manage dc omni-channel yang produktif

52
MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF Sugi Purnoto SE.MM

Upload: others

Post on 30-May-2022

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

MANAGE DC OMNI-CHANNEL

YANG PRODUKTIF

Sugi Purnoto SE.MM

Page 2: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Table Of Content

Introduction Flow of Logistics – SCM – Transport PT. Kawan Lama Sejahtera

Area DC Development & Improvement

Digital Logistics

Revolusi Industri 4.0 – “OMNI CHANNEL PT Kawan Lama Sejahter”

1. Space Capacity Improvement

2. DC Productivity Improvement

3. Flow Of Process Improvement

4. Warehouse Management System

Page 3: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Introduction Flow of Logistics, SCM & Transport PT. Kawan Lama Sejahtera

Page 4: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

SCM, LOGISTICS, TRANSPORT & FLEET

Logistics

Transportation

Logistics Distribution

Raw Materials Logistics

Activities

Finished Goods

Logistics Activities

Suppliers Central

Warehouse

Branch

W. houses

End User

(Retailers / Export)

SCM

Page 5: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

SCM, LOGISTICS, TRANSPORT & FLEET

Page 6: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

SCM, LOGISTICS, TRANSPORT & FLEET

SCM LOG

TRANSPORT

Page 7: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

End to End Logistic Services

INBOUND LOGISTICS WH Management OUTBOUND LOGISTICS MANAGEMENT

Page 8: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Digital Logistics

Page 9: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

ERA DISRUPSI TEKNOLOGI

Page 10: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Frame Work Digital Supply Chain

Page 11: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Digital Logistics Flow Of Proces

Page 12: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Digitalisasi Logistics, Transport & Ecommerce

Peranan Artificial Intelligent/Kecerdasan buatan (AI) dalam dunia logistcs.

Perananan IoT atau Internet of Things dalam kegiatan Logistics.

Ciri industri 4.0 di sektor logistik adalah pemanfaatan analisa cerdas untuk

meningkatkan efisiensi dengan menggunakan algoritma dalam jumlah besar

(intelligent), optimalisasi penggunaan teknologi sebagai basis dalam pengambilan

keputusan (optimize) dan pembagian beban kerja yang dibagi secara cerdas, baik

dalam kegiatan operasional ataupun saat terjadi gangguan IT (shared capacity).

Sistem yang digunakan bisa memberikan gambaran detail setiap proses yang

dijalankan (visibility), otomasi melalui pemanfaatan teknologi IoT (automation), serta

memberikan dukungan terhadap kontrol finansial melalui konsep supply chain control

tower (financial).

Industri logistik bisa menawarkan solusi warehouse management system kepada

konsumen B2B yang memungkinkan manajemen gudang secara real-time, akurat, dan

teroptimasi, khususnya dalam hal pencatatan barang.

Page 13: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Revolusi Industri 4.0

Omni Channel PT Kawan Lama

Sejahtera

Page 14: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Tantangan Industri Logistics 4.0

Industri Indonesia mayoritas

masih menggunakan

teknologi revolusi industri

1.0 – 3.0. Industri 4.0 harus

dimanfaatkan sebagai

lokomotif menarik industri

1.0 – 3.0 dalam mencapai

pertumbuhan yang lebih

optimal.Dengan demikian,

Indonesia perlahan-lahan

akan ‘naik kelas,’

meninggalkan industri 1.0 –

3.0, dan seutuhnya masuk ke

revolusi industri 4.0Dengan

pengoptimalan ini, dapat

meningkatkan penyerapan

tenaga kerja, sebesar 30-

50% dari penambahan

tenaga kerja di tahun 2030*

Page 15: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF
Page 16: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF
Page 17: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Milestone Omni Channel PT KLS

< 2013 “System Update”

2013 - 2015 Branch & Customers B2B

2015 - 2019 • Branch • Customers B2B & B2C

2019 - Sekarang • Branch • Customers B2B & B2C • E-Commerce • Goverment

Page 18: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Distribution Center DEVELOPMENT & IMPROVEMENT

Page 19: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Modern WAREHOUSE

Pengertian Warehouse, warehouse dapat digambarkan sebagai bagian dari suatu sistem logistik sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan produk dan menyediakan informasi mengenai status serta kondisi material/persediaan yang disimpan di gudang, sehingga informasi tersebut selalu up-to-date dan mudah diakses oleh siapa pun yang berkepentingan.

Sasaran pengelolaan warehouse: • Speed. Kecepatan penyampaian ke pasar dan memenuhi perubahan

permintaan, menjadi isu penting yang digunakan manajemen sebagai strategi dalam bersaing.

• Efficiency. Efisiensi rantai pasok diukur dan diperbaiki secara terus-menerus oleh tim continuous improvement dari berbagai unit.

• Effectiveness. Efektivitas yang memungkinkan pelanggan atau pengguna mendapatkan produk perusahaan dengan mudah.

• Reliability. Keandalan informasi, komunikasi, dan eksekusi agar semua fungsi bekerja dengan baik..

Sumber: Indonesia Productivity & Quality Institute (IPQI)

Page 20: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Dasar Pengelolaan WAREHOUSE

Effisiensi pengelolaan warehouse: • System Penyimpanan yang tepat. Jenis barang yang yang disimpan sangat

menentukan jenis metode penyimpanan yang digunakan.

• Material Handling Equipment. Dalam proses warehouse untuk MHE sangat diperlukan dalam mempercepat dan mempermudah dalam proses yang dilakukan di dalam intenal WH.

• Man Power Planning. Diperlukan SDM yang tepat untuk mengelola Warehouse agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

• Warehouse Management System. Untuk mengelola WH diperlukan system sebagai pendukung dari segi transaksi dan pencatatan kegiatan In dan Out.

Page 21: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

System Penyimpanan KONVENSIONAL

Page 22: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

STORAGE Racking System

• Selective Pallet Racking merupakan typologi racking yang paling sederhana, di selective pallet racking, bidang penyimpanan barang dapat di akses untuk setiap pallet dan selain itu SPRmerupakan typologi racking yang low cost dan dapat di adjust sesuai dengan keperluan (lebar dan tinggi) sesuai dengan pemilik gudang yang kecil dan menegah. • Double Deep Racking merupakan modifikasi dari sistem Selective Pallet

Racking, di mana pada sistem Double Deep Racking dapat menumpuk dua hingga empat pallet ke arah dalam secara horisontal.

• Drive-In System merupakan konfigurasi rak penyimpanan yang memungkinkan forklift untuk mengarahkan langsung ke jalur dari baris rak. Sistem rak Drive-In menggunakan jalur masuk dan jalur keluar barang pada 1 tempat saja.

Page 23: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

STORAGE Racking System

• Multitier Racking merupakan system racking yang menawarkan penggunaan ruang yang optimal dibandingkan struktur dan tata letak lantai mezzanine tradisional. Struktur palet racking jenis ini menghasilkan sejumlah level dan trotoar untuk menyimpan dan mengumpulkan barang - semuanya, mulai dari karton dan kotak.

• Cantilever Racking merupakan system racking untuk penyimpanan barang yang panjang dan besar. Sistem ini dirancang untuk mengatur barang dengan kepanjangan dan proporsi yang bermacam-macam.

• Mezzanine Racking atau biasa disebut rak panggung, struktural platfor adalah jenis rak dengan struktur lebar, berbentuk seperti meja lebar, dibangun diantara tiang tiang. Rak ini untuk level dasar nya bisa digunakan untuk operational dan atas nya digunakan untuk storage.

Page 24: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Keuntungan STORAGE Racking System

• Kapasitas penyimpanan lebih banyak. • Mudah dalam maintain kegiatan Inventory, baik penghitungan stock harian maupun stock

opname. • Lebih mudah menjalankan system FIFO, FEFO , LIFO dan LEFO. • Lebih mudah menjalankan operational nya untuk Warehouse yang secara article nya sangat

bervariasi dan banyak.

Page 25: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

STORAGE Racking System - Development

BEFORE - SPR DEVELOPMENT – SPR to DDR

Page 26: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

STORAGE Racking System - Development

Multitier Racking – For Special Product DEVELOPMENT – Mezzanine RACKING

Page 27: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

1. Melakukan mapping dan analisa untuk kebutuhan racking yang akan digunakan. Dasar pertimbangannya adalah jumlah SKU, Jenis product, Luas DC yang digunakan. Untuk jenis racking yang disarankan adalah :

SPR atau Selective Palet Racking. Double Deep Racking. Mixed antara SPR dan DDR. VNA atau Very Narrow Aisle. Mixed antara VNA – DDR – SPR. Multi Tier Racking.

2. Memperhatikan tinggi atap DC, untuk racking supaya lebih efisien dalam maksimalisasi kapasitas adalah minimal 12M dengan penggunaan racking 9M.

3. Memperhatikan kekuatan lantai DC dalam menahan beban dengan minimal spesikasi adalah K350.

Key Success DC Development & Improvement

Page 28: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Peningkatan Productivitas DC -

MHE

Pada umumnya, Peralatan penanganan bahan atau Material Handling Equipments dapat

diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu:

Peralatan Jalur Tetap (Fixed Path Equipment) adalah Peralatan yang bergerak di jalur

tetap seperti Conveyor, dock leveler, perangkat monorail dan peralatan peluncuran.

Peralatan Jalur Variabel (Variable Path Equipment) adalah peralatan bergerak yang tidak

memiliki batasan dalam arah gerak., peralatan tersebut diantaranya seperti truk, forklift, lift

truck, Crane, handpallet, dll.

Page 29: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Peningkatan Productivitas DC - MHE

To Be 200 %

Page 30: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Material HANDLING Equipment

Page 31: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Material HANDLING Equipment

Page 32: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

MAN POWER Planning

Secara Garis Besar untuk proses PEKERJAAN di Warehouse terbagi menjadi 3 bagian besar yaitu Inbound, Storage dan Outbound. Maka penting adanya untuk melakukan planning terhadap kebutuhan Man Power yang bertanggung jawab dan melakukan semua proses kegiatan yang ada di WAREHOUSE. 1. Inbound meliputi kegiatan Receiving (Unloading).

3. Outbound meliputi kegiatan : • Order Processing (Picking) • Dispatch (Loading)

2. Storage meliputi kegiatan: • PUTAWAY • HOUSE KEEPING • INVENTORY

Page 33: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

WAREHOUSE Management System

Warehouse Management System (WMS) adalah System/ aplikasi yang dikhususkan untuk mengelola gudang penyimpanan atau Warehouse. System ini akan mengatur segala kegiatan yang ada di area gudang mulai dari Kedatangan Barang (Receiving), Peletakan Barang (Putaway), Perpindahan Barang( Moving), Cycle Count (Stock Take) hingga pengambilan barang (Picking) dan juga proses Loading (Dispatch) Feature2 yang terdapat di WMS diantaranya: • Putaway Strategy adalah Strategy dalam peletakan barang di gudang. • Allocation Strategy adalah Strategy Pengambilan barang untuk

memenuhi kebutuhan order dari lokasi penyimpanan. • Pick Face adalah lokasi untuk proses picking yang digunakan di level

bawah untuk picking break pallet / carton. • Replenishment adalah proses pengisian kembali terhadap lokasi yang

sudah kosong/ tidak mencukupi. • Loading Startegy adalah pengaturan loading untuk multidrop.

Page 34: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

WAREHOUSE Management System

Manfaat menggunakan WMS: • Mempercepat proses Lead Time, hal ini akan berperngaruh besar

pada proses manufacturing dan pengiriman ke customer • Mengetahui seluruh proses transaksi yang terjadi pada gudang

dan jumlah stok setiap barang dengan cepat, akurat dan realtime • Dapat mengatur pengeluaran dengan baik melaui konsep FIFO,

LIFO, FEFO dan LEFO • Dapat menghitung waktu setiap proses lead time, yang dapat

mempengaruhi perhitungan produktivitas gudang dan upaya peningkatanya.

• Mengatur tata letak penyimpanan barang secara optional. • Mempermudah perhitungan persedian barang secara berkala. • Dapat melacak persediaan barang secara cepat dan akurat

disetiap lokasi dan site.

Page 35: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

System Intergration

Page 36: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Inbound Putaway

Page 37: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

INBOUND & PUTAWAY

Page 38: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Process FLOW

Page 39: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Istilah & Status

Istilah - Istilah Status WMS

Page 40: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

OUTBOUND Proses

Page 41: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

OUTBOUND Proses

Page 42: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Process FLOW

Page 43: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

ISTILAH - ISTILAH

Page 44: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

PICK FACE AREA (Location)

Page 45: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Status Outbound WMS

Page 46: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Inventory CONTROL

Page 47: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

INVENTORY CONTROL

Page 48: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

INVENTORY CONTROL

Page 49: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Cycle COUNTING

Page 50: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Order Type & Moda Kirim

Moda TRANSPORTATION di DC INDUSTRIAL

Land Full Armada: • 1 Drop Point • Multiple Drop Poin

Sea Freight (FCL) LCL with Wood Packing Air Freight Kurir Express

Store & Branch DC End User Project VMI E-Commerce

Order Type DC Industrial

Page 51: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF

Bisnis Partner

Page 52: MANAGE DC OMNI-CHANNEL YANG PRODUKTIF