempertahankan hidup dan memperoleh
,"L _
13
peluang partisipasi dalam masyarakat di mana dia hidup, karena secara substansial
telah memiliki keterampilan dasar hidup "Life Skill" .18
Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan
siswa dalam memproses pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri
fakta, konsep, dan nibi-nilai yang diperlukan. l(epada siswa diberikan
kesempatan untuk langsung terlibat dalam aktivitas dan pengalaman ilmiah seperti
apa yang dilakukan dan dialami oleh ilmuwan. Dalam hubungan ini siswa dididik
dan dilatih untuk terampil dalam memperoleh dan mengelola informasi melalui
aktivitas berpikir dengan mengikuti prosedur (metode) ilmiah, seperti terampil
melakukan pengamatan, pengukuran, pengklasifikasian, penarikan kesimpulan,
dan pengkomunikasian hasil temuan. Untuk itu model pembelajaran ini disebut
sebagai model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains,
karena berkenaan dengan proses pengolahan informasi dan kontruksi
pengetahuan, ilmu pengetahuan tidak dipandang sebagai produk semata tetapi
juga merupakan suatu proses. 19
Perlunya siswa memiliki keterampilan proses karena keterampilan proses
ini mengembangkan cara siswa untuk membentuk konsep sendiri dan membantu
cara mempelajari sesuatu memahami konsep yang abstrak. Dengan demikian
penggunaan pendekatan keterampilan proses diharapkan dapat meningkatkan
pemahamaan siswa terhadap konsep-konsep biologi dan sekaligus menarik minat
siswa pada pelajaran biologi.
Secara esensi proses pembelajaran keterampilan proses sains terbagi dalam
tiga tahap kegiatan utama, yaitu:
I) Pendahuluan, dilakukan dengan penyajian pokok materi dan tujuanpembelajaran dalam bentuk pertanyaanJproblem yang harns dijawaboleh siswa setelah melakukan proses sains tertentu, dan siswamempelajari petunjuk umum kegiatan dan lembar keIja.
2) Penyajian (inti), di bawah bimbingan guru siswa melakukan prosessains mulai dari menyusun hipotesis, melakukan pengamatan,pengukuran, pengklasifikasian, penyimpulan, dan melaporkan hasilhasilnya, kemudian guru membahas hasil temuannya.
14
3) Penutup, guru melakukan evaluasi keberhasilan proses pembelajaran Clandilanjutkan dengan penugasan kepada siswa unluk perbaikan pengayaan.20
b. Aspek-aspek Keterampilan Proses dalam Pembelajaran
Menurut Gega (1995) dikutip Hilda Karli bar.wa keterampilan proses
terdiri dari sejumlah keterampilan yang satu dengan yang lain tidak dapat
dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing-masing keterampilan
tersebut. Jenis-jenis keterampilan proses sains antara lain: Mengamati (observing)
adalah mengidentifikasi sifat dari objek tertentu dengan alat inderanya.
Mengklasifikasi (classifYing) adalah menunjukkan persamaan dan perbedaan dari
objek yang diamati. Mengukur (measuring) adalah mengontraskan ciri-ciri, dan
mencari dasar pengklasifikasian. Mengkomunikasikan (communicating) adalah
mendiskusikan hasil pengamatan secara lisan atau tertulis. Menafsirkan hasil
pengamatan (inferring) adalah menjelaskan apa yang diamati dari objek tertentu.
Meramalkan (prediction) adalah mengemukakan keadaan yang belum teramati
dan melakukan percobaan (experimenting) adalah melakukan sesuatu untuk
melihal apa yang terjadi.2! Dalam proses pembelajaran IPA keterampilan proses
dapat dilatihkan. Oleh karena itu guru dalam meraneang kegiatan keterampilan
proses sains perlu memperhatikan taraf perkembangan berpikir dan emosional
agar tercapai suatu kompetensi yang bermakna bagi pengalaman hidupnya.
Menurut Rezba dalam Prasetyo, keterampilan proses dikelompokkan
menjadi dua bagian, yaitu keterampilan dasar dan keterampilan terpadu proses
sains. Kegiatan yang termasuk dasar, yaitu melakukan: observasi, komunikasi,
klasifikasi, kesimpulan sementara (inferensi), ramalan (prediksi), sedangkan yang
termasuk kegiatan keterampilan terpadu adalah melakukan: identifikasi variabel,
membuat tabellgrafik, mendeskripsikan hubungan antar variabel, perolehan dan
20 Thin h 1')
15
pemrosesan data, analisis investigasi, penyusunan hipotesis, definisi operasional
variabel, desain investigasi dan eksperimen.22
Funk yang dikutip Dimyati, Mujiono, ada berbagai keterampilan dalam
keterampilan proses, keterampilan-keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan
keterampilan dasar (basic skills) dan keterampilan-keteramrilan terintegrasi
(intergrated skills). Keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari enam
keterampilan, yakni: mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur,
menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. ,Sedangkan keterampilan-keterampilan
terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data,
menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel,
mengumpulkan data dan mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun
hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian, dan
melaksanakan eksperimen.23
Dalam jurnal Proceedings oj the Redesigning Pedagogy, keterampilan
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu keterampilan proses terintegrasi dan
keterampilan proses dasar. Keterampilan proses dasar adalah kemampuan untuk
belajar, kemampuan yang berfungsi untuk embentuk landasan pada setiap
individu dalam mengembangkan diri.24 Dengan kemampuan dasar belajar yang
kuat memungkinkan individu mampu mempertahankan hidup dan memperoleh
peluang partisipasi dalam masyarakat dimana dia hidup. Sedangkan keterampilan
proses terintegrasi adalah keterampilan komplek artinya keterampilan untuk
memecahkan permasalahan dengan melakukan suatu eksperimen.25 Dengan
mengintegrasikan keterampilan proses di dalam belajar dan kegiatan eksperimen
akan membuat pengalaman belajar yang lebili kaya dan penuh arti. Untuk para
siswa, siswa akan menjadi lebili aktif dalam mempelajari konsep yang sedang
mereka cari, sehingga dapat menjangkau suatu pemahaman yang lebih dalam
22 Sungkowo, Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Upaya MeningkatkanPemahaman Konsep Kimia pada Siswa Kelas 11 SMU YP Unila Bandar Lampung TahunPe/ajaran 1992/2000, JPMIPA, Vol. 5 No.1 (2004), h. 39
23 Dimyati, Mudjiono, Be/ajar dan Pembe/ajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h. 14024 Grace Teo Yew Mei, Promoting Science Process Skills and the Relevance of Science
Through Science Alive Programme, Proceedings of the Redesigning Pedagogy: Culture,
16
terhadap suatu konsep dan pada akhirnya keterampilan proses sams akan
menjadikan siswa lebih tertarik dan mempunyai sikap positif sains.
Gagne dan guru Asosiasi Nasional (NSTA) mengelompokkan
keterarnpilan proses menjadi dua bagian, yaitu keterarnpilan dasar meliputi
mengamat:, infe;ring mea.uring, herkomunikasi,menggolngk'ln dan f.len:malkqn.
Sedangkan keterarnpilan terintegrasi meliputi kemarnpuan untuk membuat
hipotesis, mengidentifikasi dan mengendalikan variabel, menggambarkan,
interpretasi data dan eksperimen.26 Dalarn kurikulm Nasional IPA 1991
pencapaian penyelidian ilmiah berupa merarnalkan, hipotesis, mengamati,
menentukan variabel,interpretasi data dan mengkomunikasikan.27
lImu pengetahuan keterampilan proses meliputi mengarnati kualitas,
mengukur jumlah, sorting/classifying, inferring, merarnalkan, mengadakan
percobaan. 28 Dengan keterarnpilan proses siswa diajak melacak kembali apa yang
telah dilakukan oleh ilmuwan dan menemukan/membentuk suatu konsep.
Keterampilan proses membantu siswa dalarn mempelajari ilmu pengetahuan atau
ilmu lain yang lebih dan bermakna atau penting dalarn hidupnya. Pada dasamya
pengajaran keterarnpilan proses untuk meningkatkan keterarnpilan di
dalarnpengamatan,dan menggolongkan sarnpai mengarnbil kesimpulan.29
Keterarnpilan-keterarnpilan mendasar yang termasuk keterarnpilan proses
sains antara lain:
I) Mengobservasi atau mengarnati, termasuk di dalamnya:a. Menghitungb. Mengukurc. Mengklasifikasid. Mencari hubungan ruang dan waktu
2) Membuat hipotesis3) Merencanakan penelitian/eksperimen4) Mengendalikan variabel
26 John Wiley and Sons, Systematic Modeling versus the Learnig Cycle: ComparativeEffect on Integrated Science Process Skill Achievement, (by the National Association for Researchin Science Teaching Published, 1992), h. ]
27 Wynne Harlen, Teaching and Learning Primary Science, (Paul Chapman Publishingltd, 1993), h. 57
"httpllwww.Nsta.orgielementaryschooUconnectionsl200712TorresHandoutParensNSTAr ....n" nAff,)R f)p~prnhpT?oosn
17
5) Menginterpretasi atau menafsirKan a:i._6) Menyusun kesimpulan sementara (inferensi)7) Meramalkan (memprediksi)8) Menerapkan (mengaplikasi)9) Mengkomunikasi.30
Oalam pembelajaran langkah-Iangkah yang dimaksud setelah menemukan
masalah adalah mencari informasi lebih lanjut tentang masalah, kemudian
mengemukakan hipotesis, melakukan penelitian dan kemudian menarik
kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil penelitian atau temuan. ladi dalam
proses ini peserta didik dilatih untuk mengikuti langkah-Iangkah kerja para ilmu
dalam mengembangkan ilmu. Oi sini yang ditekankan adalah langkah untuk
mencapai produk sains.
Menurut Karen L Lancour, disebutkan keterampilan dasar pada
keterampilan proses sains terdiri dari:
1) Mengamati: menggunakan pikiran untuk mengumpulkan informasi
tentang suatu peristiwa.
2) Mengukur: penilaian untuk menguraikan dimensi spesifik dari suatu
peristiwa.
3) Inferring: Perumusan berdasarkan hasil pengamatan.
4) Menggolongkan: menggolongkan peristiwa atau objek ke dalam
kategori berdasarkan pada karakteristik tahu menggambarkan ukuran
ukuran.
5) Meramalkan: memperkirakan kemungkinan hasil yang akan teIjadi
berdasarkan pada fakta- fakta.
6) Komunikasi: menggunakan kata-kata, lambang, atau grafik untuk
menguraikan suatu objek, peristiwa atau tindakan.3!
30 Conny Semiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Grasindo, 2000),
dari:
18
Sedangkan keterampilan terintegrasi pada keterampilan proses sains terdiri
1) Merumuskan hipotesis: menyatakan hasil diharapkan untuk
eksperimen.
2) MeJ1gidentifikasi variabel: I'1enyat'lkan faktor y'lng da:Jat dirubw yang
dapat mempengaruhi suatu eksperimen.
3) Melukiskan variabel: menjelaskan bagaiman cara mengukur suatu
variabel di dalam suatu eksperimen.
4) Hubungan antar variabel: menjelaskan hubungan antar variabel
didalam suatu eksperimen.
5) Merancang penyelidikan: merancang suatu eksperimen dengan
mengidentifikasi dan menguraikan langkah-langkah yang sesuai di
dalam suatu prosedur untuk menji suatu hipotesis.
6) Mengadakan percobaan: menyelesaikan suatu eksperimen dengan
mengikuti prosedur sehingga hasil dapat dibuktikan.
7) Mengorganisir data dalam grafik dan tabel: membuat grafik dan
mengumpulkan data.
8) Meneliti penyelidikan: menginterpretasikan data secara statistik,
mengidentifikasi ,mengevaluasi hipotesis, merumuskan kesimpulan,
dan merekomendasikan pengujian lebih lanjut.
9) Pemahaman menyebabkan dan mempengaruhi hubungan: apa yang
akan teIjadi
10) Merumuskan: menngenali data dan perbandingan pembuatan suatu
objek.32
Keterampilan berpikir yang tergolong keterampilan proses IPA:33
I) Mengobservasi
Mengamati merupakan kemampuan menggunakan semua indera
yang harus dimiliki setiap orang. Dalam kegiatan ilmiah mengamati berarti
memiliki fakta-fakta yang reievan dengan tugas tertentu dari hal-hal yang
19
diamati, atau memilih fakta-fakta untuk menafsirkan peristiwa tertentu.
Dengan membandingkan hal-hal yang diamati, berkembang kemampuan
untuk mencari persamaan dan perbedaan.
2) Menafsirkan Pengamatan
Mencatat Jeti:tp hl1sil pengarnatan secara terpisah, kem'ldian
menghubungkan hasil-hasil pengamatan itu. Mungkin ditemukan pola
tertentu dalam pengamatan. Penemuan pola ini merupakan dasar untuk
menyarankan kesimpulan generalisasi-generaJisasi.
3) Meramalkan
Meramalkan merupakan salah satu kemampuan penting dalam
IPA. Dengan menggunakan pola yang ditemukan dari pengamatan, para
ilmuwan mengemukakan apa yang mungkin teIjadi pada keadaan yang
terjadi pada keadaan yang akan datang atau belum diamati. Jadi, bertitik
tolak dari menafsirkan hasil-hasil pengamatan dapat dikembangkan
kemampuan untuk meramalkan, karena proses peramalan merupakan suatu
proses penalaran yang berdasarkan pengamatan.
4) Menggunakan Alat/Bahan
Melakukan percobaan dalam II'A membutuhkan aJat dan bahan.
Berhasil suatu percobaan atau eksperimen tergantung pada kemampuan
memilih dan menggunakan aJat yang tepat secara efektif. Pengalaman
menggunakan alat dan bahan merupakan pengalaman konkrit yang
dibutuhkan anak untuk menerima gagasan baru.S4
5) Menerapkan Konsep
Menerapkan Konsep merupakan suatu kemampuan untuk
menggunakan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru atau
menerapkan konsep itu pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa
yang sedang terjadi.dalam menerapkan konsep untuk menjelaskan apa
yang sedang teIjadi, perlu dianggap bahwa setiap penjelasan yang
diberikan bersifat sementara dan dapat diuji, jadi berupa hipotesis.35
20
6) Merencanakan Penel itian
Setelah melihat suatu pola atau hubungan dari pengamatan
pengamatan yang dilakukan perlu kesimpulan sementara atau hipotesis
yang dirumuskan. Untuk itu perlu kemampuan untuk merencanakan alat
alat dan bphan-ba!'an yang akan digu<1akan, nenentukan variabel-var!abe:.
menentukan yang mana variabel-variabel itu yang harns dibuat tetap, dan
mana yang berubah. Selanjutnya menentukan cara dan langkah kerja,
bagaimana mengolah hasil-hasil pengamatan untuk mengambil
kesimpulan. merupakan kegiatan-kegiatan yang perlu dilatih sejak sekolah
dasar.
7) Berkomunikasi
Menyampaikan penemuannya kepada orang lain secara jelas dan
cermat karena itu dalam pendidikan IPA anak-anak sejak dini dilatih untuk
dapat melaporkan hasil-hasil percobaan mereka secara sistematis dan jelas.
8) Mengajukan Pertanyaan
Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan berpikir
tersebut anak diberi kesempatan untuk menggunakan pikirannya, sejauh
mana anak menggunakan pikirannya, karena dihadapkan pada masalah
masaIah yang ada disekitarnya. Sejauh mana anak menggunakan
pikirannya dapat diketahui dari pertanyaan yang diajukannya. Dengan lain
perkataan dapat dikatakan bahwa kualitas pertanyaan yang diajukan
menunjukkan rendah tingginya tingkat berpikir anak.36
Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut di atas anak
diberi kesempatan untuk menggunakan pikirannya, karena dihadapkan pada
masalah-masalah yang ada disekitarnya. Sejauh mana anak menggunakan
pikirannya dapat diketahui bahwa kuaIitas pertanyaan yang diajukan anak
menunjukkan rendah tingginya tingkat berpikir anak itu.
21
Menurut Syaiful Sagala, Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh
siswa dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan proses adalah:
1) Mengamati gejala yang timbul.
2) Mengklasifikasi sifat-sifat yang sama, serupa.
3\ MeD~ukur beQaral1-bp,saran yang bersangkut,\U.
4) Mencarai hubungan antar konsep-konsep yang ada
5) Mengenal adanya suatu masalah, merumuskan masalah.
6) Memperkirakan penyebab suatu gejala, merumuskan hipotesa.
7) Meramalkan gejala yang akan mungkin terjadi.
8) Berlatih menggunakan alat-alat ukur.
9) Melakukan percobaan.
10) Mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan data.
II) Berkomunikasi.
12) Mengenal adanya variabel, mengendalikan suatu variabel.37
Menurut Karen keterampilan proses terbagi menjadi 15 yaitu:
1) Observasi/pengamatan: menggunakan satu atau lebih panca indra
untuk memberi informasi. Termasukjuga menggunakan alat.
2) Komunikasi: memberikan atau mengubah informasi dengan lisan atau
tulis.
3) Estimasi: memperkirakan/memperhitungkan terhadap objek tertentu.
4) Mengukur: membandingkan objek pada satuan perubahan standar
tertentu.
5) Mengumpulkan data: mengumpulkan informasi tentang pengamatan
dan pengukuran secara sistematis.
6) Mengklasifikasi: mengelompokkan atau memisahkan objek/data atau
membuat sesuatu ke dalam bagan yang diambil dari pengamatan.
7) Menarik kesimpulan: pengembangan dasar gagasan pengamatan yang
memerlukan penilaian dan keputusan pada akhir pengalamannya.
22
8) Memprediksi/meramalkan: membuat sesuatu gagasan untuk hasil yang
diharapkan dari pokok kesimpulan.
9) Membuat model: mempresentasikan pembangunan fisik atau mental
untuk menerangkan sesuatu gagasan, keadaan, atau kejadian.
10) Menginterpretasi data: membaca tabel, g~afik, dan diagram.
Menjelaskan kejadian dalam tabel/diagram, grafik dan juga dapat
menerangkan sesuatu dengan grafik/gambar.
II) Membuat grafik: mengubah besaran-besaran dalam bentuk bilangan ke
dalam diagram yang dapat menunjukkan hubungan antara besaran.
12) Hipotesis: masalah yang disampaikan dengan pertanyaan yang akan
diuji dengan percobaan penelitian.
13) Mengontrol data: memanipulasi suatu obyek dengan memberikan
perlakuan untuk menghasilkan kegiatan yang konstan.
14) Menetapkan dan poerasi atau menentukan langkah keJja: berawal dari
informasi khusus tentang obyek dan gejalanya berdasarkan pada
pengalaman yang berkaitan dengan itu.
15) Penyelidikan: menggunakan pengamatan untuk dikumpulkan dan
dianalisis datanya dipakai untuk menggambarkan dalam penyelesaian
pemecahan masalah.3h
Menurut Cain dan Evans (1990) seperti dikutip Aguston dan Dewi
Suliantini mengemukakan ada 12 jenis keterampilan yang dikelompokkan dalam
dua kategori, yaitu:
I) Kategori keterampilan dasar meliputi: mengobservasi, mengklasifikasi,
mengukur, mencari hubungan ruang dan waktu, komunikasi,
memprediksi, dan mengambil kesimpulan.
2) Kategori keterampilan yang terintegrasi meliputi: menyusun defmisi
operasional, menyusun hipotesis kerja, menginterpretasi data,
mengendalikan variabel, dan merencanakan atau melaksanakan .39
Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan memproseskan
perolehan anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan
konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap yang dituntut. Dengan
demikian, keterampilan-keterampilan itu menjadi roda penggerak penemuan dan
pengemb'lngan fakta dan konsep serta pertumbuhan dan pengembangan sikap dan
nilai.
Untuk membentuk keterampilan memproseskan perolehan pada diri siswa
ada enam dasar keterampilan proses sains yang terdiri dari:
II UDservas..2) Komunikasi.3) Klasifikasi.4) Pengukuran.5) Kesimoulan.6) Meramalkan.4v
Dengan keterampilan proses siswa diajak melacak kembali apa yang telah
dilakukan oleh ilmuwan dan menemukan,membentuk suatu konsep. Keterampilan
proses membantu siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang lebih
bermakna atau penting dalam hidupnya.
Menurut Suryosubroto, langkah keterampilan proses terdiri dari:
I) Pengamatan, tujuan kegiatan ini untuk melakukan pengamatan yang
terarah tentang gejala/fenomena sehingga mampu membedakan yang
sesuai dan yang tidak sesuai dengan pokok permasalahan yang
dimaksud pengamatan disini adalah penggunaan indra secara optimal
dalam rangka memperoleh informasi yang memadai. Untuk itu perlu
diingkatkan peragaan melalui gambaran ataupun bagan dan membatasi
peragaan dengan kata-kata.
2) Interpretasi hasil pengamatan, tujuan kegiatan ini untuk menyimpulkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan berdasarkan pada pola
hubungan antara hasil pengamatan yang satu dengan yang lainnya.
Kesimpulan tersebut merupakan konsep yang perlu
dimanfaatkanldigunakan.
24
3) Peramalan, hasil interpretasi dari suatu pengamatan kemudian
digunakan untuk meramalkan atau memperkirakan kejadian yang
belum diamati/akan datang.
4) Aplikasi konsep, adalah menggunakan konsep yang telah
diketahlli/dipelajgri dalam situa:'i baru atau dalpm menyelesaihn
masalah, umpamanya memberikan tugas mengarang tentang sesuatu
masalah yang dibicarakan dalam mata pelajaran yang lain.
5) Perencanaan penelitian, penelitian ini bertitik tolak dari seperangkat
pertanyaan antara lain untuk menguj i kebenaran hipotesis tertentu
perlu perencanaan penelitian-penelitian lanjutan dalam bentuk
percobaan lainnya.
6) Pelaksanaan penelitian, tujuan dari kegiatan ini adalah agar siswa lebih
memahami pengaruh variabel yang satu pada variabel yang lain. Cara
belajar yang mengasyikkan akan teIjadi dan kreativitas siswa akan
terlatihkan.
7) Komunikasi, kegiatan ini bertujuan mengkomunikasikan proses dan
hasil penelitian ini kepada berbagai pihak yang berkepentingan baik
dalam bentuk kata-kata, grafik, bagan,maupun tabel, secara lisan atau
tertulis.41
Pengembangan keterampilan proses itu memerlukan kemampuan guru
untuk bertanya dan menjawab pertanyaan siswa serta mengorganisasikan kelas.
Untuk itu setiap guru secara mandiri diminta untuk mengembangkan
kemampuannya agar proses belajar mengajar yang mengembangkan keterampilan
proses itu dapat berhasil.
Dalam jurnal Science Process Skills, How can Teaching Science Process
Skills Improve Student Performance in Reading, Language arts and matematics,
pengajaran ilmu pengetahuan keterampilan proses dapat meningkatkan:
1) Faktor fisik (kesehatan, mendengar, melihat, bicara, motorik) dan
faktor pemahaman (konsep, proses).
25
2) Ilmu pengetahuan membantu anak-anak dari emua tingkatan ekonomi
sosial di dalarn pengembangan logika dan bahasa.
3) Ilmupengetahuan berperan untuk mengembangkan dari konsep,
vocabulary dan keterampilan bahasa.
4) I:mu penf,etahu~;l berperan menyampaibm ilmil jJengetahuan.
meningkatkan pengembangan proses anak.42
c. Kelebihan dan Keknrangan Keterampilan Proses Sains
Secara wnum model pembelajaran berbasis keterarnpilan proses sams
memiliki kelebihan diantaranya:
I) Siswa lebih memperoleh kesempatan untuk mengembangkan
keterarnpilan proses sams seperti: mengarnati, mengukur,
mengklasifikasi, menyimpulkan, mengkomunikasikan hasil temuan.
2) Siswa lebih memperoleh kesempatan untuk mengembangkan aktivitas,
kreativitas, kemandirian, sikap kritis, dan keterarnpilan bekeIja sarna
dengan orang lain.
3) Guru tidak perlu mengajarkan seluruh pengetahuan (sains) kepada
siswa, cukup konsep-konsep pokok karena siswa dengan keterampilan
d I k · d' ·43prosesnya apat me eng apl sen m.
Kelemahan model pembelajaran berbasis keterampilan proses sams
diantaranya:
]) Memerlukan alokasi waktu yang relatif lebih banyak, terutama kalau
belum terbiasa.
2) Membutuhkan persiapan yang lebih terprogram dan sistematik.
3) Kalau siswa belwn menguasai keterampilan proses yang diperlukan,
pencapaian hasil belajar tidak maksimal.44
42 http://www.google.com.Science Process Skills, How can Teaching Science ProcessSkills Improve Student Petformance in Reading, Language arts and matematics.(28 Desember')O(\Q\
26
Menurut Syaiful Sagala, pendekatan proses memiliki kelebihan sebagai
berikut:
I) Memberi bekal cara memperoleh pengetahuan, hal yang sangat penting
untuk pengembangan pengetahuan dan masa depan
2) Pendahuluan proses ber~ifat kre?tif, Slswa aktif, rlapat meningkatkan
keterampilan berfikir dan cara memperoleh pengetahuan.45
Sedangkan kelemahan dari pendekatan proses sebagai berikut:
I) Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk dapat menyelesaikan
bahan pengajaran yang ditetapkan dalam kurikulum.
2) Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap sehingga tidak
semua sekolah dapat menyediakannya.
3) Merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancang
suatu percobaan untuk memperoleh data yang relevan.46
2. Pembelajaran Metode Eksperimen
a. Pengertian Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar di mana melakukan
suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil
percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan
dievaluasi oleh guru.47 Penggunaan teknik ini tujuannya agar siswa mampu
mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih
dalam cara berpikir yang ilmiah (Scientific thinking). Dengan eksperimen siswa
menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
Metode eksperimen merupakan suatu cara memperoleh pengetahuan atau
keterampilan dengan mencoba, berbuat atau melakukan sesuatu.48 Jadi aktivitas
anak lebih banyak pada memperlihatkan sesuatu yang telah diamati.
45 Syaiful Sagala. Loc.Cit'" Ibid., h. 7447 Roeslivah Nk. Yumiali Suharlo, Stralegi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Bina Aksara,
27
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan
pcrcobaan, siswa melakukan kegiatan yang mencakup pengendalian variabel,
pengamatan, melibatkan pembandingan atau kontrol, dan penggunaan alat-alat
praktikum. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa
diberi kesempatan untuk lTlengalami sendiri atau melakukan sendiri.49 Dengan
melakukan eksperimen, siswa akan menjadi lebih yakin atas suatu hal dari pada
hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman,
mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan lebih lama dalam ingatan
slswa.
b. Kclebihan dan Kelemahan Metodc Eksperimen
Kelebihan metode eksperimen antara lain:
I) Pengetahuan anak tidak verbalitas dan memberikan kemungkinan
berpikir lebih kritis.
2) Memberikan pengalaman yang riiI.
3) Keragu-raguan siswalmahasiswa dapat hilang dengan mengamati dan
mengadakan eksperimen.
4) Memberikan kemungkinan lebih berhasilnya interaksi belajar
mengajar.50
Kelemahan metode eksperimen antara lain:
I) Bila tidak dapat mengamati kelas secara seksama, maka metode ini
menjadi tidak wajar.
2) Bila alat pengajaran kurang memadai, maka hasilnyapun kurang
memuaskan.
3) Kemungkinan eksperimen akan berlangsung lama sehingga
mengganggu pe!ajaran berikutnya.51
Metode eksperimen akan berhasil digunakan untuk mengubah
pengetahuan siswa jika mereka melaksanakan tugas pengetahuannya dengan
49 Nuryani Y. Rustaman, dkk. Gp. Cit., h. 109
28
menghabiskan sedikit waktu dengan berinteraksi dengan alat-alat, instruksi, dan
cara kerja serta menghabiskan waktu lebih banyak.
Kegiatan eksperimen penting dilakukan secara terus menerus untuk
mengembangkan pengetahuan siswa dan membandingkan apa yang mereka
temubn serta mengaplikasibnnya dalam kehid:lpan r,yata, sehingga proses
pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Kegiatan laboratorium akan membangkitkan rasa mgm tahu Slswa
terhadap fenomena alam, serta menantang untuk berpikir kritis dalam mencari
alternatif pemecahan terhadap suatu masalah-masalah. Melatih ketekunan siswa
lewat pengamatan, pengumpulan data, analisis data, serta mengembangkan daya
temu siswa di dalam menginterpretasikan masalah-masalah sehingga siswa
tertantang untuk mengembangkan suatu bentuk eksperimen.
3. Pembelajaran Pendekatan Ekspositori
a. Pengertian Pendekatan Ekspositori
Kata ekspositori berasal dari kata eksposisi yang berarti memberi
penjelasan. Dalam proses belajar mengajar, ekspositori berarti guru memberi
penjelasan kepada siswa tentang fakta, data, atau informasi.52
Pendekatan ekspositori adalah penyampaian ilmu pengetahuan kepada
peserta didik yang dipandang objek yang menerima apa yang diberikan dari
guru. 53 Ekspositori menghedaki peserta didik dapat menangkap dan mengingat
informasi yang telah diberikan guru, serta mengungkapkan kembali/memproduksi
apa yang telah dimilikinya melalui respon yang telah dimilikinya melalui respon
yang ia berikan pada saat melontarkan pertanyaan.
Ekspositori adaiah kegiatan belajar mengajar yang bersifat menerima baik
pada tahap perencanaan maupun pada pelaksanaan mengajar, dalam pendekatan
ini guru berperan lebih aktif, lebih banyak melakukan aktivitas dibandingkan•.,',
dengan siswa-siswanya. Guru telah mengelola dan mempersiapkan bahan ajaran
5ecara mntas, lalu menyampaikan kepada siswa: Sebaliknya, para siswa berperan
29
lebih pasif, tanpa banyak melakukan kegiatan pengolahan bahan, karena
menerima bahan ajaran yang disampaikan oleh guru.54
Menurut Syaiful Sagala, pendekatan ekspositori adalah penyampaian ilmu
pengetahuan kepada siswa. Siswa dipandang sebagai objek yang menerima apa
yang diherikan guru. Biasanya guru menyamraikan informasi mengenai bahan
peng~aran dalam bentuk penjelasan dan penuturan secara lisan.55 Dalam
pendekatan ini siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi yang
telah diberikan guru, serta mengungkapkan kembali apa yang dimiliki melalui
respon yang ia berikan pada saat diberikan pertanyaan oleh guru.
Syamsudin Makmun dalam Syaiful Sagala mengemukakan bahwa guru
menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik
dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencemanya secara teratur
d ·56an rap!.
Menurut Sudjana seperti dikutip dalam Zainal Abidin, ekspositori adalah
siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi yang telah diberikan
guru serta mengungkapkan kembali apa yang telah dimiliki melalui respon yang ia
berikan pertanyaan oleh guru.57
Pendekatan ekspositori pendekatan iill bertolak dari pandangan bahwa
kelas dan penyebaran pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru. Hakikat
mengajar menurut pandangan ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada
siswa. Siswa dipandang sebagai objek yang menerima apa yang diberikan oleh
guru. Biasanya guru menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam
bentuk penjelasan dan penuturan secara lisan yang dikenal dengan istilah metode
ceramah.58 Dalam pendekatan iill siswa diharapkan dapat menangkap dan
mengingat informasi yang telah diberikan oleh guru serta mengungkapkan
kembali apa yang telah dimilikinya melalui respons yang diberikannya pada saat
54 R. Ibrahim, Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),eet. 2, h. 43
55 Syaiful Sagala, Op. Cit., h. 78;0 Ibid., h. 7957 Zainal Abidin, HasH Belajar yang Menggunakan Strategi Heuristik dan Ekspositori
dalam Mata Kuliab Strategi Belajar Mengajar pada Mabasiswa PGSD VI FIP IKIP Padang,
30
diberi pertanyaan oleh guru. Komunikasi yang digunakan oleh gUiU dalam
interaksinya dengan siswa adalah komunikasi satu arah atau komunikasi sebagai
aksi. Oleh sebab itu, kegiatan belajar siswa kurang optimal sebab terbatas pada
mendengarkan uraian guru, mencatat, dan sekali-kali bertanya kepada guru. Guru
yang kreatif bias:mya dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada si"wa
menggunakan alat bantu seperti gambar, bagan, grafik, dan lain-lain disamping
memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan.
Menurut Byron Massialas dalam Sriyono, model mengaJar ekspositori
dapat juga disebut model informasi bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran
pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru atau pengajar. Hakikat mengajar
menurut pandangan ini adalah menyampaikan informasi dari guru. Aktifitas
belajar siswa terbatas pada mengingat informasi, mengungkapkan kembali apa
yang telah dikuasainya, dan bertanya kepada guru tentang bahan yang belum
dipahaminya. Dalam pendekatan ini mengajar diawali dengan penyampaian
informasi bahan pengajaran oleh guru secara lisan, dilanjutkan dengan bertanya
kepada siswa dan menarik kesimpulan tentang bahan pengajaran, diakhiri dengan
pemberian tugas kepada siswa.59
Menurut Syamsudin Makmun yang dikutip Syaiful Sagala,
mengemukakan bahwa guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah
dipersiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal
menyimak dan mencemanya secara teratur dan tertib.60
Metode ekspositori adalah suatu pengajaran visual dengan menggunakan
benda dua dimensi atau tiga dimensi dengan maksud mengemukakan gagasan atau
sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.6\
Pendekatan ekspositori, yaitu pendekatan yang didasarkan pada proses
"meaning reception learning". Pendekatan ini cenderung menekankan
penyampaian informasi yang bersumber dari buku, teks, referensi, atau
59 Nana Sudjana, Wari Suwariyah, Model-model Mengajar CBSA, (Bandung: Sinar Barn,2000), h. 5:
~l
pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik ceramah, demonstrasi, diskusi
dan laporan studio
Strategi pembelajaran ekspositori yaitu strategi pembelajaran yang
didasarkan pada proses "Meaningful Reception Learning" sebagaimana yang
diteor:kan Ausabd. Strategi hi c~ndernr.g menebnkan ;:Jenya!'1paian ipforrnasi
yang bersumber dari buku teks, referensi, atau pengalaman pribadi dengan
menggunakan teknik ceramah, demonstrasi, diskusi dan laporan studio 6~
Dalam pembelajaran dengan strategi ekspositori guru cenderung
menggunakan kontrol proses pembelajaran dengan aktif, sementara siswa relatif
pasif menerima dan mengikuti apa yang disajikan oleh guru. Strategi
pembelajaran ekspositori ini merupakan proses pembelajaran yang lebih berpusat
pada guru ("Teacher Centered'), guru menjadi sumber dan pemberi informasi
utama. Meskipun dalam strategi ekspositori digunakan metode selain ceramah dan
dilengkapi atau didukung dengan media, penekanannya tetap pada proses
penerimaan pengetahuan (materi pelajaran) bukan pada proses pencarian dan
kontruksi pengetahuan.
Model mengajar ekspositori merupakan kegiatan belajar mengajar yang
berpusat pada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi terperinci
tentang bahan pengajaran. Tujuan utama pengajaran ekspositori adalah
"memindahkan" pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Hal
yang esensial pada bahan pengajaran harns dijelaskan kepada siswa.63
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya belajar
dengan pendekatan ekspositori, adalah menyampaikan informasi dari guru,
aktivitas belajar siswa terbatas pada mengingat informasi, mengungkapkan
kembali apa yang telah dikuasainya dan bertanya kepada guru tentang bahan yang
belum dipahaminya. Dalam pendekatan ini, mengajar diawali dengan
penyampaian informasi bahan-bahan pengajaran oleh guru secara lisan,
62Wahyudin Nur Nasution, Efektivilas Siralegi Pembetajaran Koperolif dan Eksposilori#~~L.",.-1 ....... 1..1..."i! 'l?nln;m- .r;:niJH: rJitininu dnri Cara Beroikir. h. 4 \v\\:\\'_=--~Qof!L~_cnnJ (28 Desember
32
dilanjutkan dengan bertanya kepada siswa dan menarik kesimpulan tentang bahan
pengajaran, diakhiri dengan pemberian tugas kepada siswa.
b. Prosedur Pendekatan Ekspositori
Secara garis besar prosedurnya pendekatan eksrositori sebagai berikut:
I) Persiapan (preparation) yaitu guru menyiapkan bahan selengkapnya
secara sistematis dan rapi.
2) Peliautan (apperception) bahan terdahulu yaitu guru bertanya atau
memherikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian siswa kepada
materi yang telah diajarkan.
3) Penyajian (presentation) terhadap bahan yang bam, yaitu guru
menyajikan dengan cara memberi ceramah atau menyuruh siswa
membaca bahan yang telah dipersiapkan diambil dari buku, teks
tertentu atau ditulis oleh guru.
4) Evaluasi (recitation) yaitu guru bertanya dan siswa menjawab sesuai
bahan yang dipelajari, atau siswa yang disuruh menyatakan kembali
dengan kata-kata sendiri pokok-pokok yang telah dipelajari lisan atau
tulisan.64
Tahapan pembelajaran dalam strategi pembelajaran ekspositori adalah
sebagai berikut:
1) Pada tahap pendahuluan guru menyampaikan pokok-pokok materi
yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai siswa
mengikuti dengan mencatat.
2) Pada tahap penyajian atas materi guru menyampaikan materi
pembelajaran dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutan
dengan demonstrasi untuk mempeIjelas materi yang disajikan dan
diakhiri dengan penyampaian materi ringkasan atau latihan.
33
3) Pada tahap penutup guru melaksanakan evaluasi berupa tes dan
kegiatan tindak lanjut seperti penugasan dalam rangka perbaikan dan
pengayaan atau pendalaman materi.65
4. PC'1lbcla.:aran M'ltode D~mon3tra~i
a. Pengertian Metode Demonstrasi
Cardile (1986) mengemukakan bahwa demonstrasi adalah suatu penyajian
yang dipersiapkan secara teliti untuk menyajikan sebuah tindakan atau prosedur
yang digunakan. Metode ini disertai dengan penjelasan, ilustrasi dan pemyataan
lIsan atau peragaan secara tepat.66
Winamo mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah adanya
seorang guru yang diminta atau siswa memperhatikan suatu proses kepada seluruh
kelas67
Pada metode demonstrasi guru memperlihatkan suatu proses atau kejadian
kepada siswa. Dalam pelajaran sains metode demonstrasi tidak hanya digunakan
untuk memperlihatkan sesuatu, tetapi digunakan untuk mengembangkan suatu
pengertian, memperlihatkan penggunaan suatu prinsip, menguji kebenaran suatu
hukum yang diperoleh secara teoritis.68
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan
suatu proses kejadian.69 Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan
memperlibatkan suatu gerak atau proS'es keIja sesuatu. Pelaksanaannya bisa jadi""
guru atau orang lain yang sengaja diminta untuk memperlihatkan proses keIja
sesuatu itu. Jadi aktivitas siswa lebih banyak pada mengamati apa yang
didemonstrasikan.
Metode ini dapat membuat pelajaran lebih jelas dan konkrit, sehingga
diharapkan siswa menjadi lebih mudah memahami. Metode demonstrasi ini
memerlukan kesiapan dan perencanaan yang khusus, sehingga memerlukan
65 Wahyudin NurNasution. Op.Cit.• h. 506 Aguston, Dewi Suliantini, Op. Cit., h. 9167 n.,:..J h 01
34
kesiapan dan perencanaan yang matang serta memerlukan waktu yang lama.
Melalui demonstrasi akan lebih jelas dipahami siswa.
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif
untuk menolong siswa mencari jawaban alas pertanyaan-pertanyaan seperti:
I) Bagaiwana cara membuatnya?
2) Terdiri dari bahan apa?
3) Bagaimana cara mengatumya?
4) Begaimana proses bekerjanya?
5) Bagaimana proses mengerjakannya?70
Demonstrasi sebagai metode mengajar, bahwa seorang guru atau
demonstrator, (orang luar yang sengaja diminta), atau seorang siswa
memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses.
Demonstrasi adalah cara mengajar di mana seorang instruktur tim guru
menunjukkan, memperlihatkan sesuatu proses, sehingga seluruh siswa dalam
kelas dapat melihat, mengamati, mendengar mungkin meraba-raba dan
melaksanakan proses yang dipertunjukkan oleh guru.7I
Dengan demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan
lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan
sempuma Juga siswa dapat mengamati dan memperlihatkan guru selama
pelajaran berlangsung.
b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Keuntungan metode demonstrasi:
I) Perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap
penting oleh pengajar sehingga siswa dapat menangkap hal-hal yang
penting. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses
belajar, dan tidak tertuju kepada hal lain.
70 Hasibuan, Moedjiono, Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
36
2) Tahap Penyajian:
Dilaksanakan dengan melakukan proses sains.
3) Tahap Penutup:
Guru melakukan evaluasi dan memberikan tugas untuk pengayaan.
4) Metode yr.ng Digunakan:
Resitasi, penemuan, diskusi, studi lapangan, demonstrasi.
4) Penggunaan Media dalam Pembelajaran:
Alat dan bahan sebagai sumber belajar. Media diperlukan untuk
mempercepat pancapaian tujuan.
5) Pendefinisian Peran Guru dan Siswa:
Siswa harus aktif dalam proses belajar mengaJar. Prakasa proses
pembelajaran dapat berasal dari siswa. Guru berperan sebagai
fasilitator dan koordinator kegiatan belajar siswa.75
Urutan kegiatan pembelajaran pendekatan ekspositori:
I) Tahap Pendahuluan:
Tujuan dan materi diinformasikan melalui ceramah.
2) Tahap Penyajian:
Dilaksanakan secara ekspositorik melalui ceramah, Tanya jawab, dan
demonstrasi.
3) Tahap Penutup:
Guru melakukan evaluasi dan memberikan tugas untuk pengayaan.
4) Metode yang Digunakan:
Ceramah, tanya jawab, demonstrasi, diskusi, resitasi.
5) Penggunaan Media dalam Pembelajaran:
Alat dan bahan sebagai alat mengajar guru. Media diperlukan untuk
mempermudah guru dalam mengajar.
6) Pendefinisian Peran Guru dan Siswa:
Guru memegang kendali proses pembelajaran. Prakarsa pembelajaran
bersumber dari guru. Siswa cenderung pasif, guru sebagai pengajar.76
37
6. Hasil Belajar Siswa
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan
pelatihan.77
J'vfenun:t Witherington dalam Ngalim Purwanto bahwa b':llajar adalah
suatu perubahan yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi
yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian. 78
Gage(1984) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana
organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman. Demikian juga Harold
Spear mendefinisikan79 bahwa belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran,
membaca, dan meniru. Bahwa belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat
pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan
memru.
Sedangkan menurut Whittaker, belajar adalah proses tingkah laku yang
ditimbulkan atau diubahmelalui latihan atau pengalaman.80
Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan
perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap,
kebiasaan, i1mu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.81 Dengan belajar
dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan
hidup.
Menurut Fontana (1981), belajar adalah suatu proses perubahan yang
relative tetap dalam perilaku individu sebagai hasil pengalaman.82 Perubahan
perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya
dengan lingkungan.
77 Ahmad Sabri, Strategi Be/ajar Mengajar dan Mien' Teaching, (Ciputat: Ciputat Press,2005), h. 20
78 M. Ngalim Purwanto, Psik%gi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), h.84
79 Martinis Yamin, Strategi Pembe/ajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung PersadaPress, 2004), h. 99
80 htlp:!lh~riit.blogspOl.COllV2007,'J2ibclaiar-danmotivasinva.htll1l (28 Desember 2008)81 f)alvono. Psiko/Ofd Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2007), h.49
38
Menurut Gagne mendefinisikan belajar adalah perubahan dalam disposisi
atau kapabilitas manusia yang berlangsung selama satu masa waktu dan tidak
semata-mata disebabkan oleh proses pertumbuhan.83 Perubahan itu berbentuk
perubahan tingkah laku, hal ini dapat diketahui dengan jalan membandingkan
tingkah laku sebelum belajar dan tingkah laku yang diptroleh setelah bdajar.
Chaplin (1972), belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang
relatifmenetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.84
Belajar merupakan proses dasar dari pada perkembangan hidup manusia.
Oengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu
sehingga tingkahlakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup
manusia tidak lain dalah hasil dari belajar. Belajar adalah suatu dan bukan suatu
hasil. Oleh karena itu belajar beriangsung secara aktifdan integratif dengan
menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
b. Faktor-Faktor HasH Belajar
Oi bawah ini dikemukakan faktor-faktor yang menentukan pencapaian
hasil belajar:
I) Faktor Internal (yang Berasal dari dalam Oiri)
a. Kesehatan.
b. Intelegensi dan Bakat.
c. Minat dan Motivasi.
d. Cara Belajar.85
2) Faktor Eksternal (yang Berasal dari Luar Oiri)
a. Keluarga.
b. Sekolah
c. Masyarakat.
d. Lingkungan Sekitar.
83 Ibid h 284 Muhibbin Syah, Psik%gi Be/ajar, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2005), Cet. 4,
39
Faktor-faktor di atas saling berkaitan dan mempengaruhi satu sarna lain
seorang guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukkan
gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi factor yang
mengh'lmcat proses belajar merek?
Menurut Muhibin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa
dapat dibedakan menjadi tiga macam yakni:
I) Faktor Internal (Faktor dari dalam siswa),yakni keadaan/kondisi
lingkungan jasmanidaan rohani.
2) Faktor Eksternal (Faktor dari luar Siswa), yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan meliputi materi-materi pelajaran.86
c. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan
perilaku bam sebagai akibat latihan atau pengalaman. Soedijarto mendefinisikan
hasil belajar sebagai akibat tingkat penguasaan suatu pengetahuan yang dicapai
oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan.87
Gagne dan Briggs menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Reigeluth
mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perilaku yang diamati yang
menunjukkan kemampuan yang dimiliki seseorang.88
Dalam kaitannya dengan hasil belajar tersebut, Gagne dan Briggs
mengemukakan adanya lima kemampuan yang dapat diperoleh seseorag sebagai
hasil belajar yaitu keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal,
keterampilan motorik dan sikap.
C;;;;Mllhihbin Svah. Do. Cit. h. 144
41
d. Analisis (C4), meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi
yang dihadapi menjadi komponen-komponennya sebagai struktur
informasi serta hubungan antara komponen "informasi tersebut
menjadi jelas.
e. Sintesis (C5), yaitu kemampuan untuk mengintegrasikan bagian
bagian yang terpisah-pisah menjadi satu kesatuan yang terpadu.
f. Evaluasi (C6), yaitu kemampuan untuk mempertimbangkan nilai
suatu pemyataan, uraian, pekeJjaan, berdasarkan kriteria tertentu
yang ditetapkan.
2) Hasil Belajar Proses (Normatif/afektif)
Hasil belajar proses berkaitan dengan sikap dan nilai, berorientasi
pada penguasaan dan penilikan kecakapan proses alau metode. Menurut
Krat Wohl dan kawan-kawan, hasil belajar ini dirinci menjadi 5
jenjang,yaitu:
a. Perhatian/penerimaan (receiving)
b. Tanggapan (responding)
c. Penilaian/penghargaan (valuing)
d. Pengorganisasian (organization)
e. Karakterisasi terhadap suatu alau beberapa nilai (characterization
by avalue or value complex).
3) Hasil belajar Aplikatif (psikomotor)
Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak seelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor
merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan perbuatan tertentu
sesuai dengan makna yang terkandung pada kedua ranah tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Ranah psikomotor ini mencakup 7 tingkatan,yaitu:
a. Persepsi - Perception (mampu menafsirkan rangsangan, peka
terhadap rangsangan, menyeleksi objek).
b. Kesiapan - Set (mampu berkonsentrasi, menyiapkan diri secara
42
e. Gerakan terbimbing -- Guide re.\ponse (mampu memru eontoh,
meneoba-eoba, pengakuan dengan sendirinya).
d. Gerakan terbiasa - Mechanism (Berketerampilan, berpegang pada
pola, respon bam muneul dengan sendirinya.
e. Gerakan kompleks - Complex overt re.\ponse (sangat terampil
seeara 1uwes, supel, gesit, dan lineah.
f. Penyesuaian pola gerakan - Adaptation (mampu menyesuaikan diri,
bervariasi, pemeeahan masalah).
g. Kreativitas/keaslian Creativity/Organization (mampu
meneiptakan yang baru, berinisiatif).90
Pengetatahuan ditinjau dari sifat dan eara penerapan ilmu pengetahuan
terdiri atas dua maeam. Pertama, pengetahuan deklaratif (knowing that) atau
"mengetahui bahwa" yaitu pengetahuan mengenai informasi faktual yang pada
umumnya bersifat statis, normative, dan dapat dijelaskan seeara lisan atau verbal.
lsi pengetahuan ini berupa konsep-konsep da fakta yang dapat ditularkan kepada
orang lain melalui ekspresi tulisan atau lisan. Kedua, pengetahuan yang mendasari
keeakapan atau keterampilan perbuatan jasmaniah yang eenderung bersifat
dimnamis. Pengetahuan keterampilan ini dapat bertaban dalam diri siswa
meskipun telah lama ditinggalkan.91
a. Penelitian yang Relevan
Dari hasil penelitian yang relevan tentang pendekatan keterampilan proses
yang dilakukan oleh Haryono, dalam pembelajaran sains di SD pendekatan
keterampilan proses lebih efektif.92
Dari hasil penelitian I Nyoman Subrata, dkk., terlihat bahwa pembelajaran
dengan pendekatan keterampilan proses memperoleh hasil lebih yang baik karena
dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.93
90 Ahmad Soryan dkk.,Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kampe/ensi, (Jakarta: UINJakarta Press, 2006), h. 13-24
:: Muhibbin Syah, Psikalagi Belajar,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 80
43
Beberapa hasil penelitian (Collison & George, 1993, Sevilla & Marsh,
1992) melaporkan bahwa pendekatan keterampilan proses adalah metode yang
baik untuk mengajarkan IPA di sekolah dasar. Bal ini karena dalam pembelajaran
IPA siswa melakukan kegiatan, bukan sebagai objek pembelajaran. 94
Basil senada ditujukkan oleh hasil penelitian Sudhana (I <)97), dikatakful
bahwa pembelajaran IPA derngan pendekatan keterampilan proses dapat
mengubah proses pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
yang berpusat pada siswa dan kualitas peran siswa juga meningkat.95
Menurut hasil penelitian Bartono bahwa model pendekatan keterampilan
proses pada pembelajaran IPA dapat dilakukan dengan baik, model pembelajaran
keterampilan proses. menghasilkan hasil belajar IPA yang lebih komprehensif
daripada pembelajaran IPA dengan yang bukan pendekatan keterampilan proses.
Basil penelitian yang dilakukan Sungkowo, dari hasil angket yang
disebarkan terlihat Jelas bahwa hampir seluruhnya (93,7%) siswa merasa Iebih
berminat untuk belajar dengan pendekatan keterampilan proses. Selain itu hampir
seluruhnya (95,8%) berpendapat bahwa pembelajarannya lebih menarik.96
Sedangkan penelitian yang dilakukan Sri Bandayani, dkk., keterampilan
proses sains mengalami peningkatan yang cukup berarti. Secara umum terdapat
peningkatan pada setiap aspek antara lain: mengingat, mengelompokkan,
menggeneralisasi dan membandingkan. Peningkatan yang cukup besar pada
keterampilan menggeneralisasi rata-rata di atas 25%. Menigkatnya setiap aspek,
karena siswa dilibatkan langsung dengan melakukan pengamatan dan percobaan.
Pada saat kegiatan pembelajaran siswa mencobanya langsung secara bergantian di
dalam kelompoknya sehingga dapat memahami konsep-konsep tersebut. 97
Berdasarkan hasil penelitian Nuryani (1990) mengenai keterampilan
proses bahwa anak usia 8 tahun ke atas telah menguasai kemampuan klasifikasi
" Hartono, Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar dengan Model?embelajaran Pendekatan Keterampilan Proses, Forum Kependidikan: Th. 18 No (2) Maret 2002,h.90
95 Sudhana, Lac. Cit.,96 Sungkowo, Gp. Cit., h. 4497 Sri Handayani, dkk., Pengembangan Model Pembelajaran Children Learning In
.r~l " .... T~ 1 ....... AnA' '-
44
logis. Klasifikasi logis merupakan operasi logis tahap awal pada perkembangan
pengetahuan siswa. .,8
Penelitian yang dilakukan Yusman Emmy Katin mengenai pendekalan
ekspositori peningkatan motivasi dan hasil belajar terjadi dari perencanaan
pembelajaran dcngan menggunc.kan rr.etode ceramah disertai Tanp jawab.
diskusi dan berbantuan media. yang dirancang secara sistematis dengan
menerapkan prinsip belajar.
B. Kerangka Berpikir
Secara umum tujuan IPA adalah agar siswa memahami konsep IPA dan
keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan tentang alam
sekitar untuk mengembangkan pengetahuan tentang proses alam sekitar, mampu
menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala alam dan mampu
menggunakan teknologi untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari
hari.
Ketidakberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya masih banyak guru yang menggunakan pendekatan
pembelajaran yang masih didominasi oleh guru seperti metode ceramah.
Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan belajar
mengaJar merupakan salah satu yang memungkinkan Slswa untuk
mengembangkan tingkat penguasaan konsep yaitu cara guru menyampaikan
proses pembelajaran yang baik selama proses berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar maupun saat melakukan evaluasi. Oleh karena itu guru hendaknya
mampu menerapkan pendekatan yang sesuai dan tepat sebagai upaya keberhasilan
pembelajaran. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran adalah
pendekatan keterampilam proses melalui metode eksperimen dan pendekatan
ekspositori melalui metode demonstrasi.
Model pembelajaran keterampilam proses sains dikembangkan untuk
mengembangkan kemampuan proses belajar siswa secara keseluruhan. Proses
pembelajaran keterampilam proses sains tidak hanya bersifat transfer pengemllUR.
45
oleh guru kepada siswa tetapi lebih bersifat konstruksi pengetahuan melalui
berbagai aktivitas proses sains. Siswa diberikan kesempatan untuk terlibat dalam
aktivitas dan pengalaman ilmiah untuk menemukan sendiri berbagai fakta,
mambangun konsep, dan mengembangkan sikap serta nilai-nilai yang diperlukan.
Pendekatan keterampilam proses da1am pembelajaran biologi berorientasi
pada siswa dan tetap menekankan pentingnya penguasaan konsep. Peran guru
bergeser dari menentukan apa yang akan dipelajari bagaimana menyediakan dan
memperkaya pengalaman belajar siswa. Pemberian pengalaman belajar secara
langsung sangat ditekankan melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilam proses dengan tujuan untuk memahami konsep-konsep dan
memecahkan masalah.
Sedangkan pendekatan ekspositori dalam pembelajaran biologi
berorientasi pada guru dengan tetap menekankan pentingnya penguasaan konsep
tetapi pendekatan ekspositori kurang melibatkan keaktifan siswa dalam proses
belajar mengajar sehingga dapat menimbulkan semangat dan konsentrasi semakin
berkurang.
Pendekatan keterampilam proses dan ekspositori adalah dua pendekatan
yang berbeda tekanan esensinya. Pendekatan keterampilan merupakan model
pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga menuntut siswa untuk aktif,
berinisiatif, dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Sebaliknya pendekatan
ekspositori adalah model pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru, siswa
cukup mengikuti apa yang telah dirancang dan diprogramkan guru.
Mengacu pada bentuk aktivitas pembelajaran yang menggunakan
pendekatan keterampilam proses dan ekspositori, siswa yang memperoleh
pembelajaran sains dengan pendekatan keterampilam proses diduga mencapai
penguasaan konsep belajar yang lebih tinggi dari pada yang memperoleh
pembelajaran dengan ekspositori.
46
C. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho: Il, = 112
H, : III > 112
Ho: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar Slswa antara yang
menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen
dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi.
H, Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang
menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen
dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi. Hasil belajar siswa
yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode
eksperimen lebih tinggi dibandingkan penguasaan konsep siswa yang
menggunakan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi.
HAR III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
'I ujuan penelitisn ini ad'llah up\uk mengetahui perbedaan hasil belajar
antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan pendekatan
ekspositori pada konsep Pencemaran dan Perubahan Lingkungan,
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2007 pada semester genap tahun
pelajaran 2006/2007 yang bertempat di SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen, yaitu
penelitian yang mendekati percobaan sungguhan di mana tidak mungkin
mengadakan kontrol semua yang relevan. Dengan melibatkan dua kelompok
subjek, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini
menggunakan postes only con/rol group design Rancangan dalam penelitian ini
dinyatakan sebagai berikut:
Tabell
Desain Penelitian
Kelompok Variabel bebas Postest
Eksperimen XI 0
Kontrol X2 0
Keterangan:
(E) = Kelompok eksperimen
(K) = Kelompok kontrol
XI =Kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan keterampilan
proses.
48
D. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini populasi target adalah siswa SMA Negeri 2 Ciputat
Tangerang. Populasi terjangkau adalah siswa SMA Negeri 2 Ciputat kelas X.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling sebanyak 70 SiSWh, yaitu 35 dari kelas X-I sf:bagai kelas
eksperimen dan 35 siswa dari kelas X-2 sebagai kelas kontrol.
E. Teknik Pengumpulan Data
I. Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan keterampilan
proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode
demonstrasi. Variabel terikat adalah penguasaan konsep siswa.
2. Prosedur pelaksanaan pembelajaran pendekatan keterampilan proses
melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode
demonstrasi.
a. Tahap Persiapan
Persiapan dilakukan yaitu berupa penyesuman waktu belajar di
sekolah sesuai dengan satuan pelajaran atau alokasi waktu yang
ditetapkan, juga berupa penyusunan materi yang akan diajarkan, setelah itu
dilakukan pembuatan dan penguj ian instrument.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian Inl dilakukan pada bulan Maret 2007.
Penelitim1 ini dilaksanakan langsung oleh peneliti langsung untuk menguji
penguasaan konsep siswa dengan diberi perlakuan berbeda pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
e. Tahap Evaluasi Hasil Belajar Siswa
Setelah pokok bahasan selesai diajarkan dengan pendekatan
keterampilan proses melalui metode eksperimen pada kelas eksperimen
dan menggunakan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi
pada kelas kontrol. Maka diuji hasil belajar siswa dari dua kelas tersebut
49
F. lnstrumen Penelitian
lnstrumen yang digunakan berupa soal-soal pada konsep pencemaran dan
perubahan lingkungan. Perangkat tes berupa 30 soal pilihan ganda dengan 5
option/pilihan jawaban yaitu a, b, c, d dan e. Skor yang digunakan adalah bemilai
satu untuk seal ya!lg dijawab benar dan bemilai nel untL:k soal y1ng dijawc:b
salah. Sebelum digunakan instrument tes diuji coba untuk mengetahui validitas
dan reliabilitasnya.
G. Variabel Penelitian
1. Variabel X (Pendekatan Keterampilan Proses melalui Metode
Eksperimen)
a. Definisi Konseptual (Pendekatan Keterampilan Proses)
Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan yang sesuai
dengan hakikat IPA sebagai proses yang terdiri atas prosedur-prosedur empirik
dan analitik yang ditempuh dalam usaha untuk memahami alam semesta ini.
Pendekatan pembelajaran didasarkan pada anggapan bahwa ilmu pengetahuan
alam itu terbentuk dan berkembang akibat diterapkannya suatu proses yang
dikenal metode ilmiah, dengan menerapkan keterampilan-keterampilan proses
IPA, mulai dari menemukan masalah hingga mengambil kesimpulan.
b. Definisi Operasional (Pendekatan Keterampilan Proses)
Pendekatan keterampilan proses melalui adalah pendekatan yang
digunakan oleh guru untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep,
karena siswa dihadapkan langsung dengan objek-objek yang terkait dengan
konsep tersebut. Siswa melakukan observasi yang dilakukan dengan metode
eksperimen di mana siswa melakukan kegiatan eksperimen sendiri.
2. Variabel X (Pendekatan Ekspositori melalui Metode Demonstrasi)
a. Definisi Konseptual
Pendekatan ekspositori adalah kegiatan belajar mengaJar yang bersifat
menerima baik pada lahap perencanaan maupun pada pelaksanaan mengajar,
50
dibandingkan dengan siswa-siswanya. Guru telah mengelola dan mempersiapkan
bahan ajaran secara tuntas, lalu menyampaikan kepada siswa. Sebaliknya, para
siswa berperan lebih pasif, tanpa banyak melakukan kegiatan pengolahan bahan,
karena menerima bahan ajaran yang disampaikan oleh guru.
b. T)efinisi Operasiona! (Pendekatan Ekspcsitori;
Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang digunakan oleh guru
untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep, kar~na siswa
dihadapkan langsung dengan objek-objek yang terkait dengan konsep tersebut.
Guru melakukan kegiatan dengan metode demonstrasi.
3. Variabel Y (HasH Belajar)
a. Definisi Konseptual
HasH bel~ar siswa adalah tingkat penguasaan suatu pengetahuan yang
dicapai oleh siswa dalam mengikuti belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan.
b. Definisi Operasional
HasH belajar adalah hasil belajar berupa angka yang dapat diperoleh siswa
pada pelajaran biologi pada konsep pencemaran dan perubahan lingkungan . Hasil
Belajar biologi dapat diketahui dari skor tes yang telah dikeIjakan siswa.
c. Kisi-kisi Instrumen
Tes tersebut terdiri dari soal-soal konsep tentang Pencemaran dan
Perubahan Lingkungan. Adapun perinciannya sebagai berikut:
51
Tabel2
Kisi-kisi Instrumen-
Aspek kognitif dan nomor butir soalIndikator Pengetahuan Pemahaman Apluikasi Analisis Jmlh
(C I ) (C2) (C l ) (C4)
I. M<-:nemlikan 8,17,32 1,5 16,20, 14 11faktor-faktor 21,33,38penyebab danperusakanlingkungan. I
2. Mengenali 35 25,36 0
-'perilakumanusJa yangtidak ramahatau beretika I
lingkungan.I
5~3. Memberi 18,27 3,29 4contoh bahan-
Ibahan polutan.4. 4. Mengenal 40 10 2
I
cara-carapelestarianlingkungan.
Jumlah 6 10 3 2 21
d. Kalibrasi Instrumen
Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih
dahulu dilakukan uji coba kepada responden, dalam hal ini diluar sampel yang
sudah ditetapkan. Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah
instrument tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitasnya atau tidak.
1) Uji Validitas
Suatu alat evaluasi disebut valid apabila alat tersebut mampu
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi, atau dengan kata lain suatu
alat evaluasi disebut valid jika dapat mengevaluasi dengan tepat sesuatu
yang dievaluasikan. Uji validitas adalah uji kesanggupan alat penilaian
dalam mengukur isi yang sebenarnya. Uji coba ini dilakukan dengan
mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total. Untuk
Mt =
SD, =
52
mengukur validity item (validitas soal) dalam penelitian Inl digunakan
rumus korelasi Point Biserial, yaitu: I
Keterangan:
rphi = Koefisien korelasi point biserial yang melarnbangkan kekuatan
korelasi antara variabel 1 dengan variabel II, yang dalam hal ini
dianggap sebagai koefisien validitas item.
Mp = Skor rata-rata hitung yandimiliki oleh testee yang untuk butir item
yang bersangkutan telah dijawab dengan betul.
Skor rata-rata dari skor total.
Deviasi standar dari skor total.
p = Poporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang
sedang diuji validitas itemnya.
q = Proposi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang
sedang diuji validitas itemnya.
Berdasarkan perhitungan validitas instrumen pada tes konsep
Pencemaran dan perubahan lingkungan yang terdiri dari 40 soaI, didapat
21 item soal dengan validitas baik yaitu nomor I, 3, 4, 5, 8,10,14,16,17,
18, 20, 21, 25, 27, 29, 32, 33, 35, 36, 38, 40 dan validitas buruk yaitu
nomor2,6, 7,9, Il, 12, 13, 15, 19,22,23,24,26,28,30,31,34,37,39.2
2) Uji Reliabilitas
Sclain pengujian validitas, sebuah tes harus memenuhi syarat
reliabilitas tes. Realibilitas tes berhubungan dengan masaIah kepercayaan
atau ketetapan hasil tes. Tes dikatakan reliabel apabila tes terseb'lt marnpu
memberikan hasil yang relatif tetap apabila dilakukan secara berulang
pada kelompok individu yang sarna.
I Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
53
Untuk menguji reliabilitas soal tes dengan menggunakan metode
Kuder Richardson atau yang dikenal dengan KR20, yaitu: 3
r =[~][Sf2-L.P'lJ'J11 n -1 Sf 2
Keterangan:
L. P,'l, = jumlah dar hasil perkalian antara Pi dengan qi
I'll = koefisien reliabilitas tes
n banyaknya butir item
bilangan konstant
Sf 2 = varian total
Pi proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang
sedang diuji bersangkutan.
qi = proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang
sedang diuji
Oi mana:
" 2 " ' (L. X,)'LX? adalah: LJx, = LJXf- -="---'-'-N
Hasil perhitungan uji reliabilitas didapat I' hitung sebesar 0,7349.
dilihat dari kriteria pengujian, maka tes tersebut berada pada kriteria
reliabel.4
54
G. Teknik Analisis Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan UJI
persyaratan yaitu dengan melakukan uji normalitas dan homogenitas.
I. Uji Normalitas
Uj' n<,rmalitas dilakukan un:uk m:.:ngetahu' ap~kah ;:ampel
yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang
digunakan yaitu uji LWe/ors.
a. Hipotesis
Ho = Data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Hi = Data sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
b. Urutkan data sampel dari yang kecil ke besar.
c. Hitung nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus:
Z. Xi-X1=---
S
Keterangan:
Zi = skor baku
Xi = data
x = rata-rata data tunggal
S = simpangan baku
d. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan
tabel Z dan sebut dengan F(Zi) dengan aturan
Jika Zi > O. maka F(Zi) = 0,5 + Ztabcl
Jika Zi < 0, maka F(Zi) = 0,5 - Ztabcl
e. Hitung proporsi Z" Z2, ... , Zn yang lebih kecil atau sama dengan
Zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(Zi), maka:
S(Zi) = Banyaknya ZI~, .. ., Zn yang < Ztn
f. Hitung selisih absolute F(Z) - S(Z) pada masing-masing data.
g. Ambil harga Lbilung yang paling besar kemudian dibandingkan
dengan nilai Ltabcl dari tabelliliefors.
55
La < L tabcl maka Ho diterima, yang berarti data sampel berasal dari
populasi berdistribusi normal.
L o < Ltabcl maka Ho ditolak, yang berarti data sampel berasal dari
populasi berdistribusi tidak nonnal.
2. Uji HOP.1ogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk membuktikan apakah sampel
yang diambil berasal dari populasi yang homogen, dalam uji homogenitas
menggunakan uji homogenitas dua varians atau uji Fisher. Dengan
langkah-Iangkah sebagai berikut:
a. Hipotesis
b. Bagi data menjadi dua kelompok
c. Cari masing-masing nilai simpangan bakunya.
d. Tentukan:
S 2 n" X' ("Xl'F = -' di mana S' = L. L..S; n(n -I)
Keterangan:
F = Homogenitas
S12 = Varians data pertama/varians terbesar
Sl = Varians data kedua/varians terkecil.
e. Tentukan kriteria pengujian:
Jika Fhitung < Flabcb maka Ho diterima, yang berarti varians kedua
populasi homogen.
Jika Fhitung > Ftabcb maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua
populasi tidak homogen.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pendekatan
keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan
ekspositori melalui metode demonstrasi.
56
Langkah-Iangkah pengujian hipotesis sebagai berikut:
a. Rwnusan hipotesis
Ho=a,=a,
b. Tentukail uji stmistik:
Keterangan:
XI = rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui
metode eksperimen.
X2 = rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan
pendekatan ekspositori
nl = jumlah sampel pada kelompok eksperimen
nz = jumlah sampel pada kelompok kontrol
S = standar deviasi
c. Tentukan kriteria pengujian
Untuk menentukan kriteria pengujian pada pengolahan data
dilakukan dengan operasi perhitungan, pengujiannya dengan
melihat pcrbedaan antara thitung dengan t'abel
d. Lakukan pengambilan kesimpulan
Jika operasi perhitungan pada langkah sebelwnnya ternyata:
Hoditerima jika thitling < ttabel
Ho ditolak jika thilung > ttabel
BABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pcmbelajaran Pendekatan Keterampilan Proses mehlui Mctodc Eksperimen
BlOlogi di SMA Ncgeri 2 Ciputat Tangerang
Keterampilan proses melalui metode eksperimen dilaksanakan dengan
melibatkan siswa secara aktif untuk menemukan suatu konsep. Pada pertemuan
pertama, siswa melaksanakan uji coba pencemaran air. Pertemuan kedua siswa
melaksanakan UJl coba pencemaran udara. Pada pertemuan ketiga siswa
melaksanakan uji coba pencemaran tanah.
Pelaksanaan pembelajaran keterampilan proses melalui metode eksperimen
terdiri dari tiga tahap, yaitu pendahuluan, guru menginformasikan tentang tujuan
pembelajaran dalam bentuk pertanyaan/problem berkenaan dengan substansi materi
pelajaran, siswa dalam kelompok kecil membacalmempelajari petunjuk keIja dalam
lembar kerja siswa (LKS) untuk melakukan proses sains. Penyajian, di bawah
bimbingan guru siswa melakukan proses sains mulai dari menyusun hipotesis,
melakukan pengamatan, pengukuran, pengklasifikasian, penyimpulan, dan
melaporkan hasil-hasilnya, baru kemudian bersama guru membahas hasil temuannya.
Penutup, guru melakukan evaluasi keberhasilan proses pembelajaran kemudian guru
bersama siswa membahas dan memberikan penilaian atas hasil keIja (tugas) siswa.
Dalam kegiatan eksperimen, guru berfungsi sebagai fasilitator yang
membantu mempermudah siswa dalam belajar, sebagai pembimbing yang
memberikan bimbingan dan arahan manakala diperlukan, dan sebagai motivator
belajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat, sehingga fungsi guru
tidak sebagai pengajar yang menyajikan sejumlah materi pelajaran kepada siswa,
tetapi lebih sebagai pendidik, bagaimana mengembangkan kemampuan belajar siswa,
bukan sekedar menstransfer sejumlah pengetahuan kepada siswa.
58
B. Pembelajaran Pendekatan Ekspositori melalui Metode Demonstrasi di SMA
Negeri 2 Ciputat Tangerang
Ekspositori melalui metode demonstrasi digunakan untuk mengembangkan
suatu pengertian, memperlihatkan suatu pengertian, memperlihatkan penggunaan
suatu prinsip, menguji keb-:naran suatu hukur'l yang Giperole~1 sec"ra teoritis atau
memperkuat suatu pengertian.
Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pada
pertemuan pertama dan kedua guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa di
dalam kelas dengan menggunakan pendekatan ekspositori. Pertemuan ketiga, siswa
diajak untuk membuktikan materi yang telah disampaikan oleh guru melalui metode
demonstrasi. Diantaranya siswa melaksanakan uji coba pencemaran air, siswa
melaksanakan uji coba pencemaran udara, ketiga siswa melaksanakan uji coba
pencemaran tanah.
Pelaksanaan pembelajaran ekspositori melalui metode demonstrasi terdiri dari
tiga tahap, yaitu guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan pokok-poko mateli
yang akan dipelajari. Penyajian, guru menyampaikan materi dengan ceramah dan
tanya jawab, materi yang disajikan dan di akhiri dengan penyampain materi
ringkasan. Penutup, Guru menugaskan siswa secara berkelompok untuk melakukan
pengamatan dan percobaan untuk membuktikan konsep yang telah diajarkan.
Kegiatan pembelajaran melalui metode demonstrasi dilaksanakan oleh guru
dan perwakilan dari kelompok siswa. Setelah kegiatan demonstrasi selesai, setiap
kelompok mengkomunikasikan hasil percobaan yang mereka peroleh kepada guru
dan kelompok lainnya. Dari sinilah terjadi perbedaan mengenai hasil percobaan yang
mereka peroleh untuk didiskusikan.
Guru berperan membimbing jalannya diskusi dan memberikan komentar
mengenai hasil diskusi kelas tersebut dengan cara memberikan penguatan serta
meluruskan hal-hal yang kurang tepat. Berdasarkan hasil demonstrasi inilah guru dan
siswa dapat membuktikan kebenaran teori yang telah mereka peroleh sebelurnnya.
59
C. Hasil Belajar Siswa
I. Hasil Belajar Siswa dengan Pendekatan Keterampilan Proses melalui
Metode Eksperimen
Berdasarkan hasil posltesl pada kelas eksperimen yang menggunakan
pendekatan Keterampilan proses melalui metode demonstrasi uipelOleh nilai tertinggi
sebesar 95 dan nilai terendah yaitu sebesar 52 sehingga diperoleh rentang nilai
sebesar 48. Sedangkan nilai rata-rata diperoleh sebesar 80,25 median sebesar 81
modus sebesar 81,83 dan simpangan baku sebesar 9,05. 1
Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil belajar siswa ditunjukkan dalam
tabel distribusi frekuensi dan gambar di bawah ini:
Tabel3
Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen
Batas Batas I FrekuensiInterval f X fX X' Nyata Nyata fk. I fkb Ab I t IRelatif
Bawah Atas so u (%)
52-58 I 54 54 2916 51,5 58,5 1 36 1 2,7859-65 I 62 625 3844 58,5 65,5 2 35 1 2,7866-72 3 69 207 4761 65,5 72,5 5 34 ,
8,83j
73-79 10 76 760 5776 72,5 79,5 15 31 10 27,7880-86 14 83 1162 6889 79,5 86,5 29 21 14 38,8987-93 5 90 450 8100 86,5 93,5 34 7 5 13,89
94-100 2 97 194 9409 93,5 100,5 36 2 2 5,5636 2886 37660 36 100%
Dari tabel distribusi frekuensi di atas, dapat dibuat histogram sebagai berikut:
I Perhitungan lengkap pada lampiran 9, h. 114
14
12
10
8
6
4
2
o
~/
t/ ~
t/ bI
~,
I 19'51.5 58.5 65.5 72.5 79.5 86.5 93.5
10 Balas nyata I
60
Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen
Berdasarkan grafik histogram diatas, terlihat bahwa sebagian besar Slswa
mendapat nilai pada rentang 80 - 86 yaitu sebanyak 14 siswa atau sebesar 38,89%.
Nilai tertinggi pada rentang 94 - 100 sebanyak 2 siswa atau sebesar 5,56%,
sedangkan nilai terendah pada rentang 52 -' 58 sebanyak 1 siswa atau sebesar 2,78%.
Untuk menentukan kriteria dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kelas
eksperimen, maka dapat dilihat pada kriteria di bawah ini:
Angka 80 - 100 = baik sekali
Angka 66 - 79 = baik
Angka 56 - 65 = cukup
Angka 40 - 55 = kurang
Angka 30 - 39 = gagal
Berdasarkan kriteria di atas maka nilai rata-rata siswa yang diperoleh pada
kelas eksperimen sebesar 80,25 berada antara angka 80 - 100 dengan kriteria baik
sekali. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya bahwa pendekatan
keterampilan proses melalui metode eksperimen melibakan keaktifan siswa. Siswa
secara aktif menemukan pengetahuan sendiri dan terlibat dalam pengalaman
belajamya. Guru berperan sebagai fasilitator dalam membantu siswa untuk
menemukan pengetahuannya. Selain itu siswa belajar secara berkelompok yang
memungkinkan untuk saling bertukar informasi.
61
Dengan aktifnya siswa terlibat dalam pembelajaran, akan mudah bagi siswa
untuk dapat memahami konsep-konsep tersebut.
2. HasH BelajaJ" Siswa dengan Pendekatan Ekspositori melalui Metode
nemollstrasi
Berdasarkan hasil posttest pada kelas kontrol yang menggunakan pendekatan
ekspositori diperoleh nilai tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah yaitu sebesar 48
sehingga diperoleh rentang nilai sebesar 42. Sedangkan nilai rata-rata diperoleh
sebesar 80,16 median sebesar 80,75 modus sebesar 81,33 dan simpangan baku
sebesar 8,57."
Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil penguasaan konsep biologi akan
ditujukan dalam tabel distribusi frekuensi dan gambar di bawah ini:
Tabel4
Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol
Batas Batas FrekuensiInterval f X fX X' Nyata Nyata fka fkb Absolut
RelatifBawah Atas (%)
48-54 1 51 51 2601 47,5 54,5 1 36 1 2,7855-61 0 58 0 3364 54,5 61,5 1 35 0 062-68 3 65 195 4225 61,5 68,5 4 35 3 8,3369-75 2 72 144 5184 68,5 75,5 6 32 2 5,5676-82 16 79 1264 6241 75,5 82,5 22 31 16 44,4483-89 10 86 860 7396 82,5 89,5 32 14 10 27,7890-96 4 93 372 8649 89,5 96,5 36 4 4 11,11
36 2886 37660 36 100%
Dari tabel distribusi frekuensi di atas, dapat dibuat histogram sebagai berikut:
2 Perhitungan lengkap pada lampiran 9, h. 117
//'/'/'/'/'
I-/ I.~
I j,
62
16
14
12
10
8
6
4
2
o47.5 54.5 61.5 68.5 75.5 82.5 89.5
Gambar 2. Histogram Distribnsi Freknensi Poststest Kelas Kontrol
Berdasarkan grafik histogram diatas, terlihat bahwa sebagian besar Slswa
memdapat nilai pada rentang 76 - 82 yaitu sebanyak 16 siswa atan sebesar 44,44%.
Nilai tertinggi pada rentang 90 - 96 sebanyak 4 siswa atan sebesar II, II %,
sedangkan nilai terendah pada rentang 48 -54 sebanyak I siswa atau sebesar 2,78%.
Berdasarkan kriteria yang telah dijelaskan di atas, nilai rata-rata kelas kontrol
yang diperoieh sebesar 80,16 antara angka 80 -100 dengan kriteria baik sekali. Hal ini
disebabkan karena dalam pembelajaran ekspositori melalui metode demonstrasi siswa
diiibatkan secara aktif untuk melakukan percobaan dalam rangka menguji kebenaran
suatu hukum yang diperoleh secara teoritis atau memperkuat suatu pengertian yang
teiah mereka pelajari sebelumnya.
D. Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara yang menggunakan Pendekatan
Keterampilan Proses melalui Metode Eksperimen dan Pendekatan
Ekspositori melalui Metode Demonstrasi
Berdasarkan data di atas, diperoleh data untuk melihat perbedaan hasil belajar
siswa antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode
eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi.
63
TabelS
Perbedaan Deskripsi Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Deskripsi Nilai Kelas Eksperimen Nilai Kelas Kontrol I
Nilai Tertinggi 95 90
Nilai Terendah 52 48
Rentang Nilai 48 42
Nilai Rata-rata 80,25 80,16
Dari tabel di atas dapat diketahui terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jika dilihat dari nilai tertinggi, nilai terendah,
rentang nilai, nilai rata-rata masing-masing kelas memiliki nilai yang berbeda.
Hasil posttes menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Slswa
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pendekatan keterampilan proses melalui
metode eksperimen memberikan hasil yang lebih baik, terbukti dengan rata-rata
sebesar 80,25 dibanding dengan kelas kontrol yang menggunakan pendekatan
ekspositori melalui metode demonstrasi dengan rata-rata sebesar 80,16 meskipun
perbedaan tidaklah terlalu besar. Namun rata-rata nilai yang diperoleh oleh kedua
kelas tersebut dalam kategori baik.
Hal ini bukan terjadi karena kebetulan, tetapi karena perbedaan pemberian
perlakuan. Dalam pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen siswa
aktif terlibat dalam menemukan konsep. Dalam menemukan konsep, secara
berkelompok siswa melakukan langkah-Iangkah pendekatan keterampilan proses
melalui metode eksperimen yang meliputi mengamati, menginterpretasikan,
meramalkan, mengaplikasikan konsep, merencanakan, dan melaksanakan penelitian,
serta mengkomunikasikan hasil penemuannya. Setelah itu diadakan diskusi, dimana
setiap kelompok mengkomunikasikan hasil penemuannya. Guru sebagai tasilitator
dengan memberikan LKS sebagai bentuk bimbingan. Dari sinilah suatu konsep akan
terbentuk: 1) menimbulkan rasa ingin tahu sehingga tercipta kondisi belajar siswa
64
aktif. 2) siswa mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi
yang dimiliki serta terlatih untuk berpikir kritis. 3) tanggap dan dapat memecahkan
masalah serta 4) terampil menggali. menjelajah, mencari dan mengembangkan
infonnasi yang bennakna baginya.
Berbeda dengan pendekatan ekspositori melalui metode demonstr:lsi SiSWB
tidak aktif terlibat dalam menemukan konsep, tetapi aktif membuktikan kebenaran
konsep yang telah mereka peroleh sebelumnya. Siswa tidak diberi kesempatan untuk
mengembangkan kemampuannya dalam menemukan konsep seperti mengamati,
menginterpretasikan, meramalkan, mengaplikasikan konsep, merencanakan, dan
melaksanakan penelitian, serta mengkomunikasikan hasil penemuannya.
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan
pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dengan pendekatan
ekspositori melalui metode demonstrasi maka digunakan uji-t. Jika t hitung lebih
besar dari pada t tabel, maka terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang
menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan
pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi sehingga Ha diterima dan Ho
ditolak,dan jika t hitung lebih kecil dari t tabel,amak tidak terdapat perbedaan hasil
blajar siswa antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui
metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi sehingga
Ha ditolak dan Ho diterima. Namun sebelum dilakukan uji-t, analisis data diawali
dengan uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji nonnalitas dilakukan terhadap nilai posttest kelas eksperimen. Pada uji
nonnalitas Posttest didapatkan Lhitung (Lo) = 0,0058 kemudian dikonsultasikan dengan
tabel liliefors, didapatkan 4abcI (Lt) = 0,147. Karena Lo < Lt maka hasil posttest
berasai dari populasi yang berdistribusi nonnal. Uji nonnalitas dilakukan terhadap
nilai posttest kelas kontrol. Pada uji normalitas Posttest didapatkan Lhitung (Lo) =
0,0643, kemudian dikonsultasikan dengan tabel liliefors, didapatkan Ltabcl (Lt) =
0,147. Karena Lo < Lt maka hasil posttest berasal dari populasi yang berdistribusi
65
normal.° Data yang berdistribusi normal berarti bahwa frekuensi skor nilai hasil
belajar tersebar merata pada semua interval kelas.
2. Uji lIomogenitas
Uji homogenitas kedua kelompok dilakukan dengan uji Fisher. Hasil yang
diper01eh dari perhitu:1ga'1 harea F hitung I, II sl':dangkan harga F tabel adalah 1,72
pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk pembilang 36 dan dk penyebut 36. Karena F
hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima.4 Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sarnpel kedua kelompok homogen.
Setelah melakukan pengujian prasyarat (normalitas dan homogenitas),
diketahui kedua kelompok berdistribusi normal dan bersifat homogen. Karena kedua
kelompok berdistribusi normal dan homogen, maka hipotesis penelitian diuji dengan
menggunakan "t" test. "t" test yang dilakukan adalah untuk mengetahui perbedaan
penguasaan konsep siswa yang diberikan pembelajaran pendekatan keterampilan
proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode
demonstrasi dengan membandingkan hasil pasttest pada masing-masing kelompok.
Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol diperoleh dengan nilai t hitung sebesar 0,037.5 Sedangkan pada
taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = 70 (36 + 36 - 2) maka didapat
harga t tabel sebesar 2,0. Karena t hitug lebih kecil dari t tabel (0,037 < 2,0) berarti
hipotesis penol (lIo) diterima. Dengan demikian menyatakan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan
pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi.
Tidak berhasilnya pengujian hipotesis disebabkan karena pada kedua kelas
sarna-sarna dilibatkan secara aktif dalarn proses pembelajaran. Dimana pada kelas
eksperimen dilaksanakan pembelajaran pendekatan keterarnpi!an proses melalui
3 Perhitungan lengkap pada lampiran 10, h 120"erhitungan lengkap pada lampiran II, h. 126
5 Perhilungan lengkap pada lampiran 12, h. 128
66
metode eksperimen dan pada kelas kontrol dilaksanakan pembelajaran ekspositori
melalui metode demonstrasi. Dalam pelaksanaan pembelajaran pendekatan
keterampilan proses melalui metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas siswa
dalam proses belajar mengajar, karena membantu siswa dalam memabami konsep
yang al::strak menjadi komet, mulai cari meJ1gamati, menginterpretasikan,
meramalkan, mengaplikasikan konsep, merencanakan, dan melaksanakan penelitian,
serta mengkomunikasikan hasil penemuannya. Dari aktivitas siswa terseb'Jt tidak
hanya terbatas pada melihat dan mendengar, tetapi juga aktifitas tangan, berpikir
kreatif, bekerja sama dengan ternan kelompok. Seperti pada penelitian yang pemah
dilakukan oleh Hartono babwa model pendekatan keterampilan proses pada
pembelajaran IPA dapat dilakukan dengan baik, model pembelajaran keterampilan
proses menghasilkan hasil belajar IPA yang lebih komprehensif dari pada
pembelajaran IPA dengan yang bukan pendekatan keterampilan proses.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Sri Handayani, dkk., keterampilan
proses sams mengalami peningkatan yang cukup berarti. Secara umum terdapat
peningkatan pada setiap aspek antara lain: mengingat, mengelompokkan,
menggeneralisasi dan membandingkan. Peningkatan yang cukup besar pada
keterampilan menggeneralisasi rata-rata di atas 25%. Meningkatnya setiap aspek,
karena siswa dilibatkan langsung dengan melakukan pengamatan dan percobaan.
Pada saat kegiatan pembelajaran siswa mencobanya langsung secara bergantian di
dalanl kelompoknya sehingga dapat memabami konsep-konsep tersebut.6
Sedangkan pelaksanaan pembelajaran melalui metode demonstrasi pada kelas
kelas kontrol guru dan siswa membuktikan konsep yang telah mereka pelajari
sebelunmya. Siswa terlihat sangat antusias karena siswa dilibatkan secara aktif untuk
membuktikan teori yang telab mereka pelajari sebelunmya.
6 Sri Handayani, dkk., Pengembangan Model Pembelajaran Children Learning In ScienceMeningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional, Jurnal Pendidikan Vol. 5 No.1 (2004), h. 45
67
Dari hasil penelitian relevan yang dilakukan Yusman Emmy Katin mengenai
pendekatan ekspositori, peningkatan motivasi dan hasil belajar terjadi dari
perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah disertai tanya
jawab, diskusi dan berbantuan media, yang dirancang secara sistematis dengan
menerapkan prinsip belajar.
Penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan
pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi kedua-duanya menjadi lebih
benninat dalam sains. Siswa berpartisipasi sesuai dengan tingkat kemampuan mereka
sendiri, dalam kegiatan fisik dan mental yang mirip ata1,l sarna dengan saintis,
pembelajaran ini mengajak siswa berparisipasi aktif dalam proses ilmiah dan
teknologi. Selain itu pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan
pendakatan ekspositori melalui metode demonstrasi juga mensupport kegiatan aktif
siswa dalam proses belajar mengajar melalui sejumlah pengat_ intelektual,
emosional dan fisiko
Dengan melakukan kegiatan eksperimen dan demonstrasi diharapkan pada
diri siswa teIjadi proses belajar melalui sejumlah pengalaman intelektual, emosional
dan fisiko Selain itu pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan
ekspositori melalui metode demonstrasi juga akan mensupport kegiatan aktif siswa
dalam proses belajar mengajar, menimbulkan rasa ingin tahu, dan dengan motivasi
yang tinggi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sesuatu
untuk dirinya sendiri.
Harapan awal bahwa dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode
eksperimen siswa lebih benninat dalam kegiatan belajar mengajar yang lebih baik
dari siswa yang menggunakan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi
tetapi belum tercapai. Untuk itu perlu penelitian lebih lanjut sehingga tujuan
penelitian dapat tercapai.
68
Eo Ketcrbatasan Pcnelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat menguraikan beberapa
keterhatasan dalam melaksanakan penelitian ini, diantaranya:
I) Penelitian Inl ditujukan untuk materi pelajaran
biologi paJa konseIJ pencemaran dan perubahan
lingkungan sehingga tidak dapat digeneralisasikan untuk konsep yang lain
pada mata pelajaran yang sarna, ataupun pada mata pelajaran lairmya dan
tingkat pendidikan lairmya.
2) Soal-soal yang disusun dalam instrumen penelitian, hasil uji validitas
belurn dapat mewakili dengan baik sehingga perlu di uji lebih lanjut.
3) Belum optimal dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa.
4) Perlu waktu lama untuk melakukan penelitian.
HAHV
I'ENLITUI'
A. Kesimpulan
Berdas'lrkan hasI! penelitian yang tebh d;lakukan oleh penulis, clapat
disimpulkan bahwa:
I. Tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan
ekspositori melalui metode demonstrasi pada konsep pencemaran dan perubahan
lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar
80,25 yaitu sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol sebesar 80,16 meskipun
perbedaan tersebut tidaklah terlalu besar.
2. Setelah dilakukan perhitungan dengan uji t pada taraf signifikansi 5% diperoleh
thitung = 0,037 sedangkan t,abel = 2,00 sehingga thitung < ttabel. sehingga dapat
dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang
diajar dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode
eksperimen dan pendekatan ekspositori melaui metode demonstrasi.
3. Terdapat pengaruh positif antara pembelajaran yang menggunakan pendekatan
keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori
melalui metode demonstrasi.
70
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dituliskan saran sebagai berikut:
I. Menerapkan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan
ekspositori melalui metode demonstrasi tidak hanya pada konsep pencemaran dan
perubahan lingkungan tapi pada konsep-konsep biologi lain.
2. Guru biologi hendaknya kreatif dan inovatif dalam memilih metode belajar yang
sesuai dengan materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3. Agar pemberian pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan
ekspositori melalui metode demonstrasi pembelajaranny~ lebih optimal,
sebaiknya pihak sekolah dapat melengkapi sarana yang dapat mendukung
kegiatan belajar agar lebih baik, diantaranya buku-buku pelajaran dan sumber
informasi lainnya.
4. Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan perlu adanya penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui apakah pendekatan pada metode eksperimen dan
ekspositori pada metode demonstrasi dapat memberikan hasil belajar yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal, 2002, Hasil Belajar yang Menggunakan Strategi Heuristik danEkspositori dalam Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar pada MahasiswaPGSD VI FIP IKIP Padang, Paedogogi, Vol (III) (I).
Aguston dan Suliantini Dewi, 2004, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:Universitas Negeri Jakarta.
Baedhowi, 2006, "Kebijakan Assessment dalam Kurikulurn Tingkata SatuanPendidikan" dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (Jakarta: BalitbangDep. Diknas, Tahun ke-12, No. 063
Dahar, Ratna Wilis, 2003, Tujuan Pendidikan Mengajar Anak Berpikir,Fasilitator (V).
Dalyono, 2007, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Muujiono, 1999, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Djafar, Teuku Zahara, 2001, Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap HasilBelajar, Padang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Foulds, William, Jhon Row, 2000. The Enhancement of Science Process Skills inPrimary Teacher Education Student Australian, Journal of TeacherEducation, Vol. 21 No.1
Djamarah, Syaiful Bahri, 2000, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatij,Jakarta: Rineka Cipta.
Grace Teo Yew Mei, 2007, Promoting Science Process Skills and the Relevanceof Science Through Science Alive Programme, Proceedings of theRedesigning, Pedagogy: Culture, Knowledge and UnderstandingConference, Singapure.
Harlen, Wynne, 1993, Teaching f Science in Primary Schools. David FutonPublishers.
Harlen, Wynne, 1993, Teaching and Learning Primary Science, Paul ChapmanPublishing ltd.
Handayani, Sri, dkk., 2004, Pengembangan Model Pembelajaran ChildrenLearning In Science Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional,Jurnal Pendidikan Vol. 5 No. I
72
Haryono, 2002, Efektivitas Pendekatan Keterampilan Proses dan Ekspositoridalam Sains Ditinjau dari Cara Berpikir Siswa, Jurnal TeknologiPendidikan, Vol. 4 No.3.
Haryono, 2003, Model Pembelajaran Berbasis Keterampilan Proses, Semarang:Fakultas Ihr.u Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Hasibuan dan Moedjiono, 1997, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya.
l)~ll'c__.~':..~''..,~_~"J~_\J_lg \\ t)()c!. cd ll;ic!~,ml~i.!Jn.1J..g:::',':::~",-~;~ (, .]' j" ( ) <..: c~~~k i.LL:i_~2~lr
, Desember 2008)
http//www.Nsta.orgielementaryschool/connections!200712TorresHandoutParensNSTAConn.pdf
l\P \\\\o\·c(1(1~ic:-'-"~\l11 ..:'.Q.llil. Robin Millar, What is Scienctific Method and can itbe taught. (28 Desember 2008)
1LlP'_ ~~_.':.~,~\.-:- -= l~~!JQ.!l:": \\uod. ('y L1' c!ca 11 \. a i m~li!\"~i-~('(·h. n :·\'\..."~~::;~:__:;l,:-ilLJl'..i 1.
12S Desember 2008)
\\LUL.\\ II \\~..'!.~,),-,k.c()I11. Science Process Skills, How can Teaching ScienceProcess Skills Improve Student Performance in Reading, Language artsand matematics. (28 Desember 2008)
UlJ'~~\.i'.\.,-,(\(),-,lc.C()I11. Science Process Skills, How can Teaching ScienceProcess Skills Improve Student Performance in Reading, Language arts andmatematics. (28 Desember 2008)
:·iJ1J~_;.:-JJ.~:nJlJ:~.L~~...; POl. com,·, '200 7 1:2 ibc1aial~-dal1Jl1() t i\' <.1 ~ i 11 \',1 ..llJ1J\:(2S Desember 2008)
Ibrahim dan Nana Syaodih S., 2003, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: RinekaCipta.
Karli, Hilda, 2004, Head-hand Heart dalam Kurikulum Berbasis KompetensiMelalui Model Pembelajaran Tematik di SD, Seminar NasionalPendidikan Matematika dan IPA.
Karuru, Perdy, 2003, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam SetingPembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk meningkatkan KualitasBelajar IPA Siswa SLTP, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 045
Memes, Wayan, 2000, Model Pembelajaran Fisika di SMP, Jakarta: ProyekPengembangan Guru Sekolah Menengah IBRD Loan No. 3979 Direktorat
73
Nasution, Noehi, dkk., 2005, Maleri Pokok Pendidikan IPA di SD, Jakarta: UT.·
Nasution, Wahyudin Nur, Efeklivilas Slralegi Pembelajaran Koperalif danEksposilori lerhadap Hasil Belajar Sains dilinjau dari Cara Berpikir.
(28 Desember 2008)
Ostlund, Karen, Whal lhe Research Say Ahou Science Process Skills, ElSE, 1 ~e
University of Texas at Austin: hliJJ~ _\\_\\\\~lUlr.C:()J]L::'i!llli). \o! 2 No.4 Juni2000
Paulina, Panen, 2000, Maleri Pokok Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:Universitas Terbuka.
Purwanto, M Ngalim, 2000, Psikologi Pendidikan, (Bandung: RemajaRosda Karya, 2000), h. 84
R. Ibrahim, Nana Syaodih S, 2003, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: RinekaCipta.
Roestiyah dan Yumiati Suharto, 1985, Slralegi Belqjar Mengajar, jakarta: BumiAksara.
Rohani, Ahmad, 2000, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Rustaman, Nuryani, dkk., 2003, Kemampuan Dasar Bekerja Ilmiah Dalam Sains,UPI dan BalitBangDiknas.
Sabri, Ahmad, 2005, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Ciputat:Ciputat Press.
Sagala, Syaiful, 2005, Konsep dan Makna Pembelajaran un/uk MembanluMemecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta.
Semiawan, Conny, dkk., 2000, Pendekalan Kelerampilan Proses, Jakarta:Grasindo.
Sofyan, Ahmad, dkk., 2006, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompelensi,Jakarta:UIN Jakarta Press.
Sriyono, 1992, Teknik Belajar Mengajar daIam CBSA, Jakarta: Rineka Cipta.
Subrata, I Nyoman dan 1 Nengah Kariasa, 2002, Upaya Meningkatkan SikapI1miah dan Kualitas Hasil BelajarSiswa Sekolah Dasar MelaluiPembelajaran IPA dengan Pendekatan Keterampilan Proses, JurnalPendidikan dan Pengqjaran IKIP Negeri Singaraja, (2).
74
Sudana, Dewan Nyoman, 2001, Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA denganIntensilikasi Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Bagi Siswa KelasIV Sekolah Dasar di Gugus I Kec. Sukasada Kab. Buleleng, Aneka WidyaIKIP Negeri Singaraja. (3).
Sudjana, Nana, dan Wari Suwariyah, 1991, Model-model Mengajr'r CBSA,Bandung: Sinar BanI.
Anas Sudijono, 2006, Penganfar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
Sudjiono, Anas, 2006, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Sumaji, dkk, 2000, Pendidikan Sains yang Humanisfis, Yogyakarta: Kanisius.
Sungkowo, 2000, Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses dalam UpayaMeningkatkan Pemahaman Konsep Kimia, Jurnal Pendidikan.
Suryosubroto, 2002, Proses Belajar Mengajar di sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin, 2005, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. R1\iaGrafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tenlang SisfemPendidikan Nasional, Jakarta: Eko Jaya.
Yamin, Martinis, 2004, Sfrafegi Pembelajaran Berbasis Kompefensi, Jakarta:Gaung Persada Press.
75
Lampiran 1
RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARANKELAS EKSI)ERIMEN
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Tahun Pelajaran
Alokasi Waktu
Pertemuan Ke
: Biologi
:X
:2
: 2006/2007
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
: 1
1. Standar Kompetensi
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan
energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
2. Kompetensi Dasar
Mengaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan
pemeliharaan lingkungan.
3. Materi Pembelajaran
Pencemaran Air
4. lndikator Peneapaian
1.4. Siswa mampu menjelaskan penyebab pencemaran air.
1.5. Siswa mampu menjelaskan dampak pencemaran air.
5. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menjelaskan dan memahami faktor-faktor yang menyebabkan
pencemaran air.
6. Metode IPendekatan IModel
Keterampilan Proses melalui metode eksperimen.
76
7. Skcnario Pcmbclajaran
7.1 Pcndahuluan
a. Guru menginfonnasikan tentang tujuan pembelajaran.
b. Guru mendemonstrasikan/ menunjukkan gambar. contoh, situasi
berkaitan dengan gence'llaran air
c. Guru meng!yukan pertanyaan dan pennasalahan berkenaan dengan
substansi materi pel!yaran.
d. Siswa dalam kelompok kecil membaca / mempelajari petunjuk keIja
dalam Lembar KeIja Siswa untuk melalcukan proses
7.2 Kegiatan Inti
a. Dengan mengacu pada LKS, siswa melalcukan proses sains, yaitu:
- Melakukan pengamatan mengenai pencemaran air
- Mengidentifikasi penyebab teIjadinya pencemaran air.
- Mengidentifikasi penyebab teIjadinya pencemaran air.
- Melalcukan klasifikasi penyebab teIjadinya penyebab terjadinva
pencemaran air.
- Menyusun kesimpulan sementara (inferensi) dan perkiraan
perkiraan berdasarkan data yang diperoleh.
- Mengkomunikasikan hasil proses sains mengenai pencemaran air.
b. Mendiskusikan dan merumuskan hasil proses sains bersama guru dan
kelompok siswa lainnya.
7.3 Kegiatan Penutup
a. Guru mengevaluasi proses dan produk program pembelajaran yang
telah dilalcukan.
b. Menugaskan siswa untuk melalcukan proses sains di luar jam
pelajaran di sekolah untuk memperdalam penguasaan materi
pelajaran.
c. Guru bersama siswa membahas dan memberikan penilaian atas hasil
kerja (tugas) siswa.
8. Sumber, Alat, dan Bahan Pembelajaran:
8.1 Sumber: Buku renuntun BIOLOGI SMA untuk Kelas X, LKS.
8.2 Alat dan Bahan:
a. Dua botol beserta penutupnya.
b. rena at:lU spidol
c. Sampel air
d. Kertas Lakmus
8.3 Media: LKS (Lembar Kerja Siswa)
9. Penilaian:
9.1 Teknik : Tes tertulis dan observasi
9.2 Bentuk Instrumen : Uraian Objektif
77
78
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Mata Pelajaran
Kelas
Semesster
Tahun Pelajaran
Alokasi Waktu
Pertemuan Ke
: Biologi
:X
:2
: 2006/2007
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
: 1
I. Standar Kompetensi
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan
energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
2. Kompetensi Dasar
Mengaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan
pemeliharaan lingkungan.
3. Materi Pembelajaran
Pencemaran dan Air
4. Indikator Peneapaian
4.1. Siswa mampu menjelaskan penyebab pencemaran air.
4.2. Siswa mampu menjelaskan dampak pencemaran air.
5. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menielaskan dan memahami faktor-raKlOr yang menveDUO'..
pencemaran air.
6. Metode IPendekatanlModel:
Pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi.
7. Skenario Pembelajaran
7.1 Pendahuluan
a. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan pokok-pok9luna!eri
yang akan dipelajari.
79
b. Guru melakukan apersepsi dengan belianya jawab dengan siswa perihal
materi terkait.
c. Siswa memperhatikan dan merespons terhadap apa yang disampaikan
oleh guru.
7.2 Kegiatan Inti
a. Guru mengevaluasi proses dan produk program pembelajaran yang
telah dilakukan.
b. Guru menunjukkan dan atau mendemonstrasikan beberapa contoh dari
keadaan yang ada disekitar berkenaan dengan materi yang dijelaskan.
c. Guru menugaskan siswa untuk melakukan pendalaman materi dengan
mengisi dan atau mengerjakan LKS.
d. Guru dan siswa mendiskusikan hasil keIja (Iaporan) siswa, dengan
diakhiri kesimpulan oleh guru.
7.3 Kegiatan Penutup
a. Guru menugaskan siswa secara berkelompok untuk melakukan
pengamatan dan atau percobaan tetentu untuk membuktikan konsep
yang telah diajarkan.
b. Menugaskan siswa untuk melakukan proses sains di luar jam pelajaran
di sekolah untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran.
c. Guru bersama siswa membahas dan memberikan penilaian atas hasil
kerja (tugas) siswa.
8. Sumber, Alat, dan Bahan Pembelajaran
8.1 Sumber: Istamar Syamsuri, dkk. 2002. Biologi SMU Kelas X Semester
Jakarta: Erlangga.
8.2 Alat dan Bahan:
a. Dua botol beserta penutupnya.
b. Pena atau spidol
c. Sampel air
d. Kertas Lakmus
8.3 Media: LKS (Lembar KeIja Siswa)
81
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Mata Pelajaran
l(elas
Semesster
Tahun Pelajaran
Alokasi Waktu
Pertemuan Ke
: Biologi
:X
:2
: 2006/2007
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
:2
1. Standar Kompetensi
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan
energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
2. Kompetensi Dasar
Mengaitkan hubungan kegiatan manUSla dengan masalah perusakan dan
pemeliharaan lingkungan.
3. Materi Pembelajaran
Pencemaran Udara
4. Indikator Pencapaian
4.1. Siswa mampu me!1ielaskan penyebab pencemaran udara.
4.2. Siswa mampu enjelaskan dampak pencemaran udara.
5. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menjelaskan dan memahami faktor-faktor yang menyebabkan
pencemaran udara.
6 Metode/PendekatanIModel
Keterampilan Proses melalui metode eksperimen.
82
7. Skcnario Pcmbclajaran
7.1 Pcndahuluan
a. Guru menginfonnasikan tentang tujuan pembelajaran.
- Guru mendemonstrasikanl menunjukkan gambar, contoh, situasi
~erkait&n dengan renceT'1aran u0ara.
- Guru mengajukan pertanyaan dan pennasalaban berkenaan dengan
substansi materi pelajaran.
- Siswa dalam kelompok kecil membaca / mempelajari petunjuk
kerja dalam Lembar Kerja Siswa untuk melakukan proses sains
7.2 Kcgiatan Inti
a. Dengan mengacu pada LKS, siswa melakukan proses sains, yaitu:
Melakukan pengamatan mengenai pencemaran udara.
Mengidentifikasi penyebab terjadinya pencemaran udara.
Mengidentifikasi penyebab terjadinya pencemaran udara.
Melakukan klasifikasi penyebab terjadinya penyebab terjadinya
pencemaran udara.
Menyusun kesimpulan sementara (inferensi) dan perkiraan perkiraan
berdasarkan data yang diperoleh.
Mengkomunikasikan hasil proses sains mengenai pencemaran
udara.
b. Mendiskusikan dan merumuskan hasil proses sains bersama guru dan
kelompok siswa lainnya.
7.3 Kegiatan Penutup
a. Guru mengevaluasi proses dan produk program pembelajaran yang
telab dilakukan.
b. Menugaskan siswa untuk melakukan proses sains di luar jam pelajaran
di sekolab untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran.
c. Guru bersama siswa membabas dan memberikan penilaian atas hasil
kerja (tugas) siswa.
83
8. Sumber, Alat, dan Bahan Pembelajaran:
8.1 Sumber: Istamar Syamsuri, dkk, 2002. Biologi SMU Kelas X Semester 2,
Jakarta: Erlangga.
8.2 Alat dan Bahan:
a. Kertas karton.
b. Gunting.
c. Papan kayu.
d. Lem
e. Kaca pembesar.
f. Penggaris.
8.3 Media: LKS (Lembar Kerja Siswa)
9. Penilaian:
9.1 Teknik : Tes tertulis dan observasi
9.2 Bentuk Instrumen : Uraian Objektif
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELA.JARAN
KELAS KONTROL
Mata Pelajaran
KPias
Semesster
Tahun Pelajaran
Alokasi Waktu
Pertemuan Ke
: Biologi
:X
:2
: 2006/2007
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
: 2
1. Standar Kompetensi
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan
energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
2. Kompetensi Dasar
Mengaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan
pemeliharaan lingkungan.
3. Materi Pembelajaran
Pencemaran udara
4. Indikator Pencapaian
4.1. Siswa mampu menjelaskan penyebab pencemaran udara..
4.2. Siswa mampu enjelaskan dampak pencemaran udara.
5. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menjelaskan dan memahami faktor-faktor yang menyebabkan
pencemaran udara.
6. Metode IPendekatanlModel
Pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi.
7. Skenario Pembelajaran
7.1 Pendahuluan
a. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi
yang akan dipelajari.
berkelompok untuk melakukan
tetentu untuk membuktikan konsep
85
b. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa perihal
materi terkait.
c. Siswa memperhatikan dan merespon terhadap apa yang disampaikan
oleh guru.
7.7 Kegiatan Inti
a. Guru mengevaluasi proses dan produk program pembelajaran yang
telah dilakukan.
b. Guru menunjukkan dan atau mendemonstrasikan beberapa contoh dari
keadaan yang ada disekitar berkenaan dengan materi yang dijelaskan.
c. Guru menugaskan siswa untuk melakukan pendalaman materi dengan
mengisi dan atau mengerjakan LKS.
d. Guru dan siswa mendiskusikan hasil keIja (laporan) siswa, dengan
diakhiri kesimpulan oleh guru.
7.3 Kegiatan Penutup
a. Guru menugaskan siswa secara
pengamatan dan atau percobaan
yang telah diajarkan.
b. Menugaskan siswa untuk melakukan proses sains di luar jam pelajaran
di sekolah untuk memperdalanl penguasaan materi pelajaran.
c. Guru bersama siswa membahas dan memberikan penilaian atas hasil
kerja (tugas) siswa.
8. Sumber, Alat, dan Bahan Pembelajaran
8.1 Sumber: Istamar Syamsuri, dkk. 2002. Biologi SMU Kelas X Semester 2.
Jakarta: Erlangga.
8.2 Alat dan Bahan:
a. Kertas karton.
b. Gunting.
c. Papan kayu.
d. Lem
e. Kaca pembesar.
8.3 Media: LKS (Lembar Kerja Siswa)
9. Penilaian
86
9.1 Teknik
9.2 Bentuk Instrumen
: Tes tertulis dan observasi
: Soal pilihan ganda dan lembar observasi
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Mata Pelajaran
Kelas
Semesster
Tahun Pel1ljaran
Alokasi Waktu
Pertemuan Ke
: Biologi
:X
:2
: 2006/2007
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
:3
1. Standar Kompetensi
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan
energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
2. Kompetensi Dasar
Mengaitkan hubungan kegiatan manUSIa dengan masalah perusakan dan
pemeliharaan lingkungan.
3. Materi Pembelajaran
Pencemaran tanah
4. Indikator Pencapaian
IA. Siswa mampu menjelaskan penyebab pencemaran tanah.
1.5. Siswa mampu menjelaskan dampak pencemaran tanah.
5. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menjelaskan dan memahami faktor-faktor yang menyebabkan
pencemaran tanah.
6 Metode/PendekatanlModel:
Keterampilan Proses melalui metode eksperimen.
7. Skenario Pembelajaran
7.1 Pendahuluan
a. Guru menginformasikan tentang tujuan pembelajaran.
b. Guru mendemonstrasikan/ menunjukkan gambar, contoh, situasi
88
c. Guru mengajukan pertanyaan dan permasalahan berkenaan dengan
suhstansi materi pelajaran.
d. Siswa dalam kelompok kecil membaca / mempelajari petunjuk kerja
dalam Lembar Kerja Siswa untuk melakukan proses sains.
7.2 Kegiatan Inti
a. Dengan mengacu pada LKS, siswa melakukan proses sains, yaitu:
Melakukan pengamatan mengenai pencemaran tanah.
Mengidentifikasi penyebab teIjadinya pencemaran tanah.
- Membandingkan antara tanah yang tercemar dengan yang tidak
tercemar.
- Melakukan klasifikasi penyehab terjadinya penyebab terjadinya
pencemaran tanah.
- Menyusun kesimpulan sement~ra (inferensi) dan perkiraan
perkiraan berdasarkan data yang diperoleh.
- Mengkomunikasikan hasil proses sains mengenai pencemaran
tanah.
b. Mendiskusikan dan merumuskan hasil proses sains bersama guru dan
kelompok siswa lainnya.
7.3 Kegiatan Penutup
a. Guru mengevaluasi proses dan produk program pembelajaran yang
telah dilakukan.
b. Menugaskan siswa untuk melakukan proses sams di luar jam
pelajaran di sekolah untuk memperdalam penguasaan materi
pelajaTan.
c. Guru hersama siswa membahas dan memberikan penilaian atas hasil
kerja (tugas) siswa.
8. Sumber, Alat, dan Bahan Pembelajaran:
8.1 Sumber: Istamar SyamsUTi, dkk, 2002. Biologi SMU Kelas X Semester 2,
Jakarta: ETiangga.
8.2 Alat dan Bahan.
90
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Mata Pelajaran
Kelas
Semesster
Tahun Pelajaran
Alokasi Waktu
Pertemuan Ke
: Biologi
:X
:2
: 200612007
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menitl
:3
I. Standar Kompetensi
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan
energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
2. Kompetensi Dasar
Mengaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan
pemeliharaan lingkungan.
3. Mated Pembelajaran
Pencemaran Tanah
4. Indikator Pencapaian
4.1. Siswa mampu menjelaskan penyebab pencemaran tanah.
4.2. Siswa mampu enjelaskan dampak pencemaran tanah.
5. Tnjuan Pembelajaran
Siswa mampu menjelaskan dan memahami faktor-faktor yang menyebabkan
pencemaran tanah.
6. Metode lPendekatanlModel
Pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi.
7. Skenario Pembelajaran
7.1 Pendahuluan
a. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi
yang akan dipelajari.
91
b.Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa perihal
materi terkait.
c. Siswa memperhatikan dan merespons terhadap apa yang disampaikan
oleh guru.
7.2 Kcgiatan Inti
a. Guru mengevaluasi proses dan produk program pembelajaran yang
telah dilakukan.
b. Guru menunjukkan dan atau mendemonstrasikan beberapa contoh dari
keadaan yang ada disekitar berkenaan dengan materi yang dijelaskan.
c. Guru menugaskan siswa untuk melakukan pendalaman materi dengan
mengisi dan atau mengerjakan LKS.
d. Guru dan siswa mendiskusikan hasil keIja (laporan) siswa, dengan
diakhiri kesimpulan oleh guru.
7.3 Kegiatan Penutup
a. Guru menugaskan siswa secara berkelompok untuk melakukan
pengamatan dan atau percobaan tetentu untuk membuktikan konsep
yang telah diajarkan.
b. Menugaskan siswa untuk melakukan proses sains di luar jam pelajaran
di sekolah untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran.
c. Guru bersama siswa membahas dan memberikan penilaian atas hasil
kerja (tugas) siswa.
8. Sumber, Alat, dan Bahan Pembelajaran
8.1 Sumber: Istamar Syamsuri, dkk, 2002. Biologi SMU Kelas X Semester 2,
Jakarta: Erlangga.
8.2 Alat dan Bahan:
8.3 Media: LKS (Lembar KeIja Siswa)
9. Pcnilaian
9.1 Teknik : Tes tertulis dan observasi
9.2 Bentuk Instrumen : Soal pilihan ganda dan lembar observasi
92
Lampiran 2
LEMBAR KER.JA SISWA (LKS) KELAS EKSPERIMENPOLUSIAIR
Petun.juk
Apabila kertas lakmus biru berubah menjadi merah, berarti air tersebut bersifat
asam Hal ini dapat terjadi misalnya akibat hujan asam. Jika kertas lakmus merah
berubah menjadi wama biru, maka berarti air tersebut merupakan air kotor dan
bersifat basa.
Tujuan
Mempelajari polusi air
Alat dan Bahan
I. Dua botol beserta penutupnya.
2. Pena atau spidol
3. Sampel air
4. Kertas Lakmus
Cara kerja
I. Sediakan air, masukkan air sampel ke salah satu tabung A.
2. Sediakan air, masukkan air sampel air dari sungai ketabung B.
3. Masukkan kertas lakmus yang telah diberi titik pada kertas lakmus tersebut ke
dalam tiap-tiap tabung (tabung A dan tabung B).
Pertanyaan
I. Setelah kalian mengamati pereobaan tersebut di atas, apakah perbedaan kedua
tabung tersebut?
2. Mengapa kedua lakmus tersebut harus dimasukkan ke dalam tabung yang
berisi air?
4. Perubahan warna apa yang te,jadi pada kertas lakmus berwarna merah?
5. Apa arti dari perubahan warna tersebut?
6. Apa kesimpulan dari kegiatan ini?
93
94
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) KELAS KONTROL
POLUSIAIR
Petunjuk
Apabila kertas lakmus biru berubah menjadi merah, berarti ail lersebut bersifat
asam Hal ini dapat terjadi misalnya akibat hujan asam. Jika kertas lakmus erah
berubah menjadi warna biru, maka berarti air tersebut merupakan air kotor dan
bersifat basa.
Tujuan
Mempelajari polusi air
Alat dan Bahan
I. Dua botol beserta penutupnya.
2. Pena atau spidol
3. Sampel air
4. Kertas Lakrnus
Cara kerja
I. Tuangkan sampel air ke salah satu tabung A.
2. Tuangkan sampel air dari sungai ke tabung B.
3. Masukkan kertas lakmus ke dalam tiap-tiap tabung.
Pertanyaan
Perubahan apa yang terjadi pada kertas lakrnus?
95
LEMBAR KER.JA SJSWA (LKS) KELAS EKSPERJMEN
POLUSIUDARA
Tujuan
Mempdajari polisi udara
Alat dan Bahan
I. Kertas karton
2. Gunting
3. Papan kayu
4. Lem
5. Kaea pembesar
6 Penggaris
Cam Kerja
1. Potong1ah kertas karton menjadi tiga bagian, masing-masing berukuran 8 em x
8em.
I. Potong1ah papan kayu menjadi tiga bagian, masing-msing berukuran lOx 10
em.
2. 01eskan1ah lem pada ke empat susut kedua kertas karton itu.
3. Tempelkan1ah papan pengamatan di tempat berbeda, yaitu di da1am rungan
kelas, ha1aman, dan pinggir ja1an raya pada saat pagi hari.
4. Setelah sore hari, amatilah perbedaannya dengan menggunakan kaea
pembesar.
Pertanyaan
1. Sebutkanlah papan pengamatan yang memiliki jum1ah partikellkotoran
terbanyak.
2. Sebutkanlah papan pengamatan yang memi1iki jum1ah partike1/kotoran paling
sedikit.
3. Terangkanlah wama dan ukuran partike1-partikel itu.
C)()
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) KELAS KONTROL
POLUSIUDARA
Tu.iuan
Mempelajari polisi udara
Alat dan Bahan
l. Kertas karton.
2. Gunting.,
Papan kayu.J.
4. Lem
5. Kaea pembesar.
6. Penggaris.
Cara Ker.ia
I. Potonglah kertas karton menjadi tiga bagian, masing-masing berukuran 8 em x
8 em.
2. Potonglah papan kayu menjadi tga bagian, masing-msing berukuran lOx 10
em.
3. Oleskanlah lem pada keempat susut kedua kertas karton itu.
4. TempelkanJah papan pengamatan di tempat berbeda, yaitu di dalarn rungan
kelas. halaman, dan pinggir jalan raya pada saat pagi hari.
5. Setelah sore hari, arnatilah perbedaannya dengan menggunakan kaea
pembesar.
Pertanyaan
I. Sebutkanlah papan pengarnatan yang memiliki jumlah partikel/kotoran
terbanyak.
2. Sebutkanlah papan pengamatan yang memiliki jumlah partikellkotoran paling
sedikit.
Lampiran 3
Tabel6
Kisi-kisi Instrumen
97
Aspek kognitif dan nomor butir soal••••• ~m~_~
IIndikdtor Pensetahuan Pemah&man Apluii<asi Anqlisis Jmlh(C I ) (C2) (C3) (C4)
1. Menemukan 8,11,17,22,28, 1,5,9,16,20, 13, I5 12,14,39 IIfaktor-faktor 32,37 21,33,34,38penyebab danperusakanlingkungan. -----
2. Mengenali 3L7 35 25,36 "JperilakumanUSla yangtidak ramah iatau beretika I
lingkungan." Memberi 18,26,27 3,29 4 5J.
contoh bahan-bahanpolutan.
4. Mengenal 2.30.40 19 10 2cara-carapelestarianlingkungan.
Jumlah 16 15 5 4 40
98
Lampiran 4
Instrumeu Tes Hasil Vji Validitas
_"_c---c-:-----'Pcce::u::c::'e""m""a:::r::a::u::-=d=a::u-=Icc)e::r-:;u:::b:::a:::h:::a:::u:-L=iu:::Jg",k""u:::uCjg",'a:::u::-Petunjuk:
;. Tulis nama dan jawaban di lembar jawaban yang tela!1 Jisediakan.
2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih a, b, c, d dan e yang
anggap benar.
3. Kerjakan soal yang anda anggap lebih mudah terlebih dahulu.
4. Jangan lupa membaca do'a di awal dan di akhir mengerjakan soal.
5. Semoga sukses.
I. Gas pendingin pada lemari es, pendingin ruangan, gas penyemprot, macammacam kosmetik menimbulkan polusi karena ....a. CO2 d. CFCSb. CO e. N02
c. S02
2. Pembuatan jalur hijau dan taman-taman kota besar merupkan alah satu usahadalam ....a. memperindah kotab. pengelolaan lingkunganc. melaksanakan proranm pemerintahd. mengatasi pencemarane. pengelolaan sumber daya alam
3. Polutan yang merupakan gas pembunuh adalah ....a. CO d. H2Sb. S02 e. N02c. CO2
4. Penutupan permukaan air olehmenunjukkan adanya polusi ....a. aIrb. tanahc. udara
eceng gondok pada suatu permran hal lill
d. suarae. radiasi
5. Suara-suara yang sangat kuat bisa menimbulkan gangguan fisiologis antaralain ....a. jantung dan hormonb. pencemaran makanan dan stressc. hormone dan stress
99
6. Polusi yang paling sukar diatasi di kota-kota industri berupa pengotoran....a. udara d. tanahb. air e. radio aktifc. minyak
7. ~yarat-syarat air minum yang mC'menuhi syarat kesehatan antara lain....a. bebas !rumanb. mengandung senyawa organik yang banyakc. boleh berwarna asal tidak berbaud. bau yang tercium tidak terlal tajarne. jernih dan banyak mengandung senyawa organik.
8. Bahan pencemar bersifat kimiawi yang benar adalah ....a. karbondioksida d. bakterib. pecahan botol e. entamoebac. besi tua
9. Efek rurnah kaca isebabkan Ie gas....a. CO d. NOb. CO2 e. N02
c. S02
10. Air yang tercemar bisa diolah dengan cara berikut ini kecuali ....a. penyaringan d. pemberian kaporitb. penyerapan e. pewarnaanc. pengendapan
11. Lingkungan yang asri dan alarni adalah lingkungan....a. indah d. seimbangb. rapi e. sebandingc. bersih
12. Bila karbondioksida dalarn ekosistem jumlahnya makin berkurang,makaorganisme pertama akan mengalarni darnpak negatif adalah....a. pengurai d. karnivorab. produsen e. karnivora puncakc. herbivora
13. Kalau teIjadi penc<:maran insektisida paa ekosistem air tawar, alam beberapatahun kadar bahan itu yang paling tinggi akan didapatkan pada....a. air d. tubuh hewan karnivorab. turnbuhan air e. tubuh hewan herbivorac. tubuh serangga air
100
14. Sesudah penyemprotan DDT diperoleh data bahwa beberapa nyamuk menjadiresisten terhadap insektisida tersebut. Hal ini disebabkan karena ....a. nyamuk yang secara alamiah mempunyai resistensi terhadap DDT tetap
hidup dan menghasilkan keturunan baru.b. DDT meningkatkan resistensi beberapajenis nyamukc. DDT merangsang timbulnya mut?si pada beberapa jenis nyamukd. Dalam tubuh nyamuk DDT mudah terurai menjarJi komponen ya."1g tidak
beracune. Nyamuk mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi
15. Pada sungai yang alirannya lambat aimya akan menjadi subur sekali untukpertumbuhan ganggang dan tanaman pengganggu lainnya, keadaan ini disebuteutrofikasi. Peristiwa ini disebabkan oleh....a. kelebihan C02 dan S02 hasiJ dari pelapukan sampah organikb. kekurangan decomposer yang akan membusukkan sampah buanganc. timbunan bahan unorganik hasiJ penguraian sampah organic dan polutand. sampah organik yang tidak mampu terurai oleh mikroorganismee. limbah minyak tanah menutupi lapisan permukaan perairan dan
mematikan mikroorganisme.
16. pencemaran air dapat menimbulkan ....a. penurunan tekanan airb. penurunan kadar oksigen terJarutc. kenaikan kadar oksigen terJarutd. berat jenis air bertambahe. berat jenis air berkurang
17. Dampak pencemaran udara pada turnbuhan adalah ....a. berbunga d. kloroseb. berbuah e. pembengkakan nekrose pada
batangc. membentuk daun
18. Di bawah ini yang termasuk polutan organik adalah ....a. partikel karbon d. lemakb. pestisida e. sampahc. asap pembakaran
19. Di bawah ini upaya-upaya untuk mencegah dan atau mengatasi pencemarn air,kecuali. ...a. menggunakan pupuk dan insektisida sesuai dengan dosisb. pengolahan limbah industri sebelurn di buang ke sungaic. membersihkan air buangan melalui uji laboratoriurnd. mengusahakan sedikit mungkin limbah industri yang dibuang ke sungai
(perairan)
d. Ale. S
d. biokimiae. mikro
101
20. Sumber-sumber pencemaran udara yaitu di bawah ini, kecuali ....a. pembangkit listrik dengan tenaga panasb. asap kendaraanc. alat pemanas udarad. letusan gunung berapie. limbah cair pabrik
21. Faktor yang tidak menimbulkan pencemaran tanah adalah ....a. pemakaian pestisida yang berlebihanb. erosi menyebabkan hilangnya tanahc. pemupukan yang berlebihand. hujan asame. organisme yang hidup di dalam tanah
22.Logam yang dapat menyebabkan pencemaran air adalah....[ ~ ~ Mg. Zn e. Sh. Cd
23. Bahan radio aktif yang adapat menimbulkan pencemaran radiasi yang beratadalah....a. Cb. Znc. Cd
24. Pencemaran radiasi dapat berakibat tersebut di bawah ini, kecuali ....a. timbulnya spesies bamb. berkurangnya spesies tertentuc. mutasi gend. teIjadinya gen letale. meningkatnya daya tubuh organisme
25. Pembangunan gedung danjalan-jalan beton dapat berakibat antara lain ....a. C02 berkurangb. peresapan air tanah berkurangc. keanekaragaman hayati berkurangd. sumber hayati berkembange. O2 berkurang
26. Bahan penyebab polusi disebut.. ..a. polutanb. polusic. fisik
27. Plastik dan kaca menurut bahannya termasuk pensemaran ....a. kimiawi d. biokimia.,
102
28. Menipisnya lapisan ozon di atmosfer karena disebabkan banyaknya gas ....a. 802 d. CO2b. CFC2 e. COc. N02
29. Di bawah ini adalah bahan pencemaran kimiawi, kecuali ....a. pllpuk d. mipyakb. pestisida e. plastikc. deterjen
30. Limbah dan rumah tangga yang berupa deterjen ada yang sulit diuraikansecara alami, disebut. ...a. nonnaturalb. nonbiodeteIjenc. nonbiodegredebled. biodegredeblee. nonbiodegredeble
31. Fungsi ozon di lapisan stratosfer untuk melindungi bumi dari ....a. panas mataharib. sinar ultravioletc. pengaruh gerhana mataharid. pengaruh bintange. penghasil O2
32. Di daerah perkotaan limbah yangpencemaran air adalah limbah ....a. rumah tanggab. pertanianc. perkebunan
paling banyak dalam menimbulkan
d. industrie. pasar
33. Berikut merupakan dampak negatif dari hujan asam, kecuali ....a. pengeroposan patung dan candib. pengeroposanjembatan dari logamc. perusakan bangunand. hutan dan tanaman matie. menghentikan daur air
34. Tejadinya efek rumah kaca disebabkan oleh....a. bangunan rumah yang berkacab. digunakan AC dan listrikc. panas matahari terperangkap oleh selubung gas pencemar yang
menyelimuti bumid. panas matahari yag terperangkap di dalam gedung-gedung berkacae. perubahan iklim global
103
35. Perkembangan IPTEK dapat berdampak negatifpada Iingkungan, kecuali ....a. pengambilan SDA semakin meningkatb. meningkatnya kesejabteraan manusiac. pencemaran meningkatd. teIjadinya kerusakan lingkungan'" perubahan beberapa spesies
36. Mengapa dilarang menangkap ikan dengan aIiran listrik atau dengan racuntuba? Karena ....a. mematikan semua biota air, baik yang muda maupun yang tuab. menyebabkan erosic. menurunkan kadar oksigen terlarutd. meningkatkan CO2
e. perkembangan social
37. Manakab di antara aIasan berikut yang bukan merpakan faktor munculnyapermasaIaban lingkungan?a. ledakan populasi manusiab. perkembangan IPTEKc. perkembangan ekonomid. perkembangan pendidikane. perkembangan sosial
38. Manakab di antara pemyataan berikut yang benar?a. pencemaran hanya berdampak di sekitar lokasi limbabb. daya dukung lingkungan dapat ditingkatkan terus menerusc. pencemaran lingkungan pasti teIjadi oleh kegiatan manusiad. baban pencemar yang dibuang ke laut tidak mungkin dapat mencemari
penduduke. pencemaran meningkatkan daya tenting
39. Di suatu aliran sungai didapatkan adanya cacing tubifek yang bergerombolkemeraban.Ini berarti aIiran sungai tersebut tingkat pencemarannya....a. rendab d. oleh baban organikb. tinggi e. BOD tinggic. oleh baban anorganik
40. Analisis mengenai dampak lingkunga (AMDAL) merupakan kebijakanpemerintab yang dilakukan ....a. sebelum pelaksanaan suatu proyekb. bersamaan dengan pelaksanaanc. setelab melakukan suatu proyekd. untuk mengetabui dampak iondustrie. untuk mengatasi pencemaran
104
Lampiran 5
UJI VALIDITAS
a. Mencari Mean total (Mt)
IX,N
b. Mecari standar Deviasi Standar Total
SD, = ~I:12 _(I:Irc. Mencari koefisien Point Biserial
r =Mp-M'Hph, SD
I q
Keterangan:
rpbi Koefisien korelasi point biserial yang melambangkan kekuatan
korelasi antara variable I dengan variable II, yang dalam hal lID
dianggap sebagai koefisien validitas item.
Mp = Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee yang untuk butir item
yang bersangkutan telah dijawab dengan betuI.
Mt = Skor rata-rata dari skor total.
SDt Deviasi standar dari skor total.
p Proporsi testee yang menjawa betul terhadap butir item yang sedang
diuji validitas itemnya.
q = Proposi testee yang menjawab salah terhadap butir item ang sedang
diuji validitas itemnya.
, 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 X X', 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 26 676
1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 23 5291 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 15 2251 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 26 6760 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 26 7671 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 22 4840 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 19 3611 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 22 4840 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 , 1 0 0 0 14 196,1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 16 2561 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 18 3241 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 18 3241 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 23 5291 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 19 3611 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 23 5291 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 26 6761 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 26 6761 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 23 5291 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 28 7841 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 27 7291 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 14 1961 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 14 1961 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 16 2561 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29 8411 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 30 9001 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 20 4001 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 27 7290 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 15 2251 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 24 5761 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 17 2891 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 21 4410 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 11 1211 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 23 5291 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 24 5760 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 13 169
29 29 25 20 20 20 23 27 9 21 14 14 2 27 20 12 13 14 27 7 5 18 28 30 12 15 20 15 29 13 10 21 21 13 14 12 4 22 738 16559
'" ~ ;:: ll; ll; ll; $ "- ~0 0 0 '" "- ll; <t r- 0 "- 0 <t ;:;; 0 '" ;;\ '" "- '" '" "- a> 0 0 '" 0 <t ~ '"<0
~ '" <t <t. 0 "- '" '" <t "- "l ~ <0 <0 <t '" <t <0 '" N '" "'. '" <t '" "'.0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
"- "- <0 '" '" '" ;;\ ~. "0 0 0
~ '" '" '" '" 0 '" 0 '" 0 0 <t '" "- '" "- "- '" N~ ~. ;;\ 0 '" a> "-
~ 6 N <t <t <t. <t '" '" N d '" '" '" N <0 <0 <t N ~ '" '" <t '" ~ '" "- '" '" <0 '"0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0<t ;! a> '" ~ ~ ~
<0 <0 '" <t <t 11 <0 '" ~ '" ~<0 '" ~ '" '" N N '" '" '" <t '" N '" '" N <t N 0 '"~ ~ N
, ;:; 6 ~ N N ~ N N ~ 6 ~ N ~ ~ N N N N ~ N ~ 6 N N N ~ N0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7,80
'" 0
~ l;l~
0
~0 ~ tj N "- <t 0 0 '" "- "- '" <0 a> 0 '" 0 0 1; 11 "- ;;; 0 '" '" '" '" a> '" '" '"'"N
~ ~ I~~ '" N '" '" N "- <0 ;;; ~ 0 <t ::t <0 N '" ~
N 0 <0 ;;; <0 <0 0 <0<t. ~
90 '" <t. '" '" N '" ~ 0 ~ N '" N '" ~ N '" 9 <t. 0 <t. N '"0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
~ :g " :g " " :g :g :g :g " :g " :g " " :g ":!2 " " ;; :!2~
:!2 ;; ;; ;; :!2 ;; :!2 :!2 " ;; :!2 " ;; ;; ;; :!2 ;; :!2 ;; " ;; ;; :!2 " ;; :!2 :!2 ;; :!2 l :!2~ ~ '" :;
~ 'fij ~~> >
~ ~> > > ;; >
~ ~> ;; > > > ;; > ;; > > > ;; > ;; ;; > ~ ~.5 .5 .5 .5 .5 > .5 > .5 > .5 .5 " > .5 > " > .5 .5 > .5 > > .5
> rtabel = valid)
-~
Tabel8
Hasi! Uji Coba Validitas Instromen
Butir 80al rtabel Uji Pearson Kategori
1. 0,304 0,734 Valid
1---2. 0,304 __ - 0, Ii 9 Invalid3. 0,304 0,425 Valid4. 0,304 0,380 Valid5. 0,304 0,334 Valid6. 0,304 0,162 Invalid7. 0,304 -0,065 Invalid8. 0,304 0,480 Valid9. 0,304 0,261 Invalid10. 0,304 0,410 ValidII. 0,304 -0,074 Invalid12. 0,304 -0,002 Invalid13. 0,304 0,112 Invalid14. 0,304 0,467 Valid15. 0,304 0,214 Invalid16. 0,304 0,450 Valid17. 0,304 0,350 Valid18. 0,304 0,626 Valid19. 0,304 0,277 Invalid20. 0,304 0,387 Valid21. 0,304 0,343 Valid22. 0,304 0,1l8 Invalid23. 0,304 0,009 Invalid24. 0,304 0,140 Invalid25. 0,304 0,443 Valid26. 0,304 0,280 Invalid27. 0,304 0,520 Valid28. 0,304 0,201 Invalid29. 0,304 0,604 Valid30. 0,304 0,167 Invalid31. 0,304 0,231 Invalid32. 0,304 0,440 Valid33. 0,304 0,325 Valid34. 0,304 -0,066 Invalid35. 0,304 0,485 Valid36. 0,304 0,343 Valid37. 0,304 0,089 Invalid38. 0,304 0,485 Valid39_ 0.304 0.206 Invalid
106
107
Larnpiran 6
UJI RELIABILITAS INSTRUMEN TES
Uji relaibilitas yang digunakan dalarn penelitian ini adalah rnenggunakan
mrnus Kuder Richarson (KR20), Y'litu:
. - ( n ) (S" - LP,q, J111- --n-1 S',
dengan: LX,' _(L:' J'dan S,' = L:,'
Lxt' = Lxt _(Lxt)'N
Lxt' =16559- 738'35
Lxt' = 16559 54464435
Lxt' = 16559-15561,25714
Lxt' = 997,74286
'\' xt'St' = .=L.=----_
N
St' = 997,74286 28,5069388635
r =(_n)( st' - LP,q, JII n-l l S/'
r =(~)(28,50693886-7,80)II 21-1 28,50693886
(21 )(20,70693886)
r II = 20 28,50693886
r II = (1,05XO,69892236)
108
Lampiran 7
Instrumen Tes Hasil Vji ValiditasPencemaran dan Perubahan Linl!:kunl!:an
Petunjuk:
I. Tulis nama dan jawaban di lembar jawaban yang telah disediakan.
2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih a, b, c, d dan e yang
angga benar.
3. KeJjakan soal yang anda anggap lebih mudah terlebih dahulu.
4. Jangan lupa membaca do'a di awal dan di akhir mengeJjakan soal.
5. Semoga sukses.
1. Gas pendingin pada lemari es, pendingin ruangan, gas penyemprot, macammacam kosmetik menimbulkan polusi karena ....
a. C02b.COC. S02
d. CFCSe. N02
2. Polutan yang merupakan gas pembunuh adalah ....a. CO d. H2Sb. S02 e. N02
c. CO2
3. Penutupan permukaan air olehmenunjukkan adanya polusi ....a. aIrb. tanahc. udara
eceng gondok pada suatu perauan hal lill
d. suarae. radiasi
4. Suara-suara yang sangat kuat bisa menimbulkan gangguan fisiologis antaralain ....a. jantung dan hormonb. pencemaran makanan dan stressc. hormone dan stressd. jantung dan stresse. telinga dan stress
5. Bahan pencem<>I bersifat kimiawi yang benar adalah ....a. karbondioksida d. bakterib. pecahan botol e. entamoeba
109
6. Air yang tercemar bisa diolab dengan cara berikut ini kecuali ....a. penyaringan d. pemberian kaporitb. penyerapan e. pewamaanc.pengendapan
7. Sesudah penyemprotan DDT diperoleh data bahwa beberapa nyamuk menjadire8isten terhadap insektisida tersebut. Hal ini disebabkan karen'! ....a. nyamuk yang secara alamiab mempunyai resistensi terhadap DDT tetap
hidup dan menghasilkan keturunan baru.b. DDT meningkatkan resistensi beberapajenis nyamukc. DDT merangsang timbulnya mutasi pada beberapajenis nyamukd. Dalam tubuh nyamuk DDT mudab terurai menjadi komponen yang tidak
beracune. Nyamuk mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi
8. Pencemaran air dapat menimbulkan ....a. penurunan tekanan airb. penurunan kadar oksigen terlarutc. kenaikan kadar oksigen terlarutd. berat jenis air bertambabe. berat jenis air berkurang
9. Dampak pencemaran udara pada tumbuhan adalab ....a. berbunga d. kloroseb. berbuab e. pembengkakan nekrose pada batangc. membentuk daun
10. Di bawab ini yang termasuk polutan organik adalab ....a. partikel karbon d. lemakb. pestisida e. sampabc. asap pembakaran
II. Sumber-sumber pencemaran udara yaitu di bawab ini, kecuali ....a. pembangkit listrik dengan tenaga panasb. asap kendaraanc. alat pemanas udarad. letusan gunung berapie. limbab cair pabrik
12. Faktor yang tidak menimbulkan pencemaran tanab adalab ....a. pemakaian pestisida yang berlebihanb. erosi menyebabkan hilangnya tanabc. pemupukan yang berlebihand. hujan asame. organisme yang hidup di dalam tanab
llO
13. Pembangunan gedung dan jalan-jalan beton dapat berakibat antara lain ....a. CO2 berkurangb. peresapan air tanah berkurangc. keanekaragaman hayati berkurangd. sumber hayati berkembange. O2 berkurang
14. Plastik dan kaca menurut bahannya termasuk pensemaran ....a. kimiawi d. biokimiab. biologi e. mikroc. fisik
15. Di bawah ini adalah bahan pencemaran kimiawi, kecuali ....a. pupuk d. minyakb. pestisida e. plastikc. deteIjen
16. Di daerah perkotaan limbah yangpencemaran air adalah limbah ....a. rumah tanggab. pertanianc. perkebunan
paling banyak dalam menimbulkan
d. industrie. pasar
17. Berikut merupakan dampak negatif dari hujan asam, kecuali ....a. pengeroposan patung dan candib. pengeroposanjembatan dari logamc. perusakan bangunand. hutan dan tanaman matie. menghentikan daur air
18. Perkembangan IPTEK dapat berdampak negatifpada lingkungan, kecuali ....a. pengambilan SDA semakin meningkatb. meningkatnya kesejahteraan manusiac. pencemaran meningkatd. teIjadinya kerusakan lingkungane. perubahan beberapa spesies
19. Mengapa dilarang menangkap ikan dengan aliran listrik atau dengan racuntuba? Karena ....a. mematikan semua biota air, baik yang muda maupun yang tuab. menyebabkan erosic. menurunkan kadar oksigen terlarutd. meningkatkan C02e. perkembangan sosial
111
20. Manakah di antara pemyataan berikut yang benar?a. pencemaran hanya berdampak di sekitar lokasi limbahb. daya dukung lingkungan dapat ditingkatkan terus menerusc. pencemaran lingkungan pasti teIjadi oleh kegiatan manusiad. bahan pencemar yang dibuang ke laut tidak mungkin dapat mencemari
penduduke. pencp.maran meningk3.tbn daya lenting
21. Analisis mengenai dampak Iingkunga (AMDAL) merupakan kebijakanpemerintah yang dilakukan ....a. sebelum pelaksanaan suatu proyekb. bersamaan dengan pelaksanaanc. setelah melakukan suatu proyekd. untuk mengetahui dampak iondustrie. untuk mengatasi pencemaran
20. Manakah di antara pemyataan berikut yang benar?a. pencemaran hanya berdampak di sekitar lokasi limbahb. daya dukung lingkungan dapat ditingkatkan terus menerusc. pencemaran Iingkungan pasti teIjadi oleh kegiatan manusiad. bahan pencemar yang dibuang ke laut tidak mungkin dapat mencemari
penduduke. pencemaran m::ningkatkan daya le:1ting
21. Analisis mengenai dampak lingkunga (AMDAL) merupakan kebijakanpemerintah yang dilakukan ....a. sebelum pelaksanaan suatu proyekb. bersamaan dengan pelaksanaanc. setelah melakukan suatu proyekd. untuk mengetahui dampak iondustrie. untuk mengatasi pencemaran
Lampiran 8
Tabel9
Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen
I No. Respollden NilaiI--
I. A 762. B 763. C 624. D 815. E 716. F 867. G 818. H 769. I 9010. J 95II. K 8612. L 7613. M 8614. N 7615. 0 8116. P 9517. Q 8618. R 8619. S 5220. T 862I. U 922. V 7623. W 6724. X 8625. y 9026. Z 7627 AA 7628. AB 7629. AC 8630. AD 863I. AE 8132. AF 7633. AG 934. AH 7135. AI 9036. AJ 81
112
Tabell0
Data Hasil Belajar Kelas Kontrol
No. Responden Nilai
1. A 812. B 853. C 904. D 815. E 676. F 817. G 488. H 859. I 8110. J 85II. K 6212. L 8113. M 7114. N 71IS. 0 7616. P 8517. Q 8518. R 8119. S 7620. T 8521. U 9022. V 8123. W 8124. X 8525. Y 9026. Z 8127 AA 6728. AB 7629. AC 7630. AD 8631. AE 8532. AF 8533. AG 8134. AH 9035. AI 8536. AJ 81
IE
Lampiran 9
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar
Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen
1. BWlyai<: Data IN) = 36
2. Distribusi Frekuensi =
114
52
76
86
90
62
76
86
90
67
76
86
90
71
76
86
90
71
76
86
95
76
81
86
95
76
81
86
76
81
86
76
81
86
76
81
90
3. Rentang Data (R)
4. Banyaknya Kelas Interval (K)
5. Panjang Kelas Interval (i)
= data terbesar -data terkecil
= 95-52
=48
=1 + 3,3 log n
1+ 3,3 log 36
6,135 ~ 6
=R/K
= 43/6,135
= 7,008
Tabelll
Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen
115
Batas Batas Frekuensi
Interval f X fX XI Nyata Nyata fka fkb RelatiAhsolut
Bawah Atas f(%)
52-58 1 54 54 2916 51,5 58,5 1 36 1 2,78
59-65 1 62 625 3844 58,5 65,5 2 35 1 2,78
66-72 3 69 207 4761 65,5 72,5 5 34 3 8,83
73-79 10 76 760 5776 72,5 79,5 15 31 10 27,78
80-86 14 83 1162 6889 79,5 86,5 29 21 14 38,89
87-93 5 90 450 8100 86,5 93,5 34 7 5 13,89
94-100 2 97 194 9409 83,5 100,5 36 2 2 5,56
36 2886 37660 36 100%
6. Mean
7. Median
8. Modus
=LftLf2889
=36
= 80,25
L(1/2N - jkb) .
= + Xl
fi
= 795+ (18-15) x7, 14
= 81
=L+ fa xifa+ fb
5=795+--x7
, 10 + 5
= 81,83
Tabel12
Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Deskripsi Nilai
JTilai maksimurn 95Nilai minimum 52Rentang 48Mean 80,25Median 81Modus 81,83Simpangan baku 9,05
116
Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol
1. Banyaknya Data (N) = 36
2. Distribusi Frekuenfi
48 62 67 67 71 71 76 76 76 76
81 81 81 81 81 ~ 81 ~ 81 81
81 81 85 85 85 85 85 85 85 85
85 85 90 90 90 90
3. Rentang Data (R) = Nialai Terbesar - Nilai Terkecil
=90-48
=42
4. Banyaknya Kelas Interval (K) =1 + 3,3 log n
1 + 3,3 log 36
6,135 -76
5. Panjang Kelas Interval (i) =RIK
= 42/6,135
= 6,84-77
II7
Tabel13
Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol
118
8. Modus
Batas Batas Frekuensi
Iuterval f x fx X2 Nyata Nyata fKa fKb Relatif!
AbsolutBata Atas (% )
48-54 I 51 51 2601 47,5 54,5 36 1 1 2,78
55-61 0 58 0 3364 54,5 61,5 35 1 0 0
62-68 3 65 195 4225 61,5 68,5 35 4 3 8,33
69-75 2 72 144 5184 68,5 75,5 32 6 2 5,56
76-82 16 79 1264 6241 7),5 82,5 30 22 16 44,44
83-89 10 86 860 7396 82,5 89,5 14 32 10 27,78
90-96 4 93 372 8649 89,5 96,5 4 36 4 11,1
36 2886 37660 36 100%
6. Mean = L,fr = 2886 = 80 167L,f 36 '
7. Median =L+(1I2N-jkb)Xifi
= 755+ (18-6)x7, 12
=80,75
=L+ fa xifa+ jb
10=755+--x7
, 10+2
= 75,5 + 5,83 = 81,33
Tabel14
Deskripsi Data HasH Belajar Kelas KODtrol
Deskripsi Nilai
Nilai maksimum 90Nl1ai minimum 48Rentang 42Mean 80,16Median 80,75Modus 81,33Simpangan baku 8,57
119
Lampiran 10
Tabel15
Persiapan Uji Normalitas dan Homogenitas Kelas Eksperimen
120
I I , f.x, Ix;x, x;
52 1 2704 52 2704
62 1 3844 62 3844
67 1 4489 67 4489
71 2 5041 142 10082
76 10 5776 760 57760
81 5 6561 405 32805
86 9 7396 774 66564
90 5 8100 450 40500
95 2 9025 190 18050
36 2902 236798
Rerata (x) = ~i
2902---
36
= 80,61
V· S' N."[.!i,' -(Iji,)'anans J = ---'=------"'=-----'---
n(n -1)
36.236798 - 2902'=------
36(36-1)
85,24728-84216041260
s
103124=--
1260
= 81,84
N·IJx,' -fI,ft,)' =.J81,84 = 9.05n(n-l)
Tabel16
Uji Normalitas Kelas Eksperimen
121
x, I Zn Z Z Tabel F(Z) S(Z) F(Z)-S(Z).
52 I 1 L3,16 0,4992 0,0008 0,0277 -0,0269
62 1 2 -2,05 0,4803 0,0197 0,0555 -0,0358
67 1 0 -1,50 0,4332 0,668 0,0833 -0,0215.)
71 2 5 -1,06 0,3554 0,1446 0,1388 (O,()()5B'~","-,
76 10 15 -0,51 0,1950 0,305 0,4166 -0,1116
81 5 20 -0,04 0,0160 0,5160 0,5555 -0,0395
86 9 29 -0,60 0,2256 0756 0,8055 -0,0799
90 5 34 -1,04 0,3508 0,8508 0,9444 -0,0936
95 2 36 -1,59 0,4441 0,9441 1,0000 -0,0559
36 Lo =0,0058
Zz-x
S
52-80,61= ---'--
9,05
F(Z) = Apabila Zi <°maka ;O,5-z tabel
= Apabila Zi > °maka ;O,5+z tabel
S (Z) = z% =~6 =(3,16
Tabel18
Persiapan Vji Normalitas dan Homogenitas Kelas Kontrol
123
Xi i x2 lx, ix,',
48 1 2304 48 2304
62 1 3844 62 3844
67 2 4489 134 8978
71 2 5041 142 10082
76 4 5776 304 23104
81 12 6561 972 78732
85 10 7225 850 72250
90 4 8100 360 32400
36 2872 231694
Rerata (x) = ~'
2872---36
=79,78
V· ,,2 N.'[jx,' -tIft,}
anans c)\ =n(n -1)
36.231694-2872'36(36 -1)
8340984 - 8248384=------
1260
92600=--
1260
=73,49
S = N.I.ft,2 -(J:jXJ' =~73,49 =8,57n(n -1)
Tabel19
Uji Normalitas Kelas Kontrol
124
x, f Zn Z ZTabel F(Z) S(Z) F(Z)-S(Z)
48 1 1 -3,70 0,4999 0,0001 0,0278 -0,0277
62 1 2 -2,07 0,4812 0,0188 0,0555 -0,0367
67 2 4 1,49 0,4319 0,0681 0,1111 -0,043
71 2 6 1,02 0,3461 0,1539 0,1666 -0,0127
76 4 10 0,44 0,1760 0,3240 0,2777 -0,0463
81 12 22 0,14 0,0557 0,5557 0,6111 -0,0554
85 10 32 0,61 0,2291 0,7291 0,8888 -0,1597
90 4 36 1,19 0,3830 0,8830 1 -0,117
36 Lo=0,0463
Z
F(Z)
S(Z)
L'abel
x-xs
48 -79,78=
8,57= -3,70= Apabila Zi < 0 maIm; 0,5 - Z tabel
= Apabila Zi > 0 maIm; 0,5 - Z tabel
= Zn/n =1/36
=0,886 =0147J36 '
Karena Lo $ 4abel ( 0,0463 < 0,147 ) maka sampel berdistribusi normal.
Tabel20
Hasil Uji Normalitas dengan Uji Liliefors
125
L o (Lhituog)L tabcl Kesimpulana
Kip eksperimen Kip kontrolI--
0,U5 0,0058. 0,0463 0,147 Kedua sampel
homogen
126
Lampiran 11
Perhitungan Uji Homogenitas
Perhitungau Uji Homogenitas Kedua Kelompok
Pelhitungltil homogcnitas yang dilakukan acalah uJ! hOulOgenitas Qua
varians atau Uji Fisher. Rumus yang digunakan adalah:
S2F: -'hitllng - S2,
Dimana:
lerbesar
lerkecil
S2 = n"[jc; -(Lft)'n(n -1)
I. Hipotesis
Ho : Data memiliki varians homogen
Ha : Data tidak memiliki varians homogen
2. Kriteria pengujian
a. Jika F ""ung < F lahd maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi
homogen
b. Jika F ""ung > F lah" maka Ha diterima, yang berarti varians kedua populasi
tidak homogen
3. Tentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil)
db, =n-1=36-1=35
db 2 = n - 1 = 36 -1 = 35
4. Tentukan nilai F /""ng
Berdasarkan data pada tabel uji homogenitas diperoieh S,2 = 81,84 dan
diperoleh si = 73,49 sehingga dengan menggunakan rumus diatas diperoIeh:
F. = S,2 = 81,84 = I IIhuung S2 73 49 '
2 '
127
5. Tentukan nilai F,ab"
Untuk db penyebut 35 dan db pembilang 35 (0,05:35,35) tidak terdapat pada F
tabel, maka digunakan db pembilang yang terdekat, yaitu db penyebut 36 dan
db pembilang 40 (0,05:36,40). Adapun F tabel dengan db penyebut 36 dan db
pembilang 40 paJa taraf signifikansi 5% adalah 1,72.
Karena Fhitung < F'abel (1,11 < 1,72), ini artinya Ho diterima, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa kedua data memiliki varians yang homogen.
Tabel21
Perhitungan Uji Homogenitas
a Kelompok F-hitung F-tabel Keputusan
0,05 Eksperimen 1,11 1,72 Kedua kelompok
Kontrol homogen
128
Lampiran 12
Perhitnngan Pengnjian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan "I" test, berikut
langkah-langkah perhitungannya:
a. Merumuskan hipotesis
Ho J.lI = J.l2
Ha J.l, > J.l,
b. Menentukan kriteria pengujian
Jika thitung < ttabel maka terima Ho
Jika thitung > ttabel maka tolak Ho
Dengan taraf signifikansi 5%dan derajat kebebasan (dk) = 36+36-2=70
c. Menentukan uji statistik
S2 total = (n, -I)S,' + (n, -1)Si(n, +n2 -2)
= (36-1)81,84+(36-1)73,49
(36+36-2)
2864,4 + 2572,15= -----'------'---
70
= _54_3:-:6,-,5_570
=77,665
S =~77,665
=8,81
1
180,25 - 80,17
& 1881 -+-, 36 36
t0,08
129
t
8,81(0,24)
0,08
2,1144
t =0,037
Setelah thi'ung diperoleh, kemudian menentukan t'abel dengan berkonsultasi
pada tabel "t". Dengan df sebesar 70 maka diperoleh tt.bel th;tung pada taraf
signifikansi 5 %
Sebesar 2,00.
d. Melakukan pengambilan kesimpulan
Karena didapat thi'ung < tlabel (0,034 < 2,00), maka hipotesis hipotesis nihil
diterima dan hipotesis altematif ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan
hasil belajar siswa yang signifikan antara pendekatan keterampilan proses
melalui metode eksperimen denga.l1 pe.l1dekatan ekspositori melalui metode
demonstrasi.
Tabel22
Pengujian Hipotesis dengan Uji-t
Kelompok Jumlah df - hitung tt'be' Keputusan IX
Eksperimen N-36 70 80,25 0,037 2,00 H. ditolak
Kontrol N=36 80,17
DAFTAR F
LUAS D1BAWAlI LENGKUNGAN NORMAL STANDAI\ D.d [) ~c %.
(Bilnngnn dalam 'badan .d1aflat" Mcnyat..'lknn de:dmal).
0 Z
z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9-------0,0 0000 0040 OOSO 0120 0160 0199 0239 O'~79 0319 03590,1 039B 0438 0,178 0517 0557 0596 0636 (lli7A 0714, 07540,2 0793 OB32 0871 091e 0948 09R7 1026 1064 1103 11410,3 1179 1217 17.55 1293 1:331 1368 1406 1443 1-180 15170,4 15"54 1591 1628 166<1 1700· 1736 1772 lR08 1B44 1879
a,s 1915 1950 1985 2019 2054· 208R 2123 2157 2190 22240,6 2258 2291 232·1 2357 2389 2~22 2454 2'186 251/'j 25'190,7 2580 2612 2642 21173 2704 2';34 2761 2794 ZR23 2852O,B 28Bl 2910 2!139 2~)(;'j 2B~G 3023 30;11 .1078 3106 31380,9 3159 3186 3212 ~23H 32(\4 321:'\9 a31 ;) 3:{·1fl 3~Hi5 3389
1,0 ;J.I1 3 343B j4GJ 3.j~5 3508 3531 ass'! :::,577 :~599 36211,1 3613 3665 3686 :n08 3729 3i~9 3nO ,1790 3BIO 38301,2 3849 :IH69 3888 3907 ·3925 3944 3962 3980 3997 40151.3 4032 4049 . 4060 40fl2 4099 4115 4131 1147 4162 4177\,4 ·1192 4207 4222 42:16 4251 -1265 427£1 1<""i .4306 4319.....,-
1..5 43a2 4345 4357 ,1370 4382 4394 4~06 ,It\ ! :,\ 44?H 4441l,G .l-\f)2 ..146:1 ;11174 -1<1 g" 1495 .;505 1J31!3 ,152;/ .1 :);1;;' 45451,7 .155·1 ·1564 4573 ·1 f:>H2 4591 45'99 ,I60B 4G!~ /. '~i! 5 463:;1,8 ·W·ll 4648 4656 4fi64 4671 46-;'8 4686 '16n ' "('e 4706, ,·,';1 •. '"
l,n ·171 ~ .1719 4726 4732 4738 ~744 4750 4756 <171H 4767
~ 0 ·1772 ·177R 47R:I .1,8R 4793 ~:98 4803 ·IGOB 1812 48172.,1 ·IH21 4820 4R:IO 4834 4838 4042 4816 '1R50 -1H5'1 485.72,2 4H61 ~H64 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 48992,3 1X93 ·\X96 1898 4901 4904 4906 4909 4911 1913 49162,1 ·HIlR ,1920 4922 1925 4927 4£l2~ 1931 4n:12 >1f!;)/, 4936
2,fi <938 19·10 .494 I 4943 1945 49,16 4948 -1948 <]951 49522,6 ·1953 491>':) 4956 4957 4959 4960 496i ·1HG2 4963 496·'2,7 4H65 ,.1H6'6 4967 4968 4969 49iq 4971 'Inn ·1~)7a 49742,M <!174 <iH?5 4976 4977 4977 -1£178 4979 497,9. 4980 49812.9 4981 I1HA2 49B2 4983 4084 4954 498& 4985 4986 4ges3,0 49R7 19B7 ilHR7 4HHS ,HIHH -\989 4989 1989 4990 49903,1 49!l0 4991 ·1991 4991 4992 -1~92 4992 49fJ2 4993 49'933,2 4893 4993 4!?94 4994 4994 ..f;l94 4994 4995 <995 49953,3 4995 4995 4995 4996 ·1996 -1996 4996 4996 1996 4997
. 3..' 49g7 4°97 4997 4997 1997 4997 4997 ttSfl7 /997 4998
a,s 4998 4H9~. 4n98 49ns 4H98 4~9S 4998 ,1998 ,I99S 4998
1
J,G M18 4998 ·ln99 ·f ~)(.l9 ,,1999 4999 4999 4!199 4999 49993,7 4999 4999 4999 4999 <1~)9Q .!Q<lQ AUtiO ... llon
TabeI
Nukilan Tabel Nila! "I" Unluk Berbagai df,'
df alau dbHarga Kritik "[" Padii Taraf Signifikansi:
5% 1%
1 12,71 63,662 4,30 9,92
3 3,18 5,844 2,78 4,605 2,57 1,03
6 2,45 3,71
7 2,36 3,50
8 2,31 3,36
9 2,26 3,2510 2,23 3,1711 2,20 3,11
12 2,18 3,06
13 2,16 3,0114 2,14 2,9815 2,13 2,9516 2,12 2,9217 2,11 2,9018 2,10 2,8819 2,09 2,8520 2,09 2,8A
21 2,08 2,8322 2,07 2,8223 2,07 2,8124 2,06 2,8025 2 106 2,79
~'
df alau dbHarga Krilik "I" Pada Taraf Signifikansi:
5% 1%,
26 2,00 2,7827 2,05 2,7728 2,05 2,7629 2,04 2,7630 2,04 2,7535 2,03 2,7240 2,02 2,7145 2,02 2,6950 ' 2,01 2,6860 2,00 2,6570 2,00 2,6580 1,99 2,6490 1,99 2,63
100 1,98 2,63125 1,98 2,62150 1,98 2,61200 1,97 2,60300 1,97 2,59400 1,97 2,59500 1,96 2,59
1000 1,96 2,58
LJAFTAR H
:-':i1nl PCNC'nliiL'nluk Oistribusi x 2
V = dk \( ~i1angan Dalam Rildan j)nn~\r
.\leny.takan 7:p2 )
11'\.111..110d; .I:"'.b :J..l.3 80.6 d.3 (J,LI l.).h hl., .),)._
V ",' ,",' ",'
,X' ",'
, , ,.':0,99
,v ,",' ;<'0,995 0,975 O.~5 0,90 0.75 "'. X C. IO X li .O!; .7: 0.07.50.50 0.25 0,0; Q,OOS
1 t.~8 6.63 5.02 2.8-1· 2.71 1.32 O•.t~5 0.102 0.(11 G 0.0114 fUJi11 O.1H10'1. I).ClOO2 10,6 9,~H 7,3B 5.09 4.61 .) -- l,~U 0.5';;,} 0.211 0.10;) O.O:i t 0.02010.010._.1 f
3 J2.~ !l.a 9.35 i.Rl 6.25 4.11 2.3 i J.21 0.5$-l (l.a;'):':! o.~ III 0.11 " 0.0724 l·UI 1a.:I 11.1 , 9A9 7,/x 5.39 3.36 l.n LOG 0.';11 n.ls·l 0.::9; ().:?Oi
~
5 lli,7 . J 5.1 12.ll n.I 9.2·1 6.6:1 ".35 2.67 I.Gl 1.15 o.s;n 0.55-1 0.·112.6 Ht5 16.8 I·t.~ 12:(; 10.G. i.8·1 5.35 3.-15 2.~.W 1.{;1 I. :!-t O.f\ ';:? 0.1;' '; Iii 20.~ 18.5 IliA 14.1 12.0 9.0·1 6.35 ·1.25 2.M:l ~.l i J.H!l 1.:1,,( O.H$~
R 22.0 20, i Ii.S 15•.1 1:J,.I 10.2 7.3 t 5.07 :1 •.19 2.73 ~.1~ 1.(, :; 1.:149 23.6 21,7 1n.D ttUl t I.'; 11 ..~ 6.31 5.90 ·1.17 :1.3:1 :!. i t) 2.0~ 1.i:l
10 25.2 23 2 20.5 1~.3 {(l.n 12.5 9.34 G.:.j ~.Si 3.9.1 3.25 :L~6 2.1 tl11 2il.B 24.7 21.9 1 ~). i 1 j ,:i 13,';" 10.•1 ·i.:;'X :1.56 ·L57 3.$2 3.05 2.6012 :!:-\.3 26.:! 23.3 21.0 I fl.5 14.~ i 1.3 ~ ..I.I 6.:10 5.2:1 .1.40 :J.S~ 3.0i13 2~J.:-\ .~~ - :1..\. ~ :?:! .-1 19.fl 16.0 12.3 9.JO i.O.1 ~.P.~l ;1.01 4.11 3.5;. _1.1
11
I:1 \ .:1 2~1.1 :W.l 2:\.7 21.1 1i.l 13.3 lO.~ i .-;9 n.oi ;~.(\3
,.G~"'; 1.0~
15 :J2.~ JO.G 1.l.3 -;,:W B.2!; ~ ., '. I.fiO.,- ~ 2:1.0 22.3 lS.:! 11.0 8.S~_ f.a ,"}._ .1
16 ;) I.J :J2.0 :.!s.s :2G.:J 23.5 19.4 ! 5.3 11.9 :~.,~ I i.9{) G.!)} 0.:1.1 5.1 ~
1i :til:; :la. 1 :1O::l :!i .n 2·1.8 20.5 16,~ 12.~ HI.I ~.ti 7 i .56 GAl f..in1~
,,- .) ::·1.0 :11.;' 2tt.n 2(;'0 21.6 1 "i.~ 13. "i 10.9 9.·3fJ t'.23 7.01 6.20.11._
Hl •:l::i.H :11.\.2 :-l:Ul :10.1 2/.2 <'1') - 1~.3 '.l.!i I I.i 1\1,1 f'.m -; .rl:t (;':''1--. (
20 ·10.0 3-; .G :1.1.2 :11 ·1 :!H.·' 23.fl 19.3 15';1 12 ..1 1O.~·. Y.f19 g.:!6 ; •..\:3
21 41..t :\~.~) :3:').5 .,.) - :Hl.H 2·1.~1 20.3 1(\.3 13,2 i 1.G \0.3 8.9tl $,03,'_.f22 ·12.X .10.:1 :Hi,t{ :J:J.H :fO.t' 2(;.0 2\.3 17.2 14.0 12.3 1 i,O 9.5..\ 8.642:l .i.l.~ .1,.n :IX.l :l:) .:1 :1:1 .0 2; .1 22'.3 1~.1 I.I.~ J;1.1 11.. 7 10.2 9.26:!.( '\.1./\ 1:\ .n ;1 n.·1 :\t i. 1 :i:i .:1 ~8.:! :!3.:1 1~l.O 13.-; l:U'; \~. 1 10.9 fI.~!l
0- ·w.rt 1 1.;1 .1O.n :1i .7 :l·I.·1 :w.a ~ 1.3 19,n 16.5 1.1,G la.1 11.5 10.5_0 I:l13 I IX,:l I ;l.'.~ It.tl :l:--.H :1;1.0 :W. I :,'!:J.:l :~().~ 17.:! I rl,-I I :I.S 12.2 11.2')- ,1 !l.ll ., i .0 ·1:\.2 ·10.1 3ti.i ..;1l.5 :W.3 21,i 16.1 1G.2 l.1.t) 12.9 11.8_.
I:!H 51,0 1:4 .:\ 1·1.;) ·11.:1 ~jj ,n a:1l\ '} - '} ·0 - 16.9 Hi.!'} I ~1.S 1.1.6 12 ..';_ I ... ";-.1
29 52.;) .IH.n ·1 i;. 'i ·1:2.(; :W.1 :la.• 2s.a 2~1.(; 19.6 1 i .i 1H.U 14.3 13.1
:;0 5:1. '( 50.!) .1;,0 ·13.~ .10.:'; :l.I.~ 2H,:J 2·t,5 20.6 1? ..i .1 (\. f\ 15.0 13.~
.lQ G(l.~ 6:3.; 5H,;) 55.~ 51.8 . -15.\; 39.3 3~\.7 :!H.l :W.:') ~.I 4 22.2 20.•,iO 79.r) ;H.2 iU (n,5 H:l.~ 5().3 ·19.:1 .12.9 ~~7. 7 ;;·1,6 a2,·t 29."; :!:-t.O
. GO. n.lI HX.-t S3.:i iH,! i .1.1 li'; .0 ;;n.3 52.a ·IG.5 ·1:L~ lllJ) :17.5 :i5.5
iO 10·1,2 1011.4 ~,~.(l ~Hl.r) '5';) : i .~i 13$1.,1 Gt:i ;);1.:) 51.1 ·i~.H 15.1 .1:1.380' 11<1.3 112.:\ 10(U, 10UI HG.Ij" ~R.l 'i9.3 i 1,1 ()·1.3 GO.·l ~ - ') 5:1.:; :il,:!;.) 1,_
on , t)\.l. '1 '?J \ 1, '1 - ( '. • -. .,
"~ " .,
til JJ ~ibusi FDabm Badan Daftar:2l\ FP ; Bam..-\tas Untuk:!an Baris Bawah Untulc p ;Ill 0,01 ) 0 Fp
\/, . dk pembilan~
2 3 4 5 5 "' 8 9 :, ,0 11 ,2 14 16 20 24 30 40 " 50 15 100 200 50~ 00
200 216 225 230 . 234 231 239 241 242 243 .. 244 2·15 245 248 249 250 251 2h2 253 253 254 254 2544999 5403 6625 5761 fiRM) 5n2R SUB} 6022 6056 G082 f;lUf; tiH2 GlliU !l20H 62:11 02Ml f\:.zHIi G;J()'l 1i:l:l:1 fi:I:14 1;;%2 41:161 UJM
~._- .,19,00 J9,16 19,25 J9,30 19,33 19,36 19,37 '~9.3~. 19,39 JU,·llJ 1~ ••11 1\1.41 19,43 19,'l1 19,45 19..16 IH.1? 19,47 19,48 19,-19 19,49 19,50 19,5U99,01 99,17 99,2r> 99,30 99,33 99,31 9'9,36 99,38 99,40 9U,.11 tJ9.42 99,·13 99,44 99,45 99,16 99.01.7 99,48 99,-1.8 99,49 99,49 99,49 99.50 99,150
9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,88 8,84 8,81 8,18 8.76 8.74 8,71 8,69 8,56 8,64 8,52 8,60 8,5S 8,57 8,56 8,54 8,54 8,53·30.81 29,45 28.71 28,24 27.91 27,57" 27.49 27.34 27,23 27,13 27,05 25,92 25,83 25,59 25.50 .25,50 25,41 76,30 26,21 26,23 '26.16 26,14 26,12
6,9.,1 6,59 6,39 6,26 5.15 6.09 L.,04 6,00 5,9,6 5,93 5,91 5.87 5,84 5.80 5,17 ! .74 5.71 5,70 5.58 5,56 5,65 5.64 5,6318,00 16.69 "15.98 15,52 15.21 14.98 14,80 14.66 14.54 14,45 14,3'i 14,24 14.15 14,02 13,93 18,83 13,14 13,69 13.61 13.57 18,52 13,48 13,45
5,79 "5.41 5,19 5,05 4,95 4.88 4.82 4,78 4.74 4,70 4.68 4,64 4,60 4,56 4,53 4,50 4,46' 4,44 4,42 4,40 4,38 4,37 4,3613.27 12,05 11,39" 10.97 10.61 10,,'5 10,27 10.15 10.05 9,96 9,89 9,77 9,68 9,55 9,47 9,38 9,29 9,24 9,17 9,13 9,07 9,04 9.02
5.14 4,1,6 4.53 4.39 4,28 4,21 4,15 "4.10 4.06 4,03 4,00 3,96 3,!:'I2 3,87 8,R·' 3.81 3,77 3,75 3,72 3,71 3,69 3,6R 3.5710,92 9.78 9,15 8,75 8,47 ~,26 0,10 7.90 7,87 7,79 7,72 7,60 7,52 7,39 7,31 7,23 7,14 7,09 7,P1 6,99 6,94 6,90 6,88 I ; \.
4,74 4,35 -1,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3.53" 3,50 3.57 3,52 3,49 3,44 3,41 3,88 3,34 3,32 3,29 3.2R 3,25 3,24 3,239,55 8.45 7.85 7,46 7,19 7.00 6,tH 5,7J 6,52 6,54 6,47 6.35 6.27 6.15 6.07 5.08 5,90 5,85 5,78 5,75 5.10 . 5,67 5.65
4,45 4,07 3,84 3.fi9 3,5S 3,50 3,14 3,3D 3,3.:l 3,31 3.2S 3,2,1 3.20 3.15 3,12 3.08 3,05 3,03 3,00 2,9R 2,95 2,94 2.933,65 7,59 7,01 c.03 6,37 6,19 6,03 5,91 5,82 5,7·'1 5,67 5,06 5.4,Q 5,:lf; 5.28 5.20 5,11 5,05 5,00 1,96 1,91 4.~S 4,86
4,25 3.85 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3.18 3,13 3.10 3,07 3,02 2.98 2.03 2.90 :.u~6 2.82 2.80" 2,7i 2.16 2,73 2,n 2.718,02 6,99 6.•2 6.06 5,80 5,62 5,·)7 5,35 5.26 5.1R 5.1 J 5,00 4.92 4.~O ·1.13 .1.6'~ ,).55 4.51 1, '1:) -1 .. 1) 1.36 "1,33 .;.J1
"I - U'" pO:lnU......~
1 2 .3 4 5 6 7 b 9 10 11 12 H 16 20 24 30 40' 50 75 100 200 500 00
4~64J03~13~83~3~3.14~73~22~7
l~47~M5U9~~5.21~4~51.85
2.94 2,914,78 4,71
2,R64.60
2,82 2,77-1.,52 4,41
2,74 2,70 2,67 2,64-l,33 4,25 4,17 4.1~
2,61 2,59 2,56 2,554,05 4.01' '3,96 3,93
2,543,91
4,849.65
3,98 '3.597,20 6,22
3.36 .3,20' .1,095,67 5,32 5,07
3.01 2.954,88 -t,74
2,90~.63
2,66-1.5·'
2,824,.16
2,794.-10
2,744,29
2,704,21
2,654,10
2.614,02
2,573.94
2,533.86
Z.E,)3,BI
2,-173,74
2.4.':3,70
2.423,6f>
2;H3,62
2,403,60
4,75 3,~8 3,49 3,26 3,119,33 6,93 5.aS 5,.41 5.06
3,00' 2.112 2.85 2.80 2,164,82 .1.65 4,50 4.39 .1 •.30
2.12 2,69 2,64 2,604.22 4,16 4,05 3,98
2,5.13,86
2,503.i~
2,46 2,423,70 3,61
2,41 2,36 2,35 2,32 2.31 2,303.56 3.49 3,.16 3,41 3,3C 3.36
4,61 3,80 3,41 3,18 3,029.07 6,70 5,74 5-,20 4.86
2,92 2.8-1 2.77 2,72 2.674,62 4,4-1 -1,30 4.19 ·U 0
2,63 2.60 2,55 2,51'1,02 3.96 3,65 3,78
2,463,67
2,423,59
2,38 2,343,51 3,42
2,32 2,28 2,26 2,24 2,22 2,213,37 3,30 3,27 ~,21 3,18 3,16
4.60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,B5 2,77 2::0 2,6f, ~,100 ~,5f1 2,5:1 2,18 2,>1<1 1,39 2,35' 2,31' 2,21 2,21 2,2) 2,19 2,16. 2,lt1 2.13K,HI; C.,51 r,..")I; .... 0:1 ·I,@ 1..11> ·1.:!'X ·I,I·t .1,0:1 :1,:1.1 :1,Mt; :I,KO :1.70 :11:1 :I,li~ :1,.13 :J,J'1 J,:!\: 3,21 :.1.1-1 :loll ,1,0(; 3,OZ- J,OO
4,54 3,6M 3,29 3,06 2,90 2.79 2,10 2,64 2,59 2,5:;8,68 6,36 5,.12 4,89 4,56 4,32 -1,1-1 4,00 3,89 3,80
:.l,513,73
1,18:J,G7
2,433.56
2,39 2,33 2,29 2.25 2,21 2,18 2,15 2,12 2,103,-18 3,36 3,29 3,20 3,12 :J,u7 3,00 2,97 2,92
2.08 2,072,89 2,87 ,
4,49 3,63 3,2'1 3,01 2,85 2,;4 2,66 2,59 1,54 2.19 2,45 2,42 2,378,53 6,23 5,29 '1.n 4,-14 4,20 4,03 3.89 3.78 3,69 3.61 3,55 3.45
2,33 2,28 2,243,37 3,25 3,1~
2,20 2,16 2,13 2.09 2,073,]0 3,01 2,% 2,89 2,86
i!,O-1 2,02 2.012,80 2,77 2,75
4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2.62 2.55 2,50 2,45 2,41 2.38 2,338,40 6,11 5,18 4,67 4,34 4,10 3,93 3,79 3,68 3.59 3.52 3.45 3,35
2,29 2,23 2,193,27 3,16 3,08
2,15 2,11 .2,08 2,04 2,023,00 2,92 2,( 5 2,79 2,76
1,99 1,97 1,962,70 2,67 2,65
4.41 3,558,28 6,01
3,16 2.935,09 4,58
2,174,25
2.66 2.58 2.514,01 3,85 3,:"1
2.46 2,413,60 3,051
2.373,44
2,343,37
2,293,27
2::!53,19
2,193,01
2,15 2,11 2,01 2,0",3,00 2,91. 2,83 2,78
2,00 1,982.71 2,GB
1,95 ] ,93 1,922,62 2,59 2,57
4,38 3,52 3,'3 2,90 2,148,1 B.. -5,93 5,01 4.50 4,17
2,63 2,55 2,48 2,43 2.383,94 3,n 3.63 3,52 3,43
1,21 2,15 2,11 2,073.]2 3,00 '2,92 2,84
2,02 2,00 ?_,96' 1,94 1,912,76 2,70 2,63 2,60 2,54
." .
1,882,49
1,842,42
1,9<l2,51
1,85·2,44
1,87'2.47
1.902,..53
1,922,56
1,962,63
1,992,69
2.042,77
2,082.86
2,122,9~
2,183,05
2,263,19
2,233,13
2,313,30
2,2&3,23
2,343,36
2,313,3~
2,353,37
2, ..103,45
2,453,56
2.523,7]
2,603,81
2,714,10
2,874,43
3,104,94
3,495,85
4.358,10
4,32 3,47 3,07 2;8-1 2,68 2,57 2,49 2.42 2.37 2,32 2,288,02 5 "18 4,87 4,37 4,04 3,81 3,65 3.51 a,-W 3.3l 3,2.'
~,25 2,20 2,15 2,093,1 i 3,07 2,99 2,88
2,05 2,00 1,96 1,93 1,89 1,57 1,84 1,82 1,812,80 2,72 2,63 2,58 2,51 2,47 2,42 2.38 2,36
4,30 3,41 3,05 ~,82 2,66 2,55 2,-17 2,40 2,35 2,30 2,267,94 5,72 4,82 4,31 3,99 3,76 3,59 3,-15 3,35 :.1,26 :J,H\
2.23 2,18 2,13 2.073,12 3,02 2,9..J 2,83
2,03 1,9$ 1,93 1,91 1,87 1,84 1,131 1,80 1,782,75 2,67 2,58 '2.53 2,46 2,42 2,37 2,33 2,31
4,28 3,42 3,03 2.50 2,6-1 2,53 2,45 2,3$ 2,32 2.2~ ::!.2·j1,8B 5.66 4,76 4,26 3.Y4 3,7! 3.5-1 3,41 3,30 3.21 3,].1
2,20 2,H 2,10 2.0;13.07 2,97 2.89 2,73
2,00 1,96 un 1,8;' 1,84 1.82 1,79 1,':1 1,761.70 2,G2 2,53 2..:J ~..ll 2,37 2.32 2,28 2,26
.. , = OK ~mUII,ulb
1 2 .3 4 5 6 7 b 9 10 JJ 12 14 16 20 24 30 40' 50 75 100 200 5(}0 00
4,96 4,10 3.71 3,48 3,33 3,22 3,14 3.0i 3,020,04 7.~6 6,55 5,99 5.64 5,39 5,21 5,06 4,95
2,97·J,85
2.944,78
2.914,71
2,R64.60
2.82-1,52
2.774,41
2,744,33
2.70 2.67' 2.64 2.614.25 4,1 i 4,1'1 4,05
2,59 2.5&4,01 . '3,96
2,55 2,543.93 3,91
4,84 3,98 3,59 3,36 .1.20 .1,09 3,01 2,95 2,90 2.86 2,82 2,799,65 1,20 6,22 5,6; 5,32 5,07 4.88 -t,14 4,63 -1.5·1 4,.16 4.-1.0
2,744,29
2,70 2,65 2,614,21 4,10 4,02
2.57 2,53 2.n 2,473.94 3,86 3,8l 3.14
2.4~
3,102,42 2,41 2,4.03.66 3.62 3.60
4,75 3.~8 3,49 3,26 3,119,33 6,93 5,35 5.41 5,06
3,00' 2.92 2.85 2.80 2,164,82 4.65 ';,50' 4,39 -1,30
2.724,22
2,694,16
2,644,05
2,603.98
2.543,86
2,50 2,463;iF. 3.70
2,423,61
2,4')3,56
2.363,49
2,353,.16
2,323,41
2,313,3e
2,303,36
4.67 3,80 3,41 3,18 3,02 2,92 2,84 2.77 2,72 2.61 2.63 2,60 2,55 2,519,01 6,70 5,74 5,20 4,86 4,62 4,4-1 -1,30 ",-,19 -1,10 4.02 3,96 3.&5 3,78
2,46 2,42 2,38 2,34 2,32 2,28 2,26" 2,24 2,22 2,213,67 3,59 3,5J 3,42 3,37 3,30 3,27 ::::,21 3,18 3,16
4,60 3,74 3,,14 3,11 2,96 2,8$ '2,71 2,":0 1,6f, :!,liO :!,5fi 'l,!'!:l 2.,\8 2,44 2,39 2,35' 2,31" 2,27 2,21K,Hli 6,51 f),!)!i [,,0:1 ,I,tj~1 4. ..1(; "J,:-'X ·1,1·1 .1,0:1 J,~),J :I,m; :1.HO :I,7fJ :J li1 :I.r)~ :1,.13 :I,J·I J,11: J,:!l
2,21 2,)9 2,16. 2,14. 2,13J, H :1,1 I ,1.0(; 3,02 J,OO
4,54 3,6~ 3,29 3,06 2,90 2,79 2,70 2.64 2,'59 2,5:,) 2,51 2..18 2,43 2,39 2,33 2,29 2,25 2,21 2,lR 2.15 2.1'1 2,108,68 6,36 5,42 4.89 4,56 4,32 4,14 4,00 3.89 3,80 3,73 3,G7 3,56 3,48 3,36 3,29 3,20 3,12 3,u7 3,00 2,97 2,92
2.08 2,072,89 2,87 ,
4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,45 2,42 2,378,53 6,23 5,29 -1,77 4,44 4,.20 4.03 3,89 3,78 3.69 3,61 3,55 3,4.5
4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,62 2,55 2,50 2,45 2.41 2,38 2,338,40 6,11 5,18 4,61 4,34 4,10 3,93 3.79 3,68 3,59 3.52 3,45 3,35
2,33 2,28 2,24 2,20 2,16 2,13 2,09 2,073,37 3,25 3,]~ 3,]0 3.0] 2,% 2.89 2,36
2,29 2,23 2,19 2.15 2,11 .2.08 2,04 2.023,27 3,16 3,08 3,00 2,92 2,f 5 2.79 2,76
:l,O'1 2,02 2,012,80 2,77 2,75
1,99 1,91 1,962,70 2,67 2.65
4.41 3,558,28 6,01
3.16 2,935,09 4,58
2,77 2.66 2.58 2,514,25 4,01 3,85 3,71
2,46 2,413.60 3•.\ 1
2.313.44
2,343,37
2.293,27
2.'153,19
2,]9 2.15 2,11 2,01 2,04 2,00 ],983,07 3,00 2,91. 2,83 2,i8 2.71 2,68
l,95 ] ,93 1,922,62 2,59 2.51
4,38 3,52 3,13 2,90 2,748.18-, -5,93 "5.01 4,50 4,17
2,63 2,55 2,48 2,43 2,383,94 3,17 3,63 3.52 3,43
2,2! 2,15 ,2,11 2,07 2,02 2,00 1,96' 1,94 1,913,12 3,00 2,92 2,84 2,76 2,70 2,63 2,60 2,54
4,358,10
3,495,85
3,104,94
2.874.43
2,714,10
2,603,87
2,523.71
2,453.56
2..,103,45
2.353.37
2,343,31)
2.313.30
2,313.30
2,253,23
2,263,19
2,233,13
2,183,05
2,122,9-1
2,082,86
2,042,77
1.992,69
1,962,63
1,922.56
1,902,.53
1,87'2,47
1,90 1,882,51 2.49
1.85· 1.842,4.4 2,42
~.... ,
4,32 3,47 3,07 2;848,02 5 '78 4,81 4,37
4,30 3,44 3,05 ~.82
7,94 5,72 4,82 4,31
4.2R 3,42 3.03 2,507.88 5,66 4,76 4,26
2,68 2,57 2,-19 2,424,04 3,81 3.65 3.51
2,66 2,55 2.47 2.-103,99 3,76 3,59 3,45
2,6-1 2,53 2045 2.3~
3,~4 3,1! 3,54 3.41
2,37 2,323..~0 3,31
2,35c 2,303,35 3,26
2,32 2.2113.30 3.21
2,283.24
~,26
3.1~
'2,2·1.1,1.\
2,253.17
2.233.12
2,203.07
2,203,07
2,183,02
2,1'12,97
2.15 2.092,99 2,88
2,1j 2,Oi2,94 2,83
2,10 2,0.12,89 2.78
2,05 2,002,80 2,72
2,03 1,9S2,75 2,1)7
2,00 1,962,70 2,G2
1,96 1.93 1,892,63 2,58 2,51
1.93 1.91 1,872,58 2.5:t 2.46
1.9' 1,81' 1.842,53 2•.:3 .:!,-Il
1,872.47
l.fl-t2,42
1,822,37
1,84 1,82 1,812,42 2,38 2,36
1,31 1,80 1,182,31 '2.33 2,31
1,19 1,';'7 1,162,32 2,28 2,26
. (\anjut>nl
v, .. d k p e tD b~i~I.~n~.:...- ...., -:-:~_=_
1 2: 3 4. 5 I) 7 8 9 10 1] 12 14 16 ZO 24 30 ~o 5-0 75 100 200 500 00
4.26 3,40 3,01 2,78 2,62 2.,51 2.43 2.36 2,30 2,26 2,22 2,18 2,13 2,09 2,02 1,98 .1.94 1,.89 1,86 l,S:: 1,80 1.76 1.74 "1.73·7~~614~2~~i~~3~3.~~173,re3ft32~32~S2~42~6~~2~2A42~62,332~~UUl
4,24. 3,38 2.9'9 2,.76 2.60 2,49 2,41 2.34 2.,25 2,.24 2,.20 2,16 2,11 2,06 2,00 1,96 1,92 1.87 1,84. 1.80. 1,7"1 1,74 1.72 1,717.77 ?~S.7 4,68 4,18 3.86 j,G3 3,46 3,32 3.21 3.13. 3.05 2,99 2.89 2.81 2.70 2,62 2,54 2.45 2,40 2,32 2,29 2,23 :US %.,17
4..22 3.37 2,,89 2.,74 2,59 2.4.7 2,39 2.,32 2,21 2,22 2,18 2,15 2,10. 2,OS. 1,99 1,95 1.90 1.~5 1,827,72 5,53 4,64 '4.14 3.82 3,S9 3.42 3,29 3,11 3,09 3,02 2,96 2.86 2.77 2.&6 2.58 2,50 2,41 2,36
4,21 3,35 2.96 2..73- 2.,57 2.46 2,37 2,30 .2.25 2.20 2~16 2.13 2,08 2,037,68 5,49 4,60 4,11 3.79 3.56 3,39 3.26 3,14 3,06 2,98 2,93 2,83. 2,7-4
1,97 1,932,63 .2,55
1,882,47
1,842,38
1.802,33
1,78 1,76 1,72 ],7(' 1,692,213 2,25., 2.19 2.,.1.5 t.lS
1,76 1,":4 _1,71 1,68 1,672,25 2.21 2,16 2.12 2.JlL
04.2Q. 3,34 2.9S 2;11 2.56 2,44 2.36 2,29 3.24 2,19 2,15 2,12 2.06 2.02 1.96 1,91 1.87 1.81 1,78 1,75 1,72 1,69 1.67 1.657.6~ 5.45 4,57 ",07 .3,76 3,&3 3.:16 3,23 3,11 3.03 2,95 2.!1Q 2,00 2,71 2,GO 2,52 2.'14 2,35 2,30 2,22 1,10 2,1:1 7,09 2.1)£;
4,18 3.33 2.93 2,70 2,64 2,.13 2.35 2,28 2,22 2.18 2,1-4 2.10 2,05 2,00 1,9·1 l.90 1,85 1,80 1,77 1,73 1,71 1.68 1.65 J,641.60 6,52 ",54 4.04 3.73 a,S!) 3.33 :1.20 3.01\ :l,oo 2.92 2.81 2,17 2.68 251 2,49 2..H 2,32 2,27 2,19 2,15 1,10 2,06 2.03
2,53 2,42, 2:,34.2.27 .2/zi~, 2,16 ..2,12 2.09 2.04 l.!~._ ~.!~3 ,1~.89-(i~"S 1.793,70 -~,47 - ---3.30 - 3;17 -3,OIl·-7,98 - ;2;90 _,'l.B·t-o- 2,14- 2.66 2,55 -- -2,47-C~~~_~~") 2,29
..-4,15 3.30 2,90 2.6i' 2,51 2,40 2,32 2,25 2,19 2,14· 2.107,W 5,34 4!46 3.97 3.66 3,42 3,25 3,12 3,01 2,94' 2,8_6
1.61 1.591.98 1,96
1.622,01
1.642,03
1,662,07
1,642.02
1,692,13
1,672,08
1,722.16
1,692,12
1,762,24
1,742,20
1,762,25
1,822,34
2,01 2,02 t,'91" 1.91 1,862,80 2,70· 2.62 2,51 . 2,42,
3,32 2.92 2.695:3~4;5r -4~l)2
4.171~5{)
'4,13 3.28 2.a~ 2,6S1,"44 5,29 4.42 3.93
-'4,11 3,26 2.80 2,63'7,39 5,25 4,38 3,89
2,,19 2:,38 2.30 2,23 2,l1 2;123,61 3,38 3,21 3,O~ 2,89
2,48 2,36 2,28 2,21 2,15 2.103,58 3,35 3.18' 3.04 _2,94 2,80
2.082,82
2,062.i8
2,OS2,76
2.032,72
2,00 1,957.,66 2,58
1,89 1.932.62 .2..5~
l,892,41
1.812,43
1,842,38
1,822,35
1,802,30
1,782,26
1,74.· ..1.712,21' 2,15
1,72 1,69:l,l? 2,12
1,672,08
1,652,04
1,64. 1,612.04· 1,98
1,62 1.592.00 1.94
1,591,94
1.561,90
1,571,91
l,5S1,87
: '.
,1.10 3,25 2,85 2,62 2.-46 2.35 2,26 2;1.9 2,14 2.09 2,05 2,O::! 1,96 1,92 l,HS l,HO 1,"16' 1·,71 1,67 1.63 1,&0 1.5"1 1.5~ 1,531,:1:'1 t',,:.n .1.3·1 J,~6 :l,~-l :1,:11 J,l:\ :1,01 2,UJ 'l,W! :!,]:) 1.1>:1 1,:.:1 2.:'11 :!,·IO 1,:I:.! 'l.21 1,1-1 1.0H :!.OO 1,07 1,00 I,M l,M-l
4,087,31
4,077,27
3,23 2,a~
5,18 ~,31
3.22 2,835.1.5 4.,29
2,613,83
2,593,80
2,45 2,3·1 2.253,51 3,29 3,12
2,H 2,32 2,2-13,-19 3,26 3,10
2,lM2,99
2.172,96
2.122.88
2,112,R6
2,072.RO
2...062,77
2.0·12,n
2,U22,10
:i,no2.66
1,992,6-'
I. !IS2,56
1,9·12,54
1.902.49
1,892,·16
1.8.12,3"1
1,822;35
1,792,29
t,782,26
1,742,20
1.732,i7
1,692,11
1,682,08
1.6ti 1,612,05 J ,97
1,64 1,602,02 i,94
1,591,9-t
1.571,91
I,~~
\_80
\.5-11,85
l,5J1,84
].511.80
I.M1,81
1,491.78
<,06.7,24
3,21 2.825.12 4,16
2,583.18
2,-13 2•.11 2,233,46 3,24 3,07
2,162,94
2,102,84
2,052,75
2.012.68
1,982,62
1.922,52
1,8B2,..1<1
l,~U
2,32\,762,24
\,722,\5
1,662,06
1,63 1,582,00 1,92
1.56t,88
1,521,8'2
1,501,78
1.481,75
4.057,21
<,04..7.19
3,20 2,815,10 -',24
3.19 2.805.08 -1.22
2,573.76
2,563,74
2,42 2,30 2,223,44 3,22 3.05
2.41 2.30 2,213,42 3,20 3,04
2,l.i2,92
2,14.2,90
2,092,82
2,082.80
2,042,73
2,032,71
2,002,66
1,992,64
1,972,60
1,962,58
1,912,50
1,902,48
1,872,42
1,862,40
l,ao2,30
1,792,28
1,752,22
1,742,20
1,712.13
J,702,ll
l,fi52,04
1,6-12,02
1,62 1,57l,9a 1,90
l,Gl 1,561,96, 1,88
1,541.86
1,531,84
1,51l.HO
1,501,78
1,0181,76
1,471.73
1..461.72
V. "dk VI'IHhll"I\~
HrIJljutml)
2 :1· ;, ", ,. II> 11 l:r II Iii :H1 2-1 ':1lJ ,ll fl11 i5 \00 200
:'i; ~ '!,'.'~
500 00
I.ua7.1 i
:J.IK:;,Ofi
2.7!)I.:W
:!.r,G
:L';2:l,W:;,11
2.~1 :!.:.!11 ::.1:::1,1l'l. .:.02 :!.:'~
:.!.U.:.!.i~
1.1I:.!~:;ll
1.!I:O:?:,fi:!
I.U:,2..:,1;
J,!102.11;
1.H.;):.!,a~1
l.;~
:!.:.!li1.; I:U1'
I,ml2.10
l,li:!:!.IlIl
l.fiO1,\11
1.5;,1.1'\1;
1.521.:->2
lAX 1.·i6t.i~ . 1.71
1.",-11,6~
.I,U27.12
1.007.UI1
:~,~m
7.tJI
::,!JX<,01
:I,!H;Ii,!)(;
;1,9·1fi,90
:l.!t!f1,X·l
.:un'H,Xl
3,1<9i),it;
:1.1"\1;11,70
3,~5
IUiX
:I,XIf',I;·1
:1.1.75,01'
:1.1 ;1qJX
':1.1·1I.:Jfl
:J,I:1.l,!l:!
:1.11I.Hh
:l.lJ~
I,K:!
::.07.I,iK
:1,0(;
.1,75
:1.0·:.1 •• 1
:1.1)14,0!i
:I,Oll1,1.2
2,99.1.lill
2,,:0;I. IIi
2.ifi.I,la
2.751.10
1.7 I.I,OX
2,7:lI,ll I
2.70:l,!IX
2,IiH;t.!/·I
:l.tii:;,91
2.6;J:J)',~
:!,I;2:
3,.:-1:1
2.Hl:1,1'10
:l.GO:1.7;-;
:t:il::.fiH
2.:i2:1.fi:1
2.;')1:1.li2
2.;,0:l.tio
:lAX.l.:,H
1..11i;:.~I
2,11:1,·17
2•.13:1,1·1
2,11.1,.11
:!.:l!.l3,:)11-
~,3l"i
:1,:14
'2.:liJ,32
2.:;:(:1.,17
2.:1";:1,:1 r
2.:11.:1.:11
2,:1;):J.;W
2,:1:1a.2rl
2.:.1tl:1.:.!U
:Z.:W::.1.
'J .)--.-,3.1 :1
2.~1;
:1.11
:I:.:!:l:1.111;
2.1:1:3,0·1
2.213.02
'!.2;::,I.i
'J .)'_._.J::.12
2.:U:I.mJ
:t:t2:1.1l'
2.21:1.111
2. 1~I
:!.!I~1
:u;2,~)5
'2.161.9:!
:UI.1.00
:!.1:?:.!.:-t5
~.I~
2,~:!
1,092.:tO
:!.IX:!.lIX
2.17:!,!Hi
2.1;)2,!J::
1.11:!.~It
:l,I22.l'{'
1.1111,1'\1
~.Ol(
:l,t!1
2.t1i2.71i
2,052,.3
2.U32.1'!)
2.022,61;
~,Ol
2.(i·1
t,11:?:.:U
:!,IU:.!.l\:.!
2.11K'":!.7!)
:.!.Oi2.11
2.03:!.i·1
:!.U:l2,ti!i
2.012.6':l
2.0n2,62:
l.~X
2.00
I.!l(j2•.'i;~)
1.~J5
2.':':1
1,!1·12,;~,1
:.?.lJ:',:!. i:,
2.1112,72
:!.fI:!2,;n
:!J112.fi7
I.~!'
:l,lil
l.~l'
t,:I!)
1.11:'\ 2.51;
1.tll2':,:;
Ul:.!2.':'0
l,HO:!.lli
I.~!I
1,1:1
1.XX2,·11
:.!.1I112.1;1;
1.!I\l:.!,U:l
:.!l:o\:.!,lil
Ul;:!,:l!1
I,!!:>:.!,;I,~I
I.!I:.!2.:,1
UIH2. Ii
1.~~}
~ ..I·1
l,M'~,I;
J .M:,:l •.n
U~l
2.:1·1
l,~3
2,:12
I.!!';2..i!l
I,!"):!.:lh
1 .~I 1
:.ql
l,U:j2,31
UII2.1~
I.HH:!.I::
1....\1;2,·I{J
I.S52,:1';
I);'::
2.:11
1,:-;]].2~1
I,SO2,2(,
l,i~
:l:2·1
I.!J:::.!,.i::
I .~12:!.:lll
1.~lU
2.1.
1 ,X~I
2..·1:,
I,MK:l,11
1.X.)2.:11,
I ...~:!:1,:1:/
I.~:!
'2.:10
1.:0({)2:2:->
1..,';1:.!,2j
J.7{i
2.20
1.752.1"
ut:-t2.1::
I..XI;'!.In
1.:-t.i:.!.:;o;
\ ,:-t I2.:1:,
l,K:!2.:1:.'
l.7\1:!.:W
l. ,72,:1.:1
1.7t>:.!.:?:o
1,7 I.
Ll'
J -.,,'-2,12
1.70:1,09
L(j~
2.0,
I.K::2,:l.i
Uq:t.:::.!
~ .~o
'2:.:;0
I .• ~,
:!.:!:i
I. j';
".v'.:! I
1. ';:"11:.1 !/
I. i:!'2.1 ;,
I.. I2.12
I.GY:l.0!1
urj:Z,O 1
l.li51,01
1.6·1l,!:I9
. 1.;li:2.2::
I.;:,2,2U
I ~.,....:':.I~
1••22.1:',
l.ill2.11
1.lil;'l,fH;
1.1'.i2:,0::
1.6·12.00
l,G21.97
I ,Gil1,1)2
1,5~
1 ,;-I~l
1,.71;l,S;
I.i:!2.1 :)
I.ill:!.12
1.1:1'\:!,l)!1
1$;:!,l17
l.li:",
:!.n:l
1,1i:11.!I1'\
1.1;0
1.~11
I .Ei ~IUI!
1.5iUHI
1.5·1. ,S·'
1.53unl,S:!1,;9
1.li.~.flU
1.1i:)2,na
I.n::2.lJO
I.fl:!1.!lI'>
l.iiOI.H·I
.1.:,;1 .:-'~l
I.:'i.i1.x:'I
I,;", I1,:4.::
1.':'21.79
1,·191.7,1
1.111.71
1,·161,69
l,filI.m;
l,:'i!1I.U:1
1.:1';l.llO
1,,:,1;L~t<
1,511.l{·1
1.51I.'!l
1.,lll1,7':'
I.·lll,::!
l. 1:)l.tHJ
1.121.1'·1
1,1,
1,61
1,·10l,S£'
1.5xI.HI)
l.;';f}I.Kj
1.:,1J.~ I
1,:,:/I,X2
I.~I
1,i.~
1,IX1.7:1
1,·Lj1,61{
1.-1·11.1;1,
1.·1'21.{;2
1.J~
1,57
1.:J61,5·1
1,351,52
1.,')21.1'2
I.':'{l1.7!!
1. l!1I ,iii
1.. 17,,7·1
1..1.')1.iO
1,11l.til
1.:1~
1,59
.1.:!71,56
1.351,5J
1,:121.-17
1,30
"".,1.281,-1 :
1.710l,iH
1,·1:-1
1.71
1.·11;I.; 1
~ •.t5-l.fm
1,42l,O~
I.:m1,59
1.:161,5.1
1,,1 t] ,51
1,321,.J:-t
1.2~
1,-12
1,26l,3K.
1.241,36
I, ItiI,il
n·\1:(~8
1,-121.6.1
1,.101.63
l,3M1.57
l,:J.l1.51
:.311,-16
1.2!)1,.l3
1.261,39
1,221.32
1.191.2M
1,171.25
l.olJ1.{;6
l,ol I1,63
1.;191.1;0
1,311.5G
1.351.52
1.301 ..16
1,271,.10
1,251.37
1.221,33
1,161,2-1
1,131.19
1,111,15
1.-111.6·1
1,:m1,60
1.3i1.56
1,351.53
1.32l,ol9
l,:!H1.·13
1,251,37
1,221.33
1.191.2R
1.13',19
1.0ft! .11
1,00l~OO
~ ".
£(('/1WlltO,.;., .ljt(/ti"tI("~. 11111,1, P.G., ,Ioh,~ \\'il.'y &: St)lb. 1:\1".. :\1'\\ Y\)fk. 1~HO.
h:in khu:>\IS I'llda rlt'llllli.~.
UJI REFERENSI
Nama : Miftahul JannahNIM : 102016023906Program Studi: BiologiJudul Skripsi : Perhandingan Penguasaan Konsep Siswa antara yang Menggunakan
Pendekatan Keterampilan Proses melalui Metode Eksperimen danPendekatan Ekspositori melalui Metode Demonstrasi.
No Sumber Foot Note Paraf
BABI
I. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran untuk ~Membantu Memecahkan Problemaika Belajar dan Mengajar, .(Bandung: Alfabeta)2005, h. 2 J
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 I / cLTentang Sistem Pendidikon Nasional, (Jakarta: Eko Jaya) h.\.-V ~].
3. Nuryani Y. Rustaman, dkk, Strategi Belajar MengajarBiologi, (Malang: Universitasa Negeri Malang)2005, h. 6364 -/
4. Haryono, Model Pembelajaran Berbasis PeningkatanKeterampilan Proses Sains, Junal Pendidikon Dasar Vol. 7No.1 (2006), h. 2 J
5. Haryono, Efektivitas Pendekatan Keterampilan Proses danEkspositori dalam Sains Ditinjau dari Cara Berpikir Siswa,Jurnal Teknologi Pendidikon Vol. 4 No.3 (2002), h. 67\./
6. Sri Handayani, dkk., Pengembangan Model PembelajaranChildren Learning In Science Meningkatkan KeterampilanBerpikir Rasional, Jurnal Pendidikon Vol. 5 No. 1(2004), h.39-40 V
7. Sumaji, dkk, Pendidikon Sains yang Humanistis,(Yogyakarta: Kanisius, 2000), h. 35 V
8. Nuryani Y. Rustaman, dkk, Strategi Belajar MengajarBiology(Malang: Universitasa Negeri Malang)2005, h. 6364 v
9. Zainal Abidin, Hasil Belajar yang Menggunakan Strategi~ e--.
Belajar Mengajar Heuristik dan MataKuliah Strategi BelajarMengajar pada Mahasiswa PGSD U~VI IKIP Padang,Paedwwgi Vollil No.1, 2002, h. 78
I.
2.
3.
4.
5.
6.
BABII
Wayan Memes, Model Pembelajaran Fisika di SMP,(Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolab MenengabIBRD Loan No. 3979 Direktorat Jenderal Pendidikan TinggiDepartemen Pendidikan Nasional, 2000), h. 17 V
Noehi Nasution, dkk., Mater! j>okok Pendidikan IPA di SD,(Jakarta: UT, 2005), h. 17 V
Haryono, Model Pembelajaran Berbasis KeterampilanProses, (Semarang: Fakultas lImu Pendidikan UniversitasNegeri Semarang, 2003), h. 1 V
Perdy Karuru, Penerapan Pendekatan Keterampilan Prosesdalam Seting Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untukmeningkatkan Kualitas Belajar IPA Siswa SLTP, JurnalPendidikan dan Kebudayaan, No. 045 (2003), h. 791 v
Perdy Karuru, Penerapan Pendekatan Keterampilan Prosesdalam Seting Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untukmeningkatkan Kualitas Belajar IPA Siswa SLTP, JurnalPendidikan dan Kebudayaan, No. 045 (2003), h. 791 V
Dewan Nyoman Sudana, Peningkatan Kualitas PembelajaranIPA denagn Intensifikasi Penerapan PendekatanKeterampilan Proses Bagi Siswa Kelas IV Sekolab Dasar diGugus 1 Kec. Sukasada Kab. Bulelen,g, Aneka Widya IKIPNegeri Singaraja, (3),2001, h. 100 V
~1
7. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna PembelajaranMembantu Memecahkan Problematika -!JflajarMengajar, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 74
untukdan
8.
9.
1 Nyoman Subrata dan 1 Nengab Kariasa, Upaya 1Meningkatkan Sikap lImiah dan Kualitas HasH BelajarSiswa .Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran IPA denganPendekatan Keterampilan Proses, Jurnal Pendidik{ln danPengajaran IKIP Negeri Singaraja, (2), 2002, h. 3 J
I Nyoman Subrata dan I Nengab Kariasa, Upaya cl.Meningkatkan Sikap lImiah dan Kualitas HasH BelajarSiswa iSekolab Dasar Melalui Pembelajaran IPA dengan
Pendekatan Keterampilan Proses, Jurnal PendidikalJ danPengajaran IKIP Negeri Singaraja, (2), 2002, h. 4 V
10. Haryono, Efektivitas Pendekatan Keterampilan Proses danEkspositori dalam Sains Ditinjau dari Cara Berpikir Siswa,Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 4 No.3 (2002), h. 67V
II. Aguston dan Suliantini Dewi, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2004), h. 33 ~
12. Nuryani Y Rustaman dkk., Strategi Belajar MengajarBiol?gi)' (Malang: Universitas Negeri Malang, 2005), h. 9697 v-
B. Haryono, Model Pembelajaran Berbasis KeterampilanProses, (Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan UniversitasNegeri Semarang, 2003), h. 2 J
14. Haryono, Model Pembelajaran Berbasis KeterampilanProses, (Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan UniversitasNegeri Semarang, 2003), h. 3 J
15. Haryono, Model Pembelajaran Berbasis KeterampilanProses, (Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan UniversitasNegeri Semarang, 2003), h. 12 v
16. Hilda Karli, Head-hand_Heart dalam Kurikulum BerbasisKompetensi melalui Model Pembelajaran Tematik di SD,Seminar }!asional Pendidikan Matematika dan IPA (2004),h.4 V
17. Sungkowo, Penggunaan Pendekatan Keterampilan Prosesdalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Kimia padaSiswa Kelas II SMU yP Unila Bandar Lampung Tahun;Pelajaran 199212000, JPM1PA, Vol. 5 No. I (2004), h. 39V
18. Dimyati, Mudjiono, Belajar t;ian Pembelajaran, (Jakarta:Rineka Cipta, 1999), h. 140 V
19. Conny, Semiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses,(Jakarta: Grasindo, 1992), h. 17-18 vi
<if.
20. Ratna Wilis Dahar, Tujuan Pendidikan Anak Berpikir,Fasilitator No.5 (2003), h. II V
21. Ratna Wilis Dahar, Tujuan yendidikan Anak Berpikir,Fasilitator No.5 (2003), h. 11
22. Ratn" Wilis Dahar, Tujuan Pendldikan Anak Berpikir,Fasilitator No.5 (2003), h. 12 V
23. Ratna Wilis Dahar, Tujuan Pendidikan Anak Berpikir,Fasilitator No.5 (2003), h. 12 V
24. Syaiful Sagala, Konsep dan Malena Pembelajaran untukMembantu Memecahkan Problematika Belajar danMengajar, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 74 V
25. Wayan Memes, Model Pembelajaran Fisika di SMP,(Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah MenengahIBRD Loan No. 3979 Direktorat Jenderal Pendidikan TinggiDepartemen Pendidikan Nasional, 2000), h. 18-19 v
26. Aguston dan Suliantini Dewi, Strategi Be/ajar Mengajar,(Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2004), h. 36 V
27. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di sekolah, (Jakarta:Rineka Cipta, 2002), h. 73-75 V
28. Haryono, Model Pembelajaran Berbasis KeterampilanProses, (Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan UniversitasNegeri Semarang, 2003), h. 4 V
29. Haryono, Model Pembelajaran Berbasis KeterampilanProses, (Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan UniversitasNegeri Semarang, 2003), h. 4 v
31. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembel!\iaran untukMembantu Memecahkan Problematika Belajar danMengajar, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 74 V
30. Syaiful Sagala, Konsep dan Malena PembelajaranMembantu Memecahkan Problematika BelajarMengajar, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 74 V
untukdan
32. Roestiyah Nk, Yumiati Suharto, Stratejli Belajar Mengajar,(Jakarta: Bina Aksara, 1985), h. 80 V
33. Sriyono, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, (Jakarta:Rineka Cipta, 1992), h. 116 \/
34. Nuryani Y RClstam~n dkk., Stra/egi Belajar MengajarBiologi, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2005), h. 109 ,-,v
35. Sriyono, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, (Jakarta:RinekaCipta, 1992), h. 116 V
36. Sriyono, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, (Jakarta:Rineka Cipta, 1992), h. 117 v'
37. Teuku Zahara Djafar, Kontribusi Stra/egi PembelajaranTerhadap Hasil Belajar, (Padang: Fakultas I1mu PendidikanUniversitas Negeri Padang, 200 I), h. 65 \/'
38. Alunad Rohani HM, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta:Rineka Cipta, 2000), h. 37 V
39. R. Ibrahim, Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran,(Jakarta: Rineka Cipta, 2003), eet. 2, h. 43 V
40. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran untukMembantu Memecahkan Problema/ika Belajar danMengajar, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 78 V
41. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna PembelajaranMemban/u Memecahkan Problematika BelajarMengajar, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 79 V
un/ukdan ~l
42. Zainal Abidin, Hasil Belajar yang Menggunakan StrategiHeuristik dan Ekspositori dalam Mata Kuliah StrategiBelajar Mengajar pada Mahasiswa PGSD VI FJP IKIPPadang, Paedogogi, Vol (III) (1), 2002, h. 78-86 V
43. Sriyono, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, (Jakarta:Rineka Cipta, 1992), h. 97 \/
44. Nana Sudjana, Wari Suwariyah, Model-model Mengajar r'>II
CBSA, (Bandung: Sinar Baru, 1991), h. 52 V
45. Syaiful Sagala, Konsep dan Malma PembelajaranMembantu Memecahkan Problematika BelajarMengajar, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 79 V
untukdan
46.
47.
Nuryani Y Rustaman dkk., Strategi Belajar MengajarBiologi, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2005), h. 107V
Wahyudin Nur Nasution, Efektivitas Strategi PembelajaranKoperati[ dan Ekspositori terhadap Hasil Belajar Sainsditinjau dari Cara Berpikir. h. 4 V
48.
49.
Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:Rineka Cipta, 1999), h. 172 v
Syaiful Sagala, Konsep dan Malma Pembelajaran untukMembantu Memecahkan Problematika Belajar danMengajar, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 79 oJ
50. Wahyudin Nur Nasution, Efektivitas Strategi PembelajaranKoperati[ dan Ekspositori terhadap Hasil Belajar Sainsditinjau dari Cara Berpikir. h. 5 V
Aguston dan Suliantini Dewi, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2004), h. 91 V
Aguston dan Suliantini Dewi, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2004), h. 91 ../
Sungkowo, Penggunaan Pendekatan Keterampilan Prosesdalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Kimia padaSiswa Kelas II SMU YP Unila Bandar Lampung TahunPelajaran 199212000, JPMIPA, Vol. 5 No. I (2004), h. 39,J
54. Nuryani Y Rustaman dkk., Strategi Belajar Mengajar cvIBiologi, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2005), h. 107,J ;Sf
55. Hasibuan, Moedjiono, Proses Belajar /vlengajar, (Bandung: ,,1.PT. Remaja Rosdakarya, 1992) h. 29..,) Jf(
53.
52.
51.
56. Roestiyah Nk, Yumiati Suharto, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Bina Aksara, 1985), h. 83 V
57. Hasibuan, Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 1992) h. 30 V
58. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalamInteraksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 201 V
59. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalap1Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 201 V
60. Haryono, Efektivitas Pendekatan Keterampilan Proses danEkspositori dalam Sains Ditinjau dari Cara Berpikir Siswa,Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 4 No.3 (2002), h. 70 V
61. Haryono, Efektivitas Pendekatan Keterampilan Proses danEkspositori dalam Sains Ditinjau dari Cara Berpikir Siswa,Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 4 No.3 (2002), h. 70 V
62. Zainal Abidin, Pemahaman Konseptual dan Proseduraldalam Belajar Matematika, Jurnal Pendidikan danPembelajaran, Th. 17 (2), 2004, h. 60 V
63. Sutarto, Buku Ajaran Fisika dengan Tugas Analisis FotoKejadian Fisika (AFKF) sebagai Alat Bantu PenguasaanKonsep Fisika, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta:Depdikbud Th. II, No. 054, 2005, h. 332 V
64. Sutarto, Buku Ajaran Fisika dengan Tugas Analisis FotoKejadian Fisika (AFKF) sebagai Alat Bantu PenguasaanKonsep Fisika, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta:Depdikbud Th. II, No. 054, 2005, h. 332 V
65. Sutarto, Buku Ajaran Fisika dengan Tugas Analisis FotoKejadian Fisika (AFKF) sebagai Alat Bantu PenguasaanKonsep Fisika, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta:Depdikbud Th. II, No. 054, 2005, h. 336-337'\/
66. Yuni Tri Hewindati, Adi Suryanto, "Pemahaman MuridSekolah Dsar Terhadap Konsep IPA Berbasis Biologi SuatuDiagnosis Adanya miskonsepsi". Jurnal Pendidikan, Vo1.5,
No 1,2004, h. 63 V
67. Ratna Willis Dahar, Teori-teori Belajar, (Bandung:Erlangga, 1996), h. 80 V
68. Yuni Td Hewindati, Adi Suryanto, "Pemahaman MuddSekolah Dsar TerI.adap Konsep IPA Berbasis Biologi SuatuDiagnosis Adanya miskonsepsi". Jurnal Pendidikan, Vol.S,No I, 2004, h. 631..1
69. Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, (Bandung: Erlangga,1996), h. 79-80 v
70. Yuni Tri Hewindati, Adi Suryanto, "Pemahaman MuddSekolah Dsar Terhadap Konsep IPA Berbasis Biologi SuatuDiagnosis Adanya miskonsepsi". Jurnal Pendidikan, Vol.S,No 1,2004, h. 64 V
BAB III q,1. Anas Sudijono, Penganlar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PTRaja Grafindo Persada, 2006), h. 185. v"
~,2. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PTRaja Grafindo Persada, 2006), h. 252. V
Jakarta, lbSeptember 2008
-', Drs. Ahm d Sofyan, M. PdNIP. 150231502
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYKJ;'ULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Ida Nomor 95, CipUlat15412,lndonesiaTclp. : (62-21) 7443328,7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
NomorLamp.Ha I
: ETffL.02.1/ XII 12006: AbstraksilOutline: BIMBINGAN SKRIPSI
Kepada Yth.Drs. Ahmad Sofyan, M.PdPembimbing SkripsiFakultas IImu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
Jakm1a. 8 Desember 2006
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing IIIl(materi/teknis) penulisan skripsi mahasis\Va.
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Miftahul Janah
102016023906
Pendidikan IPA- Biologi
IX ( scmbiIan)
Judul skripsi :" Perbandingan penguasaan komep siswa yang menggllnakcl/lpendekatan keterampilan proses dengan pendekatan ekpositari ",
Judul tersebut telah disctujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 20 Mei2006 dengan abstraksi/outline sebagaimana terlampir.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam \Vaktu 6 (enam) bulan. dan dapatdiperpanjang selama 6 bulan bcrikutnya apabila bclum selcsai.
Atas perhatian dan kClja sal11a Saudara. kami llcapkan terima kasih,
TrVassalamu 'alaiku}}] wr.lI'b.
Tcmbusan:I. Dekan FITK2. Ketua Jurusan ybs ..
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
aNomor 95, Ciputat15412, IndonesiaTelp. : (62·21) 7443328, 7401925. Fax. (62·21) 7443328
Email ;[email protected]
NomoI'Lamp.H a I
: ETffL.02.21 XIlI2006: Instrul11en Rise t: RISET/WAWANCARA
Kepada Yth.Kepala .diTempat
Assalal11l1 'alaikul11 W/'. wb.
Dengan harmat kami sampaikan bahwa.
Jakal1a. 7 Desember 2006
Nama
NIM
Jurllsan
Scmester
Miftahlll Janah
102016023906
Pendidikan IPA· Biolagi
IX (sembilan)
Judul skripsi :" Ferlw17dingul1 !}(!J/g,Ul/S{/(/}] kOl1sep sis)j'(f y(lng mungglt17((kal1
pendekatan keteml11pilan proses dengan pendekawn ekposito/'i ".
adalah benar mahasi~wa Fakultas 1111l1l Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang mcnyusul1 skripsi, dan ukan mcngadakan pcnelitian (riset) diinstansi/sekalah yang Salldara pimpin.
Untllk itll kami mahan bantllan Salldara terhadap mahasiswa tersebllt dalammelaksanakan penelitian dimakslld.
Atas perhatian dan bantllan Salldara. kami lIcapkan terima kasih.
J¥assalctlJ11/ 'alaik1f/71 lPr.wh.
Tel11bllsan:1. Dekan FITK2, Ketua JlIrlisan ybs,3. Mahasiswa yang bersangklltan.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
anda Nomor 95, Ciputat 15412, IndouesiaTelp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
NomorLamp.Ha I
: ETfTL.02.21 XII/2006: Outline/Proposal: Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.Kepala .diTempat
Assalamll 'alaikllm wr. wb.
Dengan honnat kami sampaikan bahwa,
Jakal1a, 7 Desember 2006
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Miftahul Janah
102016023906
Pendidikan IPA- Biologi
IX ( sembi Ian)
Judul skripsi :" Perbandingan pengllCisCian konsep siswa yang menggllnakanpendekatan keterampilan proses dengan pendekoton ekpositori ".
adalah 'benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penel itian di instansiisekolahyang Saudara pimpin.
Untuk illl kami 1110hon Sauctara dapat Il1cngizinkan mahasisw3 terscbutmelaksanakan penelitian dimaksucl.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami l1capkan terima kasih.
vVa.ysalamu 'alaiklllJ1 wr.wb.
hrurrozi. MA
Tembllsan:I. Dekan FITK2. Ketua Jurusan ybs.3. Mahasiswa yang bersangkutan.
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANGDINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 2 CIPlJTATJI. W.R. Supratman Komp. Pertamina Pondok Ranji Ciputat - 'Hmgerang
Telp. (021) 7423962 Fax. (021) 7426373
SURAT KETERANGAN. -
Nomor: 423.4/421.3/425/SMAN2CPT/2007
Yang bertanda tangan dibawah ini kepala SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang menerangkanbahwa:
NAMA
NIM
JURUSAN
: MIFTAHUL JANNAH
: 102016023906
: I'ENIHIHKAN IPA - BIOLOGIUIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Yang bersangkut.an benar tclah melakukan RJSET/PENELITJAN di SMA Negeri 2Ciplltat Kabllpaten Tangerang untuk tugas penyelesaian skripsi yang beljudul :"I'ERBANDINGAN PENGUASAAN KONSEP SISWA YANG MENGGUNAKANPENmLKAT AN KETERAMPILAN PROSES DENGAN PENHEKATANEKSPOSITORI" yang pelaksanaannya dari tanggal J Maret s.d. 30 Maret 2007.
Surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagail11ana mestinya.
Demikian, agar menjadi maklum hendaknya.