perbandingan keterampilan intrapersonal dan interpersonal

15
concern with the environment, harmonious, democratic, paying attention to others, and ability to resolve the conflict. The lowest ability is emphaty or effort to understand the others, while the highest is acting democratically, ability to resolve the conflicts, and to pay attention to the others. Kata Kunci: Intrapersonal, Interpersonal, pendidikan karakter ABSTRAK Keberhasilan seseorang dalam kehidupan ini ditentukan oleh tiga kemampuan yakni akademik, vokasional, generik (kemampuan personal). Ternyata kemampuan generiklah yang paling berperan dalam menentukan keberhasilan dalam kehidupan, maka pemberian bekal kepada siswa berupa kemampuan personal pembentuk karakter sangat diperlukan. Karena itu tujuan penelitian ini adalah: Mengkaji keterampilan intrapersonal dan interpersonal siswa; dan Mengkaji persamaan dan perbedaan tingkat ketrampilan intrapersonal dan interpersonal siswa dilihat dari perbedaan jenis kelamin, pekerjaan orang tua, tingkatan kelas, urutan anak dalam keluarga di SD Negeri Kasihan Bantul. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bercorak komparatif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV, V, VI SD Negeri Kasihan Bantul, sebanyak 79 siswa. Penelitian ini menyimpukan, Ada 8 dimensi intrapersonal yakni sadar diri, percaya diri, menangani kelemahan diri, bertanggung jawab terhadap diri sendiri, membuka diri, tegas, berani mengambil keputusan sendiri, menangani stres, dan berani menyampaikan perasaannya. Kemampuan yang paling rendah pada dimensi percaya diri, sedangkan kemampuan yang paling menonjol adalah dimensi keberanian menyampaikan perasaan pada orang lain. Sementara 8 dimensi interpersonal meliputi mudah bergaul, suka menolong, memahami orang lain, tenggang rasa, peduli Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal Berbasis Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar Negeri Kasihan Bantul Akif Khilmiyah Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Email: [email protected] ABSTRACT Students’ achievement can be shaped by three types of ability (capacity); academic, vocational and generic (personal ability). It appears that generic ability has predomi- nantly determined students’ achieve- ment, and therefore providing nurturing personal abaility is necessary. The objectives of this research are twofold: to study both intra and interpersonal skills of the students; to study similarities and differences the level of intra- and inter- personal skills of the students based on their sex, parent’s occupation, the level of class, and the order number of children in the family. The research was carried out in State Basic School of Kasihan, Bantul. The subjects of this research are 79 students in the grade IV, V, VI. This reserach concludes that there are 8 types of intrapersonal skills: self-awareness, self- confidence, effort to handle self-weak- ness, responsibilities, openness, assertiveness, self dicision making, effort to hadle stressful, and courage to express personal feelings. The lowest ability is self-confidence, and the highest is the courage to express personal feelings. There 8 types in interpersonal: easy to socialize, helpful, emphaty, tolerance, DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Upload: others

Post on 27-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

concern with the environment, harmonious, democratic, payingattention to others, and ability to resolve the conflict. The lowestability is emphaty or effort to understand the others, while thehighest is acting democratically, ability to resolve the conflicts, andto pay attention to the others.Kata Kunci: Intrapersonal, Interpersonal, pendidikankarakter

ABSTRAK Keberhasilan seseorang dalam kehidupan ini ditentukan oleh tigakemampuan yakni akademik, vokasional, generik (kemampuanpersonal). Ternyata kemampuan generiklah yang paling berperandalam menentukan keberhasilan dalam kehidupan, maka pemberianbekal kepada siswa berupa kemampuan personal pembentukkarakter sangat diperlukan. Karena itu tujuan penelitian ini adalah:Mengkaji keterampilan intrapersonal dan interpersonal siswa; danMengkaji persamaan dan perbedaan tingkat ketrampilanintrapersonal dan interpersonal siswa dilihat dari perbedaan jeniskelamin, pekerjaan orang tua, tingkatan kelas, urutan anak dalamkeluarga di SD Negeri Kasihan Bantul. Jenis penelitian ini adalahpenelitian kuantitatif yang bercorak komparatif. Subyek dalampenelitian ini adalah siswa kelas IV, V, VI SD Negeri Kasihan Bantul,sebanyak 79 siswa. Penelitian ini menyimpukan, Ada 8 dimensiintrapersonal yakni sadar diri, percaya diri, menangani kelemahandiri, bertanggung jawab terhadap diri sendiri, membuka diri, tegas,berani mengambil keputusan sendiri, menangani stres, dan beranimenyampaikan perasaannya. Kemampuan yang paling rendah padadimensi percaya diri, sedangkan kemampuan yang paling menonjoladalah dimensi keberanian menyampaikan perasaan pada oranglain. Sementara 8 dimensi interpersonal meliputi mudah bergaul,suka menolong, memahami orang lain, tenggang rasa, peduli

Perbandingan KeterampilanIntrapersonal dan InterpersonalBerbasis Pendidikan KarakterSiswa Sekolah Dasar NegeriKasihan BantulAkif KhilmiyahFakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Email: [email protected]

ABSTRACTStudents’ achievement can be shaped bythree types of ability (capacity); academic,vocational and generic (personal ability). Itappears that generic ability has predomi-nantly determined students’ achieve-ment, and therefore providing nurturingpersonal abaility is necessary. Theobjectives of this research are twofold: tostudy both intra and interpersonal skillsof the students; to study similarities anddifferences the level of intra- and inter-personal skills of the students based ontheir sex, parent’s occupation, the level ofclass, and the order number of children inthe family. The research was carried out inState Basic School of Kasihan, Bantul. Thesubjects of this research are 79 studentsin the grade IV, V, VI. This reserachconcludes that there are 8 types ofintrapersonal skills: self-awareness, self-confidence, effort to handle self-weak-ness, responsibilities, openness,assertiveness, self dicision making, effortto hadle stressful, and courage to expresspersonal feelings. The lowest ability isself-confidence, and the highest is thecourage to express personal feelings.There 8 types in interpersonal: easy tosocialize, helpful, emphaty, tolerance,

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 2: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

51Vol.9 No.1 Januari - Juni 2013

lingkungan, harmonis, demokratis, perhatian terhadaporang lain, dan trampil menyelesaikan konflik. Dimensikemampuan yang paling rendah adalah kemampuanmemahami orang lain. Kemampuan yang palingmenonjol adalah kemampuan berlaku demokratis dankemampuan menyelesaikan konflik serta kemampuanperhatian pada orang lain.Kata Kunci: Intrapersonal, Interpersonal,pendidikan karakter

PENDAHULUANBerdasarkan Inpres nomor 1/2010

tentang Percepatan Pelaksanaan PrioritasPembanguan Nasional Tahun 2010,pemerintah telah memerintahkanpengembangan karakter peserta didikmelalui pendidikan di sekolah, melalui duacara yakni: (1) Melalui penyempurnaankurikulum dan metode pembelajaran aktifberdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untukmembentuk daya saing dan karakter bangsa,(2) Melalui penyelenggarakan uji cobakurikulum dan metode pembelajaran aktifberdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untukmembentuk daya saing dan karakter bangsa(Kemendiknas, 2011:243). Kesadaranpenanaman karakter di Sekolah Dasar (SD)ini merupakan wujud dari pelaksanaanTujuan Umum Pendidikan Dasar, dalamKTSP yakni: “Meletakkan dasar kecerdasan,pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, sertaketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikutipendidikan lebih lanjut”.1 Dengan demikiantujuan sekolah mendidik siswa adalah untukmembentuk karakter, agar tidak saja menjadimanusia yang cerdas secara kognitif tetapijuga memiliki kemampuan afektif untukmengaplikasikan kecerdasan kognitifnya.Oleh karena itu fungsi sekolah adalah untukmembentuk karakter siswa.

Banyak penelitian menunjukkan bahwakeberhasilan seseorang dalam kehidupan iniditentukan oleh tiga kemampuan, yakni (1)

kemampuan akademik (common core) yangmencakup keberhasilan dalam menguasaimata pelajaran, (2) kemampuan vokasionalyang ditunjukkan melalui ketrampilan dalamsuatu bidang tertentu, dan (3) kemampuanakademik generik (common knowledge) yangditunjukkan melalui kemampuan personal(kemampuan mengambil keputusan secararasional, kemampuan merancang masadepan, dll) serta kemampuan sosial(kemampuan bekerjasama, kemampuanmemahami orang lain, dll).2 Diantara ketigakemampuan tersebut, ternyata kemampuangenerik paling berperan dalam menentukankeberhasilan dalam kehidupan, dengankontribusi sekitar 70h. Berdasarkanpenelitian tersebut, maka pemberian bekalkepada siswa berupa kemampuan menahandiri, mengendalikan emosi, memahamiemosi orang lain, memiliki ketahananmenghadapi kegagalan, bersikap sabar,memiliki motivasi diri yang tinggi, kreatif,berempati, dan bersikap toleran, lebihpenting dari sekedar memiliki nilaiakademik semata.

Penilaian kepribadian siswa sebagai aspekafektif harus dilakukan secara komprehensif.Pengembangan penilaian kepribadian sebagaiketrampilan afektif siswa meliputiketrampilan intrapersonal dan interpersonal.Ketrampilan intrapersonal berkaitan denganpengembangan kemampuan mengelola dirisendiri, sedangkan ketrampilan interpersonalberhubungan dengan pengembangankemampuan mengadakan hubungan antarpribadi.3 Dengan demikian pengembanganpenilaian kepribadian siswa meliputiketrampilan intrapersonal mengarah padakecerdasan emosional, sedangkanketrampilan interpersonal mengarah padakecerdasan sosial.

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 3: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

52J U R N A L ILMU-ILMU KEISLAMAN

Afkaruna

Karena itulah penelitian ini menjadipenting dan stragis untuk dilakukan gunamengetahui tingkat ketercapaiankemampuan intrapersonal dan interpersonalsiswa pada sekolah Dasar Negeri Kasihanyang dijadikan sebagai tempat uji cobapendidikan karakter oleh PemerintahDaerah di Propinsi Daerah IstimewaYogyakarta sejak tahun2010.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1)Mengkaji ketrampilan intrapersonal daninterpersonal siswa setelah pelaksanaanpendidikan karakter di SD Negeri KasihanBantul. (2) Mengkaji persamaan danperbedaan tingkat ketrampilan intrapersonaldan interpersonal siswa dilihat dariperbedaan jenis kelamin, pekerjaan orangtua, tingkatan kelas, urutan anak dalamkeluarga di SD Negeri Kasihan Bantul. Hasilpenelitian ini diharapkan dapat memberikankontribusi bagi pemerintah dalammengembangkan karakter siswa melaluievaluasi ketercapaian ketrampilanintrapersonal dan interpersonal berbasispendidikan karakter di Sekolah Dasar.Disamping itu juga dapat memberikansumbangan pemikiran dalam mengkritisi danmentyelesaikan permasalahan pendidikankarakter serta memberikan suatu kerangkaacuan alternatif dalam pengembanganpenilaian aspek afektif pendidikan karakterdi sekolah.

TENTANG PENDIDIKAN KARAKTERPendidikan karakter mempunyai makna

lebih tinggi dari pendidikan moral, bukansekedar mengajarkan mana yang benar danmana yang salah, tetapi lebih dari itupendidikan karakter menanamkan kebiasaan(habituation) tentang hal yang baik sehinggapeserta didik menjadi paham tentang yang

baik dan yang salah (domain kognitif),mampu merasakan nilai yang baik (domainafektif) dan biasa melakukannya (domainperilaku). Pendidikan karakter erat kaitannyadengan pembiasaan yang terus-menerusdilakukan.

Berdasar beberapa pendapat di atas dapatdisimpulkan bahwa karakter dapatdisamakan artinya dengan akhlak, adalahcara berfikir dan berperilaku yang menjadiciri khas setiap individu terkait dengan nilaibenar salah, dan nilai baik-buruk, sehinggakarakter akan muncul menjadi kebiasaanyang termanifestasi dalam sikap dan perilakuuntuk selalu melakukan hal yang baik secaraterus menerus dalam semua lingkungankehidupan. Karena karakter terkait dengannilai-nilai kebaikan, maka pendidikanKarakter adalah upaya yang dilakukan secarabertahap untuk menanamkan kebiasaan,agar anak selalu dapat berfikir, bersikap danberperilaku berdasarkan nilai-nilai kebaikan,sehingga pendidikan karakter selaludikaitkan dengan pendidikan nilai. Nilai-nilaiyang menjadi ukuran baik buruk dan benarsalah adalah nilai moral. Nilai moral tersebutdapat berupa nilai instrumental yaitupresentasi diri, evaluasi, justifikasi danperbandingan diri sendiri dengan orang lain,ataupun nilai moral terminal, yang secarakonsisten telah dimiliki oleh individu,menjiwai tingkah laku dan kebiasaansehingga menjadi karakter.

Menurut panduan pelaksanaanpendidikan karakter Kemendiknas tahun2011, karakter diartikan sebagai perilaku yangdilandasi oleh nilai-nilai berdasarkan normaagama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adatistiadat, dan estetika.4 Pendidikan karakteradalah upaya yang terencana untukmenjadikan peserta didik mengenal, peduli

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 4: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

53Vol.9 No.1 Januari - Juni 2013

dan menginternalisasi nilai-nilai sehinggapeserta didik berprilaku sebagai insan kamil.Tujuan Pendidikan Karakter adalah untukmeningkatkan mutu penyelenggaraan danhasil pendidikan di sekolah melaluipembentukan karakter peserta didik secarautuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standarkompetensi lulusan. Adapun sasarannyaadalah seluruh warga sekolah, terutamapeserta didik sebagai prioritas utama, danpendidik, berperan sebagai teladan.

Nilai-nilai Basis Pengembangan Karaktermeliputi delapan nilai yaitu: Religiusitas,Kejujuran, Kecerdasan, Tanggung jawab,Kebersihan dan kesehatan, Kedisiplinan,Tolong-menolong, Berfikir logis, kritis,kreatif dan inovatif. Nilai-nilai yang perludiinternalisasikan di Sekolah Dasar ada 25butir terbagi 5 kelompok yakni (1) Nilaikarakter dalam hubungan manusia denganTuhan adalah nilai Religius, (2) Nilai karakterdalam hubungannya dengan diri sendiri,meliputi: Kejujuran, Kecerdasan, Rasatanggung jawab, Kebersihan dan kesehatan,Kedisiplinan, Berfikir logis, kritis, kreatif,inovatif, Ketangguhan, Keingintahuan, Cintailmu, Rasa percaya diri, Kemandirian,Keberanian mengambil resiko, Berorientasipada tindakan, Jiwa kepemimpinan, Kerjakeras. (3) Nilai karakter dalam hubunganantar manusia yang meliputi: Tolongmenolong, Kesantunan, Kesadaran akan hakdan kewajiban diri dan orang lain,Kepatuhan pada aturan-aturan sosial,Menghargai karya dan prestasi orang lain,dan Demokrasi, (4) Nilai karakter dalamhubungan manusia dengan lingkungan yakniKepedulian terhadap lingkungan, dan (5)Nilai kebangsaan yang meliputi:Nasionalisme, dan Menghargaikeberagaman.

KETRAMPILAN INTRAPERSONAL DANINTERPERSONALKetrampilan Intrapersonal (IntrapersonalSkill)

Ketrampilan pribadi (personal skill) tidakhanya berupa ketrampilan intrapersonaltetapi juga ketrampilan interpersonal(ketrampilan memahami orang lain).Sebagaimana dinyatakan oleh Gardner,5

bahwa ketrampilan intrapersonal merupakanpengetahuan tentang aspek internalseseorang: akses perasaan seseorang, emosiseseorang, kapasitas diri, dan pemahamanterhadap perilaku diri. Batasan inimenunjukkan bahwa ketrampilanintrapersonal ditandai denganmengembangkan diri melalui mengendalikanemosi diri, memotivasi diri,bertanggungjawab atas kehidupan sendiri,dan mengembangkan harga diri.

Pendapat di atas dipertegas oleh DanielGoleman dengan menyatakan bahwaketrampilan intrapersonal adalahkemampuan yang korelatif, tetapi terarah kedalam diri.6 Dengan demikian ketrampilanintrapersonal merupakan kunci menujupengetahuan diri. Lebih lanjut dijelaskanbahwa ketrampilan intrapersonal merupakankemampuan membentuk suatu model dirisendiri yang teliti dan mengacu pada diriserta kemampuan untuk menggunakanmodel tadi sebagai alat untuk menempuhkehidupan secara efektif. Ketrampilanintrapersonal merupkan akses menujuperasaan-perasaan diri seseorang dankemampuan untuk membedakan perasaan-perasaan tersebut serta memanfaatkannyauntuk menuntun tingkah laku. Ketrampilanintrapersonal dapat dikatakan sebagaiketrampilan tentang diri sendiri. Rose danNicholl menyatakan bahwa ketrampilan

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 5: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

54J U R N A L ILMU-ILMU KEISLAMAN

Afkaruna

intrapersonal merupakan kemampuanmenganalisis diri dan merenungkan diri,mampu merenung dalam kesunyian danmenilai prestasi seseorang, meninjau perilakuseseorang dan perasaan-perasaanterdalamnya, membuat rencana danmenyusun tujuan yang hendak dicapai. Halini berkaitan dengan kepeduliannya terhadaptujuan yang hendak dicapai.7

Secara ringkas ketrampilan intrapersonalberkaitan dengan pemahaman diri sendiri.Mant menyatakan bahwa ketrampilanintrapersonal merupakan kemampuan untukmemahami diri sendiri. Dengan demikiandapat dikatakan bahwa seseorang yangmemiliki ketrampilan intrapersonal dapatdengan teliti mengerti apa yang terjadi padadirinya sendiri.8 Pendapat senadadisampaikan oleh Lwin et al, bahwaketrampilan intrapersonal merupakankemampuan untuk memahami diri sendiridan bertanggungjawab atas kehidupannyasendiri.9 Lebih lanjut Lwin et al, menyatakanbahwa orang-orang yang memilikiketrampilan intrapersonal tinggi cenderungmenjadi pemikir yang tercermin pada apayang mereka lakukan dan terus menerusmembuat penilaian diri. Batasan lebihringkas disampaikan oleh Ayan bahwaketrampilan intrapersonal adalahkemampuan memahami perasaan dirisendiri, gemar merenung, serta berfilsafat.10

Batasan ini menunjukkan bahwaketrampilan intrapersonal, yaitu pemahamantidak hanya terhadap perasaan sematanamun juga masalah berfikir.

Untuk mengetahui indikator mengenaiketrampilan intrapersonal, Lazearmenyatakan bahwa ketrampilanintrapersonal meliputi pengetahuan tentangperasaan, proses berfikir, refleksi diri dan

rasa atau intuisi tentang realitas spiritual.11

Cunningham dan Corderio menyatakanbahwa ketrampilan intrapersonal adalahakses terhadap perasaan diri sendiri dankemampuan untuk membedakan emosi diri,pengetahuan tentang kekuatan seseorang,dan kelemahan seseorang.12

Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksuddengan ketrampilan intrapersonal adalah ciri-ciri spesifik yang lebih substantif darikemampuan seseorang untuk memahamikeberadaan dirinya dan berani bertanggungjawab terhadap kehidupan pribadinyasehingga terbentuk kepribadian yangmantap, yang nampak pada: sadar diri,percaya diri, menangani kelemahan diri,bertanggung jawab terhadap diri sendiri,membuka diri, tegas, berani mengambilkeputusan sendiri, menangani stres, danberani menyampaikan perasaannya.

Ketrampilan Interpersonal (InterpersonalSkill)

Setiap individu mempunyai ketrampilanpersonal yang berkaitan dengan pemahamanterhadap dirinya sendiri dan orang lain.Ketrampilan interpersonal merupakanpemahaman tentang perbedaan orang laindengan dirinya sendiri. Dengan pemahamanini, seseorang dapat memahami aspek-aspekperasaan orang lain. Sebagaimana dinyatakanGardner bahwa ketrampilan interpersonaladalah kemampuan untuk menyatakan danmembuat perbedaan diantara individu-individu lain, dan khususnya, suasana hati(moods), temperamen, motivasi, serta maksudmereka.13

Pendapat di atas dipertegas oleh Goleman(2005:52) dengan menyatakan bahwaketrampilan interpersonal merupakankemampuan untuk memahami orang lain:

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 6: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

55Vol.9 No.1 Januari - Juni 2013

apa yang memotivasi mereka, bagaimanamereka bekerja, bagaimana kerjasama yangmereka lakukan. Ketrampilan interpersonaljuga merupakan ketrampilan dalamkaitannya dengan hubungan sosial. Rose danNicholl (2002:60) menyatakan bahwaketrampilan interpersonal adalahkemampuan bekerja secara efektif denganorang lain, memperhatikan empati danpengertian, memperhatikan motivasi dantujuan mereka.

Pendapat senada disampaikan olehAmstrong (1994:3) bahwa ketrampilaninterpersonal merupakan kemampuanmempersepsi dan membedakan suasana hati,maksud, motivasi, serta perasaan orang lain.Dengan demikian ketrampilan interpersonalmerupakan kemampuan mempersepsi danmembedakan suasana hati, maksud, motivasi,serta perasaan orang lain berdasarkanekspresi wajah, suara, gerak isyarat oranglain. Ketrampilan interpersonal dapatdikatakan sebagai kemampuan untukmemahami orang lain. Menurut Mant bahwaketrampilan interpersonal merupakankemampuan untuk mengetahui apa yangterjadi diantara orang-orang danmemobilisasinya, sebagaimana menjadi guru-guru dan penjual yang baik.14

Pendapat di atas juga didukung olehLazear dengan menyatakan bahwaketrampilan interpersonal merupakankemampuan untuk menggunakankomunikasi verbal dan non-verbal, sertakapasitas untuk membedakan orang lain,misalnya, perbedaan suasana hati,temperamen, motivasi, dan maksud.15

Dengan demikian, ketrampilan interpersonalini memungkinkan seseorang untukmengembangkan rasa empati dan perhatiansatu sama lain.

Ketrampilan interpersonal yang dimilikioleh seseorang dinyatakan berpengaruhterhadap kariernya. Cunningham danCorderio menyatakan bahwa ketrampilaninterpersonal adalah kapasitas untuk melihatdan merespon dengan tepat suasana hati,temperamen, motivasi, dan keinginan oranglain.16 Ayan menyatakan bahwa ketrampilaninterpersonal merupakan kemampuanmemahami orang lain, pikiran, sertaperasaan mereka.17 Lebih lanjut dijelaskanbahwa ketrampilan ini dapat dilakukanmelalui pertemuan dan percakapan denganorang-orang daerah lain, mengenaikehidupan mereka sehari-hari meskipuntidak menguasai bahasa daerah mereka,berkomunikasi dengan bahas isyarat sudahmerupakan tantangan bagi ketrampilaninterpersonal itu sendiri.

Sedangkan mengenai pengaruhketrampilan interpersonal terhadap diriseseorang dijelaskan oleh Lwin et al. sebagaiberikut: Ketrampilan interpersonal adalahkemampuan untuk memahami danmemperkirakan perasaan, temperamen,perasaan, suasana hati, maksud dankeinginan orang lain serta menanggapi secaralayak. Lebih lanjut dinyatakan ketrampilaninterpersonal memungkinkan seseoranguntuk membangun kedekatan, pengaruh,pimpinan, dan membangun hubungandengan masyarakat.18

Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksuddengan ketrampilan interpersonal adalah ciri-ciri spesifik yang lebih substantif darikemampuan seseorang dalam berfikir danberkomunikasi secara efektif sehinggamenimbulkan hubungan saling pengertianantara dirinya dengan orang lain, yangnampak pada: mudah bergaul, sukamenolong, memahami orang lain, tentang

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 7: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

56J U R N A L ILMU-ILMU KEISLAMAN

Afkaruna

rasa peduli lingkungan, harmonis,demokratis, perhatian terhadap orang lain,dan trampil dalam menyelesaikan konflik.

Untuk mewujudkan manusia yang berhasildalam kehidupan, diperlukan penilaian yangmenyeluruh aspek kognitif dan non kognitif(kepribadian) dengan instrumen pendidikankarakter yang meliputi ketrampilanintrapersonal dan interpersonal. Adapunkarakter yang termasuk pada kemampuanpsikososial anak terutama pada kecerdasanemosi dan sosialnya meliputi: (1) percaya diri(confidence), (2) kemampuan kontrol diri (self-control), (3) kemampuan bekerjasama(cooperation), (4) kemudahan bergaul dengansesama (socialization), (5) kemampuanberkonsentrasi (concentration), (6) rasa empati(empathy), dan (7) Kemampuanberkomunikasi (communication).

Jenis penelitian ini adalah penelitiankuantitatif yang bercorak komparatif. Subyekdalam penelitian ini adalah siswa kelasIV,V,VI SD Negeri Kasihan Bantul, sebanyak79 siswa. Dan sebagai informan tambahanadalah guru, kepala sekolah dan karyawan.Tehnik pengambilan sampel dilakukan secarapurposive random sampling. Teknikpengumpulan data yang digunaka adalah:angket, observasi non partisipan,wawancara terpimpin, dan dokumentasi.Analisis data penelitian ini menggunakanstatistik deskriptif untuk mengkajikemampuan ketrampilan intrapersonal daninterpersonal siswa sekolah dasar. Analisisperbedaan antara perbedaan jenis kelamindigunakan uji t (t-tes) dan untuk menganalisisperbedaan berdasarkan pekerjaan orang tua,tingkatan kelas dan urutan anak dalamkeluarga dilakukan teknik ANOVA satuarah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANKetrampilan Intrapersonal dan Interper-sonal siswa

Kemantapan pribadi yang berkarakterakan nampak melalui sembilan indikatorketrampilam intrapersonal. Adapunindikator-indikator ketrampilan intraper-sonal yang menjadi fokus dalam penelitianini meliputi sembilan dimensi yakni: (1)sadar diri, (2) percaya diri, (3) menanganikelemahan diri, (4) bertanggung jawabterhadap diri sendiri, (5) membuka diri, (6)tegas, (7) berani mengambil keputusansendiri, (8) menangani stres, (9) beranimenyampaikan perasaan. Gambarantentang ketrampilan intrapersonal siswa diSD Negeri Kasihan Bantul dapat dilihat padaTabel 1.

Data Tabel 1 menunjukkan bahwa semuadimensi ketrampilan intrapersonal siswa SDNegeri Kasihan Bantul menunjukkangambaran yang cukup merata. Namun jikakita amati lebih jauh selisih antara nilai meandan standar deviasi dari kesembilan dimensitersebut . Dengan demikian maka kemam-puan percaya diri siswa masih lebih rendahdibanding kemampuan delapan dimensiyang lain. Kemampuan yang paling bagusdimiliki siswa adalah kemampuan mengatasikelemahan diri, kemudian disusulkemampuan melakukan curhat pada oranglain.

Gambaran tentang ketrampilan interper-sonal siswa SD Negeri Kasihan Bantul.Berdasarkan hasil uji dapat diketahui bahwakesembilan dimensi ketrampilan interper-sonal siswa SD Negeri Kasihan Bantulmenunjukkan kondisi yang baik, karenakesembilan dimensi memiliki mean yangseperlima lebih besar dari standar deviasinya.Dengan demikian maka kemampuan siswa

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 8: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

57Vol.9 No.1 Januari - Juni 2013

memahami orang lain masih lebih rendahdibanding kemampuan delapan dimensi yanglain. Dan kemampuan yang paling bagusdimiliki siswa adalah kemampuan berlakudemokratis, kemampuan menyelesaikankonflik dan disusul kemampuan perhatianpada orang lain.

Perbedaan Ketrampilan Intrapersonal.Perbedaan ketrampilan intrapersonal siswa

dapat dilihat dengan cara memperhatikanperbedaan jenis kelamin yang dianalisisdengan uji t (t-.test) dan perbedaan tingkatankelas, pekerjaan orang tua, dan urutankelahiran anak dalam keluarga dilakukan uji

beda dengan menggunakan ANNOVA oneway.

Adapun hasil uji perbedaan kesembilandimensi intrapersonal anak SD NegeriKasihan Bantul yang meliputi dimensi sadardiri, percaya diri, menangani kelemahan diri,bertanggung jawab terhadap diri sendiri,membuka diri, tegas, berani mengambilkeputusan sendiri, menangani stres, danberani menyampaikan perasaannya.

Dilakukan dengang uji t. dengan melihatperbedaan jenis kelamin siswa, makaberdasarkan hasil dari Uji t , dapatdiketahui bahwa terdapat perbedaan yangsignifikan antara siswa laki-laki dan siswi

TABEL 1. KETRAMPILAN INTRAPERSONAL STATISTICS

TABEL 2.1. KETRAMPILAN INTERPERSONAL

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 9: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

58J U R N A L ILMU-ILMU KEISLAMAN

Afkaruna

perempuan pada semua dimensi ketrampilanintrapersonal yang meliputi sadar diri,percaya diri, menangani kelemahan diri,bertanggungjawab terhadap diri sendiri,membuka diri, tegas, berani mengambilkeputusan sendiri, menangani stres, danberani menyampaikan perasaannya.Berhubung semua dimensi intrapersonalmemiliki taraf signifikansi lebih dari 0,05h,yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.Siswa laki-laki dan siswi perempuan memilikicara yang berbeda dalam melihat dirinyasendiri. Siswa laki-laki cenderung lebihrasional dan siswi perempuan cenderunglebih emosional dalam melihat diri sendiri.

Sedangkan uji beda kemampuanintrapersonal dilihat dari perbedaanpekerjaan orang tua dengan menggunakanANNOVA one way, maka dapat diperolehhasil bahwa terdapat perbedaan ketrampilanintrapersonal yang meliputi sadar diri,percaya diri, kemampuan menanganikelemahan diri sendiri,bertanggung jawab,membuka diri, tegas, berani mengambilkeputusan sendiri, menangani stres, dankeberanian menyampaikan perasaan antarasiswa yang berasal dari keluarga PNS,Wiraswasta dan Petani. Semua dimensimenunjukkan bahwa nilai signifikansinyalebih dari 0,05h yang berarti Ho ditolak danHa diterima. Hal ini diasumsikan terdapathubungan antar jenis pekerjaan orang tuadan cara mendidik anak yang berdampakpada perbedaan ketrampilan intrapersonalmasing-masing anak dalam keluarga yangbeda pekerjaan.

Perbedaan ketrampilan intrapersonalyang dilihat dari perbedaan tingkatan kelas disekolah menunjukkan adanya perbedaanpada dimensi percaya diri, bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan berani

menyampaikan perasaan. Semakin tinggitingkatan kelas siswa, maka adakecenderungan semakin meningkat rasapercaya diri siswa, kemampuan bertanggungterhadap tugas yang dibebankan kepadasiswa, dan karena sudah semakin seniorseorang siswa cenderung semakin memilikikeberanian untuk menyampaikan perasaan.Begitu juga sebaliknya siswa yang kelasnyarendah akan merasa inferior, belummaksimal rasa tanggungjawabnya dan belumberani menyampaikan perasaannya padaorang lain.

Sedangkan pada dimensi sadar diri,kemampuan menangani kelemahan dirisendiri, membuka diri, tegas, beranimengambil keputusan sendiri, menanganistres tidak terdapat perbedaan antarapekerjaan orang tua dan ketrampilanintrapersonal siswa. Berdasarkan hasilperhitungan keenam dimensi tersebutmenunjukkan taraf signifikasi kurang darai0.05h yang berarti Ho diterima dan Haditolak. Ini berarti tidak terdapat perbedaanyang signifikan antara ketrampilanintrapersonal pada dimensi sadar diri,kemampuan menangani kelemahan dirisendiri, membuka diri, tegas, beranimengambil keputusan sendiri, menanganistres antara siswa kelas 4, 5 dan 6. Kondisitersebut dapat dibuktikan pada hasilperhitungan SPSS pada tabel 3.

Selanjutnya untuk mengetahui perbedaanketrampilan intrapersonal siswa yang dilihatdari urutan anak dalam keluarga dilakukanperhitungan dengan ANNOVA one way.Berdasarkan hasil uji beda dapat diketahuibahwa ketrampilan intrapersonal siswa yangmeliputi sadar diri, percaya diri, menanganikelemahan diri, bertanggung jawab terhadapdiri sendiri, membuka diri, tegas, berani

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 10: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

59Vol.9 No.1 Januari - Juni 2013

mengambil keputusan sendiri, menanganistres, berani menyampaikan perasaan.Berdasarkan perhitungan ANNOVA one waybahwa hanya ada satu dimensi ketrampilanintrapersonal yakni dimensi keterbukaan diriyang menunjukkan tidak terdapat perbedaanantara anak sulung,anak tengah dan anakbungsu dalam mensikapi keterbukaan diri.Asumsinya semua anak akan diperlakukansama oleh orang tuanya, meskipun urutanlahirnya berbeda namun perilakuketerbukaannya bisa sama. Hasil perhitungan

dengan SPSS menunjukkan taraf signifi-kansinya di bawah 0,05h yang berarti tidakterdapat perbedaan ketrampilan intraper-sonal pada dimensi keterbukaan diri antaraanak sulung, anak tengah dan anak bungsu.

Sedangkan delapan dimensi yang lainnyaselain keterbukaan yakni dimensi sadar diri,percaya diri, kemampuan menangani kelema-han diri sendiri, bertanggung jawab, tegas,berani mengambil keputusan sendiri, mena-ngani stres, dan keberanian menyampaikanperasaan menunjukkan adanya perbedaan

TABEL 3. HUBUNGAN KETRAMPILAN INTRAPERSONAL DAN TINGKATAN KELAS

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 11: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

60J U R N A L ILMU-ILMU KEISLAMAN

Afkaruna

ketrampilan intrapersonal pada anak sulung,tengah dan bungsu. Asumsinya adalah bahwaorang tua terkadang memperlakukan anakdengan cara berbeda. Anak sulung dipaksacepat dewasa sementara anak bungsu disettingmanja, anak tengah biasanya kurangdiperhatikan tidak seperti anak sulung dananak bungsu. Perbedaan pola asuh inilahyang dapat menyebabkan perbedaankecenderungan keterbukaan. Anak bungsucenderung kurang mandiri dan manja,

sementara anak sulung cenderung sukamengatur dan berani mengambil keputusan.Sedangkan anak tengah cenderung tidak jelassikapnya. Berdasarkan hasil perhitunganANNOVA one way diperoleh nilai signifikansidiatas 0,05h pada delapan dimensi tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak danHa diterima. Ini berarti bahwa terdapatperbedaan ketrampilan intrapersonal antaraurutan anak dalam keluarga pada delapandimensi yakni dimensi sadar diri, percaya diri,

TABEL 4. HUBUNGAN KETRAMPILAN INTERPERSONAL DAN URUTAN ANAK DALAM KELUARGA

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 12: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

61Vol.9 No.1 Januari - Juni 2013

kemampuan menangani kelemahan dirisendiri, bertanggung jawab, tegas, beranimengambil keputusan sendiri, menanganistres, dan keberanian menyampaikan.

Perbedaan Ketrampilan InterpersonalPerbedaan ketrampilan interpersonal siswa

dapat dilihat dengan cara memperhatikanperbedaan jenis kelamin yang dianalisisdengan uji t (t-.test) dan perbedaan tingkatankelas, pekerjaan orang tua, dan urutankelahiran anak dalam keluarga dilakukan ujibeda dengan menggunakan ANNOVA OneWay.

Adapun hasil uji perbedaan kesembilandimensi interpersonal anak SD NegeriKasihan Bantul yang meliputi dimensimudah bergaul, suka menolong, memahamiorang lain, rasa peduli lingkungan, harmonis,demokratis, perhatian terhadap orang lain,dan trampil dalam menyelesaikan konflik,dilakukan dengan uji t dengan melihatperbedaan jenis kelamin siswa.

Berdasarkan hasil Uji t dapat diketahuibahwa terdapat perbedaan yang signifikanantara siswa dan siswi pada semua dimensiketrampilan interpersonal yang meliputi:mudah bergaul, suka menolong, memahamiorang lain, rasa peduli lingkungan, harmonis,demokratis, perhatian terhadap orang lain,dan trampil dalam menyelesaikan konflik.Semua dimensi dalam ketrampilan interper-sonal memiliki taraf signifikansi lebih dari0,05h, yang berarti Ho ditolak dan Haditerima. Hal ini berarti bahwa siswa laki-lakidan siswa perempuan memiliki cara yangberbeda dalam berinteraksi dengan oranglain. Siswa laki-laki cenderung lebih rasionaldan siswa perempuan cenderung lebihemosional dalam melakukan komunikasidengan orang lain.

Sedangkan uji beda kemampuan interper-sonal dilihat dari perbedaan jenis pekerjaanorang tua dengan menggunakan ANNOVAone way, maka dapat diperoleh hasil terdapatperbedaan ketrampilan interpersonal yangmeliputi: mudah bergaul, suka menolong,memahami orang lain, rasa pedulilingkungan, harmonis, demokratis, perhatianterhadap orang lain, dan trampil dalammenyelesaikan konflik antara siswa yangberasal dari keluarga PNS, Wiraswasta danPetani. Semua dimensi menunjukkan bahwanilai signifikansinya lebih dari 0,05h yangberarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal iniberarti terdapat hubungan antar jenispekerjaan orang tua dan cara mendidik anakyang berdampak pada perbedaanketrampilan interpersonal masing-masinganak dalam keluarga yang berbedapekerjaannya.

Perbedaan ketrampilan interpersonal yangdilihat dari perbedaan tingkatan kelas disekolah menunjukkan adanya perbedaanpada dimensi memahami orang lain dantenggang rasa. Semakin tinggi tingkatan kelassiswa, maka ada kecenderungan semakinmeningkat pemahamannya pada orang lainkarena sudah lebih berpengalaman dalambergaul. Kemampuan bersikap tenggang rasa(sikap peduli pada lingkungan) juga akanlebih mantap pada kelas atas karena sudahakrab dan tumbuh semangat solidaritasnya.Begitu pula sebaliknya siswa yang kelasnyarendah akan merasa inferior, belum bisamemahami orang lain, masih bersikapindividualis belum bisa tenggang rasa padaorang lain.

Sedangkan pada dimensi mudah bergaul,suka menolong, harmonis, demokratis,perhatian terhadap orang lain, dan trampildalam menyelesaikan konflik tidak terdapat

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 13: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

62J U R N A L ILMU-ILMU KEISLAMAN

Afkaruna

perbedaan antara pekerjaan orang tua danketrampilan interpersonal siswa. Berdasarkanhasil perhitungan ketujuh dimensi tersebutmenunjukkan taraf signifikasi kurang dari0.05h yang berarti Ho diterima dan Haditolak. Ini berarti bahwa tidak terdapatperbedaan yang signifikan ketrampilaninterpersonal dalam dimensi mudah bergaul,suka menolong, harmonis, demokratis,perhatian terhadap orang lain, dan trampildalam menyelesaikan konflik antara siswakelas 4, kelas 5, dan kelas 6.

Selanjutnya untuk mengetahui perbedaanketrampilan interpersonal siswa yang dilihatdari urutan anak dalam keluarga dilakukanperhitungan dengan ANNOVA one way danmendapat hasil sebagai berikut:

(lihat tabel 4)Berdasarkan hasil uji beda pada tabel

tersebut di atas diketahui bahwa ketrampilaninterpersonal siswa yang dimensinya meliputi:mudah bergaul, suka menolong, memahamiorang lain, rasa peduli lingkungan, harmonis,demokratis, perhatian terhadap orang lain,dan trampil dalam menyelesaikan konflik.Berdasarkan perhitungan ANNOVA one waybahwa semua dimensi ketrampilan interper-sonal tidak terdapat perbedaan antaraanak sulung, anak tengah dan anak bungsudalam ketrampilan berinteraksi denganorang lain. Hal ini berarti bahwa semua anakakan diperlakukan sama oleh orang tuanya.Meskipun urutan lahirnya berbeda namunperilaku keterampilan berkomunikasi denganorang lain bisa sama. Hasil perhitungandengan SPSS menunjukkan bahwa semuadimensi memperoleh nilai tarafsignifikansinya di bawah 0,05h yang berartitidak terdapat perbedaan ketrampilan inter-personal pada semua dimensi antara anaksulung, anak tengah dan anak bungsu.

Meskipun ada asumsi bahwa orang tuaterkadang memperlakukan anak dengan caraberbeda, anak sulung dipaksa cepat dewasasementara anak bungsu disetting manja, anaktengah biasanya kurang diperhatikan tidakseperti anak sulung dan bungsu. Namunternyata hasil pendidikan tentang caraberkomunikasi dengan orang lain adalahtidak terdapat perbedaan kemampuaninterpersonal pada semua dimensi.Berdasarkan hasil perhitungan ANNOVAone way diperoleh nilai signifikansi dibawah0,05h pada sembilan dimensi tersebut. Halini menunjukkan bahwa Ho diterima dan Haditolak. Ini berarti bahwa tidak terdapatperbedaan ketrampilan interpersonal antaraurutan anak dalam keluarga pada sembilandimensi yaitu: mudah bergaul, sukamenolong, memahami orang lain, rasa pedulilingkungan, harmonis, demokratis, perhatianterhadap orang lain, dan trampil dalammenyelesaikan konflik.

KESIMPULANPenelitian ini menyimpukan, Ada 9

dimensi intrapersonal yakni sadar diri,percaya diri, menangani kelemahan diri,bertanggung jawab terhadap diri sendiri,membuka diri, tegas, berani mengambilkeputusan sendiri, menangani stres, danberani menyampaikan perasaannya.Kemampuan yang paling rendah padadimensi percaya diri, sedangkan kemampuanyang paling menonjol adalah dimensikeberanian menyampaikan perasaan padaorang lain. Sementara 9 dimensiintrapersonal meliputi mudah bergaul, sukamenolong, memahami orang lain, tenggangrasa, peduli lingkungan, harmonis,demokratis, perhatian terhadap orang lain,dan trampil menyelesaikan konflik. Dimensi

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 14: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

63Vol.9 No.1 Januari - Juni 2013

kemampuan yang paling rendah adalahkemampuan memahami orang lain.Kemampuan yang paling menonjol adalahkemampuan berlaku demokratis dankemampuan menyelesaikan konflik sertakemampuan perhatian pada orang lain.Terdapat perbedaan ketrampilanintrapersonal berdasar jenis kelamin danpekerjaan orang tua pada semua dimensi.Tingkatan kelas hanya berbeda di 3 dimensiIntrapersonal yakni percaya diri, tanggungjawab, keberanian menyampaikan perasaan.Urutan anak dalam keluarga hanya satudimensi yang tidak berbeda yakni dimensiketerbukaan. Terdapat perbedaanKetrampilan interpersonal berdasar jeniskelamin dan pekerjaan orang tua pada semuadimensi. Perbedaan berdasar tingkatan kelashanya pada dimensi memahami orang laindan tenggang rasa. Tidak terdapat perbedaanantara anak sulung, anak tengah dan anakbungsu dalam ketrampilan berinteraksidengan orang lain.

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas,maka terdapat beberapa hal yang perludisarankan yaitu: (1).Guru perlumembiasakan pada siswa untuk bisa trampildalam memahami diri sendiri melaluipembelajaran bermakna, sehinggamemunculkan kesadaran untuk berbuat baiktanpa merasa terpaksa. (2).Kemampuanberkomunikasi dan berinteraksi siswa perlusering dilatih agar kelak mampu mengatasimasalah sosial (social problems) dalamkehidupan. Guru perlu mengajarkanbagaimana cara bersosialisasi dengan orangyang berbeda agama dan berbeda statussosialnya.(3).Guru perlu mengajarkan danmembiasakan untuk menengok teman yangsakit, memberi contoh cara menghiburteman yang sedih.

CATATAN AKHIR1 Kurikulum SD, 2011:3.2 Zamroni, Pengembangan Sistem Penilaian Pendidikan

yang menerapkan KBK dalam Kerangka Otonomi Daerah(Yogyakarta: HEPI, 2005), h. 49.

3 Maurice & Roger dalam Larry P.Nucci, Handbook ofMoral and Character Education, (New York and London:Routledge, 2008), h. 250.

4 Kemendiknas tahun 2011, h. 243-252.5 Howard Gardner, Frames of Mind: The Theory of Multiple

Intelligence, (New York: Basic Books, 1993), h. 24-25.6 Daniel Goleman, Emotional Intelligence, Terj: T.Hermaya,

(Jakarta: Gramedia, 2005), h. 52.7 Collin Rose and Malcolm J. Nicholl, Accelerated Learning

for the 21st Century, Terj: Dedy Ahimsa. (Bandung:Nuansa, 2002), h. 60

8 Alistair Mant, Intelligent Leadership, (New South Wales:Allen & Unwin. 1997 ), h. 161.

9 May Lwin et al, How to Multiply Your Child’s Intelligence.Terj: Christine S. (Jakarta: Indeks, 2005), h. 233.

10 Jordan E. Ayan, AHA!: 10 Ways to Free Your CreativeSpirit and Find Your Great Ideas, Terj: Ibnu Setiawan,(Bandung: Mizan, 2003), h. 40.

11 David Lazear, Pathways of Learning: Teaching Studentsand Parents about Multiple Intelligences, (Arizona:Zephyr, 2000), h. 24.

12 William G. Cunningham and Paula A.Corderio, Educa-tional Leadership: A Problem Based Approach (Boston:Pearson Education, 2003), h. 205.

13 Howard Gardner, Frames of Mind, h. 239.14 Alistair Mant, Intelligent Leadership, h. 161.15 David Lazear, Pathways of Learning, h. 23.16 William G. Cunningham and Paula A.Corderio, Educa-

tional Leadership, h. 205.17 Jordan E. Ayan, AHA!: 10 Ways to Free Your Creative

Spirit, h. 125.18 May Lwin et al, How to Multiply Your Child’s Intelligence,

h. 197.

DAFTAR PUSTAKAAmstrong, T. 1994. Multiple Intelligences in The Classroom.

Virginia: ASCDAnderson,L.W. 1981..Assessing Affective Characteristics in

the Schools.Boston: Allyn and Bacon.Ayan, Jordan E. 2003. AHA!: 10 Ways to Free Your Creative

Spirit and Find Your Great Ideas, Terj: Ibnu Setiawan,Bandung: Mizan.

Coopersmith, Stanley. 1986. Self-Esteem Inventory, PaloAlto, California: Consulting Psychologist Press.

Cunningham, William G. and Paula A.Corderio. 2003.Educational Leadership: A Problem Based Approach.Boston: Pearson Education.

David A.Whetten.,Kim S.Cameron. 1991. DevelopingManagement Skills, New York: Harper Collin Publishers.

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64

Page 15: Perbandingan Keterampilan Intrapersonal dan Interpersonal

64J U R N A L ILMU-ILMU KEISLAMAN

Afkaruna

Diknas, RI. 2004. Kurikulum SD/MI berdasarkan KTSP,Jakarta: Puskur Diknas.

Gardner, Howard. 1993. Frames of Mind: The Theory ofMultiple Intelligence, New York: Basic Books.

Goleman, Daniel. 2005. Emotional Intelligence, Terj:T.Hermaya, Jakarta: Gramedia.

Hurlock, Elizabeth B. 1991. Perkembangan anak. (Terj:Metasari dan Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih.Jakarta: Erlangga.

Karen E,Bohlin. 2005. Teaching character Education ThroughLiterature, Awakening the Moral Immagination Second-ary Classrooms. New York: RoutledgeFalmer.

Kilpatrick. 1992. Why Johny can’t tell right or wrong, andwhat we can do about it. New York: A Touchstone Book.

Kirschenbaum,H. 1995. Enhance Values and Morality inSchools and Youth, Setting. Boston: Allyn and Bacon.

Kohlberg, Lawrence, (terj) John de Santo, Tahap-TahapPerkembangan Moral, Yogyakarta: Kanisius.

Larry P.Nucci, 2008. Handbook of Moral and CharacterEducation, New York and London: Routledge.

Lazear, David. 2000. Pathways of Learning: TeachingStudents and Parents about Multiple Intelligences.Arizona: Zephyr.

Lickona, Thomas. 1992. Educating for character, how ourschools can teach respect, Respect and Responsibility,New York: Bantam Books.

____________ . 1975. Moral Development and Behaviour:Theory, research, and Social Issues. New York: StatesUniversity of New York.

Lwin, May et al. 2005. How to Multiply Your Child’sIntelligence. Terj: Christine S. Jakarta: Indeks.

Mant, Alistair. 1997. Intelligent Leadership, New SouthWales: Allen & Unwin.

Piaget,J. (1950. The Psychology of Intelligence, New York:Harcourt, Brace&World.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2005. Kamus Besar BahasaIndonesia, Edisi ke III. Jakarta: Balai Pustaka.

Ratna Megawangi. 2004. Pendidikan karakter: Solusi yangtepat untuk membangun bangsa. Jakarta: Star Energy(Kakap) Ltd.

Rohendi. 2004. “Moral yang tereliminasi.” Pikiran Rakyat 15Juli 2004.

Rose, Collin and Malcolm J. Nicholl. 2002. AcceleratedLearning for the 21st Century, Terj: Dedy Ahimsa.Bandung: Nuansa.

Sax,G. 1980. Principles of educational psychologicalmeasurement and educational an evaluation. Balmont,CA: Wadswort Publising Co.

Schon, D. 1990. Educating the reflective practitioner.Artikel. Diambil pada tgl 12 Desember 2010, darihttp://www.reflectiveaction.com/home.html.

Sudarminta. 2002. Pendidikan dan Pembentukan Watakyang Baik, Dalam Tilaar: Pendidikan untuk MasyarakatIndonesia Baru, Jakarta: Grasindo.

Tadkiratun Musfiroh. 2008. Character Building, Yogyakarta:

Tiara Wacana.Tilaar, HR. 2006. Pembangunan watak dan karakter dengan

penciptaan kultur sekolah, Kompas, 8 Maret p.12.Zamroni, 2005. Pengembangan Sistem Penilaian Pendidikan

yang menerapkan KBK dalam Kerangka Otonomi Daerah.Yogyakarta: HEPI.

Zuchdi, Darmiyati. 2010. Humanisasi Pendidikan,Menumbuhkan Kembali Pendidikan yang Manusiawi,Jakarta: Bumi Aksara.

____________ . 2009. Pendidikan Karakter, Grand Designdan Nilai-Nilai Target, Yogyakarta: UNY Press.

DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0019. 50-64