modul praktikum sp

Upload: dwi-cahyo

Post on 06-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    1/14

    MODUL 1

    PENGENALAN SISTEM KONTROL

    1. 

    Tujuan Percobaan

    Memahami jenis – jenis model dan skema dasar pada suatu sistem kontrol yang

    direpresentasikan dalam bentuk diagram blok dan grafik fungsi yang menunjukkan

    karakteristik dari masing – masing metode sistem kontrol

    2.  Teori Dasar

    Sistem kontrol dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk

    sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan respon sistem yang diharapkan. Jadi

    harus ada yang dikontrolkan, yang merupakan suatu sistem fisis, yang biasa disebut

    dengan kontrolan (plant). Pada dasarnya system kontrol terdiri atas beberapa komponen

    dasar, yaitu berupa input, proses kontrol (control unit), dan output. Input dan output

    merupakan variabel atau besaran fisis. Output merupakan hal yang dihasilkan oleh

    control unit, artinya yang dikontrolkan; sedangkan input adalah yang mempengaruhi

    control unit, yang mengatur output. Kedua dimensi input dan output tidak harus sama.

    2.1  Open Loop Control System

    Sistem kontrol Loop Terbuka adalah sitem Kontrol yang kinerjanya tidak berpengaruh

    terhadap outputnya atau tidak berpengaruh terhadap umpan balik dari prosesnya. Sistem

    Kontrol Loop Terbuka Menggunakan peralatan penggerak untuk mengontrol proses

    secara langsung. 

    Ada beberapa Keuntungan yang akan kita dapatkan dari penggunaan Sistem Kontrol

    Loop Terbuka ini, diantaranya yaitu : 

    •  Sederhana 

    • 

    Lebih mudah digunakan 

    •  Dapat digunakan jika ada hubungan antara output dan masukkan dan tidak akan

    memepengaruhi proses internal dan eksternalnya. 

    Gambar 1. Open Loop Control System

    Control

    Unit

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    2/14

    2.2 

    Closed Loop Control System

    Sistem kontrol loop tertutup (closed-loop control system) adalah sitem kontrol yang

    sinyal outputnya mempunyai pengaruh langsung terhadap aksi kontrolerannya. Dengan

    kata lain sistem kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol berumpan-balik (feedback).

    Sinyal error, yang merupakan selisih antara sinyal input dan sinyal umpan-balik (yang

    dapat berupa sinyal output atau suatu fungsi sinyal output dan turunannya), diumpankan

    ke elemen kontrol untuk memperkecil error dan membuat agar output sistem mendekati

    harga yang diinginkan. Hal ini berarti bahwa pemakaian aksi feedback pada loop

    tertutup bertujuan untuk memperkecil error sistem. 

    Gambar 2. Closed Loop Control System

    2.3  Control System With Compensation

    Kompensator adalah suatu alat / cara yang digunakan untuk kompensasi, yaitu

    memodifikasi suatu sistem dinamik sehingga mempunyai spesifikasi yang kita kehendaki

    tanpa merubah bentuk fisik sistem itu sendiri. Dalam hal ini, kompensator yang

    digunakan adalah kompensator yang diseri dengan plant yang sering dikenal dengan

    kompensator seri. Dalam desain kompensator, dikenal ada tiga jenis kompensator :

    •  Kompensator Lead (Lead Compensator),

    •  Kompensator Lag (Lag Compensator)

    •  Kompensator Lead-Lag (Lead-Lag Compensator)

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    3/14

    Lembar Data

    Modul 1 Pengenalan Sistem Kontrol

    1. 

    Percobaan 1 Open Loop Control System

    1.1 

    Karakteristik Sensor Temperature

    Dapatkan nilai dari parameter nilai tegangan sensor (U) pada suhu 25˚C berdasarkan

    hasil dari percobaan

    Tentukan pula perbandingan tegangan sensor saat suhu 25˚C dan saat 100˚C berdasarkan

    hasil percobaan

    1.2 

    Open Loop Control System Dengan

    Lakukan set up rangkaian percobaan open loop control system sehingga didapatkan nilai

     parameter berikut :

    Aktifkan fan dengan menghubungkan dengan tegangan 5 volt, lakukan pengamatan dan

    dapatkan nilai dari parameter berikut :

    Tugas Analisa Data :

    1.   jelaskan kesimpulan yang bisa didapat berdasarkan karakteristik sensor pada

     percobaan 3.1 !

    2. 

     jelaskan kesimpulan yang bisa didapat berdasarkan korelasi antara nilai sensor dan

    set point yang telah didapat pada percobaan 3.2!

    3.  Sertakan penjelasan yang anda ketahui mengenai open loop control system

     berdasarkan knowledge test yang terdapat pada percobaan open loop control system!

    2.  Percobaan 2 Closed Loop Control System

    Pada percobaan closed loop control system digunakan plant yang terdapat efek

    disturbansi sebagai bentuk noise pada sistem.

    Z = 0 volt U = 6,18 volt

    Z = 5 volt U = ......... volt

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    4/14

     

    2.1  Closed Loop Control

    Lakukan set up pada modul percobaan dengan memperhatikan instruksi pada software,

    yang menggunakan blok temparature control, blok analog controller serta blok kontrol

    PID sehingga didapatkan parameter berikut :

    Aktifkan fan dengan untuk melengkapi sistem closed loop dengan menghubungkan

    dengan tegangan pada saat Z = 0 volt dan pada saat Z = 5 volt dan lengkapi nilai dari

     parameter berikut :

    2.2 Analysis Of Control System

    Gunakan nilai Z yang bervariasidengan range 2 volt – 7 volt dan lengakapilah nilai tabel

     berikut :

    Berdasarkan nilai tabel tersebut dapat diplot grafik yang digunakan sebagai referensi

    untuk menghitung nilai KP

    yT/V xT/V

    2,00

    3,00

    4,00

    5,00

    6,00

    7,00

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    5/14

     

    Tugas Analisa Data :

    1.  Jelaskan kesimpulan yang bisa didapatkan berdasarkan data yang diperoleh pada

     percobaan 2.1 !

    2.  Plot grafik berdasarkan data yang didapatkan pada tabel percobaan 2.2 dengan

    menggunakan program excel! Lakukan analisa sehingga didapatkan nilai gradient dari

    grafik yang anda buat!

    3.  Jelaskan pengaruh penggunaan kontroler proportional (KP) pada sistem closed loop!

    4.  Jelaskan kesimpulan yang anda dapat tentang closed loop control system berdasarkan

    knowladge test yang terdapat pada modul percobaan!

    3.  Percobaan 3 Control System With Compensation

    Pada percobaan ini akan diamati korelasi antara koefisien konstanta proportional (KP)

    dan time constant (T1) sebagai time delay yang diaplikasikan pada suatu sistem amplifier.

    3.1  Determaining Time Constan

    Lakukan set up rangkaian sesuai dengan modul percobaan dan dapatkan nilai dari

     parameter berikut :

    Beradasarkan nilai KP, maka bisa didapatkan besarnya time constant (T1)

    3.2  Controlled Systems With Time Delay Of Higher Order

    Time delay (Tu) adalah waktu jeda antara step respon dan titik dimana respon tangential

    dihasilkan, time delay dikenal juga dengan response speed. Sedangkan time

    compentation (Tg) adalah waktu antara berlalunya time delay (Tu) dan titik dimana

    respon tangential sistem saling beririsan dengan step respon.

    KP = 1

    T1 = .............

     

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    6/14

    Berdasarka data yang didapatkan, tentukan besar nilai parameter berikut :

    Tugas Analisa Data :

    1.  Jelaskan kesimpulan yang bisa didapatkan berdasarkan data yang diperoleh pada

     percobaan 3.1 dan 3.2 !

    2.  Jelaskan yang anda ketahui tentang controlled system with compenstaion berdasarkan

    knowledge test pada percobaan 3!

    4. 

    Percobaan 4 Controlled Systems Without CompensationSistem kontrol tanpa kompensasi bisa didapatkan dengan melakukan kombinasi antara

    kontroller integral (I) dan plant yang akan digunakan. Dengan adanya faktor kontrol

    integrasi maka akan dapat diperoleh respon sistem dengan time delay yang lebih tinggi

    tanpa menggunakan amplifier.

    4.1 

    Karakteristik Integral Controller

    Lakukan set up sesuai dengan petunjuk modul praktikum, dan lakukan analisa untuk

    mendapatkan parameter integral controller :

    4.2  Karakteristik Controlled System Without Compensation

    Pada percobaan ini akan dibandingkan step respon yang merupakan input sistem dan

    respon output yang dihasilkan. Lakukan set up sesuai dengan petunjuk modul praktikum

    dan plot grafik, sehingga didapatkan :

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    7/14

    Tugas Analisa Data :

    1.  Jelaskan kesimpulan yang didapatkan berdasarkan data dan grafik yang didapatkan

     pada percobaan 4.1 dan 4.2 !

    2.  Jelaskan yang anda ketahui tentang controlled system without compensation

     berdasarkan knowledge test pada percobaan 4!

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    8/14

    MODUL 2

    Pengenalan Dan Karakteristik Kontroller

    1. 

    Tujuan Percobaan

    Mampu mengenal berbagai jenis dan tipe kontroler dalam bentuk representasi grafis dan

     blok diagram serta mampu menganalisa karakterik dari masing – masing jenis kontroler

    untuk dapat menyesuaikan pemakaian dari masing – masing kontroller tersebut.

    2.  Dasar Teori

    Kontroler adalah komponen dari suatu sistem kontrol yang berfungsi mengolah sinyal

    feedback dan sinyal referensi (set point) menjadi sinyal kontrol, sedemikian rupa

    sehingga performansi dari sistem sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

    Secara garis besar kontrol automatik dibagi menjadi dua yaitu:

    •  Kontroler konvensional

    •  Kontroler cerdas (smart controller)

    Kontroler konvensional terdiri atas kontroler proportional (P), kontroler proportional –

    integral (PI), dan kontroler proportional – integral – derivatif (PID). Sedangkan kontroler

    cerdas (smart controller ) terdiri atas neural network , algoritma fuzzy dan algoritma

    genetika. Pada percobaan ini akan dianalisa perbandingan karakteristik pada kontroler

    konvensional.

    2.1 

    Kontroler Proportional (P)

    Pada kontroler jenis P (proporsional) ini terdapat hubungan yang sebanding atau

     proporsional antara output terhadap error, secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa

    output kontroler proportional merupakan perkalian antara konstanta proportional dengan

    input.

    :

    Gambar 3. Blok Diagram Kontroler Proportional

    Persamaan matematis untuk kontroler proportional bisa didapat :

    () =  () 

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    9/14

    Kontroller ini juga lebih dikenal sebagai gain / penguatan . Pertambahan harga Kp akan

    menaikkan penguatan sistem sehingga dapat digunakan untuk memperbesar kecepatan

    respon sistem dan mengurangi ess  atau error steady state (error sistem dalam keadaan

    stabil). Pemakaian kontroler tipe proporsional ini sering tidak memuaskan karena

     penambahan Kp selain akan membuat sistem lebih sensitif tetapi juga cenderung

    mengakibatkan ketidakstabilan .

    2.2 Kontroler Proportional – Integral (PI)

    Suatu pengontrol proporsional yang memberikan aksi kontrol proporsional dengan error

    akan mengakibatkan efek pada pengurangan rise time dan menimbulkan error pada

    steady state (offset). Suatu pengontrol integral yang memberikan aksi kontrol sebanding

    dengan jumlah error akan mengakibatkan efek yang baik dalam mengurangi error steady

    state tetapi dapat mengakibatkan respon transien yang memburuk. Pengetahuan tentang

    efek yang diakibatkan oleh masing-masing kontroler tersebut yang nantinya akan

    digunakan dalam penentuan nilai-nilai penguatan proporsional (Kp) dan integral (Ki).

    Gambar 4. Blok Diagram Kontroler Proportional – Integral

    Persamaan matematis untuk kontroler proportional – integral bisa didapat :

    0 = (() + 1 � () ) Gabungan aksi kontrol proporsional dan aksi kontrol integral membentuk aksi kontrol

     proporsional plus integral ( controller PI ). Gabungan aksi ini mempunyai keunggulan

    dibandingkan dengan masing-masing penyusunnya. Keunggulan utamanya adalahdiperolehnya keuntungan dari masing-masing aksi kontrol dan kekurangan aksi kontrol

    yang satu dapat diatasi. Dengan kata lain elemen-elemen controller P dan I secara

    keseluruhan bertujuan untuk mempercepat reaksi sebuah sistem dan menghilangkan

    offset.

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    10/14

    2.3 

    Kontroler Proportional – Integral – Derivatif (PID)

    Kontroller PID merupakan penjumlahan dari output kontroller proportional, output

    kontroller integral dan output kontroller derivative. Karakteristik kontroller PID sangat

    dipengaruhi oleh kontribusi besar ketiga parameter dari P, I dan D. Setting nilai

    konstanta Kp, Ti, dan Td akan mengakibatkan penonjolan sifat dari masing – masing

    elemen . Satu atau dua dari ketiga konstanta tersebut dapat disetting lebih menonjol

    dibanding yang lain. Konstanta yang menonjol itulah akan memberikan kontribusi

     pengaruh pada respon sistem secara keseluruhan.

    Parameter-parameter tersebut tidak bersifat independen, sehingga pada saat salah satu

    nilai konstantanya diubah, maka mungkin sistem tidak akan bereaksi seperti yang

    diinginkan.

    Gambar 5. Blok Diagram Kontroler PID

    Persamaan matematis untuk kontroler PID bisa didapatkan :

    () =   (() + 1 �() +  () ) 

    Kontroler proporsional Kp akan memberikan efek mengurangi rising time tetapi tidak

    menghapus steady state error (offset). Kontroler integral Ki akan memberikan efek

    menghapus steady state error tetapi berakibat memburuknya respon transient. Kontroler

    derivatif Kd akan memberikan efek meningkatnya stabilitas sistem, mengurangi overshot

    maksimum dan menaikkan respon fungsi trasnfer.

    Salah satu permasalahan terbesar dalam desain kontroller PID yaitu masalah tuning

    untuk menentukan nilai Ki, Kp, dan Kd yang sesuai. Metode tuning dilakukan

     berdasarkan model matemetika plant / sistem. Jika model tidak diketahui, maka

    dilakukan eksperimen terhadap sistem yaitu dengan sistem trial.

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    11/14

    Lembar Data

    Modul 2 Pengenalan Dan Karakteristik Kontroller

    1. 

    Percobaan 1 Proportional Action Control

    Pada percobaan ini akan dilakukan pengamatan dan analisa pada metode kontrol

     proportional. Sinyal input yang digunakan adalah step signal dan akan diamati respon sistem

    yang dihasilkan

    1.1 

    Proportional Control Coeficient

    Lakukan set up sesuai dengan petunjuk modul praktikum, kemudian dapatkan nilai dari

     parameter berikut :

    Tugas Analisa Data :

    1.  Jelaskan kesimpulan yang didapatkan berdasakan data hasil pengamatan yang anda

    dapatkan pada percobaan 1.1!

    2. 

    Jelaskan pengertian dari masing – masing parameter berikut : K  p, e b, w0 !

    2.  Percobaan 2 Integral Action Control

    Pada percobaan ini digunakan beberapa blok modul yaitu blok analog controller, blok PT1

    dan blok kontroler PID. Konfigurasi dari blok modul tersebut akan menghasilkan sinyal

    yang merupakan hasil perbandingan error signal dan set point sistem

    Lakukan set up sesuai dengan petunjuk modul praktikum, kemudian lakukan analisa pada

    grafik yang dihasilkan.

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    12/14

    Tugas Analisa Data :

    1.  Beri penjelasan tentang integral action berdasarkan grafik yang didapatkan pada

     percobaan 2 !

    2.  Jelaskan yang anda ketahui tentang integral action berdasarkan referensi yang ada

     pada module praktikum !

    3. 

    Percobaan 3 Proportional – Integral Controller

    Pada percobaan ini akan diamati hasil dari metode koneksi paralel antara elemen kontroler

     proportional (P) dan integral (I) menghasilkan kombinasi kontroler PI. Kontroler PI

    mengkombinasikan kelebihan kontroler P (speed) dan kelebihan kontroler I (accuracy).

    3.1 Experiment Set Up PI Controller

    Lakukan set up sesuai dengan petunjuk modul praktikum, setting nilai parameter sesuai

    dengan contoh modul, kemudian lakukan analisa untuk mendapat nilai variabel berikut :

    Plot grafik hasil setting parameter :

    3.2 PI Control Of a PT1 Controlled System

    Lakukan set up sesuai dengan petunjuk modul praktikum, kemudian lakukan analisa pada

    grafik yang didapatkan :

    Tn = ............

     

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    13/14

    Tugas Analisa Data :

    1.  Jelaskan kesimpulan yang bisa didapatkan berdasarkan analisa grafik yang diperoleh

     pada percobaan 3.1 dan 3.2 !

    2.  Berdasarkan referensi yang terdapat pada modul praktikum, jelaskan yang anda

    ketahui tentang kontroler PI !

    4. 

    Percobaan 4 PID And PD Control

    Untuk mempercepat respon dari kontroler PI maka ditambahkan element kontroler D

    (derivativ element), sehingga menghasilkan kontroler PID. Elemen derivatif menghasilkan

    variabel manipulasi yang proportional terhadap perubahan sinyal error.

    4.1 PID And PD Experiment Set Up

    Lakukan set up sesuai dengan modul praktikum, setting semua nilai parameter dan plot

    grafik sehingga dihasilkan grafik berikut:

    4.2 PID And PD Control Experiment

    Lakukan setup sesuai dengan petunjuk pada modul praktikum, setting semua nilai parameter

    dan plot grafik . Lakukan analisa untuk mendapatkan nilai variabel berikut :

    Jalankan simulasi sesuai petunjuk modul praktikum, dan dapatkan plot grafik berikut :

    Tv = ............ S

  • 8/16/2019 Modul Praktikum SP

    14/14

    Tugas Analisa Data :

    1.  Jelaskan kesimpulan yang bisa didapatkan berdasarkan analisa grafik yang diperoleh

     pada percobaan 4.1 dan 4.2 !

    2.  Berdasarkan referensi yang terdapat pada modul praktikum, jelaskan yang anda ketahui

    tentang kontroler PID !