mankep kel 3 fix
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
1/60
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ketenagaan merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam
sistem kesehatan suatu negara untuk meningkatkan kesehatan hidup
masyarakat. Ketenagaan membutuhkan masa persiapan yang terpanjang
dibandingkan dengan sumber daya yang lain dan tergantung yang
menyalurkan mobilisasi atau usaha-usaha untuk pemerataan pelayanan.
Dalam merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia telah menyusun modul dasar susunan personalia (DSP
yang memuat tentang metode perhitungan tenaga kesehatan yaitu estimasi
beban kerja. Dalam metode ini tiap-tiap pega!ai dapat dihitung beban
kerjanya berdasarkan tugas dan "ungsinya.
#"ekti"itas dan e"isiensi ketenagakerjaan merupakan salah satu indicator
keberhasilan rumah sakit bila didukung oleh ketersediaan jumlah sumberdaya
manusia yang cukup dengan kualitas yang tinggi pro"essional sesuai dengan
"ungsi dan tugas setiap pega!ai. Pelayanan kepera!atan merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan dirumah sakit, begitu pentingnya pelayanan
dirumah sakit, bahkan $uber (cit. %urdjanah, &'''melaporkan bah!a )*
tenaga kesehatan dirumah sakit adalah pera!at.Sedang +illies (&''
memperkirakan bah!a sekitar * tenaga kepera!atan dirumah sakit adalah
pera!at, dan )-)* dari total anggaran digunakan untuk menggaji
pera!at.Kualitas asuhan kepera!atan dapat dapat mencapai hasil ayng
optimal apabila beban kerja dan sumber daya pera!at yang ada memiliki
proporsi yang seimbang. /erdasarkan penelitian 0$1 (&'',beberapa
%egara di 2sia 3enggara termasuk Indonesia ditemikan "akta bah!a pera!at yang bekerja dirumah sakit menjalani peningkatan beban kerja dan
masih mengalami kekurangan pera!at. $al ini disebabkan karena peran
pera!at belum dide"inisikan dengan baik, dan pera!t yang lain masih banyak
yang tidak mementingkan absensi. Dengan tanpa dipungkiri lagi bah!a
pera!at merupakan kelompok terbesar di era rumah sakit sehingga baik
buruknya pelayanan rumahsakit adlh merupakan citra dari kelompok pera!at
sebagai jasa pemberian pelayanan kepera!anan.
&
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
2/60
#"ekti"itas dan e"isiensi ketenagaan dalam kepera!atan juga sangat
ditunjang oleh pemberian asuhan kepera!atan yang tepat dan kompetensi
pera!at yang memadai. 1leh karena itu, perlu kiranya dilakukan perencanaan
yang strategis dan sistematis dalam memenuhi kebutuhan tenaga kepera!atan.
Dan perencanaan yang baik mempertimbangkan 4 klasi"ikasi klien berdasarkan
tingkat ketergantungan, metode pemberian asuhan kepera!atan, jumlah dan
kategori tenaga kepera!atan serta perhitungan jumlah tenaga kepera!atan.
5ntuk itu diperlukan kontribusi dari manager kepera!atan dalam
menganalisis dan merencanakan kebutuhan tenaga kepera!atan di suatu unit
rumah sakit. (Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep).
B. Rumusan masalah2dapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu4
&. /agaimana konsep dasar, prinsip, dan tujuan ketenagaan6
7. /agaimana 8ariabel-8ariabel yang mempengaruhi ketenagaan6
9. /agaimana cara penghitungan jumlah tenaga dalam suatu shift 6
. /agaimana menganalisa tentang proses rekruitmen, seleksi dan
pengembangan sta" 6
. /agaimana alokasi dan penjad!alan tenaga kepera!atan setiap shift 6
. /agaimana peningkatan kualitas ketenagaan yang e"ekti" sesuai standar
akreditasi6C. Tujuan
2dapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu4
1. :engetahui konsep dasar, prinsip, dan tujuan ketenagaan
2. :engetahui 8ariabel-8ariabel yang mempengaruhi ketenagaan
3. :engetahui cara penghitungan jumlah tenaga dalam suatu shift
4. :engetahui menganalisa tentang proses rekruitmen, seleksi dan
pengembangan sta"
5. :engetahui alokasi dan penjad!alan tenaga kepera!atan setiap shift
6. :engetahui peningkatan kualitas ketenagaan yang e"ekti" sesuai standarakreditasi
7
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
3/60
BAB 2
TINAUAN TE!RI
A. "#nse$ %asar& Pr'ns'$& %an Tujuan "etenagaan
1( Pengert'an
Kata :anajemen berasal dari bahasa Perancis kuno m;nagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. :anajemen belum
memiliki de"inisi yang mapan dan diterima secara uni8ersal. :ary Parker
iang >ie mengatakan bah!a manajemen adalah
suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan
pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang
ditentukan sebelumnya.
:anajemen adalah seni ilmu perencanaan, pengorganisasiann
penyusunan, pengarahan dan penga!asan untuk mencapai tujuan yangsudah ditetapkan.(:anulang 7)). Ketenagaan adalah anggota
organisasi?badan usaha yang memperoleh imbalan.
2( 3ujuan :anajemen 3enaga Kepera!atan
3ujuan manajemen kepera!atan pada umumnya ditentukan oleh
bidang kepera!atan meliputi4
a. :eningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan rumah sakit.
9
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
4/60
b. :eningkatkan penerimaan masyarakat tentang pro"esi kepera!atan
dengan mendidik pera!at agar mempunyai sikap pro"essional dan
bertanggunmg ja!ab terhadap pekerjaan
c. :eningkatkan hubungan dengan pasien, keluarga, dan masyarakat.d. :eningkatkan pelaksanaan kegiatan umum dalam upaya
mempertahankan kenyamanan pasien.
e. :eningkatkan komunikasi antar sta".
". :eningkatkan produkti"itas dan kualitas sta" kepera!atan.
3ujuan manajemen ketenagaan diruang ra!at:
:endayagunakan tenaga kepera!atan yang e"ekti" dan produkti"
yang dapat memberikan pelayanan bermutu sehingga dapat memenuhi
pengguna jasa.)( Pr'ns'$*Pr'ns'$ +anajemen Tenaga "e$era,atan
a. Pembag'an "erja
Prinsip dasar untuk mencapai e"isiensi yaitu pekerjaan dibagi-bagi
sehingga setiap orang memilik tugas tertentu. 5ntuk ini kepala bidang
kepera!atan perlu mengetahui tentang 4
a. Pendidikan dan pengalaman setiap sta"
b. Peran dan "ungsi pera!at yang diterapkan di RS tersebut
c. :engetahui ruang lingkup tugas kepala bidang kepera!atan dan
kedudukan dalam organisasi
d. :engetahui batas !e!enang dalam melaksanakan tugas dan
tanggung ja!abnya.
e. :engetahui hal- hal-hal yang dapat didelegasikan kepada sta" dan
kepada tenaga non kepera!atan
$al-hal yang perlu diperhatikan pada pengelompokkan dan pembagian
kerja4
a. @umlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan
kemampuannya. b. 3iap bangsal ? bagian memiliki perincian akti8itas yang jelas dan
tertulis.
c. 3iap sta" memiliki perincian tugas yang jelas.
d. Aariasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat
hubungannya
e. :encegah terjadinya pengkotakkan antar sta"?kegiatan
". Penggolongan tugas berdsasarkan kepentingan mendesak, kesulitan
dan !aktu.
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
5/60
g. Disamping itu setiap sta" mengetahui kepada siapa dia harus
melapor, minta bantuan atau bertanya, dan siapa atasan langsung
serta dari siapa dia menerima tugas
-( Pen%elegas'an Tugas
Pendelegasian adalah pelimpahan !e!enang dan tanggung ja!ab
kepada sta" untuk bertindak dalam batas-batas tertentu. Dengan
pendelegasian, seorang pimpinan dapat mencapai tujuan dan sasaran
kelompok melalui usaha orang lain, hal mana merupakan inti manajemen.
Selain itu dengan pendelegasian , seorang pimpinan mempunyai !aktu
lebih banyak untuk melakukan hal lain yang lebih penting seperti perencanaan dan e8aluasi. Pendelegasian juga merupakan alat
pengembangan dan latihan manajemen yang berman"aat. Sta" yang
memiliki minat terhadap tantangan yang lebih besar akan menjadi lebih
komit dan puas bila diberikan kesempatan untuk memegang tugas atau
tantangan yang penting. Sebaliknya kurangnya pendelegasian akan
menghambat inisiati" sta".
Keuntungan bagi sta" dengan melakukan pendelegasian adalah
mengambangkan rasa tanggung ja!ab, meningkatkan pengetahuan dan
rasa percaya diri, berkualitas, lebih komit dan puas pada pekerjaan..
Disamping itu mam"aat pendelegasian untuk kepala bidang kepera!atan
sendiri adalah mempunyai !aktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal
lain seperti perencanaan dan e8aluasi, meningkatkan kede!asaan dan rasa
percaya diri, memberikan pengaruh dan po!er baik intern maupun
ekstern, dapat mencapai pelayanan dan sasaran kepera!atan melalui
usaha orang lain
0alaupun pendelegasian merupakan alat manajemen yang e"ekti",
banyak pimpinan yang gagal mengerjakan pendelegasian ini. /eberapa
alasan yang menghambat dalam melakukan pendelegasian 4
a. :eyakini pendapat yang salah B@ika kamu ingin hal itu dilaksanakan
dengan tepat, kerjakanlah sendiriC.
b. Kurang percaya diri
c. 3akut dianggap malas
d. 3akut persaingan
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
6/60
e. 3akut kehilangan kendali
". :erasa tidak pasti tentang apa dan kapan melakukan pendelegasian,
mempunyai de"inisi kerja yang tidak jelas
g. 3akut tidak disukai oleh sta", dianggap melemparkan tugas
h. :enolak untuk mengambil resiko tergantung pada orang lain
i. Kurang kontrol yang memberikan peringatan dini adanya masalah,
sehubungan dengan tugas yang didelegasikan
j. Kurang contoh dari pimpinan lain dalam hal mendelegasikan
k. Kurang keyakinan dan dan kepercayaan terhadap sta", merasa sta"
kurang memiliki ketrampilan atau pengetahuan untuk melakukan
tugas tersebut.
Dalam pendelegasian !e!enang, masalah yang terpenting adalah apatugas dan seberapa besar !e!enang yang harus dan dapat dilimpahkan
kepada sta". $al ini tergantung pada 4
a. Si"at kegiatan untuk kegiatan rutin, delegasi !e!enang dapat
diberikan lebih besar kepada sta".
b. Kemampuan sta" tugas yang didelegasikan jangan terlalu ringan atau
terlalu berat.
c. $asil yang diharapkan 2pplebaum dan Rohrs menyarankan agar
pimpinan jangan mendelegasikan tanggung ja!ab untuk perencanaan
strategik atau menge8aluasi dan mendisiplin ba!ahan baru. :ereka
juga menyarankan agar mendelegasikan tugas yang utuh dari pada
mendelegasikan sebagian aspek dari suatu kegiatan.
/eberapa petunjuk untuk melakukan pendelegasian yang e"ekti" 4
a. @angan membaurkan dengan pelemparan tugas. 1leh karena itu jangan
mendelegasikan tugas yang anda sendiri tidak mau melakukannya.
b. @angan takut salahc. @angan mendelegasikan tugas pada seseorang yang kurang memiliki
ketrampilan atau pengetahuan untuk sukses.
d. Kembangkan tingkat keterampilan dan pengetahuan sta", sehingga
mereka dapat melakukan tugas yang didelegasikan.
e. Perlihatkan rasa percaya atas kemampuan sta" untuk berhasil.
". 2ntisipasi kesalahan yang dapat terjadi dan ambil langkah pemecahan
masalahnya.
g. $indari kritik bila terjadi kesalahan.
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
7/60
h. /erikan penjelasan yang jelas tentang tanggung ja!ab, !e!enang,
tanggung gugat dan dukungan yang tersedia.
i. /erikan pengakuan dan penghargaan atas tugas yang telah terlaksana
dengan baik.
>angkah yang harus ditempuh agar dapat melakukan pendelegasian
yang e"ekti" 4
a. 3etapkan tugas yang akan didelegasikan
b. Pilihlah orang yang akan diberi delegasi
c. /erikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas
d. 5raikan hasil spesi"ik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan
hasil tersebut
e. @elaskan batas !e!enang dan tanggung ja!ab yang dimiliki sta"
tersebut
". :inta sta" tersebut menyimpulkan pokok tugasnya dan cek
penerimaan sta" tersebut atas tugas yang didelegasikan.
g. 3etapkan !aktu untuk mengontrol perkembangan.
h. /erikan dukungan
i. #8aluasi hasilnya
( "##r%'nas'
Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian
antar tenaga yang ada dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar
pera!at dengan anggota tim kesehatan lain maupun dengan tenaga dari
bagian lain.
:an"aat Koordinasi4
a. :enghindari perasaan lepas antar tugas yang ada dibangsal ? bagian
dan perasaan lebih penting dari yang lain.
b. :enumbuhkan rasa saling membantu.
c. :enimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar sta" Eara koordinasi4
Komunikasi terbuka, dialog, pertemuan?rapat, pencatatan dan
pelaporan, pembakuan "ormulir yang berlaku.
/( +anajemen 0aktu
Dalam mengorganisir sumber daya, sering kepala bidang
kepera!atan mengalami kesulitan dalam mengatur dan mengendalikan
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
8/60
!aktu. /anyak !aktu pengelola dihabiskan untuk orang lain. 1leh karena
itu perlu pengontrolan !aktu sehingga dapat digunakan lebih e"ekti".
5ntuk mengendalikan !aktu agar lebih e"ekti" perlu 4
a. 2nalisa !aktu yang dipakai membuat agenda harian untuk
menentukan kategori kegiatan yang ada.
b. :emeriksa kembali masing-masing porsi dari tiap akti"itas.
c. :enentukan prioritas pekerjaan menurut kega!atan, dan
perkembangannnya serta tujuan yang akan dicapai.
d. :endelegasikan
$ambatan yang sering terjadi pada pengaturan !aktu4
a. 3erperangkap dalam pekerjaan
b. :enunda karena takut salahc. 3amu yang tidak terjad!al
d. 3elepon
e. Rapat yang tidak produkti"
". Peraturan Bopen doorC
g. 3idak dapat mengatakan BtidakC pada hal-hal yang tidak perlu
B. ar'abel*ar'abel 3ang +em$engaruh' "etenagaan
$akekat ketenagaan pada intinya adalah pengaturan, mobilisasi
potensi, prosesmoti8asi, dan pengembangan sumber daya manusia dalam
memenuhi kepuasan melalui karyanya. $al ini berguna untuk tercapainya
tujuan indi8idu, organisasi, ataupun komunitas dimana ia berkarya (Suarli
dan /ahtiar, 7))'.
:enurut
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
9/60
karya!an seseorang harus membuat analisa pekerjaan tertentu, yang
dibutuhkan dalam organisasi sehingga kemudian dapat muncul pemilihan
personil (
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
10/60
c. :emiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai
yang diperlukan.
d. 5mpan balik
e. Kesempatan untuk mencoba
". Instrumen penampilan untuk promosi, kerja sama dan peningkatan
penghasilan.
Kebutuhan seseorang untuk mencapai prestasi merupakan kunci
suatu moti8asi dan kepuasan kerja. @ika seseorang bekerja, maka
kebutuhan pencapaian prestasi tersebut berubah sebagai dampak dari
beberapa "aktor dalam organisasi4 program pelatihan, pembagian atau
jenis tugas yang diberikan, tipe super8isi yang dilakukan, perubahan
pola moti8asi, dan "aktor-"aktor lain.
Seseorang memilih pekerjaan didasarkan pada kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki. :oti8asi akan menjadi masalah apabila
kemampuan yang dimiliki tidak diman"aatkan dan dikembangkan
dalam melaksanakan tugasnya. Dalam keadaan ini, maka persepsi
seseorang memegang peranan penting sebelum melaksanakan atau
memilih pekerjaannya.
:oti8asi seseorang akan timbul apabila mereka diberi kesempatan
untuk mencoba dan mendapat umpan balik dari hasil yang diberikan.
1leh karena itu penghargaan psikis sangat diperlukan agar seseorang
merasa dihargai dan diperhatikan serta dibimbing manakala
melakukan suatu kesalahan.
7. >ingkungan
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
11/60
& :engakomodasi kebutuhan indi8idu4 jad!al kerja, liburan, dan
cuti sakit serta pembiayaannya.
7 Keamanan pekerjaan
9 >oyalitas organisasi terhadap sta"
:enghargai sta" berdasarkan agama dan latar belakangnya
2dil dan konsisten terhadap keputusan organisasi.
d. 5pah?gaji 4 gaji yang cukup untuk kebutuhan hidup
e. Kondisi kerja yang kondusi"
9. Peran manajer
Peran manajer dapat mempengaruhi "aktor moti8asi dan lingkungan.
Peran manajer juga mungkin mempengaruhi "aktor lain, bergantung
pada tugas manajer (bagaimana manajer bekerja dalam suatu
organisasi. Secara umum, peran manajer dapat dinilai dari
kemampuannya dalam moti8asi dan meningkatkan kepuasan sta".
Kepuasan kerja sta" dapat dinilai dari terpenuhinya kebutuhan "isik
dan psikis. Kebutuhan psikis tersebut dapat terpenuhi melalui peran
manajer dalam memperlakukan sta"nya. $al ini perlu ditanamkan
kepada manajer agar menciptakan suatu keterbukaan dan memberikan
kesempatan kepada sta" untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya. :anajer mempunyai lima dampak terhadap "aktor
lingkungan dalam tugas pro"esional sebagaimana dibahas
sebelumnya, yaitu komunikasi, potensial perkembangan,
kebijaksanaan, gaji atau upah, dan kondisi kerja.
Dua belas kunci utama dalam kepuasan kerja (Ro!land dan Ro!land,
&'' 4 &-&F, adalah4
a. Input
b. $ubungan manajer dan sta"
c. Disiplin kerja
d. >ingkungan tempat kerja
e. Istirahat dan makan yang cukup". Diskriminasi
g. Kepuasan kerja
h. Penghargaan penampilanG
i. Klari"ikasi kebijaksanaan, prosedur, dan keuntungan
j. :endapatkan dan mendapatkan kesempatan
k. Pengambilan keputusan
l. +aya manajer
Kajian terhadap teori kinerja, dilakukan untuk mengetahui "aktor
yang mempengaruhi kinerja personal. +ibson menyampaikan model teori
&&
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
12/60
kinerja dan melakukan analisis terhadap sejumlah 8ariabel yang
mempengaruhi perilaku dan kinerja yaitu 8ariabel indi8idu, 8ariabel
psikologi,dan 8ariabel organisasi dengan uraian sebagai berikut.
&. Aariabel indi8idu, dikelompokkan pada sub 8ariabel kemampuan, latar
belakang dan geogra"is. Sub 8ariabel kemampuan dan ketrampilan
merupakan "aktor utama yang mempengaruhi perilaku dan kinerja.
Sedangkan 8ariabel geogra"is mempunyai e"ek tidak langsung pada
perilaku dan kinerja indi8idu
7. Aariabel psikologis, terdiri dari sub 8ariabel persepsi, sikap,
kepribadian belajar dan moti8asi. Aariabel ini banyak dipengaruhi oleh
keluarga, tinkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya dan 8ariabelgeogra"is. Aariabel psikologis merupakan 8ariabel yang kompleks dan
sulit diukur dan sukar mencapai kesepakatan karena seseorang
indi8idu masuk dan bergabung dalam organisasi kerja pada usia, etnis,
latar belakang, dan ketrampilan yang berbeda satu dengan yang
lainnya.
9. Aariabel organisasi, bere"ek tidak langsung terhadap perilaku kenerja
indi8idu yang digolongkan dalam sub 8ariabel sumber daya,
kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan. Sub 8ariabel
imbalan berpengaruh untuk meningkatkan moti8asi kerja yang pada
akhirnya secara langsung akan meningkatkan kinerja indi8idu
(0inardi, 7)).
&7
Aariabel indi8idu
Kemampuan dan keterampilan
:ental
"isik
>atar belakang
Keluarga
3ingkat sosial
Pengalaman
Demogra"is
5mur
#tnis
@enis kelamin
Psikologi
Persepsi
Sikap
Kepribadian
/elajar
moti8asiPerilaku indi8idu( apa yang
dikerjakan
Kinerja (hasil yang diharapkan
Aariabel organisasi
Sumber daya
Kepemimpinan
Imbalan
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
13/60
(+ibson, @ames >., I8ance8ich, @ohn :., dan Donelly @R, @ames $., &''
Dalam teori produkti"itas menurut Kopelman, &'F.
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
14/60
&
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
15/60
+ambar.hubungan antara kinerja dan "aktor kinerja (Robbins S.P., &'')
2bility (can do "actor dibangun oleh pengetahuan, keterampilan, dan
aptitude seseorang, sedangkan moti8asi (!ill do "actors dibangun oleh moti8asi,
personality.
Dengan mengelompokkan klien menurut jumlah dan kompleksitas
pelayanan kepera!atan yang di butuhkan klien, pimpinan kepera!atan dapat
memperhitungkan jumlah tenaga kepera!atan yang di butuhkan untuk masing =
masing unit. :etode perhitungan yang di gunakan, yaitu metode rasio, metode
gilles, metode lokakarya kepera!atan, metode di 3hailand dan
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
16/60
:etode ini paling sering digunakan karena sederhana dan mudah.
Kelemahan dari metode ini adalah hanya mengetahui jumlah pera!at secara
kuantitas tetapi tidak bisa mengetahui produkti8itas pera!at di rumah sakit
dan kapan tenaga pera!at tersebut dibutuhkan oleh setiap unit di rumah sakit.
:etode ini bisa digunakan jika kemampuan dan sumber daya untuk
perencanaan tenaga terbatas, sedangkan jenis, tipe, dan 8olume pelayanan
kesehatan relati8e stabil.
:etode rasio di dasarkan atas surat keputusan mentri kesehatan no 77
tahun &'', kebutuhan tenaga di dasarkan pada rasio tempat tidur yang
tersedia di kelas masing = masing untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada.
3abel -& metode rasio menurut SK :enkes %o 77 &''.Rumah 8ak't Perban%'ngan
Kelas 2 dan / 3empat tidur 4 tenaga medis J - 4 & tempat tidur 4
tenaga kepera!atan J 7 4 9- tempat tidur 4 tenaga non-
kepera!atan J 94& tempat tidur 4 tenaga non-medis J & 4
&
Kelas E 3empat tidur 4 tenaga medis J ' 4 & tempat tidur 4 tenaga
kepera!atan J & 4 & tempat tidur4 tenaga non-
kepera!atan J 4& tempat tidur 4 tenaga non-medis J 94
Kelas D 3empat tidur 4 tenaga medis J & 4 & tempat tidur 4
tenaga kepera!atan J 74& tempat tidur 4 tenaga non-
medis J 4 &
Khusus Disesuaikan
Eara perhitungan ini masih ada yang menggunakan, namun banyak
rumah sakit yang lambat laun meninggalkan cara ini karena adanya beberapa
alternati" perhitungan yang lain yang lebih sesuai dengan kondisi rumah sakit
dan pro"esional.
B. +et#%e Nee%
Eara ini dihitung berdasarkan kebutuhan menurut beban kerja yang
diperhitungkan sendiri dan memenuhi standar pro"esi. 5ntuk menghitung
seluruh kebutuhan tenaga, diperlukan terlebih dahulu gambaran tentang jenis
pelayanan yang diberikan kepada klien selama di rumah sakit. Diskripsi
&
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
17/60
tentang pelayanan yang diberikan kepada pasien. :isalnya saja untuk klien
yang berobat jalan, ia akan melalui?mendapatkan pelayanan, antara pembelian
karcis, pemeriksaan pera!at?dokter, penyuluhan, pemeriksaan laboratorium,
apotik dan sebagainya. Kemudian dihitung standar !aktu yang diperlukan
agar pelayanan itu berjalan dengan baik.
& $udgins
Perhitungan kebutuhan tenaga kepera!atan di ruang ra!at jalan
menggunakan metode dari $udgins, yaitu menetapkan standar !aktu
pelayanan pasien ra!at jalan& sebaga' ber'kut6
Tugas Lama ,aktu 7men't( untuk Pas'en
Baru LamaPenda"taran 9
Pemerikasaan dokter & &&
Pemeriksaan asisten dokter &F &&
Penyuluhan & )
>aboratorium
Penghitungan menggunakan rumus4
7 Douglas
5ntuk pasien ra!at inap, Douglas (&'F menyampaikan standar
!aktu pelayanan pasien ra!at inap sebagai berikut4
a Pera!atan minimal memerlukan !aktu 4 & - 7 jam?7 jam.
b Pera!atan intermediet?parsial memerlukan !aktu 4 9 - jam?7
jam.
c Pera!atan maksimal?total memerlukan !aktu 4 - jam?7 jam.
Dalam penerapan sistem klasi"ikasi pasien dengan tiga kategori
tersebut di atas adalah sebagai berikut4
1. Kateg"!i : Se*f +a!e -e!awatan Mandi!i Minima*)
Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri, penampilan
secara umum baik, tidak ada reaksi emosional, pasien memerlukan
orientasi !aktu, tempat dan pergantian shi"t,tindakan pengobatan
biasanya ringan dan simpel. 2suhan kepera!atan minimal
mempunyai kriteria sebagai berikut4
&
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
18/60
a. Kebersihan diri, mandi ganti pakaian dilakukan sendiri.
b. :akan dan minum dilakukan sendiri.
c. 2mbulansi dengan penga!asan.
d. 1bser8asi tanda-tanda 8ital dilakukan setiap jaga (shi"t.
e. Pengobatan minimal dengan status psikologis stabil.
". Persiapan prosedur memerlukan pengobatan.
2. Kateg"!i : nte!mediet +a!e -e!awatan Sedang-a!tia*)
Kegiatan sehari-hari untuk makan dibantu, mengatur posisi
!aktu makan. :emberi dorogan agar mau makan,eliminasi dan
kebutuhan diri juga dibantu atau menyiapkan alat untuk ke kamar
mandi.Penampilan pasien sakit sedang.3indakan pera!atan pada
pasien ini monitor tanda-tanda 8ital,periksa urine reduksi,"ungsi
"isiologis,status emosinal,kelancaran drainage atau in"us. Pasien
memerlukan bantuan pendidikan kesehatan untuk support emosi -
&) menit?shi"t atau 9)-) menit?shi"tdengan mengobser8asi side
e"ek obat atau reaksi alergi. 2suhan kepera!atan parsial
mempunyai kriteria sebagai berikut4
a. Kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu.
b. 1bser8asi tanda-tanda 8ital setiap jam sekali.
c. 2mbulansi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
d. Pasien dengan kateter urine, pemasukan dan pengeluaran intake
output cairan dicatat ? dihitung.
e. Pasien dengan in"us, persiapan pengobatan yang memerlukan
prosedur.
3. Kateg"!i : ntensi'e +a!e -e!awatan /"ta* Kebutuhan sehari-hari tidak bisa dilaksanakan sendiri,
semua dibantu oleh pera!at penampian sakit berat. Pasien
memerlukan obser8asi terus-menerus. 2suhan kepera!atan
total mempunyai kriteria sebagai berikut4
a. Semua keperluan pasien dibantu.
b. Perubahan posisi, obser8asi tanda-tanda 8ital dilakukan setiap 7
jam.
&F
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
19/60
c. :akan melalui slang (%+3 ? pipa lambung, terapi intra8ena.
d. Dilakukan penghisapan lender (suction.
e. Kondisi gelisah?disorientasi?tidak sadar.
Eatatan4
& Dilakukan satu kali sehari pada !aktu yang sama dan sebaiknya
dilakukan oleh pera!at yang sama selama 77 hari.
7 Setiap pasien minimal memenuhi 9 kriteria berdasarkan klasi"ikasi
pasien.
9 /ila hanya memenuhi satu kriteria maka pasien dikelompokkan
pada klasi"ikasi di atasnya.
Douglas menetapkan jumlah pera!at yang dibutuhkan dalam suatu
unit pera!atan berdasarkan klasi"ikasi pasien, dimana masing-masing
kategori mempunyai nilai standar per si", yaitu4
N#"las'5'kas' Pas'en
+'n'mal Pars'al T#tal
Pagi Siang :alam Pagi Siang :alam Pagi Siang :alam
& ),& ),& ),) ),7 ),& ),&) ),9 ),9) ),7)
7 ),9 ),7F ),& ), ),9) ),7) ),7 ),) ),)
9 ),& ),7 ),7& ),F& ), ),9) &.)F ),') ),)
dst
Sebagai contoh4
Ruang penyakit dalam !anita saat ini mera!at 7) orang pasien.
Setelah dilakukan sensus harian klasi"ikasi pasien diperoleh klasi"ikasi&) orang minimal care, orang intermediate?parsial care dan 9 orang
total care, maka jumlah pera!at yang dibutuhkan setiap shi"t adalah
sebagai berikut4
umlah kebutuhan $era,at ber%asarkan klas'5'kas' $as'en set'a$
sh'5t
umlah %an
klas'5'kas' $as'en
8h'5t
&'
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
20/60
Pag' 8#re +alam
:inimal care J &) &) ),& J
&,)
&) ),& J
&,)
&) ),&) J
&,))
Parsial care J ),7 J &,F' ),& J &,) ),) J ),'3otal care J 9 9 ),9 J &,)F 9 ),9) J ),') 9 ), 7) J ),)
@umlah pera!at , J orang 9,9 J orang 7,)' J 7 orang
Dengan demikian maka ruang penyakit dalam !anita pada hari
tersebut membutuhkan pera!at sebanyak && )rang terdiri dari orang
bertugas pada shi"t pagi, orang bertugas pada shi"t sore dan 7 orang
bertugas pada shi"t malam. 3otal pera!at yang bertugas pada hari itu
adalah & orang pera!at (Suyanto, 7))'.
C. +et#%e Deman%
Eara demand adalah perhitungan jumlah tenaga mennurut kegiatan yang
memang nyata dilakukan oleh pera!at. Setiap pasien yang masuk ruang ga!at
darurat dibutuhkan !aktu sebagai berikut4
& 5ntuk Kasus +a!at Darurat 4 F,9& menit
7 5ntuk Kasus :endesak 4 &,7F menit
9 5ntuk Kasus 3idak :endesak 4 99,' menit
Rata-rata jam pera!tan yang dibutuhkan selama 7 jam. $asil penelitian
di RS Pro8insi di
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
21/60
Kete!angan:
2 J rata-rata jumlah pera!atan?pasien?hari
/ J rata-rata jumlah pasien ?hari
E J @umlah hari?tahun
D J @umlah hari libur masing-masing pera!at
# J jumlah jam kerja masing-masing pera!at
< J @umlah jam pera!atan yang dibutuhkan per tahun
+ J @umlah jam pera!atan yang diberikan pera!at per tahun
$ J @umlah pera!at yang dibutuhkan untuk unit tersebut
7 @umlah tenaga yang bertugas setiap hari4
9 2sumsi jumlah cuti hamil * (usia subur dari tenaga yang dibutuhkan
maka jumlah kerja yang hilang karena cuti hamil J * jumlah hari cuti
hamil jumlah kerja?hari
Prinsip perhitungan rumus +illies dalam memberikan pelayanan
kepera!atan ada 9 jenis bentuk pelayanan, yaitu4
a Pera!atan langsung adalah pera!atan yang diberikan oleh pera!at yang
ada hubungan secara khusus dengan kebutuhan "isik, psikologis, dan
spiritual. @umlah @am kepera!atan yang dibutuhkan klien perhari
untuk !aktu kepera!atan langsung (rata-rata -
jam?klien?hari. /erdasarkan tingkat ketergantungan pasien pada pera!at
maka dapat diklasi"ikasikan dalam empat kelompok, yaitu4 se*f #a!e,
pa!tia* #a!e, t"ta* #a!e dan intensi'e #a!e.
:enurut :inetti $uchinson (&'' kebutuhan kepera!atan
langsung setiap pasien adalah empat jam perhari sedangkan untuk4
&. Pera!atan mandiri ( se*f #a!e, yaitu klien memerlukan bantuan
minimal dalam melakukan tindakan kepera!atan dan pengobatan.
Klien melakukan akti8itas pera!atan diri secara mandiri. Seperti
kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri, makanan dan
minum dilakukan sendiri, ambulasi dengan penga!asan, obser8asi
tanda-tanda 8ital setiap pergantian shi"t, minimal dengan status
psikologi stabil, pera!atan luka sederhana.
7&
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
22/60
Sel" Eare dibutuhkan L jam 4 7 jam.
7. Pera!atan sebagian ( pa!tia* #a!e, yaitu klien memerlukan bantuan
sebagai dalam tindakan kepera!atan dan pengobatan tertentu,
misalnya pemberian obat intra8ena, kebersihan diri dibantu, makan
minum dibantu, obser8asi tanda-tanda 8ital setiap jam, ambulasi
dibantu, pengobatan dengan injeksi, klien dengan kateter urin,
pemasukan dan pengeluaran dicatat, klien dengan in"us, dan klien
dengan pleura pungsi, mengatur posisi.
Partial Eare dibutuhkan M jam 4 9 jam.
9. Pera!atan total (t"ta* #a!e yaitu klien memerlukan bantuan secara
penuh dalam pera!atan diri dan memerlukan obser8asi secara ketat.
Seperti semua kebutuhan klien dibantu, perubahan posisi setiap 7 jam
dengan bantuan, obser8asi tanda-tanda 8ital setiap 7 jam, makan dan
minum melalui selang lambung, pengobatan intra8ena BperdripC,
dilakukan suction, gelisah?disorientasi, pera!atan luka kompleks.
3otal Eare dibutuhkan &- &L jam 4 - jam.
. Pera!atan intensi" (intensi'e #a!e yaitu klien memerlukan obser8asi
dan tindakan kepera!atan yang terus menerus. Intensi8e Eare
dibutuhkan 7 jam 4 F jam.
b Pera!atan tak langsung, meliputi kegiatan-kegiatan membuat rencana
pera!atan, memasang? menyiapkan alat, konsultasi dengan anggota tim,
menulis dan membaca catatan kesehatan, melaporkan kondisi pasien. Dari
hasil penelitian RS +raha Detroit (+illies, &'F', hal. 7 J 9F menit?
klien? hari, sedangkan menurut 0ol"e N Ooung (+illies, &'F', hal. 7 J
) menit? klien? hari dan penelitian di Rumah Sakit @ohn $pokins
dibutuhkan ) menit?pasien (+illies, &''.
c Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada klien meliputi 4 akti"itas,
pengobatan serta tindak lanjut pengobatan. :enurut :ayer dalam +illies
(&'', !aktu yang dibutuhkan untuk pendidikan kesehatan ? penyuluhan
kesehatan ialah & menit?klien?hari J ),7 jam?klien?hari.
Rata-rata klien per hari adalah jumlah klien yang dira!at di suatu unit
berdsasarkan rata-ratanya atau menurut 0ed ##$pan#y Rate( 0R) dengan
Rumus4
a @umlah hari pertahun, yaitu 9 hari.
77
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
23/60
b $ari libur masing-masing pera!at pertahun, yaitu &7F hari, hari
mingguJ7 hari dan hari sabtuJ7 hari. 5ntuk hari sabtu tergantung
kebijakan RS setempat, kalau ini merupakan hari libur maka harus
diperhitungkan, begitu juga sebaliknya, hari libur nasionalJ&7 hari dan
cuti tahunanJ&7 hari
c @umlah jam kerja tiap pera!at adalah ) jam per minggu (kalau hari kerja
e"ekti" hari maka )?JF jam, kalau hari kerja e"ekti" hari per minggu
maka )? jamJ, jam per hari
d @umlah tenaga kepera!atan yang dibutuhkan di satu unit harus ditambah
7)* (untuk antisipasi kekurangan?cadangan
e Perbandingan pro"essional berbanding dengan 8ocasionalJ*4*
Eontoh 4
:isalkan rata-rata jam pera!at selama 7 jam adalah jam.5ntuk
rumah sakit dengan jumlah &)) tempat tidur dan /1R rata-rata
)*,kebutuhan tenaga pera!at adalah 4
&. Sensus harian J 33 /1R J &)) )* J )
7. ) 9 J&9.9))
9. (9-7 J&FF
. &9.9))?&FF JF&,9 dibulatkan menjadi F7 pera!at yang
dibutuhkan.
E. +et#%e 5#rmulas' N'na
Dalam metode ini terdapat tahapan dalam menghitung kebutuhan
tenaga adalah sebagai berikut4
& 3ahap I $itung 2 J @umlah jam pera!atan dalam 7 jam per pasien.7 3ahap II $itung / J jumlah rata-rata jam pera!atan untuk seluruh pasien
dalam satu hari. (/ J 2 tempat tidur.
9 3ahap III $itung E J @umlah jam pera!atan seluruh pasien selama &
tahun. (E J / 9.
3ahap IA $itung D J @umlah perkiraan realistis jam pera!atan yang
pera!atan yang dibutuhkan selama & tahun. D J E /1R ? F), F) adalah
nilai tetap untuk perkiraan realistis jam pera!atan.
79
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
24/60
3ahap A Diperoleh # J @umlah tenaga pera!at yang dibutuhkan. # J
D ? &FF. 2ngka &FF didaptkan dari hari e"ekti" per tahun (9-7 hari
minggu J 9&9 hari dan dikalikan dengan jam kerja e"ekti" per hari (
jam.
4. +et#%e has'l l#kakar3a ke$era,atan
Penentuan kebutuhan tenaga pera!at menurut lokakarya kepera!atan
dengan mengubah satuan hari dengan minggu. Rumus untuk penghitungan
kebutuhan tenaga kepera!tan adalah sebagai berikut4
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
25/60
3otal beban kerja unit (0 atau jumlah jam kerja pera!at dapat ditentukan
berdasarkan jumlah rerata jam pera!atan dalam 7 jam (2E$ dan hari
pera!atan pasien (PD menggunakan rumus berikut 4
Keterangan 4
0 J /eban Kerja W"!k*"ad)
PD J $ari pera!atan pasien -atient ays)
2E$ J Rerata jumlah jam kerja pera!at 'e!age +a!e 7"$!s pe! 24
h"$!s)
Ʃ J @umlah tingkat klasi"ikasi pasien J Konstanta sesuai tingkat klasi"ikasi pasien
3abel Rerata @am Pera!atan dan $ari Ra!at Pasien
T'ngkat klas'5'kas' $as'en Rerata jam $era,atan
%alam 2- jam
Pr#3eks' jumlah
har' ra,at $as'en
& 9, &.))
7 ,) 7.))
9 ',) 9.)))
&9,) 7.&))
&, &.&))/erdasarkan table hasil di atas dapat dihitung bah!a total beban kerja
unit adalah '&.9)) jam. In"ormasi tambahan yang didapatkan adalah4
& &
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
26/60
b :alam 4 &, P% 4 79,7 &* J 9,F
c. %2 4 79,7 &)* J 7,97
H. Ber%asarkan $engel#m$#kan un't kerja %'rumah sak't 7De$kes& 2=11(
Kebutuhan tenaga kepera!atan (pera!at dan bidan harus memperhatikan
unit kerja yang ada di rumah sakit. Secara garis besar terdapat pengelompokan
unit kerja di rumah sakit sebagai berikut4
& Ra!at inap
/erdasarkan klasi"ikasi pasien cara perhitungannya berdasarkan4
a. 3ingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
b. @umlah pera!atan yang diperlukan?hari?pasien
c. @am pera!atan yang diperlukan?ruangan?hari
d. @am kerja e"ekti" tiap pera!at atau bidan jam per hari.
@umlah tenaga kepera!atan yang diperlukan adalah 4
5ntuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah ("aktor
koreksi dengan hari libur?cuti?hari besar *"ss day).
9"ss day
@umlah tenaga kepera!atan yang mengerjakan tugas-tugas
nonkepera!atan n"n;n$!sing %"&s), seperti4 membuat perincian pasien
pulang, kebersihan ruangan kebersihan alat-alat makan pasien dan lain-
lain, diperkirakan 7* dari jam pelayanan kepera!anan.
(@umlah tenaga kepera!atan *"ss day 7*
3ingkat ketergantungan pasien diklasi"ikasikan dalam beberapa
kategori yang didasarkan pada kebutuhan terhadap asuhan
kepera!atan?kebidanan.
a. 2suhan kepera!atan minimal (minima* #a!e, dengan kriteria4
&. Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
7
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
27/60
7. :akan dan minum dilakukan sendiri.
9. 2mbulasi dengan penga!asan.
. 1bser8asi tanda-tanda 8ital dilakukan setiap si"
. Pengobatan minimal, status psikologis stabil
b. 2suhan kepera!atan sedang, dengan kriteria4&. Kebersihan diri dibantu makan minum dibantu
7. 1bser8asi tanda-tanda 8ital setiap empat jam
9. 2mbulansi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
c. 2suhan kepera!atan agak berat, dengan kriteria4
&. Sebagian besar akti8itas dibantu
7. 1bser8asi tanda-tanda 8ital setiap 7- jam sekali
9. 3erpasang kateter
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
28/60
e 3ingkat ketergantungan pasien4
1perasi besar4 jam?operasi
1perasi sedang4 7 jam?operasi
1perasi kecil4 & jam?operasi
Rumus4
Eontoh4
Dalam suatu rumah sakit terdapat 9) operasi per hari, dengan
perincian operasi besar orang, operasi sedang & orang, operasi kecil '
orang. $itunglah kebutuhan tenaga kepera!atan6
@a!aban4
J &',& & (pera!at cadangan inti
@adi jumlah tenaga kepera!atan yang dibutuhkan di kamar operasi
untuk contoh kasus di atas adalah 7) orang (Simamora, 7)&7.
9 @umlah tenaga di ruang penerimaan dan pemulihana Ketergantungan pasien di ruang penerimaan & menit
b Ketergantungan di ruang pemulihan4 & jam
Perhitungan diatas dengan kondisi alat tenun dan set operasi
dipersiapkan oleh ESSD
Eontoh4
Ketergantungan pasien di ruang penerimaan & menit.
ketergantungan pasien di ruang pemulihan & jam.
@umlah tenaga kepera!atan yang dibutuhkan di ruangan
penerimaan dan pemulihan adalah orang. @adi, jumlah tenaga
kepera!atan yang di butuhkan di kamar operasi dan ruang pemulihan
untuk contoh kasus di atas adalah 7 orang.
7F
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
29/60
Perlu diingat bah!a perhitungan kebutuhan tenaga kepera!atan
berdasarkan rumus di atas tidak selamanya menjadi patokan penentu untuk
kebutuhan pera!at. 2kan tetapi, sangat penting untuk melihat 8isi misi
institusi pelayanan untuk memaksimalkan pelayanan kepera!atan tersebut.
@umlah tenaga di instalasi ga!at darurat
Dasar perhitungan di ga!at darurat adalah4
a Rata-rata jumlah pasien per hari
b @umlah jam pera!atan per hari
c @am e"ekti" per hari
Ditambah *"st day F?7' jumlah kebutuhan
+!iti#a* +a!e
Rata-rat jumlah pasien?hari J &)
@umlah jam pera!atan?hari J &7
Ditambah lost day F?7' jumlah kebutuhan
Ra!at @alan
@umlah pasien?hari J &)) orang@umlah jam pera!atan?hari J & menit
Ditambah koreksi &*
Kamar /ersalin
0aktu pertolongan kala I-IA J jam?pasien
@am kerja e"ekti" J jam?hari
Rata-rata jumlah pasien setiap hari J &) orang
Ditambah *"st day.
RE"RUT+EN DAN 8ELE"8I
A. Perekrutan %an 8eleks' Tenaga "erja
:enerima pega!ai adalah tugas yang sulit dan dapat menyebabkan
kecemasan. 2kan tetapi, di satu sisi hal merupakan kesempatan penting untuk
7'
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
30/60
mengadakan perubahan dan pengembangan sta". Ketenagakerjaan memerlukan
koordinasi antara bagian-bagian pelayanan kepera!atan. /iasanya, bagian
personalia mengadakan penerimaan pega!ai sesuai dengan permintaan yang
diajukan dari bagian lain.
>angkah pertama pada perekrutan adalah menstimulasi calon untuk mengisi
posisi yang dibutuhkan. $al ini tidak sederhana karena tidak hanya segi teknis
kuali"ikasi, melainkan juga kualitas indi8idu harus sesuai dengan pekerjaan,
susunan, dan tujuan organisasi. 5saha perekrutan tenaga kerja jangan tergesa-gesa
karena dapat mengakibatkan hasil seleksi yang tidak memuaskan. Selain itu,
penempatan ternaga kerja harus tepat agar tercipta kondisi kerja yang e"isien.
Dalam perekrutan, ada lima kriteria yang perlu diperhatikan. Kriteria
perekrutan yang dimaksud yaitu4
a. Pro"il kepera!atan saat ini
b. Program perekrutan
c. :etode perekrutan
d. Program pengembangan tenaga baru
e. Prosedur penerimaan, yang melalui tahap seleksi, penentuan kuali"ikasi
dasar seleksi, proses seleksi, dan prosedur lamaran.
Selain kriteria perekrutan di atas, hal-hal lain yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut 4
a. Data biogra"i, berisikan ri!ayat personal calon, belakang pendidikan,
ri!ayat dan pengalaman bekerja, serta data lain yang dapat menunjang
b. Surat rekomendasi?re"erensi dari perusahaan?instansi di mana calon
bekerja sebelumnya
c. 0a!ancara, untuk mencari in"ormasi, memberi in"ormasi, dan
menentukan apakah calon memenuhi persyaratan untuk posisi tertentu
d. Psikotes, untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan bakat,
dan sikap umum calon.
B. !r'entas' %an $engembangan %alam ka'tann3a %engan $erekrutan&
yaitu4
&. 1rientasi institusi, yang melibatkan penjelasan tentang4
a. misi rumah sakit, ri!ayat, dan tujuan spesi"ik RS?organisasi
b. struktur dan kepemimpinan
c. kebijakan personalia, e8aluasi kerja, promosi, cuti, dan lain
sebagainya
9)
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
31/60
d. perilaku yang diharapkan, pengembangan sta", dan program
pembinaan yang ada
e. hubungan antarkarya!an dan hubungan dengan pimpinan
7. 1rientasi pekerjaan, yang melibatkan tindakan untuk4
a. memahami tujuan bagian kepera!atan dan bagaimana tujuan
diterjemahkan ke dalam deskripsi pekerjaan (job description
b. memahami tujuan kepera!atan dalam hubungannya dengan tujuan
indi8idu
c. menciptakan hubungan interpersonal
d. memperkenalkan pekerjaan, prosedur, dan kebijakan yang ada
e. melakukan orientasi tempat, "asilitas, dan perlengkapan yang ada
". menjelaskan deskripsi pekerjaan, sesuai dengan tugas dan posisi yang
diberikan
g. Pengembangan sta", yang berlaku sesudah orientasi$al ini dilakukan untuk melanjutkan edukasi secara bebas dan
mengembangkan potensi secara penuh dari seseorang dengan
estetika, teknis, dan pendidikan pro"essional
C. Penghargaan 3ang b'sa %'ber'kan $a%a $ega,a';kar3a,an, berupa4
& Promosi kenaikan pangkat
merupakan re!ard untuk indi8idu yang berprestasi atau
kesempatan pengembangan, mempertimbangkan senioritas.
:an"aat dari promosi yaitu4 mempertinggi semangat kerja bagi
yang berprestasi, menciptakan keseimbangan, dan memoti8asi.
7 :utasi, yaitu pemindahan dari suatu pekerjaan?jabatan ke
pekerjaan?jabatan lain. 3ujuan dari mutasi 4
• Pengembangan
• :engurangi kejenuhan
• Reorganisasi
• :emperbaiki penempatan tenaga kerja yang kurang cocok
• :emberi kepuasan kerja, dan
• :emperbaiki kondisi kesehatan.
D. Hambatan %alam ketenagakerjaan 3ang b'asan3a mun>ul, berupa
& 2bsensi (karya!an tidak masuk kerja
$al ini merupakan kehilangan !aktu yang mengakibatkan kerugian secara
kualitas dan ekonomi bagi instansi.
a Persentase absensi 4
b Rata-rata "rekuensi absensi pertahun
9&
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
32/60
c
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
33/60
K#>1:P1K
A. Pengert'an Penja%,alan
Penjad!alan adalah satu aspek dari "ungsi kepega!aian. Kepega!aian
adalah penghimpunan dan persiapan pekerja yang dibutuhkan untuk
melekukan misi dari sebuah organisasi, penjad!alan adalah penentuan pola
jam kerja masuk dan libur mendatang untuk pekerja dalam sebuah unit,l
seksi, atau di8isi.
3erdapat beberapa langkah untuk diambil dalam menentukan !aktu masuk
dan libur anggota sta". Pertama, setelah menganalisa jad!al kerja dan
rutinitas unit, manajer pera!at harus menentukan jam maksimal dan minimal
beban kerja untuk memutuskan kebutuhan jam sibuk dan yang sibuk bagi
pekerja dari masing-masing kategori. Kedua, untuk keperluan pribadi, yaitu
jabatan yang dianggarkan dan diisi, manager harus menentukan jam kerja
masuk dan libur apa yang akan disediakan kesejumlah personil yang
diinginkan danh kategori personil keunit tersebut untuk masing-masing jam
setiap harinya. Ketiga, ia harus memberikan !akktu masuk dan libur masing-
masing pekerja untuk sepanjangb hari agar dapat mengelompokkan bseluruh
sta" kedalam kon"igurasi yang diinginkan. Keempat, ia harus memeriksa
jad!al yang telah selesai tersebut untuk mencari kesalahan-kesalahn seperti
nama yang tidak tercantum, persetujuan hari libur atau liburan yang tidak
disediakan, kekurangan sejumlah personil selama periode !akitu tertentu,
dan penggabungan personil yang tidak pantas pada hari-hari atau pergiliran
tertentu. Kelima, ia harus menjamin persetujuan jad!al yang akan diajukan
dari manager kepera!atan yang tetap atau direktur (langkah ini bias
dihilangkan dalam organisasi dengan !e!enang keputusan desentralisasi.
Keenam, ia harus memasang jad!al untuk memberi tahu anggota sta" akan
jam kerja yang ditugaskan untuk beberapa minggu ke depan. Ketujuh, ia
harus memperbaiki dan memperbaharui jad!al tersebut setiap hari untuk
memba!a sejumlah sta" sejajar dengan perubahan terus menerus beban
didalam unit tersebut. Kedelapan, ia harus meninjau dan menganalisa jad!al
dan kebijaksanaan secara tetap untuk mengenali masalah susunan
kepega!aian yang perlu diubah didalam jad!al utama atau master.
99
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
34/60
Penjad!alan kerja adalah uasaha memperkirakan !aktu dalam
menyelesaikan setiap kegiatan. $al ini paling sulit dilakukan sehingga
diperlukan pengalaman dalam memperkirakan !aktu. Penjad!alan ber"ungsi
menegembangkan struktur penjabaran kerja secara rinci, memperkirakan
!aktu yang diperlukan untuk tiap tugas, menentukan urutan tugas dalam
urutan yang tepat, mengembangkan !aktu mulai dan berhenti untuk tiap
tugas, dan menunjuk dan mengangkat orang untuk melakukan tugas.
Rancangan penjad!alan tenaga kepera!atan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
&. :enurut 0arstler
Pengaturan si" menurut 0arstler (&'') adalah )* tenaga kepera!atanuntuk si" pagi, 9)* untuk si" sore, dan &* untuk si" malam, "ff pergantian
si" adalah &*.
Eontoh4
@umlah tenaga kepera!atan di /angsal ma!ar sebanyak 7 orang. $itung
distribusi tenaga kepera!atan ini untuk setiap si"tnya6
Si"t pagi4 7 orang )* J &) orang
Si"t sore4 7 orang 9)* J orang
Si"t malam4 7 orang &* J orang
3enaga yang o""4 7 &* J orang
7. :enurut Dauglas
Sedangkan menurut Dauglas (&', jumlah pembagian si"t pera!at di rumah
sakit, ditentukan berdasarkan pada tingkat ketergantungan pasien (3abel 9-
Eontoh4
Di Ruang :a!ar, terdapat 77 pasien ( orang dengan pera!atan minimal, &)
pasien intermedit, F orang dengan pera!atan total. /erapa jumlah pera!at
yang dibutuhkan untuk dinas pagi6
),& J ),F
&) ),7 J 7,
F ),9 J 7,FF
Dengan demikian, si"t pagi membutuhkan ,7 J orang pera!at. 2bdellah
dan >e8ine (&', dengan menggunakan indicator kritis membagi system
pemberian asuhan kepera!atannya yang dikembangkan berdasarkan
indicator kritis sebagai berikut.
9
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
35/60
&. Kelas & (membutuhkan !aktu pera!atan 7 jam? 7 jam
7. Kelas 7 (membutuhkan !aktu pera!atan 9 jam? 7 jam
9. Kelas 9 (membutuhkan !aktu pera!atan , jam? 7 jam
. Kelas (membutuhkan !aktu pera!atan jam? 7 jam.
Sedangkan untuk perbandingan si"t adalah 9* untuk pagi, 9* untuk sore,
dan 9)* untuk malam.
Eontoh4
@ika pada Ruang :a!ar terdapat pasien Kelas II adalah 7 orang. Kelas III ada
& orang, dan kelas IA ada 9 orang, jam yang dibutuhkan untuk mera!at
pasien tersebut adalah (9 jam 9 (, jam & jam 9 pasien J
')jam? 7 jam.
@adi pembagian pera!at untuk setiap si"tnya adalah4
Pagi J ') jam 9* J 9&, jam? F jam J 9,' ( orang
SoreJ ') jam 9* J 9&, jam?F jam J 9,' ( orang
:alam J ') jam 9)* J 7 jam? F jam J 9,9 (9 orang
5ntuk mempermudah pelaksanaan tugas dan membuat jad!al, perlu sekali
distribusi dari setiap pekerjaan yang akan dilakukan sesuai dengan jad!al
yang telah ditentukan. Dlam pelayanan kepera!atan, dikenal juga !aktu untuk
pertukaran si"t jaga. Pertukaran si"t jaga terjadi 7 atau 9 kali sehari pada setiap
unit kepera!atan di semua tipe lingkungan pera!atan kesehatan. Pada akhir
giliran tugas pera!at harus membuat laporan dan melaporkan in"ormasi
tentang pasien yang menjadi tanggung ja!abnya kepada pera!at yang bekerja
pada giliran berikutnya. Pelaporan nini adalah suatu bentuk system
komunikasi yang ditunjukkan pada pertukaran in"ormasi penting yang
diperlukan untuk pera!atan pasien yang holistic. 3ujuan pelaporan dalam
pertukaran si"t ditunjukkan untuk memberikan kontinuitas pera!atan yanglebih baik, yang dilakukan oleh tim pera!at yang mera!at pasien. >aporan
yang lengkap menegakkan pertanggungja!anan pera!at dalam keyakinan
bah!a pera!atan pasien tidak terputus.
>aporan pertukaran tugas dapat dilakukan seacara lisan, dengan
melakukan, 8isite kepera!atan langsung di samping tempat tidur pasien.
>aporan lisan dilakukan dengan model kon"erensi dan anggota sta" dari kedua
kelompok si" yang menghadirinya. >aporan yang diberikan langsung kepada
9
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
36/60
pera!at yang dimaksud meneruskan si" berikutnya, selama 8isite kepera!ata
ini, pasien dan keluarga mempunyai kesempatan untuk ikut serta dalam segala
diskusi mengenai pera!atan pasien. Per!atan dapat bersama pasien untuk
melakukan pengkajian yang diperlukan, menge8aluiasi kemajuan, dan
menentukan inter8ensi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Pelaporan melalui telepon atau te*eph"ne !ep"!ts ini biasanya dilakukan antara
anggota tim kesehatan secara teratur dengan berbicara satu sama lain melalui
telepon. Sebagai contoh, pera!at mengin"ormasikan kepada dokter tentang
perubahan kondisi pasien, pera!at dari satu unit mengin"irmasikan pera!at
lain mengenai pemindahan pasien, dll. In"ormasi yang dilaporkan melalui
telepon harus didokumentsikan dalam bentuk tulisan. In"ormasi yang
disampaikan melalui telepon harus didokumentasikan dalam bentuk tulisan.
In"ormasi yang disampaikan melalui telepon harus jelas, cepat, dan ringkas.
/ula tidak jelas, in"ormasi perlu diulang atau minta pengulangan.
Pelaporan melalui telepon harus meliputi !aktu pembicaraan, siapa yang
menelpon dan yang ditelpon, untuk siapa in"ormasi diberikan, dan isi
in"ormasi tersebut. 2da baiknya jika pelaporan dilakukan dengan cepat dan
e"isien. 0aktu yang digunakan selama pelaporan yang baik menguraikan
status kesehatan klien dan memungkinkan sta" giliran tugas berikutnya
mengetahui dengan tepat jenis pera!atan apa yang akan diperlukan pasien.
>aporan pertukaran tugas berisi tentang latar belakang in"ormasi, latar
belakang keadaan pasien secara umum. Pengkajian berisi tentang keadaan
pasien sekarang. Diagnosis kepera!atn meliputi permasalahan kepera!atan
yang dihadapai oleh pasien saat ini. Rencana inter8ensi berisi renana
tindakan yang akan dilakukan. 3indakan atau implementasi termasuk tindakanyang telah dilakukan pada klien. In"ormasi keluarga berisi tentang dukungan
dari keluarga klien.
Rencana pemulangan meliputi akti8itas yang dpaat dilakukan klien
dirumah. Prioritas kebutuhan mencakup hal yang sangat diperlukan oleh
pasien saat ini. Semua laporean ini dimasukkan dalam lembaran catatan
pasien. 5ntuk membuat pelaporan yang baik, pera!at harus mengetahui
prinsip-prinsip pendokumentasian proses asuhan kepera!atan dengan baik.
9
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
37/60
B. 8'stem 8ta55'ng %an 8>he%ul'ng
Staffing dan s#hed$*ing adalah "ase ketiga dalam proses managemen. Pola
staffing dan kebijakan s#hed$*ing terkait langsung dengan "ase manajemen
yaitu4 p*anning dan "!gani
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
38/60
1rganisasi dengan sent!a*isasi staffing menggunakan satu orang atau
sebuah computer untuk melakukan tugas staffing dan s#hed$*ing bagi semua
unit. Peran manager dibatasi dalam membuat keputusan ringan dan
memberikan input. :anager kepera!atan bertanggung ja!ab dalam
memantau kebutuhan personel yang sesuia dengan kondisi organisasi,
misalnya adanya perubahan dalam "rekuensi penyakit dan jumlah pasien yang
meningkat tiba-tiba, maka manager harus dapat mengatasi kebutuhan sta""
dalam kondisi tersebut. S#hed$*ing dalam hal ini tidak dapat dipisahkan dari
staffing. Pada saat manager mencari pera!at untuk mengisi kekosongan shi"t,
maka pada saat itu dia melaksanakan "ungsi staffing termasuk
s#hed$*ing.Salah satu bentuk sent!a*isasi staffing adalah "n*ine shift &idding
(1S/.
C. Online Shift Bidding (OSB)
n 9ine Staff 0idding (1S/ adalah mekanisme pena!aran penjad!alan
kerja bagi pera!at dengan meman"aatkan jaringan internet. Sistem ini dibuat
sedemikian rupa sehingga sta"" dapat mengakses melalui internet. Dalam hal
ini tidak dibutuhkan in8estasi hard!are ataupun pemeliharaan so"t!are.
Pertama, rumah sakit membuka shi"t yang masih kosong melalui !eb site
yang aman yang dapat diakses oleh klinisi yang sebelumnya sudah disaring
kulai"ikasinya untuk beberapa minggu ke depan. Rumah sakit dapat mulai
memberikan pena!aran untuk shi"t dengan !aktu standar, shi"t dengan satu
setengah kali !aktu standar, 7 kali shi"t, dan shi"t dengan !aktu premium.
Rumah sakit juga dapat mulai memberikan pena!aran atau bonus untuk
pera!at yang mengisi shi"t secara online. Rumah sakit juga dapat membuat
seleksi bagi pera!at yang diinginkan melalui mekanisme system yang
sengaja dibuat. :isalnya4 jika shi"t yang kosong adalah untuk pera!at anak ,
maka post shi"t yang kosong tersebut hanya dapat diisi oleh pera!at anak
dari Rumah sakit terkait sesuai kuali"ikasi yang diinginkan pada 7 jam
pertama. Kemudian baru dapat diisi oleh pera!at pengganti pada 7 jam
berikutnya, dan pada akhirnya bagi pera!at umum setelah F jam.
So"t!are hanya memungkinkan pera!at untuk melihat dan mengisi
pena!aran pada shi"t yang sesuai dengan kuali"ikasi mereka, dan jad!al
9F
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
39/60
pekerjaan yang ada dengan cara memasukkan pro"ile pera!at dan jad!al
dalam satu system sentral.
D. +ekan'sme Staffing %an Scheduling %' In%#nes'a
:ekanisme staffing dan s#hed$*ing di Indonesia sampai saat ini masih
menggunakan system manual. Sistem manual ini dilakukan dengan
mempertimbangkan jumlah pasien, tingkat ketergantungan pasien, jumlah
pera!at, dan model asuhan kepera!atan yang digunakan. :odel asuhan
kepera!atan "ungsional membutuhkan jumlah pera!at yang lebih sedikit jika
dibandingkan dengan model asuhan kepera!atan Primary %urse (P%. /egitu
juga dengan tingkat ketergantungan pasien. Semakin banyak pasien dengan
tingkat ketergantungan yang tinggi, membutuhkan jumlah pera!at yang lebih
banyak jika dibandingkan dengan pasien dengan tingkat ketergantungan
rendah.
:ekanisme staffing di Indonesia dilakukan secara sentralisasi oleh
manager personalia. Sedangkan mekanisme scheduling menggunakan
mekanisme desentralisasi. Pembagian shi"t umumnya dibagi menjadi 9, yaitu
shi"t pagi ()F.))-&.)), sore (&.))-7).)) dan malam (7).))-)F.)),
dengan jumlah pera!at per shi"t sesuai dengan perhitungan kebutuhan
pera!at sebagaimana disebutkan di atas. /eberapa hambatan yang sering
ditemukan adalah antara lain jika ada pera!at yang mendadak tidak dapat
bekerja sesuai shi"t, serta sedikitnya jumlah pera!at yang bersedia
ditempatkan terutama pada hari libur dan pada akhir minggu. Kesulitan yang
lain yang sering ditemui di RS di 2merika adalah jika terjadi peningkatan
jumlah pasien. /eberapa Rumah sakit merekrut pera!at dari agen#y pera!at
untuk mengatasi kesulitan ini. 2kibatnya lebih banyak biaya yang harus
dikeluarkan serta lebih banyak !aktu yang harus terbuang.
Penggunaan 1S/ merupakan salah satu alternati" pemecahan masalah di
atas. :elalui 1S/, memudahkan pera!at untuk melihat semua shi"t yang
kosong di rumah sakit mereka untuk memberikan pena!aran shi"t mana yang
sesuai dengan kuali"ikasi mereka dan dari segi !aktu sesuai untuk mereka.
1S/ merupkan solusi untuk menghilangkan kesulitan manager dan sta""
pera!at.Systen online ini memudahkan pera!at untuk melihat semua shi"t
yang dapat diisi di rumah sakit mereka dan jaringan dari rumah sakit mereka.
9'
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
40/60
Shi"t yang mungkin dimasuki dapat dilihat dan pena!aran dapat diisi dari
semua tempat yang dapat diakses jaringan internet. $al ini juga dapat
meningkatkan kepuasan kerja karena pera!at mempunyai control, autonomi
dan "leksibilitas yang lebih luas.
/eberapa rumah sakit yang menggunakan system online juga mena!arkan
insenti" seperti meningkatkan pembayaran atau !ewa!d p"int untuk pera!at
yang mengisi shi"t pada !aktu-!aktu yang sulit seperti di hari minggu dan
hari libur. Di 2merika, dengan sistem ini memungkinkan pera!at untuk
menambah job di luar job mereka yang sebenarnya di unit mereka. Pada
akhirnya, dengan system ini pera!at tidak harus mempunyai pekerjaan lain
untuk menambah income mereka. %amun, beberapa kelemahan dapat timbul dari penerapan system ini, yaitu
jika pera!at yang diperbolehkan mengisi shi"t yang kosong, tidak
diperhatikan kuali"ikasinya. Eontoh4 kuali"ikasi pera!at untuk mengisi
kekosongan di bangsal anak tentu saja berbeda dengan kuali"ikasi pera!at
untuk mengisi kekosongan shi"t di bangsal bedah. Disamping itu, jika tidak
mengutamakan pera!at pada bangsal terkait, maka syarat pera!atan yaitu
terbina t!$st dengan pasien menjadi sulit di!ujudkan.
E. Penja%,alan Pera,at
1. "#nse$ Penja%,alan
Penjad!alan adalah pengalokasian !aktu yang tersedia untuk
melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan
suatu kegiatan hingga tercapai hasil yang optimal dengan
mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.($usen, 7))F.
Penjad!alan tenaga kerja dapat dikategorikan sebagai hal yang cukup
penting untuk diperhatikan karena memiliki karakteristik yang spesi"ik dan kompleks, antara lain kebutuhan karya!an yang ber"luktasi, tenaga
kerja yang tidak bisa disimpan, dan "aktor kenyamanan pelanggan. Secara
umum penjad!alan mempunyai man"aat-man"aat sebagai berikut4
a :emberikan pedoman terhadap pekerjaaan?kegiatan mengenai batas-
batas !aktu untuk mulai dan akhir dari masing-masing tugas.
)
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
41/60
b :emberikan alat bagi pihak manajemen untuk mengkoordinir secara
sistematis dan realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap
sumber daya dan !aktu.
c :emberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan.
d :enghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan.
e :emberikan kepastian !aktu pelaksanaan pekerjaan.
2. "#nse$ Penja%,alan Pera,at
:asalah penjad!alan karya!an banyak dijumpai pada industri
jasa, salah satunya di rumah sakit.Sebagaimana yang telah diatur dalam
5ndang-undang nomor tahun 7))' tentang rumah sakit bah!a salah
satu tujuan penyelenggaraan rumah sakit adalah meningkatkan mutu dan
mempertahankan standar pelayanan kesehatan. 5ntuk meningkatkan
mutu dan standar itu, rumah sakit diharuskan memiliki sistem
penjad!alan yang berkualitas dikarenakan padatnya sistem pelayanan
yang ada di dalamnya. Salah satu penjad!alan yang harus diperhatikan
adalah penjad!alan pera!at. /aik atau tidaknya sistem pelayanan yang
ada di rumah sakit dapat ditentukan oleh sistem penjad!alan pera!at
yang ada.
Pada umumnya, penjad!alan pera!at di Indonesia diklasi"ikasikan
dalam sistem penjad!alan dinas jaga atau shift , yaitu dinas jagapagi ,
dinas jagasoredan dinas jagamalam. %amun bagi sebagian pera!at,
tuntutan untuk bekerja di malam hari,liburan dan akhir pekan sering
menimbulkan stres dan "rustasi. Penjad!alan yang kaku adalah
kontributor utama terhadap ketidakpuasan kerja di pihak pera!at. @ika
pera!at tidak dapat memberikan saran terhadap jad!al kerja, semangat para pera!at dapat berkurang. Perasaan tidak berdaya ini berperan dalam
meningkatkan rasa amarah di kalangan pera!at pro"esional. 1leh karena
itu, penjad!alan merupakan "aktor yang penting dalam menentukan
ketidakpuasan kerja atau kepuasan kerja. :anajer sebagai orang yang
bertanggung ja!ab untuk menyusun jad!al kerja sebaiknya secara
berkala melakukan e8aluasi kepuasan pega!ai terhadap sistem
penjad!alan yang sedang berlaku. Dengan membantu pega!ai yang
&
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
42/60
merasa mempunyai kendala terhadap penjad!alan dinas jaga, manajer
dapat memperbaiki kepuasan kerja pega!ai.(/essie, at a*, 7)&).
Setiap tipe penjad!alan memiliki keuntungan dan kerugian.
Karena beberapa penjad!alan mengharuskan pembayaran uang lembur,
hasil kepuasan pera!at harus dipertimbangkan terhadap peningkatan
biaya. Selain itu, perpanjangan dinas jaga dari delapan jam sampai
sepuluh atau dua belas jam dapat menyebabkan peningkatan kesalahan
penilaian klinis karena pera!at keletihan. 5ntuk alasan ini, banyak
organisasi membatasi jumlah hari berturut-turut seseorang pera!at dapat
bekerja di perpanjangan dinas jaga. 2khirnya, pemakaian pera!at paruh
!aktu atau tambahan yang berlebihan dapat menyebabkan kontinuitas
asuhan kepera!atan yang buruk.
F. +et#%e Penja%,alan
1. Goal !og!amming
+oal Programming atau yang dikenal dengan Program 3ujuan +anda
(P3+ merupakan modi"ikasi atau 8ariasi khusus dari program linier. +oal
Programming bertujuan untuk meminimumkan jarak antara atau de8iasi
terhadap tujuan, target atau sasaran yang telah ditetapkan dengan usaha
yang dapat ditempuh untuk mencapai target atau tujuan tersebut secara
memuaskan sesuai dengan syarat-ikatan yang ada, yang membatasinya
berupa sumber daya yang tersedia, teknologi yang ada, kendala tujuan, dan
sebagainya. (%asendi, &'F.
+oal Programming pada umumnya digunakan pada masalah-
masalah linier dengan memasukkan berbagai tujuan dalam "ormulasi
modelnya. 3ujuan-tujuan yang ingin dicapai dinyatakan sebagai goal dandipresentasikan secara numerik. %amun kenyataannya goal yang ingin
dicapai tidak selalu dapat diselesaikan secara bersamaan karena terdapat
penyimpangan-penyimpangan atau sering disebut dengan de8iasi. 1leh
sebab itu dalam +oal Programming, tujuan yang telah dinyatakan dalam
goal tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu. Solusi yang ingin dicapai
adalah meminimumkan penyimpangan tujuan-tujuan yang terdapat pada
7
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
43/60
masing-masing goal.
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
44/60
a.
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
45/60
Keduanya bernilai lebih besar atau sama dengan nol. Demikian
halnya dengan +oal Programing yang terdiri dari 8ariabel
keputusan dan 8ariabel di8iasi. Keduanya bernilai lebih besar atau
sama dengan nol. Pernyataan nonnegati" dilambangkan dengan4
&, d&, d&-, Q )-
d. Kendala sistem
Kendala sistem atau kendala "ungsional adalah kendala-
kendala lingkungan yang tidak berhubungan langsung dengan
tujuan-tujuan masalah yang dihadapi. Kendala ini tidak memiliki
8ariabel di8iasi sehingga tidak dimasukan ke dalam "ungsi tujuan.
>( Pr#se%ur Perumusan Goal !og!amming
>angkah-langkah perumusan +oal Programming meliputi
bebrapa tahap4
&. :enentukan 8ariabel keputusan
7. :enyatakan kendala tujuan
9. :enyatakna kendala sistem
. :enentukan bobot
. :enentukan prioritas
. :enyatakan "ungsi tujuan
. :enyatakan keperluan non-negati"
2. L'n'er
Program linier merupakan suatu metode pendekatan terhadap
masalah pengambilan keputusan yang hanya melibatkan satu tujuan
(Singel goal. Program linier digunakan untuk mengalokasikan sumber-sumber daya langka yang ada supaya mencapai tujuan yaitu
meminimumkan atau memaksimumkan suatu permasalahan. Eontoh
permasalahan yang harus dimaksimukan adalah keuntungan dan penjualan
produk, sedangkan contoh permasalahan meminimalkan adalah biaya dan
kerugian. 5ntuk lebih jelas dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut
G. Perbe%aan Pr#gram L'n'er %engan Goal !og!aming
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
46/60
Program linier merupakan suatu metode pendekatan terhadap masalah
pengambilan keputusan yang hanya melibatkan satu tujuan (single goal.
Program linier digunakan untuk mengalokasikan sumber daya langka yang
ada supaya mencapai tujuan yaitu meminimumkan atau memaksimumkan
suatu permasalahan. Eontoh permasalahan yang harus dimaksimumkan
adalah keuntungan dan penjualan produk, sedangkan contoh permasalahan
meminimumkan adalah biaya dan kerugian.5ntuk lebih jelas dapat disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut4
Tabel 2.1 Perbedaan Program >inier dan >"a* -!"g!amming
N# Pr#gram L'n'er Goal !og!aming &.
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
47/60
7. Periode !aktu untuk diliputi oleh masing-masing jad!al masuk atau
libur.
9. /anyaknya pemberitahuan dimuka yang diberiakan para pekerja
menyangkut jad!al masuk atau libur.. 0aktu masuk atau libur total yang diperlukan untuk masing-masing
pekerja perhari, minggu, atau bulan.
. $ari dimulainya minggu kerja.
. Dimulainya dan diakhirinya !aktu untuk masing-masing penggiliran
tugas.
. @umlah pergiliran yang harus dipergilirkan diantara masing-masing
pekerja.
F. amanya !aktu pemberitahuan dimuka untuk diberikan pega!ai
mengenai jad!al liburan.
77. Prosedur untuk diikuti dalam memohon !aktu libur khusus.
79. Pembatasan pada penjad!alan liburan selama hari natal atau idul "itri dan
tahun baru.
7. @umlah personil masing-masing kategori yang akan dijad!alkan untuk
liburan atau hari libur pada saat tertentu.
7. Prosedur penyelesaian perselisihan diantara personil sehubungan dengan
permintaan hari liburan pada hari libur.
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
48/60
7. Prosedur pemprosesan permintaan BdaruratC untuk penyesuaian jad!al
!aktu.
>atar belakang persoalan tertentu sebaiknya dupertimbangkan oleh setiap
manager yang menysun atau membuat kebijaksanaan yang berhubungan
dengan topik terlebih dahulu. :isalnya, ada kecenderugan bagi seorang yang
bertanggung ja!ab menjad!alkan !aktu libur dan masuk yang akan
dipertimbangkan manager, tanpa memperhatikan titel atau jabatannya
didalam hirarki organisasi. Sebab itu, status yang tinggi biasanya diserasikan
dengan penja!alan sta" administrasi. Sebabiknya diingat bah!a banyaknya
!aktu masuk atau libur pega!ai sebagian lagi oleh kebiasaan dan mengacu
pada sejarahnya, sebagian lain oleh kontrak kerja yang telah disusun oleh
lembaga tersebut dengan pega!ai serikat pekerja. :asing-masing sumber ini
sebaiknya dirundingkan sebelum mengubah kebijaksanaan penjad!alan
personil di dalam setiap lembaga kesehatan.
Panjangnya periode pergiliran masing-masing pekerja, dari pergantian ke
pergantian lain atau dari unit ke unit lain, mempengaruhi kelangsungan
pera!atan pasien dan moral pekerja. Selain itu, persoalan pergantian dan
pergiliran unti sering ditemukan di dalam kontrak kerja. Demikian pula,
banyak pemasangan jad!al !aktu dimuka dan perencanaan hari libur danh
!aktu liburan di muka mempengaruhi kemampuan pega!ai untuk
merencanakan perayaan keluarga, peristi!a sosial, urusan bisnis, dan jad!al
sekolah. 1leh karena itu, periode penjad!alan !aktu sering juga ditemukan
dalam kontrak kerja.
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
49/60
kerja harus disiapkan beberapa minggu sebelumnya, dan selanjutnya
diperbaiki untuk menyesuaikan perubahan didalam sensus pasien, keadaan
pasien yang sakit, permintaan !aktu libur darurat, banyak !aktu yang
berkaitan dengan kegiatan super8isi diluangkan dalam mempersiapkan dan
meneyesuaikan jad!al !aktu.
$. Penja%,alan Putaran
Super8isor atau kepala pera!at dapat mengurangi !aktu yang diluangkan
untuk perencanaan !aktu kerja personil ketingkat minimum dengan
menggunakan penjad!alan putaran ( #y#*i#a* s#hed$*ing . 3eknik ini, yang
terdiri dari penugasan hari kerja dan pergantian untuk anggota sta" unit
menurut pola yang dapat diperkirakan dan diulang-ulang, bias mengadakan
sejumlah personil dan campuran personil yang diinginkan serta memudahkan
kelanjutan pera!atan pasien dan ketetapan kelompok kerja utama.
#"ekti"nya, suatu rencana bagi penjad!alan putaran sebaiknya didasarkan
pada prinsip-prinsip berikut 4
&. Perputaran penugasan personil sebaiknya menggambarkan
keseimbangan antara kebutuhan lembaga akan pekerja peliput dan
kebutuhan pega!ai akan pekerja dan rekreasi yang seimbang.
7. Penugasan putaran sebaiknya membagikan hari kerja BbaikC atau BjelekC
dan jam kerja yang sama diantara para pega!ai.
9. Semua pega!ai sebaiknya ditugaskan menurut pola putaran tersebut.
. Sekali jad!al putaran tersebut telah disusun, penyimpangan
perseorangan dari jad!al bisa berkurang dan diberikan hanya setelah
permintaan tertulis untuk perubahan jad!al.
. :etode penjad!alan putaran diusahakan untuk diumumkan dengan baik
dan diterapkan agar para pega!ai tidak merasa jad!al tersebut sebagai
pengontrolan berlebihan.
. Pola putaran yang gunakan tersebut sebaiknya menjamin sejumlah
pega!ai yang cukup dan campuran pega!ai yang diinginkan untuk
masing-masing semua unit bergeser.
. Pola putaran yang dipakai sebaiknya menaikkan kelanjutatan pera!atan
pasieundengan menekan BmengambangnyaC personil dan dengan
memperpanjang hubungan antara masing-masing pasien dan pera!at
utamanya.
F. Penugasan putaran yang dipakai sebaiknya memelihara semangat kerja
tim dengan menjaga komposisi kelompok kerja utama yang tetap.
'
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
50/60
'. :asing-masing pekerja sebaiknya diberitahu jauh hari sebelum
mengenai putaran pergilliran dan hari masuk atau liburnya untuk
mengadakan kegiatan rencana pribadi, bisnis, dan pendidikan.
A. 8tan%ar +anajemen Pela3anan "e$era,atanStandar merupakan spesi"ikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan
termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua.
Standar merupakan suatu pernyataan tertulis tentang harapan yang spesi"ik.
Standar merupakan suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati
bersama serta dapat diterima pada suatu tingkat praktek untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (Reyers, &'F9. Standar juga diartikan sebagai
nilai-nilai (8alues yang tertulis meliputi peraturan-peraturan dalam
mengaplikasikan proses-proses kunci, proses itu sendiri, dan hasil sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan. Standar digunakan pihak yang terkait
dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan,
lingkungan hidup, perkembangan IP3#K, pengalaman, perkembangan masa
kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh man"aat yang sebesar-
besarnya (PP &)7 tahun 7))).
Standar juga diartikan sebagai suatu catatan minimum dimana terdapat
kelayakan isi dan akhirnya masyarakat mengakui bah!a standar sebagai
model untuk ditiruuntuk menaikkan ketepatan kualitati" atau kuantitati" yang
spesi"ik. Standar manajemen pelayanan kepera!atan adalah proses
pengelolaan pelayanan kepera!atan melalui pelaksanaan "ungsi manajemen
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengaturan tenaga, pengarahan,
e8aluasi, dan pengendalian mutu pelayanan kepera!atan untuk mencapai
tujuan pelayanan kepera!atan. Standar yang berbasis pada sistem manajemen
kinerja mempunyai ciri S:2R3 4&. Spesi"ik ( spesi"ic
7. 3erukur (measurable
9. 3epat (appropriate
. 2ndal (reliable
. 3epat !aktu ( timely
Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran
kualitati" yang tepat seperti tercantum dalam standar pelaksanaanya. Standar
selalu berhubungan dengan mutu karena standar menentukan mutu. Suatu
)
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
51/60
standar dibuat untuk mengarahkan cara pelayanan yang akan diberikan serta
hasil yang ingin dicapai.
B. "#m$#nen %an "r'ter'a 8tan%ar Pela3anan "e$era,atan
/eberapa komponen yang harus ada pada standar 4
&. Standar Struktur (standar input adalah karakteristik organisasi dalam
tatanan asuhan yang diberikan, yang meliputi 4
a.
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
52/60
c. :emiliki kebijakan dan prosedur tertulis yang telah
diimplementasikan secara e"ekti" tentang rekruitmen dan
penempatan sta".
d. :ampu menunjukan bukti secara tertulis tentang perapan standar
pelatihan yang digunakan, baik berupa materi pelatihan.
e. :emilki rencana kerja tertulis dan dokumentasi yang menunjukan
tugas dan "ungsi setiap sta" dalam organisasi.
". :enunjukan bukti pelaksnaan audit internal atau pengujian ssndiri
yang mengacu padastandar nasional atau internasional.
g. 2danya uraian tugas pimpinan lembaga, ketatausahaan, keuangan,
tenaga instruktur dan tenaga kepelatihan lainnya bah!a dari
keseluruhan uraian tugas tersebut semua kegiatan penanganan pada pelatihan telah dibagi habis.
h. 3ersedianya sarana untuk administrasi umum, da"tar in8entaris
lembaga, buku agenda surat menyurat dan arsip-arsip.
i. 3ersedianya administrasi pelatihan berupa buku induk peserta
pelatihan, buku induk pengeluaran serti"ikat dan duplikat arsip
serti"ikat pelatihan serta adanya jad!al-jad!al penyeleggaraan
pelatihan.
j. 3ersedianya sistem pembukuan sarana dan prasarana serta keuangan
berupa buku kas umum, buku kas pembantu, buku harian dan buku
neraca.
k. 3ersedianya da"tar nominati" personil?pega!ai termasuk instruktur
yang diperbaiki secara rutin.
7. Personil
3enaga personil terdiri dari instruktur, dan tenaga kepelatihan lainnya.
a. Penilaian instruktur meliputi 4
a @umlah Instruktur pada >embaga pelatihan kerja.
b Pendidikan "ormal, pengalaman kerja, serti"ikat dan training.c :emiliki pengalaman kerja melatih minimal 9 (tiga tahun
b. Penilaian tenaga kepelatihan lainnya meliputi pengelola administrasi
pelatihan, pengelola administrasi keuangan, tenaga pemeliharaandan
tenaga pembantu umum.
a @umlah tenaga kepalatihan lainnya untuk lembaga pelatihan kerja
berakreditasi dalam kuali"ikasi / minimal (enam orang dengan
perincian S>32 4 7 orang, D9 4 9 orang dan S& 4 & orang
7
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
53/60
sedangkan untuk kuali"ikasi 2 minimal F (delapan orang dengan
perincian 4 S>324 7 orang, D9 4 orang, S& 4 7 orang.
b :emiliki keterampilan dan kompetensi sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing.
9. Program Pelatihan
Penilaian program latihan yang harus dimiliki oleh >embaga Pelatihan
meliputi 4
a. Standar Kuali"ikasi Keterampilan (SKK , dibuat uraian standar
kuali"ikasi keterampilan lulusan yang dapat mengacu pada standar
internasional, nasional baik yang dikembangkan oleh Depnakertrans
atau Depdiknas.
b. Standar >atihan Kerja (S>K, Penyelenggara Pelatihan harus
memliki dan menerapkan secara konsisten S>K yang benar,
mengacu terhdap pencapaian pada SKK yang telah ditetapkan
tersebut. Aalidasi S>K dapat dibuktikan dengan uji kompetensi
(5@K dari lulusan dan yang dihasilkan selama 7 tahun terakhir.
c. :odul (@ob sheetdan in"ormation sheet, modul pelatihan atau
sejenisnya harus mengacu pada pencapaian standar latihan
keterampilan yang diuraikan dalam silabus.
d. :ateri 5ji Kompetensi (:5K, untuk mendapatkan jaminan bah!a
lulusan program Pelatihan Kerja telah mencapai standar kuli"ikasi
yang ditetapkan dalam SKK maka harus mengikuti uji keterampilan.
5ntuk itu setiap penyelenggaraanprogram :menjahit Pakaian harus
memliki :5K baik dibidang teori maupun praktek. :5K dimaksud
merupakan cerminan dari SKK.
. Sarana dan Prasarana Pelatihan Kerja
Penilaian sarana dan prasarana pelatihan kerja meliputi 4 Peralatan?
mesin baik jenis, spesi"ikasi serta jumlah yang sesuai dengan standar
pelatihan.
. Peserta Pelatihan Kerja
Prosentase peserta yang diterima dibandingkan dengan jumlah penda"tar
dan prosentase peserta yang lulus dibandingkan dengan peserta yang
diterima setiap angkatan dalam kurun !aktu 7 tahun terakhir.
9
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
54/60
D. Pers3aratan Akre%'tas'
/erdasakan standar persyaratan yang harus dimiliki, lembaga pelatihan kerja
diakreditasi atau ditetapkan statusnya menjadi dua kuali"ikasi yaitu
kuali"ikasi / dan kuali"ikasi 2.&. Kuali"ikasi /
Persyaratan akreditasi bagi lembaga pelatihan kerja yang akan diakreditasi
dalam kuali"ikasi / adalah sebagai berikut 4
a. >embaga pelatihan kerja yang memiliki iin atau terda"tar sebagai
penyelenggara pelatihan.
b. :emiliki struktur organisasi kelembagaan beserta uraian tugas dan
kelengkapan administrasi pelatihan kerja.
c. :emiliki data personil termasuk instruktur dan tenaga kepelatihan
lainnya.d. :emiliki program pelatihan kerja
e. :emiliki atau penguasaan prasarana (tanah, gedung pelatihan kerja.
". :emiliki sarana pelatihan kerja.
g. :emiliki instruktur berkuali"ikasi terampil dan ahli.
h. :emiliki data lulusan >embaga Pelatihan Kerja minimal 7 (dua
tahun terakhir.
i. :emiliki data penempatan dan data lulusan dalam uji serti"ikasi
ketrampilan minimal 7 (dua tahun terakhir.
7. Kuali"ikasi 2
Persyaratan akreditasi bagi lembaga pelatihan kerja yang akan diakreditasi
dalam kuali"ikasi 2 adalah sebagai berikut 4
a. >embaga Pelatihan Kerja yang telah memiliki 2kreditasi Kuali"ikasi
/.
b. :emiliki strruktur organisasi beserta uraian tugas dan administrasi
pelatihan kerja, dan telah bekerja secara e"ekti".
c. :emiliki nama personil termasuk instruktur dan tenaga kepelatihan
lainnya.
d. :emiliki kurikulum dan silabus pelatihan kerja.e. :emiliki prasarana (tanah, gedung pelatihan kerja misalnya 4
kebutuhan ruangan, !orkshop dan sarana ("asilitas, peralatan dan
mesin.
". :emiliki seri data lulusan secara berkala dan data penempatan
lulusan.
g. :emiliki Instruktur berk!ali"ikasi ahli.
E. Pen'ngkatan "ual'tas "etenagaan
&. In ser8ice education
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
55/60
Pendekatan yang dilakukan adalah bagaimana sta" akan terlibat dalam
proses pendidikan melalui berlangsungnya pelayanan kesehatan atau
kepera!atan yang terus diberikan kepada klien. $al demikian dapat
dilakukan baik di dalam maupun diluar rumah sakit.
7. 1rientasi
Program ini diberikan kepada sta" yang baru atau sebaliknya untuk
mengenalkan tugas- tugas yang harus dilakukannya atau mengetahui
adanya perkembangan teknologi di bidang kesehatan.
9. @ob training
Dilakukan melaui program pelatihan bagi sta" sesuai bidang
penugasannya atau job tertentu.
. Eontinuing nursing education
Program ini merupakan program berkelanjutan sesuai dengan sistem
pendidikan "ormal yang berlaku yaitu sistem pendidikan tinggi bagi
pera!at selaras dengan statusnya sebagai insan pro"esi. Sesuai dengan
kebutuhan pengembangan, seluruh pera!at layak untuk mengikuti
program ini dengan pertimbangan harus disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada.
. Pelatihan kepemimpinan
$akekatnya semua pera!at adalah pemimpin. 1leh sebab itu ia perlu
mengembangkan kemampuan leadershipnya sebagai seorang pro"esional
. Pengembangan karier
Sta" mempunyai hak atas pengembangan karirnya sesuai dengan sistem
yang berlaku. Pimpinan harus mampu merencanakan, melaksanakan dan
menilai pengembangan masing- masing sta"nya serta melihat semua itu
sebagai upaya memoti8asi, menstimulasi dan memberikan penghargaan
untuk peningkatan prestasi kerja
. Studi banding
5nit kerja satu dengan yang lain ternyata bersi"at kompetiti". 1leh sebabitu bukan tidak mungkin unit kerja lain mempunyai nilai lebih
dibandingkan dengan unit kerja sendiri. Rencana untuk tukar pengalaman
dan institusi atau unit kerja lain perlu diprogramkan dalam rangka
membangun moti8asi, pengembangan dan peningkatan prestasi kerja.
/entuk lain yang sekarang sedang menjadi tren aalah melalui kegiatan
study branch marking.
F. Penilaian kinerja
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
56/60
Seluruh sta" diberikan penilaian atas kinerjanya melalui sistem penilaian
yang berlaku. Eakupannya antara lain tanggung ja!ab, loyalitas,
kerajinan, kedisiplinan, kepemimpinan dan kejujuran.
'. Pendidikan dan pelatihanProgram ini dirancang untuk memberikan pendidikan dan pelatihan
terhadap sta" melalui kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dengan
target !aktu tertentu (!aktu, materi, ketrampilan. Pelaksanaan dan
program ini adalah melalui kepanitiaan atau lembaga institusi tertentu
yang berkompeten.
&). :agang di rumah sakit yang lebih maju
$arus diakui bah!a rumah sakit lain yang memiliki nilai lebih harus
menjadi target untuk mencari serta menambah ilmu. Program inidilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan kedua belah
pihak yang terlibat.
&&. Kelompok kerja kepera!atan
Program ini perlu dilaksanakan selaras dengan kepera!atan sebagai
pro"esi yang telah, tengah dan terus dikembangkan. Produk kelompok
kerja ini adalah hasil diskusi pengembangan kepera!atan, karya tulis dan
prosedur tetap, materi buku ajar, temu ilmiah, penelitian kepera!atan,
pengembangan sistem pendidikan kepera!atan dan masukan untuk
organisasi pro"esi
&7. Pengembangan kerja tim di ruangan
Konsep kerja tim ini masih banyak kendala dalam pelaksanaanya, namun
semua komponen dalam tim tersebut perlu mengidenti"ikasi semua
masalah di lapangan yang dilakukan oleh semua pro"esi kesehatan yang
terlibat. Sta" kepera!atan dengan otonomi dan kemandiriannya harus
lebih proakti" dalam membangun pelaksanaan kerja tim dalam
memeberikan asuhan kepera!atan secara paripurna.
5ntuk peningkatan kualitas, pembinaan pelatihan kerja ditujukan kearah
terselenggaranya pelatihan kerja berbasis SKK%I, baik dengan kemasan
kuali"ikasi, kemasan okupasi maupun kemasan klaster kompetensi. Dengan
demikian, setiap pelatihan kerja dapat menghasilkan lulusan yang kompeten.
Dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pelatihan, pembinaan pelatihan
kerja di"okuskan pada penguatan komponen pelatihan sebagai berikut 4
-
8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix
57/60
&. Ketepatan dan kelengkapan perangkat lunak (so"t!are pelatihan. Seperti
misalnya kurikulum dan silabus, modul dan materi pelatihan, metoda
pelatihan, metoda penilaian dan sebagainya
7. Ketepatan dan kelengkapan "asilitas dan sarana (hard!are pelatihan,
sesuai dengan program pelatihannya, seperti misalnya mesin dan
peralatan, alat bantu?peraga pelatihan, dan sebagainya.
9. Kompetensi dan dedikasi SD: (brain!are pelatihan, seperti misalnya
instruktur dan tenaga kepelatihan lainnya. Pro"esi keinstrukturan dan
tenaga kepelatihan lainnya, perlu dikembangkan sebagai pro"esi yang
memiliki jenjang kual"ikasi dan