meningkatkan kualitas umkm melalui legalitas iumk dan …

12
MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK DAN PELATIHAN PEMASARAN PRODUK KEWIRAUSAHAAN OLEH KKN UNNES ALTERNATIF 2B Nana Kariada Tri Martuti, Luqman Hakim, Muhammad Farkhan Ardiyanto, Ninda Nur Safira, Oryz Amaldha Universitas Negeri Semarang [email protected] Abstract Implementation of 4.0 industry through digital transformation is possible for micro and medium industry. The Ministry of Industry encourages Micro-Medium Industry to assimilate digital technology to increase quality of industry in industrial 4.0. To fulfil the demand, government forms thematic villages throughout Indonesia. Industrial revolution 4.0 emphasizes the thematic villages to stay exist and grow bigger. In 2020, Kelurahan (the lowest level of government administration lead by head village) Purwosari invents “Kampung Konveksi”( a village where people can find many of tailor there) in RW (unit of village) 2. To realize it, KKN Unnes Alternatif 2B 2019 helped the entrepreneurs to get Micro and Medium Business Permit due to the importance of legality to claim the business owned. Besides that, KKN Unnes Alternatif 2B 2019 also provided entrepreneurship socialization to train the entrepreneur’s marketing skill. Through those programs, KKN team tried to analyse the shortcomings and obstacles experienced by each of the micro and medium business. Keywords: digital industry 4.0, Kampung Konveksi, KKN Unnes, Kelurahan Purwosari, entrepreneurship. Abstrak Implementasi industri 4.0 melalui transformasi digital bukan suatu hal yang tidak mungkin dilakukan pada industri kecil dan menengah. Kementerian Perindustrian mendorong industri kecil dan menengah (IKM) untuk beradaptasi dengan teknologi digital demi meningkatkan mutu dan daya saing di era revolusi indusri 4.0. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah membentuk kampung-kampung tematik di seluruh wilayah Indonesia. Revolusi industri 4.0 menekan kampung-kampung tematik berevolusi agar tetap eksis dan berkembang semakin pesat. Di tahun 2020 Kelurahan Purwosari melakukan terobosan dengan membentuk kampung konveksi di wilayah RW 2. Wujud nyata untuk merealisasikan upaya tersebut, tim KKN Unnes Alternatif 2B 2019 membantu mendampingi pembuatan izin usaha mikro dan menengah. Hal ini didasari akan pentingnya legalitas untuk mengklaim produk atau jasa yang dimiliki. Tidak hanya pendampingan pembuatan IUMK, tetapi tim KKN Unnes 2019 juga membantu pelatihan pemasaran produk dan jasa melalui sosialisasi kewirausahaan. Melalui program-program tersebut, tim KKN berusaha melihat kekurangan dan hambatan yang dialami dari tiap-tiap usaha mikro dan menengah. Kata kunci: Industri digital 4.0, kampung konveksi, KKN Unnes, Kelurahan Purwosari, kewirausahaan.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK DAN …

MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK

DAN PELATIHAN PEMASARAN PRODUK KEWIRAUSAHAAN OLEH

KKN UNNES ALTERNATIF 2B

Nana Kariada Tri Martuti, Luqman Hakim, Muhammad Farkhan Ardiyanto, Ninda

Nur Safira, Oryz Amaldha

Universitas Negeri Semarang

[email protected]

Abstract

Implementation of 4.0 industry through digital transformation is possible for micro and

medium industry. The Ministry of Industry encourages Micro-Medium Industry to assimilate

digital technology to increase quality of industry in industrial 4.0. To fulfil the demand,

government forms thematic villages throughout Indonesia. Industrial revolution 4.0

emphasizes the thematic villages to stay exist and grow bigger. In 2020, Kelurahan (the

lowest level of government administration lead by head village) Purwosari invents

“Kampung Konveksi”( a village where people can find many of tailor there) in RW (unit of

village) 2. To realize it, KKN Unnes Alternatif 2B 2019 helped the entrepreneurs to get Micro

and Medium Business Permit due to the importance of legality to claim the business owned.

Besides that, KKN Unnes Alternatif 2B 2019 also provided entrepreneurship socialization to

train the entrepreneur’s marketing skill. Through those programs, KKN team tried to analyse

the shortcomings and obstacles experienced by each of the micro and medium business.

Keywords: digital industry 4.0, Kampung Konveksi, KKN Unnes, Kelurahan Purwosari,

entrepreneurship.

Abstrak

Implementasi industri 4.0 melalui transformasi digital bukan suatu hal yang tidak mungkin

dilakukan pada industri kecil dan menengah. Kementerian Perindustrian mendorong industri

kecil dan menengah (IKM) untuk beradaptasi dengan teknologi digital demi meningkatkan

mutu dan daya saing di era revolusi indusri 4.0. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, upaya

yang dilakukan oleh pemerintah adalah membentuk kampung-kampung tematik di seluruh

wilayah Indonesia. Revolusi industri 4.0 menekan kampung-kampung tematik berevolusi

agar tetap eksis dan berkembang semakin pesat. Di tahun 2020 Kelurahan Purwosari

melakukan terobosan dengan membentuk kampung konveksi di wilayah RW 2. Wujud nyata

untuk merealisasikan upaya tersebut, tim KKN Unnes Alternatif 2B 2019 membantu

mendampingi pembuatan izin usaha mikro dan menengah. Hal ini didasari akan pentingnya

legalitas untuk mengklaim produk atau jasa yang dimiliki. Tidak hanya pendampingan

pembuatan IUMK, tetapi tim KKN Unnes 2019 juga membantu pelatihan pemasaran produk

dan jasa melalui sosialisasi kewirausahaan. Melalui program-program tersebut, tim KKN

berusaha melihat kekurangan dan hambatan yang dialami dari tiap-tiap usaha mikro dan

menengah.

Kata kunci: Industri digital 4.0, kampung konveksi, KKN Unnes, Kelurahan Purwosari,

kewirausahaan.

Page 2: MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK DAN …

1

A. PENDAHULUAN

Kampung tematik merupakan

inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah

Kota Semarang dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas lingkungan tinggal

dan prasarana pemukiman warga. Menurut

Idziak (2015), konsep kampung tematik

lebih pada menawarkan masyarakat untuk

terlibat proaktif, sehingga tidak hanya

berbasis masyarakat akan tetapi juga

penciptaan ruang kampung berciri khas

yang berkelanjutan oleh masyarakat.

Kelurahan Purwosari yang terletak di

Kecamatan Mijen, Kota Semarang juga

turut berpartisipasi dalam program

kampung tematik. Pada tahun 2019

pemerintah Kelurahan Purwosari

mengajukan kampung tematik berupa

Kampung Konveksi, dimana kampung ini

difokuskan pada wilayah RW 02. Hal ini

didasarkan pada kondisi perekonomian

warga RW 02 yang mayoritas berprofesi

sebagai pengrajin konveksi.

Keberlangsungan usaha konveksi di

lingkungan RW 02 juga sudah cukup lama,

sehingga cakupan pemasaran dari usaha ini

sudah cukup luas. Melalui program

Kampung Tematik, manfaat program ini

sudah dapat diperoleh dengan

diusulkannya Kampung Konveksi.

Pertama adalah meningkatnya

pertumbuhan perekonomian lokal yang

berpotensi untuk meningkatkan

pendapatan warga. Melalui program

Kampung Konveksi akan dapat membantu

mengenalkan produk-produk konveksi

lokal sehingga dapat dikenal oleh

masyarakat luas yang secara tidak

langsung akan dapat meningkatkan

perekonomian warga.

Kedua dapat meningkatkan

kunjungan pada Kelurahan Purwosari

sebagai sarana wisata edukasi sehingga

tidak hanya tersentral pada tingkat Kota

Semarang tetapi juga dapat terdistribusi

secara merata di wilayah kelurahan-

kelurahan. Dengan demikian, akan dapat

mendukung pengembangan potensi dan

sebagai salah satu ikon Kota Semarang.

Ketiga dapat memberikan pengaruh

positif bagi warga RW 02 khususnya agar

memiliki mindset wirausaha yang mampu

bersaing secara sehat dengan pengusaha

konveksi lain di lingkungan RW 02.

Dimana mindset wirausaha dapat

diwujudkan dan berperan sebagai strategi

mencapai kesuksesan (Saputri, 2015: 160).

Keempat diharapkan dapat menjadi

daya tarik bagi kampung-kampung lain

agar dapat mewujudkan Kampung Tematik

yang serupa sehingga tujuan dari program

Kampung Tematik dapat tercapai.

Selain manfaat dari diadakannya

program Kampung Konveksi di wilayah

RW 02, timbul permasalahan yang

Page 3: MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK DAN …

2

dihadapi oleh para pengrajin usaha

konveksi khususnya dan pelaku UMKM

pada umumnya. Pertama adalah kendala

permodalan yang dihadapi oleh para

pelaku UMKM, dimana ketika mereka

ingin mengembangkan usahanya, mereka

membutuhkan modal yang cukup besar

untuk membeli sarana dan prasarana

pendukung usaha mereka.

Kedua adalah masih minimnya

legalitas usaha yang dimilki oleh para

pengusaha konveksi di Kampung

Konveksi. Padahal menurut Respatiningsih

(2011), kepemilikan legalitas usaha yang

lengkap menjadi salah satu faktor

manajeman UMKM yang baik. Minimnya

legalitas usaha yang dimiliki disebabkan

oleh rendahnya kesadaran para pemilik

usaha akan legalnya usaha yang mereka

miliki. Padahal dengan adanya legalitas

usaha, maka status usaha mereka dapat

diakui oleh Pemerintah Kota Semarang

sehingga ketika ada kunjungan dari pihak

luar, maka melalui Kampung Tematik

dapat menyalurkan kepada usaha-usaha

konveksi yang sudah memiliki izin usaha.

Kuliah Kerja Nyata merupakan

program pengabdian masyarakat yang

diadakan oleh Universitas Negeri

Semarang sebagai sarana berlatih bagi

mahasiswa agar dapat terjun di masyarakat

dan berbaur dengan masyarakat sekitar.

Program KKN Alternatif 2B di Kelurahan

Purwosari bertujuan untuk

memberdayakan potensi UMKM wilayah

Kelurahan Purwosari agar dapat

dikembangkan secara maksimal, dalam hal

ini dikhususkan pada Kampung Konveksi.

Berdasarkan data dari World Bank

menyatakan bahwa Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) merupakan salah satu

sektor pembangunan ekonomi yang

menjadi wadah sebagai upaya penciptaan

dan pembangungan lapangan pekerjaan.

Untuk itu diperlukan dukungan serta

peranan dalam pembangunan dan

peningkatan kualitas UMKM (Bismala,

2014: 126).

Rosenfeld (2002) berpendapat

bahwa pembangunan usaha kecil

merupakan penggerak pembangunan

nasional. Terlihat dari peranan UMKM

yang telah memberikan kontribusi cukup

besar terhadap perekonomian, yaitu

sebesar 57,56% dari Pendapatan Dalam

Bruto (PDB) Nasional, sejumlah

Rp1.536.918.900. UMKM ternyata juga

mampu membuka lapangan kerja baru bagi

9,6 juta orang, sementara usaha besar

hanya mampu membuka lapangan kerja

bagi 55.760 orang. Data yang disajikan

Ardiana (2010), kontribusi UMKM

terhadap ekspor non migas nasional

sebesar 19,9%. Peranan UMKM yang

cukup besar ini harus didukung oleh suatu

konsep keberlanjutan kewirausahaan yang

menunjang potensi pengusaha agar

menjadi kekuatan ekonomi di masa

Page 4: MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK DAN …

3

mendatang (Hadiyati, 2019: 2). Untuk

menunjang program Kampung Konveksi,

tim KKN Kelurahan Purwosari berusaha

untuk membantu mengoptimalkan hal

tersebut melalui program kerja unggulan

yang diusung oleh tim KKN. Program

kerja yang dimaksud adalah Pelatihan

Pemasaran Produk Kewirausahaan (P3K),

yaitu program kerja yang diadakan dengan

tujuan melatih para pemilik usaha dalam

memasarkan produknya terutama melalui

media online sehingga dapat memacu

kegiatan UMKM yang ada di Kelurahan

Purwosari. Selain itu, program P3K ini

juga sudah didahului dengan

pendampingan pembuatan Surat Izin

Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) sehingga

akan memudahkan para pengusaha dalam

mengembangkan usahanya.

B. PELAKSANAAN DAN METODE

Program Kerja Pelatihan Pemasaran

Produk Kewirausahaan (P3K) merupakan

program lanjutan dari pendampingan

pengurusan IUMK yang telah

dilaksanakan sebelumnya oleh mahasiswa

KKN Alternatif 2B. Program P3K

merupakan suatu program yang bertujuan

untuk memberikan sosialisasi mengenai

pemasaran produk khususnya produk-

produk hasil pengusaha mikro dan

menengah agar dapat meningkatkan

kualitas pemasaran serta memperluas

cakupan penjualan agar dapat bersaing

secara lebih luas. Di era industri 4.0 ini

memang sudah seharusnya para pelaku

usaha mulai belajar memasarkan

produknya lewat platform digital yang ada.

Satya (2018) mengungkapkan bahwa

Industri 4.0 merupakan istilah yang

diciptakan pertama kali di Jerman pada

2011 ditandai dengan revolusi digital.

Suwardana (2017) menjelaskan bahwa

banyak pekerjaan yang akan mengalami

pergeseran ataupun hilang dikarenakan

perkembangan industri digital yang sudah

sangat pesat. Dari hal tersebut bisa kita

ambil pesan bahwa setiap diri yang ingin

bertahan harus bisa beradaptasi dengan

segala kemajuan teknologi yang sudah ada.

Begitu juga para pelaku UMKM yang ada

di kelurahan Purwosari ini.

Kegiatan P3K ini dilaksanakan pada

Rabu, 6 November 2019 pukul 09.00

bertempat di Aula Kelurahan Purwosari,

dengan mengundang para pelaku usaha

yang ada di Purwosari terutama pelaku

usaha yang sudah memiliki surat IUMK.

Pelaku usaha yang hadir meliputi pegiat

usaha konveksi, bakso, catering, usaha

bidang pertanian, dan berbagai usaha

UMKM di lingkungan Kelurahan

Purwosari. Kegiatan ini juga dihadiri oleh

Bapak Junaedi, S.E selaku lurah Purwosari

yang sangat mendukung program ini

karena bersesuaian dengan program

pemerintah kelurahan. Selain itu, Dr. Ir.

Nana Kariada Tri Martuti, M.Si. selaku

Page 5: MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK DAN …

4

Dosen Pembimbing Lapangan KKN

Alternatif 2B UNNES juga turut hadir

dalam kegiatan ini.

Di era globalisasi sekarang ini

teknologi sudah menjadi bagian dari hidup

kita. Menurut Chiu (2011) globalisasi

merupakan istilah yang digunakan untuk

menggambarkan proses distribusi ide dan

barang global, termasuk produk-produk

ilmiah, teknologi, ekonomi, dan budaya.

Teknologi tidak bisa dipisahkan dengan

kegiatan sehari-hari manusia, khususnya

dalam hal perekonomian seperti jual beli.

Berkaitan dengan hal tersebut Tim KKN

berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan

sosialisasi terkait pemasaran produk

kewirausahaan melalui platform-platform

online yang disampaikan melalui 2 materi

yaitu materi branding produk atau jasa dan

materi teknik closing dan marketing.

Materi pertama yaitu branding

produk atau jasa yang disampaikan oleh

Dr. Ir. Nana Kariada Tri Martuti, M.Si.

Beliau menjelaskan mengenai pentingnya

branding untuk sebuah produk yang sangat

mempengaruhi penjualan. Beliau juga

memberikan contoh logo-logo perusahaan

besar yang sudah terkenal, sehingga hanya

melalui logo saja sudah dapat dikenali

perusahaan yang bersangkutan. Hal

tersebut dapat memotivasi peserta akan

pentingnya logo sebagai bagian dari

branding produk. Selain itu, melalui

materi ini peserta sosialisasi diharapkan

dapat memahami bahwa produk usahanya

memerlukan label nama agar dapat

diketahui dan dikenal oleh masyarakat

luas.

Materi 2 membahas mengenai teknik

closing dan marketing disampaikan oleh

Jazilatul Khofshoh yang merupakan salah

satu mahasiswa KKN Alternatif 2B

UNNES. Materi yang disampaikan

membahas mengenai bagaimana cara yang

dapat dilakukan untuk mempengaruhi

pembeli agar membeli produk yang dijual

dan bagaimanakah menerapkan strategi

marketing dengan baik. Bahkan pemateri

juga menceritakan mengenai

pengalamannya dalam menawarkan

produk yang dijualnya melalui sistem

online. Melalui materi ini diharapkan

peserta dapat memahami bahwa dalam

proses marketing diperlukan beberapa trik

dan strategi agar dapat menembus pasar

yang lebih luas.

Kegiatan P3K (Pelatihan Pemasaran

Produk Kewirausahaan) diharapkan dapat

menambah wawasan peserta yang

merupakan pelaku UMKM Kelurahan

Purwosari agar mampu bersaing dan

memanfaatkan surat IUMK yang dimiliki

secara optimal.

Page 6: MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK DAN …

5

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaku UMKM yang terkendala

dalam permodalan disebabkan dari

sulitnya pengurusan pinjaman modal serta

bunga pinjaman yang cukup besar. Hal

tersebut mengakibatkan para pelaku

UMKM Kelurahan Purwosari sulit untuk

mengembangkan usahanya terutama

sarana dan prasarana yang menunjang

proses produksi. Pemerintah Kecamatan

Mijen mengeluarkan Izin Usaha Mikro dan

Kecil (IUMK) sebagai sarana legalitas

usaha bagi pelaku UMKM. Hal ini

merupakan jalan keluar bagi permasalahan

yang dimikili oleh pelaku UMKM, akan

tetapi mereka belum memiliki kesadaran

yang tinggi akan legalitas usaha yang

dimiliki.

Karena itulah tim KKN Alternatif

2B melaksanakan pendampingan

pembuatan IUMK untuk membantu pelaku

UMKM dalam membuat surat izin yang

memiliki manfaat jangka panjang seperti

bantuan permodalan yang ringan.

Pelaksanaan program pendampingan

pembuatan surat IUMK ini dimulai dari

proses wawancara pelaku UMKM oleh

Tim KKN. Tim KKN berupaya untuk

mendatangi secara langsung ke tempat

usaha atau tempat tinggal para pelaku

usaha. Hal ini dilakukan agar dapat

meringankan para pelaku UMKM dalam

proses pembuatan IUMK.

Wawancara dilakukan untuk

mengetahui informasi mengenai usaha

yang dilakukan para pelaku UMKM. Tim

KKN berusaha untuk membantu para

pelaku usaha dalam mengisi formulir

pendaftaran izin usaha mikro dan kecil

(IUMK) yang diperoleh dari Pemerintah

Kecamatan Mijen berdasarkan kondisi atau

keadaan usaha dengan sebenar-benarnya.

Selain pengisian formulir, Tim KKN juga

membantu para pelaku UMKM dalam

pengumpulan berkas pendukung seperti

fotocopy KTP, fotocopy KK, serta

pengumpulan pasfoto berwarna ukuran

4x6.

Gambar 1. Pendampingan Legalitas Usaha

Gambar 2. Proses Wawancara Pelaku UMKM

Namun dalam pelaksanaan

wawancara dan pengumpulan berkas

tersebut memang terdapat beberapa

Page 7: MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK DAN …

6

kendala. Hal ini terjadi karena banyaknya

kabar burung yang tersebar di kalangan

pelaku UMKM membuat beberapa pelaku

UMKM merasa ragu untuk mengurus dan

memiliki surat IUMK. Salah satunya

adalah kabar mengenai keterkaitan pajak.

Para pemilik UMKM mengkhawatirkan

bahwa kepemilikan IUMK akan

berdampak pada tingginya pajak. Maka

dari itu, Tim KKN berusaha memberikan

penjelasan kepada para pelaku usaha

bahwa tidak perlu mengkhawatirkan

perihal pajak karena memiliki IUMK tidak

mempengaruhi pajak sebelum para pemilik

usaha tersebut memiliki Nomor Pokok

Wajib Pajak.

Setelah proses wawancara dan

pengumpulan berkas selesai. Maka

langkah selanjutnya yang dilakukan Tim

KKN adalah membantu mengurus surat

pengantar dari ketua RT setempat yang

disertai dengan tanda tangan ketua RW.

Selain membantu pelaku UMKM di RW 2,

Tim KKN juga membantu pendampingan

pembuatan IUMK pada para pelaku

UMKM di RW 1, 3, 4, dan 5. Kemudian,

setelah mendapatkan surat pengantar dari

ketua RT setempat, Tim KKN juga

membantu untuk meminta surat pengantar

keterangan kelanjutan pengurusan IUMK

dari kelurahan Purwosari dengan

menunjukkan surat pengantar dari RT

setempat.

Proses selanjutnya adalah Tim KKN

mengirim formulir serta berkas persyaratan

pendaftaran izin usaha kepada Pemerintah

Kecamatan Mijen. Kemudian berkas

diinput secara online melalui sistem “Ijus

Melon” (Izin Usaha Mikro Melalui

Online) milik Pemerintah Kota Semarang.

“Ijus Melon” merupakan program inovasi

yang dilakukan oleh Walikota Semarang,

program ini dilaksanakan atas perintah

Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 98 Tahun 2014 tentang Perizinan

untuk Usaha Mikro dan Kecil, dan

Permendagri Nomor 83 Tahun 2014

tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha

Mikro dan Kecil. Dengan program ini

Pemerintah Kota Semarang memberikan

kemudahan pelayanan bagi masyarakat

yang memiliki usaha mikro, kecil, dan

menengah.

Dengan adanya “Ijus Melon” ini

Pemerintah Kota Semarang memiliki

standar baku terkait izin usaha mikro dan

kecil. Para pelaku UMKM diharapkan

membuat izin usaha agar mempermudah

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota

Semarang dalam hal mendata jumlah

pengusaha-pengusaha yang ada. Para

pelaku usaha tidak membutuhkan waktu

yang lama untuk mendaftarkan usaha

melalui sistem “Ijus Melon”, hanya sekitar

4 menit saja waktu yang dibutuhkan.

Dengan melalui sistem “Ijus Melon”,

semua pelaku UMKM di Kota Semarang

Page 8: MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK DAN …

7

dapat mengakses fasilitas pembinaan dan

pembiayaan kredit usaha.

Proses penginputan cukup mudah

dan cepat kemudian Tim KKN tidak

membutuhkan waktu lama untuk

menunggu percetakan surat IUMK karena

prosesnya langsung dicetak dan bisa

langsung dibawa pulang.

Gambar 3. Proses Pembuatan IUMK

Tim KKN menargetkan dapat

membantu pendampingan 5 surat IUMK

yang dapat diterbitkan Pemerintah

Kecamatan Mijen. Namun antusiasme

pelaku UMKM sangat tinggi bagi

pendampingan legalitas yang dilakukan

KKN Alternatif 2B, hal ini membuat surat

IUMK yang dapat diterbitkan jauh

melebihi target yang ditetapkan dan dapat

membantu diterbitkannya 38 lembar surat

IUMK. Hal tersebut sangat menunjang

keberlangsungan kegiatan usaha yang ada

di Kelurahan Purwosari sebagai bagian

dari program Kampung Konveksi.

Melalui pendampingan legalitas

usaha dengan diterbitkannya IUMK, akan

sangat membantu mengatasi permasalahan

utama para pelaku UMKM yaitu

permodalan. Dengan dimilikinya surat

IUMK akan dapat menjadi kunci utama

dalam memudahkan pinjaman modal

usaha. Bagi pelaku UMKM yang akan

melaksanakan pinjaman modal, hanya

diperlukan IUMK saja dan bunga yang

dibebankan hanya sebesar 3% tiap

tahunnya. Dengan bunga yang relatif kecil

tersebut akan sangat memudahkan pelaku

UMKM dalam proses peminjaman modal

usaha. Melalui fasilitas yang diperoleh atas

kepemilikan IUMK, maka pelaku UMKM

akan lebih tertarik meminjam modal

sebagai bagian dari pengembangan

usahanya.

Selain program pendampingan

pembuatan IUMK, Tim KKN perlu

mengadakan sebuah program sosialisasi

pemasaran sebagai upaya keberlanjutan

dalam proses peningkatan kualitas UMKM

di Kelurahan Purwosari. Sosialisasi

bertema “P3K (Pelatihan Pemasaran

Produk Kewirausahaan)” akhirnya dapat

dilaksanakan dengan mengundang pelaku

UMKM khususnya yang telah mengurus

surat IUMK (Izin Usaha Mikro dan Kecil)

sebagai peserta sosialisasi. Acara tersebut

juga dihadiri oleh Bapak Junaedi, S.E.

selaku lurah Purwosari serta Ibu Dr. Ir.

Nana Kariada Tri Martuti, M.Si. sebagai

Dosen Pembimbing Lapangan KKN

Alternatif 2B UNNES 2019.

Sosialisasi direncanakan dimulai

pukul 09.00 WIB di Aula Kelurahan

Purwosari. Namun keterlambatan.

kedatangan peserta membuat Tim KKN

perlu mengundur waktu pelaksanaan dan

acara dimulai pukul 09.30 WIB. Hal ini

Page 9: MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK DAN …

8

tidak mengurangi semangat Tim KKN

dikarenakan banyaknya peserta yang

datang menghadiri sosialisasi.

Gambar 4. Pelaksanaan Program P3K

Sosialisasi yang berfokus pada

kegiatan pemasaran ini menyajikan 2

materi yaitu materi branding produk atau

jasa dan materi teknik closing dan

marketing. Materi pertama yaitu branding

produk atau jasa disampaikan oleh Dr. Ir.

Nana Kariada Tri Martuti, M.Si. Materi ini

penting disampaikan karena masih

kurangnya pemahaman pelaku UMKM

mengenai branding produk yang

digelutinya. Hal ini terlihat dari beberapa

pelaku UMKM Purwosari yang belum

memiliki label nama usahanya.

Dalam penyampainnya, Dr. Ir. Nana

Kariada Tri Martuti, M.Si. menjelaskan

mengenai pentingnya branding untuk

sebuah produk yang sangat mempengaruhi

penjualan karena menjadi sebuah identitas

dari sebuah produk atau jasa yang

diperlukan konsumen untuk mengenali

produk atau jasa. Beliau juga memberikan

contoh logo-logo perusahaan besar yang

sudah terkenal, sehingga hanya melalui

logo saja sudah dapat dikenali perusahaan

yang bersangkutan. Bahkan beliau juga

menyampaikan bahwa logo bukanlah

sekedar logo, namun logo juga bisa

menjadi sebuah sejarah karena pada

sebuah logo bisa terdapat filosofi dari

sebuah usaha produk atau jasa.

Gambar 5. Penyampaian Materi Branding

Materi yang disampaikan Dr. Ir.

Nana Kariada Tri Martuti, M.Si. dapat

memotivasi peserta akan pentingnya logo

sebagai bagian dari branding produk.

Selain itu, melalui materi branding produk

atau jasa, peserta sosialisasi diharapkan

dapat memahami bahwa produk usahanya

memerlukan label nama agar dapat

diketahui dan dikenal oleh masyarakat

luas.

Materi kedua mengenai teknik

closing dan marketing disampaikan oleh

Jazilatul Khofshoh yang merupakan salah

satu mahasiswa KKN Alternatif 2B

UNNES di Kelurahan Purwosari. Materi

yang disampaikan membahas mengenai

bagaimana cara yang dapat dilakukan

pelaku UMKM untuk mempengaruhi

pembeli agar membeli produk yang dijual

Page 10: MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK DAN …

9

dan bagaimanakah menerapkan strategi

marketing dengan baik. Dibantu dengan

media slide PPT, Jazil menyampaikan

materi berdasarkan pengalaman dan

berdasarkan ilmu yang ia dapatkan sebagai

anggota Master Online Community.

Berkaitan dengan munculnya

platform-platform online yang merupakan

dampak globalisasi sebagai bentuk

teknologi yang tidak bisa dipisahkan

dengan kegiatan sehari-hari manusia,

khususnya dalam hal perekonomian seperti

jual beli. Maka tim KKN berinisiatif untuk

menyampaikan materi pemasaran melalui

sistem online dikarenakan penting sebagai

upaya untuk meningkatkan kualitas

UMKM serta mempermudah pemasaran

produk atau jasa para pelaku UMKM di

Kelurahan Purwosari. Bahkan Jazil

sebagai pemateri juga menceritakan

mengenai pengalamannya sebagai reseller

dalam menawarkan produk yang dijualnya

melalui sistem online.

Gambar 6. Penyampaian Materi Marketing

Melalui materi teknik closing dan

marketing diharapkan peserta dapat

memahami bahwa dalam proses marketing

diperlukan beberapa trik dan strategi agar

dapat menembus pasar yang lebih luas.

Bahkan diperlukan juga trik dan strategi

dalam menghadapi konsumen agar yakin

untuk memilih produk atau jasa yang

ditawarkan daripada produk atau jasa lain.

Saat sesi tanya jawab, salah seorang ibu

pelaku UMKM mengajukan pertanyaan

kepada Jazil “Apakah bisa berjualan lebih

dari satu produk di marketplace Shopee ?”.

Jazil menjelaskan bahwa “Bisa, karena

semua produk yang dijual di marketplace

shopee tidak terbatas. Marketplace Shopee

dapat menjual produk apapun dalam satu

akun dengan banyak produk yang sangat

banyak, karena database Shopee mampu

menampung produk dengan jaringan

luas.”.

Pada acara sosialisasi tersebut, Tim

KKN juga membagikan surat IUMK

kepada para pelaku UMKM di Kelurahan

Purwosari. Penyerahan surat IUMK secara

simbolis diserahkan oleh Luqman Hakim

selaku Kormades KKN Alternatif 2B

UNNES 2019, Bapak Junaedi, S.E selaku

Lurah Purwosari serta Ibu Dr. Ir. Nana

Kariada Tri Martuti, M.Si. selaku pemateri

sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan

kepada Ibu Mudjiati (Dahlia Catering),

Bapak Fauzan Afandi (SS Cutting

Sticker), Ibu Rizah (Pengrajin Tempe

Keripik), dan Bapak Susmianto (T & D

Collection).

Page 11: MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK DAN …

10

Gambar 7. Proses Penyerahan IUMK

Setelah Penyerahan secara simbolis,

acara dilanjutkan dengan hiburan yang

diisi oleh Tertsananda Violita dan

Zulfahmi yang juga merupakan anggota

dari KKN Alternatif 2B UNNES di

Kelurahan Purwosari.

Gambar 8. Hiburan dari Tim KKN

Akhirnya acara Sosialisasi P3K

(Pelatihan Pemasaran Produk

Kewirausahaan) selesai pukul 11.30 WIB.

Sebelum acara berakhir, Tim KKN

menyerahkan surat IUMK kepada para

pelaku UMKM.

Gambar 9. Pelaku UMKM Kelurahan Purwosari

Salah satu peserta P3K, Mudjiati

mendukung terlaksananya kegiatan ini.

Dia menyampaikan bahwa sebagai

pengusaha kecil dia butuh banyak ilmu

mengenai cara memasarkan produk, dan

sejenisnya dari kegiatan-kegiatan seperti

ini, karena dengan adanya kegiatan ini

akan bisa membantunya dalam

menjalankan usaha kecil miliknya. Dia

juga berharap dengan sudah terdaftarnya

usaha kecil miliknya semoga kedepan bisa

mengikuti kegiatan sosialisasi-sosialisasi

lain yang mungkin dilaksanakan oleh

Pemerintah Kota Semarang ataupun Dinas

Koperasi dan Usaha Mikro karena data

dirinya sudah masuk ke database “Ijus

Melon”.

D. PENUTUP

Simpulan

Dengan adanya program kerja

KKN Alternatif 2B UNNES terkait

Pendampingan Legalitas Usaha dan

Pelatihan Pemasaran Produk

Kewirausahaan diharapkan dapat

membantu para pelaku UMKM khususnya

yang berada di Kampung Konveksi RW

02, Kelurahan Purwosari ini dalam

menjalankan usaha agar semakin

berkembang dan semakin luas

pemasarannya. Dengan sudah terdaftarnya

data diri para pelaku usaha di “Ijus Melon”

membuat database yang berisi para pelaku

usaha di Purwosari menjadi mudah

Page 12: MENINGKATKAN KUALITAS UMKM MELALUI LEGALITAS IUMK DAN …

11

diakses, sehingga apabila Pemerintah Kota

Semarang ataupun Dinas Koperasi dan

Usaha Mikro mengadakan suatu pelatihan

bisa mengundang para pelaku usaha yang

ada di Purwosari. Para pelaku usaha

diharapkan juga mengikuti perkembangan

zaman yang ada, dimana di era globalisasi

sekarang ini sudah banyak inovasi untuk

memasarkan produknya, baik melalui

aplikasi online ataupun website.

Saran

Setelah melakukan program kerja

Pendampingan Legalitas Usaha dan

Pelatihan Pemasaran Produk

Kewirausahaan oleh Tim KKN Alternatif

2B UNNES ada beberapa hal yang harus

diperbaiki. Salah satunya yaitu waktu

pelaksanaan yang kurang efektif, banyak

peserta yang datang terlambat dan

mengakibatkan kegiatan menjadi lebih

lama. Kemudian untuk membuat peserta

pelatihan lebih aktif ada baiknya para

peserta dipersilahkan mencoba secara

langsung bagaimana cara mendaftarkan

produk-produknya kedalam aplikasi atau

website.

E. DAFTAR PUSTAKA

Ardiana, B., Subaendi. 2010. Kompetensi

SDM UMKM dan Terhadap Kinerja

UMKM di Surabaya. Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan,

12(1): 42-55.

Bismala, L. 2014. Analisis Strategi

Pemasaran pada UMKM di

Sumatera Utara Untuk

Meningkatkan Daya Saing UMKM.

Jurnal Pembangunan Perkotaan,

2(2): 126-134.

Chiu, M.H., Duit, R. 2011. Globalization:

Science education from an

international perspective. Journal of

Research in Science Teaching,

48(6): 533-566.

Hadiyati, E. 2019. Strategi Keberlanjutan

Kewirausahaan dan Daya Saing

UMKM Dalam Menghadapi MEA.

Proceeding The First National

Conference on Business and

Entrepreneurship. Surabaya:

Universitas Ciputra.

Idziak, W., Majewski, J., & Zmyslony, P.

2015. Community Participation in

Sustainable Rural Tourism

Experience Creation: A Long-term

Appraisal and Lessons from a

Thematic Villages Project in Poland.

Journal of Sustainable Tourism,

23(8): 1341-1362.

Kementerian Dalam Negeri. 2014.

Permendagri Nomor 83 Tahun 2014

tentang Pedoman Pemberian Izin

Usaha Mikro dan Kecil.

Pemerintah Republik Indonesia. 2014.

Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 98 Tahun 2014

tentang Perizinan untuk Usaha

Mikro dan Kecil.

Respatiningsih, H. 2011. Manajemen

Kredit Usaha Mikro Kecil dan

Menengah. SEGMEN: Jurnal

Manajemen dan Bisnis, 7(1): 31-44.

Rosenfeld, S. 2002. A Guide To Cluster

Strategies In Less Favoured

Regions. North Carolina: Regional

Technology Strategies.

Saputri, R.K., & Himam, F. 2015. Mindset

Wanita Pengusaha Sukses. Jurnal

Psikologi, 42(2): 157-172.

Satya, V.E. 2018. Strategi Indonesia

Menghadapi Industri 4.0. Jurnal Info

Singkat, 10(9): 19-24.

Suwardana, H. 2017. Revolusi Industri 4.0

Berbasis Revolusi Mental. Jurnal

Jati Unik, 1(2): 102-110.