modul praktikum sp
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
1/14
MODUL 1
PENGENALAN SISTEM KONTROL
1.
Tujuan Percobaan
Memahami jenis – jenis model dan skema dasar pada suatu sistem kontrol yang
direpresentasikan dalam bentuk diagram blok dan grafik fungsi yang menunjukkan
karakteristik dari masing – masing metode sistem kontrol
2. Teori Dasar
Sistem kontrol dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk
sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan respon sistem yang diharapkan. Jadi
harus ada yang dikontrolkan, yang merupakan suatu sistem fisis, yang biasa disebut
dengan kontrolan (plant). Pada dasarnya system kontrol terdiri atas beberapa komponen
dasar, yaitu berupa input, proses kontrol (control unit), dan output. Input dan output
merupakan variabel atau besaran fisis. Output merupakan hal yang dihasilkan oleh
control unit, artinya yang dikontrolkan; sedangkan input adalah yang mempengaruhi
control unit, yang mengatur output. Kedua dimensi input dan output tidak harus sama.
2.1 Open Loop Control System
Sistem kontrol Loop Terbuka adalah sitem Kontrol yang kinerjanya tidak berpengaruh
terhadap outputnya atau tidak berpengaruh terhadap umpan balik dari prosesnya. Sistem
Kontrol Loop Terbuka Menggunakan peralatan penggerak untuk mengontrol proses
secara langsung.
Ada beberapa Keuntungan yang akan kita dapatkan dari penggunaan Sistem Kontrol
Loop Terbuka ini, diantaranya yaitu :
• Sederhana
•
Lebih mudah digunakan
• Dapat digunakan jika ada hubungan antara output dan masukkan dan tidak akan
memepengaruhi proses internal dan eksternalnya.
Gambar 1. Open Loop Control System
Control
Unit
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
2/14
2.2
Closed Loop Control System
Sistem kontrol loop tertutup (closed-loop control system) adalah sitem kontrol yang
sinyal outputnya mempunyai pengaruh langsung terhadap aksi kontrolerannya. Dengan
kata lain sistem kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol berumpan-balik (feedback).
Sinyal error, yang merupakan selisih antara sinyal input dan sinyal umpan-balik (yang
dapat berupa sinyal output atau suatu fungsi sinyal output dan turunannya), diumpankan
ke elemen kontrol untuk memperkecil error dan membuat agar output sistem mendekati
harga yang diinginkan. Hal ini berarti bahwa pemakaian aksi feedback pada loop
tertutup bertujuan untuk memperkecil error sistem.
Gambar 2. Closed Loop Control System
2.3 Control System With Compensation
Kompensator adalah suatu alat / cara yang digunakan untuk kompensasi, yaitu
memodifikasi suatu sistem dinamik sehingga mempunyai spesifikasi yang kita kehendaki
tanpa merubah bentuk fisik sistem itu sendiri. Dalam hal ini, kompensator yang
digunakan adalah kompensator yang diseri dengan plant yang sering dikenal dengan
kompensator seri. Dalam desain kompensator, dikenal ada tiga jenis kompensator :
• Kompensator Lead (Lead Compensator),
• Kompensator Lag (Lag Compensator)
• Kompensator Lead-Lag (Lead-Lag Compensator)
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
3/14
Lembar Data
Modul 1 Pengenalan Sistem Kontrol
1.
Percobaan 1 Open Loop Control System
1.1
Karakteristik Sensor Temperature
Dapatkan nilai dari parameter nilai tegangan sensor (U) pada suhu 25˚C berdasarkan
hasil dari percobaan
Tentukan pula perbandingan tegangan sensor saat suhu 25˚C dan saat 100˚C berdasarkan
hasil percobaan
1.2
Open Loop Control System Dengan
Lakukan set up rangkaian percobaan open loop control system sehingga didapatkan nilai
parameter berikut :
Aktifkan fan dengan menghubungkan dengan tegangan 5 volt, lakukan pengamatan dan
dapatkan nilai dari parameter berikut :
Tugas Analisa Data :
1. jelaskan kesimpulan yang bisa didapat berdasarkan karakteristik sensor pada
percobaan 3.1 !
2.
jelaskan kesimpulan yang bisa didapat berdasarkan korelasi antara nilai sensor dan
set point yang telah didapat pada percobaan 3.2!
3. Sertakan penjelasan yang anda ketahui mengenai open loop control system
berdasarkan knowledge test yang terdapat pada percobaan open loop control system!
2. Percobaan 2 Closed Loop Control System
Pada percobaan closed loop control system digunakan plant yang terdapat efek
disturbansi sebagai bentuk noise pada sistem.
Z = 0 volt U = 6,18 volt
Z = 5 volt U = ......... volt
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
4/14
2.1 Closed Loop Control
Lakukan set up pada modul percobaan dengan memperhatikan instruksi pada software,
yang menggunakan blok temparature control, blok analog controller serta blok kontrol
PID sehingga didapatkan parameter berikut :
Aktifkan fan dengan untuk melengkapi sistem closed loop dengan menghubungkan
dengan tegangan pada saat Z = 0 volt dan pada saat Z = 5 volt dan lengkapi nilai dari
parameter berikut :
2.2 Analysis Of Control System
Gunakan nilai Z yang bervariasidengan range 2 volt – 7 volt dan lengakapilah nilai tabel
berikut :
Berdasarkan nilai tabel tersebut dapat diplot grafik yang digunakan sebagai referensi
untuk menghitung nilai KP
yT/V xT/V
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
5/14
Tugas Analisa Data :
1. Jelaskan kesimpulan yang bisa didapatkan berdasarkan data yang diperoleh pada
percobaan 2.1 !
2. Plot grafik berdasarkan data yang didapatkan pada tabel percobaan 2.2 dengan
menggunakan program excel! Lakukan analisa sehingga didapatkan nilai gradient dari
grafik yang anda buat!
3. Jelaskan pengaruh penggunaan kontroler proportional (KP) pada sistem closed loop!
4. Jelaskan kesimpulan yang anda dapat tentang closed loop control system berdasarkan
knowladge test yang terdapat pada modul percobaan!
3. Percobaan 3 Control System With Compensation
Pada percobaan ini akan diamati korelasi antara koefisien konstanta proportional (KP)
dan time constant (T1) sebagai time delay yang diaplikasikan pada suatu sistem amplifier.
3.1 Determaining Time Constan
Lakukan set up rangkaian sesuai dengan modul percobaan dan dapatkan nilai dari
parameter berikut :
Beradasarkan nilai KP, maka bisa didapatkan besarnya time constant (T1)
3.2 Controlled Systems With Time Delay Of Higher Order
Time delay (Tu) adalah waktu jeda antara step respon dan titik dimana respon tangential
dihasilkan, time delay dikenal juga dengan response speed. Sedangkan time
compentation (Tg) adalah waktu antara berlalunya time delay (Tu) dan titik dimana
respon tangential sistem saling beririsan dengan step respon.
KP = 1
T1 = .............
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
6/14
Berdasarka data yang didapatkan, tentukan besar nilai parameter berikut :
Tugas Analisa Data :
1. Jelaskan kesimpulan yang bisa didapatkan berdasarkan data yang diperoleh pada
percobaan 3.1 dan 3.2 !
2. Jelaskan yang anda ketahui tentang controlled system with compenstaion berdasarkan
knowledge test pada percobaan 3!
4.
Percobaan 4 Controlled Systems Without CompensationSistem kontrol tanpa kompensasi bisa didapatkan dengan melakukan kombinasi antara
kontroller integral (I) dan plant yang akan digunakan. Dengan adanya faktor kontrol
integrasi maka akan dapat diperoleh respon sistem dengan time delay yang lebih tinggi
tanpa menggunakan amplifier.
4.1
Karakteristik Integral Controller
Lakukan set up sesuai dengan petunjuk modul praktikum, dan lakukan analisa untuk
mendapatkan parameter integral controller :
4.2 Karakteristik Controlled System Without Compensation
Pada percobaan ini akan dibandingkan step respon yang merupakan input sistem dan
respon output yang dihasilkan. Lakukan set up sesuai dengan petunjuk modul praktikum
dan plot grafik, sehingga didapatkan :
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
7/14
Tugas Analisa Data :
1. Jelaskan kesimpulan yang didapatkan berdasarkan data dan grafik yang didapatkan
pada percobaan 4.1 dan 4.2 !
2. Jelaskan yang anda ketahui tentang controlled system without compensation
berdasarkan knowledge test pada percobaan 4!
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
8/14
MODUL 2
Pengenalan Dan Karakteristik Kontroller
1.
Tujuan Percobaan
Mampu mengenal berbagai jenis dan tipe kontroler dalam bentuk representasi grafis dan
blok diagram serta mampu menganalisa karakterik dari masing – masing jenis kontroler
untuk dapat menyesuaikan pemakaian dari masing – masing kontroller tersebut.
2. Dasar Teori
Kontroler adalah komponen dari suatu sistem kontrol yang berfungsi mengolah sinyal
feedback dan sinyal referensi (set point) menjadi sinyal kontrol, sedemikian rupa
sehingga performansi dari sistem sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Secara garis besar kontrol automatik dibagi menjadi dua yaitu:
• Kontroler konvensional
• Kontroler cerdas (smart controller)
Kontroler konvensional terdiri atas kontroler proportional (P), kontroler proportional –
integral (PI), dan kontroler proportional – integral – derivatif (PID). Sedangkan kontroler
cerdas (smart controller ) terdiri atas neural network , algoritma fuzzy dan algoritma
genetika. Pada percobaan ini akan dianalisa perbandingan karakteristik pada kontroler
konvensional.
2.1
Kontroler Proportional (P)
Pada kontroler jenis P (proporsional) ini terdapat hubungan yang sebanding atau
proporsional antara output terhadap error, secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa
output kontroler proportional merupakan perkalian antara konstanta proportional dengan
input.
:
Gambar 3. Blok Diagram Kontroler Proportional
Persamaan matematis untuk kontroler proportional bisa didapat :
() = ()
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
9/14
Kontroller ini juga lebih dikenal sebagai gain / penguatan . Pertambahan harga Kp akan
menaikkan penguatan sistem sehingga dapat digunakan untuk memperbesar kecepatan
respon sistem dan mengurangi ess atau error steady state (error sistem dalam keadaan
stabil). Pemakaian kontroler tipe proporsional ini sering tidak memuaskan karena
penambahan Kp selain akan membuat sistem lebih sensitif tetapi juga cenderung
mengakibatkan ketidakstabilan .
2.2 Kontroler Proportional – Integral (PI)
Suatu pengontrol proporsional yang memberikan aksi kontrol proporsional dengan error
akan mengakibatkan efek pada pengurangan rise time dan menimbulkan error pada
steady state (offset). Suatu pengontrol integral yang memberikan aksi kontrol sebanding
dengan jumlah error akan mengakibatkan efek yang baik dalam mengurangi error steady
state tetapi dapat mengakibatkan respon transien yang memburuk. Pengetahuan tentang
efek yang diakibatkan oleh masing-masing kontroler tersebut yang nantinya akan
digunakan dalam penentuan nilai-nilai penguatan proporsional (Kp) dan integral (Ki).
Gambar 4. Blok Diagram Kontroler Proportional – Integral
Persamaan matematis untuk kontroler proportional – integral bisa didapat :
0 = (() + 1 � () ) Gabungan aksi kontrol proporsional dan aksi kontrol integral membentuk aksi kontrol
proporsional plus integral ( controller PI ). Gabungan aksi ini mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan masing-masing penyusunnya. Keunggulan utamanya adalahdiperolehnya keuntungan dari masing-masing aksi kontrol dan kekurangan aksi kontrol
yang satu dapat diatasi. Dengan kata lain elemen-elemen controller P dan I secara
keseluruhan bertujuan untuk mempercepat reaksi sebuah sistem dan menghilangkan
offset.
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
10/14
2.3
Kontroler Proportional – Integral – Derivatif (PID)
Kontroller PID merupakan penjumlahan dari output kontroller proportional, output
kontroller integral dan output kontroller derivative. Karakteristik kontroller PID sangat
dipengaruhi oleh kontribusi besar ketiga parameter dari P, I dan D. Setting nilai
konstanta Kp, Ti, dan Td akan mengakibatkan penonjolan sifat dari masing – masing
elemen . Satu atau dua dari ketiga konstanta tersebut dapat disetting lebih menonjol
dibanding yang lain. Konstanta yang menonjol itulah akan memberikan kontribusi
pengaruh pada respon sistem secara keseluruhan.
Parameter-parameter tersebut tidak bersifat independen, sehingga pada saat salah satu
nilai konstantanya diubah, maka mungkin sistem tidak akan bereaksi seperti yang
diinginkan.
Gambar 5. Blok Diagram Kontroler PID
Persamaan matematis untuk kontroler PID bisa didapatkan :
() = (() + 1 �() + () )
Kontroler proporsional Kp akan memberikan efek mengurangi rising time tetapi tidak
menghapus steady state error (offset). Kontroler integral Ki akan memberikan efek
menghapus steady state error tetapi berakibat memburuknya respon transient. Kontroler
derivatif Kd akan memberikan efek meningkatnya stabilitas sistem, mengurangi overshot
maksimum dan menaikkan respon fungsi trasnfer.
Salah satu permasalahan terbesar dalam desain kontroller PID yaitu masalah tuning
untuk menentukan nilai Ki, Kp, dan Kd yang sesuai. Metode tuning dilakukan
berdasarkan model matemetika plant / sistem. Jika model tidak diketahui, maka
dilakukan eksperimen terhadap sistem yaitu dengan sistem trial.
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
11/14
Lembar Data
Modul 2 Pengenalan Dan Karakteristik Kontroller
1.
Percobaan 1 Proportional Action Control
Pada percobaan ini akan dilakukan pengamatan dan analisa pada metode kontrol
proportional. Sinyal input yang digunakan adalah step signal dan akan diamati respon sistem
yang dihasilkan
1.1
Proportional Control Coeficient
Lakukan set up sesuai dengan petunjuk modul praktikum, kemudian dapatkan nilai dari
parameter berikut :
Tugas Analisa Data :
1. Jelaskan kesimpulan yang didapatkan berdasakan data hasil pengamatan yang anda
dapatkan pada percobaan 1.1!
2.
Jelaskan pengertian dari masing – masing parameter berikut : K p, e b, w0 !
2. Percobaan 2 Integral Action Control
Pada percobaan ini digunakan beberapa blok modul yaitu blok analog controller, blok PT1
dan blok kontroler PID. Konfigurasi dari blok modul tersebut akan menghasilkan sinyal
yang merupakan hasil perbandingan error signal dan set point sistem
Lakukan set up sesuai dengan petunjuk modul praktikum, kemudian lakukan analisa pada
grafik yang dihasilkan.
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
12/14
Tugas Analisa Data :
1. Beri penjelasan tentang integral action berdasarkan grafik yang didapatkan pada
percobaan 2 !
2. Jelaskan yang anda ketahui tentang integral action berdasarkan referensi yang ada
pada module praktikum !
3.
Percobaan 3 Proportional – Integral Controller
Pada percobaan ini akan diamati hasil dari metode koneksi paralel antara elemen kontroler
proportional (P) dan integral (I) menghasilkan kombinasi kontroler PI. Kontroler PI
mengkombinasikan kelebihan kontroler P (speed) dan kelebihan kontroler I (accuracy).
3.1 Experiment Set Up PI Controller
Lakukan set up sesuai dengan petunjuk modul praktikum, setting nilai parameter sesuai
dengan contoh modul, kemudian lakukan analisa untuk mendapat nilai variabel berikut :
Plot grafik hasil setting parameter :
3.2 PI Control Of a PT1 Controlled System
Lakukan set up sesuai dengan petunjuk modul praktikum, kemudian lakukan analisa pada
grafik yang didapatkan :
Tn = ............
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
13/14
Tugas Analisa Data :
1. Jelaskan kesimpulan yang bisa didapatkan berdasarkan analisa grafik yang diperoleh
pada percobaan 3.1 dan 3.2 !
2. Berdasarkan referensi yang terdapat pada modul praktikum, jelaskan yang anda
ketahui tentang kontroler PI !
4.
Percobaan 4 PID And PD Control
Untuk mempercepat respon dari kontroler PI maka ditambahkan element kontroler D
(derivativ element), sehingga menghasilkan kontroler PID. Elemen derivatif menghasilkan
variabel manipulasi yang proportional terhadap perubahan sinyal error.
4.1 PID And PD Experiment Set Up
Lakukan set up sesuai dengan modul praktikum, setting semua nilai parameter dan plot
grafik sehingga dihasilkan grafik berikut:
4.2 PID And PD Control Experiment
Lakukan setup sesuai dengan petunjuk pada modul praktikum, setting semua nilai parameter
dan plot grafik . Lakukan analisa untuk mendapatkan nilai variabel berikut :
Jalankan simulasi sesuai petunjuk modul praktikum, dan dapatkan plot grafik berikut :
Tv = ............ S
-
8/16/2019 Modul Praktikum SP
14/14
Tugas Analisa Data :
1. Jelaskan kesimpulan yang bisa didapatkan berdasarkan analisa grafik yang diperoleh
pada percobaan 4.1 dan 4.2 !
2. Berdasarkan referensi yang terdapat pada modul praktikum, jelaskan yang anda ketahui
tentang kontroler PID !